Sunteți pe pagina 1din 48

BAB 1

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Nyeri adalah pengalaman sensori emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan aktual atau potensial (Tamsuri, 2006). Untuk
mengatasi rasa nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu metode non-farmakologis yang dapat diberikan adalah
teknik distraksi (Suzannec, 2001).
Nyeri kronik yaitu nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan, hilang
timbul atau terus menerus, tanda respons parasimpatis, penderita depresi
sedangkan keluarga lelah.
Teknik distraksi adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada sesuatu yang lain sehingga kesadaran klien
terhadap nyerinya berkurang. Salah satu distraksi yang efektif adalah musik
karena terbukti menunjukkan efek yaitu mengurangi kecemasan dan depresi,
menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan darah dan menurunkan frekuensi
denyut jantung (Potter, 2002). Musik yang dipilih pada umumnya musik
lembut dan teratur, seperti instrumentalia atau musik klasik Mozart (Erfandi,
2009 dalam Farida, 2010).
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa musik klasik Mozart dan
musik kesukaan pilihan klien dapat menurunkan intensitas nyeri. Penelitian
menarik datang dari Mitchell tahun 2006 yang melakukan perbandingan antara
musik relaksasi dengan musik kesukaan terhadap persepsi nyeri pada 20 orang
pria dan 34 wanita yang berusia 18-51 tahun dimana didapatkan hasil bahwa
musik kesukaan merupakan terapi yang efektif untuk mengurangi persepsi
nyeri (Copley,J., 2011).
Kompres hangat menurut menurut Sylvia A price (2005) adalah
memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan
menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah lokal.
B Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah, sebagai berikut:
1 Bagaimana konsep dasar dari kompres hangat?
2 Bagaimana konsep dasar dari terapi musik?
3 Bagaimana konsep dasar dari tidur?
1

C Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah, sebagai berikut:
1 Mengetahui konsep dasar dari kompres hangat
2 Mengetahui konsep dasar dari terapi musik
3 Mengetahui konsep dasar dari tidur

BAB 2
TINJAUAN TEORI
A Kompres air hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan pada radang
persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Kusyati, 2006).
Beberapa penelitian mengenai manajemen nyeri dengan tindakan
nonfarmakologi salah satunya terapi pemberian kompres hangat. Terapi
dengan kompres hangat dipercaya secara sederhana dapat mengurangi rasa
nyeri pada seseorang yang mengalami kolik renal dan beberapa penyakit nyeri
kronik lainnya. (Judha, Sudarti, & Fauziah, 2012).
Pemberian kompres hangat dapat menimbulkan efek hangat serta efek
stimulasi kutaneus berupa sentuhan yang dapat menyebabkan terlepasnya
endorphin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Runiari & Surinati,
2012). Kompres hangat juga akan menghasilkan efek fisiologis untuk tubuh
yaitu efek vasodilatasi, peningkatan metabolisme sel dan merelaksasikan otot
sehingga nyeri yang dirasa berkurang (Potter & Perry, 2006).
Sedangkan kompres hangat menurut menurut Sylvia A price (2005) adalah
memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan
menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah lokal. Lebih lanjut dijelaskan oleh Gabriel F.J
(1998) bahwa kompres hangat bertujuan, (1) melebarkan pembuluh darah dan
memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut; (2) pada otot, panas
memiliki efek menurunkan ketegangan; dan (3) meningkatkan sel darah putih
secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh
darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan
tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 di dalam darah akan meningkat
sedangkan pH darah akan mengalami penurunan.
B Terapi musik
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh
seseorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual. Dalam kedokteran, terapi
3

musik disebut sebagai terapi pelengkap (Complementary Medicine), Potter


juga mendefinisikan terapi musik sebagai teknik yang digunakan untuk
penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu.
Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan
keinginan, seperti musik klasik, instrumentalia, dan slow musik (Potter, 2005
dikutip dari Erfandi, 2009).
Terapi musik, yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stres, dan
kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Musik
terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan tekanan darah, dan mengubah
persepsi waktu (Guzzetta, 1989 dalam Harefa, dkk, 2010). Perawat dapat
menggunakan musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik, pasien umumnya
lebih menyukai

melakukan

suatu kegiatan memainkan alat musik,

menyanyikan lagu atau mendengarkan musik. Musik yang sejak awal sesuai
dengan suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik. (Elsevier,
2010).
Musik dan nyeri mempunyai persamaan penting yaitu bahwa keduanya
bisa digolongkan sebagai input sensor dan output. Sensori input berarti bahwa
ketika musik terdengar, sinyal dikirim keotak ketika rasa sakit dirasakan. Jika
getaran musik dapat dibawa kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa
sakit, maka persepsi psikologis rasa sakit akan diubah dan dihilangkan
(Journal of the American Association for Musik Therapist, 1999 dalam Harefa,
dkk, 2010).
Secara umum, beberapa jenis musik klasik (Beethoven & Mozart)
dianggap memiliki dampak yang relatif universal oleh sebagian besar orang.
Musik-musik tersebut memiliki kesan dan dampak psikofisik yang relatif
sama, seperti menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung membuat detak
nadi bersifat konstan, memberi dampak menenangkan, dan menurunkan stres.
Oleh karena itu, perlu pertimbangan rentang waktu tampilan musik, taraf usia
perkembangan, dan latar belakang budaya yang ada. Selain itu, sertai pula
dengan aktivitas motorik yang sesuai dan asosiasikan dengan kasih sayang dan
estetika.
Orang

yang

pernah

mendengar

musik

Mozart

(Klasik)

dan

membandingkannya dengan Bach (Barok) akan langsung menyadari


4

perbedaan ini. Menurut Rachmadi (2007) musik Bach adalah musik yang
sangat kompleks, jika dibahas bisa tidak habis-habis dari segi pengertian
(meaning), teknik musik, atau strukturnya. Sebaliknya, ada suatu lelucon
mengenai musik Mozart, orang awam dapat mengagumi Mozart meskipun
tidak mengetahui alasannya. Hal ini dapat terjadi karena musik klasikal
mendasarkan teknik komposisinya dalam prinsip estetika rasionalis yang
melihat keindahan didalam keseimbangan, kemurnian, dan kesederhanaan.
Jika musik Barok banyak menggunakan lagu tambahan yang mengiringi lagu
lain dan polyphony, musik Klasikal mulai mengarah pada penggunaan teknik
harmoni atau homophony yang lebih mudah dicerna, satu melodi yang diiringi
oleh suara lain.
Menurut Campbell (2000) music Mozart memiliki keungulan akan
kemurnian dan kesederhanaan bunyi-bunyi yang dimunculkannya, irama,
melodi, dan frekuensi tinggi pada music Mozart merangsang dan memberi
daya pada daerah-daerah kreatif dan motivasi dalam otak. Music karya Mozart
memberi rasa nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di jiwa juga yang
mendengarkannya. Mendengar music Mozart serasa ada yang menyertainya.
Music Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia, karena music Mozart
begitu bervariasi dan kaya akan nada-nada dari lembut hingga keras, dari
lambat sampai cepat (Surilena, 2008).
C Tidur
1 Pengertian tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia,
karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat
mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu,
tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali.
Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak
bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan
cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi. (Ulimudiin, 2011).
Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur buruk dapat
mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak
fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, daya
tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. Dampak
5

psikologis meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi (Potter & Perry,
2

