Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
M DENGAN
BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH (BBLSR)
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
dr. SOEHADI PRIJONEGORO
Disusun Oleh:
Husna Khoirunisa
P.150.124
n
Jam
Ruang Pengkajian
: Perinatologi
Nama Pengkaji
: Husna Khoirunisa
A. IDENTITAS
Nama
Tempat/tgl lahir
Nama ayah/Ibu
Pekerjaan ayah
Pendidikan ayah
Pekerjaan ibu
Pendidikan Ibu
Alamat/no.tlp
Suku
Agama
No. RM
: By. Ny. M
: Sragen, 11-04-2016 Jam 05.00 WIB
: Tn. H/ Ny. M
: Swasta
: SMA
: Swasta
: SMA
: Sumberlawang, Sragen
: Jawa
: Islam
: 459993
B. KELUHAN UTAMA
Bayi Ny. M lahir prematur, spontan dengan berat badan sangat rendah
yaitu 1.250 gram, nafas cepat, ada retraksi dada dan nafas cuping hidung.
C.
Sakit Asalam secara spontan, air ketuban jernih, BBL 1250 gram, berjenis
kelamin perempuan. Setelah lahir By. Ny. M mengalami sesak napas, retraksi
dada dan hipotermi suhu 350C. By. Ny. M kemudian dirujuk di RSUD dr.
Soehadi Prijonegoro. By. Ny. M ditempatkan di inkubator suhu 350 C
dipasang monitor saturasi oksigen, infus D1/4 S 8 tpm di tangan kanan dan
oksigen nasal kanul 2 lpm.
Di dalam keluarga By. Ny. M tidak ada anggota keluarga yang sedang
menderita suatu penyakit apapun. Selain itu di dalam anggota keluarga By.
Ny. M tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit, keluarga membeli obat di apotek atau
memeriksakan ke puskesmas terdekat.
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah
: Pasien
: Meninggal
F. RIWAYAT SOSIAL
1. Sistem pendukung/ keluarga yang dapat dihubungi
Keluarga yang dapat dihubungi sewaktu-waktu adalah Ny. M dan
Tn. H yang selalu menunggu bayinya.
2. Hubungan orang tua dengan bayi
Ibu
Sering
Sering
Kegiatan
Menyentuh
Memeluk
Ayah
Tidak Pernah
Tidak Pernah
Kadang-kadang
Sering
Sering
Berbicara
Berkunjung
Kontak mata
Tidak Pernah
Tidak Pernah
Tidak Pernah
Diagnosa medis
Tindakan operasi
Status nutrisi
Status cairan
Obat-obatan
Nama Obat
Dosis/Rute
Vicillin
2x75 mg / IV
Vitamin K
1 mg / IM
Waktu
Pemberian
08.00 dan
20.00
Indikasi
Golongan antibiotik
yang digunakan
untuk mengobati
infeksi bakteri
2.
3.
4.
5.
Pernafasan
8. Hasil Laboratorium
Tanggal periksa : 11-04-2016 (15:56)
Pemeriksaan
Hasil
Unit
Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Eritrosit
Hematrokit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Leukosit
Trombosit
RDW-CV
MPV
Hitung Jenis
Neutrofil
MXD
Limfosit
Masa Pembekuan/ CT
Masa Perdarahan/ BT
Golongan darah
15.3
3.68
45.2
g/dL
juta/L
%
12.7-18.7
4.1-5.3
42-62
122.7
41.6
33.8
10.10
120
12.9
7.1
fL
pg
g/dL
ribu/L
ribu/L
%
fL
84-128
26-38
26-34
6-17.5
150-450
11.5-14.5
7.2-11.1
43.1
14.5
42.4
2.00
3.00
A
%
%
%
menit
menit
40-74
4-18
19-48
1-3
1-6
H. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
By. Ny. M mendapatkan terapi oksigen nasal kanul 2 lpm, SpO2 98%, RR
60x/menit, ada nafas cuping hidung, nampak retraksi dinding dada.
2. Cairan
By. Ny. M diberikan terapi infus D 1/4 S 8 tpm terpasang di tangan kanan.
