Sunteți pe pagina 1din 23

NEOPLASMA PADA MATA

(TUMOR ORBITA)
Present by : Ratih Arum Vatmasari

Apa itu neoplasma ?


Neoplasma atau biasa disebut juga
tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan
abnormal di tubuh.
Tumor pada mata disebut juga tumor
orbita.

Anatomi fisiologi mata

Etiologi

Mutasi gen pengendali pertumbuhan


Malformasi congenital
Kelainan metabolism
Penyakit vaskuler
Inflamasi intraokuler
Neoplasma
Trauma

Patofisiologi
Tumor Orbita meningkatkan volume intraokular
dan mempengaruhi masa. Meskipun masa secara
histologis jinak, itu dapat mengganggu pada
struktur orbital atau yang berdekatan dengan
mata. Dan bisa juga dianggap ganas apabila
mengenai struktur anatomis. Ketajaman visual
atau kompromi lapangan, diplopia, gangguan
motilitas luar mata, atau kelainan pupil dapat
terjadi dari invasi atau kompresi isi intraorbital
sekunder untuk tumor padat atau perdarahan.
Tidak berfungsinya katup mata atau disfungsi
kelenjar lakrimal dapat menyebabkan keratopati
eksposur, keratitis, dan penipisan kornea.
Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan

Patoflowdiagram

Tanda dan gejala


Nyeri orbital
Proptosis
Arah bola mata
tidak lurus kedepan
Turunnya
pengelihatan
sampai buta
Pengelihatan ganda

Merah
Pembengkakan kelopak atau terlihat
massa tumor
Palpasi
Pulsasi
Keterbatasan gerak mata
Penurunan ketajaman pengelihatan

Pemersiksaan penunjang

Pemeriksaan radiologik
Pemeriksaaan ultrasonograf
CT-scan
Arteriograf

Penatalaksanaan medis
Tumor orbita jinak
Tumor orbita ganas

Komplikasi
Glaukoma
Keratitis ulseratif

Study kasus
Tuan M usia 45 tahun dengan diagnosa menderita
Basalioma Luka pada kulit kelopak mata kanan.
Pada awalnya adalah sebuah tahi lalat yang tumbuh
11 tahun yang lalu. Dan 5 tahun terakhir menjalar
menutupi mata sebelah kanan dan membuat mata
kanannya hilang/lubang. Karena kurangnya edukasi
kesehatan akhirnya Tuan BM mengambil tahi lalat
yang tumbuh menjadi besar tanpa bantuan tim
medik. Akhirnya Tuan BM dibawa ke RS karena mata
kanannya tidak bisa melihat pada tanggal 7
september 2010. Dan dilakukan pembedahan
kepala leher pada tanggal 15 september 2010.

Pengkajian

Identitas pasien :
Nama pasien : Tuan M
Umur
: 45 tahun
Tanggal masuk Rs
:7
September 2010
Diagnosa medis : OD suspek
Basalioma
Agama : islam
Alamat : Nanggungan, Baron,
Nganjuk
Tanggal pengkajian : 14 Oktober
2010

Keluhan utama : Mata kanan tidak


bisa melihat dan merasa malu.
Riwayat penyakit sekarang : Luka
pada kulit kelopak mata kanan
pada awalnya adalah sebuah tahi
lalat yang tumbuh 11 tahun yang
lalu. Dan 5 tahun terakhir menjalar
menutupi mata sebelah kanan dan
membuat mata kanannya
hilang/lubang. Karena kurangnya

Riwayat kesehatan masa lalu :


Pasien mengalami suspek
basalioma. Lalu tumor tersebut
menjalar ke mata dan merusak
integritas kulit serta merusak
nervus optikus.
Riwayat tumor pada keluarga :
Riwayat pengobatan : Riwayat pembedahan : Tuan M
berusaha melakukan
pembedahan sendiri dengan
menggunakan silet tanpa
bantuan dari tim medik.
Riwayat alergi : -

Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda
vital,meliputi :
Tekanan Darah : 160/120
mmHg
Denyut nadi : 108 x / menit
Suhu tubuh : 36 C
RR : 24 x / menit

Pemeriksaan per sistem

B1 : Breathing

Sistem Pernapasan : normal tetapi klien


menggunakan alat bantu nafas berupa
selang kecil pada lubang hidungnya.

B2 : Blood

Sistem Kardiovaskular : normal.

B3 : Brain

Sistem Persyarafan : VOD : VOS : 2/6


Sistem Perkemihan : normal.
Sistem Pencernaan : normal.
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal :
normal.

Data penunjang

CT scan kepala : massa solid di


cavum orbita kanan dengan
diameter 6,2 x 3,79 x 4,9 cm
melekat pada bulbus okuli kanan
dan mendesak ke laterosuperior
melekat pada mm. Rektus okuli
kanan mendekstruksi dinding
superior sinus maksilaris kanan dan
meluas ke dalamnya. Serta encase
pada nervus optikus. Tidak tampak
perluasan ke intrakranial.

Pengobatan

Pengobatan yang
dilakukan adalah dengan
pembedahan kepala
leher. Bedah kepala leher
adalah pembedahan yang
dilakukan pada daerah
sekitar kepala dan
berhubungan dengan
leher.

Analisa data

Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori
penglihatan berhubungan dengan
gangguan penerimaan sensori dari
organ penerima.
Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan pembedahan kepala leher,
efek samping penanganan, factor
budaya atau spiritual yang
berpengaruh pada perubahan
penampilan.

Intervensi
Dx :
Gangguan persepsi sensori penglihatan
berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori
dari organ penerima.
Tujuan : Mempertahankan ketajaman lapang
ketajaman penglihatan
tanpa kehilangan lebih
lanjut.
Kriteria hasil :
Berpartisipasi dalam program pengobatan.
Mengenal gagguan sensori dan berkompensasi
terhadap pengobatan.
Mengidentifikasi/ memperbaiki potensial bahaya
dalam lingkungan.

Dx :
Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan pembedahan kepala leher, efek
samping penanganan, factor budaya atau
spiritual yang berpengaruh pada
perubahan penampilan
Tujuan : tidak terjadi gangguan citra diri
Kriteria hasil :
Menyatakan penerimaan situasi diri
Memasukkan perubahan konsep diri tanpa
harga diri negatif.

Thank You

S-ar putea să vă placă și