2010).
Jenis Tidur
Setiap malam seseorang mngalami dua jenis tidur yang berbeda
dan saling bergantian yaitu: tidur (Rapid-Eye Movement) dan non REM
(Non RapidEye Movement). (Rafknowledge, 2004).
a Tidur REM
Tidur REM (rapid eye movement) terjadi disaat kita bermimpi hal
tersebut ditandai dengan tingginya aktivitas mental, dan fisik. Ciricirinya antara lain; detak jantung, tekanan darah, dan cara bernapas
sama dengan yang dialami saat kita terbangun. Masa tidur REM kirakira dua puluh menit dan terjadi selama empat sampai lima kali dalam
b

sehari.
Tidur Non-Rem
Tidur non-REM memiliki empat tingkatan. Selama tingkatan
terdalam berlangsung (3 dan 4), orang tersebut akan cukup sulit
dibangunkan. Beranjak lebih malam, status tidur non-REM semakin
ringan.Pada tingkat 4, tidur serasa menyegarkan/meguatkan.Selama
periode ini, tubuh memperbaiki dirinya dengan menggunakan hormon
yang dinamakan somastostatin.Ilmuwan mendefinisikan bahwa tidur
yang terbaik adalah tidur yang mengalami perpaduan tepat antara

mengalami REM dan non-REM.


Posisi tidur yang baik
a Tidur Terlentang
Posisi tidur terlentang adalah posisi yang memudahkan kepala,
leher serta tulang belakang untuk berada dalam posisi netral. Posisi
dimana Anda bisa mencegah rasa sakit pada leher dan punggung, dapat
serta meminimalkan keriput serta menjaga bentuk payudara tetap
kencang dan baik. Namun, posisi terlentang tidak cocok bagi mereka
b

yang mempunyai kebiasaan tidur mendengkur.


Tidur Tengkurap
Posisi tidur tengkurap adalah posisi tidur yang memberikan
tekanan pada otot dan sendi sehingga dapat mengakibatkan nyeri serta
kesemutan. Tetapi posisi tidur tengkurap cukup baik bagi Anda yang
memiliki kebiasaan mendengkur, karena saluran udara menjadi lebih
terbuka. Jika Anda salah satu orang yang tidak memiliki riwayat sakit
6

leher, punggung dan suka mendengkur, maka posisi tidur tengkurap


c

adalah posisi tidur yang baik dan tepat bagi Anda.


Tidur Meringkuk
Posisi tidur menyamping dimana lutut sejajar dengan pinggang
serta dagu menempel pada dada, dapat membuat sendi-sendi Anda
terasa nyeri saat bangun tidur, terutama bagi Anda yang memiliki
riwayat penyakit rematik. Posisi tidur seperti ini juga dapat membatasi
pernapasan diafragma, sehingga dapat menimbulkan kerutan serta
mengendurnya payudara. Jika Anda memilih posisi tidur yang seperti

ini, sebaiknya posisi meringkuk jangan terlalu ekstrem.


Tidur Menyamping
Posisi tidur yang menyamping sebenarnya merupakan posisi tidur
yang baik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh karena dapat
mengurangi dengkur dan dapat merenggangkan tulang belakang.
Namun posisi tidur menyamping juga memiliki kekurangan dimana
posisi ini dapat menyebabkan kerutan dan mengendurnya payudara.
Jika Anda sedang hamil, posisi tidur menyamping ke kiri dapat
bermanfaat melancarkan peredaran darah.
Uraian diatas merupakan macam-macam posisi tidur yang baik untuk

kesehatan tubuh Anda, dimana posisi tidur yang seperti itu dapat
memberikan kesegaran saat Anda bangun dari tidur. (Artikel, 2013).

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A Pengkajian
Melakukan pengkajian pada hari kamis, tanggal 08 Oktober 2015, jam
16.00 WIB.
1 Identitas umum
Identitas kepala keluarga
Nama
: Tn. Y
Umur
: 44 Tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: STM
Pekerjaan
: TNI AL
7

Alamat
: Komplek TNI AL Sedati Sidoarjo
Nomor Telepon : 081219091XXX
Bahasa Sehari-hari
: Jawa, Indonesia
Jarak yankes terdekat
: 3 KM
Alat Transportasi
: Mobil atau sepeda motor
Komposisi keluarga
No

Nama Hub. Umur JK Suku Pendidikan Pekerj Status TTV


dgn

Terakhir

KK

aan

gizi

1.

Tn. Y

(TD,

Saat ini (TB,BB Nadi,


)

Kepala 44 thn L

Jawa

STM

TNI

Status
Imunis
S,asi

P)

Dasar

TB: 168TD:

Lengka

rumah

cm
BB:

140/100 p
mmHg.

tangga

75 kg

N:

84

x/menit.
RR:
18
x/menit.
S: 36,7C.

2.

Ny. U Ibu

43 thn P

Jawa

rumah

SMA

Rumah TB: 65TD:

Lengka

tangga kg.
140/100 p
BB: 160
mmHg.
cm
N:
84

tangga

x/menit.
RR:
18
x/menit.
S: 36,7C.

3.

Nn. D Anak 17 thn P

Jawa

SMP

Pelajar TB: 163TD:

Lengka

cm
120/70 p
BB: 48
mmHg.
kg
N:
84
x/menit.
RR:
20
x/menit.
S: 36C.
4.

An. R Anak 8 thn

Jawa

TK

Siswi

TB: 130TD:

Lengka

cm
110/70 p
BB: 35
mmHg.
kg
N:
110
x/menit.
RR:
20
x/menit.
S:
36,5C.

Genogram
Th. 2011
Faktor Usia

Th. 2003
Diabetes Mellitus

Keterangan:
= Laki-laki meninggal dunia
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien penderita kista
= Tinggal serumah
Tipe keluarga

10

Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu


rumah terdapat Ayah, Ibu dan 2 Anak, sehingga akan dapat
mempercepat penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga
menderita penyakit yang dapat menular.
Suku bangsa (etnis)
Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai anggapan
makan tidak makan asal kumpul.
Sebagian besar masyarakat adalah etnis jawa, ada beberapa etnis
Madura, masyarakat di area tempat tinggal keluarga Tn. Y bersifat
homogen.
Ada beberapa kegiatan lingkungan yang masih berhubungan erat
dengan nilai etnis diantaranya selamatan, tingkeban, mitoni, dan lainlain.
Tn. Y dan Ny. U masih menggunakan pola busana tradisional yaitu
menggunakan kain, kebaya dan sarung sedangkan anak yang tinggal
satu rumah sudah berbusana modern. Pola diit keluarga masih
menganut nilai tradisional.
Pengambil keputusan adalah kepala keluarga tetapi sebelumnya
melalui proses musyawarah bersama anggota keluarga yang satu
rumah.
Menurut keterangan Ny. U, jika ada anggota keluarga yang sakit
dibawa berobat ke rumah sakit. Menurut anggota keluarga, tidak ada
masalah dalam pemanfaatan layanan kesehatan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa, kadang-kadang
menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dengan orang asing.
Tidak ada hambatan komunikasi dalam keluarga khusunya penggunaan
bahasa.
Agama dan kepercayaan
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan memiliki
pandangan yang sama dalam praktik keyakinan beragama.
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan
seperti tahlilan satu kali seminggu.
Menurut Ny. U bahwa penyakit adalah takdir yang digariskan oleh
yang Maha Kuasa dan akan selalu mengupayakan kesembuhan. Tidak
ada nilai-nilai keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.
Status social ekonomi keluarga

11

Menurut ibu pendapatan keluarganya cukup untuk membiayai


kebutuhan

sehari-hari.

