Sunteți pe pagina 1din 478

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

Keep Progressing

Forward

Daftar Isi
Table of Contents
01

Intro Tema

10

Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra

12

IKHTISAR UTAMA
Highlights

12

Theme Introduction

Motto, Aim, Corporate Philosophy, Vision & Mission

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

14

Peristiwa Penting 2014

20

Penghargaan dan Sertifikasi

22
23

2014 Event Highlights

Awards and Certifications

INFORMASI BAGI INVESTOR


Investor Information
Ikhtisar Saham

Stock Highlights

24

Kronologis Pencatatan Saham

26

Komposisi Pemegang Saham

26

Pemegang Saham

27

Dividen

Stock Listing Chronology

Shareholders Composition
Shareholders
Dividends

28
29

LAPORAN MANAJEMEN
Management Reports
Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

38

Laporan Direksi

51

Pernyataan Tanggung Jawab Laporan


Tahunan 2014 oleh Dewan Komisaris
dan Direksi

Report from the Board of Directors

Statement of Responsibility on 2014 Annual


Report by the Board of Commissioners and
Directors

54

PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

55

Informasi Umum Perusahaan

56

Struktur Kepemilikan Saham Utama

57

Sekilas Astra

62

Tonggak Sejarah

66

Produk dan Jasa / Segmen Usaha

68

Profil Dewan Komisaris

74

Profil Direksi

79

Struktur Organisasi

81

Lembaga Penunjang Pasar Modal

81

Akses Informasi

82

Corporate Information

Shareholding Structure
Astra at a Glance
Milestone

Products and Services / Business Segment


Board of Commissioners Profile
Board of Directors Profile
Organization Structure

Capital Market Supporting Institutions


Information Access

SUMBER DAYA MANUSIA


Human Capital

106

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN


Managements Discussion and Analysis

108

Tinjauan Umum

108

Tinjauan dan Prospek Ekonomi


Indonesia

Overview

Indonesia Economy Review and


Outlook

112

Struktur Bisnis

114

Tinjauan Bisnis

238

308
314

114

Otomotif
Automotive

158

Jasa Keuangan

188

Alat Berat dan Pertambangan

202

Agribisnis

214

Infrastruktur, Logistik & Lainnya

230

Teknologi Informasi

Pengelolaan Lingkungan, Kesehatan dan


Keselamatan Kerja (LK3) 2014
Environmental, Health and Work Safety (EHS) 2014

320

Pengelolaan CSR di Tahun 2014

323

Pengelolaan Tanggung Jawab kepada


Konsumen di Tahun 2014

Business Structure
Business Review

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Corporate Social Responsibility

CSR Management in 2014

Consumer Responsibility Management in 2014

326

Yayasan

Foundations

Financial Service

Heavy Equipment and Mining


Agribusiness

Infrastructure, Logistics & Others


Information Technology

334

DATA PERUSAHAAN
Corporate Data

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

336

Profil Komite-Komite

338

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama


Entitas, dan Perusahaan Asosiasi

Committees Profiles

Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and


Associates

256

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN


Corporate Governance Report

Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk


dalam membaca laporan ini, Perseroan
mengacu pada PT Astra International Tbk
sebagai perusahaan induk. Astra, Grup
Astra dan Perusahaan mengacu pada PT
Astra International Tbk, anak perusahaan dan
perusahaan afiliasi. Laba bersih mengacu pada
laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas
induk.

344

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2014


Consolidated Financial Statements 2014

General Use of Terms: For guidance when


reading this report, please note the term the
Company refer to PT Astra International Tbk as
the parent company. Astra, Astra Group and
the Company refer to PT Astra International
Tbk, subsidiaries, and affiliates. Net income
refers to profit attributable to owners of the
parent.

Keep Progressing

Forward

Visi dan Misi Astra senantiasa memandu kami dalam mewujudkan diri
menjadi perusahaan yang memiliki orientasi pertumbuhan berkelanjutan
dalam jangka panjang dengan memastikan pertumbuhan usaha yang
sejalan dengan kemajuan bangsa dan kelestarian lingkungan.
Kondisi usaha yang menantang tidak menyurutkan langkah kami untuk
merealisasikan rencana investasi pengembangan usaha berdasarkan
strategi yang telah kami susun dengan cermat, mempertimbangkan potensi
internal maupun risiko yang harus kami atasi. Kami senantiasa memastikan
setiap realisasi rencana investasi akan menstimulus tumbuhnya sinergi
antar lini bisnis dan memberi manfaat besar bagi peningkatan kinerja dan
nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan.
Berlandaskan keyakinan bahwa kompetensi seluruh jajaran insan yang
berpadu dengan seluruh potensi lini usaha menjadi satu kesatuan yang
akan mampu membuat Astra terus tumbuh dan berkembang, Astra bertekad
terus melangkah maju dan sejahtera bersama bangsa.
We are continually guided by the Vision and Mission of Astra to grow toward
becoming a company that places long-term and sustainable growth as its focus,
ensuring that the development of the business is consistent with the nations
advancement and environmental sustainability.
The challenging business environment will not dampen the endeavors that we will take
to realize the plan to expand our business based on the strategy that we have carefully
engineered. We have considered all internal potentials and risks that we may have
to face. We will make sure that the realization of each of our investment plans will
bring together the potential of our different business segments, generating greater
benefits for the performance of the company and to bring about the best value for our
stakeholders.
Strongly underpinned by the belief that the competence of all individuals, coupled
with the potential of all business segments, will propel the growth and development
of Astra, Astra shall staunchly progress forward to prosper with the nation.

Memastikan

Peningkatan Kompetensi
Sumber Daya Manusia

Ensuring Human Capital Competency Enhancement

Meyakini sumber daya manusia adalah aset paling


berharga dan mitra Perusahaan dalam memastikan
daya tahan terhadap kondisi eksternal sekaligus
kemampuan membuka peluang pertumbuhan,
kami konsisten merealisasikan program-program
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kami menerapkan program Astra People Roadmap
dengan dukungan pusat pengembangan dan
pelatihan internal untuk memastikan tumbuh
kembangnya kompetensi SDM dan budaya inovasi
yang akan mendukung Perusahaan senantiasa
berada di depan dalam mengatasi tantangan,
dan mencari serta memanfaatkan peluang
pertumbuhan usaha.
We believe that human resources are the most valuable asset
and an integral part of the Company that will determine the
Companys resilience to external conditions as well as its ability
to discover growth opportunities. Therefore, we consistently
carry out Human Capital (HC) development programs.
Astras People Roadmap is implemented with support from
the internal center for development and training to ensure
HC competence enhancement and the nurturing of a culture
of innovation to allow the Company to always be at the
forefront of efforts to prevail over challenges, to explore and
to seize growth opportunities.

Upacara Adat Perang Topat | The Traditional


Ceremony of Topat War
Adhi Prayoga
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Upacara adat dengan ritual perang


dengan saling melempar ketupat ini adalah
simbol perdamaian antara umat Muslim
dan Hindu. Setelah upacara, ketupat
menjadi bahan rebutan karena dipercaya
membawa berkah untuk hasil panen.
The traditional ceremony that consists
of rice cake throwing ritual is a symbol
of peace between Moslems and Hindus.
After the ceremony the participants
would jostles for rice cakes believed to be
bringing blessings upon their harvests.

Memperkuat

Investasi pada Rantai Bisnis


Strengthening Investment in Value Chain

Kami berkomitmen melanjutkan investasi dengan


berpedoman pada Astra Portofolio Roadmap dan
membangun sinergi di rantai bisnis yang saling
mendukung. Sinergi rantai bisnis akan memastikan
perolehan nilai perusahaan yang optimal berkat
dukungan SDM kami yang berkompetensi tinggi
dan memiliki kemampuan berinovasi, sehingga
kami senantiasa siap mengatasi kondisi usaha
yang berubah dengan cepat.

We are committed to carrying out investment by observing


Astras Portfolio Roadmap to make sure that we establish
a synergistic business chain that is mutually supportive. A
synergistic business chain will further ensure generating
optimum corporate value on the back of our highly competent
and innovative HC, which allows us to be prepared to adapt to
any business conditions that change rapidly.

Budaya Bersepeda Ontel | The Vintage Bike


Riding Culture
Ishak Mutiara
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest
Sepeda ontel yang telah lama dilupakan,
mulai era 2000-an diburu kembali oleh
semua kalangan, mulai dari pelajar hingga
pejabat pemerintahan
The long-forgotten vintage bicycle has in
fact been pursued by people all walks of
life - from students to government officials
- since the 2000s.

Memastikan

Efisiensi dan Efektifitas


Operasional

Ensuring Operational Efficiency and Effectiveness

Dalam menghadapi kondisi usaha yang


menantang, kami menerapkan program efisiensi
biaya yang mengedepankan beragam langkah
inovasi dengan tetap mengutamakan ketersediaan
pendukung distribusi, kemudahan akses serta
jaminan kualitas produk dan layanan bagi para
pelanggan.
Sekalipun volume penjualan beberapa lini usaha
menurun, namun kami mampu mengimbangi
penurunan tersebut dengan efisiensi pengeluaran
biaya operasional yang dapat dipertanggung
jawabkan.
In facing challenging business conditions, we implement cost
efficiency programs that emphasize various innovative steps
and at the same time focus on the availability of distribution
support, ease of access and guaranteed product and service
quality for customers.
Although there have been decreases in sales volumes in
several of our business segments, we have been able to
offset these decreases by implementing measures to achieve
operating cost efficiency in an accountable manner.

Petik Laut | Petik Laut


Badrus Yudosuseno
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest
Tradisi nelayan Jawa untuk mewujudkan
rasa syukur kepada semesta melalui ritual
adat di hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Javanese fishermens tradition of
expressing their gratitudes to the universe
through the customary rituals on the last
Wednesdays of Safar - the second month of
the Islamic calendar.

Meningkatkan

Nilai Tambah

bagi Para Pemangku Kepentingan


Improving Added Value for Stakeholders

Kami senantiasa berupaya merealisasikan kinerja


terbaik di tengah kondisi usaha yang kurang
kondusif.
Segmen-segmen usaha utama mampu
membuktikan kualitasnya sebagai market leader.
Kinerja keuangan pada tahun 2014 pun secara
keseluruhan tetap positif dengan pendapatan
bersih sebesar Rp 201,7 triliun dan laba bersih
sebesar Rp 19,2 triliun.
Pertumbuhan segmen usaha tersebut memberi
dampak positif lain berupa terjaminnya pasokan
barang dan jasa bagi para pelanggan serta
membuka kesempatan kerja dan membantu
peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja dan
masyarakat sekitar.
We are continuously striving to deliver the best performance
in spite of the adverse business conditions.
Leading business segments were able to show their quality
as market leaders. Overall in 2014, the financial position
remained positive with net revenue at Rp 201.7 trillion and
net income of Rp 19.2 trillion.
The growth of business segment brings positive impacts;
not only it ensures the availability of goods and services
supply for the customers, it also opens job opportunities and
helps improving the welfare of workers and surrounding
communities.

Penggembala Bebek | Duck Shepherd


Fauzan R.
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest
Menggembala bebek untuk menciptakan
ruang gerak bagi ternak masih menjadi
bagian dari aktivitas perternakan di
Indonesia yang dilakukan secara turun
temurun.
Duck shepherding to provide poultry with
ample rooms for movement is ancient
poultry farming tradition still being
practiced in Indonesia.

Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra


Motto, Aim, Corporate Philosophy, Mission and Vision

Motto

Cita-cita

Per Aspera Ad Astra


Berjuang dan menembus segala
tantangan untuk mencapai bintang
Through difficulties to reach a star

Aim

Sejahtera
bersama bangsa
To prosper with
the nation

Catur Dharma
Our Corporate
Philosophy

Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara


To be an asset to the nation
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan
To provide the best service to our customers
Menghargai individu dan membina kerja sama
To respect individuals and promote teamwork
Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik
To continually strive for excellence

10

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Motto, Cita-Cita, Catur Dharma, Misi dan Visi Astra


Motto, Aim Corporate Philosophy, Mission and Vision

Misi

Mission
Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik
kepada para pemangku kepentingan.
To prosper with the nation by providing the best value to our stakeholders

Visi

Vision
Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik
di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang
berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui
pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang
solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi
Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial
serta peduli lingkungan
To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with an
emphasis on sustainable growth by building competence through people
development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency
To be a socially responsible and environmentally conscious corporation

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

11

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dinyatakan dalam miliar Rupiah dan menggunakan notasi bahasa Inggris kecuali disebutkan lain.
Numerical notation in all tables and graphs in billions of Rupiah and in English format, unless stated otherwise.

2014

2013

2012

2011

2010

201,701

193,880

188,053

162,564

129,038

Laba Bruto

38,809

35,311

36,200

32,034

25,921

Gross Profit

Laba tahun berjalan

22,125

22,297

22,742

21,077

17,004

Profit for the year

19,181

19,417

19,421

17,785

14,366

Laporan Laba Rugi


Pendapatan Bersih

Profit and Loss Account

Laba yang diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
Laba komprehensif tahun berjalan

Profit attributable to:


2,944

2,880

3,321

3,292

2,638

22,151

23,708

22,460

21,348

17,255

Laba komprehensif yang diatribusikan


kepada:

Owners of the parent


Non-controlling interests
Comprehensive Income for the year
Comprehensive Income attributable
to:

18,867

20,137

19,053

18,058

14,641

Owners of the parent

3,284

3,571

3,407

3,290

2,614

Non-controlling interests

Jumlah Aset

236,029

213,994

182,274

154,319

113,362

Total Assets

Aset Lancar

97,241

88,352

75,799

66,065

46,926

Current Assets

Pemilik entitas induk


Kepentingan non-pengendali

Posisi Keuangan (Neraca)

Financial Position (Balance Sheets)

Aset Tetap

41,250

37,862

34,326

28,983

22,239

Fixed Assets

Investasi pada Pengendalian Bersama


Entitas dan Entitas Asosiasi

27,250

23,870

19,801

16,997

15,153

Investments in Jointly Controlled


Entities and Associates

115,705

107,806

92,460

78,481

54,559

Total Liabilities

73,523

71,139

54,178

49,169

36,873

Current Liabilities

Jumlah Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek

42,182

36,667

38,282

29,312

17,686

Long Term Liabilities

70,072

64,523

56,757

44,990

31,738

Total Borrowings

120,324

106,188

89,814

75,838

58,8032

Total Equity

Modal Kerja Bersih1

19,479

17,001

19,043

10,974

10,958

Net Working Capital1

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan


Kepada Pemilik Entitas Induk

95,611

83,938

71,201

60,449

49,424

Equity Attributable to
Owners of the Parent

9%

10%

12%

14%

15%

Return on Assets3

18%

21%

25%

28%

29%

Return on Equity4

Liabilitas Jangka Panjang


Jumlah Pinjaman
Jumlah Ekuitas

Analisa Rasio dan Informasi Lain


Laba terhadap Aset3
Laba terhadap Ekuitas4

Ratio Analysis and Other Information

Marjin Laba Bruto

19%

18%

19%

20%

20%

Gross Profit Margin

Rasio Laba terhadap Pendapatan

11%

12%

12%

13%

13%

Net Income Margin

Rasio Lancar (x)

1.3

1.2

1.4

1.3

1.3

Current Ratio (x)

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (x)

0.5

0.5

0.5

0.5

0.5

Liabilities to Total Assets Ratio (x)

Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas (x)


Saham Beredar (dalam Jutaan)5
Laba per Saham (Rp)5
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5
Dividen Interim per Saham (Rp)5
Dividen Final per Saham (Rp)5
Rasio Utang Bersih terhadap Ekuitas7

1.0

1.0

1.0

1.0

0.9

Liabilities to Total Equity Ratio (x)

40,484

40,484

40,484

40,484

40,484

Issued Shares (in millions)5

474

480

480

439

355

Earnings per Share (Rp)5

2,362

2,073

1,759

1,493

1,221

Net Asset Value per Share (Rp)5

64

64

66

60

47

Interim Dividend per Share (Rp)5

1526

152

150

138

113

Final Dividend per Share (Rp)5

2.8%

3.5%

9.9%

0.8%

6.0%

Net Debt to Equity Ratio7

1. Piutang Usaha + Persediaan - Utang Usaha Jangka Pendek


2. Direklasifikasi untuk memenuhi PSAK No.1 "Penyajian Laporan Keuangan" yang
berlaku efektif di 2011
3. Laba tahun berjalan / Jumlah Aset
4. Laba tahun berjalan / Total Ekuitas
5. Disesuaikan dengan proporsi pemecahan nilai saham dengan rasio 1:10, berlaku untuk
restatement 2011 & 2010.
6. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan April 2015
7. Utang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan / Total Ekuitas

12

Net Revenue

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

1. Trade Receivables + Inventories - Current Trade Payables.


2. R
 eclassified in order to fulfill PSAK No. 1 Presentation of Financial Statements
which is effective in 2011.
3. Profit for the year/Total Assets
4. Profit for the year/Equity attributable to owners of the parent.
5. A
 djusted to the proportion of stock split ratio of 1:10, effective for restatement in
2011 & 2010
6. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in April 2015.
7. Net debt excludes Financial Services divided by equity.

Keep Progressing Forward

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

Laba yang
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk

Pendapatan Bersih
Net Revenue

Profit Attributable to Owners


of the Parent

201,701
193,880

19,421

188,053

19,417

19,181

Rp miliar / Rp bilion

Rp miliar / Rp bilion

162,564

129,038

2010

2011

2012

2013

2014

14,366

2010

17,785

2011

2012

Jumlah Aset

Jumlah Ekuitas

Total Assets

Total Equity
213,994

2014

2013

120,324

236,029
106,188
89,814
75,838

154,319

Rp miliar / Rp bilion

Rp miliar / Rp bilion

182,274
113,362

2010

2011

2012

2013

2014

58,803

2010

2011

2012

2013

Laba Bersih per Saham

Dividen per Saham

Earning per Share

Dividend per Share

480

2014

480
474
198

439

160

138

216

216

216

150

152

152*

64

Final

113

Rp

Rp

355

2010

2011

2012

2013

2014

47

60

66

64

2010

2011

2012

2013

Interim

2014

*Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada


RUPS bulan April 2015.
Subject to approval of Shareholders at AGMS in
April 2015.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

13

Peristiwa Penting
Event Highlights
Januari
January
Pembentukan Joint Venture Astra Aviva Life
PT Astra International Tbk (Astra) dan Aviva International Holdings
Limited (Aviva) menandatangani kesepakatan pembentukan joint
venture bersama, Astra Aviva Life, dengan kepemilikan 50:50, yang akan
menawarkan dan memasarkan produk asuransi jiwa di Indonesia.
Joint Venture of Astra Aviva Life
PT Astra International Tbk (Astra) and Aviva International
Holdings Limited (Aviva) entered into a joint venture agreement
to establish Astra Aviva Life with 50:50 ownership. The new
company will offer and market life insurance products in Indonesia.

Proses Right Issue VI PermataBank


PermataBank berhasil menyelesaikan proses Right Issue VI.
Hasil yang diperoleh PermataBank dari right issue ini adalah
sejumlah Rp 1,5 triliun. Pasca right issue, kepemilikan saham
Astra di Permatabank tetap 44,56%

PermataBank Rights Issue VI


PermataBank completed Rights Issue VI. Proceeds gained by
PermataBank from the rights issue amounted to Rp 1.5 trillion.
Post rights issue, Astras ownership on PermataBank remained
44.56%
Dukungan Astra untuk Gerakan Nasional Pelopor
Keselamatan Berlalu Lintas
Astra mendukung Gerakan Nasional dan Deklarasi Pelopor
Keselamatan Berlalu Lintas yang dihadiri oleh Presiden RI
Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden RI Boediono.
Astra Supports National Road Safety Pioneering
Movement
Astra supported the National Road Safety Pioneering
Movement and Declaration, attended by President and Vice
President of the Republic of Indonesia H.E. Susilo Bambang
Yudhoyono and Boediono.

Februari
February
HUT ke-57 Astra & InnovAstra 30
Astra menyelenggarakan InnovAstra ke-30, ajang tahunan
untuk menampilkan dan menghargai kemampuan berinovasi
seluruh insan Astra di tanah air, di Gedung PT Astra
International Tbk, pada hari ini, Kamis, 27 Februari 2014.

Astra 57th Anniversary & the 30th InnovAstra


InnovAstra, the annual event to showcase and recognize
innovative achievements of all individuals in Astra, was held
for the 30th time. The awarding event was held at PT Astra
International Tbk building on Thursday, 27 February 2014.

Pendirian PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI)


PT Astragraphia meresmikan pendirian anak perusahaan PT
Astragraphia Xprins Indonesia (AXI) sebagai pemisahan dari
unit bisnis Xprins dan Layan Gerak dari Astragraphia.

Establishment of PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI)


PT Astragraphia launched subsidiary PT Astragraphia Xprins
Indonesia (AXI) - a spin-off of the Xprins and Layan Gerak
units of Astragraphia.
ADM Ekspor LCGC ke Filipina
ADM selaku produsen Low Cost Green Car (LCGC) Astra
Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya memulai langkah
bersejarah dengan pencapaian baru, yakni melakukan ekspor
model LCGC berbasis Agya ke Filipina.

ADM Exports LCGC to the Philippines


ADM, a manufacturer of Low Cost Green Car (LCGC) Astra
Daihatsu Ayla and Astra Toyota Agya, embarked on a new
milestone with the export of LCGC vehicles modeled on Agya
to the Philippines.

14

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Peristiwa Penting
Event Highlights

Maret
March
Bincang Inspiratif SATU Indonesia Awards
2014-Jayapura
Program SATU Indonesia Awards mengadakan bincang
inspiratif dengan pemuda-pemudi Jayapura. Sebelumnya
telah dilaksanakan Kick Off SATU Indonesia Awards 2014
di Jakarta, yang dilanjutkan dengan roadshow ke kota
Banjarmasin dan Manado.
Inspirational Talk SATU Indonesia Awards 2014 - Jayapura
SATU Indonesia Awards program invited young people from Jayapura to attend an inspirational talk program. Leading to the main
events were the SATU Indonesia Awards 2014 kick-off in Jakarta, followed by a roadshow to Banjarmasin and Manado.

Penyertaan Modal PermataBank pada ASF


PermataBank melakukan penyertaan 25% saham PT Astra
Sedaya Finance (ASF) dengan nilai total sebesar Rp 2,2 triliun.
Equity Participation PermataBank in ASF
PermataBank subscribed 25% of PT Astra Sedaya Finance
(ASF) shares amounted to Rp 2.2 trillion.

April
April
RUPS Tahunan Astra 2014
RUPST Astra di Jakarta, mengangkat dua orang Direktur Astra
baru, yaitu Suparno Djasmin dan Bambang Widjanarko Santoso.
Astra Annual GMS 2014
Astra AGMS in Jakarta, appointed two new members of Astras
Board of Directors, Suparno Djasmin and Bambang Widjanarko
Santoso.

Mei
May
Peresmian 20 Rumah Pintar Astra-Ani Yudhoyono
Peresmian 20 rumah pintar Astra oleh Ibu Negara Republik
Indonesia Hj. Ani Bambang Yudhoyono, yang dibangun di
sembilan provinsi di wilayah Indonesia yaitu Lampung, Banten, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur,
Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat.
Inauguration of 20 Astra Learning Centers-Ani Yudhoyono
The inauguration of Astras 20 learning centers by the First Lady of
the Republic of Indonesia Hj. Ani Bambang Yudhoyono, established
across nine provinces in Indonesia: Lampung, Banten, DKI Jakarta,
West Java, Yogyakarta, East Java, East Kalimantan, West Nusa
Tenggara and West Sulawesi.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

15

Peristiwa Penting
Event Highlights

HUT ke-34 YDBA


Perayaan Hari Ulang Tahun ke 34 Yayasan Dharma Bhakti
Astra (YDBA) dengan tema Elevate the Competencies,
dengan tujuan meningkatkan kompetensi YDBA dan Usaha
Kecil Menengah (UKM) menyongsong Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) tahun 2015.
YDBA 34th Anniversary
Dharma Bakti Astra Foundation (YDBA) celebrated its 34th
anniversary. The theme chosen for the occasion was Elevate
the Competencies, to enhance YDBA and small and medium
enterprises (SMEs) competencies to prepare for the ASEAN
Economic Community (AEC) 2015.

Juni
June
Astra Green Lifestyle-Jakarta Green Run 2014
Penyelenggaraan Astra Green Lifestyle (AGL), acara lomba lari
pertama kali di Indonesia yang berwawasan lingkungan dengan
jarak lima kilometer, diikuti hampir 3.000 pelari di Parkir Timur
Senayan, Jakarta.
Astra Green Lifestyle-Jakarta Green Run 2014
Astra organized the Astra Green Lifestyle (AGL) event. This was
the first green running competition in Indonesia and covered a
distance of 5 kilometers. Almost 3,000 runners participated in the
event held in Parkit Timur Senayan, Jakarta.

Juli
July
Astra Terima CSR Award dari LKB Antara
Prijono Sugiarto, Presiden Direktur, menerima
penghargaanCorporate Social Responsibility(CSR) Award, dan
ucapan selamat dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono.
Astra Received CSR Award from Antara News Agency
Prijono Sugiarto, President Director, received a Corporate Social
Responsibility (CSR) award, and was congratulated by President of
the Republic of Indonesia H.E. Susilo Bambang Yudhoyono.

AAL Rampungkan Akuisisi Palma Plantasindo


AAL mengakuisisi 100% saham Palma Plantasindo, perusahaan
perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Timur.
AAL Completed Acquisition of Palma Plantasindo
AAL acquired 100% shares of Palma Plantasindo, a palm
plantation company located in East Kalimantan.

16

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Peristiwa Penting
Event Highlights

Agustus
August
HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia
Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto selaku pembina
upacara memberikan ucapan selamat dan terima kasih kepada
petugas upacara HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia
yang terdiri dari karyawan di kantor pusat Astra seusai
upacara.
69th anniversary of Indonesian Independence
Commemorating the 69th anniversary of Indonesian
independence, Astra President Director, Prijono Sugiarto as the
ceremony leader congratulates and convey his appreciation
to the members of the Indonesian Flag Hoisting Team 2014,
which comprises of Astras employees. The ceremony was held
in Astra head quarter.

September
September
Restrukturisasi TTA
PT Pamapersada Nusantara dan PT Tuah Turangga Agung telah
melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang
tergabung dalam grup UT.
TTA Restructuring
PT Pamapersada Nusantara and PT Tuah Turangga Agung
restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing
coal-mining concessions.

Oktober
October
Peresmian Ruas Tol Kertosono-Mojokerto MHI
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meresmikan Jalan
tol Kertosono- Mojokerto Seksi 1, yang merupakan bagian
dari proyek nasional tol Trans Jawa dan juga menjadi ruas
terpanjang di Jawa Timur dengan total jarak40,5 km.
Kertosono-Mojokerto MHI Toll Road Inauguration
Public Works Minister Djoko Kirmanto inaugurated Section One
of the Kertosono-Mojokerto Toll Road, part of the Trans-Java
toll road national project and the longest section in East Java,
covering a distance of 40.5 kilometers.

Serah Terima 6 Sekolah Binaan YPAMDR


Astra melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D Ruslim
(YPA-MDR), menyerahkan 5 gedung SD Negeri hasil renovasi,
1 gedung SMP Negeri dan 1 rumah pintar di Kecamatan
Donorojo Kabupatan Pacitan kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Pacitan.
Handover of 6 Schools Assisted by YPAMDR
Astra through Astra-Michael D Ruslim Foundation (YPA-MDR)
handed over five renovated public school buildings; one public
junior high building; and one rumah pintar located in Donorojo
sub-district, Pacitan district, to the Pacitan administration.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

17

Peristiwa Penting
Event Highlights

November
November
CEO Astra Raih Asia Business Leader of the Year Award 2014
Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto menerima Asia Business
Leader of The Year Award 2014 pada Asia Business Leaders Awards
(ABLA) yang diselenggarakan CNBC di Singapura. Acara penghargaan
tersebut dihadiri oleh 250 pemuka bisnis se-Asia. Prijono Sugiarto
menjadi Chief Executive Officer (CEO) pertama dari Indonesia yang
dianugerahi Asia Business Leader of The Year Award sejak program
tersebut pertama kali dilaksanakan pada tahun 2001.

CEO Astra received Asia Business Leader of the Year Award 2014
President Director of Astra Prijono Sugiarto received the Asia Business Leader of The Year Award 2014 at the Asia Business Leaders
Awards (ABLA) event held by CNBC at Singapore. The event was attended by 250 of Asias top business leaders. Prijono Sugiarto is the
first Indonesian CEO to be recognized with an Asia Business Leader of The Year Award since the program was first held in 2001.

Launching Astra Life


PT Astra Aviva Life (Astra Life) yang memasarkan produk dan
layanannya dengan nama Astra Life powered by Aviva resmi
diluncurkan dan siap melayani masyarakat Indonesia.
Astra Life Launching
PT Astra Aviva Life (Astra Life), which markets its products and
services under the name Astra Life Powered by Aviva was
officially launched and is now ready to serve Indonesian customers.

Desember
December
Peresmian Pabrik ke-4 AHM
AHM mulai mengoperasikan pabrik sepeda motor terbarunya
di Karawang dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per
tahun. Hal ini menjadikan AHM sebagai produsen sepeda
motor terbesar di Indonesia dengan total kapasitas mencapai
5,3 juta unit per tahun.
Inauguration of AHMs 4th Factory
AHM started to operate its newest motorcycle manufacturing facility in Karawang with a production capacity of 1.1 million units
per year. AHM became the largest motorcycle manufacturer in Indonesia with a combined capacity of 5.3 million units per year.

18

Peresmian Pabrik GS Battery-AOP


Peresmian pabrik GS Battery milik AOP di lahan seluas 30.000
meter persegi dan ditargetkan akan memproduksi dua juta
aki mobil dan tiga juta aki motor per tahun.

Inauguration of GS Battery-AOP Factory


The inauguration of AOP GS Battery facility on a 30,000 square
meter areas, targeted to produce two million car batteries and
three million motorcycle batteries annually.

Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham UT dan ACST


UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham
dengan dua pemegang saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST),
yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia,
sehubungan dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui
anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa.

Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement UT and ACST


UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA)
with shareholders of PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi
and PT Cross Plus Indonesia pertaining to the plan to take over ACST,
through UTs subsidiary, PT Karya Supra Perkasa.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Peristiwa Penting
Event Highlights

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

19

Penghargaan dan Sertifikasi


Awards and Certificates

Penghargaan
Awards

1. Gold Winner - The 3rd SPS Indonesia Inhouse


Magazine Awards (InMA )
The Best of Private Company Inhouse Magazine (InMA)
2014

2. Fortune Indonesia's Most Admired Companies 2014
- Fortune Indonesia
No 1 The Best 20 of Most Admired Companies
No 1 The Winner in Miscellaneous Industry
No 1 The Winner in Cross - Sector Industry

3. Corporate Governance Pool 2004- 2013 - 25 Years of
Asiamoney
Overall Best Company in Indonesia for Corporate
Governance
4. Indonesia Most Admired Company 2014 - Warta
Ekonomi

5. In Appreciation of His Outstanding Contribution
in Promoting UBUD - Museum Puri Lukisan & Philip
Kotler Center
Prijono Sugiarto

6. Asia's Best Companies 2014 - Finance Asia
No 1 Best Managed Companies
No 1 Best Corporate Governance
No 1 Best Investor Relations
No 1 Best Corporate Social Responsibility
No 7 Most Committed to a Strong Dividend Policy

7. MNC Business Awards 2014
The Best Listed Company Manufacturing Sector
Miscellaneous Industry

20

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

8. SWA 100 - Majalah Swa


No 1 Indonesia Best Public Companies 2014 - Industry
Category: Automobiles & Components
No 2 Indonesia Best Public Companies 2014 - Overall
No 1 Asean Best Public Companies 2014 - Industry
Category: Automobiles & Components
No 2 Asean Best Public Companies 2014 - Overall

9. Best Sustainable Business Innovation Company in
Developing Eco Forrest - Warta Ekonomi
Holding Company Category

10. Antaranews CSR Award 2014 - (LKBN) Antara

11. PT Astra International Tbk as Living Legend
Company 2014 Warta Ekonomi
12. Annual Best Financial Institution Awards 2014 &
Annual Corporate Awards 2014 Majalah Alpha
Southeast Asia:
Most Organised Investor Relations
Best Senior Management IR Support
Best Strategi CSR

13. Best Companies in Creating Leaders From within
2014 SWA Magazine, NBO and Swanetwork

14. Asia Business Leader of The Year Award 2014
(ABLA) - CNBC
Prijono Sugiarto

15. Kellogg Innovation Network (KIN) Asean Award
2014
Prijono Sugiarto for His Invaluable Contribution and
Support to KIN Asean

16. Best of the best 2014 Awards - Forbes Indonesia
The Top 50 Companies For 2014

Keep Progressing Forward

Penghargaan dan Sertifikasi


Awards and Certificates

Sertifikasi
Certificates

Fasilitas-fasilitas pada Unit Bisnis Astra


telah mendapatkan sertifikasi standar yang
diakreditasi pihak ketiga secara barkala,
mencakup:

Most facilities of Astras business units have


attained certificates of management standards,
accredited periodically by a third party. The
certificates cover:

ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008
Quality Management System

ISO 14001:2004
Sistem Manajemen Lingkungan

ISO 14001:2004
Environment Management System

OHSAS - 18001:2007
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

OHSAS - 18001: 2007


Occupational Health and Safety
Management System

SMK3
Occupational Safety and Health
Management System

SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

21

Upacara | The Ceremony


Efraim Dastansa Ginting
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Informasi
bagi Investor
Information for Investor

22

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Ikhtisar Saham

Stock Highlights

Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham 2014 di BEI


2014 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX
dalam Rupiah / in Rupiah
160.000.000

8.500

140.000.000

8.000

120.000.000

7.500

100.000.000

7.000

80.000.000

6.500

60.000.000

6.000

40.000.000

5.500

20.000.000

5.000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Sumber / Source : Thomson Reuters

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Harga Penutupan / Closing Price (LHS)

4.500

Volume Perdagangan / Trading Volume (RHS)

Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham 2012-2013 di BEI


2012-2013 Stock Price Movement and Trading Volume at IDX
dalam Rupiah / in Rupiah
160.000.000

8.500

140.000.000

8.000

120.000.000

7.500

100.000.000

7.000

80.000.000

6.500

60.000.000

6.000

40.000.000

5.500

20.000.000

5.000

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2012
Sumber / Source : Thomson Reuters

4.500

2013
Harga Penutupan / Closing Price (LHS)

Keep Progressing Forward

Volume Perdagangan / Trading Volume (RHS)

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

23

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

Harga dan Volume perdagangan Saham per Triwulan 2013-2014 di BEI


2013-2014 Quarterly Share Price and Trading Volume at IDX

Periode
Periods

Harga Tertinggi
Highest
(Rp)

Harga Terendah
Lowest
(Rp)

Harga Penutupan
Closing
(Rp)

2013

2013

2013

Triwulan Ke 1
1st Quarter
Triwulan Ke 2
2nd Quarter
Triwulan Ke 3
3rd Quarter
Triwulan Ke 4
4th Quarter

2014

2014

2014

Rata-Rata Volume
Perdagangan Harian
Average Daily
Trading Volume
(unit)
2013

2014

8,300

8,025

7,300

6,250

7,900

6,800

31,629,207

40,197,821

7,950

8,025

6,150

6,800

100

7,275

37,115,944

42,119,870

7,500

7,900

5,100

7,000

6,450

7,050

31,594,393

28,248,764

7,250

7,425

6,050

6,350

6,800

7,425

23,377,708

26,241,165

Kronologis Pencatatan Saham


Chronological Stock Listing

Tahun
Year
1990

Kebijakan/Tindakan Perusahaan
Policy/Corporate Actions
Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam
satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per
saham.
Initial Public Offering of 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah)
per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share.

1994

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas
48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of
Rp 13,850 (full Rupiah) per share.
Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor
sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham.
Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital
amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares.

24

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

Tahun
Year
1997

Kebijakan/Tindakan Perusahaan
Policy/Corporate Actions
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang
obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan
Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang
mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474.
Conversion of bonds into 280,837 shares by certain convertible bondholders.
Changes in par value from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah)
per share, increasing the number of shares issued to 2,325,662,474.

1999

Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi


sehubungan dengan restrukturisasi utang, satu right berhak untuk membeli satu
saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah
253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.
The issuance of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a
debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp
500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights
exercised.
Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif
Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah
64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham
karyawan tersebut.
Approval for stock-based compensation for the Company's employees and
executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had
been issued as a result of employee stock options exercised.

2002

Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,


1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights,
1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share.

2012

Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam satuan Rupiah) menjadi Rp
50 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengubah jumlah saham beredar dari
4.048.355.314 saham menjadi 40.483.553.140 saham.
Changes in par value from Rp 500 (full Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share,
changing the number of issued shares from 4,048,355,314 shares to 40,483,553,140
shares.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

25

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

Komposisi Pemegang Saham


Shareholders Composition
Deskripsi
Description

31 Desember 2014 / 31 December 2014

31 Desember 2013 / 31 December 2013

Jumlah
Investor
No. of
Investors

Jumlah
Investor
No. of
Investors

Jumlah Saham
No. of Shares

Jumlah Saham
No. of Shares

Domestik / Domestic
1. Ritel / Retail
2. Korporasi / Corporation
3. Asuransi / Insurance
4. Yayasan / Foundation
5. Koperasi / Cooperative
6. Lain-lain / Others
Sub Total

14,553

331,335,568

0.82%

16,388

413,847,361

1.02%

180

642,526,309

1.59%

195

556,228,350

1.37%

69

646,817,343

1.60%

68

778,877,943

1.92%

216

236,364,940

0.58%

263

292,021,340

0.72%

23,277,730

0.06%

25,472,030

0.06%

210

890,387,151

2.20%

198

985,474,701

2.43%

15,235

2,770,709,041

6.84%

17,119

3,051,921,725

7.54%

Internasional / International
1. Ritel / Retail
2. Institusional / Institutional
Sub Total
Total

236

6,860,760

0.02%

227

8,304,660

0.02%

1,355

37,705,983,339

93.14%

1,254

37,423,326,755

92.44%

1,591

37,712,844,099

93.16%

1,481

37,431,631,415

92.46%

16,826

40,483,553,140

100.00%

18,600

40,483,553,140

100.00%

Sumber : Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra / Source : Share Registrar PT Raya Saham Registra

Pemegang Saham per 31 Desember 2014 dan 2013


Shareholders as of 31 December 2014 and 2013

Pemilik Saham
Shareholders

Jardine Cycle & Carriage Ltd


Anthony John Liddell
Nightingale (Komisaris /
Commissioner)*
Budi Setiadharma
(Presiden Komisaris / President
Commissioner)
Suparno Djasmin (Direktur /
Director)
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5%) / Others (each
under 5%)
Total

31 Desember 2014
31 December 2014
Jumlah saham
Persentase
ditempatkan dan
Kepemilikan
disetor penuh
Percentage of
Number of shares
ownership
issued and fully paid
20,288,255,040
50.11%

31 Desember 2013
31 December 2013
Jumlah saham
Persentase
ditempatkan dan
Kepemilikan
disetor penuh
Percentage of
Number of shares
ownership
issued and fully paid
20,288,255,040
50.11%

6,100,000

0.02%

6,100,000

0.02%

5,140,000

0.01%

8,490,000

0.02%

375,000

0.00%

20,183,683,100

49,86%

20,180,708,100

49,85%

40,483,553,140

100.00%

40,483,553,140

100.00%

*Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus /


All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus
Jardine Cycle & Carriage adalah perusahaan yang tercatat
di bursa Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson.
Perusahaan ini memiliki 50,11% saham PT Astra International
Tbk, salah satu perusahaan konglomerat terdepan terbuka di
Indonesia, serta kepemilikan di bidang usaha lainnya di Asia
Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C memiliki
usaha otomotif di Singapura, Malaysia dan Myanmar,
termasuk PT Tunas Ridean Tbk di Indonesia dan Truong Hai
Auto Corporation di Vietnam.

26

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Jardine Cycle & Carriage is a leading Singapore-listed


company and a member of the Jardine Matheson Group. It
has a 50.11% interest in PT Astra International Tbk, a premier
listed Indonesian conglomerate, as well as other interests
in Southeast Asia. JC&C has motor businesses operating in
Singapore, Malaysia and Myanmar under the Cycle & Carriage
banner, as well as other motor interests through PT Tunas
Ridean Tbk in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in
Vietnam.

Keep Progressing Forward

Dividen
Dividends

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham


Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada
tanggal 29 April tahun 2014, Astra melakukan
pembayaran dividen final tahun buku 2013
sebesar 45% dari laba bersih atau senilai
Rp 8.744 miliar. Rasio pembayaran dividen ini
sama dengan rasio pembayaran dividen untuk
tahun buku 2012 yang ditetapkan oleh RUPST
2013.

Pursuant to the resolutions of the Annual


General Meeting of Shareholders (AGMS) held
on 29 April 2014, Astra has paid a final dividend
for the 2013 fiscal year amounting to 45% of net
income, or Rp 8,744 billion. The dividend payout
ratio reflects the dividend payout ratio in fiscal
year 2012, which was determined during the
2013 AGMS.

Dividen per saham yang dibayarkan pada untuk


tahun buku 2013 adalah sebesar Rp 216, sama
dengan nilai pembayaran dividen per saham
tahun buku 2012.

Dividend per share for fiscal year 2013 was Rp


216, reflecting the per-share value paid in fiscal
year 2012.

Riwayat Dividen
Dividend History
Dividen
untuk Tahun
Keuangan
Interim
Dividend for
Interim
Financial Year
(Rp)
2010
2011
2012
2013
2014

470
600
66
64
64

Dividen
Dividend
Tanggal Pembayaran
Payment Date
15 November 2010
14 November 2011
07 November 2012
31 Oktober 2013
31 Oktober 2014

Final
Final
(Rp)
1,130
1,380
150
152
152*

Tanggal
Pembayaran
Payment Date
16 June 2011
06 June 2012
07 June 2013
12 June 2014
29 May 2015

Rasio
Pembayaran
Dividen
Dividend
Payout Ratio
45.1%
45.1%
45.0%
45.0%
45.6%

Posisi Saham
Outstanding
Shares
4,048,355,314
4,048,355,314
40,483,553,140
40,483,553,140
40,483,553,140

Catatan: Dividen per lembar saham tahun 2012-2014 merupakan data dividen setelah dilakukan stock split dengan rasio 1:10 pada tahun 2012.
Notes: The 2012-2014 dividend per share represents dividends after stock split in 2012 with the ratio of 1:10
*Tergantung persetujuan Pemegang Saham pada RUPST bulan April 2015
Subject to approval of Shareholders at AGMS in April 2015.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

27

Membawa Layang-layang Raksasa | Carrying the Giant Kite


Made Yudistira
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Laporan
Manajemen
Management Reports

28

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

Astra membukukan
laba bersih sebesar

19,2

Rp

triliun
trillion

Astras net income

Bekerja sepenuh hati untuk mencapai


tujuan Sejahtera bersama Bangsa
melalui pengembangan usaha secara
konsisten yang memperhatikan
keseimbangan di bidang ekonomi,
kesejahteraan masyarakat dan
kelestarian lingkungan berlandaskan
nilai-nilai Catur Dharma serta
penerapan strategi Triple P-Roadmap.
To work unreservedly to realize the mission to
Prosper with the Nation through consistent business
development that takes into account all-round
achievements in terms of financial performance,
community welfare and environmental preservation,
founded upon the Catur Dharma values and
implementation of the Triple P-Roadmap.

Budi Setiadharma

Presiden Komisaris / President Commissioner

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

29

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,


Valued Stakeholders,

30

Di tahun 2014, Indonesia berhasil melalui


tahun politik dengan damai dan menghasilkan
pemerintahan baru. Beberapa kebijakan
yang dilakukan pemerintah baru mulai
membangun kepercayaan dan harapan dari
dunia usaha. Salah satu contohnya adalah
upaya untuk mengurangi subsidi BBM dan
mengalokasikannya untuk penggunaan di
sektor produktif, seperti infrastruktur. Hal
tersebut diharapkan akan memberi dampak
positif bagi ekonomi Indonesia dalam jangka
panjang.

In 2014, Indonesia successfully carried through


a peaceful political year and has in place a
new administration. The new government
introduced a series of new policies, which
reinstalled confidence and hope among business
society. Among these policies is the reduction of
the fuel subsidy and the reallocation of funds
to productive sectors such as infrastructure,
which is expected to bring a positive impact to
Indonesias economy in the long term.

Di lain pihak, tantangan ekonomi regional dan


global masih berlanjut di tahun 2014. Cina masih
mengalami perlambatan ekonomi, demikian
juga Jepang dan kawasan Eropa, termasuk
Jerman. Sementara itu, di Amerika Serikat,
kondisi perekonomian telah berangsur pulih,
dimana Bank Sentral (The Fed) secara bertahap
mulai mengurangi program stimulus keuangan.
Langkah ini mungkin membawa dampak positif
bagi Amerika Serikat, namun efek penguatan
nilai tukar dolar Amerika terhadap berbagai
mata uang lain telah membawa pengaruh pada
ekonomi global, termasuk Indonesia yang masih
mengalami defisit transaksi berjalan. Akhir
tahun lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh
5%.

On the other hand, globally, economic challenges


persisted in 2014. China continued to experience
a slowdown, as did Japan and many European
countries, including Germany. Meanwhile,
the United States economy improved, leading
the Federal Reserve to gradually retract their
stimulus program. Although this decision may
have resulted in a positive impact to the US,
the strengthening of the US dollar on other
currencies has inevitably affected the global
economy, including Indonesia, which continues
to experience a current account deficit. In 2014,
Indonesias economy recorded a moderate 5%
growth.

Penilaian Terhadap Kinerja Direksi


Atas Pengelolaan Perusahaan

Evaluation of the Board of


Directors Management

Kondisi makro ekonomi yang masih penuh


tantangan tersebut jelas mempengaruhi kinerja
Astra, terutama di bidang-bidang usaha yang
dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas
dan suku bunga, seperti penjualan alat berat dan
penjualan mobil yang sebagian besar dilakukan
melalui skema pembiayaan. Namun demikian,
Astra tetap berhasil membukukan laba
bersih sebesar Rp 19,2 triliun, mencerminkan
peningkatan kontribusi dari segmen agribisinis
sebesar 39%, peningkatan kontribusi sebesar
11% dari segmen jasa keuangan, dan
peningkatan 10% dari segmen alat berat dan
pertambangan, yang terkoreksi oleh 14%
penurunan kontribusi dari segmen otomotif.

The challenging macro-economic environment


inevitably impacted Astras performance,
especially in businesses that are vulnerable to
changes in commodity prices and interest rates,
namely the heavy equipment, and automotive
segment in which most transactions are
carried out under a financing scheme. Overall,
Astra recorded net income of Rp 19.2 trillion,
reflecting a 39% increase in the contribution
from agribusiness, an 11% increase from
financial services, and a 10% increase from
heavy equipment and mining, offset by a 14%
decline from automotive.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Dewan Komisaris memandang kinerja tersebut


sebagai prestasi Direksi beserta manajemen,
yang mampu melewati kondisi usaha yang
kurang kondusif melalui serangkaian langkah
strategis, cepat dan tepat sehingga Astra berhasil
menjalankan kegiatan operasional dengan
lebih efisien dan produktif. Dewan Komisaris
juga mengingatkan bahwa kondisi yang kurang
kondusif tersebut belum akan berlalu dan
beberapa lini usaha masih akan menghadapi
tantangan berat pada tahun mendatang.

The Board of Commissioners acknowledges


this result as the achievement of the Board of
Directors and the management; they were able
to address the unfavorable business climate
through a number of appropriate strategic
steps taken in a timely manner, enabling
operations to be more efficient and productive.
The Board of Commissioners wishes to caution
the management that unfavourable conditions
remain and certain segments will have to
overcome even greater obstacles in the coming
year.

Kendati menghadapi kondisi usaha yang penuh


tantangan, sebagian besar bisnis Astra mampu
mempertahankan posisi kepemimpinan pasar.
Sepeda motor Honda meraih 64% pangsa pasar
kendaraan roda dua, dan otomotif roda empat
meraih pangsa pasar 51%, sementara Komatsu
memimpin dengan 40% pangsa pasar alat
berat. Upaya pengembangan kapasitas serta
diversifikasi portofolio juga terus dilakukan.
Astra juga mengembangkan jaringan usahanya
dengan menggandeng mitra bisnis dari
dalam dan luar negeri. Sebagai apresiasi atas
keunggulan kinerja dan operasional, Astra
berhasil meraih berbagai penghargaan lokal
dan internasional.

In spite of the challenging business environment,


most of Astras businesses in 2014 were able
to maintain their market leadership. Honda
motorcycle led the two-wheeler market
with a 64% market share and four-wheeler
with a 51% market share, while Komatsu
led the heavy equipment market with 40%.
Astra continued to increase its capacity and
portfolio diversification. Astra also developed
its business network by building partnerships
with international and national partners. Astra
received numerous awards from local and
international organizations, for its performance
and operational excellence.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas


prestasi Direksi beserta manajemen yang telah
bekerja keras guna mengatasi tantangan
operasional,
serta
mengambil
peluang
dengan merealisasikan rencana investasi
demi pengembangan usaha yang bijaksana
berdasarkan perhitungan matang.

The Board of Commissioners would like to


acknowledge the achievement of the Board
of Directors and its management through
their dedication, to successfully prevail
over operational challenges and capture
opportunities by realizing investment plans
for business development prudently based on
sound considerations.

Hal-hal positif terus dilanjutkan


dan ditingkatkan, sesuai Visi
Astra 2020 menjadi perusahaan
kebanggaan bangsa
Positive actions are expected to continue,
to bring Astra closer to its 2020 vision of
becoming the pride of the nation

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

31

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

32

Pandangan Atas Rencana Kerja


dan Prospek Usaha yang Disusun
oleh Direksi

View on Work Plan and Business


Outlook Formulated by the Board
of Directors

Dengan mempertimbangkan kondisi eksternal


dan kompetensi Astra, Dewan Komisaris menilai
bahwa rencana kerja yang disusun Direksi
telah memperhitungkan dengan seksama
prospek usaha pada tahun mendatang.
Sekalipun kondisi ekonomi global belum
menentu, beberapa langkah pemerintahan
baru yang telah dijalankan diperkirakan
akan memberi warna positif terhadap kondisi
perekonomian domestik. Kebijakan pemerintah
mengurangi subsidi harga jual BBM, akan
mendorong pembangunan infrastruktur dasar,
antara lain ketenagalistrikan, sarana jalan dan
pelabuhan. Hal tersebut menunjukkan peluang
usaha terutama di sektor konstruksi dan sektorsektor lainnya terkait industri konstruksi,
termasuk alat berat di tahun mendatang.

Taking into account the business environment


and Astras competence, the work plan
formulated by the Board of Directors has
thoroughly considered business prospects for
the coming year. Despite the uncertain global
economy, some decisions implemented by the
new administration signal a positive change
in the national economy. The Indonesian
Governments reduced fuel price subsidies will
support the development of basic infrastructure
such as electricity, roads and ports. This has
also led to expectations of ample business
opportunities in the coming years, especially in
the construction sector and other sectors related
to construction, including heavy equipment.

Dari sisi bisnis utama Astra, kami memandang


bahwa segmen roda empat masih akan
menghadapi tekanan sebagai akibat dari
persaingan. Oleh karena itu, dalam menjajaki
pengembangan bisnis pada tahun mendatang,
Dewan Komisaris menekankan bahwa setiap
kelayakan investasi dipertimbangkan secara
seksama dengan dua fokus utama, yaitu potensi
bisnis dan profitabilitas jangka panjang. Hal
penting lainnya yaitu, menganalisa setiap
rencana dengan hati-hati terhadap berbagai
kemungkingan, dan melakukan tinjauan
berkala yang dilengkapi dengan mekanisme
langkah korektif yang cepat dan memitigasi
risiko dengan tepat.

In terms of Astras core business, the fourwheeler segment will likely remain under
pressure due to competition. To that end, in
examining future business development, the
Board of Commissioners would like to emphasize
the importance of thorough consideration of
investment feasibility based on two factors:
business potential and long-term profitability.
Another important point is to prudently analyse
each business plan against several scenarios,
undergo regular review and be equipped with
mechanisms for quick corrective action and risk
mitigation.

Kami yakin bahwa faktor-faktor utama


yang menentukan kesuksesan bisnis telah
diidentifikasi dan diperhitungkan dengan
seksama oleh Direksi untuk menjamin
keberhasilan rencana pengembangan usaha
yang telah disusun tersebut.

We believe the main factors that determine


business success have been identified and taken
into account by the Board of Directors to ensure
the effectiveness of the business development
plan.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Astra saat ini menyandang predikat sebagai


salah satu best managed company dari segi
tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG). Hal ini merupakan
wujud pengakuan atas kualitas pengelolaan
perusahaan yang dilakukan berdasarkan Astra
Code of Conduct dan Astra Management System
dengan mengadopsi berbagai sistem berkelas
dunia. Sistem tersebut secara berkala dikaji dan
diperbaiki agar sesuai dengan perkembangan
dan situasi Perusahaan terkini.

Today, Astra has distinguished itself as one


of the best managed companies in Indonesia
from a good corporate governance (GCG)
perspective. This is a recognition of the quality
of the corporate management conducted based
on the Astras Code of Conduct, and the Astra
Management System by adopting various
world-class systems. The system is regularly
reviewed and improved to stay in line with the
latest developments in the Companys business
environment.

Penerapan praktik terbaik GCG terbukti


memberi manfaat bagi Astra, yakni kepercayaan
dari para pemangku kepentingan. Oleh karena
itu peningkatan kualitas penerapannya sangat
penting, dibarengi dengan integritas yang
tinggi bersumber dari filosofi dan nilai-nilai
yang terkandung dalam Catur Dharma.

The implementation of GCG best practices has


proven to be of utmost benefit for Astra in the
form of stakeholders trust. GCG improvement
is therefore important, along with the
highest integrity standards founded upon the
philosophy and values of Catur Dharma.

Demi mendukung penerapan praktik terbaik


GCG, Komite-komite yang berada di bawah
supervisi Dewan Komisaris bekerja keras untuk
memastikan pelaksanaan GCG di Astra berjalan
dengan baik dan selaras dengan peraturan dan
norma yang berlaku. Untuk itu, unit Internal
Audit dan Komite Audit di bawah pengawasan
Dewan Komisaris akan melaksanakan fungsi
pengawasan dengan optimal.

To support GCG best practices, the committees


under the Board of Commissioners have
endeavored to ensure sound implementation
of GCG in Astra, aligned with norms and
regulations. To that end, the Internal Audit
and the Audit Committee under the Board of
Commissioners are dedicated to carrying out
oversight optimally.

Seluruh upaya peningkatan penerapan praktek


terbaik GCG tersebut bermuara pada satu
tujuan, menjadikan Astra sebagai korporasi
dengan pengelolaan yang berkualitas.

The efforts to improve GCG best practices are


eventually moving toward one goal, to make
Astra a good corporate citizen, managed in a
sound manner.

Tanggung Jawab Sosial dan


Lingkungan

Corporate Social Responsibility

Kegiatan tanggung jawab sosial (Corporate


Social Responsibility/CSR) di Grup Astra telah
dilaksanakan dengan konsisten. Kegiatan CSR
dilaksanakan bersama-sama dengan sembilan
yayasan di bawah naungan Grup Astra yang
secara khusus berfokus pada program-program
CSR.

Astra Group has carried out activities of corporate


social responsibility (CSR) in a consistent manner.
CSR activities are conducted together with
nine foundations under Astra Group that are
focusing on CSR-related programs.

Kami menilai bahwa aktivitas CSR Astra kini


menjadi semakin terfokus dan semakin baik,
langsung menyentuh kebutuhan penerima
manfaat secara nyata dan berkesinambungan.
Hal tersebut adalah hasil dari konsistensi Astra
melibatkan seluruh pemangku kepentingan

In our view, Astras CSR programs have become


more focused and better executed, addressing
the needs of beneficiaries directly, and
generating tangible and sustainable results.
This is due to Astras consistency in engaging
all stakeholders in the planning, execution and

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

33

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

dalam
merancang,
melaksanakan
dan
mengevaluasi program kegiatan agar sesuai
kebutuhan masyarakat.

evaluation of programs to ensure that they


respond to the needs of communities.

Kesuksesan implementasi program-program


CSR ini tercermin pada sejumlah aspek,
diantaranya peningkatan kualitas anak didik
dari program perbaikan terhadap sekolahsekolah yang tersebar di berbagai lokasi di
Indonesia, peningkatan kualitas kesehatan serta
meningkatnya kualitas hidup dari program
pemberdayaan masyarakat di daerah sekitar
operasional Grup Astra. Penerapan program
penilaian terhadap kualitas pengelolaan
lingkungan sebagai bagian dari Key Performance
Indicator (KPI) pengelolaan anak usaha, juga
memberi andil terhadap terjaganya kualitas
lingkungan.

Successful implementation of CSR programs


is reflected in a number of aspects, among
others the quality of students as a result of
improvement initiatives conducted in schools
across Indonesia, improved health quality
and better welfare following the community
empowerment programs in areas around Astra
Groups operations. In terms of environmental
management quality, the assessment program
linked to the Key Performance Indicators (KPI)
of subsidiaries helps to assure the preservation
of environmental quality.

Dewan Komisaris mengharapkan agar halhal positif tersebut terus dilanjutkan dan
ditingkatkan, sesuai Visi Astra 2020 menjadi
perusahaan kebanggaan bangsa.

The Board of Commissioners expects continued


improvement in such positive actions, to bring
Astra closer to its 2020 vision of becoming the
pride of the nation.

Perubahan Komposisi Dewan


Komisaris

Changes in The Board of


Commissioners Composition

Pada tahun 2014 terjadi perubahan komposisi


Dewan Komisaris sebagaimana disampaikan
dalam RUPST yang diselenggarakan pada
tanggal 29 April 2014, sebagai berikut:

There were changes in the composition of the


Board of Commissioners, as announced in the
AGMS held on April 29, 2014, as follows:

Nama / Name
Budi Setiadharma
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue
Sidharta Utama
Anthony John Liddell Nightingale
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging

Kami mengucapkan selamat datang dan selamat


bergabung kepada Saudara Sidharta Utama
yang mulai menjalankan tugasnya sebagai
Komisaris Independen sejak bulan April 2014.

34

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Jabatan
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Position
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner

We would like to congratulate and welcome Mr.


Sidharta Utama, who commenced his duties as
Independent Commissioner in April 2014.

Keep Progressing Forward

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Apresiasi

Acknowledgement

Dewan Komisaris mengucapkan banyak terima


kasih kepada seluruh pemangku kepentingan
Grup Astra yang terus memberikan dukungan
untuk tumbuh dan berkembang menjadi salah
satu grup usaha nasional terkemuka di tanah
air. Kepada seluruh insan Astra, khususnya
Direksi dan karyawan Grup Astra, kami sangat
menghargai kerja keras dan dedikasinya.
Kami berpesan kepada seluruh insan Astra,
terus bekerjalah dengan sepenuh hati. Niscaya
dengan demikian tujuan Astra untuk sejahtera
bersama bangsa dapat terwujud semakin cepat.

The Board of Commissioners would like to


convey heartfelt thanks to all stakeholders of
Astra Group who have contributed to Astras
growth and development in becoming one of
the most renowned national business groups in
the country. For all individuals in Astra, especially
the Board of Directors and employees of Astra
Group, our appreciation goes to their hard work
and dedication. We would like to encourage all
individuals within Astra to maintain their hard
work, so as to ensure the success of our goal to
prosper with the nation.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada


Pemerintah Indonesia, yang berhasil menjaga
keharmonisan kehidupan kenegaraan, dan
menciptakan kondisi usaha yang semakin baik.

We also would like to thank the Government


of Indonesia for successfully maintaining a
harmony that fosters an auspicious business
environment.

Apresiasi yang sangat tinggi kami sampaikan


kepada seluruh pelanggan atas kepercayaannya
kepada Astra. Kami akan terus melakukan
berbagai perbaikan, menciptakan inovasi untuk
selalu memenuhi kebutuhan pelanggan dan
memberikan solusi kepuasan pelanggan dalam
menggunakan produk dan jasa kami.

We convey our highest appreciation to all


customers for the trust they have placed in
Astra. We will seek continuous improvement
and innovation to always fulfill customers needs
and provide customers satisfactory solutions
with respect to our products and services.

Jakarta, April 2015


Atas Nama Dewan Komisaris / On Behalf of The Board of Commissioners
PT Astra International Tbk

Budi Setiadharma

Presiden Komisaris / President Commissioner

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

35

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

9.

10.

11.
8.

1.

1.

Budi Setiadharma

2.

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

4.

Hisayuki Inoue

3.

Erry Firmansyah

5.

Sidharta Utama

36

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Keep Progressing Forward

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

6.

3.

5.

4.

2.

7.

6.

Anthony John Liddell Nightingale

9.

Chiew Sin Cheok

7.

Benjamin William Keswick

10.

Jonathan Chang

8.

Mark Spencer Greenberg

11.

David Alexander Newbigging

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Keep Progressing Forward

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

37

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

Astra mampu melalui tahun 2014 yang


penuh tantangan dengan mencatatkan
sejumlah prestasi. Astra memperkuat
fondasi usaha dan terus berkomitmen
untuk bertumbuh seiring dengan
pertumbuhan Indonesia sebagai negara
berpendapatan menengah.
Astra navigated through a challenging period of 2014
with good results. We strengthened our business
foundation and continued our commitment to
growing with Indonesia as a middle-income country.

Seiring dengan akan diberlakukannya


Masyarakat Ekonomi ASEAN
pada akhir 2015, Indonesia akan
menghadapi tantangan sekaligus
peluang untuk beranjak menjadi
negara maju berpendapatan tinggi
dalam beberapa tahun mendatang.
With the implementation of the ASEAN
Economic Community at the end of 2015, within
the next few years Indonesia will be facing
more challenges as well as opportunities to
move forward as a developed and high-income
country.

Prijono Sugiarto

Presiden Direktur / President Director

38

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,


Dear Valued Stakeholders,

Kondisi usaha pada tahun 2014 diwarnai


dengan banyaknya tantangan. Secara global
perekonomian tumbuh dengan tidak seimbang,
negara di kawasan Asia, terutama Cina dan
Jepang tetap mengalami pelemahan. Amerika
Serikat yang mulai membaik, hanya memberikan
sedikit kontribusi terhadap ekonomi global,
sementara berpengaruh signifikan terhadap
perputaran pasar uang dan modal

Business conditions in 2014 were marked with


challenges. Globally, economies around the
world moved in different directions, with several
major economies in Asia, especially China and
Japan, continuing to be sluggish. The United
States, meanwhile, saw a fair improvement,
which only contributed minor benefits to
the global economy, however it significantly
affected the financial and capital markets.

Masih
lemahnya
perekonomian
global
mendorong penurunan harga minyak dunia ke
titik terendah dalam beberapa tahun terakhir,
di kisaran US$ 50 per barel, demikian juga
harga komoditas primer lainnya termasuk batu
bara, sehingga berdampak signifikan terhadap
neraca pembayaran nasional. Selanjutnya
rupiah terdepresiasi dikarenakan adanya
aliran dana asing yang keluar, dan permintaan
yang signifikan dari pasar atas dollar Amerika.
Kondisi-kondisi tersebut di atas berimbas pada
perekonomian Indonesia.

The vulnerability of the global economy caused


global oil prices to drop to their lowest point
in several years, reaching approximately US$
50 per barrel. Similarly, prices of other primary
commodities, including coal, also slumped,
which in turn significantly affected the countrys
balance of payments. Outflow of foreign funds
from Indonesia and significant demand for the
US dollar from industry players depreciated
the Indonesian rupiah. These conditions affected
Indonesias economy.

Tahun 2014, pemerintah Indonesia memutuskan


untuk mengurangi subsidi BBM, yang
mengakibatkan naiknya harga BBM dan tingkat
inflasi mencapai 8,36%. Untuk mendukung
langkah kestabilan ekonomi, Bank Indonesia
menaikkan acuan tingkat suku bunga menjadi
7,75%. Agenda politik yang telah terselenggara
dengan baik turut mendukung kestabilan
ekonomi negeri. Dengan kondisi tersebut,
Indonesia tetap mampu bertahan dengan
mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.

The Indonesian government eventually decided


to reduce fuel subsidies last year, resulting in
fuel prices increases and inflation jumping to
8.36%. In response to this, Bank Indonesia took
measures to stabilize the economy, by increasing
the interest rate to 7.75%. Another factor that
influenced Indonesias economy progressed
in 2014 was political events that took place in
the country successfully. Indonesias economy
remained resilient and notably managed to
perform at 5% growth.

Astra telah menetapkan rencana antisipatif


untuk mengatasi tantangan tersebut dan telah
menyiapkan rencana pengembangan usaha
secara cermat di beberapa segmen usaha yang
kami yakini memiliki prospek menarik dalam
jangka panjang.

Forestalling these challenging events, we had


our strategy in place and taking conservative
initiatives in business development in our
business segments that we believed to have
sizeable potential in the long-term.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

39

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Dengan pengalaman dalam menghadapi pasang surut bisnis,


Astra kini memiliki fondasi yang semakin kuat. Kami siap
menyambut peluang tersebut dan bertransformasi menjadi
perusahaan kebanggaan bangsa. Bersama-sama kita dapat
membangun negeri ini, mengantarkan Indonesia menjadi negara
maju yang bermartabat.
Astras experience in facing the ups and downs of business has provided Astra with a
more solid foundation. We are prepared to seize the opportunities and to become the
pride of the nation. Together, we can build this country whereby Indonesia will rise as a
developed and respected nation.

40

Kinerja Operasional Pada Tahun


2014

Operational Performance in 2014

Direksi bersyukur bahwa di tengah situasi


yang penuh tantangan, Astra mampu menjaga
profitabilitasnya.
Diversifikasi
portofolio
bisnis Astra menjadi keunggulan untuk dapat
mencatatkan kinerja yang baik. Pendapatan
bersih konsolidasian tumbuh 4% menjadi
Rp 201,7 triliun, terutama didukung oleh
kontribusi peningkatan pendapatan bersih
dari agribisnis dan kontraktor penambangan.
Laba bersih turun 1% menjadi Rp 19,2 trilliun,
disebabkan penurunan laba bersih dari segmen
otomotif dan penurunan nilai tercatat terkait
properti tambang batu bara Grup Astra. Jika
penurunan nilai tercatat properti tambang batu
bara tersebut ditiadakan, Astra mencatatkan
kenaikan laba bersih sebesar 4% menjadi
Rp 20,1 triliun.

The Board of Directors is pleased on Astra


accomplishment to maintain profitability in
spite of the challenging environment. Portfolio
diversification has enabled Astra to record a
good performance. Consolidated net revenue
grew 4% to Rp 201.7 trillion, primarily due to
improved agribusiness and contract mining
sales. Net income decreased 1% to Rp 19.2
trillion, which was due to lower net profit
contribution from the automotive segment and
an impairment charge on Astra Groups coal
mining properties. Excluding the impairment
charge in coal mining properties, Astras net
income would have risen by 4% to Rp 20.1
trillion.

Persaingan diskon pada pasar mobil dan


depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat yang mengakibatkan kenaikan
harga bahan baku, komponen dan produk
completely built-up (CBU), membuat tantangan
yang dihadapi grup otomotif tidaklah mudah.
Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra
turun sebesar 14% menjadi Rp 8,5 triliun, dan
memberikan kontribusi pendapatan bersih
sebesar 53% terhadap total pendapatan bersih
Grup Astra pada tahun 2014. Grup mobil Astra
bertahan sebagai pemimpin dengan pangsa
pasar 51%, serta mampu mengukuhkan
keunggulan berinovasi melalui peluncuran 19
model baru dan 9 model facelift. Semangat
inovasi ini terus didorong dengan beroperasinya
pusat riset dan pengembangan Astra Daihatsu
Motor.

Discounting in the car market and the rupiahs


depreciation against the US dollar resulted in
increased prices of raw materials, components
and completely built up (CBU) units presented
difficult challenges for the automotive segment.
Net income from the Astra Groups automotive
businesses declined by 14% to Rp 8.5 trillion, and
contributed a net revenue of 53% to total Astra
Group net revenue in 2014. Astra automobiles
stayed as market leaders with a total market
share of 51%, and emphasized its innovation
excellence through the launch of 19 new models
and 9 facelift models. This spirit to innovate
was further spurred by the operations of Astra
Daihatsu Motors research and development
center.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Pada segmen sepeda motor, penjualan PT Astra


Honda Motor (AHM) tumbuh 8% menjadi 5,1
juta unit dan pangsa pasar meningkat dari
61% menjadi 64%. Pada tahun 2014, AHM
meluncurkan 2 model baru dan 15 model
revamped. AHM juga telah menyelesaikan
fasilitas produksi sepeda motor keempat
dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per
tahun. Hasil ini menambah total kapasitas
produksi menjadi 5,3 juta unit per tahun,
sehingga pada tahun-tahun mendatang AHM
dapat meningkatkan penjualan di pasar lokal
maupun pasar regional melalui ekspor dengan
jumlah yang signifikan. Selanjutnya, AHM juga
tengah mempertimbangkan untuk segera
merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk
memproduksi tipe sport.

In the motorcycle segment, PT Astra Honda


Motors (AHM) sales increased by 8% to 5.1 million
units, with its market share increasing from 61%
to 64%. AHM launched 2 new models and 15
revamped models during the year. AHM also
completed a fourth motorcycle manufacturing
facility. With this additional capacity of 1.1
million units per year, Astras total production
capacity reached 5.3 million units per year. This
capacity will greatly enhance our sales in the
future in both the local market as well as the
regional market, as AHM will be able to export
a significant volume of motorcycles. Moreover
AHM is considering realizing the construction
of its fifth facility for the production of sport
motorbikes.

Segmen jasa keuangan mampu meraih kinerja


yang solid dengan membukukan pendapatan
bersih sebesar Rp 15,5 triliun, atau meningkat
sebesar 14%. Segmen usaha ini memberikan
kontribusi 8% terhadap total pendapatan bersih
Grup Astra di tahun 2014. Laba bersih dari
segmen usaha jasa keuangan meningkat sebesar
11% menjadi Rp 4,7 triliun. Kontribusi segmen
jasa keuangan pada tahun-tahun mendatang
diharapkan semakin meningkat sejalan dengan
masuknya Astra ke bisnis asuransi jiwa melalui
pembentukan perusahaan patungan PT Astra
Aviva Life bersama Aviva International Holdings
Limited, dengan kepemilikan saham Astra
sebesar 50%. Dengan mempertimbangkan
penetrasi pasar asuransi jiwa yang saat ini masih
rendah, sementara pertumbuhan penduduk
kelas menengah begitu pesat, kami yakin bisnis
baru ini memiliki prospek yang cerah. Sinergi
antar lini jasa keuangan juga semakin kuat
dengan terealisasinya penyertaan modal pada
Astra Sedaya Finance oleh Bank Permata sebesar
25%.

The financial services segment again delivered


strong results, recording a net revenue of
Rp 15.5 trillion, or grew 14%. Net revenue
contributed to the total Astra Groups net
revenue in 2014 stood at 8%. Net income
from this segment increased by 11% to
Rp 4.7 trillion. This segments contribution is
expected to continue increasing in the coming
years with Astras entry to the life insurance
business. This new undertaking was marked
by the establishment of PT Astra Aviva Life, a
joint venture with Aviva International Holdings
Limited, in which Astra holds a 50% ownership.
Taking into account the low market penetration
of the life insurance business, while the middle
class is rapidly growing, we are confident about
the potential of this new venture. Our financial
services business units have built solid synergy,
through the equity participation of 25% shares
in Astra Sedaya Finance by Bank Permata.

Pendapatan bersih
konsolidasian tumbuh 4%
menjadi

201,7

Rp

triliun

Consolidated net revenue grew


4% to Rp 201.7 trillion

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

41

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

42

Pada segmen alat berat dan pertambangan,


melalui PT United Tractors Tbk (UT) Grup Astra
membukukan pendapatan bersih senilai Rp 53,1
triliun pada tahun 2014, atau naik 4% dari Rp
50,9 triliun di tahun 2013. Kontribusi segmen
pada total pendapatan bersih Grup Astra di
tahun 2014 mencapai 26%, dan laba bersih naik
10% menjadi Rp 3,3 triliun. Berlanjutnya tren
penurunan harga komoditas pada tahun 2014
mempengaruhi kinerja penjualan alat berat di
bawah UT. Walaupun total unit penjualan alat
berat Komatsu kembali turun menjadi 3.513 unit
dari 4.203 unit pada tahun 2013, UT tetap dapat
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin
pasar dengan penguasaan pangsa pasar sebesar
40%. Pada bisnis kontraktor penambangan,
konsistensi
dalam
menerapkan
inisiatif
efisiensi biaya operasional dan peningkatan
produktifitas
yang
optimal,
membantu
terciptanya rekor terbaik dalam produksi batu
bara dan hauling yang mencapai 119 juta ton,
naik dari 105 juta ton pada tahun sebelumnya,
meskipun volume pemindahan tanah turun 5%
menjadi 806 juta bcm dari 845 juta bcm pada
tahun 2013. Penjualan batu bara dari lini bisnis
ini juga meningkat hingga 42% menjadi 6 juta
ton dari 4,2 juta ton pada tahun 2013.

Through PT United Tractors Tbk (UT), the Astra


Groups heavy equipment and mining businesses
recorded net revenue of Rp 53.1 trillion in 2014,
or a 4% increase from Rp 50.9 trillion in 2013.
The contribution of this segment to the Astra
Groups net revenue in 2014 was 26%. The Astra
Groups net income in this segment increased
by 10% to Rp 3.3 trillion. Meanwhile, the
downward trend of commodity prices in 2014
affected the performance of heavy equipment
sales under UT. However, although the total
sales of Komatsu units dropped to 3,513 units
from 4,203 units in 2013, UT was able to retain its
market leadership with a 40% market share. In
the mining contracting segment, the consistency
to implement initiatives to achieve better cost
efficiency and higher productivity has resulted in
a record-breaking coal production and hauling
volume of 119 million tons, up from 105 million
tons in the previous year, although overburden
removal dropped by 5% to 806 million bcm from
845 million bcm in 2013. Coal sales from this
segment also improved 42% to 6 million tons,
from 4.2 million tons in 2013.

Dengan mempertimbangkan kompetensi di


bidang konstruksi sipil, potensi sinergi, serta
proyeksi pertumbuhan kegiatan infrastruktur
yang cerah, pada awal tahun 2015, Astra
mengumumkan
pengambilalihan
saham
PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan konstruksi
di Jakarta. Kami memiliki keyakinan yang kuat
atas prospek pertumbuhan bisnis ini.

After carefully and thoroughly considering our


competence in civil construction, the synergy
potential of Astra Group and the favorable
growth projections of infrastructure activities,
Astra announced the acquisition of shares in
PT Acset Indonusa Tbk, a construction company
based in Jakarta, in early 2015. We have a strong
belief in the growth prospects of this business.

Kinerja sektor agribisnis Grup Astra, di bawah


PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), pada tahun 2014
kembali meningkat karena tiga faktor strategis.
Pertama, mulai membaiknya harga CPO di pasar
domestik. Kedua, beroperasinya unit refinery
di Sulawesi Barat sebagai realisasi program
hilirisasi agribisnis CPO, telah menghasilkan
produk RDBPO, olein, stearin dan palm oil fatty
acid distillate (PFAD) yang memiliki nilai jual
lebih tinggi. Ketiga, keberhasilan AAL dalam
mengendalikan biaya dan meningkatkan

The performance of Astra Groups agribusiness


sector under the management of PT Astra Agro
Lestari Tbk (AAL) in 2014 improved, due to three
strategic factors. First, the crude palm oil (CPO)
price in the domestic market rebounded. Second,
a refinery unit in West Sulawesi has started
operations; down streaming our CPO business,
the refinery produced RDBPO, olein, stearin
and palm oil fatty acid distillate (PFAD), which
have higher sale values. Third, AAL successfully
controlled costs and boosted plantation yields

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

yield perkebunan melalui penerapan program


intensifikasi dengan dukungan mekanisasi,
otomatisasi dan penggunaan bibit unggul hasil
riset dari fasilitas R&D yang dikelola sendiri.

through its intensification program on the back


of mechanization and automation initiatives as
well as the use of quality seeds developed by
AALs own research and development facility.

Pada tahun 2014, pendapatan bersih Grup


Astra dari segmen agribisnis naik sebesar 29%
menjadi Rp 16,3 triliun. Kontribusi segmen
terhadap pendapatan bersih Grup Astra
tercatat 8%, dengan laba bersih Rp 2,0 triliun,
atau naik 39%. AAL berhasil meningkatkan
produksi minyak kelapa sawit sebesar 13% dari
1,5 juta ton pada tahun 2013 menjadi 1,7 juta
ton. Volume penjualan turun 13% menjadi 1,4
juta ton dengan telah beroperasinya fasilitas
penyulingan minyak sawit AAL yang berlokasi di
Sulawesi Barat yang berhasil menjual sebanyak
255 ribu ton olein.

In 2014, the Astra Groups net revenue from


agribusiness increased by 29% to Rp 16.3
trillion. The contribution from this segment to
the Astra Groups net revenue was 8%, with net
income of Rp 2.0 trillion, an increase of 39%.
AAL increased the palm oil production by 13%
from 1.5 million tons in 2013 to 1.7 million tons.
Sales volume decreased by 13% to 1.4 million
tons because of the operation of AALs refinery
in West Sulawesi, which sold 255 thousand tons
of olein during the year.

Pada segmen infrastruktur, logistik dan


lainnya, Grup Astra membukukan pendapatan
bersih senilai Rp 7,8 triliun, tumbuh 18%, dan
memberikan kontribusi 4% kepada pendapatan
bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih
dari segmen ini turun 34% menjadi Rp 490
miliar. Selanjutnya, Astra terus berupaya
menyelesaikan proses konstruksi proyek jalan
tol Mojokerto-Kertosono sepanjang 40,5 km
di Jawa Timur yang diharapkan selesai pada
tahun 2015. Pada tahun 2014, seksi 1 sepanjang
14,7 km berhasil diselesaikan dan mulai
beroperasi sejak bulan Oktober. Sementara itu,
PT Marga Mandalasakti, operator jalan tol ruas
Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km, berhasil
meningkatkan volume lalu lintas sebesar 6%
menjadi 43 juta kendaraan dan kenaikan tarif
sebesar 9%.

In the infrastructure, logistics and other


segment, net revenue from this segment
amounted to Rp 7.8 trillion, increasing by 18%,
and contributed 4% to the Astra Groups net
revenue in 2014. Net income from this segment
fell by 34% to Rp 490 billion. Further, Astra was
still in the process of completing the MojokertoKertosono toll road, which stretches for 40.5 km
in East Java. The project is slated for completion
in 2015. In 2014, we successfully concluded
the construction of 14.7 km - section 1, which
started to operate in October. Further, PT Marga
Mandalasakti, operator of the Tangerang-Merak
tollroad, which covers 72.5 kilometers, recorded
an increase of traffic volume by 6% to 43 million
vehicles and a tariff increase of 9%.

PT Serasi Autoraya (SERA) mencatatkan


kenaikan penjualan mobil bekas, namun
mengalami
penurunan
jumlah
kontrak
sewa kendaraan di bisnis rental kendaraan
TRAC sebesar 7% menjadi 29.000 unit dan
melemahnya volume penyewaan kendaraan
di perusahaan-perusahaan tambang, sebagai
imbas pelemahan harga komoditas batu bara.
Untuk mempertahankan kinerja, SERA akan
terus berusaha memberikan harga dan layanan
yang lebih kompetitif.

PT Serasi Autoraya (SERA) booked an increase


in sales of used cars, however the volume of
rented cars in our TRAC rental business declined
7% to 29,000 units. Similarly, rental of vehicles
from mining companies also decreased, which
was due to the effect of lower coal prices. To
maintain performance, SERA will continue to
offer competitive prices and services.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

43

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

44

Astra juga telah memulai bidang usaha baru di


sektor properti, melalui pembangunan gedung
perkantoran Menara Astra dengan grade A
dan proyek residensial eksklusif Anandamaya
Residences yang berlokasi di pusat bisnis
Jakarta. Hingga akhir tahun 2014, 80% dari
total 509 unit apartemen telah berhasil terjual.
Sementara, pembangunan perkantoran Menara
Astra telah mencapai tahap pembangunan
basement. Diharapkan kedua proyek properti
tersebut akan selesai pada tahun 2018.

Astra also started a new business segment in


the property sector. This was signaled by the
construction of a grade A office tower, Menara
Astra, and an exclusive residential project
Anandamaya Residences located in the heart
of Jakartas business district. By December 2014,
80% of the 509 apartment units had been sold.
Meanwhile, Menara Astra construction project
had reached basement-construction phase. Both
property projects are expected to complete in
2018.

Pada segmen Teknologi Informasi, melalui


PT Astra Graphia Tbk, Astra mencatatkan
pendapatan bersih senilai Rp 2,0 triliun, atau
turun 2%, dan memberikan kontribusi 1%
kepada total pendapatan bersih Grup Astra.
Laba bersih dari segmen ini tumbuh 24%
menjadi Rp 200 miliar. Dengan adanya tuntutan
mobilitas dan meningkatnya kebutuhan layanan
jasa berbasis teknologi informasi, kami yakin
segmen ini dapat terus berkembang di masa
mendatang.

In the Information Technology segment helmed


by PT Astra Graphia Tbk, Astra recorded net
revenue of Rp 2.0 trillion, decreasing by 2%,
contributing 1% to the Astra Groups total net
revenue. Net income from this segment grew by
24% to Rp 200 billion. Seeing the demand for
mobility and information-technology-enabled
services, we are confident that this business
segment could continue to grow in the coming
years.

Pencapaian kinerja di setiap segmen Grup


Astra menunjukkan tingginya kepercayaan
para pelanggan akan kualitas produk
dan jasa Grup Astra. Kami akan berupaya
keras menjaga kepercayaan tersebut dan
meningkatkan kompetensi seluruh insan Astra
dalam pengembangan usaha, dan pemenuhan
kebutuhan pelanggan dengan produk dan
layanan jasa yang berkualitas.

The achievements of our respective business


segments are testament to the level of trust
among our customers in the quality of products
and services offered by Astra Group. We are
determined to keep that trust and to unceasingly
improve the competence of all individuals so
that Astra can continue to grow its business and
satisfy customers demands for sound products
and services.

Pengembangan Sumber Daya


Manusia

Human Capital Development

Astra
menyadari
pentingnya
strategi
pengembangan sumber daya manusia, yang
senantiasa diselaraskan dengan perkembangan
industri terkini serta sejalan dengan targettarget Perusahaan. Oleh karena itu, Astra
menempatkan karyawan sebagai aset yang
berharga sekaligus mitra utama perusahaan.
Sebagai aset, Astra terus meningkatkan
kompetensi dan produktivitas sumber daya
manusia (SDM) melalui penyelenggaraan
pelatihan yang terstruktur. Sebagai mitra
utama, rencana dan realisasi pengembangan
usaha dapat dilaksanakan dengan komitmen
dan dedikasi oleh insan Astra dari berbagai
tingkatan organisasi.

Astra recognises the importance of human


capital development strategy, which is aligned
with the current industry development as well
as the Companys targets. As such, Astra firmly
believes that employees are the most important
assets to a company and constitute as the key
partner to business development. As assets,
Astra continually improves the human capitals
(HC) competence and productivity through
structured training. As a key partner, all business
plans and business actions need to be well
implemented by all Astra individuals across all
levels of the organization.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Dengan
panduan
People
Roadmap,
pengelolaan SDM Grup Astra mengacu pada
sistem dan kebijakan yang diimplementasikan
sesuai kebutuhan Grup Astra. Selaras dengan
filosofi Winning Concept, Winning System
dan Winning Team, Astra secara konsisten
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan bertekad mewujudkan Winning Team yang
berlandaskan pada tujuan bersama.

Guided by the People Roadmap framework, HC


management in Astra Group refers to policy and
system applied according to the organizational
needs of Astra Group. Aligned with the
Winning Concept, Winning System, and
Winning Team philosophy, Astra consistently
enhances the quality of its human capital and
endeavors to realize a committed Winning Team
toward common goals.

Selain itu, Astra menerapkan konsep Human Asset


Value Mapping untuk mempertahankan bakat
unggul, serta mengembangkan kompetensi
melalui
pelatihan
yang
komprehensif.
Astra memberikan perhatian pada tiga
komponen utama; Education, Enrichment dan
Empowerment, untuk memastikan ketersediaan
dan kecukupan SDM yang berkualitas, guna
mendukung kemampuan bersaing, mengatasi
tantangan dan mendukung pertumbuhan
bisnis.

In addition, Astra applies the Human Asset Value


Mapping concept to maintain excellent talent,
including competence enhancement through
comprehensive training. Astra focuses on three
major components: Education, Enrichment and
Empowerment, to ensure the availability and
adequate excellent human capital in order
to further our ability to compete, overcome
challenges and bring about business growth.

Kontribusi Terhadap Masyarakat


Dan Kelestarian Lingkungan

Contribution to the Society and


Environmental Sustainability

Berpedoman
pada
Public
Contribution
Roadmap, Astra memiliki komitmen untuk
dapat memberikan nilai tambah bagi komunitas
di sekitarnya dimanapun Astra berada.

In the implementation of the Public Contribution


Roadmap, Astra is committed to ensure its
presence creates added value to the surrounding
community.

Oleh karena itu, Astra merancang program


tanggung jawab sosial Astra Green Company
(AGC) untuk aspek lingkungan, dan Astra
Friendly Company (AFC) untuk aspek komunitas.
Untuk mendukung program ini, Astra
mengadakan kompetisi internal AGC Award
sejak tahun 2001, dan AFC Award sejak tahun
2005.

Driven by this commitment, Astra has designed


corporate social responsibility frameworks:
Astra Green Company (AGC) for environmental
aspects and Astra Friendly Company (AFC) for the
community aspects. To support the programs,
Astra has held the AGC Award since 2001, and
AFC Award since 2005, internally.

AGC meliputi penerapan Green Strategy, Green


Process, Green Product dan Green Employees.
Realisasi kegiatan AGC termasuk penilaian
pemenuhan ketentuan di bidang lingkungan
dari seluruh unit kerja Astra; melaksanakan
program efisiensi penggunaan sumber daya
alam; penurunan emisi gas rumah kaca (GRK)
dan bahan perusak ozon (BPO); pengurangan
limbah hingga realisasi program penghijauan
di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun 2014
Astra menanam lebih dari 3,3 juta pohon, dan
penanaman 805.346 pohon mangrove untuk
mencegah abrasi.

AGC covers the implementation of green


strategy, green process, green product and
green employees. We assess the companies
environmental performance through the
implementation of environmental standards
across all Astra business units, efficient
consumption of non-renewable resources,
reduced level of greenhouse gas (GHG)
emission and ozone depleting substances,
waste management programs and reforestation
programs carried out in Indonesia. In 2014,
Astra planted over 3.3 million trees, and 805,346
mangrove trees planted to prevent erosion.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

45

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Astra memberikan bantuan


kepada lebih dari 13.262 sekolah,
menyalurkan 159.245 beasiswa,
dan membina 28.199 guru
Astra assisted more than 13,262 schools,
granted 159,245 scholarships and trained
28,199 teachers

46

Program AFC mengacu pada empat pilar


kegiatan, yaitu: pendidikan, income generating
activity (IGA), lingkungan dan kesehatan.
Pelaksanaan program ini berkolaborasi dan
sinergi dengan sembilan yayasan nirlaba Grup
Astra yang dibentuk untuk merealisasikan
kegiatan yang berdampak positif bagi para
penerima manfaat. Perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi setiap kegiatan dilakukan dengan
melibatkan para pemangku kepentingan
dan penerima manfaat agar sesuai dengan
kebutuhan, kompetensi dan ketersediaan
sumber daya.

AFC comprises four activity pillars, namely:


education, income generating activity (IGA),
environment and health. To implement
programs in these areas, Astra collaborates and
synergizes with the nine non-profit foundations
within Astra Group. The foundations have been
established to carry out programs to ensure
the utmost benefits for the beneficiaries. The
stakeholders and beneficiaries are involved
in the programs cycles, including planning,
execution and evaluation. The involvement
is crucial to ensuring all activities accurately
answer their needs, competence and available
resources.

Astra memberikan bantuan kepada lebih


dari 13.262 sekolah, menyalurkan 159.245
beasiswa, dan membina 28.199 guru. Astra juga
turut serta dalam pembinaan 915 posyandu
dan pemberian pelayanan kesehatan gratis
kepada 94.269 pasien serta menyerahkan
126.452 kantong darah. Melalui program IGA,
Grup Astra dan Yayasan telah membina 671
kelompok masyarakat, 8.646 UKM dengan
total penerima manfaat 32.262 orang. Melalui
fasilitas pembiayaan YDBA, jumlah transaksi
UKM Subkon binaan Grup Astra sebesar Rp
3,3 triliun, dan menyerap 57.837 orang tenaga
kerja.

Astra assisted more than 13,262 schools, granted


159,245 scholarships and trained 28,199 teachers.
We also engaged with 915 integrated health
posts and provided free medical treatment to
94,269 patients as well as donating 126,452 bags
of blood. Through the IGA program, Astra Group
along with its foundations worked alongside
671 community groups and 8,646 small and
medium enterprises. In total, we served 32,262
program beneficiaries. Through YDBA financing
assistance, the transactions of Astra Group
SMEs subcontractors reached Rp 3.3 trillion, and
57,837 workforces.

Program
Public
Contribution
lainnya
dilaksanakan melalui program Semangat Astra
Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. Program
ini memberikan apresiasi kepada generasi
muda Indonesia yang memberikan kontribusi
positif kepada lingkungannya baik di bidang

Astra conducted other Public Contribution


program through Semangat Astra Terpadu Untuk
(SATU) Indonesia. This program is created to
appreciate the younger generation who render
positive contributions to their environment in
the following areas: education, environment,

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

pendidikan, lingkungan, kesehatan, UKM


dan atau teknologi. Astra menganugerahkan
apresiasi dana serta pembinaan dan memberikan
penghargaan dalam program SATU Indonesia
ini. Pada tahun 2014, SATU Indonesia Awards
diberikan kepada lima pemenang, menambah
jumlah apresiasi menjadi 25 penerima SATU
Indonesia Awards sejak penyelenggaraan
pertama pada tahun 2010. Generasi ini adalah
mutiara bangsa yang terus melanjutkan
karyanya
sehingga
dapat
menyebarkan
nilai positif dan menjadi tokoh teladan bagi
lingkungannya.

health, SME and or technology. Astra granted


funding and mentoring assistance as well
as recognition through this SATU Indonesia
program. In 2014, there were five winners of
SATU Indonesia Awards. Since the awards began
in 2010, there have been 25 recipients of SATU
Indonesia Award. These generations are the
gems of this nation and have been continuing
their work, promoting positive values and
becoming role models in their communities.

Kebijakan Strategis

Strategic Policy

Menilai hasil kinerja Astra pada tahun 2014,


kami yakin bahwa seluruh jajaran insan Astra
telah berkerja dilandasi kerangka Strategic
Triple P-Roadmap. Menindaklanjuti pencapaian
ini, kami mengusung tema Going to the Next
Level and Next Landscape, menuju tujuan Pride
of the Nation di tahun 2020. Tema ini tetap
mengedepankan Strategic Triple P-Roadmap
sebagai strategi utama yang terus kami
implementasikan secara konsisten.

In view of the results in 2014, we are confident


that all individuals of Astra have performed
diligently based on the Strategic Triple
P-Roadmap. Following this performance, we
embark on the theme of Going to the Next
Level and Next Landscape, toward becoming the
Pride of the Nation in 2020. The Strategic Triple
P-Roadmap remained as our main strategies and
continues to be implemented consistently.

Dalam upaya membangun keberlanjutan usaha,


kami menetapkan bahwa strategi jangka
pendek maupun jangka panjang yang telah
dirumuskan, perlu terus menerus dijalankan
melalui tiga unsur utama guna keberhasilan
implementasi Strategic Triple P-Roadmap,
sebagai berikut; kejelasan strategi Roadmap,
keberanian implementasi dan kedisiplinan
proses eksekusi.

In building business sustainability, the


formulated short term and long term strategies
must be carried out continuously through three
key elements for the successful implementation
of the Strategic Triple P-Roadmap, they are; the
clarity of the roadmap strategy, the courage to
implement and the consistency of its execution.

Dengan demikian, kami bertekad untuk


melanjutkan implementasi Strategic Triple
P-Roadmap dengan berlandaskan pada Catur
Dharma sebagai filosofi perusahaan dan
penguatan implementasi Astra Management
System.

Therefore, we are determined to continue the


Strategic Triple P-Roadmap implementation
based on Catur Dharma as our philosophy and
we will strengthen the implementation of the
Astra Management System.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

47

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

48

Prospek Usaha

Business Outlook

Dalam menyongsong tahun 2015 yang masih


penuh tantangan dan ketidakpastian serta
mempertimbangkan pencapaian yang telah
diraih selama ini, Astra akan mengusung tema
Building up the Next Level. Untuk menjamin
kelanggengan usaha, Astra akan mempertajam
prioritas maupun rencana kerja dalam jangka
pendek maupun jangka panjang, serta konsisten
dalam proses eksekusinya.

Challenges and uncertainties will remain in


2015. In view of our achievements so far, Astra
has chosen the theme Building Up the Next
Level. To ensure business sustainability, we will
sharpen our priorities in the short and long terms
and be consistent in executing our strategies.

Astra akan terus melakukan perluasan dan


pengembangan usaha, baik secara organik
maupun nonorganik. Secara cermat, Astra akan
berusaha meraih peluang yang ada melalui
kebijakan investasi yang akan terus dilakukan
dengan prioritas mengacu pada hasil kajian
terhadap risiko, opportunity dan prospek.
Alokasi belanja modal pada tahun 2015 akan
kami alokasikan sesuai kondisi bisnis dan kami
rencanakan ke arah program ekspansi jaringan
distribusi otomotif, pembelian alat berat,
hilirisasi agribisnis, pembangunan proyek jalan
tol, serta proyek properti Grup di kawasan bisnis
Jakarta.

Astra shall continue to conduct business


expansion and development with both an
organic and a non-organic approach. By
leveraging its potential, Astra plans to seize
the opportunities through investment policy in
accordance with the identified priorities based
on our assessment of risk, opportunity and
outlook. Our capital expenditure in 2015 will
be allocated accordingly subject to our business
conditions, and we plan to focus to expand
Astras automotive distribution network, UTs
heavy equipment purchases, downstream
initiatives in the agribusiness sector, toll road
construction, as well as the Groups property
projects in Jakartas business district.

Direksi
mengajak
seluruh
insan
Astra
menciptakan sistem kerja yang solid, terus
bersinergi guna menghasilkan produk dan
layanan yang unggul. Seluruh jajaran Astra
diharapkan dapat melaksanakan tiga prinsip
kerja utama, yakni:
Unique Solution Offering
Service Excellence
Innovative System

The Board of Directors would like to urge all


individuals in Astra to create a robust working
system and synergize to produce excellent
products and services. All Astras organization
are expected to implement three principles in
conducting their works:
Unique Solution Offering
Service Excellence
Innovative System

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance Implementation

Astra berkomitmen untuk menjalankan tata


kelola usaha yang baik. Astra memegang teguh
prinsip transparansi, salah satu prinsip dasar
good corporate governance (GCG), dalam
berhubungan dengan berbagai pihak - internal
dan eksternal. Astra juga mengedepankan
integritas pada setiap aspek pengelolaan.

Astra is committed to implement good corporate


governance (GCG). Astra strongly adheres
to the principle of transparency, one of the
foundations of GCG, in its relations with various
parties internal and external. Astra advocates
integrity across all of its management aspects.

Langkah yang mempertegas komitmen tersebut


diantaranya adalah dilaksanakannya berbagai
sosialisasi, internalisasi dan penyegaran unsurunsur yang tertuang dalam Astra Code of
Conduct yang menjadi panduan sikap dan
perilaku yang pantas dan wajib dilakukan oleh
insan Astra.

We have underlined this commitment by, among


other, conducting dissemination, internalization
and refreshment of the principles contained
in Astras Code of Conduct that applies to all
individuals in Astra.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Astra juga konsisten menerapkan azas


transparansi
dengan
terus
berupaya
meningkatkan keterbukaan dengan memberi
informasi penting terkait pelaksanaan aksi
korporasi, realisasi kinerja serta informasi
lainnya, baik kepada pemegang saham maupun
masyarakat umum.

Astras consistency in realizing the transparency


principle is also evidenced by the Companys
efforts to always improve the quality of
disclosure of material information related to
corporate actions, performance and other
information for the shareholders or the public.

Seluruh upaya tersebut memberi pesan jelas


bahwa Astra bertekad menjadi institusi bisnis
yang mengedepankan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance, yang berbisnis dengan
etika dan memiliki hubungan yang baik dengan
para stakeholders. Kami ingin menunjukkan
kepada pemangku kepentingan kami bahwa
Astra adalah institusi yang layak dipercaya dan
respectable.

Our endeavors in this regard signify Astras


commitment to becoming a business institution
that upholds the principles of Good Corporate
Governance, establishes trustworthy business
relationships and maintains close relationships
with stakeholders. We wish to present to
our stakeholders that Astra is a trusted and
respectable company.

Perubahan Komposisi Direksi

Changes in the Board of Directors


Composition

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2014


pada tanggal 29 April 2014, susunan anggota
Direksi PT Astra International Tbk hingga akhir
tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Pursuant to the resolutions of 2014 Annual GMS


held on 29 April 2014, the composition of the
Board of Directors of PT Astra International Tbk
until the end of 2014 was as follows:

Nama / Name
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Bambang Widjanarko Santoso

Jabatan
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

Position
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director

Pada tahun 2014, Saudara Johny Darmawan


Danusasmita telah mengakhiri masa jabatannya
dari jajaran Direksi Astra. Kami mengucapkan
terima kasih atas karya, gagasan dan dedikasi
beliau dalam mendukung pencapaian kinerja
Astra. Kami mendoakan beliau terus meraih
prestasi dan sukses dalam setiap kegiatan di
masa mendatang.

In 2014, Johny Darmawan Danusasmita


concluded his service as a member of Astras
Board of Directors. We would like to express
our sincere thanks for his invaluable ideas,
insights and dedication in achieving Astras
performance. We wish him continued success in
his future undertakings.

Kami menyambut kehadiran Direksi baru,


Saudara Suparno Djasmin dan Saudara Bambang
Widjanarko Santoso sebagai anggota Direksi.
Kami menyambut mereka dengan keyakinan
dan harapan untuk bekerja bersama guna
mewujudkan strategi dan pertumbuhan usaha
yang berkelanjutan.

We welcome the new member of the Board


of Directors, Suparno Djasmin and Bambang
Widjanarko Santoso, with confidence and hope
a harmonious working relationship in order
to implement the strategy and achieve the
sustainable business growth.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

49

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Apresiasi

Acknowledgement

Atas nama Direksi, saya menyampaikan rasa


terima kasih dan penghargaan yang tinggi
kepada para karyawan dan seluruh jajaran
manajemen atas kerja keras dan ketulusan yang
mendukung usaha Astra untuk menjadi salah
satu korporasi terkemuka yang bermartabat.

On behalf of the Board of Directors, I would like


to convey our deepest gratitude and highest
appreciation to all employees and management
for their hard work and sincerity, which has
enabled Astra to become one of the most
reputable and respected corporations.

Kami juga menyampaikan terima kasih yang


sedalam-dalamnya kepada pelanggan, mitra
kerja, pemerintah dan regulator serta masyarakat
luas atas segala dukungan dan kepercayaan
yang diberikan kepada Astra selama ini. Saya
percaya, bahwa dengan kesatuan hati dan
pikiran seluruh pemangku kepentingan, Astra
akan dapat terus meraih prestasi gemilang pada
masa mendatang, mendukung pembangunan
dan terus tumbuh dan berjaya bersama bangsa
Indonesia.

Our utmost thanks go to all our customers,


partners, the government, regulators and the
public at large for their support and trust all this
year. I believe that, propelled by the hearts and
minds of all our stakeholders, Astra will continue
to deliver excellent results in the future, be an
agent of development and continue growing to
achieve successes alongside this nation.

Jakarta, April 2015


Atas Nama Direksi / On behalf of the Board of Directors
PT Astra International Tbk

Prijono Sugiarto

Presiden Direktur / President Director

50

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggung Jawab Laporan Tahunan

Responsibility for Annual Report

Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan


Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan
Tahunan 2014 PT Astra International Tbk.

Statement by members of the Board of commissioners


and the board of directors regarding responsibility
for 2014 Annual Report of PT Astra International Tbk.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan


bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Astra
International Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan ini.

We, the undersigned, hereby declare that all information in


the 2014 Annual Report of PT Astra International Tbk have
been presented in their entirety, and that we assume full
responsibility for the accuracy of the contents of this annual
report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This statement is duly made in all integrity.

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Budi Setiadharma

Presiden Komisaris / President Commissioner

Erry Firmansyah

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat


Komisaris Independen / Independent Commissioner

Hisayuki Inoue

Sidharta Utama

Komisaris Independen / Independent


Commissioner

Komisaris Independen / Independent


Commissioner

Komisaris Independen / Independent


Commissioner

Anthony John Liddell Nightingale

Benjamin William Keswick

Mark Spencer Greenberg

Jonathan Chang

David Alexander Newbigging

Komisaris / Commissioner

Chiew Sin Cheok

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Direksi

Board of Directors

Prijono Sugiarto

Presiden Direktur / President Director

Gunawan Geniusahardja
Direktur / Director

Simon Collier Dixon


Direktur / Director

Djoko Pranoto

Widya Wiryawan

Johannes Loman

Suparno Djasmin

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Sudirman Maman Rusdi


Direktur / Director

Bambang Widjanarko Santoso


Direktur / Director

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

51

Direksi

Board of Directors

6.

7.

4.

1.

Prijono Sugiarto

3.

Djoko Pranoto

2.

Gunawan Geniusahardja

4.

Widya Wiryawan

52

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Direktur / Director

Direktur / Director

Keep Progressing Forward

2.

Direksi
Board of Directors

8.
1.

3.
9.

5.

5.

Sudirman Maman Rusdi

6.

Simon Collier Dixon

8.

Suparno Djasmin

7.

Johannes Loman

9.

Bambang Widjanarko Santoso

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Direktur / Director

Direktur / Director

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

53

Profil
Perusahaan
Company Profile

54

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Nama Perusahaan
Company Name
Bidang Usaha
Business

Pendirian Perusahaan
Date of Incorporation
Dasar Hukum Pendirian
Legal Basis

PT Astra International Tbk


Perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan,
pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi.
General trading, industry, mining services, transportation,
agribusiness, construction, and consultation.
20 Februari 1957
Akta Pendirian oleh: Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20
Februari 1957
Akta perubahan terakhir oleh: Akta Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61 tanggal 27 April 2012
Deed of incorporation No. 67 dated 20 February 1957, Sie Khwan
Djioe, Notary
Last amendment: Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H.,
M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012

Modal Dasar
Authorized Capital

Rp 3.000.000.000.000, terdiri dari 60.000.000.000 lembar saham


dengan nominal Rp 50 per saham
Rp 3,000,000,000,000 consisting of 60,000,000,000 stock with
nominal value of Rp 50 per share

Modal Ditempatkan dan


Disetor Penuh
Issued and Fully-Paid Capital

Rp 2.024.177.657.000, terdiri dari 40.483.553.140 lembar saham


dengan nominal Rp 50 per saham
Rp 2,024,177,657,000 consisting of 40,483,553,140 stock with
nominal value of Rp 50 per share

Pencatatan di Bursa
Share Listing

Saham Perseroan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada


tanggal 4 April 1990 dengan kode perdagangan ASII.
The Companys stock was listed in Indonesia Stock Exchange on 4
April 1990, ticker code ASII.

Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja / Total Employees Year to Year


Total Tenaga Kerja
2010
2011
2012
2013
2014
Total Employees
Perseroan, Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama
Entitas, dan Perusahaan Asosiasi
145,154 168,703 185,580 197,434 225,580
Company, Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and
Associated Companies
Perseroan dan Anak Perusahaan
93,544 112,003 123,003 132,570 156,097
Company and Subsidiaries

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

55

Struktur Kepemilikan Saham Utama


Shareholding Structure

Pemegang Saham Pengendali tertanggal 31


Desember 2014.

Lainnya (semua <10%)


Other (all <10%)

44.05%

Controlling Shareholders as at 31 December


2014.

Jardine Matheson Holdings Limited


Bermuda

Perusahaan Publik yang tercatat (standard listing) di London


Public Company with standard listing in London

82.49%
Lainnya (semua <10%)
Other (all <10%)

17.51%

Jardine Strategic Holdings Limited


Bermuda

Perusahaan Publik yang tercatat (standard listing) di London


Public Company with standard listing in London

74.29%
Lainnya (semua <10%)
Other (all <10%)

25.71%

Jardine Cycle & Carriage Limited


Singapore

Perusahaan Publik yang tercatat di Singapura


Public Company listed in Singapore

50.11%

Lainnya (semua <5%)


Other (all <5%)

49.89%

PT Astra International Tbk


Indonesia

Perusahaan Publik yang tercatat di Indonesia


Public Company listed in Indonesia

Kantor Pusat
Head Office
Astra International Building
Jln Gaya Motor Raya No 8
Sunter II, Jakarta, 14330
No Telp : (62-21) 652-2555
No Fax : (62-21) 6530-4957
Website: www.astra.co.id

56

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

55.95%

Sekilas Astra

Astra at a Glance

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

57

Sekilas Astra
Astra at a Glance

Nilai kapitalisasi pasar


Astra di akhir Tahun 2014
sebesar

301

Rp

triliun

The market capitalization value


of Astra at the end of 2014 was
Rp 301 trillion

58

Astra mengawali bisnis sebagai sebuah


perusahaan perdagangan umum dengan nama
Astra International Inc. yang didirikan tahun
1957 di Jakarta. Seiring dengan kemajuan
usaha serta sejalan dengan rencana ekspansi,
Perseroan melakukan aksi korporasi menjual
saham ke publik dengan mencatatkan saham
perdana di Bursa Efek Indonesia di tahun 1990
sekaligus mengubah namanya menjadi PT Astra
International Tbk. Saham Perseroan dicatat
dibursa dengan tickerASII.

Astra started as a general trading company under


the name Astra International Inc, established in
1957 in Jakarta. As its business developed and to
carry out expansion plans, in 1990 the Company
listed its shares on the Indonesia Stock Exchange
and changed its name to PT Astra International
Tbk. The Companys shares were listed under
ticker code ASII.

Skala usaha Astra terus berkembang, sehingga


saat ini memiliki 225.580 karyawan pada 183
anak perusahaan, pengendalian bersama entitas
dan perusahaan asosiasi yang menjalankan
enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa
Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan,
Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya,
dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi
pasar PT Astra International Tbk di penghujung
tahun 2014 adalah sebesar Rp 301 triliun (posisi
penutupan 30 Desember 2014).

Astras business scale continued to expand.


Today, Astra has 225,580 employees working
in 183 subsidiaries, jointly controlled entities
and associated companies, and across six
business segments: Automotive, Financial
Services, Heavy Equipment and Mining,
Agribusiness, Infrastructure, Logistics and
Others and Information Technology. The market
capitalization value of PT Astra International Tbk
at the end of 2014 was Rp 301 trillion (closing
position as of 30 December 2014).

Segmen otomotif sebagai cikal bakal Astra,


terus menunjukkan prestasi membanggakan.
Berawal dari distributor Toyota di tahun 1969,
segmen ini terus berkembang dan kini mampu
menyediakan beragam pilihan dan model
terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan
konsumen, mulai dari sepeda motor Honda,
hingga berbagai ukuran mobil dan truk bermerek
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot dan
UD Trucks. Astra juga memastikan kemudahan
bagi konsumen untuk melakukan pembelian,
pemeliharaan dan perawatan kendaraan
melalui penyediaan jaringan distribusi dan
layanan terluas di Indonesia, didukung oleh
jajaran perusahaan pembiayaan Astra yang
menawarkan kredit konvensional dan syariah
yang terjangkau serta variasi jenis suku cadang
dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra
Otoparts. Komitmen penyediaan produk dan
layanan purna jual yang berkualitas membuat
Astra menjadi pemimpin pasar industri otomotif
Indonesia.

The automotive segment is the cornerstone of


Astra, which unceasingly delivers exceptional
achievements. Beginning as distributor for
Toyota in 1969, this segment developed and
today is able to offer a wide range of choices as
well as the latest models of vehicles that cater
to consumers needs. From Honda motorcycles
to cars of various types, Toyota, Daihatsu and
Isuzu trucks, to BMW, Peugeot and UD Trucks.
Through its extensive distribution and service
network, the largest in Indonesia, Astra ensures
consumers convenience when purchasing or
maintaining their vehicles. Astras financing
companies, which offer both conventional and
syariah credit schemes, and Astra Otoparts,
which produces a wide variety of spare parts
and accessories, also support this segment. With
its commitment to quality products and aftersales services, Astra stands at the forefront of
Indonesias automotive industry market.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sekilas Astra
Astra at a Glance

Segmen jasa keuangan Astra terdiri dari empat


pilar bisnis utama dalam rangka memberikan
cakupan layanan yang menyeluruh untuk
menjalankan fungsi strategis, yaitu menyediakan
dukungan finansial dan memperkuat kegiatan
penjualan rantai usaha bisnis lainnya. Keempat
pilar bisnis tersebut adalah: pembiayaan
otomotif, yang meliputi pembiayaan sepeda
motor Honda dan pembiayaan mobil Astra dan
non Astra; pembiayaan alat berat; asuransi yang
terdiri dari asuransi umum dan asuransi jiwa;
serta layanan perbankan. Dengan berfokus pada
penerapan dan pengendalian sistem manajemen
risiko yang hati-hati, menyeluruh dan disiplin,
membuat setiap bisnis jasa keuangan Astra
berhasil menjaga, bahkan memperbaiki kualitas
aset dan tingkat rasio kredit bermasalah dalam
batas yang sehat.

In the financial services segment, Astra has


four main business pillars that enable the
Company to provide comprehensive financial
services and to carry out a strategic function as
a provider of financial support, strengthening
the activities of other business chains. The four
pillars are automotive financing, including
Honda motorcycle financing, and automobile
financing for Astra and non Astra manufactured
products; heavy equipment financing; insurance
comprising general insurance, and life insurance;
as well as banking services. With a strong focus
on the implementation and control of a rigorous
risk management system, each of Astras
financial services businesses is able to maintain
and enhance asset quality while keeping the
rate of non-performing loans at a healthy limit.

Segmen alat berat, kontraktor penambangan


dan pertambangan dikelola melalui anak
usaha Perseroan, PT United Tractors Tbk (UT).
UT yang berdiri sejak tahun 1972 berkomitmen
untuk senantiasa memberikan solusi endto-end kepada para pelanggan. UT dikenal
sebagai pemain yang disegani di segmen ini dan
melayani pelanggan dari berbagai macam sektor,
seperti pertambangan, perkebunan, konstruksi,
kehutanan, material handling dan transportasi.
Sementara penyediaan ragam alat berat
berbagai tipe dari Komatsu beserta beberapa
jenis produk pendukung dari Todano, Bomag,
Scania hingga UD Trucks, dilengkapi dengan
layanan purna jual berkualitas dengan harga
bersaing melalui jaringan yang menjangkau
kegiatan pelanggan. Semua itu membuat Astra
tetap mampu mendominasi pasar alat berat.

The heavy equipment, mining contracting and


mining segment is managed through subsidiary
PT United Tractors Tbk (UT). Established in 1972,
UT is committed to always providing end-to-end
solutions for customers. UT is a reputable and
distinguished player in the segment; it serves
customers from different industry sectors, such
as mining, agribusiness, construction, forestry,
material handling and transportation. Offering
various types of heavy equipment from Komatsu
brand, and a number of supporting products
from Todano, Bornag, Scania and UD Trucks
brands, UTs services are complemented with
competitively priced quality after-sales service
rendered to customers through a large network.
This has allowed Astra to become an eminent
player in the heavy equipment market.

Segmen agribisnis mulai digeluti tahun 1973


dengan berdirinya PT Multi Agro Corporation,
dan berkembang semakin pesat pasca
berdirinya PT Suryaraya Cakrawala yang secara
formal terbentuk tanggal 3 Oktober 1988 dan
pada tahun 1989 berubah nama menjadi PT
Astra Agro Niaga, yang menjadi cikal bakal PT
Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Kini, melalui AAL,
Astra memiliki salah satu bisnis kelapa sawit
terbesar dan terintegrasi di Indonesia. Segmen
agribisnis dengan produk utama minyak

The agribusiness segment started in 1973 with


the incorporation of PT Multi Agro Corporation,
and grew exponentially following the
establishment of PT Suryaraya Cakrawala. The
latter was formally incorporated on 3 October
1988 and changed its name in 1989 to PT Astra
Agro Niaga, which would later become PT
Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Today, through
ALL, Astra has one of the largest and most
integrated oil-palm businesses in Indonesia.
The agribusiness segment and its primary
product, crude palm oil (CPO), are thriving,

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

59

Sekilas Astra
Astra at a Glance

60

kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ini, kini terus


berkembang ke arah hilir dengan pendirian
refinery. Komitmen pengelolaan biaya dan
pengembangan produk melalui dukungan riset
mandiri membuat kinerja perkebunan yang
dimiliki mencatatkan prestasi yang baik dan
diakui pasar.

and are moving into the downstream sector


with the construction of a refinery. Backed by
commitment to cost management and product
development based on independent research,
this segments performance has booked sound
results and is recognized by the market.

Segmen infrastruktur, logistik dan lainnya


mencakup kegiatan bisnis dalam beberapa
bidang, yaitu: infrastruktur umum, mata
rantai logistik, jalan tol, pengelola air bersih,
penampungan bahan bakar minyak, pelabuhan
dan properti. Astra menerapkan strategi
pertumbuhan bisnis infrastruktur, logistik dan
lainnya untuk mengukuhkan posisinya sebagai
salah satu pengelola dan investor nasional yang
terdepan dengan ragam portofolio aset pada
sektor-sektor yang strategis. Pengembangan
portofolio bisnis ini juga berlandaskan misi dan
semangat untuk membangun aset-aset berharga
nasional dalam rangka memaksimalkan potensi
pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia secara luas dan merata.
Komitmen untuk mendukung pengembangan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia melalui pemberian layanan berkualitas
di segmen ini membuat Astra dikenal sebagai
pemain yang diperhitungkan dan disegani
dengan kinerja yang terus meningkat.

The infrastructure, logistics and other segment


involve business activities in various areas:
general infrastructure, logistics chains, toll
roads, clean water management, fuel storage,
ports and property. Astras strategy to propel
growth in the infrastructure, logistics and others
segment is by reinforcing its position as one of
the leading operators and national investors with
a complete asset portfolio in strategic sectors.
Business portfolio development is conducted in
line with the mission and spirit to build valuable
assets for the nation in order to maximize
economic potential, promoting prosperity for
all. The commitment to further economic and
welfare development of Indonesias people
is realized through the quality services in this
segment, which have made Astra a reputable
and respected player in the business with
continually improving performance.

Segmen teknologi informasi dikembangkan


sejalan dengan kebutuhan bisnis perkantoran
akan solusi teknologi dokumen, informasi dan
komunikasi. Segmen usaha Astra ini menawarkan
solusi bisnis berbasis Document, Information
& Communication Technology (DICT), melalui
entitas anak, PT Astra Graphia Tbk. Pada tahun
2014, PT Astra Graphia Tbk memiliki dua anak
usaha, yakni: PT Astragraphia Information
Technology (AGIT) yang menawarkan jasa
solusi ICT mencakup: ICT reseller, professional
services, network solution dan outsourcing;
serta PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI)
yang menawarkan jasa percetakan dokumen

The information technology segment is


developed in line with the need for document,
information and communication technology
solutions. Astras business segment offers
business solutions in document, information &
communication technology (DICT), operated
by subsidiary PT Astra Graphia Tbk. By 2014,
PT Astra Graphia Tbk had two subsidiaries: PT
Astragraphia Information Technology (AGIT)
focuses on ICT solutions, including: ICT reselling,
professional services, network solutions and

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sekilas Astra
Astra at a Glance

digital termasuk jasa pengirimannya, dan jasa


Layan Gerak yang menekankan pada layanan
cepat terhadap kebutuhan office supplies dan
office products untuk menjangkau kebutuhan
pelanggan terhadap office supplies yang
berkualitas.

outsourcing; and PT Astragraphia Xprins


Indonesia (AXI), which offers digital printing
and document delivery as well as LayanGerak,
an express service for office supplies and office
products catering to customers daily needs for
quality office supplies.

Melalui enam segmen usaha tersebut, selama


58 tahun, Astra telah menjadi saksi sekaligus
pelaku yang senantiasa berupaya mengatasi
pasang surut ekonomi Indonesia untuk terus
berkembang dengan memanfaatkan peluang
bisnis berbasis sinergi yang luas dengan pihak
eksternal maupun internal Grup Astra.

Through the six business segments, for 58


years Astra has witnessed and has taken part
in efforts to overcome Indonesias economic
challenges to progress on the back of business
opportunities enabled by its all-round synergy
with the external and internal parties of Astra
Group.

Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional


saat ini, Astra telah mampu membangun reputasi
yang baik serta bergerak menjadi bagian
dari keseharian denyut kehidupan bangsa di
berbagai aspek kehidupan masyarakat di tanah
air. Hal ini diwujudkan melalui persembahan
ragam produk dan jasa terbaik yang ditawarkan
serta melalui beragam sumbangsih nonbisnis sebagai wujud tanggung jawab sosial
perusahaan yang luas di bidang pendidikan,
lingkungan, pengembangan usaha kecil dan
menengah (UKM) dan kesehatan. Keseluruhan
realisasi program dan capaian tersebut
merupakan bagian dari perjalanan Astra
dalam bertransformasi menjadi perusahaan
kebanggaan bangsa yang turut berperan serta
mengupayakan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

As one of the largest company groups in the


country today, Astra has been successful in
safeguarding its sound reputation. Astra has
always been part of this nations ventures and
the various aspects of society through the best
products and services it offers, and through its
contributions to the community in education,
the environment, small and medium enterprise
(SME) development and health, through
corporate social responsibility programs. The
programs and the outcome they have yielded
constitute Astras journey, transforming it into a
company that has become the pride of the nation
and one that continuously promotes sustainable
betterment of the millions of Indonesians.

Astra terus berkembang,


sehingga saat ini memiliki

225.580

karyawan

Astras business scale continued


to expand. Today, Astra has
225,580 employees

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

61

Tonggak Sejarah
Milestone

1957

Astra memulai usaha sebagai perusahaan dagang


Astra started its business as a trading company

1969

Astra ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di Indonesia


Astra was appointed as distributor of Toyota in Indonesia

1970

Astra ditunjuk sebagai distributor tunggal sepeda motor Honda di Indonesia


Astra was appointed as sole distributor of Honda motorcycles in Indonesia

Astra mendapat lisensi sebagai distributor alat perkantoran Fuji Xerox di Indonesia
Astra obtained a license as distributor of Fuji Xerox office supplies in Indonesia

Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor Honda
Astra founded PT Federal Motor as a Honda motorcycle assembly plant

1971

Astra bersama dengan Toyota Motor Corporation (TMC) mendirikan perusahaan patungan PT Toyota-Astra Motor
(TAM) sebagai Agen Tunggal Toyota
Astra and Toyota Motor Corporation (TMC) established a joint venture - PT Toyota-Astra Motor (TAM) as Toyota sole
agent

1972

Astra mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola usaha di bidang perdagangan dan penyewaan alat berat
Astra incorporated PT United Tractors (UT) for heavy equipment trading and rental

1973

Astra ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu


Astra was appointed as sole agent for Daihatsu products

Astra mendirikan PT Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra
Astra founded PT Multi Agro Corporation to operate its agribusiness division

1976

Astra mendirikan PT Astra Graphia (AG) sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di Indonesia
Astra established PT Astra Graphia (AG) as Xerox photocopy machine distributor

1977

TAM meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga utama yang legendaris
TAM launched the first Kijang car, the legendary pioneer of family cars

1978

Astra mendirikan PT Daihatsu Indonesia


Astra established PT Daihatsu Indonesia

1982

Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa Keuangan
Astra established PT Raharja Sedaya, its first move into financial services

1988

Astra mendirikan PT Suryaraya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT
Astra Agro Lestari (AAL)
Astra incorporated PT Suryaraya Cakrawala, which later changed into PT Astra Agro Niaga, the origin of PT Astra Agro
Lestari (AAL)

1989

Astra mendirikan Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute
(AMDI)
Astra established the Astra Education Training Centre, which then became the Astra Management Development
Institute (AMDI)

1990

Astra menerbitkan 30 juta lembar saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya
Astra issued 30 million stocks and listed its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges

1991

Astra mendirikan PT Federal Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal Astra
Otoparts (AOP)
Astra established PT Federal Adiwiraserasi in the automotive component business, which then evolved into Astra
Otoparts (AOP)

Mendirikan Astra Mitra Ventura yang menyediakan fasilitas pinjaman modal bagi UKM
Astra established Astra Mitra Ventura, providing capital loan facility for SME

Astra mendirikan Akademi Teknik Federal (sekarang disebut dengan Politeknik Manufaktur Astra) yang menyediakan
pendidikan formal tingkat diploma di bidang manufaktur
Astra founded Akademi Teknik Federal (now Astra Manufacturing Polytechnic), which organizes formal education at
diploma level on manufacturing

1995

62

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tonggak Sejarah
Milestone

2000

Konsorsium Cycle & Carriage Limited melalui proses tender membeli 38,4% saham Astra dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN)
The Cycle & Carriage Limited consortium, through a tender process, purchased 38.4 percent of Astras shares through
the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)

Astra bersama BMW AG merestrukturisasi bisnis BMW di Indonesia. Dengan restrukturisasi ini maka Astra menjadi agen
tunggal BMW melalui PT Tjahja Sakti Motor Corp yang 100% sahamnya dimiliki Astra, serta berperan sebagai salah satu
dealer BMW di Indonesia
Astra and BMW AG restructured the BMW business in Indonesia. With this restructuring, Astra became the sole agent of
BMW through PT Tjahja Sakti Motor Corp, wholly owned by Astra, which is also one of BMWs dealers in Indonesia

2001

Astra merestrukturisasi bisnis sepeda motor dengan melebur Federal Motor dan Honda Federal menjadi Astra Honda
Motor dengan komposisi saham 50:50 antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd.
Astra restructured its motorcycle business by merging Federal Motor and Honda Federal into Astra Honda Motor;
shareholding composition between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd. is 50:50

2002

Astra bersama Daihatsu Motor Corp., Jepang, melakukan restrukturisasi bisnis Daihatsu di Indonesia. Dengan
restrukturisasi ini saham Astra di PT Astra Daihatsu Motor berubah dari 50% menjadi 31,87%
Astra and Daihatsu Motor Corp., Japan, restructured Daihatsus business in Indonesia. Following restructuring, Astras
share in PT Astra Daihatsu Motor dropped from 50% to 31.87%

Astra menyelenggarakan Penawaran Saham Terbatas sebanyak 1,404 miliar lembar saham
Astra held a rights issue of 1.404 billion stocks

Astra bersama TMC mereorganisasi bisnis Toyota di Indonesia melalui dua entitas bisnis, yakni: PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia untuk bidang manufaktur (Astra:5%, TMC:95%) dan TAM untuk bidang distribusi (Astra:51%,
TMC:49%)
Astra and TMC reorganized Toyotas business in Indonesia through two business entities: PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia to focus on manufacturing (Astra: 5%, TMC: 95%) and TAM to focus on distribution (Astra:
51%, TMC: 49%)

Toyota berkolaborasi dengan Daihatsu dalam inovasi dengan meluncurkan kendaraan keluarga Toyota Avanza dan
Daihatsu Xenia yang menjadi produk mobil keluarga andalan Indonesia
Toyota and Daihatsu collaborated to produce two innovative family cars: the Toyota Avanza and the Daihatsu Xenia
now the car of choice for Indonesian families

Astra mencapai release date lebih awal atas restrukturisasi hutangnya


Astra achieved an earlier release date for its debt restructuring

Astra bersama Standard Chartered Bank mengambil alih 63% saham PT Bank Permata Tbk dari Perusahaan Pengelola
Aset
Astra and Standard Chartered Bank acquired a 63% share of PT Bank Permata Tbk from Perusahaan Pengelola Aset

2006

Astra bersama Toyota Financial Services Corporation mendirikan PT Toyota Astra Financial Services yang menawarkan
fasilitas pembiayaan mobil Toyota
Astra and Toyota Financial Services Corporation established PT Toyota Astra Financial Services for Toyota car financing

2008

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memulai ekspor kendaraan komersil jenis Gran Max ke Jepang dalam bentuk CBU
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) started CBU commercial exports of Gran Max to Japan

Astra canangkan program 'Go Green With Astra: Satu Karyawan Satu Pohon untuk menanam 116.867 pohon sepanjang
tahun
Astra established the 'Go Green With Astra: One Employee One Tree program to plant 116,867 trees year-round

Meresmikan pembukaan Museum dan Perpustakaan Astra


Inauguration of Astra Museum and Library

Astra Group meluncurkan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia yang menjadi payung program seluruh
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membangun semangat
kebangsaan dan persatuan demi pembangunan bangsa.
Astra Group launched SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia, an umbrella program for sustainable corporate
social responsibility (CSR) programs. The goal is to realize the spirit of nationhood and unity.

PT Toyofuji Serasi Indonesia - pengendalian bersama entitas PT Serasi Autoraya - meluncurkan kapal yang ketiga, MV
SERASI III.
PT Toyofuji Serasi Indonesia - jointly controlled entity of PT Serasi Autoraya - launched its third vessel, MV SERASI III.

PT United Tractors Pandu Engineering, anak usaha UT, mengoperasikan PT Patria Maritime Lines
PT United Tractors Pandu Engineering, a subsidiary of UT, launched PT Patria Maritime Lines

2003

2004

2009

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

63

Tonggak Sejarah
Milestone

2010

2011

2012

64

UT melalui PT Tuah Turangga Agung (TTA) mengakuisisi 60% saham konsesi tambang PT Agung Bara Prima
UT through PT Tuah Turangga Agung (TTA) acquired a 60% share of PT Agung Bara Prima mining concession

PT Astra Honda Motor (AHM) umumkan `One Heart` sebagai slogan barunya
PT Astra Honda Motor (AHM) announced its new slogan `One Heart`

Astra tingkatkan kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) menjadi 100% melalui akuisisi 47% saham General Electric
Services di ASF
Astra increased ownership of Astra Sedaya Finance (ASF) to 100% through acquisition of the 47% share of General
Electric Services in ASF.

PermataBank mengakuisisi PT GE Finance, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis dan pangsa pasar
kartu kredit
PermataBank acquired PT GE Finance to expand its business portfolio and capture a share of the credit card market

Astra Daihatsu Motor membangun pabrik baru di Karawang dengan kapasitas produksi 100 ribu unit per tahun
Astra Daihatsu Motor built a new facility in Karawang with a production capacity of 100 thousand units per year

UT, melalui anak perusahaannya, PT Pamapersada Nusantara akuisisi tambang PT Asmin Bara Jaan dan PT Asmin Bara
Bronang di daerah Sumatera Selatan
UT, through subsidiary PT Pamapersada Nusantara, acquired PT Asmin Bara Jaan and PT Asmin Bara Bronang coal mines
in South Sumatra

Astra Otoparts membentuk usaha patungan baru dengan Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, yang merupakan
produsen komponen electronic instrument cluster
Astra Otoparts incorporated a joint venture with Visteon Corp., PT Astra Visteon Indonesia, producer of electronic
instrument cluster components

UT menyelesaikan Right Issue IV dan memperoleh dana sejumlah Rp 6,1 triliun


UT held rights issue IV and generated Rp 6.1 trillion

UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Duta Sejahtera dan Duta Nurcahya yang berlokasi di Barito
Utara, Kalimantan Tengah
UT through subsidiary TTA acquired Duta Sejahtera and Duta Nurcahya coal mines in North Barito, Central Kalimantan

PT Astratel Nusantara akuisisi 95% saham PT Marga Harjaya Infrastruktur, perusahaan yang memegang konsesi Jalan
Tol Kertosono Mojokerto
PT Astratel Nusantara acquired a 95% share of PT Marga Harjaya Infrastruktur, concession holder of the KertosonoMojokerto toll road

AOP dan Pirelli sepakat membangun usaha patungan (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) untuk memproduksi ban sepeda
motor konvensional di Indonesia
AOP and Pirelli agreed to establish a joint venture (60% Pirelli, 40% Astra Otoparts) to manufacture tires for
conventional motorcycles in Indonesia

UT melalui anak perusahaannya, TTA, akuisisi Tambang Piranti Jaya Utama


UT through subsidiary TTA acquired Piranti Jaya Utama coal mine

Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, Kebanggaan untuk Indonesia, Kolaborasi Astra International Toyota
Daihatsu diluncurkan di Jakarta
Astra Toyota AGYA & Astra Daihatsu AYLA, the pride of Indonesia, a collaboration of Astra International Toyota
Daihatsu was launched in Jakarta

Permatabank menyelesaikan proses Rights Issue V dan memperoleh dana sebesar Rp 2 triliun
Permatabank concluded rights issue V and generated Rp 2 trillion

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tonggak Sejarah
Milestone

2013

2014

Astra, melalui Astratel, mengakuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, perusahaan yang mengelola Pelabuhan Eastkal
di Penajam, Kalimantan Timur
Astra, through Astratel, acquired PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a company that manages Eastkal Port in Penajam,
East Kalimantan

AOP akuisisi 51% saham PT Pakoakuina, produsen wheel rim (velg) untuk kendaraan roda dua dan empat
AOP acquired a 51% share in PT Pakoakuina, manufacturer of wheel rims for two- and four-wheel vehicles

AHM memulai pembangunan pabrik keempat di Karawang, Jawa Barat, berkapasitas 1,1 juta unit per tahun
AHM commenced construction of its fourth plant in Karawang, Central Java, with a capacity of 1.1 million units per year

AAL, anak perusahaan Astra, mendirikan usaha patungan Astra-KLK Pte Ltd, bekerja sama dengan KL-Kepong
Plantation Holdings Sdn, Bhd untuk memasarkan produk olahan minyak kelapa sawit dan menyediakan jasa logistik
atas produk tersebut
AAL, a subsidiary of Astra, founded joint venture company Astra-KLK Pte Ltd with KL-Kepong Plantation Holdings Sdn,
Bhd to market palm oil processed products and provide logistics services for the products

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mulai membangun pabrik baru berkapasitas 52.000 kendaraan komersial di
Karawang
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) started construction of a new plant in Karawang for commercial vehicles with a
capacity of 52,000 units

Peletakan batu pertama Menara Astra, proyek properti gedung perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta dengan
grade A dan standar Green Building peringkat platinum
Groundbreaking of Menara Astra, a grade A office building project located in Jakartas business district that implements
platinum-class green building standards

Astra International dan Aviva menandatangani kesepakatan pembentukan joint venture bernama Astra Aviva Life,
dengan kepemilikan 50:50
Astra International and Aviva signed a joint venture agreement for Astra Aviva Life with a 50:50 ownership composition

PermataBank menyelesaikan proses Right Issue VI dan memperoleh dana sebesar Rp 1,5 triliun
PermataBank concluded rights issue VI and gained Rp 1.5 trillion

PermataBank melakukan penyertaan 25% saham ASF dengan nominal Rp 2,2 triliun
PermataBank made an equity participation of 25% share of ASF with a nominal value of Rp 2.2 trillion

Astragraphia melepas 51% kepemilikan sahamnya di AGIT Monitise Indonesia


Astragraphia released 51% of its ownership in AGIT Monitise Indonesia

PAMA dan TTA melaksanakan restrukturisasi saham atas konsesi batu bara yang tergabung dalam grup UT
PAMA and TTA restructured share capitals of all UT Group subsidiaries possessing coal-mining concessions

UT menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan dua pemegang saham
PT Acset Indonusa Tbk (ACST), yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia, sehubungan
dengan rencana pengambilalihan ACST, melalui anak perusahaan UT, PT Karya Supra Perkasa
UT signed Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement (CSPA) with shareholders of
PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia pertaining to
the plan to take over ACST, through UTs subsidiary, PT Karya Supra Perkasa

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

65

Produk dan Jasa / Segmen Usaha


Products and Services / Business Segments

The following are Products and Services of each


Business Segment provided by 183 subsidiaries,
associated companies, and jointly controlled
entities:

Produk dan jasa berdasarkan segmen usaha yang


dikelola oleh 183 perusahaan, termasuk anak
perusahaan, perusahaan asosiasi dan entitas
dibawah pengendalian bersama, meliputi:

Otomotif
Automotive

Kendaraan Roda Empat


Four-wheels

Toyota
Daihatsu
Isuzu
UD Trucks
Peugeot
BMW

Kendaraan Roda Dua


Two-wheels
Honda

Komponen
Components

PT Astra Otoparts Tbk

Lain-lain produk & jasa


terkait Otomotif
Other automotive related
products & services
AstraWorld

Jasa
Keuangan

Alat Berat dan


Pertambangan

Financial Service

Heavy Equipment & Mining

Pembiayaan Mobil

Produk & Jasa Mesin Konstruksi

Car financing

PT Astra Sedaya Finance


PT Toyota Astra Financial Services

Pembiayaan Sepeda Motor


Motorcycle financing

PT Federal International Finance

Pembiayaan Alat Berat


Heavy equipment financing

PT Surya Artha Nusantara Finance


PT Komatsu Astra Finance

Asuransi Umum
General Insurance

PT Asuransi Astra Buana

Asuransi Jiwa
Life Insurance

PT Astra Aviva Life

Jasa Perbankan
Banking service

PT Bank Permata Tbk

66

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Construction Machines Products & Services


PT United Tractors Tbk
PT Traktor Nusantara

Kontraktor Penambangan
Mining Contracting

PT Pamapersada Nusantara

Pertambangan Batubara
Coal Mining

PT Tuah Turangga Agung

Produk dan Jasa / Segmen Usaha


Products and Services / Business Segments

Agribisnis
Agribusiness

Infrastruktur,
Logistik dan
Lainnya

Teknologi
Informasi
Information Technology

Infrastructure, Logistics, and Others

Minyak Kelapa Sawit


Palm oil

PT Astra Agro Lestari Tbk

Infrastruktur Umum
General Infrastructure

PT Astratel Nusantara
PT Intertel Nusaperdana

Logistik
Logistics

PT Serasi Autoraya

Jalan Tol
Toll Roads

Solusi Dokumen
Document Solution

PT Astra Graphia Tbk


PT Astragraphia Xprins Indonesia

Solusi Teknologi
Informasi & Komunikasi
Information and Communication
Technology Solution
PT Astra Graphia Information
Technology

PT Marga Mandalasakti
PT Marga Trans Nusantara
PT Marga Harjaya Infrastruktur

Pengelola Air Bersih


Clean Water Management

PT Pam Lyonnaise Jaya

Penampungan Bahan
Bakar Minyak
Fuel Storage

PT Gresik Distribution Terminal

Pelabuhan
Ports

PT Pelabuhan Penajam Banua Taka

Properti
Property

PT Menara Astra
PT Brahmayasa Bahtera
(Anandamaya Residences)

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

67

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

Budi Setiadharma

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai


Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung
di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden
Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan
lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur
Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal
Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi
Honda PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah
menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1
Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni
2006 sampai sekarang.
Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan,
Bandung tahun 1970.
Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President
Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and
served as President Director of the Company in 2002-2005. He held
other positions, including Vice President Director of the Company
(1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor
(now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda
Division PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as
Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007-1 October 2009
and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006
until now.
Budi Setiadharma graduated from Parahyangan Catholic University,
Bandung, in 1970.

Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris


Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi
Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur
Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri
(1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar
Indonesia untuk Jepang di Tokyo (1998-2002), Duta Besar
Indonesia untuk Amerika Serikat di Washington DC (2002-2005) dan
tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Negosiasi
Economic Partnership Agreement Indonesia - Jepang.
Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi
RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic
Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Penasehat
Menteri Pertahanan untuk Masalah Internasional,
anggota
Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi
widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar
Negeri. Dalam kapasitas tersebut beliau juga telah berpartisipasi
sebagai pembicara, nara sumber, ataupun peserta di berbagai
seminar/simposium pada tingkat nasional maupun internasional
utamanya tentang hubungan ekonomi internasional dan arsitektur
keamanan regional.
Soemadi
menyelesaikan
pendidikan di Jurusan Hubungan
International, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1965 dan Institut International
DAdministration Publique Section Diplomatique, Paris di tahun
1969.
Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner
of the Company in May 2006. Previously, he served as Ambassador/
Indonesia Permanent Mission to the United Nations and other
International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director
General of Foreign Economic Relations at the Foreign Affairs Ministry
(1995-1998). Soemadi also served as Indonesian Ambassador to
Japan in Tokyo (1998-2002), Indonesian Ambassador to the United
States in Washington, D.C. (2002-2005) and as Head of Indonesian
Delegation to the Economic Partnership Agreement Negotiation
Indonesia Japan from 2005 to 2008.
Currently, Soemadi is entrusted to head Indonesian Delegation
to the EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership
Agreement negotiation. He also serves as Advisor on International
Affairs to the Defense Minister, and is a member of the Asia-Europe
Foundation Board of Governors and a lecturer at the Foreign Affairs
Ministrys Center for Education and Training. In these capacities, he
has participated as speaker and participant in various national and
international seminars and symposiums, particularly on topics of
international economic relations and regional security architecture.
Soemadi graduated from Department of International Relations,
Faculty of Social & Political Sciences, Gajah Mada University
in Yogyakarta in 1965 and from the Institut International
dAdministration Publique Section Diplomatique, Paris - in 1969.

68

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

Erry Firmansyah

Hisayuki Inoue

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, mulai bertugas sebagai Komisaris


Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga
sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk dan
Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu beliau juga menjabat sebagai
Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dan
sebagai komisaris di PT Makmur Sejahtera Wisesa. Beliau pernah
menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset
(Persero) (2009-2012), PT Elnusa (sampai 2013). Sebelumnya,
Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek
Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia
Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan
Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998).
Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta tahun 1981.
Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner
of the Company in May 2010. Currently, he also serves as
Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and
President Commissioner of PT KSEI. He also serves as Independent
Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi and Commissioner of
PT Makmur Sejahtera Wisesa. He previously served as Commissioner
of PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-2012) and PT
Elnusa (until 2013). He served as President Director of PT Bursa Efek
Indonesia (2007-2009), President Director of PT Bursa Efek Indonesia
Jakarta (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2001) and
Executive Director of Lippo Group (1997-1998).
Erry Firmansyah graduated from the School of Economics, University
of Indonesia, in 1981.

Warga Negara Jepang. Beliau diangkat sebagai Komisaris


Independen Perseroan sejak April 2013. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai Senior Managing Officer di Toyota Motor
Corporation, Jepang dan sebagai Presiden Toyota Motor Asia
Pacific Pte. Lts di Singapura serta Presiden Toyota Motor Asia Pacific
Engineering & Manufacturing Co. Ltd di Thailand.
Pada saat ini, beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer atas
wilayah Asia dan Timur Tengah. Beliau telah menjabat pada
beberapa posisi penting, termasuk di Toyota Deutschland GmbH,
sebagai General Manager di Oceania Division, Overseas Panning
Division, dan Global Planning Division serta sebagai Chief Officer
Grup Operasional untuk wilayah Timur Tengah, Afrika dan Amerika
Latin.
Beliau lulus dari Waseda University dengan gelar Sarjana di
bidang Ilmu Politik dan Ekonomi.
Japanese citizen, he was appointed as Independent Commissioner of
the Company in April 2013. Previously, he served as Senior Managing
Officer of Toyota Motor Corporation, Japan, President of Toyota
Motor Asia Pacific Pte. Lts in Singapore, and President of Toyota
Motor Asia Pacific Engineering & Manufacturing Co. Ltd in Thailand.
Currently, he serves as Chief Executive Officer for Asia and Middle
East. He has held several key positions, including in Toyota
Deutschland GmbH as General Manager of Oceania Division,
Overseas Planning Division and Global Planning Division; and as
Chief Officer Group Operations for the Middle East, Africa and
South America.
He graduated from Waseda University with a Bachelors degree in
Political Science and Economics.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

69

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

Sidharta Utama

Anthony John Liddell Nightingale

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris / Commissioner

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Komisaris


Independen Perusahaan sejak April 2014. Beliau juga menjabat
sebagai Komisaris Independen merangkap ketua Komite Audit di PT
Saratoga Investama Sedaya Tbk, anggota Komite Audit di PT Indo
Tambangraya Megah Tbk dan PT Vale Tbk. Beliau pernah menjabat
sebagai Komisaris Independen PT AXA Mandiri Financial Service,
anggota Komite Audit Astra maupun pada beberapa anak usaha
Astra Group, seperti PT Astra Sedaya Finance, PT Serasi Auto Raya,
PT Astra Graphia Tbk, dan PT Federal International Finance.
Di bidang pendidikan, beliau adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (UI) dan Sekretaris Majelis Wali Amanat
UI, pernah menjabat sebagai sebagai Wakil Dekan dan Ketua
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi UI. Di organisasi profesi/
kemasyarakatan beliau adalah anggota International Accounting
Education Standard Board, Dewan Pengurus Nasional Ikatan
Akuntan Indonesia, Pembina Indonesian Institute for Corporate
Directorship, dan Pengurus Transparency International Indonesia.
Pernah aktif sebagai anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite
Pengawas Perpajakan pada Kementerian Keuangan.
Beliau menyelesaikan pendidikan S-1 dibidang Ekonomi dari
Fakultas Ekonomi, UI. Kemudian menyelesaikan jenjang pendidikan
S-2 MBA bidang Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana
University serta menyelesaikan jenjang S-3 Doctor of Philosophy di
bidang Akuntansi dari Texas A & M University, Amerika Serikat.
Indonesian citizen, he was appointed as Independent Commissioner
of the Company in April 2014. He also serves as Independent
Commissioner and concurrently as Audit Committee Chairman of
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Audit Committee member of
PT Indo Tambangraya Megah Tbk and PT Vale Tbk. He served as
Independent Commissioner of PT AXA Mandiri Financial Service,
Audit Committee member of Astra and several of Astra Group
Subsidiaries, including PT Astra Sedaya Financa, PT Serasi Auto Raya,
PT Astra Graphia Tbk, and PT Federal International Finance.
In the field of education, he is a Professor at the School of
Economics, University of Indonesia (UI), a member of UIs Academic
Senate, and previously served as Deputy Dean of UIs School of
Economics. In the profession/community organisations, he is a Board
member of the International Accounting Education Standard, Board
of Management of the Indonesian Accounting National Institute,
Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship, and
Board of Transparency International Indonesia. He was active as
Committee member of the National Economic and Committee of
Tax Supervision in the Ministry of Finance.

Warga Negara Inggris, menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000.


Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Dairy
Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and Mandarin Oriental
and Chairman of Jardine Cycle & Carriage hingga 2012 serta masih
merupakan Direktur dari perusahaan-perusahaan tersebut. Beliau
juga menjabat sebagai Direktur pada China Xintiandi, Prudential
Plc dan Schindler.
Beliau tercatat sebagai anggota non-official Commission on
Strategic Development, anggota Securities and Futures Commission
Committee pada Real Estate Investment Trust dan perwakilan Hong
Kong untuk Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Business
Advisory Council. Beliau juga sebagai anggota dewan Employers
Federation of Hong Kong, dan anggota UK ASEAN Business Council
Advisory Panel. Beliau juga seorang Profesor Kehormatan di School
of Business, Hong Kong Baptist University, a Justice of Peace dan
Chairman dari The Sailors Home serta Missions to Seamen di Hong
Kong.
Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics dari Peterhouse,
Cambridge.

British citizen, he has served as Commissioner of the Company since


May 2000. He was the Managing Director of Jardine Matheson
Holdings, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Strategic and
Mandarin Oriental and Chairman of Jardine Cycle & Carriage until
2012 and is a Director of said companies. He is also a Director of
China Xintiandi, Prudential Plc and Schindler.
He is a non-official member of the Commission on Strategic
Development, a member of the Securities and Futures Commission
Committee on Real Estate Investment Trusts and a Representative
to Hong Kong for the Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
Business Advisory Council. He is a member of the Board of Employers
Federation of Hong Kong and member of the UK ASEAN Business
Council Advisory Panel. He is a Justice of the Peace, a member of the
Hong Kong University of Science and Technology Business School
Advisory Council and Chairman of the Sailors Home and Missions to
Seamen in Hong Kong.
He holds a Bachelors degree in Classics from Peterhouse, Cambridge.

He graduated with a Bachelors degree in Economics from the


Faculty of Economics, UI. He then graduated with an MBA degree
in Finance and Information Systems from Indiana University, and a
Doctorate of Philosophy in Accounting from Texas A & M University,
United States.

70

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

Benjamin William Keswick

Mark Spencer Greenberg

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Warga Negara Inggris, menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei


2007. Saat ini beliau merupakan Managing Director Jardine
Matheson Holdings. Beliau telah menjabat berbagai posisi eksekutif
semenjak bergabung dengan Jardine Matheson Group pada tahun
1998, diantaranya Finance Director dan Chief Executive Officer
Jardine Pacific di antara tahun 2003 sampai 2007, sesudah itu
Beliau menjabat sebagai Group Managing Director Jardine Cycle &
Carriage hingga bulan Maret 2012. Beliau adalah Chairman pada
Jardine Matheson Limited dan Jardine Cyle & Carriage. Beliau juga
menjabat sebagai Chairman dan Managing Director Dairy Farm,
Hongkong Land, dan Mandarin Oriental, Managing Director Jardine
Strategic, serta Direktur Jardine Pacific dan Jardine Motors.
Beliau adalah seorang Sarjana Teknik di bidang Agricultural
Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta
meraih gelar Master of Business Administration dari INSEAD.

A British citizen, he has been Commissioner of the Company


since May 2007. Currently, he is the Managing Director of Jardine
Matheson Holdings. He has held a number of executive positions
since joining the Jardine Matheson Group in 1998, including
Finance Director and then Chief Executive Officer of Jardine Pacific
between 2003 and 2007 and, thereafter, Group Managing Director
of Jardine Cycle & Carriage until March 2012. He is Chairman of
Jardine Matheson Limited and Jardine Cycle & Carriage. He is also
Chairman and Managing Director of Dairy Farm, Hongkong Land
and Mandarin Oriental, Managing Director of Jardine Strategic and
a Director of Jardine Pacific and Jardine Motors.

Warga negara Inggris, menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak


Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson
Holdings dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson
Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage,
dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk.
Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16
tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London.
Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford
University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of
Arts di bidang Sejarah Modern.
British citizen, he has served as Commissioner of the Company
since May 2006. He is Group Strategy Director of Jardine Matheson
Holdings and Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm,
Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental;
and holds a position as Commissioner of PT Bank Permata Tbk. He
previously spent 16 years experience in investment banking with
Dresdner Kleinwort Wasserstein in London.
He graduated from Hertford College, Oxford University, in 1990,
with a Master of Arts degree in Modern History.

He graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science


degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained
a Master of Business Administration degree from INSEAD.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

71

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

Chiew Sin Cheok

Jonathan Chang

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak


Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine
Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan
Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai
posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya Beliau bekerja di
Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London.
Beliau juga menempati posisi Komisaris PT Astra Otoparts Tbk,
Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, anggota Komite
Audit dan Advisory PT Tunas Ridean Tbk dan Direktur Alternate di
Cycle & Carriage Bintang.
Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics
and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics)
dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science
dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini
Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants
di Inggris & Wales dan telah menyelesaikan Program Advance
Management di Harvard Business School. Mr Chiew duduk sebagai
Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal
di Hong Kong.

Warga Negara Indonesia, Beliau menjadi Komisaris Perseroan pada


Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine
Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai
Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009),
Senior Country Officer JP Morgan Chase (1999-2004) dan Indonesian
Country Head Jardine Fleming sampai tahun 1999.
Beliau bersertifikat akuntan publik lulus dari Monash University,
Australia pada tahun 1985.
Indonesian citizen, he has served as Commissioner of the Company
since May 2010. Since 2009, he serves as Country Chairman of Jardine
Matheson Ltd in Indonesia. Previously he served as Country Head &
Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Senior Country
Officer JP Morgan Chase (1999-2004) and Indonesian Country Head
Jardine Fleming until 1999.
He is a certified public accountant and graduated from Monash
University, Australia, in 1985.

Malaysian citizen, he was appointed as Commissioner of the


Company in May 2007. He has been Group Finance Director of
Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked
for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior
finance positions, prior to which he worked for Schroders and
Pricewaterhouse, both in London. He is also a Commissioner of PT
Astra Otoparts Tbk, Vice President Commissioner of PT Astra Agro
Lestari Tbk, member of the Advisory Committee of PT Tunas Ridean
Tbk and alternate Director of Cycle & Carriage Bintang.
He graduated from the London School of Economics and Political
Science with a Bachelor of Science (Economics) degree and obtained
a Master of Management Science degree from the Imperial College
of Science and Technology, London. Currently, he is a fellow of
the Institute of Chartered Accountants in England & Wales and
has completed the Advance Management Programme at Harvard
Business School. Mr Chiew is on the Board of Governors of Keswick
Foundation, a charitable body in Hong Kong.

72

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile

David Alexander Newbigging


Komisaris / Commissioner
Warga Negara Inggris. Beliau diangkat sebagai Komisaris
Perseroan sejak April 2012. Pada saat ini beliau menjabat sebagai
Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage. Beliau
juga telah bekerja dengan Jardine Matheson sejak tahun 1995
dalam berbagai posisi, termasuk di bidang business process
outsourcing, jasa layanan aviation, ritel dan rekayasa dengan
basis di berbagai negara termasuk Filipina, Australia, Malaysia,
Hong Kong dan kini di Singapura. Sebelum jabatannya saat ini,
juga pernah memegang posisi sebagai Chief Executive Jardine
Engineering Corporation dan juga General Manager IKEA Hong
Kong. Beliau adalah Wakil Presiden Komisaris PT United Tractors
Tbk, Chairman Cycle & Carriage Bintang dan Vice Chairman dari
Refrigeration Electrical Engineering.
Beliau lulus dari University of Edinburgh dengan gelar Master
of Arts (Honours) di bidang mental philosophy dan telah
menyelesaikan General Management Program di Harvard Business
School.
British citizen, he was appointed as Commissioner of the Company
in April 2012. Currently, he also serves as Group Managing Director
of Jardine Cycle & Carriage. He joined Jardine Matheson in 1995
and since then has held various positions including in business
process outsourcing, aviation services, retail and engineering, with
overseas office base in the Philippines, Australia, Malaysia, Hong
Kong and now Singapore. Prior to his positions today, he was
Chief Executive of Jardine Engineering Corporation and General
Manager IKEA Hong Kong. He is Vice President Commissioner of
PT United Tractors Tbk, Chairman Cycle & Carriage Bintang and
Vice Chairman of Refrigeration Electrical Engineering.
He graduated from the University of Edinburgh with a Master of
Arts (Honours) degree in mental philosophy and has completed a
General Management Program at Harvard Business School.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

73

Profil Direksi

Board of Directors Profile

Prijono Sugiarto

Gunawan Geniusahardja

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra


International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab
penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat
Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010.
Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat
sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro
Lestari Tbk, PT Astra Honda Motor dan PT Menara Astra serta Wakil
Presiden Komisaris PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu
Motor.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales
Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia.
Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University
of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc.
Bochum, Jerman pada tahun 1986.
Indonesian citizen, he has served as President Director of PT Astra
International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for
all business areas of Astra Group. He previously served as Director
of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra
in 1990 and currently also serves as President Commissioner of PT
United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Honda
Motor and PT Menara Astra; and Vice President Commissioner of PT
Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor.

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei


2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan.
Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga
memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT
Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana serta
Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT
Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Menjabat Presiden
Direktur PT Astra Sedaya Finance (1997-2006) dan sempat menjabat
sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk Sales Operation
(1990-1997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen
Indonesia, Jakarta, jurusan Teknik Mesin pada tahun 1981.
Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since
May 2001. He oversees the financial services business. Starting his
career in the Company in 1981, currently he also serves as President
Commissioner of PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International
Finance and PT Asuransi Astra Buana; Vice President Commissioner
of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari
Tbk and PT Astra Graphia Tbk. He served as President Director of PT
Astra Sedaya Finance (1997-2006) and Chief Executive of PT Astra
International Tbk Sales Operation (1990-1997). He graduated
from the Faculty of Mechanical Engineering, Indonesia Christian
University, Jakarta, in 1981.

Prior to joining the Company, he was a Sales Engineering Manager


at Daimler-Benz Indonesia.
He gained a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University
of A. Sc. Konstanz, Germany, in 1984 and Dipl.-Wirtschaftsing. in
Business Administration from University of A. Sc. Bochum, Germany,
in 1986.

74

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Profil Direksi
Board of Directors Profile

Djoko Pranoto

Widya Wiryawan

Direktur / Director

Direktur / Director

Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur


Perseroan sejak Mei 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden
Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007. Selain itu, beliau
juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd.,
Presiden Komisaris PT Pamapersada Nusantara, PT United Tractors
Pandu Engineering dan PT Surya Artha Nusantara Finance. Beliau
menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Universitas
Trisakti Jakarta.
Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company since
May 2008. He also serves as President Director of PT United Tractors
Tbk (UT) since May 2007. In addition, he also serves as Director
of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd., President Commissioner of PT
Pamapersada Nusantara, PT United Tractors Pandu Engineering and
PT Surya Artha Nusantara Finance. He graduated from the Faculty of
Mechanical Engineering, Trisakti University, Jakarta.

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei


2008. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan saat ini beliau
masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk
sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur
sejak tahun 2006. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur
Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau
kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk
(2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada
tahun 2006 di perusahaan yang sama.
Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2008. He joined Astra in 1994 and currently also serves as
President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and
previously as Vice President Director since 2006. Previously, he served
as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000).
He served as Finance Director of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005)
prior to his appointment as Vice President Director of the same
company in 2006.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

75

Profil Direksi
Board of Directors Profile

Sudirman Maman Rusdi

Simon Collier Dixon

Direktur / Director

Direktur / Director

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret


2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra
Daihatsu Motor sejak Februari 2011 dan Direktur Daihatsu Motor
Co. Ltd sejak Juni 2011. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu
Motor pada tahun 1978 dan menjabat sebagai General Manager
Manufacturing PT Astra Daihatsu Motor (1991), Direktur PT Gaya
Motor (1996-2010), Direktur Technical, Engineering & Manufacturing
PT Astra Daihatsu Motor (1998-2006) dan Wakil Presiden Direktur
PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). Di samping itu, Beliau juga
menjabat sebagai Ketua Umum Gaikindo periode 20102013 dan
terpilih kembali untuk periode 20132016. Beliau juga aktif sebagai
anggota pengurus Yayasan Astra Bina Ilmu dan Yayasan Amaliah
Astra. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang Dan Industri Indonesia Bidang Perindustrian periode 20132015. Beliau meraih gelar S1 (Bachelor) Business Administration dari
Universitas Terbuka Jakarta.
Indonesian citizen, he has served as a Director of the Company
since March 2010. He also serves as President Director of PT Astra
Daihatsu Motor since February 2011 and Director of Daihatsu Motor
Co. Ltd since June 2011. Starting his career in PT Astra Daihatsu
Motor in 1978, he then served as General Manager Manufacturing
of PT Astra Daihatsu Motor (1991), Director of PT Gaya Motor (19962010), Director of Technical, Engineering & Manufacturing of PT
Astra Daihatsu Motor (1998-2006) and Vice President Director of
PT Astra Daihatsu Motor (2006-2011). He also served as Chairman
of Gaikindo for the 2010-2013 period and was reelected for the
2013-2016 period. He is also active as a board member of Yayasan
Astra Bina Ilmu and Yayasan Amaliah Astra. Currently, he serves as
Deputy Chairman for the Industry Sector in the Indonesian Chamber
of Commerce for the 2013-2015 periods. He is a Bachelor of Business
Administration from the Indonesia Open University.

76

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei


2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan & Akutansi,
Perencanaan korporasi, Pembendaharaan Korporasi & Hubungan
Investor, dan Sistem & Teknologi Informasi. Beliau juga menjabat
sebagai Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari
Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Federal International Finance, dan
juga Wakil Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance. Sebelumnya
beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai
Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu
beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers.
Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders
University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute
of Chartered Accountants di Australia dan anggota dari Hong Kong
Institute of Certified Public Accountants.
An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2010 and is responsible for Finance & Accounting, Corporate
Planning, Corporate Treasury & Investor Relations, and Information
Systems & Technology. He also serves as Commissioner of PT United
Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT
Federal International Finance and is Vice President Commissioner of
PT Astra Sedaya Finance. Previously, he worked for Jardine Matheson
in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having
joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers,
where he was a partner.
He holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders
University, Australia, and is an Associate Member of the Institute of
Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong
Institute of Certified Public Accountants.

Keep Progressing Forward

Profil Direksi
Board of Directors Profile

Johannes Loman

Suparno Djasmin

Direktur / Director

Direktur / Director

Warga Negara Indonesia, menjabat sebagai Direktur Perseroan


sejak Mei 2011. Beliau juga menjadi Komisaris di PT Musashi Auto
Parts Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing sejak tahun
2009 dan PT Federal International Finance sejak tahun 2007. Selain
itu Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Suryaraya
Rubberindo Industries dan Executive Vice President Direktur PT Astra
Honda Motor. Beliau telah bergabung di Astra sejak tahun 1984 dan
sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Honda Sales Operation,
CEO Daihatsu Sales Operation, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu
Motor dan PT Astra Honda Motor. Beliau menyelesaikan studi di
Universitas Katholik Parahyangan, tahun 1984.
Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in May 2011. He is also a Commissioner of PT Musashi Auto Parts
Indonesia, PT Showa Indonesia Manufacturing since 2009, and
PT Federal International Finance since 2007. In addition, he also
serves as President Commissioner of PT Suryaraya Rubberindo
Industries and Executive Vice President Director of PT Astra Honda
Motor. He joined Astra in 1984 and previously held the position
of CEO Honda Sales Operation, CEO Daihatsu Sales Operation,
Marketing Director of PT Astra Daihatsu Motor and PT Astra Honda
Motor. He graduated from the Parahyangan Catholic University, in
1984.

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur


Perseroan sejak April 2014. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris
PT Serasi Autoraya, PT Astra Sedaya Finance dan pernah menjabat
sebagai Deputy Director in Charge ASMO 3 (non-Toyota) dan CEO
Daihatsu Sales Operation, CEO Isuzu Sales Operation dan Marketing
Director PT Astra Daihatsu Motor, selain pernah menjabat sebagai
Direktur Sales & Marketing PT Astra CMG Life. Beliau bergabung
dengan Astra sejak tahun 1987.
Beliau menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Fakultas Pertanian
& Teknologi, Jurusan Nutrisi & Teknologi Makanan dari Institut
Pertanian Bogor pada tahun 1986.
Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in April 2014. He also serves as Commissioner of PT Serasi Autoraya,
PT Astra Sedaya Finance and previously served as Deputy Director in
Charge of ASMO 3 (non-Toyota), CEO of Daihatsu Sales Operation,
CEO Isuzu Sales Operation and Marketing Director PT Astra Daihatsu
Motor. He has also held the position of Director of Sales & Marketing
PT Astra CMG Life. He joined Astra in 1987.
He obtained his Bachelors degree from Faculty of Agriculture
& Technology, majoring in Food Technology & Nutrition, Bogor
Agriculture Institute in 1986.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

77

Profil Direksi
Board of Directors Profile

Bambang Widjanarko Santoso


Direktur / Director
Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat menjadi Direktur
Perseroan sejak April 2014. Beliau menjabat sebagai Director in
Charge of Infrastructure and Logistics, Information Technology
Business Group selain menjabat sebagai Komisaris Utama pada
beberapa anak usaha grup Astra seperti, PT Astra Graphia Tbk,
PT Serasi Autoraya (TRAC), PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans
Nusantara dan PT Toyofuji Logistics Indonesia. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Marga Harjaya
Infrastruktur, Wakil Komisaris PT Astratel Nusantara dan PT Intertel
Nusaperdana. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama
pada PT United Tractors Tbk dan Direktur pada PT Astra Graphia
Tbk. Selain itu beliau pernah bertugas di jajaran manajemen pada
berbagai fungsi di PT Astra International Tbk. Mulai bergabung di
Astra pada tahun 1982.
Beliau menyelesaikan pendidikan jenjang S-1 dari Institut Pertanian
Bogor, Fakultas Mesin Pertanian (FATETA) pada tahun 1982. Beliau
juga menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas
Program Ekstension Ekonomi pada tahun 1987, selain mengikuti
program beasiswa dari Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation di
Jepang.
Indonesian citizen, he was appointed as a Director of the Company
in April 2014. He serves as Director in Charge of Infrastructure
and Logistics, Information Technology Business Group in addition
to his position as President Commissioner of several Astra Group
subsidiaries, such as PT Astra Graphia Tbk, PT Serasi Autoraya (TRAC),
PT Astratel Nusantara, PT Marga Trans Nusantara, and PT Toyofuji
Logistics Indonesia. Previously he served as President Commissioner
of PT Marga Harjaya Infrastruktur, and Vice Commissioner of
PT Astratel Nusantara and PT Intertel Nusaperdana. He has
also served as Vice President Director of PT United Tractors Tbk
and Director of PT Astra Graphia Tbk. In addition, he has held
management positions in several functions of PT Astra International
Tbk. He joined Astra in 1982.
He graduated with a Bachelors degree from Bogor Institute of
Agriculture, Faculty of Agriculture Engineering (FATETA) in 1982.
He also graduated from the University of Indonesia, Faculty of
Economics Extension Program in 1987, and went to Japan as a
scholarship recipient from Mitsui Taiyo Kobe Bank Foundation,
Japan.

78

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Lembaga Penunjang Pasar Modal

Capital Market Supporting Institutions

Akuntan Publik
Public Accountant
KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network)
Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940
Telp. (62-21) 521-2901
Fax. (62-21) 5290-5555
Biro Administrasi Efek
Share Registrar
PT Raya Saham Registra
Plaza Sentral Building, Floor 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta - 12930
Tel. (62-21) 252 5666
Fax. (62-21) 252 5028

Akses Informasi

Information Access

AKSES INFORMASI
INFORMATION ACCESS
Informasi untuk pemegang saham, berita terbaru dan informasi umum
tentang Perseroan dapat diperoleh melalui:
Information for investors, latest news, general information on the Company is
accessible through:
Alamat Kontak
Contact Address
Investor Relations
Group Treasury and Investor Relations
Kantor Pusat PT Astra International Tbk
Gedung B Lantai 7
Jl. Gaya Motor Raya No 8
Sunter II, Jakarta, 14330
www.astra.co.id
EMAIL
tira.ardianti@ai.astra.co.id
christian@ai.astra.co.id
mariam.mariesanad@ai.astra.co.id
Telp (62-21) 652 2555
Fax (62-21) 653 04957

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

81

Petani Garam | Salt Farmer


Alamsyah Rauf
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Sumber Daya
Manusia
Human Capital

82

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kilas Kinerja 2014


2014 Performance Highlights

Karyawan Astra Menurut


Jenjang Pendidikan

Karyawan Astra Menurut


Usia

Employees by Education

S-2/2-3

S-2/2-3

S-1
S-1

Diploma
Diploma

Employees by Age

0%

46-55

14%

19

>55

35% 18-25

SD/SLTP
SD/SLTP

8%

36-45

0%

20%

59% SLTA
SLTA

26-35

39%

Sumber daya manusia merupakan aset utama yang memegang


peran bagi pencapaian rencana Perusahaan secara berkelanjutan dan
kinerja yang baik. Oleh karena itu, Astra merealisasikan investasi
pada pengembangan kompetensi SDM selaras dengan program
pengembangan usaha, untuk memastikan bahwa seluruh rencana
Perusahaan didukung dengan ketersediaan SDM yang kompeten,
berintegritas dan tepat waktu.
Human capital is the key asset that holds the ultimate role in the Companys sustainable
plan realization and excellent performance. In view of this, Astras investment in HC
competence-building is made consistent with business development programs, to ensure
that all of the Companys plans are always supported by competent human capital with
integrity and in a timely manner.

Karyawan Astra Menurut


Segmen Bisnis
Employees by Business Segment

Infrastruktur, Logistik
dan Lainnya
Infrastructure, Logistic
and Others

Agribisnis
Agribusiness

6%

1% Teknologi Informasi
43% Otomotif
Information Technology

Automotive

24%

Alat Berat dan Pertambangan


Heavy Equipment and Mining

13%

Jasa Keuangan
Financial Services

13%

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

83

Sumber Daya Manusia


Human Capital

84

Astra kini telah tumbuh menjadi salah satu grup


perusahaan terkemuka di Indonesia dengan
total anak usaha dan entitas asosiasi pada
tahun 2014 mencapai 183 perusahaan dan total
karyawan mencapai 225.580 orang. Sebuah
prestasi pertumbuhan usaha yang cepat dan
membanggakan mengingat Astra baru berdiri
57 tahun lalu, yakni bulan Februari 1957.

Astra has grown to be one of Indonesias most


reputable business groups. In 2014, Astras
subsidiaries and associated entities reached 183
companies, with a total workforce of 225,580
individuals. This reflected rapid and outstanding
growth, as Astra was established just 57 years
ago in February 1957.

Astra meyakini prestasi tersebut adalah


sumbangsih dari Sumber Daya Manusia, salah
satu aset utama perusahaan yang paling
berharga. Tentu menjadi tantangan tersendiri
untuk dapat memacu dan memberdayakan
seluruh karyawan agar mampu berperan serta
mendukung pertumbuhan usaha melalui
kontribusi yang optimal sesuai kompetensi dan
talenta yang dimiliki.

Astra believes that such accomplishment comes


from the contribution of its human capital,
one of the Companys fundaments and most
valuable assets. Certainly, it is a challenge to
encourage and empower all employees to
partake in growing the Companys business by
showing optimum contribution in accordance
with their competence and talents.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Tahun 2014, Astra khususnya dan Indonesia


pada umumnya, harus segera mempersiapkan
diri untuk segera memasuki tatanan ekonomi
baru, yakni pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) yang akan mulai berlaku pada
tahun 2015. Pemberlakuan MEA 2015 akan
membawa Astra kepada lingkungan bisnis
yang sangat berbeda, dimana Astra harus siap
berkompetisi di tatanan pasar regional ASEAN
dengan total populasi 625 juta jiwa, bukan
lagi sebatas pasar domestik Indonesia dengan
populasi 250 juta jiwa (BPS, 2013).

In 2014, Indonesia in general and Astra in


particular had to start the preparation toward
a new economic order the Asean Economic
Community (AEC), which will take effect in 2015.
MEA 2015 will take Astra to a new business
horizon; Astra has to be ready to compete in
the ASEAN regional market, which comprises a
total population of 625 million people, beyond
Indonesias market with its population of 250
million (BPS, 2013).

Lingkungan bisnis baru tersebut mengandung


arti, bahwa Astra harus siap dengan kompetensi
yang dimilikinya saat ini, dan mengembangkan
kompetensi tersebut untuk memberikan level
kinerja baru. Astra meyakini akan mampu
berperan besar dan tetap tumbuh kuat
dalam pasar ASEAN terintegrasi tersebut.
Sejak beberapa tahun terakhir, Astra telah
mengantisipasi tantangan sekaligus peluang
tersebut dengan mencanangkan diri untuk
menjadi Pride of the Nation di 2020,
perusahaan Indonesia yang dikenal sebagai
Triple P-Roadmap memiliki produk dan layanan
yang berkualitas serta mampu bersaing tidak
hanya di pasar domestik, tetapi juga secara
regional dan global.

The new business environment means that


Astra needs to be ready with the competence
that the Company has today, and to build
upon that competence to achieve a new level
of performance. Astra is confident that it will
continue its leadership and strong growth in an
integrated ASEAN market. For the last several
years, Astra has forestalled this challenge, which
also serves as an opportunity, by championing
itself as the Pride of the Nation by 2020 as
an Indonesian company known for its quality
products and service as well as competitiveness
at the domestic, regional and global level.

Astra telah dan tengah mengimplementasikan


strategi pengembangan korporasi yang dikenal
sebagai Triple P-Roadmap yang pelaksanaannya
senantiasa dipandu dan dipantau dengan ketat
mengacu pada Astra Management System
(AMS) yang telah teruji mampu mendukung
pertumbuhan usaha selama ini. Sebagaimana
diketahui, ada tiga komponen strategi yang
diterapkan, yakni Portofolio Roadmap sebagai
rancangan strategi pengembangan bisnis,
People Roadmap sebagai rancangan strategi
sumber daya manusia, dan Public Contribution
Roadmap sebagai rancangan strategi kontribusi
tanggung jawab sosial perusahaan.

Astra is implementing its corporate development


plan: the Strategic Triple P-Roadmap, execution
of which is guided and monitored rigorously
to be consistent with the Astra Management
System (AMS) that has been proven to be a strong
business growth pillar. There are three strategy
components in the roadmap: the Portfolio
Roadmap for business development, People
Roadmap for human capital development and
Public Contribution Roadmap for the Companys
corporate social responsibility programs.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

85

Sumber Daya Manusia


Human Resources

STRATEGI PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

HUMAN CAPITAL DEVELOPMENT


STRATEGY

Dengan panduan People Portfolio Roadmap,


pengelolaan sumber daya manusia Grup Astra
mengacu pada sistem dan kebijakan tingkat
korporasi yang diturunkan dan diaplikasikan
sesuai kebutuhan organisasi di masing-masing
perusahaan Astra. Dengan komitmen terhadap
filosofi Winning Concept, Winning System
dan Winning Team, Astra selalu konsisten
berupaya
untuk
meningkatkan
kualitas
sumber daya manusia. Astra bertekad untuk
mewujudkan Winning Team dengan bekerja
keras berlandaskan komitmen bersama dan
bekerja bersama-sama.

Guided by the People Portfolio Roadmap, Astra


Groups human capital management entails a
system- and corporate-wide policy cascaded and
tailored to the respective needs of the different
organizations in the group. Committed to
the Winning Concept, Winning System and
Winning Team philosophy, Astra consistently
strives to improve the quality of its human
capital. Astra is dedicated to having a winning
team through hard work founded upon a
common commitment.

Untuk mewujudkan Winning Team Astra,


pengelolaan sumber daya manusia dilakukan
dengan mengintegrasikan strategi sumber
daya manusia dengan rancangan perencanaan
bisnis dan kepemimpinan organisasi. Hal ini
didukung dengan langkah-langkah penguatan
brand Astra untuk mendapatkan karyawan/
bakat terbaik, aplikasi budaya berbasis kinerja,
proses pengembangan kader pemimpin masa
depan, menciptakan ikatan afiliasi yang
kuat dengan karyawan (engagement), dan
membina hubungan industrial yang erat, yang
keseluruhannya dirangkul dengan budaya
perusahaan yang kuat.

86

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk


In the pursuit of achieving a winning team,
human
capital
management
integrates
human capital strategy, business planning and
organizational leadership. This is supported
by Astras brand-strengthening activities to
obtain the best employees and talents, establish
a performance-driven work culture, create
future leaders and establish strong employee
engagement as well as close industrial relations
all underpinned by vigorous corporate culture.

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Keseluruhan upaya tersebut didukung oleh


proses audit internal yang menjaga efektivitas
dan kesesuaian realisasi implementasinya, serta
upaya untuk memacu proses pengembangan
sumber daya manusia yang selaras dengan
tuntutan dan pertumbuhan bisnis.

All endeavors of human capital development


are complemented by an internal audit process
that maintains implementation effectiveness
and consistency in business growth.

Dalam rangka memastikan ketersediaan dan


kecukupan sumberdaya manusia yang unggul
guna mendukung kemampuan bersaing,
mengatasi tantangan dan pertumbuhan bisnis,
Astra memberi perhatian pada tiga komponen
utama, yakni:
Education: Pasar yang semakin terintegrasi
secara regional (dalam MEA) maupun global
(dalam konteks AFTA dan NAFTA), membuat
consumer-behavior berubah dan menuntut
penyesuaian kemampuan dibidang teknologi.
Astra meyakini hanya melalui pendidikan
yang sistemik dan sistematis kita dapat
membangun SDM yang mampu berinovasi,
menguasai teknologi dan meningkatkan
produktifitasnya.
Enrichment: Astra bertekad mengedepankan
talent management sebagai salah satu
prioritas utama dalam memenuhi kebutuhan
SDM yang sejalan dengan pertumbuhan
bisnis. Astra akan konsisten memberikan
tugas dan rotasi untuk mengoptimalisasi
potensi para kader, serta membangun
kematangan dan pendalaman bidang-bidang
bisnis yang berbeda.
Empowerment: Astra bertekad untuk
mempersiapkan, mengasah, dan melahirkan
pemimpin bisnis yang handal, dengan cara
memberi kesempatan kepada eksekutif muda
bertalenta menduduki posisi jabatan bisnis
tertentu, agar mereka dapat meningkatkan
kompetensi dan prestasinya.

To ensure that Astra has excellent and capable


human capital to further the Companys
competitiveness, to overcome challenges and
enable business growth, Astra is particularly
focused on three key components:

IMPLEMENTASI STRATEGI

STRATEGY IMPLEMENTATION

Strategi pengembangan sumber daya manusia


di tahun 2014, disebut juga Human Capital
(HC), merupakan kelanjutan pelaksanaan
strategi People Roadmap yang telah digulirkan
sejak 2010 dengan sasaran utama menjamin
ketersediaan pemimpin yang kapabel di
setiap lini. Untuk maksud tersebut, program
dan inisiatif dikembangkan dan dilaksanakan

The human capital development strategy


established in 2014 was built upon the People
Roadmap strategy introduced in 2010. The
key objective is to ensure that capable leaders
are available in all business areas. To that end,
programs and initiatives are formulated and
implemented in a structured manner and
measurable for specialists and generalists.

Education: an integrated market, both


regionally (MEA) and globally (AFTA and
NAFTA), shifts consumer behavior and requires
a new grasp of technology advancement.
Astra believes that it is only through systematic
education that it can generate human capital
that is able to innovate, master technology
and boost productivity.

Enrichment: Astra is committed to talentmanagement as one of the main priorities


in meeting human capital needs in line with
business growth. Astra consistently assigns
responsibilities and rotates roles to optimize
the potential of individuals as well as build
expertise and experience in different business
areas.
Empowerment: Astra is dedicated to
preparing, training and generating reliable
business leaders by entrusting young and
talented executives with certain business
responsibilities to further their capacity and
achievements.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

87

Sumber Daya Manusia


Human Capital

secara terstruktur dan terukur, baik untuk


jalur generalis maupun spesialis. Posisi dan
peran HC kantor pusat adalah sebagai enabler
bagi terselenggaranya strategi, program dan
proses pengembangan HC yang efektif untuk
mendukung terlaksananya strategi bisnis untuk
mencapai visi perusahaan.

HC division in the head office acts as the


enabler for effective strategy, program and
HC development processes to take place and
support business strategies for the realization of
the Companys vision.

Untuk mendukung tercapainya visi perusahaan


2020, Astra telah mengembangkan sistem guna
memastikan kemampuan organisasi dan HCnya untuk menerjemahkan dan mengeksekusi
tahap-tahap menuju visi 2020 tersebut, berjalan
efektif dengan tingkat produktifitas yang
mendukung daya saing dan kesinambungan
usaha. Program pengembangan tidak hanya
ditujukan kepada para pemimpin yang sedang
menjabat, tetapi juga ditujukan untuk para
kader agar mereka bisa dipersiapkan sejak
dini untuk memenuhi tuntutan kecukupan
kompetensi, jumlah dan waktu.

In pursuit of its 2020 vision, Astra has developed


a system that ensures its organization and
human capital translate and execute strategies
toward 2020 effectively, exercising productivity
levels that boost business continuity and
competitiveness. Development programs are
available not only for executives in office, but
also for potential leaders who are trained early
on to ensure they will meet required competence
levels, numbers and availability in time.

Astra telah mengembangkan sistem guna memastikan


kemampuan organisasi dan sumber daya manusianya untuk
menerjemahkan dan mengeksekusi strategi-strategi menuju
visi 2020 secara efektif, dengan tingkat produktifitas yang
mendukung daya saing dan kesinambungan usaha.
Astra has developed a system that ensures its organization and human capital translate
and execute strategies toward 2020 effectively, exercising productivity levels that boost
competitiveness and business continuity.

Beragam
Program
penyegaran
telah
dilaksanakan untuk jajaran para pemimpin
perusahaan, pelatihan teknis juga telah
diberikan untuk para penanggung jawab
AMS perusahaan grup Astra, sehingga saat ini
nilai-nilai operasional perusahaan grup Astra
telah selaras dengan nilai-nilai Catur Dharma.
Tim Astra Management System (AMS) juga
sudah mengembangkan dan mensosialisasikan
panduan pemakaian AMS untuk mendukung
strategi bisnis yang mulai memasuki tahap
Building Up to the Next Level.

88

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

For Company leaders, various refreshment


programs are available as well as technical
training for individuals responsible for AMS.
Today, the values of Astra Groups companies
are fully aligned with the Catur Dharma
philosophy. The AMS team has also developed
and disseminated an AMS implementation
guide to support the business strategy that has
moved to the phase of Building Up to the Next
Level.

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Resources

PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN HUMAN CAPITAL

HUMAN CAPITAL MANAGEMENT


AND DEVELOPMENT

Program pengelolaan dan pengembangan HC


dilakukan secara komprehensif oleh semua
fungsi Corporate Human Capital Development
(CHCD), sebagai berikut:

All functions of Corporate Human Capital


Development (CHDC) carry out comprehensive
human capital management and development
programs, as follows:

Rekrutmen

Recruitment

Secara garis besar, proses rekrutmen Astra


diterapkan dengan sistem desentralisasi.
Sehingga, masing-masing perusahaan Astra
memiliki
keleluasaan
untuk
memenuhi
kebutuhan karyawan secara internal dari
kalangan karyawan Astra ataupun secara
eksternal.

In general, Astra decentralizes its recruitment


process, providing each company unit with the
flexibility to meet their employee requirement
by recruiting Astras internal talents or external
individuals.

Astra konsisten melakukan rekrutmen untuk


calon-calon pimpinan Astra masa depan.
Disamping melakukan rekrutmen reguler,
Perseroan juga melakukan pencarian caloncalon karyawan yang kemudian diikutkan pada
program-program penyiapan, seperti: Astra
General Program Management Trainee (AGP
MT); Human Resources Trainee (HR Trainee);
Legal Trainee; Internal Audit Trainee dan
lainnya.

Astra is consistent in its efforts to recruit future


leaders of Astra. Aside from regular recruitment
programs, the Company also looks for potential
employees for its special trainee program, such
as Astra General Program Management Trainee
(AGP MT); Human Resources Trainee (HR
Trainee); Legal Trainee; Internal Audit Trainee,
and others.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

89

Sumber Daya Manusia


Human Capital

90

Proses rekrutmen Astra tetap mengacu pada


standar korporasi berdasarkan kriteria 2C:
Competence (Kompetensi) yang ditetapkan
dalam Astra Leadership Competencies (ALC)
dan Character (Karakter/Perilaku) yang sejalan
dengan nilai-nilai Catur Dharma. Dengan
demikian, diharapkan budaya perusahaan
yang sudah dibangun sejak awal pendirian
Astra, dapat tetap langgeng. Kegiatan
rekrutmen Astra juga dilaksanakan melalui
jalinan hubungan dengan kalangan akademisi.
Disamping itu Astra juga memberikan beasiswa
untuk mahasiswa yang sekaligus dinobatkan
sebagai Astra Ambassador, dan kesempatan
belajar di universitas terkemuka nasional.

Astras recruitment process upholds corporate


standards founded upon the 2C criteria:
Competence, established in Astra Leadership
Competencies (ALC), and Character, in line with
Catur Dharma values. Thereby, the corporate
culture that has been the thread of Astra since
the Company was established will be preserved.
Astras recruitment strategy also involves
partnerships with academia. Furthermore, Astra
grants scholarships for students who are also
championed as Astra Ambassadors and enrolled
in various reputable national universities.

Selain itu, sejak 3 tahun terakhir, Astra


mengembangkan IT sebagai sarana dalam
melakukan proses seleksi terhadap karyawan
baru, mengembangkan beberapa alat evaluasi
psikologi dan menggunakan pemodelan
kuantitatif. Perubahan dalam proses seleksi
seperti ini diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas hasil dan efisiensi proses. Adapun
jumlah permintaan tenaga kerja baru pada
tingkat sarjana, kurang lebih sama dengan
tahun-tahun sebelumnya.

For the last three years, Astra has been


developing a new system to support the selection
process for new employees, namely IT systems,
psychological evaluation tools and quantitative
modeling. This new selection process is
expected to improve result effectiveness and
process efficiency. Meanwhile, demand for new
employees at undergraduate level has been
consistent from year to year.

Pelatihan dan Pengembangan


Kompetensi

Competence Training and


Enhancement

Untuk memastikan kemampuan HC dalam


menjaga keselarasan perubahan lingkungan,
pertumbuhan usaha dan pengembangan
organisasi, Astra memiliki komitmen kuat untuk
meningkatkan kompetensi dan kualitas HC
melalui pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan yang berkesinambungan.

To ensure that its human capital has the agility


to adapt to changes in business environment
and the ability to sustain business growth as well
as organizational development, Astra is strongly
committed to building the competence and
quality of human capital through continuous
training and development programs.

Astra merancang program pengembangan


kompetensi kepemimpinan dengan terstruktur,
komprehensif dan berjenjang sejak tahap
awal. Astra menyasar peringkatan kompetensi
dasar, manajerial dan kepemimpinan dengan
ragam sarana pengembangan yang bervariasi,
mencakup program pelatihan, mentoring,
rotasi, pengembangan karir, pembinaan
kepemimpinan (leadership coaching) dan
sesi umpan balik, serta diperkuat dengan

Astras leadership competence development


programs are designed in a tiered, structured
and comprehensive manner. Astra aims to build
basic, managerial and leadership competence
through a variety of development means,
including training, mentoring, assignment
rotation, career development, leadership
coaching and feedback sessions, with corporate
culture material embedded in all programs. The
goal is to generate leaders that are developed

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

konten budaya perusahaan. Tujuannya adalah


membentuk sosok pemimpin yang tumbuh
dari dalam (groom from within) dengan
keseimbangan pengetahuan, pengalaman,
kompetensi dan karakter yang tepat dan
memadai.

from within with an all-round quality of


knowledge, experience, competence and
character.

Secara umum pengembangan kompetensi HC


dikelola oleh dua pihak, yaitu:
Pusat (AIHO) mengelola beberapa program
bersama (sentralisasi) dengan tujuan untuk
membangun kompetensi yang setara,
memperkuat jejaring sesama insan Astra, dan
menjaga kelestarian budaya Astra. Programprogram itu antara lain terkait dengan
Budaya atau kultur (Catur Dharma)
Kepemimpinan (Leadership)
Pengelolaan Sumber daya manusia (HC)
Pengelolaan Sistem manajemen ASTRA
(AMS)
Anak perusahaan grup Astra mengelola
program mandiri (desentralisasi) dengan
tujuan
untuk
memenuhi
kebutuhan
masing-masing di luar yang dikelola oleh
Center. Dalam pelaksanaannya mereka
bisa bekerjasama dengan berbagai pihak
termasuk Center.

Overall, human capital competence development


is managed by two entities :
Center (AIHO) manages several centralized
programs to ensure equal competence,
strengthen the network of individuals in
Astra and preserve Astras corporate culture.
The programs relate to:



Corporate culture (Catur Dharma)


Leadership
Human resource management
AMS management

Under the decentralization approach, Astras


subsidiaries manage their own human capital
programs to meet employee requirements
outside programs managed by the AIHO.
Subsidiaries may collaborate with various
parties, including AIHO.

Adapun program pengembangan kompetensi


yang dilaksanakan meliputi.
Astra Leadership Development Programs
(AMDI)
Menyelenggarakan program pengingkatan
komperensi
mulai
dari
Astra
Basic
Management Program (ABMP), Astra Firstline Management Program (AFMP), Astra
Middle Management Program (AMMP), Astra
Senior Management Program (AsrMP), Astra
General Management Program (AGMP), Astra
Executive Program (AEP) dan Astra Advance
Executive Program (AAEP).

Competence development programs include:

Integrated Talent Development (ITD)


Sebuah pola pengembangan SDM yang
terintegrasi bagi karyawan Astra khususnya
para talent dengan mengkombinasikan unsur
pelatihan (training), Coaching/mentoring dan
Job assignment/rotasi.

Integrated Talent Development (ITD)


An integrated human capital development
model for Astra employees, especially talents;
the model combines training, coaching/
mentoring and job assignment/rotation.

Keep Progressing Forward

Astra Leadership Development Programs


(under AMDI)
competence-building
Administering
programs from Astra Basic Management
Program (ABMP), Astra First-line Management
Program (AFMP), Astra Middle Management
Program (AMMP), Astra Senior Management
Program (AsrMP), Astra General Management
Program (AGMP), Astra Executive Program
(AEP) and Astra Advanced Executive Program
(AAEP).

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

91

Sumber Daya Manusia


Human Capital

92

Expert Management & Development


Pengembangan SDM Astra untuk para
Specialist yang dikembangkan pada areaarea tertentu yang telah disepakati bersama.

Expert Management & Development


Astras human capital program for specialists
in certain and agreed areas.

Industrial Relation Development Program


Sebuah program pengembangan SDM dalam
bidang hubungan industrial yang terintegrasi
dan
komprehensif.
Program-program
tersebut antara lain IR Talent development
program, IR clinic, IR Strategy enhancement
dan IR Certification.

Industrial Relations Development Program


Integrated and comprehensive human capital
program that focuses on industrial relations.
The programs are, among others, the IR
Talent development program, IR Clinic, IR
Strategy enhancement and IR Certification.

Industrial Relations Update


Sebuah mekanisme yang terstruktur untuk
memberikan update kondisi ketenagakerjaan
terkini. Forum-forum yang dipergunakan
antara lain IR Executive forum, IR Society
forum dan IR branch forum.

Industrial Relations Update


Structured mechanism providing updates
on the latest employment issues. Forum to
facilitate the updates are IR Executive forum,
IR Society forum and IR branch forum.

Selama tahun 2014, melalui AMDI, Astra


menyelenggarakan
berbagai
program
pengembangan kompetensi kepemimpinan
rutin sebagai berikut:
ABMP
: 16 batches (570 peserta)
AFMP
: 11 batches (376 peserta)
: 8 batches (256 peserta)
AMMP
: 3 batches (85 peserta)
ASrMP
AGMP
: 1 batch (35 peserta)
AEP
: 2 peserta
AAEP
: 1 peserta

In 2014, through AMDI, Astra organized the


following routine leadership development
programs:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

ABMP
AFMP
AMMP
ASrMP
AGMP
AEP
AAEP

Keep Progressing Forward

: 16 batches (570 participants)


: 11 batches (376 participants)
: 8 batches (256 participants)
: 3 batches (85 participants)
: 1 batch (35 participants)
: 2 participants
: 1 participant

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Selain itu, Astra juga melaksanakan berbagai


program penunjang, mencakup:
Human Resources Officer Development
Program (HRODP) (3 batch) diikuti oleh 86
peserta.
Human Resources Manager Development
Program (HRMDP) (1 batch) diikuti oleh 13
peserta.

In addition, Astra also held supporting programs


including:
Human Resources Officer Development
Program (HRODP) (3 batches), attended by 86
participants.
Human Resources Manager Development
Program (HRMDP) (1 batch), attended by 13
participants.

Kemudian, beberapa program pengembangan


dilakukan secara khusus sesuai kebutuhan
untuk memastikan ketersediaan pemimpin bagi
pertumbuhan bisnis Astra, antara lain:
Program Modular untuk manajer dan senior
manajer Astra (7 batch) diikuti oleh 156
peserta.
Program Benchmarking (2 batch) diikuti oleh
33 peserta
Program Manajemen Trainee (6 batch) diikuti
oleh 72 peserta.

There were also special development programs


focused on leadership to support Astras business
growth, including:

Astra menerapkan sesi umpan balik pada setiap


akhir proses pembelajaran, dimana terhadap
setiap peserta dilakukan evaluasi mengenai
manfaat program serta perubahan positif dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diraih, guna mendapatkan gambaran efektivitas
pelaksanaan program dan pengembangannya.

Feedback sessions are held after each course is


concluded. During this session, each participant
evaluates the programs benefit and measures
the change in terms of knowledge, skills and
behavior. Feedback results are used to evaluate
the programs effectiveness and improvement
going forward.

Beberapa pelatihan khusus yang diselenggarakan


dilakukan untuk membantu mempersiapkan
kader pemimpin. Berdasarkan hasil assessment,
program dikembangkan secara khusus untuk
mengatasi isu-isu dalam area pengembangan
para peserta.

Special training is organized for potential


leaders; based on assessment results, programs
are tailored to address issues in participants
development.

Tahun 2014 Astra fokus pada tiga area dalam


dimensi Astra Leadership Competencies (ALC),
yaitu Vision & Business Sense, Leading &
Motivating, dan Interpersonal Skill.

In 2014, Astra focused on three areas of Astra


leadership competencies (ALC), namely vision
& business sense, leading & motivating and
interpersonal skill.

Astra mengembangkan inisiatif expert track


management
program
sebagai
peluang
pengembangan dan jenjang karir bagi
karyawan specialist dan generalist. Dalam
program ini masing-masing kelompok industri
membentuk Expert Commission yang secara
kolektif bertanggung jawab dalam mengelola
expert di perusahaan masing-masing, dimulai
dengan membangun infrastruktur sampai
pengembangan karir para expert tersebut.

Astra also carries out the innovative Expert


Track Management program. This breakthrough
program translates into equal development and
career path opportunities for specialists and
generalists. Under this program, each industry
group established an Expert Commission that
was collectively responsible for managing the
experts in their respective companies, from
providing infrastructure to overseeing the
experts career progress.

Keep Progressing Forward

Modular program for Astras managers and


senior managers (7 batches), attended by 156
participants.
Benchmarking program (2 batches) attended
by 33 participants
Management Trainee Program (6 batches)
attended by 72 participants.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

93

94

Program Persiapan Kepemimpinan

Leadership Program

Astra menaruh perhatian khusus pada proses


persiapan kepemimpinan perusahaan sebagai
bekal utama untuk menjamin keselarasan visi
serta keberlangsungan bisnis dalam jangka
panjang. Dalam proses ini, Corporate Human
Capital Development (CHCD) membantu
manajemen Astra Kantor Pusat untuk merancang
dan
melaksanakan
program
persiapan
manajemen (succession planning) di tingkat
pusat maupun eksekutif puncak seluruh jajaran
perusahaan Astra, serta memantau proses yang
berjalan untuk memastikan kemajuan yang
akurat dan efektif.

Astra is especially concerned with the Companys


leadership continuity, which is key to the
sustainability of the Companys vision and longterm business goals. The Corporate Human
Capital Development (CHCD) supports Astras
Head Office in designing and implementing
corporate-wide
management
succession
planning as well as succession of the top
executives of Astra Group companies. CHCD also
oversees the ongoing process to ensure accurate
and effective progress.

Program peralihan dilakukan secara terstruktur


dan komprehensif. Dimulai dengan proses
pemetaan dari para talent yang memiliki
potensi untuk menjadi pimpinan dalam setiap
lini organisasi yang kemudian diikuti dengan
proses pengembangan yang terintegrasi mulai
dari pelatihan, coaching/mentoring sampai
pada penugasan (assignment) dan rotasi.
Proses tersebut dievaluasi secara berkala dan
ditampilkan diagram Replacement Table Chart
(RTC) didalam organisasi perusahaan.

Succession programs are carried out in a


structured
and
comprehensive
manner.
The process begins with talent mapping,
identifying talents with leadership potential
across organizations, followed by integrated
development programs from training, coaching
and mentoring to assignment and rotation.
This process is periodically evaluated and a
Replacement Table Chart (RTC) diagram is put
up in organizations.

Astra melengkapi dengan program executive


coaching dimana program Astra Leadership
Performance Coaching (ALPC) difasilitasi oleh
Astra Kantor Pusat (CHCD) dengan melibatkan
para pejabat eksekutif Astra dan pembimbing
yang terakreditasi.

Astra complements its leadership programs


with executive coaching programs, or Astra
Leadership Performance Coaching (ALPC).
Facilitated by CHCD, the program engages
Astras executives and accredited coaches.

Untuk tahun 2014, sesi coaching program ALPC


melibatkan sebanyak 30 pasangan coach dan
coachee yang telah ditunjuk sebagai calon-calon
pemimpin masa depan Grup Astra. Sedangkan
untuk suksesi di tingkat Direksi, prosesnya lebih

In 2014, ALPC coaching sessions consisted of 30


coach and coachee who have been appointed
as future leaders of Astra Group. Succession
at Board of Directors level entails a far more
rigorous and thorough process. It also involves

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

ketat dan hati-hati, serta melibatkan Komite


Nominasi dan Remunerasi yang secara berkala
bertemu dalam proses Staff Planning untuk
membahas pencapaian dari para direksi maupun
kandidat dari Direksi.

the role of the Nomination and Remuneration


Committee that convenes regularly, discussing
staff planning and the performance of the
existing Board of Directors, as well as candidate
members.

Manajemen Kinerja, Jenjang Karir dan


Inovasi

Performance Management, Career


Path and Innovation

Astra senantiasa mendorong pencapaian kinerja


yang terbaik dari karyawan. Oleh karenanya
Astra berupaya memotivasi peningkatan kinerja
karyawan dengan menjadikannya faktor
penting dalam pengembangan jenjang karir
dan penerimaan remunerasi, sehingga pada
akhirnya memberi dampak pada peningkatan
kinerja perusahaan dan kiprahnya terhadap
pembangunan bangsa.

Astra always encourages its employees to


deliver their best performance. To motivate the
employees, Astra links performance to career
development opportunities and remuneration,
ensuring that employees contribute to the
Companys growth and, in turn, add to the
Companys contribution to the nation.

Sistem Penilaian kinerja pada dasarnya


berlandaskan pada pencapaian KPI (Key
performance Indicators) yang telah disepakati
bersama di awal tahun. Selain yang bersifat
target-target yang kuantitatif maka penilaian
kinerja di Astra juga memperhatian aspek
proses berdasarkan konsep PDCA (Plan-DoCheck-Action). Khusus untuk pimpinan yang
telah memiliki staf maka penilaian juga dilihat
dari kemampuan yang bersangkutan dalam
mengelola timnya (man management).

Performance is measured against achievement


of KPI (Key Performance Indicators) agreed at
the start of the year. Aside from quantitative
targets, performance evaluation in Astra also
observes PDCA (Plan-Do-Check-Action)-. For
leaders, evaluation includes the leaders manmanagement capability.

Terkait dengan jenjang karir, pada dasarnya akan


ditetapkan pada pencapaian performance yang
bersangkutan. Proses promosi bisa dilakukan
2 kali dalam 1 tahun yaitu di awal tahun dan

Career development is determined based on an


individuals performance. Generally, promotion
is offered on two occasions every year the
beginning and middle of the year. However,

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

95

Sumber Daya Manusia


Human Capital

96

pertengahan tahun. Walaupun pencapaian


performance penting, dalam implementasinya
promosi seseorang juga akan dilihat dari
kesiapan
kandidat
yang
bersangkutan
menduduki posisi yang lebih tinggi.

performance is not the only aspect considered


in career development; evaluation also entails
a candidates readiness to assume a higher
position or role.

Selanjutnya salah satu program andalan


Grup Astra yang menonjolkan fokus dan
semangat untuk memberi karya terbaik adalah
InnovAstra. Astra Kantor Pusat menggelar
InnovAstra sebagai forum tahunan dimana
setiap insan Astra diberi kesempatan yang luas
untuk mengaktualisasikan dan menampilkan
kemampuan berinovasi melalui proyek kerja
yang mengusung berbagai gagasan perbaikan
pada kegiatan dan proses operasional seharihari.

One of Astra Groups leading programs that


promote the spirit of achievement is InnovAstra.
Organized by Astras Head Office, InnovAstra is
an annual event that provides wide opportunity
for Astra employees to show their innovative
ideas through projects that offer improvement
in daily operations and activities.

Berbagai proyek yang telah diperagakan dalam


ajang inovasi ini telah berhasil diadaptasi dan
diaplikasikan dalam kegiatan rutin operasional
dengan hasil perbaikan yang nyata dan
berkelanjutan.

There have been various projects exhibited


at this event that were adapted and applied
in operational activities, bringing real and
sustainable improvements.

Untuk tahun 2014, InnovAstra dengan konsisten


mampu menjaring semangat kreativitas yang
tinggi dalam lingkup Grup Astra, terbukti dari
jumlah proyek yang diikutsertakan, yaitu:
Suggestion Systems (SS) 693.725 proyek
(2013: 673.027 proyek)
Quality Control Circle (QCC) 7.006 (2013:
6.477 proyek).
Quality Circle Project (QCP) 1.055 (2013: 878
proyek)
Business Performance Improvement (BPI) 104 (2013: 54 proyek)
Value Chain Improvement (VCI) 28 (2013: 26
proyek)

In 2014, InnovAstra was able to garner the spirit


of creativity within Astra Group, evidenced by
the number of projects submitted to the event:

Paket Remunerasi

Remuneration

Konsep renumerasi di Astra pada dasarnya


masih sama, yaitu berbasiskan konsep 3P yaitu
Pay for Position, Pay for person dan Pay
for performance. Bagi setiap karyawan tetap,
Astra menyediakan paket remunerasi dan
fasilitas yang komprehensif dan bersaing. Astra
menerapkan sistem dan kebijakan remunerasi
yang terstruktur dan jelas untuk menjaga
keselarasan tanggung jawab dan imbalan
yang didapatkan sesuai dengan karakteristik
industri dan bisnis yang berbeda. Hal ini juga
ditunjang oleh sistem penilaian kinerja yang

Astra remuneration system is based on the 3P


principles; Pay for Position, Pay for Person and
Pay for Performance. For permanent employees,
Astra offers comprehensive and competitive
remuneration as well as facility packages.
Astras remuneration system and policy is
well structured, clear and consistent with an
individuals
responsibilities.
Remuneration
packages are also compatible with the different
business and industry characteristics. An
objective performance evaluation system is also
in place; conducted periodically, the evaluation

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Suggestion Systems (SS) 693,725 projects


(2013: 673,027 projects)
Quality Control Circle (QCC) 7,006 (2013:
6,477 projects).
Quality Circle Project (QCP) 1,055 (2013: 878
projects)
Business Performance Improvement (BPI) 104 (2013: 54 projects)
Value Chain Improvement (VCI) 28 (2013:
26 projects)

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

dilakukan secara obyektif dan berkala untuk


memastikan kesesuaian antara tingkat jabatan
dan tugas serta tanggung jawab, sedangkan
promosi jabatan karyawan disesuaikan dengan
kompetensi yang dimiliki serta pencapaian dan
realisasi kinerja sesuai hasil evaluasi kinerja.

ensures that role and responsibilities are


consistent. Employees promotions are based
on competence, performance and achievement
revealed during evaluation.

Selain imbalan moneter berupa gaji bulanan,


karyawan Astra juga berhak atas berbagai
fasilitas dan kemudahan yang membuat
hidup lebih sejahtera dan berkembang.
Seluruh karyawan tetap mendapatkan fasilitas
kesehatan untuk perawatan mata, rawat inap
di rumah sakit dan rawat jalan, serta manfaat
asuransi jiwa. Dalam hal perawatan kesehatan
bagi anggota keluarga, pegawai wanita
memiliki hak yang sama seperti halnya pegawai
laki-laki. Selain itu, Astra juga memberikan
kesempatan untuk mendapatkan fasilitas
pinjaman untuk kepemilikan kendaraan
bermotor (mobil ataupun sepeda motor),
serta beasiswa pendidikan bagi karyawan dan
keluarganya.

Aside from receiving monthly pay as their


monetary reward, Astras employees are also
entitled to various facilities and conveniences,
ensuring that they are prosperous and
continually growing. All employees are entitled
to health care including eye care, inpatient
care at hospitals and outpatient care as well as
life insurance coverage. In terms of healthcare
extended to family members, female employees
are given the same facilities as male employees.
In addition, Astra also offers vehicle financing
(car and motorcycle) and scholarships for
employees and their family members.

Astra juga menaruh perhatian besar untuk


memberi apresiasi yang berimbang bagi
karyawan. Dalam lingkungan kantor Grup
Astra disediakan berbagai fasilitas kenyamanan
layaknya rumah kedua bagi karyawan, antara
lain fasilitas ruang olahraga (fitness center),
ruang menyusui bagi para ibu muda yang masih
bekerja. Bagi karyawan dengan masa bakti
yang panjang, Astra memberikan penghargaan
khusus.

Astra makes sure that impartial appreciation


of employees is achieved. Astra Group office
areas are designed with a number of facilities to
provide a comfortable environment that creates
a sense of second home for employees, such as
fitness centers and nursing rooms for young
mothers. Astra also appreciates its long-standing
employees with special recognitions.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

97

Sumber Daya Manusia


Human Capital

98

Program Pensiun
Astra juga telah mengelola dana pensiunnya
secara mandiri dan memberikan bekal life
skills untuk menjamin kesejahteraan karyawan
setelah memasuki masa pensiun kelak. Kebijakan
yang mengatur tentang persiapan pensiun
dituangkan dalam Peraturan Perusahaan 20142015 pasal 90 ayat 1-4, yakni:
Masa Persiapan Pensiun (MPP) diberikan
kepada karyawan untuk mempersiapkan diri
memasuki masa pensiun.
Dua tahun menjelang masa pensiun
perusahaan menginformasikan mengenai
masa persiapan pensiun (MPP).
Masa persiapan Pensiun lamanya 6 (enam)
bulan dan program persiapan pensiun diatur
lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
Pelaksanaan Masa Persiapan Pensiun diatur
lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.

Pension Program
Astra manages its pension fund independently.
The Company equips its employees with life
skills that are necessary to ensure their living
standards will be maintained after they retire.
The policy that regulates retirement preparation
is Company Regulation 2014-2015, article 90,
paragraph 1-4, which reads:
Retirement Preparation Period (MPP) is given
to employees prior to retirement.
Two years before retirement, the company
shall provide information on Retirement
Preparation Period (MPP).
Retirement Preparation Period consists of 6
(six) months. Programs conducted during the
retirement preparation period are stipulated
in separate provisions.
The
implementation
of
Retirement
Preparation Period is stipulated in separate
provisions.

Program pensiun yang diterapkan kepada


karyawan:
Diikutkan dalam Dana Pensiun Astra (DPA)
dimana perusahaan menanggung iuran
sebesar 6,4% dari upah sebulan, sementara
karyawan 3,2% dari upah sebulan.
Dikutsertakan dalam program Jaminan Hari
Tua (JHT) dimana perusahaan menanggung
iuran 3,7%, sementara karyawan 2% dari
upah sebulan.

Retirement program for employees:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Employees are registered in Astra Pension


Fund (DPA), where the Company covers 6.4%
of the monthly premium, and employees
cover the remaining 3.2% premium from
their monthly salary.
Employees are registered in Social Security
Retirement Benefits (JHT); the Company
covers 3.7% of the premium, while employees
cover 2% from their monthly salary.

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Program persiapan pensiun dilakukan bersama


dengan Dana Pensiun Astra (DPA) dimana 2
tahun sebelum pensiun karyawan diikutkan
dalam program training yang berkelanjutan dan
melalui training tersebut karyawan dipersiapkan
dengan
materi
mengenai
pengelolaan
keuangan dan usaha-usaha yang bisa dilakukan
setelah pensiun termasuk persiapan secara
mental untuk menghadapi masa pensiun.

The Retirement Preparation Program is


administered by DPA. For a period of two years
prior to retirement, employees are to participate
in a sustainable training program. The training
program helps employees by providing material
on financial management and entrepreneurial
opportunities that they can undertake after
retirement as well as mindset setting before
they enter retirement.

Dana Pensiun Astra


Dana Pensiun Astra dibentuk sebagai wujud
kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan
setelah memasuki masa purna bakti di
perusahaan. Astra mengikutsertakan setiap
karyawan tetap dalam program yang dikelola
oleh Dana Pensiun Astra (DPA), melengkapi
program jaminan hari tua, Jamsostek, yang
dikelola Pemerintah.

Astra Pension Fund


The Astra Pension Fund was established as
an enactment of the Companys great care to
employees welfare after they conclude their
service with the Company. Astra enters all
permanent employees to programs managed by
Astra Pension Fund (DPA), which complement
the governments social security program,
Jamsostek.

Selain
mengelola
dana,
DPA
juga
menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun
bagi karyawan yang dilaksanakan dalam jangka
waktu dua tahun sebelum masa efektif purna
bakti karyawan, yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan dan minat masing-masing karyawan
dari segi finansial maupun psikologis.

Aside from administering the fund, DPA also


organizes Retirement Pension Programs for
employees. The program is held two years
prior to retirement and is tailored to the needs
and interests of employees, financially and
psychologically.

Koperasi Astra International (KAI)


Astra mendirikan Koperasi Astra International
(KAI)
untuk
membantu
meningkatkan
kesejahteraan para anggota karyawan Grup
Astra selama masa bakti kepada Perusahaan.
KAI bekerja sama dengan manajemen
perusahaan, memfasilitasi penyelenggaraan

Astra International Cooperative (KAI)


Astra established KAI to help improve the
welfare of Astra Group employees during
their service to the Company. Supported by
the Companys management, KAI facilitates
the implementation of various activities and
assistance programs for the benefit of members

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

99

Sumber Daya Manusia


Human Capital

berbagai kegiatan dan program bantuan yang


bermanfaat bagi anggota berserta keluarganya,
antara lain pinjaman jangka pendek untuk
berbagai keperluan, kredit uang muka rumah
dan bantuan beasiswa.

and their families, among others short-term


loans for various purposes, loans for house
deposits and scholarship assistance.

Sampai dengan tahun 2014, KAI berhasil


menyalurkan pinjaman sebesar Rp 323,6 miliar
(2013: Rp 322,9 miliar) dan dana beasiswa
sejumlah Rp 4,7 miliar (2013: Rp 4,5 miliar) bagi
3.000 (2013: 2.720) anak karyawan. Selain itu
KAI juga berhasil memproses persetujuan KPR
dan melakukan serah terima 1.207 unit rumah
(2013: 1.089).

Until end of 2014, KAI disbursed loans to the


amount of Rp 323.6 billion (2013: Rp 322.9
billion) and scholarship funds amounting to Rp
4.7 billion (2013: Rp 4.5 billion) covering 3,000
(2013: 2,720) employees children. In addition,
KAI assisted mortgage approval and handover
of a total 1,207 houses (2013: 1,089).

ENGAGEMENT HUMAN CAPITAL


BERDASARKAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL BERKUALITAS

HUMAN CAPITAL ENGAGEMENT


BASED ON ROBUST INDUSTRIAL
RELATIONS

Bagi Astra, sumber daya manusia merupakan


aset paling penting yang dimiliki, sebagai
faktor utama yang menentukan sukses atau
tidaknya perusahaan dalam merealisasikan
rencana pengembangan usaha. Astra membina
hubungan kerja saling menguntungkan dalam
jangka panjang, bersifat proaktif dan preventif,
dengan demikian dapat tumbuh ikatan dan rasa
kebersamaan antara karyawan dan perusahaan
untuk bersama-sama mewujudkan peningkatan
kesejahteraan yang berkelanjutan.

Human capital is the most important asset for


Astra; it is the vital element that determines
a companys success or failure in realizing its
business development plan. Astra fosters a
mutually beneficial long-term relationship that
applies a proactive and preventive approach;
this nurtures a bond and sense of belonging
between employee and company, to work in
harmony toward ongoing improvement of well
being.

Astra juga telah mengelola dana


pensiunnya secara mandiri dan
memberikan bekal life skills untuk
menjamin kesejahteraan karyawan setelah
memasuki masa pensiun kelak
Astra manages its pension fund
independently. The Company equips
its employees with life skills that are
necessary to ensure their living standards
will be maintained after they retire

100

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh


jajaran untuk dapat bekerja dengan sepenuh
hati (passion) melalui penciptaan kondisi
lingkungan kerja yang memotivasi karyawan
untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi
tertingginya demi mendukung pencapaian
target kinerja, baik dalam lingkup personal, tim
maupun perusahaan tempat mereka bertugas.

Astra encourages employees at all levels to


work with passion and enables this by creating
working environments that spur employees to
always exercise their best endeavors in realizing
performance targets whether they be personal,
team or Company targets.

Astra juga berupaya untuk terus membina


hubungan dua arah yang kondusif dengan
serikat pekerja sebagai perwakilan para
karyawan yang membela hak mereka. Secara
umum Astra mendorong setiap perusahaan di
grup untuk dapat memiliki:

Astra also continues to promote a two-way,


robust relationship with the trade union that
acts as employee representative and advocate
of employee rights. In general, Astra urges all
companies within its Group to have:

1. LKS Bipartit, atau Lembaga Kerjasama Bipartit


LKS Bipartit adalah forum komunikasi
dan konsultasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan hubungan industrial
di satu perusahaan yang anggotanya
terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja/
serikat buruh yang sudah tercatat sebagai
instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan.

1. Bipartite Cooperation Forum


Bipartite Cooperation Forum is a forum in a
company that facilitates communication and
consultation on issues related to industrial
relations. Members of this forum are business
owners and trade unions that have been
registered as the entity responsible for
employment issues.

2. Mekanisme komplain
Mekanisme ini merupakan sebuah SOP
dalam penanganan komplain karyawan yang
mengakomodir penyaluran komplain serta
umpan baliknya, sehingga karyawan memiliki
saluran yang jelas terhadap komplainnya.

2. Complaint mechanism
Complaint mechanisms consist of SOP to
handle employee complaints. The SOP covers
complaint delivery and feedback, ensuring
that employees have a clear, dedicated
channel through which to lodge complaints.

Dalam membina hubungan dengan karyawan,


seluruh Grup Astra berpedoman pada prinsip
kewajaran berlandaskan nilai-nilai luhur Catur
Dharma serta norma-norma dan perilaku
bisnis dan sosial yang berlaku umum. Astra
juga menerapkan Panduan Kode Etik Astra
yang berfungsi sebagai pedoman utama dalam
menjalankan kegiatan bisnis, antara lain,
mengatur kesetaraan karyawan dalam hal
rekrutmen serta peningkatan kompetensi, dan
karir, tanpa memandang latar belakang gender,
usia, etnik, agama maupun kondisi cacat fisik.

In its relationship with employees, Astra seeks to


establish reasonable interactions based on the
honorable principles of Catur Dharma as well as
general business norms and social ethics. Astra
applies the Astra Code of Conduct as the primary
guideline in business activity implementation.
The Code of Conduct assures employee equality
in terms of recruitment, skills development
and career path, irrespective of gender, age,
ethnicity, religion or physical disability.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

101

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Astra berupaya mendorong karyawan diseluruh jajaran untuk


dapat bekerja dengan sepenuh hati (work with passion) melalui
penciptaan kondisi lingkungan kerja yang memotivasi karyawan
untuk senantiasa mengeluarkan kompetensi tertingginya demi
mendukung pencapaian target kinerja, baik secara personal
maupun teamwork.
Astra encourages employees at all levels to work with passion and enables this by
creating working environments that spur employees to always exercise their best
endeavors in realizing performance targets, both personal and team targets.

102

Berbagai program karyawan yang menarik


juga menjadi salah satu strategi Astra untuk
membina hubungan yang erat dan harmonis
dengan karyawan. Semangat kebersamaan,
kerja sama dan sinergi lintas divisi, sektor dan
jabatan, serta kesempatan untuk penyaluran
bakat dan minat individu terus dihembuskan
dalam ragam aktivitas yang diselenggarakan
seperti Family Day, Pekan Olah Raga dan Seni
(PORSE) dan acara-acara penting lainnya.

Having a variety of unique employee programs


in place is one of Astras strategies to build solid
and harmonious relationships with employees.
Esprit de corps, collaboration and synergy that
transcends divisions, sectors and titles, as well
as opportunities for personal expression of
talents and hobbies are always promoted and
encouraged through a series of activities, e.g.
Family Day, Sports and Arts Week and other
important events.

Beragam program dalam meningkatkan


hubungan industrial yang berkualitas membuat
karyawan memiliki tingkat engagement yang
tinggi terhadap perusahaan sebagaimana
ditunjukkan hasil Employee Engagement Survey
yang dilakukan secara berkala. Hal tersebut
juga mempengaruhi rendahnya tingkat turnover karyawan di seluruh unit bisnis Astra.

The wide range of programs that further quality


industrial relations ensures that employees have
a high engagement level with the Company,
as reflected by Employee Engagement Survey
results conducted periodically. It is also reflected
in the low turnover of employees across all
business units of Astra.

DEMOGRAFI KARYAWAN

EMPLOYEE DEMOGRAPHY

Selaras dengan pertumbuhan skala usaha dan


bertambahnya jumlah perusahaan di Grup
Astra, total karyawan terus bertambah, dari
197.434 orang di tahun 2013 menjadi 225.580
orang di tahun 2014, naik 14%. Untuk tahun
2014, mayoritas status kepegawaian adalah
pegawai tetap 158.079 orang (70%), pegawai
kontrak 67.168 orang (29,7%) dan ekspatriat
333 orang (0,3%). Sedangkan menurut jenis
kelamin, 74% laki-laki, sisanya 26% perempuan.
Gambaran demografi karyawan Grup Astra
adalah sebagai berikut.

Following the growth of business scale and


business units under Astra Group, the total
number of employees also increased from
197,434 people in 2013 to 225,580 in 2014, or up
by 14%. In 2014, the composition of employees
by status was made up of 158,079 permanent
employees (70%), 67,168 contract employees
(29.7%) and 333 expatriates (0.3%). By gender,
74% employees are male and 26% are female.
Astra Groups employee demography is
presented as follows.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Karyawan Grup Astra


Menurut Jenjang Pendidikan

Karyawan Grup Astra


Menurut Usia

Astra Group Employees by Education

Astra Group Employees by Age

225,580
185,850
818
28,518
18,947
116,682

197,434

921

866
30,478

32,350

19,446

132,995

185,850
301
10,541
34,698

17,128
SD/SLTP

124,337

70,237

225,580
439
14,155
44,307

197,434
360
11,525
36,434

88,826

76,428

18-25

SLTA
Diploma
S-1
42,186
20,615
2012

22,307
2013

26-35
69,803

77,853

72,867

46-55

S-2/S-32

2014

36-45

>55
2012

2014

2013

Karyawan Grup Astra


Berdasarkan Segmen Bisnis
Astra Group Employees by
Business Line
225,580
185,850
1,439
13,500
28,931
27,690
27,736
86,284

197,434
1,521
13.381
32,346

1,555
13,401
53,989
Otomotif / Automotive
29,608

Jasa Keuangan / Financial Services

27,970

29,108

Alat Berat dan Pertambangan / Heavy Equipment and Mining

94,162

97,919

Agribisnis / Agribusiness

28,054

Infrastruktur, Logistik dan Lainnya / Infrastructure, Logistic and Others


Teknologi Informasi / Information Technology
2012

2013

2014

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

103

Sumber Daya Manusia


Human Capital

104

INTERNALISASI BUDAYA
PERUSAHAAN

CORPORATE CULTURE
INTERNALIZATION

Astra memiliki sejarah dan budaya Perusahaan


yang kuat dengan filosofi Catur Dharma yang
telah diwariskan oleh para pendiri sejak pertama
pendirian Perusahaan. Dengan berjalannya
waktu dan perkembangan Perusahaan menjadi
salah satu grup usaha nasional terbesar di tanah
air, nilai-nilai luhur tersebut terus berfungsi
sebagai perekat ikatan pada 183 (2013: 179)
perusahaan yang tergabung dalam Grup Astra,
dengan didukung Sistem Manajemen Astra
yang unik untuk meraih pertumbuhan yang
berkelanjutan dimasa mendatang.

Astra is a company with a notable history and


strong corporate culture. Its Catur Dharma
philosophy was inherited by the Companys
founders and has guided the Company since
its inception. With time, and as the Company
has grown, Astra has emerged as one of the
largest national corporations in the country and
the noble values continue to be the very fabric
of the 183 (2013: 179) companies under Astra
Group. Its unique Astra Management System
also enables Astras future sustainable growth.

Budaya korporasi berdasarkan nilai-nilai


Catur Dharma, pada dasarnya menuntut
komitmen, integritas, dedikasi dan kompetensi
yang unggul. Dengan demikian, setiap insan
Astra akan mampu menciptakan pelayanan
terbaik bagi konsumen, kerja sama yang erat
dan sikap menghargai setiap individu serta
pencapaian kinerja terbaik. Sosialisasi dan
internalisasi budaya perusahaan dimulai sejak
pertama kali karyawan bergabung dengan
Astra melalui program orientasi karyawan,
sedangkan implementasinya di seluruh jenjang
organisasi terus dievaluasi dan ditingkatkan
secara berkesinambungan. Melalui kesetaraan
sikap dan perilaku berdasarkan Catur Dharma,
diharapkan akan mewujudkan masing-masing
individu dan Astra untuk menjadi yang
bermanfaat bagi bangsa dan negara.

The corporate cultures founded upon Catur


Dharma principles in essence are an articulation
of the required commitment, integrity,
dedication and superior competence. By meeting
these qualities, all individuals in Astra are able
to offer the best service for customers, to work
together with respect for every individual and to
achieve optimum performance. The socialization
and internalization of corporate culture starts
from the beginning when employees join
Astra, delivered through employee orientation
programs, while its dissemination across
organizations is continually evaluated and
improved. By practicing equality and behavior
that are consistent with Catur Dharma principles,
the individuals and Astra as a company can be a
credit to this nation.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sumber Daya Manusia


Human Capital

Untuk menjaga efektivitas pemahaman dan


implementasi budaya perusahaan dalam
lingkup Grup Astra yang terus bertumbuh
besar dan luas, Astra menilai penting untuk
melakukan penguatan budaya perusahaan.
Program penguatan terhadap sikap-sikap dasar
dan pengembangan nilai-nilai perusahaan
dilakukan secara berkala dilanjutkan dengan
internalisasi dan sosialisasi secara bertahap
kepada seluruh insan dalam Grup Astra serta
merancang mekanisme yang memfasilitasi
kelancaran pelaksanaan serta perbaikannya.

To broaden the effectiveness of understanding


and corporate culture implementation in Astra
Group, it is always important to strengthen
efforts. Periodically, basic attitudes and
corporate values are reinforced, followed by
gradual internalization and socialization to
all individuals in Astra Group. A mechanism is
designed to facilitate smooth implementation
and improve processes.

Untuk tahun 2014, kegiatan utamanya adalah


pelatihan bagi para instruktur yang memegang
jabatan sebagai Catur Dharma change agents
agar mampu melaksanakan peran sebagai
katalis budaya Perusahaan pada masing-masing
lini bisnis.

In 2014, the key activity is training for trainers


who are Catur Dharma change agents to better
their role as corporate culture catalysts in their
respective business units.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

105

Menenun Songket | Songket Weaving


Isra Triansyah
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Management Discussion and Analysis

106

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kilas Kinerja 2014


2014 Performance Highlights
Laba yang
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk

Pendapatan Bersih
Net Revenue

Profit Attributable to Owners


of the Parent

201,701
193,880

19,421

188,053

19,417
19,181

Rp miliar / Rp bilion

129,038

2010

2011

2012

2013

2014

14,366

2010

17,785

2011

2012

2014

2013

Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi Indonesia akan


semakin besar. Selain persoalan nilai tukar, beberapa persoalan
mendasar yang harus diatasi adalah pengendalian tingkat inflasi,
perbaikan neraca perdagangan dan peningkatan investasi.
As we move into 2015, the challenges that Indonesia faces will be even greater. Aside
from currency issues, there are other fundamental problems that the country needs to
address such as inflation, the trade balance and investment.

Dividen per Saham

Secara keseluruhan, tahun


2014 masih merupakan tahun
konsolidasi bagi perekonomian
Indonesia, yang hasilnya
bertumbuh

Dividend per Share

198

160

138

216

216

216

150

152

152* Final

113

Rp

Rp miliar / Rp bilion

162,564

In general, 2014 was a year of


consolidation for Indonesias
economy, growing at 5%

47

60

66

64

64

2010

2011

2012

2013

2014

Interim

*Tergantung persetujuan Pemegang Saham


pada RUPS bulan April 2015.
S ubject to approval of Shareholders at AGMS
in April 2015.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

107

Tinjauan
Umum
Overview

Pacu Sampan Leper | Sampan Leper Race


Fadli Suwandi
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

108

TINJAUAN DAN PROSPEK EKONOMI


INDONESIA

INDONESIA ECONOMY REVIEW AND


OUTLOOK

Di tahun 2014 secara keseluruhan perekonomian


global masih dalam proses pemulihan, namun
belum dapat mencapai tingkat pertumbuhan
seperti sebelum krisis tahun 2008. Pemulihan
ekonomi global pun berjalan tidak seimbang;
di satu sisi, perekonomian Amerika Serikat terus
membaik, dilihat dari indikator produksi yang
meningkat dan tingkat pengangguran yang
menurun. Perbaikan fundamental tersebut
membuat
Amerika
Serikat
memutuskan
untuk mengakhiri kebijakan Quantitative
Easing, menarik kembali dana-dana dari
program stimulus ekonomi pada tahun-tahun
sebelumnya. Hal ini pada gilirannya memberi
tekanan terhadap nilai tukar mata uang kuat
dunia, termasuk Yen Jepang, Euro dan tentunya
Rupiah.

Overall, the global economy in 2014 was still in


the recovery stage, and growth has not returned
to the level prior to when the crisis started in
2008. This recovery process went well in some
parts of the world; the United States, for example,
has been showing consistent improvement as
evidenced by increasing production volume and
declining rates of unemployment. Encouraged
by this development, the United States finally
decided to conclude its quantitative easing
policy, pulling funds from economic stimulus
programs employed in the earlier years. This in
effect created pressure on foreign currencies
including the Japanese yen, the euro and the
Rupiah.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Umum
Overview

Disisi lain, perekonomian Eropa, Jepang,


Tiongkok, dan negara berkembang lainnya masih
mengalami perlambatan.Untuk kawasan Asia,
perekonomian Tiongkok untuk tahun ketiga
secara berturut-turut, menunjukan penurunan
dan hanya mencatatkan pertumbuhan sebesar
7,4% di tahun 2014. Demikian juga Jepang yang
masih belum sepenuhnya lepas dari bayangbayang resesi, sekalipun beberapa kebijakan
stimulus ekonomi telah dilaksanakan. India
dilain pihak mulai menunjukan perbaikan
dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi
lebih besar dari tahun sebelumnya.

In other parts of the world, the economies of


countries in the Eurozone, Japan, China and
others were decelerating. In Asia, for the third
consecutive time, Chinas economy slowed
and grew by only 7.4% in 2014. In Japan, the
threat of recession remained imminent despite
the countrys economic stimulus policies. In the
meantime, India was one of the countries that
showed improved growth and recorded higher
growth levels than the preceding year.

Kondisi perekonomian yang masih lemah


dari beberapa negara tersebut membuat
permintaan produk komoditas primer Indonesia
melemah, mengakibatkan defisit perdagangan
melebar. Salah satu penyumbang defisit adalah
neraca energi, yakni kebutuhan impor BBM,
yang menyebabkan subsidi membengkak.
Pemerintah pada akhirnya menyesuaikan harga
BBM di bulan November dengan konsekuensi
meningkatnya laju inflasi, yang membuat Bank
Indonesia mempertahankan kebijakan uang
ketat.

Affected by the less favorable situation in some


of these countries, demand for Indonesias
primary commodities slumped, which caused
deficit in Indonesias trade balance. This was
attributed to, among other things, the energy
sector, where fuel imports jumped and subsidies
escalated. In November, the Government of
Indonesia adjusted fuel prices and consequently
inflation rose. Bank Indonesia exerted control
over the situation by applying a stringent money
policy.

Tingkat inflasi pada akhir tahun 2014 berada


pada level 8,36%, hanya sedikit lebih rendah
dari 8,38% pada tahun 2013. Penyesuaian harga
BBM dan penyesuaian tarif dasar listrik menjadi
penyebab utama terhadap naiknya inflasi
tersebut. Indikator makro ekonomi lainnya
menunjukan trend berikut; tingkat bunga acuan
berada pada level 7,75%, naik dari posisi 7,50%
diakhir tahun 2013, cadangan devisa per akhir
Desember 2014 sebesar US$ 111,9 miliar serta
kurs rupiah berada pada level Rp 12.440/US$,
melemah 2,06% dari Rp 12.189/US$ pada akhir
tahun 2013.

Inflation at the end of the year stood at 8.36%,


only slightly lower than 8.38% when 2013
closed. Changes in fuel prices as well as in
electricity tariffs were the main and underlying
causes that drove the inflation hike. Meanwhile,
macro-economic
indicators
showed
the
following trend: the benchmark interest rate
stood at 7.75%, up from 7.50% at the end of
2013; foreign exchange reserves as of the end
of December 2014 stood at US$ 111.9 billion;
and the rupiah against the US dollar was at
Rp 12,440 per dollar, weakening by 2.06% from
Rp 12,189 per dollar at the end 2013.

Sehingga secara keseluruhan, tahun 2014


masih merupakan tahun konsolidasi bagi
perekonomian Indonesia. Dengan ekonomi yang
tumbuh 5,02%, Indonesia masih lebih baik dari
Singapura (2,83%) dan Korea Selatan (3,30%).
Selain itu, tingginya permintaan domestik
tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

In general, 2014 was a year of consolidation


for Indonesias economy. Growing at 5.02%,
Indonesia
still
outperformed
Singapore
(2.83%) and South Korea (3.30%). In addition,
domestic demand remained as the backbone of
Indonesias economy.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

109

Tinjauan Umum
Overview

110

Pelemahan
pertumbuhan
tersebut
juga
menunjukan masih lemahnya kondisi fiskal
nasional, ditandai dengan masih tingginya
defisit neraca perdagangan dengan penyebab
utama adalah besarnya subsidi energi yang
totalnya mencapai angka di atas Rp 400 triliun.
Di sisi moneter, langkah BI mempertahankan
kebijakan uang ketat secara terukur, membuat
perbankan Indonesia memiliki fundamental
yang kuat, dengan rata-rata CAR perbankan
sekitar 18%, jauh di atas ketentuan minimal
sebesar 8%. Jumlah kredit bermasalah juga
berada dikisaran 2%, dibawah ketentuan
maksimal 5%.

However, what Indonesias lower growth


reflected was in fact the weak state of national
fiscal conditions, marked by the large deficit
in the trade balance mainly caused by energy
subsidies that amounted to over Rp 400 trillion.
On the monetary side, Bank Indonesias decision
to apply a rigorous and measurable monetary
policy helped to bolster the base of Indonesian
banks, as shown by an average CAR of 18%, far
above the 8% minimum requirement. Further,
non-performing loans stood at around 2%,
lower than the maximum 5%.

Untuk tahun 2015, tantangan yang dihadapi


Indonesia akan semakin besar. Selain persoalan
nilai tukar, beberapa persoalan mendasar
yang harus dipecahkan adalah pengendalian
tingkat inflasi, perbaikan neraca perdagangan
dan peningkatan investasi. Sebagai upaya
menekan deficit trade balance, menekan inflasi,
dan menjaga stabilitas nilai kurs Rupiah Bank
Indonesia diperkirakan akan tetap menerapkan
kebijakan tight money policy yang telah
dijalankan selama tahun 2014. Kebijakan ini
ditempuh sebagai langkah antisipasi tekanan
dari faktor eksternal, seperti potensi kenaikan
suku bunga The Fed, yang tampak dari
peningkatan US Treasury Yield dan penguatan
mata uang Dollar, yang dapat mendorong
investor untuk memindahkan investasinya
dari emerging market (termasuk Indonesia) ke
Amerika Serikat.

As we move into 2015, the challenges will be


even greater for Indonesia. Aside from currency
issues, there are other fundamental problems
that the country needs to address such as
inflation, the trade balance and investment. To
reduce the trade balance deficit, control inflation
and maintain currency rates at a favorable
level, Bank Indonesia is expected to continue
its tight monetary policy that it started in 2014.
The policy was necessary to anticipate external
pressure such as higher interest rates from the
Federal Reserve, as signalled by an increase in US
Treasury yields and the strengthening of the US
dollar conditions that may encourage investors
to move their investments from the emerging
markets (that include Indonesia) to the United
States.

Hal yang membesarkan hati adalah tingginya


indeks kepercayaan konsumen terhadap
pemerintah baru. Beberapa program utama
yang telah direalisasikan di akhir tahun,
diantaranya program pengalihan subsidi BBM
untuk membiayai kegiatan-kegiatan untuk
meningkatkan kapasitas produksi, termasuk
sarana transportasi, ketenagalistrikan dan
telekomunikasi, dan kebijakan yang jelas untuk
merealisasikan peningkatan produksi.

However, the level of consumers trust in the


new government of Indonesia indicates a new
hope. An important step was realized toward
the end of last year, which was converting
the allocation for fuel subsidies to productive
sectors in order to spur production capacity,
including improving transportation, electricity
and telecommunications infrastructure. There
are also clear policies in place that address
production enhancement.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Umum
Overview

Tekad Pemerintah baru untuk membenahi dan


memastikan ketersediaan infrastruktur dasar
tersebut diyakini akan membuat kegiatan
ekonomi dapat berlangsung semakin lebih efisien
dan dapat mendukung peningkatan kegiatan
produksi di seluruh wilayah Indonesia. Langkah
tersebut akan lebih memastikan berkembangnya
status Indonesia, yang sebelumnya telah masuk
ke dalam negara berpendapatan menengah,
dengan pendapatan per kapita 2012 sekitar
US$ 4.154 (Human Development Index 2012,
World Population Data Sheet, data.worldbank.
org), menjadi negara maju dengan pendapatan
perkapita diatas US$ 10.000 di masa mendatang.

The determination of the new government to


reform and to ensure the availability of basic
infrastructure is a positive signal to the economy,
sending optimism on efficient economic activities
and improved production activities across
Indonesia. These steps will certainly provide a
strong base for Indonesia to elevate its status;
after being recognized as a middle-income
country with per capita income of around US$
4,154 in 2012 (Human Development Index 2012,
World Population Data Sheet, data.worldbank.
org), Indonesia is now ready to become a
developed country with per capita income of
over $ 10,000 in the future.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut,


pengamat
perekonomian
memperkirakan,
kendati di tahun 2015 masih akan menghadapi
tantangan yang berhubungan dengan defisit
neraca berjalan dan nilai tukar, perekonomian
Indonesia akan tumbuh pada kisaran yang
tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan tahun
2014. Keseluruhan tinjauan kondisi ekonomi
dan data-data kajian lembaga kredibel tersebut
menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan
ekonomi Indonesia di masa mendatang sangat
baik. Hal tersebut akan membuka peluang
investasi pada berbagai sektor-sektor ekonomi
di seluruh Indonesia.

In view of the above, economic observers


project that, despite challenges with regard to
the trade balance deficit and currency exchange
rate, Indonesias economy will grow at levels
at least similar to 2014. The overall economic
review, supported by data published by credible
institutions shows that Indonesias economic
opportunities going forward will stay sound
and lucrative with investment opportunities
in various economic sectors throughout the
country.

Kondisi dan prospek ekonomi tersebut memberi


dampak dan prospek yang berbeda terhadap
setiap segmen bisnis yang dijalani oleh Astra.
Uraian prospek dari masing-masing segmen
usaha sebagai dampak perubahan kondisi usaha
dan kondisi ekonomi selanjutnya dijelaskan
pada pembahasan masing-masing segmen bisnis
terkait.

The economic conditions and outlook set the


context for all of Astras business segments and
render different impacts to the businesses. The
following section discusses how each business
segment operates within the above economic
setting and its link to their performance.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

111

Struktur Bisnis

Business Structure

Jasa
Keuangan
Financial Service

Alat Berat dan


Pertambangan

Otomotif

Heavy Equipment and


Mining

Automotive

112

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Infrastruktur,
Logistik dan
Lainnya
Infrastructure, Logistics, and
Others

Teknologi
Informasi

Agribisnis
Agribusiness

Information Technology

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

113

Otomotif
Automotive

Astra konsisten mengembangkan portofolio otomotif di Indonesia untuk


memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan sarana transportasi
yang handal dan terjangkau, baik berupa kendaraan roda empat maupun
roda dua, yang memungkinkan para pelanggan untuk melakukan beragam
aktivitas dengan nyaman, didukung ketersediaan jaringan layanan purna
jual yang mengerti akan kebutuhannya.
Astra consistently develops its automotive portfolio in Indonesia to meet the needs of Indonesians for
reliable and accessible means of transportation, whether four-wheel or two-wheel. We aim to enable our
customers to carry out their day-to-day activities by providing after sales services dedicated to catering to
their needs.

114

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Segmen otomotif Astra mengacu pada kegiatan


beberapa anak usaha dan afiliasi dibidang
produksi, distribusi, dan jasa terkait industri
otomotif dengan tiga produk utama, yakni
mobil, motor dan suku cadang. Jaminan kualitas
produk dan layanan membuat bisnis otomotif
Astra dikenal dan dipercaya sebagai sahabat dan
mitra yang handal dalam memenuhi kebutuhan
alat transportasi bagi keluarga, korporasi dan
masyarakat umum di seluruh Indonesia.

Astras automotive segment entails a variety of


activities carried out by subsidiaries and affiliates
that focus on manufacturing, distribution and
other automotive-related services, with three
main products: cars, motorcycles and spare parts.
Guaranteed product and service quality has
made Astras automotive business a renowned,
trusted and reliable partner in providing means
of transportation to families, corporations and
the Indonesian public in general.

Astra menawarkan ragam pilihan dan model


terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan
konsumen, mulai dari sepeda motor Honda
hingga berbagai ukuran mobil dan truk
bermerek Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW,
Peugeot dan UD Trucks. Berbagai merk tersebut
diproduksi atau dikelola oleh perusahaan Grup
Astra dengan persentase kepemilikan bervariasi.
Astra juga memastikan kemudahan jangkauan
bagi konsumen untuk pembelian, pemeliharaan
dan perawatan kendaraan dengan jaringan
distribusi dan layanan terluas di Indonesia,
didukung oleh jajaran perusahaan pembiayaan
Astra yang menawarkan kredit konvensional
dan syariah yang terjangkau serta variasi jenis
suku cadang dan aksesoris otomotif hasil
produksi Astra Otoparts.

Astra offers a comprehensive range of options


of the latest motor vehicle models that appeal
to customers needs from Honda motorcycles
to various types and sizes of car and truck from
Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot and
UD Trucks. These various models and types are
manufactured or managed by Astra Group
company under different stock ownership. Astra
also ensures that customers can easily access
the point of sales and maintenance outlets
by setting up the largest and most extensive
distribution and service network in Indonesia,
complemented by Astras financing companies
that offer both conventional and sharia financing
schemes as well as a wide range of spare parts
and automotive accessories manufactured by
Astra Otoparts.

Melalui AstraWorld, Astra menunjukkan


komitmen untuk memaksimalkan kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Setiap tahap pembelian
dan kepemilikan kendaraan dibantu dengan
berbagai layanan, mulai dari bantuan konsultasi,
penawaran fasilitas pembiayaan, perlindungan
asuransi serta akses layanan darurat dan
penyelesaian keluhan pelanggan.

Through
AstraWorld,
Astra
shows
its
commitment to always enhancing customer
satisfaction and loyalty. Astra seeks to create an
end-to-end service experience from consultation
assistance to helping customers make buying
decisions, offering financing and insurance
and providing emergency service, to complaint
resolution.

Astra senantiasa memotori berbagai inisiatif


pengembangan bisnis dengan semangat inovasi
yang bertujuan untuk meraih prestasi lebih baik
serta mempertahankan daya saing dan posisi
kepemimpinan dengan reputasi kendaraan
Astra sebagai pilihan favorit masyarakat
Indonesia. Astra memantapkan jejak inovasinya
dalam industri otomotif nasional dengan
diluncurkannya dua model kendaraan perdana
karya cipta anak bangsa yang dikembangkan

Astra aims to always be at the frontier of


innovation, pioneering business development
initiatives with the spirit to excel, to be
competitive and to attain market leadership by
making sure Astra vehicle products are the first
choice of Indonesian consumers. Astra marked
an innovative achievement in the national
automotive industry by launching two cars, the
first of their kind created by this nations talents
within Astras internal team and in collaboration

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

115

Tinjauan Bisnis
Business Review

116

oleh tim internal Astra, bekerjasama dengan


Toyota dan Daihatsu, yaitu Astra Toyota Agya
dan Astra Daihatsu Ayla.

with Toyota and Daihatsu Astra Toyota Agya


and Astra Daihatsu Ayla.

Komitmen pada kualitas layanan dan inovasi


yang diterapkan membuat unit otomotif
tetap mampu menunjukan kinerja yang cukup
membesarkan hati di tahun 2014 yang penuh
tantangan. Total volume penjualan mobil Astra
di tahun 2014 mencapai 614 ribu unit, turun 6%
dari 654 ribu unit di tahun sebelumnya, dengan
pangsa pasar sedikit menurun dari 53% menjadi
51%. Sementara penjualan sepeda motor Honda
kembali mencatatkan kenaikan hingga sebesar
7,5%, dari 4,7 juta unit ditahun 2013 menjadi
5,1 juta unit pada tahun 2014 diiringi kenaikan
pangsa pasar dari 61% menjadi 64%. Penjualan
produk komponen otomotif juga mengalami
kenaikan selaras dengan pertumbuhan volume
penjualan mobil maupun motor.

The commitment to service quality and


innovation enabled the automotive unit
to record satisfactory results during the
challenging 2014. The total sales volume of
Astra cars in 2014 reached 614 thousand units,
down by 6% from 654 thousand units in the
earlier year, while market share drop from 53%
to 51%. Meanwhile, sales of Honda motorcycle
showed strong growth of 7.5%, rising from 4.7
million units in 2013 to 5.1 million units in 2014,
while market share increased from 61% to 64%.
Sales of automotive components also tracked
the growth of sales volumes of both cars and
motorcycles.

Pada tahun 2014, segmen bisnis otomotif Astra


secara keseluruhan membukukan penurunan
pendapatan bersih sebesar 1% dari Rp 108,0
triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 107,0
triliun. Tingginya tingkat persaingan dan
naiknya berbagai komponen biaya, seperti
biaya bahan baku dan tenaga kerja, membuat
laba bersih segmen otomotif mengalami
penurunan menjadi Rp 8,5 triliun, turun 14%
dari Rp 9,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Kontribusi pendapatan bersih di sektor otomotif
terhadap total pendapatan bersih Astra, juga
terpengaruh, menurun dari 56% pada tahun
2013 menjadi 53%.

In 2014, net revenue from Astra automotive


businesses amounted to Rp 107.0 trillion in
2014, declined by 1% from Rp 108.0 trillion in
2013. Tough competition and increases across
several cost components, including raw material
and labor, affected net income performance of
automotive segment, which decreased to Rp 8.5
trillion, down by 14% from Rp 9.8 trillion in the
previous year. Thus, the automotive segment
net revenue contribution to Astras consolidated
net revenue was also affected and decreased
from 56% in 2013 to 53%.

Pada pos laba bersih, grup otomotif di tahun


2014 memberi kontribusi sebesar 44% terhadap
laba bersih Grup senilai Rp 19,2 triliun.

In terms of net income, the automotive group in


2014 accounted for 44% of the Groups Rp 19.2
trillion in net profit.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Tabel Kepemilikan Saham Astra


di Perusahaan-perusahaan Manufaktur Otomotif, 2014
Astra Share Ownership in Automotive Manufacturing Companies, 2014
Nama
Singkatan
Persentase Kepemilikan Saham
Name
Abreviation
Shareholding Percentage
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
TMMIN
5%
PT Astra Daihatsu Motor
ADM
32%
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
IAMI
45%
PT Astra Multi Trucks Indonesia
AMT Indonesia
75%
PT Tjahja Sakti Motor
TSM
100%
PT Astra Honda Motor
AHM
50%
PT Astra Otoparts Tbk
AOP
80%

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

117

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

118

Tinjauan Industri Otomotif 2014

Automotive Industry Review 2014

Tahun 2014 merupakan salah satu periode yang


penuh tantangan dalam industri otomotif.
Seperti disinggung pada uraian tinjauan
ekonomi makro, ada empat sebab utama
yang membuat permintaan mobil melambat
di tahun 2014, dan disaat bersamaan, terjadi
peningkatan persaingan antar produsen
otomotif nasional. Pertama, menurunnya daya
beli konsumen sebagai akibat melemahnya
kegiatan perekonomian nasional sebagai
dampak belum pulihnya perekonomian global
yang dibarengi naiknya harga BBM dan biaya
energi lain (listrik dan gas). Pelemahan kondisi
ekonomi global juga membuat lemahnya
permintaan akan komoditas primer indonesia,
seperti hasil perkebunan dan produk mineral
primer.

The year 2014 was regarded as an extremely


challenging period by the automotive industry.
As illustrated in the macro-economic review
section, there were four underlying factors
that impeded growth of automotive demands
in 2014 and at the same time heightened
competition in the industry. First, buying power
was affected by the sluggish national economy,
which was caused by slow recovery in the global
economy. At the same time, household costs
increased following changes in fuel price and
other energy needs (electricity and gas). Global
economic condition also affected demand for
Indonesian primary commodities such as from
the plantation sector and primary mineral
products.

Kedua, melemahnya nilai tukar rupiah dan


ketiga naiknya tingkat suku bunga, yang
membuat daya beli konsumen melemah, yang
memicu penundaan pembelian barang-barang
diluar kebutuhan pokok, termasuk kendaraan.
Yang
keempat
adalah
agenda
Pemilu
nasional yang sempat menciptakan kondisi
ketidakpastian dibidang sosial politik yang
juga membuat konsumen menunda keputusan
pembelian kendaraan.

The second and third factors were the weakening


rupiah exchange rate and increase in the interest
rate; with restricted buying power, consumers
tended to focus on purchases of primary goods
and delay other purchases, including vehicles.
The fourth factor was the national elections,
which, for a period of time in 2014, created
uncertainty in the socio-political sphere and also
affected consumers buying decisions.

Seluruh kondisi tersebut membuat realisasi


penjualan mobil di Indonesia relatif sama, tidak
berubah dari jumlah penjualan di tahun 2013
yang sebesar 1,2 juta unit (sumber: Gaikindo).
Pasar mobil nasional masih dimotori oleh pasar
kendaraan penumpang (passenger car) yang
berkontribusi sekitar 73% dari total penjualan
mobil, kemudian diikuti oleh pasar kendaraan
komersial sebesar 27%. Salah satu dari produk
mobil penumpang yang meramaikan pasar
pada tahun 2014 adalah kendaraan ramah
lingkungan Low Cost Green Car (LCGC) dan
mobil jenis MPV, seperti Toyota Innova, Toyota

Under the above circumstances, car sales in


Indonesia were relatively flat, with insignificant
change of volume from 2013, when total sales
achieved 1.2 million units (source: Gaikindo).
The leading products in the national car market
were still passenger cars, which contributed to
around 73% of the total car sales volume, while
commercial cars contributed 27%. Among the
notable passenger car products in the market in
2014 were low cost green car (LCGC) automobiles
and MPV types such as the Toyota Innova, Toyota
Avanza and Daihatsu Xenia. Commercial-car
sales in the meantime were affected by sluggish

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

Avanza, dan Daihatsu Xenia. Pelemahan


kegiatan
perekonomian
juga
membuat
lemahnya permintaan kendaraan komersial
seperti truck ringan, truck sedang, pick up dan
sebagainya. Secara keseluruhan hanya mobil
jenis LCGC saja yang permintaannya di tahun
2014 lalu mengalami peningkatan.

economic activities whereby demand for light


trucks, medium trucks and pick-ups, to mention
a few, decreased. Overall, across all categories,
it was only demand for LCGC cars that showed
growth.

Ditengah melemahnya permintaan, realisasi


investasi
berupa
penambahan
kapasitas
produksi dan perluasan jaringan pemasaran
yang dilakukan para produsen otomotif dan
Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) terus
berlangsung. Dengan penambahan kapasitas
produksi tersebut terjadilah excess supply yang
menyebabkan kerasnya persaingan bisnis mobil
Indonesia sepanjang tahun 2014.

Amid low demand, from the supply side initiatives


such as production capacity enhancement and
expansion of marketing networks carried out by
car manufacturers and sole agents entered their
commercial stage in 2014. With automakers
utilizing their increased production capacity,
excess supply was inevitable and predictably
drove tight competition in Indonesias
automobile business throughout 2014.

Pasar sepeda motor domestik juga cukup


terpengaruh oleh kurang kondusifnya kondisi
perekonomian nasional di tahun 2014 lalu,
seperti tercermin pada tingkat pertumbuhan
volume penjualan yang lebih rendah. Setelah
sebelumnya, di tahun 2013 volume penjualan
sepeda motor tumbuh 10% mencapai 7,7 juta
unit, pada tahun 2014 volume penjualan hanya
tumbuh sekitar 2% mencapai 7,9 juta unit.

The motorcycle market was also affected by


the adverse economic conditions in 2014, as
reflected in lower growth of sales volume. After
growing by 10% in 2013 and selling 7.7 million
units, in 2014 the sales volume rose by only 2%
to 7.9 million units.

Prospek Industri Otomotif

Automotive Industry Outlook

Kondisi industri otomotif di tahun 2014 tersebut


diperkirakan masih akan berlangsung di tahun
2015. Realisasi angka penjualan di tahun
mendatang diproyeksikan bergerak lambat
dalam jangka pendek, sampai dengan terjadinya
perubahan makro ekonomi secara fundamental.
Realisasi pembangunan infrastruktur dari
pengalihan subsidi BBM dan perbaikan
kondisi usaha diharapkan dapat membuat
perekonomian domestik tumbuh lebih baik.
Dilain pihak perbaikan perekonomian global
yang sebelumnya berjalan tidak seimbang,
diharapkan berlangsung lebih baik, didorong
oleh turunnya harga minyak di pasar global, dan
didukung oleh keberhasilan program intensif
ekonomi di beberapa negara kawasan Asia
seperti Cina dan Jepang.

Automotive industry conditions in 2014 are


projected to continue into 2015. Realization
of sales volume in the coming year is forecast
to be flat, at least in the short term, until
fundamental changes at the macro-economic
level take place. At the national level,
infrastructure development as a result of fuel
subsidy conversion and an improved domestic
situation overall are expected to spur economic
growth. Globally, progress is expected to occur
across different countries, especially now that
global oil prices have decreased and a number
of countries in Asia, such as China and Japan,
have started to gain success from their intensive
economic programs.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

119

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

120

Kondisi tersebut diharapkan mampu mendorong


tumbuhnya kembali pasar otomotif, sehingga
mendorong maraknya investasi oleh pemegang
merek otomotif internasional di Indonesia yang
merefleksikan prospek jangka panjang yang
dinilai sangat menjanjikan, dan dapat menjadi
kenyataan. Prospek ekonomi Indonesia dalam
jangka panjang yang semakin baik serta jumlah
populasi penduduk berpenghasilan menengah
ke atas yang terus berkembang akan mendorong
peningkatan mobilitas yang pada akhirnya
membutuhkan dukungan alat transportasi yang
memadai.

The conditions are also expected to propel


the growth of the automotive market and
will therefore attract more investment from
international
automotive
companies
in
Indonesia. This will enable the country to
realize its long-term and sizeable potential.
Indonesias economy in the future is projected
to grow, and the middle-income population will
also continue to expand, which means greater
mobility will be required and convenient means
of transportation will become part of the
everyday necessity.

Dibandingkan dengan negara-negara lain,


Indonesia masih mencatat tingkat kepemilikan
mobil yang relatif rendah saat ini, yaitu 1 mobil
untuk setiap 25 orang, atau baru 4% dari
populasi penduduk. Di negara lain di kawasan
ASEAN, angka ini sudah mencapai 30%.
Suatu indikasi bahwa masih tingginya potensi
pertumbuhan permintaan otomotif di tahuntahun mendatang.

Compared with other countries, Indonesias


car ownership ratio is in fact relatively low, at
one car for every 25 people, or only 4% of the
countrys population. In other ASEAN countries,
the ratio has reached 30%. This indicates that
the automotive sector still has ample room for
growth in the coming years.

Dengan kondisi keterbatasan sarana transportasi


umum, kepemilikan mobil di Indonesia bukan
hanya bagian dari gaya hidup, melainkan
kebutuhan untuk mendukung mobilitas,
mendukung kegiatan usaha dan aktivitas
lainya. Sehingga permintaan mobil penumpang,
utamanya jenis MPV 7 penumpang di masa
mendatang tampaknya akan pulih lebih cepat.
Mobil-mobil kompak yang termasuk kelompok
LCGC tampaknya juga akan tetap diminati di
masa mendatang. Sementara pertumbuhan
permintaan mobil komersial akan berkorelasi
dengan kecepatan pulihnya perekonomian
global dan nasional di masa-masa mendatang.

Considering the situation of public transportation,


car ownership in Indonesia is not only part of
a lifestyle; there is genuine need for cars to
support users mobility in carrying out their
business or other daily activities. Therefore,
demand for passenger cars, especially MPVs that
can carry up to seven passengers, is projected
to recover at a rapid pace. City cars in the LCGC
category will also continue to perform notably,
while demand for commercial cars will correlate
with the speed of global and national economy
recovery.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

Pada sisi lain, tingginya biaya bahan bakar


minyak, kondisi lalu lintas yang padat dan
terbatasnya transportasi publik yang nyaman
serta infrastruktur perhubungan yang memadai
membuat sepeda motor menjadi andalan
masyarakat Indonesia untuk mendukung
mobilitasnya sehari-hari berkat kemudahan
bermanuver di jalan-jalan sempit untuk menuju
tujuan dengan lebih cepat dan efisien.

On the other hand, high fuel costs, traffic


congestion and the lack of convenient public
transportation and adequate transportation
infrastructure will drive Indonesian consumers
also to rely on motorcycles for their day-to-day
activities. Motorcycles are undeniably agile and
easily maneuvered in narrow spaces, enabling
users to arrive at their destinations quickly and
efficiently.

Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan


tingkat penghasilan yang masih termasuk
golongan menengah, menjadikan sepeda motor
sebagai pilihan sarana transportasi yang paling
ekonomis. Potensi permintaan sepeda motor
juga akan berasal dari habisnya masa pakai yang
diperkirakan berulang setiap 3-5 tahun sekali,
menunjukkan tetap tingginya prospek industri
sepeda motor di tahun-tahun mendatang.

The vast Indonesian population and its middleincome status make motorcycles the most
economical means of transportation. Demand
for motorcycles will also be driven by a utilization
cycle that is estimated to occur every three to
five years, which signals a promising outlook for
the motorcycle market in the future.

Mengingat strategisnya peran alat transportasi


dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Astra
mengalokasikan dana investasi yang memadai
untuk mengembangkan kompetensi dan
kapabilitasnya di sektor otomotif, dalam bentuk
pembangunan fasilitas produksi mobil maupun
sepeda motor guna memenuhi kebutuhan
konsumen akan produk pendukung transportasi
yang berkualitas sebagaimana diuraikan pada
penjelasan berikut.

Considering the strategic role of transportation


in boosting the economic growth and the
wellbeing of the people, Astra allocates sufficient
investment funds to enhance its competence
and capability in the automotive sector by
establishing car and motorcycle manufacturing
facilities. Astra aims to meet customers needs
for quality transportation apparatus, as will be
elaborated in the following section.

Total volume penjualan


mobil Astra di tahun 2014
mencapai

614.000

unit

The total sales volume of Astra


cars in 2014 reached 614,000
units

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

121

Grup Mobil
Group Automobile

Astra memandang Indonesia memiliki potensi pasar yang


akan bertumbuh semakin baik, mengingat besarnya potensi
pertambahan penduduk berpenghasilan menengah dan tinggi
di masa mendatang dari total jumlah penduduk yang saat ini
berkisar 253 juta jiwa. Bagi masyarakat Indonesia, kepemilikan
kendaraan adalah suatu kebutuhan untuk mendukung mobilitas
dalam melaksanakan beragam aktivitas, baik dalam rangka
pelaksanaan tugas maupun untuk berekreasi bersama keluarga.
Oleh karena itu, pelemahan permintaan yang membuat
persaingan semakin ketat saat ini, tidak mempengaruhi
komitmen Astra untuk merealisasikan beragam program
investasinya.
Astra konsisten memperkenalkan produk-produk baru,
menambah kapasitas produksi, menginisiasi penerapan
beragam inovasi untuk meningkatkan kinerja produknya,
memperluas jaringan dan menyempurnakan kualitas layanan
purna jual agar semakin dekat dengan para pelanggan setia
Toyota di Indonesia, memenuhi harapan mereka terhadap
produk-produk kendaraan penumpang maupun kendaraan
komersial berkualitas, stylish dan andal sesuai dengan
kebutuhan, sekaligus mengiringi perjalanan Indonesia
membangun masyarakat yang semakin maju dan sejahtera.
With the sizeable growth potential of the middle and high-income
population in Indonesia, which at present reaching 253 million people,
Astra believes that Indonesias market potential will only grow. For
many Indonesians, a private vehicle is a necessity for mobility, enabling
them to carry out any kind of activities for work or leisure purposes.
To that end, despite the declining demand that heightened
competition, Astras commitment to its investment programs did not
waver.
Astra consistently introduces new products, enhances production
capacity, initiates a variety of innovation programs to improve product
performance, expands its network and enhances its after sales service
quality. All these efforts are made to strengthen Toyotas relationship
with its loyal customers across Indonesia, fulfilling their expectations of
passenger and commercial cars that are of excellent quality, stylish and
apt for their needs. We are dedicated to walking alongside Indonesia,
building the welfare of the people.

Suparno Djasmin
Direktur / Director

122

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Kendaraan Penumpang & Komersial

Passenger & Commercial Vehicles

Toyota

Toyota

PT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah perusahaan


yang dikendalikan bersama oleh Perseroan
dan Toyota Motor Corporation (TMC), dengan
komposisi kepemilikan saham masing- masing
sebesar 51% dan 49%. TAM merupakan agen
pemegang merek Toyota di Indonesia.

PT Toyota-Astra Motor (TAM) is an entity jointly


controlled by the Company and Toyota Motor
Corporation (TMC), with ownership composition
of 51% and 49%, respectively. TAM is Toyotas
brand-holding agent in Indonesia.

PEMASARAN

MARKETING

Toyota kini semakin berkembang sebagai salah


satu merek mobil favorit masyarakat Indonesia
dengan berbagai keunggulan yang dapat
memenuhi ekspektasi pelanggan setianya di
tanah air. Berbagai keunggulan yang dimiliki
Toyota dalam hal kemudahan perawatan,
luasnya jaringan layanan yang dilengkapi
dengan kemampuannya dalam menawarkan
beragam variasi kendaraan untuk memenuhi
segala kebutuhan konsumen dalam kategori
pasar yang berbeda, serta kemampuan berinovasi
untuk terus memperbaharui penawaran produk
selaras dengan perkembangan teknologi dan
tren di dunia otomotif.

Toyota continues to grow as one of Indonesias


leading car brands, offering abundant features
of excellence that justly meet the expectations
of its loyal customers in the country. Toyotas
outstanding features include easy maintenance,
vast service network and availability of a wide
selection of car types for all kinds of consumers
needs and market categories. Toyota also has
the unique ability to continuously innovate and
reinvigorate its product propositions in line with
technological development and trends in the
automotive industry.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

123

Tinjauan Bisnis
Business Review

124

Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen


akan mobil yang berkualitas yang juga selaras
dengan perubahan lifestyle, pada tahun 2014,
Toyota kembali meluncurkan sebanyak 5 model
mobil Toyota dan Lexus baru dan 2 model
facelift pada berbagai kelas kendaraan sebagai
salah satu inisiatif strategi untuk menjaga posisi
kepemimpinan pasar.

To meet consumers demands for quality cars


that are aligned with changes in lifestyle,
Toyota and Lexus introduced 5 new models
and 2 facelift models in 2014 across various car
types as part of Toyotas strategic initiatives to
maintain market leadership.

Dalam rangka mengatasi kerasnya tingkat


persaingan, Toyota berupaya meningkatkan
kualitas produk & layanan yang terbaik bagi
pelanggan, di seluruh wilayah dan di seluruh
segmen pasar Provide Best Total Customer
Ownership Experience untuk memenangkan
loyalitas konsumen.

To stand out amid the rigorous competition,


Toyota strives to improve the quality of its
products and services, committed to providing
the best to customers anywhere in the country
and in all market segments Provide Best Total
Customer Ownership Experience - in order to
win customer loyalty.

Secara
keseluruhan,
Toyota
berhasil
mempertahankan urutan teratas berdasarkan
porsi penjualan mobil nasional. Namun
demikian, kerasnya persaingan pasar terutama
pada segmen mobil low MPV, menghasilkan
realisasi pangsa pasar yang lebih rendah, yaitu
33% dari posisi 35% di tahun sebelumnya.

Overall, Toyota was able to maintain its


nationwide position of car sales, although
stringent market competition did affect some
segments, especially low MPV. Low MPV booked
a lower market share of 33% from 35% the
previous year.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

125

Tinjauan Bisnis
Business Review

126

Ditengah kondisi usaha yang menantang


tersebut
TAM
konsisten
merealisasikan
investasinya dalam rangka meningkatkan
infrastruktur jaringan distribusi nasional
yang
tangguh
guna
memastikan
kesempurnaan layanan dan membangun
loyalitas
serta
hubungan
berkelanjutan
dengan pelanggan dan pemilik kendaraan.
Penjualan Toyota dilakukan melalui Toyota
Sales Operation (TSO), atau lebih dikenal
dengan nama Auto2000, dan 4 dealer utama
lainnya untuk memaksimalkan cakupan wilayah
operasi di tanah air.

In a challenging business climate, TAM


consistently realized its investment plans of
enhancing national distribution network
infrastructure to ensure service excellence,
bolster customer loyalty and strengthen
relationships with customers and car owners.
Toyota Sales Operation (TSO), popularly known
as Auto2000, conducts sales of Toyota cars as
well as through another four main dealers to
maximize market reach throughout the country.

Jaringan distribusi dan layanan service


diperluas dengan membuka masing-masing 12
sales outlet dan 12 service outlet baru sehingga
total menjadi 276 outlet pada akhir tahun 2014.

The distribution and service network is expanded


with the opening of 12 new sales outlets and 12
new service outlets, totaling 276 outlets by the
end of 2014.

FASILITAS PRODUKSI TOYOTA

MANUFACTURING FACILITY TOYOTA

Dalam rangka mengantisipasi peningkatan


permintaan konsumen dan menunjukkan
komitmen investasi yang berkelanjutan di
masa mendatang, pada tahun 2012 lalu, Toyota
telah mengumumkan rencana penambahan
investasinya di Indonesia yang disampaikan
langsung oleh Presiden Toyota Manufacturing
Corporation Jepang, Akio Toyoda bersama
lima perusahaan Toyota Grup lainnya. Pada
tahun 2014, Astra, melalui Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) tengah
merealisasikan rencana investasi tersebut.

To anticipate future needs and as evidence of


its commitment to sustainable investments, in
2012 Toyota announced its investment plans
in Indonesia. The announcement was made by
Toyota Manufacturing Corporation President
Akio Toyoda, accompanied by representatives
of five other companies within Toyota
Group. In 2014, Astra through Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) was in the
process of realizing the investment plan.

Beberapa dari rencana invetasi tersebut telah


diselesaikan pada awal tahun tahun 2014,
meliputi beroperasinya pabrik Karawang II
yang memproduksi kendaraan penumpang
(passenger car) Etios Valco, Yaris, Vios dan
Limo. Selain itu, Astra tengah membangun
pabrik mesin di Karawang yang direncanakan
akan mulai beroperasi di tahun 2016 dengan
kapasitas produksi 216.000 unit per tahun.

Some parts of the plan were concluded in


the beginning of 2014, Karawang II facility
has commenced operation to manufacture
passenger car models Etios Valco, Yaris, Vios
and Limo. In addition, Astra is constructing an
engine-manufacturing facility in Karawang.
Projected to start operations in 2016, the facility
will have a production capacity of 216,000 units
per year. Astra is also preparing programs for

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Astra juga sedang mempersiapkan aktivitas


pengembangan supplier baik lapis pertama
maupun lapis kedua dan ketiga untuk
mendukung peningkatan kapasitas produksi
yang ada.

supplier development for first, second and third


tier suppliers to be aligned with production
capacity enhancement initiatives.

Dengan adanya fasilitas produksi yang baru,


total kapasitas produksi Toyota di akhir tahun
2014 adalah sebesar 250.000 unit, tidak termasuk
produk Toyota yang juga diproduksi di pabrik
PT Astra Daihatsu Motor.

With the addition of the new facility, Toyotas


production capacity at the end of 2014 stood
at 250,000 units, exclusive of Toyota products
produced at PT Astra Daihatsu Motor facilities.

Kapasitas Produksi Terpasang Astra Mobil


Astra Production Capacity Cars
Merek Produk
Nama Perusahaan
2013
2014
Brands
Company
PT Astra Daihatsu Motor
460,000
530,000
Toyota & Daihatsu
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
200,000
250,000 Toyota Kijang Innova, Fortuner,
Vios, Limo, Yaris & Etios Valco
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
31,000
31,000
Isuzu Elf

KINERJA TOYOTA DI TAHUN 2014

TOYOTA PERFORMANCE IN 2014

Sepanjang 2014, TAM meluncurkan 5 model


mobil Toyota dan Lexus baru serta 2 model
facelift, untuk menjawab keinginan konsumen
akan emotional design dari sebuah produk serta
melengkapi varian Toyota di kelas MPV & SUV.
Inovasi-inovasi tersebut diterima dengan baik
oleh masyarakat sehingga penjualan beberapa
varian mobil tetap meningkat dan Toyota tetap
memimpin pangsa pasar mobil Indonesia.

In 2014, TAM launched 5 new Toyota and


Lexus models and two facelift models to fulfill
consumers expectation of products with
emotional design and to complement Toyotas
variants in the MPV and SUV segments. The
innovations were well received by the market;
sales of a number of variants increased and
Toyota remained the leader of Indonesias car
market.

Pada tahun 2014, total penjualan mobil Toyota


termasuk merek Lexus mencapai 399.746
unit, turun 8% dari 434.869 unit pada tahun
sebelumnya. Komposisi penjualan didominasi
oleh Avanza dengan 41% dari total unit
penjualan pada tahun 2014, kemudian Toyota
Agya dari segmen LCGC dengan 17% disusul
oleh Toyota Innova yang mengambil porsi
sebesar 14% dan Rush sebesar 7%.

In 2014, the overall sales of Toyota cars, including


Lexus brand reached 399,746 units, or decreased
8% from 434,869 units in the previous year. Sales
composition consisted of Avanza accounting for
41% of total sales in 2014; Toyota Agya from the
LCGC segment with 17%; Toyota Innova with
14%; and Rush with 7%.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

127

Tinjauan Bisnis
Business Review

128

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik,


Toyota juga berhasil mencatatkan pertumbuhan
volume ekspor kendaraan bermerek Toyota dari
berbagai jenis, dengan volume ekspor per bulan
mencapai 160.000 unit.

In addition to successfully meeting the needs


of the domestic market, Toyota also recorded
volume growth in exports of Toyota cars of
different types; monthly export volume reached
160,000 units.

