Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. PENGKAJIAN
a. Aktifitas /Istirahat
Kelumpuhan otot (terjadi kelemahan selama syok pada bawah lesi. Kelemahan umum
/kelemahan otot (trauma dan adanya kompresi saraf).
b. Sirkulasi
Hipotensi, Hipotensi posturak, bradikardi, ekstremitas dingin dan pucat.
c. Eliminasi
Retensi urine, distensi abdomen, peristaltik usus hilang, melena, emisis berwarna
seperti kopi tanah /hematemesis.
d. Integritas Ego
e. Takut, cemas, gelisah, menarik diri.
f. Makanan /cairan
Mengalami distensi abdomen, peristaltik usus hilang (ileus paralitik)
g. Higiene
Sangat ketergantungan dalam melakukan aktifitas sehari-hari (bervariasi)
h. Neurosensori
Kelumpuhan, kelemahan (kejang dapat berkembang saat terjadi perubahan pada syok
spinal).
Kehilangan sensasi (derajat bervariasi dapat kembaki normak setelah syok spinal
sembuh).
Kehilangan tonus otot /vasomotor, kehilangan refleks /refleks asimetris termasuk
tendon dalam. Perubahan reaksi pupil, ptosis, hilangnya keringat bagian tubuh yang
terkena karena pengaruh trauma spinal.
i. Nyeri /kenyamanan
Mengalami deformitas, postur, nyeri tekan vertebral.
j. Pernapasan
Pernapasan dangkal /labored, periode apnea, penurunan bunyi napas, ronki, pucat,
sianosis.
k. Keamanan
Suhu yang berfluktasi *(suhu tubuh ini diambil dalam suhu kamar).
l. Seksualitas
Ereksi tidak terkendali (priapisme), menstruasi tidak teratur.
(Marikyn E. Doengoes, 1999 ; 338-339)
B. Intervensi Keperawatan
2.
3.
Monitor warna, jumlah dan konsistensi sekret, lakukan kultur
4.
Lakukan suction bila perlu
5.
Auskultasi bunyi napas
6.
Lakukan latihan nafas
7.
Berikan minum hangat jika tidak kontraindikas
8.
Berikan oksigen dan monitor analisa gas darah
9.
Monitor tanda vital setiap 2 jam dan status neurologi
c. Rasional :
1. Hilangnya kemampuan motorik otot intercosta dan abdomen berpengaruh
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengencerkan sekret
8.
9.
2.
3.
4.
5.
6.
/bowel.
Mencegah lebih dini terjadinya dekubitus.
Mengurangi tekanan 1 tekanan sehingga mengurangi resiko decubitus
Daerah yang tertekan akan menimbulkan hipoksia, perubahan posisi
5.
6.
7.
8.
3. Konstipasi berhubungan dengan adanya atoni usus sebagai akibat gangguan autonomik.
a. Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan pasien dapat:
mengungkapkan perilaku/ tehnik untuk program khusus individual
menciptakan kembali kepuasan pada pola emilinasi usus
b. Intervansi
1.
Kaji pola eliminasi bowel
2.
Berikan diet tinggi serat
3.
Berikan minum 1800 2000 ml/hari jika tidak ada kontraindikasi
4. Auskultasi bising usus, kaji adanya distensi abdomen
5.
Hindari penggunaan laktasif oral
6.
Lakukan mobilisasi jika memungkinkan
7.
Berikan suppositoria sesuai program
8.
Evaluasi dan catat adanya perdarah pada saat eliminasi
c. Rasional
1.
Menentukan adanya perubahan eliminasi.
2.
Serat meningkatkan konsistensi feses
3.
Mencegah konstipasi
4.
Bising usus menentukan pergerakan perstaltik
5.
Kebiasaan menggunakan laktasif akan tejadi ketergantungan
6.
Meningkatkan pergerakan peritaltik
7.
8.