Pendapatan

suami

Rp.

4.000.000-,/bln.

Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk kebutuhan


hidup sehari-hari, biaya sekolah 2 anak, listrik. Keluarga mempunyai
televisi, kulkas, AC, mobil, sepeda motor.
Aktivitas rekreasi keluarga
Biasanya keluarga melihat TV bersama, kadang-kadang pergi
bersama, kadang-kadang jogging, kadang-kadang bersepeda.

Tn.Y

kadang-kadang berolahraga seperti jogging, bersepeda. Nn. D anak ke1 jarang main karena sibuk dengan sekolahnya. Anak ke-2 juga sering
keluar pada sore hari bermain bersama anak seumurannya. Pada saat
tertentu keluarga juga mengadakan rekreasi kalau ada waktu luang,
biasanya 1 bulan sekali.
2

Riwayat dan tahap perkembangan


Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. Y mempunyai 2 orang anak. Anak ke-1 berusia 17
tahun dan anak ke-2 berusia 8 tahun. Maka keluarga Tn. Y berada pada
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap yang belum ada adalah tahap dengan keluarga usia
pertengahan dan sebentar lagi mungkin terjadi sehingga keluarga
sudah memikirkan kearah sana. Tahap yang belum terpenuhi dalam
keluarga Tn. Y yaitu tahap dan perkembangan perkembangan keluarga
setelah menikah. Ny. U susah beradaptasi pada tahun pertama
pernikahan seperti kurang pandai memasak.

Riwayat kesehatan keluarga


Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga dari pihak suami
Ny. U tidak begitu paham dengan kesehatan keluarga
suaminya karena mereka berjauhan, keluarga suaminya tinggal di
pulau Jawa tepatnya di Yogyakarta Jawa Tengah. Ayah dari bapak
Tn. Y meninggal pada usia tua. Ibu dari Tn. Y masih sehat.
Riwayat keluarga dari pihak istri

12

Bapak dari Ny. U meninggal karena penyakit diabetes


militus. Ibu dan saudara-saudara yang lain tinggal di Kediri dengan
keadaan yang sehat, tidak ada yang menderita penyakit diabetes
militus.
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini
Menurut Ny.U riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
sebagai berikut:
Tn. Y: Keadaan sehat, tetapi di 3 tahun yang lalu pernah mengalami
operasi mata (Katarak) sebelah kiri karena mata Tn. Y pernah
kemasukan hewan kecil pada saat keluar malam. Pada awalnya Tn.
Y tidak merasakan tanda-tanda katarak tetapi setelah kurang lebih
2 minggu dari kejadian Tn. Y merasakan sakit mata. Sampai
matanya memerah dan pandangan kabur setelah itu dibawa ke
RSAL untuk memeriksakan keadaan mata Tn. Y. Akhirnya
dilakukan operasi katarak, dan saat ini mata Tn. Y sudah dapat
melihat dengan jelas tanpa bantuan kacamata. Memiliki riwayat
hipertensi.
Ny. U: Ny. U memiliki alergi dingin dan 2 bulan yang lalu melakukan
operasi kista yang ke dua dengan ukuran kista sebesar 8 cm. Yang
pertama dilakukan pada 2 tahun yang lalu. Dan memiliki riwayat
thyphoid dan hipertensi.
Ny. U mengatakan 2 bulan yang lalu melakukan operasi
kista yang ke dua dengan ukuran kista sebesar 8 cm. Yang pertama
dilakukan pada 2 tahun yang lalu.
Ny. U mengatakan pada saat menstruasi ketika remaja Ny.
U sering mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri seperti feminax,
asam mefenamat. Menstruasi Ny. U tidak teratur dan dianggap
sepele. Ny. U mengatakan nyeri hebat pada saat menstruasi dengan
skala 7. Pada saat dilakukan pengkajian ketika di palpasi pada
bagian uterus, Ny. U kesakitan.

Nn. D anak pertama: Keadaan sehat, tidak pernah sakit serius.Menurut


Ny. U, anaknya yang nomer 1 dalam 2 bersaudara yaitu Nn. D
13

merupakan anak yang pemalu dan susah berinteraksi dengan


masyarakat. Dalam kesehariannya Nn. D jarang keluar rumah dan
menutup diri jika ada orang yang datang kerumah. Nn. D tidak
pernah terlihat keluar rumah. Jika ada tamu yang datang Nn. D
lebih memilih di dalam kamar daripada menemui tamu yang
datang. Nn. D menutup diri jika tidak ajak ngobrol duluan.
Menurut Ny, U, Nn. D jarang terlihat bermain atau berkumpul
dengan teman- teman sebayanya. Menurut Ny. U, kadang- kadang
saat teman- temannya bermain kerumah, Nn. D tidak akan
berkomunikasi jika tidak diajak bicara terlebih dulu
An. R anak kedua: Memiliki alergi susu formula sejak bayi. Ny. U
mengeluh anaknya mempunyai kebiasaan sering membeli jajanan
di warung seperti membeli snack. Anaknya juga kurang suka
makan sayuran dan Ny. U berusaha untuk membuat anaknya
menyukai sayuran untuk dikonsumsi. Saat An. R disuapi makanan
dengan sayuran, An. R menolak malah membeli snack.
Tn. Y dan Ny. U mengatakan pusing. Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U
meminum obat hipertensinya tidak selalu habis, hanya jika merasa
sakit saja dan jika sudah sembuh, obatnya sudah tidak di minum
lagi. Kadang meskipun sakit tidak minum obat tapi minum jamu.
Ny. U mengatakan Tn. Y dan Ny. U jika tidak terlalu patuh
terhadap resep obat yang di berikan oleh dokter. Menurut Ny. U
obat yang seharusnya di minum sebelum makan tetapi oleh Tn. Y
dan Ny. U di minum setelah makan bersamaan dengan obat yang
lain.
Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U juga tidak patuh dalam
meminum obatnya. Yang seharusnya obatnya satu di bagi dua
tetapi Tn. Y dan Ny. U menjadikannya satu. Menurut Ny. U
obatnya terlalu kecil sehingga susah untuk membaginya.

