Sunteți pe pagina 1din 33

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn.

S DENGAN WAHAM
DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
YOGYAKARTA

Oleh:
ARISYANUDIN PRASTYO, S. Kep
3215002

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2015

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn. S DENGAN WAHAM
DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
YOGYAKARTA

Disusun oleh:
Arisyanudin Prastyo
3215002
Telah disetujui pada
Hari

Tanggal

Mahasiswa

(Arisyanudin Prastyo, S. Kep)


Pembimbing Akademik

Perseptor

Pembimbing Klinik

(Rizqi Wahyu Hidayati, S.Kep., Ns)

(Hajar Rohmadi S.Kep.,Ns)

(Anton Prasetyo, S.Kep., Ns)

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn. S DENGAN WAHAM


DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA
YOGYAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS ILMU
KEPERAWATAN STIKES A. YANI YOGYAKARTA
A.

IDENTITAS KLIEN
Nama
: Tn. S
No. RM
: 010098
Umur
: 47 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Tanggal masuk
: 3 Juli 2015
Diagnosis medis
:Penanggung jawab
: Ny. Sd
Tanggal pengkajian
: 29 Juli 2015
Alamat
: Bendungan, Wates

B.

ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI


Keluarga Tn. S mengatakan alasan klien masuk ke RSJ Grhasia karena klien
mondar-mandir, dan sempat mengamuk lalu klien diajak Ibu nya (Ny. Sd) untuk
kontrol kesehatan, namun klien disuruh mondok di RSJ Grhasia. Keluarga
mengatakan sudah membawa klien ke RSJ Grhasia sebanyak 3 kali, terakhir
dirawat pada tahun 2014, karena klien tidak rutin minum obat sehingga penyakit
klien kambuh.

C.

FAKTOR PREDISPOSISI
1.
Riwayat mengalami gangguan jiwa:
Ya
Tidak
2.
Pengobatan sebelumnya:
Berhasil
Belum berhasil
Tidak berhasil
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSJ grhasia sebanyak 3 kali,
yaitu saat klien berumur 36 tahun, 39 tahun, 46 tahun. Klien mengatakan saat itu
klien mengalami halusinasi, namun saat ini halusinasi klien sudah hilang.
3.
Trauma:
Pernah
Tidak
Trauma
Usia
Pelaku
Korban
Saksi
Aniaya fisik
-

Tindakan kriminal

4.

Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:


Ada
Tidak
Hubungan keluarga : Adik Klien
Gejala : Klien mengatakan gejala yang dialami adiknya yaitu sering teriakteriak, bicara sendiri dan sering bernyanyi. Namun saat ini adiknya sudah
sembuh dan sudah bekerja

5.

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:


Klien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan yang dialami dirinya
yaitu dulu saat klien bekerja sebagai penjual motor bekas, klien suling
mendapatkan keuntungan, pendapatannya hanya cukup untuk kebutuhan seharihari

D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
E.

Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga

PEMERIKSAAN FISIK
TD : 130/80 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,7 0C
TB : 164 cm
BB : 52 kg
IMT
: 19,4 (Gizi baik)
Keluhan fisik: Ya

PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
Data dari Klien Tn. S

Data dari keluarga

Tidak

Jelaskan :
Klien mengatakan bahwa klien memiliki 8 istri, klien mengatakan hal tersebut
berulang-ulang.
Keterangan:
: Laki-laki

: Menikah

: Perempuan

: Bercerai

: Laki-laki meninggal

: Keturunan

: Perempuan meninggal

: Tinggal satu rumah

: Klien Tn. S

: Anggota keluarga yang

2. K
o
n
s
e
p

Mengalami gangguan jiwa


diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan bahwa tidak ada tubuh yang klien tidak suka, klien suka
memiliki tubuh seperti ini.
b. Identitas diri
Klien mengatakan berusia 47 tahun, klien mampu menyebutkan namanya,
klien berjenis kelamin laki-laki, klien mengatakan merasa puas sebagai lakilaki.
c. Peran
Klien Tn. S mengatakan peran nya dikeluarga yaitu sebagai anak dan sebagai
suami yang memiliki tugas menjaga keluarganya. Klien mengatakan dahulu
saat remaja klien aktif dalam perkumpulan pemuda dan berperan sebagai
seks bidang, sedangkan saat ini klien tidak aktif lagi di masyarakat.
d. Ideal diri
Klien Tn. S mengatakan saat ini klien ingin hidupnya tenang, nyaman, tidak
bingung, dan bisa pulang untuk berkumpul dengan keluarganya.

e. Harga diri

Klien mengatakan memiliki harga diri yang baik, keluarganya peduli dengan
klien, klien masih percaya diri dan tidak pernah minder dengan orang lain,
dan klien masih mau bekerja jika ada kesempatan lagi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

F.

3.

Hubungan sosial
a.
Orang terdekat/yang berarti:
Klien Tn. S mengatakan orang yang terdekat dengan klien yaitu Ibu nya
karena Ibu nya selalu perhatian dengan klien.
b.
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien Tn. S mengatakan dahulu klien aktif mengikuti perkumpulan di
masyarakat yaitu kegiatan karang taruna di desanya, saat itu klien berperan
sebagai ketua seksi bidang.
c.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien Tn. S mengatakan berhubungan baik dengan saudara-saudaranya,
namun klien mengatakan jarang berinteraksi dengan tetangga di sekitar
rumahnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

4.

