Sunteți pe pagina 1din 24

PARTOGRAF

TIARA AYU PRATIWI


1310211201

DEFINISI
Partograf adalah alat bantu untuk
memantau kemajuan kala satu
persalinan dan informasi untuk
membuat keputusan klinik

TUJUAN UTAMA
Mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan serviks melalui periksa
dalam.
Mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal.
Dapat mendeteksi secara dini
kemungkinan terjadinya partus lama.

Jika digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf


akan membantu penolong persalinan untuk:
Mencatat kemajuan persalinan
Mencatat kondisi ibu dan janinnya
Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan
dan kelahiran
Menggunakan informasi yang tercatat untuk
identifikasi dini penyulit persalinan
Menggunakan informasi yang tersedia untuk
membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat
waktu

Penggunaan Partograf
Menurut WHO 2000
Pencatatan partograf dimulai dari fase aktif
ketika pembukaan serviks 4cm
Partograf digunakan untuk:
- Semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan
sampai dengan kelahiran bayi, sebagai elemen
penting asuhan persalinan
- Semua tempat pelayanan persalinan
- Semua penolong persalinan yang
memberikan asuhan kepada ibu selama
persalinan dan kelahiran

Halaman depan partograf


menginstruksikan observasi dimulai
pada fase aktif persalinan dan
menyediakan lajur dan kolom untuk
mencatat hasil-hasil pemeriksaan
selama fase aktif persalinan, yaitu:

Informasi tentang ibu:


nama, umur;
gravida, para, abortus
(keguguran);
nomor catatan medik/nomor
puskesmas;
tanggal dan waktu mulai dirawat
(atau jika di rumah, tanggal dan
waktu penolong persalinan mulai
merawat ibu);
waktu pecahnya selaput ketuban.
Kondisi janin:
DJJ;
warna dan adanya air
ketuban;
penyusupan (molase) kepala
janin.
Kemajuan persalinan:
pembukaan serviks;
penurunan bagian terbawah
atau presentasi janin;
garis waspada dan garis
bertindak.

Obat-obatan dan cairan


yang diberikan:
oksitosin;
obat-obatan lainnya dan
cairan IV yang diberikan.

Kontraksi uterus:
frekuensi kontraksi dalam
waktu 10 menit
lama kontraksi (dalam
detik).

Jam dan waktu:


waktu mulainya fase
aktif persalinan;
waktu aktual saat
pemeriksaan atau
penilaian.

Kondisi ibu:
nadi, tekanan darah dan
temperatur tubuh;
urin (volume, aseton
atau protein).

Asuhan, pengamatan
dan keputusan klinik
lainnya (dicatat dalam
kolom yang tersedia di sisi
partograf atau di catatan
kemajuan persalinan).

Yang perlu di perhatikan


Informasi Tentang Ibu
Waktu kedatangan (tertulis sebagai: jam atau pukul
pada partograf)
Catat waktu pecahnya selaput ketuban.
Denyut jantung janin
- setiap 30 menit (lebih sering jika ada tanda-tanda
gawat janin).
- Catat dengan garis di kolom
- Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara
garis tebal pada angka 180 dan 100.
- waspada bila DJJ mengarah hingga dibawah 120 atau
diatas 160.

Warna dan adanya air ketuban :


U: ketuban utuh
J: ketuban sudah pecah dan air ketuban
jernih
M: ketuban sudah pecah bercampur
mekonium
D: ketuban pecah dan bercampur darah
K: ketuban sudah pecah dan tidak ada
air ketuban

Molase
(Penyusupan Tulang Kepala)
0 : tulang kepala janin terpisah dan
sutura dengan mudah dapat dipalpasi
1 : tulang kepala janin hanya saling
bersentuhan
2 : tulang kepala janin saling tumpah tindih tapi
masih dapat dipisahkan
3 : tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak
dapat dipisahkan

Kemajuan persalinan
- Pembukaan serviks setiap 4 jam
(tanda x")
- Penurunan bagian terbawah atau
presentasi janin (tanda o)
- Garis waspada dan garis bertindak

Waktu mulainya fase aktif persalinan


Waktu aktual saat pemeriksaan
dilakukan
Kontraksi uterus yang dinilai dalam
10
menit

Obat dan cairan yang diberikan


Kesehatan dan kenyamanan ibu nilai
dalam waktu 30 menit :
- Nadi (tanda )
- Tekanan darah (tanda )

Contoh
partograf untuk
persalinan
normal

19

Partograf yang
memperlihatkan
kontraksi uterin
yang kurang
memadai
dikoreksi
dengan
pemberian
oxytocin
21

Partograf
yang
memperlihatk
an fase aktif
persalinan
yang lama

22

Halaman Belakang Partograf


Data dasar
Kala I
Kala II (episiotomi persalinan, gawat janin,
distosia bahu, masalah penyerta,
penatalaksanaan dan hasilnya)
kala III ( lama kala III, pemberian oksitosin,
penegangan tali pusat terkendali, pemijatan
fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak
lahir >30 menit, laserasi, atonia uteri, jumlah
perdarahan, masalah penyerta,
penatalaksanaan dan hasilnya)

S-ar putea să vă placă și