14

Obat-obatan yang di konsumsi oleh Tn. Y dan Ny. U


kebanyakan belum habis dan masih banyak. Terdapat macammacam jamu yang di konsumsi Tn. Y dan Ny. U.
Tn. Y dan Ny. U menunjukkan sebagian obat yang di
konsumsi dengan bentuk obat yang beragam mulai obat yang
paling kecil sampai obat yang bentuknya besar.
Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan
Jika sakit ringan keluarga Tn. Y ke Rumkital dr. Soekantyo Jahja,
Juanda Sidoarjo. Jika sakit berat keluarga Tn. Y ke Rumah Sakit
4

Angkatan Laut (RSAL) Surabaya.


Pengkajian lingkungan
Karakteristik rumah
Luas rumah: Panjang = 14 m, Lebar = 6 m.
Menurut Depkes (2015) rasio untuk satu anggota keluarga adalah 8 m.
Jadi, rumah Tn. Y sesuai dengan rasio menurut Depkes (2015).
Ventilasi: Di ruang tamu ada 2 jendela sebagai ventilasi.
Pencahayaan: Baik.
Lantai: Keramik.
Kebersihan rumah: Baik, disapu setiap hari pagi dan sore.
Jenis bangunan: Permanen.
Gambar tipe tempat tinggal
Status rumah yang sedang ditinggali adalah rumah milik
Negara.

15

Kamar
tidur

16

Teras
T
V

Kamar
tidur

Ruang
makan

Ruang
tamu
Toilet

Dapur

Kamar
tidur

Temp
at
jemur
an

JALAN

Denah rumah
U
B
T
S

Keterangan:
= Pintu
Ukuran rumah 6x14 m2

Gambarkan kondisi rumah


Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar
mandi. Dibagian depan depan rumah terdapat teras yang dilengkapi
dengan 2 kursi yang terbuat dari plastic dan garasi mobil, sepeda
motor. Penataan perabotan dalam rumah terkesan rapi tetapi
sempit, ventilasi dirasa kurang dan penerangan cukup, lantai dari
keramik, tembok permanent, kuat dan dapat melindungi suhu
dingin maupun gangguan keamanan yang lain. Semua kamar tidur
kurang ventilasi dan penerangan sudah cukup.
Dapur terkesan bersih namun cukup sempit
Peralatan mandi lengkap dan setiap anggota keluarga memiliki
peralatan mandi tersendiri, bak mandi dikuras 2x dalam
seminggu sekali dan tidak ada jentik-jentik nyamuk.
Hunian tempat tidur untuk satu kamar di huni 3 orang (Tn. Y, Ny.
U, An. R), satu kamar dihuni 1 orang (An. D), sedangkan
kamar satunya biasanya dibuat kamar tidur tamu. Privasi orang
yang ada dikamar terjamin karena memiliki pintu dan kunci.
Tidak ada binatang peliharaan, saat pengkajian tidak ada serangga
yang tampak berkeliaran.
Keluarga mengatakan bahwa mereka aman tinggal dalam rumah
dan dapat melakukan kegiatan dengan leluasa. Keluarga merasa
aman karena sudah ada pagar dan pintu yang kuat.
Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat melakukan
aktivitas dengan leluasa dan tidak merasa terganggu orang dari
luar.
Rumah relative aman dari resiko kecelakaan ataupun ancaman
criminal. Rumah dikelilingi pagar permanen, pintu kuat dan
jalan di depan rumah relative sepi jarang dilalui kendaraan
besar sehingga resiko kecelakaan kecil.
Sampah rumah tangga dikelola oleh dinas kebersihan dan setiap
bulan ada uang sampah sebesar 30.000 rupiah. Keluarga
merasa tidak ada masalah dengan pembuangan sampah.
Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumah karena
menyadari rumahnya sempit.
Karakteritsik tetangga

17

Jika ada anggota keluarga yang sakit, tetangga selalu menjenguk


dan kadang-kadang memberikan biaya berobat.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tinggal sejak tahun 1999.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu mengikuti arisan yang diadakan 1 bulan sekali.
Sistem pendukung keluarga
Saat sekarang anggota keluarga dalam keadaan sehat. Jika sakit

T
V

dan

perlu

biaya

perawatan

rumah

sakit

keluarga

biasanya

memanfaatkan fasilitas yang ada seperti BPJS.


Struktur keluarga
Keluarga Tn. Y merupakan keluarga (Nuclear Family) yang terdiri dari
kepala keluarga, istri dan 2 orang anak.
Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang
dipakai setiap hari adalah bahasa jawa dan kadang-kadang bahasa
Indonesia, keluarga tidak memiliki kesulitan bahasa dalam penerimaan
pesan, frekuensi komunikasi dalam keluarga setiap hari dilakukan dan
selama ini tidak ada masalah dalam keluarga mengenai komunikasi.
Struktur kekuatan keluarga
Pemegang keputusan di keluarga adalah kepala keluarga. Namun,
sebelum

mengambil

keputusan,

Tn.

terlebih

dahulu

mendiskusikannya kepada Ny. U. Bila ada sesuatu yang sangat penting


dan Tn. Y tidak ada di rumah, biasanya Ny. U yang mengambil
keputusan. Setelah Tn. Y pulang, Ny. U baru mengomunikasikan
bersama Ny. U.
Struktur peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah. Ibu berperan sebagai
pengatur rumah tangga, seperti memasak, mengurus anak, dan
mengatur keuangan keluarga. Anak pertama pelajar kelas 3 SMA.
Anak kedua siswi kelas 3 SD. Ibu juga berperan sebagai perawat
keluarga, dan selama ini tidak terjadi konflik peran di keluarga.
Nilai atau norma keluarga
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada
keluarga yang sakit, jika tidak terlalu parah ditangani sendiri dengan
membeli obat di warung, tetapi jika tidak sembuh langsung dibawa ke
Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda Sidoarjo. Jika penyakitnya ganas
langsung dibawa ke rumah sakit angkatan laut (RSAL).
18

Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada setiap anggota yaitu
seperti makanan, kasih sayang, perhatian, berkumpul bersama
keluarga, dll. Keluarga tampak senang dan akrab satu sama lain,
sehingga tidak ada salah satu anggota yang dikucilkan atau terjadinya
konflik. Orang tua memantau anak-anaknya untuk bersekolah lebih
tinggi. Orang tua menjaga dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
Fungsi sosialisasi
Ny. U selalu memantau kegiatan anaknya seperti belajar dan
bersikap sopan santun kepada sekitar lingkungannya. Jika ada salah
satu anggota yang salah, Ny. U menegur. Jika perlu dia memarahinya,
tetapi tidak berlebihan, terkadang juga Nn. D jarang keluar rumah
sehingga selama berinteraksi dan komunikasinya kurang. Orang tua
tetap selalu memperhatikan sikap anaknya, jika anak sudah mampu
untuk melakukan sendiri maka Ny. U hanya mengingatkatkan saja.
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mempunyai kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan
apabila merasa perlu, misalnya bila ada salah satu anggota yang sakit
seperti sakit kepala, panas tinggi, dan batuk biasanya membeli obat di
warung, di kompres agar panas bisa turun jika masih belum kunjung
sembuh keluarga akan pergi ke Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda
Sidoarjo.
Fungsi reproduksi
Jumlah anak 2 orang, 2 wanita. Jarak anak 1 ke 2 9 tahun, dan ibu
mengikuti KB spiral.
Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan Tn.
Y dalam 1 bulan 4 juta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sisanya di tabung.
Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek
Ibu mengatakan tidak ada masalah yang berat selama ini.
Stressor jangka panjang
Menurut keluarga, stressor jangka panjang tidak ada. Menurut
keluarga, bila ada masalah, mereka menyelesaikannya dengan pelanpelan, tidak usah di buat stress.
19