RENCANA TOYOTA TAHUN 2015

TOYOTA PLANS FOR 2015

Menghadapi iklim persaingan yang terus


meningkat serta kondisi perekonomian yang
masih dibayangi krisis ekonomi global, Toyota
akan terus mengedepankan keunggulan
operasional sebagai strategi pengembangan
bisnis yang berkesinambungan. TAM juga
berupaya
mempertajam
kemampuan
beradaptasi dan merespon perkembangan bisnis
yang dinamis, termasuk pengenalan modelmodel mobil baru, penyempurnaan layanan
purna jual, penggunaan sistem informasi
yang memfasilitasi integrasi data, sistem dan
infrastruktur dalam kegiatan operasional,
serta menjaga daya saing yang optimal
melalui efisiensi biaya dan memaksimalkan
kepuasan pelanggan. Seluruh upaya tersebut
dielaborasikan kedalam 4 pilar strategi
pengembangan, sebagai berikut:

Operational excellence as the backbone of


continuous business development strategy is a
fundamental element for Toyota to withstand
growing competition and endure unfavorable
economic conditions stemming from the global
economic crisis. TAM will also strengthen its ability
to adapt and respond to the dynamic changes in
the business environment by introducing new
models, refining after sales service networks,
utilizing information systems that enable data,
system and infrastructure integration within
operational activities, maintaining optimum
competitiveness through cost efficiency and
maximizing customer satisfaction levels. These
efforts are encapsulated into four pillars of
development strategy:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

1. Strengthen Leadership in All Segments & Area


Memperkuat kepemimpinan di seluruh
segmen dan area terutama dalam mendorong
image produk Toyota dan memperluas
jaringan di seluruh Indonesia.

1. Strengthen Leadership in All Segments &


Areas
Leadership in all segments and areas is
strengthened in particular to bolster the
brand image of Toyota products and expand
the network across all parts of Indonesia.

2. Realize Best Total Customer Ownership


Experience
Berusaha memberikan kepuasan pelanggan
dengan memberikan produk dan servis yang
terbaik.

2. Realize Best Total Customer Ownership


Experience
Striving to provide customer satisfaction
through the best products and services.

3. Strengthen Product Strategy


Memperkuat strategi produk yang berfokus
pada keunggulan produk-produk Toyota
serta mendorong inovasi dalam produk baru
yang dibutuhkan pelanggan

3. Strengthen Product Strategy


Product strategy focuses on Toyotas product
excellence and innovating new products to
meet customers needs.

4. Reinforce Resources (Business Operation,


People, Organization) & Good Corporate
Governance
Menggunakan sumber daya terutama dalam
hal SDM, modal, operasi & proses bisnis yang
efektif dan infrastruktur IT yang ada sebaikbaiknya untuk melancarkan proses bisnis
serta berusaha mengimplementasikan Good
Corporate Governance

4. Reinforce Resources (Business Operation,


People, Organization) & Good Corporate
Governance
To optimize resources, especially human
resources, capital, effective operations
& business process and IT infrastructure
to enable seamless business operations
and implementation of Good Corporate
Governance.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

129

Tinjauan Bisnis
Business Review

Penurunan permintaan baik untuk kendaraan


penumpang maupun untuk kendaraan komersial
membuat persaingan semakin ketat.
Astra meyakini bahwa kondisi tersebut terutama
disebabkan oleh melemahnya kondisi perekonomian
yang suatu saat akan membaik seiring dengan semakin
pulihnya perekonomian global dan semakin stabilnya
kondisi sosial politik di dalam negeri mengiringi
terbentuknya Pemerintahan baru yang membawa
harapan bagi terjadinya perbaikan perekonomian
domestik.
Oleh karena itu, kami berupaya mengatasi kondisi saat
ini, sekaligus mengantisipasi pulihnya pasar di masa
mendatang dengan merealisasikan beragam program,
meliputi: inovasi produk, perbaikan sistem operasi agar
semakin efisien, peningkatan kompetensi SDM guna
memperbaiki produktifitasnya dan penguatan jaringan
pemasaran maupun jaringan layanan purna jual.
Lower demand for commercial and passenger vehicles has
resulted in tougher competition.
Astra is certain that these conditions, largely driven by
the sluggish economy, will improve in line with global
economic growth and stable domestic social as well
as political conditions, while the newly established
government brings new hope for economic betterment.
To that end, we have continued our efforts to overcome
challenges while making sure we are ready for a better
market environment by realizing a variety of programs,
covering: product innovation, operational system
improvement to achieve higher efficiency, human capital
competency enhancement to boost productivity and
strengthening marketing and after sales network.

Sudirman Maman Rusdi


Direktur / Director

130

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Kendaraan Penumpang & Komersial

Passenger & Commercial Vehicles

PEMASARAN

MARKETING

Daihatsu

Daihatsu

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah agen


tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia.
Saat ini ADM bertanggung jawab untuk
memproduksi kendaraan Daihatsu dan Toyota
seperti Xenia dan Avanza, Terios dan Rush, Gran
Max, Luxio, Ayla dan Agya. ADM bekerjasama
dengan PT Astra International Tbk Daihatsu
Sales Operation (DSO) yang memiliki jaringan
sekaligus menyediakan layanan penjualan
dan purna jual Daihatsu di Indonesia. Selain
memasarkan kelima jenis Daihatsu produksi
ADM, DSO juga memasarkan Dahatsu Sirion
yang diimpor dari Malaysia. Selaras dengan
tagline Daihatsu Sahabatku seluruh Outlet
Daihatsu siap melayani kebutuhan pelanggan
dengan kualitas pelayanan layaknya seorang
Sahabat.

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole


brand-holding agent of Daihatsu brand in
Indonesia. Today, ADM is responsible for
the manufacturing of Daihatsu and Toyota
automobiles, such as Xenia and Avanza, Terios
and Rush, Gran Max, Luxio, Ayla and Agya. ADM
collaborates with PT Astra International Tbk
Daihatsu Sales Operation (DSO), which manages
the network as well as providing Daihatsu sales
and after sales services in Indonesia. In addition
to distributing Daihatsu vehicles manufactured
by ADM, DSO also markets Daihatsu Sirion,
imported from Malaysia. With the tagline
Daihatsu Sahabatku (Daihatsu, My Best
Friend), all Daihatsu outlets are ready to meet
customers needs and welcome them with a
warm and friendly service.

Sepanjang tahun 2014 Daihatsu menambah lima


jaringan Outlet baru, sehingga pada akhir tahun
2014, Daihatsu di Indonesia ditopang oleh 216
Outlet yang terdiri dari 130 jaringan Outlet
berstatus VSP (vehicle, service, parts) lengkap
melayani penjualan, pelayanan bengkel dan
suku cadang, serta 86 jaringan Outlet berstatus
V (vehicle) yang hanya melayani penjualan.

In 2014, Daihatsu expanded its network by


opening five new outlets. In total, by the end of
2014, Daihatsu managed 216 outlets consisting
of 130 VSP (vehicle, service, parts) outlets that
provide a complete range of service from sales
and auto workshops to spare parts; and 86 V
(vehicle) outlets that focus on sales.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

131

Tinjauan Bisnis
Business Review

132

Hingga akhir tahun 2014, penjualan Daihatsu


185.226 unit dengan pangsa pasar sebesar
15,3%. Daihatsu menempati posisi kedua
terbesar setelah Toyota di pasar mobil Indonesia.

By the end of 2014, Daihatsu car sales reached


185,226 units, with a 15.3% market share.
Daihatsu is the second-largest brand in the
Indonesian automobile market after Toyota.

Isuzu

Isuzu

Produksi dan pendistribusian mobil Isuzu beserta


komponennya ditangani oleh PT Isuzu Astra
Motor Indonesia (IAMI) sebagai agen tunggal
pemegang merek dengan didukung oleh Isuzu
Sales Operation (ISO) sebagai distributor tunggal
di tanah air (khusus kategori Light Commercial
Vehicle (LCV).

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) as the sole


brand-holding agent handles the production
and distribution of Isuzu cars and spare parts.
IAMI is supported by Isuzu Sales Operation (ISO)
as the authorized sole distributor in Indonesia
(of Light Commercial Vehicle/LCV category).

IAMI berkomitmen untuk menyediakan dan


melayani segmen konsumen komersial dengan
kualitas dan pilihan kendaraan komersil multi
fungsi terbaik, melalui dua jenis kendaraan.
Jenis yang pertama adalah Light Commercial
Vehicle (LCV) yang termasuk di dalamnya adalah
Panther Minibus, Panther Pick Up, D-Max, dan

IAMI is committed to providing and serving


consumers in the commercial segment with
quality and the best selection of multi-function
commercial vehicle products. IAMI offers two
types of vehicles LCV, which includes Panther
Minibus, Panther Pick Up, D-Max and MU-X;
and commercial vehicle/CV, which include Bison

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

MU-X. Jenis yang kedua adalah Commercial


Vehicle (CV) yang terdiri dari Bison (Pickup), N-series (Light Truck/kategori 2), F-series
(Medium Truck/kategori 3).

(Pick-Up), N-series (Light Truck/category 2) and


F-series (Medium Truck/category 3).

Dengan mempertimbangkan potensi pasar SUVHigh di Indonesia yang diprediksi mencapai


50.000 unit di tahun 2014, tanggal 18 Agustus
2014 Isuzu meluncurkan produk baru yang
dinamai dengan MU-X. Target yang hendak
dicapai adalah peringkat penjualan ketiga
tertinggi untuk pasar SUV-High di tahun 2018.

Taking into account the market potential of


SUV-High in Indonesia, which was projected to
reach 50,000 units in 2014, on 18 August 2014
Isuzu launched a new product called MU-X. The
target is to be the third-highest selling product
in the SUV-High market by 2018.

Menghadapi
ketatnya
persaingan
dan
melemahnya sektor pertambangan sebagai
salah satu sektor usaha konsumen Isuzu, ISO
menginisiasi strategi melalui program-program
yang bersinergi dengan jasa pembiayaan Astra
dan customer relationship management.

To overcome rigorous competition and the


declining performance of the mining sector, the
industry sector of some of Isuzus customers, ISO
implemented programs in synergy with Astras
financing services and customer relationship
management.

Selain program-program tersebut, ISO juga


menambah jaringan operasionalnya dari 102
outlet pada tahun 2013 menjadi 107 outlet
pada tahun 2014. Penambahan outlet ini juga
dilengkapi dengan penambahan jaringan gerai
suku cadang dari 2.057 lokasi yang melayani
pelanggan di 326 kota pada tahun 2013 menjadi
2.228 part shops tersebar di 345 kota di seluruh
tanah air.

In addition to the programs, ISO also expanded


its operational network from 102 outlets in
2013 to 107 outlets in 2014. The addition of
outlets was complemented by the opening of
new spare parts shops from 2,057 outlets in 326
cities in 2013 to 2,228 part shops in 345 cities in
Indonesia.

Di tengah kondisi penurunan pasar kendaraan


komersial, pangsa pasar Isuzu terhadap penjualan
truk di tingkat nasional relatif bertahan, yaitu
untuk kategori Light Truck pangsa pasar sedikit
meningkat menjadi 18% dari 17% di tahun
2013, sedangkan untuk segmen truk berukuran
sedang pangsa pasar naik menjadi 16% dari
12% di tahun sebelumnya.

Despite a contraction in the commercial car


market, Isuzus market share of national truck
sales was fairly stable; the market share in the
light-truck category slightly improved, reaching
18% from 17% in 2013, while market share in
the medium-trucks category grew to 16% from
12% in the preceding year.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

133

Tinjauan Bisnis
Business Review

134

UD Trucks

UD Trucks

PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia)


merupakan produsen dan agen tunggal nasional
untuk produk UD Trucks, dengan didukung
oleh UD Trucks Sales Operation (UDSO) sebagai
distributor resmi di Indonesia. Untuk menambah
jangkauan pemasarannya, UDSO menambah 2
cabang baru pada tahun 2014, sehingga jaringan
operasional UDSO mencakup 17 cabang dan 11
dealer lainnya.

UD Trucks Sales Operation (UDSO) as the


authorized distributor in Indonesia supports PT
Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia),
a sole national manufacturer and agent of UD
Trucks. To expand its marketing reach, UDSO
opened two new branch offices in 2014, reaching
a total of 17 branch offices and 11 dealers.

Untuk mempertahankan pangsa pasar di tengah


penurunan volume pasar kendaraan komersial,
UD Trucks menerapkan beberapa strategi
pemasaran, meliputi:
Meningkatkan penjualan dan profitabilitas
dengan mengutamakan penjualan secara
langsung (direct sales)
Penjualan fokus kepada pelanggan B2B
(business to business)
Meningkatkan penjualan after sales service
dengan pelayanan bermutu

To retain market share amid the declining


sales volume of commercial vehicles, UD Trucks
applied a number of marketing strategies,
including:
Increasing sales and profitability by
emphasizing direct sales
Focusing sales on B2B (business-to-business)
customers
Increasing after sales service and offering
quality services

Pelemahan beberapa sektor ekonomi pengguna


produk-produk UD Trucks di tahun 2014
membuat total penjualan truk domestik turun
57%. Pangsa pasar UD Trucks pada segmen
kendaraan komersial heavy duty truck juga
terpengaruh, mengalami sedikit perubahan
menjadi 4% dari 6% di tahun 2013.

The drop in several economic sectors of UD


Trucks product users in 2014 resulted in a 57%
decrease in truck sales. UD Trucks market share
for the heavy-duty truck segment was also
affected; market share declined to 4% from 6%
in 2013.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Peugeot

Peugeot

Berbagai model mobil bermerek Peugeot


disediakan oleh PT Tjahja Sakti Motor (TSM)
sebagai importir tunggal dengan didukung
kemampuan distribusi Peugeot Sales Operation
(PSO).

A variety of Peugeot cars are available under the


management of PT Tjahja Sakti Motor (TSM) as
the sole importer, supported by the distribution
network of Peugeot Sales Operation (PSO).

Menghadapi tahun 2014 yang penuh tantangan,


TSM lebih mengedepankan intensifikasi dan
efisiensi operasional jaringan, sehingga jaringan
operasional Peugeot dioptimalkan menjadi
10 outlet dari 12 outlet di tahun sebelumnya.
Dalam rangka optimalisasi jaringan tersebut,
TSM merancang rangkaian program pemasaran
dan promosi yang efisien, mencakup:
Bekerja sama dengan perusahaan leasing
menawarkan paket-paket menarik
Kegiatan pameran, test drive event dan
moving exhibition di beberapa lokasi
potensial (mall, perkantoran, dll)
Meningkatkan
program
CRM
kepada
pelanggan
Mengoptimalkan database
Mengoptimalkan
saluran
komunikasi
yang dimiliki (website, social media) untuk
mempromosikan program penjualan

Addressing challenges in 2014, TSM focused


on network intensification and efficiency.
Peugeots operational network was optimized
to 10 outlets from 12 outlets the previous year.
To optimize the network, TSM has designed a
series of efficient marketing and promotional
programs, including:

BMW

BMW

BMW Sales Operation (BSO) merupakan divisi


usaha dalam Grup Astra, yang berperan
sebagai salah satu dealer resmi merek BMW di
Indonesia, dan memiliki hak atas penjualan dan
layanan purna jual mobil BMW di Indonesia,
bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai
distributor tunggal di Indonesia.

BMW Sales Operation (BSO) is a business division


of Astra Group and an official BMW dealer in
Indonesia. BSO holds dealership rights to sell and
provide after sales service for BMW automobiles
in Indonesia in cooperation with BMW Indonesia
as the countrys sole distributor.

BSO menyediakan layanan purna jual yang


lengkap dan bernilai tambah bagi pelanggan,
terdiri dari jasa pemeliharaan, perawatan
dan perbaikan kendaraan di pusat perawatan
BMW yang dikelola oleh BSO maupun melalui
jasa perawatan kendaraan di rumah (home
service), layanan darurat 24-jam di jalan raya,
dan penyediaan suku cadang, aksesoris dan
merchandise.

BSO provides a comprehensive range of after


sales services that ensures added value for
customers, from maintenance and repairs at
BMW service centers operated by BSO to home
service, 24-hour emergency roadside assistance
and supply of spare parts, accessories and
merchandise.

Keep Progressing Forward

Partnership with leasing companies, offering


attractive packages
Exhibitions, test drive events and moving
exhibitions at several strategic locations
(shopping malls, office areas etc.)
Enhancing CRM program for customers
Optimizing database
Optimizing existing communication channels
(website, social media) to promote sales
programs

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

135

Tinjauan Bisnis
Business Review

136

BSO mengelola jaringan yang terdiri dari kantor


pusat dan 8 kantor cabang. Ekspansi layanan
mulai dilaksanakan ke luar pulau Jawa dengan
dibukanya kantor cabang dan pusat perawatan
di Makassar. Berbagai program pengembangan
tersebut menghasilkan penguasaan pangsa
pasar dibandingkan dealer lain sehingga BSO
mampu mempertahankan posisi pertama
untuk ketiga kalinya di kalangan dealer BMW
yakni dengan angka dealer share sebesar
39,3% terhadap total penjualan mobil BMW
di Indonesia, meningkat dibanding tahun 2013
sebesar 36,6%.

BSO manages a network comprising a head


office and eight branch offices. The opening of
a branch office and service center in Makassar
marked service expansion outside Java. Various
development programs have resulted in a strong
market position; for the third time, BSO was the
market leader, excelling other BMW dealers
with a dealer share of 39.3% of total BMW sales
in Indonesia. The market share was increased
from 36.6% in 2013.

FASILITAS PRODUKSI & KINERJA


GRUP MOBIL TAHUN 2014

CAR GROUP MANUFACTURING


FACILITY & PERFORMANCE 2014

Daihatsu

Daihatsu

Daihatsu di Indonesia memiliki dua pabrik


perakitan kendaraan di Sunter dan Karawang
Timur. Hingga akhir tahun 2014, tidak ada
penambahan kapasitas baru paska peresmian
pembangunan pabrik perakitan di Karawang
Timur pada bulan April 2013. Kapasitas produksi
terpasang pabrik ADM saat ini adalah sebesar

In Indonesia, Daihatsu operates two assembly


facilities in Sunter and Karawang Timur. Daihatsu
has not enhanced its production capacity since
the inauguration of the Karawang Timur plant
in April 2013. ADMs assembling capacity today
is 530,000 units per year and is the largest in
Indonesia. The Karawang Timur assembly plant

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

530.000 unit per tahun, merupakan yang terbesar


di Indonesia. Fasilitas produksi di Karawang
Timur dilengkapi dengan Pusat Penelitian &
Pengembangan (Research & Development
Center) Daihatsu yang berdiri diatas lahan
seluas 25 hektar, termasuk studio desain beserta
test course untuk uji coba kendaraan pada lebih
dari 20 jenis simulasi kondisi jalan ekstrim yang
terdapat di tanah air.

is equipped with a research and development


center. Occupying 25 hectares of land, the R&D
center includes design studios and test courses
for vehicles with over 20 simulation scenarios of
extreme road conditions that exist in Indonesia.

Daihatsu telah memanfaatkan seluruh fasilitas


rancang bangun di lokasi pabrik tersebut dalam
proses pengembangan mobil-mobil baru, baik
untuk tujuan pasar domestik maupun ekspor.
Fase terakhir pembangunan fasilitas R&D di
Karawang Timur tersebut adalah Engineering
Center yang diharapkan mulai beroperasi
pada tahun 2015. Seluruh infrastruktur Pusat
Penelitian & Pengembangan ditujukan untuk
memelopori inovasi pengembangan produkproduk baru secara mandiri di masa yang akan
datang.

Daihatsu has been utilizing all facilities in the


plant in the process of manufacturing new
vehicles for the domestic and export markets.
The last phase of the R&D facility development in
East Karawang is the engineering center, which
is expected to begin operating in 2015. The
research & development center is expected to
independently pioneer production innovations
in the future.

Astra Daihatsu Ayla bersama Astra Toyota Agya


adalah produk terbaru yang diluncurkan pabrik
ADM. Ayla dan Agya adalah generasi pertama
dari LCGC dan menjadi pelopor realisasi
program pemerintah terkait LCGC. Pada akhir
tahun 2014, Ayla dan Agya memiliki tingkat
kandungan lokal 87% dan menjadi andalan
baru dalam mempertahankan pangsa pasar.

Astra Daihatsu Ayla, launched together with


Astra Toyota Agya, is Daihatsus latest model.
Ayla and Agya are the first generation of low
cost green car (LCGC) and a realization of the
governments LCGC program. By the end of
2014, the local content of Ayla and Agya reached
87% and the cars have become the new leading
products to retain market share.

Kedua produk LCGC ini mendapat sambutan


positif dari konsumen Indonesia yang memang
mendambakan kendaraan dengan harga
terjangkau, irit, ramah lingkungan namun tetap
stylish. Total penjualan untuk Daihatsu Ayla di
tahun 2014 mencapai 40.775 unit.

Indonesian consumers, who had been expecting


an affordable, efficient, eco-friendly car with
a stylish design, received LCGC products very
positively. As of 2014, there have been 40,775
units of Daihatsu Ayla sold.

Sesuai kondisi pasar domestik 2014 dimana


volume penjualan relatif menurun (2013:
1.229.916 unit dan 2014: 1.208.019 unit) volume
penjualan Daihatsu 2014 pun tidak banyak
berubah, yakni mencapai 185.226 unit (2013:
sebesar 185.942 unit) namun pangsa pasar
Daihatsu mengalami kenaikan dari 15,1% pada
tahun 2013 menjadi 15,3% pada tahun 2014.
Hal ini merupakan pencapaian Daihatsu karena
dapat tetap bertahan pada posisi kedua selama 6
tahun terakhir (2009-2014) ditengah persaingan
yang semakin ketat.

The condition of the domestic market in 2014


was reflected in the declining sales volume (2013:
1,229,916 units and 2014: 1,208,019 units), while
Daihatsus sales volume in 2014 was relatively
stable at 185,226 units (2013: 185,942 unit).
However, Daihatsus market share increased
from 15.1% in 2013 to 15.3% in 2014. This
signified an achievement, as despite rigorous
competition, Daihatsu was able to maintain its
market position for the sixth consecutive year
(2009-2014).

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

137

Tinjauan Bisnis
Business Review

138

Isuzu

Isuzu

IAMI memiliki pabrik perakitan dengan kapasitas


produksi per tahun sebesar 31.000 unit. Selain
itu, IAMI juga bertindak sebagai distributor
untuk produk Isuzu Commercial Vehicle (CV).

IAMI has an assembly facility with annual


production capacity of 31,000 units. In addition,
IAMI is also the distributor of Isuzu CV.

Kondisi
usaha
yang
kurang
kondusif
mempengaruhi realisasi penjualan Isuzu yang
banyak menyediakan mobil komersial. Pada
tahun 2014, realisasi penjualan mobil Isuzu turun
10% dari 31.527 unit di tahun 2013 menjadi
28.278 unit. Omzet penjualan suku cadang
dan komponen ekspor juga mengalami sedikit
penurunan yang disebabkan oleh penurunan
penjualan pada produk Isuzu Panther dan Isuzu
Pick Up di pasar dalam dan luar negeri.

Adverse business conditions affected the


realization of Isuzus sales, which focused
on commercial cars. In 2014, Isuzus sales
dropped by 10% from 31,527 units in 2013 to
28,278 units. The turnover of spare parts and
component export were also affected, as sales
of Isuzu Panther and Isuzu Pick Up products in
the domestic and international market declined.

UD Trucks

UD Trucks

UD Trucks berfokus pada penyediaan kendaraan


niaga truk yang sesuai dengan kebutuhan
di segmen on road dan off road untuk
mengatasi berbagai macam kondisi jalan
dengan mesin berkapasitas medium dan mesin
berkapasitas heavy duty, melingkupi segmen
4x2R, 4x2T/H, 6x2R, 6x4R dan 6x4T/H.

UD Trucks focuses on commercial trucks to meet


the needs of customers in the on-road and offroad segments, offering a wide range of vehicles
for various road conditions from medium to
heavy-duty capacity, including 4x2R, 4x2T/H,
6x2R, 6x4R and 6x4T/H.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Menghadapi pelemahan sektor pengguna


produk-produk utamanya, UD Trucks berupaya
meningkatkan kompetensinya dalam bidang
rekayasa, produksi dan pelayanan pelanggan
untuk memberikan solusi transportasi yang
handal bagi pelanggan. Dari proses tersebut,
pada tahun 2014, UD Trucks meluncurkan
produk baru bernama Quester.

To tackle the decline in sector performance of


its main users, UD Trucks strived to improve
its competence in engineering, production
and customer service to provide reliable
transportation solutions. The endeavors resulted
in Quester, a new product of UD Trucks launched
in 2014.

UD Quester merupakan truk jenis heavy duty


yang mulai dipasarkan pada kuartal keempat
tahun 2014. Truk jenis ini diproduksi oleh
Volvo UD Trucks (Volvo) yang terkenal dengan
produksi mobil-mobil berkualitas tinggi.

The marketing of UD Quester, a heavy-duty


truck, started in the fourth quarter of 2014.
This truck is manufactured by Volvo UD Trucks
(Volvo), a reputable manufacturer of highquality automobiles.

Pelemahan sektor pengguna produknya tetap


mempengaruhi kinerja penjualan UD Trucks.
Sehingga total penjualan UD Trucks di tahun
2014 adalah 854 unit, turun 56,5% dari 1.965
unit di tahun 2013.

The performance of UD Trucks was affected


by the economic contraction of a number of
industry sectors. In 2014, sales of UD Trucks
reached 854 units, a decrease of 56.5% from
1,965 units in 2013.

Peugeot

Peugeot

Untuk tahun 2014, Peugeot tidak mengeluarkan


produk baru, tetapi lebih fokus pada penetrasi
pasar atas produk-produk yang sudah ada.
Persaingan yang semakin ketat dan pelemahan

In 2014, Peugeot did not release new models,


as it focused on the market penetration of
existing products. Stringent competition and the
weakening exchange rate of the rupiah led to

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

139

Tinjauan Bisnis
Business Review

nilai tukar membuat total penjualan nasional


pada tahun 2014 mencapai 65 unit, turun 76%
dibandingkan penjualan sebanyak 270 unit
pada tahun 2013.

total national sales of 65 units in 2014, a drop of


76% from 270 units sold in 2013.

BMW

BMW

Kondisi ekonomi kurang kondusif yang


umumnya memengaruhi permintaan mobilmobil niaga maupun mobil penumpang lain,
tampaknya tidak berpengaruh signifikan
terhadap permintaan mobil-mobil sedan
premium. Oleh karenanya dalam rangka
merespon kebutuhan konsumen setianya akan
produk mobil premium berkualitas prima, pada
tahun 2014 BMW memperkenalkan 10 model
mobil premium baru dan 6 model facelift.

The unfavorable economic situation impacted


overall demand for commercial and passenger
vehicles, although demand for premium sedans
was not significantly affected. Addressing its
loyal customers expectations of luxury premium
cars, in 2014 BMW introduced 10 new designs
and 6 facelift models.

Sejauh ini pasar merespon dengan cukup positif


terhadap penambahan model baru ini, terutama
di seri-seri yang baru pertama kali diluncurkan
seperti seri 4 dan M4, seri-seri backbone
seperti seri 5 dan seri segmen SUV seperti X5.
Hal ini terlihat dengan tingginya animo pasar
khususnya selama periode launching.

Market response, especially during the launching


period, has been encouraging, particularly for
newly launched series such as the 4-series and
the M4, the backbone 5-series and SUVs, such as
the X5.

Selaras dengan tumbuhnya pasar mobil premium


yang mencapai kisaran 7,4%, pada tahun 2014,
BSO berhasil menjual 1.000 unit mobil, atau naik
11.1% dibandingkan 900 unit di tahun 2013.

In line with the growth of the premium car


market that reached around 7.4%, in 2014 BSO
sold 1,000 units of cars, or up by 11.1% from 900
units in 2013.

Kapasitas produksi terpasang


pabrik ADM saat ini adalah
sebesar

530.000
merupakan yang terbesar di
Indonesia
ADMs assembling capacity today
is 530,000 units per year and is the
largest in Indonesia

140

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

unit per
tahun

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

RENCANA TAHUN 2015

PLANS FOR 2015

Daihatsu

Daihatsu

Pada tahun 2015, DSO berencana menambah 5


Outlet baru sehingga total Outlet akan menjadi
221 Outletdi akhir tahun agar dapat lebih
melayani lebih baik pelanggan Daihatsu di
seluruh Indonesia. Dengan semangat excellence
innovation, DSO akan terus meningkatkan
kualitas produk dan layanan sesuai kebutuhan
pelanggan yang terus berubah secara dinamis,
sehingga Daihatsu dapat menjadi sahabat
bagi bangsa Indonesia selaras dengan tagline
Daihatsu Sahabatku.

In 2015, DSO plans to open 5 new outlets,


amounting to 221 outlets by years end. With
new outlets, Daihatsu will be able to better serve
customers throughout Indonesia. With a spirit
of excellence innovation, DSO is committed to
product and service quality improvement and to
meeting the dynamic needs of customers in its
efforts to become the friend of Indonesia and
realize its tagline, Daihatsu Sahabatku.

Isuzu

Isuzu

Astra menargetkan peningkatan volume


penjualan Isuzu dengan telah keluarnya produk
baru di segmen High SUV, MU-X. Selain itu,
peningkatan kualitas layanan purna jual serta
sinergi bersama jasa pembiayaan akan semakin
intens dilakukan, sekaligus memperkuat nilainilai filosofi perusahaan yang mengutamakan
pemberian pelayanan terbaik kepada pelanggan
di seluruh jajaran karyawan untuk mencapai
keunggulan operasional yang lebih baik.

With its new product in the SUV-High segment,


MU-X, Astra aims to increase Isuzu sales volume.
After sales service quality and synergy with
financing services will be strengthened and
the values of the companys philosophy will be
reinforced, especially with respect to providing
service excellence to customers. All employees
will be driven to achieve a better operational
performance.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

141

Tinjauan Bisnis
Business Review

142

UD Trucks

UD Trucks

Untuk tahun 2015, selain berkomitmen


meningkatkan pelayanan dan memberikan
solusi transportasi yang handal untuk para
pelanggannya, UD Trukcs akan berfokus
untuk memasarkan produk baru Quester,
truk dengan mesin kapasitas 8 liter (medium)
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
besar di segment on-road. UD Trucks akan
mulai memasarkan Quester pada kuartal
pertama tahun 2015. Truk ini dilengkapi fitur
terkomputerisasi yang bisa mengontrol cara
pengemudi mengendalikan truk di jalan dan
hemat bahan bakar.

In 2015, aside from committing to improving


services and providing reliable transportation
solutions for its customers, UD Trucks will focus
on the marketing of the new Quester trucks,
which have an 8-liter engine capacity (medium)
to meet the demand of the on-road segment. UD
Trucks will start the marketing of Quester trucks
in the first quarter of 2015. Quester is equipped
with computerized features that can control
driving behavior and ensure fuel efficiency.

Peugeot

Peugeot

Untuk dapat terus bersaing di pasar otomotif,


Peugeot melalui Astra di tahun 2015 akan
berfokus untuk meningkatkan kinerja pada tiga
area operasional, yakni pada aspek pemasaran,
melakukan program-program penjualan dan
meluncurkan produk facelift Peugeot 3008. Pada
aspek layanan purna jual, akan meningkatkan
kualitas mekanik dan layanan purna jual
lainnya seperti proses penerimaan service, paket
perawatan berkala dengan harga khusus dan
pelayanan body repair. Sementara pada aspek
jaringan, berupaya meningkatkan fasilitas dan
kualitas layanan selain melakukan relokasi dari
outlet yang ada sekarang ke tempat yang lebih
strategis dalam menjangkau pelanggan.

To continue competing in the automotive


market in 2015, Peugeot through Astra will focus
on boosting performance in three operations
areas, namely marketing, after sales service and
networks. In marketing, Peugeot will implement
sales programs and launch the Peugeot 3008
facelift product. For after sales service, the
quality of mechanics and other services, such
as service receipts, regular maintenance with
special prices and body repair service, will be
improved. In terms of networks, Peugeot will
enhance facilities and service quality as well as
relocate outlets to more strategic locations.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

BMW
BSO akan melanjutkan transformasi proses
bisnis yang telah dimulai pada tahun 2014,
yaitu perubahan culture, perubahan strategi
marketing, sales dan after sales ke arah
customer intimacy. Selain itu BSO juga
berencana memperkuat jaringan layanan
dengan melakukan renovasi terhadap beberapa
infrastruktur pendukung kegiatan penjualan
dan layanan purna jual. Sedangkan dari sisi
strategi pemasaran, BSO akan merealisasikan
pembuatan
sistem
Customer
Relation
Management dan Customer Loyalty Program
beserta sistem membership untuk setiap
customer sales dan after sales BSO.

Keep Progressing Forward

BMW

BSO will continue its business transformation


journey initiated in 2014, directing the company
culture as well as marketing, sales and after
sales strategies toward customer intimacy.
BSO will also strengthen its service network by
renovating much of its supporting sales and
after sales infrastructure. In terms of marketing
strategy, BSO plans to set up the CRM and CLP
systems, as well as create a membership system
for BSOs sales and after sales customers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

143

Tinjauan Bisnis
Business Review

AOP dikenal sebagai produsen suku cadang


dengan standar kualitas yang tinggi berkelas
global. AOP telah mengekspor berbagai
produknya ke luar negeri dan berusaha
bertransformasi menjadi perusahaan
perdagangan komponen terbesar di Asia
Tenggara. Dari sisi pangsa pasar, AOP kini
menguasai pangsa pasar komponen otomotif,
khususnya di segmen OEM, di mana AOP
memasok hampir semua pabrikan otomotif
di Indonesia. Adapun volume penjualan suku
cadang terus mengalami peningkatan.
AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam
bersaing melalui quality, cost and delivery
(QCD) dan kemampuan engineering yang
handal sehingga mampu memposisikan diri
sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi
pelanggannya dalam mendapatkan beragam
produk suku cadang terbaik.
AOP is the leading spare parts manufacturer,
producing high quality, international standard
products. AOP exports its products and aims to become
the largest component manufacturer and supplier in
Southeast Asia. In terms of market share, AOP is now
the leading company in the automotive component
market, especially in the OEM segment, where AOP
supplies to almost all automotive manufacturers
in Indonesia. The volume of spare part sales also
continually increases.
AOP is determined to enhance its competitiveness
through quality, cost and delivery (QCD) and superior
engineering capacity to enable itself as a manufacturer
and chosen partner for customers to obtain only the
best range of spare parts products.

Sudirman Maman Rusdi


Direktur / Director

144

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Komponen Otomotif

Automotive Components

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan


poduk-produk suku cadang kendaraan mobil
maupun sepeda motor yang berkualitas, Astra
memiliki anak usaha, PT Astra Otoparts Tbk
(AOP), yang bergerak di bidang produksi
komponen otomotif untuk mobil maupun
sepeda motor. AOP telah tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan kepemilikan saham 80% oleh
Perseroan dan nilai kapitalisasi pasar pada akhir
tahun 2014 sebesar Rp 20,2 triliun.

To meet the needs of customers for quality


spare parts for cars and motorcycles, Astra
has set up a subsidiary, PT Astra Otoparts Tbk
(AOP), which focuses on automotive component
manufacturing for cars and motorcycles. AOPs
stock is registered on the Indonesia Stock
Exchange. Astra has 80% share ownership and
AOPs market capitalization value at the end of
2014 stood at Rp 20.2 trillion.

PEMASARAN

MARKETING

AOP dikenal sebagai produsen suku cadang


dengan standar kualitas yang tinggi berkelas
global. Produk komponen yang diproduksi AOP
telah digunakan oleh produk-produk sepeda
motor ternama seperti Honda, Yamaha, Suzuki,
Kawasaki, dan produk-produk mobil, seperti
Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi
dan Isuzu. Selain memasok komponen untuk

AOP is the leading spare parts manufacturer,


producing high quality, international standard
products. Components manufactured by AOP
are widely used by reputable motorcycle brands
such as Honda, Yamaha, Suzuki and Kawasaki
as well as car brands such as Toyota, Daihatsu,
Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu. Aside
from supplying components for the original

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

145

Tinjauan Bisnis
Business Review

146

pasar Original Equipment for Manufacturers


(OEM), AOP juga menjual variasi produk yang
lengkap untuk mengisi segmen pasar suku
cadang pengganti atau Replacement Market
(REM). Ragam jenis produk mencakup seluruh
kelompok suku cadang yang dibutuhkan, yakni:
Electrical, Engine, Body & Chassis, Power Train
dan lain-lain. AOP memasarkan produknya
melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 73
distributor per akhir 2014 (50 dealer di area luar
Jawa-Bali dan 23 kantor penjualan di area JawaBali), berkembang dari 71 distributor di tahun
2013.

equipment for manufacturers (OEM) market,


AOP also offers a complete range of products
for the replacement market. Its variety of
products covers all categories of components,
including: electrical, engine, body & chassis,
power train and ohers. AOP markets its products
through a distribution network made up of 73
distributors as of 2014 (50 dealers outside JavaBali and 23 sales offices within Java-Bali), from
71 distributors in 2013.

Hingga akhir tahun 2014, AOP juga telah


mengelola 336 gerai Shop & Drive sebagai
jaringan distribusi ritel modern yang secara
khusus melayani kebutuhan berbagai produk
komponen otomotif, seperti: aki, pelumas dan
shock absorber, di seluruh wilayah Indonesia.
Outlet ritel suku cadang modern tersebut juga
telah dilengkapi layanan 24 jam melalui Call
Shop & Drive 5000-15 dan chat online, untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
menawarkan konsep belanja yang cepat, praktis,
terjangkau dan dekat dengan konsumen.

By the end of 2014, AOP managed 336 Shop


& Drive outlets, a modern retail network that
specifically provides comprehensive automotive
component products, such as batteries, lubricants
and shock absorbers. The retail network covers
all parts of Indonesia and has a 24-hour service
-- Call Shop & Drive 5000-15 -- and online chat
to address all customer needs. It offers an easy,
practical, affordable and accessible experience
to customers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

AOP juga giat merealisasikan program promosi


dan pemasaran yang komprehensif baik melalui
media promosi above the line (ATL) maupun
below the line (BTL), untuk memperkuat posisi
dan daya saing di pasar serta branding produk
merek orisinil AOP seperti produk aki GS Astra
dan produk suku cadang pengganti merek
Aspira di pasar domestik. Untuk media promosi
BTL, AOP merealisasikan beragam program
eksibisi maupun customer loyalty program,
seperti: Aspira Mega Rewards, incentive, dan
special program (diskon dan price). Seluruh
upaya pemasaran terintegrasi tersebut membuat
AOP mampu mengukuhkan reputasi sebagai
distributor komponen otomotif terbesar di
tanah air.

AOP also consistently carries out a comprehensive


line of promotional and marketing programs,
using both above the line (ATL) and below
the line (BTL) media, aiming to strengthen its
market position, competitiveness and brands of
AOP original products such as GS Astra battery
and Aspira replacement spare parts within the
domestic market. In terms of BTL promotions,
AOP organizes exhibitions and creates customer
loyalty programs, such as: Aspira Mega Rewards,
incentives and special programs (discounts
and price). Backed by the integrated and
comprehensive marketing programs, AOP is
able to maintain its reputation as the biggest
automotive component distributor in the
country.

Selain berkiprah di pasar domestik, AOP juga


telah mengekspor berbagai produknya ke luar
negeri dan berusaha bertransformasi menjadi
perusahaan perdagangan komponen terbesar
di Asia Tenggara. Komponen otomotif produksi
AOP didistribusikan ke lebih dari 30 negara di
kawasan Asia Oceania, Timur Tengah, Afrika,
Eropa, dan Amerika Selatan melalui kantor
perwakilan yang terletak di Dubai.

Aside from focusing on the domestic market, AOP


also exports its products and aims to become the
largest component manufacturer and supplier
in Southeast Asia. AOP distributes its products
to over 30 countries in the Asia-Oceania, Middle
East, Africa, Europe and Latin America regions
through its representative office in Dubai, which
serves as the hub.

Dari sisi pangsa pasar, AOP kini menguasai


pangsa pasar komponen otomotif, khususnya
di segmen OEM, di mana AOP memasok hampir
semua pabrikan otomotif di Indonesia. Adapun
volume penjualan suku cadang terus mengalami
peningkatan.

In terms of market share, AOP is now the leading


company in the automotive component market,
especially in the OEM segment, where AOP
supplies to almost all automotive manufacturers
in Indonesia. The volume of spare part sales also
continually increases.

KINERJA 2014

PERFORMANCE IN 2014

Pertumbuhan jumlah kendaraan membuat


volume dan nilai penjualan AOP meningkat.
Nilai penjualan AOP naik 15% dari Rp 10,7
triliun menjadi sebesar Rp 12,3 triliun. Sebesar
52% dari penjualan AOP tersebut dikontribusi
oleh pasar OEM, 38% oleh pasar REM, dan 10%
dari pasar ekspor.

The rising number of vehicles drove the growth


of AOP sales volume and value. AOP sales value
rose 15% from Rp 10.7 trillion to Rp 12.3 trillion.
As much as 52% of AOP sales came from the
OEM market, 38% from the REM market and
10% from the export market.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

147

Tinjauan Bisnis
Business Review

148

Namun,
kenaikan
biaya
tenaga
kerja,
penyesuaian biaya energi (listrik dan gas),
pelemahan nilai rupiah dan beberapa komponen
biaya lainnya membuat tingkat profitabilitas
tertekan, sehingga laba bersih AOP menurun
8% menjadi sebesar Rp 872 miliar pada tahun
2014.

However, the increase of the minimum wage,


energy costs (electricity and gas), the depreciated
rupiah and changes in other cost components
affected the companys profitability. AOPs net
profit dropped 8% to Rp 872 billion in 2014.

AOP telah berupaya merespon kondisi


tersebut dengan merealisasikan berbagai
inisiatif pengendalian biaya serta berupaya
mengembangkan produk dengan tepat sasaran
untuk menjamin peningkatan kinerja keuangan
berkelanjutan di masa mendatang.

AOP responded to the conditions by applying


various cost control initiatives and carrying out
appropriate product development efforts to
ensure that its financial performance would
grow sustainably in the future.

AOP konsisten mengembangkan skala bisnis


melalui dua pendekatan utama, yakni secara
organik dan anorganik. Untuk pertumbuhan
organik, fokus diarahkan untuk memperkuat
kepemimpinan di pasar domestik maupun
internasional yang dicapai melalui penguatan
hubungan dengan jaringan prinsipal, mitra
kerja usaha yang telah berjalan, mitra OEM
dan value chain Astra, serta memperluas basis
pelanggan. Selain itu, dilakukan penguatan
kompetensi produksi dengan mengedepankan
optimalisasi dalam bidang pengendalian biaya
yang efisien dengan tetap menjaga quality, cost,
delivery (QCD) produk kepada para pelanggan.

AOPs business development is based on two


main approaches organic and non-organic. In
terms of organic growth, the focus is to bolster
leadership in the domestic and international
market by strengthening relationships with
principals, existing business counterparts, OEM
partners and Astra value chain, and expanding
the customer base. In addition, AOP enhanced
its production capacity by optimizing efficient
cost control while maintaining product quality,
cost and delivery (QCD) for customers.

Sementara untuk pengembangan bisnis secara


anorganik, AOP konsisten merealisasikan
berbagai kerjasama maupun akuisisi. Berbagai
inisiatif pengembangan bisnis di tahun 2014
tersebut membuat AOP berhasil meningkatkan
nilai penjualan, selain mendapatkan berbagai
penghargaan lokal dan mancanegara.

In terms of non-organic growth, AOPs focus


was to realize a number of collaborations and
acquisitions. The different business development
initiatives carried out in 2014 enabled AOP
to boost sales volume. Its efforts were widely
recognized through local and international
awards that AOP received.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

RENCANA 2015

PLANS FOR 2015

AOP bertekad meningkatkan kompetensi dalam


bersaing melalui quality, cost and delivery
(QCD) dan kemampuan engineering yang
handal sehingga mampu memposisikan diri
sebagai produsen dan juga mitra pilihan bagi
pelanggannya dalam mendapatkan beragam
produk suku cadang terbaik. AOP juga bertekad
menjadi pemasok utama di pasar regional untuk
produk-produk OEM regional, mengukuhkan
diri sebagai pemimpin pasar bagi produk suku
cadang pengganti/REM di pasar domestik dan
memastikan langkah yang semakin kuat di
pasar ekspor.

AOP is determined to enhance its competitiveness


through quality, cost and delivery (QCD) and
superior engineering capacity to enable itself
as a manufacturer and chosen partner for
customers to obtain only the best range of
spare parts products. AOP also aims to become
the main supplier in the regional market for
regional OEM products, excel as market leader
for REM products in the domestic market and
take significant steps in the export market.

AOP akan konsisten memaksimalkan peran AOP


Engineering Development Center dan Winteq
untuk mendukung pengembangan bisnis baik
dari sisi efisiensi maupun dalam keunggulan
produk yang berkualitas.

AOP will continuously maximize the role of


the AOP Engineering Development Center and
Winteq to further business development in
order to achieve efficiency and superior product
quality.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

149

Tinjauan Bisnis
Business Review

Sepeda motor kini telah menjadi kebutuhan


utama masyarakat Indonesia, mendukung
mobilitas konsumen dalam rangka melakukan
kegiatan rutin sehari-hari, berekreasi,
menjalankan tugas, maupun merintis jalan untuk
meraih cita-cita akan masa depan yang lebih
baik.
Astra Honda Motor memahami kebutuhan
tersebut, membantu mewujudkan mimpi
dan cita-cita pelanggan setianya dengan
menyediakan produk berkualitas, perawatan
yang mudah, didukung jaringan layanan yang
mudah dijangkau yang membuatnya menjadi
sepeda motor pilihan utama bagi seluruh
kalangan, tua maupun muda, baik di pedesaan
maupun diperkotaan, sesuai slogan One Heart
yang menggambarkan eratnya hubungan
produk dan seluruh jaringan Astra dengan para
pelanggan setianya.
Motorcycles have become part of the primary needs
of Indonesian people, as motorbikes fulfill consumers
every day mobility needs, to work, for leisure purposes,
or to enable them to pave the way toward a better
and brighter future.
Astra Honda Motor understands these needs. We are
here to see the dreams and aspirations of our loyal
customers realized by offering quality products, easy
maintenance and an accessible service network
ensuring Honda is the leading choice for motorcycle
for everyone from all backgrounds, old and young,
in villages and cities alike, as embodied in our One
Heart slogan that denotes the closeness between our
products and the Astra network with all customers
who have been with us all the way.
Johannes Loman
Direktur / Director

150

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Sepeda Motor Honda


Honda Motorcycle

Astra memproduksi, mendistribusikan dan


memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia
melalui PT Astra Honda Motor (AHM),
perusahaan patungan yang didirikan oleh
Perseroan (50%) dan Honda Motor Company
Ltd. (50%). AHM didukung oleh Honda Sales
Operation (HSO) sebagai main dealer yang
bertanggung jawab atas operasional penjualan
sepeda motor Honda, berikut suku cadang dan
layanan purna jual Honda di Indonesia.

Astra manufactures, distributes and markets


Honda motorcycles in Indonesia through PT
Astra Honda Motor (AHM), a joint venture
established by the Company (50%) and Honda
Motor Company Ltd. (50%). AHM is supported
by Honda Sales Operation (HSO) as the main
dealer responsible for the sales operations of
Honda motorcycles, including Honda spare parts
and after sales service in Indonesia.

PEMASARAN

MARKETING

Konsistensi AHM dalam melaksanakan terobosan


dengan mengeksekusi strategi unggul yang
diantaranya mengembangkan dan memasarkan
produk skuter matik sebagai produk unggulan
menghasilkan posisi kepemimpinan pasar
yang semakin kuat, mencapai 64% diakhir
tahun 2014. Pengembangan produk sesuai
kebutuhan pelanggan, peningkatan kapasitas
produksi, serta peningkatan kualitas layanan
dan pengembangan jaringan pemasok yang
berkualitas merupakan beberapa strategi
operasional yang diterapkan secara terintegrasi.

AHM consistently creates breakthroughs


through the implementation of its superior
strategies, including the development and
marketing of automatic scooters as a leading
product. This results in stronger market
leadership, which reached 64% market share at
the end of 2014. Product development, capacity
enhancement, service quality improvement
and supplier network expansion are among
operational strategies that are implemented in
an integrated manner. The overall operational
strategies are supported with reliable marketing

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

151

Tinjauan Bisnis
Business Review

152

Keseluruhan strategi operasional tersebut


didukung dengan program pemasaran yang
tepat sasaran, yakni mewujudkan mimpi
konsumen setia Honda dengan semangat One
Heart, membuat Honda semakin diterima di
pasar.

programs, realizing the dreams of Hondas loyal


consumers with a One Heart spirit that makes
Honda products so well accepted in the market

AHM menyediakan tiga kategori sepeda motor


untuk pelanggan di Indonesia, yakni: bebek
(cub/underbone), skuter matik (AT scooter), dan
sport dengan tipe motor yang beragam. Untuk
memasarkan produk-produk tersebut AHM saat
ini memiliki jaringan handal yang terdiri dari 29
main dealer di seluruh Indonesia, 1.818 outlet,
lebih dari 3.658 bengkel AHASS dan lebih dari
7.713 gerai suku cadang. Sejumlah 11 dari 29
main dealer tersebut adalah bagian dari Honda
Sales Operations (HSO) dalam jaringan bisnis
Grup Astra, yang berkontribusi sebesar 29% dari
total penjualan.

AHM offers three motorcycle categories for


Indonesian consumers: underbone, AT scooter
and sport. Each category comes with a wide
variety of choices. To market the products, AHM
today operates a reliable network of 29 main
dealers throughout Indonesia, 1,818 outlets,
over 3,658 AHASS auto workshops and over
7,713 spare parts outlets. Of the 29 main dealers,
11 dealers are part of Honda Sales Operations
(HSO) within the Astra Group business network,
which contributes 29% of total sales.

Menghadapi kondisi usaha yang menantang


pada tahun 2014, AHM memfokuskan upaya
meningkatkan produktivitas dan kualitas
layanan jaringan. Hal ini dilakukan melalui
penyelenggaraan
pelatihan
berkelanjutan
bagi personel cabang dan teknisi, termasuk
penekanan pada tumbuh dan berkembangnya
budaya layanan dengan menetapkan kualitas
layanan sebagai salah satu butir penilaian
kinerja.

Addressing the challenging business conditions


in 2014, AHM focused efforts to increase
productivity and boost network service quality.
This was done through continuous training
programs for branch office personnel and
technicians as well as emphasizing building
service culture by applying service quality
standards as a performance indicator.

Realisasi program tersebut merupakan wujud


komitmen AHM dan jaringan Honda terhadap
ketersediaan layanan purna jual yang terbaik.
Peningkatan
standar
layanan
tersebut

These programs illustrated the commitment of


AHM and Honda to the best after sales services.
To boost service standards, AHM strengthened
its Honda Customer Care Center network, a unit

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

didukung dengan penguatan jaringan Honda


Customer Care Center, unit kerja khusus pada
jaringan operasional Honda yang bertugas
mempererat hubungan dengan pelanggan di
seluruh tanah air. Honda Customer Care Center
mengelola contact center sebagai media yang
memfasilitasi tersedianya akses bagi pelanggan
untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan
dan permasalahan lainnya untuk kemudian
mengkoordinasikan langkah penanganan.

within Honda operations that is dedicated to


closely engaging Hondas customers throughout
the country. Honda Customer Care Center
manages a contact center as a conduit for
customers to deliver questions, complaints or
any other enquiries, and also coordinate followup steps.

FASILITAS PRODUKSI

MANUFACTURING FACILITY

Pada tahun 2014, sebagai respon atas


terus
meningkatnya
permintaan
pasar,
AHM melanjutkan strategi penambahan
dan pembaharuan sejumlah produk yang
ditawarkan. Sepanjang tahun 2014, AHM
meluncurkan total 16 model baru termasuk 13
perubahan model. Salah satu model baru yang
diluncurkan adalah model strategis CBR-150 R,
motor sport premium yang diproduksi secara lokal
dan menjadi kebanggaan nasional. Disamping
itu, AHM semakin intens memperkenalkan
inovasi baru pada produk-produknya, seperti
penggunaan mesin berteknologi eSP (enhanced
Smart Power) yang irit bahan bakar dan lebih
ramah lingkungan, sistem full injection (FI),
idling stop system (ISS), memasang berbagai
fitur keselamatan, termasuk combi brake system
(CBS), combined antilock braking system (Combi
ABS), side stand switch dan parking brake lock
serta menggunakan lampu-lampu LED yang
lebih hemat listrik.

In 2014, responding to the growing market


demand, AHM continued to add and enhance
its products. Throughout 2014, AHM launched a
total of 16 new models, including 13 revamped
models. One of the new models, launched as
the anchor product, is CBR-150 R, a premium
sports motorcycle produced locally and a
national pride. In addition, AHM also actively
promotes a wide range of product innovations,
such as eSP (enhanced Smart Power) technology
in engines that saves fuel consumption and
is environmentally friendly; full injection (FI)
system, idling stop system (ISS) and a variety of
safety features including combi brake system
(CBS), combined antilock braking system (Combi
ABS), side stand switch and parking brake lock,
as well as the use of efficient LED lights.

Untuk
mengantisipasi
bertambahnya
permintaan,
AHM
menambah
kapasitas
produksi
dan
telah
menyelesaikan
pembangunan unit pabrik keempat dengan
kapasitas 1,1 juta unit per tahun, khusus
untuk motor tipe scooter matic, sehingga total
kapasitas produksi menjadi 5,3 juta unit per

In order to anticipate the demand, AHM


has increased production capacity and has
completed the construction of its fourth facility.
The new plant has a capacity of 1.1 million units
per year and is a dedicated facility for AT scooter
motorcycles. In total, AHMs production capacity
now stands at 5.3 million units per annum. This

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

153

Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif


Automotive Industry Review and Outlook

new facility is built with the most advanced and


efficient technology. AHM considers realizing its
fifth manufacturing facility for the production
of sports motorbikes.

tahun. Pabrik baru tersebut dilengkapi dengan


teknologi terdepan dan paling efisien. AHM
juga tengah mempertimbangkan untuk segera
merealisasikan unit pabrik kelima khusus untuk
memproduksi tipe sport.

Kapasitas Produksi Terpasang Astra (Motor)


Astra Production Capacity (Motorcycles)
Perusahaan
Company
PT Astra Honda Motor

2013

4,200,000 5,300,000

KINERJA 2014

154

2014

Produk
Products
Honda Scooter, Cub, Sport

2014 PERFORMANCE

Penjualan sepeda motor di tahun 2014


mengalami kenaikan sebesar 1,6% dari 7,7
juta unit menjadi 7,9 juta unit, sementara
pertumbuhan penjualan Honda adalah 7,5%,
lebih tinggi dari pertumbuhan pasar sepeda
motor nasional. Penjualan AHM meningkat dari
4,7 juta unit di tahun 2013 menjadi 5,1 juta unit
di tahun 2014.

Sales of motorcycles in 2014 grew 1.6% from 7.7


million units to 7.9 million units, while sales of
Honda motorcycles increased by 7.5%, higher
than the national growth. AHM sales were up
from 4.7 million units in 2013 to 5.1 million units
in 2014.

AHM mengintegrasikan empat komponen


pemasaran untuk meningkatkan kemampuan
daya saing bisnis, yakni: produk yang berkualitas,
inovatif dan kompetitif; filosofi pendekatan
terhadap kebutuhan pelanggan; penguatan
branding dan yang terakhir, ketersediaan
jaringan dengan layanan yang berkualitas.
Hasilnya adalah AHM berhasil meningkatkan
pangsa pasar sepeda motor nasional.

AHM integrated four marketing elements to


improve its business competitiveness: quality,
innovative and competitive products; customerneeds philosophy; branding reinforcement; and
quality network and services. As a result, AHM
was able to enhance its motorcycle market share
nationwide.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Peningkatan
volume
penjualan
tersebut
membuat kinerja keuangan divisi sepeda motor
juga meningkat. Selain kinerja operasional dan
keuangan, AHM juga mendapatkan berbagai
penghargaan, di tingkat lokal dan internasional
untuk aspek organisasi, operasional maupun
produk, antara lain: ICSA 2014, Excellent Service,
Most Admired Company - Corporate Image, AsiaOceania Technology Exchange Winner, Japan
Safety Riding Instructors Winner, Asian Cup
Racing Champion dan Satu HATI di MotoGP.

The increase of sales volume also boosted


the financial performance of the motorcycle
division. In addition to exceptional operational
and financial performance, AHM also received
a number of local and international awards
that recognized its organizational, operational
and product excellence, among others: ICSA
2014, Excellent Service, Most Admired Company
- Corporate Image, Asia-Oceania Technology
Exchange Winner, Japan Safety Riding Instructors
Winner, Asian Cup Racing Champion and Satu
HATI branding at MotoGP.

RENCANA 2015

PLANS FOR 2015

AHM akan konsisten berupaya memanfaatkan


pertumbuhan
kelas
menengah
yang
berkelanjutan secara optimal, mempertahankan
posisi sebagai pemimpin pasar dengan
mengimplementasikan strategi cost leadership
dan meningkatkan produktifitas untuk mencapai
keunggulan daya saing (competitiveness).
AHM juga akan konsisten berupaya memenuhi
kebutuhan konsumen dengan merealisasikan
inovasi produk dan membangun kapasitas
produksi dengan berinvestasi untuk menambah
lini produksi secara terarah dan dengan
perhitungan yang tepat.

AHM will continue efforts to sustainably and


optimally capture opportunities from the
growth of the middle class, maintain its market
position through cost leadership strategy
implementation and improve productivity to
achieve competitiveness. AHM will consistently
endeavor to meet consumers demands by
realizing product innovation and growing
its production capacity by making focused
investment in production lines based on accurate
calculation.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

155

Tinjauan Bisnis
Business Review

AstraWorld

156

AstraWorld berperan sebagai mitra berkendara


bagi pemilik mobil Astra sekaligus mitra program
Customer Relationship Management (CRM)
bagi grup Astra. Sebagai mitra berkendara,
AstraWorld berfungsi memberikan nilai tambah
bagi pelanggan otomotif roda empat produksi
Astra, dalam bentuk layanan-layanan yang
mempermudah pemilik dan pengguna mobilmobil produksi Astra. AstraWorld juga menjadi
partner dalam program-program CRM yang
dijalankan grup Astra, dalam memberikan
layanan yang bersifat personal sesuai kebutuhan
klien dan pelanggan.

AstraWorld is the partner of Astra car owners


and a partner in the Customer Relationship
Management (CRM) program of Astra Group. As
the preferred partner for automotive customers,
AstraWorld provides added value for owners of
automobiles manufactured by Astra through
convenient services for owners and users of
Astra cars. AstraWorld is also a partner in CRM
programs administered by Astra Group, bringing
personalized and tailored services to clients and
customers.

LAYANAN DAN JARINGAN


LAYANAN

SERVICES AND NETWORK

Astraworld memiliki tiga kegiatan utama, yakni:


Emergency Road Assistance (ERA), Customer
Relationship Management (CRM) dan Contact
Center.

AstraWorld has three key focus areas:


Emergency Roadside Assistance (ERA), Customer
Relationship Management (CRM) and the
Contact Center.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Layanan bantuan darurat di jalan atau Emergency


Roadside Assistance (ERA) merupakan salah
satu layanan yang memberikan memberikan
bantuan 24 jam nonstop bagi pelanggan mobilmobil produksi Astra yang mengalami situasi
darurat di jalan. ERA AstraWorld diperkuat
armada dan mekanik ahli yang tersebar di 28
kota-kota utama di seluruh Indonesia.

Emergency Roadside Assistance (ERA) is a service


providing 24-hour assistance for Astra car
owners who experience an emergency situation
on the road. ERA from AstraWorld is delivered
by fleets and expert mechanics in 28 main cities
across Indonesia.

KINERJA 2014

2014 PERFORMANCE

Secara keseluruhan, berbagai perbaikan yang


dilakukan membuat kinerja penanganan
keluhan pelanggan semakin baik. Hal ini terlihat
dari penurunan jumlah kasus keluhan pelanggan
yang diterima, peningkatan kecepatan response
time layanan serta penyelesaian keluhan yang
tepat waktu. Peningkatan kinerja tersebut juga
di apresiasi oleh pihak eksternal, ditunjukan
oleh raihan berbagai penghargaan bergengsi.

Overall, comprehensive improvements that have


been taken have been effective in enhancing
the quality of complaint handling. This is
reflected in the declining number of complaints,
increased response time of service and complaint
resolutions that were successfully provided
within the expected timeframe. The improved
performance brought acknowledgements from
external parties, evidenced by a number of
prestigious awards.

Selama
sepuluh
tahun
berturut-turut,
sejak tahun 2005, CALL AstraWorld meraih
penghargaan Contact Center Service Excellence
Award untuk kategori Automotive 4 Wheels. Di
tingkat regional Asia-Pasifik, CALL AstraWorld
sebagai salah satu contact center terbaik pada
ajang Asia Pacific Top Ranking Performer in
the Contact Center World Award 2014 yang
berlangsung di Singapura dengan meraih tiga
belas medali untuk berbagai kategori.

For the tenth consecutive year since 2005, CALL


AstraWorld again won the Contact Center
Service Excellence Award in the Automotive
4 Wheels category. At Asia-Pacific level, CALL
AstraWorld is recognized as one of the best
contact centers by the Asia Pacific Top Ranking
Performer in the Contact Center World Award
2014 event held in Singapore, winning thirteen
medals across different categories.

RENCANA 2015

PLANS FOR 2015

Untuk tahun 2015, AstraWorld akan terus


mengembangkan jumlah titik layanan baru
sebagai langkah ekspansi jangkauan layanan
ERA pada lokasi-lokasi pembukaan cabang baru
oleh bisnis otomotif Astra, selain memperkuat
sinergi dengan Grup Astra, di bidang otomotif
maupun sektor bisnis lainnya. AstraWorld juga
akan memperluas layanan ERA di beberapa kota
di Indonesia sehingga pelanggan lebih mudah
mendapatkan bantuan.

In 2015, AstraWorld will continue to expand


ERA service coverage by developing new service
points in alignment with the locations of new
branch offices of Astras automotive business.
AstraWorld will also strengthen synergy with
Astra Group in automotive and other business
sectors as well as extend ERA services to other
cities in Indonesia so that more customers will be
able to access the assistance.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

157

Jasa
Keuangan
Financial Service

Portofolio jasa keuangan Astra dikembangkan dengan fungsi strategis, yaitu


menyediakan dukungan finansial dan memperkuat kegiatan penjualan rantai
usaha bisnis lainnya.
Oleh karena itu dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana
kegiatan pengembangannya, seluruh unit dalam segmen jasa keuangan
senantiasa mempertimbangkan sinergisme value chain dari kegiatan usaha
Grup Astra.
Astras financial services portfolio is built upon its strategic functions that are to provide financial support
and strengthen the business chains of other segments.
With that in mind, all subsets in the financial services segment formulate and implement their business
development initiatives by consistently aligning synergy value chain of Astra Groups range of business
activities.

158

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Seluruh unit bisnis portofolio jasa


keuangan senantiasa memperhitungkan
dengan cermat tantangan yang
dihadapi serta peluang yang dapat
diraih dari situasi usaha yang kurang
kondusif sebagai dampak pelemahan
perekonomian global dan nasional, serta
berhasil mengantisipasi kondisi tersebut
dengan tetap mampu menunjukkan
kinerja sangat baik.
Selain itu, beberapa unit dengan
kemampuannya dalam mengelola
dan memitigasi risiko bahkan mampu
mengidentifikasi peluang usaha yang
tercipta dan mengembangkan usaha
demi menjamin pertumbuhan yang
berkelanjutan.
The companies within the financial services segment
always uphold prudence, making thorough
considerations of the challenges faced and identifying
potential opportunities amid unfavorable business
conditions arising from the global and national economic
downturn. This segment was able to anticipate all
obstacles, as evidenced by its exceptional performance.
Moreover, through strong risk management and
mitigation, several business units successfully recognized
and developed business opportunities, ensuring
sustainable growth in the future.

Gunawan Geniusahardja
Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

159

Tinjauan Bisnis
Business Review

160

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Segmen bisnis jasa keuangan Astra mengacu


pada kepemilikan beberapa perusahaan
di bidang keuangan dengan kegiatan
spesifik sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki. Portofolio bisnis bidang keuangan
terdiversifikasi pada beberapa pilar dalam
rangka memberikan cakupan layanan yang
menyeluruh untuk menjalankan fungsi strategis,
yaitu menyediakan dukungan finansial dan
memperkuat kegiatan penjualan rantai usaha
bisnis lainnya.

Astra provides financial services through its


ownership of several financial companies that
offer specific financial services according to
their expertise. The financial segment portfolio
is diversified and consists of a number of pillars
that provide all-round services to meet the
segments strategic functions of providing
financial support and strengthening business
chains in other segments.

Komitmen untuk senantiasa mengedepankan


manajemen risiko yang merupakan kompetensi
inti bisnis jasa keuangan Grup Astra, membuat
segmen bisnis ini tetap mencatatkan capaian
kinerja yang baik di tahun 2014 yang penuh
tantangan, seperti tampak dari peningkatan
profitabilitas dan kontribusi terhadap kinerja
keuangan Grup Astra secara keseluruhan. Tahun
2014, segmen jasa keuangan Astra mencatatkan
kenaikan total pendapatan bersih sebesar 14%
dari Rp 13,6 triliun di tahun 2013 menjadi sebesar
Rp 15,5 triliun, diiringi dengan peningkatan
kontribusi terhadap laba bersih Astra sebesar
11% dari Rp 4,3 triliun menjadi sebesar Rp 4,7
triliun, mencerminkan kontribusi laba terhadap
Grup Astra sebesar 25%, naik dari 22% di tahun
2013.

The commitment to sound risk management


underpins Astra Groups financial services
business. As such, the segment performed
exceptionally well in 2014 despite the many
challenges. This is evident from the growth of
profitability and contribution to the overall
financial performance of Astra Group. In 2014,
Astras financial services segment recorded an
increase of 14% of net revenue, from Rp 13.6
trillion in 2013 to Rp 15.5 trillion. In the total net
profit of Astra, the segment accounted for Rp
4.7 trillion, growing by 11% from Rp 4.3 trillion,
while its contribution to Astra Groups profit
rose to 25% from 22% in 2013.

Sampai akhir tahun 2014 tarcatat ada 5 aktivitas


di bidang keuangan yang menjadi andalan
pengembangan usaha Astra, dengan penjelasan
sebagai berikut:

As of the end of 2014, Astra is involved in 5


activities within the financial segment, which
are also the leading segments with respect to
Astras business development, as discussed in the
following section.

Segmen Jasa Keuangan


Astra mencatat kenaikan
total pendapatan bersih
sebesar 14% menjadi

15,5

Rp

triliun

Astras financial services


segment recorded an increase
of 14% of net revenue to
Rp 15.5 trillion

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

161

Tinjauan Bisnis
Business Review

162

PEMBIAYAAN MOBIL

AUTOMOBILE FINANCING

Astra memberi kemudahan kepada konsumen


pembeli mobil dengan menawarkan ragam
paket pembiayaan kepemilikan mobil yang
terjangkau melalui Astra Credit Companies
(ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAFS).

Astra provides convenience for automobile


buyers through various affordable automobile
financing packages from Astra Credit Companies
(ACC) and Toyota Astra Financial Services (TAFS).

Astra Credit Companies

Astra Credit Companies

ACC merupakan gabungan dari lima perusahaan


pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya
Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance,
PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya
Finance dan PT Pratama Sedaya Finance. ACC
merupakan salah satu mitra penyedia jasa
pembiayaan mobil bagi pelanggan.

ACC is a combination of five financing companies,


namely PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance,
PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama
Sedaya Finance. ACC is one of the car-financing
partners for customers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Toyota Astra Financial Services

Toyota Astra Financial Services

TAFS adalah perusahaan yang dikendalikan


bersama oleh Astra dan Toyota Financial Services
Corporation dengan kepemilikan masingmasing 50%, yang menawarkan pembiayaan
mobil Toyota di Indonesia.

TAFS is a company controlled by Astra and


Toyota Financial Services Corporation, each with
a 50% share ownership. TAFS offers the Toyotas
automobile financing in Indonesia.

PEMBIAYAAN SEPEDA MOTOR

MOTORCYCLE FINANCING

PT Federal Internasional Finance (FIFGroup)


mengawali
usaha
dengan
menyediakan
bisnis pembiayaaan konvensional dan syariah
untuk mendukung penjualan ritel sepeda
motor Honda, selanjutnya FIFGroup telah
mengembangkan produk pembiayaan sepeda
motor bekas dan SPEKTRA sebagai kredit
barang konsumsi umum, termasuk elektronik
dan peralatan rumah tangga.

PT Federal International Finance (FIFGroup)


started its business by offering conventional
and sharia financing to support the retail sales
of Honda motorcycles, FIFGroup has extended
its products to used-motorcycle financing and
consumer financing, including for electronics
and household goods, through SPEKTRA.

PEMBIAYAAN ALAT BERAT

HEAVY EQUIPMENT FINANCING

Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan


Komatsu Astra Finance (KAF) menawarkan jasa
pembiayaan untuk investasi alat berat para
pelanggan Astra.

Surya Artha Nusantara Finance (SANF) and


Komatsu Astra Finance (KAF) offer the heavy
equipment financing services.

Surya Artha Nusantara Finance

Surya Artha Nusantara Finance

SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang


dibentuk oleh Astra (60%) dan Marubeni
Corporation (40%) dengan fokus usaha pada
pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung.
Peran strategis SANF dalam struktur bisnis Grup
Astra adalah mendukung pembiayaan alat
berat PT United Tractors Tbk sebagai distributor
tunggal produk alat berat Komatsu.

SANF is a financial services company founded


by Astra (ownership: 60%) and Marubeni
Corporation (40%). The company focuses
on heavy equipment and supporting facility
financing. The strategic role of SANF within
Astra Groups business structure is to support
the operations of PT United Tractors as the sole
distributor of heavy equipment products from
Komatsu.

Komatsu Astra Finance

Komatsu Astra Finance

KAFadalah perusahaan yang dikendalikan


bersama oleh Grup Astra (melalui PT Sedaya
Multi Investama) dan Grup Komatsu (melalui
PT Komatsu Indonesia) dengan kepemilikan
masing-masing 50%. Peran strategis KAF
dalam bisnis Komatsu di Indonesia adalah
untuk memberikan dukungan finansial bagi
pelanggan pengguna alat berat Komatsu di
Indonesia, khususnya dengan menyediakan
alternatif solusi pembiayaan untuk kebutuhan
investasi alat berat Komatsu.

KAFis a company that is jointly controlled by


Astra Group (through PT Sedaya Multi Investama)
and Komatsu Group (through PT Komatsu
Indonesia), with a 50% share ownership for
each company. KAFs strategic role in Komatsus
business in Indonesia is to provide financial
support for Komatsus customers in Indonesia,
specifically by providing financing solutions for
investment needs in Komatsu heavy equipment.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

163

Tinjauan Bisnis
Business Review

164

PERBANKAN

BANKING

Kebutuhan pelanggan Astra akan produk dan


jasa perbankan yang lengkap dan berkualitas
disediakan melalui PT Permata Bank Tbk
(PermataBank). PermataBank adalah bank yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia,
dengan pemegang saham utama Perseroan
dan Standard Chartered Bank, masing-masing
sebesar 44,56%, dengan nilai kapitalisasi pasar
sebesar Rp 17,9 triliun (2013: Rp 13,5 triliun)
pada akhir tahun 2014.

Through PT Permata Bank Tbk (PermataBank),


Astra meets the needs of its customers for
end-to-end and sound financial products and
services. PermataBank is a banking entity with
shares listed on the Indonesia Stock Exchange.
The Company and Standard Chartered Bank are
PermataBanks majority shareholders, with equal
ownership of 44.56%. Market capitalization
stood at Rp 17.9 trillion (2013: Rp 13.5 trillion)
at the end of 2014.

PermataBank menawarkan produk dan jasa


perbankan yang inovatif dan komprehensif,
dengan fokus bisnis di segmen komersial dan
konsumer serta memiliki basis yang kuat di
bidang usaha kecil dan menengah (UKM) dan
middle market. PermataBank melayani nasabah
retail/individual melalui keluarga sebagai
proposisi penjualan yang unik. PermataBank
juga melayani nasabah korporasi maupun
institusi melalui model bisnis value chain
dan kemampuan transaction banking yang
terintegrasi.

PermataBank
offers
innovative
and
comprehensive banking products and services.
It is focused on commercial and consumer
segments and has strong small and medium
enterprise (SME) as well as middle-market
basis. PermataBank serves retail and individual
customers through a family approach as a
unique selling proposition. PermataBank also
caters to corporate and institutional customers
empowered by its value chain business model
combined with the Banks capability for
integrated transaction banking.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

ASURANSI UMUM & ASURANSI


JIWA

GENERAL INSURANCE & LIFE


INSURANCE

Astra memberi layanan untuk memenuhi


kebutuhan asuransi bagi pelanggan produkproduk kendaraan bermotor dan masyarakat
umum secara luas melalui PT Asuransi Astra
Buana, entitas anak usaha yang dimiliki
sepenuhnya oleh Astra. Asuransi Astra
menyediakan beragam produk asuransi yang
komprehensif, terdiri dari produk asuransi
kendaraan bermotor, yaitu Garda Oto, Toyota
Insurance dan Garda Motor, asuransi kesehatan
Garda Medika, serta asuransi komersial dan
syariah yang memberikan perlindungan yang
maksimal untuk alat berat, properti dan
kecelakaan diri, pengangkutan, migas, rekayasa
dan kebutuhan proteksi usaha komersil lainnya.

Astra provides services to meet the insurance


needs of motor vehicle owners through
PT Asuransi Astra Buana, a wholly owned
subsidiary by Astra. Asuransi Astra offers a
large selection of insurance products, from
motor vehicle insurance from Garda Oto, Toyota
Insurance and Garda Motor, to health insurance
from Garda Medika, as well as commercial and
sharia insurance products that are able to give
optimum protection for heavy equipment,
property, personal accident, transportation,
oil and gas, engineering and other commercial
protection requirements.

Dalam rangka mengembangkan sinergi dengan


unit bisnis yang ada dan mengantisipasi
peluang pertumbuhan di masa mendatang,
Astra memutuskan untuk mulai memasuki bisnis
asuransi jiwa. Perusahaan patungan PT Astra
Aviva Life didirikan bersama dengan Aviva
International Holdings Limited, perusahaan
asal Inggris yang telah lama bergerak di bidang
industri asuransi Jiwa.

To develop the synergy with other business units


and to anticipate future growth opportunities,
Astra decided to engage in the life insurance
business. The joint venture of PT Astra Aviva
Life was established with Aviva International
Holdings Limited, a British company with years
of experience in the life insurance industry,
as part of Astras business expansion and an
implementation of the Roadmap Portfolio.

Pasca pembentukan JV tersebut, PT Astra


Aviva Life telah meluncurkan beberapa produk
asuransi jiwa.

Following the establishment, PT Astra Aviva Life,


has launched several life insurance products.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

165

Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan


Financial Services Review and Outlook

166

Perkembangan di Tahun 2014

Development in 2014

Kondisi industri jasa keuangan di tahun 2014


masih menghadapi tantangan yang berat,
baik karena kurang kondusifnya kondisi
perekonomian global dan nasional serta karena
adanya dampak pengetatan regulasi.

The financial services industry in 2014 faced


tough challenges for several main reasons,
the adverse economic conditions globally and
nationally, as well as stricter regulations.

Sebagaimana diketahui, masih belum pulihnya


perekonomian global membuat permintaan
dan harga produk-produk komoditas primer
Indonesia menurun, sementara kebutuhan
impor BBM masih tinggi, sehingga Indonesia
mengalami tekanan neraca pembayaran
yang membuat tersedotnya likuiditas ke luar
Indonesia dan sistem perbankan, sementara
nilai tukar rupiah melemah.

As the global economy has not recovered,


demand for and prices of Indonesias primary
commodities slowed. At the same time, fuel
imports remained high. This created pressure on
Indonesias balance of payment, which triggered
fund outflow from Indonesia and the banking
system, while the rupiah weakened.

Upaya Bank Indonesia mengatasi pelemahan


nilai tukar rupiah melalui peningkatan suku
bunga acuan (BI Rate), memberi dampak
signifikan terhadap kondisi industri jasa
keuangan. Naiknya suku bunga acuan selain
membuat biaya pendanaan meningkat, memacu
masyarakat menyimpan dananya sehingga

Bank Indonesia strived to overcome the


exchange-rate drop by increasing its benchmark
interest rate (BI rate), which impacted the
financial industry significantly. The increase in
the BI rate not only raised costs of funds, but
also became an incentive for people to save
funds and in effect lowered consumption. As

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan


Financial Services Review and Outlook

tingkat konsumsi menurun. Hal ini pada akhirnya


membuat pertumbuhan permintaan barangbarang konsumsi cenderung turun, termasuk
permintaan akan barang-barang sekunder
seperti peralatan elektronik dan kendaraan
bermotor, sehingga secara agregat menurunkan
laju pertumbuhan ekonomi dan menurunkan
permintaan akan kredit.

a result, demand for consumer goods declined,


including for secondary goods such as electronics
and motor vehicles. Overall, this condition led to
lower economic growth and credit demand.

Di lain pihak, masih kurang kondusifnya


perekonomian global yang berdampak pada
tetap rendahnya permintaan dan harga
komoditas primer, membuat pelaku industri
di sektor pertambangan, perkebunan dan
kehutanan, cenderung menunda rencana
investasi barang-modal yakni pembelian alatalat berat.

Furthermore, the unpropitious global economy


prolonged the low demand for and prices of
primary commodities. Players in the mining,
plantation and forestry industries tended
to postpone investment in capital goods,
specifically the purchase of heavy equipment.

Dari sisi regulasi, secara umum pelaku industri


jasa keuangan, khususnya pembiayaan retail
consumer, masih dalam masa penyesuaian
dengan ketentuan LTV (loan to value) yang
ditujukan untuk pembiayaan konsumen,
khususnya transaksi pembelian aset properti,
mobil dan sepeda motor, termasuk pada
pembiayaan syariah dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas aset dan kesehatan
sektor keuangan secara luas.

In terms of regulations, in general, players


in the financial services industry, especially
retail consumer financing, were still adapting
to LTV (loan to value) policy, which had been
effectuated for consumer financing, especially
property, cars and motorcycles as well as sharia
financing, with the purpose of improving asset
quality and maintaining a healthy financial
sector in general.

Sesuai aturan tersebut, ketentuan minimum


uang muka kredit yang disalurkan oleh
perbankan Indonesia adalah 30% untuk mobil
dan aset properti, serta 25% untuk sepeda motor.
Sedangkan untuk pembiayaan oleh lembaga
keuangan non-bank mewajibkan uang muka
minimum sebesar 25% untuk mobil dan 20%
untuk sepeda motor. Pemberlakuan ketentuan
tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan
permintaan pasar pembiayaan konsumen.

Pursuant to the regulation, the minimum down


payment for car and property purchase is set
at 30% of the loan obtained from Indonesian
banks, and 25% for motorcycles. For non-bank
financial institutions that provide financing
services, the minimum down payment is set
at 25% for cars and 20% for motorcycles. This
regulation impeded the growth of demand for
consumer financing.

Kondisi-kondisi tersebut membuat pelaku


industri
jasa
keuangan,
terutama
jasa
pembiayaan dan perbankan menghadapi risikorisiko pelemahan margin, peningkatan NPL dan
pelemahan pertumbuhan aset produktif.

With regards to these conditions, players in the


financial services industry, especially financing
and banking services, experienced margin
contraction, increase of NPL and lower growth
of productive assets.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

167

Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan


Financial Services Review and Outlook

168

Sementara untuk industri asuransi umum


kondisinya lebih baik, dimana sebagian besar
pasarnya berkorelasi dengan pertumbuhan
kredit
pembiayaan
konsumsi
tersebut.
Penyesuaian
oleh
pelaku
industri
jasa
keuangan terhadap ketentuan LTV membuat
pertumbuhan kredit pembiayaan kendaraan
bermotor lebih berkualitas, sehingga hal
tersebut ikut mendukung kinerja bisnis asuransi
di tahun 2014.

Meanwhile, the general insurance industry,


although closely related to the growth of
consumer financing, experienced a better
situation. Adjustments carried out by financial
industry players with respect to LTV stipulations
have improved the quality of motor vehicle
financing, also boosting the performance of the
insurance industry in 2014.

Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator telah


memberlakukan rangkaian regulasi baru yang
mendorong perbaikan struktural industri jasa
keuangan, termasuk bisnis asuransi. Kebijakan
baru tersebut salah satunya menyangkut
ketentuan besaran tarif premi minimum
yang harus diterapkan termasuk ketentuan
persaingan dalam bidang layanan yang
ditujukan untuk mencegah terjadinya perang
premi. Kebijakan lainnya adalah ketentuan
yang mengatur pembukaan izin penyediaan
jasa pembiayaan dibidang-bidang lain. Regulasi
baru tersebut memberi dampak positif terhadap
struktur industri jasa asuransi.

The Financial Services Authority as regulator


has enforced a series of new regulations that
drive structural improvement of the financial
services industry, including insurance. The new
policies cover mandatory minimum premium
tariffs and stipulations on market competition,
which aim to prevent tariff wars. There is also
a policy concerning financing companies, now
allowed to cover other areas of financing. These
new regulations brought a positive effect to the
structure of the insurance industry.

Prospek Industri Jasa Keuangan

Financial Services Industry Outlook

Sejalan dengan masih belum kondusifnya


perekonomian dalam jangka pendek, maka
fundamental dan prospek industri pembiayaan,
termasuk perbankan masih belum berubah dari
kondisi di tahun 2014 tersebut di atas. Tiga
jenis industri pembiayaan yang dijalani Astra
tampaknya masih tetap baik, yakni industri
pembiayaan kepemilikan mobil, motor dan
asuransi, sementara dua jenis lainnya masih
menghadapi tantangan, yakni pembiayaan alat
berat dan perbankan, dengan intensitas yang
berlainan.

Considering that the unfavorable economic


conditions are projected to stay within the short
term, the progress and outlook of the financing
and banking sector are estimated to be similar
with that of 2014. The financing businesses
under Astra, i.e. car financing, motorcycle
financing, and insurance, will remain strong,
while other financial businesses i.e. heavy
equipment financing and banking services will
face challenges albeit with different intensity.

Prospek Pembiayaan Kendaraan


Bermotor

Motor Vehicle Financing Outlook

Tetap
tingginya
kebutuhan
masyarakat
akan alat transportasi yang andal membuat
permintaan pembiayaan mobil tetap cerah.
Meskipun permintaan pembiayaan mobil
baru terpengaruh dengan belum kondusifnya
perekonomian, hal ini akan terkompensasi

The automobile financing market is still


lucrative, as the need for reliable means of
transportation remains high. Even though
demand for new-car financing has been affected
by the adverse economic conditions, demand for
used-car financing has set off the decline and

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan


Financial Services Review and Outlook

dengan naiknya permintaan pembiayaan mobil


bekas, sehingga secara agregat pembiayaan
mobil akan tetap baik. Tingginya animo
masyarakat untuk memiliki mobil sendiri sebagai
sarana transportasi terutama didorong oleh
kebutuhan mobilitas dan naiknya pendapatan
perkapita masyarakat Indonesia, yang kini
telah tergolong sebagai negara berpendapatan
menengah.

overall automobile financing will still deliver a


strong performance. Private vehicle ownership is
highly attractive for consumers, as the need for
mobility increases and per capita income grows
in Indonesia, which now has been recognized as
a middle-income country.

Pertumbuhan industri pembiayaan pada


umumnya
dan
khususnya
pembiayaan
kepemilikan sepeda motor pada tahun 2015
diprakirakan akan stabil sekalipun ada kenaikan
suku bunga dan penyesuaian harga Bahan
Bakar Minyak (BBM). Penyesuaian harga BBM
bersubsidi mengakibatkan inflasi yang pada
akhirnya akan dapat memengaruhi kemampuan
pembayaran masyarakat. Namun demikian,
dampaknya terhadap permintaan pembiayaan
sepeda motor tidaklah signifikan, karena masih
tingginya kebutuhan masyarakat akan sarana
transportasi.

In 2015, the growth of the financing industry in


general, and specifically motorcycle financing,
is projected to be stable despite the increase
in the interest rate and fuel-price adjustment.
Adjustment of subsidized-fuel prices leads
to inflation, which could affect the markets
payment ability. However, this would not
significantly impact motorcycle financing
because of the high demand for means of
transportation.

Selain itu, sehubungan dengan peraturan baru


dari OJK, POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tanggal
19 November 2014 mengenai Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan, maka perusahaan
pembiayaan memiliki peluang yang besar untuk
melakukan ekspansi usaha, tidak hanya berfokus
pada kegiatan usaha pembiayaan konsumen,
leasing, anjak piutang maupun kartu kredit
saja. Sesuai aturan baru tersebut, perusahaan
pembiayaan dapat melakukan ekspansi untuk
pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja
dan pembiayaan multiguna.

In addition, a new regulation from the Financial


Services Authority (OJK), POJK No. 29/2014
dated 19 November 2014 concerning financing
companies, gives ample flexibility for financing
companies to carry out business expansion
beyond consumer financing, leasing, factoring
and credit card services. In accordance with
the new regulation, financing companies are
allowed to undertake investment financing,
working capital financing and multi-financing.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

169

Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan


Financial Services Review and Outlook

170

Prospek Pembiayaan Alat Berat

Heavy Equipment Financing Outlook

Prospek pembiayaan alat berat dalam jangka


pendek tampaknya masih akan menghadapi
tantangan,
sejalan
belum
kondusifnya
permintaan produk-produk komoditas primer,
khususnya pertambangan (batubara), kelapa
sawit dan kehutanan. Kondisi tersebut akan
membuat pemilik konsesi cenderung tetap
menunda
investasi
kepemilikan
barang
modal dan berupaya memperpanjang masa
pakai barang modal yang telah ada. Peluang
peningkatan justru berasal dari sektor
infrastruktur, sejalan dengan tekad pemerintah
untuk mulai membenahi kondisi infrastruktur
dasar di Indonesia, meliputi sarana jalan,
pelabuhan, irigasi dan ketenagalistrikan.

In the short-term, heavy equipment financing


will still need to address a number of challenges,
as demand levels for primary commodities,
especially coal, palm oil and forestry products,
have not recovered. With respect to this
situation, concession owners are expected
to delay investment in capital goods and
continue the utilization of existing facilities.
However, growth opportunities are eminent in
the infrastructure sector, as the government is
committed to improving and developing basic
infrastructure in Indonesia, which includes
roads, ports, irrigation systems and electricity.

Prospek Perbankan

Banking Outlook

Proyeksi pelemahan tingkat pertumbuhan


perekonomian regional maupun domestik yang
dibarengi tingginya suku bunga acuan membuat
industri perbankan masih akan menghadapi
persoalan likuiditas dan masalah kualitas kredit
yang berimplikasi kepada semakin menipisnya
margin bunga bersih yang dapat diraih. Risiko
likuiditas mengemuka, karena pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam beberapa tahun
terakhir ini lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan kredit yang menyebabkan rasio
fungsi intermediasi (Loan to Deposit Ratio/LDR)
perbankan mencapai 89%.

The slowdown of the regional and national


economy is projected to continue, while the
benchmark interest rate is expected to remain
high. Under these circumstances, the banking
industry will still face challenges in terms of
liquidity and credit quality, which will impact
income from net interest margin. Liquidity risks
are rising, as growth of third-party funds (TPF)
in the last several years has been lower than
growth of lending, which accounted for 89% of
the banks intermediary function ratio (Loan to
Deposit Ratio/LDR).

Dilain pihak upaya meredam pelemahan


nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan
suku bunga tinggi dan penyerapan likuiditas
melalui penerbitan obligasi membuat laju
pertumbuhan ekonomi melambat dan pada
akhirnya membuat kemampuan penyaluran
dana semakin berkurang. Sehingga hal ini pada
gilirannya akan meningkatkan persaingan
dalam penyaluran dana/kredit yang bisa
berimpilikasi pada naiknya Non Performing Loan
(NPL) perbankan nasional di tahun mendatang.

Efforts to improve the exchange rate and


address inflation through a high benchmark
interest rate and bonds issuance to absorb
liquidity impeded economic growth eventually
reducing funding disbursement capability.
This could lead to heightened competition in
lending/credit, which could drive an increase in
national banking Non Performing Loans (NPL) in
the coming year.

Namun demikian, sejalan dengan visi misi


Kabinet Kerja Pemerintahan Baru untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6%7% dalam 3-5 tahun mendatang, diharapkan
pembiayaan perbankan dapat mendukung
program-program kerja seperti pembangunan

However, observing the vision and mission of the


new governments Cabinet to achieve economic
growth at 6%-7% in the next three to five
years, the banking sector is expected to support
development programs in, among other sectors,
infrastructure, agriculture and the maritime

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan


Financial Services Review and Outlook

infrastruktur, perluasan ekonomi agraris dan


kelautan, peningkatan industri manufaktur.
Kegiatan pembangunan infrastruktur tersebut
diharapkan juga mampu mendukung perbaikan
perekonomian, sehingga persaingan dalam
penyaluran dana berlangsung pada tingkat
wajar.

economy, as well as the manufacturing industry.


Infrastructure development is expected to bring
economic betterment, and lending competition
could occur at a reasonable level.

Prospek Asuransi

Insurance Outlook

Semakin
tumbuhnya
kesadaran
untuk
melakukan mitigasi risiko terhadap aset yang
dimiliki, baik oleh korporasi maupun individual
membuat prospek industri asuransi tetap tinggi
baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang. Untuk mendukung hal itu,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan
tarif premi yang bertujuan untuk membuat
struktur industri asuransi yang lebih sehat dan
perlindungan terhadap konsumen.

Corporations and individual consumers today are


more aware of the importance of risk mitigation
to protect their assets. This ensures a favorable
future for the insurance business, both in the
short and long terms. To drive this development,
the Financial Services Authority (OJK) enforces a
premium tariff to promote a healthier insurance
industry and consumer protection.

Selain asuransi umum, industri asuransi


kesehatan dan asuransi jiwa juga terus
berkembang dengan prospek yang semakin
baik. Penyebabnya adalah semakin tumbuhnya
kesadaran
masyarakat
untuk
menjaga
kesehatan, sejalan dengan meningkatnya taraf
hidup, dan kebutuhan untuk memitigasi risiko
biaya pengobatan yang tinggi.

Aside from general insurance, health insurance


and life insurance are also growing and continue
to be promising. With higher incomes, members
of society are becoming more aware of their
health and the need to be well prepared to
address the eventuality of costly medical care.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

171

Pemasaran
Marketing

172

Pembiayaan Mobil

Automobile Financing

Astra Credit Companies

Astra Credit Companies

Di tahun 2014 ACC menambah jaringan


operasional sebanyak 4 kantor operasional
yaitu di wilayah Cibinong, Bandar Jaya, Plaju
dan Cibiru menjadi 721 jaringan untuk melayani
lebih dari 470.000 pelanggan.

In 2014, ACC enlarged its operational network by


establishing 4 offices in Cibinong, Bandar Jaya,
Plaju, and Cibiru to the total of 721 networks
in Medan Binjai to cater to its over 470,000
customers.

Dalam rangka optimalisasi potensi usaha


sekaligus
mitigasi
kondisi
usaha,
ACC
meluncurkan program sinergi berupa kerja sama
dengan FIFGroup dalam hal pembiayaan mobil
di area-area yang belum ada kantor perwakilan
ACC.

In its efforts to optimize business potential


and to mitigate the adverse business climate,
ACC synergized with FIFGroup and launched a
car-financing program for areas that were not
covered by ACCs office network.

Kerjasama strategis juga dilakukan dalam


bentuk penyertaan kepemilikan Bank Permata
di PT Astra Sedaya Finance sebesar 25%,
yang memberikan sinergi positif bagi kedua
perusahaan dalam bentuk pendanaan dan cross
selling product.

Another strategic partnership was made through


the acquisition by Bank Permata, of 25% shares
in PT Astra Sedaya Finance. This partnership
brought benefits for both companies in terms of
financing and product cross selling.

Di
tahun
2014,
untuk
memperkuat
eksistensinya, ACC juga melakukan peremajaan
logo perusahaan menjadi lebih dinamis.
Sejalan dengan peluncuran logo baru ini juga
diperkenalkan 10 Alasan Baiknya di ACC!
sebagai nilai yang ditawarkan ACC. 10 Alasan
Baiknya di ACC! tersebut adalah Perusahaan
Pembiayaan Terpercaya, BPKB Aman, Produk
Lengkap, Proses Kredit Cepat, Dukungan Ribuan
Dealer, Jaringan Luas dan Pembayaran Mudah,
Sistem Online Terintegrasi, Mudah dihubungi,
Jaminan Asuransi Kendaraan Terpercaya dan
Fasilitas Perlindungan Asuransi Jiwa.

In 2014, to bolster its presence, ACC renewed its


company logo. Occasioned by the logo relaunch,
ACC also introduced its 10 Alasan Baiknya di
ACC! (10 Reasons for Choosing ACC) campaign,
promoting the benefits that ACC offers. 10
Alasan Baiknya di ACC! comprises the following
points: Trusted Financing Company, Secured
BPKB, Complete Range of Products, Quick Loan
Processing, Support from Thousands of Dealers,
Extensive Network and Easy Payment, Integrated
Online System, Accessible, Trusted Car Insurance
and Life Insurance Facility.

Hingga akhir tahun 2014, sekitar 69% dari total


portofolio pembiayaan ACC merupakan mobil
baru, sedangkan pembiayaan mobil bekas dan
alat berat mengambil porsi masing-masing
sebesar 27% dan 4%.

At the end of 2014, approximately 69% of ACCs


total financing portfolio was occupied by new
cars, while used cars and heavy equipment
accounted for 27% and 4%.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Pemasaran
Marketing

Toyota Astra Financial Services

Toyota Astra Financial Services

TAFS melayani pelanggan pembeli kendaraan


Toyota dengan menyediakan kebutuhan
pembiayaan
melalui
produk-produk
pembiayaan bisnis ritel, pembiayaan armada
dan pembiayaan syariah.

TAFS focuses on serving buyers of Toyota


automobiles by meeting financing needs
through retail, commercial and sharia financing
products.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para


pelanggan, strategi pengembangan jaringan
TAFS dilakukan berkaitan dengan pertumbuhan
area distribusi mobil Toyota di Indonesia.

To ensure the best service for customers, TAFS


network development strategy is aligned
with the growth of Toyota car distribution in
Indonesia.

Saat ini TAFS memiliki 27 Kantor Cabang, 2


sub Kantor Cabang dan 1 Kantor Representasi
yang tersebar di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan
Kalimantan. Pada tahun 2014, TAFS melakukan
penambahan 2 sub Kantor Cabang di daerah
Pontianak dan Makassar.

Today, TAFS operates 27 branch offices, 2 sub


branch offices and 1 representative office in
Sumatra, Java, Bali and Kalimantan. In 2014,
TAFS opened 2 new sub branch offices in
Pontianak and Makassar.

Berbagai strategi pemasaran dan operasional


yang dilaksanakan di bidang pembiayaan
mobil tersebut bertujuan memenangkan hati
pelanggan dengan terus mengedepankan
layanan yang prima sebagai salah satu pilihan
utama kredit Toyota.

The diverse marketing and operational strategies


in car financing aimed to win the customers
heart by providing excellent services as one of
main choice in Toyotas credit scheme.

Pembiayaan Sepeda Motor

Motorcycle Financing

FIFGroup
memberikan
layanan
kepada
pelanggan pembiayaan sepeda motor Honda
melalui 169 cabang dan 390 unit layanan di
seluruh Indonesia. Dengan dukungan jaringan
yang luas FIFGroup terus memperkuat sinergi
dengan seluruh jaringan bisnis Astra terkait.
Salah satu bentuk sinergi yang dilakukan
selama tahun 2014 adalah melalui kerja sama
pembiayaan bersama atas kendaraan roda
empat dengan Astra Sedaya Finance dan Toyota
Astra Finance di beberapa wilayah di Indonesia.

FIFGroup provides Honda motorcycle financing


to its customers through 169 branch offices and
390 points of service throughout Indonesia.
Backed by this vast network, FIFGroup continues
to strengthen synergy with other related
business networks within Astra. One of the
synergies undertaken in 2014 was four-wheel
joint financing with Astra Sedaya Finance and
Toyota Astra Finance. The program was carried
out in several regions in Indonesia.

Dalam
rangka
mengoptimalkan
potensi
pertumbuhan pembiayaan motor, sekaligus
menggali potensi bisnis terkait lainnya,
FIFGroup menerapkan strategi cross selling
dan up selling melalui optimalisasi database
pelanggan, dan membentuk FIFGroup untuk
memperluas cakupan pasar pembiayaan, tidak
terbatas untuk pembiayaan sepeda motor,
namun juga mengembangkan usaha ke
pembiayaan elektronik, mikro financing dan
sebagainya.

Pursuant to optimizing motorcycle-financing


growth potential as well as exploring the
potential for other related businesses, FIFGroup
carries out cross-selling and up-selling strategies
by leveraging customer databases. The company
has also established FIFGroup to expand the
scope of its market beyond motorcycle financing,
extending to electronics, micro financing and so
on.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

173

Pemasaran
Marketing

174

FIF berupaya meningkatkan efisiensi operasi


dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi
mobile application, mengembangkan bisnis di
perusahaan pembiayaan syariah dan menggali
potensi bisnis baru untuk usaha mikro. Selain
itu FIFGroup melakukan perbaikan proses bisnis
untuk meningkatkan efektivitas operasional
dan produktivitas perusahaan.

FIFGroup strives to refine operational efficiency


by making use of technology advancement
in mobile applications. It is also growing its
business in sharia financing and exploring new
business potential for micro enterprises. In
addition, FIFGroup improves its business process,
aiming to increase operational effectiveness and
the Companys productivity.

Berbagai strategi operasional dan pemasaran


yang diterapkan tersebut membuat FIFGroup
mampu mempertahankan posisi sebagai
pemimpin pembiayaan sepeda motor Honda
baru di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar
47%.

The various operational and marketing


strategies have allowed FIFGroup to maintain its
leadership in Honda new-motorcycle financing
in Indonesia, with a market share of 47%.

Pembiayaan Alat Berat

Heavy Equipment Financing

Surya Artha Nusantara Finance

Surya Artha Nusantara Finance

SANF tidak melakukan penambahan jaringan


pemasaran di tahun 2014, tetap mengandalkan
12 jaringan kantor pemasaran di lima wilayah
operasional di seluruh Indonesia yang telah ada.

In 2014, SANF maintained the scope of its


marketing network by relying on its existing
12 marketing offices located in five operational
regions in Indonesia.

Guna meningkatkan jumlah penjualan alat berat


dan meningkatkan jumlah pembiayaannya,
SANF menjalin kerjasama dengan PT United
Tractors Tbk (UT) dengan mengadakan joint
program penjualan dengan menawarkan
bunga yang menarik bagi pelanggan. Respon
pasar cukup baik, sehingga pangsa pasar alat
berat yang dibiayai SANF naik dari sekitar 30%
menjadi 47% terhadap total volume penjualan
alat berat UT secara kredit selama tahun 2014.

To boost sales of heavy equipment and enhance


the value of financing, SANF engaged PT United
Tractors (UT) in a partnership in a joint sales
program, offering a lower interest rate. The
markets response was fairly good. In 2014, SANF
was able to increase its heavy equipment market
share from approximately 30% to 47% of the
total volume of UTs heavy equipment sold
under the financing scheme.

Komatsu Astra Finance

Komatsu Astra Finance

KAF melayani pelanggan, khususnya perusahaan


sektor pertambangan, dari Kantor Pusat di
Jakarta. Layanan yang ditawarkan oleh KAF
adalah financial lease sebagai produk utama
dan pembiayaan suku cadang sebagai layanan
pelengkap yang tersedia bagi pelanggan
produk Komatsu yang dijual oleh PT United
Tractors Tbk (UT). KAF bekerja sama dengan UT
dalam menawarkan rangkaian program untuk
mendukung penjualan, diantaranya program
trade in, program operating lease dan spare
part financing.

In providing services to its customers, especially


companies in the mining sector, KAF operates
mainly from its head office in Jakarta. KAFs
primary product is financial lease, with spareparts financing as a complementary service for
buyers of Komatsu products distributed by PT
United Tractors Tbk (UT). KAF and UT collaborate
in offering a number of programs to boost sales,
among others trade-in, operating lease and
spare-part financing programs.

Lebih dari 90% portofolio nasabah KAF bergerak


di industri pertambangan batubara.

Over 90% of KAFs customer portfolio consists of


businesses in the coal mining industry.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Pemasaran
Marketing

Perbankan

Banking

Saat ini nasabah PermataBank dapat menikmati


kemudahan
dan
kenyamanan
transaksi
perbankan melalui 330 kantor cabang, terdiri
dari 314 cabang konvensional dan 16 cabang
syariah, 283 kantor layanan syariah, 22 cabang
bergerak (mobile branch), 3 payment point dan
1.005 ATM, maupun dengan fasilitas e-channel
yang paling mutakhir, termasuk fasilitas mobile
banking dan internet banking. PermataBank
melayani sekitar 2,1 juta nasabah perbankan di
63 kota di seluruh Indonesia.

Today, PermataBank customers can enjoy easy


and convenient transactions via 330 branch
offices comprised of 314 conventional offices
and 16 sharia branch offices; 283 sharia service
offices; 22 mobile branches; 3 payment points;
and 1,005 ATM units. Customers can also access
the e-channel facility enabled by sophisticated
technology systems, including mobile and
Internet banking. PermataBank serves around
2.1 million customers with a presence in 63 cities
across Indonesia.

Sebagai bagian dari grup usaha Astra yang


memiliki peran strategis dalam mendukung
pengembangan usaha, PermataBank menjalin
kerjasama langsung dengan perusahaanperusahaan
dalam
grup
Astra
dalam
hal pembiayaan, penghimpunan dana maupun
layanan-layanan transaksi perbankan lainnya.

As part of Astra Group assuming a strategic role


to support business development, PermataBank
is the direct counterpart of companies in Astra
Group and provides support in financing,
funding and other banking transactions.

Dalam rangka mendukung pertumbuhan


usaha bank maupun Grup Astra, PermataBank
mengembangkan berbagai inovasi produk jasa
perbankan dan meningkatkan kualitas layanan.
Beberapa dari bentuk inovasi tersebut meliputi
penawaran produk tabungan berbasiskan
proteksi untuk nasabah ACC, produk-produk

To drive business growth for the bank and Astra


Group, PermataBank has developed a number
of innovative banking products and services and
continuously increases service quality, such as
programs for insurance-based savings products
for ACC customers, employee benefits products
for Astra employees, Permata Quick Cash (a

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

175

Pemasaran
Marketing

176

layanan employee benefit untuk karyawan


Astra, Permata Quick Cash (produk pembiayaan
untuk pembeli), layanan e-commerce dengan
PermataBank sebagai payment gateway dan
lain-lain.

financing product for buyers), e-commerce


service with PermataBank as the payment
gateway and many others.

Pada tahun 2014 di tengah kondisi perekonomian


global yang kurang kondusif, PermataBank tetap
mencatat pertumbuhan yang sehat dalam aset,
kredit dan dana pihak ketiga, mencerminkan
kemampuan menjaga pertumbuhan yang
solid didukung dengan prinsip kehati-hatian
(prudent banking principles), sehingga berhasil
menduduki peringkat ke-tujuh bank terbesar di
Indonesia berdasarkan total aset (sumber: Bank
Indonesia), dengan pangsa aset bank sekitar 3%
total aset bank di Indonesia.

In spite of the unfavorable global economic


condition in 2014, PermataBank grew robustly
in terms of assets, credit and third-party funds.
These indicated the ability to maintain solid
growth based on prudent banking principles. By
assets, PermataBank is now the seventh-largest
bank in Indonesia (source: Bank Indonesia) and
accounts for 3% of total national banking assets.

Asuransi

Insurance

Untuk mengantisipasi persaingan di industri


dan mempertahankan leadership di pasar
industri asuransi umum, Asuransi Astra terus
mengedepankan service excellent melalui
berbagai inisiatif inovasi layanan dan kekuatan
merek sebagai diferensiasi perusahaan. Asuransi
Astra konsisten mewujudkan value Asuransi
Astra, yaitu customer first, layanan yang simple,
reliable dan memorable sebagai pembeda
dengan pelaku lainnya, diantaranya dengan
inovasi layanan yang terbaru yaitu Garda
Center yang berada di pusat perbelanjaan
untuk kemudahan klaim, pengembangan Garda
Siaga Emergency Roadside Assistance dengan
teknologi terbaru dan Garda Siaga Emergency
Medical Assistance yang didukung paramedis
untuk kondisi darurat.

In anticipation of industry competition, and


to maintain leadership in the general industry
market, Asuransi Astra maintains service
excellence through service innovation initiatives
and through leading brands that distinguish the
Company. Consistently, Asuransi Astra delivers its
values of customer first with simple, reliable
and memorable services that have distinguished
Asuransi Astra from the other industry players.
This was manifested through new innovation
services, which include Garda Center located
inside the shopping mall for easy claims,
the development of Garda Siaga Emergency
Roadside Assistance with the latest technology,
and Garda Siaga Emergency Medial Assistance
supported by paramedics for emergencies.

Asuransi Astra berupaya membangun budaya


layanan di seluruh jajaran karyawan, baik yang
bertugas di front office maupun back office,
sebagai wujud tekad memberikan service
excellence sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Asuransi Astra promotes a service culture among


employees across its organization, among those
assigned both to the front office and the back
office, evidencing its commitment to service
excellence and meeting customers needs.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Pemasaran
Marketing

Asuransi Astra senantiasa bersinergi dengan


jaringan bisnis Grup Astra lainnya. Sinergi ini
tentunya akan membuat layanan yang lebih
baik lagi kepada pelanggan Astra karena adanya
kemudahan dan kenyamanan pelanggan
dengan jangkauan layanan yang menyeluruh
serta fleksibiltas pilihan yang terbaik bagi
pelanggan. Asuransi Astra melayani pelanggan
melalui 27 kantor cabang serta 32 unit layanan
dan Garda Center yang hadir di wilayah Jakarta,
Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Solo dan
Surabaya.

Asuransi Astra is consistently in synergy with


other business units within Astra Group. This
synergy generates even better services for Astras
customers by enabling service convenience
through extensive network and flexible, allencompassing services for customers. Asuransi
Astra serves its customers through 27 branch
offices, and 32 service points and Garda Centers
in Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan,
Surakarta and Surabaya.

Asuransi Astra melayani


pelanggan melalui

32

unit layanan &


garda center

Asuransi Astra serves its


customers through 32 service
units and garda centers

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

177

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

178

Pembiayaan Mobil

Automobile Financing

Astra Credit Companies

Astra Credit Companies

Sinergi antar usaha di Grup Astra, jaringan


yang luas, program pemasaran yang berkualitas
dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, membuat ACC mampu membukukan
kenaikan pembiayaan sekitar 5% dari Rp 26,1
triliun di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 27,5
triliun, di tengah melemahnya pertumbuhan
ekonomi, dengan kualitas kredit yang tetap
terkelola dengan baik.

On the back of synergy between business units


in Astra Group, its extensive network, strong
marketing programs and services that meet the
needs of customers, ACC recorded financing
growth of approximately 5% from Rp 26.1
trillion in 2013 to Rp 27.5 trillion, despite the
sluggish economy and with maintained credit
quality.

Realisasi unit pembiayaan mobil meningkat


9% dari 193.473 unit di tahun 2013 menjadi
210.809 unit di tahun 2014. ACC konsisten
menjaga keseimbangan sumber pendanaan,
dimana untuk tahun 2014 komposisinya terdiri
dari obligasi (37%), pinjaman sindikasi (31%),
joint financing (20%), pinjaman bilateral (9%),
bilateral multicurrency dan lainnya (3%). Sebagai
bagian dari upaya menjaga keseimbangan
sumber pendanaan dan memastikan likuiditas
kondisi keuangan, di tahun 2014 ACC
menerbitkan tiga seri Obligasi Berkelanjutan
II Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga
Tetap Tahap III Tahun 2014 dengan total emisi
sebesar Rp 2,0 triliun dengan suku bunga 9,6%
untuk Seri A senilai Rp 1,1 triliun, 10,5% untuk
Seri B senilai Rp 740 miliar dan 10,6% untuk seri
C senilai Rp 75 miliar. Ketiga obligasi tersebut
mendapatkan peringkat AAA(idn) dari PT Fitch
Rating Indonesia.

Car financing units rose by 9% from 193,473


units in 2013 to 210,809 units in 2014. ACC
consistently maintains the balance of funding;
in 2014, funding consisted of syndicated loans
(37%), bonds (31%), joint financing (20%), and
bilateral loans (9%) and bilateral multicurrency
and others (3%). As part of the funding
strategy and to ensure the liquidity level of the
companys finance, in 2014 ACC issued three
series of Phase III Continuous Bonds II Astra
Sedaya Finance with a fixed interest rate. The
issue of bonds amounted to Rp 2.0 trillion: 9.6%
interest rate for Series A amounted to Rp 1.1
trillion; 10.5% for Series B amounted to Rp 740
billion; and 10.6% for Series C with total value
of Rp 75 billion. All series earned an AAA(idn)
rating from PT Fitch Rating Indonesia.

ACC juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan


II dengan bunga tetap Tahap IV dengan total
emisi senilai Rp 2,5 triliun, terdiri dari obligasi
seri A senilai Rp 1 triliun dengan bunga 9,6%
dan seri B senilai Rp 1,5 triliun dengan bunga
10,5%. Kedua obligasi tersebut mendapatkan
peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating
Indonesia.

ACC also held Phase IV Continuous Bonds II with


a fixed interest rate and a total amount of Rp
2.5 trillion, which consisted of Series A with a
face value of Rp 1 trillion and 9.6% interest rate
and Series B with face value of Rp 1.5 trillion
and 10.5% interest rate. Both types of bonds
earned an AAA(idn) rating from PT Fitch Rating
Indonesia.

Kinerja ACC yang terjaga serta komitmennya


yang tinggi terhadap seluruh kewajiban
keuangan yang jatuh tempo membuat PEFINDO

With respect to ACCs solid performance and its


utmost commitment to its financial obligations,
on 3 October 2014 PEFINDO raised the rating of

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

per tanggal 3 Oktober 2014, menaikkan


peringkat kredit korporasi PT Astra Sedaya
Finance (ASF) dan peringkat obligasi Perusahaan
menjadi idAAA dari idAA+ (berlaku untuk
Obligasi Berkelanjutan II ASF tahap I dan tahap
II, Obligasi Berkelanjutan I ASF dan Obligasi XII).

PT Astra Sedaya Finance (ASF) corporate credit


and the companys bonds to idAAA from idAA+
(for Continuous Bonds II ASF phase I and II,
Continuous Bonds I ASF and Bonds XII ).

Toyota Astra Financial Services

Toyota Astra Financial Services

Kondisi usaha yang menantang direspon


TAFS dengan konsisten melakukan perbaikan
operasional guna mendapatkan efisiensi biaya
sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang
berimbang dengan struktur biaya yang optimal.
TAFS
juga
menyempurnakan
penerapan
New Core IT System sebagai respon terhadap
kebutuhan pelanggan sekaligus memperlancar
proses operasional.

TASF responded to challenging business


conditions by carrying out operational
improvement to achieve cost efficiency and
boost business growth in all areas on the back
of optimum cost structure. TAFS also enhanced
the implementation of its new core IT system to
meet customers needs and to refine operational
processes.

Hasilnya, TAFS mencatat total pembiayaan


atas 68.933 unit kendaraan (2013: 61.640
unit), dengan jumlah pembiayaan disalurkan
mencapai Rp 10,3 triliun (2013: Rp 9,4 triliun).

The strategies resulted in a total TAFS financing


of 68,933 units (2013: 61.640 units of vehicles)
with a total value of Rp 10.3 trillion (2013: Rp
9.4 trillion).

Dari sisi sumber pendanaan, menghadapi


peningkatan suku bunga, TAFS menerapkan
strategi pendanaan yang fleksibel, yakni
menggunakan pinjaman bank dan penerbitan
obligasi sehingga dapat menekan kenaikan
tingkat suku bunga. TAFS juga menerapkan
100% hedging policy sehingga meminimisasi
risiko tingkat bunga dan nilai tukar untuk
hutang dalam mata uang asing.

In terms of funding, to address the interestrate increase, TAFS applied a flexible funding
strategy, specifically by utilizing bank loans
and bond issuance to manage an interest-rate
increase lower than the markets. TAFS also
applied a 100% hedging policy that effectively
minimized interest-rate and exchange-rate risks
of debts in foreign currency.

Pada Februari tahun 2014, TAFS berhasil


merealisasikan PUB 1 Tahap 1 Tahun 2014
sebesar Rp 600 miliar dengan seri A untuk
tenor 1 tahun sebesar Rp 88 miliar dengan
kupon 9,6% dan seri B untuk tenor 3 tahun
sebesar Rp 512 miliar dengan kupon 10,5%.
Obligasi tersebut mendapatkan peringkat
AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia. TAFS
juga berhasil menerbitkan dua shogun bond
di Jepang masing-masing senilai USD 50 juta
yang sepenuhnya dijamin oleh Sumitomo Mitsui
Banking Corporation, Cabang Singapura dengan
kupon 9,89% dan Bank Tokyo Mitsubishi UFJ,
LTD dengan kupon 7,85%.

In February 2014, TAFS held Phase I Shelf


Offering of 2014 with a total value of Rp 600
billion, consisting of Series A for 1-year tenor
and total value of Rp 88 billion with 9.6%
coupon rate; and Series B for 3-year tenor and
total value of Rp 512 billion with 10.5% coupon
rate. The bonds earned an AAAidn rating from
PT Fitch Rating Indonesia. TAFS also issued
two shogun bonds in Japan for a total value
of US$ 50 million each, guaranteed in entirety
by Sumitomo Mitsui Banking Corporation,
Singapore Branch with 9,89% coupon rate and
Bank Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD with 7,85%
coupon rate.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

179

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

180

Pembiayaan Motor

Motorcycle Financing

Di tahun 2014, sekalipun secara umum industri


pembiayaan motor terkena dampak pelemahan
ekonomi, strategi pemasaran yang tepat terpadu
dengan operasional yang efektif membuat
FIFGroup mampu tumbuh dengan mantap.

In 2014, although the motorcycle-financing


business in general was impacted by the
economic downturn, FIFGroups appropriate
marketing strategy combined with effective
operations proved able to maintain the
Companys robust growth.

FIFGroup memiliki lebih dari 4 juta nasabah


aktif, naik 11% dari 3,6 juta nasabah aktif di
tahun 2013. Transaksi pembelian yang dibiayai
pada tahun 2014 adalah 1,5 juta unit sepeda
motor Honda baru, meningkat 7.6% dari 1.3
juta unit pada tahun sebelumnya, dengan
total nilai pembiayaan tahun 2014 sebesar
Rp 18,2 triliun dibandingkan Rp 15,5 triliun pada
tahun sebelumnya. Sedangkan untuk sepeda
motor bekas FIFGroup berhasil membukukan
pembiayaan senilai Rp 4,9 triliun (2013:
Rp 3,3 triliun) sejumlah 776.323 unit (2013:
521.924 unit) motor. FIFGroup juga berhasil
membukukan pembiayaan multiguna sebesar
Rp 1,5 triliun naik 14% dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 1,3 triliun. Sementara itu, kualitas
kredit tetap terjaga, membaik menjadi di
kisaran 1,41% dari 1,46% di tahun 2013.

FIFGroup recorded over 4 million active


customers, grew 11% from 3.6 million customers
in 2013. The company financed a total of 1.5
million units of Honda motorcycle, rose by 7.6%
from 1.3 million unit in the previous year, with a
total financing value of Rp 18.2 trillion in 2014,
compared with Rp 15.5 trillion in the preceding
year. For used motorcycles, FIFGroup booked a
total financing of Rp 4.9 trillion (2013: Rp 3.3
trillion) for 776,323 total motorcycle units (2013:
521,924 units). FIFGroup also recorded growth in
multi-financing, which stood at Rp 1.5 trillion or
rose by 14% from Rp 1.3 trillion in the previous
year. Meanwhile, credit quality was maintained
at 1.41% from 1.46% in 2013.

FIFGroup juga berhasil mendiversifikasikan


sumber pendanaan yang terdiri dari pinjaman
bilateral (9%), pinjaman sindikasi (42%), obligasi
(6%), collection (26%) dan joint financing (17%).

FIFGroup also succeeded in diversifying its


funding sources, which consisted of bilateral
loans (9%), syndicated loans (42%), bonds (6%),
collection (26%) and joint financing (17%).

Sebagai bagian dari upaya diversifikasi sumber


pendanaan, tahun 2014 FIFGroup berhasil
menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III
senilai Rp 1,6 miliar dengan kupon bunga tetap
serta mendapatkan rating AAA(idn) dan F1+(dn)
dari Fitch Ratings Indonesia dan idAAA (Triple A;
Stable Outlook) dari PEFINDO.

As part of funding diversification efforts, in


2014 FIFGroup issued Phase III Continuous Bonds
I with a total value of Rp 1.6 billion at a fixed
interest rate. The bonds earned AAA(idn) and
F1+(dn) ratings from Fitch Ratings Indonesia and
idAAA (Triple A; Stable Outlook) from PEFINDO.

Pembiayaan Alat Berat

Heavy Equipment Financing

Selama tahun 2014, SANF telah menyalurkan


pembiayaan baru sebesar Rp 2,8 triliun kepada
512 nasabah. Pembiayaan ini disalurkan
untuk membiayai 2.004 unit alat berat dan
pendukungnya. Nilai pembiayaan pada tahun
2014 ini turun sebesar 14% dibandingkan

In 2014 SANF disbursed new financing with a


total value of Rp 2.8 trillion, extended to 512
customers. The fund was used to finance 2,004
units of heavy equipment and heavy equipment
spare parts. The value of financing dropped by
14% compared with the same period of the

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

periode yang sama di tahun sebelumnya seiring


dengan masih lemahnya permintaan alat berat
di Indonesia akibat lemahnya industri batubara
dan adanya larangan ekspor mineral mentah.
Pelemahan tersebut juga berimbas pada kualitas
portofolio perusahaan.

preceding year, as a result of weak demand


for heavy equipment in Indonesia driven by
a downturn in the coal industry and a ban on
the export of raw minerals. This situation also
impacted companys portfolio.

Oleh karenanya, SANF kini lebih memfokuskan


perhatiannya dalam hal penanganan aset serta
membidik peluang pembiayaan alat berat untuk
sektor konstruksi yang lebih menjanjikan. Untuk
mendukung rencana diversifikasi usaha, SANF
menerbitkan obligasi Berkelanjutan tahap II
senilai Rp 1,0 triliun dengan tingkat bunga
tetap sebesar 10,5% dan tenor 3 tahun. Rating
obligasi SANF dari PEFINDO di akhir tahun 2014
tetap AA- dan AA dari Fitch Ratings Indonesia.

On account of this situation, SANF is


currently focusing on asset management and
opportunities for heavy equipment financing
in the construction sector, which has great
potential for growth. To support the business
diversification plan, SANF issued continuing
bonds phase II to the amount of Rp 1.0 trillion,
with a fixed interest rate at 10.5% and threeyear tenor. At the end of 2014, PEFINDO and
Fitch Ratings Indonesia awarded AA- and AA
ratings, respectively for bonds issued by SANF.

Belum pulihnya kondisi sektor pertambangan


nasional juga tercermin dalam kinerja KAF
sepanjang tahun 2014. Jumlah unit yang
dibiayai di tahun 2014 kembali turun dari 338
unit di tahun 2013 menjadi 140 unit di tahun
2014, dengan nilai pembiayaan juga turun
dari US$ 164,9 juta di tahun 2013 menjadi
sebesar US$ 70,9 juta pada tahun 2014. Masih
terbatasnya ruang pertumbuhan pembiayaan
dari industri pertambangan membuat KAF juga
mulai membiayai alat berat bagi industri di luar
tambang batu bara yaitu industri agribisnis dan
konstruksi.

Furthermore, the conditions of the national


mining sector were also reflected in KAFs
performance throughout 2014. The number of
units financed in 2014 declined from 338 units
in 2013 to 140 units in 2014. In value, total
financing dropped from US$ 164.9 million in
2013 to US$ 70.9 million in 2014. The limited
room for growth in the mining industry drove
KAF to offer heavy equipment financing services
to industries outside coal, i.e. agribusiness and
construction.

Perbankan

Banking

PermataBank kembali mencatatkan kinerja


keuangan yang baik sepanjang tahun 2014,
dengan total aset naik sebesar 12% menjadi
Rp 185,0 triliun dari Rp 166,0 triliun dan portofolio
kredit bersih (net off accrued interest receivable
and allowance for impairement for losses) yang
tumbuh 11% menjadi Rp 131,0 triliun dari
Rp 118,0 triliun. Peningkatan portofolio kredit
terutama didukung oleh pertumbuhan yang
baik dalam sektor UKM dan local and middle
market corporates melalui bisnis Trade Finance
dan produk-produk pinjaman Bank. Dana Pihak
Ketiga (DPK) tetap meningkat sebesar 11%
menjadi Rp 148,0 triliun dari Rp 133,0 triliun,

PermataBank yet again delivered good progress


in 2014. Total assets grew by 12% to Rp 185.0
trillion from Rp 166.0 trillion, while the net loan
book (net off accrued interest receivable and
allowance for impairement of losses) grew by
11% to Rp 131.0 trillion from Rp 118.0 trillion.
The growth of the lending portfolio was mainly
driven by SME business and local and middle
market corporates on the back of Trade Finance
and lending product. Third-party funds (TPF)
rose by 11% to Rp 148.0 trillion from Rp 133.0
trillion, largely from term deposits followed by
current accounts and savings. The increase in the
benchmark interest rate implemented by Bank

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

181

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

dengan komposisi sumber dana deposito


yang dominan, diikuti giro dan tabungan. Hal
tersebut adalah imbas dari naiknya suku bunga
acuan Bank Indonesia, yang membuat nasabah
cenderung menempatkan dananya dalam
bentuk deposito.

Pendapatan operasional PermataBank tetap


menunjukan pertumbuhan sebesar 10%,
menjadi senilai Rp 7,4 triliun. Tekanan cost of
fund dan naiknya persentasi kredit bermasalah,
membuat
PermataBank
membukukan
penurunan Net Interest Margin (NIM), sehingga
laba bersih menurun 8% dari Rp 1,7 triliun
menjadi sebesar Rp 1,6 triliun.

Di tengah kurang kondusifnya kondisi industri


perbankan,
PermataBank
tetap
mampu
mengelola kualitas aset, tercermin dari relatif
terjaganya rasio non performing loan gross dan
net masing-masing pada tingkat 1,7% dan 0,6%
pada 2014, dari 1,0% dan 0,3% pada tahun
2013.

Di
tahun
2014
PermataBank
berhasil
meningkatkan modal tier 1 melalui rights issue
sebesar Rp 1.5 triliun pada awal tahun, dan
merealisasikan program penyertaan modal
sebesar 25% di PT Astra Sedaya Finance pada
semester pertama 2014. PermataBank juga
berhasil meningkatkan modal tier 2 melalui
penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp 700
miliar dengan tenor 7 tahun dan tingkat bunga
tetap sebesar 11,75%.

Keberhasilan tersebut membuat PermataBank


memiliki posisi modal yang sehat dengan rasio
kecukupan modal sebesar 13,6% di akhir tahun
2014.

Selain torehan kinerja di bidang finansial,


konsistensi dalam meningkatkan kualitas layanan
maupun pelaksanaan kegiatan operasional
membuat PermataBank mendapatkan beragam
penghargaan dari berbagai pihak, seperti
Peringkat pertama untuk Regular Banking,
Priority Banking, Sharia Banking, Regular Credit
Card, Platinum Credit Card (dari Carre-CCSL),
19 penghargaan dalam AsiaMoney Award
2014 dari Asia Money; 13 penghargaan dalam

182

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Indonesia contributed to this composition, as it


led customers to place funds as term deposits.

PermataBanks operating income increased by


10% to Rp 7.4 trillion. Higher cost of funds and
non-performing loans decreased the net interest
margin (NIM), and net income declined by 8%
from Rp 1.7 trillion to Rp 1.6 trillion.

In terms of asset quality, PermataBank was able


to maintain the ratio of non-performing loans
amid the adverse banking industry climate. In
2014, gross and net non-performing loans stood
at 1.7% and 0.6%, respectively, from 1.0% and
0.3% in 2013.

In 2014, PermataBank increased its tier 1 capital


by means of a rights issue to the amount of
Rp 1.5 trillion, held at the beginning of the
year. PermataBank also realized 25% equity
participation in PT Astra Sedaya Finance.
PermataBanks tier 2 capital was increased
through the issuance of subordinated bonds to
the amount of Rp 700 billion, 7-year tenor and
fixed interest rate at 11.75%.

With that, PermataBank achieved a healthy


capital level with capital adequacy ratio that
stood at 13.6% at the end of 2014.

Aside
from
financial
achievements,
PermataBanks consistency in improving service
quality and operations earned recognition from
multiple parties. PermataBank received first
place for regular banking, priority banking,
sharia banking, regular credit card, and
platinum credit card (from Carre-CCSL); attained
19 awards at the AsiaMoney Awards 2014 from
AsiaMoney; attained 13 awards at the Banking
Service Excellence Awards 2014 from MRI and

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Banking Service Excellence Award 2014 dari


MRI dan InfoBank; dan Gold Winner sebagai
Services Company of the Year dalam Asia Pacific
Stevie Award 2014 programme serta berbagai
penghargaan bergengsi lainnya.

InfoBank; and was the Gold Winner as Services


Company of the Year at the Asia Pacific Stevie
Award 2014, as well as other distinguished
awards.

Asuransi

Insurance

Asuransi
Astra
berhasil
membukukan
pertumbuhan pendapatan premi kotor sebesar
9% dari Rp 3,8 triliun pada akhir tahun 2013
menjadi Rp 4,1 di tahun 2014, sedangkan total
aset yang dikelola naik 18% dari Rp 8,6 triliun
menjadi sebesar Rp 10,1 triliun. Prestasi Asuransi
Astra juga terus diakui oleh pihak eksternal
melalui berbagai penghargaan nasional dan
internasional yang diberikan, antara lain dalam
kategori kualitas pelayanan, digital, dan brand
terbaik.

Asuransi Astras gross premiums grew by


9% from Rp 3.8 trillion at the end of 2013 to
Rp 4.1 in 2014, while total assets rose by 18%
from Rp 8.6 trillion to Rp 10.1 trillion. The
sound performance of Asuransi Astra was well
recognized by other parties through national
and international awards, among others in
service quality, digital services and best brand.

RENCANA TAHUN 2015

PLANS FOR 2015

Menghadapi
kondisi
ekonomi
nasional
yang diperkirakan masih cukup berat akibat
ketidakpastian
ekonomi
global,
segmen
bisnis jasa keuangan Astra secara umum akan
berupaya meningkatkan kualitas dan akurasi
data base pelanggan, perbaikan kualitas proses
persetujuan kredit, meningkatkan kualitas
pengelolaan risiko dan meningkatkan efisiensi
operasional.

Taking into account the adverse economic


conditions due global economy situation,
Astras financial services segment in general will
improve the quality and accuracy of customer
database, augment the quality of credit approval
process, enhance risk management, and increase
operational efficiency.

Pembiayaan Mobil

Automobile Financing

ACC akan berupaya menjaga pertumbuhan dan


penguasaan pangsa pasar. Disamping itu ACC
akan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam
memasuki segmen pembiayaan mobil bekas
untuk mendukung pertumbuhan laba yang
berkesinambungan.

ACC will strive to sustain growth and market


leadership. In addition, ACC will implement
prudential principles in entering used-car
financing segment to support profit growth.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

183

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

184

Mengantisipasi
pertumbuhan
ekonomi
yang cenderung melambat, ACC akan
memperkuat
manajemen
operasi
untuk
meningkatkan
pengelolaan
piutang
pembiayaan, mempertahankan produktivitas
dan
mempersiapkan
kemampuan
untuk
memanfaatkan terbukanya peluang usaha
sejalan dengan OJK yang telah memperluas
cakupan bisnis perusahaan pembiayaan.

Anticipating lower economic growth, ACC will


strengthen its operations to improve financing
receivable management, maintain productivity
and enhance capacity to make use of business
opportunities in line with the OJKs new policy
that enables financing companies to expand
their business scope.

Dilain pihak, mengantisipasi pertumbuhan


pemintaan pembiayaan mobil LCGC yang semakin
meningkat sebagai dampak penyesuaian harga
BBM, TAFS berencana menerapkan Integrated
CRM activities dan mengembangkan jaringan di
Indonesia Timur untuk memperluas jangkauan
pasar dan meningkatkan efisiensi operasional
disamping terus mendukung penjualan Toyota
Used Car sebagai antisipasi menurunnya daya
beli pelanggan dan meningkatkan kerjasama
dengan distributor dan dealer untuk terus
mendukung penjualan Toyota.

Going forward, financing demand for low-cost


green cars (LCGC) is expected to increase, while
the impact of fuel-price adjustment will be felt.
In response to this, TAFS plans to implement
Integrated CRM activities and develop its
network in the eastern part of Indonesia in
order to broaden market reach and improve
operational efficiency. TAFS will also continue
to support the sales of Toyota used cars to
overcome the decline of purchasing power and
strengthen cooperation with distributors and
dealers to bolster Toyota sales.

Pembiayaan Sepeda Motor

Motorcycle Financing

Untuk tahun 2015, FIFGroup mengacu pada


strategi Astra, 3P, dalam pengembangan
bisnisnya. Beberapa program yang dilaksanakan
meliputi: Sinergi Honda Value chain, Dealer
Planning
Management,
Dealer
Program
Customization; peningkatan efisiensi dan
produktivitas
operasional;
optimalisasi
profit melalui pengembangan manajemen
portofolio; optimalisasi jaringan FIFGroup,
dan pengembangan Customer Relationship
Management
dengan
mengoptimalkan
database yang ada.

In 2015, FIFGroup will embed Astras 3P


strategy in its business development. Some
of the programs to be carried out going
forward include: Honda value chain synergy,
dealer planning management, dealer program
customization, efficiency and operational
productivity improvement, profit optimization
through portfolio management enhancement,
optimization of FIFGroup network and customer
relationship management development by
maximizing the existing database.

Seluruh upaya pengembangan bisnis tersebut


dilakukan dengan mengedepankan manajemen
risiko terintegrasi dan sistem manajemen yang
efektif.

All business development endeavors shall be


carried out in congruence with integrated
risk management and effective management
systems.

Pembiayaan Alat Berat

Heavy Equipment Financing

Pertumbuhan permintaan alat berat Indonesia


di tahun 2015 diperkirakan masih relatif
sama seperti tahun 2014 ini. Untuk itu,
selain memperkuat fokus bisnis SANF dalam
pembiayaan alat berat, SANF juga akan
melakukan
sejumlah
diversifikasi
usaha.
Diversifikasi usaha yang saat ini sudah dilakukan
adalah pembiayaan anjak piutang.

In 2015, the growth of demand for heavy


equipment in Indonesia is projected to mirror
the growth in 2014. For this reason, SANF will
diversify its business, aside from reinforcing its
focus on heavy equipment financing. SANF has
already diversified to factoring services.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Di tahun 2015 seiring dengan akan


diberlakukannya aturan OJK baru tentang
perusahaan pembiayaan, SANF berencana
memanfaatkan peluang dengan melakukan
diversifikasi usaha baik secara organik maupun
non organik, termasuk pembiayaan multiguna,
working capital, joint financing dan project
financing.

Going forward in 2014, with new OJK regulations


concerning financing companies, SANF plans to
capture opportunities by diversifying its business
through organic and non-organic means,
including multi-financing, working capital, joint
financing and project financing.

KAF akan tetap fokus pada upaya pengelolaan


aset kreditnya, meningkatkan sinergi diantara
Grup Astra, serta berupaya menciptakan
inovasi-inovasi produk pembiayaan yang dapat
memberi nilai tambah baik untuk nasabah
maupun pemasok. Diversifikasi usaha yang
akan dikembangkan diantaranya adalah
program initiatives sales replacement dengan
United Tractors dan program operating lease.
Selain itu, di tahun 2015 KAF juga berencana
akan mencoba peluang untuk masuk ke
dalam segmen customer medium to lower
dan
berupaya
mengoptimalkan
produkproduk pembiayaan yang sudah berjalan serta
meningkatkan program pengelolaan risiko atas
kredit yang diberikan.