Spiritual sebelum di RS
a.
Nilai dan keyakinan:
Klien Tn. S mengatakan bahwa dirinya beragama Islam, khatolik, kristen
hindu dan budha. Klien senang menganut 5 agama.
b.
Kegiatan Ibadah :
Klien mengatakan ibadah sholat di masjid dan juga mengikuti ibadah di
Greja. Namun saat diobservasi klien tidak pernah menjalankan sholat 5
waktu saat di panti.
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir : Waham agama

STATUS MENTAL
1.
Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pada saat pengkajian Tn. S berpenampilan cukup rapi, selalu
mengenakan sandal, pakaian yang digunakan sesuai, rambut tampak acak acakan
dan sudah beruban, kuku tampak pendek, gigi tampak bersih, warna gigi coklat
kekuningan, terdapat beberapa gigi yang sudah tanggal, kamar klien tampak
rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2.
Pembicaraan
Cepat

Keras
Gagap
Inkoheren
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Saat pengkajian Tn. S tampak kooperatif, bicara jelas, saat diberikan
pertannyaan klien mampu menjawab tanpa inkoheren, klien mampu memulai
pembicaraan, namun klien tampak jenuh jika diajak berbincang dan ingin
mengakhiri perbincangan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
3.

Aktivitas motorik
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tic
Grimace
Tremor
Kompulsif
Jelaskan:
Aktivitas motorik Tn. S tampak mondar mandir, sering berjalan berputar,
dengan posisi tangan dilipat didepan dada. Klien tidak gelisah, klien tidak ada
kegiatan yang kompulsif
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

4.

Alam perasaan
Sedih
Takut
Putus asa
Khawatir
Euphoria
Jelaskan:
Klien mengatakan bahwa perasaannya saat ini biasa-biasa saja, tidak senang,
tidak sedih, tidak marah, dan tidak khawatir
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

5.

Afek
Datar

Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Sesuai
Jelaskan:
Klien menunjukkan afek yang sesuai karena klien dapat merespon panggilan
saat dipanggil nama klien. Keadaan emosi klien stabil, klien berespon dengan
stimulus yang sesuai.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
6.

Interaksi selama wawancara


Bermusuhan
tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Defensif
Curiga
Jelaskan:
Saat dikaji klien tampak kooperatif, kontak mata baik, namun klien tidak mau
diajak berbincang bincang terlalu lama, dan ingin segera mengakhiri
pembicaraan. Klien tampak mempertahankan pendapatnya dan kebenaran bahwa
dirinya menganut 5 agama yaitu islam, hindu, kristen khatolik, bhuda, serta klien
tidak tepat menilai realitas, klien mengatakan memiliki 8 istri.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir : Waham agama

7.

Persepsi
Halusinasi:
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan:
Tn. S tampak bicara sendiri sambil berputar-putar dengan tangan dilipat
di depan dada, saat ditanya tentang isi halusinasi klien menyangkal bahwa
dirinya tidak berbicara sendiri, tetapi klien hanya bernyanyi untuk menghibur
diri, serta klien tampak menghindar ketika diberi pertanyaan. Sehingga pengkaji
sulit untuk mengetahui isi, jenis, waktu dan respon klien terhadap halusinasi.
Klien mengatakan bahwa dahulu klien menderita halusinasi pendengaran
dan pengeliatan, namun saat ini suara-suara dan bayangan itu sudah hilang, dan
tidak pernah muncul lagi.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

8.

Isi pikir
Obsesi
Phobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Ide terkait
Pikiran magis
Waham:
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
Nihilistik
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan :
Klien tidak tepat menilai realitas. Klien Tn. S mengatakan bahwa dirinya
menganut 5 agama yaitu islam, kristen, khatolik, hindu, dan bhuda. Klien
mengatakan secara berulang bahwa ia menganut 5 agama.
Masalah Keperaatan : Perubahan proses pikir : Waham Agama

9.

Proses pikir
Sirkumtansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan
Jelaskan : Pembicaraan klien baik, kalimat satu dan lainnya berkaitan dan dapat
dipahami. Tidak ada bloking saat berbincang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

10.

Tingkat kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Disorientasi waktu
Disorientasi orang
Disorientasi tempat
Jelaskan :

Klien mengatakan tidak bingung, kesadaran compos mentis, saat dikaji klien
memiliki orientasi orang, waktu, tempat yang baik. Klien mampu menyebutkan
hari, tanggal, tahun dengan benar. Klien mampu mengenal teman sekarnya dan
klien mampu menyebutkan alamat klien berada.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11.

Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan:
Klien Tn. S tidak mengalami gangguan memori hal ini dapat dibuktikan dengan
klien dapat menceritakan saat pertama kali klien masuk rumah sakit, klien masih
mengingat nama pengkaji dan dapat mengingat kegiatan yang baru saja
dilakukan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
.
12.
Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:
Tn. S memiliki tingkat konsentrasi dan berhitung dengan baik, klien mampu
menghitung penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian dengan benar.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
13.

Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan:
Klien Tn. S tidak mengalami gangguan penilaian. Hal ini dibuktikan dengan
klien mampu memilih aktivitas yang ditawarkan dan klien dapat mengambil
keputusan dengan baik, klien memilih jawaban makan ketika diberi pilihan
antara mendahulukan makan atau mencuci piring.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

14.

Daya tilik diri (insight)


Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan:

klien mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Klien mengetahui bahwa dirinya
berada di rumah sakit jiwa Grhasia, namaun klien selalu mempertahankan
keyakinannya bahwa klien menganut 5 agama, klien tidak menyadari gejala
penyakit yang ia derita.
Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir : Waham agama

G.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

9.

H.

KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


Bantuan minimal
Makan

BAB/BAK

Mandi

Berpakaian/berhias

Penggunaan obat

Ya
Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan

Perawatan pendukung

Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah

Mencuci pakaian

Pengaturan keuangan

Aktivitas di luar rumah


Belanja

Transportasi

Lain-lain

Bantuan total

Tidak

Istirahat/tidur
Tidur siang lama : 1-2 jam yaitu pukul 13:00 s.d 15:00 WIB
Tidur malam lama: 8 jam yaitu pukul 21:00 s.d.05:00 WIB
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : klien mengatakan tidak pernah melakukan
kebiasaan apapun sebelum tidur
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

MEKANISME KOPING
Adaptif
q Berbicara dengan orang lain
q Mampu menyelesaikan masalah

Maladaptif
q Minum alkohol
q Reaksi lambat

q Teknik relaksasi
q Aktivitas konstruktif
q Olah raga
q Distraksi

q Bekerja berlebihan
q Menghindar
q Menciderai diri sendiri

Jelaskan : Berdasarkan data yang didapat saat wawancara dan observasi terhadap
klien, klien menunjukan kemampuan untuk memulai berbicara dengan orang lain,
dan mampu menyelesainkan masalah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
I.
a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok:
Klien Tn. S mengatakan keluarga dan semua saudara-saudaranya mendukung
klien, memotivasi klien untuk sembuh hal ini ditunjukan dengan sikap keluarga
yang sesekali menyempatkan waktu untuk menjenguk klien di Rumah Sakit
Jiwa Grashia.
Masalah dengan lingkungan:
Klien Tn. S mengatakan tidak memiliki masalah dengan lingkuan sekitarnya.
Klien mengatakan lingkungan disekitar rumahnya bersih, tidak ditemukan
adanya polusi udara yang berbahaya atau pencemaran limbah pabrik.
Masalah dengan pendidikan :
Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pendidikannya. Klien
memiliki pendidikan terakhir sarjana.
Masalah dengan pekerjaan :
Klien Tn. S mengatakan pekerjaan terakhir sebelum sakit adalah usaha jual beli
motor bekas atau showroom motor, dan klien mengatakan sulit mendapatkan
untung dari bisnisnya tersebut.
Masalah dengan perumahan :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahan, rumah klien sudah
permanen, lantai keramik, penerangan malam hari baik, namun klien sangat
jarang berinteraksi dengan tetangganya.
Masalah dengan ekonomi:
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan sistem perkonomian dalam
keluarganya, klien mengatakan keluarganya tergolong dalam ekomoni yang
menengah.

Masalah dengan pelayanan kesehatan:


Klien Tn. S mengatakan tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatannya, jika
obat habis keluarga akan membelikan obat ke puskesmas. Klien mengatakan
bahwa dirinya menggunakan pelayanan jaminan kesehatan.

h.

Masalah lainnya:
Klien mengatakan sangat jarang berinteraksi dengan tetangganya, banyak
tetangganya yang tidak menegur klien.

J.

KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


Penyakit jiwa
Faktor predisposisi
Koping
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya
Jelaskan:
Klien mengatakan bahwa dirinya menderita gangguan jiwa, namun klien tidak tau
gejala penyakit yang dideritanya, hal ini ditunjukan dengan sikap klien yang selalu
mempertahankan keyakinan yang salah terhadap dirinya. Klien selalu kukuh bahwa
dirinya menganut 5 agama. Klien juga tampak kurang dapat menyelesaikan masalah,
klien sering menghindar jika diberi beberapa pertanyaan.
Klien memiliki pengetahuan kurang tentang obat-obatan, klien tampak bingung
ketika ditanya tentang obat yang ia minum, klien mengatakan obat yang ia minum
untuk menjaga klien tetap sehat.

K.

ASPEK MEDIS
Dx Medis : Axis I
:Axis II
:Axis III : Axis IV : Axis V
:-

L.

N
o
1.

2.

Terapi Medis :
Rut
Dosis
Indikasi
Nama obat
P S M
e
Risperidon 2
Oral Untuk menangani skizofrenia dan
mg
gangguan psikosis lain, serta perilaku
agresif
dan
disruptif
yang
membahayakan pasien maupun orang
lain. Antipsikotik ini bekerja dengan
menstabilkan senyawa alami otak
yang mengendalikan pola pikir,
perasaan, dan perilaku

Trihexilpenidil

Oral

Efek Samping

Insomnia, agitasi,
ansietas,
sakit
kepala, somnolen,
fatigue. Kadangkadang hipotensi
ortostatik, refleks
takikardia
atau hipertensi,
gejala
ekstrapiramidal,
peningkatan BB.
Terapi pada skizofrenia akut dan Positif:

2 mg

3.

Clozapine
100 mg

M.
1.
2.
3.
4.
5.

Oral

kronik serta pada kondisi psikosis


yang lain, dengan gejala-gejala
tambahan (seperti; halusinasi, delusi,
gangguan pola pikir, kecurigaan dan
rasa permusuhan) dan atau dengan
gejala-gejala negatif yang terlihat
nyata. Juga mengurangi gejala afektif
(seperti; depresi, perasaan bersalah
dan cemas) yang berhubungan dengan
skizofrenia;
Terapi pada skizofrenia akut dan
kronik serta pada kondisi psikosis
yang lain, dengan gejala-gejala
tambahan (seperti; halusinasi, delusi,
gangguan pola pikir, kecurigaan dan
rasa permusuhan) dan atau dengan
gejala-gejala negatif yang terlihat
nyata. Juga mengurangi gejala afektif
(seperti; depresi, perasaan bersalah
dan cemas) yang berhubungan dengan
skizofrenia

Mengantuk
Negatif :
penglihatan
kabur, nyeri perut,
pusing,
mulut
kering,
radang
tenggorokan

Positif:
Mengantuk
Negatif:
Insomnia, reaksi
depresif,
,
kelesuan,
bingung, gelisah,
agitasi