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor


Jika ada masalah, keluarga menghadapi dengan tenang, mencari
alternatif penyelesaiannya. Dan meyakini setiap masalah ada jalan
keluarnya. Menurut keluarga, masalah yang sangat penting adalah bila
ada salah satu anggota keluarga yang sedang sakit. Karena keluarga
adalah bagian terpenting dalam hidup. Bila ada masalah kesehatan
yang ringan ditangani dahulu, jika tidak sembuh secepatnya dibawa ke
Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda Sidoarjo.
Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan adalah dengan memecahkan masalah
secara bersama-sama. Apabila tidak menemukan pemecahannya atau
mengalami kebuntuan biasanya keluarga saling berdiskusi agar
masalah akan cepat terselesaikan dengan benar.
Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terlihat adaptasi yang disfungsional.

Pola aktivitas sehari-hari


Tn. Y bekerja sebagai angkatan laut dari jam 07.00-16.00, dan
Sedangkan Ny. U bekerja dirumah mengurus 2 anaknya, seperti:
menyiapkan makan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Tn. Y
Pola makan

3x sehari

Pola Minum 2 L

Ny. U

Nn. D

An. R

3x sehari

4x sehari

3x sehari

3L

1L

1L + minum
es

Istirahat

6 jam

8 jam

9 jam

14 jam

BAK

1L

1,5 L

2L

2,5 L

BAB

1x sehari

1x sehari

1x sehari

1x sehari

Kebersihan
Diri

Mandi 2-3x

Mandi 2x sehariMandi 2x

Mandi 2x

sehari (pagi, (pagi dan sore) sehari (pagi dan sehari (pagi
sore dan saat

sore)

pulang kerja)

20

dan sore)

Olahraga

Kadang-

Jarang

Jarang

Jarang

kadang

berolahraga.

berolahraga.

berolahraga.

berolahraga
seperti
jogging,
bersepeda.
Spiritual
Tn. Y dan Ny. U mengatakan jarang beribadah di masjid ketika tidak
hari besar dan tidak pernah tertinggal shalat 5 waktu. Tn. Y beribadah di
masjid jika sholat jumat dan hari besar.
Psikososial
Keadaan emosi keluarga saat ini baik. Tidak mengalami konflik dalam
keluarga namun interaksi dengan tetangga sekitar juga sangat baik.
Faktor resiko masalah kesehatan
Pada saat menstruasi ketika remaja Ny. U sering mengkonsumsi
obat-obatan anti nyeri seperti feminax, asam mefenamat. Menstruasi Ny. U
tidak teratur dan dianggap sepeleh. Kista adalah penyakit genetic, yang
dikhawatirkan akan menurun pada anak Ny. U yaitu Nn. D yang berumur
17 tahun sudah menstruasi dan An. R yang berumur 8 tahun belum
menstruasi. Akan tetapi Ny. U telah menghimbau ketika menstruasi tidak
mengkonsumsi obat-obatan, ketika nyeri perut pada saat menstruasi.
Tn. Y dan Ny. U sering mengeluh pusing karena memiliki riwayat
hipertensi. An. R sering jajan sembarangan, yang dikhawatirkan ketika
alerginya kambuh.
Pemeriksaan fisik
No.

Komponen

Tn. Y

Ny. U

21

Nn. D

An. R

1.

Kepala

Rambut hitam,Rambut

Rambut

Rambut hitam,

pendek, bersih,hitam,

hitam,

pendek,

tidak

pendek,

bersih,

adapendek,

kelainan

bersih,

tidakbersih,

tidak

tidakada kelainan

ada kelainan ada kelainan


2.

Mata

Sklera

tidakSklera

tidakSklera

tidakSklera

ikterus,

ikterus,

Konjungtiva

Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva

tidak

ikterus,

tidak

ikterus,

anemis,tidak anemis,tidak anemis,tidak anemis,

tidak

adatidak

peradangan,

adatidak

peradangan,

adatidak

peradangan,

ada

peradangan,

visus normal visus normal visus normal visus normal

3.

Telinga

Bersih,

tidakBersih,

tidakBersih,

tidakBersih,

ada

ada

ada serumen, ada

tidak

tidak ada luka serumen, tidakserumen, tidakserumen, tidak


ada luka
4.

Hidung

Bersih,
ada

tidakBersih,
sekret,ada

tidak

Mulut

sekret,ada

ada luka
tidakBersih,

sekret,ada

adatidak

kelainan

Lidahnya
bersih,

tidakBersih,

adatidak

kelainan
5.

ada luka

Lidahnya

sekret,

adatidak

kelainan

ada

kelainan

Lidah bersih, Lidah bersih,


tidak ada

tidak ada

ada stomatitis, ada stomatitis, stomatitis,

stomatitis,

tidak
caries.

tidak bersih, tidak

tidak

ada

tidak ada

tidak ada

tidak ada

caries.

caries.

caries,

22

6.

Leher dan
Tenggorokan

Nyeri

tekan Nyeri tekan

Nyeri tekan

Nyeri tekan

(-),

(-),

(-),

pembesaran

pembesaran

pembesaran

(-),
pembesaran

kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe


dan

tiroid

dan tiroid

dan tiroid

dan tiroid

tidak

ada,

tidak ada,

tidak ada,

tidak ada,

kesulitan

kesulitan

kesulitan

kesulitan

menelan tidak menelan tidak menelan tidak menelan tidak


ada.
7.

Dada dan Paru- Pergerakan


Paru

ada.

ada.

ada.

Pergerakan

Pergerakan

Pergerakan

dada simetris, dada simetris, dada simetris, dada simetris,


tidak

ada

kelainan,
lapisan

tidak ada

tidak ada

tidak ada

kelainan,

kelainan,

kelainan,

paru, lapisan paru, lapisan paru, lapisan paru,

ronchi
mengi (-),
stridor

(-), ronchi (-),

ronchi (-),

ronchi (-),

mengi (-),

mengi (-),

mengi (-),

(-), stridor (-),

stridor (-),

stridor (-),

tidak ada alat tidak ada alat tidak ada alat tidak ada alat
bantu
pernafasan.
8

Jantung

bantu

bantu

bantu

pernafasan.

pernafasan.

pernafasan.