3. Nutrisi
By. Ny. M belum diberikan ASI/PASI.
4. Eliminasi Fekal
By. Ny. M BAB 1-2 kali/hari feses berwarna kuning kehijauan lembek.
5. Eliminasi Urine
By. Ny. M BAK sekitar 5-6 x/hari, bau khas urine.
6. Aktifitas
By. Ny. M aktif bergerak.
7. Tidur
By. Ny. M cenderung banyak tidur dan hanya menangis merintih jika
BAB, BAK, haus maupun bila merasa kesakitan.
8. Seksualitas
By. Ny. M berjenis kelamin perempuan, labia mayora belum menutupi
labia minora.
9. Interaksi Sosial
By. Ny. M saat sakit hanya berinteraksi dengan ibunya dan perawat yang
menjaganya.
10. Pencegahan masalah kesehatan
By. Ny. M ditempatkan di inkubator mendapatkan terapi oksigen nasal
kanul 2 lpm, SpO2 98%, infus D1/4 S 8 tpm di tangan kanan.
11. Promosi Kesehatan
Ny. M perlu diberikan motivasi untuk agar tetap memberikan ASI pada
bayi walaupun produksinya belum banyak, dan memberikan pendidikan
kesehatan pada orang tua By. Ny. M agar selalu cuci tangan sebelum
memegang bayi.
I. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital : HR:156 x/menit,
RR:60 x.menit,
S:350C
Berat Badan
Panjang Badan
Lingkar Kepala
Lingkar Dada
Saat Lahir
1. 250 gr
35cm
25 cm
23 cm
Saat Ini
1.250 gr
35 cm
25 cm
23 cm
a. Reflek
() Moro
() Menggenggam
() Menghisap lemah
b. Tonus/Aktivitas
() Aktif
( ) Tenang
( ) Letargi
() Kejang
( ) Menangis keras () Lemah
( ) Melengking
( ) Sulit menangis
c. Kepala/Leher
1) Fontanel anterior
() Lunak
( ) Tegas
( ) Datar
( ) Menonjol
( ) Cekung
2) Sutura sagitalis
() Tepat ( ) Terpisah ( )Menjauh
3) Gambaran Wajah
() Simetris
( ) Asimetris
4) Molding
() bersesuaian
( ) Tumpang Tindih
5) ( ) Caput Succedaneum
6) ( ) Chepalohematoma
d. Mata
() Bersih
( ) Sekresi.....
konjungtiva anemis, pupil isokor, sklera anikterik.
e. THT
1) Telinga
() Normal ( ) Tidak normal
( ) Sekresi....
2) Hidung
() Bilateral ( ) Obstruksi
( ) Cuping hidung
3) Palatum
() Normal ( ) Tidak normal
4) Mulut
() Normal ( ) Tidak normal
() Mukosa bibir
Kering
() Membran mukosa pucat
f. Abdomen
() Lunak
( ) Tegas
( ) Datar
( ) Kembung
Inspeksi
: Tidak ada jejas
Auskultasi
: tidak ada bising usus
Perkusi
: suara tympani, pekak
Palpasi
: tidak teraba masa, lunak
g. Thorax
() simetris ( ) Asimetris
Inspeksi
: tidak ada jejas, ada retraksi dinding dada,
pengembangan paru bersamaan
Palpasi
: tidak teraba masa
Perkusi
: suara sonor
Auskultasi
: terdengar suara paru vesikuler
h. Paru-paru
1) Suara nafas
() Bersih
( ) Ronkhi
( ) Wheezing
( ) Terdengar disemua lapang paru
( ) Tidak terdengar
( ) Menurun
2) Respirasi
() Spontan, Jumlah: 60 x/menit
() O2 nasal kanul 2 liter/menit
( ) Ventilator
i. Jantung
() Bunyi jantung lup-dup
( ) Mur-mur
( ) Lain-lain sebutkan......
