Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Nyeri adalah pengalaman sensori emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan aktual atau potensial (Tamsuri, 2006). Untuk
mengatasi rasa nyeri dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu metode non-farmakologis yang dapat diberikan adalah
teknik distraksi (Suzannec, 2001).
Nyeri kronik yaitu nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan, hilang
timbul atau terus menerus, tanda respons parasimpatis, penderita depresi
sedangkan keluarga lelah.
Teknik distraksi adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada sesuatu yang lain sehingga kesadaran klien
terhadap nyerinya berkurang. Salah satu distraksi yang efektif adalah musik
karena terbukti menunjukkan efek yaitu mengurangi kecemasan dan depresi,
menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan darah dan menurunkan frekuensi
denyut jantung (Potter, 2002). Musik yang dipilih pada umumnya musik
lembut dan teratur, seperti instrumentalia atau musik klasik Mozart (Erfandi,
2009 dalam Farida, 2010).
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa musik klasik Mozart dan
musik kesukaan pilihan klien dapat menurunkan intensitas nyeri. Penelitian
menarik datang dari Mitchell tahun 2006 yang melakukan perbandingan antara
musik relaksasi dengan musik kesukaan terhadap persepsi nyeri pada 20 orang
pria dan 34 wanita yang berusia 18-51 tahun dimana didapatkan hasil bahwa
musik kesukaan merupakan terapi yang efektif untuk mengurangi persepsi
nyeri (Copley,J., 2011).
Kompres hangat menurut menurut Sylvia A price (2005) adalah
memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan
menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah lokal.
B Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah, sebagai berikut:
1 Bagaimana konsep dasar dari kompres hangat?
2 Bagaimana konsep dasar dari terapi musik?
3 Bagaimana konsep dasar dari tidur?
1
C Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah, sebagai berikut:
1 Mengetahui konsep dasar dari kompres hangat
2 Mengetahui konsep dasar dari terapi musik
3 Mengetahui konsep dasar dari tidur
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A Kompres air hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan pada radang
persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Kusyati, 2006).
Beberapa penelitian mengenai manajemen nyeri dengan tindakan
nonfarmakologi salah satunya terapi pemberian kompres hangat. Terapi
dengan kompres hangat dipercaya secara sederhana dapat mengurangi rasa
nyeri pada seseorang yang mengalami kolik renal dan beberapa penyakit nyeri
kronik lainnya. (Judha, Sudarti, & Fauziah, 2012).
Pemberian kompres hangat dapat menimbulkan efek hangat serta efek
stimulasi kutaneus berupa sentuhan yang dapat menyebabkan terlepasnya
endorphin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri (Runiari & Surinati,
2012). Kompres hangat juga akan menghasilkan efek fisiologis untuk tubuh
yaitu efek vasodilatasi, peningkatan metabolisme sel dan merelaksasikan otot
sehingga nyeri yang dirasa berkurang (Potter & Perry, 2006).
Sedangkan kompres hangat menurut menurut Sylvia A price (2005) adalah
memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan
menggunakan cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan
meningkatkan aliran darah lokal. Lebih lanjut dijelaskan oleh Gabriel F.J
(1998) bahwa kompres hangat bertujuan, (1) melebarkan pembuluh darah dan
memperbaiki peredaran daerah di dalam jaringan tersebut; (2) pada otot, panas
memiliki efek menurunkan ketegangan; dan (3) meningkatkan sel darah putih
secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh
darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan
tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 di dalam darah akan meningkat
sedangkan pH darah akan mengalami penurunan.
B Terapi musik
Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik oleh
seseorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual. Dalam kedokteran, terapi
3
melakukan
menyanyikan lagu atau mendengarkan musik. Musik yang sejak awal sesuai
dengan suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik. (Elsevier,
2010).
Musik dan nyeri mempunyai persamaan penting yaitu bahwa keduanya
bisa digolongkan sebagai input sensor dan output. Sensori input berarti bahwa
ketika musik terdengar, sinyal dikirim keotak ketika rasa sakit dirasakan. Jika
getaran musik dapat dibawa kedalam resonansi dekat dengan getaran rasa
sakit, maka persepsi psikologis rasa sakit akan diubah dan dihilangkan
(Journal of the American Association for Musik Therapist, 1999 dalam Harefa,
dkk, 2010).