BJ I dan BJ II BJ I dan BJ II BJ I dan BJ II BJ I dan BJ II


murni

Abdomen

murni

Tidak
nyeri

ada Nyeri tekan

murni

murni

Tidak ada

Tidak ada

tekan, pada abdomen nyeri tekan,

tidak

ada bagian bawah

pergeseran
abdomen

23

nyeri tekan,

tidak ada

tidak ada

pergeseran

pergeseran

abdomen

abdomen

10

Ekstermitas

Tidak

ada Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

kelainan,

kelainan,

kelainan,

pergerakan

pergerakan

pergerakan

separuh bebas, bebas, tidak

bebas, tidak

bebas, tidak

ada cedera

ada cedera

ada cedera

kelainan,
pergerakan

11

Kulit

ada cedera

Bersih, warna Bersih, warna Bersih, warna Bersih, warna


kulit

sawo kulit sawo

kulit sawo

kulit sawo

matang, tidak matang, tidak matang, tidak matang, tidak


ada

tanda

infeksi,

tidak infeksi, tidak luka, tidak ada turgor baik

ada

jamur, ada jamur,

turgor baik

12

Kuku

Panjang,
bersih,

BB

75 kg

14

TB

168 cm

15

Tanda Vital

ada bekas

ada jamur,

jamur, turgor

turgor baik

baik

Pendek,

Pendek, bersih

tidak bersih, tidak

ada sianosis
13

ada tanda

Pendek,
bersih, tidak

ada sianosis

ada sianosis,

65 kg

48 kg

35 kg

160 cm

163 cm

130 cm

TD :
TD :
TD :
TD:
110/70
140/100mmhg 140/100mmhg 120/ 70 mmhg
mmHg.
N : 84x/menit N : 84x/menit N : 84 x/menit
N:
110
RR
:
RR :
RR :
x/menit.
18x/menit
18x/menit
20x/menit
RR:
20
x/menit.
S: 36,5C.

24

16

Kesimpulan

Saat di kaji, Saat di kaji,

Saat di kaji,

Saat di kaji,

Tn. Y dalam Ny. U dalam Nn. D dalam An. R dalam


keadaan

keadaan

pusing.

pusing, nyeri

keadaan sehat keadaan sehat

tekan pada
abdomen
bagian bawah

Pemeriksaan

Harapan
Keluarga

Tgl pemeriksaan

Tn. Y

Ny. U

Laboratorium

Terhadap Gula darah acak

24-11-2015

208 mg

174 mg

Asuhan

Asam Urat

24-11-2015

6,1 mg/dl

7,9 mg/dl

Cholestrol

24-11-2015

188 mg/dl

176 mg/dl

Keperawatan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi kesehatan
yang lebih efektif, sehingga anggota keluarga dapat mengerti dan
memelihara kesehatannya dengan baik.

Analisa Data
No

Analisa Data

Masalah Keperawatan

25

DS:

Impaired social interaction (Hambatan

Menurut Ny. U, anaknya yang


nomer 1 dalam 2 bersaudara

interaksi social) pada Nn. D di keluarga


Tn. Y.

yaitu Nn. D merupakan anak


yang

pemalu

dan

berinteraksi

susah
dengan

masyarakat.
Menurut
Ny.

dalam

kesehariannya Nn. D jarang

Domain

(Role

Relationships/Hubungan peran)
Kelas 3 (Role Performance/Kinerja
peran)

keluar rumah dan menutup diri


jika ada orang yang datangImpaired social interaction (Hambatan
kerumah dikarenakan terlaluinteraksi social) -00052 halaman 321.
sibuk dengan kegiatan sekolah
sehingga mengalami kelelahan
dan jarang utuk keluar rumah.
Menurut Ny, U, Nn. D jarang
terlihat
berkumpul

bermain

atau

dengan

teman-

teman sebayanya.
Menurut Ny. U,

kadang-

kadang saat teman- temannya


bermain kerumah, Nn. D tidak
akan berkomunikasi jika tidak
diajak bicara terlebih dulu
DO:
Nn. D tidak pernah terlihat keluar
rumah.
Jika ada tamu yang datang Nn. D
lebih memilih di

26

dalam kamar daripada menemui


tamu yang datang.
Nn. D menutup diri jika tidak ajak
ngobrol duluan.
2

DS:

Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny. U

Ny. U mengatakan 2 bulan yang

di keluarga Tn. Y.

lalu melakukan operasi kista


yang ke dua dengan ukuran
kista

sebesar

cm.

Yang

Domain 12 (Comfort/Kenyamanan)

pertama dilakukan pada 2 tahunKelas

(Physical

Comfort/Kenyamanan fisik)

yang lalu.

Ny. U mengatakan pada saatChronic pain (Nyeri kronis) - 00133


menstruasi ketika remaja Ny. Uhalaman 471.
sering
obatan
feminax,

mengkonsumsi
anti

nyeri

asam

obatseperti

mefenamat.

Menstruasi Ny. U tidak teratur


dan dianggap sepele.
Ny. U mengatakan nyeri hebat
pada saat menstruasi dengan
skala 7.
DO:
Pada saat dilakukan pengkajian
ketika di palpasi pada bagian
uterus, Ny. U kesakitan.

27

DS:
Ny.

mengeluh

mempunyai

anaknya

kebiasaan

sering

membeli jajanan di warung seperti


membeli snack. Anaknya juga
kurang suka makan sayuran
Risk-prone health behavior (Perilaku
kesehatan cenderung berisiko) pada
dan

Ny.

membuat

berusaha

anaknya

untukAn. R di keluarga Tn. Y.

menyukai

sayuran untuk dikonsumsi.


DO:
Domain: 1 (Health Promotion/Promosi
Saat An. R disuapi makanan
Kesehatan)
dengan sayuran, An. R menolak
Kelas
2:
Health
Management
malah membeli snack.
(Manajemen Kesehatan).
Risk-prone health behavior (Perilaku
kesehatan cenderung berisiko) - 00188
halaman 160.

28

DS:

Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada

Tn. Y dan Ny. U mengatakan

Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.

pusing.
Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U Domain: 1 (Health Promotion/Promosi
meminum

obat

hipertensinyKesehatan)
Kelas
2:
Health
Management
tidak selalu habis, hanya jika
(Manajemen Kesehatan).
merasa sakit saja dan jika sudah
Noncompliance (Ketidakpatuhan) sembuh, obatnya sudah tidak di
00079 halaman 165.
minum lagi. Kadang meskipun
sakit tidak minum obat tapi
minum jamu.
Ny. U mengatakan Tn. Y dan Ny.
U

jika

tidak

terlalu

patuh

terhadap resep obat yang di


berikan oleh dokter. Menurut
Ny. U obat yang seharusnya di
minum sebelum makan tetapi
oleh Tn. Y dan Ny. U di minum
setelah

makan

bersamaan

dengan obat yang lain.


Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U
juga tidak patuh dalam

29

meminum

obatnya.

Yang

seharusnya obatnya satu di bagi


dua tetapi Tn. Y dan Ny. U
menjadikannya satu. Menurut
Ny. U obatnya terlalu kecil
sehingga

susah

untuk

membaginya.
DO:
Tekanan darah Tn. Y dan Ny. U
(140/100 mmHg).
Obat-obatan yang di konsumsi
oleh

Tn.

dan

Ny.

kebanyakan belum habis dan


masih banyak. Terdapat macammacam jamu yang di konsumsi
Tn. Y dan Ny. U.
Tn. Y dan Ny. U menunjukkan
sebagian obat yang di konsumsi
dengan

bentuk

obat

yang

beragam mulai obat yang paling


kecil

sampai

obat

yang

bentuknya besar.
Scoring
Impaired social interaction (Hambatan interaksi social) pada Nn. D di
keluarga Tn. Y.
No.