( ) Nadi Perifer
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
Brakhial
() Berat
( ) Lemah
( ) Tidak ada
Femoral
() Berat
( ) Lemah
( ) Tidak ada
Ekstremitas
() Semua ekstermitas bergerak normal
( ) ROM Terbatas
( ) Tidak bisa dikaji
() Ekstermitas atas bawah simetris
Umbilikus
() Normal
( ) Tidak normal
() Kering
( ) Basah
( ) Inflamasi ( ) Drainase
Genetalia
( ) Laki-laki normal, testis sudah turun
() Perempuan normal, labia mayora belum menutupi labia minora
( ) Ambivalen
( ) Lain-lain Sebutkan.......
Anus
() paten
( ) Imperforata
Spina
() Normal
( ) Abnormal, sebutkan......
Kulit
Warna
() Pink
( ) Pucat
( ) Joundice
( ) Rsah
( ) Tanda lahir, Sebutkan............
() Turgor kulit kurang elastis
Suhu
( ) Penghangat Radian
( ) Pengatur Suhu
0
() Inkubator, suhu 35 C
( ) Suhu Ruang
( ) Box terbuka
Kesimpulan perkembangan:
() Menangis bila tidak nyaman
( ) Membuat suara tenggorok yang pelan
( ) Memandang wajah dengan sungguh-sunguh
( ) Mengeluarkan suara
( ) Berespon secara berbeda terhadap objek yang berbeda
( ) Dapat tersenyum
() Menggerakan lengan dan tungkai sama mudahnya ketika terlentang
( ) Memberi reaksi dengan melihat kearah sumber cahaya
( ) Mengoceh dan memberi reaksi terhadap suara
( ) Membalas senyuman
J. ANALISA DATA
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
DS: DO:
a. KU: lemah
b. Bayi tampak menangis
merintih
c. RR: 60 x/menit
d. Tampak ada retraksi dinding
dada, dan tampak ada cuping
hidung
e. SpO2: 98 %
Imaturitas paru
Pola nafas tidak
dan neuromuskuler efektif
DS:DO:
a. Suhu 35 0C
b. Akral teraba dingin
c. Bayi tampak pucat
d. HR: 156 x/menit
e. Bayi di inkubator dengan
suhu 35 0C
Imaturitas control
dan pengatur suhu
tubuh dan
berkurangnya
lemak sub cutan di
dalam tubuh
DS:DO:
a. BB: 1250 gram
b. Bayi belum mendapatkan
ASI/PASI
c. Membran mukosa pucat
d. Turgor kulit kurang elastis
e. Reflk hisap lemah
f. AL: 10,10
g. Hb: 15,3 g/dl
DS: DO:
a. By. Ny. M terpasang infus
D 1/4 S di tangan kanan
b. By. Ny. M terpasang oksigen
nasal kanul 2 lpm
c. By. Ny. M terpasang SpO2
d. BB: 1250 gram
e. AL: 10.10 ribu/L
Prosedur invasif
KEPERAWATAN
K.
DIA
GN
OSA
Hipotermi
Resiko infeksi
2.
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
1. Kaji
frekuensi,
kedalaman
pernapasan dan ekspansi dada
2. Auskultasi bunyi napas
3. Posisikan bayi pada abdomen atau
posisi telentang dengan gulungan
popok dibawah bahu untuk
menghasilkan sedikit hiperektensi
4. Berikan rangsang taktil yang
segera (mis, gosokkan punggung
bayi) bila terjadi apnea
5. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian oksigen
Hipotermi
berhubungan
dengan
imaturitas
control
dan
pengatur suhu
tubuh
dan
berkurangnya
lemak sub cutan
didalam tubuh
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3x24
jam,
diharapkan bayi dapat
mempertahankan
suhu
tubuh
stabil
dengan
kriteria hasil :
1.
Suhu aksila bayi
tetap dalam rentang
normal
(36,50
37,5 C)
Ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
yang
kurang
adekuat
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3x24
jam
diharapkan
kebutuhan
nutrisi terpenuhi dengan
kriteris hasil :
1. Bayi dapat minum
spin/ spet / personde
dengan baik
2. Berat badan tidak
turun lebih dari 10%
4.
