Sunteți pe pagina 1din 30

Bab I

Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Kesehatan baik individu maupun masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Adapun faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum dalam
Notoatmodjo (2007) derajat kesehatan seseorang ataupun masyarakat dipengaruhi oleh empat
faktor, antara lain

perilaku,

lingkungan, pelayanan

kesehatan dan

keturunan. Status

kesehatan akan tercapai secara optimal bila mana keempat faktor tersebut secara bersamasama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan
yang terganggu, maka status kesehatan akan bergeser menjadi tidak optimal. Faktor yang
paling dominan pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini
mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti program
promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Upaya pengembangan
program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu, dan
berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan integrasi promosi
kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga,
dan masyarakat) dan diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/
Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2
Masih rendahnya tingkat pengetahuan, dan perilaku masyarakat tentang kesehatan
yang dikuti masih tingginya angka kesakitan dan kematian merupakan suatu gambaran nyata
terdapatnya hubungan antara perilaku masyarakat dengan derajat kesehatan masyarakat.
Kondisi perilaku masyarakat dan lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam
peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar
dapat membantu penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Indikator
PHBS terdiri dari persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif,
penimbangan balita, penggunaan air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan
1

sabun, penggunaan jamban sehat, perilaku memberantas sarang nyamuk di rumah, perilaku
makan sayur dan buah setiap hari, perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku
tidak merokok di dalam rumah.3
Ditinjau dari profil data Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang
telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru
mencapai 32,3% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%.4 Oleh sebab itu, Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 65%
rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada tahun 2014. Persentase Rumah Tangga BerPHBS memang merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian
Kesehatan. PHBS di Kabupaten Karawang pada periode tahun 2013 mencakup sebanyak
46.9%. PHBS di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya pada periode tahun 2013 adalah sebesar
45,82%.5 Dengan ikutnya peran masyarakat secara aktif dalam menerapkan PHBS dalam
tatanan rumah tangga maka diharapkan setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak
mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga dapat bekerja secara optimal
serta pengeluaran biaya rumah tangga untuk dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang didapat berupa:
1. Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 32,3 %.
2. Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa rumah tangga yang telah
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Jawa Barat baru mencapai
45,90%.
3. Dari profil data kesehatan Dinas Kesehatan Karawang diketahui bahwa rumah tangga
yang mempraktekkan hidup bersih dan sehat (PHBS) di kabupaten Karawang baru
mencapai 46.9%.
4. Pencapaian keluarga yang mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan
rumah tangga di wilayah Cilamaya pada periode Januari sampai Desember 2014 hanya
45,82%.

1.3. Tujuan
2

1.3.1. Tujuan Umum :


Mengetahui masalah serta cara menyelesaikan masalah dan melihat tingkat
keberhasilan pada program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
di Tatanan Rumah Tangga di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014
sampai dengan Juli 2015 dengan pendekatan sistem.
1.3.2. Tujuan Khusus :

Diketahuinya cakupan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di UPTD


Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan pemberian ASI eksklusif di UPTD Puskesmas Cilamaya


periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penimbangan bayi dan balita di UPTD Puskesmas Cilamaya


periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan air bersih di UPTD Puskesmas Cilamaya periode


Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun di UPTD
Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan jamban sehat di UPTD Puskesmas Cilamaya


periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku memberantas jentik nyamuk di dalam rumah di UPTD


Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari di UPTD
Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari di UPTD


Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah di UPTD Puskesmas


Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau
tidak.

1.4. Manfaat
Bagi Evaluator:
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya program
promosi kesehatan PHBS.
3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Menumbuhkan minat dan pengetahuan dalam mengevaluasi suatu program kesehatan.
5. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis.
Bagi Perguruan Tinggi:
1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.
3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai universitas yang
menghasilkan dokter yang berkualitas.
Bagi Puskesmas yang dievaluasi:
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Tatanan Rumah Tangga di ruang lingkup kerja puskesmas Cilamaya.
2. Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama dan membina peran serta masyarakat
dalam melaksanakan program promosi kesehatan secara optimal.
3. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program promosi
kesehatan sehingga dapat memenuhi target cakupan program.
4. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar
keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.

Bagi Masyarakat:
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya.
2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas oleh karena penyakit pada masyarakat yang
berhubungan dengan pengetahuan sikap dan perilaku tentang pola perilaku hidup bersih
dan sehat di tatanan rumah tangga.
1.5. Sasaran
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.