KAF will maintain its focus on asset management,


improving synergy between business units in
Astra Group, and strive for product innovations
that maximize value for customers and suppliers.
Among business diversification initiatives
that will be carried out are sales replacement
initiatives with United Tractors and an operating
lease program. In addition, in 2015, KAF also
plans to engage the medium to lower customer
segment, optimize existing financing products
and improve credit risk management activities.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

185

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Perbankan

Banking

Strategi PermataBank dalam jangka menengah


adalah berdasarkan aspirasi yang terdiri dari:
1. Menjadi bank swasta terbesar ke-tiga dengan
ROE minimum 15%.
2. Index Kepuasan Nasabah terbaik.
3. Menjadi bank pilihan insan perbankan.

PermataBanks strategies in the short and long


term are founded upon the aspiration to:
1. Become the third-largest private bank in the
country with minimum ROE of 15%.
2. Rank highly on the Customer Satisfaction
Index.
3. Become the bank of choice for banking
talents.
The Banks strategic priorities in 2015 are:
1. Increase the ratio of low-cost funds.
2. Improve synergy with both majority
shareholders.
3. Improve the efficiency ratio.

Prioritas stratejik Bank di tahun 2015 adalah:


1. Meningkatkan rasio dana murah.
2. Meningkatkan
sinergi
dengan
kedua
pemegang saham utama.
3. Memperbaiki rasio efisiensi.

186

akan
senantiasa
Usaha
retail
banking
dikembangkan dengan memfokuskan diri
pada peningkatan kapabilitas jaringan cabang
guna meningkatkan transaksional perbankan.
Di samping itu retail banking memiliki tujuan
untuk memperkuat branding, yaitu fokus pada
keluarga, inovasi dan kualitas layanan.

The retail banking segment will be developed by


focusing on branch-network capability in order
to drive banking transactions. In addition, retail
banking also aims to reinforce the Company
brand that entails focus on family, innovation
and service quality.

Usaha wholesale banking akan fokus untuk


mengembangkan hubungan dengan industri/
komunitas yang cash rich yang memiliki
dana berlebih sebagai sumber dana deposan,
dan mempromosikan solusi yang befokus pada
sektor industri tertentu yang telah ditetapkan.
Di samping itu, Wholesale Banking akan terus
mengembangkan sinergi antar unit usaha
dengan mengimplementasikan solusi dan
pendekatan yang berbeda antara satu sektor
ekonomi dengan sektor ekonomi lainnya.

Wholesale banking will focus on developing


relationships with cash rich industries
and communities that have surplus funds
and the potential to become the source of
depositors funds, while promoting solutions
that concentrate on certain industry sectors.
In addition, wholesale banking will continue
developing business unit synergy through the
implementation of business unit solution and a
tailored approach to different economic sectors.

Di area operasional, Bank akan terus menerapkan


manajemen risiko yang menyeluruh dan
meningkatkan kualitas operasional (operational
excellence) untuk memperbaiki efisiensi dan
produktivitas.

In operations area, PermataBank will continue


to carry out thorough risk management and
enhance operational excellence to improve
efficiency and productivity.

Asuransi

Insurance

Di tahun-tahun mendatang Asuransi Astra


mentargetkan untuk terus mempertahankan
posisi kepemimpinan dalam industri asuransi
nasional. Oleh karenanya Asuransi Astra
berupaya
meningkatkan
pengelolaan
pelanggan atau account management agar
mampu mengerti kebutuhan pelanggan dan
menjadi mitra pertumbuhan para pelanggan
sehingga bisa menjadi mitra pengelolaan risiko
yang terpilih (preferred risk management
partner).

Moving forward, Asuransi Astra aims to maintain


its leadership in the national insurance industry.
To that end, Asuransi Astra seeks to boost its
account management, to better understand
customers needs and to grow with its customers
and become the preferred risk management
partner.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Asuransi Astra juga akan fokus pada asuransi


kesehatan, berupaya untuk menjadi yang
terdepan untuk Group Health insurance yang
menyasar pada perusahaan menengah ke atas
yang membutuhkan layanan premium (terbaik)
sehingga Asuransi Astra menjadi pemain
industri Asuransi Kesehatan yang terpandang
(respected corporate health insurer). Strategistrategi tersebut ditujukan untuk menjadikan
Asuransi Astra sebagai the Most Admired
General Insurance in Indonesia dalam 3 tahun
mendatang.

Asuransi Astra will also augment focus on


health insurance, endeavoring to become the
leading health insurance group for middle
to upper enterprises that require premium
services. Asuransi Astra aims to be a respected
corporate health insurer, and these strategies
are conducted in harmony with the goal to place
Asuransi Astra as the most admired general
insurance company in Indonesia within the next
three years.

Selain di bidang asuransi umum tersebut, Grup


Astra, segera merealisasikan pengembangan
usaha asuransi jiwa, melalui PT Astra Aviva Life,
menyusul terbentuknya perusahaan patungan
dengan Aviva International Holdings Limited,
salah satu perusahaan asuransi utama di negara
Inggris. Astra menargetkan Astra Aviva Life
untuk berkembang menjadi pelaku usaha
asuransi jiwa yang terpandang dalam beberapa
tahun mendatang.

In addition to general insurance, Astra Group


is expanding to life insurance business through
PT Astra Aviva Life Insurance following a joint
venture with
Aviva International Holdings
Limited, one of the prominent insurance
companies in the UK. Astra is aiming for Astra
Aviva Life to grow as reputable life insurer over
the next several years.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

187

Alat Berat dan


Pertambangan
Heavy Equipment & Mining

188

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Setiap kondisi usaha yang dinamis


selalu menghadirkan tantangan dan
peluang. Loyalitas pelanggan akan sangat
membantu pelaku bisnis mengatasi
tantangan dan menjamin kinerja
yang berkelanjutan. Oleh karenanya,
menghadapi kondisi kurang kondusif
yang berkepanjangan, saya mengajak
seluruh jajaran AHEME untuk menerapkan
semangat back to basic, konsisten
memberi solusi kepada pelanggan dan
memanfaatkan peluang yang tercipta.
Mari kita manfaatkan kompetensi yang
telah dibangun selama ini dengan tetap
mengembangkan value chain bersama
seluruh Grup Astra, menguatkan sinergi
untuk bersama-sama mengatasi tantangan
dan memastikan pertumbuhan berkualitas
yang berkelanjutan.
A dynamic business condition always presents both
challenges and opportunities. The loyalty of the
customers is the remarkable tool for enterprises to
overcome challenges and ensure sustainable business
performance. Therefore, in the face of these prolonged
adverse conditions, I would like to call for all individuals
in AHEME to apply a back-to-basics spirit, to consistently
provide solutions to customers and to make the best
use of available opportunities. We need to leverage the
capacity that has been built all these years by persistently
building value across Astra Group, strengthening synergy
to conquer challenges and ensuring sustainable and
quality growth.
Djoko Pranoto
Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

189

Tinjauan Bisnis
Business Review

Pada segmen bisnis alat berat dan pertambangan,


Astra memiliki 59,5% saham di PT United
Tractors Tbk (UT), yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar pada
akhir tahun 2014 sebesar Rp 64,7 triliun (2013:
Rp 70,9 triliun). Hingga akhir tahun 2014 UT
mengelola tiga kegiatan usaha yaitu: penjualan
alat berat yang dilakukan oleh unit usaha mesin
konstruksi, usaha kontraktor penambangan dan
pertambangan batu bara.

190

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Astra holds 59.5% share ownership of PT United


Tractors Tbk (UT) for its heavy equipment and
mining segment, listed on the Indonesia Stock
Exchange with a market capitalization value of
Rp 64.7 trillion (2013: Rp 70.9 trillion) at the end
of 2014. As of the end of 2014, UT operates three
businesses: heavy equipment sales through the
construction machinery unit, mining contracting
and coal mining.

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Mesin Konstruksi
Kegiatan penjualan alat berat dikelola
secara langsung oleh UT, sebagai distributor
tunggal berbagai produk alat berat ternama
bermerek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag,
dan Tadano di Indonesia. Melalui kegiatan
distribusi tersebut UT bertekad menjadi
mitra usaha handal bagi para pelanggannya
dengan mengusung konsep solusi total dalam
memenuhi kebutuhan barang modal melalui
pemahaman usaha yang komprehensif dan
interaksi timbal balik yang berkelanjutan.

Construction machinery
Heavy equipment sales are managed directly
by UT as the sole distributor of various types
of heavy equipment in Indonesia under the
brands of Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag
and Tadano. Through its distribution activities,
UT is committed to becoming a reliable
business partner for its customers, offering
total end-to-end solutions to cater to needs
for capital goods by way of comprehensive
business insight and sustainable and mutual
relationships.

Kontraktor Penambangan
Usaha kontraktor penambangan dijalankan
oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama),
anak perusahaan UT. Dalam menjalankan
kontrak-kontrak
penambangan,
Pama
bertanggung jawab atas teknis operasional di
berbagai wilayah konsesi tambang batu bara
maupun area tambang mineral utama lain
di Indonesia. Komitmen terhadap kualitas
layanan dan jasa kontraktor penambangan
yang bersaing membuat Pama berhasil
membangun reputasi sebagai kontraktor
penambangan terbesar dan terpercaya di
Indonesia sekaligus memberikan kontribusi
pendapatan usaha yang terus meningkat.

Mining contracting
The mining contracting business is under the
stewardship of PT Pamapersada Nusantara
(Pama), a subsidiary of UT. In the performance
of mining contracts, Pama is responsible for
the technical aspect of the operations. Pama
is present in various coal mining concession
areas as well as other primary mineral
mining areas in Indonesia. The commitment
to service quality and competitive mining
contracting services have allowed Pama
to build a reputation as the biggest and
most trusted mining contractor company in
Indonesia while enabling the company to
deliver consistently growing business revenue
contribution.

Pertambangan Batu Bara


Usaha pertambangan batu bara dikelola oleh
PT Tuah Turangga Agung (TTA). TTA bersama
anak usahanya kini mengelola 9 wilayah
konsesi tambang dengan total cadangan
batu bara berkualitas medium hingga tinggi
yang diperkirakan sebanyak 405 juta ton
(cadangan gabungan).

Coal mining
PT Tuah Turangga Agung (TTA) manages the
coal mining business. TTA and its subsidiaries
today manage 9 mining concessions with a
total estimation of 405 million metric tons of
coal reserves consisting of medium to highgrade quality (combined reserve).

*119.4 is the coal production + hauling


Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

191

Tinjauan Bisnis
Business Review

192

Berlanjutnya pelemahan harga komoditas batu


bara di pasar global tahun 2014 membuat
volume penjualan alat berat UT kembali turun.
Namun demikian, meningkatnya kinerja usaha
kontraktor penambangan dan naiknya volume
penjualan batu bara membuat total pendapatan
bersih UT tetap meningkat 4% menjadi Rp 53,1
triliun dibandingkan Rp 51,0 triliun di tahun
2013. Pelemahan nilai Rupiah juga membuat
marjin usaha meningkat, sehingga laba bersih
UT naik 11% menjadi Rp 5,4 triliun dari Rp 4,8
triliun di tahun 2013.

The continuing downward trend of coal prices


in the global market in 2014 resulted in a
decrease in UT heavy equipment sales. However,
in line with the improved performance of the
mining contracting business and coal sales
volume, UTs net revenue increased by 4% to
Rp 53.1 trillion compared with Rp 51.0 trillion in
2013. The weakened rupiah exchange rate led
to an increase in margin, and UTs net income
increased by 11% to Rp 5.4 trillion from Rp 4.8
trillion in 2013.

Komposisi pendapatan UT mayoritas berasal dari


segmen kontraktor penambangan, mencapai
63% (2013: 62%), diikuti mesin konstruksi,
sebesar 28% (2013: 31%) dan pertambangan
9% (2013: 7%).

UTs income compositions largest contributor is


the mining contracting segment, which occupied
63% (2013: 62%), followed by construction
machinery with 28% (2013: 31%) and mining
with 9% (2013: 7%).

Sedangkan kontribusi pendapatan bersih


segmen alat berat dan pertambangan terhadap
total pendapatan bersih Astra pada tahun 2014
tidak berubah dibandingkan tahun 2013, yaitu
sebesar 26%.

Meanwhile, the net revenue contribution of the


heavy equipment and mining segment to Astras
consolidated net revenue in 2014 compared to
2013 was maintained at 26%.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Volume Penjualan Alat Berat


Berdasarkan Sektor
Heavy Equipment Sales Volume by Sector
8,467
17%

67%
5,404

6,202
24%

19%

4,203

54%

61%

26%
43%

11%
9%
2010

10%
6%
2011

23%

16%
6%
2012

8%
2013

3,513
23%

Kehutanan / Forestry

35%

Konstruksi / Construction

28%

Pertambangan / Mining

14%

Perkebunan / Agro

2014

Volume Pemindahan Tanah dan


Produksi Batu Bara

Volume Penjualan Batu Bara

Overburden Removal and Coal Production Volume

Coal Sales Volume

855.5
796.0

844.9

806.4

5,938
5,573

77.9

86.8

94.4

105.1

119.4*

2010

2011

2012

2013

2014

Coal Sales Volume (000 ton)

652.0

4,489

4,176

3,053

2010

2011

2012

2013

2014

Coal Production (mio ton)


Overburden Removal (mio bcm)

*) Produksi Batu Bara dan Hauling | Coal Production and Hauling

Laba bersih UT naik 11%


menjadi

Rp

5,4

triliun

UTs net income increased by


11% to Rp 5.4 trillion

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

193

Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat


dan Pertambangan
Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook

194

Melambatnya ekonomi global beberapa tahun


terakhir mempengaruhi permintaan komoditas
primer, terutama batu bara, bahan mineral dan
produk perkebunan, yang merupakan produk
andalan pendukung kinerja ekspor Indonesia.

The slow down in the global economy for the


past few years affects demand for primary
commodities, especially coal, minerals and
agribusiness yields all are leading export
commodities for Indonesia.

Selain itu, pelemahan harga minyak bumi yang


terjadi di kuartal keempat membuat harga batu
bara di pasar global semakin tertekan hingga
sempat menyentuh US$ 61 per ton.

In addition, falling oil prices globally, which


occurred in the fourth quarter, also caused coal
prices in the global market to slump, reaching as
low as US$ 61 per ton.

Akibatnya, aktivitas penambangan batu bara


mengalami perlambatan dan para pengguna
alat berat di sektor pertambangan dan
perkebunan berupaya untuk memperpanjang
usia pakai peralatan yang ada dan menunda
pembelian alat baru.

As a result, coal mining activities slowed,


and heavy equipment users in the mining
and plantation sectors chose to prolong the
operational duration of their existing equipment
rather than purchase new equipment.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan


Heavy Equipment and Mining Business Review and Outlook

Hal tersebut membuat permintaan alat berat


tertekan, dengan total permintaan di tahun
2014 menjadi 3.513 turun 16% dari angka 4.203
unit di tahun 2013. Akibatnya para produsen
kembali menghadapi tingkat persaingan
yang semakin tajam dan tantangan untuk
mengendalikan tingkat persediaan, kompetisi
harga dan tuntutan pelanggan yang juga
semakin tinggi.

Consequently, heavy equipment demand


dropped; in 2014, total demand reached 3,513
units, a decrease of 16% from 4,203 units in 2013.
Competition among manufacturers heightened
and the challenge to control supply, address
price competition and respond to customer
demand deepened.

Kondisi serupa diperkirakan masih berlangsung


di tahun 2015. Untuk permintaan energi,
khususnya batu bara masih akan mengalami
tantangan. Sementara permintaan alat berat
untuk proyek konstruksi diharapkan semakin
membaik
sehubungan
dengan
rencana
pembangunan infrastruktur dasar yang akan
digalakkan oleh pemerintah. Sedangkan untuk
segmen agribisnis, berlanjutnya peningkatan
permintaan CPO global memberikan prospek
positif terhadap permintaan alat berat di
segmen ini.

This situation is projected to continue in 2015.


Energy demand, especially for coal, will remain
challenging.
However,
heavy
equipment
demand for construction projects is expected
to improve in line with the governments plan
to accelerate basic infrastructure development.
From the perspective of the agribusiness
segment, the continuation of increasing global
demand for CPO will have a positive impact on
heavy equipment demand from this segment.

Peningkatan permintaan batu bara di pasar


global
diperkirakan
akan
berlangsung
dengan lambat, mengingat masih rendahnya
pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara.
Potensi peningkatan permintaan batubara justru
diharapkan berasal dari konsumsi domestik,
sejalan dengan tekad pemerintah untuk
segera merealisasikan rencana pembangunan
ketenagalistrikan secara masif, baik dalam
bentuk PLTU mulut tambang maupun PLTU
ditempat lain serta pembangkit listrik jenis
lainnya.

Globally, coal demand is expected to be


moderate considering the sluggish economic
growth of a number of countries. Increase
in coal demand is projected to derive from
domestic consumption, taking into account the
Governments commitment to drive massive
electricity infrastructure development in the
form of mine-mouth steam power plants and
other types of power generation, steam or
otherwise.

Dapat disimpulkan bahwa prospek pertumbuhan


industri alat berat dan kontraktor penambangan
baru akan membaik dalam jangka menengah
hingga panjang, dipengaruhi oleh kecepatan
pulihnya perekonomian global dan terealisasinya
berbagai proyek pembangunan infrastruktur
dasar (jalan, pelabuhan dan ketenagalistrikan)
di dalam negeri.

It can be concluded that the growth prospect for


the heavy equipment and mining contracting
segments will improve in the medium to longterm, depending on the rate of global economy
recovery and the progress of various national
projects for basic infrastructure development
(roads, ports, electricity).

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

195

Pemasaran
Marketing

196

Upaya mengedepankan layanan berbasis


solusi menyeluruh (end-to-end solution) secara
konsisten dengan dukungan jaringan distribusi
dan purna jual nasional, terdiri dari 19 kantor
cabang, 22 kantor pendukung di lapangan (site
support) dan 11 kantor perwakilan, membuat
UT tetap mampu memimpin pasar dengan
kisaran 40% (2013: 41%). Pola layanan endto-end solution, fasilitas call center 24 jam,
dan penyediaan ragam produk beserta suku
cadang yang komprehensif dan terdepan yang
terus dikembangkan mampu memelihara dan
mendongkrak loyalitas pelanggan.

The commitment to providing end-toend solution services is supported by 19


branch offices, 22 site support offices and
11 representative offices. With its extensive
distribution network and after-sales service
points, UT was able to lead the market with
a market share of approximately 40% (2013:
41%). Total solutions, 24-hour call centers, and
a wide range of products complemented by
comprehensive availability of spare parts are
always enhanced to maintain and reinforce
customer loyalty.

UT juga menyediakan layanan konsultasi


pra pembelian untuk memastikan investasi
barang modal yang tepat sesuai kebutuhan,
jaminan produk dan pemeliharaan untuk
menjaga operasional mesin yang optimal,
hingga dukungan UT School, yang telah
meluluskan banyak operator dan mekanik
setiap tahunnya untuk keperluan operasional
UT maupun pelanggan. Pelanggan juga dapat

UT also provides a pre-purchase consultation


service to ensure its customers make investment
decisions appropriately in line with their needs,
as well as product warranty and maintenance
to maintain optimum performance of the
machinery. Operators and mechanics that
graduate from the UT School every year also
provide support to fulfill UTs and customers
operational needs. As part of the end-to-end

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Pemasaran
Marketing

memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari


lembaga pembiayaan rujukan yang bermitra
dengan UT, sebagai bagian dari layanan end
to end solution. Keseluruhan upaya tersebut
memiliki andil besar dalam mempertahankan
pangsa pasar alat berat UT ditengah kondisi
usaha yang penuh tantangan.

solution approach, customers can benefit from


a financing facility provided by recommended
financing service providers who are partners
of UT. These efforts greatly contribute to UTs
success in sustaining its market share despite the
challenging business climate.

Pama
menawarkan
jasa
penambangan
berkualitas kelas dunia, yang mencakup
rancang tambang, eksplorasi, pembangunan
infrastruktur, penambangan, pengangkutan,
barging dan loading. Dengan dukungan armada
alat berat yang sangat memadai berjumlah 3.270
unit alat berat (2013: 3.311), terdiri dari 299
bulldozer (2013: 302), 337 excavator & shovel
(2013: 331), 2.163 dump truck (2013: 2.275), 169
prime mover (2013: 163) dan 242 wheel loader
dan motor grader (2012: 240), Pama berhasil
mempertahankan dominasi pangsa pasar
hingga sebesar 45% di tahun 2014.

Pama offers a world-class mining service. Its


services include mining design, exploration,
infrastructure
development,
mining,
transporting, barging and loading. Pamas
operations are supported by a fleet of heavy
equipment. The total 3,270 units of heavy
equipment (2013: 3,311) consist of 299 bulldozers
(2013: 302), 337 excavators & shovels (2013:
331), 2.163 dump trucks (2013: 2,275), 169 prime
movers (2013: 163) and 242 wheel loaders and
motor graders (2012: 240). In 2014, Pama was
able to stay in the lead in the market, with a
45% market share.

Tekad
memberikan
layanan
kontraktor
penambangan dengan jaminan hasil terbaik
pada setiap ton produk dengan harga bersaing
membuat Pama berhasil mempertahankan 14
pelanggan utama pemilik konsesi tambang
batubara terbesar di Indonesia.

The dedication to providing the best and


most reliable mining contracting services,
guaranteeing best production results and
with competitive pricing have enabled Pama
to continue servicing 14 core customers who
are also the owners of Indonesias largest coal
concessions.

Sementara untuk unit usaha pertambangan


batu bara, PT Tuah Turangga Agung (TTA)
sebagai pengelola seluruh 9 wilayah konsesi
penambangan pasca restrukturisasi internal,
berhasil merealisasikan rencana produksi sesuai
kontrak pembelian dengan biaya yang semakin
efisien. Seluruh hasil produksi TTA, dipasarkan
ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

In the coal mining segment, following internal


restructuring, PT Tuah Turangga Agung (TTA)
now manages nine mining concessions. TTA
was able to realize production plans in line with
purchasing contracts with improved efficiency of
costs. All coal products of TTA are marketed to
Japan, South Korea and Taiwan.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

197

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

198

Mesin Konstruksi

Construction Machinery

Tantangan berat membuat UT semakin


konsisten mengedepankan filosofi layanan
end to end solution, guna meningkatkan
loyalitas pelanggan dan mengatasi kerasnya
persaingan. Bagi UT kondisi tersebut disikapi
dengan bijak, berupaya mengatasi tantangan
sekaligus memanfaatkan peluang-peluang yang
terbuka. Caranya adalah memperkuat landasan
usaha melalui upaya kembali ke dasar (back to
basic), yakni dasar keunggulan dalam berusaha
hingga mampu mengembangkan usaha sampai
sebesar saat ini, bahkan mampu melalui kondisi
lebih buruk di tahun 1998 lalu.

Tough challenges forced UT to bolster its


end-to-end solution philosophy in order to
enhance customer loyalty and to beat market
competitors. UT aptly responded to the
challenges by endeavoring to overcome barriers
while capturing opportunities. The company
reinforced its foundation by reverting to the
basics, going back to the root of excellence
on which it built the business up to its scale
today and on which it overcame even harsher
conditions in 1998.

UT berupaya memperkuat sinergi antar grup


dalam Astra dengan panduan kerangka sinergi
AHEME yaitu Cross Competence, Cross Selling
dan Cross Solution (3C). Sinergi dan networking
yang dilakukan super team AHEME membantu
UT memberi solusi total bagi pelanggan.
UT berkomitmen meneruskan inisiatif UT
Guaranteed Product Support agar selangkah
lebih maju dalam memberi layanan terbaik
dibandingkan kompetitor.

UT attempted to strengthen synergy in Astra


Group, guided by the AHEME synergy framework
of cross competence, cross selling and cross
solution (3C). The synergy and networking
efforts of the AHEME super team allowed UT
to provide total solutions to customers. UT is
committed to continuing its UT Guaranteed
Product Support Initiative to always be one step
ahead of its competitors in offering the best
services.

Lini bisnis Mesin Konstruksi UT mencatat


penurunan volume penjualan Komatsu sebesar
16% atau menjadi 3.513 unit, jauh lebih rendah
dibandingkan dengan volume penjualan pada
2013, yaitu 4.203 unit. Penurunan tersebut
terutama masih dipengaruhi oleh perlambatan
sektor pertambangan dan perkebunan di
Indonesia yang menyebabkan penurunan total
penjualan domestik alat berat, yang pada tahun
ini tercatat sejumlah 8.867 unit dibandingkan
10.252 unit pada 2013. (menurut riset internal)

UTs Construction Machinery business line


recorded a decrease in Komatsu sales volume by
16% to 3,513 units, much lower compared to the
sales volume in 2013 of 4,203 units. The decrease
was mainly still impacted by the slowing down of
the mining and plantation sectors in Indonesia
that caused a decline in the total domestic sales
of heavy equipment, which in 2014 recorded a
total number of 8,867 units compared to10,252
units in 2013. (source: internal research)

Di sisi lain, jumlah penjualan suku cadang


dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat
pada 2014 diakibatkan oleh meningkatnya
kebutuhan pelanggan dalam menjaga kondisi
alat berat mereka. Pendapatan dari segmen
ini meningkat 8% atau sebesar Rp 6,0 triliun.
Namun, peningkatan penjualan suku cadang
dan jasa pemeliharaan selama tahun 2014 tidak
mampu mendorong total pendapatan lini bisnis
Mesin Konstruksi UT, yang mencatat penurunan
menjadi sebesar Rp 15,0 triliun dibandingkan
Rp 15,6 triliun pada 2013.

On the other hand, the number of spare parts


sales and heavy equipment maintenance services
increased in 2014 due to the growing need
from the customers to maintain the life cycle of
their heavy equipment. The revenue increased
by 8% or reached Rp 6.0 trillion. However, the
increase in spare parts sales and maintenance
services during the year was not able to push the
total revenue of UTs Construction Machinery
business line, which recorded a decrease to Rp
15.0 trillion compared to Rp 15.6 trillion in 2013.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


Performance In 2014

Kontraktor Penambangan

Mining Contracting

Berlanjutnya pelemahan harga batu bara


membuat pelanggan utama Pama, para
pemilik konsesi batu bara terbesar di Indonesia
merevisi target kontrak pemindahan tanah
dan produksi batu bara, diantaranya dengan
mengerjakan area dengan stripping ratio lebih
rendah. Hal tersebut mampu direspon dengan
strategi mempertahankan kualitas kinerja jasa
kontraktor penambangan seraya melakukan
efisiensi biaya operasional.

Taking into account the downward trend of


coal prices, Pamas customers, owners of the
largest coal concessions in Indonesia, revised
their targets for overburden removal and coal
production contracts, among other ways by
lowering stripping ratios. Responding to this
change, the quality mining contracting service
performance was maintained and operational
cost efficiency was enhanced.

Dari lini bisnis Kontraktor Penambangan UT,


PT Pamapersada Nusantara (PAMA) efektif
mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar
6%, yaitu Rp 33,5 triliun, dibanding Rp 31,6
triliun pada 2013. Hasil ini dicapai di samping
adanya penurunan jumlah target pengupasan
tanah, yaitu total 806,4 juta bcm dibandingkan
844,9 juta bcm pada 2013. Sebaliknya,total
produksi batu bara & hauling meningkat sebesar
119,4 juta ton atau naik 14% dibandingkan total
produksi tahun lalu sebesar 105,1 juta ton.

In regards of UTs Mining Contracting business


line, PT Pamapersada Nusantara (PAMA)
effectively recorded an increase in net revenue
by 6%, which is Rp 33.5 trillion, compared to
Rp 31.6 trillion in 2013. This performance is
made despite a decreasing target number for
overburden removal, which was 806.4 million
bcm compared to 844.9 million bcm in 2013.
On the other hand, the total coal production
& hauling was increased to 119.4 million tons
or grew 14% compared to last years total
production of 105.1 million tons.

Kemampuan PAMA meraih segala pencapaian


di tahun 2014 tak lepas dari upaya mengatasi
seluruh tantangan yang ada melalui berbagai
inisiatif berupa inovasi pengelolaan dan efisiensi
kegiatan operasional, salah satunya adalah
program pengurangan biaya yang membuat
kegiatan operasional menjadi lebih efektif serta
pastinya menguntungkan baik bagi pelanggan
maupun kegiatan operasional sendiri.

In respect of the accomplishments in 2014, PAMA


overcame all the challenges that were present
during the year through various initiatives for
innovation in operational management and
efficiencies, including the implementation of
cost down program, which resulted in more
effective operational activities that certainly
benefited our customers as well as its own
operations.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

199

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Pertambangan Batu bara

Coal Mining

Kondisi pemasaran batubara yang masih belum


kondusif disikapi dengan program konsolidasi
internal, menjadikan PT Tuah Turangga Agung
(TTA) sebagai pengelola seluruh area konsesi
tambang untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas operasional. Dengan beroperasinya
dua tambang baru, TTA mampu meningkatkan
produksi dan volume penjualan. TTA juga
berupaya mengurangi biaya produksi dengan
menurunkan stripping ratio.

The unfavorable coal mining market necessitated


internal consolidation that directed PT Tuah
Turangga Agung (TT), as manager of the overall
mining concessions, to enhance operational
efficiency and effectiveness. With the operation
of two new mine sites, TTA was able to boost
production and sales volume. TTA also reduced
production costs by lowering stripping ratios.

Sehingga, volume penjualan batu bara


meningkat sebesar 42% atau sebesar 5,9 juta
dibandingkan 4,2 juta ton pada 2013. Hal ini
mendorong peningkatan pendapatan lini bisnis
Pertambangan UT sebesar 22%, atau dari Rp 3,8
triliun pada 2013 menjadi Rp 4,7 triliun.

As a result, the coal sales volume grew 42% or


reaching a total 5.9 million tons, compared to
4.2 million tons in 2013. This has increased the
revenue of UTs Mining business line by 22%,
from Rp 3.8 trillion in 2013 to Rp 4.7 trillion.

Selain itu, melihat harga batubara yang terus


menurun sejak beberapa tahun belakang ini,
pada tahun 2014 UT melakukan tinjauan atas
nilai properti pertambangan dan mencatat
penyisihan atas penurunan nilai properti
pertambangan.
Biaya
penyisihan
yang
dibebankan pada laba setelah pajak yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
mencapai Rp 1,54 triliun.

In addition, considering the price of coal, which


have been declining in these past few years, in
2014 UT reviewed its value of mining properties
and recorded a provision for impairment of
mining properties. Cost of mining properties
impairment was imposed to the UTs profit after
tax attributable to the parent entity, which
amounted to Rp 1.54 trillion.

RENCANA TAHUN 2015

PLANS FOR 2015

Mengantisipasi masih berlanjutnya kondisi usaha


yang kurang kondusif di tahun mendatang, UT
menyiapkan beberapa strategi utama, meliputi
beberapa program sebagai berikut:

In anticipation of the continued adverse


business conditions in the coming year, UT has
prepared a number of key strategies, including
the following programs:

Mesin Konstruksi

200

UT akan tetap mengedepankan layanan


jasa berbasis solusi bagi para pelanggan. UT
akan meningkatkan kualitas layanan dengan
meningkatkan program UT Guarantee Product
Support, menyediakan SDM untuk mendukung
aktivitas pemeliharaan alat berat melalui
UT School, termasuk meningkatkan kualitas
layanan UT Call. Selain itu, mempererat
kerjasama dengan prinsipal.

Construction Machinery

UT juga bertekad untuk meningkatkan


kegiatan di pasar ritel, memanfaatkan peluang
peningkatan kegiatan di sektor konstruksi,
termasuk
mengembangkan
bisnis
sewa
peralatan berat bekas maupun baru.

UT is also committed to improving activities in


the retail market, to gain opportunities from
the growth in the construction sector, including
developing the new and used heavy equipment
rental business.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

UT will continue to promote solutions-based


services to customers. UT shall enhance service
quality by strengthening the UT Guaranteed
Product Support Initiative, prepare required
human capital to support heavy equipment
maintenance activities through UT School, and
improve the quality of the UT Call service as well
as bolster partnerships with principals.

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Kontraktor Penambangan

Mining Contracting

Pama akan terus berkomitmen memberikan


layanan jasa kontrak penambangan yang
berkualitas kepada para pelanggan. Guna
mengukuhkan reputasi sebagai kontraktor
penambangan yang handal dan berpengalaman,
Pama berupaya mengedepankan inisiatif
peningkatan produktifitas kerja dan efisiensi
biaya untuk menghasilkan pencapaian kinerja
yang lebih kompetitif berlandaskan pada
budaya kerja yang aman dan bersahabat dengan
lingkungan.

Pama is continually committed to delivering


quality mining contracting services to customers.
To strengthen its reputation as a reliable and
experienced mining contractor, Pama endeavors
to boost initiatives related to work productivity
and cost efficiency while promoting safety in the
workplace and for the environment.

Selain itu, dalam rangka mengembangkan


kompetensi dan memanfaatkan peluang
dari tekad Pemerintah untuk membangun
ketenagalistrikan yang kuat, Pama berencana
mengembangkan usaha di bidang pemenuhan
tenaga listrik dengan menjadi pengelola PLTU
mulut tambang dengan skema Independent
Power Producer (IPP) berkerja sama dengan
mitra strategis yang kompeten.

In addition, to build competence and leverage


the governments resolution to develop the
electricity network, Pama plans to partake in
the electricity business by managing minemouth steam power generation plants under
the independent power producer (IPP) scheme,
in collaboration with a competent and strategic
partner.

Salah satu strategi lainnya, UT melakukan


diversifikasi dan mencari peluang usaha
komoditas mineral lainnya, seperti tambang
emas. Tujuannya adalah untuk mengurangi
ketergantungan pada industri batu bara.

UTs other strategic direction is to diversify and


explore business opportunities to other mineral
commodities, such as gold mine. The objective
of this venture is to reduce dependency on the
coal industry.

Pertambangan Batu bara

Coal Mining

Meskipun tekanan terhadap harga batu bara


di 2015 diperkirakan masih akan berlanjut, TTA
akan konsisten melanjutkan proses konsolidasi
internal
termasuk
mengimplementasikan
program efisiensi diseluruh aspek operasional
guna
mengelola
profit
margin
usaha
penambangan agar berada pada level yang
mampu menjamin keberlangsungan usaha
dalam jangka panjang.

Although pressure on coal prices in 2015 is


projected to persist, TTA will consistently
continue its internal consolidation process
including the implementation of the efficiency
program across its operational aspects. TTA
seeks to manage its business profit margin at a
level that will ensure business continuity in the
long term.

Pilar Bisnis Baru

New Business Pillar

Dalam rangka memanfaatkan kompetensi


dibidang
konstruksi
sipil
dan
peluang
peningkatan kegiatan konstruksi dimasa
mendatang, UT merealisasikan pembentukan
pilar usaha keempat, yaitu bidang jasa
konstruksi. Sebagai bagian dari rencana tersebut,
UT melalui anak perusahaannya, yakni PT Karya
Supra Perkasa (KSP) telah mengakuisisi 40%
kepemilikan saham PT Acset Indonusa Tbk, salah
satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang
berkedudukan di Jakarta, pada bulan Januari
2015.

In order to leverage the capacity in civil


construction and to benefit from the growth of
construction activities in the future, UT formed
a construction services segment as the fourth
business pillar. As part of this plan, UT, through
subsidiary PT Karya Supra Perkasa (KSP),
acquired 40% ownership of PT Acset Indonusa
Tbk, a construction company in Indonesia that
is headquartered in Jakarta, the acquisition was
taking place in January 2015.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

201

Agribisnis
Agribusiness

202

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Kunci keberhasilan usaha agribisnis


adalah pengendalian biaya yang lebih
baik dibandingkan pelaku usaha lain.
Oleh karena itu AAL bertekad mengelola
biaya produksi per ton minyak sawit
mentah (Crude Palm Oil/CPO) melalui
dua pendekatan utama. Pertama,
meningkatkan yield perkebunan
dengan menerapkan intensifikasi
melalui program mekanisasi, otomasi,
penggunaan bibit unggul hasil proses
riset yang berkualitas dan pemeliharaan
area perkebunan yang teratur. Kedua,
meningkatkan nilai produk CPO melalui
program hilirisasi industri CPO, yakni
mengolahnya menjadi produk Refined,
Bleached and Deodorized Palm Oil
(RBDPO), olein, stearin dan Palm Fatty
Acid Distillate (PFAD) yang memiliki
nilai lebih tinggi.
The key to managing a successful agribusiness is cost
control that excels other players. AAL is therefore
determined to manage Crude Palm Oil (CPO) production
cost per ton through two main approaches. First,
we seek to improve productivity or yield through
mechanization, automation, usage of superior
seeds generated from robust research process and
maintenance of estates. Second, we seek to elevate
product value by expanding to the downstream side of
the CPO sector, processing CPO into Refined, Bleached
and Deodorized Palm Oil (RBDPO), olein, stearin, and
Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), which have greater
value.
Widya Wiryawan

Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

203

Tinjauan Bisnis
Business Review

Pada segmen agribisnis, Astra memiliki 79,7%


saham di PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL),
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan
nilai kapitalisasi pasar tahun 2014 senilai
Rp 38,2 triliun. AAL mengelola sejumlah areal
perkebunan kelapa sawit, dengan total luas
lahan tertanam per akhir tahun 2014 mencapai
297.579 hektar (2013: 281.378 hektar) yang
mencakup wilayah Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi. Untuk meningkatkan produktivitas
perkebunan yang dimiliki, sejak tahun 2008 AAL
konsisten menerapkan program intensifikasi,
terdiri dari mekanisasi, pengolahan pupuk
organik, pengembangan dan penggunaan bibit
unggul, menerapkan tata kelola air disertai
perbaikan infrastruktur secara komprehensif.

Astra operates its agribusiness segment through


79.7% share ownership in PT Astra Agro Lestari
Tbk (AAL), a listed company on the Indonesia
Stock Exchange with market capitalization value
of Rp 38.2 trillion in 2014. AAL manages several
oil palm concessions. By the end of 2014, the
combined planted area reached 297,579 hectares
(2013: 281,378 hectares), covering Sumatra,
Kalimantan and Sulawesi. To boost plantation
productivity, AAL has been consistently carrying
out intensification programs since 2008 that
include mechanization, usage of organic
fertilizer, development and usage of superior
seeds, water management and comprehensive
infrastructure enhancement.

Luas Lahan Sawit (Ha)


Palm Oil Planted Area (Ha)

281,378

272,994

266,706

263,281

297,579
235,311

206,042

2010

206,579

2011

212,622

2012

220,021

2013

2014

Lahan Inti / Nucleus


Total Lahan Tertanam / Total Planted Area

204

Kontribusi AAL terhadap total laba bersih Astra


bergerak dinamis seiring dengan perkembangan
harga komoditas dan tingkat produktivitas
perkebunan. Untuk tahun 2014, sejalan dengan
naiknya harga dan volume produksi, kontribusi
AAL terhadap pendapatan bersih Astra
meningkat, dari 7% di tahun 2013 menjadi 8%
di tahun 2014. Salah satu perkembangan positif
dari segmen agribisnis di tahun 2014 adalah
beroperasinya pabrik pengolahan minyak sawit
(Refinery) di Sulawesi Barat, dengan kapasitas
pengolahan 2.000 ton CPO/hari, sejak awal
tahun 2014, sebagai realisasi program hilirisasi
segmen agribisnis Astra.

AALs contribution to Astras total net profit


shows a dynamic trend that tracks the
movement of commodity prices and plantation
yields. In 2014, in line with increasing prices and
production volume, AALs contribution to Astras
net revenue increased from 7% in 2013 to 8% in
2014. One of the notable developments from the
agribusiness segment in 2014 was the operation
of palm oil refinery in West Sulawesi, with the
capacity to process 2,000 tons CPO per day, the
refinery, which commenced operations in early
2014, is a manifestation of Astras downstream
initiative in the agribusiness segment.

Sekalipun volume penjualan CPO turun sebesar


13% karena sebagian produksi CPO digunakan
sebagai bahan baku refinery, nilai penjualan
total segmen agribisnis meningkat hingga 29%,
dengan laba bersih naik hingga 39%.

The refinery uses the Companys CPO production


as its raw material, leading to a decline of 13%
in CPO sales volume. However, the total sales
value of this segment increased by 29%, while
net profit grew by 39%.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis

Agribusiness Industry Review and Outlook

Pertumbuhan industri kelapa sawit baik untuk


pemenuhan kebutuhan pangan, industri olahan
berbasis kelapa sawit, maupun kebutuhan
energi alternatif, memberikan prospek yang
baik terhadap permintaan CPO. Namun,
penurunan harga minyak mentah yang mulai
terjadi sejak Juni 2014 membuat permintaan
minyak kelapa sawit sebagai bahan baku energi
alternatif semakin berkurang. Sehingga, tren
permintaan juga kembali berkorelasi lebih
erat dengan pertumbuhan penduduk, dengan
kisaran pertumbuhan permintaan minyak sawit
antara 2,5-3% per tahun.

The growth of the palm oil industry today has


been driven largely by basic demand for food,
palm oil-based processing industries, as well
as alternative energy, thus providing good
prospects on CPO demands. However, a slump in
crude palm oil prices started in June 2014 caused
the demand for palm oil as alternative energy
continued to drop. Thus the trend of demand
again showed a close link to population growth,
and palm oil demand grew at around 2.5%-3%
per annum.

Permintaan CPO dunia diyakini tetap memiliki


prospek yang baik dalam jangka panjang,
sekalipun pada tahun 2014 masih tertekan
oleh lemahnya permintaan dari pasar utama
CPO seperti India dan Cina sebagai dampak
melemahnya kegiatan ekonomi di negaranegara tersebut. Dalam jangka menengah
hingga jangka panjang, permintaan CPO untuk
bahan pangan dari beberapa pasar baru seperti
negara-negara di Asia Selatan, Timur Tengah
dan Eropa Timur masih tetap terbuka. Selain
itu, keterbatasan lahan untuk pembukaan area

The projections for global CPO demand in the


long run remain positive, although there were
challenges in 2014 as demand from India and
China, two of the largest CPO markets, dropped
following sluggish economic conditions in both
countries. In the medium to long term, demand
for CPO for food will largely come from several
new markets such as countries in South Asia,
the Middle East and Eastern Europe. There is
also an issue of limited land expansion for new
plantations, which already signals slow growth
of CPO supply. This, coupled with a recovering

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

205

Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis


Agribusiness Industry Review and Outlook

206

perkebunan baru, membuat peluang naiknya


pasokan CPO dalam jumlah signifikan semakin
terbatas. Sehingga harga CPO dalam jangka
panjang diperkirakan akan meningkat seiring
dengan pulihnya kondisi perekonomian global,
khususnya kondisi ekonomi di pasar utama CPO.

global economy, especially in main CPO markets,


will in the long term drive increases in CPO
prices.

Dari dalam negeri, dukungan Pemerintah


terhadap pengembangan industri juga positif,
mengingat industri kelapa sawit merupakan
salah satu penyumbang devisa utama negara
serta memiliki manfaat dan kegunaan
yang semakin variatif. Industri kelapa sawit
memegang peran ekonomi yang strategis dalam
menjaga keseimbangan neraca perdagangan
nasional.

From the domestic market side, the Government


has been showing consistent support for
industry development. The palm oil industry is in
fact one of the countrys main foreign exchange
contributors and can bring multiple extensive
benefits. The oil palm industry has a strategic
role in the economy to keep the stability of the
national trade balance.

Industri kelapa sawit juga memberi trickle


down effect bagi perkembangan sektorsektor industri berbasis perkebunan, seperti
industri pengolahannya dan industri peralatan
perkebunan, selain mampu memberikan
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar
perkebunan, terutama para petani plasma
dan skala kecil. Dengan berbagai manfaat
tersebut, Pemerintah berupaya mendukung
hilirisasi industri terkait kelapa sawit dengan
memberikan insentif pajak ekspor bagi investasi
di kegiatan hilir sejak bulan September 2011.

There is also a trickle-down benefit from the oil


palm industry to other plantation-based sectors,
such as the processing sector and plantation
equipment sector, while promoting better
welfare for communities around concessions,
especially plasma farmers and smallholders.
Taking into account the diverse benefits of the
industry, the Government is now support the
downstream business of the oil palm sector by
offering export tax incentives to downstream
investments since September 2011.

Indonesia merupakan negara agribisnis dimana


secara topography memiliki kondisi tanah
yang cocok sebagai negara pertanian dan
ditunjang oleh tenaga kerja yang memadai.
Dengan perkembangan teknologi riset saat ini,
dikombinasikan dengan dua komponen diatas
(tanah dan tenaga kerja), Indonesia dapat
berkembang menjadi negara agribisnis yang
kuat di dunia ini. Terbukti dengan luas lahan
area sawit saat ini, dimana Indonesia menjadi
produsen terbesar dengan porsi sebesar 52%
dari penghasil CPO di seluruh dunia.

An agricultural country, Indonesias topography


and the size of its workforce make the country
highly suitable for activities in the agribusiness
sector. Technological research combined with
rich soil and significant potential manpower,
Indonesia may well be on its way to becoming
the largest agribusiness country in the world.
This potential is evident today, with Indonesia
already the largest producer and supplier of
52% of the worlds CPO needs.

Berdasarkan kondisi-kondisi objektif tersebut,


secara umum dapat disimpulkan prospek
pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia
masih sangat menjanjikan.

Considering the above conditions, it can be


concluded that the future prospects of the oil
palm industry in Indonesia are highly promising.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

207

Pemasaran
Marketing

AAL menjual produk kelapa sawit dengan


sistem tender. Pada tahun 2014, harga rata-rata
penjualan CPO AAL naik 13,8% dibandingkan
harga rata-rata penjualan pada tahun 2013.
Mayoritas hasil produksi CPO AAL diserap oleh
pasar domestik.
Sebagai
wujud
realisasi
pengembangan
bisnis hilir minyak sawitnya, AAL mulai
mengoperasikan refinery di Mamuju, Sulawesi
Barat dengan menghasilkan produk-produk
hilir antara lain RDBPO, olein, stearin dan PFAD.
Hasil produksi refinery tersebut, dipasarkan oleh
Astra-KLK Pte. Ltd., perusahaan patungan di
Singapura bersama dengan mitra dari Malaysia
yang didirikan pada bulan Agustus 2013. Selama
tahun 2014 AAL berhasil merealisasikan ekspor
olein sebesar 255.073 ton.
AAL offers its oil palm products under a tender
system. In 2014, the average selling price of AALs
CPO rose by 13.8% compared with the average
selling price in 2013. AALs CPO production is
largely absorbed by the domestic market.

Developing its downstream business, AAL


commenced the operations of the refinery in
Mamuju, West Sulawesi. The products, which
include RDBPO, olein, stearin and PFAD, are
marketed by Astra-KLK Pte. Ltd., a joint venture
company with a Malaysian counterpart that is
headquartered in Singapore and was established
in August 2013. In 2014, AALs olein export
amounted to 255,073 tons.

208

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Pemasaran
Marketing

PENGEMBANGAN USAHA
Meyakini prospek bisnis kelapa sawit yang cerah,
AAL terus merealisasikan rencana peningkatan
kapasitas produksi. Sepanjang tahun 2014, ekspansi
dilakukan dengan penambahan fasilitas pada Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) yang telah beroperasi maupun
menyelesaikan pembangunan PKS baru. Sehingga
pada akhir tahun 2014, AAL telah memiliki 29
PKS (2013: 26 PKS), dengan kapasitas pengolahan
seluruhnya mencapai 1.435 ton Tandan Buah Segar
(TBS) per jam (2013: 1.280 ton TBS per jam).
Jumlah dan kapasitas PKS akan meningkat di tahuntahun mendatang. AAL juga memiliki 8 pabrik
pengepresan inti sawit dengan total kapasitas
produksi sebanyak 920 ton kernel perhari.
Peningkatan kapasitas produksi juga diupayakan
melalui produksi dan perbaikan kualitas bibit.
Untuk maksud tersebut AAL menggalang kerjasama
dengan mitra yang kompeten, mengembangkan
fasilitas penelitian dan pengembangan di Kalimantan
Tengah. Fokus kegiatan riset AAL adalah Agronomy,
Plant breeding dan Pest & Disease Control.

BUSINESS DEVELOPMENT
Taking into consideration the positive outlook of
the oil palm business, AAL continued to implement
its production capacity enhancement plan. In 2014,
capacity enhancement was achieved by adding new
facilities to existing CPO mills and completing the
construction of new mills. At the end of 2014, AAL
operated 29 mills (2013: 26 mills) with a combined
processing capacity of 1,435 tons of Fresh Fruit Bunch
(FFB) per hour (2013: 1,280 ton FFB per hour).

Mill numbers and capacity will certainly be developed


in the future. AAL also operates 8 kernel crusher
plants with a total production capacity of 920 tons of
kernel per day.

To boost production, AAL also carried out


improvements with respect to seed quality and
breeding. To that end, AAL engaged competent
parties to develop a research and development
facility in Central Kalimantan. AALs research activities
focused mainly on Agronomy, Plant breeding and
Pest & Disease control.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

209

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

210

Program kerja AAL untuk tahun 2014


memiliki tiga fokus utama, yaitu ekspansi,
intensifikasi dan diversifikasi yang tujuannya
adalah meningkatkan yield perkebunan dan
meningkatkan produktifitas manusia melalui
mekanisasi. AAL juga merealisasikan penanaman
baru dan penanaman kembali lahan-lahan
kelolaan menggunakan bibit unggul dengan
tujuan untuk mensiasati keterbatasan lahan.

AALs work plan for 2014 highlighted three


main areas, which are expansion, intensification
and diversification. The goal was to increase
plantation yield and manpower productivity by
means of mechanization. In effort to address
the issue of land limitation, AAL also realized
new planting and replanting in its estates, using
superior seeds.

Total lahan penanaman baru dan penanaman


kembali masing-masing adalah 9.590 ha dan
1.830 ha. Sedangkan program intensifikasi dari
tahun-tahun sebelumnya dilanjutkan dengan
fokus pada kegiatan mekanisasi dan otomasi.

Total new planting and replanting covered


an area of 9,590 hectares and 1,830 hectares,
respectively.
Meanwhile,
intensification
continued from previous programs, with a focus
on mechanization and automation.

Hasilnya, di tahun 2014 produktivitas TBS


kebun inti AAL naik menjadi 21,50 ton per ha
dibandingkan 20,02 ton per ha pada tahun
sebelumnya. Produksi CPO AAL naik menjadi
1,74 juta ton dari 1,54 juta ton.

As a result, in 2014 Nucleus FFB yield in AALs


estate grew to 21.5 tons per hectare compared
with 20.0 tons per hectare in the previous year.
AALs CPO production also grew to 1.74 million
tons from 1.54 million tons.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Penanaman Kelapa Sawit (Ha)


Oil Palm Planting (Ha)

10.8
9.6

6.5

3.7

3.6

3.5

3.4

2.7

2.4
1.8

2010

2011

2012

2013

2014

Penanaman Baru / New Planting


Penanaman Kembali / Replanting

Produksi
Production

5,498

5,562

5,124

4,798
4,235

4,110

4,132
3,329

(000 ton)

1,113

2010

3,740

3,570

1,744
1,268

2011

1,476

1,539

2012

2013

2014

Produksi TBS / FFB Production


TBS Inti / FFB Nucleus
Produksi CPO / CPO Production

Yield
Yield

4.67
(Ton/Ha)

23.45

22.08

20.35

2010

22.04

20.70

4.98

2011

5.23

2012

4.62

2013

4.84

2014

Yield TBS
Yield CPO

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

211

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

Rata-rata Harga Jual CPO


Average CPO Price
8,282

7,576
7,322

7,277

2012

2013

(Rp/Kg)

7,027

212

2010

2011

2014

Sementara itu, rata-rata harga CPO di tahun


2014 tercatat sebesar Rp 8.282/kg naik 13,8%
dari Rp 7.277/kg di tahun 2013, sementara harga
kernel naik 47,6% menjadi Rp 5.095/kg, dari
posisi Rp 3.452/kg di tahun 2013.

Meanwhile, the average CPO selling price in


2014 stood at Rp 8,282/kg, up 13.8% from Rp
7,277/kg in 2013, while kernel price rose by
47.6% to Rp 5,095/kg in Rp 3,452/ kg in 2013.

Volume penjualan CPO AAL mencapai 1,37 juta


ton turun 13% dari 1,58 juta ton, sedangkan
volume penjualan kernel naik 9% mencapai
0,37 juta ton dari 0,34 juta ton di tahun 2013.
Penurunan volume penjualan CPO disebabkan
oleh beroperasinya refinery di Sulawesi Barat
yang menggunakan CPO sebagai bahan baku.
Keseluruhan hasil pengolahan tersebut yang
berupa produk RBDPO, olein, stearin dan PFAD
dengan nilai yang lebih tinggi ditujukan untuk
pasar ekspor.

AALs CPO sales volume reached 1.37 million


tons or decreased 13% from 1.58 million tons,
while kernel sales volume increased by 9%
to 0.37 million tons from 0.34 million tons in
2013. The decrease in CPO sales volume can
be attributed to the operations of the refinery
in West Sulawesi, which uses CPO as the raw
material. The refinery products RBDPO, olein,
stearin and PFAD have greater value and are
destined for the export market.

Dengan
perkembangan
tersebut,
nilai
pendapatan bersih AAL naik 29% mencapai
Rp 16,3 triliun pada tahun 2014 dari Rp 12,7
triliun di tahun 2013. Harga CPO yang relatif
lebih tinggi tahun ini dibandingkan dengan
tahun 2013 dan pelemahan nilai tukar Rupiah
terhadap US Dollar, berdampak pada kenaikan
laba bersih AAL yang cukup signifikan, mencapai
Rp 2,5 triliun, 39% diatas laba bersih tahun 2013
yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Backed by the above performance, AALs net


revenue rose by 29% to Rp 16.3 trillion in
2014 from Rp 12.7 trillion in 2013. Rising CPO
prices in 2014 and the depreciation of Rupiah
contributed to the significant growth of AALs
net profit, which amounted to Rp 2.5 trillion,
39% higher than the 2013 net profit of Rp 1.8
trillion.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kinerja Tahun 2014


2014 Performance

RENCANA TAHUN 2015

PLANS FOR 2015

Untuk tahun 2015 dan beberapa tahun kedepan


AAL
akan
melanjutkan
pengembangan
bisnisnya melalui pengembangan luas lahan
dan diversifikasi usaha ke komoditi perkebunan
lainnya dengan didukung pengembangan ke
usaha hilirisasi minyak sawit. Berbagai program
yang akan dilaksanakan meliputi:

In 2015 and for several years ahead, ALL plans


to continue business development by expanding
concession areas and diversify its business to
other plantation commodities supported by
palm oil downstream initiatives. The programs
going forward include:

Pelaksanaan program mekanisasi dan otomasi


seraya memasalkan implementasi program
tersebut di seluruh kebun sesuai dengan
kondisi geografis dan lingkungan di masingmasing kebun.

Mechanization and automation and cascading


the implementation of both programs to
other estates, with adjustments based on
geographical and environmental conditions
in each estate.

Pengembangan sektor hilir sawit untuk


memenuhi permintaan pasar ekspor.

Oil palm downstream development to meet


demand from the export markets.

Penguatan
bidang
Penelitian
dan
Pengembangan (Research and Development
R&D) untuk menghasilkan benih unggul
yang
akan
mendukung
peningkatan
produktivitas tanaman. Upaya ini diharapkan
akan menjadi core competence dari AAL di
masa mendatang.

Strengthening of Research & Development


in order to generate superior seeds that will
support the Companys program to boost
plant productivity. This effort in particular is
expected to become the core competence of
AAL in the future.

Pengembangan sumber daya manusia


melalui peningkatan kompetensi sumber
daya manusia berupa program pelatihan.

Human resource development through


capacity building and training programs.

Pelaksanaan program tanggung jawab sosial


perusahaan untuk menjamin terjaganya
hubungan yang harmonis antara Perseroan
dengan masyarakat dan lingkungan sekitar
areal perkebunan.

Corporate social responsibility programs to


maintain amicable relationships between the
Company and the people and environment
around estates.

Laba bersih AAL naik 39%


menjadi

Rp

2,5

triliun

AALs net income increased by


39% to Rp 2.5 trillion

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

213

Infrastruktur,
Logistik dan
Lainnya

Infrastructure, Logistics, and Others

214

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Pertumbuhan ekonomi akan berkorelasi


positif dengan pertumbuhan pergerakan
barang dan mobilitas manusia. Oleh karena
itu Astra berkomitmen penuh mendukung
visi pemerintah untuk membangun
kecukupan infrastruktur dasar dengan
merealisasikan pembangunan jaringan jalan
tol dengan kualitas infrastruktur yang prima
sebagai diferensiasi.
Astra berkomitmen untuk mengembangkan
ketersediaan prasarana transportasi
lainnya, yakni pelabuhan untuk mendukung
pengembangan visi kemaritiman sebagai
satu keniscayaan bagi negara kepulauan
seperti Indonesia.
Pada saat yang bersamaan Astra juga
menyediakan layanan transportasi dan
logistik yang berkualitas, dikembangkan
sebagai bagian dari sinergi Grup Astra,
sekaligus wujud dari misi Astra untuk
Sejahtera bersama bangsa dengan
memberikan nilai terbaik kepada
pemangku kepentingan.
Economic growth will also engender the growth of
movement of goods and people mobility. In view of this,
Astra is fully committed to supporting the governments
vision of providing sufficient basic infrastructure by the
construction of toll roads with high quality infrastructure
that distinguishes the Company.
Astra is committed to developing seaports as a further
form of transportation infrastructure to contribute to the
realization of the maritime vision, which is vital for Indonesia
as an archipelago.
At the same time, Astra provides quality transportation and
logistics services, established as part of Astra Groups synergy
and a manifestation of Astras mission to prosper with the
nation by providing the best value to our stakeholders.
Bambang Widjanarko Santoso
Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

215

Tinjauan Bisnis
Business Review

216

Segmen Bisnis Infrastruktur, Logistik dan Lainnya


terdiri dari dua sub segmen bisnis, yaitu Bisnis
Infrastruktur dan Logistik serta Bisnis Properti.
Di akhir tahun 2014, segmen ini membukukan
laba bersih sebesar Rp 490 miliar menurun 34%
dari Rp 748 miliar pada tahun sebelumnya,
dikarenakan one time transaction di sektor
properti pada tahun 2013 dan Palyja pada tahun
2014.

The infrastructure, logistics and other business


segment comprises of two sub business
segments, namely Infrastructure and Logistics,
including Property Business. At the end of 2014,
this segment recorded Rp 490 billion of net
income, decreased 34% from Rp 748 billion in
the previous year. The decreased was due to one
time transaction in property sector in 2013, and
Palyja in 2014.

Infrastruktur dan Logistik

Infrastructure AND LOGISTICS

Segmen bisnis infrastruktur dan logistik


mengacu pada kegiatan tiga anak usaha
Astra, yakni PT Astratel Nusantara (Astratel),
PT Intertel Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi
Autoraya (SERA). Portofolio bidang infrastruktur
yang mencakup konsesi pembangunan dan
pengelolaan jalan tol, bisnis layanan air bersih,
fasilitas penampungan bahan bakar minyak
dan pelabuhan laut ditangani oleh Astratel dan
Intertel. Sementara SERA menangani portofolio
jasa transportasi dan logistik, yang terdiri
dari empat unit bisnis, yaitu jasa penyewaan
kendaraan TRAC-Astra Rent A Car, mobil88
dan IBID untuk kegiatan penjualan kendaraan
bekas, jasa pengurusan transportasi/logistik
SELOG dan jasa transportasi umum O-RENZ taxi.

The infrastructure and logistics business


segment is operated by three subsidiaries
of Astra: PT Astratel Nusantara (Astratel),
PT Intertel Nusaperdana (Intertel) and PT Serasi
Autoraya
(SERA). Infrastructure portfolios
including concessions for toll-road development
and management, clean water services, fuel
storage facility and seaports are handled by
Astratel and Intertel. Meanwhile, SERA focuses
on transportation and logistics portfolios, which
cover four business units: rental of vehicles under
TRAC-Astra Rent A Car, mobil88 and IBID for
sales of used vehicles, SELOG as logistics service
and O-RENZ taxi for general transportation.

Pada tahun 2014, segmen ini membukukan


total pendapatan sebesar Rp 7,8 triliun, naik
18% dari Rp 6,6 triliun di tahun sebelumnya,
dengan kontribusi sebesar 4% terhadap total
pendapatan bersih Astra, meningkat sedikit dari
tahun lalu. Laba bersih segmen ini meningkat
sebesar 100% dari Rp 218 miliar pada tahun
2013, menjadi Rp 437 miliar pada tahun 2014.

In 2014, this segment recorded a total revenue


of Rp 7.8 trillion, grew 18% from Rp 6.6 trillion
in the preceding year. The segment accounted
for 4% of Astras total net revenue, slightly
improved from last year. At the end of 2014, this
segment booked a net income of Rp 437 billion,
increased by 100% from Rp 218 billion in the
previous year.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Tinjauan dan Prospek Industri


Infrastruktur DAN Logistik

Infrastructure AND Logistics


Industry Review and Outlook

Terbentuknya
pemerintahan
baru
pasca
Pemilu 2014, membawa angin segar bagi
pertumbuhan industri infrastruktur maupun
logistik. Pemerintah menunjukkan komitmen
yang semakin tinggi terhadap pembangunan
infrastruktur tertentu, meliputi pengembangan
sarana perhubungan yang terdiri dari
pembangunan jalan, jaringan jalan kereta
api, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan
bandara udara; penyediaan ketenagalistrikan
dan sarana irigasi.

A new government was formed following


the 2014 elections, signaling hope for the
infrastructure and logistics industry. The
government now shows stronger commitment
to infrastructure development, especially
transportation that includes roads, railways,
harbors, connecting seaports and airports, as
well as electricity and irrigation systems.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

217

Tinjauan Bisnis
Business Review

218

Selanjutnya, realisasi pembangunan sarana


perhubungan antar pulau dengan mengusung
konsep Tol Laut yang didukung dengan
ketersediaan pelabuhan laut dalam, dermaga
penyeberangan dan sarana jalan yang
terintegrasi diyakini akan meningkatkan volume
pergerakan barang dan industri logistik secara
substansial di masa-masa mendatang.

Further, the realization of the maritime highway


that will enable inter-island connectivity,
supported by integrated infrastructure of
deep-sea ports, crossing harbors and roads,
will substantially boosting the volume of goods
moved and the logistics industry.

Pemasaran

Marketing

Astra
bertekad
menjadi
pemain
yang
diperhitungkan dan disegani dalam industri
infrastruktur dan logistik, karena senantiasa
menunjukkan komitmen terhadap kualitas
layanan yang melebihi standar yang ditetapkan
dan menjadikan pemenuhan kebutuhan
pelanggan sebagai standar layanan yang
unggul. Dengan komitmen tersebut, setiap unit
bisnis pada segmen ini mampu menjaga kualitas
layanan dan memiliki pangsa pasar tersendiri
yang akhirnya dapat mendukung kinerja
segmen bisnis tetap baik, untuk saat ini maupun
di masa mendatang.

Astra aimed to be a recognized and respected


force in the infrastructure and logistics industry
for its commitment to service quality that
exceeds the standard and as the foundation
of customers service excellence. Having this
commitment, all business units in this segment
are able to maintain service quality and to
develop distinct markets, which sustain this
business segments performance today and in
the future.

Sementara untuk bisnis penyewaan kendaraan,


Astra merupakan salah satu pemain utama
dengan jumlah armada dan dukungan jaringan
kantor layanan yang tersebar luas di Indonesia.

Meanwhile, in the vehicle rental, Astra is one of


the leading players with its fleets and extensive
office network in Indonesia.

KINERJA UNIT 2014

2014 UNIT PERFORMANCE

INFRASTRUKTUR UMUM

INFRASTRUCTURES

Astra
memiliki
kebijakan
dalam
mengembangkan segmen bisnis infrastruktur
melalui Three Horizon Strategy. Target
berikutnya di bidang infrastruktur adalah
untuk terus mengembangkan segmen bisnis
yang berfokus pada peningkatan keunggulan
operasional dan inisiatif Value Chain. Sedangkan
Next Level di bidang infrastruktur adalah
dengan menambahkan unit bisnis baru yang
terkait pada sektor jalan tol dan pelabuhan. Dan
Next Landscape-nya adalah mencari peluang
investasi pada sektor baru yang diharapkan
dapat terus memperkuat kinerja Grup Astra
secara keseluruhan.

The Three Horizon Strategy constitutes Astras


policy in developing its infrastructure business
segment. The Next Target in infrastructure is to
grow a segment that emphasizes operational
excellence and value chain initiative. The Next
Level entails adding new business units related
to toll roads and seaports, while the Next
Landscape covers investment opportunities in
new sectors that can strengthen Astra Groups
overall performance.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Besarnya
dampak
positif
terhadap
pembangunan
nasional
dan
terhadap
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat,
mendorong Astra merealisasikan bermacam
program pengembangan pada sektor ini, seperti
dijelaskan pada uraian berikut.

Positive impact on national development and


welfare improvement encourages Astra to
realize numbers of development programs in
this sector, as described in the following section.

PT Marga Mandalasakti (MMS)

PT Marga Mandalasakti (MMS)

Dalam rangka meningkatkan kapasitas jalan,


di tahun 2014, MMS telah membangun lajur
ketiga untuk ruas Cikupa - Balaraja Barat di
kedua arah sepanjang 7,5 km dan renovasi
gerbang serta penambahan lajur transaksi di
Ciujung dan Serang Barat. Selain itu, untuk
peningkatan kualitas pelayanan jalan yang
lancar, aman dan nyaman, MMS berkomitmen
untuk mengembalikan fungsi akses jalan tol
yang steril melalui aktivitas revitalisasi akses di
Bitung, Cikupa, Balaraja Barat, Serang Timur
dan Merak.

To increase road capacity, in 2014 MMS has


constructed the third lane in both directions of
the Cikupa-West Balaraja section covering 7.5
km. MMS also carried out gate renovation and
added transaction lanes in Ciujung and West
Serang. In addition, to ensure smooth, safe
and convenient road service quality, MMS is
committed to provide sterile toll road access by
revitalizing access points in Bitung, Cikupa, West
Balaraja, East Serang and Merak.

Volume lalu lintas di ruas tol TangerangMerak yang dikelola MMS terus menunjukkan
pertumbuhan. Setelah peningkatan sekitar
8,7% pada tahun 2013, dengan total kendaraan
melintas sebanyak 40,8 juta atau rata-rata
111.671 kendaraan perhari, pada tahun 2014
pertumbuhan lalu lintas telah meningkat
sebesar 6,3% dengan total kendaraan sebanyak
43,3 juta kendaraan, atau rata-rata 118.729
kendaraan per harinya.

The traffic volume of the Tangerang-Merak


toll road managed by MMS grows continually.
After demonstrating 8.7% growth in 2013 with
total 40.8 million vehicles, or in average of
111,671 vehicles per day, in 2014 the growth has
increased 6.3%. Overall, 43.3 million vehicles
have used the toll road during the year, in
average of 118,729 vehicles per day.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

219

Tinjauan Bisnis
Business Review

220

PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja)

PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja)

PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA), yang dimiliki


oleh Astratel (49%) dan lini usaha GDF SUEZ
France (51%), memiliki kerja sama dalam bentuk
konsesi selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023
dalam jasa penyaluran air bersih untuk wilayah
bagian barat ibukota Jakarta.

PT Pam Lyonnaise Jaya (PALYJA), owned by


Astratel (49%) and a business unit of GDF SUEZ
France (51%), holds 25-year concession rights
until 31 January 2023 as distributor of clean
water in West Jakarta.

Selama tiga tahun terakhir, jumlah pelanggan


Palyja relatif stabil atau sekitar 405.712
pelanggan dengan total penjualan mencapai
159,1 juta m3.

Within the last three years, Palyja has been


able to maintain its customer base with
approximately 405.712 customers and total sales
that amount to 159.1 million m3.

PT Gresik Distribution Terminal


(GDT)

PT Gresik Distribution Terminal


(GDT)

GDT dimiliki oleh Astratel (40%) dan PT


Shell Indonesia (60%), mengelola fasilitas
penampungan bahan bakar minyak dengan
total kapasitas sebesar 35.000 kilo-liter di
wilayah Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 2014,
jumlah throughput mengalami penurunan yang
cukup berpengaruh karena adanya kondisi
eksternal yang di luar kendali perusahaan.

GDT, owned by Astratel (40%) and PT Shell


Indonesia (60%), manages a fuel storage facility
with a total capacity of 35,000 kiloliters in
Gresik, East Java. In 2014, its total throughput
significantly declined because of force majeure
events.

PT Pelabuhan Penajam Banua Taka


(PPBT)

PT Pelabuhan Penajam Banua Taka


(PPBT)

Akuisisi PT Pelabuhan Penajam Banua Taka


(Pelabuhan Eastkal) dilakukan di bulan Januari
2013 dan sektor baru dalam portofolio aset
infrastruktur milik Astra. Pelabuhan Eastkal
yang terletak di daerah Penajam, Kalimantan
Timur
diharapkan
melayani
kebutuhan
komersial bagi sektor minyak dan gas setempat,
serta memegang peranan strategis sebagai
basis logistik untuk kepentingan internal rantai
usaha Astra, khususnya usaha alat berat dan
pertambangan serta perkebunan kelapa sawit.

The acquisition of PT Pelabuhan Penajam Banua


Taka (Eastkal Port) took place in January 2013
and denoted the start of a new sector in Astras
infrastructure asset portfolio. Eastkal Port which
located in Penajam, East Kalimantan, is expected
to serve commercial needs for the local oil and
gas industry. It also holds a strategic role as the
logistic hub for Astras value chain business,
especially the heavy equipment business, mining
and oil palm plantations.

PPBT telah melakukan perbaikan prasarana


pelabuhan selama tahun 2014, seperti
penambahan alat berat, pembangunan gudang
baru, dan penambahan fasilitas pendukung
lainnya. PPBT juga melakukan beberapa
studi untuk melakukan peningkatan kualitas
infrastruktur pelabuhan.

PPBT has carried out port facility improvement


during 2014 by adding heavy equipment, new
storage buildings and other supporting facilities.
PPBT has also conducted a number of studies
concerning improvement of port infrastructure
quality.

Pada tahun 2014 jumlah kargo mengalami


penurunan menjadi 32.130 ton, dari posisi 38.707
ton pada tahun 2013, dikarenakan adanya
penurunan aktivitas di industri batubara yang
menyebabkan menurunnya aktivitas keluar
masuk alat-alat berat industri pertambangan
yang saat ini ditempatkan di open yard milik
PPBT.

In 2014, cargo volume decreased to 32,130 tons


from 38,707 tons in 2013. This was as a result of
coal industry slowdown, which affected the flow
of mining heavy equipment currently stationed
at PPBT open yard.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

PT Marga Harjaya Infrastruktur


(MHI)

PT Marga Harjaya Infrastruktur


(MHI)

MHI berada dibawah pengelolaan Astratel


dengan kepemilikan 100%, bertanggung jawab
atas pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol
Kertosono-Mojokerto sepanjang 40,5 km di
Jawa Timur, salah satu ruas dari Jaringan Jalan
Tol Trans-Jawa, dengan masa konsesi hingga
tahun 2045. Total biaya proyek, termasuk
pengadaan lahan, pembangunan jalan beserta
fasilitas pendukung bagi pengguna jalan
tol, diperkirakan mencapai Rp 3,8 triliun.
Pembangunan dilangsungkan dalam tiga seksi.

MHI was established under the management of


Astratel with 100% ownership. MHI is responsible
for the construction and management of the
Kertosono-Mojokerto toll road along 40.5 km in
East Java. With concession period until 2045, the
toll road is part of the Trans-Java toll network.
It has estimated total project cost Rp 3.8 trillion
including land acquisition, construction of road
and supporting facilities.

Pembangunan seksi satu pada ruas jalan tol ini


telah selesai di tahun 2014, dan mulai beroperasi
secara komersil pada bulan Oktober 2014. Untuk
ruas 2 dan 3 yang saat ini pembebasan lahannya
sudah mencapai 91% dan ditargetkan mencapai
100% pada tahun 2015, menunggu selesainya
proses pembebasan lahan.

Construction of first section of the toll road


has been completed in 2014 and commenced
operations in October 2014. Land acquisition
progress for sections 2 and 3 has reached 91%
which targeted to reach 100% in 2015, subject
to the timely completion of land acquisition.

PT Marga Trans Nusantara (MTN)

PT Marga Trans Nusantara (MTN)

MTN dimiliki oleh Astratel (40%) dan PT Jasa


Marga Tbk (60%). MTN tengah melaksanakan
pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong
sepanjang 11,2 km yang merupakan kelanjutan
dari ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, serta
memegang konsesi pengelolaan jalan tol dengan
masa konsesi selama 35 tahun sejak diterbitkan
Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pemerintah.

MTN is owned by Astratel (40%) and PT Jasa


Marga Tbk (60%). MTN is carrying out the
construction of the Kunciran-Serpong toll road
along 11.2 km and connected to the Jakarta
Outer Ring Road. MTN holds concession rights
for 35 years of concession period in toll road
management, effective since the issuance
date of the work commencement order by the
Government.

Hingga akhir tahun 2014, kemajuan pembebasan


lahan telah mencapai 23,45%. Astra berharap
regulasi pembebasan tanah sebagaimana
ditetapkan dalam PP 99 tahun 2014, akan
dapat mempercepat proses pengadaan tanah,
sehingga masa konstruksi dapat dilaksanakan
segera.

At the end of 2014, land acquisition had


reached 23.45%. With the issuance of new land
acquisition regulation as stated in Government
Regulation No. 99/2014, Astra expects that the
land acquisition process can be expedited and
construction can commence immediately.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

221

222

LOGISTIK

LOGISTICS

PT Serasi Autoraya (SERA) sebagai bagian bisnis


Astra yang melayani jasa penyewaan kendaran,
penjualan kendaraan bekas, jasa pengurusan
transportasi/logistik, dan jasa transportasi
umum, berusaha untuk mengedepankan
layanan terbaik demi memenuhi kepuasan
pelanggan.

PT Serasi Autoraya (SERA), part of Astra business


group, oversees rental of vehicles, sales of
used vehicles, integrated logistics solutions
and general transportation services. SERA is
committed to providing the best services and
ensuring customer satisfaction.

Pada tahun 2014, SERA membukukan kenaikan


pendapatan sebesar 7,8% dari Rp 6,6 triliun
menjadi Rp 7,1 triliun, dimana masing-masing
unit bisnis berkontribusi sebesar 47,9%
dari jasa penyewaan kendaraan 38,6% dari
penjualan kendaraan bekas, 11,9% dari jasa
pengurusan transportasi/logistik dan 1,5% dari
jasa transportasi umum. Sementara laba bersih
mengalami penurunan sebesar 22% yaitu dari
Rp 202 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 157
miliar di tahun 2014. Kontribusi jasa penyewaan
kendaraan terhadap laba bersih adalah sebesar
14,3%, penjualan kendaraan bekas 68,5%, dan
jasa pengurusan transportasi/logistik 17,7%.

In 2014, SERA booked revenue growth of 7.8%


from Rp 6.6 trillion to Rp 7.1 triliun. By business
unit, rental of vehicles contributed 47.9%, sales
of used vehicles contributed 38.6%, logistics
solutions accounted for 11.9%, and general
transportation contributed 1.5%. Meanwhile,
net income dropped by 22% from Rp 202 billion
in 2013 to Rp 157 billion in 2014. Sales of used
vehicles accounted for 68.5% of the net income,
followed by logistics solution with 17.7%, and
rental of vehicles accounted for 14.3%.

Sesuai dengan tagline perusahaan we move


people and goods, SERA membagi portofolio
bisnisnya menjadi:

In line with its tagline we move people and


goods, SERAs business portfolio consists of the
following:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Jasa Penyewaan Kendaraan

Rental of Vehicles

Jasa penyewaan kendaraan dengan merek


dagang TRAC-Astra Rent a Car (TRAC) mengelola
sekitar lebih dari 32 ribu kendaraan, didukung
jaringan distribusi yang terbesar dalam industri
penyewaan, terdiri dari 34 kantor cabang, 75
rental outlet, dan lebih dari 500 bengkel rekanan
yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain
penyewaan kendaraan, TRAC juga menyediakan
jasa layanan TMS (Transportation Management
System). TRAC telah mendapatkan sertifikasi
Occupational Health and Safety Management
System (OHSMS), menunjukkan bahwa TRAC
melaksanakan kegiatan operasional dengan
berorientasi kepada lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja.

Rental of Vehicles under the TRAC-Astra Rent


a Car (TRAC) brand manages over 32 thousand
vehicles. The business is supported by the
largest distribution network in the rental sector,
comprising 34 branch offices, 75 rental outlets and
over 500 partner automotive workshops located
throughout Indonesia. Aside from car rental,
TRAC also provides the TMS (Transportation
Management System). TRAC has obtained
Occupational Health and Safety Management
System (OHSMS) certification, which signifies
TRACs commitment to environmental, health
and work safety in its operations.

Komitmen yang tinggi terhadap kualitas


layanan membuat TRAC meraih 9 penghargaan
dibidang penyewaan kendaraan, meliputi:
Word of Mouth Marketing Award, Best Brand
Award, Service Quality Award, Jardine Pride in
Performance, Top Brand, dan Superbrand.

This strong dedication to service quality earned


TRAC nine awards in vehicle rental, including:
Word of Mouth Marketing Award, Best Brand
Award, Service Quality Award, Jardine Pride in
Performance, Top Brand and Superbrand.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

223

224

Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga


mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ
Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100 unit
dan 50 armada bus. Sebagai bentuk komitmen
atas keamanan dan kenyamanan pelayanan,
Orenz akan melengkapi armadanya dengan
teknologi GPS.

Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ


Taxi fleet, which has grown to 1,100 units and
50 buses. To enhance safety and convenience,
Orenz plans to install a GPS system across its taxi
fleet.

Penjualan Kendaraan Bekas

Used-Car Sales

SERA melalui mobil88 dan IBID menjual


kendaraan bekas sebanyak lebih dari 35 ribu
mobil, naik 20,7% dibandingkan tahun 2013.
Pada tahun 2014 mobil 88 mendapatkan
penghargaan Word of Mouth Marketing Award,
sedangkan IBID mendapatkan penghargaan
World Class Quality Achievement.

SERAs brands mobil88 and IBID have sold


more than 35 thousand used cars, increase
20.7% from 2013. In 2014, mobil88 received
the Word of Mouth Marketing Award, while
IBID was recognized by the World Class Quality
Achievement award.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Jasa Pengurusan Transportasi/


Logistik

Logistics Solutions

SELOG sebagai merk dagang dari SERA yang


memberikan jasa pengurusan transportasi/
logistik yang terintegrasi memiliki 16 cabang
di seluruh Indonesia dan mengelola 794 unit
truk, 14 vessel, gudang seluas 7,35 ha dan
area penyimpanan seluas 6,75 ha. Untuk
meningkatkan pendapatan, SELOG mulai
November 2014 mengembangkan layanan
baru, yakni SELOG Express, yang melayani jasa
pengiriman dokumen dan paket.

SELOG, a brand under SERA, provides integrated


logistics solutions. SELOG operates 16 branch
offices across Indonesia and manages 794 units
of truck, 14 vessels, a 7.35-hectare warehouse
and a 6.75-hectare storage area. To boost
revenue, starting from November 2014 SELOG
developed a new service, SELOG Express, which
focuses on document and package delivery.

Jasa Transportasi Umum

General Transportation Services

Selain itu, di wilayah Surabaya SERA juga


mengelola taksi dengan merk dagang O-RENZ
Taxi, yang kini berkembang menjadi 1.100
unit. Sebagai bentuk komitmen atas keamanan
dan kenyamanan pelayanan, O-RENZ akan
melengkapi armadanya dengan teknologi GPS.

Furthermore, in Surabaya SERA operates O-RENZ


Taxi fleet, which has grown to 1,100 units. To
enhance safety and convenience, O-RENZ plans
to install a GPS system across its taxi fleet.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

225

Tinjauan Bisnis
Business Review

Total pendapatan segmen


Infrastruktur dan Logistik
naik 18% menjadi

Rp

7,8

triliun

Infrastructure and Logistics


total income increased by 18%
to Rp 7.8 trillion

226

RENCANA TAHUN 2015

PLANS FOR 2015

Astra akan berupaya memperkuat posisinya


dalam segmen usaha infrastruktur dengan
meningkatkan
kinerja
portofolio
yang
sudah ada, menyelesaikan pembangunan
portofolio infrastruktur yang sedang dalam
pengembangan, dan di saat bersamaan mencari
peluang untuk mengembangkan portofolio
aset baru di segmen ini, baik melalui akusisi
maupun kerjasama dengan mitra strategis.
Dengan demikian, pengembangan segmen
bisnis infrastruktur akan terkonsentrasi pada lini
usaha yang berkaitan erat dengan pergerakan
barang dan manusia, seperti pengembangan
jalan tol dan pelabuhan.

Astra will endeavor to strengthen its position


in the infrastructure segment by enhancing the
performance of existing portfolios, completing
the ongoing infrastructure projects, and at the
same time identifying possibilities to develop
new assets in this segment. Therefore, the
infrastructure segment will be focused on
areas that are closely related to the movement
of goods and people, such as toll roads and
seaports.

SERA di tahun 2015 berencana mengembangkan


bisnis ke sektor ritel (B2C), sementara TRAC
akan menjangkau konsumen di sektor-sektor
industri yang berpotensi, dan selanjutnya untuk
lini usaha logistik, pengembangan semakin
ditekankan dalam bentuk contract logistik serta
bisnis express.

SERA in 2015 plans to develop its retail business


(B2C), while TRAC plans to tap into consumers
in potential industry sectors. For the logistics
business, development will emphasize logistics
contracts and express services.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Properti

Property

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

227

Properti
Property

PROYEK BISNIS DALAM


PENGEMBANGAN
Perkantoran Menara Astra dan
Apartemen Anandamaya Residences
Pada tahun 2013, Astra mulai membangun
kompleks terintegrasi yang terdiri dari
perkantoran dan apartemen dengan didukung
fasilitas ritel kuliner. Kompleks ini terletak di
atas lahan 2,4 hektar di daerah pusat bisnis
(CBD) Jakarta.
Gedung perkantoran Menara direncanakan
dibangun dengan ketinggian 260 meter dan
47 lantai dan diproyeksikan akan menjadi
salah satu gedung pencakar langit di Jakarta
dan menjadi salah satu signature project
Astra. Menara Astra dirancang untuk menjadi
International Grade A Office dengan standard
Green Building peringkat platinum, tingkat
tertinggi dari suatu grade gedung perkantoran.
Menara ini direncanakan akan dilengkapi
dengan convention hall berkapasitas 1.000

PROJECTS IN DEVELOPMENT
Menara Astra Office Complex and
Anandamaya Residences Apartment
In 2013 Astra commenced the development
of an integrated complex consisting of
office buildings and residential apartments,
complemented with a food retail area. The
project occupies a 2.4 hectare plot of land in
Jakartas central business district (CBD).
Menara Astra is designed to be a 260-meter,
47-storey office building, projected to be one
of Jakartas most iconic skyscrapers and Astras
signature project. It is built as an International
Grade A Office that incorporates platinum level
Green Building standards the highest level
for an office building. The tower is planned
to house a convention hall with a 1,000-visitor

228

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Properti
Property

orang, dan sarana pendukung retail tiga


lantai.Ground breaking pembangunan Menara
Astra telah dilakukan pada bulan Desember
2013, dan ditargetkan selesai pada tahun 2018.

capacity and a three-floor retail area. The


groundbreaking of Menara Astra took place
in December 2013, and the project is slated for
completion in 2018.

Selain itu, Astra berkolaborasi dengan


Hongkong Land Limited, salah satu group
properti terkemuka, membangun apartemen
Anandamaya
Residences,
suatu
proyek
residensial eksklusif terdiri atas sebuah Luxury
Tower dan dua Premium Towers. Ketiga
tower tersebut akan menjadi satu kesatuan
dengan Menara Astra sebagai pembangunan
yang terintegrasi. Anandamaya Residences
merupakan hunian premium berjumlah sekitar
509 unit apartemen yang diharapkan akan
selesai dibangun pada tahun 2018.

Furthermore, in collaboration with Hongkong


Land Limited, a renowned property group,
Astra is also undertaking the construction of
Anandamaya Residences, an exclusive residential
project that consists of one Luxury Tower and
two Premium Towers. The three towers will be
part of the Menara Astra integrated complex.
Anandamaya Residences offers 509 premium
residential units, and construction is expected to
be completed in 2018.

Pembangunan gedung perkantoran dan


residensial tersebut, sekaligus menandai
langkah Astra untuk mengembangkan bisnis di
bidang properti melalui sayap Astra Property.

These projects mark Astras endeavors in the


property sector through the Astra Property
business unit.

KINERJA TAHUN 2014

2014 PERFORMANCE

Perkantoran Menara Astra


Hingga akhir tahun 2014, pembangunan
perkantoran Menara Astra telah mencapai
tahap pembangunan basement. Sebagian
dari area perkantoran Menara Astra akan
menjadi kantor pusat PT Astra International
Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya.

Menara Astra Office Complex


At the end of 2014, Menara Astra construction
project had reached basement-construction
phase. Areas within Menara Astra will be
dedicated as the head office of PT Astra
International Tbk as well as other business
units within Astra Group.

Apartemen Anandamaya Residences


Anandamaya Residences mulai ditawarkan
di kuartal ketiga 2014 dengan hasil yang
memuaskan dimana 80% dari 509 unit yang
tersedia sudah dapat diserap oleh pasar.
Anandamaya
Residences
menawarkan
standar baru bagi kehidupan eksklusif di
Jakarta.

Anandamaya Residences
The marketing of Anandamaya Residences
started in the third quarter of 2014 with
exceptional results, 80% of the available
509 units has been absorbed by the market.
Anandamaya Residences offers a new
standard of luxury living in Jakarta.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

229

Teknologi
Informasi
Information Technology

Kemajuan dan kesejahteraan Bangsa berkorelasi positif dengan


perkembangan aplikasi di bidang Teknologi Informasi. Indonesia yang
termasuk salah satu negara berpenghasilan menengah kini tengah bergerak
pasti menjadi negara berpenghasilan tinggi, menjanjikan peluang besar
bagi berkembangnya volume pasar jasa solusi maupun document handling
berbasis teknologi informasi dalam derap pembangunan di setiap sektor
ekonomi.
A nations advancement and welfare correlate with the development of its information technology.
Indonesia, now a middle-income country, is steadily moving into the high-income category and possesses
substantial potential for solution services and IT-based document handling to grow alongside the
economy.

230

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Oleh karena itu, Astragraphia bertekad


mengembangkan segmen bisnis berbasis
Document, Information, Communication &
Technology agar mampu menjadi pemain
utama dalam memberi layanan solusi dan
document handling berbasis teknologi serta
mampu memberi segala jenis jasa yang
dibutuhkan pelanggan, dari level korporasi
besar hingga usaha mikro dengan kinerja
yang berkualitas. Berbasiskan kualitas
layanan sebagai keunggulan utama,
Astragraphia berkomitmen untuk turut
mendukung terciptanya pembangunan
ekonomi Indonesia melalui solusi-solusi
inovasi di bidang dokumen dan teknologi
informasi serta komunikasi dan sekaligus
tetap peduli pada lingkungan yang lestari.
Therefore, Astragraphia is dedicated to building a business
segment based on Document, Information, Communication
& Technology and to become the leading provider of
solution services and technology-based document handling.
Astragraphia aims to offer all services that are required by its
customers, big and small, and to deliver quality performance.
With a service quality that defines its excellence,
Astragraphia is committed to participating in Indonesias
economic development through innovative document
and information & communication technology solutions
and at the same time striving to achieve environmental
sustainability.

Bambang Widjanarko Santoso


Direktur / Director

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

231

Tinjauan Bisnis
Business Review

232

Segmen bisnis rantai usaha Teknologi


Informasi diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk
(Astragraphia), anak perusahaan dengan
porsi kepemilikan Astra sebesar 76,9% dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan total
kapitalisasi pasar pada akhir tahun 2014 sebesar
Rp 2.6 triliun. Astragraphia menawarkan jasa
solusi bisnis berbasis Document, Information,
& Communication Technology (DICT) yang
lengkap.

The IT value chain business segment is managed


by Astras subsidiary, PT Astra Graphia Tbk
(Astragraphia). Astra holds 76.9% ownership in
the company, and it is listed on the Indonesia
Stock Exchange, with market capitalization
value of Rp 2.6 trillion by the end of 2014.
Astragraphia offers a comprehensive range of
business solutions services based on document,
information & communication technology (DICT).

Solusi dokumen dikelola secara langsung oleh


Astragraphia bersama prinsipal utama Fuji Xerox,
dengan menyediakan 4 portofolio produk, yaitu
office, production, printer dan global services.
Astragraphia memiliki dua anak perusahaan,
yaitu PT Astra Graphia Information Technology
(AGIT) yang bergerak di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dan PT Astragraphia
Xprins Indonesia (AXI) yang bergerak dalam
bidang jasa percetakan dokumen digital,
perdagangan kebutuhan harian perkantoran
dan jasa titipan barang (courier service).

The document solutions business is operated


directly by Astragraphia and main principal
Fuji Xerox. This business manages four product
portfolios: office, production, printer and global
services. Astragraphia has two subsidiaries,
PT Astra Graphia Information Technology
(AGIT), which focuses on information and
communications technology and PT Astragraphia
Xprins Indonesia (AXI), which focuses on digital
printing, office supplies and courier service.

Tinjauan dan Prospek Industri


Document, Information &
Communication Technology
(DICT)

Document, Information &


Communication Technology
(DICT) Industry Review and
Outlook

Pertumbuhan segmen bisnis DICT berkorelasi


erat dengan kondisi ekonomi, tingkat kemajuan
suatu negara, dan situasi politik secara umum.
Semakin tinggi tingkat kesejahteraan suatu
negara maka akan semakin tinggi kebutuhan
produk berbasis DICT. Pada tahun 2014,
perekonomian
mengalami
pertumbuhan
lebih rendah dari tahun sebelumnya (Bank
Dunia, Januari 2015). Kondisi ini membuat
pertumbuhan permintaan produk DICT juga
melambat.

The growth of the DICT segment correlates


closely
with
economic
conditions,
the
development level of a country and the overall
political situation. As the country develops,
demand for DICT-based products will also grow.
In 2014, the economy grew at a lower level than
the previous year (World Bank, January 2015),
which also slowed demand for DICT products.

Meski demikian, permintaan produk DICT di


masa-masa mendatang akan tetap menjanjikan,
mengingat Indonesia memiliki sumber daya
alam yang melimpah, jumlah penduduk yang
besar dan ekonomi yang terus bertumbuh dan
membawa Indonesia masuk didalam kelompok
negara berpendapatan menengah. Ekonomi

However, the outlook for DICT products is


promising. In the context of Indonesia, the
country is rich with natural resources and has
a vast population and a continuously growing
economy. Today, Indonesia has become a
middle-income country. Indonesias economy
is projected to thrive and the country will

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Indonesia diprediksikan terus bergerak menuju


ke kelompok negara berpendapatan tinggi,
mengingat dalam beberapa tahun mendatang
Indonesia akan memiliki bonus demografi,
suatu kondisi dimana jumlah penduduk dalam
usia produktif mendominasi keseluruhan
jumlah penduduk. Indonesia Data Center
(IDC) memperkirakan kenaikan belanja ICT di
tanah air akan terus meningkat di tahun-tahun
mendatang. Selain itu, daur hidup teknologi
juga semakin pendek, ditandai dengan makin
banyaknya produk baru dengan selang waktu
yang semakin singkat. Di sisi lain, kebutuhan
kalangan bisnis akan proses operasional yang
semakin efektif dan efisien serta mobilitas
yang tinggi akan informasi terkini, mendorong
terjadinya percepatan jumlah informasi yang
membutuhkan solusi dokumen, baik dari segi
solusi cetak dokumen, manajemen dokumen
maupun
penyimpanan
dokumen
secara
elektronik.

Keep Progressing Forward

enter the high-income category, especially


considering that the country will enjoy a
demographic bonus, in which the productiveage population will be the largest component
of the total population. The Indonesia Data
Center (IDC) estimates that expenses related to
information and communications technology
(ICT) in Indonesia will jump in the coming
years. In addition, the life cycle of technology
will be reduced, as new products flow into the
market within a shorter span of time. Moreover,
professionals and businesses will require more
effective and efficient operational processes as
well as rapid streams of information which will
drive demand for document solutions in terms
of document printing, document management
and electronic storage of documents.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

233

Tinjauan Bisnis
Business Review

234

Pemasaran

Marketing

Sasaran pemasaran produk DICT adalah


perkantoran atau korporasi yang membutuhkan
solusi dokumen, informasi, dan komunikasi
untuk mendukung proses bisnisnya. Dengan
ruang lingkup DICT, Astragraphia mempunyai
dua segmen usaha yaitu solusi dokumen dan
solusi teknologi informasi & komunikasi.

The target market for DICT products is offices and


corporations that seek document, information
and communication solutions to support their
business processes. Within the scope of DICT,
Astragraphia operates two business segments,
namely document solutions and information
and communications technology solutions.

Untuk solusi dokumen, Astragraphia bekerja


sama dengan Fuji Xerox. Jasa yang ditawarkan
difokuskan pada upaya memberi solusi
dalam bidang pengelolaan dokumen-dokumen
perusahaan. Astragraphia juga menyediakan
jasa layanan purna jual melalui Full Service
Maintenance Agreement. Solusi pengelolaan
dokumen semakin berkembang dengan adanya
produk-produk dokumen yang membutuhkan
teknologi lebih maju, seperti dokumen
berwarna. Solusi Dokumen berwarna didukung
aplikasi-aplikasi yang memberikan nilai tambah
kepada pelanggan.

For document solutions, Astragraphia partners


with Fuji Xerox, and services are focused
on solutions for document management.
Astragraphia also provides after sales services
through its Full Service Maintenance Agreement.
Document management solutions develop
in line with products that require advanced
technology, such as color documents. Document
solutions are supported by features that create
added value for customers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Solusi teknologi informasi dan komunikasi


dijalankan oleh AGIT yang menawarkan solusi
layanan sistem IT terintegrasi, bekerja sama
dengan principal papan atas, seperti IBM,
SAP, ORACLE, dan CISCO. Dalam bisnis IT ini
Astraghaphia memberikan solusi-solusi yang
terkait dengan suatu management business
process yang diperkuat oleh teknologi informasi
berupa jasa solusi ICT yang terdiri dari ICT
reseller, professional services, network solution
dan outsourcing. Melalui anak perusahaan AXI
(Astragraphia Xprins Indonesia), kelompok
usaha Astragraphia menyediakan jasa layanan
digital printing, yakni Digital Variable Data
Printing, jasa layanan kurir (courier services), dan
layanan penjualan peralatan dan perlengkapan
kantor.

ICT solutions are operated by AGIT and offer


integrated IT solutions in partnership with
reputable principal companies, such as IBM,
SAP, ORACLE and CISCO. In the IT business,
Astragraphia provides solutions related to
business process management supported by
IT systems. ICT solutions include ICT resellers,
professional services, network solutions and
outsourcing. Further, through AXI (Astragraphia
Xprins Indonesia), Astragraphia business group
provides a digital printing service called Digital
Variable Data Printing, courier services and
office supplies and stationery.

Dengan ragam jasa tersebut, segmen DICT


melayani seluruh segmen pasar ritel, korporasi
dan pemerintahan, dengan konsep penyediaan
solusi yang terintegrasi. Pemasaran jasa DICT
dilakukan melalui direct sales yang ditempatkan
di seluruh kantor cabang dan untuk produk
printer low-end, pemasaran dilakukan melalui
kerjasama dengan inDirect Channel. Pelayanan
purna jual dilakukan melalui kontrak servis.
Untuk Office Business yang berada di kotakota besar utama, Astragraphia menyediakan
pelayanan 3 Hours Down Time, yaitu pelayanan
perbaikan dengan jaminan mesin di bawah 3 jam.
Jaringan distribusi juga ditunjang oleh Customer
Call Center sebagai pusat layanan pelanggan
yang secara efektif memberikan solusi untuk
semua kerusakan atau permasalahan produk di
semua lokasi pelanggan di seluruh Indonesia.
Astragraphia
juga
memantau
kepuasan
pelanggan melalui mitra survey independen.
Saat ini Astragraphia telah memiliki sertifikasi
ISO 9000:2000.

With the range of services, the DICT segment


caters to all market segments from retail
and corporate to government, with a unique
proposition of integrated solutions. DICT
marketing is done through a direct sales
channel that is available at all branch offices and
through inDirect Channel for low-end printers,
while after sales services is provided through
service agreements. For office businesses located
in major cities, Astragraphia offers the 3 Hours
Down Time service guaranteed repair service in
less than three hours. Astragraphias distribution
network is supported by its Customer Call Center,
which acts as the focal point of engagement
with customers and which can effectively
address reports of breakdown or faulty products
from anywhere in Indonesia. Astragraphia takes
great care to monitor customer satisfaction
levels using the service of an independent
survey agency. Currently, Astragraphia has ISO
9000:2000 certification.

Portofolio office Astragraphia diperkirakan


menguasai pangsa pasar sebesar 40%, portofolio
production sebesar 39%, dan portofolio printer
sebesar 15% (sumber: IDC).

Astragraphias office portfolio is estimated to


cover a combined 40% of the market, consisting
of 39% production portfolio and 15% printer
portfolio (source: IDC).

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

235

Tinjauan Bisnis
Business Review

236

PENGEMBANGAN SEGMEN BISNIS


DICT

DICT BUSINESS SEGMENT


DEVELOPMENT

Astragraphia
memasarkan
produk-produk
DICT melalui 29 kantor cabang dan 89 titik
layanan di Indonesia. Di tahun 2014, dilakukan
penambahan satu cabang baru dan penambahan
satu titik layanan lagi guna memperkuat
daya
jual
dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan kepada pelanggan. Sementara untuk
pengembangan mitra strategis penjualan,
pada akhir tahun 2014 Astragraphia telah
mempunyai 142 inDirect Channel sebagai mitra
bisnis yang menjual produk-produk printer
dan low-end office product business. AGIT juga
mulai memanfaatkan cabang Astragraphia di
kota-kota yang memiliki potensi besar sebagai
perluasan market coverage.

Astragraphia markets DICT products through


29 branch offices and 89 service points in
Indonesia. In 2014, Astragraphia opened one
new branch office and one service point to
enhance competitiveness and service quality
to customers. In terms of strategic partners
for sales, at the end of 2014 Astragraphia had
142 inDirect Channel as business counterparts,
focusing on printers and the low-end office
product business. AGIT has also started to
leverage Astragraphia office networks in cities
with sizeable potential in order to expand its
market coverage.

Sejalan dengan upaya memfokuskan bisnis


di
bidang
layanan
DICT,
Astragraphia
merealisasikan pelepasan 51% kepemilikan
saham di anak usaha AGIT Monitise Indonesia.

In line with its efforts to strengthen focus on


DICT services, Astragraphia divested 51% of its
shares in subsidiary AGIT Monitise Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Bisnis
Business Review

Kinerja Tahun 2014

2014 Performance

Di tahun 2014, laba bersih dari segmen


Bisnis Teknologi Informasi yang dikelola oleh
Astragraphia tumbuh 24% menjadi sebesar Rp
200 miliar. Sementara itu, pertumbuhan ratarata pendapatan Astragraphia secara konsolidasi
selama dua tahun terakhir bertumbuh sebesar
5%. Pendapatan Astragraphia berkontribusi
1% terhadap pendapatan Astra secara
konsolidasian.

In 2014, net income from the IT business


segment managed by Astragraphia grew by 24%
to Rp 200 billion. Meanwhile, Astragraphias
consolidated revenue has been growing at an
average of 5% over the last couple of years.
Income from Astragraphia contributes 1% to
Astra consolidated income.

RENCANA TAHUN 2015

PLANS FOR 2015

Astra menerapkan pendekatan konservatif


dalam
mengembangkan
lini
bisnis
ini
dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi
tahun 2015 yang diproyeksikan masih
belum pulih seperti sedia kala. Sebagai
langkah antisipasi terhadap kondisi tersebut,
Astragraphia tetap menargetkan pertumbuhan
pendapatan yang berasal dari penjualan solusi
dokumen berwarna, meningkatkan kontribusi
pendapatan recurring di semua segmen usaha,
dan melakukan eksplorasi potensi bisnis baru,
diantaranya e-commerce untuk office business
dan penyediaan platform untuk e-commerce
Grup Astra pada masa mendatang. Selain itu,
bekerja sama dengan Grup SERA, AGIT sedang
mengembangkan aplikasi untuk Taxi Orenz di
Surabaya dan bersama PT MHI mengembangkan
solusi untuk mendukung toll management
system. Secara internal, Astragraphia juga
melakukan operational excellence di semua
lini.

Taking into consideration the economic


projections for 2015, where full recovery is yet to
take place, Astra takes a conservative approach
in developing this business. In anticipation of
the business climate, Astragraphia will target its
income growth on the back of color document
solutions, boost contribution of recurring income
across all segments and explore new business
potential, among others are e-commerce for
office business and procurement of Astra
Group e-commerce platform in the future. In
addition, AGIT in cooperation with SERA is in
the development of application for Taxi Orenz,
in Surabaya, and in the solution development
to support the toll management system with
PT MHI. Internally, Astragraphia will also drive
operational excellence throughout all areas of
the company.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

237

Tinjauan Kinerja
Keuangan
Financial Performance Overview

238

Grup
Astra
membukukan
laba
bersih
konsolidasian sebesar Rp 19,2 triliun. Naiknya
kinerja dari segmen agribisnis, kontrak
pertambangan dan jasa keuangan terkoreksi
oleh penurunan pendapatan segmen otomotif,
seiring dengan menurunnya margin penjualan
kendaraan roda empat, serta segmen alat
berat yang pada kuartal keempat mencatat
penurunan nilai aset tambang batu bara.

The Group recorded consolidated net income


of Rp 19.2 trillion. Improved results from
the Groups agribusiness, contract mining
operations and financial services were offset by
lower earnings from the automotive businesses
as margins declined in the car sector, and the
heavy equipment business which recorded an
impairment charge in relation to its coal mining
properties in the fourth quarter.

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya


pada enam segmen bisnis, yakni otomotif,
jasa keuangan, alat berat dan pertambangan,
agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta
teknologi informasi. Tabel berikut menyajikan
laba yang diatribusikan kepada pemegang
saham Astra International untuk dua tahun
terakhir berdasarkan segment usaha. Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat dalam Catatan 33
atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Angka
disajikan dalam miliar rupiah.

The Groups activities are focused on six business


segments automotive; financial services;
heavy equipment and mining; agribusiness;
infrastructure and logistics; and information
technology. Profit attributable to Astra
Internationals shareholders by business segment
for the past two years is disaggregated in the
table below. Further detail can be found in Note
33 to the Consolidated Financial Statements.
Amounts are in rupiah billions.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Laba Bersih)


Profit Attributable to Owners of the Parent (Net Income)
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
For the Years ended 31 December
2014
2013
Perubahan / Change
(Rp Miliar / Billion)

Otomotif
Jasa Keuangan
Alat Berat dan
Pertambangan
Agribisnis
Infrastruktur,
Logistik dan Lainnya
Teknologi Informasi
Laba Bersih

(Rp Miliar / Billion)

8,480
4,748
3,268

9,829
4,273
2,971

(14)
11
10

1,995
490

1,435
748

39
(34)

200
19,181

161
19,417

24
(1)

Automotive
Financial Services
Heavy Equipment and
Mining
Agribusiness
Infrastructure, Logistic
and Other
Information Technology
Net Income

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Konsolidasian

Consolidated Statements of
Comprehensive Income

Pendapatan
bersih
konsolidasian
yang
dibukukan oleh Grup Astra meningkat sebesar
4% menjadi Rp 201,7 triliun. Peningkatan ini
terutama didukung oleh peningkatan kinerja
agribisinis dan kontrak pertambangan. Laba
bersih turun sebesar 1% menjadi Rp 19,2 triliun
dan mencerminkan peningkatan kontribusi dari
segmen agribisinis sebesar 39%, peningkatan
kontribusi sebesar 11% dari segmen jasa
keuangan, dan peningkatan 10% dari segmen
alat berat dan pertambangan, yang terkoreksi
oleh 14% penurunan kontribusi dari segmen
otomotif. Tanpa memperhitungkan dampak
penurunan nilai aset tambang batu bara, Grup
Astra membukukan laba bersih senilai Rp 20,1
triliun, atau naik sebesar 4%.

The Group recorded consolidated net revenue


up 4% at Rp 201.7 trillion, primarily due to
improved agribusiness and contract mining
sales. Net income decreased 1% to Rp 19.2
trillion, reflecting a 39% increase in the
contribution from agribusiness, an 11% increase
from financial services, and a 10% increase from
heavy equipment and mining, offset by a 14%
decline from automotive. Excluding the impact
of the impairment charge recorded in relation
to coal mining properties, the Group would
have recorded net income of Rp 20.1 trillion, 4%
higher.

Beban pokok pendapatan, beban penjualan,


serta beban umum dan administrasi naik sebesar
4% menjadi Rp 181,5 triliun terutama didorong
oleh kenaikan beban pokok pendapatan
sebesar 3% menjadi Rp 162,9 triliun dan beban
penjualan sebesar 7% menjadi Rp 8,7 triliun,
khususnya pada divisi penjualan otomotif
serta kenaikan beban pegawai sebesar 11%
menjadi Rp 14,2 triliun yang disebabkan oleh
bertambahnya jumlah karyawan dan gaji. Pada
tanggal 31 Desember 2014, jumlah karyawan
Perseroan dan entitas anak adalah 156.097,

The total cost of revenue, selling, general and


administrative expenses, increased by 4% to Rp
181.5 trillion, primarily due to an increase in cost
of revenue by 3% to Rp 162.9 trillion and selling
expenses by 7% to Rp 8.7 trillion, particularly
in the automotive sales operations, and an
increase in employee expense by 11% to Rp 14.2
trillion as a consequence of higher employee
headcount and salaries. As at 31 December
2014 the employee headcount of the Company
and subsidiaries was 156,097, an increase of
18% over last year. Including jointly controlled

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

239

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

240

atau meningkat 18% dari tahun sebelumnya.


Dengan
memperhitungkan
pengendalian
bersama entitas dan perusahaan asosiasi, maka
jumlah karyawan Grup Astra mencapai 225.580,
naik sebesar 14% dari tahun sebelumnya.
Penghasilan lain-lain meningkat 3% menjadi Rp
3,9 triliun.

entities and associates, the Groups headcount


was 225,580, an increase of 14% over last year.
Other income increased by 3% to Rp 3.9 trillion.

Bagian atas hasil bersih pengendalian bersama


entitas dan perusahaan asosiasi naik sebesar 1%
menjadi Rp 6,2 triliun. Pengendalian bersama
entitas dan perusahaan asosiasi di segmen
otomotif menyumbang 77% dari seluruh hasil
bersih pengendalian bersama entitas dan
perusahaan asosiasi.

The Groups share of results of jointly controlled


entities and associates increased by 1% to
Rp 6.2 trillion. The Groups automotive jointly
controlled entities and associates comprise
77% of the share of results of jointly controlled
entities and associates.

PermataBank, perusahaan patungan dengan


Standard Chartered Bank dengan 44,6%
kepemilikan saham Grup Astra, memberikan
kontribusi Rp 599 miliar kepada bagian atas
hasil bersih pengendalian bersama entitas dan
perusahaan asosiasi, atau turun 22%.

PermataBank, the Groups 44.6% held joint


venture with Standard Chartered Bank,
contributed Rp 599 billion to the share of results
of jointly controlled entities and associates, a
decrease of 22%.

Beban pajak penghasilan yang dibukukan


dalam laporan laba dan rugi konsolidasian
mencerminkan pajak penghasilan tahun berjalan
dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan
dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan
pengendalian bersama entitas dan perusahaan
asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil
pengendalian bersama entitas dan perusahaan
asosiasi. Besarnya beban pajak penghasilan
relatif stabil dibandingkan tahun lalu, yaitu
Rp 5,2 triliun. Perusahaan publik yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya
ekuitas free-float minimal sebesar 40%, berhak
mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5%
dari pajak penghasilan badan yang berlaku.
Sejak tahun fiskal 2009, Perseroan dan PT United
Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan
tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak
yang lebih rendah.

Income tax expense recorded in the consolidated


profit and loss account represents the current
and deferred income tax for the Company and
its subsidiaries. Income tax in relation to the
Groups jointly controlled entities and associates
is presented within the share of results of jointly
controlled entities and associates. Income tax
expense was relatively stable compared to last
years balance and amounted to Rp 5.2 trillion.
Publicly listed entities that comply with certain
requirements, one of which is the maintenance
of a minimum 40% equity free-float, are entitled
to a 5% tax rate reduction from the applicable
corporate income tax rate. Since the fiscal year
2009 the Company and PT United Tractors Tbk
have complied with these requirements and
have therefore applied the lower tax rates.

Pembahasan lebih terperinci mengenai kinerja


keuangan Perseroan berdasarkan segmen usaha
disajikan dalam bagian berikut. Pendapatan
bersih per segmen adalah pendapatan bersih
setelah eliminasi.

A more detailed discussion of the Groups


financial performance by business activity
follows. Net revenue by business activity
represents a post-elimination figure.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Penjualan Astra Honda


Motor tumbuh 8% ke

5,1

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

juta unit

Astra Honda Motors sales


increased by 8% to 5.1 million
units

Otomotif

Automotive

Pendapatan bersih dari segmen otomotif Grup


Astra pada tahun 2014 mencapai nilai Rp
107,0 triliun, turun sebesar 1% dari Rp 108,0
triliun pada tahun 2013. Pendapatan bersih
dari segmen usaha ini memberikan kontribusi
sebesar 53% terhadap total pendapatan bersih
Grup Astra pada tahun 2014.

Net revenue from the Groups automotive


businesses amounted to Rp 107.0 trillion in 2014,
declining by 1% from Rp 108.0 trillion in 2013.
The Groups automotive businesses net revenue
contributed 53% to total Group net revenue in
2014.

Laba bersih dari bisnis otomotif Grup Astra


turun sebesar 14% ke Rp 8,5 triliun, yang
terdiri dari Rp 3,7 triliun berasal dari Perseroan
dan anak perusahaan serta Rp 4,8 triliun dari
pengendalian bersama entitas dan perusahaan
asosiasi yang bergerak di bidang otomotif.

Net income from the Groups automotive


businesses declined by 14% to Rp 8.5 trillion,
comprising Rp 3.7 trillion from the Company
and subsidiaries and Rp 4.8 trillion from its
automotive jointly controlled entities and
associates.

Pelemahan pasar mobil memberikan dampak


negatif terhadap margin divisi penjualan.
Kontribusi dari Astra Otoparts, segmen
usaha komponen otomotif Grup Astra, juga
mencerminkan penurunan kepemilikan Grup
Astra dari 95,7% menjadi 80% pada kuartal
kedua 2013.

Discounting in the car market continues to


have a negative impact on margins in the sales
operations. The contribution from the Groups
component business, Astra Otoparts, also
reflected the reduction in the Groups interest
from 95.7% to 80% in the second quarter of
2013.

Secara nasional, total penjualan mobil turun


sebesar 2% menjadi 1,2 juta unit. Penjualan
mobil Astra turun sebesar 6% ke 614.000 unit,
sementara pangsa pasar bergeser dari 53% ke
51%. Grup Astra meluncurkan 19 model baru
dan 9 model revamped sepanjang tahun 2014.

The wholesale market for cars decreased by 2%


to 1.2 million units. Astras car sales fell by 6% to
614,000 units, with its market share decreasing
from 53% to 51%. The Group launched 19 new
models and 9 revamped models during the year.

Total penjualan nasional sepeda motor naik


sebesar 2% menjadi 7,9 juta unit. Penjualan Astra
Honda Motor tumbuh 8% ke 5,1 juta unit dan
pangsa pasar meningkat dari 61% ke 64%. Pada
tahun 2014, Astra Honda Motor meluncurkan 2
model baru dan 15 model revamped.

The wholesale market for motorcycles increased


by 2% to 7.9 million units. Astra Honda Motors
sales increased by 8% to 5.1 million units, with
its market share increasing from 61% to 64%.
Astra Honda Motor launched 2 new models and
15 revamped models during the year.

Penjualan Astra Otoparts tumbuh 15%,


meskipun laba bersih turun menjadi Rp 872
miliar karena margin produksi mengecil akibat
lemahnya nilai tukar rupiah dan biaya tenaga
kerja yang lebih tinggi.

Astra Otoparts saw 15% higher sales, although


net income decreased to Rp 872 billion on lower
manufacturing margins due to the weakening
of the rupiah and higher labour costs.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

241

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

242

Jasa Keuangan

Financial Services

Segmen usaha jasa keuangan Grup Astra


membukukan pendapatan bersih sebesar
Rp 15,5 triliun. Nilai tersebut mencerminkan
tingkat pertumbuhan sebesar 14%. Segmen
usaha ini memberikan kontribusi 8% terhadap
total pendapatan bersih Grup Astra di tahun
2014.

The Groups financial services businesses recorded


net revenue of Rp 15.5 trillion, reflecting a
growth rate of 14%. The Groups financial
services businesses net revenue contributed 8%
to the total Groups net revenue in 2014.

Porsi laba bersih dari segmen usaha jasa keuangan


meningkat sebesar 11% ke Rp 4,7 triliun. Tanpa
memperhitungkan keuntungan Rp 440 miliar
yang dibukukan pada kuartal kedua dan berasal
dari akuisisi kepemilikan 50% atas Astra Aviva
Life, laba bersih dari segmen jasa keuangan
tumbuh sebesar 1%. Pertumbuhan yang kuat
di hampir semua portofolio jasa pembiayaan
konsumen terkoreksi oleh penurunan kontribusi
dari Astra Sedaya Finance, menyusul penjualan
14% kepemilikan efektif Perseroan di kuartal
kedua dan keempat serta penurunan kontribusi
dari PermataBank.

Net income from the Groups financial services


businesses increased by 11% to Rp 4.7 trillion.
Excluding the Rp 440 billion gain recorded in the
second quarter from the acquisition of a 50%
stake in Astra Aviva Life, net income from the
financial services businesses increased by 1%.
Strong growth across most of the consumer
financial services portfolio was largely offset
by a decline in contribution from Astra Sedaya
Finance, following the sale of an effective 14%
interest in the second and fourth quarter, and
lower contribution from PermataBank.

Total nilai pembiayaan dari divisi pembiayaan


otomotif Astra meningkat sebesar 13% menjadi
Rp 64,6 triliun, termasuk di dalamnya adalah
jumlah yang didanai melalui pembiayaan
bersama tanpa tanggung renteng. Total nilai
pembiayaan dari divisi alat berat turun sebesar
27% menjadi Rp 3,6 triliun akibat penurunan
penjualan.

The aggregate amount financed through


Astras automotive-focused consumer finance
operations grew by 13% to Rp 64.6 trillion,
including balances financed through joint bank
financing without recourse. The aggregate
amount financed through the heavy equipmentfocused finance operations declined by 27% to
Rp 3.6 trillion due to a reduction in sales.

Astra Sedaya Finance, perusahaan pembiayaan


mobil, membukukan laba bersih senilai
Rp 1,2 triliun, naik sebesar 15% yang didorong
oleh meningkatnya porsi pembiayaan untuk
penjualan mobil baru Astra.

Astra Sedaya Finance, the Groups car-focused


consumer finance company, recorded net income
of Rp 1.2 trillion, an increase of 15%, driven by
financing a higher proportion of Astras new car
sales.

Federal International Finance, perusahaan


pembiayaan sepeda motor, melaporkan laba
bersih dengan jumlah Rp 1,3 triliun, tumbuh
sebesar 8% yang didorong oleh peningkatan
volume pembiayaan sepeda motor baru maupun
bekas.

Federal International Finance, the Groups


motorcycle-focused consumer finance company,
reported net income of Rp 1.3 trillion, an
increase of 8%, due to higher new and used
motorcycle financing.

PermataBank, perusahaan patungan Astra


dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,6%,
mencatatkan laba bersih senilai Rp 1,6 triliun,
atau turun 8% akibat kenaikan biaya dana dan
tingkat kredit bermasalah.

Astras 44.6%-held joint venture, PermataBank,


reported net income of Rp 1.6 trillion, a decrease
of 8%, due to an increase in funding costs and
non performing loans.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Perusahaan asuransi Astra, Asuransi Astra


Buana, membukukan pertumbuhan laba bersih
16% menjadi Rp 1,0 triliun. Pertumbuhan
ini didorong oleh kenaikan premi bruto dan
kontribusi dari pendapatan investasi.

Group insurance company, Asuransi Astra Buana,


recorded 16% higher net income of Rp 1.0
trillion due to growth in gross written premiums
and an increased contribution from investment
earnings.

Perusahaan asuransi jiwa baru Grup Astra,


perusahaan
patungan
antara
Perseroan
dengan Aviva International Holdings Limited
yang memasarkan produk dan layanannya
dengan nama Astra Life Powered by Aviva,
diluncurkan secara resmi pada bulan November
2014.

The Groups new life insurance joint venture


with
Aviva International Holdings Limited,
which markets its products and services as Astra
Life powered by Aviva, officially launched in
November 2014.

Alat Berat dan Pertambangan

Heavy Equipment and Mining

Pada tahun 2014, segmen usaha alat berat


dan pertambangan Grup Astra membukukan
pendapatan bersih senilai Rp 53,1 triliun, tumbuh
sebesar 4% dari Rp 50,9 triliun di tahun 2013.
Kontribusi segmen ini kepada total pendapatan
bersih Astra di tahun 2014 adalah sebesar 26%.

The Groups heavy equipment and mining


businesses recorded net revenue of Rp 53.1
trillion in 2014, representing a 4% increase from
Rp 50.9 trillion in 2013. The contribution to
the Groups net revenue in 2014 from its heavy
equipment and mining businesses was 26%.

Laba bersih dari bidang usaha alat berat dan


pertambangan naik 10% menjadi Rp 3,3 triliun.
United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki
oleh Astra, membukukan kenaikan pendapatan
bersih sebesar 4% dan pertumbuhan laba
bersih sebesar 11% menjadi Rp 5,4 triliun.
Tanpa memperhitungkan pencatatan atas
penurunan nilai aset tambang batu bara sebesar
Rp 1.5 triliun, United Tractors membukukan
pertumbuhan laba bersih sebesar 43%.

The Groups net income from its heavy


equipment and mining businesses increased by
10% to Rp 3.3 trillion. United Tractors, which
is 59.5%-owned, reported a 4% increase in net
revenue and a 11% improvement in net income
at Rp 5.4 trillion. Excluding the impact of the
Rp 1.5 trillion impairment charge booked in
relation to coal mining properties, United
Tractors would have recorded a 43% increase in
net income.

Di bidang usaha mesin konstruksi, pendapatan


bersih turun 4%, yang mencerminkan penurunan
16% dari volume penjualan alat berat Komatsu
menjadi 3.513 unit. Penurunan ini diimbangi
sebagian oleh pendapatan dari suku cadang dan
purna jual yang meningkat.

In the construction machinery business, net


revenue decreased by 4%, reflecting a 16%
decline in Komatsu heavy equipment sales to
3,513 units, partly offset by higher parts and
service revenue.

Kegiatan kontraktor penambangan dari anak


usaha Pamapersada Nusantara menikmati
peningkatan volume batu bara dengan
stripping ratio yang lebih rendah. Kegiatan
usaha ini melaporkan peningkatan pendapatan
bersih sebesar 6% sejalan dengan kenaikan
kontrak produksi dan pengangkutan batu bara
sebesar 14% menjadi 119 juta ton; sementara
itu, volume kontrak pemindahan tanah turun
sebesar 5% menjadi 806 juta bank cubic metre.

The contract mining operations of subsidiary


Pamapersada
Nusantara
benefited
from
improved coal volumes on lower stripping ratios.
It reported a 6% increase in net revenue as
contract coal production and hauling increased
14% to 119 million tonnes; meanwhile contract
overburden removal decreased 5% to 806
million bank cubic metres.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

243

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Anak-anak usaha United Tractors yang bergerak


di
bidang
pertambangan
membukukan
kenaikan pendapatan bersih sebesar 22%
volume penjualan batu bara tumbuh 42%
menjadi 6 juta ton, meskipun harga jual rata-rata
turun sebesar 10%. United Tractors dan anakanak perusahaannya memiliki kepemilikan di
sembilan tambang batu bara dengan perkiraan
total cadangan sebesar 405 juta ton.

United Tractors mining subsidiaries reported


an increase in net revenue of 22%, with coal
sales 42% higher at 6 million tonnes, although
average coal sale prices declined by 10%. United
Tractors and its subsidiaries own interests in nine
coal mines with combined reserves estimated at
405 million tonnes.

United Tractors telah menyelesaikan pengkajian


atas nilai tercatat dari properti tambang batu
bara menyusul turunnya harga batu bara, dan
sebagai akibatnya mengalami penyusutan nilai
properti tambang pada akhir tahun. Dampak
bersih penyusutan terhadap laba United
Tractors yang dapat diatribusikan setelah
pajak dan kepentingan non-pengendali adalah
senilai Rp 1,5 triliun. Meskipun United Tractors
masih melihat usaha pertambangan batu
bara sebagai bidang usaha yang menjanjikan
dalam jangka panjang, keputusan penyusutan
ini mencerminkan kondisi pasar yang lemah
sekaligus ketidakpastikan mengenai kapan
pasar akan pulih, dan sampai sejauh mana apa
pemilihan tersebut akan terjadi.

United Tractors has completed a review of the


carrying value of its coal mining properties due
to the fall in coal prices, and has consequently
impaired its coal mining properties at year end.
The net impact of the impairment on United
Tractors attributable profit after minorities and
taxes is Rp 1.5 trillion. While United Tractors still
sees coal mining as an attractive business longerterm, this impairment decision reflects the
combination of current weak market conditions
and uncertainty over the timing and extent of
any recovery.

Pada kuartal keempat, United Tractors melalui


entitas anaknya, PT Karya Supra Perkasa
mengumumkan
telah
menandatangani
perjanjian untuk mengakuisisi saham mayoritas
atas perusahaan publik yang bergerak di
bidang konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk.
Meski akuisisi ini tidak diharapkan membawa
dampak signifikan pada kinerja keuangan
2015, namun langkah tersebut sejalan dengan
strategi Grup Astra untuk terus berkembang
ke bidang-bidang usaha baru. Ditopang
oleh filosofi pengelolaan usaha Grup Astra,
perusahaan-perusahaan terdepan di bidangnya
akan dapat dipacu pengembangannya dengan
memanfatkan rantai nilai Grup Astra.

During the fourth quarter United Tractors


through its subsidiary, PT Karya Supra
Perkasa, announced that it had entered into
an agreement to acquire a majority share in
listed construction company PT Acset Indonusa
Tbk. While this acquisition is not expected to
have a material impact on 2015 results, it is
consistent with the Groups strategy to expand
into new business areas in which market
leading businesses underpinned by the Groups
management philosophy, can be enhanced by
leveraging the Groups value chain.

Segmen alat berat dan


pertambangan membukukan
pendapatan bersih senilai

53,1

Rp

triliun

Heavy equipment and mining


businesses recorded net
revenue of Rp 53.1 trillion

244

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Agribisnis

Agribusiness

Pendapatan bersih Grup Astra dari segmen


agribisnis naik sebesar by 29% menjadi Rp 16,3
triliun. Kontribusi divisi agribisnis terhadap
pendapatan bersih Grup pada tahun 2014 adalah
sebesar 8%. Laba bersih dari divisi agribisnis
adalah Rp 2,0 triliun, naik sebesar 39%.

The Groups net revenue from agribusiness


increased by 29% to Rp 16.3 trillion. The
contribution from the agribusiness division to
the Groups net revenue in 2014 was 8%. Net
income from the Groups agribusiness division
was Rp 2.0 trillion, an increase of 39%.

Astra Agro Lestari, dengan kepemilikan


Perseroan sebesar 79,7%, membukukan laba
bersih senilai Rp 2,5 triliun atau meningkat
sebesar 39%. Harga rata-rata minyak sawit
mentah menguat 14% ke Rp 8.282 per kilogram,
meskipun volume penjualan minyak sawit
mentah turun 13% menjadi 1,4 juta ton sejalan
dengan mulai beroperasinya pabrik pengolahan
Astra Agro di Sulawesi Barat. Sepanjang tahun
2014, pabrik pengolahan tersebut menjual
255.000 ton olein.

Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported


net income of Rp 2.5 trillion, up 39%. Average
crude palm oil prices achieved were 14% higher
at Rp 8,282 per kg, although crude palm oil
sales decreased by 13% to 1.4 million tonnes in
response to the opening of Astra Agro Lestaris
refinery in West Sulawesi, which sold 255,000
tonnes of olein during the year.

Infrastruktur, Logistik, dan Lainnya

Infrastructure, Logistics and Other

Pendapatan bersih dari kegiatan usaha bidang


infrastruktur, logistik, dan lainnya mencapai
nilai Rp 7,8 triliun, tumbuh sebesar 18%, dan
memberikan kontribusi 4% kepada pendapatan
bersih Grup Astra tahun 2014. Laba bersih dari
infrastruktur, logistik, dan lainnya turun 34%
menjadi Rp 490 miliar.

Net revenue from infrastructure, logistics and


other amounted to Rp 7.8 trillion, increasing
by 18%, and contributed 4% to the Groups net
revenue in 2014. Net income from infrastructure,
logistics and others fell by 34% to Rp 490 billion.

Jalan tol Tangerang-Merak, yang membentang


sepanjang 72,5 kilometer dan dioperasikan
oleh Marga Mandalasakti, anak perusahaan
dengan kepemilikan sebesar 79,3% oleh Grup
Astra, melaporkan peningkatan 6% dari volume
kendaraan menjadi 43 juta dan kenaikan
9% dari tarif rata-rata. Proses pembangunan
jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang
40,5 kilometer di dekat Surabaya, yang
sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Astra, terus
berlangsung. Ruas pertama, sepanjang 14,7
kilometer, telah beroperasi pada bulan Oktober
2014, sementara tahap-tahap selanjutnya
yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada
tahun 2015 akan bergantung pada kelancaran
proses pembebasan lahan. Bersama dengan
kepemilikan Astratel sebesar 40% pada jalan
tol lingkar luar Jakarta rute Kunciran-Serpong
sepanjang 11,2 kilometer, maka Astra Grup
secara keseluruhan memiliki konsesi atas 124,2
kilometer jalan tol.

The 72.5 km Tangerang-Merak toll road,


operated by 79.3%-owned Marga Mandalasakti,
reported a 6% increase in traffic volumes to 43
million vehicles and a 9% increase in average
tariffs. Construction continues at the wholly
owned greenfield 40.5 km Kertosono-Mojokerto
toll road near Surabaya. Section 1, being 14.7
km, began operation in October 2014 and
further stages are expected to be operational
during 2015, subject to the timely completion of
land acquisitions. Taken together with Astratels
40% interest in the greenfield 11.2 km KunciranSerpong toll road on Jakartas outer ring-road,
the Group has an interest in 124.2 km of toll
road.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

245

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

246

Pendapatan Serasi Autoraya meningkat,


meskipun jumlah kontrak sewa kendaraan
di segmen usaha TRAC turun sebesar 7%
menjadi 29.000 unit. Penurunan ini didorong
oleh peningkatan kinerja penjualan mobil
bekas, yang dikoreksi oleh turunnya margin
penyewaan oleh perusahaan tambang. Laba
bersih turun sebesar 22% menjadi Rp 157 miliar.

Serasi Autorayas revenue improved despite the


number of vehicles under contract at its TRAC
car rental business being 7% lower at 29,000,
driven by higher used car sales. The benefit was,
however, offset by lower margins associated
with leases to mining companies. The net
income decreased by 22% to Rp 157 billion.

PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan


sistem air bersih untuk kawasan Jakarta Barat,
mengalami sedikit kenaikan volume penjualan
dan mencapai 159 juta meter kubik.

PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western


Jakarta water utility system, experienced
marginally higher sales volume of 159 million
cubic metres.

Anandamaya
Residences
adalah
proyek
pembangunan apartemen hunian mewah
di Pusat Kawasan Bisnis Jakarta. Dengan
kepemilikan oleh Grup Astra sebesar 60%,
tahap pemasaran proyek ini pada kuartal
ketiga berlangsung dengan sukses, dan menarik
animo besar dari pembeli. Selain apartemen
hunian, Grup Astra juga tengah melaksanakan
pembangunan
menara
perkantoran
grade-A yang terletak bersebelahan dengan
Anandamaya Residences. Pembangunan kedua
proyek ini ditargetkan selesai pada tahun 2018.

Anandamaya Residences, the Groups 60%-held


luxury residential development project located
in Jakartas Central Business District, successfully
commenced marketing during the third quarter,
with strong buyer interest. In addition the Group
commenced construction of a grade-A office
tower adjacent to Anandamaya Residences.
Completion of both developments is expected
in 2018.

Teknologi Informasi

Information Technology

Pendapatan bersih dari divisi informasi teknologi


mencapai nilai Rp 2,0 triliun, turun sebesar 2%,
dan memberikan kontribusi 1% kepada total
pendapatan bersih Grup Astra. Laba bersih
dari segmen teknologi informasi tumbuh 24%
menjadi Rp 200 miliar.

Net revenue from the information technology


division amounted to Rp 2.0 trillion, decreasing
by 2%, contributing 1% to the Groups total
net revenue. Net income from information
technology grew by 24% to Rp 200 billion.

Astragraphia, dengan kepemilikan 76,9% oleh


Grup Astra, memiliki fokus kuat di bidang
solusi dokumen dan teknologi informasi dan
komunikasi. Astragraphia juga merupakan
distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox
di Indonesia. Perusahaan ini melaporkan
pertumbuhan laba bersih 24% menjadi
Rp 260 miliar, didorong oleh hasil pelepasan
51% kepemilikan atas AGIT Monitise Indonesia
senilai Rp 44 miliar.

Astragraphia, 76.9%-owned, is active in the area


of document information and communication
technology solutions and is the sole distributor
of Fuji Xerox office equipment in Indonesia. It
reported net income up 24% to Rp 260 billion,
benefiting from a gain of Rp 44 billion recorded
on its disposal of its 51% interest in AGIT
Monitise Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Laporan Posisi Keuangan


Konsolidasian

Consolidated Statements of
Financial Position

Pada tahun 2014, Perseroan membukukan laba


bersih konsolidasian senilai Rp 19,2 triliun.
Perseroan membayar dividen sebesar Rp 8,7
triliun dan mencatatkan keuntungan pada pos
ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun atas penjualan
25% Astra Sedaya Finance kepada PermataBank,
sehingga pemegang saham mendapatkan nilai
aset bersih per lembar saham sebesar Rp 2.362
pada tanggal 31 Desember 2014, meningkat
sebesar 14% dari posisi pada akhir tahun 2013.

In 2014 the Company earned consolidated net


income of Rp 19.2 trillion, paid dividends of
Rp 8.7 trillion, and recorded directly to equity
a gain of Rp 1.6 trillion on selling 25% of
Astra Sedaya Finance to PermataBank, leaving
shareholders with a net asset value per share of
Rp 2,362 at 31 December 2014, 14% higher than
at the end of 2013.

Per tanggal 31 Desember 2014, total aset


mencapai nilai Rp 236,1 triliun, naik 10%
dari 2013. Total liabilitas adalah sebesar
Rp 115,7 triliun, naik 7% dari posisi 2013,
yang mencerminkan laba tahun berjalan,
peningkatan kegiatan usaha, dan belanja
modal. Grup Astra tetap berada dalam posisi
kuat untuk memenuhi semua liabilitas jangka
pendeknya. Aset lancar berada pada posisi
Rp 97,2 triliun, 32% lebih tinggi ketimbang
jumlah liabilitas jangka pendek.

As at 31 December 2014 total assets were Rp


236.1 trillion, a 10% increase from 2013 and
total liabilities stood at Rp 115.7 trillion, a 7%
increase from 2013, reflective of current year
earnings, increased business activity and capital
expenditure. The Group remains in a strong
position to cover current liabilities. Current
assets stand at Rp 97.2 trillion, 32% above
current liabilities.

