Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2.
Nyeri perut:
merupakan keluhan yang paling sering dijumpai pada pasienkanker pankreas.
Hampir 90% kasus dengan keluhan sakit perut, dan sebagaikeluhan utama pada
80% kasus. Lokasi sakit perut biasanya pada ulu hati,awalnya difus, selanjutnya
lebih terlokalisir. Sakit perut biasanya disebabkaninvasi tumor pada pleksus celiac
dan pleksus mesenterik superior. Rasa sakitdapat menjalar ke belakang pada
punggung pasien, disebabkan invasi tumor keretroperitoneal dan terjadi infiltrasi
pada pleksus saraf splanknikus. Sakit perutyang berat menunjukkan kanker lanjut
yang meluas ke jaringan sekitarnya dansudah tidak dapat direseksi.
4.
5.
kelainan
Teori
merangsang
lain
sfingter
enzimatik
adalah
oddi
yang
tidak
bahwa
selain
sehingga
terjadi
alkohol
pankreas,
pankreatitis.
juga
merangsang
sehingga
sekresi
mengakibatkan
Alkohol
mengurangi
jumlah
inhibitor
tripsin
ditemuakn
pada
pasien
alkoholik,
7.
Kenapa dan bagaimana kadar amylase dan lipase lebih dari normal
Amilase
Fungsi normal : Pemecahan atau hidrolisis zat pati untuk memproduksi glukosa,
maltosa, dan dekstrin. Aktivasinya bergantung pada kalsium dan ion-ion lain.
Ciri khas gangguan fungsi : Peningkatan kadar enzim akibat peradangan pancreas.
Defisiensi amylase menyebabkan intoleransi makanan yang mengandung zat
amilum.
Lipase
Fungsi normal : bekerja terutama pada micelle atau emulsi trigliserida yang tidak
larut, menghidrolisis gliserol ester adam lemak, dan menghasilkan asam lemak
bebas dan monogliserida. Garam empedu pekat dalam duodenum menghambat
aktivitas lipase; namun, aktivitas ini pulih bila terdapat bentuk precursor (kolipase),
yang diaktifkan melalui hilangnya pentapeptida oleh tripsin.
Ciri khas gangguan fungsi : dianggap sebagai salah satu enzim utama yang paling
baik diukur pada pankreatitis akut. kadarnya meningkat pada peradangan pancreas.
Defisiensi menyebabkan terjadinya steatore dan malabsorpsi lemak.
Sumber : Patofisiologi Sylvia
Amilase : kadar serum amylase pada pasien dengan pankreatitis akut bervariasi
tergantung tingkat keparahan penyakitnya. Rata-rata pada kasus-kasus tanpa
komplikasi kadar serum amylase akan meningkat dalam waktu 2-12 jam pertama
setelah timbulnya gejala dan mencapai puncaknya setelah 12 sampai 72 jam.
Biasanya akan menurun menjadi normal dalam kurun waktu satu minggu. Meskipun
kepekaannya (sensitifitas) kurang sempurna (75-92%) dan tingkat spesifitas (2060%), pengukuran kadar serum amylase adalah petunjuk yang paling sering dan
paling luas digunakan untuk mendiagnosis pankreatitis. Keuntungan test
pemeriksaan amylase ialah karena mudah dilakukan, dan relative murah. Namun
bagaimanapun terdapat beberapa kondisi non pankreatik yang dapat meningkatkan
kadar amylase.
Lipase : kadar serum lipase pada pasien dengan pankreatitis akut akan meningkat
dalam 4-8 jam sejak timbulnya gejala klinis dan akan mencapai puncaknya setelah
24 jam. Kadar serum lipase akan menurun pada 8-14 hari. Spesifisitas (50-99%) dan
sensitivitas (86-100%) pada pemeriksaan kadar lipase lebih baik dibandingkan dari
pada amylase khususnya untuk mendeteksi pancreas karena alcohol. Tingkat
spesifisitas pengukuran lipase dan juga amylase, dapat ditingkatkan dengan cara
meningkatkan nilai ambang sampai mencapai suatu angka 3x lebih tinggi daripada
batas atas nilai normal rujukan.