Bab II
Materi dan Metode
2.1. Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari Laporan Kajian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015
di kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Jawa Barat, antara lain:
1.

Data pemantauan PHBS Rumah Tangga di kecamatan Cilamaya Wetan pada periode
Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.

2.

Laporan kegiatan Intervensi mendukung PHBS Rumah Tangga di Kecamatan


Cilamaya Wetan.

3.

Laporan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat
yang diterapkan dengan ketiga strategi yang dikenal dengan strategi: advokasi PHBS,

4.

bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment).


Pencatatan perbandingan jumlah kasus penyakit periode sebelumya dengan periode

5.

saat dilakukan evaluasi terhadap program PHBS.


Pencatatan dan pelaporan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

2.2. Metode
Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan
data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program yang
terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir program dengan cara membandingkan
cakupan program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan
Rumah Tangga di Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015
terhadap tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan
menggunakan pendekatan sistem.

Bab III
Kerangka Teoritis
3.1. Kerangka Teoritis

Lingkungan

Masukan

Proses

Keluaran

Dampak

Umpan Balik

Bagan 1. Gambar Teori Sistem


Gambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling
dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan
organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian atau elemen
tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :
1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man), dana
(money), sarana (material), metode (method), mesin atau alat yang digunakan (machine),
jangka alokasi waktu (minute), lokasi masyarakat (market), dan informasi (information).
2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem dan
berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. Terdiri dari
unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),
dan pemantauan (controlling).
3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.

4. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non
fisik.
5. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa pencatatan dan
pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan.
6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.

3.2. Tolok Ukur Keberhasilan


Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, umpan balik,
lingkungan, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai
dalam program perilaku hidup bersih dan sehat dalam (PHBS) rumah tangga.

Bab IV
Penyajian Data
4.1. Sumber Data
Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari:
1. Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Cilamaya pada periode
Januari sampai dengan Desember 2014.
2. Laporan Pembangunan Tahunan UPTD Puskesmas DTP Cilamaya pada periode
Januari sampai dengan Desember 2014.
3. Laporan bulanan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah Tangga di
masyarakat pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.
4. Laporan Rekapitulasi Pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah
Tangga di masyarakat pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.
4.2. Data Umum
4.2.1. Geografi
1. Luas Wilayah dan Batas-batas
a. Lokasi : Jl. Raya Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten
Karawang Barat, Jawa Barat.

Luas wilayah kerja puskesmas : 6,158 Ha; yang terdiri dari 7 desa, dan 155 RT,
dan 33 dusun.
b. Batas wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya:
1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Banyusari
3) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya Kulon
4) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang

Gambar 1. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah Kerja

2. Wilayah Administrasi
Luas wilayah kerja Puskesmas Cilamaya adalah 35,256 km2, terdiri dari 33
Dusun, 73 RW, 155 RT yang mencakup 7 desa yaitu:

Desa Cikarang

Desa Cikalong

Desa Tegalwaru

Desa Tegalsari

Desa Cilamaya

Desa Mekarmaya

Desa Muara

4.2.2 Topografi
Sebagian besar merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari tanah
pertanian seluas 3.140 km2.

10

4.2.3 Geologi
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, kabupaten Karawang berada pada

dataran

rendah berdekatan dengan laut.


4.2.4 Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya Cilamaya merupakan dataran rendah dengan temperatur
udara rata-rata 32-36 C.
4.2.5

Hidrografi

Cilamaya mempunyai banyak aliran sungai yang mengarah ke muara dan langsung
berhubungan dengan laut Jawa

4.2.6

Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Wilayah Cilamaya adalah 52.004 jiwa, yang terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.

Jumlah RT
Jumlah penduduk laki-laki
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah bayi dan balita
Jumlah RumahTangga

: 155 RT
: 26.742 orang
: 25.262 orang
: 5.002 anak
: 14.296 Rumah tangga

Data Umum selengkapnya terdapat pada lampiran II.


Dari data tersebut di atas, dapat dilihat bahwa perkiraan proporsi jumlah balita di
wilayah kerja Puskesmas Cilamaya = 9,6% (mendekati 10%) dari jumlah penduduk
total.
1) Jumlah desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilamaya
adalah 7 desa dengan luas wilayah 35.256 Ha, maka berarti rata-rata kepadatan
penduduk Kecamatan Cilamaya adalah 1.48 Jiwa/ Ha.
2) Klasifikasi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Cilamaya paling banyak adalah tamat SLTA yaitu sebesar 42,93 % dan paling
sedikit tamat Perguruan Tinggi yaitu 5,46 % .
3) Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani sebesar 60
% dan selebihnya antara lain adalah pedagang dan buruh.
4) Sebagian besar penduduk beragama Islam.