Secara umum, beberapa jenis musik klasik (Beethoven & Mozart)
dianggap memiliki dampak yang relatif universal oleh sebagian besar orang.
Musik-musik tersebut memiliki kesan dan dampak psikofisik yang relatif
sama, seperti menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung membuat detak
nadi bersifat konstan, memberi dampak menenangkan, dan menurunkan stres.
Oleh karena itu, perlu pertimbangan rentang waktu tampilan musik, taraf usia
perkembangan, dan latar belakang budaya yang ada. Selain itu, sertai pula
dengan aktivitas motorik yang sesuai dan asosiasikan dengan kasih sayang dan
estetika.
Orang
yang
pernah
mendengar
musik
Mozart
(Klasik)
dan
perbedaan ini. Menurut Rachmadi (2007) musik Bach adalah musik yang
sangat kompleks, jika dibahas bisa tidak habis-habis dari segi pengertian
(meaning), teknik musik, atau strukturnya. Sebaliknya, ada suatu lelucon
mengenai musik Mozart, orang awam dapat mengagumi Mozart meskipun
tidak mengetahui alasannya. Hal ini dapat terjadi karena musik klasikal
mendasarkan teknik komposisinya dalam prinsip estetika rasionalis yang
melihat keindahan didalam keseimbangan, kemurnian, dan kesederhanaan.
Jika musik Barok banyak menggunakan lagu tambahan yang mengiringi lagu
lain dan polyphony, musik Klasikal mulai mengarah pada penggunaan teknik
harmoni atau homophony yang lebih mudah dicerna, satu melodi yang diiringi
oleh suara lain.
Menurut Campbell (2000) music Mozart memiliki keungulan akan
kemurnian dan kesederhanaan bunyi-bunyi yang dimunculkannya, irama,
melodi, dan frekuensi tinggi pada music Mozart merangsang dan memberi
daya pada daerah-daerah kreatif dan motivasi dalam otak. Music karya Mozart
memberi rasa nyaman tidak hanya ditelinga tetapi di jiwa juga yang
mendengarkannya. Mendengar music Mozart serasa ada yang menyertainya.
Music Mozart sesuai dengan pola sel otak manusia, karena music Mozart
begitu bervariasi dan kaya akan nada-nada dari lembut hingga keras, dari
lambat sampai cepat (Surilena, 2008).
C Tidur
1 Pengertian tidur
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia,
karena dalam tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat
mengembalikan kondisi seseorang pada keadaan semula, dengan begitu,
tubuh yang tadinya mengalami kelelahan akan menjadi segar kembali.
Proses pemulihan yang terhambat dapat menyebabkan organ tubuh tidak
bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang kurang tidur akan
cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi. (Ulimudiin, 2011).
Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur buruk dapat
mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak
fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, daya
tahan tubuh menurun dan ketidakstabilan tanda-tanda vital. Dampak
5
psikologis meliputi depresi, cemas dan tidak konsentrasi (Potter & Perry,
2
2010).
Jenis Tidur
Setiap malam seseorang mngalami dua jenis tidur yang berbeda
dan saling bergantian yaitu: tidur (Rapid-Eye Movement) dan non REM
(Non RapidEye Movement). (Rafknowledge, 2004).
a Tidur REM
Tidur REM (rapid eye movement) terjadi disaat kita bermimpi hal
tersebut ditandai dengan tingginya aktivitas mental, dan fisik. Ciricirinya antara lain; detak jantung, tekanan darah, dan cara bernapas
sama dengan yang dialami saat kita terbangun. Masa tidur REM kirakira dua puluh menit dan terjadi selama empat sampai lima kali dalam
b
sehari.