Kriteria

Bobot

Nilai

30

Pembenaran

1. Sifat

masalah:

2/3 x 1= 2/3 Nn.

tidak

akan

mau

dengan

orang

ancaman

berkomunikasi

kesehatan

lain tanpa diajak berkomunikasi


terlebih
dahulu

sehingga

membuat

hubungan silaturahmi dengan


orang

disekitarnya

sedikit

terhambat.
2. Kemungkinan
masalah

1/2 x 2= 1

dapat

Keluarga bisa berupaya untuk


menganjurkan Nn, D mengikuti

diubah: sebagian

kegiatan karang taruna atau


kegiatan disekolah seperti OSIS
untuk meningkatkan interaksi
dan

komunikasi

dengan

lingkungan di sekitarnya.
3. Potensial
masalah

1/3 x 1= 1/3 Sejak kecil Nn. D tidak terbiasa

untuk

untuk

dicegah: rendah

banyak

berkomunikasi
orang

dengan

kecuali

pada

keluarganya (ayah, ibu dan adik)


4. Menonjolnya

1/2 x1= 1

Semakin bertambahnya usia dan

masalah:

ada

pergaulan,

masalah

tapi

diharuskan untuk berkomunikasi

tidak perlu segera

dengan orang-orang disekitarnya

ditangani
Jumlah

Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny. U di keluarga Tn. Y.

31

nantinya

Nn.

No.

Kriteria

1. Sifat

Bobot Nilai

masalah:

Pembenaran

3/3 x 1 = 1 Nyeri yang sudah lama diderita

Tidak sehat

Ny.

dapat

menjadi

ketidaknyamanan pada Ny. U,


sehingga merupakan

keadaan

yang tidak sehat bagi keluarga.


2. Kemungkinan
masalah

2/2 x 2 = 1 Gejala

dapat

dapat

segera

ditangani dengan menggunakan

diubah:
Mudah

cara tradisional dan sederhana.

3. Potensial
masalah

nyeri

3/3x 1 = 1

untuk

Keluarga Tn. Y cukup mampu


untuk melaksanakan.

dicegah:
Tinggi
4. Menonjolnya
masalah:
Masalah
harus

2/2x 1 = 1

Keadaan

ekonomi

keluarga

cukup memadai, sehingga Ny. U


berat

tidak kesulitan untuk pergi ke

segera

pusat kesehatan terdekat. Ny. U

ditangani

menyadari nyeri dapat menjadi


ketidaknyamanan bagi Ny. U,
sehingga

Ny.

berusaha

mencari pengobatan.
JUMLAH

Risk-prone health behavior (perilaku kesehatan cenderung berisiko) pada An.


R di keluarga Tn. Y.
No.

Kriteria

Bobot

Nilai

32

Pembenaran

1. Sifat

masalah:

2/3 x 1 = 2/3

Bersifat ancaman kesehatan

ancaman

karena

kesehatan

ditangani nutrisi anak tersebut


tidak

jika

tidak

seimbang

segera

dan

akan

berisiko terserang penyakit.


2. Kemungkinan
masalah

1/2 x 2 = 1

dapat

Dengan diberikannya edukasi


tentang gizi dan menyiapkan

diubah:

makanan yang baik untuk

Sebagian

anak, keluarga bisa berupaya


untuk
meningkatkan gizi anaknya
agar

bisa

seimbang

dan

membuat anak mau makan


dirumah.
3. Potensial
masalah

2/3 x 1 = 2/3

untuk

Setelah diberi saran Tn. Y dan


Ny.

dicegah: Cukup

akan

melakukan

perubahan

dalam

pola

penyajian

makanan

agar

anaknya mau makan dengan


makanan gizi yang seimbang

4. Menonjolnya

2/2 x 1 = 1

masalah:
Masalah

berat

Apabila

ada

salah

satu

keluarga

yang

sakit

maka

keluarga

harus ditangani

langsung

membawanya ke pelayanan
kesehatan terdekat.

JUMLAH

2 4/3

Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.


33

No.

Kriteria

1. Sifat

Bobot

masalah:

Nilai

Pembenaran

2/3 x 1 = 2/3 Tn. Y dan Ny. U sering

Ancaman

mengalami

kesehatan

masalah

pusing
bersifat

sehingga
ancaman

kesehatan.
2. Kemungkinan
masalah

1/2 x 2 = 1 Jika Tn. Y dan Ny. U dalam

dapat

beraktifitas diimbangi dengan

diubah:
Sebagian

gizi

yang

seimbang

dan

istirahat yang cukup. Maka


kemungkinan masalah dapat
diubah sebagian.

3. Potensial
masalah

1
untuk

1/3 x 1 =

Setelah diberi saran Tn. Y

1/3

dan Ny. U akan melakukan

dicegah: Rendah

perubahan dalam istirahat yang


cukup.

4. Menonjolnya

1/2x 1 = Apabila

masalah:
Ada
masalah
tetapi

tidak

perlu

segera

Tn.

merasa

kelelahan, hal yang dilakukan


Tn. S adalah berolah raga
dipagi

hari

setelah

shalat

subuh.

ditangani.
Jumlah

1 8/6

B Diagnosa
Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny. U di keluarga Tn. Y.
Impaired social interaction (Hambatan interaksi social) pada Nn. D di
keluarga Tn. Y.
Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.

34

Risk-prone health behavior (perilaku kesehatan cenderung berisiko) pada An.


R di keluarga Tn. Y.

35

C Intervensi
Nama kepala keluarga : Tn. Y
Alamat
No. Diagnosis

: Komplek TNI AL Sedati Sidoarjo


NOC

Keperawatan
Komunitas

36

Sasaran

NIC

1.

Chronic
(Nyeri

painNOC:

Pain

Control

kronis)(kontrol nyeri).

pada Ny. U di
keluarga Tn. Y.

keperawatan dalam 1 kali


kunjugan rumah keluarga
dengan waktu kurang lebih
jam,

NIC

Pain

management

(manajemen nyeri)

Setelah dilakukan tindakan

Ny. U

maka

keluarga

Kegiatan :
* Mengenal masalah kesehatan
setiap anggotanya.
Ny. U mengetahui tentang faktor

mampu mengenal masalah

yang

kesehatan

memperburuk nyeri.

setiap

anggotanya

dengan

indikator :

atau

Ny. U mengetahui penggunaan


teknik non analgesik seperti

Mengetahui

langkah-

kompres

air

hangat

pencegahan

(Berdasarkan hasil penelitian

nyeri kronis. (Dari 2 ke

Khusniyah (2011) disebabkan

4).

dengan dilakukannya kompres

langkah

Mengetahui

terapi

analgesic

non
yang

dianjurkan oleh perawat


atau petugas kesehatan.
(Dari 2 ke 3).

