Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Nadeak
102013057
A2
Kasus
perempuan usia 45 tahun datang ke poli
umum ukrida, dengan keluhan mata kanan
sakit dan sedikit merah sejak 1 minggu
yang lalu
Mind Mapping
Pencegah
an
Prognosi
s
Anamne
sa
Komplika
si
Pemeriksaan Fisik
dan Penunjang
Penatalaksan
aan
Manifesta
si Klinik
Different
Diagnosi
s
Working
Diagnosi
s
Patofisiolo
gi
Epidemiol
ogi
Etiologi
Anamnesis
RPS
Identitas
- Nama
- Alamat
-Umur : 45 tahun
- Pekerjaan
Keluhan
Utama
Mata kanan sakit
& sedikit merah
Sejak kapan?
Nyeri?
Mata berair?
Penurunan
visus?
Fotofobia?
Spasme?
RPD
Vaskular?
Infeksi?
Trauma mata?
Obat?
Post
pembedahan
mata?
Riwayat
Penyakit
Keluarga
Riwayat
sosial dan
ekonomi
RA?
Gout?
Konsumsi rokok
& alkohol
Anamnesis
Pterygium : benjolan(+),mata merah, Visus (N)
Pseudopterygium: benjolan(+),mata merah,
Visus (N), kerusakan kornea (+)
Pingukuelitis: benjolan(+),mata merah, Visus (N)
Dari Keluhan sangat mirip, biasanya letak/bentuk benjolan
berbeda saat PF
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum, TTV
VA,
pemeriksaan segmen anterior,
funduskopi,
gerak bola mata,
tonometri digital,
tes konfrontasi.
PF(pemeriksaan fisik)
Skleritis : VA (N), Konjungtiva : hiperemis, benjolan dekat
limbus, sekret bening, lainnya dbn.
Pterygium : VA (N/), benjolan di celah kelopak
mata,konjungtiva merah(iritasi), lainnya dbn
Pseudopterygium: VA (N/), benjolan puncak menutupi
kornea, konjungtiva merah, lainnya dbn
Pingukuelitis: benjolan, merah karena radang, pada
celah kelopak mata
Pterygium
Pseudoterygium
Pinguekula
Episkleritis
Pemeriksaan Penunjang
Tergantung kepada kecurigaan klinis
PP yang mungkin antara lain:
WD&DD
Etiologi
Terkena pada
Terapi
Skleritis
Pterygium
Proses
Penebalan &
imunologi
lipatan
konjungtiva
disertai sakit
bulbi (jar.
sistemik
fibrovaskuler)
Sklera
ED steroid
Konjungtiva
ED steroid
Bedah (>40)
Pseudoptery
gium
Pinguekula
karena
Pertumbuhan
kerusakan
jaringan hialin
pada kornea
pada
(fibrovaskuler)
konjungtiva
Konjungitva
& kornea
ED steroid
Bedah
(>40 )
Konjungtiva
Obat
antiradang
WD (working diagnosis)
SKLERITIS
Gangguan granulomatosa kronik yang ditandai
oleh destruksi kolagen, sebukan sel dan
kelainan vaskular.
Etiologi
diperantarai oleh proses imunologi (tipe III & IV)
dan disertai penyakit sistemik
Penyakit Autoimun
Penyakit
Granulomatosa
Gangguan metabolik
Infeksi
Tidak diketahui
PATOFISIOLOGI
Penyakit imun
sistemik
Penyakit
kolagen
vaskular
Deposisi
kompleks imun
pada pembuluh
di episklera &
sklera
Perforasi kapiler
& venula post
kapiler
Klasifikasi
Skleritis Terbagi menjadi : Anterior & Posterior
Skleritis Anterior, dibagi:
Difuse : radang luas seluruh sklera
Nodular : timbul nodul radang yang eritem, tidak dapat
digerakkan, dan nyeri pada sklera anterior
Necrotizing : lebih berat, dihub dgn komplikasi sistemik /okular
MANIFESTASI KLINIK
Nyeri mata yang hebat
Kemerahan sebagian /
seluruh mata
Penglihatan kadang
kabur
Mata sensitive cahaya
terang
Mata berair
Sekret bening
Nyeri tekan
Benjolan disertai
hiperemis
Epidemiologi
AS : 6 /10.000 populasi. Indonesia blm ada data
94% : skleritis anterior
6% : skleritis posterior
Peningkatan insiden tidak bergantung geografi & ras.
Wanita >> pria = 1,6 : 1.
Terutama : 11-87 tahun, usia rata-rata 52 tahun.
Penatalaksanaan
Terapi awal : NSAID
Indometasin tab 100 mg perhari
Ibuprofen tab 300 mg perhari.
PENCEGAHAN
Orang sakit jangan tidur bersama orang sehat.
Pisahkan alat yang biasa digunakan sehari-hari.
Sering cuci tangan.
Handuk mandi orang sakit jangan ditumpuk dengan handuk
orang sehat.
Istirahat cukup.
Sebisa mungkin jangan membuka komputer atau bermain
handphone.
Jangan kompres mata dan mata tidak perlu di cuci atau diguyur
dengan cairan pencuci mata.
Komplikasi
Makular edema : perluasan peradangan ke posterior
Perforasi kebutaan
Skleromalasia (t.u. pd skleritis dgn RA)
Tanpa pengobatan segera: katarak, ablasio retina,
keratitis, uveitis, atau atrofi optik
Pengobatan steroid lama glaukoma, katarak
Prognosis
Tergantung penyebab.
Skleritis pada penyakit sistemik mempunyai prognosis
lebih baik dibandingkan dengan skleritis pada penyakit
infeksi atau autoimun.
Kesimpulan
Pada kasus perempuan usia 45 tahun datang ke poli umum ukrida,
dengan keluhan mata kanan sakit dan sedikit merah sejak 1 minggu
yang lalu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu tersebut terkena
skleritis oculus dextra. Skleritis didefinisikan sebagai gangguan
granulomatosa kronik yang ditandai oleh destruksi kolagen, sebukan
sel dan kelainan vaskular yang mengisyaratkan adanya vaskulitis.
Skleritis disebabkan oleh berbagai macam penyakit baik penyakit
autoimun ataupun penyakit sistemik, infeksi, trauma dan idiopatik.
Gejala-gejala pada skleritis dapat meliputi rasa nyeri, mata berair,
fotofobia, spasme, dan penurunan ketajaman penglihatan. Prognosis
skleritis tergantung pada penyakit penyebabnya.