Sunteți pe pagina 1din 4

Liga Champions

Dynamo Kyiv 1 - 3 Manchester City


Liga Champions
Thursday, 25 February 2016 02:45 WIB
Valeriy Lobanovskyi Dynamo Stadium
Wasit:
Jumlah Penonton:
0-1
0-2
1-2
1-3

S. Agero 15'
(Assisted by : -)
David Silva 40'
(Assisted by : -)
Vitaliy Buyalskyi 59' (Assisted by : -)
Yaya Tour 90'
(Assisted by : -)

Liga Champions: Dynamo Kiev 1-3 Man City


Manchester City Menangi Adu Kuat Pressing Ketat
Pandit Football Indonesia - detikSport
Kamis, 25/02/2016 15:32 WIB

Getty Images/Michael Steele


Manchester City menang 3-1 saat dijamu Dynamo Kiev, di Stadion Olimpiade Kiev, Kamis (25/2) dini
hari WIB. Kemenangan tersebut tak lepas dari kesuksesan City memenangi adu kuat melakukan
pressing ketat.
Dua gol City pada laga tersebut dicetak Sergio Aguero pada menit ke-15 , David Silva pada menit ke40, serta sepakan Yaya Toure pada menit ke-90. Sementara itu, gol balasan Kiev dicetak Vitaliy
Buyalsky pada menit ke-58.
Istilah 'jual-beli serangan' tersaji pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada
laga ini. Penguasaan bola pun ada di kisaran 52% untuk Kiev dan 48% untuk City. Pertandingan
berjalan seimbang. Kiev melepaskan 11 attempts, sementara City 12 attempts.
Kemenangan ini menjadi modal penting buat City yang akan berlaga di final Piala Liga menghadapi
Liverpool pada 28 Februari mendatang. Kemenangan ini pula mempermulus langkah City yang punya
target menjuarai Liga Champions musim ini.
Susunan Pemain

Manuel Pellegrini kembali bisa menurunkan Vincent Kompany yang sempat absen di beberapa
pertandingan karena cedera. Absennya Jesus Navas yang biasa menempati pos sayap kanan,
digantikan oleh Fernandinho. Poros ganda City dihuni oleh Yaya Toure dan Fernando. Sementara itu,
Silva bermain di belakang Aguero.
Di kubu Kiev, Oleksandr Rybka yang dikabarkan cedera sudah bisa diturunkan di lini tengah bersama
Buyalsky dan Demys Gamash. Di lini serang, manajer Kiev, Sergiy Rebrov, pun menurunkan Lukasz
Teodorczyk ketimbang Moraes.
Adu Pressing di Awal Pertandingan

[Kiri: Grafis Tekel Kiev; Kanan: Grafis Tekel City]


Pada awal pertandingan, bola hanya beredar di antara para pemain belakang. Penyebabnya tak lain
karena pressing ketat yang diterapkan Kiev. Para pemain Kiev begitu agresif untuk menekan para
pemain City. Ini pula yang menjadi alasan mengapa para pemain Kiev sudah mendapat peluang pada
menit keempat saat Andriy Yarmolenko melakukan attempts yang berbuah tendangan sudut.

Pressing yang dilakukan para pemain Kiev membuat City tak begitu nyaman ketika memegang bola.
Sejumlah umpan yang dilepaskan berujung kegagalan karena salah umpan, ataupun berhasil dipotong
lawan.

[Grafis umpan City. Kiri: 0-15 menit; Kanan: 15-30 menit]


City sejatinya menerapkan pressing serupa. Kiev pun beberapa kali mesti mengirim balik bola menuju
kiper. Untungnya, Kiev punya jarak pemain antarlini yang begitu rapat sehingga saat seorang pemain
ditekan, pemain lainnya dengansigap datang membantu.
Pressing ketat para pemain Kiev hanya bertahan pada 15 menit pertama. Setelah gol yang dicetak
Aguero pada menit ke-16, pressing Kiev menjadi lebih longgar. Para pemain City pun mulai leluasa
membangun serangan dan mengurung pertahanan Kiev.
Ini bisa dilihat dari grafis di atas. Hingga menit ke-15, City terlihat sulit untuk memainkan bola di area
pertahanan Kiev. Dari 56 umpan yang dilakukan, hanya 37 yang mencapai sasaran. Kondisi berbeda
terlihat setelah City mencetak gol. Dari menit ke-15 sampai menit ke-30, City melepaskan 71 umpan,
dan 58 yang berhasil. Dari arah umpan pun, apa yang dilakukan City setelah menit ke-15 menjadi lebih
terorganisasi. Kegagalan saat mengirim umpan terjadi saat mereka melepaskan umpan panjang.
Kokohnya Yaya Toure, Fernando, dan Fernandinho

[Grafis serangan. Kiri: Kiev; Kanan: City]


