Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENANGANANNYA
Stefi Tauran
102013397
A2
SKENARIO 11
Seorang perempuan usia 45 tahun datang ke poli umum ukrida,
dengan keluhan mata kanan sakit dan sedikit merah sejak 1
minggu yang lalu.
RUMUSAN MASALAH
Seorang perempuan usia 45 tahun dengan keluhan mata kanan
sakit dan sedikit merah
MIND MAP
Kompl
ikasi
Pence
gahan
Progn
osis
Anam
nesis
PF &
PP
RM
Manif
estasi
klinis
Tatala
ksana
Etiolo
gi
epide
miolo
gi
patofi
siologi
WD &
DD
ANAMNESIS
identitas
Pasien
Keluhan
Utama
RPS
RPD
RK & RS
PEMERIKSAAN FISIK
o Tidak ada penurunan ketajaman
penglihatan
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan
segmen ant & post
Pemeriksaan gerak
bola mata
Pemeriksaan
lapang pandang
Pemeriksaan
tekanan bola mata
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap dan laju endap darah
Faktor rheumatoid dalam serum
Antibodi antinuklear serum (ANA)
Serum antineutrophil cytoplasmic antibodies (ANCA)
PPD (Purified derivate/mantoux test)
Rontgen thorax
Serum FTA-ABS, VDRL
Serum asam urat
B-Scan Ultrasonography
WORKING DIAGNOSIS
Skleritis
Anterior
Skleritis OD
Skleritis
Posterior
Skleritis posterior
Jarang terjadi dan ditandai dengan
adanya nyeri tekan bulbus okuli dan
proptosis. Terdapat perataan dan
penebalan lapisan posterior mata, dan
edema retrobulbar. Dapat dijumpai
penglepasan retina eksudatif, edema
makular, dan papiledema.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Episkleritis
Pterigium
Pinguekula
Pertumbuhan
fibrovaskular konjungtiva
yang bersifat
degenerative dan invasif
ETIOLOGI
proses imunologi yakni terjadi reaksi tipe IV (hipersensitifitas tipe
lambat) dan tipe III (kompleks imun) dan disertai penyakit sistemik.
Penyakit autoimun: artritis rheumatoid, poliartritis nodosa, polikondritis
berulang, granulomatosis wegener, lupus eritematosus sistemik,
pioderma gangrenosum, kolitis ulserativa, nefropati IgA, artritis
psoriatika
Penyakit granulomatosa dan infeksiosa : tuberkulosis, sifilis, sarkoidosis,
toksoplasmosis, herpes simpleks, herpes zoster, infeksi streptokokus,
infeksi stafilokokus, aspergilosis, lepra.
Lain-lain : fisik (radiasi, luka bakar termal), kimia (luka bakar asam atau
basa), penyebab mekanis (trauma tembus, pembedahan), limfoma,
rosasea.
EPIDEMIOLOGI
Skleritis adalah penyakit yang jarang dijumpai
Di Amerika Serikat insidensi kejadian diperkirakan 6 kasus per
10.000 populasi.
94% adalah skleritis anterior
6%nya adalah skleritis posterior
Wanita lebih banyak terkena daripada pria dengan perbandingan
1,6 : 1.
Insiden skleritis terutama terjadi antara 50-60 tahun.
GEJALA KLINIS
rasa nyeri berat yang
dapat menyebar ke
dahi, alis, dan dagu
Penurunan
ketajaman
penglihatan
fotofobia
PATOFISIOLOGI
Terjadinya disregulasi pada penyakit autoimun secara umum merupakan
faktor predisposisi dari skleritis. Proses inflamasi bisa disebabkan oleh
kompleks imun yang berhubungan dengan kerusakan vaskular (reaksi
hipersensitivitas tipe III dan respon kronik granulomatous (reaksi
hipersensitivitas tipe IV). Interaksi tersebut adalah bagian dari sistem imun
aktif dimana dapat menyebabkan kerusakan sklera akibat deposisi kompleks
imun pada pembuluh di episklera dan sklera yang menyebabkan perforasi
kapiler dan venula post kapiler (mikroagiopati inflamasi) dan respon imun
sel perantara. Sifat autoimun skleritis juga berhubungan dengan penyakit
sistemik yang mendasarinya.
PENATALAKSANAAN
anti inflamasi non steroid sistemik:
indometasin 75mg per hari, atau ibuprofen 600mg per hari
Terapi prednisone oral 0,5-1,5 mg/kg/hari
Tindakan bedah jarang dilakukan
KOMPLIKASI
Makular edema
PROGNOSIS
Individu dengan skleritis ringan biasanya tidak akan mengalami
kerusakan penglihatan yang permanen. Hasil akhir cenderung
tergantung pada penyakit penyerta yang mengakibatkan skleritis.
Necrotizing scleritis umumnya mengakibatkan hilangnya
penglihatan dan memiliki 21% kemungkinan meninggal dalam 8
tahun.
KESIMPULAN
Pasien wanita 45 tahun ini didiagnosa terkena skleritis pada mata kanan.
Skleritis adalah gangguan granulomatosa kronik. Kelainan-kelainan
skleritis murni diperantarai oleh proses imunologi yakni terjadi reaksi
tipe IV (hipersensitifitas tipe lambat) dan tipe III (kompleks imun) dan
disertai penyakit sistemik.