Tidur Non-Rem
Tidur non-REM memiliki empat tingkatan. Selama tingkatan
terdalam berlangsung (3 dan 4), orang tersebut akan cukup sulit
dibangunkan. Beranjak lebih malam, status tidur non-REM semakin
ringan.Pada tingkat 4, tidur serasa menyegarkan/meguatkan.Selama
periode ini, tubuh memperbaiki dirinya dengan menggunakan hormon
yang dinamakan somastostatin.Ilmuwan mendefinisikan bahwa tidur
yang terbaik adalah tidur yang mengalami perpaduan tepat antara
kesehatan tubuh Anda, dimana posisi tidur yang seperti itu dapat
memberikan kesegaran saat Anda bangun dari tidur. (Artikel, 2013).
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A Pengkajian
Melakukan pengkajian pada hari kamis, tanggal 08 Oktober 2015, jam
16.00 WIB.
1 Identitas umum
Identitas kepala keluarga
Nama
: Tn. Y
Umur
: 44 Tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: STM
Pekerjaan
: TNI AL
7
Alamat
: Komplek TNI AL Sedati Sidoarjo
Nomor Telepon : 081219091XXX
Bahasa Sehari-hari
: Jawa, Indonesia
Jarak yankes terdekat
: 3 KM
Alat Transportasi
: Mobil atau sepeda motor
Komposisi keluarga
No
Terakhir
KK
aan
gizi
1.
Tn. Y
(TD,
Kepala 44 thn L
Jawa
STM
TNI
Status
Imunis
S,asi
P)
Dasar
TB: 168TD:
Lengka
rumah
cm
BB:
140/100 p
mmHg.
tangga
75 kg
N:
84
x/menit.
RR:
18
x/menit.
S: 36,7C.
2.
Ny. U Ibu
43 thn P
Jawa
rumah
SMA
Lengka
tangga kg.
140/100 p
BB: 160
mmHg.
cm
N:
84
tangga
x/menit.
RR:
18
x/menit.
S: 36,7C.
3.
Jawa
SMP
Lengka
cm
120/70 p
BB: 48
mmHg.
kg
N:
84
x/menit.
RR:
20
x/menit.
S: 36C.
4.
Jawa
TK
Siswi
TB: 130TD:
Lengka
cm
110/70 p
BB: 35
mmHg.
kg
N:
110
x/menit.
RR:
20
x/menit.
S:
36,5C.
Genogram
Th. 2011
Faktor Usia
Th. 2003
Diabetes Mellitus
Keterangan:
= Laki-laki meninggal dunia
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien penderita kista
= Tinggal serumah
Tipe keluarga
10
11
sehari-hari.
Pendapatan
suami
Rp.
4.000.000-,/bln.
Tn.Y
kadang-kadang berolahraga seperti jogging, bersepeda. Nn. D anak ke1 jarang main karena sibuk dengan sekolahnya. Anak ke-2 juga sering
keluar pada sore hari bermain bersama anak seumurannya. Pada saat
tertentu keluarga juga mengadakan rekreasi kalau ada waktu luang,
biasanya 1 bulan sekali.
2
12
14
15
Kamar
tidur
16
Teras
T
V
Kamar
tidur
Ruang
makan
Ruang
tamu
Toilet
Dapur
Kamar
tidur
Temp
at
jemur
an
JALAN
Denah rumah
U
B
T
S
Keterangan:
= Pintu
Ukuran rumah 6x14 m2
17
T
V
dan
perlu
biaya
perawatan
rumah
sakit
keluarga
biasanya
mengambil
keputusan,
Tn.
terlebih
dahulu
Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada setiap anggota yaitu
seperti makanan, kasih sayang, perhatian, berkumpul bersama
keluarga, dll. Keluarga tampak senang dan akrab satu sama lain,
sehingga tidak ada salah satu anggota yang dikucilkan atau terjadinya
konflik. Orang tua memantau anak-anaknya untuk bersekolah lebih
tinggi. Orang tua menjaga dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
Fungsi sosialisasi
Ny. U selalu memantau kegiatan anaknya seperti belajar dan
bersikap sopan santun kepada sekitar lingkungannya. Jika ada salah
satu anggota yang salah, Ny. U menegur. Jika perlu dia memarahinya,
tetapi tidak berlebihan, terkadang juga Nn. D jarang keluar rumah
sehingga selama berinteraksi dan komunikasinya kurang. Orang tua
tetap selalu memperhatikan sikap anaknya, jika anak sudah mampu
untuk melakukan sendiri maka Ny. U hanya mengingatkatkan saja.
