Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PEMBIMBING
PRESENTAN
ADE IRMA YOETICEA
030.98.002
OPONEN
YESSICA WILANDA
SUSANTI
MELLYA SESWITA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Abortus imminens ialah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan , 20 minggu dangan BB janin , 500gr tanpa diseratai dengan adanya
pembukaan serviks
Abortus imminens
Abortus insipiens
Abortus inkompletus
Abortus kompletus
2. Abortus provokatus
Abortus medicalis
Abortus kriminalis
B. ETIOLOGI
Pada kehamilan muda, abortus tidak jarang didahului oleh kematian janin,
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya abortus adalah sebagai berikut :
1. hasil konsepsi
kelainan perkembangan dapat dipengaruhi oleh faktor endogen
seperti kelainan kromosom ( trisomi dan popiplidi)
2. fakor ibu antara lain :
Infeksi
Penyakit kronis
Gangguan endokrin
Kelainan darah
Pengarug obat-obatan
Faktor lingkungan
Faktor imunologis
Trauma fisik
C. PATOFISIOLOGI
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis kemudian
diikuti dengan adanya nekrosis jaringan yang menyebabkan hasil konsepsi
terlepas dan dianggap sebagai benda asing di dalam uterus, kemudian uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan,
8 minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis
belum menembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan 8-14 minggu villi
korialis menembus desidua secara mendalam, sehingga umumnya placenta
tidak dapat dikeluarkan dengan sempurna dan perdarahan lebih banyak. Pada
kehamilan lebih dari 14 minggu biasanya abortus didahului dengan ketuban
pecah, diikuti dengan keluarnya hasil konsepsi, kemudian disusul dengan
placenta.
D. DIAGNOSIS
Diagnosis abortus imminens ditegakan antara lain:
Sehingga
untuk
menegakan
diagnosis
abortus
imminens
kita
perlu
memperhatikan :
Riwayat menstruasi
apakah
perdarahan
semakin
berkurang
atau
bahkan
semakin
konsistensi uterus serta pada adneksa, adakah nyeri tekan atau massa. Bila
didapatkan adanya sekret vagina abdominal, sebaiknya dibuat pemeriksaan
biologisnya.
Pada kasus abortus, selain menghentikan perdarahannya, perlu dicari
penyebab terjadinya abortus dan menentukan sikap dalam penanganannya
selanjutnya. Pemeriksaan penunjang yang dapat kita lakukan antara lain :
1. - HCG
2. Pemeriksaan kadar Hb dan Ht
3. Pemeriksaan golongan darah dan skrining antibodi
4. Pemeriksaan kadar progesteron serum
5. USG
E. DIAGNOSA BANDING
1.
Mola Hidatidosa
Pada mola hidatidosa, uterus biasanya membesar lebih cepat
Kelainan serviks
Karsinoma
serviks
uteri
,polipus
serviks
dan
sebagainya.
Perdarahan yang disebabkan oleh hal ini dapat menyerupai abortus imminens.
Perdarahan masif
Dapat diatasi dengan membersihkan uterus dari sisa sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah
2.
Perforasi
Perforasi uterus dapat terjadi terutama pada uterus dalam
hiperetrofleksi . Jika ditemukan tanda tanda abdomen akut perlu
segera dilakukan laparotomi, dan tergantung luas dan bentuk
perforasi, penjahitan luka operasi atau perlu dilakukan histerektomi.
3.
menyebar
ke
miometrium,
tuba,
parametrium
dan
Syok
Syok pada abortus biasanya bisa terjadi karena perdarahan
( syok hemoragik ) dan karena infeksi berat ( syok septik )
BAB III
IKHTISAR KASUS
I IDENTITAS
Pasien
Suami
Nama
Ny.S
Tn F
Umur
39 th
48 th
Agama
katolik
katolik
Pendidikan
SMP
SMP
Pekerjaan
IRT
buruh
Suku
jawa
jawa
Alamat
cilandak
cilandak
Masuk RS
II ANMAMNESIS
Autoanamnesis tgl 1 oktober 2004, pukul 22.00
A. keluhan Utama
Keluar darah dari kemaluan sejak 6 jam SMRS
B Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien, Ny S, 39 tahun datang dengan keluhan keluar darah darah dari
kemaluan sejak 6 jam SMRS, disertai
D. Riwayat perkawinan
Menikah pertama kali, pada umur 24 th, lamanya perkawinan 15 th
E. Riwayat kehamilan dan kelahiran sebelumnya
Kehamilan : gravida 4, para 3, abortus 0
1. Th 1991, laki-laki, BB 2700 gr, spontan, bidan
2. Th 1993, laki-laki, BB 3900 gr, spontan, bidan
3. Th 1999, perempuan, BB 3700 gr, spontan, bidan
4. Ini
F. Riwayat kehamilan sekarang
- mual-maual (+), muntah (+)
- ANC : di puskesmas, tidak teratur
G. Riwayat KB
Tidak pernah KB
H. Riwayat penyakit
