Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya
yang sungguh-sungguh dan terus menerus dilakukan untuk mewujudkan
manusia
Indonesia
seutuhnya.
Sumberdaya
yang
berkualitas
akan
disekolah
mengingat
pentingnya
pelajaran
tersebut.
pada mata pelajaran IPA dari hasil ujian nasional nilai rata-rata selalu rendah
dan peringkatnya pun selalu berada dibawah urutan ke 45.
Bedasarkan masalah diatas penulis bersama teman sejawat
berusaha mengidentifikasi masalah sabagai berikut :
1. Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
2. Siswa kurang bergairah untuk belajar.
3. Siswa kurang aktif dalam belajar.
Dari identifikasi masalah di atas, penulis dibantu teman sejawat
mencoba menganalisis masalah sebagai beikut adalah :
1. Metode yang digunakan hanya satu arah .
2. Media pembelajaran yang digunakan belum maksimal.
3. Membuat strategi belajar.
Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada
mata pelajaran IPA, dengan menggunakan metode demontrasi bagi siswa
kelas IV. Metode ini diterapkan agar dapat membantu guru khususnya dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian tindakan ( PTK) dengan judul upaya meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD. Muhammadiyah Pangkalpinang tentang gaya benda di air
melalui metode demontrasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas Maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : Bagaimanakah upaya meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD. Muhammadiyah Pangkalpinang Tentang gaya benda di air
melalui penerapan metode demontrasi?
2.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Siswa
a. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran
IPA dengan metode demontrasi.
b. Untuk memberikan warna yang baru dengan metode-metode
mengajar yang sudah ada.
c. Untuk meningkatkan minat belajar, motivasi dan kreativitas siswa
dalam proses belajar mengajar IPA.
2. Bagi Guru
a. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
pelajaran IPA.
b. Sebagai umpan balik bagi guru yang ingin melakukan penelitian
yang sama.
c. Menjadikan guru sebagai idola dan bentuk contoh yang patut ditiru
oleh siswa.
d. Meningkatkan
rasa
percaya
diri
terhadap
proses
dalam
3. Bagi Sekolah
a. Sebagai bahan tambahan literature untuk guru-guru yang ingin
melakukan penelitian serupa.
lingkungan
sekolah
sebagai
tempat
yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
Menurut Surya (1981), definisi belajar adalah suatu proses usaha
yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya
dengan
lingkungan.
Sedangkan
abdillah
(2002)
belajar
merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingka laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspekaspek kognetif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Selanjutnya menurut sujana (1998) belajar sebagai suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang siswa. Perubahan sebagai hasil
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya dan lain lain
aspek yang ada pada individu siswa.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan mampu sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah di pelajari. Kegiatan
belajar tersebut ada yang di lakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain
seperti museum, di laboratorium, di hutan, dan dimana saja. Belajar
5
ilmu
pengetahuan,
tetapi
juga
berbentuk
kecakapan,
kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai
apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan
tingkah laku yang lebih baik lagi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses tidak dapat terlepas dari
faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Untuk itu, Syah (2006)
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil siswa terdiri dari dua
faktor yang datang dari individu siswa (internal faktor), dan faktor faktor
yang datang dari luar diri individu siswa (eksternal individu). Keduanya dapat
dijelaskan sebagai berkut :
1. Faktor internal anak, meliputi :
a) Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandai
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti
pelajaran.
b) Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek
psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil
belajar siswa antara lain : 1) intelegensi, 2) sikap, 3) bakat, 4) minat
dan 5) motivasi
2. Faktor eksternal anak, meliputi :
a) Faktor lingkungan sosial seperti para guru, sikap para guru, staff
administrasi dan teman-teman sekelas.
b) Faktor lingkungan no-sosial seperti sarana dan prasarana sekolah
belajar, letaknya rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan
waktu belajar yang digunakan anak.
c) Faktor pendekatan belajar yaitu cara guru mengajar, maupun
metode, modul, dan media pembelajaran yang digunakan.
Keberhasilan proses pembelajaran sangat dipengaruhi pemahaman
guru terhadap hakikat belajar. Fungsi pemahaman guru terhadap hakikat
belajar adalah supaya dalam pelaksanaannya guru dapat mengelola dan
membimbing proses pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah belajar serta
dapat memberikan tindak lanjut dalam kegiatan belajar.
7
mengikuti program pembelajaran. Hal ini sesuai dengan dimensi hasil belajar
yang terdiri atas dimensi tipe isi (produk), dimensi tipe kinerja (proses), dan
dimensi tipe sikap (sikap ilmiah). Penguasaan produk ilmiah mengacu pada
seberapa besar siswa mengalami perubahan dalam pengetahuan dan
pemahamannya tentang ipa baik berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,
maupun teori.
Aspek produk IPA dalam pembelaaran di sekolah dikembangkan
dalam pokok-pokok bahasan yang menjadi target program pembelajaran yang
harus dikuasai. Aspek produk seperti fakta, konsep dan prinsip,
hukum
maupun teori sering disajikan dalam bentuk pengetahuan yang sudah jadi.
Penguasaan proses ilmiah mengacu pada sejauh mana siswa mengalami
perubahan dalam kemampuan proses keilmuan yang terdiri atas keterampilan
proses sains dasar dan keterampilan proses terintegrasi. Untuk tingkat
pendidikan dasar di SD maka penguasaan proses sains di fokuskan pada
keterampilan proses sains dasar (basic science process skills) yang meliputi
keterampilan
mengamati
(observasi),
menggolongkan
(klasifikasi),
keberhasilan,
selain
itu
penggunaan
strategi
padat.
3. Energy dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, magnet, listrik, cahaya,
dan pesawat sederhana.
4. Bumi dan alam semesta meliputi tata surya dan benda-benda langit
lainnya.