11

4.2.7

Jenis sarana kesehatan


Jenis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Cilamaya, antara lain:
a.
b.
c.
d.

Puskesmas UPTD
: 1 buah
Puskesmas pembantu : 1 buah
Puskesmas keliling : 1 buah
Fasilitas Kesehatan
Posyandu
Balai Pengobatan Swasta
Bidan Praktek

: 43 Buah.
: 10 Buah
: 21 Orang

Dokter Praktek Swasta

: 4 Orang

Polindes

: 1 Orang

Klinik Swasta

: 6 Buah

4.3 Data Khusus


4.3.1. Masukan
1. Tenaga
a. Dokter
b. Petugas PHBS
c. Kader
d. Posyandu
2. Dana

: 1 orang (sebagai penanggungjawab)


: 1 orang ( sebagai koordinator program)
: 215 orang (sebagai pelaksana program)
: 43 buah

Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari:

APBD

BOK

APBN

Infocus

: Ada, 1 buah

Layar

: Ada, 1 buah

Leaflet

: Ada

Lembar balik

: Ada

Poster

: Ada

Buku pedoman PHBS

: Ada

3. Sarana

12

4. Metode
Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk:

Sosialisasi
Tim penggerak PKK kecamatan bersama petugas kesehatan puskesmas,
puskesmas pembantu, bidan/perawat desa, dan petugas lainnya melakukan
sosialisasi PHBS kepada:

Kelompok PKK yaitu kader dasawisma, PKK-RT, PKK-RW, PKK


dusun/lingkungan, PKK desa/kelurahan

Ketua RT, ketua RW, ketua dusun, ketua lingkungan, kader, tokoh masyarakat,
karang taruna dan sebagainya yang berada di desa/kelurahan.

Pelatihan kader dalam pengumpulan data PHBS

Pengumpulan data oleh kader PKK di tingkat Desa/Kelurahan


Kegiatan pengumpulan data PHBS dilakukan satu tahun sekali pada bulan juli
bersamaan dengan pendataan keluarga oleh kader PKK/Dasawisma dengan
dibimbing oleh petugas kesehatan dan petugas lapangan keluarga berencana

Pengolahan data
a) Rekapitulasi hasil pengumpulan data
b) Setiap rumah tangga akan diklasifikasikan sebagai Rumah Tangga Sehat atau
tidak
c) Perhitungan Rumah Tangga Sehat
d) Dari data yang dikumpulkan diketahui persentase dari tiap-tiap indikator
PHBS

Pemetaan
Di setiap tingkat wilayah (RT-RW-Dusun/Kampung-Desa/kelurahan) dibuat
pemetaan PHBS, yang menggambarkan persentase Rumah Tangga Sehat, serta
persentase setiap jenis indikator PHBS.

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan PHBS


13

Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam


bentuk konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan kelompok.

4.3.2

Proses

4.3.2.1 Perencanaan

Melakukan sosialisasi pada kader PKK dan pemuka masyarakat.

Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah
kerja dilakukan pada minggu pertama bulan April.

Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS.

Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat


(GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada minggu pertama bulan Juli.

Melakukan pengolahan dan penyajian data PHBS oleh petugas puskesmas dan
koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas.

Pemetaan rumah tangga yang telah menjalani PHBS beserta indikator

Perencanaan kegiatan program PHBS.

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS.

Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk


konseling/kunjungan rumah atau penyuluhan kelompok.

4.3.2.2 Pengorganisasian
Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya:

Bagan 2. Struktur organisasi bagian PHBS Puskesmas Cilamaya


14

Pengorganisasian dalam program PHBS dibagi berdasarkan jabatan:


a. Kepala Puskesmas (dr. Aziz):
- Sebagai penanggung jawab program.
- Monitoring pelaksanaan PHBS tingkat kecamatan.
- Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan PHBS di wilayah kerja.
b. Koordinator PHBS (Bpk. Haji Nanang):

- Koordinator program.
- Menerima pelaporan hasil kegiatan PHBS dari wilayah setempat.
- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan
kepada Kepala Puskesmas Kecamatan dalam waktu tiap bulan.
- Melatih para kader di tiap desa untuk program pelaksanaan PHBS.
c. Kader terlatih:
- Memantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan PHBS di masingmasing wilayah kerja.
- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan
kepada koordinator program.
4.3.2.3 Pelaksanaan:

Melakukan sosialisasi pada kader PKK dan pemuka masyarakat.

Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS : Tidak dilaksanakan sesuai


jadwal.

Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah
kerja pada minggu pertama bulan April : dilakukan sesuai jadwal.

Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat


(GHS) oleh kader terlatih tiap tahun pada minggu pertama bulan Juli : Dilakukan
sesuai jadwal.

Melakukan pengolahan dan pemetaan PHBS oleh petugas puskesmas dan koordinator
Promosi Kesehatan Puskesmas : Dilakukan Juli secara serentak.

Pemetaan rumah tangga yang telah menjalani PHBS beserta indikator : tidak
dilakukan terperinci menurut wilayah masing-masing.
15

Perencanaan kegiatan program PHBS: dilakukan rutin tiap bulan Januari.

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS : Tidak dilaksanakan


sesuai jadwal.

Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan dalam bentuk


konseling/kunjungan rumah atau penyulhan kelompok : Tidak dilaksanakan sesuai
jadwal.

4.3.2.4 Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan mengenai pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setiap bulan
oleh kader kesehatan yang diteruskan ke petugas kesehatan untuk dilakukan
rekapitulasi secara teratu. Selanjutnya diadakan rapat bulanan yang dipimpin oleh
kepala Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang.
4.3.3

Keluaran
Indikator Komposit/ Gabungan :
Cakupan kumulatif PHBS Rumah Tangga Sehat

x 100 %

x 100 % = 53.6%

Cakupan berdasarkan 10 Indikator PHBS:

1. Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan:


o Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun: 1.457 orang
o Jumlah persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam 1 tahun: 1.457
orang
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:
Jumlah persalinan ditolong tenaga kesehatan dalam 1 tahun x 100 %
Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun

x 100% = 100 %

2. Cakupan pemberian ASI eksklusif:


o Jumlah bayi usia 0-6 bulan: 692 bayi
16

o Jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif: 433 bayi


Cakupan pemberian ASI eksklusif:
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja x 100 %
Jumlah seluruh bayi usia 6-12 bulan yang ada

x 100 % = 62,57 %

3. Cakupan penimbangan balita:


o Jumlah seluruh balita yang ada: 3.556 balita
o Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya: 3.520 balita
Cakupan penimbangan balita:
Jumlah balita yang ditimbang setiap bulannya x 100 %
Jumlah seluruh balita yang ada

x 100 % = 98,9 %

4. Cakupan penggunaan air bersih:


o Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih: 10.334 rumah tangga
o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan penggunaan air bersih:
Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 72,2 %

5. Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan sabun:


o Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun: 7.415
rumah tangga
o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun:
Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun x 100
17

Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 51,8 %

6. Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:


o Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat: 6.898 rumah tangga
o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:
Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 48,2 %

7. Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah: (ibu wina)


o Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik: 10.270 rumah tangga
o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:
Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik di rumah x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 71,8 %

8. Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari.


o Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari: 6.341 rumah tangga
o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari:
Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 44,3 %

18

9. Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:


o Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari: 10.756 rumah
tangga
o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:
Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 75,2 %

10. Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:


o Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah: 7.873 rumah tangga
o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14.296 rumah tangga
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:
Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah x 100 %
Jumlah seluruh rumah tangga yang ada

x 100 % = 55,0 %

4.3.4 Lingkungan

Lingkungan Fisik
o Kepadatan penduduk
=
= 52,004jiwa / 35,256km2
= 1,48 jiwa/km2
o Lokasi: Terdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah akses sulit
o Transportasi: Tersedia sarana transportasi, tidak semua jalan dapat dilalui dengan
kendaraan roda empat.
o Fasilitas kesehatan: Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek
dokter dan bekerja sama dengan baik.

Lingkungan non fisik


o Peran serta masyarakat : Kurang
19

o Perilaku masyarakat: Kurang


o Sosial budaya: Tidak menghambat program
o Sosial ekonomi: Menghambat program karena mayoritas memiliki tingkat sosial
ekonomi rendah.
o Status pendidikan: Rata-rata penduduk di wilayah Cilamaya berstatus pendidikan
rendah.