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga mempunyai kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan
apabila merasa perlu, misalnya bila ada salah satu anggota yang sakit
seperti sakit kepala, panas tinggi, dan batuk biasanya membeli obat di
warung, di kompres agar panas bisa turun jika masih belum kunjung
sembuh keluarga akan pergi ke Rumkital dr. Soekantyo Jahja, Juanda
Sidoarjo.
Fungsi reproduksi
Jumlah anak 2 orang, 2 wanita. Jarak anak 1 ke 2 9 tahun, dan ibu
mengikuti KB spiral.
Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan Tn.
Y dalam 1 bulan 4 juta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
sisanya di tabung.
Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek
Ibu mengatakan tidak ada masalah yang berat selama ini.
Stressor jangka panjang
Menurut keluarga, stressor jangka panjang tidak ada. Menurut
keluarga, bila ada masalah, mereka menyelesaikannya dengan pelanpelan, tidak usah di buat stress.
19
3x sehari
Pola Minum 2 L
Ny. U
Nn. D
An. R
3x sehari
4x sehari
3x sehari
3L
1L
1L + minum
es
Istirahat
6 jam
8 jam
9 jam
14 jam
BAK
1L
1,5 L
2L
2,5 L
BAB
1x sehari
1x sehari
1x sehari
1x sehari
Kebersihan
Diri
Mandi 2-3x
Mandi 2x sehariMandi 2x
Mandi 2x
sehari (pagi, (pagi dan sore) sehari (pagi dan sehari (pagi
sore dan saat
sore)
pulang kerja)
20
dan sore)
Olahraga
Kadang-
Jarang
Jarang
Jarang
kadang
berolahraga.
berolahraga.
berolahraga.
berolahraga
seperti
jogging,
bersepeda.
Spiritual
Tn. Y dan Ny. U mengatakan jarang beribadah di masjid ketika tidak
hari besar dan tidak pernah tertinggal shalat 5 waktu. Tn. Y beribadah di
masjid jika sholat jumat dan hari besar.
Psikososial
Keadaan emosi keluarga saat ini baik. Tidak mengalami konflik dalam
keluarga namun interaksi dengan tetangga sekitar juga sangat baik.
Faktor resiko masalah kesehatan
Pada saat menstruasi ketika remaja Ny. U sering mengkonsumsi
obat-obatan anti nyeri seperti feminax, asam mefenamat. Menstruasi Ny. U
tidak teratur dan dianggap sepeleh. Kista adalah penyakit genetic, yang
dikhawatirkan akan menurun pada anak Ny. U yaitu Nn. D yang berumur
17 tahun sudah menstruasi dan An. R yang berumur 8 tahun belum
menstruasi. Akan tetapi Ny. U telah menghimbau ketika menstruasi tidak
mengkonsumsi obat-obatan, ketika nyeri perut pada saat menstruasi.
Tn. Y dan Ny. U sering mengeluh pusing karena memiliki riwayat
hipertensi. An. R sering jajan sembarangan, yang dikhawatirkan ketika
alerginya kambuh.
Pemeriksaan fisik
No.
Komponen
Tn. Y
Ny. U
21
Nn. D
An. R
1.
Kepala
Rambut hitam,Rambut
Rambut
Rambut hitam,
pendek, bersih,hitam,
hitam,
pendek,
tidak
pendek,
bersih,
adapendek,
kelainan
bersih,
tidakbersih,
tidak
tidakada kelainan
Mata
Sklera
tidakSklera
tidakSklera
tidakSklera
ikterus,
ikterus,
Konjungtiva
tidak
ikterus,
tidak
ikterus,
tidak
adatidak
peradangan,
adatidak
peradangan,
adatidak
peradangan,
ada
peradangan,
3.