Sumber : Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati
8.
a. Pemeriksaan Laboratorium
i.
ii.
iii.
Lipase
serumlebih
spesifik
dari
amilase,karena lipase hanya dihasilkan di
pankreas
iv.
b. Pemeriksaan Pencitraan
i.
Foto
polos
abdomendistensi
jejunum,duodenum,colon transversum yang
menyempit,hilangnya gambaran musculus
iliopsoas karena cairan retroperitoneum
ii.
USGpembengkakan
karena
pankreas,pelebaran
ductus,cairan
pankreas,batu empedu (mungkin)
edema
sekitar
iii.
CTscandapat
membedakan
nekrosis,abses,pankreatitis
tanpa
nekrosis,dengan
kontras,daerah
yang
mengalami nekrosis tidak akan terisi
iv.
ERCPpankreas
divisum,striktura
ductus,tumor atau untuk melakukan operasi
pengangkatan batu empedu
10.
Etiologi
Alkohol
pankreatitis
pasca bedah
pasca ERCP
trauma (trauma tumpul)
metabolik
hipertrigliseridemia
hiperkalsemia
gagal ginjal
infeksi
virus parotitis
hepatitis
askaris
mikroplasma
obat-obatan
azatioprin
sulfonamid
tiazid
penyakit jaringan ikat
SLE
pankreatitis
Alkoholisme berat
Hiperparatiroidisme
Asidosis metabolik
Uremia
Defisiensi protein
Toksin
Garna Herry, dkk. 2000. Ikterus Neonatorum. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu
Kesehatan Anak. Edisi kedua. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS. 97-103
Faktor Eksogen (lingkungan)
. Telah diteliti beberapa faktor risikoeksogen yang dihubungkan dengan kanker
pankreas, antara lain : kebiasaanmerokok, diet tinggi lemak , alkohol, kopi, dan zat
karsinogen industri. Faktorrisiko yang paling konsisten adalah rokok. Pada perokok,
risiko kanker pankreasadalah 1,4 2,3 kali disbanding non perokok. Diet tinggi lemak,
kolesterol danrendah serat terbukti meningkatkan risiko kanker pankreas bila
dibandingkandengan diet rendah lemak dan kolesterol.
Faktor Endogen (pasien).
Ada 3 hal penting sebagai faktor risikoendogen yaitu : usia, penyakit pankreas
(pankreatitis kronik dan diabetes mellitus)dan mutasi genetik. Insidensi kanker
pankreas meningkat pada usia lanjut. Pasien pankreatitis kronik mempunyai
risiko tinggi 9,5 kali berkembang menjadi kanker pankreas. Baru-baru ini suatu
penelitian kohort retrospektif skla besar
pada pasien psnkreatitis kornik didapatkan risiko kanker pankreas sampai 20 kali. Pa
da pasien pankreatitis heriditer didapatka 5 kali risiko kanker pankreas. DM sudahla
ma dianggap sebagai faktor risiko kanker pankreas. Sekitar 80%
kanker pankreas disertai ganguan toleransi glukosa dan hampir 20% klinis DM. Akan
tetapi, sekarang dipertanyakan apakah DM sebagai faktor risiko/ predisposisi,atau
sebagai akibat dari kanker pankreas yang secara klinis muncul terlebihdahulu
sebelum gejala kanker pankreas.
Faktor Genetik.
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pankreas makin banyak diketahui.
Risiko kanker pankreas meningkat 2 kali
pada pasien dengan riwayat hubungan keluarga tingkat pertama. Sekitar 10% pasie
nkanker pankreas mempunyai presdisposisi genetik yang diturunkan. Pada masakini
penelitian biologi molekuler berhasil mengungkapkan peran faktor genetikdan
kanker pankreas dan diharapkan di masa mendatang akan banyak membantudalam
diagnosis dan terapi kanker pankreas. Proses karsiogenesis
kanker pankreas diduga merupakan akumulasi dari banyak kejadian mutasi genetik.
Mutasi genetik yang banyak dijumpai pada kanker pankreas adalah pada gen K-ras,
serta deplesi dan mutasi pada tumor suppressor genes antara lain p53, p16,DPC4
dan BRCA2.
11.