Sunteți pe pagina 1din 42

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT PARU DAN SALURAN

NAFAS
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
RSUP ADAM MALIK

Aspirasi pneumonia
pneumonia yang
disebabkan masuknya benda asing padat atau cair
atau terhirupnya asap atau uap ke dalam saluran
napas bawah yang berasal dari :

1.

Bahan-bahan endogen : orofaring, cairan /


makanan di lambung
Bahan-bahan eksogen : makanan, minuman, air
tawar, air asin, bahan
bahan lainnya (tanah,
lumpur, dll)

2.

Aspirasi dapat menyebabkan beberapa gejala


berdasarkan kuantitas dan sifat dari substansi
yang teraspirasi, frekuensi terjadi aspirasi , dan
faktor host menyebabkan terjadinya aspirasi .

Terdapat beberapa tipe substansi yang


menyebabkan gejala-gejala terjadi pneumonia :
Aspirasi dari asam lambung
Chemical Pneumonia
(CP).
Aspirasi dari bakteri berasal dari oral dan daerah
faringeal
Bacterial Pneumonia (BP).

Aspirasi dari minyak


minyak sayur
menyebabkan exogenous lipoid pneumonia
(LP), pneumonia ini jarang ditemukan
Aspirasi dari benda asing
beberapa kasus dapat
pneumonia.

gagal nafas dan


terjadi bacterial

Aspirasi pneumonia

Near Drowning
(tenggelam)

PATOFISIOLOGI
ASPIRASI BENDA ASING

Aspirasi benda asing dapat menyebabkan obstruksi jalan


napas dari mulai glotis sampai distal bronkus.

Aspirasi benda asing banyak terdapat di segmen posterior


lobus atas dan segmen superior lobus bawah jika pasien
posisi terlentang.

Jika posisi berdiri maka benda asing akan berada di basal


paru kanan. Kerusakan primer dapat terjadi akibat aspirasi

ASPIRASI DARI BAKTERI BERASAL


DARI ORAL DAN DAERAH FARINGEAL
(BACTERIAL PNEUMONIA)

Bakteri yang terlibat dalam infeksi paru anaerob


merupakan flora normal di daerah oral (terutama di celah
gingiva), dan menjadi patogen ketika bakteri anaerob
ditemukan konsentrasi tinggi sekitar 1012/g. sering
menjadi penyebab terjadi aspirasi.

Kondisi yang berhubungan dengan terjadinya aspirasi


adalah kehilangan kesadaran atau disfagia , peminum
alkohol, anastesi umum, kejang, pemakaian narkotika,
lesi di daerah esofagus dan gangguan neurologi

ASPIRASI DARI ASAM


LAMBUNG (Chemical Pneumonia)

Kerusakan paru terjadi jika ketika pH dari


aspirasi cairan kurang dari 2.5 , contohnya
beberapa penelitian menunjukkan terjadinya
kerusakan paru setelah teraspirasi asam
lambung, air suling dan air garam

ASPIRASI AKIBAT LIPID


(LIPOID PNEUMONIA)

Bahan material yang berminyak umumnya diberikan


sebagai pengobatan untuk konstipasi pada anak-anak dan
dewasa.

Karena sifat dari viskositasnya yang tinggi , bahan


material yang berminyak akan menekan reflek batuk
mudah terjadinya aspirasi pada orang-orang
normal, dan juga pada pasien-pasien dengan gangguan
menelan.

NEAR DROWNING

Dry drowning
tidak terjadi aspirasi air
laut/tawar ke paru (dry lung) dan kematian
diakibatkan oleh laringospasme pada saat air
dingin masuk ke daerah laring, iritasi mekanik
akibat air (10-15%).

Wet drowning
terdapat air ke dalam paru
sehingga paru basah dan terjadi gangguan
akibat efek cairan (85-90%).

GAMBARAN KLINIS

Aspirasi pneumonia dapat terjadi akut atau kronik


tergantung dari onset waktu, sifat dari substansi
aspirasi, dan respon host seseorang.

Gambaran klinis sering dijumpai yaitu sesak nafas,


demam, wheezing, ronki basah, hipoksia, takikardia,
lekositosis dan gagal nafas. Pada hipoksemia berat
sering terjadi akibat rendahnya tekanan parsial arteri
dan penurunan dari komplians paru.