Telinga
Bersih,
tidakBersih,
tidakBersih,
tidakBersih,
ada
ada
tidak
Hidung
Bersih,
ada
tidakBersih,
sekret,ada
tidak
Mulut
sekret,ada
ada luka
tidakBersih,
sekret,ada
adatidak
kelainan
Lidahnya
bersih,
tidakBersih,
adatidak
kelainan
5.
ada luka
Lidahnya
sekret,
adatidak
kelainan
ada
kelainan
tidak ada
stomatitis,
tidak
caries.
tidak
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
caries.
caries.
caries,
22
6.
Leher dan
Tenggorokan
Nyeri
Nyeri tekan
Nyeri tekan
(-),
(-),
(-),
pembesaran
pembesaran
pembesaran
(-),
pembesaran
tiroid
dan tiroid
dan tiroid
dan tiroid
tidak
ada,
tidak ada,
tidak ada,
tidak ada,
kesulitan
kesulitan
kesulitan
kesulitan
ada.
ada.
ada.
Pergerakan
Pergerakan
Pergerakan
ada
kelainan,
lapisan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
kelainan,
kelainan,
kelainan,
ronchi
mengi (-),
stridor
ronchi (-),
ronchi (-),
mengi (-),
mengi (-),
mengi (-),
stridor (-),
stridor (-),
tidak ada alat tidak ada alat tidak ada alat tidak ada alat
bantu
pernafasan.
8
Jantung
bantu
bantu
bantu
pernafasan.
pernafasan.
pernafasan.
Abdomen
murni
Tidak
nyeri
murni
murni
Tidak ada
Tidak ada
tidak
pergeseran
abdomen
23
nyeri tekan,
tidak ada
tidak ada
pergeseran
pergeseran
abdomen
abdomen
10
Ekstermitas
Tidak
Tidak ada
Tidak ada
kelainan,
kelainan,
kelainan,
pergerakan
pergerakan
pergerakan
bebas, tidak
bebas, tidak
ada cedera
ada cedera
ada cedera
kelainan,
pergerakan
11
Kulit
ada cedera
kulit sawo
kulit sawo
tanda
infeksi,
ada
turgor baik
12
Kuku
Panjang,
bersih,
BB
75 kg
14
TB
168 cm
15
Tanda Vital
ada bekas
ada jamur,
jamur, turgor
turgor baik
baik
Pendek,
Pendek, bersih
ada sianosis
13
ada tanda
Pendek,
bersih, tidak
ada sianosis
ada sianosis,
65 kg
48 kg
35 kg
160 cm
163 cm
130 cm
TD :
TD :
TD :
TD:
110/70
140/100mmhg 140/100mmhg 120/ 70 mmhg
mmHg.
N : 84x/menit N : 84x/menit N : 84 x/menit
N:
110
RR
:
RR :
RR :
x/menit.
18x/menit
18x/menit
20x/menit
RR:
20
x/menit.
S: 36,5C.
24
16
Kesimpulan
Saat di kaji,
Saat di kaji,
keadaan
pusing.
pusing, nyeri
tekan pada
abdomen
bagian bawah
Pemeriksaan
Harapan
Keluarga
Tgl pemeriksaan
Tn. Y
Ny. U
Laboratorium
24-11-2015
208 mg
174 mg
Asuhan
Asam Urat
24-11-2015
6,1 mg/dl
7,9 mg/dl
Cholestrol
24-11-2015
188 mg/dl
176 mg/dl
Keperawatan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi kesehatan
yang lebih efektif, sehingga anggota keluarga dapat mengerti dan
memelihara kesehatannya dengan baik.
Analisa Data
No
Analisa Data
Masalah Keperawatan
25
DS:
pemalu
dan
berinteraksi
susah
dengan
masyarakat.
Menurut
Ny.
dalam
Domain
(Role
Relationships/Hubungan peran)
Kelas 3 (Role Performance/Kinerja
peran)
bermain
atau
dengan
teman-
teman sebayanya.
Menurut Ny. U,
kadang-
26
DS:
di keluarga Tn. Y.
sebesar
cm.
Yang
Domain 12 (Comfort/Kenyamanan)
(Physical
Comfort/Kenyamanan fisik)
yang lalu.
mengkonsumsi
anti
nyeri
asam
obatseperti
mefenamat.
