Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SKIZOAFEKTIF
TIPE MANIA
Oleh:
Pembimbing:
dr. H.M. Zainie Hasan A.R. , SpKJ(K)
BAGIAN/DEPARTEMEN KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
PENDAHULUAN
Kelainan mental
yang rancu yang
ditandai dengan
adanya gejala
kombinasi antara
gejala skizofrenia
dan gejala
gangguan afektif.
Gejala skizofrenik
Pasien dengan
dan manik menonjol
pada episode
gangguan
penyakit yang sama,
skizoafektif
mempunyai
gangguan disebut
gangguan
prognosis di
skizoafektif tipe pertengahan antara
manik. Sedangkan prognosis pasien
pada gangguan
dengan skizofrenia
skizoafektif tipe
dan prognosis
depresif, gejala
pasien dengan
depresif yang
gangguan mood.
menonjol.
IDENTIFIKASI
Nama
: Tn Sarkoni
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 51 Tahun
Status perkawinan
: Menikah
Agama
: Islam
Tingkat pendidikan
: Tamat SD
Warga negara
: Indonesia
Suku bangsa
: Indonesia
Alamat
: Ogan Komering Ilir
Pekerjaan
: Petani
3
ALLOANAMNESIS
Diperoleh dari
: Bahariah
Jenis kelamin : Perempuan
Umur
: 48 Tahun
Alamat
: Ogan Komering Ilir
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Hubungan dgn pasien : Istri
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sulit tidur
Sebab Utama
Sering mengamuk
Riwayat Premorbid
Kelahiran:
Lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis
Bayi:
Tumbuh kembang baik
Anak-anak:
Interaksi sosial baik, aktif dan ceria
Remaja:
Interaksi sosial baik, aktif dan ceria
Dewasa:
Interaksi sosial baik, aktif dan ceria
Riwayat Pendidikan
- SD:
Tamat
Pasien tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA)
karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang.
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai petani
Riwayat Perkawinan
Pasien sudah menikah 3 kali.
Riwayat Keluarga
Pasien tidak memiliki keluarga dengan
keluhan yang sama
Pasien merupakan anak kedua dari dua
bersaudara
11
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum
Sensorium : Kompos mentis
Frekuensi nadi
: 84x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu
: 36,3 0C
Frekuensi napas : 20 x/menit
Status Neurologikus
Dalam batas normal
12
STATUS PSIKIATRIKUS
KEADAAN UMUM
Sensorium : Kompos mentis
Perhatian : adekuat
Sikap
: kooperatif
Inisiatif
: Tidak ada
Tingkah laku motorik : normoaktif
Ekspresi fasial : cenderung curiga
Verbalisasi : lancar namun kadang kurang jelas
Cara bicara : lancar
Kontak psikis
Kontak fisik : ada, adekuat
Kontak mata : ada, adekuat
Kontak verbal : ada, adekuat
13
Hidup emosi
Stabilitas
: labil
Dalam-dangkal : dalam
Pengendalian: terkendali (saat diperiksa)
Adekuat-Inadekuat
: adekuat
Echt-unecht : echt
Skala diferensiasi : normal
Einfuhlung
: bisa diraba rasa
Arus emosi : cepat
14
15
Isi pikiran
Waham
: ada
Pola Sentral
: tidak ada
Fobia
: tidak ada
Konfabulasi
: tidak ada
Perasaan inferior : tidak ada
Kecurigaan
: ada
Rasa permusuhan/dendam : ada
Perasaan berdosa/salah
: tidak ada
Hipokondria
: tidak ada
Ide bunuh diri
: tidak ada
Ide melukai diri
: tidak ada
Lain-lain
: tidak ada
16
Pemilikan pikiran
Obsesi : ada
Aliensi : tidak ada
Bentuk pikiran
Autistik
: tidak ada
Simbolik
: tidak ada
Dereistik
: tidak ada
Simetrik
: tidak ada
Paralogik : tidak ada
Konkritisasi : tidak ada
Overinklusif : tidak ada
17
18
PEMERIKSAAN LAIN
19
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan Schizofreniform
Skizofrenia Katatonik
Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia (Schizofrenia-like) Akut
21
TERAPI
MRS
Psikofarmaka:
Risperidone 2x2 mg
Haloperidol 2x1 mg
Clozapine 2x 25 mg
22
Psikoterapi:
Individual:
Menjalin komunikasi interpersonal dengan pasien, sehingga
menumbuhkan rasa percaya terhadap orang lain.
