Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Kesehatan baik individu maupun masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Adapun faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum dalam
Notoatmodjo (2007) derajat kesehatan seseorang ataupun masyarakat dipengaruhi oleh empat
faktor, antara lain
perilaku,
lingkungan, pelayanan
kesehatan dan
keturunan. Status
kesehatan akan tercapai secara optimal bila mana keempat faktor tersebut secara bersamasama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan
yang terganggu, maka status kesehatan akan bergeser menjadi tidak optimal. Faktor yang
paling dominan pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini
mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti program
promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Upaya pengembangan
program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu, dan
berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan integrasi promosi
kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga,
dan masyarakat) dan diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/
Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2
Masih rendahnya tingkat pengetahuan, dan perilaku masyarakat tentang kesehatan
yang dikuti masih tingginya angka kesakitan dan kematian merupakan suatu gambaran nyata
terdapatnya hubungan antara perilaku masyarakat dengan derajat kesehatan masyarakat.
Kondisi perilaku masyarakat dan lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam
peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar
dapat membantu penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Indikator
PHBS terdiri dari persalinan ditolong tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif,
penimbangan balita, penggunaan air bersih, perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan
1
sabun, penggunaan jamban sehat, perilaku memberantas sarang nyamuk di rumah, perilaku
makan sayur dan buah setiap hari, perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku
tidak merokok di dalam rumah.3
Ditinjau dari profil data Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang
telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru
mencapai 32,3% dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%.4 Oleh sebab itu, Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 mencantumkan target 65%
rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada tahun 2014. Persentase Rumah Tangga BerPHBS memang merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian
Kesehatan. PHBS di Kabupaten Karawang pada periode tahun 2013 mencakup sebanyak
46.9%. PHBS di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya pada periode tahun 2013 adalah sebesar
45,82%.5 Dengan ikutnya peran masyarakat secara aktif dalam menerapkan PHBS dalam
tatanan rumah tangga maka diharapkan setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak
mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga dapat bekerja secara optimal
serta pengeluaran biaya rumah tangga untuk dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang didapat berupa:
1. Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 32,3 %.
2. Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa rumah tangga yang telah
mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Jawa Barat baru mencapai
45,90%.
3. Dari profil data kesehatan Dinas Kesehatan Karawang diketahui bahwa rumah tangga
yang mempraktekkan hidup bersih dan sehat (PHBS) di kabupaten Karawang baru
mencapai 46.9%.
4. Pencapaian keluarga yang mempraktekkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan
rumah tangga di wilayah Cilamaya pada periode Januari sampai Desember 2014 hanya
45,82%.
1.3. Tujuan
2
Diketahuinya cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun di UPTD
Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.
Diketahuinya cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari di UPTD
Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah
memenuhi target atau tidak.
1.4. Manfaat
Bagi Evaluator:
1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.
2. Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya program
promosi kesehatan PHBS.
3. Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Menumbuhkan minat dan pengetahuan dalam mengevaluasi suatu program kesehatan.
5. Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis.
Bagi Perguruan Tinggi:
1. Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang
kesehatan.
3. Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai universitas yang
menghasilkan dokter yang berkualitas.
Bagi Puskesmas yang dievaluasi:
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Tatanan Rumah Tangga di ruang lingkup kerja puskesmas Cilamaya.
2. Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama dan membina peran serta masyarakat
dalam melaksanakan program promosi kesehatan secara optimal.
3. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program promosi
kesehatan sehingga dapat memenuhi target cakupan program.
4. Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar
keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.
Bagi Masyarakat:
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cilamaya.
2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas oleh karena penyakit pada masyarakat yang
berhubungan dengan pengetahuan sikap dan perilaku tentang pola perilaku hidup bersih
dan sehat di tatanan rumah tangga.
1.5. Sasaran
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat
pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.
Bab II
Materi dan Metode
2.1. Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari Laporan Kajian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015
di kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Jawa Barat, antara lain:
1.
Data pemantauan PHBS Rumah Tangga di kecamatan Cilamaya Wetan pada periode
Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.
2.
3.
Laporan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat
yang diterapkan dengan ketiga strategi yang dikenal dengan strategi: advokasi PHBS,
4.
5.