TAHAPAN PENANGANAN KLIEN


Skor kategori
: 16 (Kategori I)
Tahapan penanganan fase
: Health Promotion /peningkatan kesehatan
Tujuan pengobatan
: Wellnes/ kesejahteraan yang optimal
Intervensi keperawatan
: Inspirasi ide dan validasi
Hasil yang diharapkan
: Kualitas hidup yang optimal
FORMAT ANALISIS DATA
Data Fokus

No
1. DS:
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak berbicara sendiri, tetapi klien
hanya bernyanyi untuk menghibur diri.
Klien mengatakan bahwa dahulu klien menderita halusinasi
pendengaran dan pengeliatan, namun saat ini suara-suara dan
bayangan itu sudah hilang, dan tidak pernah muncul lagi.
DO:
Klien tampak sering berbicara sendiri (Autistik)
Klien tampak mondar mandir sambil berputar-putar dengan tangan
dilipat di depan dada.
Klien tampak menghindar ketika diberi pertanyaan. Sehingga

Problem
Gangguan
persepsi
sensori :
halusinasi
Pendengaran

pengkaji sulit untuk mengetahui isi, jenis, waktu dan respon klien
terhadap halusinasi.
DS :
Klien Tn. S mengatakan bahwa dirinya menganut 5 agama yaitu
islam, kristen, khatolik, hindu, dan bhuda.
Klien mengatakan secara berulang bahwa ia menganut 5 agama
Klien mengatakan senang menganut 5 agama
DO :
Klien tidak tepat menilai realitas.
Klien tampak mempertahankan keyakinannya bahwa klien menganut
5 agama
Klien tidak menyadari gejala penyakit yang ia derita
Klien selalu mempertahankan keyakinannya bahwa klien menganut 5
agama
Klien tidak menyadari gejala penyakit yang ia derita.
Klien tampak mondar mandir sambil berputar-putar dengan tangan
dilipat di depan dada
DS :
Klien mengatakan bahwa dirinya menderita gangguan jiwa, namun
klien tidak tahu gejala penyakit yang dideritanya.
Klien mengatakan obat yang ia minum hanya untuk menjaga klien
tetap sehat
DO :
Klien menunjukan sikap yang selalu mempertahankan keyakinan
yang salah terhadap dirinya.
Klien selalu kukuh bahwa dirinya menganut 5 agama.
Klien tampak kurang dapat menyelesaikan masalah
Klien sering menghindar jika diberi beberapa pertanyaan.
Klien memiliki pengetahuan kurang tentang obat-obatan, klien
tampak bingung ketika ditanya tentang obat yang ia minum.

Perubahan

isi

pikir : Waham
Agama

Defisit
pengetahuan

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Perubahan isi pikir : Waham Agama
2. Gangguan persepsi sensori : Pendengaran
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi
NO
DX. KEP
Perubahan
isi
1.

TUJUAN
INTERVENSI
Tujuan Umum (TUM)
1. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan
pikir : Waham Setelah
dilakukan
tindakan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas
Agama
keperawatan selama 5 kali
(topik, waktu, tempat).
pertemuan klien klien mampu 2. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima
keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima,
berfikir sesuai dengan realita
katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak
membicarakan isi waham klien.
TUK 1
3.
Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawat
Klien dapat membina hubungan
akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan
saling percaya dengan perawat
keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian
4. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri
TUK 2
Klien
dapat
mengidentifikasi
SP I
perasaan yang muncul secara
1. Membantu orientasi realita.
berulang dalam pikiran klien.
2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi.
3. Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
TUK 3
4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
Klien
dapat
mengidentifikasi
stressor/pencetus
wahamnya.
SP II
(Triggers Factor)
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.

TUK 4
Klien
dapat
wahamnya

2. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki


3. Melatih kemampuan yang dimiliki
4. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

mengidentifikasi

SP III
TUK 5
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya.
Klien
dapat
mengidentifikasi
2. Menjelaskan penggunaan obat secara benar.
konsekuensi dari wahamnya (2x
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
interaksi)
TUK 6
Klien melakukan teknik distraksi
sbg cara menghentikan pikiran yg
terpusat pada wahamnya
TUK 7
Klien dapat dukungan keluarga

2.

TUK 8
Klien
dan
keluarga
dapat
menggunakan obat dengan benar
Gangguan
Tujuan Umum (TUM)
persepsi
Setelah
dilakukan
tindakan
sensori
: keperawatan
selama
5
kali
halusinasi
pertemuan
klien
mampu
pendengaran mengontrol halusinasi dengan

1)
2)
3)
4)
5)

Bina hubungan saling percaya


Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
Observasi tingkah laku klien terkait halusinasinya
Tanyakan keluhan yang dirasakan klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman

kriteria hasil:
TUK 1
Bina hubungan saling percaya

1.
2.
3.
TUK 2
4.
Klien dapat mengenal jenis, isi,5.
waktu, frekuensi, situasi, respon6.
dan cara menghardik halusinasinya 7.
8.
TUK 3
Klien
dapat
mengendalikan
halusinasinya dengan bercakap-1.
cakap dengan orang lain
2.

halusinasi, diskusikan dengan klien tentang halusinasinya meliputi :


Strategi Pelaksanaan I
Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi
Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan II
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Strategi Pelaksanaan III
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan
(kegiatan yang biasa dilakukan pasien di rumah)
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

TUK 4
3.
Klien
dapat
mengendalikan
halusinasinya dengan melakukn1.
kegiatan (kegiatan klien yang biasa2.
dilakukan dirumah)
3.
TUK 5
Klien
dapat
mengendalikan Strategi Pelaksanaan IV
halusinasinya dengan cara minum1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
obat sesuai dengan resep dokter 2.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3.
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

3.

Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
pajanan
informasi

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3
kali
pertemuan pasien menunjukkan
pengetahuan
tentang
proses
penyakit dengan kriteria hasil:
Kowlwdge : disease process
Kowledge : health Behavior
1. Pasien
dan
keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit, kondisi,
prognosis
dan
program
pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu
menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya

1. Kaji tingkat pengetahuan pasien


2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara
yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang
tepat
8. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
9. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan
cara yang tepat atau diindikasikan
10. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

CATATAN PERKEMBANGAN
Catatan perkembangan Hari ke-1
No Dx. Kep
Tgl/Jam
Implementasi
Evaluasi
1.
Perubahan
isi 30/7/2015 Strategi pelaksanaan (SP) 1
Kamis, 30 Juli 2015 Jam 09.30
pikir : Waham
S:
8.50 Membina hubungan saling percaya
Agama
9.00 Menunujukkan sikap simpati dan menerima Klien Tn. S mengatakan bahwa dirinya menganut 5
agama yaitu islam, kristen, khatolik, hindu, dan
apa adanya.
bhuda.
9.05 Membantu orientasi realita.
9.05 Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak Klien mengatakan secara berulang bahwa ia
menganut 5 agama
terpenuhi.
Klien mengatakan senang menganut 5 agama
9.10 Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
Klien mengatakan memiliki 8 istri
9.10 Tidak mendukung dan membantah waham
Klien mengatakan semua kebutuhannya sudah
klien
terpenuhi.
9.15 Meyakinkan klien berada dalam keadaan aman
O:
dan terlindungi.
Klien tidak tepat menilai realitas.
apakah
wahamnya
9.15 Mengobservasi
Klien
menyangkal
dan
mempertahankan
mengganggu aktifitas harian dan perawatan
keyakinannya bahwa klien menganut 5 agama
diri.
Klien tidak menyadari gejala penyakit yang ia derita
9.20 Membimbing pasien memasukkan dalam
Klien tampak mondar mandir sambil berputar-putar
jadwal kegiatan harian.
dengan tangan dilipat di depan dada
A : Masalah belum teratasi
Klien tidak tepat menilai realitas.
Klien
menyangkal
dan
mempertahankan
keyakinannya bahwa klien menganut 5 agama.
Klien mengatakan secara berulang bahwa ia
menganut 5 agama
P : Lanjutkan intervensi

Paraf

Aris

1. Bina hubungan saling percaya


2. Ulangi SP 1 (Orientasi realita) dengan rencana
tindak lanjut :
Topik : Orientasi realita
Waktu : 15.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Kamis, 30 Juli 2015 Jam 12.40
S:
Klien mengatakan tidak sedang berhalusinasi, tetapi
hanya bernyanyi untuk menghibur diri.
Klien mengatakan bahwa dahulu klien menderita
halusinasi pendengaran dan pengeliatan, namun saat
ini suara-suara dan bayangan itu sudah hilang, dan
tidak pernah muncul lagi.
O:
Klien tampak menyangkal halusinasinya.
Klien tampak sering berbicara sendiri (Autistik)
Klien tampak mondar mandir sambil berputar-putar
dengan tangan dilipat di depan dada.
Klien tampak menghindar ketika diberi pertanyaan.
Sehingga pengkaji sulit untuk mengetahui isi, jenis,
waktu dan respon klien terhadap halusinasi.
A: Masalah belum teratasi
Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,
dan respon halusinasi
Klien belum mampu menghaardik dengan mandiri
P: Lanjutkan intervensi
1. bina hubungan saling percaya dengan klien

2.

Gangguan
Persepsi sensori:
Halusinasi
pendengaran

30/7/2015 Strategi pelaksanaan (SP) 1


12.00
1. Membina hubungan saling percaya dengan
klien
12.10
2. Mencatat tingkah laku klien yang
mengindikasikan halusinasi
12.15
3. Menyediakan kesempatan pada klien untuk
mendiskusikan halusinasinya
12.15
4. Mendukung pasien mengekspresikan
perasaanya dengan cara yang tepat
12.15
5. Memonitor halusinasi meliputi isi, waktu,
frekuensi, respon dan suasana.
12.20
6. Memonitor adanya isi halusinasi yang
menimbulkan kekerasan pada diri atau orang
lain
7. Menyediakan pengobatan rutin antipsikotik
12.20
dan antianxiety

Aris

2. catat tingkah laku klien yang mengindikasikan


halusinasi
3. Ulangi SP 1 (Identifikasi halusinasi)

3.

Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
pajanan
informasi

30/7/2015
10.00
10.05
10.10

1.
2.
3.

10.15

4.

Catatan perkembangan Hari ke-2

Topik : Identifikasi halusinasi


Waktu : 15.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Kamis, 30 Juli 2015 Jam 12.40
S:
Mengkaji tingkat pengetahuan pasien
Menjelaskan patofisiologi dari penyakit.
Klien mengatakan bahwa dirinya menderita
menjelaskan tanda dan gejala yang biasa
gangguan jiwa, namun klien tidak tahu gejala
muncul pada penyakit
penyakit yang dideritanya.
mendiskusikan
kemungkinan
penyebab Klien mengatakan obat yang ia minum hanya untuk
munculnya penyakit
menjaga klien tetap sehat
Klien mengatakan sedikit mengerti tentang materi
yang sudah dijelaskan, dan perlu diingatkan.
O:
Klien tampak antusias saat diberi penjelasan
Klien memiliki pengetahuan kurang tentang
penyakit gangguan jiwa dan obat-obatan
Klien tampak bingung ketika ditanya tentang
manfaat obat yang ia minum.
A : Masalah teratasi sebagian
Klien lupa tentang materi yang sudah disampaikan
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji pengetahuan klien
2. Jelaskan kembali meteri gangguan jiwa dan obat.