27
DS:
Ny.
mengeluh
mempunyai
anaknya
kebiasaan
sering
Ny.
membuat
berusaha
anaknya
menyukai
28
DS:
pusing.
Menurut Ny. U, Tn. Y dan Ny. U Domain: 1 (Health Promotion/Promosi
meminum
obat
hipertensinyKesehatan)
Kelas
2:
Health
Management
tidak selalu habis, hanya jika
(Manajemen Kesehatan).
merasa sakit saja dan jika sudah
Noncompliance (Ketidakpatuhan) sembuh, obatnya sudah tidak di
00079 halaman 165.
minum lagi. Kadang meskipun
sakit tidak minum obat tapi
minum jamu.
Ny. U mengatakan Tn. Y dan Ny.
U
jika
tidak
terlalu
patuh
makan
bersamaan
29
meminum
obatnya.
Yang
susah
untuk
membaginya.
DO:
Tekanan darah Tn. Y dan Ny. U
(140/100 mmHg).
Obat-obatan yang di konsumsi
oleh
Tn.
dan
Ny.
bentuk
obat
yang
sampai
obat
yang
bentuknya besar.
Scoring
Impaired social interaction (Hambatan interaksi social) pada Nn. D di
keluarga Tn. Y.
No.
Kriteria
Bobot
Nilai
30
Pembenaran
1. Sifat
masalah:
tidak
akan
mau
dengan
orang
ancaman
berkomunikasi
kesehatan
sehingga
membuat
disekitarnya
sedikit
terhambat.
2. Kemungkinan
masalah
1/2 x 2= 1
dapat
diubah: sebagian
komunikasi
dengan
lingkungan di sekitarnya.
3. Potensial
masalah
untuk
untuk
dicegah: rendah
banyak
berkomunikasi
orang
dengan
kecuali
pada
1/2 x1= 1
masalah:
ada
pergaulan,
masalah
tapi
ditangani
Jumlah
31
nantinya
Nn.
No.
Kriteria
1. Sifat
Bobot Nilai
masalah:
Pembenaran
Tidak sehat
Ny.
dapat
menjadi
keadaan
2/2 x 2 = 1 Gejala
dapat
dapat
segera
diubah:
Mudah
3. Potensial
masalah
nyeri
3/3x 1 = 1
untuk
dicegah:
Tinggi
4. Menonjolnya
masalah:
Masalah
harus
2/2x 1 = 1
Keadaan
ekonomi
keluarga
segera
ditangani
Ny.
berusaha
mencari pengobatan.
JUMLAH
Kriteria
Bobot
Nilai
32
Pembenaran
1. Sifat
masalah:
2/3 x 1 = 2/3
ancaman
karena
kesehatan
jika
tidak
seimbang
segera
dan
akan
1/2 x 2 = 1
dapat
diubah:
Sebagian
bisa
seimbang
dan
2/3 x 1 = 2/3
untuk
dicegah: Cukup
akan
melakukan
perubahan
dalam
pola
penyajian
makanan
agar
4. Menonjolnya
2/2 x 1 = 1
masalah:
Masalah
berat
Apabila
ada
salah
satu
keluarga
yang
sakit
maka
keluarga
harus ditangani
langsung
membawanya ke pelayanan
kesehatan terdekat.
JUMLAH
2 4/3
No.
Kriteria
1. Sifat
Bobot
masalah:
Nilai
Pembenaran
Ancaman
mengalami
kesehatan
masalah
pusing
bersifat
sehingga
ancaman
kesehatan.
2. Kemungkinan
masalah
dapat
diubah:
Sebagian
gizi
yang
seimbang
dan
3. Potensial
masalah
1
untuk
1/3 x 1 =
1/3
dicegah: Rendah
4. Menonjolnya
1/2x 1 = Apabila
masalah:
Ada
masalah
tetapi
tidak
perlu
segera
Tn.
merasa
hari
setelah
shalat
subuh.
ditangani.
Jumlah
1 8/6
B Diagnosa
Chronic pain (Nyeri kronis) pada Ny. U di keluarga Tn. Y.
Impaired social interaction (Hambatan interaksi social) pada Nn. D di
keluarga Tn. Y.