2.2. Metode
Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan
data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program yang
terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir program dengan cara membandingkan
cakupan program Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan
Rumah Tangga di Puskesmas Cilamaya periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015
terhadap tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan
menggunakan pendekatan sistem.
Bab III
Kerangka Teoritis
3.1. Kerangka Teoritis
Lingkungan
Masukan
Proses
Keluaran
Dampak
Umpan Balik
4. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem
tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non
fisik.
5. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran
dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa pencatatan dan
pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan.
6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.
Bab IV
Penyajian Data
4.1. Sumber Data
Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari:
1. Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Cilamaya pada periode
Januari sampai dengan Desember 2014.
2. Laporan Pembangunan Tahunan UPTD Puskesmas DTP Cilamaya pada periode
Januari sampai dengan Desember 2014.
3. Laporan bulanan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah Tangga di
masyarakat pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.
4. Laporan Rekapitulasi Pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) Rumah
Tangga di masyarakat pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.
4.2. Data Umum
4.2.1. Geografi
1. Luas Wilayah dan Batas-batas
a. Lokasi : Jl. Raya Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten
Karawang Barat, Jawa Barat.
Luas wilayah kerja puskesmas : 6,158 Ha; yang terdiri dari 7 desa, dan 155 RT,
dan 33 dusun.
b. Batas wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya:
1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa
2) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Banyusari
3) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cilamaya Kulon
4) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang
2. Wilayah Administrasi
Luas wilayah kerja Puskesmas Cilamaya adalah 35,256 km2, terdiri dari 33
Dusun, 73 RW, 155 RT yang mencakup 7 desa yaitu:
Desa Cikarang
Desa Cikalong
Desa Tegalwaru
Desa Tegalsari
Desa Cilamaya
Desa Mekarmaya
Desa Muara
4.2.2 Topografi
Sebagian besar merupakan dataran rendah dan bersifat agraris yang terdiri dari tanah
pertanian seluas 3.140 km2.
10
4.2.3 Geologi
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cilamaya, kabupaten Karawang berada pada
dataran
Hidrografi
Cilamaya mempunyai banyak aliran sungai yang mengarah ke muara dan langsung
berhubungan dengan laut Jawa
4.2.6
Demografi
Jumlah penduduk Kelurahan Wilayah Cilamaya adalah 52.004 jiwa, yang terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
Jumlah RT
Jumlah penduduk laki-laki
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah bayi dan balita
Jumlah RumahTangga
: 155 RT
: 26.742 orang
: 25.262 orang
: 5.002 anak
: 14.296 Rumah tangga
11
4.2.7
Puskesmas UPTD
: 1 buah
Puskesmas pembantu : 1 buah
Puskesmas keliling : 1 buah
Fasilitas Kesehatan
Posyandu
Balai Pengobatan Swasta
Bidan Praktek
: 43 Buah.
: 10 Buah
: 21 Orang
: 4 Orang
Polindes
: 1 Orang
Klinik Swasta
: 6 Buah
APBD
BOK
APBN
Infocus
: Ada, 1 buah
Layar
: Ada, 1 buah
Leaflet
: Ada
Lembar balik
: Ada
Poster
: Ada
: Ada
3. Sarana
12
4. Metode
Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk:
Sosialisasi
Tim penggerak PKK kecamatan bersama petugas kesehatan puskesmas,
puskesmas pembantu, bidan/perawat desa, dan petugas lainnya melakukan
sosialisasi PHBS kepada:
Ketua RT, ketua RW, ketua dusun, ketua lingkungan, kader, tokoh masyarakat,
karang taruna dan sebagainya yang berada di desa/kelurahan.
Pengolahan data
a) Rekapitulasi hasil pengumpulan data
b) Setiap rumah tangga akan diklasifikasikan sebagai Rumah Tangga Sehat atau
tidak
c) Perhitungan Rumah Tangga Sehat
d) Dari data yang dikumpulkan diketahui persentase dari tiap-tiap indikator
PHBS
Pemetaan
Di setiap tingkat wilayah (RT-RW-Dusun/Kampung-Desa/kelurahan) dibuat
pemetaan PHBS, yang menggambarkan persentase Rumah Tangga Sehat, serta
persentase setiap jenis indikator PHBS.
4.3.2
Proses
4.3.2.1 Perencanaan
Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah
kerja dilakukan pada minggu pertama bulan April.