Aris

No
1.

Dx. Kep
Perubahan
isi
pikir : Waham
Agama

Tgl/Jam
31/7/201
5
14.50
15.55
15.00
15.05
15.10
15.15
15.15

16.30

2.

Gangguan
Persepsi sensori:

31/7/201
5

Implementasi
Strategi pelaksanaan (SP) 1
Membina hubungan saling percaya
Membantu orientasi realita.
Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
Tidak mendukung dan membantah waham klien
Mengobservasi apakah wahamnya mengganggu
aktifitas harian dan perawatan diri.
Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
Memberikan terapi obat Risperidon 2 mg (1/2
tablet), Trihexilpenidil 2 mg (1 tablet), Clozapine
100 mg (1/2 tablet) secara oral.

Strategi pelaksanaan (SP) 1


1. Membina hubungan saling percaya dengan

Evaluasi
Jumat, 31 Juli 2015 Jam 15.20
S:
Klien mengatakan menganut 3 agama yaitu islam,
kristen, khatolik, dan mengatakan berulang.
Klien mengatakan semua orang bebas menganut
agama apa pun
Klien mengatakan memiliki 4 istri
Klien mengatakan semua kebutuhannya sudah
terpenuhi.
O:
Klien masih sulit menilai realitas.
Klien
menyangkal
dan
mempertahankan
keyakinannya bahwa klien menganut 3 agama
Klien masih tampak mondar mandir sambil
berputar-putar dengan tangan dilipat di depan dada
A : Masalah belum teratasi
Klien sulit menilai realitas.
Klien
menyangkal
dan
mempertahankan
keyakinannya bahwa klien menganut 3 agama.
P : Lanjutkan intervensi
1. Bina hubungan saling percaya
2. Ulangi SP 1 (Orientasi realita)
Topik : Orientasi realita
Waktu : 9.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Jumat, 31 Juli 2015 Jam 16.40
S:

Paraf

Aris

Halusinasi
pendengaran

16.00

2.
16.10
16.15
16.15
16.15

3.
4.
5.
6.

klien
Mencatat tingkah laku klien yang
mengindikasikan halusinasi
Menyediakan kesempatan pada klien untuk
mendiskusikan halusinasinya
Mendukung pasien mengekspresikan
perasaanya dengan cara yang tepat
Memonitor halusinasi meliputi isi, waktu,
frekuensi, respon dan suasana.
Mengajarkan tehnik menghardik halusinasi

16.20

3.

Defisit
pengetahuan

31/7/201
5

1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien

Klien mengatakan bahwa klien mendengar orang


mengajak bicara, suara muncul saat klien sendiri,
frekuensi 5 menit, respon klien yaitu berbicara
dengan suara tersebut.
Klien
mengatakan
halusinasinya
tidak
meinimbulkan kekerasan.

O:

Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,


dan respon halusinasi.
Klien tampak sering berbicara sendiri (Autistik)
Klien tampak mondar mandir sambil berputar-putar
dengan tangan dilipat di depan dada.
Klien kooperatif saat di ajarkan menghardik, namun
masih perlu perlu diingatkan.
A: Masalah teratasi sebagian
Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,
dan respon halusinasi
Klien belum mampu menghaardik dengan mandiri
P: Lanjutkan intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Catat tingkah laku klien yang mengindikasikan
halusinasi
3. Ulangi SP 1 (Menghardik halusinasi)
Topik : Cara menghardik halusinasi
Waktu : 15.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Jumat, 31 Juli 2015 Jam 17.40
S:

Aris

berhubungan
dengan
kurangnya
pajanan
informasi

17.00
17.05
17.10
17.15

pengetahuan klien tentang


patofisiologi dari penyakit.
3. Mengevaluasi pengetahuan klien tentang tanda
dan gejala yang biasa muncul pada penyakit

4. Mengevaluasi pengetahuan klien tentang


penyebab munculnya penyakit.

5. Memberikan penjelasan tentang obat

2. Mengevaluasi

Klien mengatakan bahwa dirinya menderita


gangguan jiwa, tandanya yaitu bicara sendiri dan
mondar-mandir.
Klien mengatakan tahu manfaat obat yang diminum
namun perlu diingatkan.
Klien mengatakan sedikit mengerti tentang materi
yang sudah dijelaskan, dan perlu diingatkan.
O:
Klien tampak antusias saat diberi penjelasan
Klien tampak kooperatif.
Klien perlu diingat kan tentang jenis dan manfaat
obat
A : Masalah teratasi sebagian
Klien lupa tentang materi yang sudah disampaikan
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji pengetahuan klien
2. Jelaskan kembali meteri tentang gangguan jiwa
dan obat.

Aris

Catatan perkembangan pertemuan Hari-3


No
1.

Dx. Kep
Perubahan
isi
pikir : Waham
Agama

Tgl/Jam
Implementasi
1/8/2015 Strategi pelaksanaan (SP) 1
9.50 Membina hubungan saling percaya
9.55

Evaluasi
Sabtu, 1 Juli 2015 Jam 9.20
S:

Paraf

9.00
9.05
9.10
9.15
9.15

Membantu orientasi realita.

Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi.


Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
Tidak mendukung dan membantah waham klien
Mengobservasi apakah wahamnya mengganggu

aktifitas harian dan perawatan diri.


Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.

2.