Disangkal
I. Riwayat operasi
Tidak pernah
J. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
K. Riwayat kebiasaan diri pribadi
Merokok,alkohol,jamu dan narkoba disangkal
L. Riwayat ginekologis
Keputihan sejak 1 tahun yang lalu, berobat tidak teratur di puskesmas
: sakit sedang / CM
TD
: 110/70 mmHg
FN
: 100 x/m
FP
: 24 X/m
TB/BB skrg
: 161 cm/ 55 kg
Mata
Mulut
Leher
Toraks
Pulmo
Abdomen
Anogenital
Extremitas
B, STATUS GINEKOLOGIS
Abdomen:
Inspeksi
: membuncit
Palapasi
Perkusi
Auskultasi
Anogenital
I
: 32 vol %
Leuko : 16.600 ul
Hb : 10,7 g/dl
Trombo : 249.000 ul
: 4-3-2005
ANC
: dbN
Status ginekologis :
Abdomen
NT supra pubis (+), defance muscular (-), nyeri supra pubis (+), shifting
dullness (-),DJJ (+)
Anogenital
:leukositosis
Janin : dubia
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Observasi TNSP, his, BJJ, USG
2. bedrest
3. Amoksil 3x500mg
4. Inbion 1x1
5. Profenid supp 3x1
6. Duvadilan 2x1
IX. FOLLOW UP
tgl
2/10
S
Mules (+)
O
St generalis:
TD: 100/60 N:100
RR:24
S:37,2
St obstretik
I : Vulva/uretra tenang
Io : Portio livide, ostium
terbuka, fluor (-), fluxus(+)
Vt : Portio kenyal,
pembukaan 2 cm, ketuban (-)
A
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
P
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
4/10
Perut sakit
dan mules
Keluar
darah dari
vagina
St generalis
TD:100/80
N:104
RR:22
S: 37,1
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
FUT 1 JBP, U/V
tenang,perdrh (-), Fluksus
(+)
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
5/10
Mules
berkurang
Gumpalan
drh (-)
St generalis
TD:100/80
N:104
RR:22
S: 37,1
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
FUT 1 JBP, U/V
tenang,perdrh (-),
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
5/10
Mules
berkurang
St generalis
TD:100/70
N:100
RR:22
S: 37,1
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
U/V tenang,perdrh (-),
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
6/10
Mules
berkurang
St generalis
TD:95/70
N:92
RR:20
S: 37
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
U/V tenang,perdrh (-),
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
7/10
Mules
berkurang
St generalis
TD:95/70
N:92
RR:20
S: 37
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
U/V tenang,perdrh (-),
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
8/10
Keluar drh
spt flek
St generalis
TD:100/70
N:100
RR:24
S: 37
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
U/V tenang,perdrh (+),
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
9/10
Tidak
Keluar drh,
keluhan lain
(-)
St generalis
TD:100/60
N:80
RR:20
S: 37
Tanda akut abd (-)
St obstetri:
U/V tenang,perdrh (-),
-G4P3
H17mgg
-abortus
imminens
10/
10
Os datang
kembali ke
VK dengan
perdarahan
sejak 10
jam SMRS
Drh merah ,
kental, spt
gumpalan
daging,
keluar
air(+),
mules (+),
demam(-),
St generalis :
TD: 90/60
RR:20
N:84x/m
S:36,6
Mata : CA +/+
C/P:dbN
Abd :Tanda akut abd (-)
St obstetri:
I: tampak janin didepan
vulva
VT:teraba tali pusat di
ostium
Lab:
DPL9,4/28/28.500/352.00
0
GDS 98 mg/dl
G4P3A0
H18mgg
Abortus
inkomplit
Lekositis
is susp
inf intra
genital
Anemia
ec
perdarah
an
Obsv td-td
Perdarahan
Bedrest
Amoksil3x500
Inbion 1x1
Profenid supp
1x1
duvadilan 2x1
boleh pulang
Obsv TNSP,
Perdarahan
Infus
sintosinon 20
uusahakan
lahir in toto
Bila tdk lahir
in
totokuretas
e 6 jan stlh
AB
Kedacillin 2 gr
Hemobion 2x1
BAB IV
ANALISA KASUS
pemeriksaan USG
Penangan abortus imminens yang utama adalah tirah baring (bed rest),
Pemberian antibiotika di sini adalah untuk mengatasi infeksi tidak untuk
mencegah terjadinya abortus. Pemberian duvadilan adalah untuk tokolisis
disertai pemberian analgetik berupa profenid supp. Dan pemberian inbion
sebagai terapi suportif. Pemberian hormon progesteron pada abortus imminens
masih merupakan kontroversi sebab keberhasilan dalam penggunaan obat ini
sering mengakibatkan tidak lebih dari keadaan missed abortion.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pada kasus perdarahan pada masa kehamilan , dengan usia kehamilan
dibawah 20 minggu. Selain dicurigai sebagai abortusvtapi perlu juga dipikirkan
adanya KET dan mola hodatidosa.
Pada abortus
DAFTAR PUSTAKA