Melakukan pengolahan dan penyajian data PHBS oleh petugas puskesmas dan
koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas.
4.3.2.2 Pengorganisasian
Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan tugasnya:
- Koordinator program.
- Menerima pelaporan hasil kegiatan PHBS dari wilayah setempat.
- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan
kepada Kepala Puskesmas Kecamatan dalam waktu tiap bulan.
- Melatih para kader di tiap desa untuk program pelaksanaan PHBS.
c. Kader terlatih:
- Memantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan PHBS di masingmasing wilayah kerja.
- Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan
kepada koordinator program.
4.3.2.3 Pelaksanaan:
Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di wilayah
kerja pada minggu pertama bulan April : dilakukan sesuai jadwal.
Melakukan pengolahan dan pemetaan PHBS oleh petugas puskesmas dan koordinator
Promosi Kesehatan Puskesmas : Dilakukan Juli secara serentak.
Pemetaan rumah tangga yang telah menjalani PHBS beserta indikator : tidak
dilakukan terperinci menurut wilayah masing-masing.
15
4.3.2.4 Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan mengenai pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setiap bulan
oleh kader kesehatan yang diteruskan ke petugas kesehatan untuk dilakukan
rekapitulasi secara teratu. Selanjutnya diadakan rapat bulanan yang dipimpin oleh
kepala Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang.
4.3.3
Keluaran
Indikator Komposit/ Gabungan :
Cakupan kumulatif PHBS Rumah Tangga Sehat
x 100 %
x 100 % = 53.6%
x 100% = 100 %
x 100 % = 62,57 %
x 100 % = 98,9 %
x 100 % = 72,2 %
x 100 % = 51,8 %
x 100 % = 48,2 %
x 100 % = 71,8 %
x 100 % = 44,3 %
18
x 100 % = 75,2 %
x 100 % = 55,0 %
4.3.4 Lingkungan
Lingkungan Fisik
o Kepadatan penduduk
=
= 52,004jiwa / 35,256km2
= 1,48 jiwa/km2
o Lokasi: Terdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah akses sulit
o Transportasi: Tersedia sarana transportasi, tidak semua jalan dapat dilalui dengan
kendaraan roda empat.
o Fasilitas kesehatan: Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek
dokter dan bekerja sama dengan baik.
Dampak
Langsung
Target rumah tangga terbina yang melaksanakan PHBS : Belum dapat dinilai
Tidak Langsung
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat : Belum dapat dinilai
Bab V
20
Pembahasan Masalah
No
Variabel
Tolok Ukur
Cakupan
Masalah
100%
100%
0%
100%
62,5%
37,5%
100%
98,9%
1,1%
100%
72,2 %
27,8%
100%
51,8%
48,2%
100%
48,2%
51,8%
100%
71,8%
28,2%
100%
44,3 %
55,7%
100%
75,2 %
24,8%
100%
55,0 %
45,0%
Keberhasilan
Variabel
1
Keluaran
1. Persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI
eksklusif
3. Menimbang balita
4. Menggunakan air
bersih
5. Mencuci tangan
dengan air bersih dan
sabun
6. Menggunakan jamban
sehat
7. Memberantas jentik di
rumah
8. Makan sayur dan buah
setiap hari
9. Melakukan aktivitas
fisik setiap hari
10. Tidak merokok di
dalam rumah
Variabel
Tolok Ukur
kader
Pencacatan
dan
pelaporan
hasil
Cakupan
Besar
2 kali setahun
Tidak rutin
Masalah
(+)
Tidak dilakukan
(+)
21
(08.00-pk 15.00)
2 kali setahun
(08.00-pk 15.00)
Tidak dilakukan 2
(+)
Setiap bulan
kali setahun
Tidak rutin setiap
(+)
Dilakukan secara
bulan
Tidak dilakukan
(+)
terperinci untuk
secara terperinci
kader
Pemberian
bimbingan
teknis
daerah, 1 kali
setahun
Bab VI
Perumusan Masalah
6.1. Masalah sebenarnya (menurut keluaran)
Dari hasil laporan tahunan program PHBS di UPTD Puskesmas Cilamaya periode Agustus
2014 Juli 2015 ternyata terdapat beberapa masalah, yaitu:
22
a. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 100% dari target 100%
b. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,5%;
c. Cakupan penimbangan balita sebesar 98,9%;
d. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 72,2%;
e. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8%;
f. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 48,2%;
g. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 71,8%;
h. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3%;
i. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2%; dan
j. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0%.