Gangguan
Persepsi sensori:
Halusinasi
pendengaran

1/8/2015
10.00
10.10
10.15

Strategi pelaksanaan (SP) 1


1. Membina hubungan saling percaya dengan
klien
2. Mencatat tingkah laku klien yang
mengindikasikan halusinasi
3. Memonitor halusinasi meliputi isi, waktu,
frekuensi, respon dan suasana.

Klien mengatakan menganut agama islam.


Klien mengatakan tidak menganut agama selain
islam karena klien pernah melaksanakan ibadah di
masjid buakan tempat lain
Klien mengatakan memiliki 4 istri
Klien mengatakan semua kebutuhannya hari ini
sudah terpenuhi.

Aris

O:

Klien masih sulit menilai realitas.


Klien masih tampak mondar mandir sambil
berputar-putar dengan tangan dilipat di depan dada
A : Masalah belum teratasi
Klien sulit menilai realitas.
Klien
menyangkal
dan
mempertahankan
keyakinannya bahwa klien menganut 3 agama.
P : Lanjutkan intervensi
1. Bina hubungan saling percaya
2. Ulangi SP 1 (Orientasi realita)
Topik : Orientasi realita
Waktu : 9.30 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Sabtu, 1 Juli 2015 Jam 10.40
S:
Klien mengatakan masih mendengar orang
mengajak bicara, suara muncul saat klien sendiri,
frekuensi 5-10 menit, respon klien ikut berbicara
dengan suara tersebut.

Aris

4. Memonitor adanya isi halusinasi yang


10.20

menimbulkan kekerasan pada diri atau orang


lain

Klien
mengatakan
meinimbulkan kekerasan.

halusinasinya

tidak

O:

3.

Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya

1/8/2015
10.00
10.05
10.10

Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,


dan respon halusinasi.
Klien tampak sering berbicara sendiri (Autistik)
Klien tampak mondar mandir sambil berputar-putar
dengan tangan dilipat di depan dada.
Klien kooperatif saat di ajarkan menghardik
Kien mampu menghardik halusinasi dengan
mandiri.
A: Masalah teratasi sebagian
Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,
dan respon halusinasi
Klien mampu menghaardik dengan mandiri
P: Lanjutkan intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Catat tingkah laku klien yang mengindikasikan
halusinasi
3. Lanjut SP 2 (Berbincang dengan orang lain)
Topik : Berbincang dengan orang lain
Waktu : 15.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Sabtu, 1 Juli 2015 Jam 10.40
S:
1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien
2. Mengevaluasi pengetahuan klien tentang Klien mengatakan bahwa dirinya menderita
patofisiologi dari penyakit.
gangguan jiwa, tandanya yaitu bicara sendiri dan
3. Mengevaluasi pengetahuan klien tentang tanda
mondar-mandir.

Aris

pajanan
informasi

10.15

dan gejala yang biasa muncul pada penyakit


Klien mengatakan lupa manfaat obat yang diminum
4. Mengevaluasi pengetahuan klien tentang Klien mengatakan sedikit mengerti tentang materi
penyebab munculnya penyakit.
yang sudah dijelaskan, dan perlu diingatkan.
5. Memberikan penjelasan tentang jenis, manfaat O :
efek samping, dan 5 benar minum obat
Klien tampak antusias saat diberi penjelasan
Klien tampak kooperatif.
Klien perlu diingatkan tentang jenis, manfaat efek
samping, dan 5 benar minum obat.
A : Masalah teratasi sebagian
Klien lupa tentang materi yang sudah disampaikan
P : Lanjutkan Intervensi
1. Kaji pengetahuan klien
2. Jelaskan kembali meteri tentang gangguan jiwa
dan obat.

Catatan perkembangan pertemuan Hari-4


No
1.

Dx. Kep
Perubahan
isi
pikir : Waham
Agama

Tgl/Jam
Implementasi
3/8/2015 Strategi pelaksanaan (SP) 1
9.50 Membina hubungan saling percaya
9.55 Membantu orientasi realita.
9.00 Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Melatih pasien memenuhi kebutuhannya
9.05 Tidak mendukung dan membantah waham klien
9.10
Menggunakan komunikasi terapeutik
9.15

Evaluasi
Senin, 3 Juli 2015 Jam 9.20
S:
Klien mengatakan saat ini klien menderita gangguan
jiwa dan berada di RSJ Grhasia
Klien mengatakan menganut agama islam.
Klien mengatakan tidak menganut agama selain
islam karena klien pernah melaksanakan ibadah di
masjid buakan tempat lain
Klien mengatakan memiliki 1 istri, bernama Ny. T
Klien mengatakan semua kebutuhannya hari ini

Paraf

Aris

sudah terpenuhi.
O:

2.

Gangguan
Persepsi sensori:
Halusinasi
pendengaran

3/8/2015
10.10
10.15
10.20

Strategi pelaksanaan (SP) 2


1. Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya.
2. Melatih pasien cara kontrol halusinasi
dengan berbincang dengan orang lain
3. Membimbing pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian.

Klien mampu menilai realitas.


Klien masih tampak mondar mandir sambil
berputar-putar dengan tangan dilipat di depan dada.
A : Masalah teratasi sebagian
Klien mengatakan menganut agama islam.
Klien mengatakan memiliki 1 istri
Klien mampu menilai realitas
P : Lanjutkan intervensi
1. Bina hubungan saling percaya
2. Lanjut SP 2 (Melatih kemampuan yg dimiliki)
Topik : Melatih kemampuan yg dimiliki
Waktu : 10.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Senin, 3 Juli 2015 Jam 10.40
S:
Klien mengatakan masih mendengar orang
mengajak bicara, suara muncul saat klien sendiri,
frekuensi 5-10 menit, respon klien yaitu
menghardik suara tersebut
Klien mengatakan kadang menghardik saat suara
tersebut muncul.
Klien mengatakan masih ingat cara menghardik
halusinasi
O:

Aris

3.