4.3.5 Umpan Balik


Adanya pencatatan dan pelaporan secara lengkap setiap bulan mengenai program PHBS di
rumah tangga dari hasil rapat kerja tiap bulan yaitu keseluruhan program perilaku hidup
bersih dan sehat yang dilaksanakan belum mencapai target sesuai dengan tolok ukur yang
ditetapkan. Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas dan lintas program untuk
mengevaluasi program yang telah dijalankan.
4.3.6

Dampak
Langsung
Target rumah tangga terbina yang melaksanakan PHBS : Belum dapat dinilai

Tidak Langsung
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat : Belum dapat dinilai

Bab V
20

Pembahasan Masalah
No

Variabel

Tolok Ukur

Cakupan

Masalah

100%

100%

0%

100%

62,5%

37,5%

100%

98,9%

1,1%

100%

72,2 %

27,8%

100%

51,8%

48,2%

100%

48,2%

51,8%

100%

71,8%

28,2%

100%

44,3 %

55,7%

100%

75,2 %

24,8%

100%

55,0 %

45,0%

Keberhasilan
Variabel
1

Keluaran
1. Persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI
eksklusif
3. Menimbang balita
4. Menggunakan air
bersih
5. Mencuci tangan
dengan air bersih dan
sabun
6. Menggunakan jamban
sehat
7. Memberantas jentik di
rumah
8. Makan sayur dan buah
setiap hari
9. Melakukan aktivitas
fisik setiap hari
10. Tidak merokok di
dalam rumah

Tabel 5.1 Variabel-variabel dari Masalah

Tabel 5.2 Masalah menurut Variabel Proses


No.

Variabel

Tolok Ukur

Pelatihan PHBS rumah tangga untuk

kader
Pencacatan

dan

pelaporan

hasil

Cakupan

Besar

2 kali setahun

Tidak rutin

Masalah
(+)

Setiap hari kerja

Tidak dilakukan

(+)

21

pendataan dan penyuluhan oleh

(08.00-pk 15.00)

setiap hari kerja

2 kali setahun

(08.00-pk 15.00)
Tidak dilakukan 2

(+)

Setiap bulan

kali setahun
Tidak rutin setiap

(+)

Pemetaan wilayah kerja menurut

Dilakukan secara

bulan
Tidak dilakukan

(+)

cakupan untuk setiap indikator

terperinci untuk

secara terperinci

kader
Pemberian

pembinaan jamban sehat


Penyuluhan kelompok

bimbingan

teknis

daerah, 1 kali
setahun

Bab VI
Perumusan Masalah
6.1. Masalah sebenarnya (menurut keluaran)
Dari hasil laporan tahunan program PHBS di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Agustus
2014 Juli 2015 ternyata terdapat beberapa masalah, yaitu:
22

a. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 100% dari target 100%
b. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,5%;
c. Cakupan penimbangan balita sebesar 98,9%;
d. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2%;
e. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8%;
f. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2%;
g. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8%;
h. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3%;
i. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2%; dan
j. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0%.

6.2. Masalah dari unsur lain (penyebab)


Dari hasil evaluasi program PHBS di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Januari
Desember 2014 didapatkan beberapa penyebab masalah, yaitu :

Proses
Pelatihan kader untuk penyuluhan tentang PHBS yang tidak dilaksanakan sesuai
jadwal serta tidak mencakup seluruh Posyandu. Pemberian bimbingan teknis
mengenai pembuatan jamban sehat tidak rutin dilaksanakan seperti yang telah
direncanakan yaitu 2 kali setahun, serta cakupan penyuluhan kelompok yang masih
belum merata di seluruh wilayah puskesmas.
Bab VII
Prioritas Masalah

7.1 Masalah menurut keluaran:


a. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 100% dari target 100%
b. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,57 %;
23

c. Cakupan penimbangan balita sebesar 98,9 %;


d. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2 %;
e. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8 %;
f. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2 %;
g. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8 %;
h. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3 %;
i. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2 %; dan
j. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0 %.
Tabel 7.1 Parameter Derajat Masalah
No
1
2
3
4
5

Parameter

Besarnya masalah
Akibat yang ditimbulkan
Keuntungan sosial karena selesainya masalah
Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai
Sumber
daya
yang
tersedia
untuk

4
4
3
3
4

1
3
3
4
4

3
3
4
3
4

5
3
3
3
4

5
4
4
3
3

3
4
3
3
4

5
2
2
3
4

2
2
3
3
4

4
4
4
3
4

menyelesaikan masalah
Jumlah

18 15

16 18 19 17 16 14 19

Keterangan derajat masalah:


5 = sangat penting
4 = penting
3 = cukup penting
2 = kurang penting
1 = tidak penting
Yang menjadi prioritas masalah:
1. Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Agustus 2014 Juli 2015 sebesar 48,2%
dari target 100%;
2. Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Agustus 2014 Juli 2015 sebesar
55,0% dari target 100%.
24

Bab VIII
Penyelesaian Masalah
8.1 Masalah 1
Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Agustus 2014 Juli 2015 sebesar 48,2% dari
target 100%.
Penyebab:

Belum adanya sistem pemetaan berdasarkan pencapaian indikator PHBS secara terperinci
untuk setiap wilayah kerja.
25

Masih belum adanya komitmen yang dibentuk bersama dengan masyarakat dalam upaya
mengubah perilaku buruk dalam hal pengunaan sehat.