Saat menyerang, Kiev umumnya mengandalkan serangan lewat kedua sisi, utamanya sisi kiri. Setelah
melewati garis tengah, bola dikirimkan ke sisi sebaliknya. Kiev mengawali serangan dari sisi kiri, lalu
bola diarahkan menuju Yarmolenko di sisi kanan. Salah satu alasannya karena mereka kesulitan
menembus area tengah City.
Dalam susunan pemain, Pellegrini memang menempatkan Fernandinho sebagai pengganti Jesus Navas
di sayap kanan. Namun, kala bertahan, bersama Fernando dan Yaya, ketiganya berdiri hampir sejajar.
Kehadiran ketiganya vital buat pertahanan maupun serangan City. Dari total 442 umpan yang dilakukan
City, 147 umpan di antaranya berasal dari ketiga pemain tersebut. Fernando, bahkan, yang melepaskan
45 umpan mencatatkan keberhasilan umpan 100 persen. Rasio keberhasilan umpan yang tinggi pun
dicatatkan Yaya dengan 98%.
Menyerang di Satu Sisi
Usai gol pertama yang dicetak Aguero, City mulai berlama-lama memegang bola. Namun, menjelang
15 menit terakhir babak pertama dan pada babak kedua, City lebih efektif mengalirkan bola dan
mengandalkan serangan balik.
Hal ini tidak lepas dari pergerakan para pemain Kiev yang kian agresif. Kala menyerang, Derlis
Gonzalez, Teodorczyk, dan Yarmolenko, sudah menunggu di lini serang. Di sisi lain, baik Buyalsky
maupun Garmash kerap beroperasi di ruang antara Fernando-Yaya dengan lini pertahanan City. Saat hal
ini terjadi, Fernando dan Yaya kerap menunggu ketimbang ikut membantu pertahanan. Mereka begitu
percaya terhadap performa Nicolas Otamendi dan Vincent Kompany untuk menghentikan serangan
Kiev. Lagipula, dua fullback City, Bacary Sagna dan Gael Clichy, lebih sering membantu pertahanan
ketimbang membantu serangan.
Nantinya, saat bola berhasil direbut Otamendi atau Kompany, baik Yaya maupun Fernando sudah siap
mengalirkan bola ke lini serang. Di depan, Raheem Sterling, David Silva, dan Sergio Aguero, sudah
menunggu. Bola pun biasanya diarahkan ke sisi kiri, sementara sisi kanan yang dihuni Fernandinho
kerap dibiarkan kosong karena ia turut membantu pertahanan.

Serangan ini pula yang menginisiasi terjadinya gol City yang kedua. Bola dari tengah diarahkan ke
Aguero yang berdiri di kotak penalti. Bola diumpan ke Sterling di sisi kiri, yang mengirimkan umpan
mendatar ke Silva di depan gawang.
Terpusat ke Yarmolenko

[Grafis umpan yang diterima Yarmolenko]


Menekan dengan begitu ketat pada awal-awal pertandingan, membuat Kiev keteteran utamanya pada
babak pertama. Apa yang mereka tunjukkan dengan menekan City sepanjang 15 menit pertama, tak
terlihat. City bahkan lebih bebas mengalirkan bola di area pertahanan Kiev.
Skema serangan Kiev pun menjadi gagal. Yarmolenko gagal mendapatkan suplai bola. Ini yang
membuat Rebrov memasukkan Miguel Veloso pada menit ke-30 menggantikan Garmash. Masuknya
Veloso memberikan tenaga baru buat lini tengah Kiev. Pergerakannya tidak statis di satu sisi, tapi
bergerak ke sisi lainnya.
Masuknya Veloso memang penting terutama menahan pergerakan Sterling di sisi kanan pertahanan
Kiev. Sepanjang pertandingan, ia melakukan sekali tekel, dua potongan, dan sekali sapuan. Dalam
penyerangan, Veloso melepaskan satu umpan kunci dan dua tembakan meskipun tak ada satupun yang
berhasil mencapai sasaran.
Namun, Veloso berperan sebagai jembatan serangan menuju Yarmolenko. Ia pun berperan untuk
menutup ruang yang ditingalkan Buyalsky saat menyerang.
Sayangnya umpan yang ditujukan kepada Yarmolenko, sedikit yang berbuah peluang. Yarmolenko
melepaskan dua attemps yang satu di antaranya mengarah ke gawang. Sementara itu, tidak ada
satupun umpan kunci yang dilakukan Yarmolenko. Hal ini sejalan dengan kurang agresifnya peran
penyerang Teodorczyk yang digantikan pada awal babak kedua.
Kesimpulan
Dari tiga gol yang bersarang ke gawang Oleksandr Shovkovskiy, ketiganya adalah buah dari hilangnya
konsentrasi para pemain Kiev. Hal ini menimbulkan kembali masalah yang mendera Kiev di mana
mereka tak bermain hampir lebih dari dua bulan.
Rebrov menerapkan strategi pressing ketat. Namun, hal tersebut cuma bertahan sampai 15 menit
pertama. Sisanya, para pemain Kiev terlihat kekalahan. Ini terlihat dari bagaimana mereka terburu-buru
mengirimkan umpan, serta mudahnya kehilangan konsentrasi saat bertahan.
Gol pertama City misalnya, terjadi karena para pemain belakang Kiev tak fokus dalam menjaga Aguero.
Padahal dalam kondisi seperti itu, bola semestinya bisa dihalau oleh pemain Kiev.
Sementara itu, pada gol ketiga, gelandang dan bek Kiev justru gagal mengantisipasi pergerakan Yaya
Toure yang mendapatkan umpan Fernandinho. Dengan pertahanan yang terbuka, Yaya pun melepaskan
tendangan umpan kaki kiri ke tiang jauh.
Kiev pun tidak memanfaatkan jarak antarlini antara lini belakang dan lini tengah City. Padahal, ada
jarak yang terbilang lebar karena baik Yaya maupun Fernando lebih memilih menunggu bola direbut
bek, dan menanti bola datang padanya.
Pertandingan leg kedua tentu menguntungkan buat City. Pasalnya, pada leg pertama kali ini mereka
dihadapkan dengan jadwal yang begitu padat. Tiga hari sebelumnya, mereka menghadapi Chelsea di
Piala FA, sementara empat hari setelahnya, mereka mesti menghadapi Liverpool di partai final Piala
Liga.
====
*dianalisis oleh @panditfootball, profil lihat di sini.

(din/roz)
Sumber : http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2016/02/25/151226/3151054/1480/manchestercity-menangi-adu-kuat-pressing-ketat

S-ar putea să vă placă și