Aset tetap setelah dikurangi akumulasi


penyusutan naik sebesar 9% menjadi Rp 41,3
trilun pada 31 December 2014. Kenaikan ini
utamanya disebabkan adanya investasi tanah
dan bangunan sebesar Rp 4,5 triliun, terutama
untuk penambahan dealer baru dalam divisi
penjualan otomotif Astra. Perakhir tahun 2014,
Perseroan memiliki 275 dealer mobil (2013: 263)
dan 143 dealer sepeda motor (2013: 138)

Fixed assets net of accumulated depreciation


increased by 9% to Rp 41.3 trillion at 31
December 2014. The increase is mainly due
to investments in land and buildings of Rp 4.5
trillion mainly attributable to new dealerships
within Astras sales operations. At year end, the
Company has 275 car dealerships (2013: 263) and
143 motorcycle dealerships (2013: 138).

Properti pertambangan terutama terdiri dari


konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh
anak usaha United Tractors serta cadangan batu
bara yang terdapat di sejumlah wilayah konsesi,
yang akan berakhir pada waktu yang berbedabeda sampai dengan tahun 2032. Nilai properti
pertambangan setelah dikurangi akumulasi
amortisasi turun sebesar by 24% menjadi
Rp 9,1 triliun pada 31 Desember 2014, terutama
diakibatkan oleh penurunan nilai sebesar Rp 2,7
triliun, sebelum pajak dan kepentingan non pengendali.

Mining properties mainly represent contractual


rights held by subsidiaries of United Tractors
to mine coal reserves in specific concession
areas which will expire at various points until
2032. Mining properties net of accumulated
amortisation decreased by 24% to Rp 9.1 trillion
at 31 December 2014, mainly due to a gross
impairment charge of Rp 2.7 trillion

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

247

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

248

Hak konsesi adalah hak pengusahaan jalan


tol yang memberikan hak kepada pemegang
konsesi untuk menerima pembayaran tol dari
pengguna jalan dengan mempertimbangkan
pendanaan dan pembangunan infrastruktur
jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar
aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman
yang dikapitalisasi selama masa pembangunan.
Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan
Marga Harjaya Infrastruktur (pemegang konsesi
atas jalan tol Kertosono-Mojokerto sepanjang
40,5 kilometer) dan Marga Mandalasakti
(pemegang konsesi atas jalan tol TangerangMerak sepanjang 72,5 kilometer) dengan masa
konsesi yang masing-masing berlaku sampai
dengan 2045 dan 2047. Hak konsesi setelah
dikurangi akumulasi amortisasi meningkat
sebesar 24% menjadi Rp 4,9 triliun, terutama
disebabkan oleh proses pembangunan jalan tol
Kertosono-Mojokerto yang masih berlangsung.

Concession rights are toll road concession rights


that grant the holder the right to receive tolls
from users in consideration for the financing
and construction of the infrastructure. This
right corresponds to the fair value of the asset
under concession plus the borrowing costs
capitalised during the construction phase. Toll
road concession rights held by subsidiaries
Marga Harjaya Infrastruktur (holds the 40.5 km
Kertosono Mojokerto toll road concession)
and Marga Mandalasakti (holds the 72.5 km
Tangerang - Merak toll road concession) are valid
until 2045 and 2047, respectively. Concession
rights net of accumulated amortisation
increased by 24% to Rp 4.9 trillion, largely as a
consequence of the ongoing construction of the
Kertosono-Mojokerto toll road.

Piutang pembiayaan jangka pendek dan jangka


panjang merupakan kelompok aset terbesar Grup
Astra saat ini. Portofolio piutang pembiayaan
Grup Astra terdiri dari piutang pembiayaan
konsumen sebesar 86% dan sewa pembiayaan
sebesar 14%, meningkat 11% menjadi Rp 60,7
triliun pada 31 Desember 2014. Portofolio
pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan
Astra, antara lain untuk merek-merek Toyota,
Daihatsu, dan Isuzu untuk pasar mobil dan
Honda untuk pasar sepeda motor. Portofolio
sewa pembiayaan terdiri dari pembiayaan
leasing untuk mendukung penjualan alat
berat Komatsu. Seluruh pembiayaan memiliki
jaminan berupa kendaraan maupun alat berat
yang dibiayai. Tingkat suku bunga efektif untuk
piutang sewa pembiayaan baru pada tahun
2014 berkisar antara 7,5% sampai dengan
21,1% untuk pembiayaan berdenominasi
Rupiah dan antara 7,0% sampai dengan 11,0%
untuk pembiayaan berdenominasi Dolar AS.

Current and non-current financing receivables


are the Groups largest category of asset. The
Groups portfolio of financing receivables is
86% consumer financing receivables and 14%
finance lease receivables, and increased by
11% to Rp 60.7 trillion at 31 December 2014.
The consumer portfolio primarily relates to
auto loans, supporting the brands that Astra
distributes, including Toyota, Daihatsu and Isuzu
in the car market and Honda in the motorcycle
market. The finance lease portfolio primarily
comprises equipment leased to support the
sale of Komatsu heavy equipment. All loans
are collateralized against the vehicle or heavy
equipment. The effective annual interest rate
for the new financing lease receivables in 2014
ranges from 7.5% to 21.1% for Rupiah financing
and 7.0% to 11.0% for US Dollar financing.

Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat


terjadinya, yang mengharuskan manajemen
memperkiraan nilai kerugian yang terkandung
dalam portofolio. Untuk itu, estimasi dibuat
dengan mempertimbangkan riwayat kerugian,

Losses on financing receivables are recognized


when they are incurred, which require
management to estimate probable losses
inherent in the portfolio. Such estimate requires
consideration of historical loss experience,

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

penyesuaian dengan kondisi sekarang, dan


penilaian atas dampak yang mungkin terjadi
berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati,
termasuk aspek-aspek kondisi ekonomi yang
sedang berlangsung seperti tingkat tunggakan,
kondisi keuangan konsumen dan segmen pasar
tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga
baik saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk
piutang ragu-ragu pada 31 Desember 2014
mencapai nilai total Rp 2,9 triliun dibandingkan
dengan Rp 2,6 triliun pada 31 Desember 2013,
atau mengalami kenaikan sebesar 9%. Secara
persentase dari total piutang pembiayaan, total
penyisihan tersebut sedikit turun dari 4,8%
menjadi 4,7%. Penurunan ini mengindasikan
adanya perbaikan pada kualitas portofolio
kredit sepanjang tahun, proses persetujuan
kredit yang cermat, dan struktur pembiayaan
yang lebih baik dengan profil amortisasi yang
tepat.

adjusted for current conditions, and judgments


about the probable effects of relevant observable
data, including present economic conditions
such as delinquency rates, financial health
of specific customers and market segments,
collateral values and the present and expected
future levels of interest rates. The provision
for doubtful receivables at 31 December 2014
totaled Rp 2.9 trillion, compared with Rp 2.6
trillion at 31 December 2013, an increase of 9%.
As a percentage of total financing receivables,
the overall provision has slightly fallen from
4.8% to 4.7%, which is indicative of improved
portfolio quality during the year, prudent credit
approval processes and the structuring of loans
with an appropriate amortization profile.

Modal kerja bersih, yang mencerminkan piutang


usaha dan persediaan dikurangi utang usaha,
adalah senilai Rp 19,5 triliun pada 31 Desember
2014 dibandingkan dengan Rp 17,0 triliun pada
31 Desember 2013.

Net working capital, representing trade


receivables and inventories, less trade payables,
was Rp 19.5 trillion at 31 December 2014,
compared to Rp 17.0 trillion at 31 December
2013.

Piutang usaha terutama terdiri dari piutang


United Tractors dari pelanggannya, piutang
Perseroan dari dealer pihak ketiga untuk mobil
dan sepeda motor, dan piutang usaha dari Astra
Otoparts. Kenaikan piutang usaha sebesar 8%
menjadi Rp 21,3 triliun menunjukkan adanya
peningkatan piutang usaha dari segmen alat
berat dan pertambangan Grup Astra sepanjang
tahun 2014. Perputaran piutang usaha
konsolidasian adalah 37 hari pada tahun 2014,
dibandingkan dengan 34 hari pada tahun 2013.

Trade receivables predominantly comprise


of amounts owing to United Tractors from
customers, amounts owing to the Company from
third party automotive and motorcycle dealers,
and amounts owing to Astra Otoparts. The
increase in trade receivables by 8% to Rp 21.3
trillion is indicative of the increase in the Groups
heavy equipment and mining trade receivables
during 2014. The Groups consolidated trade
receivables turnover was 37 days in 2014,
compared with 34 days in 2013.

Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan


suku cadang milik United Tractors, kendaraan
dan suku cadang dari Grup Otomotif, dan
minyak sawit mentah dari Astra Agro Lestari.
Persediaan naik sebesar 18% menjadi Rp 17,0
triliun pada 31 Desember 2014.

Inventories are mainly comprised of heavy


equipment and spare parts held by United
Tractors, vehicles and spare parts held by the
Automotive Group and crude palm oil held by
Astra Agro Lestari. Inventories increased by 18%
to Rp 17.0 trillion at 31 December 2014.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

249

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

250

Liabilitas

Liabilities

Pada akhir tahun 2014, total liabilitas adalah Rp


115,7 triliun, naik sebesar 7% dari tahun 2013.
Sekitar 64% atau Rp 73,5 triliun dari jumlah
tersebut merupakan liabilitas jangka pendek,
sedangkan liabilitas jangka panjang tercatat
sejumlah Rp 42,2 triliun atau 36% dari total
liabilitas.

At the end of 2014, total liabilities stood at


Rp 115.7 trillion, a 7% increase from 2013.
Approximately 64% or Rp 73.5 trillion consists of
current liabilities, and total noncurrent liabilities
were Rp 42.2 trillion, 36% of total liabilities.

Utang usaha sebagian besar merupakan


utang usaha United Tractors kepada pemasok,
termasuk Grup Komatsu; utang usaha divisi
penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil
dan sepeda motor, serta utang Astra Otoparts
atas pembelian bahan baku dan barang jadi.
Utang usaha kepada pihak ketiga per 31
Desember 2014 termasuk utang kepada Grup
Komatsu senilai Rp 7,0 triliun (2013: Rp 5,6
triliun) yang dijamin dengan letter of credit.
Utang usaha naik sebesar 9% ke Rp 18,8 triliun,
terutama disebabkan oleh peningkatan utang
United Tractors.

Trade payables are predominantly comprised of


amounts owing by United Tractors to suppliers,
including Komatsu Group, amounts owing by
Astras sales operations for the purchase of cars
and motorcycles, and amounts owing by Astra
Otoparts for the purchase of raw materials and
finished units. Trade payables to third parties
as at 31 December 2014 included Rp 7.0 trillion
(2013: Rp 5.6 trillion) owing to Komatsu Group
which are secured by letters of credit. The
increase in trade payables by 9% to Rp 18.8
trillion is largely due to an increase in United
Tractors trade payables balance.

Saldo keseluruhan utang bersih, di luar


anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra,
mencapai Rp 3,3 triliun, dibandingkan utang
bersih sebesar Rp 3,7 triliun pada akhir tahun
2013, turun sebesar 10%.

Overall net debt, exclusive of the Groups


financial services subsidiaries, was Rp 3.3 trillion,
compared to net debt of Rp 3.7 trillion at the
end of 2013, a 10% decrease.

Anak-anak usaha Grup Astra di segmen jasa


keuangan memiliki utang bersih sebesar
Rp 45,9 triliun dibandingkan Rp 42,3 triliun
di akhir tahun 2013, akibat kenaikan volume
pembiayaan kendaraan bermotor. Segmen jasa
keuangan Grup Astra didanai oleh berbagai
sumber pendanaan, termasuk utang bank,
obligasi, dan ekuitas.

The Groups financial services subsidiaries had


net debt of Rp 45.9 trillion, compared to Rp 42.3
trillion at 2013 year end, due to an increase in
the automotive volumes financed. The Groups
financial services businesses are funded through
a mixture of bank debt, bonds and equity
capital. Long-term debt predominantly relates
to the Groups financial services businesses.

Utang jangka panjang utamanya berkaitan


dengan usaha jasa keuangan Grup Astra.
Utang jangka panjang, termasuk yang akan
jatuh tempo kurang dari satu tahun, naik 15%
menjadi Rp 59,5 triliun pada 31 Desember 2014.
Dari nilai tersebut, sebanyak 18% merupakan
pinjaman bilateral dari bank, 45% pinjaman
sindikasi bank, 2% pinjaman non-bank dan
utang sewa pembiayaan, dan 35% merupakan
obligasi.

Long-term debt, inclusive of the current


portion, increased by 15% to Rp 59.5 trillion at
31 December 2014. Of the total amount, 18%
were bilateral loans from banks, 45% were
syndicated bank loans, 2% were non bank loans
and obligations under finance lease and 35%
were bonds.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Perseroan tidak menjamin pelunasan surat


utang yang diterbitkan oleh entitas anak.

The Company does not guarantee the repayment


of debt issued by any of its subsidiaries.

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Consolidated Statements of Cash Flow

Arus kas masuk dari aktivitas operasi untuk


tahun 2014 adalah Rp 14,9 triliun. Jumlah
ini turun sebanyak Rp 6,4 triliun dari 2013,
utamanya disebabkan oleh pengelolaan modal
kerja.

The cash inflow from operating activities for


the year was Rp 14.9 trillion. This represented a
decrease of Rp 6.4 trillion from 2013, principally
due to the Groups working capital management.

Arus kas keluar untuk aktivitas investasi


pada tahun 2014 adalah Rp 9,5 triliun, atau
mengalami peningkatan sebesar Rp 1,2 triliun.
Belanja modal bersih naik 8% menjadi Rp 10,8
triliun. Dividen tunai yang diterima mencapai Rp
4,1 triliun, naik 22%, yang terutama berasal dari
Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor, dan
Astra Daihatsu Motor.

The cash outflow from investing activities for


the year was Rp 9.5 trillion, an increase of Rp 1.2
trillion. Net capital expenditure increased by 8%
to Rp 10.8 trillion. Cash dividends received were
Rp 4.1 trillion, an increase of 22%, predominantly
from Astra Honda Motor, Toyota-Astra Motor
and Astra Daihatsu Motor.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas


pendanaan adalah sebesar Rp 4,0 triliun, turun
39%, termasuk di dalamnya penerimaan bersih
utang jangka panjang dan pinjaman jangka
pendek sebesar Rp 4,9 triliun. Dividen tunai
yang dibayarkan mencapai Rp 10,2 triliun,
atau naik sebesar 2%. Dana yang didapatkan
dari pelepasan 25% kepemilikan Astra Sedaya
Finance dicatatkan sebagai bagian dari aktivitas
pendanaan.

Net cash flow used from financing activities


was Rp 4.0 trillion, a decrease of 39%, and
included the net proceeds of long-term debt
and short-term borrowings of Rp 4.9 trillion.
Cash dividends paid were Rp 10.2 trillion, a 2%
increase. Proceeds received from disposal of an
effective 25% interest in Astra Sedaya Finance
has been classified under financing activities.

Pendanaan dan Struktur Modal

Funding and Capital Structure

Pada akhir tahun, fasilitas pinjaman yang


mengikat yang belum digunakan adalah sebesar
Rp 22,6 triliun (2013: Rp 31,4 triliun). Selain itu,
Grup Astra memiliki kas dan setara kas senilai
Rp 20,9 triliun (2013: Rp 18,6 triliun). Grup Astra
memiliki posisi kuat untuk memenuhi seluruh
liabilitas jangka pendeknya, yang mencapai
76% dari nilai aset lancar pada akhir tahun 2014
(2013: 81%).

At the year end, undrawn committed facilities


totalled Rp 22.6 trillion (2013: Rp 31.4 trillion).
In addition, the Group had available cash and
cash equivalents of Rp 20.9 trillion (2013: Rp 18.6
trillion). The Group remains in a strong position
to cover current liabilities, which represent 76%
of current assets at year end (2013: 81%).

Pada 31 Desember 2014, sekitar 67% (2013:


61%) dari pinjaman Grup Astra, di luar pinjaman
segmen usaha jasa keuangan, dikenakan tingkat
bunga mengambang sementara sisanya, sebesar
33% (2013: 39%) dikenakan tingkat bunga
tetap atau menggunakan lindung nilai suku

As at 31 December 2014 approximately 67%


(2013: 61%) of the Groups borrowings, exclusive
of financial services companies, were at floating
rates and the remaining 33% (2013: 39%) were
either at fixed rates or covered by interest rate
hedges. Inclusive of financial services companies

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

251

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

252

bunga. Dengan memperhitungkan perusahaan


jasa keuangan, maka sekitar 21% (2013: 25%)
dari pinjaman Grup Astra menggunakan
tingkat bunga mengambang dan sisa sebesar
79% (2013: 75%) menggunakan suku bunga
tetap atau lindung nilai suku bunga pada 31
Desember 2014. Seluruh lindung nilai suku
bunga dilakukan melalui lembaga keuangan
yang terpercaya.

approximately 21% (2013: 25%) of the Groups


borrowings were at floating rates and the
remaining 79% (2013: 75%) were either at fixed
rates or covered by interest rate hedges as at
31 December 2014. All interest rate hedges are
with major creditworthy financial institutions.

Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan


Grup Astra dirancang untuk memastikan
keseimbangan ekuitas dan utang tercapai
dengan baik, dalam jangka pendek maupun
panjang, agar tercipta ruang yang memadai
untuk pengembangan usaha. Astra Grup secara
aktif dan teratur mengkaji serta mengelola
struktur modalnya untuk memastikan struktur
modal dan imbal hasil bagi pemegang saham
senantiasa berada pada tingkat optimal. Upaya
ini dilakukan dengan mempertimbangkan
kebutuhan modal di masa mendatang dan
efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat
ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas
operasional, proyeksi belanja modal, dan
proyeksi peluang investasi strategis. Dalam
rangka mempertahankan atau menyesuaikan
struktur modal, Grup Astra dapat menyesuaikan
jumlah dividen yang dibayarkan kepada
pemegang saham, menerbitkan saham baru,
atau menjual aset untuk mengurangi utang.

Overall, the Groups funding arrangements


are designed to keep an appropriate balance
between equity and debt, both short and long
term, to give flexibility to develop the business.
The Group actively and regularly reviews and
manages its capital structure to ensure optimal
capital structure and shareholder returns,
taking into consideration the future capital
requirements and capital efficiency of the
Group, prevailing and projected profitability,
projected operating cash flows, projected capital
expenditures and projected strategic investment
opportunities. In order to maintain or adjust
the capital structure, the Group may adjust the
amount of dividends paid to shareholders, issue
new shares or sell assets to reduce debt.

Grup
Astra
memonitor
tingkat
modal
berdasarkan gearing ratio konsolidasian.
Gearing ratio dihitung sebagai perbandingan
antara jumlah utang bersih terhadap total
ekuitas. Grup Astra secara terpisah memonitor
utang bersih konsolidasian perusahaan jasa
non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan,
dengan
pertimbangan
perusahaan
jasa
keuangan beroperasi dengan mengandalkan
utang dalam jumlah yang lebih besar. Per
akhir tahun 2014, rasio utang bersih terhadap
ekuitas Grup Astra, di luar anak usaha jasa
keuangan, adalah sebesar 2,8% (2013: 3,5%).
Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk

The Group monitors capital on the basis of the


Groups consolidated gearing ratio. The gearing
ratio is calculated as net debt divided by total
equity. The Group also separately monitors the
consolidated net debt of non-financial services
companies and consolidated net debt of financial
services companies given the Groups financial
services companies operate with higher levels of
leverage than the Groups non-financial services
companies. As at year end the Groups net debt
to equity ratio, exclusive of its financial services
subsidiaries, was 2.8% (2013: 3.5%). Inclusive of
the Groups financial services subsidiaries, the
net debt to equity ratio as at year end was 41%

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Total keseluruhan surat


berharga yang diterbitkan
Grup Astra per akhir tahun
2014 mencapai

21,0

Rp

triliun

The Groups total debt securities


issued as of the end of 2014
amounted to Rp 21.0 trillion
anak perusahaan jasa keuangan pada akhir
tahun 2014 adalah 41% (2013: 43%). Grup
Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang
mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas
konsolidasian.

(2013: 43%). The Group does not have a defined


consolidated net debt to equity policy.

Sepanjang tahun 2014, perusahaan Grup Astra


menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp
7,9 triliun (2013: Rp 7,9 triliun), sehingga total
keseluruhan surat berharga yang diterbitkan
Grup Astra pada 31 Desember 2014 mencapai
Rp 21,0 triliun (2013: Rp 22,5 triliun). Rincian
mengenai obligasi yang diterbitkan sepanjang
tahun 2014 diungkapkan pada Catatan 24 atas
Laporan Keuangan Konsolidasian.

During 2014, Group subsidiaries issued bonds


with total value of Rp 7.9 trillion (2013: Rp
7.9 trillion), consequently the Groups total
debt securities issued as at 31 December 2014
amounted to Rp 21.0 trillion (2013: Rp 22.5
trillion). Details of the bonds issued during 2014
are disclosed in Note 24 to the Consolidated
Financial Statements.

Kebijakan Keuangan

Treasury Policy

Grup Astra mengelola risiko keuangannya


menggunakan berbagai teknik dan instrumen.
Tujuan utamanya adalah membatasi risiko yang
timbul dari perubahan nilai tukar mata uang
dan tingkat suku bunga agar dapat memberikan
tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki
Grup Astra dikelola sedemikian rupa untuk
meminimalkan risiko serta meningkatkan imbal
hasil.

The Group manages its exposure to financial risk


using a variety of techniques and instruments.
The main objectives are to limit exchange and
interest rate risks and to provide a degree of
certainty about costs. The investment of the
Groups cash resources is managed so as to
minimize risk while seeking to enhance yield.

Dividen

Dividends

Dividen final senilai Rp 152 per lembar saham


(2013: Rp 152 per lembar saham) akan diajukan
pada Rapat Umum Pemegang Saham pada
bulan April 2015. Dengan demikian, total dari
dividen final yang diajukan dan dividen interim
senilai Rp 64 per lembar saham (2013: Rp 64
per lembar saham), adalah sebesar Rp 216 per
lembar saham (2013: Rp 216 per lembar saham)
dan mencerminkan rasio pembayaran dividen
sebesar 46% (2013: 45%). Kebijakan dividen
Perseroran diuraikan secara lengkap pada
halaman 27 Laporan Tahunan ini.

A final dividend of Rp 152 per share (2013: Rp


152 per share) will be proposed at the Annual
General Meeting to be held in April 2015. The
proposed final dividend together with the
interim dividend of Rp 64 per share (2013: Rp
64 per share) will bring the total dividend for
the year to Rp 216 per share (2013: Rp 216 per
share), representing a dividend payout ratio of
46% (2013: 45%). The Companys dividend policy
is disclosed on page 27 of this Annual Report.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

253

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

254

Investasi dan Divestasi

Investment and Divestment

Pada bulan Maret dan Oktober 2014, Astra


Sedaya Finance (ASF) menerbitkan saham
baru yang seluruhnya diambil bagian oleh
PermataBank senilai Rp 2,2 triliun. Transaksi ini
menyebabkan kepemilikan efektif Grup Astra di
ASF turun menjadi 86,14%. Laba yang diperoleh
dari penurunan kepemilikan sebesar Rp 1,6
triliun telah dicatat ke ekuitas.

In March and October 2014, Astra Sedaya


Finance (ASF) issued new shares, all of which
were subscribed by PermataBank amounting to
Rp 2.2 trillion. As a result of this transaction, the
Groups effective ownership in ASF decreased
to 86.14%. The gain resulting from the dilution
amounting to Rp 1.6 trillion has been recorded
to equity.

Pada bulan Mei 2014, Perseroan menyelesaikan


proses akuisisi 50% kepemilikan saham di
PT Astra Aviva Life, sebuah perusahaan joint
venture dengan Aviva International Holdings
Limited - perusahaan asuransi terbesar di
Inggris, yang bergerak di bidang asuransi jiwa
di Indonesia. Keuntungan sebesar Rp 440 miliar,
yang merepresentasikan negative goodwill,
telah dicatatkan pada tanggal akuisisi.

In May 2014, the Company completed the


acquisition of a 50% interest in PT Astra Aviva
Life, a company engaged in the life insurance
business in Indonesia, thereby entering into a
joint venture with Aviva International Holdings
Limited, the United Kingdoms largest insurer.
A gain of Rp 440 billion, representing negative
goodwill, was recorded on acquisition date.

Aksi Korporasi

Corporate Actions

Aksi Korporasi Grup Astra dapat dilihat pada sub


bab Peristiwa Penting 2014 di halaman 14-18.

Please refer Astra Group Corporate Actions in


sub chapter Event Highlights of 2014 in page
14-18.

Standar Akuntansi Baru

New Accounting Standards

Grup Astra menerapkan standar akuntansi baru


dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2014.
Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah
dilakukan sesuai dengan persyaratan dan sejalan
dengan ketentuan transisi yang diterapkan oleh
masing-masing standar.

The Group adopted new and revised accounting


standards that are effective in 2014. Changes to
the Groups accounting policies have been made
as required, in accordance with the transitional
provisions in the respective standards and
interpretations.

- ISAK 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan


- ISAK 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas
- ISAK 29 : Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
dalam Tahap Produksi pada Tambang
Terbuka

- ISAK 27 : T
 ransfer Assets from Customer
- ISAK 28 : E
 xtinguishing Financial Liabilities
with Equity Instrument
- ISAK 29 : S tripping Cost in the Production
Phase of Surface Mine

Penerapan standar akuntansi baru tersebut,


yang efektif berlaku pada tahun 2014, tidak
menimbulkan pengaruh signifikan terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian
Grup.
Keterangan lebih lanjut mengenai standar
akuntansi baru diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

The adoption of the new and revised accounting


standards that are effective in 2014 did not have
a material impact on the Groups consolidated
financial statements. Further information
on new accounting standards is contained
within the Notes to the Consolidated Financial
Statements.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tinjauan Kinerja Keuangan


Financial Performance Overview

Transaksi Pihak Berelasi dan


Transaksi dengan Benturan
Kepentingan

Related Party Transactions and


Transactions with Conflict of
Interest

Keenam segmen usaha utama Grup Astra


merupakan bagian dari struktur rantai usaha
dan dengan demikian, saling terkait serta saling
mendukung dalam kegiatan operasionalnya
dengan tetap memperhatikan dan mentaati
semua ketentuan yang berlaku. Dalam kegiatan
operasional sehari-hari, Grup Astra melakukan
transaksi dengan pihak berelasi, terutama
untuk kegiatan penjualan, pembelian, dan
transaksi keuangan lainnya. Untuk itu, Grup
Astra memiliki kebijakan bahwa transaksi
tersebut haruslah dilakukan berdasarkan
prinsip kewajaran dan tunduk pada peraturan
perundangan yang berlaku.

Astra Groups six main businesses are designed


on a value chain structure/business model and
are, therefore, linked and mutually supportive
in their operations with due regard to the
applicable regulations. In the normal course of
business the Group enters into transactions with
related parties, primarily consisting of sales,
purchases and other financial transactions. It is
the policy of the Group that such transactions
are entered into on an arms length basis and in
compliance with applicable regulations.

Uraian lebih jauh mengenai transaksi dengan


pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 34
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

Further
information
on
related
party
transactions is contained within the Notes to the
Consolidated Financial Statements under Note
34.

Perubahan Peraturan Perundangan


yang Berdampak Signifikan
terhadap Perusahaan

Changes in Laws and Regulations


Having Significant Impact on the
Company

Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan


peraturan perundangan yang berdampak
signifikan terhadap Perusahaan.

During 2014 there were no changes in laws and


regulations having significant impact on the
Company.

Prospek 2015

Outlook For 2015

Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat


dan fokus untuk meraih posisi utama dalam
berbagai bidang usaha yang dijalankannya.
Perseroan berada pada posisi yang tepat untuk
memanfaatkan potensi dari pertumbuhan
perekonomian Indonesia, kekayaan sumber
daya alam, dan kebutuhan atas pembangunan
infrastruktur. Dalam jangka pendek, kami masih
berhati-hati dengan adanya ketidakpastian
kondisi makro eksternal, kompetisi di pasar
penjualan mobil, dan kemungkinan penurunan
harga batubara. Namun demikian, Grup Astra
memiliki fundamental keuangan yang solid dan
kualitas bisnis yang baik, yang menjadi dasar
untuk prospek yang sangat baik dalam jangka
panjang.

The Group is financially strong, focused on


leadership in its various markets and well placed
to benefit from Indonesias economic growth,
natural resources and need for infrastructure
development. While we remain cautious
about the immediate outlook for 2015 given
the uncertain external macro environment,
competition in the car market and the likelihood
of lower coal prices, we note that the Group is
well financed and the quality of our businesses
provides the basis for excellent prospects over
the longer term.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

255

Me-Ayunan | Me-Ayunan
Herman
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Laporan Tata
Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report

256

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Ikhtisar GCG
GCG Highlights

Sejak beberapa tahun terakhir Astra menerapkan Triple-P Roadmap


Strategy menuju Long Term Vision Astra 2020, Pride of the Nation
yang dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan GCG
Astra has been applying the Triple P Roadmap Strategy in the last several
years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra 2020, Pride of the Nation,
which conforms with the GCG implementation

Penerapan praktek tata kelola perusahaan yang baik dengan


integritas memberikan kepercayaan para pemangku
kepentingan kepada perusahaan. Astra menjalankan Triple-P
Roadmap Strategy berlandaskan kepada penerapan praktek tata
kelola perusahaan yang baik dengan integritas untuk menjadi
aset bangsa yang dapat dibanggakan.
Sound practices of good corporate governance is key for the Company to garner trust
from its stakeholders. Astra implements the Triple-P Roadmap Strategy based on good
corporate governance practices implemented with integrity in the pursuit of becoming
the pride of this nation.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik Astra dilandaskan


pada Catur Dharma, yang merupakan filosofi perusahaan,
serta Pedoman Good Corporate Governance Indonesia dengan
mengacu kepada peraturan perundang-undangan dan praktik
umum, baik yang berlaku di Indonesia maupun di tatanan
Internasional.
Good Corporate Governance implementation in Astra is founded upon Catur
Dharma, the Companys philosophy, as well as Indonesian Good Corporate
Governance guidelines in accordance with prevailing laws and regulations as well
as the general practices in Indonesia and internationally.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

257

Laporan Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Report

Astra memiliki komitmen tinggi untuk


menerapkan GCG di seluruh jajaran dan lini
usaha Perusahaan dengan integritas secara
konsisten.
Perusahaan
meyakini
bahwa
implementasi GCG yang konsisten dan
berintegritas oleh manajemen dan karyawan
Astra akan menciptakan proses dan struktur
yang baik dalam mengambil keputusan guna
meningkatkan kinerja Perusahaan dan nilai
perusahaan,
meningkatkan
kepercayaan
investor dan menciptakan hubungan yang
harmonis antara Perusahaan dengan para
pemangku kepentingan.

258

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Astra is highly committed to consistently


implementing GCG with integrity across the
organization and throughout all business
segments of the Company. We believe
consistentcy and integrity in the implementation
of GCG by Astras management and all employees
will lead to sound decision-making processes
and structure, which in turn will enhance the
Companys performance and corporate value,
elevate investors trust and create a harmonious
relationship between the Company and all
stakeholders.

Keep Progressing Forward

Laporan Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Report

Seiring dengan semakin beratnya tantangan


yang mengiringi peluang pertumbuhan usaha
di masa mendatang, Astra sejak beberapa
tahun terakhir menerapkan Triple-P Roadmap
Strategy menuju Long Term Vision Astra
2020, Pride of the Nation. Triple-P Roadmap
Strategy
tersebut
dilaksanakan
dengan
berpedoman pada penerapan GCG agar Astra
mampu merealisasikan seluruh program yang
dicanangkan sehingga dapat menjadi aset
bangsa yang membanggakan, yang mampu
turut
berpartisipasi
dalam
mewujudkan
kemajuan dan kemakmuran bangsa.

With increasingly intense challenges within the


business environment that pose a potential risk
to future growth, Astra has been applying the
Triple P Roadmap Strategy in the last several
years, aimed toward a Long-Term Vision of Astra
2020, Pride of the Nation. The implementation
of the Triple P Roadmap Strategy conforms with
GCG implementation, to enable Astra to realize
all of its established programs in the pursuit of
becoming the pride of the nation, continuously
contributing to the nations growth and
prosperity.

PENILAIAN PRAKTEK GCG

ASSESSMENT OF GCG IMPLEMENTATION

Penerapan GCG ditinjau dan diperbaiki secara


berkala oleh manajemen Astra. Perusahaan
mengamati dengan seksama masukan dan
pandangan dari para pemangku kepentingan
mengenai kualitas penerapan praktek GCG.
Astra juga memperhatikan dengan seksama
perkembangan terkini dari praktek GCG yang
diaplikasikan oleh korporasi-korporasi skala
global dan dampak positif yang diraih oleh
perusahaan skala global tersebut.

GCG implementation is regularly reviewed and


improved by Astras management. The Company
carefully reviews all inputs and insights from
stakeholders concerning the quality of its
GCG practices. Astra also monitors the latest
developments in GCG practices applied by
global corporations and the positive results the
global-scale companies have garnered.

Dari pengamatan manajemen Astra, manajemen


cukup puas bahwa GCG, termasuk pengendalian
internal, yang diterapkan saat ini sudah cukup
memadai.Pengendalian keuangan, operasional
dan kepatuhan serta sistem manajemen risiko,
telah berjalan dengan baik. Namun demikian
manajemen bertekad untuk terus berupaya
meningkatkan kualitas penerapan praktek GCG
pada seluruh aspek operasional Perusahaan.

Based on managements observations, GCG,


including internal control, currently in place
has been sufficiently implemented. Financial,
operational and compliance control and risk
management have been carried out adequately.
However, the management is committed to
always striving for better GCG implementation
across all aspects of the Companys operations.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

259

Laporan Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Report

260

STRUKTUR TATA KELOLA


PERUSAHAAN

STRUCTURE OF CORPORATE
GOVERNANCE

Sebagaimana lazimnya perusahaan di Indonesia


dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, Astra
memiliki organ perusahaan yang terdiri dari:
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direksi

Operating as an Indonesian company in


accordance with the stipulations in Law No.
40/2007 on limited liability companies, the
Companys organs consist of:
The General Meeting of Shareholders
The Board of Commissioners
The Board of Directors

Setiap organ Perusahaan memiliki tugas dan


wewenang masing-masing dan memiliki
independensi dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.

Each organ of the Company has its respective


duties and authority with independence to carry
out its duties and functions.

Rapat Umum Pemegang Saham pada dasarnya


merupakan wadah para pemegang saham
untuk menentukan Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan, menyetujui Laporan
Keuangan Tahunan, Laporan Tahunan dan
penggunaan laba bersih Perusahaan, serta
menyetujui perubahan yang signifikan atas
struktur Perusahaan.

The General Meeting of Shareholders in


principle is the forum for shareholders to
appoint members of the Companys Board of
Directors and Board of Commissioners as well as
to approve Annual Financial Statements, Annual
Reports and appropriation of the Companys net
income and significant changes to the structure
of the Company.

Dewan
Komisaris
menjalankan
fungsi
pengawasan, sementara Direksi berperan
mengelola Perusahaan, keduanya sesuai dengan
Anggaran Dasar maupun peraturan perundangundangan yang berlaku. Jika diperlukan, Dewan
Komisaris maupun Direksi dapat membentuk
komite atau unit yang berfungsi membantu
pelaksanaan tugas dan wewenang mereka
masing-masing agar lebih efektif dan efisien.

The Board of Commissioners carries out an


oversight function, while the Board of Directors
manages the Company, both in accordance with
Articles of Association and prevailing laws and
regulations. If deemed necessary, the Board of
Commissioners and Board Directors may form
a committee or unit to assist the effective and
efficient implementation of their respective
tasks and authority.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi, dengan
batasan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan
dan/atau
Anggaran
Dasar Perseroan. Wewenang tersebut antara
lain membuat keputusan atas hal-hal sebagai
berikut:
Persetujuan atas laporan tahunan dan
pengesahan laporan Dewan Komisaris dan
laporan keuangan Perusahaan;
Penggunaaan laba bersih Perusahaan;
Pengangkatan dan pemberhentian anggota
Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;
Penggabungan, peleburan atau pemisahan
Perusahaan;
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan; dan
Rencana Perusahaan melakukan transaksi
yang melebihi nilai tertentu dan transaksi
yang mengandung benturan kepentingan.

General Meetings of Shareholders (GMS) has


the authority not granted to the Board of
Commissioners and Board of Directors, within
the limits prescribed in the laws and regulations
and/or the Companys Articles of Association.
The power includes decisions making regarding
the following matters:

RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar


Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan
setiap tahun paling lambat 6 (enam) bulan
setelah ditutupnya tahun buku Perusahaan,
sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Perusahaan.

GMS consist of Annual GMS and Extraordinary


GMS. Annual GMS must be held every year no
later than 6 (six) months after the closing of the
Companys fiscal year. Meanwhile, Extraordinary
GMS may be held at any time considered
necessary by the Company.

Approval of the annual report and ratification


of the report of the Board of Commissioners
as well as the Companys financial statement;
Approval of the use of the Companys net
profit;
Appointment and termination of the
members of the Board of Commissioners
and Board of Directors as well as the
determination of remuneration for the Board
of Commissioners and Board of Directors;
Mergers, consolidations and spin off of the
Company;
Changes in the Companys Articles of
Association;
Company plans to execute transactions that
exceed a certain value and conflict of interest
transactions.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

261

Rapat Umum Pemegang Saham


General Meeting of Shareholders

262

Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan


(OJK), Dewan Komisaris atau pemegang saham
secara sendiri atau bersama-sama yang mewakili
sekurang-kurangnya 1/20 dari jumlah seluruh
saham Perusahaan dapat meminta Direksi
untuk memanggil dan menyelenggarakan
RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut, antara
lain, harus disampaikan secara tertulis dengan
menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan
disertai alasannya.

Pursuant to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


regulations, the Board of Commissioners or
a single shareholder or shareholders jointly
holding at least 1/20 of the total shares of the
Company may request the Board of Directors
to call and convene an Extraordinary GMS. The
request, among other, must be made in writing
and set out details of the matters to be discussed
and the reasons thereof.

RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri


oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari
setengah bagian dari jumlah seluruh saham
yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Semua
keputusan RUPS diusahakan untuk diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan
diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50%
bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS.

The GMS can be held if attended by shareholders


that represent over half of the total shares
issued by the Company. The GMS seeks to arrive
at a decision based on a consensus. In the event
that a decision cannot be reached through a
consensus, decisions will be taken based on
affirmative vote of more than 50% of the shares
with voting rights represented at the GMS.

Persyaratan kuorum dan pemungutan suara


RUPS yang berbeda dan lebih ketat berlaku dalam
hal RUPS menentukan hal-hal penting tertentu,
seperti untuk menyetujui penggabungan,
dan/atau peleburan Perusahaan. Ketentuan
mengenai hal ini dan mengenai RUPS diatur
dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

A different and more rigorous quorum and


voting requirement applies in the event that
the GMS aims to make decisions on certain
important matters, such as approving a merger
and/or consolidation of the Company. Provisions
regarding this particular matter and regarding
the GMS are set out in the Companys Articles of
Association.

Pada tahun 2014 Astra menyelenggarakan 1


(satu) kali RUPS, yakni RUPS Tahunan, pada
tanggal 29 April 2014 dengan tingkat kehadiran
84,34%. Hasil-hasil keputusan rapat secara
lengkap kemudian dipublikasikan pada surat
kabar harian Bisnis Indonesia dan The Jakarta
Post pada tanggal 30 April 2014 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut
pada prinsipnya menyetujui hal-hal sebagai
berikut.

In 2014, Astra held 1 one GMS, the Annual GMS,


on 29 April 2014, with a level of attendance
at 84.34%. Resolutions of the meeting were
published in full in newspapers Bisnis Indonesia
and The Jakarta Post on 30 April 2014 as
stipulated by applicable regulations. The Annual
GMS mainly decided the following matters:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Rapat Umum Pemegang Saham


General Meeting of Shareholders

Keputusan
1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan
untuk tahun buku 2013 termasuk mengesahkan
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris
Perusahaan, serta mengesahkan Laporan Keuangan
Konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku 2013
2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan
untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember
2013 sebesar Rp 19.416.567.798.902 sebagai
berikut:
a. Sebesar Rp 8.744.447.478.240 dibagikan sebagai
dividen tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham,
yang akan diperhitungkan dengan dividen
interim sebesar Rp 64 setiap saham yang telah
dibayarkan pada 31 Oktober 2013, sehingga
sisanya sebesar Rp 152,- setiap saham yang akan
dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014;
b. Sisanya sebesar Rp 10.672.120.320.662 dibukukan
sebagai laba ditahan Perusahaan
3. a. Mengangkat dan menyetujui susunan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut:
Presiden Komisaris
-- Budi Setiadharma
Komisaris Independen
-- Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
-- Erry Firmansyah
-- Hisayuki Inoue
-- Sidharta Utama
Komisaris
-- Anthony John Liddell Nightingale
-- Benjamin William Keswick
-- Mark Spencer Greenberg
-- Chiew Sin Cheok
-- Jonathan Chang
-- David Alexander Newbigging
Presiden Direktur
-- Prijono Sugiarto
Direktur
-- Gunawan Geniusahardja
-- Djoko Pranoto
-- Widya Wiryawan
-- Sudirman Maman Rusdi
-- Simon Collier Dixon
-- Johannes Loman
-- Suparno Djasmin
-- Bambang Widjanarko Santoso

Resolutions
1. Approved the Annual Report for fiscal year 2013,
including to ratify the Board of Commissioners oversight
report and to ratify the Companys Consolidated
Financial Statements for fiscal year 2013.
2. Approved the following appropriation of the companys
net profit of fiscal year ended at 31 December 2013
amounting to Rp 19,416,567,798,902:
a. A total of Rp 8,744,447,478,240 to be distributed
as cash dividend or Rp 216 per share, taking into
account interim dividend in the amount of Rp 64 per
share paid on 31 October 2013 and therefore the
remaining of Rp 152 per share will be paid on 12
June 2014;
b. The remaining amount of Rp 10,672,120,320,662 is
recorded as retained earnings.

 ppointed and approved the composition of the


3. a. A
Board of Directors and Board of Commissioners as
follows:
President Commissioner
-- Budi Setiadharma
Independent Commissioner
-- Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
-- Erry Firmansyah
-- Hisayuki Inoue
-- Sidharta Utama
Commissioner
-- Anthony John Liddell Nightingale
-- Benjamin William Keswick
-- Mark Spencer Greenberg
-- Chiew Sin Cheok
-- Jonathan Chang
-- David Alexander Newbigging
President Director
-- Prijono Sugiarto
Director
-- Gunawan Geniusahardja
-- Djoko Pranoto
-- Widya Wiryawan
-- Sudirman M. Rusdi
-- Simon Collier Dixon
-- Johannes Loman
-- Suparno Djasmin
-- Bambang Widjanarko Santoso

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

263

Rapat Umum Pemegang Saham


General Meeting of Shareholders

b. i Authorized the Companys Board of Commissioners


b. i. Memberikan wewenang kepada Dewan
to determine the salary and benefits of the
Komisaris Perusahaan untuk menetapkan gaji
Companys Board of Directors by taking into
dan tunjangan anggota Direksi Perusahaan,
account the view of from the Companys
dengan memperhatikan pendapat dari
Remuneration and Nomination Committee.
Komite Remunerasi dan Nominasi Perusahaan
ii. 
Stipulated the total maximum amount of
ii. Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan
honorarium for members of the Board of
Komisaris Perusahaan, pemberian honorarium
Commissioners, which set at Rp 1.1 billion gross
maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar gross per
per month and to be paid 13 times over the
bulan yang dibayarkan sebanyak 13 kali dalam
course of one year. This decision is effective as of
satu tahun, mulai berlaku terhitung sejak 1
1 (one) May 2014 (two thousand and fourteen)
(satu) Mei 2014 (dua ribu empat belas) hingga
until the closing of Annual General Meeting of
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Shareholders in 2015 (two thousand and fifteen).
Tahunan tahun 2015 (dua ribu lima belas)
Further, to authorize the President Commissioner
dan memberikan wewenang kepada Presiden
to determine the distribution of said honorarium
Komisaris untuk menetapkan pembagian
among members of the Companys Board of
jumlah honorarium tersebut diantara para
Commissioners with due observance to the view
anggota Dewan Komisaris Perusahaan,dengan
of the Companys Remuneration and Nomination
memperhatikan
pendapat
dari
Komite
Committee.
Remunerasi dan Nominasi Perusahaan.
4. Memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan 4. Authorized the Companys Board of Directors to:
a. Appoint one of the public accountant firms in
untuk:
Indonesia that is affiliated with one of big four
a. Menunjuk salah satu kantor akuntan publik di
international public accountant firms and registered
Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari
with OJK to conduct financial audit on the Companys
empat besar kantor akuntan publik internasional
financial statements for fiscal year 2014.
dan terdaftar di OJK, untuk melakukan audit
b. Stipulate the amount of honorarium and other terms
Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun
related to the appointment of the public accountant
buku 2014
firm.
b. Menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan
lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor
akuntan publik tersebut.
Keputusan RUPS yang perlu ditindaklanjuti telah
dilaksanakan oleh manajemen Perusahaan,
termasuk pembagian dividen saham yang
dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2014.

264

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

The Companys management has taken measures on


resolutions of the GMS that require follow-up steps,
including distribution of dividends on 12 June 2014.

Keep Progressing Forward

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Dewan Komisaris bertugas mengawasi Direksi


dalam menetapkan kebijakan pengurusan
Perusahaan, dan mengelola Perusahaan.
Dewan Komisaris juga bertugas memberikan
nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam
menjalankan Perusahaan.

The Board of Commissioners duty covers


the supervision of the Board of Directors in
determining the Companys management
policies, and
in managing the Company.
The Board of Commissioners also provides
advice and recommendations to the Board of
Directors in matters concerning the Companys
management.

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

Secara umum, tugas dan tanggung jawab Dewan


Komisaris Perusahaan antara lain adalah:
Melakukan pengawasan atas pengelolaan
risiko usaha Perusahaan;
Melakukan pengawasan atas pelaksanaan
prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usaha;
dan
Memberikan tanggapan, rekomendasi dan
juga persetujuan, jika diperlukan, terhadap
usulan dan rencana yang diajukan Direksi
untuk melaksanakan strategi dan rencana
pengembangan Perusahaan.

In general, the duties and responsibilities of the


Board of Commissioners are, inter alia:
Monitoring the Companys risk management;
Monitoring the implementation of GCG
principles in the business activities;
Providing feedback, recommendations and
approval, if needed, on the Board of Directors
proposals pertaining to the Companys
business development strategy and plans.

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan


didasari itikad baik, kehati-hatian dan tanggung
jawab serta sesuai kewenangan sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip GCG.

The Board of Commissioners carries out its duties


in good faith, with care and responsibility, and
within the scope of its authority as stipulated in
the Companys Articles of Association, applicable
laws and regulations, and the principles of good
governance.

Dewan Komisaris merupakan suatu majelis,


dimana setiap anggota Dewan Komisaris
tidak dapat bertindak sendiri-sendiri. Presiden
Komisaris
bertugas
mengkoordinasikan
berbagai kegiatan Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners acts as a council


where each member cannot act individually. The
President Commissioner has the responsibility of
coordinating the various activities of the Board
of Commissioners.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

265

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

266

Ketentuan Komisaris Independen

Requirements for the Independent


Commissioner

Peraturan OJK mensyaratkan jumlah minimal


Komisaris Independen perusahaan publik
sebesar 30% dari seluruh anggota Dewan
Komisaris.

The OJK Regulation requires that the number


of Independent Commissioners of a public listed
company must at least be 30% from the total
members of the Board of Commissioners.

Keberadaaan
Komisaris
Independen
di
Perusahaan dimaksudkan untuk mendorong
terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang
lebih objektif dan menempatkan kewajaran
(fairness) dengan memperhatikan berbagai
kepentingan para pemangku kepentingan.

The presence of Independent Commissioners


in the Company is expected to promote a fair
and objective work environment with due
observance to the interests of the various
stakeholders

Struktur dan Komposisi Dewan


Komisaris

Structure and Composition of the


Board of Commissioners

Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 11


(sebelas) anggota, dimana 4 (empat) diantaranya
adalah Komisaris Independen.
Komisaris
Independen
Perusahaan
telah
memenuhi
ketentuan
independensi
sebagaimana diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), sebagai berikut:
Berasal dari luar Perusahaan;
Tidak mempunyai saham Perusahaan, baik
langsung maupun tidak langsung;
Tidak
mempunyai
hubungan
afiliasi
dengan Perusahaan, Komisaris, Direksi atau
pemegang saham utama Perusahaan; dan
Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perusahaan.

The Companys Board of Commissioners consists


of 11 members, including four Independent
Commissioners.
The Companys Independent Commissioners
have satisfied the following requirements
concerning their independence as stipulated by
the Financial Services Authority (OJK):
Appointed from person outside of the
Company;
Do not own any of the Companys shares,
directly or indirectly;
Have no affiliation with the Company,
the Board of Commissioners, the Board of
Directors or the Companys main shareholder;
Are not engaged in a business that is directly
or indirectly related to the Companys
business activities.

Dalam RUPS Tahunan 2014 terdapat agenda


perubahan susunan Dewan Komisaris. Sehingga,
komposisi Dewan Komisaris berdasarkan
keputusan RUPS Tahunan 2014 sebagaimana
dimuat dalam Akta Notaris No. 86, tanggal 29
April 2014, yakni:

One of the agenda items of the Annual GMS


2014 was the change in the composition of
the Board of Commissioners. Pursuant to the
resolutions of Annual GMS 2014 and stated in
Notarial Deed No. 86 dated 25 April 2014, the
composition of the Board of Commissioners is as
follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Nama
Name

Budi Setiadharma
Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat
Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue
Sidharta Utama
Anthony John Liddell Nightingale
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging

Jabatan
Position

Presiden
Komisaris
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
Komisaris
Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

Position

President
Commissioner
Independent
Commissioner
Independent
Commissioner
Independent
Commissioner
Independent
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner

Afiliasi dengan Pemegang


Saham Utama
Affiliated with Controlling
Shareholders
Director of Jardine Cycle & Carriage
Director of Jardine Cycle & Carriage
Director of Jardine Cycle & Carriage
Director of Jardine Cycle & Carriage
Managing Director of Jardine Cycle
& Carriage

Masing-masing
anggota
Komisaris
tidak
memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris
lainnya dan/ atau Direktur Perusahaan. Profil
lengkap anggota Dewan Komisaris dapat dilihat
pada uraian Data Perusahaan, sub-bab Profil
Dewan Komisaris, halaman 68-73.

Members of the Board of Commissioners do


not have familial relationship with any other
Commissioners and/or Directors of the Company.
The Profile of the members of the Board of
Commissioners is presented in the Corporate
Data section in the Board of Commissioners
Profile subchapter, page 68-73.

Rapat Dewan Komisaris

Board of Commissioners Meeting

Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat


Dewan Komisaris diadakan secara berkala
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan. Bergantung pada agenda rapat, Direksi
dapat diundang untuk hadir dalam Rapat
Dewan Komisaris.

In accordance with the Companys policy, the


Board of Commissioners meets regularly at
least once every three months. Depending on
the meeting agenda, if necessary the Board of
Commissioners may invite the Board of Directors
to attend the meeting.

Sesuai dengan kebijakan tersebut, sepanjang


tahun
2014,
Dewan
Komisaris
telah
menyelenggarakan 4 (empat) kali Rapat Dewan
Komisaris dan menerbitkan 8 keputusan Dewan
Komisaris melalui sirkuler.

Pursuant to the policy, in 2014 the Board of


Commissioners held four meetings and issued
eight circular resolutions.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

267

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

268

Anggota Direksi hadir dalam Rapat Dewan


Komisaris tersebut sehubungan dengan agenda
Performance Review.

The Board of Directors attended the Board of


Commissioners meetings for matters concerning
performance review.

Tingkat kehadiran rata-rata rapat Dewan


Komisaris di tahun 2014 adalah sekitar 82%.

The average level of attendance of the Board of


Commissioners throughout 2014 was 82%.

Pelaksanaan Tugas Dewan


Komisaris

Board of Commissioners Duty


Implementation

Di tahun 2014, Dewan Komisaris telah:


1. Melakukan penelaahan dan memberikan
persetujuan atas rencana kerja Perusahaan
tahun 2014 yang telah disampaikan Direksi.
2. Melakukan penelaahan secara berkala
dan memberikan rekomendasi dan nasihat
kepada Direksi atas kinerja Perusahaan.
3. Melakukan penelaahan secara berkala dan
memberikan arahan kepada komite-komite
yang berada di bawahnya atas laporan yang
disampaikan oleh komite-komite tersebut.
4. Memberikan nasihat kepada Direksi mengenai
isu-isu penting yang mempengaruhi atau
dapat mempengaruhi Perusahaan.

In 2014, the Board of Commissioners has:


1. Reviewed and approved the Companys work
plans for 2014 submitted by the Board of
Directors.
2. Periodically reviewed, recommended and
provided advice to the Board of Directors
regarding the Company performance.
3. Periodically
reviewed
and
provided
recommendations to committees under
the Board of Commissioners in response to
reports submitted by the committees.
4. Provided advice to the Board of Directors on
significant issues that affect or potentially
affect the Company.

Selain itu, Dewan Komisaris telah mengeluarkan


keputusan Dewan Komisaris yang dilakukan
melalui sirkuler antara lain sebagai berikut:

In addition, the circular resolutions that the


Board of Commissioners has issued are, among
others:

1. Memberi persetujuan atas pembagian


dividen interim Perusahaan tahun 2014;
2. Memberi persetujuan atas rancangan
pengambilalihan saham PT Asuransi Astra
Buana di PT Samadista Karya;
3. Memberi persetujuan atas penerimaan
fasilitas kredit revolving dari Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd.

1. Approved the Companys 2014 interim


dividend payout;
2. Approved the plan to acquire shares of PT
Asuransi Astra Buana in PT Samadista Karya;
3. Approved the revolving credit facility from
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.

Pelatihan Dewan Komisaris

Board of Commissioners Training

Guna menunjang tugas dan tanggung jawab


yang diemban Dewan Komisaris, para anggota
Dewan Komisaris juga mengikuti seminar atau
pelatihan yang diselenggarakan baik di dalam
maupun luar negeri.

To support the performance of duties and


responsibilities by the Board of Commissioners,
members of the Board of Commissioners
attended seminars and training programs held
both in the country and overseas.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Direksi

Board of Directors

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

Direksi bertanggung jawab untuk memimpin


dan mengurus Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan. Direksi wajib melaksanakan tugas
pokoknya dengan itikad baik, hati-hati dan
penuh tanggung jawab sesuai dengan Anggaran
Dasar Perusahaan, peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
GCG.

The Board of Directors has the responsibility to


lead and manage the Company in the interest
of the Company. The Board of Directors must
perform its duties in good faith, with care
and responsibility, with due observance to the
Companys Articles of Association, prevailing
laws and regulations, and GCG principles.

Tugas Direksi secara kolektif antara lain:


Menyusun visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan,
serta rencana strategis Perusahaan dalam
bentuk rencana korporasi (corporate plan)
dan rencana bisnis (business plan);
Menetapkan struktur organisasi Perusahaan
lengkap dengan rincian tugas setiap divisi
dan unit usaha;
Mengelola sumber daya yang dimiliki
Perusahaan secara efektif dan efisien;
Membentuk sistem pengendalian internal
dan manajemen risiko Perusahaan; dan
Memperhatikan kepentingan dari pemangku
kepentingan Perusahaan.

Collectively, the Board of Directors is among


others responsible for:
Formulating the vision, mission and values
of the Company as well as the Companys
strategic plan in the form of corporate and
business plans;
Establishing the Companys organizational
structure complete with job description of
each division and business unit;
Effectively and efficiently managing the
Companys human resources;
Establishing the Companys internal control
and risk management system;
Observing the interests of the Companys
stakeholders.

Komposisi Direksi

Composition of the Board of


Directors

Sebagaimana diputuskan dalam RUPS Tahunan


tanggal 29 April 2014 dan ditetapkan dalam
Akta Notaris No. No. 86, tanggal 29 April 2014,
Direksi terdiri dari 9 (sembilan) orang Direktur,
dengan susunan anggota Direksi sebagai
berikut:

As stipulated in the Annual GMS held on 29


April 2014 and stated in the Notarial Deed No.
86 dated 29 April 2014, the Board of Directors
consists of nine Directors with the following
composition:

Nama
Name
Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Bambang Widjanarko Santoso

Keep Progressing Forward

Jabatan

Position

Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

269

Direksi
Board of Directors

270

Sesuai dengan praktek-praktek GCG dan


untuk memastikan independensi pengambilan
keputusan, masing-masing anggota Direksi
Perusahaan tidak memiliki hubungan keluarga
dengan anggota Direksi lainnya dan/atau
Komisaris.

In accordance with GCG practices and to ensure


independent decision-making, members of
the Board of Directors do not have familial
relationships with other members of the Board
of Directors and/or the Board of Commissioners.

Selanjutnya profil para anggota Direksi dapat


dilihat di uraian Data Perusahaan pada subbagian Profil Direksi di halaman 74-78 Laporan
Tahunan ini.

Profiles of the members of the Board of Directors


is presented in the Corporate Data section in
Board of Directors profile subchapter in page
74-78 of this Annual Report.

Rapat dan Kehadiran Rapat Direksi

Board of Directors Meeting and


Attendance

Sesuai dengan kebijakan Perusahaan, Rapat


Direksi diadakan rata-rata 4 (empat) kali sebulan
dan dapat diselenggarakan rapat tambahan bila
dirasakan perlu oleh anggota Direksi. Sepanjang
tahun 2014, Direksi telah mengadakan rapat
30 kali dan menerbitkan 2 keputusan Direksi
melalui sirkuler.

Pursuant to the Companys policies, the meeting


of the Board of Directors are held on average
four times every month. Additional meetings
can be held if deemed necessary by the Board
of Directors. In 2014, the Board of Directors held
30 meetings and issued two circular resolutions.

Adapun tingkat kehadiran rata-rata rapat


Direksi di tahun 2014 adalah 87%.

The average level of attendance at Board of


Directors meetings throughout 2014 was 87%.

Pelatihan Direksi

Board of Directors Training

Dalam
rangka
meningkatkan
dan
mengembangkan kompetensi para anggota
Direksi guna mendukung pelaksanaan tugas
pengelolaan Perusahaan yang menjadi tanggung
jawab utamanya, Direksi mengikuti berbagai
seminar, workshop, conference dan talk show
baik di dalam maupun luar negeri. Para Direktur
juga menyelenggarakan kegiatan ceramah atau
diskusi sebagai sarana untuk berbagi ilmu dan
pengetahuan dengan masyarakat.

To enhance the capacity and develop the


competencies of the Board of Directors in
performing their main duties to manage the
Company, members of the Board of Directors
attend various seminars, workshops, conferences
and talk shows organized in the country and
overseas. The Board of Directors also delivers
lectures and attends discussions to share their
knowledge with others.

Kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti


Direktur Perusahaan sepanjang tahun 2014,
antara lain:

Programs participated by the Companys


Directors in 2014 among others were:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Direksi
Board of Directors

Tanggal
Date
21-25 Januari 2014

Topik
Topics

Tempat
Location

World Economic Forum - Switzerland

Switzerland

CEO Roundtable by Fortune Most Admired Companies 2014 - Jakarta


Welcoming the New Leadership with a Strong Pilot

Indonesia

23 April 2014

Astra being The World Class Company by Tunas Group (Speaker)Jakarta

Indonesia

18 Juli 2014

Seminar Ekonomi Makro - Astra International

Indonesia

8 Oktober 2014

Kuliah Umum MPKP UI Universitas Indonesia

22 Oktober 2014

Leadership Summit by Indika Energy Group (speaker) - Jakarta

Indonesia

28-30 Oktober 2014

Forbes CEO Conference

Singapore

1 April 2014

PENILAIAN KINERJA DEWAN


KOMISARIS DAN DIREKSI

BOARD OF COMMISSIONERS
AND BOARD OF DIRECTORS
PERFORMANCE ASSESSMENT

Perusahaan melakukan pengukuran pencapaian


pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi secara periodik setiap
tahunnya melalui proses penilaian terstruktur.

The Company assesses the performance of the


Board of Commissioners and Board of Directors
periodically every year through a structured
assessment process.

Indikator Kinerja Dewan Komisaris

Board of Commissioners Performance


Indicator

Kriteria untuk proses penilaian terhadap


kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan atas kebijakan pengurusan dan
jalannya Perusahaan serta pemberian nasihat
kepada Direksi untuk kepentingan pencapaian
tujuan Perusahaan. Penilaian juga mencakup
evaluasi terhadap pelaksanaan tugas khusus
yang telah diberikan sesuai Anggaran Dasar
dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.

The criteria to assess the performance of the


Board of Commissioners is the exercise of duties
of the Board of Commissioners in monitoring
management
policies
and
management
practices of the Company and in providing
advice to the Board of Directors in the interest
of achieving the Companys goals. Assessment
also includes evaluation of the performance
of specific duties mandated by the Companys
Articles of Association and/or GMS resolutions.

Indikator Kinerja Direksi

Board of Directors Performance Indicator

Kriteria penilaian kinerja Direksi mencakup:


Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota Direksi sesuai
Anggaran Dasar Perusahaan;
Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan
2014; dan
Pencapaian realisasi dari rencana kerja.

The Board of Directors assessment criteria


include:
The performance of duties and responsibilities
of the Board of Directors in accordance with
the Articles of Association;
The implementation of the Annual GMS 2014
resolutions;
Realization of work plans.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

271

Direksi
Board of Directors

272

Pihak Pelaksana Penilaian Kinerja

Assessor

Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris


dilaksanakan melalui RUPS, sedangkan penilaian
terhadap kinerja Direksi dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan
penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan
Komisaris mengacu kepada indikator kinerja
Direksi yang telah ditetapkan sebelumnya dan
disetujui bersama.

Assessment of the performance of the Board


of Commissioners is done through GMS, while
the performance of the Board of Directors is
assessed by the Board of Commissioners and
GMS. In evaluating the performance of the
Board of Directors, the Board of Commissioners
refers to the Board of Directors performance
indicators that have been previously established
and agreed.

Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi


akan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas dan pencapaian kinerja untuk periode
2014 dalam RUPS Tahunan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2015.

The Board of Commissioners and the Board of


Directors will collectively be accountable for the
implementation of duties and achievements in
2014 during the Annual GMS that will be held
in 2015.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS


DAN DIREKSI

REMUNERATION OF THE BOARD OF


COMMISSIONERS AND BOARD OF
DIRECTORS

Prosedur Penetapan Remunerasi

Procedure to Determine
the Remuneration

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi


ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan
lingkup dan tanggung jawab pekerjaan serta
standar domestik dan regional yang berlaku saat
ini. Secara garis besar, proses diawali dengan
penyusunan rekomendasi serta usulan kepada
Dewan Komisaris terkait remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi oleh Komite Remunerasi
dan Nominasi. Setelah ditelaah oleh Dewan
Komisaris, usulan remunerasi tersebut diajukan
ke RUPS untuk dimintakan persetujuan.

Remuneration of the Board of Commissioners


and Board of Directors is determined based
on the scope and responsibilities of their
tasks as well as the prevailing domestic and
regional standards. Broadly, the procedure
begins with recommendations and suggestions
administered by the Remuneration and
Nomination Committee to the Board of
Commissioners concerning the remuneration
for both the Board of Commissioners and Board
of Directors. Following review by the Board of
Commissioners, the recommendations are then
submitted to the AGMS for approval.

RUPS Tahunan dapat juga memberikan


wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
menentukan remunerasi Direksi dengan
mempertimbangkan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi.

The Annual GMS may also authorize the Board


of Commissioners to determine the amount of
remuneration for the Board of Directors, by
taking into account recommendations from the
Remuneration and Nomination Committee.

Selanjutnya penetapan remunerasi bagi Dewan


Komisaris dan Direksi mengacu pada hasil
keputusan RUPS Tahunan.

The decision on remuneration for the Board of


Commissioners and Board of Directors refers to
the resolution of the Annual GMS.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Direksi
Board of Directors

Penetapan remunerasi di setiap level dalam


organisasi
Perusahaan
dirancang
untuk
memberikan penghargaan sesuai dengan
jabatannya dan mendorong mereka mencapai
kinerja yang terbaik.

At every level of the Companys organization,


remuneration is designed as a reward in
accordance with each individuals position and
as motivation for each individual to achieve the
best level of performance.

Struktur Remunerasi Dewan Komisaris

Board of Commissioners Remuneration


Structure

Struktur remunerasi untuk periode tahun buku


2014/2015 bagi Dewan Komisaris mengacu pada
hasil keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 April
2014 yaitu pemberian kepada semua anggota
Dewan Komisaris honorarium yang keseluruhan
maksimum sejumlah Rp 1,1 miliar bruto per
bulan yang dibayarkan sebanyak 13 (tiga
belas) kali dalam 1 (satu) tahun, mulai berlaku
terhitung sejak 1 Mei 2014. RUPS melimpahkan
wewenang kepada Presiden Komisaris untuk
menetapkan pembagian jumlah honorarium
tersebut di antara para anggota Dewan
Komisaris Perusahaan, dengan memperhatikan
pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi
Perusahaan.

The remuneration structure for fiscal year


2014/2015 of the Board of Commissioners
refers to the resolution of Annual GMS on 29
April 2014, in which all members of the Board
of Commissioners received an honorarium
of a total maximum amount of Rp 1.1 billion
gross per month, paid 13 times in one year,
starting 1 May 2014. The GMS authorized
the President Commissioner to determine the
distribution of the honorarium among members
of the Companys Board of Commissioners with
consideration to the view of the Companys
Remuneration and Nomination Committee.

Komponen penghasilan Dewan Komisaris terdiri


dari honorarium dan tunjangan lainnya.

The income of the Board of Commissioners


consists of honorarium, and other allowances.

Struktur Remunerasi Direksi

Board of Directors Remuneration


Structure

Untuk tahun 2014, jumlah remunerasi anggota


Dewan Komisaris dan Direksi Astra dan 136
anak perusahaan yang terkonsolidasi (2014: 258
orang, 2013: 245 orang) adalah sebesar Rp 1.100
miliar (2013: Rp 983 miliar) yang terdiri dari
imbalan kerja jangka pendek, pasca-kerja dan
imbalan jangka panjang lainnya.

In 2014, the amount of remuneration for the


Board of Commissioners and Board of Directors
of Astra and 136 consolidated subsidiaries (2014:
258 people, 2013: 245 people) was Rp 1,100
billion (2013: Rp 983 billion). The remuneration
consisted of short-term remuneration, postemployment benefits and other long-term
benefits.

Komponen penghasilan Direksi, terdiri dari gaji,


tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja.

The income of the Board of Directors consists


of salary, allowances, facilities and performance
bonuses and incentives.

OPSI SAHAM

STOCK OPTION

Pada tahun pelaporan, Perusahaan tidak


menyelenggarakan program opsi saham bagi
manajemen Perseroan.

The Company did not hold a stock option


program for the Companys management in
2014.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

273

Direksi
Board of Directors

274

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN


KOMISARIS DAN DIREKSI

BOARD OF COMMISSIONERS AND


BOARD OF DIRECTORS SHARE
OWNERSHIP

Hingga akhir tahun 2014, terdapat 2 (dua)


Komisaris Perusahaan, yaitu Budi Setiadharma
(Presiden
Komisaris)
dan
Anthony
J.L.
Nightingale yang memiliki saham PT Astra
International Tbk yaitu masing-masing sebesar
0,01 dan 0,02%. Sedangkan anggota Direksi
yang memiliki saham PT Astra International
Tbk adalah Suparno Djasmin sebesar kurang
dari 0,0001%. Kepemilikan dalam jumlah
ini dianggap tidak menimbulkan benturan
kepentingan
dalam
pelaksanaan
tugas
pengawasan demi kepentingan Perusahaan.

As of the end of 2014, there are two members


of the Board of Commissioners, namely Budi
Setiadharma (President Commissioner) and
Anthony J.L. Nightingale, with ownership of
PT Astra International Tbk shares at 0.01% and
0.02%, respectively. Among the members of
Board of Directors with ownership of PT Astra
International Tbk shares is Suparno Djasmin
less than 0.0001%. The amount of ownerships
is within the limit so as not to lead to conflict
of interest in the performance of duties for the
Company.

KEBIJAKAN DIVIDEN

DIVIDEND POLICY

Dalam RUPS Tahunan Perusahaan, Direksi


merekomendasikan jumlah dividen yang
akan dibagikan dengan mempertimbangkan
kinerja Perusahaan tahun berjalan, pergerakan
pertumbuhan Perusahaan dan imbal hasil
menarik yang sewajarnya diterima para
pemegang saham Perusahaan, serta saldo laba
Perusahaan yang positif.

In Annual GMS, the Board of Directors proposes


the amount of dividend payout based on the
Companys performance during the year, the
Company growth trend, the level of return that
will be attractive and is appropriate for the
shareholders of the Company, as well as positive
earnings of the Company.

Distribusi dividen dapat dilakukan melalui


pembayaran dividen interim kepada pemegang
saham sesuai usulan Direksi yang telah
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris,
disusul dengan pembayaran dividen final setelah
memperoleh persetujuan RUPS Tahunan.

The dividend payout may consist of interim


dividend paid to the shareholders in accordance
with the proposal submitted by the Board
of Directors and approved by the Board of
Commissioners, followed by final dividend
payout upon approval by the Annual GMS.

Dalam RUPS Tahunan Perusahaan yang


diselenggarakan pada tanggal 29 April 2014
telah diputuskan pembagian dividen tunai
sebesar Rp 8,7 triliun dibagikan sebagai dividen
tunai, atau sebesar Rp 216 setiap saham, yang
akan diperhitungkan dengan dividen interim
sebesar Rp 64 setiap saham, sehingga sisanya
sebesar Rp 152 setiap saham; dengan rasio
pembayaran dividen sebesar 45%. Pada tahun
2013, Perusahaan telah membagikan dividen
sebesar Rp 8,7 triliun atau Rp 216 per saham dan
rasio pembayaran dividen sebesar 45%.

The Companys Annual GMS held on 29 April


2014 resolved cash dividends of Rp 8.7 trillion,
or Rp 216 per share, which was paid as interim
dividends at Rp 64 per share and the remaining
Rp 152 per share with a payout ratio of 45%.
In 2013, the Company paid dividends of Rp 8.7
trillion or Rp 216 per share, reflecting a dividend
payout ratio of 45%.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Komite-Komite Dewan Komisaris

Board of Commissioners Committees

KOMITE AUDIT

AUDIT COMMITTEE

Komite Audit merupakan komite yang


dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Fungsi utama Komite Audit
ialah membantu Dewan Komisaris dalam
menjalankan fungsi pengawasannya terhadap
proses penyampaian laporan keuangan, audit,
manajemen risiko dan kepatuhan terhadap
hukum serta peraturan yang berlaku.

The Audit Committee is established by and


responsible to the Board of Commissioners. The
committees main task is to assist the Board of
Commissioners in carrying out its oversight
function in terms of financial reporting,
audit, risk management and compliance with
prevailing laws and regulations.

Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan


tanggung jawabnya, Komite Audit berpedoman
kepada Piagam (Charter) Komite Audit yang
mengacu kepada peraturan OJK yang berlaku
dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris.

The Audit Committees duties, authority and


responsibilities refer to the Audit Committee
Charter, which was based on the applicable
OJK regulations and has been approved by the
Board of Commissioners.

Peran dan Tanggung Jawab

Roles and Responsibilities

Sesuai dengan Piagam Komite Audit, peran


dan tanggung jawab Komite Audit antara lain
meliputi:

The roles and responsibilities of the Audit


Committee are in compliance with the Audit
Committee Charter, they are:

Peran
Komite Audit memberikan pengawasan atas
hal-hal berikut:
Keuangan kredibilitas dan obyektivitas
laporan keuangan Perusahan yang akan
diterbitkan untuk pihak eksternal dan
regulator,
termasuk
penindaklanjutan
keluhan dan/atau catatan ketidakwajaran
terhadap laporan selama periode pengkajian
Komite Audit;
Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
kecukupan proses untuk mengidentifikasi
dan memitigasi risiko keuangan dan bisnis;
Kegiatan Pengendalian rencana dan hasil
kegiatan yang dilaksanakan oleh Group Risk
Advisory, Group Internal Audit, dan Auditor
Eksternal untuk menilai apakah risiko utama
telah dicakup dan dievaluasi secara memadai
didalam pelaksanaan tugas mereka;
Objektivitas dan Independensi objektivitas
dan independnsi Auditor Internal dan
Eksternal;
Aspek hukum proses dan pelaporan kasus
hukum signifikan yang ada di lingkungan
Grup Astra; dan
Kepatuhan terhadap peraturan perundangan
terkait serta Kode Etik Perusahaan.

Roles
The Audit Committee will provide oversight
over the following matters:
Financial credibility and objectivity of the
Companys financial statement that will be
issued to external parties and regulatory
bodies, including follow-up of any complaints
and/or impropriety noted against said reports
during the normal course of the Audit
Committees review;
Risk Management and Internal Control
adequacy of processes to identify and
mitigate financial and business risks;
Assurance Activities plans and results
of activities conducted by the Group Risk
Advisory, Group Internal Audit and External
Auditor to assess whether key risks are
appropriately covered and evaluated in the
performance of their work;
Objectivity and Independence objectivity
and independence of the Internal and
External Auditor;
Legal progress and reporting of significant
legal cases within the Astra Group; and
Compliance with relevant laws and
regulations and the Companys Code of
Conduct and Ethics.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

275

Komite-Komite Dewan Komisaris


Board of Commissioners Committees

Tanggung Jawab
Komite Audit memiliki tanggung jawab
pelaporan yang mencakup:
Laporan tertulis kepada Dewan Komisaris
sedikitnya satu kali setiap kuartal yang berisi
rincian kegiatan Komite Audit, menyediakan
rekomendasi untuk tindak lanjut, dan
memaparkan hal-hal signifikan yang perlu
diketahui oleh Dewan Komisaris;
Memberikan rekomendasi untuk Dewan
Komisaris mengenai penunjukan terkait
Audit Eksternal dengan mempertimbangkan
cakupan pekerjaan dan independensi.
Komite Audit juga akan mengkaji honor
audit yang diajukan oleh manajemen dan
mengemukakan temuan ketidakwajaran
apapun kepada Dewan Komisaris;
Menentukan
apakah
Direksi
telah
mengambil langkah-langkah yang tepat
terkait isu-isu yang dijabarkan dalam laporan
Komite Audit sebelumnya, dan melaporkan
kegagalan signifikan dari pihak terkait untuk
menindaklanjuti hal-hal tersebut kepada
Dewan Komisaris; dan
Menyiapkan laporan untuk disertakan
ke dalam Laporan Tahunan berisi rincian
kegiatan Komite Audit yang, jika diperlukan,
mengungkap antara lain mengenai:
Pelanggaran signifikan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku;
Kesalahan berat atau pengungkapan yang
tidak wajar dari pernyataan keuangan;
Ketidakcukupan sistem manajemen risiko
atau pengendalian internal;
Kurang memadai independensi Auditor
Eksternal atau Internal;
Perbedaan pendapat yang signifikan
antara Manajemen dan Audit Eksternal;
Hal-hal
terkait
potensi
signifikan
konflik kepentingan yang diidentifikasi
oleh Komite Audit selama periode
pengkajiannya; dan
Penyediaan Laporan Khusus kepada
Dewan Komisaris sebagaimana diminta.

276

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Responsibilities
Reporting responsibilities of the Audit
Committee will comprise of:
Providing the Board of Commissioners with a
written report a least once a quarter setting
out details of the activities of the Audit
Committee, providing recommendations for
follow up, and detailing significant matters
that need to be brought to the attention of
the Board of Commissioners;
Provide recommendation to the Board
of Commissioners on the External Audit
appointment with regard to related scope
of work and independency. The Audit
Committee will also review the external audit
fees proposed by management and highlight
any anomalies to the Board of Commissioners;
Determine if appropriate actions have been
taken by the Board of Directors regarding
matters raised in previous reports of the Audit
Committee, and reporting any significant
failure by relevant parties to follow up on
such actions to the Board of Commissioners;
and
Preparing a report for inclusion in the Annual
Report detailing the activities of the Audit
Committee, which, amongst other things,
should include where applicable:
Significant violations against applicable
laws and regulations;
Material mistakes or inappropriate
disclosures in the financial statements;
Inadequacies in the system of risk
management or internal controls;
Lack of independence from the External or
Internal Auditors;
Significant disagreement noted between
Management and External Audit;
Any
potentially
significant
conflict
of interest issues noted by the Audit
Committee during the normal course of its
review; and
Provision of Special Reports to the Board
of Commissioners as required.

Keep Progressing Forward

Komite-Komite Dewan Komisaris


Board of Commissioners Committees

Masa Jabatan Komite Audit

Audit Committee Term of Office

Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan


oleh Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan
Sirkuler Dewan Komisaris tahun 2014. Masa
jabatan Komite Audit berlaku efektif sejak 29
April 2014 sampai dengan ditutupnya RUPS
Tahunan 2016.

The Board of Commissioners appoints members


of the Audit Committee based on the Board of
Commissioners Circular Resolution 2014. The
Audit Committees term of office is effective
from 29 April 2014 until the closing of the
Annual GMS 2016.

Independensi Komite Audit

Audit Committee Independence

Seluruh Anggota Komite Audit merupakan


para profesional dibidangnya dan dipilih
antara lain, berdasarkan integritas, kompetensi,
pengalaman dan pengetahuan dibidang
keuangan.

All members of the Audit Committee are


professionals in their respective fields. They are
selected based on, among other things, their
integrity, competence, experience and financial
expertise.

Keanggotaan Komite Audit wajib memenuhi


persyaratan independensi yang diatur oleh OJK.

Members of the Audit Committee must meet


the requirement of independence as regulated
by OJK.

Untuk memastikan independensi pelaksanaan tugas dan


rekomendasi, Anggota Komite Audit Perseroan merupakan para
profesional dibidangnya dan dipilih antara lain, berdasarkan
integritas, kompetensi, pengalaman dan pengetahuan dibidang
keuangan serta wajib memenuhi peraturan yang diatur oleh OJK.
To ensure independence in the performance of its duties and in providing
recommendations, members of the Companys Audit Committee are professionals. They
are selected based on, among others things, integrity, competence, experience, financial
expertise and OJK requirements.

Komposisi Komite Audit

Audit Committee Composition

Pada tahun 2014, keanggotaan Komite Audit


mencakup empat (4) orang anggota, yaitu
satu (1) Komisaris Independen yang menjabat
sebagai Ketua dan dua (2) anggota independen,
serta ditambah satu (1) anggota khusus yang
tidak memiliki hak suara.

In 2014, the Audit Committee comprises four


members: one Independent Commissioner as
Head of Committee, two independent members
and one special member without voting rights.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

277

Komite-Komite Dewan Komisaris


Board of Commissioners Committees

Komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:

The Audit Committee composition is as follows:

Nama
Name
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Inget Sembiring
Harry Wiguna
Chiew Sin Cheok*

Jabatan

Position

Ketua
Anggota
Anggota
Anggota

Chairman
Member
Member
Member

* Anggota yang tidak memiliki suara / member without voting rights

Adapun profil para anggota Komite Audit


dapat dilihat pada bagian Data Perusahaan, di
halaman 76 Laporan Tahunan ini.

Profiles of Audit Committee members can be


perused in the Corporate Data section on page
76 of this Annual Report.

Rapat dan Kehadiran Rapat Komite


Audit

Audit Committee Meetings and


Meeting Attendance

Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite


Audit, Komite wajib melaksanakan rapat rutin
sebanyak satu kali dalam setiap kuartal dan
rapat tambahan jika diperlukan. Komite juga
dapat menyelenggarakan rapat khusus guna
melaksanakan pembahasan masalah tertentu.

Pursuant to the Audit Committee Charter, the


Committee is required to convene at least once
every quarter, and to hold additional meetings
as needed. The Audit Committee may also hold
special meetings to discuss certain matters.

Sepanjang tahun 2014, Komite Audit Perseroan


telah melaksanakan 7 kali rapat. Tingkat
kehadiran rata-rata anggota dalam rapat
Komite Audit sepanjang tahun 2014 adalah
97%.

In 2014, the Audit Committee held seven


meetings. The average meeting attendance rate
of Audit Committee members in 2014 was 97%.

Program dan Pelaksanaan Program


Kerja

Work Program and Implementation

Selama tahun 2014 Komite Audit telah


melaksanakan berbagai program kerja, meliputi:
Pengawasan
atas
laporan
keuangan
konsolidasian interim dan laporan keuangan
konsolidasian tahunan 2014;
Pengawasan atas rencana kerja serta hasil/
temuan dari auditor eksternal;
Pengawasan atas rencana kerja dan hasil
pelaporan Grup Internal Audit dan Risk
Advisory; dan
Pengawasan atas pelaporan Divisi Legal atas
kasus-kasus hukum.
Pengkajian terhadap Piagam Komite Audit.
Pengkajian terhadap laporan Konsultan
Independen terkait dengan penilaian
terhadap kegiatan Quality Assurance.

278

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

In 2014, the Audit Committee completed a


number of work programs, including:
Supervision of interim consolidated financial
statements and 2014 consolidated financial
statements;
Supervision of work plans and results/findings
of the external auditor;
Supervision of work plans and report from
the Group Internal Audit and Risk Advisory;
and
Supervision of reports from the Legal Division
concerning legal cases.
Reviewed the Audit Committee Charter.
Reviewed a report from the Independent
Consultant regarding the assessment of
Quality Assurance activities.

Keep Progressing Forward

Laporan Komite Audit

Audit Committee Report

Guna menunjang penerapan GCG, sesuai


mandatnya Komite Audit membantu Dewan
Komisaris dengan melakukan pengawasan yang
independen terhadap aspek laporan kondisi
keuangan, audit internal, manajemen risiko,
kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang material, kasus hukum yang
signifikan serta audit eksternal.

To support the implementation of GCG pursuant


to its mandate, the Audit Committee assists
the Board of Commissioners by carrying out
independent oversight of financial reporting,
internal audit, risk management, compliance
with material laws and regulations, significant
legal cases and external audit.

Fungsi pengendalian internal dan pelaporan


keuangan konsolidasi Perusahaan merupakan
tanggung jawab manajemen. Pihak audit
eksternal bertanggung jawab atas proses
audit terhadap laporan keuangan tahunan
konsolidasi Perusahaan sesuai dengan standar
akuntasi yang berlaku umum dan memastikan
bahwa laporan keuangan telah menyajikan
hasil kinerja operasional dan posisi keuangan
Perusahaan secara wajar. Komite Audit
melakukan pemantauan dan pengawasan
terhadap proses-proses tersebut sesuai dengan
Piagam Komite Audit.

Internal control and the Companys consolidated


financial statements are the responsibility of
the management, while the external auditor
is responsible for the audit of the Companys
annual consolidated financial statements,
presented in accordance with prevailing
accounting standards, and to ensure that the
statements include operational performance
and the Companys financial position are fairly
presented. As mandated in the Audit Committee
Charter, the Audit Committee oversees and
supervises these processes.

Dalam rangka melakukan pengawasan, Komite


Audit telah mengadakan tujuh kali pertemuan
selama tahun 2014 dan melakukan kegiatankegiatan berikut:
1. Mengkaji dan membahas dengan pihak
manajemen laporan keuangan konsolidasi
Perusahaan secara triwulan.
2. Mengkaji dan membahas dengan unit audit
internal terkait rencana dan kegiatan audit
yang akan dilakukan.
3. Mengkaji temuan hasil audit yang signifikan
dengan pihak audit internal dan eksternal;
dan
memantau
proses
pelaksanaan
rekomendasi hasil audit.
4. Mengkaji dan membahas dengan pihak
auditor eksternal terhadap Audit Service Plan
dan hasil pemeriksaan audit akhir.
5. Mengkaji dan membahas rencana dan
kegiatan serta memberikan pandangan
tentang manajemen risiko Perusahaan.
6. Mengkaji dan membahas hal-hal terkait
kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan
hukum dan regulasi material yang berlaku.
7. Mengkaji
dan
membahas
kasus-kasus
hukum dan litigasi signifikan yang dihadapi
Perusahaan.

In carrying out its oversight duties, the Audit


Committee in 2014 held seven meetings and the
following activities:
1. Reviewed and discussed the Companys
consolidated financial statements with the
management every quarter.
2. Reviewed and discussed the audit plan and
activities with the internal audit unit.
3. Reviewed significant audit findings with
internal and external audits as well as
monitored the implementation of audit
recommendations.
4. Reviewed and discussed the Audit Service
Plan as well as final audit outcome with the
external auditor.
5. Reviewed and discussed the plans and
activities of the Companys risk management,
and provided insight views.
6. Reviewed and discussed matters concerning
the Companys compliance with prevailing
material laws and regulations.
7. Reviewed and discussed significant legal cases
and litigations involving the Company.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

279

Laporan Komite Audit


Audit Committee Report

Selain kegiatan-kegiatan di atas Komite Audit


melakukan pertemuan informal dengan Kepala
Grup Audit Internal untuk melakukan tindak
lanjut dan pembahasan sesuai kebutuhan.

Aside from the above activities, the Audit


Committee also held informal meetings with the
Head of the Group Internal Audit for follow-up
and discussion as needed.

Pada tahun 2014, sebanyak 1.181 proyek audit


internal telah dilakukan diseluruh lingkungan
Grup dengan sekitar 70% mendapatkan hasil
penilaian efektif. Tindak lanjut atas hasil audit
telah dijalankan dengan hasil memuaskan
untuk keseluruhannya.

In 2014, 1,181 internal audit projects were


completed at Group level and around 70% were
found to be effective. All follow-up actions on
audit findings have been implemented and
were deemed satisfying.

Selain itu Komite Audit telah mengkaji laporan


hasil penilaian dari Deloitte Konsultan Indonesia
sebagai konsultan independen terkait dengan
penilaian terhadap kegiatan Quality Assurance,
dimana hasil dari penilaian menunjukkan bahwa
kegiatan Quality Assurance telah memenuhi
pedoman dari Institute of Internal Auditors (IIA).

The Audit Committee also reviewed a report from


Deloitte Konsultan Indonesia as the Companys
independent consultant regarding assessment
of Quality Assurance activities. The assessment
concluded that existing Quality Assurance
activities had complied with guidelines from the
Institute of Internal Auditors (IIA).

Komite Audit telah mengkaji Piagam Komite


Audit dan berpandangan bahw Piagam Komite
Audit yang ada masih sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

The Audit Committee has reviewed the


Audit Committee Charter and concluded that
the existing Audit Committee Charter still
conformed with the prevailing regulations.

Komite Audit telah mengkaji serta memberikan


pandangan
tentang
laporan
keuangan
konsolidasi tahun 2014 beserta laporan audit
eksternal. Komite Audit menyatakan apresiasi
atas seluruh penjelasan dan tanggapan yang
diberikan oleh pihak manajemen selama proses
pengkajian tersebut.

The Audit Committee reviewed and provided


insights into 2014 consolidated financial
statements as well as reports from the external
auditor. The Audit Committee appreciated
all explanations and responses given by the
management during the course of the review.

Jakarta, 1 Maret 2015 | 1 March 2015

280

Inget Sembiring

Soemadi Djoko Moerdjono Brotodinigrat

Harry Wiguna

Anggota Komite Audit


Member of Audit Committee

Ketua Komite Audit


Chairman of Audit Committee

Anggota Komite Audit


Member of Audit Committee

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Komite Remunerasi dan Nominasi

Remuneration and Nomination Committees

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas


untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris perihal nominasi dan remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Komite
tersebut juga memberi saran terkait caloncalon yang akan ditunjuk sebagai Eksekutif
Senior Perusahaan, serta merekomendasikan
pembagian tugas anggota Direksi.

The duty of the Remuneration and Nomination


Committee is to provide recommendations
to the Board of Commissioners regarding the
nomination and remuneration of the Board of
Commissioners and the Board of Directors. The
Committee also provides recommendations
concerning candidates of the Companys senior
executive positions as well as the distribution of
responsibilities of the Board of Directors.

Masa Jabatan Komite Remunerasi


dan Nominasi

Remuneration and Nomination


Committee Term of Office

Masa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi


berlaku efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan
2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan
Komisaris Perusahaan.

Based on the circular decision of the Companys


Board of Commissioners, the tenure of the
Remuneration and Nomination Committee
began on 1 May 2014 until the Companys
Annual GMS in 2016.

Kualifikasi Komite Remunerasi dan


Nominasi

Remuneration and Nomination


Committee Qualifications

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi


seluruhnya
merupakan
para
profesional
di bidangnya masing-masing, antara lain
berdasarkan:
integritas
kompetensi
pengalaman
pengetahuan di bidang keuangan

Members of the Remuneration and Nomination


Committee are professionals of their respective
fields and are appointed based on, among
others factors:
integrity
competence
experience
knowledge in financial matters

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

281

Komite Remunerasi dan Nominasi


Remuneration and Nomination Committees

Komposisi Komite Remunerasi dan


Nominasi

Remuneration and Nomination


Committee Composition

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi


terdiri dari tiga (3) orang anggota, sebagai
berikut:

The Remuneration and Nomination Committee


consists of three members, as follows:

Nama
Name
Benjamin William Keswick
David Alexander Newbigging
Prijono Sugiarto

Rapat Komite Remunerasi dan


Nominasi

Position

Ketua
Anggota
Anggota

Chairman
Member
Member

Remuneration and Nomination


Committee Meeting

Sepanjang tahun 2014, Komite Remunerasi dan


Nominasi melaksanakan 5 kali rapat, dengan
persentasi kehadiran rata-rata anggota dalam
rapat 100%.

In 2014, Remuneration and Nomination


Committee held five meetings with an average
attendance rate of 100%.

Pelaksanaan Tugas Komite


Remunerasi dan Nominasi

Remuneration and Nomination


Committee Duty Implementation

Selama tahun 2014, Komite Remunerasi dan


Nominasi telah secara aktif memberikan
masukan dan evaluasi kepada Dewan Komisaris
melalui pelaksanaan kegiatan, antara lain:
Perencanaan staff
Penetapan remunerasi Direksi

282

Jabatan

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

In 2014, the Remuneration and Nomination


Committee actively provided suggestions and
evaluation to the Board of Commissioners
concerning among others the following matters:
Staff planning
Remuneration for the Board of Directors

Keep Progressing Forward

Executive Committee
Executive Committee

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

Tugas dan tanggung jawab utama Executive


Committee
adalah
melakukan
kajian
atas keputusan dan kebijakan bisnis yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris,
disamping hal-hal penting lainnya yang diajukan
Direksi.

The main duty and responsibility of the Executive


Committee is to review business decisions and
policies that require the Board of Commissioners
approval as well as other matters requested by
the Board of Directors.

Masa Jabatan Executive


Committee

Executive Committee Term of


Office

Masa jabatan Executive Committee berlaku


efektif sejak tanggal 1 Mei 2014 sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan Perusahaan
2016 berdasarkan keputusan Sirkuler Dewan
Komisaris Perusahaan.

Pursuant to the circular decision of the Companys


Board of Commissioners, the term of office of
the Executive Committee commenced on 1 May
2014 until the closing of the Companys Annual
GMS in 2016.

Kualifikasi Executive Committee

Executive Committee
Qualifications

Anggota Executive Committee seluruhnya


merupakan para profesional di bidangnya
masing-masing, berdasarkan antara lain:
integritas
kompetensi
pengalaman
pengetahuan di bidang keuangan.

All members of the Executive Committee are


professionals in their respective fields. They are
appointed with consideration to, among others
factors:
integrity
competence
experience
knowledge in financial matters.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

283

Executive Committee
Executive Committee

Komposisi Executive Committee

Executive Committee Composition

Personalia Executive Committee terdiri dari 7


(tujuh) orang anggota sebagai berikut.

The Executive Committee consists of seven


members, as follows:

Nama
Name
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
David Alexander Newbigging
Chiew Sin Cheok
Budi Setiadharma
Prijono Sugiarto
Simon Collier Dixon

Rapat dan Kehadiran Rapat


Executive Committee

Position

Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

Chairman
Member
Member
Member
Member
Member
Member

Executive Committee Meeting and


Attendance

Rapat Executive Committee paling tidak


diadakan sekali dalam sebulan. Rapat tambahan
dapat
diselenggerakan
jika
dibutuhkan.
Selama tahun 2014, Executive Committee telah
melaksanakan 13 kali rapat, dengan tingkat
kehadiran rata-rata anggota dalam rapat 99%.

The Executive Committee meets at least once


every month. Additional meetings may be held
as deemed necessary. In 2014, the Executive
Committee held 13 meetings with an average
attendance rate of 99%.

Pelaksanaan Tugas Executive


Committee

Executive Committee Duty


Implementation

Selama tahun 2014, Executive Committee telah


merealisasikan berbagai program kerja, sebagai
berikut:
Memberikan konsultasi dan saran kepada
Dewan Direksi atas keputusan strategis, arah
organisasi untuk Grup serta hal-hal bisnis
seperti perencanaan strategi, kebijakan,
investasi serta pengelolaan risiko;
Mengkaji kinerja Grup serta segmen bisnisnya
secara berkala.

284

Jabatan

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

During 2014, Executive Committee realized the


following work programs:
Provided consultation and recommendations
to the Board of Directors on strategic
decisions, Group organizational directives
and business matters, e.g. strategy planning,
policy formulation, investment and risk
management;
Reviewed the Groups performance and
the performance of its business segments
periodically.

Keep Progressing Forward

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

Sesuai ketentuan OJK, Perusahaan memiliki


Sekretaris Perusahaan yang bertugas membantu
Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi
dengan otoritas pasar modal, bursa dan
publik secara luas. Sekretaris Perusahaan juga
memberikan saran kepada Direksi mengenai
pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan.

Pursuant to OJK regulations, the Company has


a Corporate Secretary function that assists the
Board of Directors in its communications with
the capital market authority, the stock exchange
and the public at large. The Corporate Secretary
also provides recommendations to the Board
of Directors concerning the implementation of
GCG principles in the Company.

Selain menyampaikan laporan ke otoritas


pasar
modal,
Sekretaris
Perusahaan
berkoordinasi dengan divisi lain Perusahaan,
termasuk legal, dalam memberikan informasi
kepada manajemen tentang perubahan dan
perkembangan terkini peraturan pasar modal.
Tugas lainnya adalah memastikan terlaksananya
RUPS, Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris
terlaksana dengan baik dan teratur serta
memberikan informasi yang tepat waktu
kepada para pemegang saham tentang kinerja
Perusahaan.

Aside from administering reports to the capital


market authority, the Corporate Secretary
coordinates with other divisions in the Company
including the legal division in order to provide
the management with information on the latest
changes and developments in capital market
regulations. The Corporate Secretary also
oversees the regular and proper implementation
of GMS, the Board of Directors, and the Board
of Commissioners meetings, as well as providing
timely information to shareholders regarding
the Companys performance.

Astra memiliki Sekretaris Perusahaan yang bertugas


membantu Direksi dalam penyelenggaraan komunikasi
dengan otoritas pasar modal, bursa dan publik secara luas serta
memberikan saran mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
yang baik.
Astra has a Corporate Secretary function that assists the Board of Directors in its
communications with the capital market authority, the stock exchange and the public
at large and provides recommendations to the Board of Directors concerning the
implementation of GCG principles.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

285

Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

286

Profil Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary Profile

Jabatan Sekretaris Perusahaan Astra dipegang


oleh Gita Tiffany Boer yang ditunjuk berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 26
Juni 2011.

The position of Corporate Secretary is held by


Gita Tiffany Boer, who was appointed by virtue
of the Board of Directors decree dated 26 June
2011.

Gita Tiffany Boer

Gita Tiffany Boer

Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak


tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya, beliau adalah
partner pada kantor konsultan hukum Mochtar
Karuwin Komar dan meraih gelar sarjana hukum
dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia pada
tahun 1990 dan gelar LL.M dari Washington
College of Law, American University di tahun
1993.

Appointed as the Corporate Secretary on 1 July


2011. Formerly a partner at Mochtar Karuwin
Komar law firm, she earned a law degree from
the Faculty of Law, University of Indonesia, in
1990 and an LL.M degree from Washington
College of Law, American University, in 1993.

Kegiatan Sekretaris Perusahaan


sepanjang Tahun 2014

Corporate Secretary Activities in


2012

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh


Sekretaris Perusahaan sepanjang 2014, antara
lain:
1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 29
April 2014
2. Menyelenggarakan Rapat-rapat Direksi dan
Dewan Komisaris Perusahaan
3. Mengkoordinasikan
dan
melaksanakan
program sosialisasi Astra Code of Conduct
4. Melakukan keterbukaan informasi terkait
kegiatan korporasi Perusahaan termasuk
pembagian dividen final dan dividen interim
serta beberapa transaksi afiliasi.

In 2014, the Corporate Secretary organized a


number of activities, including:
1. Annual GMS on 29 April 2014
2. Meetings of the Board of Directors and Board
of Commissioners
3. Coordination and implementation of the
Astra Code of Conduct dissemination program
4. Information disclosure of the Companys
corporate actions, including the distribution
of final and interim dividends and several
affiliated transactions.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Komunikasi Perusahaan

Corporate Communication

Astra memanfaatkan berbagai media untuk


menjalin komunikasi yang efektif dan luas
baik untuk kepentingan internal maupun
eksternal.
Informasi
penting
mengenai
Perusahaan dipublikasikan antara lain dalam
website perusahaan, laporan tahunan, laporan
kuartalan, siaran pers, sedangkan informasi
internal
disebarluaskan
melalui
majalah
karyawan dan surat edaran manajemen, selain
juga melalui situs web perusahaan. Selanjutnya,
Astra juga berupaya menjaring minat para
pemangku kepentingan untuk memberikan
pendapat, input dan masukan lainnya yang
berguna bagi Perusahaan.

Astra utilizes various media to establish effective


communications for both internal and external
purposes. Important information concerning the
Company is published through, among others,
the company website, annual reports, quarterly
reports and press releases, while internal
information is disseminated through internal
magazines and management circular letters in
addition to company portals. Astra also seeks
opinions, input and insight from stakeholders
that might be useful for the Company.

Hubungan Investor

Investor Relations

Astra berkomitmen untuk menjalin hubungan


yang transparan dengan pemegang saham,
investor, serta pihak lain yang terkait dengan
memperhatikan
peraturan
perundangan.
Komunikasi yang terbuka menjadi jalan bagi
penyampaian informasi secara wajar dan
konsisten yang membantu investor mengambil
keputusan dan mengalokasikan modalnya
secara tepat. Berlandaskan prinsip GCG, Divisi
Hubungan Investor (Investor Relations/IR) Astra
membangun interaksi yang kredibel dengan
komunitas pasar modal.

Astra is committed to maintaining transparency


with shareholders, investors and other related
parties with due observance to the prevailing
regulations. Open communication is the key to
fair and consistent information dissemination,
which helps investors to make decisions and
appropriate investment choices. Founded upon
good corporate governance (GCG) principles,
Astras Investor Relations (IR) Division establishes
credible relationships with the capital market
community.

Divisi IR setiap tahun merilis laporan tahunan


yang mengupas tinjauan bisnis dan laporan
keuangan Astra pada tahun yang bersangkutan.
Selain itu, Astra juga mempublikasikan laporan
keuangan dan siaran pers setiap kuartal. Siaran
pers juga dilakukan jika ada tindakan korporasi
tertentu, seperti kegiatan akuisisi atau divestasi
yang signifikan atau pembentukan usaha
patungan. Astra juga menggunakan situs web
untuk berhubungan dengan pihak eksternal.
Situs web milik Astra memuat berbagai macam
informasi yang signifikan bagi investor dan calon
investor, yaitu: siaran pers, laporan tahunan,
harga saham, business update kuartalan hingga
informasi bagi pemegang saham. Pada situs web
ini, dimuat juga berbagai informasi perusahaan
yang tidak berkaitan dengan keuangan
yang menarik untuk diketahui oleh investor,
seperti tanggung jawab sosial dan tata kelola
perusahaan.

The IR Division releases the Companys annual


report, which covers Astras business performance
and financial statements for the relevant year.
Further, Astra also publishes quarterly financial
statements and press releases. Press release are
aslo carried out to announce Astras corporate
actions, such as significant acquisition or
divestment or establishment of a joint venture.
Astras website is provided to communicate with
external parties, which contains informations
important for investors and potential investors,
including: press releases, annual reports, stock
performance, quarterly business updates
and shareholder information. Aside from
financial data, the website also presents other
corporate information which may be of interest
to
investors, such as on corporate social
responsibility and corporate governance.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

287

Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication

Untuk menunjang laporan dan pemberitaan


tertulis yang ada, Divisi IR juga memiliki sejumlah
aktivitas, seperti rapat dengan investor dan
analis, konferensi telepon, konferensi analis,
kunjungan pabrik, anak perusahaan dan dealer,
serta berpartisipasi dalam konferensi domestik
dan internasional. Rapat-rapat yang dilakukan
oleh Divisi IR tidak membahas informasi
material yang belum terbuka untuk umum.
Rapat-rapat ini berkisar mengenai pembahasan
kinerja perusahaan, tindakan korporasi maupun
strategi perusahaan sesuai dengan informasi
yang telah dipublikasi. Berikut merupakan
catatan kegiatan Divisi IR selama tahun 2014:

In
addition
to
reports
and
written
announcements, the IR Division also organizes
a number of activities, among others, investor
and analyst meetings, conference calls, analyst
conferences, plants visits, subsidiaries and dealers
visits as well as participation in domestic and
international conferences. Meetings held by the
IR Division address the corporate performance,
actions and strategies, in accordance with the
published information. The following are details
of the IR Divisions activities in 2014:

Aktivitas
Activity

Jumlah Acara
Number of events

Analyst meeting

23

Investor meeting

111

Conference call

45

Visit to factories, subsidiaries, dealers and other


locations

35

Benchmarking

Domestic and international conference

Analyst Gathering & Public Expose

Total events

288

224

Divisi IR Astra dapat dihubungi melalui situs


web, telepon, email atau surat.

Astras IR Division is reachable via website,


telephone, email or mail.

Penanganan Keluhan Pelanggan

Customer Complaint Handling

Astra selalu memberikan pelayanan yang


terbaik kepada pelanggannya. Upaya tersebut
senantiasa diterapkan Astra dalam menjalankan
kegiatan usaha. Komitmen ini merupakan
wujud dari penerapan butir ke-dua Catur
Dharma yang menjadi filosofi perusahaan yang
berbunyi Memberikan Pelayanan yang Terbaik
bagi Pelanggan.

Astra always provides the best services for


customers. The endeavor for service excellence
is constantly a part of Astras business activities.
This commitment is the manifestation of
the second principle of Catur Dharma, the
Companys philosophy, which is To Provide the
Best Service to Our Customers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication

Agar dapat mewujudkan butir ke-dua Catur


Dharma tersebut, Astra membuka jalur
komunikasi seluas-luasnya bagi para pelanggan
melalui layanan customer service di gerai-gerai
Grup Astra, telepon hotline service dan melalui
email di situs Perusahaan. Astra juga memantau
berbagai keluhan pelanggan yang dimuat
surat pembaca di 306 media cetak, 242 media
online dan yang dikirimkan melalui mailing list
Perusahaan secara langsung.

To realize the second principle of Catur Dharma,


Astra maintains open communication with all
customers through its customer service program
available at all units of Astra Group, through
hotline number and corporate email. Astra also
directly observes any written complaints from
customers by monitoring 306 print media, 242
online media and complaints lodged via the
Companys mailing list.

Pada tahun 2014, Perusahaan mencatat


sebanyak 91 keluhan pelanggan disampaikan
melalui surat pembaca di media massa dan 64
keluhan pelanggan yang disampaikan melalui
mailing list. Dengan begitu, pada sepanjang
tahun 2014, Astra menerima total keluhan
dari pelanggan sebanyak 155 keluhan. Jumlah
tersebut berkurang 9,03% dari 169 keluhan
yang disampaikan pada tahun 2013. Pada
akhir tahun 2014, seluruh keluhan tersebut
telah ditangani dan diselesaikan dengan baik
oleh Perusahaan dalam waktu yang bervariasi,
rata-rata paling cepat dalam satu hari dan dua
hingga tiga minggu setelah keluhan pelanggan
diterima.

In 2014, the Company recorded 91 written


complaints published as readers letters in mass
media and 64 complaints delivered via mailing
lists. In total, throughout 2014, Astra received
155 complaints, or 9.03% fewer than the 169
complaints made in 2013. By the end of 2014,
all complaints were handled and resolved by
the Company. The period of time required for
complaint handling and resolution varied, on
average ranging from one day to two to three
weeks after the reception of the complaint.

Melalui sarana komunikasi tersebut, Astra


berharap pelanggan tidak hanya mudah
memberikan saran dan masukan kepada Astra,
tetapi sekaligus Astra dapat memberikan solusi
terbaik dari setiap keluhan pelanggan. Upaya
tersebut menunjukkan komitmen Astra untuk
menjaga kepercayaan pelanggan sebagai modal
utama dalam menjalin hubungan emosi yang
erat dengan para pelanggan guna memastikan
pertumbuhan usaha yang berkualitas dan
berkesinambungan.

The communication channels are made available


and accessible by Astra not only for customers to
easily provide suggestions and feedback, but also
for the Company to offer the best solutions for
any complaints from the customers. This effort
signifies Astras commitment to maintaining
customer trust, which is deemed a key element
in building close relationships with customers
in order to ensure meaningful and sustainable
business growth.

Hubungan Masyarakat (Humas)

Public Relations (PR)

Divisi Hubungan Masyarakat (Divisi Humas)


Perusahaan memiliki tugas mengelola seluruh
fungsi komunikasi antara Perusahaan dan
para pemangku kepentingan internal, seperti
karyawan, anak perusahaan, yayasan dan kantor
cabang; maupun eksternal, seperti masyarakat,
pemerintah dan media massa. Untuk itu,
Divisi Humas mengelola saluran komunikasi
secara efektif agar keterbukaan informasi
dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan
para pemangku kepentingan dan peraturan
perundangan yang berlaku. Selama 2014,
Divisi Humas Astra menerima 17 kunjungan
dari berbagai universitas dan instansi, yang
meningkat 21,43% dibandingkan dengan 14
kunjungan serupa pada tahun 2013.

The Companys Public Relations Division


(PR Division) is responsible for managing
communication
between
the
Company
and internal stakeholders, e.g. employees,
subsidiaries, foundations and branch offices; as
well as external stakeholders, e.g. communities,
the government and the media. To that end,
the PR Division carries out communication
management effectively to ensure the
information
transparency
required
by
stakeholders, and in accordance with prevailing
laws and regulations. During 2014, PR Division
Astra received 17 visits from universities and
institutions, higher by 21.43% from 14 similar
visits in 2013.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

289

Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication

290

Komunikasi dengan Karyawan

Employee Communication

Guna menjangkau 225.580 insan Astra yang


tersebar luas di seluruh nusantara (2013:
197.434), Divisi Humas perlu mengembangkan
suatu sistem komunikasi internal yang kokoh,
handal dan terintegrasi, sehingga dapat
mendukung operasional Grup Astra secara baik
tanpa terkendala hambatan komunikasi dan
keterbatasan sistem informasi.

To reach the 225,580 employees within Astra that


are located throughout the archipelago (2013:
197,434), the PR Division needs to have a solid,
reliable and integrated internal communication
system. The system has to be able to support Astra
Groups seamless operations, without hindrance
caused by limitation of communication and
information systems.

Untuk itu, Divisi Humas Astra mengelola


berbagai jenis media informasi, antara lain
publikasi internal berupa Majalah Astra yang
terbit setiap bulan, Majalah Dinding Astra yang
terbit tiga bulan sekali, Astranet yang dikelola
melalui kerja sama dengan Corporate Human
Capital Development (CHCD), merupakan sarana
informasi penting yang terkait perkembangan
Perusahaan dan melibatkan partisipasi aktif
karyawan dalam menyumbang informasi dan
saran kepada manajemen tentang kebutuhan
dan kondisi di lingkungan Perusahaan.
Divisi PR juga bekerja sama dengan Investor
Relations dalam pembuatan Annual Report dan
Sustainability Report, termasuk poster, brosur,
banner, iklan, Museum Astra, Forum Komunikasi
Grup Astra dan Koordinator Wilayah Grup Astra.

To that purpose, Astras PR Division manages


various types of information media, among
others the Astra Magazine monthly internal
publication, the quarterly Wall Bulletin and
Astranet, which is managed in cooperation with
Corporate Human Capital Development (CHCD)
and is a vital means of information that provides
updates on the Company developments. Astranet
invites active participation from employees
to contribute information and suggestions to
the management concerning the needs and
conditions of the Companys environment.
Further, the PR Division also collaborate with
the Investor Relations in preparing the Annual
Report and Sustainability Report, and oversee
posters, brochures, banners, advertisements,
the Astra Museum, Astra Group Communication
Forum and Astra Group Regional Coordinator.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication

Disamping itu, pelibatan langsung jajaran


manajemen Astra juga dilaksanakan dalam
forum Gemba, suatu bentuk interaksi aktif
melalui berbagai pertemuan dan dialog antara
Presiden Direktur, Direksi dan Eksekutif Grup
Astra dengan para Kepala Departemen dan
key personnel Grup Astra di berbagai wilayah
di Indonesia. Upaya temu muka tersebut
dilakukan minimal dua kali putaran dalam satu
tahun (satu putaran dilaksanakan dua kali, yang
masing-masing diselenggarakan di dua kota
yang berbeda) agar terjalin komunikasi dua
arah, serta peninjauan secara langsung kondisi
yang terjadi dalam keseharian operasional
Perusahaan.

In addition, Astras management team is directly


involved through the organization of town
hall like meetings and dialogues between
the President Director, Board of Directors and
Executives of Astra Group with the Heads of
Departments and Astra Groups key personnel
in various regions in Indonesia, known as the
Gemba forum. The Gemba forum is held at
least twice a year (each round consists of two
events, each organized in a different city) and
is a way to establish two-way communication.
The events also enable direct supervision at
field level and of daily operations within the
Company.

Meyakini bahwa upaya memperhatikan,


mendengarkan dan menanggapi keprihatinan
dan aspirasi para karyawan merupakan hal yang
sangat penting, manajemen Astra memberikan
dukungan penuh terhadap penyelenggaraan
Forum Komunikasi Grup Astra. Forum ini
berfungsi untuk mengoordinasikan komunikasi
aktif karyawan melalui media komunikasi
yang dilaksanakan secara reguler. Sepanjang
tahun 2014, forum komunikasi grup Astra
diselenggarakan sebanyak lima kali.

Astras management believes in the importance


of observing, listening and addressing the
concerns and aspirations of employees, and
therefore gives its full support to the Astra Group
Communication Forum. This forum coordinates
employee communication and is held regularly.
In 2014, the Astra Group Communication Forum
was organized five times.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

291

Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication

292

Forum-forum tersebut memfasilitasi pertukaran


informasi yang memberi dua manfaat, yakni:
membantu menciptakan tanggapan positif
dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan
gagasan-gagasan bermanfaat bagi kemajuan
Perusahaan.

These forums facilitate the information


exchange with two-fold benefits: encouraging
a positive response from participants and
elicit meaningful insights for the Companys
development.

Media Massa

Mass Media

Astra menyadari pentingnya peranan pers dan


media massa dalam mendukung implementasi
praktek terbaik tata kelola perusahaan yang
giat dijalankan oleh Perusahaan. Salah satu
acuannya adalah proses penyampaian informasi
secara transparan, kontinu dan accountable
kepada para pemangku kepentingan melalui
media massa. Oleh sebab itu dalam menjalin
relasi dengan media, selama ini Astra senantiasa
membuka saluran komunikasi dan memberikan
keterbukaan
informasi
sesuai
dengan
kebutuhan para pemangku kepentingan dengan
memperhatikan peraturan perundangan.

Astra recognizes the critical role of the press


and mass media to the implementation of good
corporate governance (GCG) best practices in
the Company. Part of GCG is the transparent,
continuous, and accountable provision of
information to stakeholders using mass media
as the conduit. Therefore, with respect to its
relationship with the media, Astra maintains
open communication and provides information
in accordance with stakeholders needs with due
observance to the prevailing regulations.

Berbagai program dalam komunikasi dengan


media massa dilakukan Astra di antaranya
program edukasi yang dihadiri oleh jajaran
Direksi Astra dan anak perusahaan Astra,
seperti Workshop Wartawan Pasar Modal,
Workshop Wartawan Industri dan Workshop
Wartawan Lingkungan yang telah berlangsung
sejak tahun 1999. Di samping itu, secara berkala
Direksi Perusahaan juga menyediakan waktu
untuk melakukan wawancara dengan media
massa guna memberikan kesempatan dalam
penjelasan mengenai aksi korporasi yang
dilakukan.

Astra organizes a variety of programs for mass


media, including educational programs attended
by Astras and subsidiary companies Boards
of Directors, e.g. Capital Market Journalist
Workshop, Industry Journalist Workshop and
Environment Journalist Workshop. These
workshops have been on going since 1999. In
addition, the Board of Directors periodically
attends media interviews to disseminate the
corporate actions undertaken by the Company.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication

Dalam rangka memberikan informasi yang


akurat, setiap bulan Astra mengirimkan update
informasi tentang kinerja Grup Astra melalui
siaran pers, berisi informasi meliputi data
realisasi penjualan mobil dan motor, kinerja
korporasi lainnya seperti investor buletin,
penyampaian laporan keuangan triwulanan,
keterbukaan informasi dan informasi kegiatan
CSR Astra yang disampaikan secara langsung
melalui email ke media massa, serta saluran
komunikasi lainnya seperti website Bursa Efek
Indonesia.

To ensure information accuracy, Astra circulates


monthly updates on Astra Group performance,
including data on sales of cars and motorcycles
via press release; updates on corporate
performance, such as investor bulletins;
quarterly financial statements; and information
on Astras CSR activities. This information
is published directly via email to the media
and other communication channels, e.g. the
Indonesia Stock Exchange website.

Sepanjang
tahun
2014,
Astra
telah
mengeluarkan 72 siaran pers, meningkat
dibandingkan 57 siaran pers pada tahun 2013.
Astra juga merealisasikan empat kali kunjungan
media, sembilan kali wawancara, sembilan kali
buka puasa bersama dengan berbagai lapisan
media serta tujuh kali konferensi pers. Tidak
hanya itu, Astra juga menyelenggarakan Lomba
Foto Astra untuk kalangan wartawan. Seluruh
kegiatan tersebut dilakukan untuk menjaga
kualitas komunikasi dua arah dengan salah satu
stakeholder Astra, yaitu media massa.

Throughout 2014, Astra published 72 press


releases compared to 57 press releases in 2013.
Astra also organized four media visits, nine
interviews, nine breakfasting events with the
media and seven press conferences. Astra also
held the Astra Photography Competition for
journalists. The series of activities was conducted
to maintain the quality of communication with
the media as one of the Companys stakeholders.

Pada tahun 2014, Astra juga turut serta dalam


kegiatan organisasi wartawan di antaranya Hari
Pers Nasional yang diselenggarakan Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalistik
Indonesia (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).

In 2014, Astra also took part in activities held


by journalist organizations, among others the
commemoration of National Press Day held by
the Indonesian Journalists Association (PWI),
the Alliance of Independent Journalists (AJI)
and the Indonesian Photojournalists Association
(PFI).

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

293

Sistem Pengendalian Internal


Internal Control System

294

Astra menganut konsep three lines of defence,


dimana manajemen bertanggung jawab
terhadap jalannya sistem pengendalian intern
guna memastikan penyimpangan yang terjadi
segera dapat di identifikasikan dan dilakukan
tindak lanjut yang tepat.

Astra applies a three-line defence concept,


where the management is responsible for the
internal control system in order to ensure that
any deviation can be immediately identified and
aptly rectified.

Fungsi manajemen risiko dan pengendali lain


melakukan pemantauan terhadap jalannya
fungsi pengendalian dan Internal Auditor
dan Eksternal Auditor melakukan audit
terhadap kerangka sistem pengendalian serta
pelaksanaannya.

Risk management and other assurance functions


monitor the implementation of the control
function, while the Internal Auditor and External
Auditor conduct audits on the framework of the
internal system and its operations.

Evaluasi terhadap Efektivitas


Sistem Pengendalian Internal

Evaluation of the Effectiveness of


the Internal Control System

Grup Internal Audit memiliki tanggung jawab


utama untuk memberikan keyakinan adanya
koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi
pengendalian Perusahaan sehingga dapat
berjalan dengan efektif. Unit Quality Assurance
juga telah dibentuk dalam struktur Grup Internal
Audit dengan tugas utama melaksanakan
pengkajian dan memberikan keyakinan bahwa
pemeriksaan audit yang dilakukan dalam
lingkungan Grup sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.

The Group Internal Audit has the primary


responsibility of ensuring good coordination of
the various control functions of the Company so
that these functions may operate effectively. A
Quality Assurance Unit has also been established
within the Group Internal Audit structure,
with the main task of reviewing and ensuring
that audits conducted across the Group are in
compliance with established standards.

Dari penilaian konsultan independen terkait


dengan kegiatan Quality Assurance, diperoleh
hasil bahwa kegiatan Quality Assurance telah
memenuhi standar dari Institute of Internal
Auditors (IIA).

Based on the assessment of the independent


consultant concerning the Quality Assurance
activities, the existing Quality Assurance
activities comply with the standards set by the
Institute of Internal Auditors (IIA).

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Manajemen Risiko

Risk Management

Fungsi manajemen risiko merupakan tanggung


jawab seluruh jajaran manajemen pada setiap
unit bisnis; dengan tugas mengidentifikasi dan
mengelola risiko sesuai dengan wewenang
yang melekat pada masing-masing unit terkait.
Dalam hal ini, Risk Management Advisory (RMA)
berfungsi untuk membantu pihak manajemen
dalam menjalankan kerangka kerja Enterprise
Risk Management (ERM) sesuai dengan profil
risiko dan kebutuhan masing-masing bisnis.
RMA juga berperan membantu Direksi melalui
penyediaan laporan konsolidasi risiko utama
yang diidentifikasi di berbagai unit bisnis.

Risk management is the responsibility of


management personnel in all business units;
they are tasked with identifying and managing
risks within their scope of authority. Risk
Management Advisory (RMA) assists the
management in operating the Enterprise Risk
Management (ERM) framework according
to their respective risk profiles and business
needs. RMA also assists the Board of Directors
by providing consolidated reports of key risks
identified in various business units.

Kerangka dan Mitigasi Risiko

Risk Framework and Mitigation


Steps

Beberapa risiko utama yang berpotensi


mengakibatkan
dampak
yang
kurang
menguntungkan bagi kegiatan operasional
bisnis adalah sebagai berikut:

A number of key risks that may adversely impact


business operations are as follows:

1. Risiko Keuangan
Risiko ini terkait dengan faktor pergerakan
suku bunga, nilai tukar terhadap mata uang
asing dan kredit. Oleh karena itu kegiatan
Grup yang terkait dengan aktivitas ekspor/
impor dan jasa keuangan akan terpengaruh
dengan pergerakan faktor yang disebut
diatas.

1. Financial Risk
Financial risk is related to changes in interest
rate, foreign exchange rate and credit.
The Groups activities in export/import and
financial services are exposed to these risks.

Untuk meningkatkan kemampuan Perusahaan didalam


mengelola risiko, Astra membangun dan menerapkan kerangka
kerja Enterprise Risk Management dengan difasilitasi oleh Risk
Management Advisory guna membantu Direksi mengelola dan
memitigasi risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan.
To build the capacity of the Company in managing risks, Astra is developing and
implementing the Enterprise Risk Management framework, facilitated by Risk
Management Advisory, which assists the Board of Directors in managing and mitigating
risks faced by the Company.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

295

Manajemen Risiko
Risk Management

296

2. Risiko Harga Komoditas


Risiko ini terkait dengan pergerakan
harga komoditas dunia dimana dapat
mempengaruhi pendapatan Grup secara
langsung maupun tidak langsung. Perubahan
harga komoditas minyak kelapa sawit dan
batu bara akan berdampak pada tingkat
pendapatan yang dibukukan oleh divisi
agribisnis, alat berat dan pertambangan,
sedangkan perubahan harga BBM akan
berdampak pada penjualan divisi otomotif.

2. Commodity Price Risk


Commodity price risk is associated with
changes in global commodity prices, which
may directly or indirectly affect the Groups
revenues. Changes in commodity prices such
as palm oil or coal impact revenues gained
by the agribusiness division and heavy and
mining equipment, while changes in fuel
prices may affect sales in the automotive
division.

Selain itu, pergerakan harga komoditas


dapat mempengaruhi biaya produksi pada
kegiatan manufaktur Grup yang mana bahan
baku maupun komponennya dipengaruhi
oleh fluktuasi dari harga komoditas.

In addition, changes in commodity prices


could affect production costs in the Groups
manufacturing activities, where prices of raw
materials and components are influenced by
fluctuations in commodity prices.

3. Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan


Grup mengandalkan pasokan berbagai
bahan komponen manufaktur, sehingga
kendala dalam rantai pasokan berpotensi
mengganggu proses produksi.

3. Risk of Supply and Services Procurement


The Group relies on the supply of various
manufacturing
components.
Therefore,
disruptions to the supply chain may disrupt
the production process.

4. Risiko Bencana Alam


Secara letak geografis Indonesia adalah
negara kepulauan terletak antara dua
lempeng benua yang memiliki banyak
gunung berapi sehingga rentan terhadap
gempa bumi, tsunami dan letusan gunung
berapi.

4. Natural Disaster Risk


Geographically, Indonesia is an archipelago
located between two continental plates
with numerous volcanoes. The country is
prone to earthquakes, tsunamis and volcanic
eruptions.

Risiko ini dihadapi oleh Grup mengingat


kegiatan usaha Grup banyak tersebar di
wilayah Indonesia.

The Group is exposed to this risk, as its business


activities are located across Indonesia.

Perseroan telah menyiapkan kerangka mitigasi


untuk risiko-risiko utama tersebut, sebagai
berikut.

The Company has prepared the following


mitigation steps for the key risks:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Manajemen Risiko
Risk Management

1. Mitigasi Risiko Keuangan


Grup Treasury melakukan koordinasi atas
implementasi kebijakan pengelolaan risiko
keuangan secara keseluruhan di bawah
arahan Direksi. Perseroan telah merancang
kebijakan Grup Treasury untuk mengelola
dampak keuangan dari fluktuasi suku bunga
dan nilai tukar mata uang asing, serta
meminimalkan risiko keuangan Grup.

1. Financial Risk Mitigation


The Group Treasury coordinates the groupwide implementation of financial risk
management policies under the direction
of the Board of Directors. The Company
has designed a Group Treasury policy to
manage the financial impact of interest rate
and foreign exchange fluctuation, and to
minimize the Groups financial risk.

Berbagai instrumen keuangan derivatif,


terutama interest rate swap, cross-currency
swap, kontrak berjangka valuta asing
dan/atau foreign currency option dapat
digunakan sebagai transaksi lindung nilai
yang tepat dalam upaya pengelolaan aset
dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan
manajemen risiko keuangan yang berlaku.

Various derivative financial instruments,


especially interest-rate swaps, cross-currency
swaps, forward foreign exchange contracts
and/or foreign currency options can be utilized
for hedging transactions and to manage
the Groups assets and liabilities in line with
applicable financial risk management policies.

Risiko kredit dikelola melalui rangkaian kajian


rutin atas portofolio kredit, penerapan sistem
penilaian kredit yang baik, dan pemantauan
terhadap berbagai indikator sehingga dapat
diambil tindakan awal/tepat waktu dalam
mengatasi potensi permasalahan kredit yang
mungkin timbul.

Credit risks are managed through a


series of regular credit portfolio reviews,
implementation of a robust credit assessment
system and the monitoring of various
indicators in order to take early and timely
action to address potential credit issues.

2. Mitigasi Risiko Harga Komoditas


Secara
umum,
Grup
memberlakukan
kebijakan untuk tidak melakukan lindung
nilai terhadap risiko harga komoditas. Namun
dengan pertimbangan strategis tertentu,
dapat dilakukan lindung nilai secara terbatas
dimana Grup akan menggunakan kontrak
berjangka terhadap risiko harga.

2. Commodity Price Risk Mitigation


The Groups policy in general is not to hedge
commodity price risk. However, with certain
strategic considerations, limited hedging can
be carried out, where the Group uses forward
contracts to hedge price risk.

Grup melakukan kajian secara berkala atas


pergerakan harga minyak sawit mentah, batu
bara, bahan bakar, dan komoditas penting
lainnya sehingga dapat mengambil langkahlangkah aktif untuk menekan potensi
dampak kejadian risiko yang kurang baik.

The Group regularly reviews the movement


of prices of crude palm oil, coal, fuel and
other key commodities in order to minimize
potentially adverse effects.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

297

Manajemen Risiko
Risk Management

298

3. Mitigasi Risiko Pengadaan Pasokan dan


Layanan
Grup secara aktif membangun hubungan
kerja sinergis dan menerapkan standar tata
kelola perusahaan yang baik bagi seluruh
mitra pemasok bahan produksi dalam rangka
memastikan proses pengiriman pasokan yang
efisien dan tepat waktu.

3. Supply and Services Procurement Risk


Mitigation
The Group actively builds synergistic working
relationships and applies good standards
of corporate governance to all production
material suppliers, aiming to ensure the
efficient and timely delivery of supplies.

Prosedur manajemen risiko rantai pasokan


juga diterapkan untuk mendeteksi area
dengan potensi gangguan yang dinilai tinggi
dan menyiapkan langkah pencegahan yang
tepat, termasuk penggunaan beberapa
sumber pasokan bahan baku.

Supply chain risk management procedure is


also in place in order to detect areas with
a high risk of disruption and to prepare
appropriate preventive steps, including multisourcing for raw material.

4. Mitigasi Risiko Bencana Alam


Grup telah menyiapkan Business Continuity
Plans untuk seluruh unit fungsional utama
dan melakukan kajian tahunan atas
kecukupan perlindungan asuransi yang
dimiliki. Grup juga aktif terlibat dalam
berbagai kegiatan CSR sebagai kesempatan
bekerja sama dengan pihak pemerintah
dan masyarakat dalam rangka menerapkan
langkah-langkah untuk menekan dampak
negatif yang mungkin timbul dari datangnya
bencana alam di Indonesia.

4. Natural Disaster Risk Mitigation


The Group has prepared business continuity
plans for all key functions and performs an
annual review of its insurance sufficiency.
The Group is also actively involved in various
CSR programs. The Group works with the
government and communities, with whom
it enacts measures to minimize the negative
impact of natural disasters in Indonesia.

EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS


SISTEM MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT SYSTEM


EFFECTIVENESS EVALUATION

Evaluasi atas efektivitas sistem manajemen


risiko menjadi tanggung jawab Divisi Risk
Management Advisory (RMA) yang kemudian
dilaksanakan melalui penilaian tahunan atas
kecukupan Enterprise Risk Management (ERM)
di semua unit bisnis. Sebagai bagian dari
penilaian ini, dilakukan tinjauan atas efektivitas
dan konsistensi kegiatan manajemen risiko
serta dibuat rekomendasi untuk tindak lanjut
ke depan. RMA juga mengkaji dan membuat
rekomendasi atas kecukupan dan efektivitas
Business Continuity Plan dan cakupan asuransi
di unit-unit bisnis.

Evaluation of the effectiveness of risk


management systems is the responsibility of
the Risk Management Advisory (RMA) division.
The division carries out an annual review of the
adequacy of Enterprise Risk Management (ERM)
in all business units. Review of the effectiveness
and consistency of risk management activities as
well as follow-up recommendations are part of
this process. The RMA also reviews and provides
recommendations regarding the adequacy and
effectiveness of business continuity plans and
insurance coverage.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Grup Internal Audit (GIA)


Group Internal Audit (GIA)

GIA berperan penting dalam memberikan


advis secara independen dan obyektif kepada
manajemen Grup Astra dalam hal pelaksanaan
sistem pengendalian yang efektif guna
mendukung tujuan Perusahaan dan pengelolaan
risiko.

The GIA has a central role in providing


independent and objective advice to Astra
Group management with respect to effective
control systems to support the Companys
objectives and risk management efforts.

Sruktur, Kedudukan dan Tanggung


Jawab Grup Internal Audit

Group Internal Audit Structure,


Position and Responsibilities

GIA bertanggung jawab langsung kepada


Presiden Direktur dan bekerja erat dengan
Komite Audit. Perusahaan menerapkan model
audit internal di mana unit audit internal anak
perusahaan memiliki jalur koordinasi kepada
Grup Internal Audit.

The GIA is directly accountable to the President


Director and works closely with the Audit
Committee. The Company applies a federated
internal audit model, where internal audit units
of subsidiaries maintain the line of coordination
with the GIA.

Kepala GIA diangkat (dan dapat diberhentikan)


oleh Presiden Direktur dengan persetujuan
Dewan Komisaris.

The head of the GIA is appointed (and may be


dismissed) by the President Director with the
approval from the Board of Commissioners.

Profil Kepala dan Auditor di Grup


Internal Audit

Profile of Head and Auditors of


Group Internal Audit

Efektif mulai bulan April 2014, Cornelius Nangoi


menjabat sebagai Kepala Grup Internal Audit,
berdasarkan penunjukkan oleh keputusan
Direksi tertanggal 1 April 2014. Profil kepala GIA
adalah sebagai berikut.

Effective as of April 2014, Cornelius Nangoi


serves as the Head of Group Internal Audit by
virtue of Board of Directors decree dated 1 April
2014. The following is the profile of the Head
of the GIA.

Cornelius Nangoi

Cornelius Nangoi

Warga negara Indonesia, sebelumnya Cornelius


menjabat sebagai kepala divisi Financial
Planning Analysis di PT Astra Honda Motor.
Cornelius meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Katholik Atmajaya Jakarta pada
tahun 1994 dan gelar MBA dari Meinders School
of Business, Oklahoma City University tahun
2003.

Indonesian citizen; previously Cornelius served


as division head of Financial Planning Analysis
of PT Astra Honda Motor. Cornelius attained a
Bachelor of Economics from Atmajaya Catholic
University in 1994 and an MBA from Meinders
School of Business, Oklahoma City University, in
2003.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

299

Grup Internal Audit (GIA)


Group Internal Audit (GIA)

Personalia Group Internal Audit

Group Internal Audit Personnel

Per akhir tahun 2014, jumlah karyawan di


Grup Internal Audit adalah 63 orang, dengan
perincian sebagai berikut.

As of the end of 2014, GIA has a total of 63


personnel, with the following composition:

Position
Managerial (Chief, Div., Dept. Head)
Senior Auditor
Middle Auditor
Junior Auditor
Secretariat & Administration
Total

Total Employees as per 2014


9
10
29
12
3
63

Sertifikasi

Certification

Untuk memastikan kualitas pelaksanaan


kegiatan audit, GIA didukung dengan tenaga
audit profesional dilengkapi sertifikasi audit
yang memadai. Daftar auditor bersertifikasi di
GIA adalah sebagai berikut.

To ensure the quality of its audit activities, GIA is


supported by professional and properly certified
auditors. The list of certified auditors in GIA is
as follows:

Audit Certification
Pre Managerial & Qualified Internal Auditor
Certified Fraud Examiner
Certified Information System Auditor
Certified Ethical Hacker
Certified Information System Manager
Enterprise Risk Management Certified Professional
Certified Risk Management Professional

300

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Total Employees as per 2014


33
1
3
1
1
3
1

Keep Progressing Forward

Grup Internal Audit (GIA)


Group Internal Audit (GIA)

Selain tenaga auditor bersertifikat, dalam rangka


memastikan pelaksanaan audit yang berkualitas
Astra merealisasikan bermacam pelatihan bagi
para auditor. Pelaksanaan program pelatihan
yang terstruktur dan berkelanjutan akan
memastikan bahwa semua tenaga auditor
memiliki keahlian dan pengalaman yang
memadai untuk melaksanakan proses audit
sesuai kebutuhan Perusahaan.

