Sunteți pe pagina 1din 35

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN
HALUSINASI
Oleh:
Ns.TAUFIK HIDAYAT,
S.Kep

Tujuan pembelajaran
Mampu melakukan pengkajian
Menetapkan diagnosa keperawatan
Melakukan tindakan keperawatan untuk
pasien
Melakukan tindakan keperawatan untuk
keluarga
Mengevaluasi kemampuan pasien dan
keluarga
Mendokumentasikan hasil asuhan
keperawatan

PENGERTIAN
Halusinasi adalah gangguan persepsi panca indera

tanpa ada rangsangan dari luar yang meliputi semua


sistem panca indera dimana terjadi pada saat
kesadaran individu penuh (Depkes RI 1990)

Halusinasi adalah persepsi klien terhadap

lingkungan tanpa stimulus yang nyata artinya klien


menginterprestasikan suatu yang nyata tanpa
stimulus atau rangsangan dari luar (Stuart dan
Sundeen, 1998)

Halusinasi adalah gangguan persepsi panca indera

tanpa adanya rangsangan dari luar (Kamus Bahasa


Indonesia, 1999)

RENTANG RESPON
HALUSINASI
Respon Adaptif

Respon
Maladaptif

Pikiran logis

Distorsi pikiran

Waham

Persepsi
akurat
Emosi konsisten
dg pengalaman
Perilaku sesuai

Ilusi
Reaksi emosi
berlebihan
/kurang
Perilaku
aneh/tdk biasa
Menarik diri

Halusinasi
Sulit
berespon
emosi
Perilaku
kacau

Berhubungan
sosial

Isolasi

Jenis Halusinasi
Halusinasi pendengaran (70%)
Halusinasi penglihatan (20%)
Halusinasi penghidu
Halusinasi pengecapan
10%
Halusinasi perabaan
Halusinasi kinestetik
Halusinasi cenestetik

FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor Perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu
hubungan interpersonal yang dapat meningkatkan
stres dan kecemasan yang dapat berakhir dengan
gangguan persepsi. Pasien mungkin menekan
perasaannya sehingga pematangan fungsi
intelektual dan emosi tidak efektif

Faktor Sosial Budaya


Berbagai faktor dimasyarakat yang membuat
seseorang disingkirkan atau kesepian, yang
selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga timbul
akibat berat seperti delusi atau halusinasi

FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor Psikologis
Hubungan interpersonal yang tidak harmonis,
peran ganda, peran yang bertentangan dapat
menimbulkan anxietas berat yang berakhir
dengan pengingkaran kenyataa
Faktor Biologios
Struktur otak yang obnormal ditemukan pada
pasien gangguan orientasi realita
Faktor Genetik
Gangguan orientasi realita umumnya ditemukan
pada pasien skizofrenia, dari penelitian ditemukan
ada kecendrungan pada anggota keluarga dengan
skizofrenia, kembar satu telur mendapat
persentase tertinggi untuk menderita skizofrenia.

FAKTOR PRSIPITASI
Faktor sosial budaya
Stresor dan kecemasan akan meningkat bila terjadi
penurunan satabilitas keluarga, perpisahan dengan
orang penting atau disingkirkan dari kelompok
Faktor Biokimia
Berbagai penelitian tentang dopamin, norepinerrin
dan zat halusinogen diduga berkaitan dengan
skizofrenia
Faktor Psikologis
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan memanjang
disertai terbatasnya kemampuan mengatasi
masalah, kemungkinan berkembangnya gangguan
orientasi realita

PROSES TERJADINYA
PREDISPOSISI
HALUSINASI

PRESIPITASI

Kondisi kesehatan
Kondisi lingkungan
Sikap dan prilaku klien
Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu
yang tidak menyenangkan terjadi
Individu mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri dan
objek realitas dengan menyalah artikan kesan terhadap
kejadian
Individu memproyeksikan pikiran internal pada lingkungan
sehingga perasaan, pikiran dan keinginan negatif tidak dapat
diterima sebagai bagian internal

KARAKTERISTIK
JENIS HALUSINASI

DATA OBYEKTIF

DATA SUBYEKTIF

Halusinasi Dengar

Bicara atau tertawa sendiri


Marah-marah tanpa sebab
Menyedengkan telinga ke arah
tertentu
Menutup telinga

Mendengar suara-suara atau kegaduhan.


Mendengar suara yang mengajak bercakapcakap.
Mendengar suara menyuruh melakukan
sesuatu yang berbahaya.

Halusinasi
Penglihatan

Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,


tertentu
bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
Ketakutan
dengan
pada
sesuatu yang tidak jelas.

Halusinasi Penghidu

Mengisap-isap seperti sedang Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin,


membaui bau-bauan tertentu.
feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan.
Menutup hidung.

Halusinasi
Pengecapan

Sering meludah
Muntah

Halusinasi Perabaan

Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di permukaan kulit


kulit
Merasa seperti tersengat listrik

Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses

FASE HALUSINASI
Tersenyum/tertawa sendiri
Menggerak-gerakkan bibir
Respon verbal lambat
Diam/asyik sendiri
Tanda syaraf otonom
Perhatian menyempit
Asyik dg pengalaman sensori
Tdk mampu membedakan hal & realita
Lebih mengikuti halusinasi
Sukar berinteraksi
Perhatian menyempit
Tanda fisik ansietas
Perilaku teror
Risiko suicide dan homicide
Aktivitas fisik mengikuti halusinasi
Tdk berespon thd perintah
Tdk mampu berespon lebih dr 1 org

