Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Usaha jasa konstruksi adalah usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi
mencakup jenis usaha, bentuk usaha, klasifikasi dan kualifikasi usaha jasa
konstruksi.
Usaha Jasa Konstruksi adalah salah satu usaha dalam sektor ekonomi yang
berhubungan dengan suatu perencanaan atau pelaksanaan dan atau
pengawasan suatu kegiatan konstruksi untuk membentuk suatu bangunan atau
bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau pemanfaatan
bangunan tersebut menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat
pemakai/pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta
kelestarian lingkungan hidup.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan
dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan
utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat
dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan
dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan
utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat
di mana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang mempunyai
tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan memberikan layanan pada
masyarakat. Atau definisi lain dari badan usaha yaitu merupakan kesatuan
yuridis, teknis dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk mencari laba atau
keuntungan.
Bentuk usaha yang ada di Indonesia banyak sekali. Namun yang lebih sering di
jumpai adalah bentuk usaha seperti pedagang dan PT. Pedagang itu seperti
pedagang asongan yang sering kita jumpai di dalam bus ataupun di tepi jalan
dekat lampu merah dan terminal, pegadang kaki lima yang berada di suatu
mkawasan pasar, pedagang klontongan yang berada di mana-mana dengan
menjual berbagai keperluan sehari-hari. Sedangan untuk PT biasanya berada di
dalam suatu kawasan yang cukup luas dimana isi nya penuh dengan deretan PT.
Namun selain dari itu juga terdapat beberapa macam bentuk badan usaha
seperti :
Perusahaan Perseorangan
Firma (fa)
Perseroan Komanditer (CV) Commanditaire Vennootschap
Perseroan Terbatas (PT)
Koperasi
BUMN
BUMS
YAYASAN
Kegagalan Bangunan
Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi Pasal 1
ayat 6 bahwa yang dimaksud dengan kegagalan bangunan adalah keadaan
bangunan yang setelah diserah-terimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna
jasa menjadi tidak berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi
atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia
dan/atau pengguna jasa.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pasal 34 mendefinisikan kegagalan bangunan
adalah keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik keseluruhan maupun
sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja dan atau
keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia dan/atau Pengguna
setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi (FHO, Final Hand Over)
kegagalan bangunan terjadi pada saat bangunan sudah diserahterimakan,
namun masih dalam masa pemeliharaan atau masih dalam tanggung jawab
pelaksana konstruks
Kegagalan bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik
secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan, atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan
Penyedia Jasa dan atau Pengguna Jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan
konstruksi.
Kegagalan bangunan menurut UU No.18 tahun 1999 pasal 1 ayat 6
adalahkeadaan bangunan, yang setelah diserah terimakan oleh
penyedia jasa kepadapengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik secara
Kegagalan Konstruksi
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi, Pasal 31 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kegagalan
konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi
baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat dari kesalahan dari pengguna
jasa atau penyedia jasa
Kegagalan konstruksi adalah kegagalan yang terjadi pada masa berlangsungnya
kegiatan konstruksi di lapangan,
Pasal 26, ayat.1, Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena
kesalahan perencana atau pengawas konstruksi, dan hal tersebut terbukti
menimbulkan kerugian bagi pihak lain, maka perencana atau pengawas
konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan
ganti rugi. Ayat.2, Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan karena
kesalahan pelaksana konstruksi, dan hal tersebut terbukti menimbulkan kerugian
bagi pihak lain, maka pelaksana konstruksi wajib bertanggung jawab sesuai
dengan bidang usaha dan dikenakan ganti rugi.
Pasal 27, Jika terjadi kegagalan bangunan yang disebabkan kerena
kesalahan pengguna jasa dalam pengelolaan bangunan dan hal ini terbukti
menimbulkan kerugian pada pihak lain, maka pengguna jasa wajib bertanggung
jawab dan dikenakan ganti rugi.