In addition to certified auditors, Astra also


ensures quality audit implementation by
organizing various training programs for
auditors. Structured and continuous training
programs assure that all auditors are well
equipped with appropriate skills and experience
to conduct audit activities as required by the
Company.

Kegiatan Grup Internal Audit di


Tahun 2014

Group Internal Audit Activities in


2014

Tujuan pelaksanaan audit adalah memberikan


suatu penilaian yang independen kepada
manajemen terhadap kecukupan dari sistem
pengendalian internal perusahaan dalam
mengelola risiko sesuai dengan harapan dari
manajemen.

The purpose of audit is to provide independent


assurance to the management with respect to
the adequacy of the Companys internal control
system in managing risks as expected by the
management.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

301

Grup Internal Audit (GIA)


Group Internal Audit (GIA)

302

Untuk itu, kegiatan audit dilakukan berbasis


risiko (risk based audit) dengan mengikuti
standar internasional dari Institute of Internal
Auditors (IIA) dan the Committe of Sponsoring
Organization of the Treadway Commission
(COSO).

To that end, audit activities are carried out on


a basis of risk (risk-based audit) and follow
the international standards established by
the Institute of Internal Auditors (IIA) and the
Committee of Sponsoring Organizations of the
Treadway Commission (COSO).

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi,


selain dijalankannya field audit GIA juga
menerapkan Continuous Audit/Surveillance.

To improve effectiveness and efficiency, other


than field audit, GIA also applies continuous
audit/surveillance.

Guna menjaga kualitas fungsi internal audit,


maka kegiatan Quality Assurance diterapkan
untuk memastikan proses audit dilaksanakan
sesuai dengan standar yang berlaku serta
memberikan potensi pengembangan.

To maintain internal audit quality, Quality


Assurance activities were conducted to
ensure that the audit process is performed
in accordance with applicable standards and
provides development opportunities.

Kegiatan untuk meningkatkan risk and control


awareness dilakukan melalui pemetaan proses
bisnis di unit bisnis melalui kerja sama dengan
internal audit di unit bisnis.

Activities to increase risk and control awareness


are carried out by mapping out business process
in business units in cooperation with internal
audit assigned to respective units.

Untuk menjaga kualitas staf Internal Audit,


maka telah disusun dan diimplementasikan
competency matrix di perusahaan.

To maintain the quality of Internal Audit


staff, a competency matrix is formulated and
implemented.

Selain itu, untuk mendukung efisiensi di unit


usaha, Grup Internal Audit telah memulai
inisiatif memfasilitasi kegiatan business process
improvement pada aspek pengendalian internal
di unit usaha.

Furthermore, to support business unit efficiency,


the GIA has put in place an initiative to facilitate
business process improvement activities with
regard to internal control.

Grup Internal Audit bekerja sama dengan pihak


Internal Audit di setiap unit usaha di Grup
Astra dan menyusun rencana kerja berdasarkan
Common Audit Universe. Penyusunan rencana
kerja melibatkan manajemen terkait dan wajib
disetujui oleh Direksi dan Komite Audit.

The GIA cooperates with Internal Audit units


throughout Astra Group and formulates a work
plan based on Common Audit Universe. The
work plan is developed in consultation with
relevant management and must be approved
by the Board of Directors and Audit Committee.

Secara periodik, laporan terkait dengan temuan,


tindak lanjut dan rekomendasi di laporkan
secara langsung kepada Direksi dan juga kepada
Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

Periodically, through the Audit Committee,


reports concerning findings, follow-up and
recommendations are presented directly to the
Board of Directors and Board of Commissioners.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Auditor Eksternal
External Auditor

Sesuai prinsip dasar tata kelola perusahaan,


yakni transparansi dan akuntabilitas, pada
setiap
penyelenggaraan
RUPS
Tahunan,
Perseroan menyajikan laporan keuangan yang
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
yang memiliki kredibilitas tinggi. Penunjukan
KAP dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor, antara lain: independensi,
reputasi dan kompetensi. Dalam melaksanakan
tugasnya, auditor eksternal berkewajiban
menjaga independensinya dengan berpedoman
pada standar audit yang diterbitkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia.

Pursuant to the transparency and accountability


principles of corporate governance, every year
for the purpose of the Annual General Meeting
of Shareholders (AGMS), the Company delivers
financial statements audited by a highly credible
public accountancy firm (KAP). The appointment
of a KAP considers a number of factors, including
independence, reputation and competence.
In the performance of its duties, the external
auditor must maintain its independence and
observe the audit standards of the Indonesian
Institute of Certified Public Accountants.

Kantor Akuntan Publik dan Akuntan

Public Accountant Firm and Accountant

Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan


Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan
untuk melakukan audit atas laporan keuangan
konsolidasian tahun buku 2014. Penunjukan
ini merupakan periode ke-5 sebagai auditor
eksternal Perseroan. Adapun Akuntan yang
menangani pelaporan tersebut adalah Irhoan
Tanudiredja, CPA, yang telah menangani
pekerjaan ini untuk periode ke-3.

The Company has appointed KAP Tanudiredja,


Wibisana & Rekan to audit the 2014 consolidated
financial statements. This was the Firms
5th appointment as the Companys external
auditor. The accountant in charge was Irhoan
Tanudiredja, CPA, who has been assigned this
position for the 3rd term.

PROFESI PENUNJANG PASAR


MODAL

CAPITAL MARKET SUPPORTING


PROFESSIONAL INSTITUTIONS

Selain
auditor
eksternal,
Astra
juga
menggunakan jasa profesional dari institusi
profesi penunjang pasar modal, yaitu antara lain
jasa penilai, aktuaris, dan lembaga pemeringkat.
Jumlah pembayaran keseluruhan untuk jasa
dari institusi-institusi tersebut, termasuk auditor
eksternal untuk tahun 2014 adalah sekitar Rp 36
miliar.

In addition to the external auditor, Astra also


engages professional services from the capital
market supporting professional institutions,
including appraisers, actuaries and ratings
agencies. The total amount paid for the services
of these institutions, including external auditor
in 2014 was Rp 36 billion.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

303

Kode Etik
Code of Conduct

304

Astra bertekad dan berupaya mencapai citacita Sejahtera Bersama Bangsa. Perusahaan
bertekad mewujudkan diri menjadi institusi
bisnis yang mendatangkan kemaslahatan, baik
kepada pemegang saham maupun bagi seluruh
pemangku kepentingan yang ada di bumi
pertiwi Indonesia.

Astra is firmed in its goal to Prosper with the


Nation. The Company aims to be a business
entity that brings measurable benefit for
shareholders and stakeholders in Indonesia.

Tekad Astra mewujudkan cita-cita tersebut


akan tercapai bila Perusahaan dapat hidup
dan tumbuh secara sehat dan berkelanjutan.
Pertumbuhan bisnis Astra yang berkelanjutan
niscaya akan menjadi motor pembangunan
bangsa
dan
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat Indonesia.

The endeavors of Astra to realize such a goal


will only be possible if the Company can sustain
sound growth in the long term. By achieving
sustainable development, Astra will become the
motor of this nations development and welfare
building.

Astra
meyakini
bahwa
keberlanjutan
perusahaan tersebut sangat dipengaruhi oleh
perilaku Perusahaan sebagai warga korporasi.
Oleh karenanya, sejak awal Astra meneguhkan
niatnya untuk menjadi warga korporasi
yang baik, yang bersikap dan berperilaku
selaras dengan hukum, peraturan dan etika,
mengimplementasikan
sistem
manajemen
yang efektif, serta memberikan manfaat bagi
masyarakat luas. Perusahaan memilih dan
menjalankan bisnis dengan memperhatikan
norma moral dan sosial serta kepentingan
masyarakat umum.

Astra believes that business sustainability


is highly influenced by the behavior of the
Company as a corporate citizen. Therefore,
since the beginning, Astra has affirmed its
commitment to becoming an exemplary
corporate citizen whose actions and conduct are
consistent with the law, regulations and ethical
standards; that implement a management
system effectively, and one that contributes
meaningfully to society. The Company chooses
to carry out its business activities by observing
moral and social norms as well as the interests
of the general public.

Dalam rangka mewujudkan Astra sebagai good


corporate citizen, Perusahaan telah menyusun
GCG Astra sebagai suatu pedoman perilaku
untuk menjadi panduan bagi segenap insan
Astra dalam bersikap dan berperilaku secara
pantas dan semestinya dalam mencapai cita-cita
Sejahtera Bersama Bangsa.

In order to become a good corporate citizen,


the Company has formulated Astra GCG that
guides the behavior of all individuals in Astra,
promoting proper conduct in order to attain the
aspiration of to Prosper with the Nation.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Kode Etik
Code of Conduct

Astra Code of Conduct yang merupakan


bagian dari GCG Astra dikembangkan sejak
tahun 2001, dan ditelaah kembali pada tahun
2012 dengan penyesuaian kebijakan sesuai
peraturan dan praktik-praktik yang berlaku saat
ini, untuk kemudian mulai pada tahun 2014
disosialisasikan baik di level pusat maupun linilini bisnisnya.

Astra Code of Conduct that makes up an


integral part of Astra GCG was established in
2001 and revisited in 2012 to make adjustments
to policies in line with the current regulations
and practices. Commencing in 2014, the Code of
Conduct was disseminated at central level and
across business units.

Astra Code of Conduct memuat hal-hal sebagai


berikut:
a. Pedoman etika bisnis dan etika kerja
b. Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris
c. Pedoman Sekretaris Perusahaan
d. Pedoman audit dan manajemen risiko
e. Pedoman securities dealing rules
f. Pedoman transaksi afiliasi dan transaksi
benturan kepentingan
g. Pedoman kebijakan donasi

The Astra Code of Conduct covers the following:


a. Business ethics and work ethics
b. Board of Directors and Board of Commissioners
guidelines
c. Corporate Secretary guidelines
d. Audit and risk management guidelines
e. Security guidelines
f. Affiliated transactions and conflict of interest
transactions guidelines
g. Donation policy guidelines

Astra Code of Conduct tersebut berlaku dan


wajib dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dewan
Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan
serta di setiap lini usaha. Penyimpangan
terhadap Astra Code of Conduct akan dikenakan
sanksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

Astras Code of Conduct is applicable to and


must be adhered to by all members of the
Board of Commissioners, Board of Directors and
Company employees in all business units. Noncompliance with the Astra Code of Conduct
is subject to penalties in accordance with the
Companys policies.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

305

Sistem Pelaporan Pelanggaran


Whistleblowing System

Melalui unit-unit yang aktif terlibat dalam


pengawasan, khususnya Grup Internal Audit,
Perusahaan memiliki mekanisme kerja yang
menerima laporan pelanggaran kode etik
Perusahaan, antara lain yang berindikasi
penyimpangan (fraud). Laporan pelanggaran
dapat juga disampaikan kepada Chief Corporate
Human Capital Development dan Chief
Corporate Secretary.

Through the units that are actively carrying


out oversight duties, especially Group Internal
Audit, the Company has in place a mechanism
to process reports concerning non-compliance
with the Companys Code of Conduct, among
others fraud. Reports of violations can also be
made to the Chief Corporate Human Capital
Development and Chief Corporate Secretary.

Perusahaan akan melakukan penelaahan atas


laporan dan mengambil tindakan-tindakan
yang diperlukan. Selain itu, Perusahaan akan
melakukan tindakan perbaikan yang dianggap
perlu guna mencegah terjadinya pelanggaran
yang sama.

The Company reviews all reports and takes


necessary and appropriate action. In addition,
the Company takes corrective action as necessary
to prevent violations from recurring.

Kepatuhan Hukum
Legal Compliance

306

Astra memiliki Divisi Group General Counsel


yang berfungsi untuk menangani kepentingan
Grup dari sisi hukum dan menjaga kepatuhan
Perusahaan
terhadap
peraturan
dan
perundangan yang berlaku.

Astra has a Group General Counsel Division,


whose function is to handle the Groups legal
interests and to safeguard the Companys
compliance with the prevailing laws and
regulations.

Per tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan


beserta segenap anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tidak terlibat dalam sengketa
hukum di pengadilan dan tidak dikenai sanksi
administratif oleh otoritas pasar modal maupun
otoritas lainnya yang memiliki dampak material
terhadap kinerja keuangan Perusahaan.

As of 31 December 2014, no members of the


Companys Board of Commissioners or Board
of Directors are involved in any litigations
or charged by any administrative sanctions
by the capital market authority, or any other
authorities, that have had a material impact on
the Companys financial performance.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Isu-Isu Signifikan
Significant Issues

Tidak ada isu signifikan yang dihadapi


Perusahaan pada tahun 2014, yang memiliki
dampak negatif terhadap kemampuan Astra
dalam melanjutkan usahanya sesuai dengan
rencana strategis yang telah ditetapkan.

Keep Progressing Forward

There are no significant issues in 2014 that


negatively impact the ability of Astra to carry
out its business activities in accordance with the
established strategic plan.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

307

Tanggungjawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility

308

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Sekilas CSR 2014


2014 CSR Highlights

Dalam mengarungi Journey to the Next Level, Astra


berkomitmen pada penguatan jati diri menekankan upaya

strengthening the core


untuk lebih memahami dan menghidupkan Catur Dharma
sebagai filosofi perusahaan
In its Journey to the Next Level, Astra is determined to strengthen its core, to
deepen its understanding of Catur Dharma and to reinvigorate the values as
the Company philosophy

Mewujudkan keyakinan bahwa kegiatan bisnis bukan hanya


berarti pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang
bagaimana berkontribusi untuk pembangunan Bangsa Indonesia
dan bagaimana berpartisipasi terhadap upaya menjaga serta
memperbaiki kelestarian lingkungan dengan merealisasikan
program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
berdasarkan 4 pilar kegiatan dan mengacu pada implementasi
Public Contribution Roadmap menuju Astra 2020
Enacting our belief that the aim of business activities is not merely profit growth;
business activities also seek to contribute to the development of the nation of Indonesia
and to partake in efforts for environmental preservation through the implementation of
corporate social responsibilities programs based on our four activity pillars and guided by
the Public Contribution Roadmap toward Astra 2020

3,3

Astra telah menanam lebih dari

Juta
Pohon

dalam kurun waktu 4 tahun terakhir


As for the environment, within the last four years,
Astra has planted more than 3.3 million trees

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

309

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

310

Bagi Astra, kegiatan bisnis bukan hanya berarti


pertumbuhan profit semata, tetapi juga tentang
bagaimana berkontribusi untuk pembangunan
Bangsa Indonesia dan bagaimana berpartisipasi
terhadap upaya menjaga serta memperbaiki
kelestarian lingkungan. Sejak awal berdirinya,
Astra memegang teguh keyakinan tersebut dan
mewujudkannya dengan senantiasa berupaya
menjadi inspirasi pembangunan, baik dari
sisi peningkatan kehidupan kemasyarakatan
maupun kelestarian lingkungan sekitar.

For Astra, profit growth is not the sole objective


of business activities. It is also important to
focus on ensuring that business contributes
meaningfully to the development of Indonesia
and environmental preservation. This view has
been an integral part of Astra from the day
of its inception. Evidencing this belief, Astra
always strives to be a champion of development,
helping others improves the quality of their lives
and furthering environmental sustainability.

Komitmen
untuk
berkontribusi
secara
bermartabat itulah yang kemudian melandasi
lahirnya Visi Astra 2020, yakni menjadi
perusahaan papan atas kebanggaan bangsa
dengan portofolio bisnis dengan kinerja
berkualitas dan mencakup banyak segi
kehidupan masyarakat. Untuk mencapainya
Astra mengharuskan pertumbuhan yang
berimbang melalui penerapan Strategic Triple
Roadmap secara konsisten, yaitu pertumbuhan
portofolio bisnis, sumber daya manusia, dan
kontribusi sosial dan lingkungan.

The Astra 2020 Vision is based on this commitment


to always offering serious contributions to
become a distinguished company and the pride
of the nation with a sound business portfolio
that encompasses the many aspects of society.
Astra steadfastly pursues balanced growth
through consistent implementation of the
Strategic Triple Roadmap that covers business,
human capital and social and environmental
roles.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Astra
menekankan
partisipasi
dalam
pembangunan berkelanjutan di Indonesia
melalui panduan strategi Public Contribution
Roadmap, yang diterapkan dengan inisiatif
SATU Indonesia (Semangat Astra Terpadu Untuk
Indonesia) sebagai langkah nyata Grup Astra
beserta sembilan yayasan nirlaba yang dibentuk
untuk memaksimalkan peran aktif pelaksanaan
empat pilar kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan tujuan memberikan
kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan
kualitas
kehidupan
kemasyarakatan
di
Indonesia.

Astras participation in sustainable development


in Indonesia is carried out with guidance from
the Public Contribution Roadmap, established
under the flagship SATU (Semangat Astra
Terpadu Untuk) Indonesia initiative. This
evidences the concrete actions of Astra Group
along with nine nonprofit foundations that have
been established to enable an optimum and
active role for the Company in implementing
the four pillars of corporate social responsibility.
Ultimately, the goal is to offer real contributions
to the welfare and wellbeing of Indonesians.

Dengan karsa, cipta dan karya terpadu Grup


Astra beserta yayasan nirlaba dimaksud bertekad
memberikan nilai tambah bagi kemajuan
bangsa Indonesia di bidang pendidikan,
pelestarian lingkungan, pelayanan kesehatan
dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
yang mendukung pendapatan ekonomi bagi
masyarakat luas.

The aspiration, endeavors and actions of Astra


Group and its foundations are synergized
toward a common goal of the betterment of
Indonesia as a nation through programs that
add value in areas of education, environmental
preservation, health care and small and medium
enterprise (SME) development, which is the key
economic pillar for many people.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

311

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

312

Tahun 2014 Astra mulai memasuki Journey ke 2


(Going to the Next Level and Next Landscape) dari
perjalanan menuju goal Pride of the Nation di
tahun 2020. Dalam rangka menciptakan landasan
kinerja lebih baik di masa mendatang, di tahun
2014 Astra semakin menggiatkan pelaksanaan
strategi Public Contribution Roadmap, sehingga
bersama-sama, mampu memanfaatkan momenmomen pertumbuhan pembangunan bangsa
sejalan dengan terbukanya pasar bebas ASEAN
(Masyarakat
Ekonomi
ASEAN/MEA)
dan
terealisasinya bonus demografi bagi Indonesia.

In 2014, Astra entered the second phase of


its journey (Going to the Next Level and Next
Landscape) on the path to becoming the
Pride of the Nation by 2020. To lay stronger
foundations for future growth, Astra also
reinforced its Public Contribution Roadmap
implementation in 2014. Together, Astra and
millions of Indonesians can capture growth
momentum in the era of the ASEAN Economic
Community (AEC) and leverage the demographic
bonus of Indonesia.

Untuk itu, pada tahun 2014 Astra merealisasikan


bantuan kepada lebih dari 13.262 sekolah,
menyalurkan 159.245 beasiswa, dan membina
28.199 guru. Astra juga turut serta dalam
pembinaan 915 posyandu dan pemberian
pelayanan kesehatan gratis kepada 94.296
pasien serta menyerahkan 126.452 kantong
darah. Melalui program Income Generating
Activity (IGA), Grup Astra dan Yayasan telah
melakukan pembinaan kepada 671 kelompok
Masyarakat, 8.646 UKM dengan total penerima
manfaat program sejumlah 32.262 orang. Di
bidang lingkungan, Astra telah menanam lebih
dari 3,3 juta pohon dalam kurun waktu 4 tahun
terakhir dan menyelesaikan pembangunan
Astra Sentul Eco Edu Tourism Forest seluas
100 ha di Sentul, Jawa Barat dari total 500 ha
yang direncanakan disamping menghijaukan
kawasan rawan abrasi di pantai dengan
menanam 805.346 pohon mangrove.

Throughout the year of 2014, Astra assisted over


13,262 schools, granted 159,245 scholarships
and trained 28.199 teachers. Astra mentored
915 integrated healthcare posts (Posyandu),
provided free medical treatment to 94.296
patients and donated 126.452 blood bags.
Through the Income Generating Activity (IGA)
program, Astra Group and its foundations
coached 671 community groups and 8,646
SMEs, with total program beneficiaries reaching
32,262 people. As for the environment, within
the last four years, Astra has planted more than
3.3 million trees and completed a 100-hectare
area of Astra Sentul Eco-Edu Tourism Forest, out
of a planned 500-hectare area, located in Sentul,
West Java. Astra also planted 805,346 mangrove
trees in coastal areas that are prone to erosion.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Selain itu, Grup Astra melaksanakan berbagai


inisiatif untuk mewujudkan budaya produksi
bersih di berbagai bidang, dalam rangka
menunjang aktivitas produksi yang jauh lebih
efisien, lebih ramah lingkungan, menghasilkan
lebih sedikit limbah, mendaur ulang limbah
yang bermanfaat sehingga dapat mengurangi
penggunaan sumber daya alam. Produksi bersih
juga terbukti mendukung strategi Astra untuk
efisiensi biaya dan sejalan dengan program
pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca.

Applying the same sustainable spirit to its


operations, Astra Group carried out various
initiatives that promoted a clean operations
culture in many aspects, in order to enable
efficient, eco-friendly production activities
that produce less waste. Some waste products
are also utilized to reduce the consumption of
non-renewable resources. Clean production is
consistent with Astras strategy to maintain cost
efficiency as well as in line with the governments
program to cut down greenhouse gas emissions.

Dalam mengarungi Journey to the Next Level,


Astra berkomitmen pada penguatan jati diri
menekankan upaya strengthening the core
untuk lebih memahami dan menghidupkan
Catur Dharma sebagai filosofi perusahaan dan
penerapan Astra Management System sebagai
kekuatan Astra dalam berbisnis dan meraih
pertumbuhan berkelanjutan.

In its Journey to the Next Level, Astra is


determined to strengthen its core, to deepen
its understanding of Catur Dharma and to
reinvigorate the values as the Company
philosophy. Astra will enhance the Astra
Management System implementation, as the
Companys core strength in conducting business
and realizing sustainable growth.

Data Perkembangan Public Contribution Roadmap


Data on Public Contribution Roadmap
Pilar
Pillar

Pendidikan
Education

Lingkungan
Environment

Program
Programs
Beasiswa
Scholarship
Sekolah Binaan
(Hardware, Brainware, Software)
Development of Schools
(Hardware, Brainware, Software)
Guru yang dibina
Trained teachers
Penanaman Pohon (all)
Tree planting (total)
Pohon Mangrove
Mangrove trees
MOKESA

Kesehatan
Health

IGA

2014
159,245

13,262

28,199
3,333,456
805,346
94,296

Pembinaan Posyandu
Posyandu development
Kantong Darah
Blood bags
IGA Grup Astra
IGA Astra Group
Masyarakat penerima program
Beneficiaries
Pembinaan UMKM YDBA
YDBA MSME Development
Penyerapan tenaga kerja
Employment

Keep Progressing Forward

915
126,452
671
32,262
8,646
57,837

Keterangan
Description
Paket Beasiswa
Scholarship
Sekolah
Schools
Guru
Teachers
Pohon
Trees
Mangrove
Pasien
Patients
Posyandu
Kantong Darah
Blood Bags
Kelompok IGA
IGA groups
Orang
Persons
UMKM
MSME
Orang
Persons

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

313

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

314

Pengelolaan Lingkungan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(LK3) di Tahun 2014

Environment, Health and Safety


(EHS) in 2014

Pengelolaan LK3 mencakup penanganan


setiap aspek yang terkait dengan kegiatan
produksi dan operasional di setiap instalasi
Astra, dengan memperhatikan dampak yang
dihasilkan terhadap karyawan, masyarakat, dan
lingkungan hidup sekitar.

EHS management covers all production and


operational activities in all of Astras facilities.
EHS considers impacts on employees, the
community and the environment.

Kebijakan LK3

EHS Policy

Astra menerapkan kebijakan agar setiap


perusahaan Astra mematuhi dan menegakkan
peraturan
terkait
dengan
kelestarian
lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja (LK3) baik di tatanan nasional maupun
internasional. Tujuan dari pelaksanaan kebijakan
LK3 adalah meminimalkan dampak negatif dan
memaksimalkan dampak positif yang dihasilkan
dari kegiatan bisnis.

Astra requires that all company groups comply


with established policies and enforced national
and international regulations concerning
environment, health and safety (EHS). The
objective of EHS policy enforcement is to
minimize adverse impacts while maximizing
the positive effects of the Company business
activities.

Kebijakan LK3 Astra menganut pada rangkaian


penilaian terhadap 16 kriteria spesifik sesuai jenis
bisnis dalam Astra Green Company (AGC), yang
telah berfungsi sebagai sistem panduan dan
pengukur pencapaian kinerja LK3 oleh masingmasing unit bisnis sejak pertama diterapkan
pada tahun 1999. Panduan AGC senantiasa
ditinjau dan disempurnakan secara berkala,
sesuai dengan peraturan dan perkembangan

Astras EHS policy includes an evaluation process


using 16 specific criteria of Astra Green Company
(AGC) in accordance with the Companys business
areas. AGC has been the guideline system and
EHS performance indicator, measuring the
environmental performance of each business
unit since 1999. AGC guidelines are continually
revisited and enhanced to ensure conformity
to the latest regulations and environmental

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

isu lingkungan terkini. Menyusul peninjauan


terhadap 3 kriteria (manufaktur, pertambangan
dan perkebunan) di tahun 2013, pada tahun
2014, kembali dilakukan peninjauan terhadap
11 kriteria penilaian dalam AGC. Penyesuaian
dilakukan karena adanya peraturan baru di
bidang lingkungan & K3, panduan Behavior
Based Safety, standar Green Building serta
standar Contractor Safety Management System.

issues. Following evaluation against three


criteria (manufacturing, mining and plantation)
in 2013, in 2014 evaluation was conducted
against 11 criteria. A number of improvements
were made pursuant to new environmental
& OHS regulations on behavior-based safety,
green building standards and contractor safety
management system standards.

Secara garis besar, AGC terdiri dari beberapa


kriteria LK3 yang meliputi:
Green Strategy bagi manajemen puncak
dalam memberikan komitmen, menyusun
rencana, menelaah, dan mendokumentasikan
sistem;
Green Process untuk pengembangan proses
bisnis yang aman, nyaman dan bersih
Green Product untuk pembuatan produkproduk yang aman dan ramah bagi
lingkungan, termasuk juga dalam hal layanan
Green Employees untuk meningkatkan
kepedulian
dan
kompetensi
dalam
pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja
dan kesehatan serta inovasi dalam LK3

AGC is comprised of a series of EHS criteria that


include:
Green Strategy applies to management
commitment, planning, review and system
documentation;
Green Process applies to safe, comfortable
and clean business process development;
Green Product applies to the production of
eco-friendly products and services;
Green Employees applies to increasing
awareness and competence in managing the
environment and safe and healthy practices,
as well as EHS innovations.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

315

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sertifikasi Perusahaan

Company Certification

Kegiatan operasional Astra yang tersebar


dalam cakupan wilayah dan industri yang luas
di seluruh tanah air menerapkan sistem kerja
serta standar mutu dan operasional berkaliber
internasional yang berlaku di masing-masing
industri bisnisnya.

Astras operational activities extend over wide


areas and industry lines in the country. All
operations comply with international work
systems as well as quality and operational
standards in accordance with their businesses.

Astra telah memiliki sertifikasi lokal dan


internasional untuk seluruh sistem produksi dan
operasional. Informasi terkait sertifikasi yang
telah diraih dapat dilihat pada tabel daftar
sertifikasi di Laporan Keberlanjutan.

Astra has obtained local and international


certification for its entire production and
operational system. Information on certification
is presented in the table of lists of certificates in
the Sustainability Report.

Realisasi Kegiatan di Bidang


Pengelolaan Kinerja Lingkungan
Astra menerapkan program pengelolaan
kinerja lingkungan dalam setiap kegiatan
operasionalnya,
bukan
hanya
sekedar
memenuhi tutuntan regulasi maupun wujud
pertanggungjawaban, namun menunjukkan
komitmen tinggi Astra dalam membantu
upaya menjaga keseimbangan alam serta
meningkatkan kualitas lingkungan untuk
menunjang pembangunan bangsa dan untuk
kehidupan generasi mendatang yang lebih baik.
Pada kegiatan operasional, Astra menekankan
pelaksanaan
program
lingkungan
dan
pemantauan baku mutu lingkungan yang

316

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Activities in the Management of


Environmental Performance
Astras
environmental
performance
management applies to all operational
activities. The goal is not only to satisfy
regulatory requirements, but more importantly
to demonstrate Astras responsibility and strong
commitment to environmental preservation and
the improvement of environmental quality for
the benefit of this nations development and for
future generations.
Operational activities in Astra emphasize
environmental
programs
and
systematic
monitoring of environmental standards to meet

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

sistematis agar memenuhi ketentuan regulasi


dibidang lingkungan. Fokus program terdiri
dari:
1. Program efisiensi sumber daya alam melalui
penerapan program cleaner production,
antara lain langkah-langkah daur ulang air;
2. Program efisiensi energi dan penurunan emisi
Gas Rumah Kaca (GRK) dan bahan perusak
ozone (BPO), antara lain langkah-langkah
efisiensi penggunaan listrik, dan bahan
bakar, serta investasi teknologi produksi yang
lebih ramah lingkungan;
3. Penegakan aturan lingkungan untuk pihak
ketiga (kontraktor, outsource) secara tegas
dan konsisten; dan
4. Program pengurangan limbah.

regulatory obligations. The programs areas of


focus are:

Di bidang llingkungan, Astra berkomitmen


menjalankan
dan
menciptakan
proses
produksi yang ramah lingkungan. Astra juga
berkomitmen untuk menjalankan program
pengelolaan lingkungan dengan melaksanakan
program efisiensi sumber daya alam, program
minimalisasi limbah serta melakukan konservasi
energi. Hal tersebut dilakukan melalui
penerapan progam 6R (Reduce, Reuse, Recycle,
Recovery, Refine, Retrieve to Energy) yang
memastikan terciptanya sistem operasional
produksi hijau yang ramah lingkungan.

Astra is dedicated to implementing and


creating a green production process for the
benefit of the environment. Astra is also
committed to implementing environmental
management programs that include naturalresource efficiency programs, waste reduction
and energy conservation. These goals are to
be achieved through the 6R principles (Reduce,
Reuse, Recycle, Recovery, Refine, Retrieve to
Energy) that ensure green production processes
and operational systems are in place.

Keep Progressing Forward

1. Natural-resource efficiency programs through


cleaner production programs, e.g. water
recycling;
2. Energy
efficiency
and
reduction
of
greenhouse gas (GHC) emissions and use of
ozone depleting substances (ODS), through
efficient consumption of electricity and fuel
and investing in environmentally friendly
production technology;
3. Consistent and firm environmental-regulation
enforcement on third parties (contractors);
4. Waste reduction programs.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

317

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

318

Realisasi Kegiatan di Bidang


Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Activities in Occupational Health and


Safety

Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi
proses bisnis yang aman, nyaman dan bersih
(Green Process) wujud penerapan Green
Strategy dengan tujuan melindungi keamanan
dan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

Programs related to occupational health and


safety (OHS) are part of the safe, comfortable
and clean business process implementation
(Green Process), and an extension of the Green
Strategy that aims to sustain employee safety
and convenience at work.

Dalam
pelaksanaan
aspek
K3,
Astra
menitikberatkan pencapaian zero workplace
incident dengan penekanan pada pencatatan,
analisis, dan antisipasi insiden melalui program
Behavior-based Safety Awareness secara
konsisten. Penggunaan alat pelindung diri
dan alat pengamanan dalam proses kerja juga
diiringi dengan penciptaan budaya kerja yang
aman melalui proses sosialisasi berkelanjutan di
lapangan. Astra juga menerapkan penegakan
aturan kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap pihak ketiga (kontraktor/outsource)
dalam kegiatan produksinya.

In terms of OHS, Astra prioritizes zero workplace


incidents through thorough documentation,
analysis and incident anticipation supported by
a behavior-based safety awareness program that
is regularly conducted. Astra promotes the use of
personal protective and safety equipment when
handling operations and consistently advocates
safety culture through continuous socialization
activities on field. Astra also enforces OHS rules
to its third party counterparts (contractors/
outsourced staff) in their production processes.

Dampak Keuangan dari Kegiatan LK3

Financial Impact of EHS Activities

Astra tidak menargetkan jumlah biaya dalam


pemenuhan kinerja terkait K3. Biaya terkait
K3 merupakan kewenangan unit bisnis sesuai
dengan karakteristik kegiatan operasional
yang dijalankan. Kinerja pencapaian LK3 diukur
dengan rangkaian kriteria penilaian dalam
Astra Green Company (AGC). Evaluasi kinerja

Astra does not stipulate a corporate-wide EHS


budget allocation policy. Decisions on costs
related to EHS are at the discretion of business
units; budgets are appropriated in accordance
with the characteristics of their operational
activities. To measure EHS performance, a
set of evaluation criteria is established in the

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

dilakukan secara berjenjang melalui Corporate


Assessment, Group Assessment, dan SelfAssessment. Peringkat pencapaian ditentukan
dalam kategori Emas, Hijau, Biru, Merah
dan Hitam, berurutan sebagai tingkat tertinggi
hingga terendah.

AGC framework. Structured performance


evaluation consists of corporate assessment,
group assessment and self-assessment, while
achievement ratings, from the highest to the
lowest, are Gold, Green, Blue, Red and
Black.

Untuk tahun 2014, Astra melakukan penilaian


kinerja K3 sesuai kriteria AGC terhadap 505
(2013: 466) dari total 1187 (2013: 1.077)
instalasi perusahaan di Grup Astra, dengan hasil
penilaian sebagai berikut:

In 2014, EHS performance evaluation using AGC


criteria was conducted on 505 (2013: 466) of the
total 1187 (2013: 1,077) members of Astra Group.
The results of the evaluation are as follows:

Prosentase Kinerja AGC Grup Astra 2014


Astra Group AGC Performance Percentage

5 (1%)
Hitam
46 (10%)

9 (1%)
Merah

Black

Red

Emas
Gold

124 (24%)
Biru

2014

Blue

321 (64%)
Hijau

Green

One positive effect for Astra Group of


environmental management programs is the
efficient use of natural resources and energy in
relation to growth of production volume and
Company income, as presented in the following
chart:

Dampak positif lain yang memberi manfaat


bagi Grup Astra adalah terkelolanya volume
penggunaan sumber daya alam dan energi
dibadingkan pertumbuhan volume produksi
maupun pendapatan perusahaan seperti
tergambar pada grafik berikut:

Data Penggunaan Energi dan Sumber Daya Alam


Efficiency of Energy & Natural Resources
142.8
125.2
113.31

109.02

34.50
25.41

32.81

Air (x10 m3)


Water (x10 m3)

28.27

Listrik (x104 Kwh)


Electricity (x104 Kwh)

Solar (x105 L)
Diesel Fuel (x105 L)

Keep Progressing Forward

Oli (x105 L)
Lubricants (x105 L)

2013
2014

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

319

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

320

Pengelolaan CSR di Tahun 2014

CSR Management in 2014

Komitmen terhadap pembangunan kehidupan


kemasyarakatan sebagai wujud realisasi Public
Contribution Roadmap dilaksanakan oleh
Grup Astra bersama dengan sembilan Yayasan
Astra dengan bekerja sama bahu membahu
memberikan kontribusi yang signifikan dalam
pembangunan nasional. Melalui koordinasi
dan sinergi yang menyeluruh mulai tingkat
korporasi hingga di tingkat lokasi instalasi Astra,
pengembangan dan implementasi programprogram
kemasyarakatan
yang
inovatif
menjadi sarana bagi terciptanya peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Koordinasi
menyeluruh tersebut adalah strategi Astra
dalam mewujudkan tekad bertumbuh bersama
masyarakat guna memastikan terjadinya
distribusi manfaat pengembangan bisnis yang
merata yang pada akhirnya menjamin terjadinya
pembangunan yang berkelanjutan.

Commitment to community betterment is the


basis of Astras Public Contribution Roadmap
and is enacted by Astra Group and nine Astra
foundations. The entities work together to bring
about a meaningful contribution to national
development. Through coordination and
synergy that encompass the entire group, from
corporate level to Astras facilities, community
programs are developed and implemented.
The innovative programs have enabled welfare
improvement among the Indonesian people.
Comprehensive coordination is Astras strategy
that embodies the Companys commitment
to growing with the nation, ensuring equal
distribution of development benefits that will
in turn assure that sustainable development will
take place.

Program dan Kebijakan CSR

CSR Program and Policy

Program CSR Astra meliputi empat pilar utama


yaitu:
Pendidikan: program yang difokuskan pada
wilayah miskin disekeliling lokasi Grup Astra,
khususnya di tingkat pendidikan dasar dan
menengah
SME/IGA: Fokus pada sub-kontraktor Astra
dan komunitas lokal disetiap wilayah operasi
Grup Astra
Lingkungan: Fokus pada program konservasi
dan pencegahan polusi.

Astras CSR programs consist of four key pillars,


namely:
Education: education programs focus on
impoverished areas around Astra Group
locations and prioritize elementary and
secondary education.
SME/IGA: focuses on Astras subcontractors
and local communities in each Astra Group
operational area.
Environment: focuses largely on conservation
and pollution-prevention programs.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Kesehatan: fokus pada masalah kesehatan ibu


dan anak, bekerja sama dengan pemerintah
dan masyarakat setempat.

Health: focusing on maternal and child


health, the programs cooperate with the
government and local communities.

Astra mengawali penetapan program pada


masing-masing pilar CSR, dengan melakukan
pemetaan sosial guna mendapatkan gambaran
kondisi masyarakat di sekitar daerah tujuan
program.
Selanjutnya
dilakukan
dialog
partisipatif dengan kelompok dan tokoh
masyarakat
setempat
untuk
memahami
berbagai harapan, kepentingan juga sumber
daya yang tersedia. Pada tahap akhir dilakukan
proses perencanaan dan implementasinya,
dengan tetap melibatkan para pihak terkait,
agar lebih menjamin pengertian dan rasa
memiliki dari seluruh pemangku kepentingan
terhadap program yang dijalankan tersebut.

The programs of each CSR pillar are designed


by phases; the first is conducting social mapping
to garner insights on the conditions in target
communities. The second phase is participatory
dialog with members and leaders of the
community to learn of their aspirations, interests
and resources. The third phase is planning and
implementation, where the involvement of local
stakeholders is maintained for the benefit of
knowledge sharing and sense of ownership of
the programs among stakeholders.

Untuk tahun 2014, Astra menetapkan kebijakan


pencapaian
Implementasi
Astra
Friendly
Company minimal dengan peringkat bintang
4 dan melakukan pemetaan peringkat
pencapaian AFC untuk setiap instalasinya,
sebagai bagian dari upaya menuju visi Astra
2020.

In 2014, Astra established a policy of minimum


4-Star rating of Astra Friendly Company
achievement. The AFC performance of each
facility was also assessed and benchmarked.
These steps are part of the journey toward the
Astra 2020 vision.

Realisasi Kegiatan CSR

CSR Activities

Astra merealisasikan kegiatan CSR yang terfokus


pada empat pilar utama, yakni Pendidikan,
SME/IGA, Lingkungan, dan Kesehatan. Program
CSR direaliasaikan pada berbagai tingkatan,
meliputi program korporat yang diturunkan
dari Kantor Pusat Astra International, individu
perusahaan Astra hingga jaringan value chain.

Astras CSR pillars consist of four primary pillars:


Education, SME/IGA, Environment and Health.
CSR programs are realized at various levels
of the Company, from corporate programs
initiated by Astra International Head Office, to
Group initiatives, to value chain networks.

Informasi lebih detil atas program dan


kegiatan CSR Astra dapat dilihat pada Laporan
Keberlanjutan Astra tahun 2014.

A detailed disclosure of Astras CSR programs


and activities are presented in Astras 2014
Sustainability Report.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

321

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

322

Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR

Financial Impact of CSR Activities

Astra tidak menentukan kebijakan jumlah biaya


dalam pemenuhan kinerja terkait kegiatan
CSR unit-unit usaha. Biaya pelaksanaan CSR
merupakan kewenangan unit bisnis sesuai
dengan kondisi lingkungan setempat. Sementara
pencapaian program CSR diukur dengan
menggunakan rangkaian kriteria dalam Astra
Friendly Company (AFC), yang dikembangkan
pada tahun 2005 sebagai mekanisme penilaian
terhadap kualitas hubungan sosial perusahaan
dengan seluruh pemangku kepentingan
internal maupun eksternal, termasuk dalam
mengantisipasi dampak sosial guna membangun
hubungan yang semakin baik dalam jangka
panjang.

Astra does not stipulate a corporate-wide


CSR budget allocation policy. Decisions on
costs related to CSR are the responsibility of
business units and budgets are appropriated
in accordance with the characteristics of
their operational activities. To measure CSR
performance, Astra uses a set of criteria detailed
in Astra Friendly Company (AFC). Developed in
2005, AFC is an evaluation tool to measure the
quality of a companys social relationship with
its stakeholders both internal and external
including anticipation of social impacts,
with the purpose of ensuring solid long-term
relationships.

Penilaian bagi instalasi Astra diberikan dengan


kategori bintang 5, 4, 3, 2, 1 berurutan
dari pencapaian peringkat tertinggi hingga
terendah, melalui proses Corporate Assessment,
Group Assessment, dan Self-Assessment yang
dilakukan secara berkala.

Performance rating for Astras facilities, from


the highest to the lowest rating, is 5, 4, 3,
2, 1-star category. Evaluation is conducted
periodically through corporate assessment,
group assessment and self-assessment processes.

Adapun hasil pencapaian penilaian kriteria


AFC pada tahun 2014 terhadap 258 (2013:
214) instalasi perusahaan di Grup Astra, adalah
sebagai berikut:

The result of AFC evaluation in 2014, carried out


on 258 (2013:214) Astra Groups facilities, is as
follows:

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Peringkat Pencapaian Astra Friendly Company


Astra Friendly Company Performance Results

Bintang 2
2 Star

Bintang 1
0% (1) 0% (0)
37% (59)
1 Star

Bintang 5
5 Star

22% (98)
Bintang 3

2014

3 Star

38% (100)
Bintang 4

4 Star

Pengelolaan Tanggung Jawab


kepada Konsumen di Tahun 2014

Responsibility to Consumers in
2014

Salah satu butir dari filosofi Catur Dharma,


berbunyi Memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pelanggan. Bagi Astra makna yang
terkandung dalam filosofi tersebut harus
dilaksanakan sepenuh hati untuk menjamin
keberlangsungan usaha dalam jangka panjang,
apapun kondisi yang dihadapi. Oleh karenanya
seluruh jajaran perusahaan dan karyawan
Astra senantiasa memiliki semangat yang kuat
dalam menghadirkan produk dan layanan yang
terbaik pada seluruh industri yang dijalani, serta
memiliki semangat memberikan solusi kepada
pelanggan atas permasalahan yang dihadapi
sehubungan dengan penggunaan produk dan
jasa Grup Astra.

One of the principles of Catur Dharma reads,


To provide the best service to customers. For
Astra, realizing the message contained in this
principle is paramount to ensure long-term
business continuity irrespective of business
environment. Therefore, management teams
and all employees in Astra are always highly
committed to producing the best products
and services in all of their industry lines, and
dedicated to resolving customers issues related
to the utilization of Astra Groups products and
services.

Kebijakan Konsumen

Consumer Policy

Astra
senantiasa
menerapkan
kebijakan
prosedur dan proses internal yang selaras
dengan peraturan perundang-undangan dalam
hal perlindungan konsumen. Astra konsisten
menerapkan
standar
pelayanan
kepada
konsumen menggunakan prinsip Quality,
Cost, Delivery, Safety, Moral dan Environment
(QCDSME). Oleh karenanya, setiap perusahaan
Astra berupaya memberikan pelayan terbaik
yang menyeluruh sehingga perlindungan
akan hak dan kepentingan pelanggan, juga
perlindungan terhadap bisnis Astra senantiasa
terjaga.

With respect to consumer protection, Astra


always enforces internal policies and procedures
that observe the prevailing laws and regulations.
Astra consistently implements service standards
based on the principles of quality, cost, delivery,
safety, morals and Environment (QCDSME).
Therefore, all companies in Astra always offer
the best and most comprehensive services to
customers, ensuring that the rights and interests
of consumers and Astra, ultimately, are fulfilled.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

323

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

324

Realisasi Kegiatan Tanggung Jawab


Konsumen

Activities in Responsibility to
Consumers

Astra menerapkan beberapa aspek-aspek


penting sehubungan tanggung jawab terhadap
konsumen, sebagai berikut:

Astra takes great care of the following aspects


in respect of its responsibilities to consumers:

1. Kualitas dan Inovasi Produk


Untuk menjadi kebanggan bangsa, Astra tidak
hanya menjalankan bisnis untuk mengejar
profit semata. Astra mengembangkan
bisnis dalam rangka memberi kesempatan
pertumbuhan dan penguasaan teknologi
yang lebih luas bagi Indonesia, untuk itu
Astra melakukan berbagai inovasi dalam
pengembangan bisnisnya. Dengan inovasi,
Astra dapat mengembangkan produk
dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, memberikan kesempatan untuk
penguasaan dan pengembangan teknologi,
serta memperluas nilai tambah Astra kepada
pelanggan.

1. Product Quality and Innovation


To be the pride of the nation, the objectives
of Astras business undertakings are not
limited to profit. Astra develops its business
to also create ample opportunities for growth
and technology mastery for Indonesia, which
prompts Astra to carry out various innovations
in its business development activities.
Innovation enables Astra to develop products
and services that meet customers needs,
create opportunity for technology mastery
and advancement and enhance the added
value that Astra offers to customers.

2. Kepuasan Pelanggan
Kecintaan pelanggan pada produk Astra
menjadikan
tumbuhnya
komunitaskomunitas otomotif di seluruh Indonesia.
Grup otomotif Astra berinteraksi dengan
komunitas-komunitas ini dalam bentuk
dukungan kegiatan hingga seluk beluk
produk, termasuk pelibatan komunitas
otomotif dalam pengembangan dan sosialisasi
cara berkendara yang aman sehingga
mereka dapat berperan sebagai agen-agen
perubahan berkendara yang aman. Sosialisasi
dan pelatihan cara berkendara yang aman
adalah salah satu bentuk perluasan tanggung
jawab Astra terhadap produknya.

2. Customer Satisfaction
Customers loyalty to Astra products has
inspired the establishment of automotive
communities
across
Indonesia.
Astra
automotive group interacts with the
communities, provides support for their
activities, imparts product knowledge and
engages them in campaigns such as safe
driving, which is a way to leverage them as
agents of change with respect to driving
behavior. Safe-driving socialization and
training is part of Astras responsibilities to its
products.

3. Komunikasi dan Layanan Pelanggan


Astra membuka saluran komunikasi bagi para
pelanggan melalui layanan customer service
di outlet Astra, telepon hotline service, media
cetak, media elektronik (online), atau melalui
email di website Perusahaan. Pelanggan
dapat dengan mudah memberikan masukan,
kritik (keluhan) dan saran kepada Astra.

3. Communication and Customer Service


Astra operates communication channels
for customers through customer service
at Astra outlets, a hotline service, print
media, electronic media and the Companys
website. Customers can conveniently deliver
feedback, complaints and input to Astra.
All feedback from customers is monitored,

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Seluruh masukan yang diterima, selanjutnya


akan dipantau, dipelajari, ditindaklanjuti,
dan kemudian diberikan solusi yang memadai
sesuai keinginan pelanggan.

assessed, followed up and resolved to meet


the expectations of customers.

4. Extended Producer Responsibility


Atau disebut juga tanggung jawab
produsen terhadap dampak proses produksi
dan produk yang dihasilkan, merupakan
kebijakan baru Astra. Dalam hal ini Astra
meyakini bahwa sebagai produsen jasa
maupun barang dengan jumlah pelanggan
yang substansial, perilaku pelanggan dapat
dipengaruhi oleh kualitas atau dipengaruhi
oleh cara penggunaan produk dan jasa
yang benar. Perilaku tersebut pada akhirnya
dapat membentuk karakter bangsa secara
keseluruhan.

4. Extended Producer Responsibility


Extended producer responsibility means the
producers responsibility to the impact of the
production process as well as the products,
and is a new Astra policy. As a service and
goods producer with a large customer base,
Astra believes that proper utilization of
products and services can influence customer
behavior, which will ultimately contribute to
the overall character of the nation.

Sebagai perusahaan yang menjunjung


tinggi etika dan martabat, Astra merasa
bertanggung jawab untuk memberikan
edukasi bagaimana menggunakan produk
dan jasa yang ditawarkan dengan benar, dan
dengan demikian telah berpartisipasi pada
pembentukan karakter bangsa Indonesia
menjadi semakin bermartabat di dalam
pergaulan masyarakat maupun antar bangsa.

As a company that observes ethics and


dignity, Astra believes that it is responsible
for educating customers on the proper usage
of its products and services, and thereby
participates in developing a respectable
Indonesian society as part of the global
community.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

325

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

326

Salah satu program yang dilaksanakan dalam


kaitan ini adalah program Indonesia, Ayo Aman
Berlalu Lintas, program ini merupakan bentuk
program tanggung jawab sosial Astra bagi
stakeholder dimana Astra sebagai salah satu
produsen otomotif terbesar di Indonesia turut
berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan
program tertib berlalu lintas. Adapun beberapa
bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi:
Talkshow keselamatan berlalu lintas di
radio; pembangunan taman lalu lintas Astra;
pendidikan mengenai etika berlalu lintas; safety
riding dan safety driving training bagi customer
dan masyarakat; dan pembagian booklet
mengenai cara Aman Berlalu Lintas kepada
pengendara di jalanan.

One of the programs enacted from this


commitment is Indonesia, Ayo Aman Berlalu
Lintas (Indonesia, Lets Practice Road Safety)
campaign, a realization of Astras social
responsibility to its stakeholders. As one of the
largest automotive manufacturers in Indonesia,
Astra seeks to actively participate in campaigning
for road safety. Activities under this campaign
include: road safety radio talkshows; Astra
traffic-park development; driving behavior
education; safe-driving training for customers
and communities; and the distribution of safedriving booklets to motorists.

YAYASAN

FOUNDATION

Astra kini memiliki sembilan yayasan di


bawah naungan Grup Astra. Tujuan pendirian
yayasan tersebut adalah menyatukan dan
mengembangkan potensi seluruh pemangku
kepentingan Grup Astra baik dari dalam
kalangan internal maupun eksternal sebagai
penerima manfaat. Dalam rangka optimalisasi
pelaksanaan kegiatan, Astra dan yayasanyayasan tersebut senantiasa berkoordinasi
erat dalam melakukan proses perencanaan
dan pelaksanaan hingga evaluasi program
agar memberikan manfaat nyata bagi seluruh
penerima manfaat maupun para pemangku
kepentingan.

Today, Astra Group has nine foundations


established to synergize and develop the
potential of all stakeholders of Astra Group, both
internal and external stakeholders, as program
beneficiaries. To optimize their activities,
Astra and the foundations have optimized
close coordination relationships for program
planning, implementation and evaluation to
ensure that all beneficiaries and stakeholders
always receive real benefits.

Berikut adalah profil Yayasan Astra serta fokus


kegiatan yang dilaksanakan.

The following section presents the profiles and


focus of the activities of Astras foundations.

Yayasan Toyota Astra (YTA)

Yayasan Toyota Astra (YTA)

Yayasan Toyota Astra (YTA) didirikan pada


tahun 1974 oleh PT Astra International Tbk
dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi dan
misi untuk turut serta dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui program penyediaan
bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan
pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains
dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan
dan buku-buku, terutama teknologi otomotif.

Toyota Astra Foundation (YTA) was established


in 1974 by PT Astra International Tbk and PT
Toyota Astra Motor. YTAs vision and mission
is to participate in educating the nation
through grants and funding for educational
activities, research and science and technology
development, teaching aids and text books,
especially automotive-related. YTA focuses on
improving education quality for elementary

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Fokus program YTA yaitu pada program


peningkatan kualitas pendidikan bagi pelajarpelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah
Atas, serta kepada staf pengajar perguruan
tinggi negeri yang melakukan penelitian
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Master atau Doktor.

to high school students and lecturers in public


universities who are undertaking research
projects for their Masters or Doctorate degree.

Untuk tahun 2014, YTA memberikan dana


beasiswa kepada 3.080 siswa, sehingga total
akumulasi penerima beasiswa YTA menjadi
92.697 siswa, terdiri dari: 74.628 penerima siswa
SD/SMP/SMA, 17.571 penerima mahasiswa S-1
dan 498 penerima program S-2/S-3. Disamping
itu YTA juga memberikan alat peraga pendidikan
teknik berupa 30 unit mesin 1TR/2TR (Innova/
Fortuner), termasuk 460 buku dan 23 wallchart
serta 53 pcs DVD Manual Book 1TR/2TR.

In 2014, YTA provided scholarships to 3,080


students, increasing the total YTA scholarship
recipients to 92.697 students consisting of:
74.628 elementary and secondary school
students, 17.571 undergraduate students and
498 Masters and Doctorate degree candidates.
YTA also donated 30 units of 1TR/2TR (Innova/
Fortuner) engines, 460 books, 23 wallcharts and
53 pcs. of 1TR/2TR manual DVD.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

Dharma Bhakti Astra Foundation


(YDBA)

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) didirikan


oleh Om William Soeryadjaya pada tanggal 2
Mei 1980 sebagai perwujudan cita-cita Astra
untuk Sejahtera Bersama Bangsa. YDBA
memiliki visi untuk menjadi institusi terbaik di
bidang pembinaan dan pengembangan UMKM

Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA)


was established on 2 May 1980 by William
Soeryadjaya to realize Astras vision to Grow
with the Nation. YDBA aims to be the best
institution that fosters and develops MSME in
Indonesia. Its programs are focused on MSME

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

327

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

328

di tanah air melalui program yang terfokus


pada UMKM dari jajaran subkontraktor, vendor
dan bengkel yang terkait dengan bisnis-bisnis
value chain Grup Astra serta pemberdayaan
usaha ekonomi masyarakat di lingkungan
sekitar Grup Astra. Program pembinaan YDBA
diberikan melalui peningkatan ketrampilan
teknik, manajemen, pemasaran, pembiayaan
dan teknologi informasi kepada pelaku UKM.

subcontractors, vendors and workshops that


are part of Astra Groups value chain as well as
on the economic development of communities
around Astra Groups environment. YDBA
development programs for MSMEs target
technical, management and marketing skills as
well as financing and information technology.

Hingga tahun 2014, YDBA telah mendampingi


sekitar 8.646 UMKM, 552 training mekanik,
10 pendirian LPB, 12 pendirian LKM, 81
UKM Mandiri, dan 1.083 UKM subkon Astra.
Sementara jumlah penyerapan tenaga kerja
mencapai 57.387 orang.

Throughout 2014, YDBA worked with


approximately 8,646 MSMEs, trained 552
mechanics and established 10 LPBs, 12 LKMs and
81 Independent SMEs, as well as assisting 1.083
Astra SME subcontractors. Meanwhile, the total
employment reached 56,770 employees.

Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI)


Politeknik Manufaktur Astra (Polman
Astra)

Astra Bina Ilmu Foundation (YABI)


Astra Manufacturing Polytechnique
(Polman Astra)

Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) didirikan pada


tahun 1995 dengan nama Yayasan Federal Bina
Ilmu (YFBI) yang membawahi Akademi Teknik
Federal (ATF) oleh PT Federal Motor (sekarang
menjadi PT Astra Honda Motor). Seiring dengan
perkembangan bisnis, pada tahun 2001 (YFBI)
berubah menjadi Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI)
dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik
Manufaktur Astra (Polman Astra).

Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) was founded


in 1995 as Federal Bina Ilmu Foundation (YFBI) to
oversee the Federal Engineering Academy (ATF)
under PT Federal Motor (now PT Astra Honda
Motor). In line with business development, in
2001 YFBI changed its name to Astra Bina Ilmu
Foundation (YFBI) and Federal Engineering
Academy
became
Astra
Manufacturing
Polytechnique (Polman Astra).

YABI melalui Polman Astra, mempunyai visi


menjadi politeknik terbaik di Indonesia dan
misi menghasilkan lulusan Diploma III (D3)
yang profesional dalam bidang teknologi,
khususnya yang terkait otomotif dan sumber
daya alam, dengan dukungan 7 program yang
diselenggarakan. Agar siap pakai dalam industri
dan mampu menghadapi tantangan global,
para mahasiswa dibekali dengan kompetensi
teknikal serta pola pikir dan perilaku QCDI
(Quality, Cost, Delivery dan Innovation). Seluruh
kurikulum yang diajarkan dikembangkan dan
diakreditasi bersama oleh industri di lingkungan
Astra.

Through Polman Astra, YABI aims to realize its


vision to be the best polytechnic academy in
Indonesia. Its mission is to educate professional
Diploma III (D3) graduates in engineering,
especially automotive and natural resources,
through its 7 courses. To produce graduates that
are immediately ready to join the workforce
and able to withstand global competition,
Polman Astra develops the students technical
competence, mindset and QCDI (Quality,
Cost, Delivery and Innovation) behavior. The
curriculum used by Polman Astra is developed
and accredited by industries throughout Astra.

YABI melalui Polman Astra sejak tahun 2009


menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi
yang direkrut dari seluruh Indonesia, mencakup

Since 2009, YABI, through Polman Astra, provides


scholarships for high-performing students
recruited from across Indonesia. Students on

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

35% dari kapasitas daya tampung politeknik.


Hingga tahun 2014, Polman Astra telah mendidik
2.505 termasuk 446 penerima beasiswa. Pada
tahun 2014, Polman Astra mewisuda 220
mahasiswa termasuk 75 mahasiswa penerima
beasiswa dari 21 provinsi di Indonesia.

scholarship programs account for 35% of the


schools capacity. As of 2014, Polman Astra has
educated a total of 2,505 students, including
446 scholarship recipients. In 2014, Polman
Astra inaugurated 220 graduates including
75 scholarship recipients from 21 provinces in
Indonesia.

Selain program beasiswa, Polman Astra juga


menyelenggarakan kegiatan pengembangan
UKM dengan nama program Center for Small
Medium Enterprise Development (CFSMED)
untuk mendukung Astra Pride of the Nation
2020. Untuk tahun 2014 Polman Astra membina
4 UKM binaan.

Aside from scholarships, Polman Astra also


undertakes SME development activities by
administering the Center for Small and Medium
Enterprise Development (CFSMED) in support
of the Astra Pride of the Nation 2020 vision. In
2014, Polman Astra assisted four SMEs.

Yayasan Astra Honda Motor (YAHM)

Astra Honda Motor Foundation


(YAHM)

Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) didirikan


pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial yang
mandiri dengan misi mendukung kehidupan
masyarakat di bidang pendidikan dan sosial
melalui program pemberian beasiswa bagi
siswa prasejahtera dan pembangunan fasilitas
pendukung untuk institusi pendidikan, program
edukasi masyarakat tentang keselamatan di
jalan, program pelestarian lingkungan hidup,
serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas
sosial dan budaya, termasuk bencana alam.

Astra Honda Motor Foundation (YAHM) was


established in 1995 as independent social
organization. Its mission is to support the
community in education and other social
programs. YAHM provides scholarships for
underprivileged students and supporting
facilities for education institutions, organizes
public education programs on road safety,
holds environmental preservation programs
and administers donations for various social and
cultural purposes, including the mitigation of
natural disasters.

Untuk tahun 2014, YAHM memberikan


1.708 beasiswa dan 4 program safety riding,
membangun toilet komunal di sekitar ring 1
plant Sunter dan Karawang serta menyumbang
hewan ternak sapi kepada peternak sapi di
Tabanan, Bali.

In 2014, YAHM granted 1,708 scholarships and


organized four safety riding programs, built
communal toilets in the ring-1 area of the Sunter
and Karawang facilities and donated cattle to
farmers in Tabanan, Bali.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

329

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

330

Yayasan Karya Bakti United Tractors


(YKB UT)

Karya Bakti United Tractors


Foundation (YKB UT)

Yayasan Karya Bakti United Tractors didirikan


pada tahun 2008, memiliki visi Menjadi
Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik
dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di
dunia. Melalui UT School, Yayasan Karya Bakti
United Tractors menjadi wadah pelaksanaan
program pendidikan yang secara intensif
mempersiapkan operator dan mekanik alat
berat yang profesional dan terampil sesuai
persyaratan internasional. Tersebar di seluruh
Indonesia, YKBUT dalam bentuk UT School tidak
hanya memnyelenggarakan berbagai program
pendidikan jangka panjang dan program
pelatihan jangka pendek sesuai kebutuhan
perusahaan Grup Astra dan pelanggan secara
khusus tapi juga mendukung pengembangan
sekolah kejuruan dalam rangka mendorong
peningkatan mutu dan standar industri nasional.

Karya Bakti United Tractors Foundation


was established in 2008, with the vision
of Becoming a World Leading Education
Institution for Heavy Equipment Operators and
Mechanics. Through UT School, Karya Bakti
United Tractors Foundation provides intensive
education programs to produce professional
and skilled heavy equipment operators and
mechanics according to international standards.
Located across Indonesia, UT School campuses
provide not only long-term education programs
and short-term training courses to fulfill the
needs of Astra Group companies and customers,
but also support the development of vocational
schools in Indonesia, encouraging the schools
quality improvement to meet national industry
standards.

Sampai tahun 2014, jumlah siswa telah mencapai


9239 (Alumni +Training Participant) Para alumni
UT School yang secara akumulatif berjumlah
7.242 orang (sejak 2009), saat ini telah bekerja
bersama para pelanggan UT, Grup Astra Heavy
Equipment & Mining, atau untuk kebutuhan UT
sendiri.

In 2014, UT School has a total of 9239 (alumnis


+training participant) students. Alumni of UT
School, who cumulatively have reached 7.242
people (since 2009), now work to support the
customers of UT and Astra Heavy Equipment &
Mining.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Yayasan Pendidikan Astra Michael D.


Ruslim (YPA-MDR)

Pendidikan Astra Foundation Michael


D. Ruslim (YPA-MDR)

Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim


(YPA-MDR) didirikan pada tahun 2009 dengan
nama Yayasan Astra Bina Pendidikan dengan
fokus program pengelolaan bantuan untuk
pendidikan di daerah prasejahtera. Pada tahun
2010, Yayasan Astra Bina Pendidikan berganti
nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra
Michael D. Ruslim untuk menghormati Presiden
Direktur Astra, Bapak Michael D. Ruslim (sebagai
pencetus program ini). YPA-MDR memiliki visi
untuk membantu sekolah-sekolah yang berada
di daerah prasejahtera agar siswa-siswinya
mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan
kompetensi kecakapan hidup (life skill) serta
memiliki karakter yang didasarkan pada nilai
luhur Bangsa Indonesia.

Pendidikan Astra Foundation - Michael D Ruslim


(YPA-MDR) was established in 2009 as Astra Bina
Pendidikan Foundation. The focus was to manage
educational assistance in underprivileged areas.
In 2010, the foundation changed its name to
Pendidikan Astra Foundation Michael D. Ruslim
in honor of the late Mr. Michael D. Ruslim,
Astras then President Director, who initiated
the foundation. YPA-MDRs mission is to help
schools in underprivileged areas and enrich the
students, build their intellectual and life skills as
well as characters based on the noble values of
Indonesia.

YPA-MDR berperan aktif sebagai agen


perubahan (agent of change) dan agen
pengembangan (agent of development)
dalam peningkatan mutu sekolah-sekolah,
pengembangan sumber daya manusia yang
terarah, serta pengembangan kurikulum dan
manajemen sekolah yang profesional. Jenjang
sekolah yang mendapatkan bantuan adalah
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
dan Sekolah Menengah Kejuruan di seluruh
Indonesia. Program YPA-MDR didasarkan pada
4 pilar pembinaan, yakni: akademik, pendidikan
karakter, kecakapan hidup dan seni budaya.

YPA-MDR takes an active role as an agent of


change and of development in augmenting
the quality of schools, focused human-resource
development and the development of curricula
and professional school management. YPA-MDR
assists elementary, junior and vocational schools
throughout Indonesia. Its programs observe
four development pillars: academic, character
building, life skills and arts and culture.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

331

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

332

Pada tahun 2014, YPA-MDR membina 50 sekolah


binaan dengan total 11.467 siswa dan 720 guru.

In 2014, YPA-MDR assisted 50 schools with a


total of 11,467 students and 720 teachers.

Yayasan Amaliah Astra (YAA)

Amaliah Astra Foundation (YAA)

YAA memiliki misi untuk membangun


Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient
(EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) melalui
kegiatan
di
bidang
sosial-keagamaan,
tujuannya agar karyawan Muslim Astra menjadi
Muslim yang profesional dan masyarakat di
sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Melalui
Masjid Astra, YAA menyelenggarakan aktivitas
perayaan keagamaan dan Cerdas Cermat Islami
Astra (CCIA) dalam Astra Gema Islami (AGI),
fungsinya mempererat solidaritas sesama umat
Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama
Islam. Masjid Astra juga mengembangkan
dan membina calon pemimpin agama melalui
Astra Mubaligh Development Program. Melalui
Lazis Amaliah Astra, YAA juga memfasilitasi
pemberian zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang
disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha
masyarakat.

The mission of YAA is to build Intelligence


Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) and
Spiritual Quotient (SQ) through socio-religious
activities, promoting professionalism and
religious spirituality to Astras Muslim employees
and to the surrounding community. YAA
activities are organized at Astra Mosque and
include Islamic celebrations and the Islamic Quiz
Astra (CCIA) within Astra Gema Islami (AGI).
The events aim to strengthen solidarity among
Muslims and to enhance Islamic knowledge.
Astra Mosque also develops and nurtures future
religious leaders through the Astra Religious
Preachers Development Program. YAA also
facilitates the distribution of charity, alms and
donations (ZIS) through Lazis Amaliah Astra.
ZIS funds are used for scholarships and working
capital for small entrepreneurs.

Sampai Tahun 2014, YAA telah memberikan


9.216 beasiswa, pembinaan 175 teknisi HP dan
pembinaan 70 (teknisi AC).

Until 2014, YAA provided 9.216 scholarships


and assisted 175 mobile technicians and 70 air
conditioner technicians.

Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL)

Astra Agro Lestari Foundation (YAAL)

Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL) didirikan


pada tahun 2010, dengan visi untuk menjadi
salah satu sekolah terbaik di wilayah
operasional perkebunan. YAAL berkomitmen
memberikan pendidikan yang lebih baik bagi
keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta
menghasilkan siswa-siswi lulusan dengan prestasi
akademik yang baik, inovatif, berkarakter,
peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan
lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai
TK hingga SMP berikut manajemen sekolah dan
menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas
serta membangun rumah bagi para tenaga
pengajar dan memberikan training bagi mereka.

Astra Agro Lestari Foundation (YAAL) was


established in 2010 with the vision of becoming
one of the best schools within plantation
areas. YAAL is committed to providing better
education for the families of employees and
surrounding communities, ensuring that its
graduates are students with sound academic
performance, who are innovative, possess
strong characters and have awareness of health,
safety and the environment. YAAL builds
schools from kindergarten to junior-high level,
assists the schools management and provides
quality teachers. YAAL also provides housing
and training facilities for teachers.

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tanggungjawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Sampai tahun 2014, YAAL telah membina 65


sekolah yang terdiri dari 36 taman kanak-kanak,
22 Sekolah Dasar (SD), 7 Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan didukung oleh 515 guru.
Selain itu YAAL melakukan program rehabilitasi
dan membantu pembangunan ruang kelas
terhadap 4 SD di Kalimantan Selatan & Riau.

In 2014, YAAL assisted 65 schools, consisting of


36 kindergartens, 22 elementary schools and
seven junior high schools and had support from
515 teachers. In addition, YAAL rehabilitated
and helped the construction of classrooms at
4 elementary schools in South Kalimantan and
Riau.

Yayasan Insan Mulia PAMA (YIMP)

Insan Mulia PAMA Foundation (YIMP)

Yayasan Insan Mulia Pama (YIMP) dibentuk


pada tahun 2014 dengan visi untuk
memberikan kontribusi yang positif bagi
perkembangan perusahaan dan masyarakat
melalui pembentukan karakter karyawan
yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama
yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak,
zakat, shadaqah, penyelengkaraan dakwah dan
kajian serta penyelenggaraan program sosial
kemasyarakatan.

Insan Mulia Pama Foundation (YIMP) was


founded in 2014 with the vision of giving
positive contributions for company growth and
the community through employee character
building, emphasizing spiritual belief, religiosity
and virtue. Insan Mulia Pama Foundation
focuses on the management of charity, alms and
donations, Islamic preaching, Islamic study and
social programs.

Program kegiatan yang dilaksanakan saat ini


meliputi: Pengumpulan dana umat (Zakat, infaq
& Shadaqoh), Dakwah/Syiah dan Donasi Bidang
Sosial.

Its activities include collection of communal


funds (charity, alms and donations), Islamic
preaching and social donations.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

333

Ondel-Ondel
Wahyu Wening
Pemenang Lomba Foto Astra 2014
Winner of 2014 Astra Photo Contest

Data
Perusahaan
Corporate Data

334

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Data Perusahaan
Corporate Data

Susunan Dewan Komisaris

Susunan Direksi

Board of Commissioners

Board of Directors

Presiden Komisaris
President Commissioner
Budi Setiadharma

Presiden Direktur
President Director
Prijono Sugiarto

Komisaris Independen
Independent Commissioner
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat
Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue
Sidharta Utama

Direktur
Director
Gunawan Geniusahardja
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Bambang Widjanarko Santoso

Komisaris
Commissioner
Anthony John Liddell Nightingale
Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging

Profil masing-masing anggota Direksi tercantum


di uraian Profil Perusahaan.
Board of Directors profile is presented in
Corporate Profile section.

Profil masing-masing anggota Komisaris


tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Board of Commissioners profile is presented in
Corporate Profile section.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

335

Profil Komite-Komite
Committees Profiles

Komite Audit
Audit Committee
Ketua
Chairman
Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Anggota Khusus
Special Member
Chiew Sin Cheok

Anggota
Member
Inget Sembiring
Harry Wiguna

Profil masing-masing Ketua Komite


Audit dan Aggota Komite Audit Khusus
tercantum di uraian Profil Perusahaan.
Profile of Chairman and Special Member
of Audit Committee are presented in
Corporate Profile section.

Inget Sembiring

Harry Wiguna

Anggota / Member

Anggota / Member

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota


Komite Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga
menjabat sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Astra
Graphia Tbk, Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Surya Artha
Nusantara Finance (SANF). Sebelumnya beliau pernah menjabat
sebagai Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Bank Permata Tbk
(2006-2010), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT United Tractors
Tbk (2001- 2006), Anggota KPKPN (2001-2004). Beliau juga aktif
saat ini dalam berbagai organisasi sosial, termasuk sebagai Ketua
Yayasan BPK Gunung Mulia, Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan
Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (PPM).
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Manajemen LPPM
Jakarta pada tahun 1970 dan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta, Indonesia pada tahun 1967.
Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Companys
Audit Committee in June 2012. Currently, he also serves as
Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Astra Graphia
Tbk and Commissioner and Chairman of Audit Committee PT
Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Previously, he served as
Commissioner and Chairman of Audit Committee PT Bank Permata
Tbk (2006-2010), Commissioner and Chairman of Audit Committee
PT United Tractors Tbk (2001- 2006), and Member of the Commission
for Wealth Investigation of Government Officials (2001-2004).
Presently, he is also active in a number of social organizations,
including as Chairman of BPK Gunung Mulia Foundation, Vice
Chairman of the Board of Trustee of PPM School of Management.
He completed his study in the LPPM School of Management Jakarta
in 1970 and Faculty of Economics, Gadjah Mada University in
Yogyakarta, Indonesia, in 1967.

Warga Negara Indonesia. Beliau diangkat sebagai Anggota Komite


Audit Perseroan sejak Juni 2012. Pada saat ini beliau juga menjabat
sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Toyota
Astra Financial Services, Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia, Direktur Utama PT Eagle Capital, Komisaris
Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk dan Komisaris
Independen PT Eatertainment International Tbk. Sebelumnya beliau
pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Central
Counterparty PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007-2010),
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) (2005-2009), Komisaris PT
Danareksa Sekuritas (2008-2009), Komisaris PT Danareksa Investment
Management (2005-2008), Komisaris PT Danareksa Finance (20052009), Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005),
Direktur Perdagangan dan Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (19992002), Presiden Direktur PT Sinarmas Sekuritas (1995- 1999).
Beliau menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, jurusan
Akuntansi, Universitas Indonesia.
Indonesian Citizen. He was appointed as Member of the Companys
Audit Committee in June 2012. He is concurrently serving as
Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee PT
Toyota Astra Financial Services, President Commissioner of PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia, President Director of PT Eagle capital,
Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk,
and Independent Commissioner of PT Eatertainment International
Tbk. Previously, he served as Independent Commissioner of
Indonesia Central Counterparty, PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (2007-2010), President Director of PT Danareksa (Persero)
(2005-2009), Commissioner of PT Danareksa Sekuritas (2008-2009),
Commissioner of PT Danareksa Investment Management (20052008), Commissioner of PT Danareksa Finance (2005-2009), Listing
Director of PT Bursa Efek Jakarta (2002-2005), Trade Director and
Listing Director of PT Bursa Efek Jakarta (1999- 2002), and President
Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995- 1999).
He completed his study in Accounting at the Faculty of Economics,
University of Indonesia.

336

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Profil Komite-Komite
Committees Profiles

Komite Remunerasi dan


Nominasi

Komite Eksekutif
Executive Committee

Remuneration and Nomination Committee


Ketua
Chairman
Benjamin William Keswick

Ketua
Chairman
Benjamin William Keswick

Anggota
Member
David Alexander Newbigging
Prijono Sugiarto
Profil
masing-masing
anggota
Komite
Remunerasi dan Nominasi tercantum di uraian
Profil Perusahaan.

Anggota
Member
Mark Spencer Greenberg
David Alexander Newbigging
Chiew Sin Cheok
Budi Setiadharma
Prijono Sugiarto
Simon Collier Dixon

The Remuneration and Nomination Committee


profile is presented in Corporate Profile section.

Profil masing-masing anggota Komite Eksekutif


tercantum di uraian Profil Perusahaan.
The Executive Committee profile is presented in
Corporate Profile section.

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

337

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas,


dan Perusahaan Asosiasi
Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates
ASTRA MOTOR I/
MOTORCYCLE
PT Astra Honda Motor
Jl. Yos Sudarso Sunter I,
Jakarta Utara
PT Suryaraya Rubberindo
Industries
Kawasan Industri Menara
Permai
Jl. Narogong Raya Km 23,8,
Cileungsi, Bogor

ASTRA MOTOR II/


TOYOTA
PT Toyota - Astra Motor
Jl. Yos Sudarso - Sunter II,
Jakarta Utara

ASTRA MOTOR III/


AUTOMOTIVE-NON
TOYOTA
PT Astra Daihatsu Motor
Jl. Gaya Motor III/5, Sunter II,
Jakarta Utara
PT Astra Multi Trucks
Indonesia
(d/h PT Astra Nissan Diesel
Indonesia)
Danau Sunter Selatan Blok
O/5, Sunter II, Jakarta Utara
PT Fuji Technica Indonesia
KIIC Lot A-7, Tol Jakarta Cikampek Km. 47
PT Gaya Motor
Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter
II, Jakarta Utara
PT Inti Pantja Press
Industry
Jl. Kaliabang No. 1, Medan
Satria Pd. Ungu, Bekasi
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia
Gd. Isuzu Lt. 7, Jl. Danau
Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30,
Sunter II, Jakarta Utara

PT Tjahja Sakti Motor


Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter
II, Jakarta
PT Astra Auto Prima
Jl. Gaya Motor Selatan No. 1,
Sunter II, Jakarta 14330

ASTRA MOTOR IV COMPONENT


PT Aisin Indonesia
East Jakarta Industrial Park
(EJIP) Plot 5J
Cikarang Selatan, Bekasi,
Jawa Barat 17550
PT Aisin Indonesia
Automotive
Jl. Harapan VII Lot LL 9 & 10,
Kawasan Industri KIIC,
Desa Parungmulya, Kec.
Ciampel, Karawang, Jawa
Barat
PT Ardendi Jaya Sentosa
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Astra Daido Steel
Indonesia
Plant I : Jl. Kasir I Ds. Pasir
Jaya Kec. Jatiuwung,
Tangerang 15135
Plant II : Kawasan Industri
Green Land Cluster
Batavia Blok AG/12,
Cikarang Pusat,
Bekasi, Jawa Barat
17530
PT Astra Komponen
Indonesia
Jl. Raya Mayor Oking
Jayaatmaja Km. 2.2 No. 1
Karangasem Barat, Citereup,
Jawa Barat 16810
PT Astra Nippon Gasket
Indonesia
Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan
Industri KIIC
Karawang Barat, Jawa Barat
41361

PT Pulogadung Pawitra
Laksana
Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter
II, Jakarta

338

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

PT Astra Otoparts Tbk:


PT Astra Otoparts Tbk Head Office
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Domestik
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi International
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Retail
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.2,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Nusametal
Jl. Pegangsaan Dua Km. 2.1,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Adiwira Plastik
Plant I : Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 51.3,
Ciluar, Bogor, Jawa
Barat 16710
Plant II : Jl. Raya Jakarta
- Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar,
Bogor, Jawa Barat
16912
PT Astra Otoparts Tbk
Divisi Winteq
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km.
47
Nanggewer Mekar, Bogor,
Jawa Barat 16912
PT AT Indonesia
Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan
Industri KIIC
Tol Jakarta Cikampek Km. 47,
Karawang, Jawa Barat 41361
PT Century Batteries
Indonesia
Jl. Raya Bekasi Km. 25,
Cakung, Jakarta Timur 13910

Keep Progressing Forward

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi


Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

PT Denso Indonesia
Plant I : Jl. Gaya Motor I No.
6, Sunter II, Jakarta
Utara 14330
Plant II : Jl. Kalimantan Blok E
1-2, Kawasan Industri
MM2100, Cibitung,
Jawa Barat 17520
Plant III : J l. Selayar III Blok
K No. 2, Kawasan
Industri MM2100,
Cibitung, Jawa Barat
17845
PT DIC Astra Chemicals
Jl. Pulobuaran Raya Blok-III
DD 5-10
Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta Timur 13930
PT Federal Izumi
Manufacturing
Komplek Industri Menara
Permai, Jl. Narogong Raya
Km. 23.8, Cileungsi, Jawa
Barat 16820
PT Federal Nittan
Industries
Jl. Halmahera Blok DD-9,
Kawasan Industri MM2100
Cibitung, Jawa Barat 17520
PT FSCM Manufacturing
Indonesia
Plant I & II : Jl. Raya
Pulogadung No.
30, Kawasan
Industri Pulo
Gadung, Jakarta
Timur 13930
Plant III : J l. Raya Narogong
Km. 15 Pangkalan
6, Cileungsi, Jawa
Barat 16820
Plant IV : Jl. By Pass Krian
Km. 26 No. 8, Krian,
Sidoarjo, Jawa Timur
61262
PT Gemala Kempa Daya
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A1, Kelapa Gading,
Jakarta Utara 14250
PT GS Battery
Plant I : Jl. Laksamana Muda
Yos Sudarso, Sunter I,
Jakarta Utara 14330
Plant II : Kawasan Industri
Surya Cipta Swadaya

Jl. Surya Utama, Kav.


13 - 14, Teluk Jambe,
Karawang, Jawa
Barat 41361
PT Indokarlo Perkasa
Jl. Raya Jakarta Bogor Km.
47, Nanggewer Mekar, Bogor,
Jawa Barat 16912
PT Inti Ganda Perdana
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A1, Kelapa Gading,
Jakarta Utara 14250
PT Kayaba Indonesia
Jl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan
Industri MM2100 Cibitung,
Jawa Barat 17520
PT Menara Terus Makmur
Jl. Jababeka XI Blok H3
No. 12, Kawasan Industri
Jababeka, Cikarang, Jawa
Barat 17530
PT Nusa Keihin Indonesia
Jl. Selayar II Blok D7 No. 1,
Kawasan Industri MM2100
Cibitung, Jawa Barat 17520
PT Senantiasa Makmur
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
2.2, Kelapa Gading, Jakarta
Utara 14250
PT Toyoda Gosei Safety
Systems Indonesia
Jl. Raya Jakarta Bogor Km.
47.5
Nanggewer Mekar, Bogor,
Jawa Barat 16912
PT Akebono Brake Astra
Indonesia
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A4
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Wahana Eka Paramitra
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km.
1.6 Blok A4
Kelapa Gading, Jakarta Utara
14250
PT Denso Sales Indonesia
Jl. Gaya Motor I No. 6, Sunter
II, Jakarta Utara 14330

PT Astra Visteon Indonesia


Jl. Lanbau Kel. Karangasem
Barat, Citereup, Jawa Barat
16810
PT TD Automotive
Compressor Indonesia
Jl. Selayar IV Blok L-3 Kawasan
Industri Bekasi Matra
Bekasi, Jawa Barat 17530
Akebono Brake Astra
Vietnam Co., Ltd
Plot D-10 (RF-1a) Thang Long
Industrial Park II Yen My
District, Hung Yen Province,
Vietnam
PT Astra Nippon NHK
Precision
Jl. Maligi III Lot N-1 Kawasan
Industri KIIC
Karawang Barat, Jawa Barat
41361
Superior Chain (Hangzhou)
Co., Ltd.
Hangzhou Yuhang District,
Cangqian Town, Gaoqiao
Village, China
PT Evoluzione Tyres
Jl. Raya Purwadadi - Kalijati,
Dusun Kaliangbawang, Desa
Wanakerta, Kec. Purwadadi,
Kab. Subang, Jawa Barat
41261
PT Astra Juoku Indonesia
Jl. Mitra Timur II Blok D No.
4-6, 51-53 Kawasan Industri
Mitra Karawang, Karawang,
Jawa Barat 17520
PT Autoplastik Indonesia
Jl. Mitra Barat I Blok GB
Kawasan Industri Mitra
Karawang, Karawang, Jawa
Barat 41361
PT Velasto Indonesia
Kp. Nagrog No. 5 Kertamukti,
Kec. Campaka
Purwakarta, Jawa Barat 41181
PT Pakoakuina
Jl. Gaya Motor Sunter II,
Jakarta Utara 14250
PT Inkoasku
Jl. Gaya Motor Sunter II,
Jakarta Utara 14250

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

339

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi


Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

PT Palingda Nasional
Jl. Gaya Motor Sunter II,
Jakarta Utara 14250

PT Patria Maritim Perkasa


Kav. 20, Sungai Lekop, RT. 05
RW. 07, Sagulung, Batam

PT Multi Prima Universal


Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910

PT Topy Palingda
Manufacturing Indonesia
Jl. Surya Utama Kav. I-65A1
Kawasan Industri Suryacipta
Karawang, Jawa Barat 41361

PT Patria Maritime
Industry
Jl. Jababeka XI Blok H 30-40,
Kawasan Industri Jababeka
Cikarang 17530

PT Prima Multi Mineral


Jl. Rawa Gelam I No. 9,
Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur 13930

PT Metalart Indonesia
Jl. Harapan III Lot JJ-21
Kawasan Industri KIIC
Karawang, Jawa Barat 41361

PT Komatsu Patria
Attachment
Jl. Irian Blok JJ-4-1, MM2100
Industrial Estate Cikarang
1752

ASTRA HEAVY
EQUIPMENT
PT Energia Prima
Nusantara
Jl. Rawagelam I No. 9,
kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur 13930
PT Karya Supra Perkasa
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, jakarta 13910
PT United Tractors Tbk
Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung,
Jakarta Timur
PT Bina Pertiwi (BP)
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT United Tractors Pandu
Engineering (UTPE)
Jl. Jababeka XI Blok H 30 40,
Kawasan Industri Jababeka
Cikarang 17530
UT Heavy Industry (S) Pte.
Ltd.
11 Tuas View Crescent,
Multico Building, Singapore
637643
PT Komatsu
Remanufacturing Asia
JI. Pulau Balang no 99 RT
36, Kelurahan Karang Joang
Kecamatan, Balikpapan Utara,
Balikpapan, Kalimantan Timur
76127
PT Patria Maritime Lines
Jl. Jababeka XI Blok H 30-40,
Kawasan Industri Jababeka
Cikarang 17530

340

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

PT Andalan Multi Kencana


(AMK)
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
Allmakes Asia Pacific Pte.
Ltd.
11 Tuas View Crescent,
Multico Building, Singapore
637643
PT Swadaya Harapan
Nusantara
Ged. Traktor Nusantara, Jl.
Pulo Gadung No. 32, KIP,
Jakarta Timur
PT Universal Tekno
Reksajaya
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Pamapersada Nusantara
(Pama)
Jl. Rawa Gelam 1 No. 9,
Jakarta Industrial Estate
Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT United Tractors Semen
Gresik (Persero)
Desa Sumberarum, Kec.
Kerek, Kabupaten Tuban,
Jawa Timur 62356
PT Pama Indo Mining
Jl. Rawa Gelam I No. 9,
Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur 13930
PT Kalimantan Prima
Persada
Jl. Rawa Gelam I No. 9,
Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta Timur 13930

Keep Progressing Forward

PT Tuah Turangga Agung


(TTA)
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Telen Orbit Prima
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Nusantara Citra Jaya
Abadi
Menara Global Lt. 9, Suite
9A, Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav. 27
Kuningan Timur, Setiabudi,
Jak-Sel
PT Kadya Caraka Mulia
Jl. A. Yani Km. 93, Desa Pulau
Pinang
Kecamatan Bunuang,
Kabupaten Patin
PT Agung Bara Prima
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Anugerah Gunung Mas
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Duta Sejahtera
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Duta Nurcahya
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Piranti Jaya Utama
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Borneo Berkat Makmur
Jl. Raya Bekasi Km. 22,
Cakung, Jakarta 13910
PT Asmin Bara Jaan
Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2,
Jakarta Pusat

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi


Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

PT Asmin Bara Bronang


Jl. Abdul Muis No. 50 Lt. 2,
Jakarta Pusat

PT Gunung Sejahtera Dua


Indah
Kalimantan Tengah

PT Persada Dinamika
Lestari
Kalimantan Selatan

PT Bukit Enim Energi


Jl. Basuki Rahmat No. 02,
Kecamatan Kemuning
Palembang, Sumatera Selatan

PT Gunung Sejahtera Ibu


Pertiwi
Kalimantan Tengah

PT Rimbunan Alam Sentosa


Sulawesi Tengah

PT Traktor Nusantara
Jl. Pulogadung No. 32,
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur 13930
PT Tambang Supra Perkasa

PT Gunung Sejahtera Puti


Pesona
Kalimantan Tengah
PT Gunung Sejahtera
Raman Permai
Kalimantan Tengah

PT Sari Aditya Loka


Jambi
PT Sari Lembah Subur
Riau
PT Sawit Asahan Indah
Riau

PT Tambang Supra Perkasa

ASTRA RESOURCES
AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk
Jl. Pulo Ayang I, Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta
Timur
PT Agro Menara Rachmat
Kalimantan Tengah
PT Agro Nusa Abadi
Sulawesi Tengah
PT Bhadra Cemerlang
Kalimantan Tengah
PT Bhadra Sukses
Sulawesi Barat
PT Borneo Indah Marjaya
Kalimantan Timur

PT Gunung Sejahtera Yoli


Makmur
Kalimantan Tengah
PT Karya Tanah Subur
Aceh
PT Karyanusa Ekadaya
Kalimantan Timur
PT Kimia Tirta Utama
Riau
PT Lestari Tani Teladan
Sulawesi Tengah
PT Letawa
Sulawesi Barat
PT Mamuang
Sulawesi Barat
PT Nirmala Agro Lestari
Kalimantan Tengah

PT Cakradenta Agung
Pertiwi
Kalimantan Selatan

PT Palma Plantasindo
Kalimantan Timur

PT Cakung Permata Nusa


Kalimantan Selatan

PT Pandji Waringin
Banten

PT Cipta Agro Nusantara


Sulawesi Tengah

PT Pasang Kayu
Sulawesi Barat

PT Cipta Narada Lestari


Kalimantan Timur

PT Perkebunan Lembah
Bhakti
Aceh

PT Eka Dura Perdana


Riau
PT Eka Dura Indonesia
Riau

PT Sawit Jaya Abadi


Sulawesi Tengah
PT Subur Abadi Plantations
Kalimantan Timur
PT Subur Agro Makmur
Kalimantan Selatan
PT Sukses Tani Nusa Subur
Kalimantan Timur
PT Sumber Kharisma
Persada
Kalimantan Timur
PT Surya Indah Nusantara
Pagi
Kalimantan Tengah
PT Suryaraya Lestari
Sulawesi Barat
PT Tunggal Perkasa
Plantations
Riau
PT Waru Kaltim Plantation
Kalimantan Timur
PT Tribuana Mas
Kalimantan Selatan
PT Tanjung Sarana Lestari
Astra-KLK Pte Ltd
Singapura

PT Persada Bina Nusantara


Abadi
Kalimantan Tengah

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

341

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi


Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

ASTRA SYSTEM
I-INFORMATION
TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk
Jl. Kramat Raya no. 43,
Jakarta Pusat 10220
PT Astra Graphia
Information Technology
ANZ Tower Lt. 22, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 33A, Jakarta
Pusat 10220
PT Astragraphia Xprins
Indonesia
Jl. Kramat Raya No. 43 Senen,
Jakarta Pusat 10450

ASTRA SYSTEM IIINFRASTRUCTURE


PT Astratel Nusantara
Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
PT Gresik Distribution
Terminal
Talavera Office Park 22nd27th Floor
Jl. Letjen Simatupang Kav. 2226, Jakarta Selatan 12430
PT Indonesia Network
Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
PT Intertel Nusaperdana
Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
PT Marga Mandala Sakti
Karawaci Office Park Blok H
No. 66-68
Lippo Karawaci - Tangerang
15811

342

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

PT Marga Trans Nusantara


Ruko Bidex Blok H No. 07
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City,
Tangerang 15321
PT PAM Lyonnaise Jaya
Sentral Senayan I Office
Tower, Lt. 7
Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta
Pusat 10270
PT Sedaya Multi Investama
Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
PT Toyofuji Logistics
Indonesia (TFLI)
Grha Sera 7th Floor, Jl. Mitra
Sunter Boulevard C-2/90
Sunter Jaya, Tanjung Priok
Jakarta Utara 14350
PT Transutama Arya
Sejahtera
Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 303
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920

PT Harmoni Mitra Utama


KBN Marunda, Jl. Pontianak
Blok C2-01, Jakarta 14120
PT Serasi Autoraya (TRAC)
Gedung TRAC Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2
Kav. 90, Jakarta Utara
PT Serasi Transportasi
Nusantara
Jl. Wonorejo Timur No.99,
Surabaya
PT Serasi Logistics Indonesia
Jl. Pontianak Blok C2/01 KBN
Marunda, Jakarta Utara 14120
PT Toyofuji Serasi Indonesia
Gedung TRAC Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2
Kav. 90, Jakarta Utara
PT United Automobil 90
Utama
Jl. Wonorejo Timur No.99,
Surabaya
PT Serasi Mitra Mobil
PT Serasi Shipping Indonesia

PT Marga Harjaya
Infrastructure
Setiabudi Atrium Building 7th
floor, Suite 701B
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920
PT Pelabuhan Penajam
Banua Taka
Setiabudi Atrium Building 3rd
floor, Suite 305
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62,
Jakarta 12920

SAR GROUP
PT Balai Lelang Serasi
Gedung TRAC Grha Sera
Jl. Mitra Sunter Boulevard C2
Kav. 90, Jakarta Utara
PT Daya Mitra Serasi
Jl. Raya Condet No.15, Jakarta
Timur

Keep Progressing Forward

ASTRA FINANCE
PT Astra Auto Finance
Gedung ACC, Jl. T.B.
Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Astra Aviva Life
Pondok Indah Office Tower
3, Lt. 10 Jl. Sultan Iskandar
Muda Kav. V-TA Pondok Indah,
Jakarta Selatan 12310
PT Astra Mitra Ventura
Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II
Jakarta Utara
PT Astra Multi Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15,
Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Astra Sedaya Finance
Gedung ACC, Jl. T.B.
Simatupang No. 90, Jakarta
Selatan 12530

Anak Perusahaan, Pengendalian Bersama Entitas, dan Perusahaan Asosiasi


Subsidiaries, Jointly Controlled Entities, and Associates

PT Asuransi Astra Buana


Grha Asuransi Astra
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Cilandak Barat
Jakarta Selatan 12430

PT Toyota Astra Financial


Services
Gd. Mega Plaza Lt. 8,
Jl. Rasuna Said Kav C3
Jakarta Selatan

PT Bank Permata Tbk


Permata Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 27
Jakarta Pusat 12920

PT Garda Era Sedaya


Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II
Jakarta 14330

PT Federal International
Finance
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Cilandak Barat Jakarta 12340

PT Jardine Lloyd Thompson


Gedung World Trade Center
10th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta Selatan

PT Komatsu Astra Finance


Jl. TB. Simatupang Kav. 15,
Cilandak Barat Jakarta 12340
PT Pratama Sedaya Finance
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Sedaya Pratama
Gedung ACC, Jl. T.B.
Simatupang No. 90, Jakarta
Selatan 12530
PT Staco Estika Sedaya
Finance
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Stacomitra Graha
Gedung ACC
Jl. T.B. Simatupang No. 90
Jakarta Selatan 12530
PT Surya Artha Nusantara
Finance
Perkantoran Hijau Arkadia
Tower B Lt. 11
Jl. TB Simatupang Kav. 88
Jakarta Selatan
PT Swadharma Bhakti
Sedaya Finance
Graha Rekso Lt. 5
Jl. Boulevard Artha Gading
Kav A1 Center Business
Jakarta Utara 14240

Keep Progressing Forward

PT Matra Graha Sarana


Menara FIF
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Lebak Bulus
Cilandak
Jakarta Selatan 12440

MISCELLANEOUS
PT Arya Kharisma
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II - Jakarta Utara
PT Brahmayasa Bahtera
Wisma Nugra Santana, Lt. 17
Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta 10220
PT Menara Astra
Wisma Nugra Santana - Lt.
Mezzanine
Jl. Jend. Sudirman Kav. 7-8
Jakarta 10220
PT Samadista Karya
Jl. TB. Simatupang Kav. 15
Lebak Bulus
Cilandak
Jakarta Selatan 12440

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

343

344

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

Tradisi Melepas Lampion Perdamaian | The Tradition of Releasing Lanterns for Peace
Anis Efizudin
Pemenang Lomba Foto Astra 2014

Laporan Keuangan
Konsolidasian 2014
Consolidated Financial Statements 2014

Keep Progressing Forward

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

345

346

Laporan Tahunan 2014 Annual Report

PT Astra International Tbk

Keep Progressing Forward

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER/DECEMBER 2014 DAN/AND 2013

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN


KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes

2014

2013

ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Investasi lain-lain
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
464 (2013: 253):
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 1.388 (2013: 1.301)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 14 (2013: 8):
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya

ASSETS

4
5

20,902
277

18,557
262

6,34g
6
7

909
20,423
30,297

876
18,967
28,814

8,34h
8
9
10a

261
2,869
16,986
3,168
1,149

195
2,793
14,433
2,283
1,172

Current assets
Cash and cash equivalents
Other investments
Trade receivables, net of provision
for doubtful receivables of 464
(2013: 253):
- Related parties
- Third parties
Financing receivables, net of provision
for doubtful receivables
of 1,388 (2013: 1,301)
Other receivables, net of provision
for doubtful receivables of 14
(2013: 8):
- Related parties
- Third parties
Inventories
Prepaid taxes
Other prepayments

97,241

88,352

Total current assets

30,408

25,863

8,34h
8
11

819
1,724
21,997

702
2,687
18,951

12
5
10d
13

5,253
5,455
2,891
2,534
6,007

4,919
4,177
2,488
1,372
4,973

14

41,250

37,862

15

9,149

12,027

16

4,930

3,982

1,534
1,968
2,869

1,534
1,615
2,490

Jumlah aset tidak lancar

138,788

125,642

Total non-current assets

JUMLAH ASET

236,029

213,994

TOTAL ASSETS

Jumlah aset lancar


Aset tidak lancar
Piutang pembiayaan, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 1.488 (2013: 1.340)
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
nihil (2013: nihil):
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Investasi pada pengendalian bersama
entitas
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi lain-lain
Aset pajak tangguhan
Properti investasi
Tanaman perkebunan, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar 1.300
(2013: 1.102)
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
33.645 (2013: 29.494)
Properti pertambangan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan nilai sebesar
4.235 (2013: 1.224)
Hak konsesi, setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar 263 (2013: 198)
Goodwill
Aset takberwujud lainnya
Aset lain-lain

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Non-current assets
Financing receivables, net of
provision for doubtful receivables
of 1,488 (2013: 1,340)
Other receivables, net of provision
for doubtful receivables of nil
(2013: nil):
- Related parties
- Third parties
Investments in jointly controlled
entities
Investments in associates
Other investments
Deferred tax assets
Investment properties
Plantations, net of accumulated
depreciation of 1,300
(2013: 1,102)
Fixed assets, net of
accumulated depreciation
of 33,645 (2013: 29,494)
Mining properties, net of
accumulated depreciation and
impairment losses of 4,235
(2013: 1,224)
Concession rights, net of
accumulated amortisation of
263 (2013:198)
Goodwill
Other intangible assets
Other assets

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Halaman - 1 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes

2014

2013

LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Utang pajak
Akrual
Liabilitas imbalan kerja
Pendapatan ditangguhkan
Bagian jangka pendek dari
utang jangka panjang:
- Pinjaman bank dan pinjaman
lain-lain
- Surat berharga yang diterbitkan
- Utang sewa pembiayaan

LIABILITIES

17

10,586

12,854

18,34i
18

2,801
16,038

2,698
14,577

19,34j
19
10b
20
21
22

81
5,567
2,132
5,450
430
3,603

129
5,006
1,600
6,013
252
3,461

23

17,898

14,832

24

8,487
450

9,198
519

73,523

71,139

21

947
2,537
2,645
192
3,210

822
2,364
3,268
116
2,977

23

19,587

12,885

24

12,465
599

13,261
974

42,182

36,667

115,705

107,806

Jumlah liabilitas jangka pendek


Liabilitas jangka panjang
Liabilitas lain-lain - pihak ketiga
Pendapatan ditangguhkan
Liabilitas pajak tangguhan
Provisi
Liabilitas imbalan kerja
Utang jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek:
- Pinjaman bank dan pinjaman
lain-lain
- Surat berharga yang diterbitkan
- Utang sewa pembiayaan

19
22
10d

Jumlah liabilitas jangka panjang


Jumlah liabilitas
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 40.483.553.140 saham biasa
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Komponen ekuitas lainnya

Current liabilities
Short-term borrowings
Trade payables:
- Related parties
- Third parties
Other liabilities:
- Related parties
- Third parties
Taxes payable
Accruals
Employee benefit obligations
Unearned income
Current portion of long-term debt:
- Bank loans and other loans
- Debt securities in issue
- Obligations under finance leases
Total current liabilities
Non-current liabilities
Other liabilities - third parties
Unearned income
Deferred tax liabilities
Provisions
Employee benefit obligations
Long-term debt, net of current
portion:
- Bank loans and other loans
- Debt securities in issue
- Obligations under finance leases
Total non-current liabilities
Total liabilities
EQUITY
Share capital:
- Authorised - 60,000,000,000
shares with par value of Rp 50
(full Rupiah) per share
- Issued and fully paid 40,483,553,140 ordinary shares
Additional paid-in capital
Retained earnings:
- Appropriated
- Unappropriated
Other reserves

25

2,024

2,024

26

1,139

1,139

28

425
87,034
4,989

425
76,651
3,699

95,611

83,938

24,713

22,250

Jumlah ekuitas

120,324

106,188

Total equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

236,029

213,994

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Ekuitas yang diatribusikan


kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

29

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Equity attributable to
owners of the parent
Non-controlling interests

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Halaman - 2 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes

2014

2013

Pendapatan bersih

30

201,701

193,880

Beban pokok pendapatan

31

(162,892)

(158,569)

Laba bruto
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Penghasilan bunga
Biaya keuangan
Kerugian selisih kurs, bersih
Penghasilan lain-lain
Kerugian penurunan nilai
properti pertambangan
Beban lain-lain
Bagian atas hasil bersih pengendalian
bersama entitas
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi

Cost of revenue

38,809

35,311

Gross profit

32
15

(8,734)
(9,912)
1,526
(1,375)
(126)
3,861
(2,744)

(8,163)
(8,545)
1,134
(1,109)
(751)
3,758
-

11

(192)
5,020

(409)
4,994

12

1,219

1,303

Selling expenses
General and administrative expenses
Interest income
Finance costs
Foreign exchange losses, net
Other income
Impairment losses on
mining properties
Other expenses
Share of results of jointly controlled
entities
Share of results of associates

27,352

27,523

Profit before income tax

(5,227)

(5,226)

Income tax expenses

22,125

22,297

Profit for the year

31
31

Laba sebelum pajak penghasilan


Beban pajak penghasilan

Net revenue

10c

Laba tahun berjalan


Pendapatan komprehensif lain:

Other comprehensive income:

Selisih kurs karena penjabaran laporan


keuangan dalam valuta asing

76

Aset keuangan tersedia untuk dijual:


- Keuntungan/(kerugian) bersih yang
timbul selama tahun berjalan
- Transfer ke laba rugi
Lindung nilai arus kas:
- Kerugian bersih yang timbul
selama tahun berjalan
- Transfer ke laba rugi

286

(401)

(228)

(121)

(1,529)

(589)

1,226

790

(Kerugian)/keuntungan aktuarial liabilitas


imbalan pascakerja

21

Bagian pendapatan komprehensif


lain dari pengendalian bersama
entitas, setelah pajak

11

Bagian pendapatan komprehensif


lain dari entitas asosiasi, setelah pajak

12

Keuntungan revaluasi aset tetap

14

Pajak penghasilan terkait

10d

Pendapatan komprehensif lain


tahun berjalan, setelah pajak

(59)

Exchange difference on translation


of financial statements in foreign
currencies
Available-for-sale financial assets:
- Net gains/(losses) arising
during the year
- Transfer to profit or loss
Cash flow hedges:
- Net losses arising
during the year
- Transfer to profit or loss

114

Actuarial (losses)/gains from postemployment benefit obligations

158

Share of other comprehensive


income of jointly controlled
entities, net of tax

(5)

Share of other comprehensive


income of associates, net of tax

156

82

Gains on revaluation of fixed assets

95

(85)

26

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

1,468

1,411

Related income tax


Other comprehensive income
for the year, net of tax

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Halaman - 3 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF
COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes

Laba tahun berjalan (saldo dipindahkan


dari halaman sebelumnya)
Pendapatan komprehensif lain
tahun berjalan, setelah pajak
(saldo dipindahkan dari halaman
sebelumnya)
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
Laba yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

Laba komprehensif yang


diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

Laba per saham - dasar dan dilusian


(dalam satuan Rupiah)

29

29

35

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

2014

2013

22,125

22,297

Profit for the year (balance


carry forward from previous
page)

26

1,411

Other comprehensive income


for the year, net of tax
(balance carry forward from
previous page)

22,151

23,708

19,181
2,944

19,417
2,880

22,125

22,297

18,867
3,284

20,137
3,571

22,151

23,708

474

480

Total comprehensive income


for the year
Profit attributable to:
Owners of the parent
Non-controlling interests

Comprehensive income
attributable to:
Owners of the parent
Non-controlling interests

Earnings per share - basic and


diluted (full Rupiah)

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Halaman - 4 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Catatan/
Notes

Saldo 1 Januari 2013

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah)
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam
Aset keuangan
valuta asing/
Saldo laba/
tersedia
Exchange
difference
Retained earnings
untuk dijual/
Lindung nilai
Revaluasi
on translation of
Belum
arus kas/
aset tetap/
financial statements Available-forDicadangkan/
dicadangkan/
sale financial
Cash flow
Revaluation of
in foreign
Appropriated Unappropriated
assets
hedges
fixed assets
currencies

Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital

Modal
saham/
Share
capital

Lain-lain/
Others

Jumlah/
Total

Diatribusikan
kepada
kepentingan
nonpengendali/
Attributable to
non-controlling
interests

Jumlah
ekuitas/
Total equity

2,024

1,106

425

65,864

416

233

493

(162)

802

71,201

18,613

89,814

Balance at 1 January 2013

19,451

98

875

(503)

216

20,137

3,571

23,708

Comprehensive income for the year

(8,664)

(8,664)

(1,362)

(10,026)

Entitas anak baru

554

554

New subsidiaries

Penerbitan saham kepada kepentingan


nonpengendali

188

188

Issuance of shares to non-controlling


interests

(567)

(775)

Acquisition of non-controlling interests


in subsidiaries

Laba komprehensif tahun berjalan


Dividen

27

Akuisisi kepentingan nonpengendali


di entitas anak

3b

Penjualan kepemilikan di entitas anak


kepada kepentingan nonpengendali

3b

33

2,024

1,139

425

76,651

514

1,108

19,127

178

(8,744)

Lain-lain
Saldo 1 Januari 2014
Laba komprehensif tahun berjalan
Dividen

27

Penjualan kepemilikan di entitas anak


kepada kepentingan nonpengendali

3b

2,024

1,139

Lain-lain
Saldo 31 Desember 2014

(212)

(10)

54

89

(315)

(208)
1,494

(55)

(22)

1,260

(7)

2,754

(29)

83,938

22,250

106,188

18,867

3,284

22,151

(8,744)

(1,462)

(10,206)

1,552

425

87,034

692

896

79

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

1,494

2,033

(261)

(208)

(2)
3,583

1,552

(2)
95,611

642

(1)
24,713

2,194

(3)
120,324

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Halaman - 5 - Page

Dividend

Sale of interest in subsidiary


to non-controlling interests
Others
Balance at 1 January 2014
Comprehensive income for the year
Dividend
Sale of interest in subsidiary
to non-controlling interests
Others
Balance at 31 December 2014

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Arus kas dari aktivitas operasi:


Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran pajak penghasilan badan
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
Dividen kas yang diterima
Penjualan dan repayment
investasi lain-lain
Penjualan aset tetap
Penjualan investasi pada pengendalian
bersama entitas
Penjualan entitas anak, setelah dikurangi
kas yang dikeluarkan
Penjualan properti investasi
Penambahan aset tetap
Penambahan investasi lain-lain
Penambahan investasi pada pengendalian
bersama entitas
Penambahan tanaman perkebunan
Penambahan hak konsesi
Penambahan properti investasi
Pembelian entitas anak, setelah
dikurangi kas yang diperoleh
Penambahan aset takberwujud lainnya
Penambahan piutang lain-lain
kepada pihak-pihak berelasi
Penambahan aset lain-lain
Penambahan investasi pada entitas asosiasi
Pembelian properti pertambangan
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah)

2014

2013

232,576
(189,598)
(13,849)
835
(10,684)
19,280
1,271
(5,588)

217,430
(170,186)
(12,541)
1,099
(9,112)
26,690
942
(6,382)

14,963

21,250

4,062
1,221

3,336
1,242

398
69

299
-

97

(8,487)
(2,242)
(1,147)

11
(8,292)
(1,107)
(672)

(971)
(911)
(800)
(314)

(684)
(665)
(613)
(780)

(190)
(151)

(223)
(23)

(96)
(13)
-

(77)
(101)
(54)

(9,564)

(8,306)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Cash flows from operating activities:


Receipts from customers
Payments to suppliers
Payments to employees
Receipts from other operating activities
Payments for other operating activities
Cash generated from operations
Interest income received
Payments of corporate income tax
Net cash flows provided from
operating activities
Cash flows from investing activities:
Cash dividends received
Sale and repayment of other
investments
Sale of fixed assets
Sale of investment in jointly controlled entity
Sale of subsidiaries, net of cash disposed
Sale of investment properties
Additions of fixed assets
Additions to other investments
Additions to investment in jointly controlled
entities
Additions to plantations
Additions to concession rights
Additions to investment properties
Purchase of subsidiaries, net
of cash acquired
Additions of other intangible assets
Additions to other receivables
from related parties
Additions to other assets
Additions to investment in associates
Acquisition of mining properties
Net cash flows used in investing activities

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Halaman - 6 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah)

2014
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Penerimaan utang jangka panjang
Penjualan kepemilikan di entitas anak
kepada kepentingan nonpengendali
Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek
Pembayaran kembali utang jangka panjang
Dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang
saham Perseroan
Dividen kas yang dibayarkan kepada
kepentingan nonpengendali
Pembayaran biaya keuangan
Akuisisi kepentingan nonpengendali
di entitas anak
Penerbitan saham kepada kepentingan
nonpengendali

2013

43,598
33,883
2,194

32,644
22,584
2,754

(45,287)
(27,320)
(8,739)

(27,871)
(25,277)
(8,659)

(1,462)

(1,358)

(912)
-

(1,105)
(543)

166

Arus kas bersih yang digunakan


untuk aktivitas pendanaan

(4,045)

(6,665)

Kenaikan bersih kas, setara kas


dan cerukan

1,354

6,279

18,555

10,815

819

1,461

20,728

18,555

Kas, setara kas dan cerukan


pada awal tahun
Dampak perubahan selisih kurs
terhadap kas, setara kas dan
cerukan
Kas, setara kas dan cerukan pada
akhir tahun
Aktivitas signifikan yang tidak
mempengaruhi arus kas:
Reklasifikasi aset tetap ke persediaan
Perolehan aset tetap secara kredit
dan sewa pembiayaan

560
392

Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari:

Finance costs paid


Acquisition of non-controlling interests
in subsidiaries
Issuance of shares to non-controlling
interests
Net cash flows used in financing activities

Increase in cash, cash equivalents


and bank overdrafts
Cash, cash equivalents and bank overdrafts
at beginning of year
Effect of exchange rate differences
on cash, cash equivalents and
bank overdrafts
Cash, cash equivalents and bank
overdrafts at end of year
Significant activities not affecting
cash flows:
Reclassification of fixed assets to inventory
Acquisition of fixed assets through payables
and finance lease

The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise


of the following:

2014
Kas dan setara kas
Cerukan

699
494

Cash flows from financing activities:


Proceeds from short-term borrowings
Proceeds from long-term debts
Sale of interest in subsidiaries to
non-controlling interests
Repayments of short-term borrowings
Repayments of long-term debts
Cash dividend paid to the Companys
shareholders
Cash dividend paid to non-controlling interests

2013

20,902
(174)

18,557
(2)

20,728

18,555

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Cash and cash equivalents


Bank overdrafts

The accompanying notes form an integral part of these consolidated


financial statements.

Halaman - 7 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

INFORMASI UMUM
a.

b.

1.

Pendirian dan informasi lainnya

GENERAL INFORMATION
a.

Establishment and other information

PT Astra International Tbk (Perseroan)


didirikan pada tahun 1957 dengan nama
PT Astra International Incorporated. Pada
tahun 1990, Perseroan mengubah namanya
menjadi PT Astra International Tbk.

PT Astra International Tbk (the Company)


was established in 1957 as PT Astra
International Incorporated. In 1990, the
Company changed its name to PT Astra
International Tbk.

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia,


dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya
No. 8, Sunter II, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta,


Indonesia, with its head office at JI. Gaya
Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti


yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya
adalah perdagangan umum, perindustrian,
jasa
pertambangan,
pengangkutan,
pertanian,
pembangunan
dan
jasa
konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama
entitas anak, pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi meliputi perakitan dan
penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku
cadangnya, penjualan dan penyewaan alat
berat, pertambangan dan jasa terkait,
pengembangan perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur dan teknologi informasi.

The scope of the Companys activities as


set out in its Articles of Association is to
engage in general trading, industry, mining,
transportation, agriculture, construction
and
consultancy
services.
The
subsidiaries, jointly controlled entities and
associates main activities are the
assembly and distribution of automobiles,
motorcycles and related spare parts, heavy
equipment sales and rentals, mining and
related
services,
development
of
plantations,
financial
services,
infrastructure and information technology.

Anggaran dasar

b.

Articles of association

Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie


Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari
1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957.

The Company was established by Notarial


Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20
February 1957 and approved by the
Minister of Justice of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5
dated 1 July 1957.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami


beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir dibuat oleh Akta Notaris Kumala
Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 61
tanggal 27 April 2012 terkait dengan
pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500
(dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50
(dalam satuan Rupiah) per saham, sehingga
mengubah jumlah modal dasar dari
6.000.000.000
saham
menjadi
60.000.000.000
saham.
Perubahan
Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. AHU-AH 01.10-16756 tanggal 9 Mei
2012. Perubahan Anggaran Dasar tersebut
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 29 November 2013 No.
96.

The Company's Articles of Association


have been amended several times. The
latest amendment was made by Notarial
Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H.,
M.H., M.Kn., No. 61 dated 27 April 2012
related to a stock split from Rp 500 (full
Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share,
that changed the authorised share capital
from
6,000,000,000
shares
to
60,000,000,000 shares. The amendment
was approved by the Minister of Law and
Human Rights of Republic of Indonesia
based on Decision Letter No. AHU-AH
01.10-16756 dated 9 May 2012. The
amendment of the Articles of Association
has been published in State Gazette of the
Republic of Indonesia dated 29 November
2013 No. 96.

Halaman - 8 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

INFORMASI UMUM (lanjutan)


c.

1.

Perubahan struktur permodalan

GENERAL INFORMATION (continued)


c.

Kebijakan/Tindakan Perusahaan
Penawaran Umum Perdana 30 juta saham,
dengan nilai nominal Rp 1.000 (dalam satuan
Rupiah) per saham, harga penawaran Rp
14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu atas
48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850
(dalam satuan Rupiah) per saham.

Tahun/
Year
1990

1994

1997

Pemecahan nilai nominal saham dari


Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham
menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per
saham, yang mengakibatkan kenaikan
jumlah saham yang beredar menjadi
2.325.662.474.
Penerbitan 258.398.155 rights kepada para
kreditur dan pemegang obligasi sehubungan
dengan restrukturisasi utang, satu right
berhak
untuk
membeli
satu
saham
Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam
satuan Rupiah) per saham. Sejumlah
253.158.665
saham
telah
diterbitkan
sehubungan dengan pelaksanaan rights ini.

Limited Public Offering with pre-emptive


rights of 48,439,600 shares at the price of
Rp 13,850 (full Rupiah) per share.

Conversion of bonds into 280,837 shares


by certain convertible bondholders.
Changes in par value from Rp 1,000 (full
Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah)
per share, increasing the number of shares
issued to 2,325,662,474.

1999

Persetujuan atas kompensasi berbasis


saham bagi karyawan dan eksekutif
Perseroan sampai dengan 70 juta saham.
Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah
64.754.000
saham
telah
diterbitkan
sehubungan dengan eksekusi opsi saham
karyawan tersebut.
Penawaran Umum Terbatas dengan Hak
Memesan
Efek
Terlebih
Dahulu,
1.404.780.175 saham dengan harga Rp
1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham.

Policy/Corporate actions
Initial Public Offering 30 million shares,
with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah)
per share, offering price of Rp 14,850 (full
Rupiah) per share.

Distribution of bonus shares from the


capitalisation of additional paid-in capital
amounting to Rp 872 billion, equivalent to
871,912,800 shares.

Pembagian saham bonus yang berasal dari


kapitalisasi
tambahan
modal
disetor
sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan
871.912.800 saham.
Konversi obligasi menjadi 280.837 saham
yang dilakukan oleh sebagian pemegang
obligasi konversi.

Changes in capital structure

The issuance of 258,398,155 rights to


creditors and bondholders in relation to a
debt restructuring, one share of the
Company for every right held at the price of
Rp 500 (full Rupiah) per share.
253,158,665 shares were issued as a
result of the rights exercised.

Approval for stock-based compensation for


the Company's employees and executives
up to 70 million shares. As at the expiry
date, 64,754,000 shares had been issued
as a result of employee stock options
exercised.
2002

Limited Public Offering in respect of a


rights issue with pre-emptive rights,
1,404,780,175 shares at the price of Rp
1,000 (full Rupiah) per share.

Halaman - 9 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

INFORMASI UMUM (lanjutan)


c.

1.

Perubahan struktur permodalan (lanjutan)

Kebijakan/Tindakan Perusahaan
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500
(dalam satuan Rupiah) menjadi Rp 50
(dalam satuan Rupiah) per saham, yang
mengubah jumlah saham beredar dari
4.048.355.314
saham
menjadi
40.483.553.140 saham.

Tahun/
Year
2012

GENERAL INFORMATION (continued)


c.

Policy/Corporate actions
Changes in par value from Rp 500 (full
Rupiah) to Rp 50 (full Rupiah) per share,
changing the number of issued shares
from
4,048,355,314
shares
to
40,483,553,140 shares.

Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan


pada Bursa Efek Indonesia.
d.

Struktur Grup

All of the Company's issued shares are


listed on the Indonesia Stock Exchange.
d.

Dimulainya
kegiatan
komersial/
Commencement of
commercial
operations

Changes in capital structure (continued)

The Group Structure

Persentase
kepemilikan efektif/
Effective percentage
of ownership

2014

2013

Jumlah aset
(sebelum eliminasi)/
Total assets
(before elimination)

2014

2013

ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES a):


OTOMOTIF/AUTOMOTIVE
PT Arya Kharisma
PT Astra Multi Trucks Indonesia
PT Astra Otoparts Tbk b)
PT Gaya Motor
PT Inti Pantja Press Industri
PT Pulogadung Pawitra Laksana
PT Tjahja Sakti Motor
PT Fuji Technica Indonesia
PT Astra Autoprima

1988
1984
1991
1970
1990
1980
1962
1996
2013

100.00
75.00
80.00
100.00
89.36
100.00
100.00
59.63
100.00

100.00
75.00
80.00
100.00
89.36
100.00
100.00
59.63
100.00

1,164
248
14,381
343
669
593
473
316
20

1,100
491
12,618
349
611
505
429
321
21

JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES


PT Astra Mitra Ventura
PT Federal International Finance
PT Sedaya Multi Investama b)
PT Astra Multi Finance
PT Astra Sedaya Finance c)
PT Sedaya Pratama b)
PT Staco Estika Sedaya Finance c)
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance c)
PT Asuransi Astra Buana
PT Garda Era Sedaya
PT Matra Graha Sarana

1992
1989
1989
1991
1983
1993
1990
1986
1981
1998
2013

99.85
100.00
100.00
100.00
86.14
100.00
93.75
93.75
95.70
100.00
100.00

99.85
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
95.70
100.00
100.00

150
25,377
19,109
667
33,299
366
145
732
10,114
1,417
273

138
21,522
17,514
677
31,002
310
191
866
8,504
1,694
280

a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan.


b) Dan entitas anak.
c) Penurunan kepemilikan efektif Grup terkait penerbitan
saham ASF yang seluruhnya diambil bagian oleh BP
(lihat Catatan 3b).

Halaman - 10 - Page

a) Including significant indirect subsidiaries.


b) And subsidiary/subsidiaries.
c) Decrease in effective Groups ownership related to
ASFs shares issuance all of which were
subscribed by BP (refer to Note 3b).

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

INFORMASI UMUM (lanjutan)


d.

1.

Struktur Grup (lanjutan)

GENERAL INFORMATION (continued)


d.

Dimulainya
kegiatan
komersial/
Commencement of
commercial
operations

The Group Structure (continued)

Persentase
kepemilikan efektif/
Effective percentage
of ownership

2014

2013

Jumlah aset
(sebelum eliminasi)/
Total assets
(before elimination)

2014

2013

a)

ENTITAS ANAK/SUBSIDIARIES :
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
PT United Tractors Tbk b)
PT Pamapersada Nusantara b)

1973
1993

59.50
59.50

59.50
59.50

60,292
36,432

57,362
30,766

AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS
PT Astra Agro Lestari Tbk b)

1995

79.68

79.68

18,558

14,963

1990
1996
1989
1990
2014
2008
-

100.00
100.00
100.00
79.31
100.00
100.00
100.00

100.00
100.00
100.00
79.31
100.00
95.74
100.00

7,602
7,116
40
2,222
1,670
262
92

7,829
5,853
36
1,901
826
179
87

1975

76.87

76.87

1,633

1,451

INFRASTRUKTUR, LOGISTIK DAN


LAINNYA/ INFRASTRUCTURE,
LOGISTIC AND OTHERS
PT Serasi Autoraya b)
PT Astratel Nusantara b)
PT Intertel Nusaperdana
PT Marga Mandalasakti
PT Menara Astra
PT Samadista Karya c)
PT Brahmayasa Bahtera - Divisi Komersial
Commercial Division d)
TEKNOLOGI INFORMASI/
INFORMATION TECHNOLOGY
PT Astra Graphia Tbk b)

a) Termasuk entitas anak tidak langsung yang signifikan.


b) Dan entitas anak.
c) PT Samadista Karya yang sebelumnya merupakan
entitas anak tidak langsung melalui PT Asuransi Astra
Buana, pada Agustus 2014 menjadi entitas anak
langsung Perseroan.
d) Merupakan divisi dari PT Brahmayasa Bahtera (lihat
Catatan 3c) yang menangani area komersial (lihat Catatan
38g) dan sepenuhnya dimiliki Perseroan.

a) Including significant indirect subsidiaries.


b) And subsidiary/subsidiaries.
c) PT Samadista Karya that was indirect subsidiary
through PT Asuransi Astra Buana, become direct
subsidiary of the Company in August 2014.
d) A division of PT Brahmayasa Bahtera (refer to Note
3c) that concentrated on commercial area (refer to
Note 38g) was fully owned by the Group.

Seluruh entitas anak langsung dan tidak


langsung yang signifikan berdomisili di
Indonesia.

All direct subsidiaries and significant


indirect subsidiaries are domiciled in
Indonesia.

Pemegang saham terbesar Perseroan adalah


Jardine Cycle & Carriage Ltd, perusahaan
yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle &
Carriage Ltd merupakan entitas anak dari
Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan
yang didirikan di Bermuda.

The Companys largest shareholder is


Jardine Cycle & Carriage Ltd, a company
incorporated in Singapore. Jardine Cycle
& Carriage Ltd is a subsidiary of Jardine
Matheson Holdings Ltd, a company
incorporated in Bermuda.

Halaman - 11 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

1.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

INFORMASI UMUM (lanjutan)


e.

1.

Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit


dan Karyawan

GENERAL INFORMATION (continued)


e.

Board of Commissioners, Directors,


Audit Committee and Employees
The members of the Company's Boards of
Commissioners, Directors and Audit
Committee are as follows:

Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi


dan Audit Komite Perseroan adalah sebagai
berikut:
2014

2013

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Presiden Komisaris
Komisaris Independen:

Budi Setiadharma
Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat
Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue
Sidharta Utama

Budi Setiadharma
Soemadi Djoko Moerdjono
Brotodiningrat
Erry Firmansyah
Hisayuki Inoue

President Commissioner
Independent
Commissioners:

Komisaris:

Anthony John Liddell Nightingale


Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging

Anthony John Liddell Nightingale


Benjamin William Keswick
Mark Spencer Greenberg
Chiew Sin Cheok
Jonathan Chang
David Alexander Newbigging

Commissioners:

Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Johannes Loman
Suparno Djasmin
Bambang Widjanarko Santoso

Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja
Johnny Darmawan
Danusasmita
Djoko Pranoto
Widya Wiryawan
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Johannes Loman

Soemadi Djoko Moerdjono


Brotodiningrat
Inget Sembiring
Harry Wiguna
Chiew Sin Cheok

Soemadi Djoko Moerdjono


Brotodiningrat
Inget Sembiring
Harry Wiguna
Chiew Sin Cheok

Direksi

Directors

Presiden Direktur
Direktur:

Komite Audit
Ketua
Anggota:
Anggota Khusus
*)

*)

*)

Tidak memiliki hak suara.

President Director
Directors:

Audit Committee
Chairman
Members:
Special Member *)

Does not have voting rights.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan


entitas anak memiliki 156.097 karyawan
(2013: 132.570 karyawan) - tidak diaudit.

As at 31 December 2014, the Company and its


subsidiaries
had
156,097
employees
(2013: 132,570 employees) - unaudited.

Jumlah
karyawan
termasuk
pengendalian
bersama entitas dan entitas asosiasi, pada
tanggal 31 Desember 2014 adalah 225.580
karyawan (2013: 197.434 karyawan) - tidak
diaudit.

The number of employees including jointly


controlled entities and associates, as at
31 December 2014 was 225,580 employees
(2013: 197,434 employees) - unaudited.

Halaman - 12 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan


entitas anak (Grup) disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan
diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 26 Februari
2015.

The consolidated financial statements of the


Company and its subsidiaries (the Group)
have been prepared in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards and
were authorised by the Board of Directors on
26 February 2015.

a.

a.

Dasar penyusunan
konsolidasian

laporan

keuangan

Basis of preparation of the consolidated


financial statements

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi


yang signifikan yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Presented below are the significant


accounting policies adopted in preparing
the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian disusun


berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali
dinyatakan khusus pada Catatan 2i, 2j dan 2r
dan menggunakan dasar akrual (accruals
basis), kecuali untuk laporan arus kas
konsolidasian.

The consolidated financial statements have


been prepared on the basis of historical
cost, except as disclosed in Notes 2i, 2j
and 2r and using the accruals basis, except
in the consolidated statements of cash
flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun


dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan
setelah dikurangi dengan cerukan.

The consolidated statements of cash flows


are prepared using the direct method by
classifying cash flows on the basis of
operating, investing and financing activities.
For these purposes, cash and cash
equivalents are shown net of bank
overdrafts.

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan


(ISAK) yang berlaku efektif pada tahun
2014

Interpretation of Financial Accounting


Standards (ISAK) which become
effective in 2014

Interpretasi standar akuntansi revisi yang


relevan terhadap kegiatan operasi Grup, telah
dipublikasikan dan efektif pada tahun 2014
adalah sebagai berikut:

The following revised accounting standards


interpretation which is relevant to the
Groups operations, published and effective
in 2014 are as follow:

- ISAK 27
- ISAK 28
- ISAK 29

: Pengalihan Aset dari Pelanggan/Transfer Assets from Customer


: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas/Extinguishing
Financial Liabilities with Equity Instrument
: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang
Terbuka/Stripping Cost in the Production Phase of Surface Mine

Penerapan ISAK tersebut tidak menimbulkan


pengaruh
signifikan
terhadap
laporan
keuangan konsolidasian Grup.

Halaman - 13 - Page

The adoption of ISAK did not result in


significant
impact
to
the
Groups
consolidated financial statements.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
a.

AKUNTANSI

Dasar penyusunan laporan


konsolidasian (lanjutan)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
a.

Basis of preparation of the consolidated


financial statements (continued)

Standar dan interpretasi yang berlaku


efektif pada tahun 2015

Standards and interpretations which


become effective in 2015

Standar baru, revisi dan interpretasi yang


telah diterbitkan dan akan berlaku efektif
untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal
1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

New standards, revised and interpretations


issued and will become effective for the
financial year beginning 1 January 2015
are as follows:

- PSAK 65
- PSAK 66
- PSAK 67
-

: Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements


: Pengaturan Bersama/Joint Arrangements
: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/Disclosure of Interests in
Other Entities
PSAK 68
: Pengukuran Nilai Wajar/Fair Value Measurement
PSAK 1 (Revisi/Revised 2013)
: Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial
Statements
PSAK 4 (Revisi/Revised 2013)
: Laporan Keuangan Tersendiri/Separate Financial Statements
PSAK 15 (Revisi/Revised 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/
Investment in Associates and Joint Ventures
PSAK 24 (Revisi/Revised 2013) : Imbalan Kerja/Employee Benefits
PSAK 46 (Revisi/Revised 2014) : Pajak Penghasilan/Accounting for Income Tax
PSAK 48 (Revisi/Revised 2014) : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets
PSAK 50 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Penyajian/
Financial Instruments: Presentation
PSAK 55 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran/
Financial Instruments: Recognition and Measurement
PSAK 60 (Revisi/Revised 2014) : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/
Financial Instruments: Disclosures
ISAK 26 (Revisi/Revised 2014) : Penilaian Kembali Derivatif Melekat/
Remeasurement of Embedded Derivative

Grup masih mempelajari dampak yang


mungkin timbul atas penerbitan standar
akuntansi keuangan tersebut.
b.

Prinsip-prinsip konsolidasi

The Group is still evaluating the possible


impact on the issuance of these financial
accounting standards.
b.

Principles of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi


laporan keuangan Perseroan dan entitas
anak.

The consolidated financial statements


include the financial statements of the
Company and its subsidiaries.

Entitas anak adalah entitas dimana Grup


memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan
keuangan dan operasional. Metode akuisisi
digunakan untuk mencatat akuisisi entitas
anak oleh Grup. Biaya perolehan termasuk
nilai wajar imbalan kontinjensi pada tanggal
akuisisi.

Subsidiaries are entities over which the


Group has the power to govern the
financial and operating policies. The
purchase method of accounting is used to
account for the acquisition of subsidiaries
by the Group. The cost of an acquisition
includes the fair value at the acquisition
date of any contingent consideration.

Halaman - 14 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

AKUNTANSI

YANG

Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan


secara bertahap, Grup mengukur kembali
kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya
pada nilai wajar tanggal akuisisi dan
mengakui keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan dalam laba rugi.

In a business combination achieved in


stages, the Group remeasures its
previously held interest at its acquisition
date at fair value and recognises the
resulting gains or losses in profit or loss.

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas


induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan
hilangnya
pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas. Ketika
pengendalian atas entitas anak hilang, bagian
kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut
diukur kembali pada nilai wajarnya dan
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
diakui dalam laba rugi.

Changes in a parents ownership interest in


a subsidiary that do not result in the loss of
control are accounted for as equity
transactions. When control over a previous
subsidiary is lost, any remaining interest in
the entity is remeasured at fair value and
the resulting gains or losses is recognised
in profit or loss.

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan


kerugian intra kelompok usaha yang belum
direalisasi dan material telah dieliminasi.

All material intercompany transactions,


balances, unrealised surpluses and deficits
on transactions between Group companies
are eliminated.

Pengendalian bersama entitas adalah suatu


entitas dimana Grup memiliki pengendalian
bersama dengan satu venturer atau lebih.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang
bukan merupakan entitas anak ataupun
pengendalian bersama entitas, tetapi Grup
memiliki pengaruh signifikan. Pengendalian
bersama entitas dan entitas asosiasi dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas.

Jointly controlled entities are entities which


the Group jointly controls with one or more
other venturers. Associates are entities, not
being subsidiaries or jointly controlled
entities, over which the Group exercises
significant influence. Jointly controlled
entities and associates are accounted for
using the equity method.

Setiap akhir periode pelaporan, Grup


melakukan assessment ketika terdapat bukti
obyektif bahwa investasi pada pengendalian
bersama entitas dan entitas asosiasi
mengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, the


Group assesses when there is objective
evidence that an investment in jointly
controlled entities and associates is
impaired.

Kepentingan
nonpengendali
merupakan
proporsi atas hasil usaha dan aset bersih
entitas anak yang tidak diatribusikan pada
Grup.

Non-controlling interests represent the


proportion of the results and net assets of
subsidiaries not attributable to the Group.

Hasil usaha entitas anak, pengendalian


bersama entitas dan entitas asosiasi
dimasukkan atau dikeluarkan di dalam
laporan keuangan konsolidasian masingmasing sejak tanggal efektif akuisisi atau
tanggal pelepasan.

The results of subsidiaries, jointly


controlled entities and associates are
included or excluded in the consolidated
financial statements from their effective
dates
of
acquisition
or
disposal
respectively.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam


penyusunan laporan keuangan konsolidasian
ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali
jika dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in


preparing the consolidated financial
statements have been consistently applied,
unless otherwise stated.

Halaman - 15 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG

Penjabaran mata uang asing

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
c.

Foreign currency translation

Pos-pos dalam laporan keuangan setiap


entitas di dalam Grup diukur dengan
menggunakan mata uang dari lingkungan
ekonomi utama di mana entitas beroperasi
(mata uang fungsional).

Items included in the financial statements


of each of the Groups entities are
measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity
operates (the functional currency).

Mata uang fungsional Perseroan dan


sebagian besar dari entitas anak adalah
Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian
disajikan dalam mata uang Rupiah.