Pembelajaran IPA harus menerapkan proses ilmiah. Pembelajaran
harus berlangsung menggunakan proses-proses yang telah digunakan oleh
para ilmuan IPA. Proses-proses tersebut dinamakan keterampilan proses.
Untuk siswa SD, keterampilan proses dapat dikembangkan dengan
mengembangkan keterampilan mengamati, mengelompokkan, mengukur,
mengkomunikasikan, meramalkan dan menyimpulkan.
Hal yang penting diperhatikan guru dalam pembelajaran IPA adalah
berusaha agar siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. Selama siswa
10
11
12
14
siswa
mempelajari
materi
pelajaran.
Hamalik
(1980)
15
Sematik bekaitan dengan meaning atau arti dari suatu kata, istilah, tanda
atau symbol.
3. Fungsi manipulative
Fungsi manipulative adalah kemampuan media dalam menampilkan
kembali suatu benda/peristiwa, dengan berbagai cara, sesuai kondisi,
situasi, tujuan dan sasarannya.
4. Fungsi fiksatif
Fungsi fiksatif adalah fungsi yang berkenaan dengan kemampuan suatu
media untuk menangkap, menyimpan kembali suatu objek atau kejadian
yang sudah lama terjadi.
5. Fungsi ditributif
Fungsi ditributif media pembelajaran berarti bahwa dalam sekali
penggunaan satu materi objek atau kejadian, dapat diikuti oleh peserta
didik dalam jumlah besar (tak terbatas) dan dalam jangkauan yang sangat
luas sehingga dapat meningkatkan efisiensi baik waktu maupun biaya.
6. Fungsi psikologis
Dari segi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti
fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi imajinatif dan fungsi
motivasi.
Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik
perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan
belajar siswa.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar.
16
17
6. Manusia
Termasuk didalamnya guru, siswa atau pakar atau ahli dibidang
atau materi tertentu.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik
yang bersifat visual audio, projected still media maupun projected motion
media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja
multimedia.
18
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
Subjek yang menjadi tempat penulis melakukan penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah siswa kelas IV SD.Muhammadiyah Jl.Kh.Abdul Hamid.
Dengan jumlah siswa 33 orang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 18 siswa
perempuan yang memiliki latar belakang yang berbeda baik tempat tinggalnya,
kemampuan orang tuanya, status sosialnya, daya serapnya, prestasinya dan
hasil belajarnya. Pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam penulis
mempertimbang alasan untuk melakukan penelitian di sekolah itu. Alasan itu
antaranya lokasinya merupakan tempat bertugas penulis sebagai pengajar di
sekolah tersebut, sehingga mempermudah mencari/mengumpulkan data yang di
perlukan oleh penulis. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksamnakan selama
2 (Dua) bulan, dimulai tanggal 21 Oktober 2013 sampai dengan 30 oktober
2013.
Tabel. I
19
Mata
Pelajaran
IPA
Siklus
Hari/tanggal
II
04- 11 - 2013
III
11 11 - 2013
Materi
Keterangan
33 Siswa
Gaya benda
di air
L= 15
P=18
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
menyimpulkan pelajaran.
j.
3. Observasi
a. Mengamati kegiatan siswa , saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Melihat keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.
4. Refleksi
a. Kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Kurangnya keterampilan guru bertanya, sehingga siswa terkesan pasif.
c. Siswa masih banyak merasa kesulitan dalam memahami pelajaran.
d. Secara garis besar kegiatan belajar mengajar pada siklus I perlu
dibenahi agar mencapai hasil yang baik.
e. Masih perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikut.
Siklus II
1. Perencanaan
a. Menyusun RPP siklus II.
b. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran.
c. Menyiapkan Lks.
d. Menyusun format evaluasi.
e. Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
f. Guru member tugas untuk membaca materi dalam rangka pendalaman
baik disekolah maupun dirumah.
2. Pelaksanaan
21
22
23
x
n
Keterangan :
M
: banyak siswa
2. Persentase ketuntasan
Persentase digunakan untuk menggambarkan peningkatan hasil belajar
disetiap siklus dengan menggunakan rumus :
PT
xt
X 100
n
24
Keterangan:
PT
: persentase tuntas
xt
: banyak siswa
3. Persentase keaktifan
Dengan mengetahui keaktifan dan membuat anak sering bertanya
kepada guru tentang matei yang sedang dipelajari sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan akan tercapai untuk itu penulis dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
PA
xt
X 100
n
Keterangan:
PA
: persentase keaktifan
xt
: banyak siswa
25
\
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Evaluasi dilakukan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui
sejauh mana perbaikan yang dilakukan berhasil mencapai target yang telah
ditetapkan. Dari hasil yang dilakukan diperoleh gambaran secara jelas
terjadinya peningkata yang signifikan dari proses pembelajaran serta
kompetensi yang dicapai siswa, hal ini terlihat pada perolehan nilai siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran per siklus yaitu siklus I, siklus II,
siklus III. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini :
26
80
72.69
68.22
70
61.66
60
56
50
40
30
20
10
0
Pra siklus
siklus I
siklus II
siklus III
27
100
91
90
82
80
70
70
60
50
55
44
40
Persentase
30
Tuntas
Tidak Tuntas
30
20
8
10
100%
94%
90%
76%
80%
70%
60%
50%
Persentase
61%
51%
49%
Aktif
39%
40%
Pasif
30%
24%
20%
6%
10%
0%
Siklus II penulis
suasana
30
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Abitur A. (2004). Sain untuk SD Kelas IV. Jakarta: Tropika.
Andayani,dkk.
(2009). Pemantapan
Universutas Terbuka.
Kemampuan
Profesional.
Jakarta:
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung:
33
Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2006). Undang undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: CV Nuansa
Aulia.
34