Masih kurangnya kegiatan inovatif dalam pengadaan jamban sehat bagi masyarakat.

Masih kurangnya pemberdayaan masyarakat guna memelihara fasilitas jamban yang telah
ada.

Penyelesaian:

Memperbaiki sistem pendataan dan pemetaan cakupan indikator PHBS menjadi lebih
akurat dan terperinci sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan masingmasing daerah sehingga dapat diambil tindakan yang lebih terfokus pada daerah tersebut.

Mengadakan pertemuan bersama dengan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk


membentuk komitmen masyarakat dalam pengunaan jamban sehat.

Mengadakan kegiatan-kegiatan inovatif untuk pengadaan jamban sehat seperti arisan


jamban.

Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk memelihara fasilitas jamban sehat yang


telah ada agar tetap nyaman dan dapat digunakan.

8.2 Masalah 2
Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Agustus 2014 Juli 2015 sebesar
44.5% dari target 100%.
Penyebab:

Belum adanya aturan yang secara jelas melarang seseorang untuk merokok di dalam
rumah.

Belum adanya pembentukan komitmen dengan masyarakat untuk tidak merokok di dalam
rumah.
26

Masih kurangnya bina suasana dengan tokoh masyarakat guna memotivasi masyarakat
untuk berhenti merokok di dalam rumah.

Penyelesaian:

Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk membuat peraturan dan sanksi mengenai
larangan merokok di dalam rumah.

Mengadakan pertemuan bersama dengan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat untuk


membentuk komitmen masyarakat dalam pengunaan jamban sehat.

Memberdayakan masyarakat untuk membentuk suatu area merokok di luar rumah agar
masyarakat tidak lagi merokok di dalam rumah.

Melakukan bina suasana dengan took-tokoh masyarakat maupun tokoh-tokoh agama


setempat guna mengedukasi masyarakat agar tidak merokok.

Bab IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan cara pendekatan
sistem di UPTD Puskesmas Cilamaya dan wilayah kerja sekitarnya pada periode Agustus
2014 Juli 2015 belum berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang ditemui sebagai
berikut:

27

Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 100% dari target 100%

Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,57% dari target 100%;

Cakupan penimbangan bayi dan balita sebesar 98,9% dari target 100%;

Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2% dari target 100%;

Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8% dari target
100%;

Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2% dari target 100%;

Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8% dari target 100%;

Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3% dari target 100%;

Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2% dari target 100%;

Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.

Dua hal yang menjadi prioritas masalah adalah:

Cakupan jamban sehat di rumah sebesar 48,2% dari target 100%;

Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.

9.2 Saran
Ditujukan kepada Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tertulis mengenai
pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal penyuluhan secara teratur;

Memperbaiki sistem pendataan dan pemetaan cakupan indikator PHBS menjadi lebih
akurat dan terperinci sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan
28

masing-masing daerah sehingga dapat diambil tindakan yang lebih terfokus pada
daerah tersebut;

Melakukan advokasi dengan meminta dukungan kepada kepala masyarakat dan tokoh
masyarakat mendukung penggalakan program PHBS dalam tatanan rumah tangga;

Melakukan edukasi, motivasi dam pembentukan komitmen dari masyarakat sendiri


untuk mulai mempraktekkan PHBS pada tatanan rumah tangga.

Daftar Pustaka
1. Kementrian Kesehatan. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta

Kementerian

Kesehatan

RI,

2011.

Diunduh

dari

http://promkes.depkes.go.id/download/pedoman_umum_PHBS.pdf
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan RI NO:
2269/MENKES/PER/XI.2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Jakarta. 2011.

29

3. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional 2013. Badan


Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia, Desember 2008. Hal : 174-80, 192-207, 244-60.
4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2013. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta;2014. Hal : 83
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Buku Pedoman 10 Indikator Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. 2010. Pemerintah Kabupaten Karawang Dinas
Kesehatan.

30

S-ar putea să vă placă și