GAMBARAN RADIOLOGIS
ASPIRASI BENDA ASING

Benda asing sering ditemukan pada anak-anak


yaitu koin dan gigi

Dapat ditemukan pada semua lobus tetapi sering


ditemukan pada lobus bawah paru kanan

Pada usia dewasa gambaran radiologis


umumnya ditemukan
atelektasis dan
obstruksi pneumonitis dengan atau tidak tampak
benda asing (radioopaque)

Foto toraks wanita , umur 15 tahun, klinis batuk dan sakit dada ketika
menarik nafas setelah 1 minggu tertelan jarum, tampak bayangan
jarum di lapangan atas paru kiri.

Foto toraks lateral posisi jarum di lapangan atas paru kiri

Gambar 2.a
Gambar 2.b
Gambar 2.a : Terlihat jarum pada segmen lingula bronkus kiri,
diambil
menggunakan
Gambar 2.b :dengan
Posisi jarum
di daerahbiopsi
trakeaforsep
, jatuh ketika di
keluarkan.
Keadaan pasien exhausted , bronkoskopi
dihentikan.
Bronkoskopi dihentikan dan akan diulang bronkoskopi
dengan anastesi umum. Pada malam hari penderita merasa
ada benda di daerah tenggorokan, dan penderita batukbatuk disertai muntah

Gambar 3.a

Gambar 3.b

Gambar 3.a : Dilakukan foto toraks PA sebelum tindakan


bronkoskopi
ulang; tidak tampak bayangan jarum di paru kiri
Gambar 3.b : Foto lateral kiri tampak posisi jarum di
didaerah perut

Foto abdomen AP tampak jarum berada di daerah usus halus

Jarum berada diusus dan keluar bersama feses

ASPIRASI DARI BAKTERI BERASAL DARI ORAL


DAN
DAERAH
FARINGEAL
(BACTERIAL
PNEUMONIA) , CHEMICAL PNEUMONIA & NEAR
DROWNING

Kelainan pemeriksaan radiologis yang paling dominan


adalah suatu konsolidasi adalah unilateral maupun
bilateral, bercak-bercak atau difus.

Pada penderita dengan aspirasi dengan jumlah yang


banyak cairan lambung dengan pH rendah dari
radiologis menunjukkan bercak-bercak konsolidasi yang
gambaran sama dengan edema paru dengan gagal
jantung atau awal dari acute respiratory distress
syndrome (ARDS).

ASPIRASI PNEUMONIA AKIBAT


KLL
(KASUS-1)

ASPIRASI PNEUMONIA AKIBAT


KLL
(KASUS-2)

ASPIRASI AKIBAT LIPID


(LIPOID PNEUMONIA)

Foto toraks bisa menunjukkan corakan alveolar sebagai


hasil penggumpalan lipid dalam rongga alveoli.

Selanjutnya gambaran interstisial menunjukkan adanya


migrasi makrofag dan penebalan septum alveoli oleh
jaringan fibrosis.

Foto toraks juga bisa menunjukkan adanya nodul yang


terlokalisir (parafinoma) nodul-nodul ini mudah
menyatu sehingga menimbulkan gambaran seperti
neoplasma atau TB.

LIPOID PNEUMONIA (KASUS1)

CT-scan toraks : ground glass opacification dengan


densitas -225 Hounsfield Unit adanya septal thickening
dan consolidation + 39 Hounsfield Unit , kesan Lipoid
pneumonia.

BRONKOSKOPI

Dilakukan bilasan (washing) dengan cairan NaCl 0.9%


sebanyak 300 cc. Secara makroskopis cairan BAL berwarna
putih seperti susu

LIPOID PNEUMONIA (KASUS2)

BRONKOSKOPI

ASPIRASI PNEUMONIA
AKIBAT PESTISIDA

Aspiration
Pneumonia
29 - 12 - 04

(bilateral) + G3P2Ab0

31 - 12 - 04

dr. F (, 36 years)

11 - 01 - 05

12 - 03 - 05

08 - 07 - 05

Aspiration
Pneumonia +
03 - 01 - 05

Septic emboli

10 - 01 - 05

DI (, 12 years)

15 - 01 - 05

24 - 01 - 05

HRCT THORAX 25 - 01 - 05
RED ARROW
: HAMPTONS HUMP
BLUE ARROW
: PLEURAL EFFUSION
GREEN ARROW : CONSOLIDATION

01 - 02 - 05

07 - 02 - 05

Blood Culture : Staph.aureus (+)


D - dimer

: 4000

HRCT THORAX 07 - 02 - 05
RED ARROW
BLUE ARROW

: HAMPTONS HUMP
: CONSOLIDATION

10 - 02 - 05

25 - 02 - 05

25 - 02 - 05

PENATALAKSANAAN

Terapi Oksigen
Antibiotika
Bronkoskopi
Kortikosteroid

uji sensitivitas
bronkial toilet
kontroversial

S-ar putea să vă placă și