Proses
Pelatihan kader untuk penyuluhan tentang PHBS yang tidak dilaksanakan sesuai
jadwal serta tidak mencakup seluruh Posyandu. Pemberian bimbingan teknis
mengenai pembuatan jamban sehat tidak rutin dilaksanakan seperti yang telah
direncanakan yaitu 2 kali setahun, serta cakupan penyuluhan kelompok yang masih
belum merata di seluruh wilayah puskesmas.
Bab VII
Prioritas Masalah
Parameter
Besarnya masalah
Akibat yang ditimbulkan
Keuntungan sosial karena selesainya masalah
Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai
Sumber
daya
yang
tersedia
untuk
4
4
3
3
4
1
3
3
4
4
3
3
4
3
4
5
3
3
3
4
5
4
4
3
3
3
4
3
3
4
5
2
2
3
4
2
2
3
3
4
4
4
4
3
4
menyelesaikan masalah
Jumlah
18 15
16 18 19 17 16 14 19
Bab VIII
Penyelesaian Masalah
8.1 Masalah 1
Cakupan jamban sehat di rumah pada periode Agustus 2014 Juli 2015 sebesar 48,2% dari
target 100%.
Penyebab:
Belum adanya sistem pemetaan berdasarkan pencapaian indikator PHBS secara terperinci
untuk setiap wilayah kerja.
25
Masih belum adanya komitmen yang dibentuk bersama dengan masyarakat dalam upaya
mengubah perilaku buruk dalam hal pengunaan sehat.
Masih kurangnya kegiatan inovatif dalam pengadaan jamban sehat bagi masyarakat.
Masih kurangnya pemberdayaan masyarakat guna memelihara fasilitas jamban yang telah
ada.
Penyelesaian:
Memperbaiki sistem pendataan dan pemetaan cakupan indikator PHBS menjadi lebih
akurat dan terperinci sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan masingmasing daerah sehingga dapat diambil tindakan yang lebih terfokus pada daerah tersebut.
8.2 Masalah 2
Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Agustus 2014 Juli 2015 sebesar
44.5% dari target 100%.
Penyebab:
Belum adanya aturan yang secara jelas melarang seseorang untuk merokok di dalam
rumah.
Belum adanya pembentukan komitmen dengan masyarakat untuk tidak merokok di dalam
rumah.
26
Masih kurangnya bina suasana dengan tokoh masyarakat guna memotivasi masyarakat
untuk berhenti merokok di dalam rumah.
Penyelesaian:
Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk membuat peraturan dan sanksi mengenai
larangan merokok di dalam rumah.
Memberdayakan masyarakat untuk membentuk suatu area merokok di luar rumah agar
masyarakat tidak lagi merokok di dalam rumah.
Bab IX
Penutup
9.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan cara pendekatan
sistem di UPTD Puskesmas Cilamaya dan wilayah kerja sekitarnya pada periode Agustus
2014 Juli 2015 belum berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang ditemui sebagai
berikut:
27
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 100% dari target 100%
Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 62,57% dari target 100%;
Cakupan penimbangan bayi dan balita sebesar 98,9% dari target 100%;
Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 51,8% dari target
100%;
Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 44,3% dari target 100%;
Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 75,2% dari target 100%;
Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.
Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 55,0% dari target 100%.
9.2 Saran
Ditujukan kepada Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tertulis mengenai
pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal penyuluhan secara teratur;
Memperbaiki sistem pendataan dan pemetaan cakupan indikator PHBS menjadi lebih
akurat dan terperinci sehingga dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan
28
masing-masing daerah sehingga dapat diambil tindakan yang lebih terfokus pada
daerah tersebut;
Melakukan advokasi dengan meminta dukungan kepada kepala masyarakat dan tokoh
masyarakat mendukung penggalakan program PHBS dalam tatanan rumah tangga;
Daftar Pustaka
1. Kementrian Kesehatan. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta
Kementerian
Kesehatan
RI,
2011.
Diunduh
dari
http://promkes.depkes.go.id/download/pedoman_umum_PHBS.pdf
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan RI NO:
2269/MENKES/PER/XI.2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Jakarta. 2011.
29
30