Membantu pasien dalam mempelajari kelebihan dan kelemahan
diri.
Dapat memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur.
Keluarga:
Memotivasi keluarga untuk membawa pasien control kedokter
secara teratur dan menciptakan suasana yang dapat membantu
penyembuhan
Lingkungan:
Tidak menjauhi pasien, membiarkan pasien berinteraksi dengan
lingkungan sehingga membantu resosialisasi.
23
PROGNOSIS
DUBIA AD
BONAM
24
Tinjauan pustaka
25
DEFINISI
Penyakit mental yang serius yang memiliki
gambaran skizofrenia dan gangguan afektif.
26
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi seumur hidup pada gangguan skizoafektif kurang dari 1%, berkisar antara
0,5%-0,8%.
Gambaran tersebut masih merupakan perkiraan.
Gangguan skizoafektif tipe depresif lebih sering terjadi pada orang tua dibanding
anak muda.
Prevalensi gangguan tersebut dilaporkan perempuan lebih tinggi dibandingkan
laki-laki, terutama perempuan yang sudah menikah.
Usia awitan perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki, seperti pada
skizofrenia.
Laki-laki dengan gangguan skizoafektif mungkin memperlihatkan perilaku antisosial
dan mempunyai afek tumpul yang nyata atau tidak sesuai.
National Comorbidity Study menyatakan dari 66 orang dengan diagnose skizofrenia, 81%
pernah didiagnosis gangguan afektif yang terdiri dari 59% depresi dan 22% gangguan
bipolar.
27
MANIFESTASI KLINIS
28
DEPRESI
Nafsu makan yang berkurang
Pengurangan berat badan
Perubahan dari pola tidur biasanya ( sedikit atau banyak
tidur )
Agitasi
Merasa tidak ada semangat
Kehilangan rasa untuk melakukan kebiasaan sehari-hari
Merasa tidak ada harapan
Selalu merasa bersalah
Tidak dapat berkonsentrasi
Mempunyai pikiran untuk melakukan percobaan bunuh
diri
29
MANIA
Peningkatan aktivitas
Bicara cepat
Pikiran yang meloncatloncat
Sedikit tidur
Agitasi
Percaya diri meningkat
Mudah teralihkan
30
SKIZOFRENIA
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
- thought echo= isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda ; atau
- thought insertion or withdrawal= isi yang asing dan luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar
dirinya (withdrawal); dan
- thought broadcasting= isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau
umum mengetahuinya;
- delusion of control= waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan
tertentu dari luar; atau
- delusion of passivitiy= waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas merujuk
kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus)
- delusional perception= pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
31
DIAGNOSIS
DSM-IV membantu klinisi untuk menentukan apakah pasien
menderita gangguan skizoafektif, tipe bipolar, atau gangguan
skizoafektif tipe depresif.
Seorang pasien diklasifikasikan menderita tipe bipolar jika
episode yang ada adalah dari tipe manik atau suatu episode
campuran dan episode depresif berat.
Selain itu, pasien diklasifikasikan menderita tipe depresif.
32
(DSM IV)
33
(PPDGJ-III)
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya skizofrenia dan
gangguan skizofrenia dan gangguan afektif dama-sama menonjol pada saat yang bersamaan
(stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode
penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi
kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja skizofrenia dan gangguan afektif
tetapi dalam episode penyakit yang berbedah.
Bila seseorang pasien skizoafrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode
psikotik, diberi kode diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia)
Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun
depresif (F.25.1) atau campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain mengalami satu atau dua episode
manik atau depresi (F30-F33)
35
PENATALAKSANAAN
Skizoaktif tipe
bipolar - obat
golongan mood
stabilizer, baik
lithium atatu
carbamazepine
sama efektifnya.
Skizoaktif tipe
depresif carbamazepine
dibanding lithium.
Skizoafektif tipe
manik, terapi
dilakukan lebih
agresif untuk
mencapai
konsentrasi obat
dalam darah pada
36
2. Farmakoterapi
37
3. Psikoterapi
Terapi individual lebih efektif dari terapi kelompok.
Terapi suportif berorientasi tilikan, kognitif, dan
perilaku
sering afektif.
Bina hubungan dan kepercayaan.
Hindari membicarakan waham pasien, dan tidak
boleh
meremehkan ataupun mendukung isi waham tersebut
4.Terapi Keluarga
Target hubungan sosial yang baik.
38
39
PROGNOSIS
ANALIS
IS
KASUS
41
45
46