The functional currency of the Company


and most of the subsidiaries is Rupiah. The
consolidated financial statements are
presented in Rupiah.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan


ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada akhir periode
pelaporan.

Foreign
currency
transactions
are
translated into Rupiah using the exchange
rates prevailing at the dates of the
transactions. Foreign currency monetary
assets and liabilities are translated into
Rupiah at the rates of exchange prevailing
at the end of the reporting period.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang


timbul dari penyelesaian transaksi dalam
mata uang asing dan dari penjabaran aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
diakui di dalam laba rugi, kecuali apabila
ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai
lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat
dan yang termasuk dalam biaya pinjaman
yang terkait secara langsung dengan
qualifying assets seperti yang dinyatakan di
Catatan 2k, 2l, 2m dan 2n.

Foreign exchange gains and losses


resulting from the settlement of foreign
currency transactions and from the
translation of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
are recognised in profit or loss, except
when recognised in equity as qualifying
cash flow hedges and those included in
borrowing costs that directly relate to
qualifying assets as disclosed in Notes 2k,
2l, 2m and 2n.

Perubahan nilai wajar efek moneter dalam


mata uang asing yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan
antara selisih penjabaran yang timbul dari
perubahan biaya perolehan diamortisasi dan
perubahan lainnya atas nilai tercatat efek.
Selisih penjabaran yang terkait dengan
perubahan biaya perolehan diamortisasi
diakui di dalam laba rugi dan perubahan
lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam
pendapatan komprehensif lain.

Changes in the fair value of monetary


securities denominated in foreign currency
classified
as
available-for-sale
are
analysed between translation differences
resulting from changes in the amortised
cost of the security and other changes in
the carrying amount of the security.
Translation
differences
arising
from
changes in the amortised cost are
recognised in profit or loss and other
changes in carrying amount are recognised
in other comprehensive income.

Halaman - 16 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.

AKUNTANSI

YANG

Penjabaran mata uang asing (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
c.

Foreign currency translation (continued)

Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisi


keuangan entitas anak yang menggunakan
mata uang selain Rupiah dijabarkan
berdasarkan kurs yang berlaku pada akhir
periode pelaporan dan hasilnya dijabarkan ke
dalam Rupiah dengan kurs rata-rata selama
tahun berjalan. Selisih kurs yang dihasilkan
diakui pada pendapatan komprehensif lainnya
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan diakumulasikan dalam
ekuitas di dalam cadangan selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan dalam valuta
asing.

For the purpose of consolidation, the


statements of financial position of
subsidiaries reporting in a currencies other
than Rupiah are translated using the rates
of exchange prevailing at the end of the
reporting period and the results are
translated into Rupiah at the average
exchange rates for the periods. The
resulting
exchange
differences
are
recognised in other comprehensive income
in the consolidated statements of
comprehensive income and accumulated in
equity under the exchange difference on
translation of financial statements in foreign
currencies reserve.

Kurs utama yang digunakan, berdasarkan


kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia,
adalah sebagai berikut (dalam satuan
Rupiah):

The main exchange rates used, based on


the mid rates published by Bank Indonesia,
are as follows (full Rupiah):

Dolar Amerika Serikat (USD)


Yen Jepang (JPY)
d.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

2014

2013

12,440
104

12,189
116

Kas, setara kas dan deposito

d.

United States Dollars (USD)


Japanese Yen (JPY)

Cash, cash equivalents and deposits

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan


yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, investasi
likuid jangka pendek lainnya, yang jatuh
temponya tiga bulan atau kurang.

Cash and cash equivalents include cash on


hand, deposits held at call with banks,
other short-term highly liquid investments,
with original maturities of three months or
less.

Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih


dari tiga bulan disajikan dalam Investasi lainlain.

Call and time deposits with maturities over


three months are included within Other
investments.

Kas dan deposito berjangka yang dibatasi


penggunaannya, disajikan sebagai bagian
dari Aset lain-lain.

Cash and time deposits which are


restricted in use, are classified as part of
Other assets.

Halaman - 17 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.

f.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

AKUNTANSI

YANG

Piutang usaha dan piutang lain-lain

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
e.

Trade and other receivables

Piutang usaha dan piutang lain-lain pada


awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak
material, setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu.

Trade
and
other
receivables
are
recognised initially at fair value and
subsequently measured at amortised cost
using the effective interest method, except
where the effect of discounting would be
immaterial, less provision for doubtful
receivables.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada


saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo
piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu
dihapus pada saat piutang tersebut tidak akan
tertagih.

Provision for doubtful receivables are


established when there is objective
evidence that the outstanding amounts will
not be collected. Doubtful receivables are
written-off during the period in which they
are determined to be not collectible.

Piutang pembiayaan konsumen


piutang sewa pembiayaan

dan

f.

Consumer financing receivables and


finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang


sewa pembiayaan pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables and


finance lease receivables are recognised
initially at fair value plus transaction costs
and subsequently measured at amortised
cost using the effective interest method,
less provision for doubtful receivables.

Piutang pembiayaan konsumen disajikan


sebesar jumlah piutang setelah dikurangi
pendapatan
bunga
ditangguhkan
dan
penyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables are shown


net of unearned interest income and
provision for doubtful receivables.

Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar


piutang sewa pembiayaan ditambah dengan
nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa
pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan
sewa pembiayaan yang ditangguhkan,
simpanan jaminan dan penyisihan piutang
ragu-ragu.

Finance lease receivables are shown as


the finance lease receivables plus the
guaranteed residual values at the end of
the lease period, net of unearned finance
lease income, security deposits and
provision for doubtful receivables.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada


saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo
piutang tidak dapat ditagih berdasarkan
ketentuan awal piutang. Piutang yang telah
diturunkan nilainya akan dihapuskan setelah
menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat
piutang tersebut tidak tertagih.

A provision for doubtful receivables is


established when there is objective
evidence that the outstanding amounts will
not be collected according to the original
terms of the receivables. Impaired
accounts are written-off when they are
overdue for more than 150 days or
determined to be not collectible.

Halaman - 18 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

g.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

AKUNTANSI

YANG

Piutang pembiayaan konsumen


piutang sewa pembiayaan (lanjutan)

dan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
f.

Consumer financing receivables and


finance lease receivables (continued)

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang


sewa pembiayaan yang jatuh tempo kurang
dari 12 bulan setelah periode pelaporan
diklasifikasikan sebagai aset lancar. Piutang
pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12
bulan
setelah
periode
pelaporan
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

Consumer financing receivables and


finance lease receivables with maturities
less than 12 months after the reporting
period are classified as current assets.
Consumer financing receivables and
finance lease receivables with maturities
more than 12 months after the reporting
period are classified under non-current
assets.

Entitas anak yang bergerak dalam jasa


keuangan
mengadakan
perjanjian
pembiayaan bersama dengan beberapa bank
dimana risiko kredit ditanggung bersama
sesuai dengan porsinya masing-masing
(without recourse). Piutang pembiayaan
bersama disajikan secara bersih di laporan
posisi keuangan konsolidasian. Pendapatan
pembiayaan konsumen dan beban bunga
yang terkait dengan pembiayaan bersama
disajikan secara bersih di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Financial service subsidiaries enter into


joint financing agreements with banks
where the credit risk is borne in accordance
with their portion (without recourse). Joint
financing receivables are presented on a
net basis in the consolidated statements of
financial position. Consumer financing
income and interest expenses related to
joint financing are presented on a net basis
in the consolidated statements of
comprehensive income.

Agunan yang diambil alih

g.

Agunan yang diambil alih merupakan agunan


yang diperoleh dari pelanggan sehubungan
dengan
penyelesaian
piutang
karena
wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih
tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih
rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai
realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi
kuasa kepada entitas anak yang bergerak
dalam jasa keuangan untuk menjual agunan
yang diambil alih ataupun melakukan tindakan
lainnya dalam upaya penyelesaian piutang
tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang
diambil alih setelah dikurangi piutang akan
dikembalikan kepada pelanggan.

Halaman - 19 - Page

Repossessed collateral
Repossessed
collateral
represents
collateral obtained from customers toward
settlement of receivables which are in
default. Repossessed collateral is stated at
the lower of carrying amount of receivables
or net realisable value of collateral.
Customers give the right to the financial
service subsidiaries to sell the repossessed
collateral or take any other action to settle
the outstanding receivables. Any excess of
proceeds from the sale of repossessed
collateral after deducting the outstanding
receivables is refunded to the customer.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

Persediaan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
h.

Inventories are stated at the lower of cost


or net realisable value. Cost is generally
determined by the weighted average
method
for
finished
goods,
work- in-progress and spare parts, except
for certain subsidiaries for which cost is
determined by the first-in, first-out method
or by the specific identification method
for Completely-Knocked-Down
(CKD)
units, Completely-Built-Up (CBU) units,
units of heavy equipment, work-in-progress
of heavy equipment and used vehicles. The
cost of finished goods and work-inprogress comprise of raw materials, labour
and an appropriate proportion of directly
attributable fixed and variable overheads.
Net realisable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business,
less an estimation of the cost of completion
and selling expenses.

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang


lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan pada
umumnya ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata tertimbang untuk barang
jadi, barang dalam penyelesaian dan suku
cadang, kecuali pada entitas anak tertentu,
yang ditentukan dengan menggunakan
metode masuk pertama, keluar pertama
atau metode identifikasi khusus untuk unit
Completely-Knocked-Down
(CKD),
unit
Completely-Built-Up (CBU), unit alat berat,
alat berat dalam proses dan kendaraan
bekas. Harga perolehan barang jadi dan
barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya
bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya
overhead yang dapat diatribusi secara
langsung baik yang bersifat tetap maupun
variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi
harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa,
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi beban penjualan.
i.

Investasi pada instrumen utang, instrumen


ekuitas dan reksadana

Inventories

i.

Investments in debt instruments, equity


instruments and mutual funds

Investasi pada instrumen utang, instrumen


ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi. Investasi tersebut selanjutnya
diukur berdasarkan klasifikasinya.

Investment in debt instruments, equity


instruments and mutual funds are initially
recognised at fair value plus transaction
costs. Subsequent measurement of
investments depends on their classification.

Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai


efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau
tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung
pada tujuan pada saat investasi tersebut
diperoleh
dan
ditentukan
pada
saat
pengakuan awal.

Investments are classified as held-tomaturity


or
available-for-sale.
The
classification is depend on the purpose for
which the investment was acquired and
determined at initial recognition.

Instrumen utang diklasifikasikan sebagai


dimiliki
hingga
jatuh
tempo
apabila
manajemen bermaksud dan mampu untuk
memiliki investasi tersebut hingga jatuh
tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh
tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.

Debt instruments are classified as held-tomaturity when management has the


intention and ability to hold the investments
to maturity. Held-to-maturity investments
are carried at amortised cost using the
effective interest method.

Halaman - 20 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.

j.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG

Investasi pada instrumen utang, instrumen


ekuitas dan reksadana (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
i.

Investments in debt instruments, equity


instruments
and
mutual
funds
(continued)

Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai


yang
dimiliki
hingga
jatuh
tempo,
diklasifikasikan sebagai investasi yang
tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi atas perubahan nilai
wajarnya dicatat di pendapatan komprehensif
lain. Ketika investasi ini dijual, akumulasi
penyesuaian nilai wajar yang dicatat pada
ekuitas diakui di dalam laba rugi.

Investments not classified as held-tomaturity investments, are classified as


available-for-sale investments and carried
at fair value. Unrealised gains and losses
arising from changes in the fair value are
recognised
in
other
comprehensive
income. On disposal of an investment, the
cumulative
fair
value
adjustment
recognised in equity is recognised in profit
or loss.

Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai


wajarnya tidak dapat diukur secara andal,
dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in equity instruments whose


fair values can not be reliably measured
are stated at cost.

Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan,


Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu investasi mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif
penurunan nilai atas investasi dalam kategori
dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk
dijual, penurunan tersebut dibebankan dalam
laba rugi.

At the end of each reporting period, the


Group assesses whether there is objective
evidence that an investment is impaired. If
there is a permanent decline in the fair
value of held-to-maturity and available-forsale investments, the decline is charged to
profit or loss.

Nilai investasi yang telah diturunkan tersebut


menjadi basis biaya perolehan yang baru,
kecuali untuk investasi dalam kategori
tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai
wajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajar
instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual diakui di
pendapatan
komprehensif
lain.
Untuk
instrumen utang yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual, kerugian
penurunan nilai wajar dipulihkan melalui laba
rugi.

Written down values of such investments


become their new cost basis, except for
available-for-sale investments carried at
fair value. Any subsequent increase in the
fair value of available-for-sale investments
in equity instruments carried at fair value is
recognised
in
other
comprehensive
income.
While
for
available-for-sale
investments in debt instruments, the
impairment loss in the fair value is reversed
through profit or loss.

Harga pokok efek yang dijual ditentukan


dengan metode rata-rata tertimbang.

Cost of securities sold is determined by the


weighted average method.

Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui


pada saat diumumkan.

Dividends from investments in equity


securities are recognised when declared.

Properti investasi

j.

Properti investasi merupakan tanah atau


bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi
atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan
maupun dijual dalam kegiatan operasi.

Halaman - 21 - Page

Investment properties
Investment properties represents land or
buildings held for operating lease or for
capital appreciation purposes, rather than
for use or sale in the ordinary course of
business.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

Properti investasi (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
j.

Investment properties are stated at fair


value, which reflects the market condition
determined by independent valuers.
Changes in the fair value of investment
property are recorded in profit or loss.

Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar,


yang mencerminkan kondisi pasar yang
ditentukan
oleh
penilai
independen.
Perubahan nilai wajar properti investasi diakui
pada laba rugi.
k.

l.

Tanaman perkebunan

Investment properties (continued)

k.

Plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan


sebesar harga perolehan yang meliputi biaya
persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan
pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang
digunakan untuk membiayai pengembangan
tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak
langsung
lainnya
yang
dialokasikan
berdasarkan luas hektar tertanam.

Immature plantations are stated at


acquisition cost which includes costs
incurred for field preparation, planting,
fertilising and maintenance, capitalisation of
borrowing costs incurred on loans used to
finance the development of immature
plantations and an allocation of other
indirect costs based on planted hectares.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan,


akumulasi
harga
perolehan
tersebut
direklasifikasi ke tanaman menghasilkan.
Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai
pada tahun dimana tanaman tersebut
menghasilkan, dengan menggunakan metode
garis lurus selama taksiran masa manfaat
ekonomis yaitu 20 tahun.

When the plantations are mature, the


accumulated costs are reclassified to mature
plantations.
Depreciation
of
mature
plantations commences in the year when
the plantations are mature using the
straight-line method over the estimated
useful life of 20 years.

Aset tetap dan penyusutan

l.

Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,


dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah dan
aset dalam penyelesaian, disusutkan sampai
dengan nilai sisanya dengan menggunakan
metode garis lurus, berdasarkan estimasi
masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Fixed assets and depreciation


Fixed assets are stated at cost, less
accumulated depreciation and impairment.
Fixed assets, except land and assets
under construction, are depreciated to their
residual value using the straight-line
method, based on the estimated useful
lives of the fixed assets as follows:

Tahun/Years
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Alat pengangkutan yang disewakan
Peralatan kantor yang disewakan
Alat berat yang disewakan

02 - 25
02 - 20
5-8
02 - 25
02 - 10
4-8
2-5
5

Tanah tidak disusutkan.

Building and leasehold improvement


Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Transportation equipment for lease
Office equipment for lease
Heavy equipment for lease
Land is not depreciated.

Halaman - 22 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

AKUNTANSI

YANG

Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
l.

Fixed assets and depreciation (continued)

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan


pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai
Aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya
tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap
pada
saat
proses
konstruksi
atau
pemasangan selesai. Penyusutan mulai
dibebankan pada saat aset tersebut siap
untuk digunakan.

The accumulated costs of the construction


of buildings and the installation of
machinery are capitalised as Assets under
construction. These costs are reclassified
to the appropriate fixed asset accounts
when the construction or installation is
completed. Depreciation is charged from
the date when assets are ready for use.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset


diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset
atau
sebagai
aset
yang
terpisah,
sebagaimana seharusnya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan
manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan
aset dapat diukur dengan andal. Nilai yang
terkait dengan penggantian komponen tidak
diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan ke dalam laba rugi selama
periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the


assets carrying amount or recognised as a
separate asset, as appropriate, only when it
is probable that future economic benefits
associated with the item will flow to the
Group and the cost of the item can be
measured reliably. Amounts in respect of
replaced parts are derecognised. All other
repairs and maintenance are charged to
profit or loss during the period in which they
are incurred.

Nilai residu, umur manfaat aset dan metode


penyusutan
ditelaah
dan
jika
perlu
disesuaikan, pada setiap akhir periode
pelaporan.

The assets residual values, useful lives


and depreciation method are reviewed and
adjusted if appropriate, at the end of each
reporting period.

Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat


dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan
dari laporan posisi keuangan konsolidasian
dan keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan dari pelepasan aset tetap diakui
dalam laba rugi.

When fixed assets are disposed, their


carrying
values
and
the
related
accumulated depreciation are eliminated
from the consolidated statements of
financial position and the resulting gains or
losses on the disposal of fixed assets is
recognised in profit or loss.

m. Properti pertambangan

m. Mining properties

Properti pertambangan teridentifikasi yang


diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada
awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai
wajarnya. Properti pertambangan disajikan
sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan dan kerugian atas
penurunan
nilai.
Nilai
dari
properti
pertambangan ini disusutkan menggunakan
metode unit produksi mulai dari awal operasi
komersial perusahaan. Penyusutan tersebut
dihitung berdasarkan estimasi cadangan.
Perubahan
dalam
estimasi
cadangan
dilakukan secara prospektif, dimulai sejak
periode terjadinya perubahan.

Halaman - 23 - Page

Identifiable mining properties acquired in a


business
combination
are
initially
recognised as assets at their fair value.
Mining properties are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment
losses. The value of mining properties is
depreciated using the units of production
method
from
the
date
of
the
commencement of commercial operations.
The depreciation is calculated based on
estimated mineable reserves. Changes in
estimated reserves are accounted for, on a
prospective basis, from the beginning of
the period in which the change occurs.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
n.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

Hak konsesi

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
n.

Concession rights are operating rights for


toll roads under service concession
arrangements. Toll road concession rights
are stated at cost, less accumulated
amortisation and impairment losses. Toll
road concession rights are recognised as
part of intangible assets and depreciated
using a straight-line method over the period
of the concession starting from the date
when the toll roads are ready for use.

Hak konsesi merupakan hak pengusahaan


jalan tol berdasarkan perjanjian konsesi jasa.
Hak konsesi jalan tol diakui sebesar harga
perolehan, dikurangi dengan akumulasi
amortisasi dan kerugian penurunan nilai. Hak
konsesi jalan tol diakui sebagai bagian aset
takberwujud yang diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus, selama
masa konsesi yang dimulai sejak jalan tol siap
digunakan.
o.

Goodwill

Concession rights

o.

Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih biaya


perolehan atas kepemilikan Grup terhadap
nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas
anak, pengendalian bersama entitas atau
entitas asosiasi pada tanggal akuisisi.
Kepentingan nonpengendali diukur pada
proporsi
kepemilikan
kepentingan
nonpengendali atas aset neto teridentifikasi
pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan
lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang
diperoleh,
perbedaan
tersebut
diakui
langsung dalam laba rugi.

Goodwill represents the excess of the cost


of an acquisition over the fair value of the
Groups share of the net identifiable assets
of the acquired subsidiary, jointly controlled
entity or associate at the effective date of
acquisition. Non-controlling interests are
measured at their proportionate share of
the net identifiable assets at the acquisition
date. If the cost of acquisition is less than
the fair value of the net assets acquired,
the difference is recognised directly in profit
or loss.

Goodwill atas akuisisi pengendalian bersama


entitas dan entitas asosiasi disajikan di dalam
investasi pada pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesar
biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
kerugian penurunan nilai.

Goodwill on acquisitions of jointly controlled


entity and associate is included in
investment in jointly controlled entity and
associate. Goodwill is carried at cost less
accumulated impairment loss.

Goodwill atas akuisisi entitas anak diuji


penurunan nilainya setiap tahun dan ketika
terdapat indikasi penurunan nilai. Goodwill
dialokasikan pada setiap unit penghasil kas
atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan
uji penurunan nilai.

Goodwill on acquisition of subsidiary is


tested for impairment annually and
whenever there is indication of impairment.
Goodwill is allocated to cash-generating
units or groups of cash-generating units for
the purpose of impairment testing.

Keuntungan atau kerugian atas pelepasan


entitas anak, pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat
dari goodwill yang terkait dengan entitas yang
dijual.

The profit or loss on disposal of subsidiary,


jointly controlled entity and associate
includes the carrying amount of goodwill
relating to the entity sold.

Halaman - 24 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.

q.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

AKUNTANSI

YANG

Biaya eksplorasi dan pengembangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
p.

Exploration
expenditures

and

development

Aktivitas eksplorasi dan evaluasi mencakup


penemuan sumber daya pertambangan,
penentuan evaluasi kelayakan teknis dan
komersial atas pertambangan. Pengeluaran
tersebut dikapitalisasi setelah cadangan
tambang dapat dibuktikan kelayakan teknis
dan komersialnya.

Exploration and evaluation activity involves


the search for mining resources, the
determination of technical feasibility and
the assesment of commercial viability of an
identified resource. The expenditure is
capitalised when the existence of
technically feasible and commercially
viable mining reserves have been
established.

Biaya pengembangan merupakan biaya yang


berkaitan langsung dengan pembangunan
sebuah tambang dan infrastrukturnya.

Development expenditure is cost directly


attributable to the construction of a mine
and the related infrastructure.

Kapitalisasi biaya eksplorasi, evaluasi dan


pengembangan, jika berupa aset berwujud,
dicatat sebagai bagian dari aset tetap yang
diakui sebesar harga perolehan dikurangi
dengan penurunan nilai. Sedangkan, biaya
lainnya dicatat sebagai aset takberwujud.

Capitalised exploration, evaluation and


development expenditure considered to be
tangible is recorded as a component of
fixed assets at cost less impairment
charges. Otherwise, it is recorded as an
intangible assets.

Biaya
eksplorasi
dan
pengembangan
tangguhan disajikan sebagai bagian dari Aset
takberwujud lainnya.

Deferred exploration and development


expenditure are classified as a part of
Other intangible assets.

Penurunan nilai aset non-keuangan

q.

Impairment of non-financial assets

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya,


termasuk aset takberwujud, ditelaah untuk
mengetahui apakah telah terjadi penurunan
nilai bilamana terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan
nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai yang dapat diperoleh
kembali dari aset tersebut.

Fixed assets and other non-current assets,


including intangible assets, are reviewed
for impairment whenever events or
changes in circumstances indicate that the
carrying amount may not be recoverable.
An impairment loss is recognised for the
amount by which the carrying amount of
the asset exceeds its recoverable amount.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas


sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi
antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan nilai pakai. Dalam rangka
mengukur
penurunan
nilai,
aset
dikelompokkan hingga unit terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah.

Recoverable amount of an asset is the


higher of its fair value less cost to sell and
its value in use. For the purposes of
assessing impairment, assets are grouped
at the lowest levels for which there are
separately identifiable cash flows.

Halaman - 25 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.

Penurunan
(lanjutan)

nilai

AKUNTANSI

aset

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

non-keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
q.

Instrumen keuangan derivatif

of

non-financial

assets

At each reporting date, non-financial


assets, other than goodwill, that suffered
impairment are reviewed for possible
reversal of the impairment. Recoverable
amount is immediately recognised in profit
or loss, but not in excess of any
accumulated impairment loss previously
recognised.

Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan,


selain goodwill, yang telah mengalami
penurunan nilai ditelaah untuk menentukan
apakah terdapat kemungkinan pemulihan
penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,
maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi
tidak
boleh
melebihi
akumulasi
rugi
penurunan
nilai
yang
telah
diakui
sebelumnya.
r.

Impairment
(continued)

r.

Derivative financial instruments

Grup hanya melakukan kontrak instrumen


keuangan derivatif untuk melindungi eksposur
yang mendasarinya (underlying). Instrumen
keuangan derivatif diukur sebesar nilai
wajarnya.

The Group only enters into derivative


financial instrument contracts in order to
hedge underlying exposures. Derivative
financial instruments are recognised at their
fair values.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian


yang timbul tergantung dari apakah derivatif
tersebut dimaksudkan sebagai instrumen
lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat
dari item yang dilindung nilai. Grup
menentukan derivatif sebagai lindung nilai
atas risiko suku bunga dan nilai tukar mata
uang asing sehubungan dengan liabilitas
yang diakui (lindung nilai atas arus kas).

The method of recognising the resulting


gains or losses is depend on whether the
derivative is designated as a hedging
instrument for accounting purposes and the
nature of the item being hedged. The
Group designates derivatives as hedges of
the interest rate and foreign exchange rate
risk associated with a recognised liability
(cash flow hedge).

Perubahan nilai wajar derivatif yang


ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai
atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian
efektifnya, diakui di pendapatan komprehensif
lain. Ketika instrumen derivatif tersebut
kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria
lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka
keuntungan atau kerugian kumulatif di
ekuitas, diakui pada laba rugi.

Changes in the fair value of derivatives that


are designated and qualify as cash flow
hedges for accounting purposes and that
are effective, are recognised in other
comprehensive income. When a hedging
instrument expires, or when a hedge no
longer meets the criteria for hedge
accounting, the cumulative gains or losses
in equity is recognised in profit or loss.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak


memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi diakui pada laba rugi.

Changes in the fair value of derivatives that


do not meet the criteria for hedge
accounting purposes are recorded in profit
or loss.

Nilai wajar instrumen keuangan derivatif


diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas
tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen
keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih
dari 12 bulan.

The fair value of derivative financial


instruments is classified as a non-current
asset or liability if the remaining maturities
of the derivative financial instruments are
greater than 12 months.

Halaman - 26 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
r.

s.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG

Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
r.

financial

instruments

Pengukuran nilai wajar atas interest rate


swaps, cross currency swaps dan kontrak
berjangka
valuta
asing
ditentukan
berdasarkan tingkat suku bunga kuotasian
yang diberikan oleh bank atas kontrak yang
dimiliki Grup pada tanggal posisi laporan
keuangan yang dihitung berdasarkan tingkat
suku bunga pasar dan kurs valuta asing yang
dapat diobservasi.

The fair value measurements of interest


rate swaps, cross currency swaps and
forward foreign exchange contracts have
been determined using rates quoted by the
bank for contracts owned by the Group at
the balance sheet date and calculated by
reference to observable market interest
rates and foreign exchange rates.

Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest


rate swaps dan cross currency swaps yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai,
yang secara efektif menghapus variabilitas
arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di
pendapatan komprehensif lain. Nilai ini
kemudian diakui dalam laba rugi sebagai
penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs
dan beban bunga pinjaman terkait yang
dilindung nilai pada periode yang sama dimana
selisih kurs dan beban bunga tersebut
mempengaruhi laba rugi.

Changes in the fair value of the interest rate


swaps and cross currency swaps
designated as hedging instruments that
effectively offset the variability of cash flows
associated with the borrowings are
recorded in other comprehensive income.
The amounts are subsequently recognised
in profit or loss as adjusments of the
exchange rate differences and interest
expense related to the hedged borrowings
in the same period in which the related
exchange rate differences and interest
affect earnings.

Utang usaha

s.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai


wajar dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode
bunga
efektif,
kecuali
efek
diskontonya tidak material.
t.

Derivative
(continued)

Provisi

Trade payables
Trade payables are initially measured at
fair value and subsequently measured at
amortised cost using the effective interest
method, except where the effect of
discounting would be immaterial.

t.

Provisions

Provisi diakui apabila Grup mempunyai


kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu
dan
besar
kemungkinan
penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya dan kewajiban tersebut dapat
diestimasi dengan andal.

Provisions are recognised when the Group


has a present obligation (legal as well as
constructive) as a result of past events and
it is more likely than not that an outflow of
resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation and
a reliable estimate of the amount of the
obligation can be made.

Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi


terbaik manajemen atas pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini
pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto
digunakan untuk menentukan nilai kini dan
risiko yang terkait dengan kewajiban.
Peningkatan provisi seiring dengan berjalannya
waktu diakui sebagai biaya keuangan.

Provisions are measured at the present


value of managements best estimate of
the expenditure required to settle the
present obligation at the end of the
reporting period. The discount rate used to
determine the present value incorporate
the risks specific to the liability. The
increase in the provision due to the
passage of time is recognised as finance
costs.

Halaman - 27 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
u.

v.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG

Pinjaman

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
u.

Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui


sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biayabiaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya,
pinjaman diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.

Borrowings are initially recognised at fair


value, net of transaction costs incurred.
Subsequently, borrowings are stated at
amortised cost using the effective interest
method.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan


secara langsung dengan akuisisi atau
konstruksi qualifying assets, dikapitalisasi
hingga aset tersebut selesai secara
substansial. Biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban dalam laba rugi pada periode
terjadinya.

Borrowing costs, which are directly


attributable
to
the
acquisition
or
construction of qualifying assets, are
capitalised until the asset is substantially
completed. All other borrowing costs are
recognised in profit or loss in the period in
which they are incurred.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas


jangka pendek kecuali Grup memiliki diskresi
dan niat untuk memperpanjang sesuai
persyaratan perjanjian dan akan jatuh tempo
dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah
periode pelaporan.

Borrowings are classified under current


liabilities unless the Group has discretion
and intention to roll-over as required by the
agreements and their maturities are more
than 12 months after the reporting period.

Imbalan kerja

v.

Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat


terutang kepada karyawan.

Short-term
employee
benefits
are
recognised when they accrue to the
employees.

Imbalan pascakerja

Post-employment benefits

Grup memiliki program pensiun imbalan pasti


dan iuran pasti.

The Group has defined benefit and defined


contribution pension plans.

Program pensiun imbalan pasti adalah


program pensiun yang menetapkan jumlah
imbalan pensiun yang akan diterima oleh
karyawan pada saat pensiun, yang biasanya
tergantung pada beberapa faktor, seperti
umur, masa kerja dan jumlah kompensasi
(Dana Pensiun Astra 1- DPA 1).

A defined benefit pension plan is a pension


plan that defines an amount of pension that
will be received by the employee on
becoming entitled to a pension, which
usually depends on factors, such as age,
years of service and compensation (Dana
Pensiun Astra 1 DPA 1).

Program pensiun iuran pasti adalah program


pensiun dimana Grup akan membayar iuran
tetap kepada sebuah entitas terpisah (Dana
Pensiun Astra 2 - DPA 2).

Defined contribution plans are pension


plans under which the Group pay fixed
contributions into a separate entity (Dana
Pensiun Astra 2 - DPA 2).

Grup diharuskan menyediakan imbalan


pensiun minimum yang diatur dalam UU No.
13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan
pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU
No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun
yang ada, selisih tersebut diakui sebagai
bagian dari liabilitas imbalan pensiun.

The Group is required to provide a


minimum pension benefit as stipulated in
the Law No.13/2003, which represents an
underlying defined benefit obligation. If the
pension benefits based on Law No.
13/2003 are higher than those based on
the existing pension plan, the difference is
recorded as part of the overall pension
benefits obligation.

Halaman - 28 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
v.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG

Imbalan kerja (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
v.

Employee benefits (continued)

Imbalan pascakerja (lanjutan)

Post-employment benefits (continued)

Liabilitas imbalan pensiun merupakan nilai kini


liabilitas imbalan pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset
program dan penyesuaian atas biaya jasa lalu
yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti
dihitung
setiap
tahun
oleh
aktuaris
independen dengan menggunakan metode
projected unit credit.

The pension benefit obligation is the


present value of the defined benefit
obligation at end of the reporting period
less the fair value of plan assets, together
with adjustments for unrecognised past
service costs. The defined benefit
obligation is calculated annually by an
independent actuary using the projected
unit credit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan


dengan mendiskontokan estimasi arus kas di
masa depan dengan menggunakan tingkat
bunga obligasi pemerintah jangka panjang
pada akhir periode pelaporan dalam mata
uang Rupiah sesuai dengan mata uang di
mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan
yang memiliki jangka waktu yang sesuai
dengan liabilitas imbalan pensiun yang
bersangkutan.

The present value of the defined benefit


obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using the
yield at end of the reporting period of longterm government bonds denominated in
Rupiah in which the benefits will be paid
and that have terms to maturity similar to
the related pension obligation.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang


timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui
seluruhnya melalui pendapatan komprehensif
lainnya. Akumulasi keuntungan dan kerugian
aktuarial dilaporkan di saldo laba.

Actuarial gains and losses arising from


experience adjustments and changes in
actuarial
assumptions
are
directly
recognised
in
other
comprehensive
income. Accumulated actuarial gains and
losses reported in retained earnings.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam


laba rugi, kecuali perubahan terhadap
program pensiun tersebut mensyaratkan
karyawan untuk bekerja selama periode waktu
tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan
diamortisasi secara garis lurus sepanjang
periode tersebut.

Past service costs are recognised


immediately in profit or loss, unless the
changes to the pension plan are conditional
on the employees remaining in service for a
specified period of time. In this case, the
past service costs are amortised on a
straight-line basis over that period.

Perseroan dan beberapa entitas anak


memberikan imbalan pascakerja lainnya,
seperti uang pisah, cuti masa persiapan
pensiun dan uang penghargaan. Imbalan
berupa uang pisah, dibayarkan kepada
karyawan yang mengundurkan diri secara
sukarela, setelah memenuhi minimal masa
kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun
umumnya diberikan tiga atau enam bulan
sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan
berupa uang penghargaan diberikan apabila
karyawan bekerja hingga mencapai usia
pensiun. Imbalan ini dihitung dengan
menggunakan metodologi yang sama dengan
metodologi
yang
digunakan
dalam
perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company and certain subsidiaries also


provide other post-employment benefits,
such as separation pay, retirement
preparation leave and service pay. The
separation pay benefit is paid to employees
who voluntarily resign, subject to a
minimum number of years of service.
Entitlement to retirement preparation leave
vests typically three or six months before
retirement. The service pay benefit vests
when the employees reach their retirement
age. These benefits are accounted for
using the same methodology as for the
defined benefit pension plan.

Halaman - 29 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
v.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

Imbalan kerja (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
v.

Employee benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Other long-term employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti


cuti
berimbalan
jangka
panjang
dan
penghargaan
jubilee
dihitung
dengan
menggunakan metode projected unit credit
dan didiskontokan ke nilai kini. Imbalan ini
dihitung dengan menggunakan metodologi
yang sama dengan metodologi yang
digunakan dalam perhitungan program
pensiun imbalan pasti, kecuali untuk
keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui
pada laba rugi.

Other long-term employee benefits such


as long service leave and jubilee awards
are calculated using the projected unit
credit method and discounted to present
value. These benefits are accounted for
using the same methodology as for the
defined benefit pension plan, except for
actuarial gains and losses which are
recognised in profit or loss.

w. Saham

x.

2.

w. Shares

Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.

Ordinary shares are classified as equity.

Tambahan biaya yang secara langsung terkait


dengan penerbitan saham atau opsi baru
disajikan pada bagian ekuitas sebagai
pengurang, sebesar jumlah yang diterima
bersih setelah dikurangi pajak.

Incremental costs directly attributable to


the issue of new shares or options are
shown in equity as a deduction, net of tax,
from the proceeds.

Pengakuan pendapatan dan beban

x.

Revenue and expense recognition

Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar


imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima.
Pendapatan
bersih
adalah
pendapatan Grup yang diperoleh dari
penjualan barang dan jasa yang diberikan
dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa
keuangan setelah dikurangi diskon, retur,
insentif penjualan, pajak penjualan barang
mewah, pajak pertambahan nilai dan
pungutan ekspor.

Net revenue is measured at the fair value


of consideration received or receivable. Net
revenue represents revenue earned from
the sale of the Groups products and
services provided in the normal course of
business, including financial services, net
of discounts, returns, sales incentives,
luxury sales tax, value added tax and
export duty.

Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah


pendapatan dapat diukur dengan andal, besar
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa
depan akan mengalir ke entitas dan ketika
kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap
aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di
bawah.

The Group recognises revenue when the


amount of revenue can be reliably
measured, it is probable that future
economic benefits will flow to the entity and
when specific criteria have been met for
each of the Groups activities as described
below.

Pendapatan dari penjualan barang diakui


pada saat risiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan telah berpindah
kepada pelanggan.

Revenue from the sale of goods is


recognised when the significant risks and
rewards of ownership of the goods have
been transferred to customers.

Pendapatan jasa diakui pada saat jasa


diberikan.

Revenue from the rendering of services is


recognised when services are rendered.

Halaman - 30 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
x.

y.

Pengakuan
(lanjutan)

AKUNTANSI

pendapatan

dan

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG
beban

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
x.

Revenue and
(continued)

expense

recognition

Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan


sewa pembiayaan diakui sesuai dengan
jangka waktu kontrak berdasarkan metode
suku bunga efektif.

Revenue from consumer financing and


finance leases are recognised over the
term of the respective contracts using the
effective interest method.

Pendapatan jasa konstruksi atas perjanjian


konsesi jasa (lihat Catatan 2n) diakui
berdasarkan metode kontrak biaya-plus
sesuai dengan PSAK 34 Kontrak Konstruksi.

Revenue relating to construction services


under service concession arrangements
(refer to Note 2n) is recognised based on
cost-plus method, in accordance with
PSAK 34 Construction Contract.

Pendapatan jasa operasi dan pemeliharaan


atas perjanjian konsesi jasa diakui pada saat
penyerahan jasa.

Revenue relating to operation and


maintenance
service
under
service
concession arrangements is recognised
when the services are rendered.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan


menggunakan dasar akrual.

Expenses are recognised as incurred on an


accruals basis.

Perpajakan

y.

Taxation

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak


penghasilan kini dan pajak penghasilan
tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba
rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang diakui ke
pendapatan komprehensif lain atau langsung
ke ekuitas.

The income tax expense comprises current


and deferred income tax. Tax is recognised
in profit or loss, except to the extent that it
relates to items recognised to other
comprehensive income or directly to equity.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan


menggunakan tarif pajak dan undang-undang
perpajakan yang berlaku pada tanggal
pelaporan. Aset dan liabilitas pajak kini diukur
sebesar nilai yang diharapkan dapat
terpulihkan atau dibayar.

The current income tax is calculated using


tax rates and tax laws that have been
enacted at reporting date. Current tax
assets and liabilities are measured at the
amount expected to be recovered or paid.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan


menggunakan balance sheet liability method,
untuk rugi fiskal belum dikompensasi dan untuk
semua perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas
dengan nilai tercatatnya di masing-masing
perusahaan. Semua perbedaan temporer
kena pajak diakui sebagai pajak tangguhan,
kecuali perbedaan temporer kena pajak yang
berasal dari pengakuan awal goodwill,
pengakuan awal aset atau liabilitas dari
transaksi yang bukan kombinasi bisnis serta
pengakuan awal aset atau liabilitas pada
waktu transaksi tidak mempengaruhi laba
akuntansi dan laba kena pajak.

Deferred income tax is provided using the


balance sheet liability method, for tax loss
carried forward and for all temporary
differences arising between the tax bases
of assets and liabilities and their carrying
amount for each entity. Deferred tax shall
be recognised for all taxable temporary
differences, except to the extent that the
deferred tax arises from the initial
recognition
of
goodwill,
the
initial
recognition of an asset or liability in a
transaction which is not a business
combination and also the initial recognition
of an asset or liability in a transaction which
at the time of transaction affects neither
accounting profit nor taxable profit.

Halaman - 31 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
y.

z.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

Perpajakan (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
y.

Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan


dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku atau secara substansi telah
diberlakukan pada tanggal pelaporan dan
diharapkan berlaku pada saat aset pajak
tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak
tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is determined using


tax rates that have been enacted or
substantially enacted as at the reporting
date and is expected to be applied when
the related deferred tax asset is realised or
the deferred tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar


kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak
di masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang
masih dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognised to the


extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deductible temporary differences and tax
losses carried forward can be utilised.

Sewa

z.

Leases

i. Sewa pembiayaan Grup merupakan


pihak yang menyewa

i. Finance leases the Group is the


lessee

Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa


aset tetap dimana Grup memiliki secara
substansi seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai
sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan
dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai terendah antara nilai wajar
aset tetap sewaan atau nilai kini
pembayaran sewa minimum.

The Group leases certain fixed assets.


Leases of fixed assets where the Group
has substantially all the risks and
rewards of ownership, are classified as
finance leases. Finance leases are
capitalised at the commencement of the
lease at the lower of the fair value of the
leased fixed assets and the present
value of the minimum lease payments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan


antara porsi pelunasan liabilitas dan biaya
keuangan. Jumlah liabilitas sewa, setelah
dikurangi biaya keuangan, disajikan
sebagai liabilitas jangka panjang kecuali
untuk bagian yang jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan
sebagai liabilitas jangka pendek. Unsur
bunga dalam biaya keuangan dibebankan
ke laba rugi selama masa sewa yang
menghasilkan tingkat suku bunga konstan
atas saldo liabilitas. Aset tetap yang
diperoleh melalui sewa pembiayaan
disusutkan selama jangka waktu yang
lebih pendek antara umur manfaat aset
dan masa sewa.

Each lease payment is allocated


between the liability portion and a
finance cost. The corresponding rental
obligations, net of finance costs, are
included in other long-term liabilities
except for those with maturities of 12
months or less which are included in
current liabilities. The interest element of
the finance cost is charged to profit or
loss over the lease period so as to
produce a constant rate of interest on
the remaining balance of the liability.
Fixed assets acquired under finance
leases are depreciated over the shorter
of the useful life of the assets or the
lease term.

Halaman - 32 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
z.

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
YANG

Sewa (lanjutan)

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
z.

ii. Sewa pembiayaan Grup merupakan


pihak yang menyewakan

Leases (continued)
ii. Finance leases the Group is the
lessor

Lihat Catatan 2f dan 2x.

Refer to Notes 2f and 2x.

iii. Sewa operasi Grup merupakan pihak


yang menyewa

iii. Operating leases the Group is the


lessee

Sewa dimana bagian signifikan dari risiko


dan manfaat kepemilikan aset berada
pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.

Leases where a significant portion of the


risks and rewards of ownership are
retained by the lessor are classified as
operating leases.

Pembayaran yang dilakukan untuk sewa


operasi dibebankan ke laba rugi dengan
dasar garis lurus selama masa sewa.

Payments made under operating leases


are charged to profit or loss on a
straight-line basis over the period of the
lease.

iv. Sewa operasi Grup merupakan pihak


yang menyewakan

iv. Operating leases the Group is the


lessor

Pendapatan sewa diakui dengan dasar


garis lurus selama masa sewa. Lihat
Catatan 2l dan 14 atas aset sewaan
untuk sewa operasi.

Rental income is recognised on a


straight-line basis over the lease term.
Refer to Notes 2l and 14 on assets
leased out under operating lease.

aa. Laba per saham

aa. Earnings per share

Laba per saham dasar dihitung dengan


membagi laba yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by


dividing profit attributable to owners of the
parent by the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the
year.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan


2013, tidak ada efek yang berpotensi menjadi
saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham
dilusian sama dengan laba per saham dasar.

As at 31 December 2014 and 2013, there


were no existing instruments which could
result in the issue of further ordinary
shares. Therefore, diluted earnings per
share is equivalent to basic earnings per
share.

ab. Dividen

ab. Dividend

Pembagian dividen final diakui sebagai


liabilitas ketika dividen tersebut disetujui
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Pembagian dividen interim diakui sebagai
liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan
keputusan rapat Direksi dan persetujuan
Dewan Komisaris telah diperoleh serta sudah
diumumkan kepada publik.

Halaman - 33 - Page

Final dividend distributions are recognised


as a liability when the dividends are
approved in the Companys General
Meeting of the Shareholders. Interim
dividend distributions are recognised as a
liability when the dividends are approved
by a Board of Directors resolution,
approval has been obtained from the Board
of
Commissioners
and
a
public
announcement has been made.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

YANG

2.

ac. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (continued)
ac. Transactions with related parties
The Group enters into transactions with
related parties as defined in PSAK 7
Related Party Disclosures. All significant
transactions and balances with related
parties are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.

Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan


dalam PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang
signifikan dengan pihak-pihak berelasi
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian.
ad. Pelaporan segmen

ad. Segment reporting

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang


konsisten dengan pelaporan internal yang
diberikan kepada pengambil keputusan
operasional.
Pengambil
keputusan
operasional
bertanggung
jawab
untuk
mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja
segmen operasi dan membuat keputusan
strategis.
3.

KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGAN


PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN
ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN
a.

Operating segments are reported in a


consistent manner with the internal
reporting provided to the chief operating
decision-maker. The chief operating
decision-maker is responsible for allocating
resources, assessing performance of the
operating segments and making strategic
decisions.
3.

Kombinasi bisnis

SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,


TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING
INTERESTS
AND
DISPOSAL
OF
SUBSIDIARY
a.

Business combinations

Pada bulan Juli 2014, PT Astra Agro Lestari


Tbk, entitas anak langsung, mengakuisisi
100% saham PT Palma Plantasindo (PPS),
sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit
di Kalimantan Timur.

In July 2014, PT Astra Agro Lestari Tbk, a


direct subsidiary, acquired 100% interest of
PT Palma Plantasindo (PPS), a palm
plantation firm in East Kalimantan.

Berikut merupakan tabel rangkuman harga


perolehan yang dibayar atas akuisisi PPS,
jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh, dan
liabilitas yang diambil-alih pada tanggal
akuisisi:

The following table summarises the


consideration paid for the acquisition of
PPS, the amounts of the identifiable assets
acquired and the liabilities assumed at the
acquisition date:

Tanaman perkebunan
Aset tetap
Liabilitas lainnya

323
46
(60)

Plantations
Fixed assets
Other liabilities

Jumlah harga perolehan

309

Total purchase consideration

Rugi bersih yang diakui sejak akuisisi PPS


pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 12 miliar.

Halaman - 34 - Page

Net losses recognised since the acquisition


of PPS in 2014 amounted to Rp 12 billion.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

3.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGAN


PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN
ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

a.

b.

Kombinasi bisnis (lanjutan)

3.

SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,


TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING
INTERESTS
AND
DISPOSAL
OF
SUBSIDIARY (continued)
a.

Business combinations (continued)

Pada bulan Januari 2013, PT Astratel


Nusantara bersama PT Intertel Nusaperdana,
keduanya merupakan entitas anak langsung,
mengakuisisi 100% PT Pelabuhan Penajam
Banua Taka yang merupakan perusahaan
pelabuhan di Kalimantan Timur dengan harga
perolehan Rp 442 miliar.

In January 2013, PT Astratel Nusantara


together with PT Intertel Nusaperdana,
both direct subsidiaries, acquired 100% of
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka, a
port business in East Kalimantan for
purchase consideration of Rp 442 billion.

Pada bulan April 2013, PT Astra Otoparts


Tbk,
entitas
anak
langsung,
telah
mengakuisisi 51% saham PT Pakoakuina,
sebuah perusahaan manufaktur suku cadang
dengan harga perolehan Rp 700 miliar.

In April 2013, PT Astra Otoparts Tbk, a


direct subsidiary, acquired 51% interest of
PT Pakoakuina, a spareparts manufacturer
for purchase consideration of Rp 700
billion.

Transaksi
kombinasi
bisnis
tersebut
dilakukan sesuai dengan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan.

The business combination was conducted


in accordance with the Financial Service
Authoritys regulations.

Transaksi
dengan
nonpengendali

kepentingan

b.

Transactions
interests

with

non-controlling

Pada bulan Maret dan Oktober 2014,


PT Astra Sedaya Finance ("ASF"), entitas
anak langsung, menerbitkan saham baru
dengan jumlah keseluruhan 237.609.990
lembar, yang seluruhnya diambil bagian oleh
PT Bank Permata Tbk ("BP"), pengendalian
bersama
entitas,
dengan
melakukan
pembayaran total sebesar Rp 2,2 triliun.

In March and October 2014, PT Astra


Sedaya Finance (ASF), a direct
subsidiary, issued 237,609,990 new
shares, all of which were subscribed by
PT Bank Permata Tbk (BP), a jointly
controlled entity, with total purchase
consideration amounting to Rp 2.2 trillion.

Transaksi ini menyebabkan kepemilikan


efektif Grup di ASF turun menjadi 86,14%.
Laba yang diperoleh dari penurunan
kepemilikan sebesar Rp 1,6 triliun telah
dicatat ke ekuitas.

As a result of this transaction, the Groups


effective ownership in ASF decreased to
86.14%. The gain resulting from the dilution
of ownership amounting to Rp 1.6 trillion
has been recorded to equity.

Pada bulan Mei 2013, Perseroan menjual


15,65% sahamnya di PT Astra Otoparts Tbk
(AOP), entitas anak langsung, sebesar Rp
2,8 triliun melalui private placement untuk
tujuan memperluas dan mendiversifikasi basis
pemegang saham AOP. Atas penjualan ini,
kepemilikan saham Perseroan di AOP turun
menjadi 80%. Laba yang diperoleh dari
pelepasan kepemilikan sebesar Rp 1,5 triliun
telah dicatat ke ekuitas.

In May 2013, the Company sold its 15.65%


shares in PT Astra Otoparts Tbk (AOP), a
direct subsidiary, amounting to Rp 2.8
trillion through a private placement in order
to
broaden
and
diversify
AOPs
shareholder base. Due to this sale, the
Companys share ownership in AOP
decreased to 80%. The gain resulted from
the divestment amounting to Rp 1.5 trillion
has been recorded to equity.

Halaman - 35 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

KOMBINASI BISNIS, TRANSAKSI DENGAN


PIHAK NONPENGENDALI DAN PELEPASAN
ENTITAS ANAK YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.

Transaksi
dengan
nonpengendali (lanjutan)

kepentingan

3.

SIGNIFICANT BUSINESS COMBINATIONS,


TRANSACTION WITH NON-CONTROLLING
INTERESTS
AND
DISPOSAL
OF
SUBSIDIARY (continued)
b.

Pelepasan entitas anak

non-controlling

In March 2013, the process of acquiring an


additional 15% shareholding in PT Asmin
Bara Bronang and PT Asmin Bara Jaan
(Asmin) respectively for a total purchase
consideration of USD 80 million (equivalent
to Rp 775 billion) by PT Pamapersada
Nusantara (Pama), an indirect subsidiary
through PT United Tractors Tbk, was
completed and Pamas share ownership in
Asmin increased to 75%. The difference of
Rp 208 billion between the purchase
consideration and the carrying value of
non-controlling interests has been recorded
to equity.

Pada bulan Maret 2013, proses akuisisi


tambahan 15% saham masing-masing pada
PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara
Jaan (Asmin) dengan total harga perolehan
sebesar USD 80 juta (setara dengan Rp 775
miliar) oleh PT Pamapersada Nusantara
(Pama), entitas anak tidak langsung melalui
PT United Tractors Tbk, telah selesai dan
kepemilikan saham Pama di Asmin meningkat
menjadi 75%. Selisih sebesar Rp 208 miliar
antara harga pembelian dengan nilai tercatat
dari
kepentingan
nonpengendali
yang
diperoleh telah dicatat ke ekuitas.
c.

Transactions
with
interests (continued)

c.

Disposal of subsidiary

Sepanjang tahun 2014, tidak ada pelepasan


entitas anak yang dilakukan oleh Grup.

In 2014, there is no disposal of subsidiary


performed by the Group.

Pada
bulan
Juli
2013,
Perseroan
menandatangani Akta Pengikatan Jual Beli
Saham untuk menjual 100% kepemilikan
sahamnya di PT Suryaraya Prawira, entitas
anak, kepada PT Casablanca Jaya Gemilang,
pihak ketiga, dengan harga penjualan sebesar
Rp 109 miliar. Selanjutnya, Akta Jual Beli
Saham atas transaksi tersebut ditandatangani
pada bulan Agustus 2013.

In July 2013, the Company signed a


Binding Agreement on Sale and Purchase
of Shares to sell 100% of its ownership in
PT Suryaraya Prawira, a subsidiary, to PT
Casablanca Jaya Gemilang, a third party,
with a consideration amounting to Rp 109
billion. Subsequently, the Sale and
Purchase of Shares Deed was signed on
August 2013.

Pada bulan November 2013, PT Brahmayasa


Bahtera (BB), entitas anak langsung, telah
menerbitkan 66.400 lembar saham baru atau
setara dengan 40% dari seluruh modal yang
disetor setelah penerbitan sebesar Rp 207
miliar, yang seluruhnya diambil bagian oleh
Hongkong Land Group Ltd (HKLG). Setelah
transaksi ini, karena sifat dari perjanjian
pemegang sahamnya, BB menjadi entitas
yang dikendalikan bersama antara Perseroan
dan HKLG, dimana kepemilikan efektif
Perseroan berkurang dari 100% menjadi 60%
(lihat Catatan 38g).

In November 2013, PT Brahmayasa


Bahtera (BB), a direct subsidiary, issued
66,400 new shares equivalent to 40% of its
paid-in capital post issuance for Rp 207
billion, all of which were subscribed by
Hongkong Land Group Ltd (HKLG). After
this transaction, due to the nature of the
shareholder agreement, BB has become a
jointly controlled entity between the
Company and HKLG with the Companys
effective ownership reduced from 100% to
60% (refer to Note 38g).

Jumlah aset dan liabilitas teridentifikasi yang


dilepas atas kedua transaksi tersebut adalah
masing-masing sebesar Rp 307 miliar dan Rp
419 miliar. Keuntungan yang timbul sebesar
Rp 532 miliar telah diakui pada laporan laba
rugi konsolidasian (lihat Catatan 32).

The amounts of the identifiable assets and


liabilities disposed of arising on both
transactions are amounted to Rp 307 billion
and Rp 419 billion, respectively. The gain
arising amounted to Rp 532 billion has
been recognised in consolidated profit or
loss (refer to Note 32).

Halaman - 36 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

4.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

KAS DAN SETARA KAS

Kas
Bank
Deposito berjangka dan call deposits

a.

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS

2014

2013

89
12,114
8,699

98
7,026
11,433

20,902

18,557

Cash on hand
Cash in bank
Time and call deposits

Bank/Cash in bank
2014

Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f)


PT Bank Permata Tbk
Pihak ketiga/Third parties:
Rupiah:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Panin Syariah Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank QNB Kesawan Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
Deutsche Bank AG
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Commonwealth
PT Bank DBS Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
Citibank N.A.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
Standard Chartered Bank
PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Jumlah pihak ketiga/Total third parties
Jumlah bank/Total cash in bank
Halaman - 37 - Page

2013

3,347

2,642

1,281
758
458
420
259
234
98
93
87
65
58
55

115
231
383
109
115
132
50
87
272
108
106
27

54
8
6
3
1
1
252

65
117
53
87
150
65
299

4,191

2,571

1,177
694
662
641
412
221
166
153
147
91
81
131

1
80
4
297
158
84
684
1
154
197
16
137

4,576

1,813

8,767

4,384

12,114

7,026

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

4.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)


b.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits


2014

Pihak berelasi/Related party (lihat Catatan/refer to Note 34f)


PT Bank Permata Tbk

2013

1,674

5,299

1,205
750
365
332
308
246
227
209
199
163
132
121
108
85
50
45
25
75

729
569
512
119
8
175
22
441
570
71
328
252
664
239
217
66
137
103
90

4,645

5,312

657
522
502
330
311
25
15
18

221
162
137
18
120
152
12

2,380

822

Jumlah pihak ketiga/Total third parties

7,025

6,134

Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits

8,699

11,433

Pihak ketiga/Third parties:


Rupiah:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank QNB Kesawan Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
Pihak ketiga/Third parties:
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank QNB Kesawan Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)

Halaman - 38 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)


c.

4.

Informasi lainnya

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


c.

Other information

Informasi lainnya sehubungan dengan kas


dan setara kas adalah sebagai berikut:

Other information relating to cash and cash


equivalents are follows:

Suku bunga tahunan atas deposito


berjangka dan call deposits adalah:

Rupiah
Mata uang asing

2014

2013

3.00% - 11.25%
0.12% - 3.50%

2.75% - 11.25%
0.15% - 3.50%

Pada tanggal 31 Desember 2014, kas


dan setara kas Grup dalam penyimpanan
dan dalam perjalanan diasuransikan
terhadap risiko kehilangan dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 387 miliar
(2013: Rp 371 miliar), yang menurut
pendapat manajemen cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul.

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam


mata uang asing.

5.

Annual interest rate of time and call


deposits are as follows:

INVESTASI LAIN-LAIN

2014

As at 31 December 2014, cash and


cash equivalents of the Group at
premises and in transit are covered by
insurance against loss amounting to
Rp 387 billion (2013: Rp 371 billion),
which
management
believes
is
adequate to cover losses which may
arise.

Refer to Note 39 for details of balances in


foreign currencies.

5.

Seluruh investasi lain-lain yang dimiliki Grup


diklasifikasikan ke dalam investasi tersedia untuk
dijual dengan rincian sebagai berikut:

Rupiah
Foreign currencies

OTHER INVESTMENTS
All of other investments owned by the Group
are classified as available-for-sale investments
with details are as follows:
2013

Obligasi
Reksadana
Saham

2,660
2,649
423

2,202
1,842
395

Bonds
Mutual funds
Shares

Bagian lancar

5,732
(277)

4,439
(262)

Current portion

Bagian tidak lancar

5,455

4,177

Non-current portion

Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar


Rp 5,2 triliun (2013: Rp 3,9 triliun) adalah investasi
yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana,
entitas anak tidak langsung, terkait dengan
kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian.

Included within the above amounts are


investments of Rp 5.2 trillion (2013: Rp 3.9
trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an
indirect subsidiary, in the ordinary course of
general insurance business.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak


terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia
untuk dijual.

As at 31 December 2014 and 2013, there was


no impairment in respect of available-for-sale
investments.

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata


uang asing.

Refer to Note 39 for details of balances in


foreign currencies.

Halaman - 39 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan)

5.

Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia


untuk dijual ditentukan sebagai berikut:

The fair value measurements of available-forsale investments are determined on the


following bases:

2014

Harga kuotasian dalam pasar aktif


Teknik penilaian lainnya berdasarkan
input yang tidak dapat diobservasi

2013

5,422

4,137

310

302

5,732

4,439

Quoted prices in active markets


Other valuation techniques using
unobservable inputs

Pada tanggal 31 Desember 2014, keuntungan


bersih yang belum direalisasi atas investasi yang
tersedia untuk dijual sebesar Rp 105 miliar
(2013: Rp 58 miliar) diakui dalam ekuitas di dalam
cadangan aset keuangan tersedia untuk dijual.

As at 31 December 2014, the net unrealised


gains on available-for-sale investments of Rp
105 billion (2013: Rp 58 billion) were
recognised in equity under available-for-sale
financial assets reserve.

Rincian dari reksadana adalah sebagai berikut:

Details of mutual funds are as follows:

2014

Obligasi
Saham

6.

OTHER INVESTMENTS (continued)

1,203
639

2,649

1,842

PIUTANG USAHA

6.
2014

Pihak berelasi (lihat Catatan 34g):


Rupiah
Mata uang asing

Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing
Penyisihan piutang ragu-ragu

2013

1,839
810

TRADE RECEIVABLES
2013

860
49

858
18

909

876

9,844
11,043
20,887
(464)

8,568
10,652
19,220
(253)

20,423

18,967

21,332

19,843

Lihat Catatan 36(ii)a untuk analisa risiko kredit


piutang usaha.

Bonds
Shares

Related parties (refer to Note 34g):


Rupiah
Foreign currencies

Third parties:
Rupiah
Foreign currencies
Provision for doubtful receivables

Refer to Note 36(ii)a for credit risk analysis of


trade receivables.

Halaman - 40 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

6.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA (lanjutan)


Mutasi penyisihan
sebagai berikut:

piutang

6.
ragu-ragu

adalah

The movements of the provision for doubtful


receivables are as follows:

2014

7.

TRADE RECEIVABLES (continued)

2013

Pada awal tahun


Penambahan penyisihan, bersih
setelah pemulihan
Penghapusan
Penyesuaian selisih kurs
Entitas anak yang diakuisisi

253
263

163
100

(52)
-

(17)
4
3

At beginning of year
Increase in provision, net of amount
recovered
Written-off
Foreign exchange adjustment
Acquired subsidiaries

Pada akhir tahun

464

253

At end of year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan


piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Management believes that the provision for


doubtful receivables is adequate to cover loss
on non-collectible trade receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


piutang usaha sejumlah Rp 10 miliar dijaminkan
untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).

As at 31 December 2014 and 2013, trade


receivables amounting to Rp 10 billion have
been pledged as collateral for short-term
borrowings (refer to Note 17).

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata


uang asing.

Refer to Note 39 for details of balances in


foreign currencies.

PIUTANG PEMBIAYAAN

7.

Piutang pembiayaan konsumen


Piutang sewa pembiayaan
Bagian lancar
Bagian tidak lancar

FINANCING RECEIVABLES

2014

2013

52,234
8,471
60,705
(30,297)

45,491
9,186
54,677
(28,814)

30,408

25,863

a. Piutang pembiayaan konsumen

Consumer financing receivables


Finance lease receivables
Current portion
Non-current portion

a. Consumer financing receivables

Piutang pembiayaan konsumen, kotor:


Pembiayaan sendiri
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse
Pembiayaan bersama without recourse,
bagian yang dibiayai pihak lain
Bagian Grup

2014

2013

66,651
17,215

56,587
14,791

83,866
(13,979)

71,378
(11,726)

69,887

59,652

Halaman - 41 - Page

Consumer financing receivables, gross:


Direct financing
Joint financing without recourse

Joint financing without recourse,


amount financed by other parties
The Groups portion

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

7.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)

7.

a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)


2014

FINANCING RECEIVABLES (continued)


a. Consumer financing receivables (continued)
2013

Dikurangi:

Less:

Bagian Grup atas pendapatan


pembiayaan konsumen yang
belum diakui:
Pembiayaan sendiri
Pembiayaan yang dibiayai bersama
pihak-pihak lain without recourse

The Groups portion on unearned


income on consumer financing:

Penyisihan piutang ragu-ragu


Bagian lancar
Bagian tidak lancar

(13,547)
(1,591)

(10,278)
(1,652)

(15,138)
54,749
(2,515)
52,234
(25,447)

(11,930)
47,722
(2,231)
45,491
(23,462)

26,787

22,029

Piutang pembiayaan konsumen kotor yang


diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo
adalah sebagai berikut:

Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun

Provision for doubtful receivables


Current portion
Non-current portion

Gross consumer financing receivables


classified according to year of maturity are
as follows:

2014

2013

36,283
33,604

32,352
27,300

69,887

59,652

Piutang pembiayaan konsumen, sebelum


penyisihan
piutang
ragu-ragu,
yang
diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo
adalah sebagai berikut:

Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun

Direct financing
Joint financing without recourse

Within 1 year
Between 1 and 5 years

Consumer financing receivables, before


provision for doubtful receivables, classified
according to year of maturity are as follows:

2014

2013

26,773
27,976

24,702
23,020

54,749

47,722

Within 1 year
Between 1 and 5 years

Informasi lainnya sehubungan dengan piutang


pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

Other information relating to consumer


financing receivables are as follows:

- Piutang pembiayaan konsumen terutama


berhubungan
dengan
pembiayaan
kendaraan bermotor, sepeda motor dan alat
berat.

- The consumer financing debtors primarily


related to motor vehicle, motorcycle and
heavy equipment financing.

- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas


piutang pembiayaan konsumen baru pada
tahun 2014 dalam IDR berkisar antara 7,2%
hingga 41,6% (2013: berkisar antara 7,2%
hingga 40,9%).

- The effective annual interest rates of new


consumer financing receivables in 2014 in
IDR ranged from 7.2% to 41.6%
(2013: ranged from 7.2% to 40.9%).

Halaman - 42 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)

7.

FINANCING RECEIVABLES (continued)

a. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan)

a. Consumer financing receivables (continued)

- Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan


konsumen, Grup menerima jaminan dari
konsumen
berupa
Bukti
Pemilikan
Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan
Alat Berat dari kendaraan bermotor dan alat
berat yang dibiayai oleh Grup.

- As a guarantee of the consumer financing


receivables, the Group receives security
from the customer in form of Motor
Vehicle Ownership Certificates and Heavy
Equipment Ownership Certificates of the
vehicle and heavy equipment financed by
the Group.

- Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang


pembiayaan konsumen bersih sejumlah
Rp 28,1 triliun (2013: Rp 23,8 triliun)
dijaminkan untuk pinjaman dan utang
obligasi yang diterima oleh entitas anak
tertentu yang bergerak di bidang jasa
keuangan (lihat Catatan 17, 23d dan 24a).

- As at 31 December 2014, net consumer


financing receivables amounting to
Rp 28.1 trillion (2013: Rp 23.8 trillion)
have been pledged as collateral for loans
and bonds obtained by certain financial
services subsidiaries (refer to Notes 17,
23d and 24a).

- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam


mata uang asing.

- Refer to Note 39 for details of balances in


foreign currencies.

b. Piutang sewa pembiayaan

Piutang sewa pembiayaan, kotor


Nilai sisa yang terjamin
Simpanan jaminan
Pendapatan sewa pembiayaan
ditangguhkan
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bagian lancar
Bagian tidak lancar

b. Finance lease receivables


2014

2013

10,015
3,262
(3,262)
(1,183)

10,840
3,655
(3,655)
(1,244)

8,832
(361)
8,471
(4,850)
3,621

9,596
(410)
9,186
(5,352)
3,834

Grup menyewakan kelompok aset berikut


melalui sewa pembiayaan:

Finance lease receivables, gross


Guaranteed residual values
Security deposits
Unearned finance lease income
Provision for doubtful receivables
Current portion
Non-current portion

The Group leases out the following classes


of assets under finance leases:

Periode sewa
pembiayaan
(dalam tahun)/
Lease period
(in years)

Kendaraan bermotor
Komputer dan printer
Mesin dan peralatan
Alat berat

35
15
13
35

Simpanan jaminan dari penyewa akan


digunakan untuk melunasi harga jual aset yang
disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa
menggunakan hak opsinya untuk membeli aset
tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan
kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan.

Halaman - 43 - Page

Motor vehicle
Computer and printer
Machinery and equipment
Heavy equipment
Security deposits from lessees will be
applied against the selling price of the
leased assets at the end of the lease term
if the lessee exercises the option to
purchase the asset. The deposits will be
refunded to the lessee if the purchase
option is not exercised.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

7.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)

7.

b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan)

FINANCING RECEIVABLES (continued)


b. Finance lease receivables (continued)
Gross finance lease receivables classified
according to year of maturity are as follows:

Piutang sewa pembiayaan kotor yang


diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya
adalah sebagai berikut:

Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun

2014

2013

5,694
4,321
10,015

6,264
4,576
10,840

Piutang sewa pembiayaan bersih, sebelum


penyisihan
piutang
ragu-ragu,
yang
diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya
adalah sebagai berikut:
2014

Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun

4,912
3,920
8,832

Within 1 year
Between 1 and 5 years

Net finance lease receivables, before


provision for doubtful receivables, classified
according to year of maturity are as follows:

2013

5,414
4,182
9,596

Within 1 year
Between 1 and 5 years

Informasi lainnya sehubungan dengan piutang


sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Other information relating to finance lease


receivables are as follows:

- Tingkat suku bunga efektif per tahun atas


piutang sewa pembiayaan baru pada tahun
2014 untuk IDR berkisar antara 7,5% hingga
21,1% dan untuk USD berkisar antara 7,0%
hingga 11,0% (2013: untuk IDR berkisar
antara 7,4% hingga 21,5% dan untuk USD
berkisar antara 6,5% hingga 10,0%).

- The effective annual interest rates of new


finance lease receivables in 2014 for IDR
ranged from 7.5% to 21.1% and for USD
ranged from 7.0% to 11.0% (2013: for
IDR ranged from 7.4% to 21.5% and for
USD ranged from 6.5% to 10.0%).

- Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang


sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 2,3
triliun (2013: Rp 2,7 triliun) dijaminkan untuk
pinjaman dan utang obligasi yang diterima
oleh entitas anak tertentu yang bergerak di
bidang jasa keuangan (lihat Catatan 23d dan
24a).

- As at 31 December 2014, net finance


lease receivables amounting to Rp 2.3
trillion (2013: Rp 2.7 trillion) have been
pledged as collateral for loans and bonds
obtained from certain financial services
subsidiaries (refer to Notes 23d and
24a).

- Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam


mata uang asing.

- Refer to Note 39 for details of balances


in foreign currencies.

Halaman - 44 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
7.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan)

7.

b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan)

b. Finance lease receivables (continued)

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu untuk


piutang pembiayaan adalah sebagai berikut:

The movements of provision for doubtful


financing receivables are as follows:

2014

Pada awal tahun


Penambahan penyisihan, bersih
setelah pemulihan
Penghapusan
Penyesuaian selisih kurs
Pada akhir tahun
Bagian lancar
Bagian tidak lancar

8.

FINANCING RECEIVABLES (continued)

2013

2,641
1,255

2,472
1,072

(1,037)
17
2,876
(1,388)

(921)
18
2,641
(1,301)

1,488

1,340

At beginning of year
Increase in provision, net of amount
recovered
Written-off
Foreign exchange adjustment
At end of year
Current portion
Non-current portion

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan


piutang ragu-ragu untuk piutang pembiayaan
tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari
tidak tertagihnya piutang pembiayaan.

Management believes that the provision for


doubtful financing receivables is adequate to
cover loss on non-collectible financing
receivables.

Lihat Catatan 36(ii)b untuk analisa risiko kredit


piutang pembiayaan.

Refer to Note 36(ii)b for credit risk analysis of


financing receivables.

PIUTANG LAIN-LAIN

8.
2014

Pihak berelasi (lihat Catatan 34h)


Pihak ketiga
Penyisihan piutang ragu-ragu

897
5,488
6,385
(8)

5,673

6,377

2014

Penyisihan piutang ragu-ragu


Bagian lancar
Bagian tidak lancar

2013

1,080
4,607
5,687
(14)

Rincian piutang lain-lain berdasarkan sifatnya


adalah sebagai berikut:

Aset derivatif
Aset reasuransi:
- Estimasi kerugian
- Pendapatan premi tangguhan
Surat utang subordinasi
Pinjaman karyawan
Agunan yang diambil alih - bersih
Pinjaman kepada pihak berelasi
Piutang pelepasan entitas anak
Lain-lain

OTHER RECEIVABLES

Related parties (refer to Note 34h)


Third parties
Provision for doubtful receivables

Details of other receivables by nature are as


follows:
2013

1,987

3,371

828
345
725
439
237
208
108
810
5,687
(14)
5,673
(3,130)

534
322
609
391
171
158
114
715
6,385
(8)
6,377
(2,988)

2,543

3,389

Halaman - 45 - Page

Derivative assets
Reinsurance assets:
- Estimated losses
- Unearned premium income
Subordinated note
Loans to officers and employees
Repossessed collateral - net
Loans to related parties
Receivable from disposal of subsidiary
Others
Provision for doubtful receivables
Current portion
Non-current portion

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

8.

OTHER RECEIVABLES (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan


piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi
kerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision for


doubtful receivables is adequate to cover loss
on non-collectible receivables.

a.

a.

Aset dan liabilitas derivatif

Derivative assets and liabilities

2014
Jumlah
nosionala)/
Notional amounta)
Instrumen
Lindung nilai arus kas:
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Tidak dikategorikan sebagai
lindung nilai:
Kontrak berjangka valuta
asing

USD
USD
SGD

Aset
derivatif b)/
Derivative
assets b)

252,851,075
2,477,217,860
100,000,000

Liabilitas
derivatif b) c)/
Derivative
liabilities b) c)

1
1,986
-

6
52
52

Instruments
Cash flow hedges:
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Not designated as hedges:

JPY

263,993,824

Bagian lancar

1,987
(660)

Bagian tidak lancar

1,327

Forward foreign exchange


contracts

110
(22) Current portion
88

Non-current portion

2013
Jumlah
nosionala)/
Notional amounta)
Instrumen
Lindung nilai arus kas:
Kontrak berjangka valuta
asing
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Tidak dikategorikan sebagai
lindung nilai:
Kontrak berjangka valuta
asing

Aset
derivatif b)/
Derivative
assets b)

JPY

527,707,811

USD
USD

330,292,345
1,675,538,094

3,371

14
4

JPY

1,194,857,461

3,371
(1,109)

Bagian tidak lancar

c)

Instruments
Cash flow hedges:
Forward foreign exchange
contracts
Interest rate swaps
Cross currency swaps
Not designated as hedges:

Bagian lancar

a)
b)

Liabilitas
derivatif b) c)/
Derivative
liabilities b) c)

2,262

Dalam satuan penuh.


Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 2 (transaksi pasar yang dapat diobservasi).
Liabilitas derivatif disajikan sebagai liabilitas lain-lain (lihat
Catatan 19).

Forward foreign exchange


contracts

22
(13) Current portion
9

Non-current portion

a) In full amount.
b) Measured by fair value measurement hierarchy Level 2
- (observable current market transactions).
c) Derivative liabilities are presented under other liabilities
(refer to Note 19).

Keuntungan nilai wajar bersih yang diakui


dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah
sebesar Rp 3,2 miliar (2013: kerugian Rp 1,8
miliar).

Fair value gains recognised in consolidated


profit or loss amounted to Rp 3.2 billion
(2013: losses Rp 1.8 billion).

Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross


currency swap dan interest rate swap akan
diakui pada laba rugi sesuai dengan jatuh
tempo dari pinjaman yang bersangkutan
(maksimum empat tahun).

Gains and losses recognised in equity on


cross currency and interest rate swaps will
be realised to profit or loss following the
maturity of the related loans (maximum four
years).

Halaman - 46 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

8.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)


a.

8.

Aset dan liabilitas derivatif (lanjutan)

OTHER RECEIVABLES (continued)


a.

assets

and

liabilities

Pada tanggal 31 Desember 2014, tingkat suku


bunga tetap sehubungan dengan interest rate
swaps untuk mata uang asing berkisar antara
0,6% sampai 3,5% (2013: 0,6% sampai 4,4%)
dan untuk IDR berkisar antara 6,2% sampai
10,9% (2013: 6,2% sampai 10,5%). Suku
bunga mengambang yang utama adalah LIBOR
dan SIBOR.

As at 31 December 2014, the fixed interest


rates relating to interest rate swaps for
foreign currencies vary from 0.6% to 3.5%
(2013: 0.6% to 4.4%) and for IDR from
6.2% to 10.9% (2013: 6.2% to 10.5%). The
main floating rates are LIBOR and SIBOR.

Informasi lain mengenai aset dan liabilitas


derivatif pada tanggal 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:

Other information relating to derivative


assets and liabilities as at 31 December
2014 are as follows:

Pihak dalam kontrak/Counterparties


Citibank N.A.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
CTBC Bank Co Ltd
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
JP Morgan Chase Bank NA
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank BNP Paribas Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
PT ANZ Panin Bank

b.

Derivative
(continued)

Surat utang subordinasi

Jadwal penyelesaian/Settlement schedule


16 Maret/March 2015
Januari/January 2015 Maret/March 2015
20 Juli/July 2015
April 2015 April 2016
Januari/January 2015 Mei/May 2017
Juni/June 2015 Mei/May 2017
Januari/January 2015 Mei/May 2017
Januari/January 2015 Agustus/August 2017
Juli/July 2017 Agustus/August 2017
Mei/May 2015 September 2017
Februari/February 2015 September 2017
Februari/February 2015 Oktober/October 2017
Februari/February 2015 Desember/December 2017
Januari/January 2015 Desember/December 2017
Januari/January 2015 Juni/June 2018
Januari/January 2015 Oktober/October 2018

b.

Subordinated note

Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli


surat utang subordinasi yang diterbitkan oleh
PT Bank Permata Tbk (BP) senilai USD 50
juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni
2021.

In June 2009, the Company subscribed to


a subordinated note issued by PT Bank
Permata Tbk (BP) amounting to USD 50
million which will mature in June 2021.

Surat utang subordinasi dapat dibayar atas


pilihan BP secara keseluruhan pada Juni
2016 (callable option), atau pada suatu
tanggal pembayaran bunga setelahnya,
dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank
Indonesia.

The subordinated note may be redeemed


at the option of BP in whole in June 2016
(callable option), or on any interest
payment date thereafter, with prior consent
of Bank Indonesia.

BP dapat mengganti surat utang subordinasi


dengan instrumen modal pengganti (berupa
instrumen dengan kualitas yang setara atau
lebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jika
perubahan dalam rasio kecukupan modal
menyebabkan surat utang subordinasi tidak
memenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dan
dalam kondisi tertentu lainnya (antara lain
perubahan signifikan di kondisi pasar). Setiap
penggantian memerlukan persetujuan dari
Bank Indonesia.

BP may exchange the subordinated note


with replacement capital instruments (being
instruments of equivalent or better quality
for capital adequacy purpose) if a change
in capital adequacy ratio results in the
subordinated note ceasing to be eligible as
Tier 2 capital and in certain other
circumstances (for instance a material
change in market conditions). Any
exchange requires the approval of Bank
Indonesia.

Halaman - 47 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)


b.

c.

8.

Surat utang subordinasi (lanjutan)

OTHER RECEIVABLES (continued)


b.

Surat
utang
subordinasi
ini
bersifat
unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan
tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per
tahun untuk tahun pertama hingga tahun
ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR
6 bulanan + 6,6035% per tahun.

The subordinated note is unsecured, not


listed, with a fixed interest rate of 9.75%
per annum for the first year up to the
seventh year and USD 6 months LIBOR +
6.6035% per annum thereafter.

Pada bulan Oktober 2014, Perseroan


membeli Obligasi Subordinasi Berkelanjutan
II Bank Permata Tahap II Tahun 2014 yang
diterbitkan oleh BP senilai Rp 103 miliar yang
akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2021.

In October 2014, the Company subscribed


to Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Permata Tahap II Tahun 2014 issued
by BP amounting to Rp 103 billion which
will mature in October 2021.

Surat
utang
subordinasi
ini
bersifat
unsecured, tercatat di Bursa Efek Indonesia,
dengan tingkat suku bunga tetap sebesar
11,75% per tahun.

The subordinated note is unsecured, listed


on the Indonesia Stock Exchange, with a
fixed interest rate of 11.75% per annum.

Pinjaman karyawan

c.

Perseroan dan entitas anak tertentu


memberikan pinjaman kepada karyawannya
untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman
ini dilunasi secara angsuran melalui
pemotongan gaji bulanan.

9.

Subordinated note (continued)

PERSEDIAAN

Barang jadi termasuk unit CBU


Barang habis pakai
Suku cadang
Bahan baku dan unit CKD
Barang dalam penyelesaian
Barang dalam perjalanan
Lain-lain
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar

Loans to officers and employees


The Company and certain subsidiaries
provide vehicle loans to their officers and
employees. These loans are repaid in
instalments through deductions from
monthly salaries.

9.

INVENTORIES

2014

2013

13,554
1,037
724
569
553
511
273
17,221
(235)

11,284
813
659
650
479
566
236
14,687
(254)

16,986

14,433

Finished goods including CBU units


Consumable goods
Spare parts
Raw materials and CKD units
Work-in-progress
Goods in transit
Others
Provision for obsolete
and slow moving inventory

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan


persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk
menutup kerugian karena penurunan nilai
persediaan.

Management believes that the provision for


obsolete and slow moving inventory is adequate
to cover loss due to the decline in the value of
inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


persediaan sejumlah Rp 20 miliar dijaminkan
untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 17).

As at 31 December 2014 and 2013, inventories


amounting to Rp 20 billion have been used as
collateral for short-term borrowings (refer to
Note 17).

Halaman - 48 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

9.

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

PERSEDIAAN (lanjutan)

9.

INVENTORIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Grup


telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara
dengan Rp 14,1 triliun (2013: Rp 14,0 triliun) yang
menurut pendapat manajemen cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2014, the inventories of the


Group were covered by insurance against loss
by fire and other risks equivalent to Rp 14.1
trillion (2013: Rp 14.0 trillion) which
management believes is adequate to cover
losses which may arise.

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak


lancar adalah sebagai berikut:

The movements in the provision for obsolete and


slow moving inventory are as follows:

2014

2013

Pada awal tahun


(Pemulihan)/penambahan penyisihan
Penghapusan

254
(3)
(16)

143
134
(23)

At beginning of year
(Recovery)/increase in provision
Written-off

Pada akhir tahun

235

254

At end of year

10. PERPAJAKAN
a.

10. TAXATION

Pajak dibayar dimuka

a.
2014

Perseroan
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Penjualan Barang Mewah
Entitas anak
Pajak Penghasilan Badan
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan Barang Mewah

Prepaid taxes

2013

135
279

14
302

414

316

1,260
1,484
10

1,247
718
2

2,754
3,168

1,967
2,283

Belum/sedang diperiksa
Keberatan dan banding

Subsidiaries
Corporate Income Tax
Value Added Tax
Luxury Sales Tax

Prepaid taxes represent overpayments of


corporate income tax and other taxes
which have not been audited by the
Directorate General of Tax (DGT) and
payments of tax assessments received by
the Group for which objections and appeals
have been submitted to the DGT. The
status of the prepaid taxes are as follows:

Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan


bayar pajak penghasilan badan dan pajak
lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) serta pembayaran
atas surat ketetapan pajak yang diterima
oleh Grup dimana keberatan dan banding
telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak
dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
2014

The Company
Corporate Income Tax
Luxury Sales Tax

2013

2,862
306

2,026
257

3,168

2,283

Halaman - 49 - Page

Not yet audited/in progress


Objections and appeals

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)


b.

10. TAXATION (continued)

Utang pajak

b.
2014

Perseroan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23 dan 26
Pajak Pertambahan Nilai
Entitas anak
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 22, 23 dan 26
Pasal 25/29
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Bumi dan Bangunan

c.

71
36
246

391

353

363
102
1,084
159
24
9

333
90
660
140
24
-

1,741

1,247

2,132

1,600
c.

2014

Entitas anak
Kini:
Tidak final
Final
Tangguhan
Konsolidasian
Kini:
Tidak final
Final
Tangguhan

2013

78
40
273

(Beban)/manfaat pajak penghasilan

Perseroan
Kini:
Tidak final
Final
Tangguhan

Taxes payable

The Company
Income taxes:
Article 21
Article 23 and 26
Value Added Tax
Subsidiaries
Income taxes:
Article 21
Article 22, 23 and 26
Article 25/29
Value Added Tax
Luxury Sales Tax
Land and Building Tax

Income tax (expenses)/benefits

2013

(709)
(40)
(25)

(1,081)
(30)
90

(774)

(1,021)

(5,176)
(260)
983

(4,543)
(193)
531

(4,453)

(4,205)

(5,885)
(300)
958

(5,624)
(223)
621

(5,227)

(5,226)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan


konsolidasian dan hasil perhitungan teoritis
laba
sebelum
pajak
penghasilan
konsolidasian adalah sebagai berikut:

Halaman - 50 - Page

The Company
Current:
Non final
Final
Deferred
Subsidiaries
Current:
Non final
Final
Deferred
Consolidated
Current:
Non final
Final
Deferred

The reconciliation between consolidated


income tax expenses and the theoretical
tax amount on consolidated profit before
income tax is as follows:

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)


c.

10. TAXATION (continued)

(Beban)/manfaat pajak penghasilan


(lanjutan)

Laba konsolidasian sebelum


pajak penghasilan
Bagian atas hasil bersih
pengendalian bersama entitas
dan entitas asosiasi

c.

Income tax (expenses)/benefits


(continued)

2014

2013

27,352

27,523

(6,239)

(6,297)

21,113

21,226

Pajak dihitung pada tarif


pajak yang berlaku
Penghasilan bukan obyek pajak
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Kerugian pajak yang tidak diakui pada
tahun berjalan
Lain-lain

(5,088)

(4,771)

427
(392)
(166)

339
(641)
(169)

Beban pajak penghasilan


konsolidasian

(5,227)

(8)

16
(5,226)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak


Perseroan dengan penghasilan kena pajak
Perseroan untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
2014

Laba konsolidasian sebelum


pajak penghasilan
Dikurangi laba sebelum pajak
penghasilan - entitas anak
Disesuaikan dengan jurnal
eliminasi konsolidasi
Laba sebelum pajak
penghasilan Perseroan
Penyesuaian pajak:
Beban imbalan kerja
Pelayanan purna jual
Pendapatan dividen
Nilai wajar dari properti investasi
Penghasilan kena pajak final
Insentif dealer
Iklan dan promosi
Lain-lain
Penghasilan kena pajak Perseroan
Beban pajak penghasilan kini
Perseroan - tidak final
Pembayaran pajak dimuka
Perseroan
Lebih bayar pajak penghasilan
badan Perseroan

Consolidated profit before


income tax
Share of results of jointly controlled
entities and associates

Tax calculated at applicable tax


rates
Income not subject to tax
Non-deductible expenses
Unrecognised tax loss during
the year
Others
Consolidated income tax expenses

The reconciliation between profit before


income tax of the Company and the
Companys taxable income for the periods
ended 31 December 2014 and 2013 are as
follows:
2013

27,352

27,523

(19,084)

(17,363)

Consolidated profit before


income tax
Less profit before income tax
- subsidiaries
Adjusted for consolidation
elimination

6,871

5,085

15,139

15,245

245
15
(10,396)
(1,036)
(281)
(122)
(44)
27

231
280
(7,827)
(297)
(2,381)
41
73
40

(11,592)

(9,840)

3,547

5,405

Taxable income of the Company

709

1,081

(800)

(1,095)

Current income tax expenses


of the Company - non final
Prepayment of income taxes
of the Company
Overpayment of corporate income
tax of the Company

91
Halaman - 51 - Page

14

Profit before income tax


of the Company
Fiscal adjustments:
Employee benefit expenses
After sales service
Dividend income
Fair value of investment properties
Income subject to final tax
Dealer incentives
Advertising and promotion
Others

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)


c.

10. TAXATION (continued)

(Beban)/manfaat pajak penghasilan


(lanjutan)

c.

2014

Beban pajak penghasilan kini


entitas anak - tidak final
Pembayaran pajak dimuka
entitas anak
Utang pajak penghasilan
entitas anak

Income tax (expenses)/benefits


(continued)

2013

5,176

4,543

(4,092)

(3,883)

1,084

660

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,


jumlah penghasilan kena pajak didasarkan
atas
perhitungan
sementara,
karena
Perseroan belum menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan
badan.
d.

Current income tax expenses


of subsidiaries - non final
Prepayment of income taxes
of subsidiaries
Income tax payable
of subsidiaries

In
these
consolidated
financial
statements, the amount of taxable
income
is
based
on
preliminary
calculations, as the Company has not yet
submitted its corporate income tax
returns.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan

d.

Deferred tax assets and liabilities

2014

Pada awal
tahun/
At
beginning
of year

Aset pajak tangguhan


Perseroan:
Akrual dan provisi
Liabilitas imbalan
kerja
Lain-lain
Aset pajak tangguhan
Perseroan, bersih

Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laba rugi/
Credited/(charged)
to profit or loss

Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan
dalam
valuta
asing/
Dikreditkan/
Exchange
(dibebankan)
difference
ke pendapatan
on
komprehensif lain/
translation
Credited/(charged)
of financial Pada akhir
tahun/
to other
statements
Reklasifikasi/
comprehensive
in foreign
At end of
income
Reclassifications currencies
year

616
137

(32)
11

(4)

(9)

761

(25)

(5)

Aset/(liabilitas) pajak
tangguhan entitas anak:
Liabilitas imbalan
597
kerja
Akrual dan provisi
583
Rugi fiskal
138
Properti pertambangan
(2,903)
Penyesuaian nilai
(201)
wajar saat akuisisi
Lain-lain
245

79

13

(27)
-

137

87

(2)
(27)

(25)
65
724
3

Aset/(liabiltas) pajak
tangguhan entitas
anak, bersih

(1,541)

983

100

Aset pajak
tangguhan entitas
anak, bersih

1,727

318

94

20

Liabilitas pajak
tangguhan entitas
anak, bersih

(3,268)

665

(20)

(28)

Halaman - 52 - Page

Deferred tax assets of


the Company:
584 Accruals and provisions
152 Employee benefit
obligations
(5) Others
731 Deferred tax assets of
the Company, net

691
558
203
(2,206)
(198)
467

Deferred tax assets/(liabilities) of


subsidiaries:
Employee benefit
obligations
Accruals and provisions
Tax losses
Mining properties
Fair value adjustment
on acquisitions
Others

(485) Deferred tax assets/(liabilities)


of subsidiaries, net

2,160 Deferred tax assets of


subsidiaries, net

(2,645) Deferred tax liabilities of


subsidiaries, net

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)


d.

Aset dan
(lanjutan)

10. TAXATION (continued)

liabilitas

pajak

tangguhan

d.

Deferred tax
(continued)

assets

and

liabilities

2013

Pada awal
tahun/
At
beginning
of year

Aset pajak tangguhan


Perseroan:
Akrual dan provisi
Liabilitas imbalan
kerja
Lain-lain
Aset pajak tangguhan
Perseroan, bersih

543
120
(8)
655

Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laba rugi/
Credited/(charged)
to profit or loss

Dikreditkan/
(dibebankan)
ke pendapatan
komprehensif lain/
Credited/(charged)
to other
comprehensive
income

Selisih kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan dalam
valuta asing/
Exchange
difference on
translation of
financial
statements in
foreign
currencies

Reklasifikasi/
Reclassifications

Entitas
anak
baru/
New
subsidiaries

Pada akhir
tahun/
At end of
year

73
19

(2)

616
137

(2)

18

90

16

761

Aset/(liabilitas) pajak
tangguhan entitas anak:
Liabilitas imbalan
kerja
Akrual dan provisi
Rugi fiskal
Properti pertambangan
Penyesuaian nilai
wajar saat akuisisi
Lain-lain

570
476
145
(2,589)
(128)

54
108
(42)
52
3

(28)
-

(1)
-

(40)

356

(73)

Aset/(liabilitas) pajak
tangguhan entitas
anak, bersih

(1,566)

531

(101)

Aset pajak
tangguhan entitas
anak, bersih

1,302

533

(91)

(21)

Liabilitas pajak
tangguhan entitas
anak, bersih

(2,868)

(10)

21

(2)

Aset pajak tangguhan sebesar Rp 419 miliar


(2013: Rp 295 miliar) yang timbul dari rugi
fiskal yang tidak dapat dikompensasi sebesar
Rp 1,7 triliun (2013: Rp 1,2 triliun) tidak diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian. Rugi
fiskal tersebut akan kadaluarsa pada
beberapa tahun fiskal sampai dengan tahun
2019.

Halaman - 53 - Page

1
(1)
(366)
1
(365)

(365)

36
(76)
(40)

(44)

597
583
138
(2,903)
(201)
245

Deferred tax assets of


the Company:
Accruals and provisions
Employee benefit
obligations
Others
Deferred tax assets
of the Company, net
Deferred tax assets/
(liabilities) of
subsidiaries:
Employee benefit
obligations
Accruals and provisions
Tax losses
Mining properties
Fair value adjustment
on acquisitions
Others

(1,541) Deferred tax assets/


(liabilities) of
subsidiaries, net
1,727

Deferred tax assets


of subsidiaries, net

(3,268) Deferred tax liabilities


of subsidiaries, net

Deferred tax assets of Rp 419 billion


(2013: Rp 295 billion) arising from unused
tax losses of Rp 1.7 trillion (2013: Rp 1.2
trillion) have not been recognised in the
consolidated financial statements. The
unused tax losses will expire over several
fiscal years up to 2019.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)


e.

f.

10. TAXATION (continued)

Administrasi

e. Administration

Undang-undang
perpajakan
Indonesia
mengatur bahwa masing-masing perusahaan
dalam Grup menghitung, menetapkan dan
membayar sendiri besarnya jumlah pajak
yang terutang.

The taxation laws of Indonesia require that


each company in the Group submits tax
returns on the basis of self-assessment.

Berdasarkan
perundang-undangan
yang
berlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP")
dapat menetapkan atau mengubah kewajiban
pajak dalam jangka waktu lima tahun sejak
saat terutangnya pajak.

Under prevailing regulations, the Director


General of Tax (DGT) may assess or
amend taxes within five years from the time
tax becomes due.

Surat ketetapan pajak

f.

Pada tahun 2014 dan 2013, Grup telah


menerima beberapa surat ketetapan pajak
untuk berbagai tahun pajak. Grup menyetujui
sebagian ketetapan pajak tersebut dan telah
membukukan tambahan beban pajak sebesar
Rp 88 miliar (2013: Rp 29 miliar) dalam laba
rugi.

In 2014 and 2013, the Group has received


a number of assessments for various fiscal
years. The Group has accepted a portion of
these assessments and booked an
additional Rp 88 billion (2013: Rp 29 billion)
of tax expense in profit or loss.

Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan


keberatan dan banding. Pada tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, jumlah
ketetapan pajak yang masih dalam proses
keberatan dan banding adalah sebagai
berikut:

For the remaining amounts, the Group has


filed objections and appeals. As at
31 December 2014 and 2013, the amount
of assessments in the process of objection
and appeal were as follows:

2014
Pajak penghasilan badan
Pajak lainnya

g.

Tax assessments

2013

152
154
306

Tarif pajak

176
81
257
g.

Perusahaan terbuka yang memenuhi syaratsyarat


tertentu
berhak
memperoleh
penurunan tarif pajak penghasilan sebesar
5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku.
Untuk tahun fiskal 2014 dan 2013, Perseroan
dan PT United Tractors Tbk, entitas anak
langsung, memenuhi syarat-syarat tersebut
dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih
rendah.

Halaman - 54 - Page

Corporate income tax


Other taxes

Tax rates
Publicly listed entities which comply with
certain requirements are entitled to a 5%
tax rate reduction from the applicable
income tax rates. For the fiscal year 2014
and 2013, the Company and PT United
Tractors Tbk, a direct subsidiary, complied
with these requirements and have applied
the lower tax rates.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA


ENTITAS

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED


ENTITIES
2014

% kepemilikan
efektif/% of
effective
ownership

Investee
a) b)

PT Bank Permata Tbk


PT Astra Honda Motor a)
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia
PT Toyota Astra Financial
Services
PT Toyota-Astra Motor c)
PT Aisin Indonesia
PT Komatsu Astra Finance
PT PAM Lyonnaise Jaya
PT GS Battery
PT Akebono Brake Astra
Indonesia a)
PT Kayaba Indonesia
PT AT Indonesia
PT Astra Aviva Life d)
PT Inti Ganda Perdana
PT Traktor Nusantara a)
PT Brahmayasa Bahtera c)
PT Evoluzione Tyres
PT Wahana Eka Paramitra
PT Astra Auto Finance c)
PT Federal Nittan Industries
PT Topy Palingda Manufacturing
Indonesia e)
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 miliar)/Others (below
Rp 50 billion each) f)

Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Bagian atas
hasil bersih/
Share of
results

Pendapatan
komprehensif
lain/Other
comprehensive
income

Dividen/
Dividend

Penambahan/
Additions

Keuntungan
pembelian/
Gain on
acquisition

Lain-lain/
Others

Pada akhir
tahun/
At end of
Year

44.56
50.00
44.94

7,535
3,727
1,053

599
2,443
86

29
(8)
-

(77)
(1,700)
-

668
-

57
-

8,811
4,462
1,139

50.00

867

139

(82)

(54)

870

51.00
27.20
50.00
49.00
40.00
40.00

1,047
319
490
470
395
441

682
61
72
94
105
86

(3)
25
9
(1)
(4)

(903)
(44)
(29)
(49)
(29)
(63)

296
-

823
657
542
514
471
460

40.00
32.00
50.00
34.00
50.00
60.00
32.00
34.80
53.75
32.00
12.24

443
336
262
259
312
163
114
164
143
94

54
36
353
83
79
(14)
(16)
55
39
17
(28)

1
41
(6)
-

(61)
(17)
(30)
(40)
(13)
(22)
(11)
-

440
133
-

436
355
353
315
299
298
280
197
175
149
66

317

(5)

(1)

(2)

41

(3,144)

1,578

18,951

5,020

(440)
(440)

(25)
32

325
21,997

a)

Dan entitas anak.

a)

And subsidiary.

b)

Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa Efek


Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 8,0 triliun.

b)

The fair value based on the quoted price on the Indonesia Stock
Exchange as at 31 December 2014 was Rp 8.0 trillion.

c)

Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor


(TAM), 53,75% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (AAF) dan 60%
kepemilikan di PT Brahmayasa Bahtera (BB), namun TAM, AAF dan
BB merupakan entitas dibawah pengendalian bersama dimana seluruh
keputusan yang bersifat strategis harus disetujui oleh semua pemegang
saham.

c)

Whilst the Group owns 51% in PT Toyota-Astra Motor (TAM),


53.75% in PT Astra Auto Finance (AAF) and 60% in PT
Brahmayasa Bahtera (BB), they are operated under a scheme of
joint control, whereby all strategic decisions must be approved by all
shareholders.

d)

Dimiliki oleh Perseroan sejak Mei 2014, dimana terdapat keuntungan


pembelian sebesar Rp 440 miliar yang dicatat sebagai bagian atas hasil
bersih pengendalian bersama entitas di laba rugi.

d)

Owned by the Company since May 2014, the gain on acquisition


amounting to Rp 440 billion was charged to share of results of jointly
controlled entities in profit or loss.

e)

Dimiliki melalui PT Astra Otoparts Tbk dengan kepemilikan langsung


sebesar 30%.

e)

Owned through PT Astra Otoparts Tbk with direct ownership of 30%.

f)

Terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution


Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket
Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT DIC Astra
Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co
Ltd, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia, PT
MetalArt Astra Indonesia dan Astra-KLK Pte Ltd.

f)

Consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution


Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket
Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT DIC
Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia, Akebono Brake Astra
Vietnam Co Ltd, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku
Indonesia, PT MetalArt Astra Indonesia and Astra-KLK Pte Ltd.

Halaman - 55 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA


ENTITAS (lanjutan)

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED


ENTITIES (continued)
2013

Investee
a) b)

PT Bank Permata Tbk


PT Astra Honda Motor a)
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia
PT Toyota-Astra Motor c)
PT Toyota Astra Financial
Services
PT Komatsu Astra Finance
PT PAM Lyonnaise Jaya
PT Kayaba Indonesia
PT Akebono Brake Astra
Indonesia a)
PT GS Battery
PT AT Indonesia
PT Aisin Indonesia
PT Brahmayasa Bahtera c) d)
PT Inti Ganda Perdana
PT Traktor Nusantara a)
PT Astra Auto Finance c)
PT Evoluzione Tyres
PT Federal Nittan Industries
PT Wahana Eka Paramitra
PT Topy Palingda Manufacturing
Indonesia e)
PT MetalArt Astra Indonesia
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 miliar)/Others (below
Rp 50 billion each) f)

% kepemilikan
efektif/% of
effective
ownership

Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Bagian atas
hasil bersih/
Share of
results

44.56
50.00
44.94

6,809
2,878
469

769
2,456
108

51.00
50.00

1,022
683

740
133

50.00
49.00
40.00
40.00

353
738
400
388

40.00
32.00
27.20
60.00
34.00
50.00
60.00
32.00
32.00
34.80
12.24
24.00

Pendapatan
komprehensif
lain/Other
comprehensive
income

Penambahan/
Additions

Lain-lain/
Others

Pada akhir
tahun/
At end of
year

(1,604)
(24)

500

7,535
3,727
1,053

11
68

(726)
(17)

1,047
867

65
94
87
89

95
3
18
(2)

(23)
(123)
(62)
(34)

(242)
-

490
470
443
441

399
353
328
202
216
125
67
132
69
-

51
20
88
93
78
46
8
25
52
(2)

(5)
(1)
1
(1)
7
-

(50)
(36)
(97)
(34)
(34)
(14)
(14)
(7)
-

88
-

99

312
(3)

395
336
319
312
262
259
164
163
143
114
94

244

(6)

10

(13)

52
30

52
265

158

(2,912)

670

99

67

18,951

15,875

(43)
(3)
-

Dividen/
Dividend

Melalui
entitas anak
baru/
Through
new
subsidiaries

4,994

a)

Dan entitas anak.

a)

And subsidiary.

b)

Nilai wajar berdasarkan kuotasi harga yang tercatat di Bursa Efek


Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 6,0 triliun.

b)

The fair value based on the quoted price on the Indonesia Stock
Exchange as at 31 December 2013 was Rp 6.0 trillion.

c)

Walaupun Grup memiliki 51% kepemilikan di PT Toyota-Astra Motor


(TAM), 60% kepemilikan di PT Astra Auto Finance (AAF) dan PT
Brahmayasa Bahtera (BB), namun TAM, AAF dan BB merupakan
entitas dibawah pengendalian bersama dimana seluruh keputusan yang
bersifat strategis harus disetujui oleh semua pemegang saham.

c)

Whilst the Group owns 51% in PT Toyota-Astra Motor (TAM), 60%


in PT Astra Auto Finance (AAF) and PT Brahmayasa Bahtera
(BB), they are operated under a scheme of joint control, whereby
all strategic decisions must be approved by all shareholders.

d)

Diklasifikasikan menjadi pengendalian bersama entitas sejak November


2013 (lihat Catatan 3c).

d)

Classified as a jointly controlled entity since November 2013 (refer to


Note 3c).

e)

Dimiliki melalui PT Astra Otoparts Tbk dengan kepemilikan langsung


sebesar 30%.

e)

Owned through PT Astra Otoparts Tbk with direct ownership of 30%.

f)

Terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution


Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket
Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT AGIT
Monitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon Indonesia,
Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT Alam Semesta Mulia, Superior
Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia dan Astra-KLK Pte
Ltd.

f)

Consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Gresik Distribution


Terminal, PT Toyofuji Serasi Indonesia, PT Astra Nippon Gasket
Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT AGIT
Monitise Indonesia, PT DIC Astra Chemical, PT Astra Visteon
Indonesia, Akebono Brake Astra Vietnam Co Ltd, PT Alam Semesta
Mulia, Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd, PT Astra Juoku Indonesia
dan Astra-KLK Pte Ltd.

Pengendalian bersama entitas yang dimiliki oleh


Grup hampir seluruhnya beroperasi di Indonesia.

Jointly controlled entities of the Group almost


exclusively operate in Indonesia.

Bagian Grup atas aset dan liabilitas pengendalian


bersama entitas adalah sebagai berikut:

The Groups share of the assets and liabilities


of jointly controlled entities are as follows:

Jumlah aset lancar


Jumlah aset tidak lancar
Jumlah liabilitas jangka pendek
Jumlah liabilitas jangka panjang

2014

2013

67,597
48,747
83,488
12,107

63,935
39,308
73,743
11,799

Halaman - 56 - Page

Total current assets


Total non-current assets
Total current liabilities
Total non-current liabilities

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

11. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA


ENTITAS (lanjutan)

11. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLED


ENTITIES (continued)

Bagian Grup atas hasil usaha dari pengendalian


bersama entitas adalah sebagai berikut:

The Groups share of the results of jointly


controlled entities are as follows:

Pendapatan bersih
Laba yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk

2014

2013

87,088
5,020

76,871
4,994

12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Net revenue
Profit attributable to the owners of the
parent

12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES


2014

Investee

% kepemilikan
efektif/% of
effective
ownership

PT Astra Daihatsu Motor


PT Denso Indonesia a)
PT Bukit Enim Energi b)
PT Komatsu Remanufacturing Asia
PT TD Automotive Compressor
Indonesia
PT Marga Trans Nusantara
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 miliar)/Others (below
Rp 50 billion each) c)

Pada awal
tahun/
At beginning
of year

31.87
20.53
11.90
29.15
20.56

3,696
615
183
162
131

40.00

43
89
4,919

Pendapatan
komprehensif
lain/Other
comprehensive
income

Bagian atas
hasil bersih/
Share of
Results

1,120
54
43
(5)

Dividen/
Dividend

Pada akhir tahun/


At end of
year

Penambahan/
Additions

1
1
-

(847)
(14)
(39)
-

1
-

3,970
656
184
166
126

(1)

12
-

55
96

1,219

(901)

13

5,253

2013

Investee

% kepemilikan
efektif/% of
effective
ownership

PT Astra Daihatsu Motor


PT Denso Indonesia a)
PT Bukit Enim Energi b)
PT Komatsu Remanufacturing Asia
PT TD Automotive Compressor
Indonesia
PT Marga Trans Nusantara
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 50 miliar)/Others (below
Rp 50 billion each) c)
a)
b)
c)

Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Bagian atas
hasil bersih/
Share of
results

31.87
20.53
11.90
29.15
20.56

2,879
558
183
133
51

1,160
98
60
(14)

40.00

37
85

(1)

3,926

oleh

Dividen/
Dividend

(1)
(1)
(10)
7

1,303

Dan entitas anak.


Dimiliki melalui PT Pamapersada Nusantara dengan kepemilikan
langsung sebesar 20%.
Terdiri dari PT United Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria
Attachment dan PT Jardine Lloyd Thompson.

Entitas asosiasi yang dimiliki


seluruhnya beroperasi di Indonesia.

Pendapatan
komprehensif
lain/Other
comprehensive
income

(5)
a)
b)
c)

Pada akhir tahun/


At end of
year

Penambahan/
Additions

(342)
(40)
(21)
-

94

3,696
615
183
162
131

(3)

6
1

43
89

(406)

101

4,919

And subsidiary.
Owned through PT Pamapersada Nusantara with direct ownership of
20%.
Consist of PT United Tractors Semen Gresik, PT Komatsu Patria
Attachment and PT Jardine Lloyd Thompson.

Grup

Associates of the Group exclusively operate in


Indonesia.

Bagian Grup atas aset dan liabilitas entitas


asosiasi adalah sebagai berikut:

The Groups share of the assets and liabilities of


associates are as follows:

2014

Jumlah aset
Jumlah liabilitas

9,107
3,871

2013

8,575
3,673

Halaman - 57 - Page

Total assets
Total liabilities

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

12. INVESTASI
(lanjutan)

PADA

ENTITAS

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

ASOSIASI

12. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (continued)

Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasi


adalah sebagai berikut:

Pendapatan bersih
Laba yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk

The Groups share of the results of associates


are as follows:

2014

2013

19,407
1,219

19,349
1,303

13. TANAMAN PERKEBUNAN

Net revenue
Profit attributable to the owners of the
parent

13. PLANTATIONS
2014

Pada awal
tahun/
At beginning Penambahan/ Pengurangan/
of year
Additions
Disposals

Harga perolehan
Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan

Akumulasi penyusutan
Tanaman menghasilkan
Nilai buku bersih

Reklasifikasi/
Reclassifications

4,455
1,620

9
1,012

(117)
-

6,075

1,021

(117)

36

(1,102)

(229)

Entitas
anak baru/
New
subsidiary

629
(629)

Pada akhir
tahun/
At end of
year

145
183

Acquisition cost
5,121 Mature plantations
2,186 Immature plantations

328

7,307

(5)

4,973

Accumulated depreciation
(1,300) Mature plantations
6,007 Net book value

2013
Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Harga perolehan
Tanaman menghasilkan
Tanaman belum menghasilkan

Akumulasi penyusutan
Tanaman menghasilkan
Nilai buku bersih

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

3,321
2,088

731

(25)
(40)

5,409

731

(65)

6,075

(183)

17

(1,102)

(936)
4,473

1,159
(1,159)

Pada akhir
tahun/
At end of
year

4,455
1,620

4,973

Acquisition cost
Mature plantations
Immature plantations

Accumulated depreciation
Mature plantations
Net book value

Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan


dialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All depreciation of mature plantations has been


allocated to cost of revenue.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak


ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk
pinjaman.

As at 31 December 2014 and 2013, there were


no plantations that have been pledged as
security for borrowings.

Dengan pertimbangan asas manfaat dan biaya


asuransi, serta tersebarnya perkebunan di
berbagai
wilayah,
dibandingkan
dengan
kemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabah
penyakit dan risiko lainnya, maka seluruh
tanaman belum menghasilkan dan tanaman
menghasilkan tidak diasuransikan.

With due consideration to the benefit and costs


of insurance, as well as the different regions,
against the risk of fire, outbreaks of disease
and other risks, all of the immature plantations
and mature plantations are not insured.

Halaman - 58 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

14. ASET TETAP

14. FIXED ASSETS


2014
Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Harga perolehan
Kepemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat berat

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

Entitas anak
baru/ New
subsidiary

Pada akhir
tahun/
At end of year

Revaluasi/
Revaluation

5,666
11,318
9,361
21,234
2,286
2,508

1,965
315
396
1,641
316
355

(46)
(369)
(1,076)
(71)
(58)

(230)
1,818
1,673
930
178
63

28
19
1
3
-

156
-

6,501
780
675

1,496
127
86

(1)
-

(1,354)
(13)
(453)

Acquisition cost
Directly owned:
Land
Building and leasehold improvement
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
6,643
Transportation equipment
893
Office equipment
308
Heavy equipment

Aset sewa pembiayaan:


Mesin
Alat pengangkutan
Peralatan kantor

1,680
14
3

30
-

(95)
(1)
(2)

Assets under finance lease:


1,585 Machinery
43 Transportation equipment
1 Office equipment

Aset dalam penyelesaian:


Bangunan
Mesin dan alat berat

2,126
3,204

2,237
1,811

(7)

(1,788)
(2,541)

Assets under construction:


2,575 Building
2,467 Machinery and heavy equipment

67,356

10,775

(1,628)

(1,815)

51

156

74,895

(3,570)
(5,056)
(14,608)
(1,123)
(1,844)

(802)
(1,031)
(2,616)
(277)
(310)

38
275
1,075
55
51

(4)
(10)
(312)
1

(3)
(2)
-

(4,341)
(5,822)
(16,461)
(1,347)
(2,102)

(1,911)
(564)
(253)

(988)
(104)
(113)

1
-

827
8
320

(561)
(3)
(1)

(294)
(5)
-

68
1

(29,494)

(6,540)

1,495

899

(5)

Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung:
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat berat
Aset sewa pembiayaan:
Mesin
Alat pengangkutan
Peralatan kantor

Nilai buku bersih

37,862

7,585
13,424
11,062
22,729
2,712
2,868

Accumulated depreciation
Directly owned:
Building and leasehold improvement
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
(2,072)
Transportation equipment
(659)
Office equipment
(46)
Heavy equipment
Assets under finance lease:
(787) Machinery
(8) Transportation equipment
- Office equipment

(33,645)
41,250 Net book value

2013
Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Harga perolehan
Kepemilikan langsung:
Tanah
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat berat

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

Entitas anak baru


dan yang dilepas/
New and
disposed
subsidiaries

Revaluasi/
(penurunan
nilai)/
Revaluation/
(impairment)

Pada akhir
tahun/
At end of year

4,507
8,481
6,994
19,672
2,104
2,247

891
503
436
950
168
303

(50)
(45)
(96)
(709)
(101)
(119)

(72)
2,055
1,089
1,321
98
67

313
319
950
17
10

6,350
755
760

1,443
117
27

(80)
(3)

(1,292)
(12)
(109)

Acquisition cost
Directly owned:
Land
Building and leasehold improvement
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
6,501
Transportation equipment
780
Office equipment
675
Heavy equipment

Aset sewa pembiayaan:


Mesin
Alat pengangkutan
Alat berat
Peralatan kantor

2,323
5
10
-

297
5
-

(3)
-

(953)
(1)
(10)
2

16
5
1

1,680
14
3

Aset dalam penyelesaian:


Bangunan
Mesin dan alat berat

2,005
2,089

1,912
2,869

(4)

(1,890)
(1,762)

99
12

Assets under construction:


2,126 Building
3,204 Machinery and heavy equipment

58,302

9,921

(1,210)

(1,469)

1,742

70

Halaman - 59 - Page

77
5
(12)
-

5,666
11,318
9,361
21,234
2,286
2,508

67,356

Assets under finance lease:


Machinery
Transportation equipment
Heavy equipment
Office equipment

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

14. ASET TETAP (lanjutan)

14. FIXED ASSETS (continued)


2013

Pada awal
tahun/
At beginning
of year

Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung:
Bangunan dan fasilitasnya
Mesin dan peralatan
Alat berat
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Aset yang disewakan:
Alat pengangkutan
Peralatan kantor
Alat berat
Aset sewa pembiayaan:
Mesin
Alat pengangkutan
Alat berat
Peralatan kantor

Nilai buku bersih

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Disposals

Entitas anak baru


dan yang dilepas/
New and
disposed
subsidiaries

Reklasifikasi/
Reclassifications

(47)
(618)
(9)
(5)

Revaluasi/
(penurunan
nilai)/
Revaluation/
(impairment)

Pada akhir
tahun/
At end of year

Accumulated depreciation
Directly owned:
Building and leasehold improvement
Machinery and equipment
Heavy equipment
Transportation equipment
Furniture and office equipment
Assets for lease:
(1,911)
Transportation equipment
(564)
Office equipment
(253)
Heavy equipment

(2,836)
(3,562)
(11,853)
(920)
(1,614)

(698)
(931)
(2,774)
(251)
(288)

31
80
698
67
65

(20)
(25)
(679)
(10)
(2)

(3,570)
(5,056)
(14,608)
(1,123)
(1,844)

(1,560)
(561)
(201)

(986)
(91)
(125)

79
3

635
9
70

(867)
(2)
-

(350)
(2)
(1)
-

3
-

658
3
-

(5)
(1)
(1)

(561)
(3)
(1)

(23,976)

(6,497)

1,026

639

(686)

(29,494)

34,326

Assets under finance lease:


Machinery
Transportation equipment
Heavy equipment
Office equipment

37,862 Net book value

Penambahan aset tetap terdiri dari:

Additions to fixed assets consist of:


2014

Perolehan
Pindahan dari uang muka
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valuta asing

8,703
2,050
22

9,087
684
150

10,775

9,921

Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah


sebagai berikut:
2014

Harga jual
Nilai buku bersih

2013

Details of gains from the disposal of fixed


assets are as follows:
2013

398
(133)

301
(184)

265

117

Penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

Acquisitions
Transfer from advance payments
Exchange difference on translation of
financial statements in foreign
currencies

Proceeds
Net book value

Depreciation was allocated as follows:


2014

Beban pokok pendapatan


Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Tanaman belum menghasilkan
Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valuta asing

Tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak


Bangunan dan Hak Guna Usaha dengan
berlaku yang akan berakhir antara tahun
sampai 2099. Hak atas tanah tersebut
diperbaharui.

2013

5,726
125
636
50
3

5,763
111
572
47
4

6,540

6,497

Guna
masa
2015
dapat

Cost of revenue
Selling expenses
General and administrative expenses
Immature plantations
Exchange difference on translation of
financial statements in foreign
currencies

Land are held under Hak Guna Bangunan and


Hak Guna Usaha titles, which will expire
between 2015 and 2099. The land rights are
renewable.

Halaman - 60 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

14. ASET TETAP (lanjutan)

14. FIXED ASSETS (continued)

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai


wajar dan nilai tercatat aset tetap selain tanah.
Nilai wajar tanah pada tanggal 31 Desember 2014
adalah sebesar Rp 30,4 triliun.

There is no significant difference between the


fair value and carrying amount of fixed assets
other than land. The fair values of the land as at
31 December 2014 is Rp 30.4 trillion.

Pada tanggal 31 Desember 2014, harga


perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh
dan masih digunakan adalah sebesar Rp 15,8
triliun.

As at 31 December 2014, the acquisition cost


of fixed assets which have been fully
depreciated and still being used amounted to
Rp 15.8 trillion.

Sebagian besar bangunan dan mesin dalam


penyelesaian diperkirakan akan selesai pada
tahun 2015 dengan persentase penyelesaian
antara 9% - 95%.

Most of the building and machinery under


construction are estimated to be completed in
2015 with percentage of completion between
9% - 95%.

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap


tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 1,3
triliun (2013: Rp 1,7 triliun) dijaminkan untuk
pinjaman dan utang sewa pembiayaan (lihat
Catatan 17 dan 23d).

As at 31 December 2014, certain fixed assets


with a net book value of Rp 1.3 trillion (2013:
Rp 1.7 trillion) have been pledged as collateral
for loans and obligations under finance leases
(refer to Notes 17 and 23d).

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap


tertentu
yang
dimiliki
oleh
Grup
telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan
risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara
dengan Rp 65,8 triliun (2013: Rp 55,2 triliun) yang
menurut pendapat manajemen cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul.

As at 31 December 2014, certain fixed assets


of the Group are covered by insurance against
loss by fire and other risks equivalent to
Rp 65.8 trillion (2013: Rp 55.2 trillion), which
management believes is adequate to cover
losses which may arise.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat


penurunan atas nilai tercatat aset tetap pada
tahun 2014.

Management is of the view that there has been


no impairment in the carrying amount of fixed
assets in 2014.

15. PROPERTI PERTAMBANGAN

Pada awal
tahun/
At
beginning
of year
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Penyisihan atas
penurunan nilai

13,251
(1,224)
-

Nilai buku bersih

12,027

15. MINING PROPERTIES

Penambahan/
Additions

2014
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam valuta
asing/Exchange
difference on translation
of financial statements in
foreign currencies

(250)
(2,744)

133
(17)
-

Pada akhir tahun/


At end of year
13,384 Acquisition cost
(1,491) Accumulated depreciation
(2,744) Provision for impairment
9,149 Net book value

Halaman - 61 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)

Pada awal
tahun/
At
beginning
of year
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan

11,518
(895)

Nilai buku bersih

10,623

15. MINING PROPERTIES (continued)

Penambahan/
Additions

2013
Selisih kurs karena
penjabaran laporan
keuangan dalam valuta
asing/Exchange
difference on translation
of financial statements in
foreign currencies

183
(263)

1,550
(66)

Pada akhir tahun/


At end of year
13,251 Acquisition cost
(1,224) Accumulated depreciation
12,027 Net book value

Hak kontrak untuk melakukan penambangan atas


cadangan batu bara di berbagai wilayah konsesi
pertambangan tertentu yang akan berakhir pada
beberapa waktu tertentu sampai tahun 2032.

Contractual rights to mine coal reserves in


specified concession areas which will expire at
various dates up to 2032.

Seluruh penyusutan properti pertambangan


dialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All depreciation of mining properties has been


allocated to cost of revenue.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak


ada properti pertambangan yang dijaminkan untuk
pinjaman.

As at 31 December 2014 and 2013, there were


no mining properties that have been pledged as
security for borrowings.

Properti pertambangan tidak diasuransikan.

Mining properties are not insured.

Pada tanggal laporan, Grup melakukan pengujian


penurunan nilai atas properti pertambangan
seiring dengan terus menurunnya harga batubara.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset
dikelompokkan hingga unit terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil
kas).

At the reporting date the Group assessed its


mining properties for impairment due to the
continuing decrease in coal prices. For the
purpose of assessing impairment, assets are
grouped at the lowest level for which there are
separately identifiable cash flows (cash
generating unit).

Grup menggunakan income approach untuk


menilai jumlah yang dapat dipulihkan dari properti
pertambangan, yaitu menggunakan metode arus
kas diskontoan yang merupakan proyeksi bisnis
dalam menghasilkan nilai kini dari arus kas masa
depan. Tingkat pengembalian yang digunakan
untuk mendiskonto disesuaikan dengan risiko
bisnis atau aset terkait dan nilai waktu dari uang.

The Group used an income approach to assess


recoverable amount of mining properties, which
is predicted upon the discounted cash flow
method which involves projecting future cash
flows that a business will generate going forward
and converting them into a present value
equivalent through discounting. The discounting
process uses a rate of return that is
commensurate with the risk associated with the
business or asset and the time value of money.

Periode yang digunakan dalam perhitungan arus


kas adalah sampai dengan seluruh cadangan
habis diproduksi atau masa konsesi selesai, mana
yang lebih dahulu. Estimasi arus kas setelah
periode lima tahun diekstrapolasi dengan
menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,2%.
Tingkat pertumbuhan tersebut tidak melebihi ratarata tingkat pertumbuhan dari usaha unit
penghasil kas dalam jangka panjang.

The periods used in the cash flow forecasts are


until all reserves are fully depleted or the
expiration of the conssession period, whichever
is earlier. The estimated cash flows beyond a
five-year period are extrapolated using a growth
rate of 2.2%. The growth rate does not exceed
the long-term average growth rate for the
business in which the cash generating unit
operates.

Halaman - 62 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

15. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)

15. MINING PROPERTIES (continued)


The key assumptions used for recoverable
amount calculations as at 31 December 2014
and 2013 are as follows:

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan


jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto
Dasar perkiraan harga batubara

2014

2013

12.5%
USD 65-90/ton

11.8%
USD 85-111/ton

Discount rate
Base coal price forecast

Asumsi utama tersebut berdasarkan pengalaman


masa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dan
sumber eksternal.

The key assumptions are based on past


experience, expectation of market development
and external sources.

Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan


nilai properti pertambangan sebesar Rp 2,7 triliun
pada tanggal 31 Desember 2014 cukup untuk
menutup kerugian penurunan nilai properti
pertambangan.

The Group believes that the provision for


impairment in the value of mining properties
amounted to Rp 2.7 trillion as at 31 December
2014 is adequate to cover any losses from the
impairment of mining properties.

16. HAK KONSESI

16. CONCESSION RIGHTS


2014
Pada awal tahun/
At beginning of year

Penambahan/
Additions

Harga perolehan
Akumulasi amortisasi

4,180
(198)

Nilai buku bersih

3,982

Pada akhir tahun/


At end of year

1,013
(65)

5,193 Acquisition cost


(263) Accumulated amortisation
4,930

Net book value

4,180
(198)

Acquisition cost
Accumulated amortisation

3,982

Net book value

2013
Pada awal tahun/
At beginning of year

Penambahan/
Additions

Harga perolehan
Akumulasi amortisasi

3,537
(148)

Nilai buku bersih

3,389

Pada akhir tahun/


At end of year

643
(50)

Hak konsesi merupakan hak pengusahaan jalan


tol. Hak konsesi jalan tol dimiliki oleh PT Marga
Harjaya Infrastruktur dan PT Marga Mandalasakti,
entitas anak tidak langsung, masing-masing
berlaku sampai dengan tahun 2045 dan 2047.

Concession rights are toll road concession


rights. The toll road concession rights which are
held by PT Marga Harjaya Infrastruktur and
PT Marga Mandalasakti, indirect subsidiaries,
are valid until 2045 and 2047, respectively.

Seluruh amortisasi hak konsesi jalan


dialokasikan ke beban pokok pendapatan.

All amortisation of toll road concession rights


has been allocated to cost of revenue.

tol

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK

Pinjaman bank dan lainnya


Pinjaman sindikasi
Cerukan

17. SHORT-TERM BORROWINGS


2014

2013

6,680
3,732
174
10,586

8,586
4,266
2
12,854

Halaman - 63 - Page

Bank and other loans


Syndicated loans
Bank overdrafts

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)

Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek


digunakan untuk modal kerja dan pendanaan
kegiatan umum. Debitur diwajibkan memenuhi
kewajiban tertentu, antara lain batasan rasio
keuangan.

The funds received from short-term borrowings


are used for working capital and general
corporate funding. The borrowers are required to
comply with certain covenants, such as financial
ratio covenants.

a. Pinjaman bank dan lainnya

a. Bank and other loans


2014

Pihak ketiga/Third parties


Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank ANZ Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Citibank N.A.
PT Bank BNP Paribas Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
USD
Mizuho Bank Ltd
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
JPY
Marubeni Corporation
Informasi lain mengenai pinjaman bank dan
lainnya jangka pendek pada tanggal 31 Desember
2014 adalah sebagai berikut:
Kreditur/Lenders

2013

980
489
421
245
200
200
150
50
24

390
1,214
73
975
66
100
1,000
500
230
100
70
51

2,759

4,769

1,864
1,422
311
124
122
78

1,646
2,011
99

3,921

3,756

6,680

61
8,586

Other information relating to short-term bank


and other loans as at 31 December 2014 are as
follows:
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule

PT Bank Central Asia Tbk


PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015


Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015

PT Bank Pan Indonesia Tbk

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015

PT Bank Mizuho Indonesia

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015

PT Bank CIMB Niaga Tbk

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015

PT Bank ANZ Indonesia


The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd

23 Januari/January 2015
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015

Halaman - 64 - Page

Tingkat bunga/
Interest rates
8.00% - 11.00%
LIBOR +1.80%
JIBOR + 2.15%
11.25% - 11.65%
LPS + 2.15%
10.70% - 11.25%
JIBOR + 2.15% - 2.25%
5.75% - 9.25%
JIBOR + 1.70%
JIBOR + 2.10%
LIBOR + 1.70%
JIBOR + 2.15%

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

17. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

17. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)

a. Pinjaman bank dan lainnya (lanjutan)

a. Bank and other loans(continued)


Jadwal pembayaran/
Repayment schedule

Kreditur/Lenders
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
Mizuho Bank Ltd
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation

Tingkat bunga/
Interest rates

9 Januari/January 2015

6.90% - 10.35%

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015


Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
18 Februari/February 2015

LIBOR + 1.20% - 1.70%


LIBOR + 1.25% - 1.70%
LIBOR + 1.70%

b. Pinjaman sindikasi

b. Syndicated loans
2014
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million

Facility agents
Mata uang asing/Foreign currencies
Mizuho Bank Ltd
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd

USD
USD

250
50

Jumlah/Total

Facility agents
Mata uang asing/Foreign currencies
Mizuho Bank Ltd

USD

Jumlah/Total

3,110
622

350

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
4,266
4,266

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi jangka


pendek pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:

Mizuho Bank Ltd


The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd

Ekuivalen Rp/
Rp equivalent

3,732
2013
Jumlah mata uang
asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million

Kreditur/Lenders

Other information relating to short-term


syndicated loans as at 31 December 2014 are
as follows:

Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
22 Maret/March 2015
16 Maret/March 2015

Tingkat bunga/
Interest rates
LIBOR +1.25%
LIBOR +1.20%

Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman


jangka pendek sejumlah Rp 1,3 triliun
(2013: Rp 1,5 triliun) yang diperoleh entitas anak
langsung dan tidak langsung tertentu dijamin
dengan piutang usaha, piutang pembiayaan
konsumen, persediaan dan aset tetap dari entitas
anak langsung dan tidak langsung yang
bersangkutan (lihat Catatan 6, 7a, 9 dan 14).

As at 31 December 2014, short-term borrowings


amounting to Rp 1.3 trillion (2013: Rp 1.5 trillion)
obtained by certain direct and indirect
subsidiaries are secured by trade receivables,
consumer financing receivables, inventories and
fixed assets of the respective direct and indirect
subsidiaries (refer to Notes 6, 7a, 9 and 14).

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan


pembayaran pinjaman jangka pendek sejumlah
Rp 45,3 triliun (2013: Rp 27,9 triliun).

In 2014, the Group has paid short-term


borrowings amounting to Rp 45.3 trillion
(2013: Rp 27.9 trillion).

Halaman - 65 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

18. UTANG USAHA

18. TRADE PAYABLES


2014

Pihak berelasi (lihat Catatan 34i):


Rupiah
Mata uang asing
Pihak ketiga:
Rupiah
Mata uang asing

2013

2,751
50

2,604
94

2,801

2,698

4,980
11,058

4,381
10,196

16,038

14,577

Related parties (refer to Note 34i):


Rupiah
Foreign currencies
Third parties:
Rupiah
Foreign currencies

Utang usaha berasal dari pembelian barang dan


jasa.

Trade payables arise from the purchases of


goods and services.

Utang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31


Desember 2014 termasuk utang kepada Grup
Komatsu sebesar Rp 7,0 triliun (2013: Rp 5,6
triliun) yang dijaminkan dengan letters of credit.

Trade payable to third parties as at 31


December 2014 includes Rp 7.0 trillion (2013:
Rp 5.6 trillion) owing to Komatsu Group which
are secured by letters of credit.

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata


uang asing.

Refer to Note 39 for details of balances in


foreign currencies.

19. LIABILITAS LAIN-LAIN

19. OTHER LIABILITIES


2014

Uang jaminan pembelian dari pelanggan


dan uang muka penjualan
Estimasi klaim asuransi
Imbalan kontinjensi
Utang komisi
Utang pembelian aset tetap
Liabilitas derivatif (lihat Catatan 8a)
Utang premi asuransi
Utang iklan dan promosi
Utang fidusia
Utang dividen
Utang pembiayaan bersama
Lain-lain
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

2,383

1,694
832
227
210
110
100
91
65
46
26
987
6,595
(5,648)

1,270
799
209
137
22
155
125
65
48
27
717
5,957
(5,135)

947

Liabilitas lain-lain kepada pihak berelasi pada


tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 81
miliar (2013: Rp 129 miliar), lihat Catatan 34j.
20. AKRUAL

822

Purchase guarantees from customers


and sales advances
Estimated insurance claims
Contingent consideration
Commission payable
Fixed assets acquisition payable
Derivative liabilities (refer to Note 8a)
Insurance premium payable
Advertising and promotion payable
Fiduciary payable
Dividend payable
Joint financing payable
Others
Current portion
Non-current portion

Other liabilities to related parties as at


31 December 2014 was Rp 81 billion (2013:
Rp 129 billion), refer to Note 34j.
20. ACCRUALS

2014

Iklan dan promosi


Komisi penjualan
Biaya produksi
Utang bunga
Imbalan kerja

2013

2,207

1,466
1,041
636
444
294

2013

1,521
1,462
509
459
296

Halaman - 66 - Page

Advertising and promotion


Sales commissions
Production cost
Interest payable
Employee benefit

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

20. AKRUAL (lanjutan)

20. ACCRUALS (continued)


2014

2013

Distribusi, gudang dan pengepakan

262

360

Royalti
Utilitas
Jasa tenaga ahli
Perbaikan dan pemeliharaan
Layanan purna jual
Pelatihan
Lain-lain

154
84
77
76
63
47
806

156
78
85
150
61
73
803

5,450

6,013

Lihat Catatan 39 untuk rincian saldo dalam mata


uang asing.

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Refer to Note 39 for details of balances in foreign


currencies.

21. EMPLOYEE BENEFIT OBLIGATIONS


2014

Imbalan pascakerja
Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Distribution, warehousing and


packaging
Royalty
Utilities
Professional fee
Repair and maintenance
After sales service
Training
Others

2013

Bagian jangka pendek

2,477
1,163
3,640
(430)

2,156
1,073
3,229
(252)

Post-employment benefits
Other long-term employee benefits
Current portion

Bagian jangka panjang

3,210

2,977

Non-current portion

Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh PT Milliman


Indonesia, aktuaris independen.

The employee benefit obligations are valued by


PT Milliman Indonesia, independent actuary.

Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah


sebagai berikut:

The principal actuarial assumptions used are


as follows:

Tingkat diskonto
Hasil aset program yang diharapkan
Kenaikan gaji di masa datang

2014

2013

8.0% - 9.0%
9.0%
8.0%

7.0% - 8.0%
9.0%
7.5%

Discount rate
Expected return on plan assets
Future salary increases

Imbalan pascakerja

Post-employment benefits

Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di


laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:

The post-employment benefit obligations


recognised in the consolidated statements of
financial position are as follows:

2014

Nilai kini kewajiban DPA 1


Nilai wajar aset program

2013

Nilai kini kewajiban di luar DPA 1

1,146
(927)
219
2,394

1,141
(937)
204
2,088

Biaya jasa lalu yang belum diakui

(136)

(136)

2,477

2,156

Halaman - 67 - Page

Present value of obligation DPA 1


Fair value of plan assets
Present value of obligation
outside DPA 1
Unrecognised past service costs

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

21. EMPLOYEE
(continued)

BENEFIT

OBLIGATIONS

Imbalan pascakerja (lanjutan)

Post-employment benefits (continued)

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui


pada laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah sebagai berikut:

The movements of post-employment benefit


liabilities recognised in the consolidated
statements of financial position are as follows:

2014

Pada awal tahun


Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valuta asing

2013

2,156
1

1,965
2

418

341

At beginning of year
Exchange difference on translation of
financial statements in foreign
currencies
Expenses charged in profit or loss

59
(165)
8

(114)
(84)
51
(5)

Actuarial losses/(gains)
Contributions and benefits paid
Acquired subsidiaries
Transfer from/(to) affiliated companies

Pada akhir tahun


Bagian jangka pendek

2,477
(185)

2,156
(102)

At end of year
Current portion

Bagian jangka panjang

2,292

2,054

Non-current portion

Jumlah yang dibebankan pada


laba rugi
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
Iuran dan imbalan yang dibayarkan
Entitas anak yang diakuisisi
Pindahan dari/(ke) entitas afiliasi

Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagai


berikut:
2014

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Hasil aset program yang diharapkan
Biaya jasa lalu
Keuntungan kurtailmen

The amounts recognised in profit or loss are as


follows:
2013

249
234
(84)
19
-

322
193
(85)
15
(104)

418

341

Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:

2014

Current service cost


Interest cost
Expected return on plan assets
Past service cost
Gains on curtailment

The movements in the present value of


obligation are as follows:
2013

Pada awal tahun


Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam valuta asing

3,229
1

3,085
2

Entitas anak yang diakuisisi


Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
Iuran pekerja
Imbalan yang dibayar
Keuntungan kurtailmen
Perubahan imbalan program
Pindahan (ke)/dari entitas afiliasi
Pada akhir tahun

249
234
67
11
(268)
19
(2)
3,540

51
322
193
(170)
11
(165)
(104)
3
1
3,229

Halaman - 68 - Page

At beginning of year
Exchange difference on translation of
financial statements in foreign
currencies
Acquired subsidiaries
Current service cost
Interest cost
Actuarial losses/(gains)
Employees contributions
Benefits paid
Gains on curtailment
Plan amendment
Transfer (to)/from affiliated companies
At end of year

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

21. EMPLOYEE
(continued)

BENEFIT

OBLIGATIONS

Imbalan pascakerja (lanjutan)

Post-employment benefits (continued)

Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai


berikut:

The movements in the fair value of plan assets


are as follows:

2014

Pada awal tahun


Hasil aset program yang diharapkan
Keuntungan/(kerugian) aktuarial
Iuran pemberi kerja
Iuran pekerja
Imbalan yang dibayar
Pindahan (ke)/dari entitas afiliasi
Pada akhir tahun

2013

937
84
8
38
11
(141)
(10)
927

972
85
(56)
5
11
(86)
6
937

At beginning of year
Expected return on plan assets
Actuarial gains/(losses)
Employers contibutions
Employees contributions
Benefits paid
Transfer (to)/from affiliated companies
At end of year

Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan


pasti adalah Rp 92 miliar (2013: Rp 29 miliar).

The actual gains on plan assets of the defined


benefit pension plan was Rp 92 billion (2013:
Rp 29 billion).

Aset program terdiri dari:

Plan assets comprise the following:


2014

Instrumen ekuitas
Instrumen utang
Lain-lain

2013

384
455
88
927

412
492
33
937

Equity instruments
Debt instruments
Others

Aset program termasuk investasi di saham dan


obligasi Perseroan, beberapa entitas anak dan
pengendalian bersama entitas, dengan nilai wajar
sejumlah Rp 277 miliar (2013: Rp 268 miliar).
Hasil yang diharapkan dari aset program
ditentukan atas dasar rata-rata pengembalian
jangka panjang dan alokasi jangka panjang antara
ekuitas dan obligasi pada setiap program, sebesar
9% per tahun.

Plan assets include investments in shares and


bonds of the Company, certain subsidiaries and
jointly controlled entities, with a fair value of
Rp 277 billion (2013: Rp 268 billion). The
expected return on plan assets is determined
on the basis of long-term average returns and
the long-term benchmark allocation of assets
between equities and bonds in each plan, being
9% per annum.

Jumlah kontribusi yang diharapkan untuk program


pensiun imbalan pasti dalam satu tahun ke depan
adalah sebesar Rp 41 miliar.

Expected contributions to defined benefit


pension plan for the next year are Rp 41 billion.

Penyesuaian program untuk periode lima tahun


adalah sebagai berikut:

The five year history of experience adjustments


is as follows:

2014

2013

2012

2011

2010

Nilai kini kewajiban


Nilai wajar aset program

3,540
(927)

3,229
(937)

3,085
(972)

2,345
(958)

2,029 Present value of obligation


(907) Fair value of plan assets

Defisit program

2,613

2,292

2,113

1,387

1,122

223

294

71

45

56

17

Penyesuaian liabilitas program


Penyesuaian aset program

(8)

Jumlah kumulatif kerugian aktuarial yang diakui


dalam pendapatan komprehensif lainnya adalah
sebesar Rp 551 miliar (2013: Rp 492 miliar).

Deficit in the plan

(142) Experience adjustments on plan


liabilities
(150) Experience adjustments on plan
assets

Cumulative actuarial losses recognised in other


comprehensive income amounted to Rp 551
billion (2013: Rp 492 billion).

Halaman - 69 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

21. EMPLOYEE
(continued)

BENEFIT

OBLIGATIONS

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Other long-term employee benefits

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang


lainnya yang diakui pada laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:

The movements of other long-term employee


benefit liabilities recognised in the consolidated
statements of financial position are as follows:

2014

Pada awal tahun


Jumlah yang dibebankan pada
laba rugi
Imbalan yang dibayarkan
Entitas anak yang diakuisisi
Pindahan ke entitas afiliasi
Pada akhir tahun
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

2013

1,073
211

982
206

(120)
(1)
1,163
(245)

(117)
2
1,073
(150)

918

923

Jumlah yang diakui pada laba rugi adalah sebagai


berikut:

276
73
(142)

283
59
(137)

211

206

Current service cost


Interest cost
Net actuarial gains recognised
during the year
Past service cost

22. UNEARNED INCOME


2014

2013

Bagian jangka pendek

4,260
1,456
424
6,140
(3,603)

3,998
1,460
367
5,825
(3,461)

Bagian jangka panjang

2,537

2,364

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG
2014

Pinjaman bank
Pinjaman sindikasi
Pinjaman dari pihak selain bank

Non-current portion

2013

22. PENDAPATAN DITANGGUHKAN

Pendapatan premi
Pendapatan jasa servis
Lain-lain

Benefits paid
Acquired subsidiaries
Transfer to affiliated entity
At end of year
Current portion

The amounts recognised in profit or loss are as


follows:

2014

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Keuntungan aktuarial bersih
yang diakui selama tahun berjalan
Biaya jasa lalu

At beginning of year
Expenses charged in profit or loss

Premium income
Service revenue
Others
Current portion
Non-current portion

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER


LOANS
2013

Bagian jangka pendek

10,371
26,851
263
37,485
(17,898)

9,609
17,466
642
27,717
(14,832)

Bagian jangka panjang

19,587

12,885

Halaman - 70 - Page

Bank loans
Syndicated loans
Non-bank loans
Current portion
Non-current portion

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER


LOANS (continued)

Pinjaman bank

a.

Bank loans

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank UOB Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)
6,339
3,802
Mata uang asing/Foreign currencies
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
USD
Mizuho Bank Ltd
USD
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
USD
PT Bank ANZ Indonesia
USD
The Hongkong and Shanghai Banking
USD
29Corporation Ltd
PT Bank CIMB Niaga Tbk
USD
The Japan Bank for International Cooperation
USD
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
USD
Others (below Rp 50 billion each)
Jumlah/Total
8,423

2014
Ekuivalen Rp/Rp equivalent
Jangka
pendek/
Current

Jumlah/
Total

Jangka
panjang/
Non-current

2,108
1,796
1,336
474
345
200

955
1,348
770
216
308
46

1,153
448
566
258
37
154

99
54
38

67
54
14

32
-24

6,450

3,778

2,672

109
74
67
29
19

1,361
918
821
351
228

311
415
132
55
35

1,050
503
689
296
193

12
5
3

149
56
37

50
56
37

99
-

3,921

1,091

2,830

10,371

4,869

5,502

2,537

4,904

3,519

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank DKI
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/
Others (below Rp 50 billion each)

Halaman - 71 - Page

2013
Ekuivalen Rp/Rp equivalent

Jumlah/
Total

Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

2,785
2,504
654
520
425
266
246

1,537
1,543
370
457
150
212
46

1,248
961
284
63
275
54
200

125
48

26
36

99
12

7,573

4,377

3,196

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
a.

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER


LOANS (continued)

Pinjaman bank (lanjutan)

a.

Bank loans (continued)

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Mata uang asing/Foreign currencies
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
Mizuho Bank Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Standard Chartered Bank
The Japan Bank for International Cooperation
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Citibank N.A.
Bank of China Ltd

USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD

2013
Ekuivalen Rp/Rp equivalent

Jumlah/
Total

50
44
28
19
15
6
5
4

Jumlah/Total

Informasi lain mengenai pinjaman bank pada


tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:

Jangka
pendek/
Current

609
533
319
228
159
76
61
51

190
244
123
191
117
76
61
51

419
289
196
37
42
-

2,036

1,053

983

9,609

5,430

4,179

Other information relating to bank loans as


at 31 December 2014 are as follows:
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule

Kreditur/Lenders

Jangka
panjang/
Non-current

Tingkat bunga/
Interest rates

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


PT Bank Central Asia Tbk

Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)


Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)

PT Bank Pan Indonesia Tbk


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank DKI
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
Mizuho Bank Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
PT Bank ANZ Indonesia
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
PT Bank CIMB Niaga Tbk
The Japan Bank for International Cooperation

Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)


Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)

8.25% - 10.00%
8.00% - 11.25%
SBI + 1.00%
8.75% - 11.25%
9.90% - 13.00%
9.25% - 11.00%
9.40%

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015


Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)

8.65% - 8.90%
9.40% - 9.90%
LIBOR + 1.70% - 2.05%
LIBOR + 1.70% - 1.85%
LIBOR + 1.70% - 1.80%
LIBOR + 1.85%
LIBOR + 1.85%

Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)


6 Maret/March 2015

9.42%
4.44%

Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman,


debitur diwajibkan memenuhi kewajibankewajiban tertentu seperti batasan rasio
keuangan.

As specified by the loan agreements, the


borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants.

Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan atas


pinjaman ini.

Refer to Note 23d for details of the security


for the loans.

Halaman - 72 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
b.

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER


LOANS (continued)

Pinjaman sindikasi

b.

Syndicated loans

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Facility agents
Mata uang asing/Foreign currencies
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Mizuho Bank Ltd
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
The Japan Bank for International Cooperation
Standard Chartered Bank
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
CTBC Bank Co Ltd
Netherland Development Finance Co
CIMB Bank Berhad

Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

632
404
332
312
159

7,782
4,964
4,113
3,839
1,944

2,997
1,705
2,074
1,643
986

4,785
3,259
2,039
2,196
958

USD
USD
USD
USD
USD
USD

152
67
58
33
25
4

1,888
825
723
414
307
52

1,142
825
723
414
236
52

746
71
-

26,851

12,797

14,054

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million

2013
Ekuivalen Rp/Rp equivalent

Jumlah/
Total

Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

USD
USD
USD

359
214
172

4,324
2,601
2,088

1,486
751
1,723

2,838
1,850
365

USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD
USD

145
141
140
83
60
55
51
21

1,761
1,715
1,701
1,008
731
663
621
253

950
1,006
1,635
603
244
221
322
80

811
709
66
405
487
442
299
173

17,466

9,021

8,445

Jumlah/Total

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi


pada tanggal 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
Facility agents
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
Mizuho Bank Ltd
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
The Japan Bank for International Cooperation
Standard Chartered Bank
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
CTBC Bank Co Ltd
Netherland Development Finance Co
CIMB Bank Berhad

Jumlah/
Total

USD
USD
USD
USD
USD

Jumlah/Total

Facility agents
Mata uang asing/Foreign currencies
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd
The Japan Bank for International Cooperation
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd
Standard Chartered Bank
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd
Mizuho Bank Ltd
CTBC Bank Co Ltd
Sumitomo Mitsui Banking Corporation
PT Bank OCBC NISP Tbk
Netherland Development Finance Co
CIMB Bank Berhad

2014
Ekuivalen Rp/Rp equivalent

Other information relating to syndicated


loans as at 31 December 2014 are as
follows:

Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2017)

Tingkat bunga/
Interest rates
LIBOR + 1.55% - 1.70%
LIBOR + 1.35% - 2.10%
LIBOR + 1.80% - 2.60%
LIBOR + 1.80% - 2.00%
LIBOR + 1.28% - 1.80%

Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)


Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015
Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2015

LIBOR + 1.13% - 2.00%


LIBOR + 1.95% - 2.10%
LIBOR + 2.00% - 2.20%
LIBOR + 2.00%
LIBOR + 1.85% - 2.15%
LIBOR + 1.65%

Halaman - 73 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
b.

c.

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER


LOANS (continued)

Pinjaman sindikasi (lanjutan)

b.

Syndicated loans (continued)

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur


diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban
tertentu seperti batasan rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, the


borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants.

Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan atas


pinjaman ini.

Refer to Note 23d for details of the security


for the loans.

Pinjaman dari pihak selain bank

c.

Non-bank loans

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million
Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Mata uang asing/Foreign currencies
JA Mitsui Leasing Ltd
MG Leasing Corporation

USD
USD

USD
USD

Jumlah/Total

Halaman - 74 - Page

Jangka
panjang/
Non-current

87

67

20

13
1

166
10

155
10

11
-

176

165

11

263

232

31

Jumlah mata uang


asing dalam
jutaan/Amount
of foreign
currency in million

Mata uang asing/Foreign currencies


JA Mitsui Leasing Ltd
MG Leasing Corporation

Jangka
pendek/
Current

Jumlah/
Total

Jumlah/Total

Kreditur/Lenders
Pihak ketiga/Third parties
Rupiah
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

2014
Ekuivalen Rp/Rp equivalent

2013
Ekuivalen Rp/Rp equivalent

Jumlah/
Total

Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current

195

108

87

32
5

386
61

222
51

164
10

447

273

174

642

381

261

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

23. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN


JANGKA PANJANG (lanjutan)
c.

Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan)

23. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER


LOANS (continued)
c.

Other information relating to non-bank


loans as at 31 December 2014 are as
follows:

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak


selain bank pada tanggal 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:

Jadwal pembayaran/
Repayment schedule

Kreditur/Lenders
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
JA Mitsui Leasing Ltd
MG Leasing Corporation

d.

Non-bank loans (continued)

Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)


Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)
9 Maret/March 2015

Tingkat bunga/
Interest rates
9.00%
LIBOR + 1.85% - 2.88%
LIBOR + 2.50%

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur


diwajibkan memenuhi kewajiban-kewajiban
tertentu seperti batasan rasio keuangan.

As specified by the loan agreements, the


borrowers are required to comply with
certain covenants, such as financial ratio
covenants.

Lihat Catatan 23d untuk rincian jaminan atas


pinjaman ini.

Refer to Note 23d for details of the security


for the loans.

Informasi lainnya

d. Other information

Dana yang diperoleh digunakan antara lain


untuk modal kerja, pendanaan umum,
pembiayaan
kembali
pinjaman
dan
pembiayaan.

The funds received are used for working


capital, general funding, loan refinancing
and financing.

Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman


sejumlah USD 2,1 miliar dan Rp 4,0 triliun,
secara total setara dengan Rp 29,5 triliun
(2013: USD 1,3 miliar dan Rp 4,8 triliun,
secara total setara dengan Rp 20,5 triliun)
dijamin
dengan
kas
yang
dibatasi
penggunaannya,
piutang
pembiayaan
konsumen, piutang sewa pembiayaan, aset
tetap dan investasi bagi hasil dari entitas anak
langsung
dan
tidak
langsung
yang
bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 14).

As at 31 December 2014, loans amounting


to USD 2.1 billion and Rp 4.0 trillion,
equivalent to a total of Rp 29.5 trillion
(2013: USD 1.3 billion and Rp 4.8 trillion,
equivalent to a total of Rp 20.5 trillion)
were secured by restricted cash, consumer
financing receivables, finance lease
receivables, fixed assets and profit sharing
investment of the respective direct and
indirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7b
and 14).

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan


pembayaran pinjaman bank dan pinjaman
lain-lain jangka panjang sejumlah Rp 17,3
triliun (2013: Rp 19,7 triliun).

In 2014, the Group has paid long term


bank loans and other loans amounted to
Rp 17.3 trillion (2013: Rp 19.7 trillion).

Halaman - 75 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

24. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE


2014

2013

22,259
200
22,459
(9,198)

Bonds
Medium Term Notes

Bagian jangka pendek

20,952
20,952
(8,487))

Bagian jangka panjang

12,465

13,261

Non-current portion

Utang obligasi
Medium Term Notes

a.

Utang obligasi

a.

Rincian dari utang obligasi adalah sebagai


berikut:

Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011


dengan Tingkat Bunga Tetap a)
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance
Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III a)
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance
Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV a)
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars Guaranteed
Bonds 2014 c)
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance
Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I b)
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II b)
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance
Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III b)
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012
dengan Tingkat Bunga Tetap b)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013
dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I b)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2014
dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II b)
Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011
dengan Tingkat Bunga Tetap a)
Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012
dengan Tingkat Bunga Tetap a)

Current portion

Bonds
Details of bonds are as follows:

Peringkat/
Rating
idAAA

Jumlah/
Total
579

idAAA

2014
Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current
579

4,184

1,937

2,247

idAAA

1,120

1,120

idAAA

960

96

864

idAAA

1,223

1,223

idAAA

1,905

1,133

772

idAAA

2,408

981

1,427

925

925

AAA(id)

1,624

1,624

AAA(id)

1,688

1,688

AAA(id)

1,467

724

743

AA(id)

804

804

AA(id)

358

358

AA(id)

955

955

idA+

470

470

idA+

282

139

143

20,952

8,487

12,465

Jumlah/Total

Catatan/Note:
a) Berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)/ Based on rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
b) Berdasarkan peringkat dari PT Fitch Ratings Indonesia/ Based on rating by PT Fitch Ratings Indonesia.
c) Tidak mempunyai peringkat/ Not rated.

Halaman - 76 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

24. SURAT BERHARGA


(lanjutan)
a.

YANG

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

DITERBITKAN

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

Utang obligasi (lanjutan)

a.

Bonds (continued)
2013

Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010


dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II
Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance
Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I Federal International Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II
Obligasi SAN Finance I Tahun 2011
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance Tahun 2013
dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012
dengan Tingkat Bunga Tetap
Private Shogun Bonds

Peringkat
Pefindo/
Pefindo
Rating
idAA+

Jumlah/
Total
270

Jangka
pendek/
Current

Jangka
panjang/
Non-current
270

idAA+

1,319

740

579

idAA+

4,183

4,183

idAA+

934

934

idAA+

1,466

348

1,118

idAA+

1,596

648

948

idAA+

1,764

542

1,222

idAA+

500

500

idAA+

1,868

1,868

idAA+

2,958

1,326

1,632

idAA+

2,395

709

1,686

idAA-

291

291

idAA-

945

140

805

idAA-

445

109

336

idA+

463

463

idA+

618

329

289

244

244

22,259

8,998

13,261

Jumlah/Total

Pada tanggal 31 Desember 2014, semua


utang obligasi yang dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia dalam mata uang Rupiah, kecuali
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars
Guaranteed Bonds 2014 yang diterbitkan di
Singapura oleh PT Astra Sedaya Finance
dalam mata uang SGD (SGD 100 juta) yang
dijamin oleh Credit Guarantee and Investment
Facility.

Halaman - 77 - Page

As at 31 December 2014, all bonds are


listed on the Indonesia Stock Exchange
and denominated in Rupiah, except for
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars
Guaranteed Bonds 2014 which were
issued in Singapore by PT Astra Sedaya
Finance and denominated in SGD (SGD
100 million) which are guaranteed by Credit
Guarantee and Investment Facility.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

24. SURAT BERHARGA


(lanjutan)
a.

YANG

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

DITERBITKAN

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

Utang obligasi (lanjutan)

a.

Other information relating to bonds as at


31 December 2014 are as follows:

Informasi lain mengenai utang obligasi pada


tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:

Utang obligasi/
Bonds
Obligasi Astra Sedaya Finance XII
Obligasi Astra Sedaya Finance XII
Tahun 2011 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya
Finance Tahun 2012 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I Astra Sedaya
Finance Tahun 2013 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap Tahap III
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahun 2013 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahun 2013 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap Tahap II
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahun 2014 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap Tahap III
Obligasi Berkelanjutan II Astra Sedaya
Finance Tahun 2014 dengan Tingkat
a)
Bunga Tetap Tahap IV
Astra Sedaya Finance Singapore Dollars
a)
Guaranteed Bonds 2014
Obligasi Berkelanjutan I Federal
International Finance Tahun 2012
a)
dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I Federal
International Finance Tahun 2013
a)
dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II
Obligasi Berkelanjutan I Federal
International Finance Tahun 2014
a)
dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III
Obligasi SAN Finance II Tahun 2012
dengan Tingkat Bunga Tetap b)
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance
Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga
b)
Tetap Tahap I
Obligasi Berkelanjutan I SAN Finance
Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga
b)
Tetap Tahap iI
Obligasi Serasi Auto Raya II Tahun 2011
c)
dengan Tingkat Bunga Tetap
Obligasi Serasi Auto Raya III Tahun 2012
c)
dengan Tingkat Bunga Tetap

Pokok
obligasi/
Bonds
principal
580
580

Bonds (continued)

Wali amanat/
Trustee
PT Bank Rakyat
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Jadwal pembayaran /
Repayment schedule
25 Februari/February 2015
25 Februari/February 2015

Tingkat bunga/
Interest rates
10.00%
10.00%

4,250

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2015 - 2017)

8.00% - 8.60%

1,120

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

22 Februari/February 2016

1,050

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2015 - 2016)

7.25% - 7.75%

1,255

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2016 - 2017)

9.50% - 9.75%

1,950

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2015 - 2018)

9.60% - 10.60%

2,500

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2015 - 2017)

9.60% - 10.50%

942

1,635

7.75%

18 Desember/December 2017

2.12%

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

20 April 2015

7.65%

1,690

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

4 April 2016

7.75%

1,550

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2015 - 2017)

807

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

20 Januari/January 2015

8.40%

26 September 2016

9.75%

1000

PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk

16 Desember/December 2017

10.50%

470

PT Bank Mega Tbk

5 Juli/July 2015

10.20%

289

PT Bank Mega Tbk

Beberapa pembayaran/
Several payments (2015 - 2016)

391

9.60% - 10.50%

8.30% - 8.75%

Catatan/Note:
a) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan
7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a).
b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 60% dari jumlah pokok obligasi yang terutang (lihat Catatan 7b)/
Secured by fiduciary guarantee over finance lease receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7b).
c) Tidak dijamin/Unsecured.

Dana yang diperoleh dari penerbitan utang


obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja
dan penerbit dibatasi untuk melakukan
corporate actions tertentu dan harus
mempertahankan sejumlah rasio keuangan
tertentu.
Halaman - 78 - Page

The funds received from issue of bonds are


used for working capital purposes and
issuers are restricted from taking certain
corporate actions and must maintain
certain financial ratios.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

24. SURAT BERHARGA


(lanjutan)
a.

YANG

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

DITERBITKAN

24. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued)

Utang obligasi (lanjutan)

a.

In 2014, the Group has paid bonds


amounted to Rp 9.3 trillion (2013: Rp 4.9
trillion).

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan


pembayaran utang obligasi sejumlah Rp 9,3
triliun (2013: Rp 4,9 triliun).
b.

Bonds (continued)

Medium Term Note

b.

Medium Term Note

Medium Term Note (MTN) SAN Finance II


Tahun 2012 dalam mata uang Rupiah
sejumlah Rp 200 miliar dengan tingkat bunga
8,35% telah jatuh tempo pada tanggal 28
Maret 2014.

Medium Term Note (MTN) SAN Finance


II Tahun 2012 which are denominated in
Rupiah amounting to Rp 200 billion with
interest rate of 8.35% had been due on 28
March 2014.

Sepanjang tahun 2014, Grup telah melakukan


pembayaran utang MTN sejumlah Rp 200
miliar (2013: nihil).

In 2014, the Group has paid MTN


amounted to Rp 200 billion (2013: nil).

25. MODAL SAHAM

25. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham berdasarkan catatan


yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro
administrasi efek, adalah sebagai berikut:

Details of shareholders based on records


maintained by PT Raya Saham Registra, the
share administrator, are as follows:
2014

Jumlah saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Number of
shares issued
and
fully paid
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris) *)
Budi Setiadharma (Presiden
Komisaris)
Suparno Djasmin (Direktur)
Lain-lain (masing-masing
di bawah 5%)

Persentase
kepemilikan/
Percentage
of
ownership

Jumlah/
Amount

20,288,255,040
6,100,000

50.11%
0.02%

1,015
-

5,140,000

0.01%

375,000
20,183,683,100

0.00%
49.86%

1,009

40,483,553,140

100%

2,024

Jardine Cycle & Carriage Ltd


Anthony John Liddell Nightingale
(Commissioner) *)
Budi Setiadharma (President
Commissioner)
Suparno Djasmin (Director)
Others (each less than 5%)

40,483,553,14
*)

Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

*) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

Halaman - 79 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

25. MODAL SAHAM (lanjutan)

25. SHARE CAPITAL (continued)


2013
Jumlah saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Number of
shares issued
and
fully paid

Jardine Cycle & Carriage Ltd


Budi Setiadharma (Presiden
Komisaris)
Anthony John Liddell Nightingale
(Komisaris) *)
Lain-lain (masing-masing
di bawah 5%)
0

100%
*)

Persentase
kepemilikan/
Percentage
of
ownership

Jumlah/
Amount

20,288,255,040
8,490,000

50.11%
0.02%

1,015
-

6,100,000

0.02%

20,180,708,100

49.85%

1,009

40,483,553,140
2,024

100%

2,024

Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

26. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Jardine Cycle & Carriage Ltd


Budi Setiadharma (President
Commissioner)
Anthony John Liddell Nightingale
(Commissioner) *)
Others (each less than 5%)

*) All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL


2014
dan/and
2013

Selisih antara pembayaran yang diterima


dengan nilai nominal, bersih
Rights yang habis masa berlakunya
Kompensasi berbasis saham karyawan
yang habis masa berlakunya
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali

1,099
2
5
33

Excess of proceeds over par value, net


Expired rights
Expired employee share-based
compensation
Difference in value of restructuring
transaction under common control

1,139

27. DIVIDEN

27. DIVIDEND

Pada tanggal 9 September 2014, Perseroan


mengumumkan pembagian dividen interim untuk
tahun 2014 sebesar Rp 2,6 triliun atau Rp 64
(dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen interim
tersebut telah dibayarkan pada tanggal 31
Oktober 2014.

On 9 September 2014, the Company declared


the distribution of an interim dividend for 2014
amounting to Rp 2.6 trilion or Rp 64 (full
Rupiah) per share. The interim dividend was
paid on 31 October 2014.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


Perseroan tanggal 29 April 2014, pemegang
saham telah menyetujui pembagian dividen tunai
untuk tahun 2013 sejumlah Rp 8,7 triliun atau
Rp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlah
Rp 2,6 triliun atau Rp 64 (dalam satuan Rupiah)
per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 31
Oktober 2013. Sisanya sebesar Rp 6,1 triliun atau
Rp 152 (dalam satuan Rupiah) per saham telah
dibayarkan pada tanggal 12 Juni 2014.

At the Companys Annual General Meeting of


Shareholders held on 29 April 2014, the cash
dividend for 2013 of Rp 8.7 trillion or Rp 216
(full Rupiah) per share was approved to be
distributed. This included an interim dividend of
Rp 2.6 trillion or Rp 64 (full Rupiah) per share,
paid on 31 October 2013. The remaining Rp 6.1
trillion or Rp 152 (full Rupiah) per share was
paid on 12 June 2014.

Halaman - 80 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

27. DIVIDEN (lanjutan)

27. DIVIDEND (continued)


At the Companys Annual General Meeting of
Shareholders held on 25 April 2013, the cash
dividend for 2012 of Rp 8.7 trillion or Rp 216
(full Rupiah) per share was approved to be
distributed. This included an interim dividend of
Rp 2.7 trillion or Rp 66 (full Rupiah) per share,
paid on 7 November 2012. The remaining Rp 6
trillion or Rp 150 (full Rupiah) per share was
paid on 7 June 2013.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


Perseroan tanggal 25 April 2013, pemegang
saham telah menyetujui pembagian dividen tunai
untuk tahun 2012 sejumlah Rp 8,7 triliun atau
Rp 216 (dalam satuan Rupiah) per saham.
Termasuk di dalamnya dividen interim sejumlah
Rp 2,7 triliun atau Rp 66 (dalam satuan Rupiah)
per saham yang telah dibayarkan pada tanggal
7 November 2012. Sisanya sebesar Rp 6 triliun
atau Rp 150 (dalam satuan Rupiah) per saham
telah dibayarkan pada tanggal 7 Juni 2013.
28. SALDO LABA DICADANGKAN

28. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan
Undang-undang
Perseroan
Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat
penyisihan cadangan wajib hingga sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh.

Under Indonesian Company Law, companies


are required to set up a statutory reserve
amounting to at least 20% of the companys
issued and paid up capital.

Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal


31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar
Rp 425 miliar atau 21% dari modal yang
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.

The balance of the appropriated retained


earnings reserve of the Company as at
31 December 2014 and 2013 is Rp 425 billion
or 21% of the Companys issued and paid up
capital.

29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

29. NON-CONTROLLING INTERESTS

Rincian kepentingan nonpengendali atas ekuitas


dan bagian atas hasil bersih entitas anak yang
dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

Pada awal
tahun/
At beginning
of year
PT United Tractors Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Astra Otoparts Tbk
PT Asmin Bara Bronang
PT Duta Nurcahya
PT Astra Sedaya Finance
PT Pakoakuina
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Marga Mandalasakti
PT Astra Graphia Tbk
PT Gemala Kempa Daya
PT Kimia Tirta Utama
PT Piranti Jaya Utama
PT Asuransi Astra Buana
PT Fuji Technica Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 miliar)/Others (below
Rp 100 billion each)
Jumlah/Total
*)

Laba rugi/
Profit or loss

13,468
2,007
1,719
1,002
1,062
535
519
233
170
174
120
327
91
96
727

2,182
509
148
(81)
(249)
130
29
86
65
61
27
27
(207)
44
23
150

22,250

2,944

Lain-lain disebabkan oleh penerbitan saham ASF kepada BP (lihat


Catatan 3b).

Details of non-controlling interests in the equity


and share of results of consolidated
subsidiaries are as follows:
2014
Pendapatan
komprehensif
lain/Other
comprehensive
income
(148)
(3)
43
446
(3)
(1)
(1)
2
5
340
*)

Halaman - 81 - Page

Dividen/
Dividend
(808)
(192)
(82)
(134)
(49)
(29)
(22)
(15)
(8)
(23)
(15)
(85)
(1,462)

Lain-lain *)/
Others *)

Pada akhir
tahun/
At end of
year

672
(31)

14,694
2,321
1,828
1,367
813
665
563
555
269
209
186
139
120
114
104
766

641

24,713

Others arise due to ASFs shares issuance to BP (refer to Note 3b).

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

29. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)

29. NON-CONTROLLING INTERESTS (continued)


2013

Pada awal
tahun/
At
beginning
of year
PT United Tractors Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Astra Otoparts Tbk
PT Duta Nurcahya
PT Asmin Bara Bronang
PT Pakoakuina
PT Surya Artha Nusantara Finance
PT Piranti Jaya Utama
PT Marga Mandalasakti
PT Gemala Kempa Daya
PT Astra Graphia Tbk
PT Kimia Tirta Utama
PT Fuji Technica Indonesia
PT Asuransi Astra Buana
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp 100 miliar)/Others (below
Rp 100 billion each)
Jumlah/Total
*)

Pendapatan
komprehensif
Laba rugi/
lain/Other
Profit or
comprehenloss
sive income

Dividen/
Dividend

Entitas anak
baru/ New Lain-lain *)/
subsidiaries Others *)

Pada akhir
tahun/
At end of
year

12,002
1,835
223
1,067
1,245
463
326
201
139
146
102
83
103
678

1,973
366
131
(5)
(38)
(19)
97
1
59
45
49
25
30
34
132

519
3
14
170
3
(20)
2

(884)
(197)
(39)
(44)
(27)
(10)
(25)
(7)
(17)
(26)
(86)

554
-

(142)
1,390
(375)
1

13,468
2,007
1,719
1,062
1,002
535
519
327
233
174
170
120
96
91
727

18,613

2,880

691

(1,362)

554

874

22,250

Lain-lain terutama disebabkan oleh penjualan kepemilikan di AOP


kepada kepentingan nonpengendali (lihat Catatan 3b).

30. PENDAPATAN BERSIH

*)

Others mainly arise due to sale of interest in AOP to non-controlling


interests (refer to Note 3b).

30. NET REVENUE


2014

Penjualan barang
Jasa dan sewa
Jasa keuangan

2013

140,608
39,667
13,605
193,880
(12,902)

Sales of goods
Services and rental
Financial services

Pihak-pihak berelasi (lihat Catatan 34b)

143,332
42,850
15,519
201,701
(16,273)

Pihak ketiga

185,428

180,978

Third parties

Related parties (refer to Note 34b)

Insentif penjualan sejumlah Rp 3,4 triliun (2013:


Rp 2,9 triliun) dicatat sebagai pengurang dari
pendapatan atas penjualan barang.

Sales incentives of Rp 3.4 trillion (2013: Rp 2.9


trillion) were recorded as deduction of revenue
attributable to sales of goods.

Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu


yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan
bersih.

No revenue earned from individual customers


exceeded 10% of total net revenue.

31. KARAKTERISTIK
SIFATNYA

BEBAN

BERDASARKAN

Jumlah beban pokok pendapatan, beban


penjualan, beban umum dan administrasi adalah
sebagai berikut:
2014

Beban pokok pendapatan


Beban penjualan
Beban umum dan administrasi

162,892
8,734
9,912
181,538

31. EXPENSES BY NATURE


The total cost of revenue, selling expenses,
general and administrative expenses are as
follows:
2013

158,569
8,163
8,545
175,277

Halaman - 82 - Page

Cost of revenue
Selling expenses
General and administrative expenses

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

31. KARAKTERISTIK BEBAN


SIFATNYA (lanjutan)

31. EXPENSES BY NATURE (continued)

BERDASARKAN

Karakteristik beban berdasarkan sifatnya untuk


beban pokok pendapatan, beban penjualan,
beban umum dan administrasi yang signifikan
adalah sebagai berikut:
2014

Significant expenses by nature of cost of


revenue, selling expenses, general and
administrative expenses are as follows:

2013

Beban pokok bahan baku, barang


jadi dan barang habis pakai
yang digunakan
Beban imbalan kerja
Depresiasi dan amortisasi
Perbaikan dan perawatan
Biaya keuangan
Distribusi, gudang dan pengepakan

132,220

129,608

Cost of raw materials, finished goods


and consumables used

14,211
7,794
6,613
4,314
4,108

12,751
7,463
6,640
4,097
3,542

Jasa tenaga ahli


Utilitas
Penyisihan piutang ragu-ragu
Klaim asuransi dan reasuransi
Iklan, promosi dan komisi penjualan

1,938
1,556
1,409
1,383
1,334

1,509
1,251
1,092
1,135
1,520

756
619

850
596

Employee benefit expenses


Depreciation and amortisation
Repair and maintenance
Finance costs
Distribution, warehousing and
packaging
Professional fees
Utilities
Provision for doubtful receivables
Insurance and reinsurance claims
Advertising, promotion and sales
commission
Rent expenses
Loss on sale of repossessed collateral

Beban sewa
Rugi penjualan agunan yang diambil alih

Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga


yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok
pendapatan konsolidasian.

No purchases from third party suppliers


exceeded 10% of the total consolidated cost of
revenue.

Lihat Catatan 34c untuk rincian pembelian dari


pihak-pihak berelasi.

Refer to Note 34c for details of purchases from


related parties.

32. PENGHASILAN LAIN-LAIN

32. OTHER INCOME


2014

Penghasilan administrasi atas


kendaraan bermotor
Nilai wajar dari properti investasi
Penghasilan komisi
Keuntungan pelepasan aset tetap
dan properti investasi
Keuntungan penjualan
surat berharga
Penghasilan dari diskon atas asuransi
Penjualan barang sisa
Keuntungan atas penjualan investasi
entitas anak dan pengendalian bersama
entitas
Lain-lain

2013

1,668

1,604

423
326
283

206
298
135

234

124

131
101
44

125
64
532

651

670

3,861

3,758

Halaman - 83 - Page

Administration income on vehicle


Fair value of investment properties
Commission income
Gain on disposal of fixed assets
and investment properties
Gain on sale of marketable
securities
Income from discount on insurance
Scrap sales
Gain on sale of investment in
subsidiary and jointly controlled
entity
Others

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

33. INFORMASI SEGMEN

33. SEGMENT INFORMATION

Informasi mengenai segmen operasi Grup adalah


sebagai berikut:

Otomotif/
Automotive

Pendapatan bersih
Beban pokok
pendapatan
Laba bruto
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Penghasilan bunga
Biaya keuangan
(Kerugian)/keuntungan
selisih kurs, bersih
Penghasilan lain-lain
Kerugian penurunan
nilai properti
pertambangan
Beban lain-lain
Bagian atas hasil
bersih pengendalian
bersama entitas
Bagian atas hasil
bersih entitas
asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak
penghasilan
Laba tahun berjalan
Laba yang dapat
diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas
induk
- Kepentingan
nonpengendali

Jasa
keuangan/
Financial
services

Alat berat dan


pertambangan/
Heavy
equipment and
mining

Details of the Groups operating segments are


as follows:

2014
Infrastruktur,
logistik dan
lainnya/
Infrastructure
Agribisnis/
logistic and
Agribusiness
others

108,461
(97,775)

15,788
(6,728)

53,316
(41,265)

16,306
(11,354)

8,785
(7,086)

10,686

9,060

12,051

4,952

1,699

(5,599)
(3,059)

(2,099)
(3,204)

(898)
(2,303)

(547)
(683)

454
(567)
-

641
(1)
-

432
(262)
4

3,078
-

552
-

(53)
3,653

(2)
1,202

330
(2,744)

(82)
79

Teknologi
informasi/
Information
technology

2,282
(1,600)

Jumlah
eliminasi/
Total
elimination

Konsolidasian/
Consolidated

(3,237)
2,916

682

(321)

(81)
(624)

(205)
(191)

695
152

23
(96)
(127)

47
(459)
1

17
(4)

(88)
10
-

199
-

102
-

52
-

(452)
-

(52)
21

(10)
75

3
(10)

201,701 Net revenue


(162,892) Cost of revenue
38,809 Gross profit
(8,734) Selling expenses
(9,912) General and administrative
expenses
1,526 Interest income
(1,375) Finance costs
(126) Foreign exchange
(losses)/gains, net
3,861 Other income
(2,744) Impairment losses
on mining properties

4
-

(192) Other expenses


5,020 Share of results of
jointly controlled entities
1,219 Share of results of
associates

1,169

48

9,762

6,151

6,655

3,690

750

344

27,352 Profit before income tax

(1,009)

(1,132)

(1,742)

(1,069)

(191)

(84)

(5,227) Income tax expenses

8,753

5,019

4,913

2,621

559

260

22,125 Profit for the year


Profit attributable to:

8,480

4,748

3,268

1,995

490

200

19,181

273

271

1,645

626

69

60

2,944

8,753

5,019

4,913

2,621

559

260

22,125

746

772

4,268

716

1,170

122

3,198

323

3,000

3,405

3,166

143

7,794 Depreciation and


amortisation
13,235 Capital expenditure

Jumlah aset
Investasi pada
pengendalian
bersama entitas
Investasi pada
entitas asosiasi

39,672
10,015

76,577
10,751

59,870
299

18,529
29

15,904
903

1,640
-

4,752

24

422

55

Jumlah aset
konsolidasian

54,439

87,352

60,591

18,558

16,862

1,640

Jumlah liabilitas
konsolidasian

(19,975)

(61,719)

(21,715)

(6,721)

(8,251)

(737)

(3,206)

(45,856)

7,408

(3,816)

(4,024)

324

Depresiasi dan
amortisasi
Pengeluaran modal

(Utang bersih)/
kas bersih

Halaman - 84 - Page

(3,413)
-

- Owners of the
parent
- Non-controlling
interests

208,779 Total assets


21,997 Investment in jointly
controlled entities
5,253 Investment in associates

(3,413)

236,029 Consolidated total


assets

3,413

(115,705) Consolidated total


liabilities

(49,170) (Net debt)/net cash

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Otomotif/
Automotive

Pendapatan bersih
Beban pokok
pendapatan
Laba bruto
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Penghasilan bunga
Biaya keuangan
Keuntungan/(kerugian)
selisih kurs, bersih
Penghasilan lain-lain
Beban lain-lain
Bagian atas hasil
bersih pengendalian
bersama entitas
Bagian atas hasil
bersih entitas
asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak
penghasilan
Laba tahun berjalan
Laba yang dapat
diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas
induk
- Kepentingan
nonpengendali

Jasa
keuangan/
Financial
services

33. SEGMENT INFORMATION (continued)

Alat berat dan


pertambangan/
Heavy
equipment and
mining

2013
Infrastruktur,
logistik dan
lainnya/
Infrastructure
Agribisnis/
logistic and
Agribusiness
others

109,154
(97,796)

13,867
(5,494)

51,012
(41,496)

12,675
(8,593)

7,843
(6,090)

11,358

8,373

9,516

4,082

1,753

(5,120)
(2,672)

(1,987)
(2,813)

(781)
(2,006)

(491)
(586)

325
(254)
18

498
(10)
-

300
(276)
(319)

2,805
(45)
3,821

407
(4)
1,012

225
(113)
78

Teknologi
informasi/
Information
technology

2,261
(1,605)

Jumlah
eliminasi/
Total
elimination

Konsolidasian/
Consolidated

(2,932)
2,505

656

(427)

(117)
(580)

(205)
(171)

538
283

18
(72)
(444)

43
(508)
6

10
(1)
(12)

(60)
12
-

108
(10)
-

563
(253)
92

14
(2)
(9)

(364)
18
-

193,880 Net revenue


(158,569) Cost of revenue
35,311 Gross profit
(8,163) Selling expenses
(8,545) General and administrative
expenses
1,134 Interest income
(1,109) Finance costs
(751) Foreign exchange
gain/(loss), net
3,758 Other income
(409) Other expenses
4,994 Share of results of
jointly controlled entities

1,244

58

11,480

5,477

6,682

2,605

999

280

27,523 Profit before income tax

(1,418)

(1,073)

(1,773)

(189)

(71)

(5,226) Income tax expenses

10,062

4,404

4,909

810

209

22,297 Profit for the year

(702)
1,903

1,303 Share of results of


associates

Profit attributable to:


9,829

4,273

2,971

1,435

748

161

19,417

233

131

1,938

468

62

48

2,880

10,062

4,404

4,909

1,903

810

209

22,297

635

589

4,434

551

1,143

111

2,276

231

3,656

2,709

2,819

142

7,463 Depreciation and


amortisation
11,833 Capital expenditure

Jumlah aset
Investasi pada
pengendalian
bersama entitas
Investasi pada
entitas asosiasi

36,269
8,739

68,903
9,057

56,954
259

14,955
8

13,508
876

1,439
12

4,442

23

411

43

Jumlah aset
konsolidasian

49,450

77,983

57,624

14,963

14,427

1,451

Jumlah liabilitas
konsolidasian

(19,013)

(55,581)

(21,700)

(4,695)

(8,006)

(715)

(1,219)

(42,279)

3,777

(2,014)

(4,491)

260

Depresiasi dan
amortisasi
Pengeluaran modal

(Utang bersih)/
kas bersih

Halaman - 85 - Page

(1,904)
-

- Owners of the
parent
- Non-controlling
interests

190,124 Total assets


18,951 Investment in jointly
controlled entities
4,919 Investment in associates

(1,904)

213,994 Consolidated total


assets

1,904

(107,806) Consolidated total


liabilities

(45,966) (Net debt)/net cash

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

34. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI

34. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan


transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama
meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian
dan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grup
atas transaksi seperti tersebut di atas adalah
menggunakan prinsip arms length.

In the normal course of business, the Group


engages in transactions with related parties,
primarily consisting of sales, purchases and
other financial transactions. It is the policy of
the Group that such transactions be entered
into on an arms length basis.

a.

a.

Sifat hubungan

Nature of relationships

Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak


berelasi adalah sebagai berikut:

Details of the nature of relationships with


related parties are as follows:

i.

i.

Entitas anak
langsung.

langsung

dan

tidak

Lihat Catatan 1d untuk rincian entitas


anak langsung dan entitas anak tidak
langsung yang signifikan dari Perseroan.
ii.

Direct and indirect subsidiaries.


Refer to Note 1d for details of the
Companys direct subsidiaries and
significant indirect subsidiaries.

Pengendalian bersama entitas dan


entitas asosiasi langsung dan tidak
langsung.

ii.

Direct and indirect jointly controlled


entities and associates.

Lihat Catatan 11 dan 12 untuk rincian


pengendalian bersama entitas dan
entitas asosiasi langsung dan tidak
langsung Perseroan.

Refer to Notes 11 and 12 for details of


the Companys direct and indirect
jointly
controlled
entities
and
associates.

Entitas anak dari pengendalian bersama


entitas dan entitas asosiasi adalah
sebagai berikut:

Subsidiaries of jointly controlled entity


and associate are as follows:

Melalui/Through PT Bank Permata Tbk


Melalui/Through PT Denso Indonesia

: PT Sahabat Finansial Keluarga


: PT Denso Sales Indonesia

iii. Pengendalian bersama entitas langsung


dan
tidak
langsung
dari
induk
perusahaan langsung Perseroan:

iii. Direct and indirect jointly controlled


entities of the Companys immediate
holding company:

PT Tunas Ridean Tbk


PT Tunas Mobilindo Perkasa
PT Tunas Dwipa Matra
PT Surya Sudeco
iv. Entitas anak tidak langsung dari
pemegang saham utama Perseroan:

iv. Indirect subsidiary of the Companys


main shareholder:

PT Hero Supermarket Tbk


v.

Entitas asosiasi tidak langsung dari


pemegang saham utama Perseroan:
JLT Specialty Pte Ltd

Halaman - 86 - Page

v.

Indirect associate of the Companys


main shareholder:

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI
(lanjutan)
a.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

Sifat hubungan (lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)


a.

vi. Personil manajemen kunci

Nature of relationships (continued)


vi. Key management personnel
Key management personnel of the
Group are members of the Boards of
Commissioners and Directors of the
Company and subsidiaries.

Personil manajemen kunci Grup adalah


anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan dan entitas anak.
vii. Program imbalan pascakerja

vii. Post-employment benefit plans


Dana Pensiun Astra 1
Dana Pensiun Astra 2

b.

Pendapatan bersih

b. Net revenue

Rincian pendapatan bersih yang diperoleh


dari pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:

Details of net revenue earned from related


parties are as follows:
2014
*)

PT Tunas Ridean Tbk


Astra-KLK Pte Ltd
PT Astra Honda Motor
PT Tunas Mobilindo Perkasa
PT Astra Daihatsu Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Tunas Dwipa Matra
PT Inti Ganda Perdana
PT Toyota-Astra Motor
PT Bank Permata Tbk
PT TD Automotive Compressor Indonesia
PT AT Indonesia
PT Jardine Lloyd Thompson
PT Denso Indonesia
PT Surya Sudeco
PT Kayaba Indonesia
PT Toyoda Gosei Safety System Indonesia
PT Astra Visteon Indonesia
PT Aisin Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
PT United Tractors Semen Gresik
PT Traktor Nusantara
PT Hero Supermarket Tbk
PT PAM Lyonnaise Jaya
PT Komatsu Remanufacturing Asia
PT Toyota Astra Financial Services
PT Denso Sales Indonesia
PT Toyofuji Logistics Indonesia
PT GS Battery
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah pendapatan bersih.

*)

Halaman - 87 - Page

2013
*)

%
2.37
1.49
1.43
0.96
0.67
0.25
0.21
0.12
0.11
0.09
0.06
0.04
0.04
0.03
0.03
0.02
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.01

Rp
4,784
3,014
2,884
1,928
1,352
514
401
235
214
180
114
88
88
66
52
40
37
35
34
29
29
27
27
16
16
13
12
10
5
29

%
2.62
1.34
0.99
0.56
0.26
0.16
0.13
0.10
0.08
0.04
0.05
0.04
0.03
0.03
0.03
0.02
0.02
0.02
0.01
0.01
0.02
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.02
0.01
0.02

Rp
5,105
2,592
1,926
1,084
510
323
258
216
151
80
93
69
65
53
49
33
31
34
28
27
34
20
15
14
10
4
33
10
35

8.07

16,273

6.65

12,902

% of total net revenue.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI
(lanjutan)
c.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

Pembelian barang dan jasa

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

c. Purchase of goods and services

Rincian pembelian barang dan jasa dari


pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of purchases of goods and services


from related parties are as follows:
2014

PT Toyota-Astra Motor
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT GS Battery
PT Denso Sales Indonesia
PT Toyofuji Logistics Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT Tunas Dwipa Matra
PT Traktor Nusantara
Superior Chain (Hangzhou) Co Ltd
PT United Tractors Semen Gresik
PT Akebono Brake Astra Indonesia
PT Toyofuji Serasi Indonesia
PT Komatsu Remanufacturing Asia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan, beban penjualan, umum
dan administrasi.

d.

Penghasilan bunga dan biaya keuangan

2013

% *)
25.33
9.41
7.90
2.01
1.24
0.17
0.08
0.07
0.03
0.03
0.02
0.02
0.01
0.01
0.00
0.02

Rp
45,991
17,080
14,336
3,656
2,256
334
140
127
58
50
35
28
15
11
3
29

% *)
27.37
8.90
8.61
2.08
1.04
0.23
0.09
0.06
0.02
0.03
0.01
0.06
0.01
0.01
0.07
0.01

Rp
47,980
15,596
15,092
3,638
1,820
399
166
103
42
55
24
100
12
11
124
28

46.35

84,149

48.60

85,190

*) % of
total cost of revenue, selling, general and
administrative expenses.

d.

Rincian penghasilan dan biaya keuangan dari


pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Interest income and finance costs


Details of interest income and finance costs
from related parties are as follows:

Penghasilan bunga/Interest income

2014

PT Bank Permata Tbk


PT Brahmayasa Bahtera
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah penghasilan bunga.

*)

Tingkat suku bunga pada tahun 2014 untuk


IDR berkisar antara 0,50% dan 11,75% dan
untuk USD berkisar antara 0,12% dan 9,75%
(2013: untuk IDR berkisar antara 0,25% dan
11,00% dan untuk USD berkisar antara
0,05% dan 9,75%).

Halaman - 88 - Page

2013

% *)
30.87
1.05
0.65

Rp
471
16
10

% *)
26.72
0.09
1.23

Rp
303
1
14

32.57

497

28.04

318

% of total interest income.

The interest rates in 2014 for IDR ranged


between 0.50% and 11.75% and for USD
ranged between 0.12% and 9.75% (2013:
for IDR ranged between 0.25% and
11.00% and for USD ranged between
0.05% and 9.75%).

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI
(lanjutan)
d.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

Penghasilan bunga dan biaya keuangan


(lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

d.

Interest income
(continued)

and

finance

costs

Biaya keuangan/Finance costs


2014

% *)
0.65
0.00
0.65

PT Komatsu Astra Finance


PT Toyota Astra Financial Services
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah biaya keuangan.

e.

*)

Penghasilan komisi

e.

2013

Rp
9
9

% *)
0.99
0.27
1.26

Commission income
2014

PT Astra Honda Motor


PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah penghasilan lain-lain.

f.

*)

Kas dan setara kas

f.

2014

Deposito berjangka dan call deposits:


Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset

2013

Rp
146
87
233

% *)
4.26
2.63
6.89

Rp
160
99
259

% of other income.

Commission income received by the


Company is determined on the number of
units sold.

Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan


deposito berjangka dan call deposits pada
PT Bank Permata Tbk dengan rincian saldo
sebagai berikut:

Bank:
Rupiah
Mata uang asing

11
3
14

% of finance costs.

% *)
3.78
2.25
6.03

Penghasilan komisi yang diterima oleh


Perseroan dihitung berdasarkan jumlah unit
penjualan.

Rp

Cash and cash equivalents


Cash and cash equivalents include cash in
bank and time and call deposits in PT Bank
Permata Tbk with details of balances are
as follows:

2013

2,274
1,073
3,347

1,822
820
2,642

1,124
550
1,674
5,021

3,481
1,818
5,299
7,941

2.13%

3.71%

Halaman - 89 - Page

Cash in bank:
Rupiah
Foreign currencies
Time and call deposits:
Rupiah
Foreign currencies
Total
Percentage to total assets

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
34. INFORMASI
(lanjutan)
g.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Piutang usaha

g. Trade receivables

Piutang usaha dari pihak-pihak berelasi


adalah sebagai berikut:

Trade receivables from related parties are


as follows:
2014

Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Toyota Astra Financial Services
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Toyota-Astra Motor
PT Inti Ganda Perdana
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
PT Bank Permata Tbk
PT TD Automotive Compressor Indonesia
PT AT Indonesia
PT Astra Visteon Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)

379
141
130
49
25
22
17
12
12
10
7
56

338
155
129
55
23
22
23
17
8
10
10
68

860

858

31
11
7

6
12

49
909

18
876

0.39%

0.41%

Mata uang asing/Foreign currencies:


Astra-KLK Pte Ltd
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets
h.

Piutang lain-lain

2013

h. Other receivables

Piutang lain-lain dari pihak-pihak berelasi


adalah sebagai berikut:

Other receivables from related parties are


as follows:
2014

Rupiah:
PT Brahmayasa Bahtera
PT Bank Permata Tbk
PT Astra Honda Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)

Halaman - 90 - Page

2013

121
108
58
26
15
10
36

74
4
59
24
16
10
22

374

209

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI
(lanjutan)
h.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Piutang lain-lain (lanjutan)

h. Other receivables (continued)


2014

Mata uang asing/Foreign currencies:


PT Bank Permata Tbk
PT Gresik Distribution Terminal
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets
Semua piutang lain-lain tidak
bunga, kecuali piutang dari:
Debitur/Debitor
PT Brahmayasa Bahtera
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Gresik Distribution Terminal

i.

dikenakan

629
76
1

612
74
2

706
1,080

688
897

0.46%

0.42%

All other receivables are non-interest


bearing, except receivables from:

Mata uang/
Currency
IDR
IDR
USD
USD

Utang usaha

2013

Tingkat bunga per tahun/


Interest rate per annum
JIBOR + 2.50%
11.75%
9.75%
LIBOR + 5.50%

i.

Utang usaha kepada pihak-pihak berelasi


adalah sebagai berikut:

Trade payables
Trade payables to related parties are as
follows:
2014

Rupiah:
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT GS Battery
PT Toyota-Astra Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Sales Indonesia
JLT Specialty Pte Ltd
PT United Tractors Semen Gresik
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)
Others (below Rp 10 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT GS Battery
PT Komatsu Remanufacturing Asia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities

Halaman - 91 - Page

2013

1,353
630
326
225
115
27
23
19
5
28

1,329
180
348
453
147
29
56
28
18
16

2,751

2,604

30
13
7

26
62
6

50

94

2,801

2,698

2.42%

2.50%

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI
(lanjutan)
j.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Liabilitas lain-lain

j.

Liabilitas lain-lain kepada pihak-pihak berelasi


adalah sebagai berikut:

Other liabilities
Other liabilities to related parties are as
follows:
2014

Rupiah:
PT Bank Permata Tbk
PT Astra Honda Motor
PT Tunas Mobilindo Perkasa
PT Topy Palingda Manufacturing Indonesia
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)

25
18
7
30

25
12
22
41
29

80

129

81

129

0.07%

0.12%

Mata uang asing/Foreign currencies:


Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 miliar)/
Others (below Rp 10 billion each)
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities
k.

Utang jangka panjang

k.

Utang jangka panjang kepada pihak-pihak


berelasi adalah sebagai berikut:

2013

Long-term debts
Long-term debts to related parties are as
follows:
2014

PT Komatsu Astra Finance


PT Astra Auto Finance
Jumlah/Total
Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage to total liabilities
Informasi lain mengenai utang sewa
pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:

PT Komatsu Astra Finance


PT Astra Auto Finance

l.

Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2018)


Beberapa cicilan/several instalments (2015 - 2016)

Pembiayaan bersama

319
3
322

436
5
441

0.28%

0.41%

Other information relating to obligations


under finance lease as at 31 December
2014 are as follows:
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule

Kreditur/Lenders

2013

Tingkat bunga/
Interest rates
LIBOR + 2.18% - 2.68%
9.00%

l. Joint financing

Beberapa entitas anak menandatangani


perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak
berelasi
dalam
penyediaan
fasilitas
pembiayaan konsumen bersama without
recourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikat
sampai dengan penarikan.

Halaman - 92 - Page

Certain subsidiaries have entered into


agreements with related parties in providing
joint consumer financing without recourse
facilities. These facilities are uncommitted
until they are drawn down.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

34. INFORMASI
(lanjutan)
l.

MENGENAI

PIHAK

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

BERELASI

Pembiayaan bersama (lanjutan)

34. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

l. Joint financing (continued)

Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak


berelasi adalah sebagai berikut:

Joint financing balance from related parties


are as follows:
2014

8,967
303
105
7

7,543
324
181
-

Jumlah/Total

9,382

8,048

m. Program imbalan pascakerja

m. Post-employment benefit plans

Grup menyediakan program dana pensiun


untuk karyawan melalui Dana Pensiun Astra 1
dan Dana Pensiun Astra 2. Jumlah
pembayaran yang dilakukan Grup adalah
sebagai berikut:

The Group provides post-employment


benefit plans for its employees through
Dana Pensiun Astra 1 and Dana Pensiun
Astra 2. The total payments made by the
Group are as follows:
2014

% *)
0.34
2.62
2.96

Dana Pensiun Astra 1


Dana Pensiun Astra 2
Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah biaya karyawan.

n.

2013

PT Bank Permata Tbk


PT Sahabat Finansial Keluarga
PT Komatsu Astra Finance
PT Toyota Astra Financial Services

49
372
421

% *)
0.13
2.39
2.52

Rp
16
305
321

*) % of employee cost.

Kompensasi personil manajemen kunci

n. Key management personnel compensation

2014

Imbalan kerja jangka pendek


Imbalan pascakerja dan
jangka panjang lainnya

2013

Rp

2013

1,022

936

78

47

1,100

983

Jumlah personil manajemen kunci pada tahun


2014 adalah 258 orang (2013: 245 orang) tidak diaudit.

Halaman - 93 - Page

Short-term employee benefits


Post-employment benefits and other
long-term employee benefits

Total key management personnel in 2014


are 258 members (2013: 245 members) unaudited.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

35. LABA PER SAHAM

35. EARNINGS PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi


laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar pada periode bersangkutan.

Laba per saham:


Laba yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar dasar dan dilusian (dalam jutaan)
Laba per saham - dasar dan
dilusian (dalam satuan Rupiah)

Basic earnings per share is calculated by


dividing profit attributable to the owners of the
parent by the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the period.

2014

2013

19,181

19,417

40,484

40,484

474

480

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Earnings per share:


Profit attributable to the owners
of the parent
Weighted average number of
ordinary shares outstanding basic and diluted (in million)
Earnings per share - basic and
diluted (full Rupiah)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup


terekspos terhadap berbagai macam risiko
keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar
mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko
harga), risiko kredit serta risiko likuiditas.
Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk
mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi
tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing
serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat
berdampak pada risiko keuangan Grup.

The Groups activities are exposed to a variety


of financial risks: market risk (including foreign
exchange risk, interest rate risk and price risk),
credit risk and liquidity risk. The Groups
treasury policies are designed to mitigate the
financial impact of fluctuations in interest rates
and foreign exchange rates and to minimise
potential adverse effects on the Groups
financial risk.

Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif,


terutama interest rate swaps dan cross currency
swaps untuk mengelola aset dan liabilitas Grup
sesuai dengan kebijakan keuangan Grup.
Kebijakan keuangan Grup tidak mengijinkan
adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.
Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen
keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8a.

The
Group
uses
derivative
financial
instruments, principally interest rate swaps and
cross currency swaps, to manage the Groups
assets and liabilities in accordance with the
Groups treasury policies. It is the Groups
policy not to enter into derivative transactions
for speculative purposes. The notional amounts
and fair values of derivative financial
instruments are disclosed in Note 8a.

Faktor-faktor risiko keuangan

Financial risk factors

(i) Risiko pasar

(i) Market risk

Risiko nilai tukar mata uang asing

Foreign exchange risk

Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang


asing yang terutama timbul dari aset dan
liabilitas moneter yang diakui dalam mata
uang yang berbeda dengan mata uang
fungsional
entitas
yang
bersangkutan.
Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan
lindung nilai natural yang berasal dari aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
yang sama.

The Group is exposed to foreign exchange


risk arising from various currency
exposures. Foreign exchange risk primarily
arises from recognised monetary assets
and liabilities that are denominated in a
currency that is not the entitys functional
currency. These exposures are managed
partly by using natural hedges that arise
from monetary assets and liabilities in the
same foreign currency.

Halaman - 94 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan)

(i) Market risk (continued)

Risiko nilai
(lanjutan)

tukar

mata

uang

asing

Foreign exchange risk (continued)

Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan


untuk di-swap menjadi mata uang fungsional
perusahaan dengan menggunakan cross
currency swap kecuali jika pinjaman dalam
mata uang asing tersebut dibayar dengan
arus kas yang berasal dari kegiatan
operasional yang menghasilkan mata uang
asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung
nilai ini untuk mengantisipasi dampak
perubahan nilai tukar mata uang asing
terhadap aset dan liabilitas serta laba rugi
Grup.

Foreign currency borrowings are required


to be swapped into the entitys functional
currency using cross currency swaps
except where the foreign currency
borrowings are repaid with operational
cash flows generated in the same foreign
currency. The purpose of these hedges is
to mitigate the impact of movements in
foreign exchange rates on assets and
liabilities and the profit or loss of the Group.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,


liabilitas moneter bersih Grup dalam mata
uang asing terutama diatribusikan dari USD
(lihat Catatan 39 untuk aset dan liabilitas
moneter bersih dalam mata uang asing).
Pada tanggal 31 Desember 2014, apabila
USD
menguat/melemah
sebesar
10%
terhadap Rupiah dengan asumsi variabel
lainnya tidak mengalami perubahan, maka
laba setelah pajak Grup akan naik/turun
sebesar Rp 207 miliar (2013: turun/naik
sebesar 111 miliar), hal ini terutama
diakibatkan keuntungan/kerugian selisih kurs
yang dicatat di laba rugi.

As at 31 December 2014 and 2013, net


monetary liabilities of the Group in foreign
currencies are primarily attributable to USD
(refer to Note 39 for net monetary assets
and liabilities denominated in foreign
currencies). As at 31 December 2014, if the
USD had strengthened/weakened by 10%
against Rupiah with all other variables held
constant, the profit after tax of the Group
would increase/decrease by Rp 207 billion
(2013: decrease/increase by 111 billion),
arising mainly from foreign exchange
gains/losses taken to profit or loss.

Risiko tingkat bunga

Interest rate risk

Grup terekspos risiko tingkat suku bunga


yang berasal dari perubahan tingkat bunga
atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga.
Risiko ini pada umumnya dikelola dengan
menggunakan interest rate swaps untuk
mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga
mengambang menjadi tingkat bunga tetap.
Kebijakan Grup untuk perusahaan di luar jasa
keuangan adalah menjaga agar minimum
40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuh
tempo sampai dengan 5 tahun, merupakan
pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap.

The Group is exposed to interest rate risk


through the impact of rate changes on
interest bearing assets and liabilities.
These exposures are managed mainly
through the use of interest rate swaps,
which have the economic effect of
converting borrowings from floating rate to
fixed rate. The Groups policy is to maintain
at least 40%-60% of its gross borrowings
with a maturity up to 5 years, exclusive of
the financial services companies, in fixed
rate instruments.

Halaman - 95 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan)

(i) Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan)

Interest rate risk (continued)

Perusahaan jasa keuangan pada umumnya


memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga
mengambang yang harus dikonversikan
menjadi pinjaman dengan tingkat bunga tetap
melalui mekanisme interest rate swaps.
Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos
terhadap risiko nilai wajar atas tingkat bunga,
dimana risiko ini disalinghapus dengan
piutang pembiayaan dengan suku bunga
tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor
yang sama dengan piutang pembiayaannya.

The financial services companies borrow


predominantly at a variable rate which is
converted to fixed rate by the use of
interest rate swaps. The borrowings expose
the Group to fair value interest rate risk,
which are offset by financing receivables
held at a fixed rate. The borrowings
generally have a same tenor with the
financing receivables.

Profil
pinjaman
Grup
setelah
memperhitungkan transaksi lindung nilai
adalah sebagai berikut:

The Groups borrowings profile after taking


into account hedging transactions are as
follows:

Pinjaman dengan tingkat suku bunga


tetap
Pinjaman dengan tingkat suku bunga
mengambang

2014

2013

55,674

48,527

Fixed interest rates borrowings

14,398

15,996

Floating interest rates borrowings

70,072

64,523

Apabila tingkat suku bunga atas pinjaman


dengan tingkat suku bunga mengambang
lebih tinggi atau lebih rendah 100 basis poin
dengan asumsi variabel lainnya tidak
mengalami perubahan, maka laba setelah
pajak Grup untuk tahun berjalan akan
turun/naik sebesar Rp 20 miliar (2013: 32
miliar) dan cadangan lindung nilai akan
naik/turun sebesar Rp 368 miliar (2013: 183
miliar) sebagai hasil dari perubahan nilai
wajar dari lindung nilai atas arus kas.

If interest rates on floating interest rate


borrowings had been 100 basis points
higher/lower with all other variables held
constant, the Groups profit after tax for the
year would have decreased/increased by
Rp 20 billion (2013: 32 billion) and the
hedging
reserve
would
have
increased/decreased by Rp 368 billion
(2013: 183 billion) as a result of fair value
changes to cash flow hedges.

Analisa sensitivitas ditentukan dengan


mengasumsikan bahwa perubahan tingkat
suku bunga telah terjadi pada tanggal posisi
keuangan dan telah diperhitungkan dalam
perhitungan eksposur atas risiko tingkat suku
bunga baik untuk instrumen keuangan
derivatif maupun non-derivatif yang dimiliki
pada tanggal tersebut.

The sensitivity analysis has been


determined assuming that the change in
interest rates had occurred at the balance
sheet date and had been applied to the
exposure to interest rate risk for both
derivative and non-derivative financial
instruments in existence at that date.

Halaman - 96 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan)

(i) Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan)

Interest rate risk (continued)

Perubahan dari tingkat suku bunga pasar


mempengaruhi beban bunga dari instrumen
keuangan non-derivatif dengan tingkat suku
bunga variabel, pembayaran bunga tersebut
tidak dikategorikan sebagai item lindung nilai
atas arus kas terhadap risiko tingkat suku
bunga. Oleh karenanya, hal tersebut
termasuk dalam perhitungan sensitivitas atas
laba setelah pajak.

Changes in market interest rates affect the


interest
expense
of
non-derivative
instruments with variable-interest rate, the
interest payments of which are not
designated as hedged items of cash flow
hedges against interest rate risks. As a
consequence, they are included in the
calculation of profit after tax sensitivities.

Perubahan tingkat suku bunga pasar atas


instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
atas arus kas untuk melindungi fluktuasi
pembayaran
yang
disebabkan
oleh
pergerakan
tingkat
suku
bunga,
mempengaruhi cadangan lindung nilai dan
dengan
demikian
termasuk
dalam
perhitungan sensitivitas yang berhubungan
dengan ekuitas.

Changes in market interest rates of


financial instruments that were designated
as hedging instruments in a cash flow
hedge to hedge payment fluctuations
resulting from interest rate movements,
affect the hedging reserves and are
therefore taken into consideration in the
equity-related sensitivity calculations.

Risiko harga

Price risk

Grup terekspos risiko harga yang berasal dari


investasi dalam efek yang tersedia untuk
dijual dan dicatat sebesar nilai wajar.
Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas
perubahan nilai wajar investasi efek yang
tersedia
untuk
dijual
diakui
sebagai
pendapatan komprehensif lain.

The Group is exposed to security price risk


because of investments which are
available-for-sale and carried at fair value.
Gains and losses arising from changes in
the fair value of available-for-sale
investments are recognised in other
comprehensive income.

Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap


investasi tersedia untuk dijual. Kinerja
investasi kategori tersedia untuk dijual
dimonitor secara periodik, bersamaan dengan
pengujian relevansi instrumen investasi
tersebut terhadap rencana strategis jangka
panjang Grup. Rincian investasi tersedia
untuk dijual disajikan dalam Catatan 5.

The Groups policy is not to hedge


available-for-sale
investments.
The
performance of the Groups available-forsale
investments
are
monitored
periodically, together with a regular
assessment of their relevance to the
Groups long term strategic plans. Details
of
the
Groups
available-for-sale
investments are set out in Note 5.

Pada tanggal 31 Desember 2014, apabila


harga atas investasi tersedia untuk dijual 30%
lebih tinggi atau lebih rendah dengan asumsi
variabel lainnya tidak mengalami perubahan,
maka total ekuitas akan naik/turun sebesar
Rp 1,7 triliun (2013: Rp 1,3 triliun). Analisa
sensitivitas
ditentukan
berdasarkan
ekspektasi wajar dari fluktuasi nilai yang
mungkin terjadi selama 12 bulan ke depan.

As at 31 December 2014, if the price of


available-for-sale investments had been
30% higher/lower with all other variables
held
constant,
total
equity
would
increased/decreased by Rp 1.7 trillion
(2013: Rp 1.3 trillion). The sensitivity
analysis has been determined based on a
reasonable
expectation
of
possible
valuation volatility over the next 12 months.

Halaman - 97 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(i) Risiko pasar (lanjutan)

(i) Market risk (continued)

Risiko harga (lanjutan)

Price risk (continued)

Grup juga terekspos risiko harga komoditas


yang berasal dari perubahan harga komoditas
terutama minyak kelapa sawit dan batu bara.
Kebijakan Grup pada umumnya tidak
melakukan lindung nilai terhadap risiko harga
komoditas, meskipun untuk kepentingan
strategis tertentu aktivitas lindung nilai
tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi
seperti di atas, Grup dapat melakukan
transaksi forward contract untuk melakukan
penjualan komoditas di masa depan pada
tingkat harga tertentu.

The Group is also exposed to commodity


price risk, arising from changes in
commodity prices, primarily crude palm oil
and coal. The Groups policy is generally
not to hedge commodity price risk, although
limited hedging is undertaken for strategic
reasons. In such cases, the Group may
enter into a forward contract to sell the
commodity at a fixed price at a future date.

(ii) Risiko kredit

(ii) Credit risk

Grup memiliki risiko kredit yang terutama


berasal dari simpanan di bank, investasi
dalam bentuk efek, kredit yang diberikan
kepada pelanggan, serta piutang lain-lain
(termasuk aset derivatif). Grup mengelola
risiko kredit yang terkait dengan simpanan di
bank, investasi dalam bentuk efek dan aset
derivatif dengan memonitor reputasi, credit
ratings dan menekan risiko agregat dari
masing-masing pihak dalam kontrak.

The Group is exposed to credit risk


primarily
from
deposits
in
banks,
investment securities, credit exposures
given to customers and other receivables
(including derivative assets). The Group
manages credit risk exposures from its
deposits with banks, investment securities
and derivative assets by monitoring
reputation, credit ratings and limiting the
aggregate
risk
to
any
individual
counterparty.

Terkait dengan eksposur kredit atas piutang


usaha kepada pelanggan, Grup melakukan
analisa kredit dan menetapkan batasan kredit
konsumen sebelum penerimaan konsumen
baru. Batasan kredit ini ditinjau secara
berkala.

In respect of credit exposures of trade


receivables due from customers, the Group
assesses the potential customers credit
quality and sets credit limits before
accepting any new customers. These limits
are reviewed periodically.

Terkait dengan kredit yang diberikan kepada


pelanggan yang berasal dari aktivitas
pembiayaan, Grup menerapkan kebijakan
pemberian kredit berdasarkan prinsip kehatihatian, memonitor portofolio kredit secara
berkesinambungan
dan
melakukan
pengelolaan penagihan angsuran atas
piutang pembiayaan untuk meminimalisir
risiko kredit.

In respect of credit exposures given to


customers that arise from financing
activities, the Group applies prudent credit
acceptance policies, performs ongoing
credit portfolio monitoring as well as
manages the collection of financing
receivables in order to minimise the credit
risk exposure.

Halaman - 98 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan)

(ii) Credit risk (continued)

Eksposur maksimum atas risiko kredit


tercermin dari nilai tercatat setiap aset
keuangan
setelah
dikurangi
dengan
penyisihan piutang ragu-ragu pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, yaitu sebagai
berikut:

Kas dan setara kas


Piutang usaha
Piutang pembiayaan
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain

a.

The maximum exposure to credit risk is


represented by the carrying amount of
each financial asset in the consolidated
statements of financial position after
deducting any provision for doubtful
receivables are as follows:

2014

2013

20,813
21,332
60,705
4,500
5,732

18,459
19,843
54,677
5,521
4,439

113,082

102,939

Piutang usaha

a.

Cash and cash equivalents


Trade receivables
Financing receivables
Other receivables
Other investments

Trade receivables

Rata-rata periode kredit atas penjualan


barang dan jasa bervariasi untuk seluruh
bisnis Grup, namun tidak lebih dari 60
hari.

The average credit period on sale of


goods and services varies among
Group businesses, but is not more
than 60 days.

Tabel berikut ini menyajikan piutang


usaha yang belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai, piutang
usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai, serta piutang
usaha yang mengalami penurunan nilai
pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013.

The following table presents trade


receivables neither past due nor
impaired, trade receivables past due
but not impaired and the impaired trade
receivables as at 31 December 2014
and 2013.

Belum jatuh tempo dan tidak


mengalami penurunan nilai
Telah jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan nilai
Mengalami penurunan nilai
Penyisihan piutang ragu-ragu

2014

2013

12,925

12,681

8,063

6,783

808
21,796
(464)

632
20,096
(253)

21,332

19,843

Risiko piutang usaha yang belum jatuh


tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 untuk menjadi piutang yang
mengalami penurunan nilai adalah kecil
karena debitur memiliki pengalaman yang
baik dengan Grup.

Halaman - 99 - Page

Neither past due nor impaired


Past due but not impaired
Impaired
Provision for doubtful
receivables

The risk of trade receivables that are


neither past due nor impaired as at
31 December
2014
and
2013
becoming impaired is low as they have
a good track record with the Group.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan)

(ii) Credit risk (continued)

a.

Piutang usaha (lanjutan)

a.

The following table presents the ageing


analysis of trade receivables that were
past due but not impaired at 31
December 2014 and 2013.

Tabel berikut adalah analisa umur piutang


usaha pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 yang telah lewat jatuh tempo
tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
2014

Lewat jatuh tempo:


01 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari

b.

Trade receivables (continued)

2013

4,523
1,401
777
1,362

3,883
1,411
663
826

8,063

6,783

Piutang pembiayaan

b.

Overdue:
01 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days

Financing receivables

Piutang
pembiayaan
terutama
berhubungan
dengan
pembiayaan
kendaraan bermotor dan sepeda motor.

The financing receivables relate


primarily to motor vehicle and
motorcycle financing.

Periode pinjaman berkisar 6 sampai


dengan 60 bulan untuk kendaraan
bermotor dan sepeda motor.

The loan period ranges from 6 to 60


months for motor vehicles and
motorcycles.

Tabel berikut ini menyajikan piutang


pembiayaan yang belum jatuh tempo dan
tidak mengalami penurunan nilai, piutang
pembiayaan yang telah jatuh tempo tetapi
tidak mengalami penurunan nilai serta
piutang pembiayaan yang mengalami
penurunan nilai.

The following table presents financing


receivables neither past due nor
impaired, financing receivables past
due but not impaired and the impaired
financing receivables.

2014
Piutang
pembiayaan
konsumen/
Consumers
financing
receivables
Belum jatuh tempo
dan tidak mengalami
penurunan nilai
Telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami
penurunan nilai
Mengalami penurunan
nilai
Dikurangi:
Penyisihan piutang
ragu-ragu

Piutang sewa
pembiayaan/
Finance lease
receivables

Jumlah/
Total

49,516

6,292

55,808

4,709

1,842

6,551

Past due but not


impaired

524

698

1,222

Impaired

54,749

8,832

63,581

(2,515)
52,234

(361)
8,471

Halaman - 100 - Page

Neither past due nor


impaired

Less:
(2,876) Provision for doubtful
receivables
60,705

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan)

(ii) Credit risk (continued)

b.

Piutang pembiayaan (lanjutan)

b.

Financing receivables (continued)

2013
Piutang
pembiayaan
konsumen/
Consumers
financing
receivables
Belum jatuh tempo
dan tidak mengalami
penurunan nilai
Telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami
penurunan nilai
Mengalami penurunan
nilai
Dikurangi:
Penyisihan piutang
ragu-ragu

Piutang sewa
pembiayaan/
Finance lease
receivables

Jumlah/
Total

43,493

5,764

49,257

3,849

2,214

6,063

Past due but not


impaired

380

1,618

1,998

Impaired

47,722

9,596

57,318

(2,231)

Less:
(2,641) Provision for doubtful
receivables
54,677

(410)

45,491

Neither past due nor


impaired

9,186

Provisi
penurunan
nilai
dihitung
berdasarkan estimasi historis piutang tak
tertagih dan kondisi ekonomi saat ini.
Penurunan nilai piutang pembiayaan
terutama berasal dari pelanggan ritel,
yang ditentukan secara kolektif.

The provision for doubtful receivables


was made based on estimated
historical default experience and
current economic conditions. The
impaired financing receivables arise
mainly from retail customers, which are
assessed collectively.

Pada tanggal 31 Desember 2014,


termasuk dalam piutang pembiayaan
yang belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai sebesar
Rp 55,8 triliun (2013: Rp 49,3 triliun),
jumlah sebesar Rp 6,2 triliun (2013:
Rp 5,9 triliun), merupakan piutang
pembiayaan yang pernah menunggak
dan/atau dijadwal ulang.

As at 31 December 2014, included in


the financing receivables that are
neither past due nor impaired of
Rp 55.8 trillion (2013: Rp 49.3 trillion),
is an amount of Rp 6.2 trillion (2013:
Rp 5.9 trillion), which represents
financing
receivables
that
have
overdue history and/or have been
rescheduled.

Analisa umur piutang pembiayaan yang


telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The ageing analysis of financing


receivables that were past due but not
impaired are as follows:

2014
Piutang
Piutang
pembiayaan
sewa
konsumen/ pembiayaan/
Finance
Consumers
financing
lease
Jumlah/
receivables receivables
Total
Lewat jatuh tempo:
01 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 60 hari

2013
Piutang
Piutang
pembiayaan
sewa
konsumen/ pembiayaan/
Consumers
Finance
financing
lease
Jumlah/
receivables receivables
Total

3,819
762
128

1,529
212
101

5,348
974
229

3,229
541
79

2,123
91
-

5,352
632
79

4,709

1,842

6,551

3,849

2,214

6,063

Halaman - 101 - Page

Overdue:
01 - 30 days
31 - 60 days
Over 60 days

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(iii) Risiko likuiditas

(iii) Liquidity risk

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara


lain dengan memonitor profil jatuh tempo
pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga
saldo kecukupan kas dan surat berharga,
serta memastikan tersedianya pendanaan
berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang
mengikat. Kemampuan Grup untuk mendanai
kebutuhan pinjamannya dilakukan dengan
cara mempertahankan sumber pendanaan
yang terdiversifikasi, menjaga ketersediaan
fasilitas pinjaman yang mengikat dari pemberi
pinjaman yang andal serta terus memonitor
perkiraan posisi kas dan utang yang dimiliki
Grup dalam jangka pendek berdasarkan
perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan
proyeksi arus kas jangka panjang untuk
membantu Grup dalam merencanakan
kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.

Prudent liquidity risk management includes


managing the profile of borrowing
maturities and funding sources, maintaining
sufficient cash and marketable securities,
and ensuring the availability of funding from
an adequate amount of committed credit
facilities. The Groups ability to fund its
borrowing requirements is managed by
maintaining diversified funding sources with
adequate committed funding lines from
high quality lenders and by monitoring
rolling short-term forecasts of the Groups
cash and gross debt on the basis of
expected cash flows. In addition, long-term
cash flows are projected to assist with the
Groups long-term debt financing plans.

Tabel di bawah ini menganalisa liabilitas


keuangan
Grup
yang
dikelompokkan
berdasarkan periode yang tersisa pada
tanggal laporan posisi keuangan sampai
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.

The table below analyses the Groups


financial liabilities grouped based on the
remaining period at the balance sheet date
to the contractual maturity dates.

Satu
tahun/
Within one
year

2014
Antara
tiga dan
Antara
Antara
empat
Antara
Jumlah kas
satu dan
dua dan
empat dan
tahun/
yang tidak
dua tahun/ tiga tahun/ Within
lima tahun/ Lebih dari didiskontokan/
Within one Within two
Within four lima tahun/
three
Total
and two
and three and four
and five
Beyond
undiscounted
years
years
years
years
five years
cashflows

Utang usaha
Liabilitas lain-lain
(selain derivatif)
Instrumen derivatif
keuangan - kotor
Instrumen derivatif
keuangan - bersih
Akrual
Pinjaman

(18,839)
(1,796)

(40)

(80)

(119)

(18,050)

(9,116)

(5,176)

(322)

(5,450)
(40,169)

(20,555)

(14,306)

Jumlah

(84,315)

(29,709)

(19,559)

(11)

(159)

(1,526)

(18,839)
(3,720)

(32,664)

(5)

(976)

(5)

(5,450)
(76,011)

(1,416)

(164)

Halaman - 102 - Page

(1,526)

(136,689)

Trade payables
Other liabilities
(excluding derivatives)
Derivative financial
instruments - gross
Derivative financial
instruments - net
Accruals
Borrowings
Total

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)

Financial risk factors (continued)

(iii) Risiko likuiditas (lanjutan)

(iii) Liquidity risk (continued)

Satu
tahun/
Within one
year

2013
Antara
tiga dan
Jumlah kas
Antara
Antara
empat
Antara
yang tidak
satu dan
dua dan
tahun/
empat dan
dua tahun/ tiga tahun/ Within
lima tahun/ Lebih dari didiskontokan/
Total
three
Within one Within two
Within four lima tahun/
undiscounted
Beyond
and two
and three and four
and five
cashflows
five years
years
years
years
years

Utang usaha
Liabilitas lain-lain
(selain derivatif)
Instrumen derivatif
keuangan - kotor
Instrumen derivatif
keuangan - bersih
Akrual
Pinjaman

(17,275)
(1,508)

(49)

(98)

(13,038)

(3,913)

(1,275)

(15)

(3)

(6,013)
(39,934)

(16,311)

(9,879)

(3,962)

(57)

Jumlah

(77,783)

(20,276)

(11,249)

(4,107)

(252)

(146)

(195)

(1,335)

(17,275)
(3,331)

(18,226)

(14)

(6,013)
(70,143)

(1,335)

(115,002)

Trade payables
Other liabilities
(excluding derivatives)
Derivative financial
instruments - gross
Derivative financial
instruments - net
Accruals
Borrowings
Total

Pengelolaan modal

Capital management

Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk


mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta
memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya.

The Groups objectives when managing capital


are to safeguard the Groups ability to continue
as a going concern whilst seeking to maximise
benefits
to
shareholders
and
other
stakeholders.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan


mengelola struktur permodalan untuk memastikan
struktur modal dan hasil pengembalian ke
pemegang saham yang optimal, dengan
mempertimbangkan kebutuhan modal masa
depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas saat
ini dan yang akan datang, proyeksi arus kas
operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi
peluang investasi yang strategis. Dalam rangka
mempertahankan atau menyesuaikan struktur
modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen
yang dibayarkan kepada para pemegang saham,
mengeluarkan saham baru atau menjual aset
untuk mengurangi utang.

The Group actively and regularly reviews and


manages its capital structure to ensure optimal
capital structure and shareholder returns, taking
into
consideration
the
future
capital
requirements and capital efficiency of the
Group, prevailing and projected profitability,
projected operating cash flows, projected
capital expenditures and projected strategic
investment opportunities. In order to maintain or
adjust the capital structure, the Group may
adjust the amount of dividend paid to
shareholders, issue new shares or sell assets
to reduce debt.

Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing


konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan
membagi utang bersih dengan total ekuitas. Utang
bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah
pinjaman dengan kas dan setara kas.

The Group monitors capital on the basis of the


Groups consolidated gearing ratio. The gearing
ratio is calculated as net debt divided by total
equity. Net debt is calculated as total
borrowings less cash and cash equivalents.

Halaman - 103 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Pengelolaan modal (lanjutan)

Capital management (continued)

Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014


dan 2013 adalah sebagai berikut:

The gearing ratios as at 31 December 2014


and 2013 are as follows:

2014

Jumlah utang
Kas dan setara kas
Utang bersih
Jumlah ekuitas
Rasio gearing konsolidasian (%)

70,072
(20,902)

64,523
(18,557)

49,170

45,966

120,324

106,188

41%

43%

Grup juga secara terpisah memonitor utang bersih


konsolidasian dari perusahaan non-jasa keuangan
dan perusahaan jasa keuangan menimbang
perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan
tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan non-jasa keuangan. Jumlah
utang bersih pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 terdiri dari:
2014

Utang bersih perusahaan non-jasa


keuangan
Utang bersih perusahaan jasa
keuangan

2013

Total borrowings
Cash and cash equivalents
Net debt
Total equity
Consolidated gearing ratio (%)

The Group also separately monitors the


consolidated net debt of non-financial services
companies and financial services companies
given the Groups financial services companies
operate with higher levels of leverage than the
Groups non-financial services companies. The
amount of net debt as at 31 December 2014
and 2013 are as follows:
2013

3,314

3,687

45,856

42,279

49,170

45,966

Net debt of non-financial services


companies
Net debt of financial services
companies

(a) Instrumen keuangan yang diukur pada


nilai wajar

(a) Financial instruments that are measured


at fair value

Untuk instrumen keuangan yang diukur pada


nilai wajar pada tanggal posisi keuangan,
pengukuran nilai wajarnya diungkapkan
dengan tingkatan hirarki pengukuran nilai
wajar sebagai berikut:

For financial instruments that are measured


at fair value at balance sheet date, the
corresponding fair value measurements are
disclosed by level of following fair value
measurement hierarchy:

a)

Harga kuotasian (tidak disesuaikan)


dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik (harga yang tersedia
di pasar yang aktif) - Tingkat 1.

a)

Quoted prices (unadjusted) in active


markets for identical assets or liabilities
(quoted price in active markets) Level 1.

b)

Input selain harga kuotasian dalam pasar


aktif yang dapat diobservasi untuk aset
atau liabilitas, baik secara langsung atau
secara tidak langsung (transaksi pasar
yang dapat diobservasi) - Tingkat 2.

b)

Inputs other than quoted prices in


active markets that are observable for
the asset or liability, either directly or
indirectly (observable current market
transactions) - Level 2.

c)

Input untuk aset atau liabilitas yang bukan


berdasarkan pada data pasar yang dapat
diobservasi (transaksi pasar yang tidak
dapat diobservasi) - Tingkat 3.

c)

Inputs for the asset and liability that are


not based on observable market data
(non-observable
current
market
transactions) - Level 3.

Halaman - 104 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan

Fair values of financial instruments

(a) Instrumen keuangan yang diukur pada


nilai wajar (lanjutan)

(a) Financial instruments that are measured


at fair value (continued)

Nilai wajar aset dan liabilitas finansial, beserta


nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:

The fair values of financial assets and


liabilities, together with the carrying
amounts, are as follows:

2014
Nilai tercatat/
Nilai wajar *)/
Carrying
Fair
value
value *)
Aset keuangan:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang pembiayaan
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain

Liabilitas keuangan:
Utang usaha
Liabilitas lain-lain
Akrual
Pinjaman jangka pendek
Utang jangka panjang:
Pinjaman bank dan
pinjaman lain-lain
Surat berharga yang
diterbitkan
Utang sewa
pembiayaan
*)

2013
Nilai tercatat/
Nilai wajar *)/
Carrying
Fair
value
value *)

20,902
21,332
60,705
4,500
5,732

20,902
21,332
60,001
4,388
5,673

18,557
19,843
54,677
5,521
4,439

18,557
19,843
49,751
5,524
4,432

113,171

112,296

103,037

98,107

(18,839)
(2,694)
(5,450)
(10,586)

(18,839)
(2,694)
(5,450)
(10,586)

(17,275)
(2,304)
(6,013)
(12,854)

(17,275)
(2,304)
(6,013)
(12,854)

(37,485)

(37,579)

(27,717)

(27,794)

(20,952)

(20,808)

(22,459)

(22,424)

(1,049)

(1,049)

(1,493)

(1,493)

(97,055)

(97,005)

(90,115)

(90,157)

Financial assets:
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Financing receivables
Other receivables
Other investments

Financial liabilities:
Trade payables
Other liabilities
Accruals
Short-term borrowings
Long-term debt:
Bank loans and
other loans
Debt securities
in issue
Obligations under
finance leases

Diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar Tingkat 3,


kecuali aset dan liabilitas derivatif diukur dengan hirarki
pengukuran nilai wajar Tingkat 2 serta kas dan setara kas,
beberapa investasi lain-lain dan surat berharga yang
diterbitkan diukur dengan hirarki pengukuran nilai wajar
Tingkat 1.

*) Measured by fair value measurement hierarchy


Level 3, except for derivative assets and liabilities
measured by fair value measurement hierarchy Level 2
and cash and cash equivalents, certain other
investments and debt securities in issue measured by
fair value measurement hierarchy Level 1.

Tingkat suku bunga yang digunakan untuk


mendiskontokan estimasi arus kas di masa
datang adalah sebagai berikut:

Interest rates used to discount estimated


future cash flows are as follows:

2014

2013

Rupiah
Piutang pembiayaan
Piutang lain-lain
Utang jangka panjang

9.00% - 32.77%
14.53%
7.75% - 11.40%

12.00% - 31.89%
9.18% - 14.64%
8.50% - 19.00%

Rupiah
Financing receivables
Other receivables
Long-term debts

Mata uang asing


Piutang pembiayaan
Piutang lain-lain
Utang jangka panjang

10.50%
6.10%
-

9.25%
5.70%
2.25%

Foreign currencies
Financing receivables
Other receivables
Long-term debts

Halaman - 105 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

36. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)

Fair values
(continued)

of

financial

(b) Instrumen keuangan yang tidak diukur


pada nilai wajar

(b) Financial instruments


measured at fair value

instruments

that

are

not

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka


pendek mendekati nilai tercatatnya, karena
dampak dari diskonto tidak signifikan.

The fair value of current financial assets


and liabilities approximates their carrying
amount, as the impact of discounting is not
significant.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka


panjang diestimasi sebesar nilai kini dari arus
kas di masa datang, yang didiskontokan
dengan tingkat suku bunga pasar, kecuali
untuk beberapa investasi lain-lain dan surat
berharga yang diterbitkan yang ditentukan
berdasarkan harga pasar.

The fair values of the non-current financial


assets and liabilities are estimated at the
present value of future cash flows,
discounted at the market rate of interest,
except for certain other investments and
debt securities in issue which are based on
market prices.

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


YANG PENTING

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND


JUDGEMENTS

Estimasi dan pertimbangan yang digunakan


dalam
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan
pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk
ekspektasi dari peristiwa masa depan yang
diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan
jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan
pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
diungkapkan di bawah ini.

Estimates and judgements used in preparing the


consolidated financial statements are continually
evaluated and are based on historical
experience and other factors, including
expectations of future events that are believed to
be reasonable. Actual results may differ from
these estimates. The estimates, assumptions
and judgements that have significant effect on
the carrying amounts of assets and liabilities are
disclosed below.

Akuisisi entitas anak, pengendalian bersama


entitas dan entitas asosiasi

Acquisitions of subsidiaries, jointly controlled


entities and associates

Proses awal atas akuisisi entitas anak,


pengendalian bersama entitas dan entitas
asosiasi melibatkan identifikasi dan penentuan
nilai wajar yang akan dialokasikan untuk aset,
liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang dapat
diidentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Nilai
wajar aset tetap, properti pertambangan, hak
konsesi, aset takberwujud dan tanaman
perkebunan ditentukan oleh penilai independen
dengan mengacu pada harga pasar atau nilai
sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan
dari aset tersebut. Setiap perubahan dalam
asumsi dan estimasi yang digunakan dalam
menentukan nilai wajar serta kemampuan
manajemen untuk mengukur secara andal
liabilitas kontinjensi entitas yang diakuisisi akan
berdampak pada jumlah tercatat dari aset dan
liabilitas ini.

The initial process on the acquisition of


subsidiaries, jointly controlled entities and
associates involves identifying and determining
the fair values to be assigned to the identifiable
assets, liabilities and contingent liabilities of the
acquired entities. The fair values of fixed assets,
mining properties, concession rights, intangible
assets and plantations are determined by
independent valuers by reference to market
prices or present value of expected net cash
flows from the assets. Any changes in the
assumptions used and estimates made in
determining the fair values, and managements
ability to measure reliably the contingent
liabilities of the acquired entity will impact the
carrying amount of these assets and liabilities.

Halaman - 106 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


YANG PENTING (lanjutan)

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND


JUDGEMENTS (continued)

Penyusutan dan amortisasi

Depreciation and amortisation

Manajemen menentukan estimasi masa manfaat,


beban penyusutan dan beban amortisasi dari
tanaman perkebunan, aset tetap, properti
pertambangan dan hak konsesi yang dimiliki
Grup.

Management determines the estimated useful


lives, related depreciation and amortisation
charges for the Groups plantations, fixed assets,
mining properties and concession rights.

Manajemen menggunakan cadangan batu bara


sebagai dasar untuk menyusutkan properti
pertambangan. Estimasi cadangan batu bara akan
dipengaruhi antara lain oleh kualitas batu bara,
harga komoditas, nilai tukar mata uang dan biaya
produksi. Perubahan asumsi akan berdampak
pada
tarif
penyusutan
atas
properti
pertambangan.

Management uses the coal reserves as the


basis to depreciate its mining properties.
Estimated coal reserves will be impacted by coal
qualities, commodity prices, exchange rates, and
production costs. Changes in assumptions will
impact the depreciation rate of the mining
properties.

Manajemen
akan
menyesuaikan
beban
penyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnya
berbeda
dari
estimasi
sebelumnya
atau
manajemen akan menghapusbukukan atau
melakukan penurunan nilai atas aset yang secara
teknis telah usang atau aset non-strategis yang
dihentikan penggunaannya atau dijual.

Management will revise the depreciation and


amortisation charge where useful lives are
different to those previously estimated, or it will
write off or write down technically obsolete or
non-strategic assets that have been abandoned
or sold.

Kerugian penurunan nilai piutang usaha

Impairment losses of trade receivables

Grup menelaah portofolio piutang usaha untuk


mengevaluasi kerugian penurunan nilai setiap
tanggal pelaporan. Grup menentukan kerugian
penurunan
nilai
piutang
usaha
dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu
kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur,
kemungkinan
debitur
mengalami
pailit,
reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh
debitur, serta wanprestasi atau tunggakan
pembayaran. Penyisihan penurunan nilai dibuat
berdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapat
terpulihkan yang ditentukan dari rekam jejak
tunggakan masa lalu.

The Group reviews its trade receivables


portfolios to assess impairment at reporting date.
The Group determines the impairment losses of
trade receivables by considering significant
financial difficulties of the debtor, probability that
the debtor will enter bankruptcy, financial
reorganisation and default or delinquency in
payment. An allowance for impairment is made
based on the estimated irrecoverable amount
determined by reference to past default
experience.

Halaman - 107 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


YANG PENTING (lanjutan)

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND


JUDGEMENTS (continued)

Kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan

Impairment losses of financing receivables

Grup menelaah portofolio piutang pembiayaan


untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai
setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan
apakah kerugian penurunan nilai harus dicatat
dalam laba rugi, Grup melakukan penilaian
apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai dimana saldo piutang tidak dapat
tertagih berdasarkan ketentuan awal. Kesulitan
keuangan
yang
signifikan
dari
debitur,
kemungkinan
debitur
mengalami
pailit,
reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh
debitur serta wanprestasi atau tunggakan
pembayaran dipertimbangkan sebagai indikator
penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan
nilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yang
tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari rekam
jejak tunggakan masa lalu. Arus kas masa depan
dari kelompok piutang yang penurunan nilainya
dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan
kerugian historis yang pernah dialami atas piutang
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sama
dengan karakteristik risiko kredit tersebut. Metode
dan asumsi yang digunakan ditelaah secara
berkala.

The Group reviews its financing receivables


portfolios to assess impairment at reporting date.
In determining whether an impairment loss
should be recorded in profit or loss, the Group
makes judgements as to whether there is
objective evidence of impairment that the
outstanding receivables will not be collected
according to the original terms of receivables.
Significant financial difficulties of the debtor,
probability that the debtor will enter bankruptcy,
financial
reorganisation
and
default
or
delinquency in payment are considered
indicators that the debtor is impaired. An
allowance for impairment is made based on the
estimated irrecoverable amount determined by
reference to past default experience. Future
cash flows in a group of receivables that are
collectively evaluated for impairment, are
estimated on the basis of historical loss
experience for receivables with credit risk
characteristics similar to those in the group. The
methodology and assumptions used are
reviewed regularly.

Penurunan nilai aset non-keuangan

Impairment of non-financial assets

Grup melakukan tes penurunan nilai setiap tahun


untuk goodwill. Aset non-keuangan lainnya
ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset
melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai
yang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit
penghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebih
tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai,
yang dihitung berdasarkan asumsi dan estimasi
manajemen. Perubahan asumsi penting, termasuk
jumlah estimasi cadangan batu bara, asumsi
tingkat diskonto atau tingkat pertumbuhan dalam
proyeksi arus kas, dapat mempengaruhi
perhitungan nilai pakai secara material.

The Group tests annually whether goodwill


suffered any impairment. Other non-financial
assets are reviewed for impairment whenever
events or changes in circumstances indicate that
the carrying amount of the asset exceeds its
recoverable amount. The recoverable amount of
an asset or a cash generating unit is determined
based on the higher of its fair value less costs to
sell and its value in use, calculated on the basis
of managements assumptions and estimates.
Changing the key assumptions, including the
amount of estimated coal reserves, the discount
rates or the growth rate assumptions in the cash
flow projections, could materially affect the
value-in-use calculations.

Perpajakan

Taxation

Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan di


Indonesia.
Pertimbangan
yang
signifikan
diperlukan untuk menentukan provisi pajak
penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila
keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari
jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan
tersebut akan dicatat di laba rugi pada periode
dimana hasil tersebut dikeluarkan.

The Group operates under the tax regulations in


Indonesia. Significant judgement is required in
determining the provision for income taxes and
value added taxes. Where the final tax outcome
of these matters is different from the amounts
that were initially recorded, such differences will
be recorded in profit or loss in the period in
which such determination is made.

Halaman - 108 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

37. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI


YANG PENTING (lanjutan)

37. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND


JUDGEMENTS (continued)

Liabilitas imbalan kerja

Employee benefit obligations

Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada


sejumlah faktor yang ditentukan dengan
menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang
digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk
pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka
panjang yang diharapkan atas aset program dan
tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan
dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai
tercatat liabilitas imbalan kerja.

The present value of the employee benefit


obligations depends on a number of factors that
are determined by using actuarial assumptions.
The assumptions used in determining the net
cost for pensions include the expected long-term
rate of return on the relevant plan assets and the
discount rate. Any changes in these
assumptions will impact the carrying amount of
employee benefit obligations.

Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan


atas aset program ditentukan secara seragam,
dengan
mempertimbangkan
pengembalian
historis jangka panjang, alokasi aset dan
perkiraan masa depan atas pengembalian
investasi jangka panjang.

The expected return on plan assets assumption


is determined on a uniform basis, taking into
consideration long-term historical returns, asset
allocation and future estimates of long-term
investment returns.

Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan


kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar
saat ini.

Other key assumptions for employee benefit


obligations are based in part on current market
conditions.

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS


KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES

PERJANJIAN DAN KOMITMEN

AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a.

a.

Perjanjian pengusahaan jalan tol

Toll road concession rights agreement

Grup melalui PT Marga Mandalasakti (MMS)


dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI),
keduanya merupakan entitas anak tidak
langsung,
menandatangani
Perjanjian
Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas
Tangerang - Merak dan ruas Mojokerto Kertosono dengan Badan Pengatur Jalan Tol
(BPJT).

The Group through PT Marga Mandalasakti


(MMS)
and
PT
Marga
Harjaya
Infrastruktur (MHI), which are indirect
subsidiaries, entered into Toll Road
Concession Rights Agreements with the
Indonesian Toll Road Authority for the
Tangerang - Merak and Mojokerto
Kertosono toll roads respectively.

MMS
dan
MHI
berkewajiban
untuk
melaksanakan pengusahaan jalan tol yang
meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan
teknik,
pelaksanaan
konstruksi
dan
rekonstruksi, pelebaran atau penambahan
lajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalan
tol.

MMS and MHI are required to conduct


construction work which includes funding,
technical planning, construction and
reconstruction, broadening and adding
lanes, in addition to the operation and
maintenance of the toll roads.

Halaman - 109 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS


KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)
a.

b.

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)
AGREEMENTS
(continued)

Perjanjian pengusahaan jalan tol (lanjutan)

a.

AND

COMMITMENTS

Toll road concession rights agreement


(continued)

Pemerintah Republik Indonesia memberikan


wewenang kepada MMS dan MHI untuk
memungut tarif tol dari pengguna jalan tol.
Tarif tol yang berlaku ditetapkan oleh Menteri
Pekerjaan
Umum
Republik
Indonesia.
Perusahaan pengusaha jalan tol berhak untuk
memperoleh penyesuaian tarif tol setiap dua
tahun sekali berdasarkan laju inflasi yang
ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

The Government of the Republic of


Indonesia granted an authority to MMS and
MHI to collect toll tariffs from the toll road
users. The prevailing toll tariff is
determined by the Minister of Public Works
of the Republic of Indonesia. Toll
companies have the right to obtain
adjustment on toll tariffs every two years
based on the inflation rate quoted by
Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada tanggal 31 Desember 2014 MMS dan


MHI mempunyai komitmen sehubungan
dengan belanja barang modal sebesar Rp 3,1
triliun (2013: Rp 4,1 triliun).

As at 31 December 2014 MMS and MHI


had capital commitments amounting to
Rp 3.1 trillion (2013: Rp 4.1 trillion).

Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti,


merek dagang, keagenan dan distribusi

b.

Perseroan dan entitas anak tertentu saat ini


mempunyai berbagai perjanjian lisensi,
bantuan teknis, royalti, merek dagang,
keagenan dan distribusi dengan para pemberi
lisensi berikut:

Licensing, technical assistance, royalty,


trademark, dealership and distributorship
agreements
The Company and certain subsidiaries
have
existing
licensing,
technical
assistance, royalty, trademark, dealership
and distributorship agreements with the
following licensors:

Otomotif/Automotive
- Automobile Peugeot, France
- BMW AG, Germany
- Bridgestone Corp, Japan
- Daido Kogyo Co Ltd, Japan
- PT Astra Daihatsu Motor
- GS Yuasa International Ltd,
Japan
- PT Astra Honda Motor
- Sakae Riken Kogyo Co Ltd,
Japan

- MAHLE Engine Component


Japan Corp, Japan
- Mitsubishi Fuso Truck & Bus
Corp, Japan
- MetalArt Corporation, Japan
- PT BMW Indonesia
- PT Isuzu Astra Motor
Indonesia
- PT Toyota-Astra Motor

- Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan


- Kawasaki Industrial Co Ltd,
Japan
- Kumi Kasei Co Ltd, Japan
- Toyoda Gosei Co Ltd, Japan
- Topy Industries Ltd, Japan
- PT Volvo Indonesia

Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining


- BOMAG GmbH & Co OHG,
Germany
- PT Komatsu Marketing &
Support Indonesia

- Komatsu Forest Pty Ltd,


Australia
- PT Komatsu Indonesia
- Komatsu Ltd, Japan

- Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan


- Scania CV Aktiebolag, Sweden
- Tadano Iron Works Co Ltd, Japan
- PT Volvo Indonesia

Teknologi informasi/Information technology


- Fuji Xerox Co Ltd, Japan

- Fuji Xerox Asia Pacific Pte


Ltd, Singapore

Halaman - 110 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS


KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)

AGREEMENTS
(continued)

c.

c.

Perkebunan plasma

Plasma plantations
In accordance with Indonesian Government
policy, certain land rights for plantations are
granted conditional upon the growers
agreement to develop areas for local
plasma farmers, in addition to develop their
own plantations. Plasma development is
self-financed by the grower or funded by
bank loans which are channelled through
the grower.

Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan


tanaman perkebunan plasma termasuk
semua aset yang berada di atasnya dan
piutang penjualan buah dari kebun plasma di
masa mendatang.

The loans are secured by the land and the


plasma plantation including all assets
located on the plantations and future
receivables from sales of the plasma crops.

Pada saat mulai menghasilkan sesuai dengan

Upon maturity of the plantations in


accordance with certain criteria required by
the government, the plasma plantations will
be transferred to the plasma farmers, who
are obliged to sell their harvest to the
Group to repay the loans via deductions
from
sales
proceeds.
The
Group
guarantees the repayment of the plasma
farmers bank loans.

yang

ditentukan

oleh

Pemerintah,

perkebunan plasma akan dialihkan kepada


petani plasma, dimana petani plasma
berkewajiban untuk menjual hasil panennya
kepada Grup guna mengangsur pinjamannya
melalui pemotongan dari hasil penjualannya.
Grup menjamin pengembalian pinjaman
petani plasma yang didanai oleh bank.
Fasilitas kredit

d.

Komitmen sewa operasi

Credit facilities
The Company and certain subsidiaries
have credit facilities for working capital,
financing, bank guarantees, letters of credit
and foreign exchange contracts. The total
available committed and uncommitted
credit facilities of the Company and
subsidiaries as at 31 December 2014
amounted to Rp 22.6 trillion and Rp 12.0
trillion, respectively (2013: Rp 31.4 trillion
and Rp 10.5 trillion, respectively).

Perseroan dan beberapa entitas anak tertentu


memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja,
pembiayaan, jaminan bank, letters of credit
dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang
mengikat dan tidak mengikat yang belum
digunakan oleh Perseroan dan entitas anak
pada tanggal 31 Desember 2014 masingmasing sejumlah Rp 22,6 triliun dan Rp 12,0
triliun
(2013:
masing-masing
sejumlah
Rp 31,4 triliun dan Rp 10,5 triliun).
e.

COMMITMENTS

Sesuai
dengan
kebijakan
Pemerintah
Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk
perkebunan diberikan kepada pengembang
apabila
pengembang
bersedia
untuk
mengembangkan areal perkebunan untuk
petani
plasma
lokal,
disamping
mengembangkan
perkebunan
miliknya
sendiri. Pengembangan plasma ini didanai
sendiri oleh pengembang atau didanai
dengan pinjaman bank yang disalurkan
kepada pengembang.

kriteria

d.

AND

e.

Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap


dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak
dapat dibatalkan.

Halaman - 111 - Page

Operating lease commitments


The Group leases out various fixed assets
under non-cancellable operating leases
agreements.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS


KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)

AGREEMENTS
(continued)

e.

e.

Komitmen sewa operasi (lanjutan)

Dalam 1 tahun
1 sampai 5 tahun
Lebih dari 5 tahun

f.

g.

Operating lease commitments


(continued)

2013

1,537
1,440
8
2,985

Komitmen pembelian barang modal

COMMITMENTS

The future minimum lease receivables


under non-cancellable operating leases
contracted for at the reporting date, but not
recognised as receivables, are as follows:

Jumlah piutang sewa minimum yang akan


diterima di masa datang yang berasal dari
kontrak sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang
pada tanggal pelaporan, adalah sebagai
berikut:
2014

AND

1,400
1,231
22
2,653
f.

Within 1 year
Between 1 and 5 years
More than 5 years

Capital commitments

Kontrak pembelian barang modal pada


tanggal 31 Desember 2014 diluar hak konsesi
jalan tol, pengembangan gedung perkantoran
dan area komersial milik entitas anak (lihat
Catatan 38a dan 38g) adalah sejumlah Rp 1,9
triliun (2013: Rp 3,0 triliun).

Capital expenditure contracted as at


31 December 2014 excluding concession
rights, development of office building and
commercial area of subsidiaries (refer to
Notes 38a and 38g) amounted to Rp 1.9
trillion (2013: Rp 3.0 trillion).

Pada tanggal 31 Desember 2014, komitmen


pengeluaran
barang
modal
diluar
pengembangan gedung apartemen dari
pengendalian bersama entitas dan entitas
asosiasi (lihat Catatan 38g) adalah sejumlah
Rp 1,2 triliun (2013: Rp 1,3 triliun).

As at 31 December 2014, capital


commitments excluding development of
residential building of jointly controlled
entities and associates (refer to Note 38g)
amounted to Rp 1.2 trillion (2013: Rp 1.3
trillion).

Pengembangan
gedung
apartemen,
perkantoran dan area komersial

g.

Development of residential,
building and commercial area

office

PT Brahmayasa Bahtera (BB), pengendalian


bersama entitas, sedang dalam proses
pembangunan gedung apartemen dan seluruh
fasilitasnya di atas tanah seluas kurang lebih
16.299 m2 (lihat Catatan 3c).

PT Brahmayasa Bahtera (BB), a jointly


controlled entity, is in the process of
building residential apartments and its
supporting facilities on land covering an
area of approximately 16,299 sqm (refer to
Note 3c).

Pada tanggal 31 Desember 2014 BB


mempunyai komitmen sehubungan dengan
belanja barang modal sebesar Rp 541 miliar
(2013: Rp 30 miliar).

As at 31 December 2014 BB had capital


commitments amounting to Rp 541 billion
(2013: Rp 30 billion).

Halaman - 112 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS


KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan)

g.

Pengembangan
gedung
apartemen,
perkantoran dan area komersial (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)
AGREEMENTS
(continued)
g.

AND

Development of
building
and
(continued)

COMMITMENTS

residential,
commercial

office
area

PT Menara Astra (MA), entitas anak yang


dimiliki seluruhnya oleh Perseroan, sedang
dalam
proses
pembangunan
gedung
perkantoran tingkat tinggi yang akan
dibangun di atas tanah seluas kurang lebih
7.930 m2.

PT Menara Astra (MA), a wholly owned


subsidiary of the Company, is in the
process of building a high-rise office
building on land covering an area of 7,930
sqm.

Pada tanggal 31 Desember 2014 MA


mempunyai komitmen sehubungan dengan
belanja barang modal sebesar Rp 2,6 triliun
(2013: Rp 212 miliar).

As at 31 December 2014 MA had capital


commitments amounting to Rp 2.6 trillion
(2013: Rp 212 billion).

LIABILITAS KONTIJENSI

CONTINGENCIES

h.

h.

Tuntutan PT Era Giat Prima

PT Era Giat Prima Claim

Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar


Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan
dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata
Tbk (BP), telah melalui proses peninjauan
kembali di Mahkamah Agung, masing-masing
untuk perkara perdata dan perkara pidana.

Two cases relating to funds amounting to


Rp 546 billion, which were formerly held in
escrow account by PT Bank Permata Tbk
(BP), have been subject to judicial review in
the Supreme Court, separately in the Civil
and Criminal Divisions.

Pada bulan September 1999, PT Era Giat


Prima (EGP) mengajukan gugatan perdata
terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan
wanprestasi perjanjian yang terkait dengan
Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank
Umum Nasional (Perjanjian Cessie) dan juga
mengklaim kepemilikan atas dana tersebut.

In September 1999, PT Era Giat Prima


(EGP) filed a lawsuit in the civil courts
against BP, alleging breach of an agreement
in respect of Bank Dagang Negara Indonesia
and Bank Umum Nasional (the Cessie
Agreement) and asserting ownership over
these funds.

Perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh


Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) berdasarkan Surat Keputusan BPPN
No. 423/BPPN/1099 tanggal 15 Oktober 1999,
sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai
dasar hukum.

The Cessie Agreement had been cancelled


by the Indonesian Bank Restructuring
Agency (IBRA) based on Decision Letter
IBRA No. 423/BPPN/1099 dated 15 October
1999, and the lawsuit was therefore without
merit.

Halaman - 113 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

38. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS


KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

38. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS


AND CONTINGENCIES (continued)

LIABILITAS KONTIJENSI (lanjutan)

CONTINGENCIES (continued)

h.

h.

Tuntutan PT Era Giat Prima (lanjutan)

PT Era Giat Prima Claim (continued)

Posisi tersebut diperkuat oleh putusan


peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk
perkara Tata Usaha Negara pada bulan
Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN
berwenang untuk membatalkan Perjanjian
Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007,
Mahkamah
Agung
telah
mengeluarkan
putusannya atas perkara perdata yang
memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP
adalah pemilik dana tersebut.

This position was supported by a Supreme


Court administrative judicial review in
October 2004, which ruled that IBRA had the
authority to cancel the Cessie Agreement.
The Civil Case Supreme Court concluded in
May 2007 in favour of BP and confirmed
BP's entitlement to the funds.

Secara terpisah, pada tahun 1999, Pemerintah


Indonesia menuntut Joko Tjandra, direktur EGP
pada saat itu, dalam pengadilan pidana,
sehubungan dengan dana disebut di atas,
dimana dana tersebut merupakan salah satu
bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni
2009, Mahkamah Agung mengeluarkan
putusannya atas perkara pidana ini yang
menyatakan Joko Tjandra terbukti bersalah dan
memerintahkan dana dalam escrow account
harus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini
telah dilakukan pada bulan Juni 2009.

Separately, in 1999, the Government of


Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts
against Joko Tjandra, a director of EGP at
that time, in connection with the abovementioned funds, in which the funds formed
part of the evidence in the lawsuit. The
Criminal Case Supreme Court concluded the
criminal case in June 2009 which stated
Joko Tjandra was proven guilty and directed
the funds in the escrow account be paid
over to the State Treasury. This was done in
June 2009.

Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah


Agung atas perkara perdata dan tata usaha
negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa
dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini
telah mengambil tindakan-tindakan yang
bertujuan untuk pengembalian dana tersebut.

Based on the decisions of the Civil and


Administrative Divisions of the Supreme
Court, BP's management is of the opinion
that these funds are legally the property of
BP and steps are currently being taken to
pursue return of the funds.

Halaman - 114 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIH


DALAM MATA UANG ASING

39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES


DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang


asing dengan rincian sebagai berikut (dalam
satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):

The Group has assets and liabilities


denominated in foreign currencies as follows (in
full amounts, except Rupiah equivalent):

2014
USD
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain
Piutang pembiayaan
Aset lain-lain
Liabilitas
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Liabilitas lain-lain
Akrual
Utang jangka panjang
Liabilitas bersih
Liabilitas yang dilindung
nilai
Aset/(liabilitas) bersih
setelah lindung nilai

Jumlah setara
Rupiah/
Rp Equivalent

Lain-lain*)*)/
Others

JPY

684,207,027
883,019,668
125,799,800
32,097,528
190,892,728
1,186,252

509,112,985
757,799,831
6,653,429
-

1,424,352
2,248,875
31,056
540,646

8,582
11,092
1,566
399
2,375
21

1,917,203,003

1,273,566,245

4,244,929

24,035

(615,340,533)
(867,712,591)
(82,779,596)
(18,086,343)
(2,569,286,175)

(2,633,895,929)
(459,271,826)
(30,033,167)
-

(3,153,002)
(798,790)
(124,256)
(74,355,969)

(7,653)
(11,108)
(1,088)
(230)
(32,887)

Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Other investments
Financing receivables
Other assets
Liabilities
Short-term borrowings
Trade payables
Other liabilities
Accruals
Long-term debt

(4,153,205,238)

(3,123,200,922)

(78,432,017)

(52,966)

(2,236,002,235)
2,477,217,860

(1,849,634,677)
-

(74,187,088)
75,740,434

(28,931) Net liabilities


31,759 Liabilities hedged

241,215,625

(1,849,634,677)

1,553,346

2,828

Net assets/(liabilities)
after hedge

3,001

(192)

19

2,828

Rupiah equivalent
(in billions)

Dalam ekuivalen Rupiah


(dalam miliaran)

2013
USD
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Investasi lain-lain
Piutang pembiayaan
Aset lain-lain
Liabilitas
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha
Liabilitas lain-lain
Akrual
Utang jangka panjang

Lain-lain *)/
Others *)

JPY

Jumlah setara
Rupiah/
Rp Equivalent

426,038,486
867,257,933
76,911,723
37,187,415
153,917,569
706,668

482,938,194
633,046,879
16,558,750
-

2,226,761
2,110,188
118,009
612,607

5,276
10,670
941
453
1,876
17

1,562,019,794

1,132,543,823

5,067,565

19,233

(658,166,963)
(814,860,106)
(73,497,106)
(27,171,132)
(1,775,980,585)

(523,895,058)
(2,578,920,976)
(61,932,556)
(8,849,105)
-

(4,714,732)
(2,584,868)
(301,624)
-

(8,083)
(10,290)
(935)
(336)
(21,647)

Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Other investments
Financing receivables
Other assets
Liabilities
Short-term borrowings
Trade payables
Other liabilities
Accruals
Long-term debt

(3,349,675,892)

(3,173,597,695)

(7,601,224)

(41,291)

Liabilitas bersih
Liabilitas yang dilindung
nilai
Liabilitas bersih
setelah lindung nilai

(1,787,656,098)
1,675,538,094

(2,041,053,872)
-

(2,533,659)
-

(22,058) Net liabilities


20,423 Liabilities hedged

(112,118,004)

(2,041,053,872)

(2,533,659)

Dalam ekuivalen Rupiah


(dalam miliaran)

(1,367)

(237)

(31)

*)

Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah
yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode
pelaporan.

*)

(1,635) Net liabilities


after hedge
(1,635) Rupiah equivalent
(in billions)

Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are


presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end
of the reporting period.

Halaman - 115 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

39. ASET ATAU LIABILITAS MONETER BERSIH


DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

39. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES


DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(continued)

Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing


pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan
dengan menggunakan kurs tengah mata uang
asing pada tanggal laporan ini, maka aset bersih
dalam mata uang asing Grup setelah
memperhitungkan transaksi lindung nilai akan naik
sekitar Rp 100 miliar.

If assets and liabilities in foreign currencies as


at 31 December 2014 had been translated
using the mid rates as at the date of this report,
the total net foreign currency assets of the
Group after taking into account the hedging
transactions would increase by approximately
Rp 100 billion.

40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

40. SUBSEQUENT EVENTS

Penyertaan saham di PT Kreasijaya Adhikarya

Equity Participation
Adhikarya

Pada bulan Januari 2015, PT Astra Agro Lestari


Tbk (AAL), entitas anak langsung, melakukan
penyertaan atas 75 ribu saham baru atau sebesar
Rp 75 miliar pada PT Kreasijaya Adhikarya
(KJA), yang bergerak dalam bidang penyulingan
minyak sawit mentah di Dumai, Riau. Secara
bersamaan dengan proses penyertaan saham
tersebut, AAL memberikan pinjaman pemegang
saham kepada KJA sebesar Rp 296 miliar.

In January 2015, PT Astra Agro Lestari Tbk


(AAL), a direct subsidiary, undertook the
investment of 75 thousand new shares or
amounting to Rp 75 billion in PT Kreasijaya
Adhikarya (KJA), engages in the refining of
crude palm oil in Dumai, Riau. In the same time
with the undertaken process of that investment,
AAL provided shareholders loan to KJA
amounting to Rp 296 billion.

Penyertaan saham dan pinjaman tersebut


berdasarkan perjanjian joint venture antara AAL
dan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn.Bhd.,
Malaysia (KLK) dimana setelah penyertaan
saham ini, komposisi pemegang saham KJA
terdiri atas AAL dan KLK, masing-masing sebesar
50%.

These investment and loan are based on joint


venture agreement between AAL and KLKepong
Plantation
Holdings
Sdn.Bhd.,
Malaysia (KLK) whereas after the investment
in shares was undertaken, shareholding
composition of KJA shall be AAL and KLK,
50%, respectively.

Akuisisi PT Acset Indonusa Tbk

Acquisition of PT Acset Indonusa Tbk

Pada bulan Desember 2014, PT Karya Supra


Perkasa (KSP), entitas anak tidak langsung
melalui PT United Tractors Tbk (UT) dan pihak
ketiga (Penjual) menandatangani Conditional
Sale and Purchase of Shares Agreement
(CSPA) untuk mengakuisisi saham PT Acset
Indonusa Tbk (ACST).

In December 2014, PT Karya Supra Perkasa


(KSP), an indirect subsidiary through PT
United Tractors Tbk (UT) and third parties (the
Sellers) signed a Conditional Sale and
Purchase of Shares Agreement (CSPA) to
acquire shares of PT Acset Indonusa Tbk
(ACST).

Berdasarkan CSPA, KSP akan membeli 40%


saham ACST dan mengendalikan ACST. Setelah
penyelesaian transaksi tersebut, KSP akan
melaksanakan Mandatory Tender Offer (MTO)
sesuai dengan peraturan pasar modal yang
berlaku. Dalam CSPA diatur bahwa KSP dapat
melakukan penambahan pembelian saham
sampai dengan 10,1% dari Penjual apabila saham
publik yang diperoleh dari proses MTO kurang
dari 10,1%.

Based on the CSPA, KSP will buy 40% shares


and obtain control ACST. Following the
completion of the transaction, KSP will proceed
into a Mandatory Tender Offer (MTO) in
accordance with capital market regulations. The
CSPA allows KSP to make additional purchase
of shares up to 10.1% from the Sellers, if the
public shares acquired from MTO process is
less than 10.1%.

Halaman - 116 - Page

in

PT

Kreasijaya

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk


DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN


(lanjutan)

40. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

Akuisisi PT Acset Indonusa Tbk (lanjutan)

Acquisition of PT Acset Indonusa Tbk


(continued)

Pada bulan Januari 2015, KSP telah membeli


40% kepemilikan ACST dan menjadi pemegang
saham pengendali yang baru, sehingga Grup
mengkonsolidasi ACST pada tanggal yang sama.

In January 2015, KSP purchased 40% of


ACSTs ownership and became the new
controlling shareholder and ACST was
consolidated into the Group at the same date.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan


konsolidasian, valuasi ACST terkait kombinasi
bisnis masih dalam proses.

As at the date of the consolidated financial


statements, the valuation of ACST related to
the business combination is still on process.

41. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

41. SUPPLEMENTARY FINANCIAL


INFORMATION

Informasi keuangan tambahan pada halaman 118


sampai dengan halaman 122 adalah informasi
keuangan PT Astra International Tbk (entitas
induk saja) pada dan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, yang
menyajikan investasi Perseroan pada entitas anak
berdasarkan metode biaya dan bukan dengan
metode konsolidasi serta investasi Perseroan
pada pengendalian bersama entitas dan entitas
asosiasi berdasarkan metode biaya dan bukan
dengan metode ekuitas.

The supplementary financial information on


pages 118 to 122 represents financial
information of PT Astra International Tbk
(parent entity only) as at and for the years
ended 31 December 2014 and 2013, which
presents the Companys investments in
subsidiaries under the cost method, as
opposed to the consolidation method and
investments in jointly controlled entities and
associates under the cost method, as opposed
to the equity method.

Halaman - 117 - Page

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION


AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)

kecuali dinyatakan lain)


2014

2013

ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar nihil (2013: nihil):
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Piutang lain-lain, setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar 1 (2013: 2):
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Piutang lain-lain setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
sebesar nihil (2013: nihil):
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Investasi pada entitas anak,
pengendalian bersama entitas dan
entitas asosiasi
Investasi lain-lain
Aset pajak tangguhan
Properti investasi
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
1.718 (2013: 1.476)
Aset takberwujud lainnya
Aset lain-lain

ASSETS

1,969

3,060

263
5,074

198
5,023

337
89
5,206
414
210

271
222
4,497
316
215

13,562

13,802

Current assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables, net of provision
for doubtful receivables of nil
(2013: nil):
- Related parties
- Third parties
Other receivables, net of provision
for doubtful receivables of 1
(2013: 2):
- Related parties
- Third parties
Inventories
Prepaid taxes
Other prepayments
Total current assets
Non-current assets
Other receivables, net of provision
for doubtful receivables of nil
(2013: nil):
- Related parties
- Third parties
Investments in subsidiaries,
jointly controlled and associates
entities
Other investments
Deferred tax assets
Investment properties
Fixed assets, net of accumulated
depreciation of 1,718
(2013: 1,476)
Other intangible assets
Other assets

2,105
57
26,344

1,052
50
24,522

2
731
1,230
8,984

2
761
1,610
5,574

20
646

21
981

Jumlah aset tidak lancar

40,119

34,573

Total non-current assets

JUMLAH ASET

53,681

48,375

TOTAL ASSETS

Halaman - 118 - Page

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

LAPORAN POSISI KEUANGAN


31 DESEMBER 2014 AND 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION


AS AT 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah,
unless otherwise stated)
2014

2013

LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Liabilitas lain-lain:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Utang pajak
Akrual
Liabilitas imbalan kerja
Pendapatan ditangguhkan

LIABILITIES
Current liabilities
Short-term borrowings
Trade payables:
- Related parties
- Third parties
Other liabilities:
- Related parties
- Third parties
Taxes payable
Accruals
Employee benefit obligations
Unearned income

5,909

6,095

2,350
482

2,286
523

54
1,923
391
1,673
128
38

74
1,964
353
1,896
64
52

12,948

13,307

Liabilitas jangka panjang


Pendapatan ditangguhkan
Liabilitas imbalan kerja

1,437
630

1,421
621

Non-current liabilities
Unearned income
Employee benefit obligations

Jumlah liabilitas jangka panjang

2,067

2,042

Total non-current liabilities

15,015

15,349

Jumlah liabilitas jangka pendek

Jumlah liabilitas
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar - 60.000.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 50
(dalam satuan Rupiah) per saham
- Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 40.483.553.140
saham biasa
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Komponen ekuitas lainnya

Total current liabilities

Total liabilities

2,024

2,024

1,106

1,106

425
34,724
387

425
29,118
353

EQUITY
Share capital:
- Authorised - 60,000,000,000
shares with par value of Rp 50
(full Rupiah) per share
- Issued and fully paid 40,483,553,140 ordinary
shares
Additional paid-in capital
Retained earnings:
- Appropriated
- Unappropriated
Other reserves

Jumlah ekuitas

38,666

33,026

Total equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

53,681

48,375

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Halaman - 119 - Page

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah)

2014
Pendapatan bersih

2013

94,912

97,066

(86,361)

(88,068)

8,551

8,998

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Penghasilan bunga
Biaya keuangan
Keuntungan selisih kurs, bersih
Keuntungan penjualan investasi
Pendapatan dividen
Penghasilan lain-lain
Beban lain-lain

(5,023)
(2,257)
343
(538)
11
10,420
3,634
(2)

(4,662)
(2,176)
198
(143)
75
2,287
7,852
2,823
(7)

Selling expenses
General and administrative expenses
Interest income
Finance costs
Foreign exchange gains, net
Gain on sale of investment
Dividend income
Other income
Other expenses

Laba sebelum pajak penghasilan

15,139

15,245

Profit before income tax

(1,021)

Income tax expenses

14,224

Profit for the year

Beban pokok pendapatan


Laba bruto

Beban pajak penghasilan


Laba tahun berjalan

(774)
14,365

Pendapatan komprehensif lain:


Lindung nilai arus kas:
- Kerugian bersih yang timbul
selama tahun berjalan
- Transfer ke laba rugi
(Kerugian)/keuntungan aktuarial
liabilitas imbalan pascakerja

Net revenue
Cost of revenue
Gross profit

Other comprehensive income:

(382)

(507)

424

420

Cash flow hedges:


- Net losses from arising during
the year
- Transfer to profit or loss

(18)

Pajak penghasilan terkait

(5)

16

Related income tax

Pendapatan komprehensif lain


tahun berjalan, setelah pajak

19

(63)

Other comprehensive income


for the year, net of tax

Jumlah laba komprehensif


tahun berjalan

14,384

14,161

Halaman - 120 - Page

Actuarial (losses)/gains from postemployment benefit obligations

Total comprehensive income


for the year

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah)
Tambahan modal
disetor/
Additional
paid-in
capital

Modal saham/
Share capital

Saldo 1 Januari 2013

Saldo laba/Retained earnings


Dicadangkan/
Appropriated

Belum dicadangkan/
Unappropriated

Selisih revaluasi
aset tetap/
Fixed asset
revaluation
reserves

Lindung nilai
arus kas/
Cash flow
hedges

2,024

1,106

425

23,551

414

Laba komprehensif tahun berjalan

14,231

Dividen

(8,664)

2,024

1,106

425

29,118

414

Laba komprehensif tahun berjalan

14,350

Dividen

(8,744)

2,024

1,106

425

Saldo 1 Januari 2014

Saldo 31 Desember 2014

34,724

Halaman - 121 - Page

Jumlah ekuitas/
Total equity

27,529

Balance at 1 January 2013

(70)

14,161

Comprehensive income for the year

(8,664)

Dividend

(61)

33,026

Balance at 1 January 2014

34

14,384

Comprehensive income for the year

(8,744)

Dividend

38,666

Balance at 31 December 2014

414

(27)

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION


PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
ENTITAS INDUK SAJA/PARENT ENTITY ONLY

LAPORAN ARUS KAS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Arus kas dari aktivitas operasi:


Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penghasilan bunga yang diterima
Pembayaran pajak penghasilan badan
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi:
Dividen kas yang diterima
Penjualan aset tetap
Penambahan investasi pada entitas anak dan
pengendalian bersama entitas
Pembelian aset tetap
Penambahan piutang lain-lain
kepada pihak-pihak berelasi
Penambahan aset takberwujud lainnya
Penjualan investasi pada entitas anak
Pembelian properti investasi
Arus kas bersih yang diperoleh untuk
aktivitas investasi

STATEMENTS OF CASH FLOWS


FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Expressed in billions of Rupiah)
2014

2013

96,400
(86,599)
(3,341)
893
(4,602)
2,751
292
(830)

99,119
(88,328)
(3,137)
1,207
(3,813)
5,048
167
(1,252)

2,213

3,963

10,420
15
(1,822)

7,852
38
(5,558)

(1,593)
(1,083)

(1,343)
(194)

(2)
-

(7)
2,863
(471)

Cash flows from operating activities:


Receipts from customers
Payments to suppliers
Payments to employees
Receipts from other operating activities
Payment for other operating activities
Cash generated from operations
Interest income received
Payments of corporate income tax
Net cash flows provided from
operating activities
Cash flows from investing activities:
Cash dividends received
Sale of fixed assets
Additions to investments in subsidiaries
and jointly controlled entities
Acquisitions of fixed assets
Additions to other receivable
from related parties
Additions to other intangible assets
Sale of investments in subsidiaries
Acquisitions of investment properties

5,935

3,180

4,932
(8,739)
(5,345)
(88)

10,330
(8,659)
(7,409)
(126)

Arus kas bersih yang digunakan


untuk aktivitas pendanaan

(9,240)

(5,864)

(Penurunan)/kenaikan kas dan setara kas

(1,092)

1,279

(Decrease)/increase in cash and cash


equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun

3,060

1,775

Cash and cash equivalents at


beginning of year

Dampak perubahan selisih kurs


terhadap arus kas dan setara kas

1,969

3,060

Arus kas dari aktivitas pendanaan:


Penerimaan pinjaman jangka pendek
Dividen kas yang dibayarkan
Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek
Pembayaran biaya keuangan

Kas dan setara kas pada akhir tahun

Halaman - 122 - Page

Net cash flows provided from investing


activities
Cash flows from financing activities:
Proceeds from short-term borrowings
Cash dividends paid
Repayments of short-term borrowings
Finance costs paid
Net cash flows used in financing
activities

Effects of exchange rate changes on


cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents at
end of year

Laporan Tahunan
Annual Report

2014

PT Astra International Tbk


Astra International Building
Jl. Gaya Motor Raya No. 8
Sunter II, Jakarta 14330
Indonesia
Telp (62-21) 652 2555
Fax (62-21) 653 04957
www.astra.co.id

S-ar putea să vă placă și