Comforting
Comdemning
Controlling

Ansietas sedang
Halusinasi menyenangkan

Ansietas berat
Halusinasi menjijikkan

Ansietas berat
Pengalaman sensori berkuasa

Panik
Melebur dalam pengaruh halusinasi

Conquering

MEKANISME KOPING
Mengingkari ( denial
Regresi
Proyeksi
Represi

PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN

Bina hubungan saling percaya


Diskusikan tentang isi halusinasi,

waktu terjadinya, frekuensi, respon


klien jika halusinasi muncul.
Latih klien mengendalikan halusinasi.
Fasilitasi klien menggunakan obat

Membina Hubungan saling


Percaya

Ucapkan salam terapeutik


Jelaskan tujuan pertemuan pada klien
Ciptakan lingkungan yang hangat dan
bersahabat
Dorong dan beri kesempatan klien
untuk mengungkapkan perasaan nya
Ajak klien membicarakan hal hal yang
nyata yang ada dilingkungannya

Bantu klien mengenal


halusinasi
Kontak singkat dan sering
Jika klien sedang halusinasi:

Klarifikasi apa yg dialami


Katakan perawat percaya klien,
namun tdk mengalami sensasi
serupa.
Katakan ada klien yang
mengalami hal yang sama
Katakan, perawat akan membantu
klien.

Bantu mengenal
halusinasi
Jika klien tdk sedang mengalami

halusinasi:
Diskusikan isi, waktu, frekuensi
Diskusikan hal yg menimbulkan
atau tdk menimbulkan halusinasi
Diskusikan apa yg dilakukan jika
halusinasi timbul
Diskusikan dampak jika klien
menikmati halusinasi
Diskusikan perasaan klien saat
mengalami halusinasi

Melatih klien mengontrol


halusinasi
Identifikasi cara yg dilakukan klien untuk

mengendalikan halusinasi
Diskusikan cara yg digunakan, bila adaptif
berikan pujian
Diskusikan cara mengendalikan halusinasi
Menghardik halusinasi
Berbincang dg orang lain
Mengatur jadwal aktivitas
Menggunakan obat secara teratur

Berbincang dg orang lain


Dilakukan menjelang

halusinasi muncul (tandatanda awal halusinasi)


Berbicara dg org lain
memaparkan pada stimulus
eksternal.
Menurunkan fokus perhatian
pada stimulus internal
(halusinasi)

Mengatur jadwal aktivitas


Halusinasi terjadi karena

banyak waktu luang.


Mengatur jadwal aktivitas;
meminimalisasi waktu
luang
Membuat jadwal harian,
menepati jadwal.

Penkes Keluarga untuk


Merawat Klien Halusinasi
Buat kontrak
Jelaskan:

Apa halusinasi?
Tanda dan gejala halusinasi
Proses terjadinya
Cara memutus halusinasi
Obat utk klien
Cara merawat di rumah
Waktu kontrol

Fasilitasi minum obat secara


teratur
Diskusikan manfaat obat, akibat

jika tdk minum obat.


Jelaskan jenis obat, warna, dosis,
cara minum, efek terapi, efek
samping.
Pantau saat menggunakan obat
Diskusikan dampak putus obat
Anjurkan klien untuk berkonsultasi
dg tenaga kesehatan

Terapi Aktivitas Kelompok


TAK Orientasi Realita

Mengenal orang
Mengenal tempat
Mengenal waktu

TAK Stimulasi Persepsi:


mengontrol halusinasi

Mengenal halusinasi
Menghardik halusinasi
Bercakap-cakap
Jadwal aktivitas
Menggunakan obat

Proses Keperawatan
Halusinasi
Pengkajian

Implementasi/
evaluasi

Dx Keperawatan

Perencanaan

Isi halusinasi:
Mendengar atau melihat apa?
Suaranya berkata apa?

Pengkajian

Waktu terjadinya halusinasi:


Kapan halusinasi terjadi?

Frekuensi halusinasi:
Seberapa sering halusinasi muncul?
Berapa kali dalam sehari?

Situasi pencetus:
Dalam

situasi seperti apa halusinasi munc

Respon thd halusinasi:


Bgm perasaan pasien kalau ada halusinasi?
Apa yg dilakukan jika halusinasi muncul?

8. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan:
Isi halusinasi :
.
Waktu terjadinya:
.
Frekuensi halusinasi:

Respon pasien:
.
Masalah keperawatan:
.

POHON MASALAH
DIAGNOSA PERAWATAN
Risiko Prilaku Kekerasan
( CP )

GSP: halusinasi ..
Isolasi sosial

Harga Diri Rendah

1. Gangguan Persepsi
sensorik : hal
2. Isolasi sosial
3. Harga Diri Rendah
4. Resiko Prilaku
Kekerasan

Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensorik:
halusinasi ........

TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Untuk pasien:

Pasien mengenali halusinasinya


Pasien dapat mengontrol halusinasi
Pasien mengikuti program pengobatan
secara optimal

RENCANA TINDAKAN
PASIEN
SP I p
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan
halusinasi
Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian

RENCANA TINDAKAN
PASIEN
SP II p
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakapcakap dengan orang lain
Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

RENCANA TINDAKAN
PASIEN
SP III p
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan pasien)
Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

RENCANA TINDAKAN
PASIEN
SP IV p
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

RENCANA TINDAKAN
KELURGA
SP I k
Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
halusinasi, dan jenis halusinasi yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien
halusinasi

RENCANA TINDAKAN
KELURGA
SP II k
Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat pasien dengan Halusinasi
Melatih keluarga melakukan cara merawat
langsung kepada pasien Halusinasi
SP III k
Membantu keluarga membuat jadual
aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang

S-ar putea să vă placă și