Noncompliance (Ketidakpatuhan) pada Tn. Y dan Ny. U di keluarga Tn. Y.
34
35
C Intervensi
Nama kepala keluarga : Tn. Y
Alamat
No. Diagnosis
Keperawatan
Komunitas
36
Sasaran
NIC
1.
Chronic
(Nyeri
painNOC:
Pain
Control
kronis)(kontrol nyeri).
pada Ny. U di
keluarga Tn. Y.
NIC
Pain
management
(manajemen nyeri)
Ny. U
maka
keluarga
Kegiatan :
* Mengenal masalah kesehatan
setiap anggotanya.
Ny. U mengetahui tentang faktor
yang
kesehatan
memperburuk nyeri.
setiap
anggotanya
dengan
indikator :
atau
Mengetahui
langkah-
kompres
air
hangat
pencegahan
4).
langkah
Mengetahui
terapi
analgesic
non
yang
hebat
pada
nyeri
Keterangan:
1=
meningkatkan
tidak
pernah
menunjukkan
local),
terapi
(untuk mengurangi
2= jarang menunjukkan
37
music
38
3=
kadang
kadang
menunjukkan
kecemasan
dan
depresi,
menghilangkan
4= sering menunjukkan
5= selalu menunjukkan
nyeri,
Halaman 390.
lembut
seperti
dan
teratur,
instrumentalia
atau
nyeri
dan
seperti
monoton
Ny.
mengenal
dan
dengan
mengerti
Halaman 285.
39
40
D. Implementasi
No.
1.
Waktu dan
Tindakan
Tempat
Keperawatan
Selasa,
24 November 2015
Mendatangi
keluarga
Respon Keluarga
Tn.
dansalam
mengucapkan salam
Mengingatkan
kontrakKeluarga
dan tujuan
kooperatif
dan
Menanyakan
kepadaTn.
mengatakan
Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
Selasa,
24 November 2015
Mengecek
41
Selasa,
24 November 2015
yangyang
semua
faktor
meningkatkan
dan
memperburuk nyeri
cemas,
reaksisaat
kurang
tidur
dan
sepertiterapi musik
cara
factor-faktor
pada
lama
akan
42
saat
aktifitas
Selasa,
24 November 2015
Pukul 16.45 WIB
Di ruang tamu
Mengevaluasi
Ny.
terhadaptindakan
tindakan
yang
dipilih.
kegunaan
terapi
non
keluarga Tn. Y.
Menyimpulkan
Keluarga
Tn.
akan
pertemuan
Di ruang tamu
meningkatkan
keluarga Tn. Y.
nyeri
dan
Selasa,
24 November 2015
Mengakhiri
pertemuanKeluarga
Tn.
juga
mereka
Di ruang tamu
keluarga Tn. Y.
D Evaluasi
43
No. Tanggal/waktu
Evaluasi
1.
24 November
2015.
Pukul 17.10.
44
BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan.
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi
musik. Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik terhadap pikiran.
Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan
memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi
musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin
kita capai.
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar dapat mempertahankan status
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu, proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel - sel dalam tubuh. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur terutama
sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat memperbaiki kerusakan
pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup, maka jumlah energi
yang diharapkan untuk memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu, orang yang mengalami kelelahan
juga membutuhkan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.
Saran
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, disarankan untuk
mampu melakukan pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi yang
tepat untuk memberikan perawatan asuhan keluarga yang tepat sasaran.
45
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, D. 2000. Efek Mozart Untuk Anak-anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Judha, M., Sudarti, & Fauziah, A. 2012. Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. Ketermpilan Dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
praktik vol 2. Jakarta: EGC.
Surilena. 2008. Pengaruh Musik Klasik Pda Kecerdasan Anak. Dipetik November
28, 2015, dari www.pdfqueen.com/pdf/hu/hubungan-memori-dan-visual.
46
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Pengkajian
Hari
Tanggal
Jam
Keperluan
: Kamis
: 08 Oktober 2015
: 16.00
: Mengkaji semua anggota keluarga Tn. Y
47
: Selasa
Tanggal
: 24 November 2015
Jam
: 16.00
Keperluan
48