Defisit
pengetahuan
berhubungan
dengan
kurangnya
pajanan
informasi

3/8/2015
10.00
10.05
10.10

Klien masih mengingat cara menghardik halusinasi


Klien masih sering berbicara sendiri (Autistik)
Klien masih mondar mandir sambil berputar-putar
dengan tangan dilipat di depan dada.
Klien kooperatif saat di ajarkan mengkontrol
halusinasi dengan berbincang dengan orang lain
Kien belum mampu mengkontrol halusinasi
berbincang dengan orang lain dengan mandiri.
A: Masalah teratasi sebagian
Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,
dan respon halusinasi
Klien belum mampu menerapkan tehnik berbincang
dengan orang lain secara mandiri
P: Lanjutkan intervensi
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
2. Catat tingkah laku klien yang
mengindikasikan halusinasi
3. Ulangi SP 2 (Berbincang dengan orang lain)
Topik : Berbincang dengan orang lain
Waktu : 15.00 WIB (15 menit)
Tempat : Ruang makan wisma Sadewa
Senin, 3 Juli 2015 Jam 10.40
S:
1.
Mengkaji tingkat pengetahuan pasien
2.
Mengevaluasi pengetahuan klien tentang Klien mengatakan bahwa dirinya menderita
patofisiologi dari penyakit.
gangguan jiwa, tandanya yaitu bicara sendiri dan
3.
Mengevaluasi pengetahuan klien tentang
mondar-mandir.
tanda dan gejala yang biasa muncul pada Klien mengatakan tahu manfaat obat yang diminum
penyakit
Klien mengatakan sedikit mengerti tentang materi

Aris

10.15

yang sudah dijelaskan


Mengevaluasi pengetahuan klien tentang
O:
penyebab munculnya penyakit.
5.
Memberikan penjelasan tentang jenis, Klien tampak antusias saat diberi penjelasan
manfaat, efek samping, dan 5 benar minum Klien tampak kooperatif.
obat.
Klien mampu menyebutkan kembali jenis, manfaat

4.

efek samping, dan 5 benar minum obatnya.


A : Masalah teratasi
Klien mampu menyebutkan kembali jenis, manfaat
efek samping, dan 5 benar minum obatnya.
P : Hentikan intervensi
Catatan perkembangan Hari ke-5
No
1.

Dx. Kep
Perubahan
isi
pikir : Waham
Agama

Tgl/Jam
4/8/2015
9.50
9.00
9.05
9.10

Implementasi
Strategi pelaksanaan (SP) 1

Memvalidasi masalah dan latihan


sebelumnya.

Mengidentifikasi kemampuan yang


dimiliki

Melatih kemampuan yang dimiliki

Membimbing pasien memasukkan dalam


jadwal kegiatan harian.

Menilai kebutuhan perencanaan pulang


pada klien

Evaluasi
Selasa, 4 Juli 2015 Jam 9.20
S:
Klien mengatakan saat ini klien sehat, tidak ada
masalah.
Klien mengatakan klien di RSJ Grhasia
Klien mengatakan suka permainan catur, namun di
wismanya tidak terdapat catur.
O:
Klien mampu menilai realitas.
Klien masih tampak mondar mandir sambil
berputar-putar dengan tangan dilipat di depan dada.
klien sulit melatih kemampuan yang dimilikinya
karena keterbatasan fasilitas.
Tidak ada masalah pada penilaian kebutuhan

Paraf

Aris

2.

Gangguan
Persepsi sensori:
Halusinasi
pendengaran

4/8/2015 Strategi pelaksanaan (SP) 2


10.10
Memvalidasi masalah dan latihan
sebelumnya.
Melatih pasien cara kontrol halusinasi
10.15
dengan berbincang dengan orang lain

Membimbing pasien memasukkan dalam


10.20
jadwal kegiatan harian.

Menilai kebutuhan perencanaan pulang


pada klien

perencanaan pulang pada klien


A : Masalah teratasi sebagian
Klien mampu menilai realitas
Klien memiliki kemampuan bermain catur
P : Lanjutkan intervensi (Dischage Planing)
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala waham,
dan jenis waham yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
3. Jelaskan cara-cara merawat pasien waham
4. Bantu keluarga membuat jadual aktivitas di
rumah termasuk minum obat
5. Diskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau
keluarga
Selasa, 4 Juli 2015 Jam 10.40
S:
Klien mengatakan kadang menghardik saat suara
tersebut muncul.
Klien mengatakan masih ingat cara menghardik
halusinasi
O:
Klien masih mengingat cara menghardik halusinasi
Klien masih sering berbicara sendiri (Autistik)
Klien masih mondar mandir sambil berputar-putar
dengan tangan dilipat di depan dada.
Klien kooperatif saat di ajarkan mengkontrol
halusinasi dengan berbincang dengan orang lain
Kien belum mampu mengkontrol halusinasi

Aris

berbincang dengan orang lain dengan mandiri.


A: Masalah teratasi sebagian
Klien mampu mengungkapkan isi, waktu, frekuensi,
dan respon halusinasi
Klien belum mampu menerapkan tehnik berbincang
dengan orang lain secara mandiri
P: Lanjutkan intervensi (Discharge Planing)
1.
Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
2.
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi,
dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
3.
Jelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
4.
Bantu keluarga membuat jadual aktivitas di
rumah termasuk minum obat (discharge
planning)
5.
Jelaskan follow up pasien setelah pulang

S-ar putea să vă placă și