hangat dapat otot-otot yang


tegang dapat rilek, mengurangi
nyeri

hebat

pada

nyeri

menstruasi. Kemudian dengan


dilakukannya kompres tersebut
selain merelaksasi otot juga

Keterangan:
1=

meningkatkan

mampu melebarkan pembuluh

tidak

pernah

menunjukkan

darah dan meningkatkan aliran


darah

local),

terapi

(untuk mengurangi

2= jarang menunjukkan

37

music

38

3=

kadang

kadang

menunjukkan

kecemasan

dan

depresi,

menghilangkan

4= sering menunjukkan
5= selalu menunjukkan

nyeri,

menurunkan tekanan darah dan


menurunkan frekuensi denyut
jantung (Potter, 2002). Musik
yang dipilih pada umumnya
musik

Halaman 390.

lembut

seperti

dan

teratur,

instrumentalia

atau

musik klasik Mozart (Erfandi,


2009 dalam Farida, 2010)).
Ny. U mengetahui cara untuk
mengurangi faktor-faktor yang
memicu/meningkatkan
pengalaman
kelelahan

nyeri
dan

seperti
monoton

misalnya, 2 jam duduk terlalu


lama akan menimbulkan rasa
nyeri.
Mengevaluasi

Ny.

mengenal

dan

dengan
mengerti

terhadap tindakan yang akan


dipilih.

Halaman 285.

39

40

D. Implementasi
No.

1.

Waktu dan

Tindakan

Tempat

Keperawatan

Selasa,
24 November 2015

Mendatangi
keluarga

Respon Keluarga

rumahNy. U dan Nn. R menjawab

Tn.

dansalam

mengucapkan salam

Pukul 16.00 WIB


Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
Selasa,
24 November 2015

Mengingatkan

kontrakKeluarga

dan tujuan

kooperatif

dan

menyetujui kontrak yang


ditentukan

Pukul 16.05 WIB


Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
Selasa,
24 November 2015

Menanyakan

kepadaTn.

mengatakan

keluarga Tn. S tentangkeluarganya dalam kondisi


kondisi kesehatan saatsehat saat ini tetapi Ny. U

Pukul 16.10 WIB ini

dalam kondisi pusing.

Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
Selasa,
24 November 2015

Mengecek

kolesterol,Tn. Y dan Ny. U kooperatif.

gula darah, asam urat


pada Tn. Y dan Ny. U.

Pukul 16.15 WIB


Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.

41

Selasa,
24 November 2015

Mendiskusikan bersamaNy. U dapat mengerti dan


Ny. U dalam mengenalmengenal
faktor

yangyang

Pukul 16.30 WIB meningkatkan


Di ruang tamu

semua

faktor

meningkatkan

dan

ataumemperburuk nyeri pada

memperburuk nyeri

keluarga Tn. Y. seperti

cemas,

reaksisaat

kurang

tidur

dan

emosi, gelisah, ancaman,cemas.


lingkungan, takut
Selasa,
24 November 2015

Mendiskusikan bersamaNy. U mengerti kegunaan


Ny. U dalam mengenalteknik non analgesik seperti
penggunaan teknik nonkompres air hangat dan

Pukul 16.35 WIB analgesik


Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
Selasa,
24 November 2015
Pukul 16.40 WIB
Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.

sepertiterapi musik

kompres air hangat dan


terapi music.
Mendiskusikan bersamaNy. U mengerti dan dapat
Ny. U dalam mengenalmenyebutkan
cara mengurangi faktor-mengurangi
faktor

cara
factor-faktor

yangyang dapat memicu nyeri

memicu/meningkatkan seperti duduk terlalu lama


pengalaman nyeri sepertidan

pada

kelelahan dan monotonberlebih.


misalnya, 2 jam duduk
terlalu

lama

akan

menimbulkan rasa nyeri.

42

saat

aktifitas

Selasa,
24 November 2015
Pukul 16.45 WIB
Di ruang tamu

Mengevaluasi

Ny.

UNy. U dapat mengenal dan

dengan mengenal danmengerti


mengerti

terhadaptindakan

tindakan

yang

dipilih.

kegunaan
terapi

non

akananalgesik setelah berdiskusi


tentang faktor-faktor yang
memicu atau meningkatkan

keluarga Tn. Y.

pengalaman nyeri seperti

pada saat kurang tidur,


cemas, kompres air hangat
dan terapi music, duduk
terlalu lama dan pada saat
aktifitas berlebih.
Selasa,
24 November 2015

Menyimpulkan

Keluarga

Tn.

akan

pertemuan

berusaha menjaga Ny. U


agar nyerinya tidak kambuh

Pukul 16.50 WIB

setelah ia mengerti tentang


factor factor yang dapat

Di ruang tamu

meningkatkan

keluarga Tn. Y.

nyeri

dan

terapi non analgesik yang


dapat dilakukan.

Selasa,
24 November 2015

Mengakhiri

pertemuanKeluarga

Tn.

juga

dan mengucapkan terimamengucapkan terima kasih


kasih.

telah mengunjungi rumah

Pukul 16.55 WIB

mereka

Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
D Evaluasi

43

No. Tanggal/waktu

Evaluasi

1.

S: Ny. U mengatakan akan menggunakan langkah-

24 November
2015.
Pukul 17.10.

langkah pencegahan nyeri kronis dengan cara


menggunakan kompres air hangat dan mendegarkan
music agar tidak terjadi nyeri dan nyerinya hilang.
O: Mengentahui langkah-langkah pencegahan nyeri
kronis. (Dari 2 ke 4) dan mengetahui terapi non
analgesic yang dianjurkan oleh perawat atau
petugas kesehatan. (Dari 2 ke 3).
A: Tujuan tercapai.
P: Intervensi dihentikan dan lanjutkan tugas keluarga
untuk mengambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat bagi keluarga.

44

BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan.
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi
musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran.
Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan
memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi
musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin
kita capai.
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu, proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel - sel dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama
sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki kerusakan
pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi
yang diharapkan untuk memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan
juga membutuhkan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.

Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, disarankan untuk
mampu melakukan pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi yang
tepat untuk memberikan perawatan asuhan keluarga yang tepat sasaran.

45

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, D. 2000. Efek Mozart Untuk Anak-anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Judha, M., Sudarti, & Fauziah, A. 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. Ketermpilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
praktik vol 2. Jakarta: EGC.
Surilena. 2008. Pengaruh Musik Klasik Pda Kecerdasan Anak. Dipetik November
28, 2015, dari www.pdfqueen.com/pdf/hu/hubungan-memori-dan-visual.

46

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

Pengkajian
Hari
Tanggal
Jam
Keperluan

: Kamis
: 08 Oktober 2015
: 16.00
: Mengkaji semua anggota keluarga Tn. Y

47

Implementasi dan Evaluasi


Hari

: Selasa

Tanggal

: 24 November 2015

Jam

: 16.00

Keperluan

: Melakukan tindakan keperawatan pada Ny. U serta

mengevaluasi hasilnya dan melakukan pengecekan gula darah, kolesterol,


asam urat.

48

S-ar putea să vă placă și