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
prosedur invasif
Setelah
dilakukan 1. Pastikan bahwa semua pemberi
tindakan
keperawatan
perawatan
mencuci
tangan
selama
3x24
jam
sebelum dan setelah mengurus
diharapkan bayi tidak
bayi
mengalami infeksi dengan
2. Pastikan bahwa semua alat
kriteria hasil:
kontak dengan bayi sudah bersih
1. Bayi
tidak
atau steril
menunjukkan tanda3. Isolasi bayi lain yang mengalami
tanda infeksi
infeksi
sesuai
kebijakan
institusional
4. Instruksikan pekerja perawatan
kesehatan dan orangtua dalam
prosedur kontrol infeksi
5. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi antibiotik
M.
No
Diagnosa
Dx Keperawatan
1.
Pola
nafas
tidak
efektif
berhubungan
dengan
imaturitas paru
dan
neorumuskular
2.
Hipotermi
berhubungan
dengan
imaturitas
control
dan
pengatur suhu
Tgl/jam
11-04-16
12.00
Implementasi
Respon
1. Memantau
frekuensi, S : irama dan kedalaman O:
pernafasan
a. Irama nafas teratur
b. Pernafasan cepat dan dangkal
c. RR : 60x/menit
12.05
2. Mengauskultasi suara
nafas, mencatat adanya
suara tambahan
12.10
3. Memasang O2
kanul 2 lpm
12.15
4. Memposisikan
bayi
pada abdomen atau
posisi telentang dengan
gulungan
popok
dibawah bahu untuk
menghasilkan
sedikit
ektensi
11-04-16
11.30
11.40
Evaluasi
1. Menjaga
pasien
nasal
Jam 13.30
S:O:
1. Bayi terpasang oksigen
nasal kanul 2 lpm
2. Tidak ada sianosis
S:3. Bayi tidak sesak nafas
O : Tidak ditemukan suara nafas 4. Keadaan umum lemah
tambahan
5. TTV:
SPO2 = 97%
S:RR = 60 x/menit
O : O2 nasal kanul terpasang pada A:
Masalah
teratasi
bayi
sebagaian
P: Lanjutkan intervensi
S:1. Kaji
frekuensi,
O : bayi diposisikan telentang dengan
kedalaman pernapasan
gulungan popok di bawah bahu
dan ekspansi dada
2. Auskultasi bunyi napas
3. Berikan rangsang taktil
yang
segera
(mis,
gosokkan
punggung
bayi) bila terjadi apnea
TTD
tubuh
dan
berkurangnya
lemak
sub
cutan didalam
tubuh
3.
4.
Ketidakseimba
ngan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
yang kurang
adekuat
Resiko infeksi
hilangnya kehangatan
13.00
11-03-16
11.30
dalam inkubator
1. Memantau
hidrasi pasien
11.35
2.
11.45
3.
13.00
4.
11-04-16
1.
berhubungan
dengan
prosedur
invasif
12.00
12.05
1.
Pola
nafas
tidak
efektif
berhubungan
dengan
imaturitas paru
dan
neorumuskular
12-04-16
16.00
16.15
20.00
2.
Hipotermi
berhubungan
dengan
imaturitas
control
dan
pengatur suhu
tubuh
dan
12-04-16
16.00
17.00
1. Memantau
frekuensi, S : irama dan kedalaman O :
pernafasan
a. Irama nafas teratur
b. Pernafasan cepat dan dangkal
c. RR : 56x/menit
Jam 20.30
S:O:
1. Bayi masih terpasang
oksigen nasal kanul 2
lpm
2. Mengauskultasi suara S : 2. Tidak ada sianosis
nafas, mencatat adanya O : Tidak ditemukan suara nafas 3. Bayi tidak sesak nafas
suara tambahan
tambahan, pasien tidak sesak nafas
4. Keadaan umum lemah
5. TTV:
3. Mempertahankan
S:SpO2 = 98%
oksigen nasal kanul 2 O : oksigen nasal kanul 2 lpm tetap
RR = 56 x/menit
lpm
terpasang
A:
Masalah
teratasi
sebagaian
P: Lanjutkan intervensi
1. Kaji
frekuensi,
kedalaman pernapasan
dan ekspansi dada
2. Auskultasi bunyi napas
3. Berikan rangsang taktil
yang
segera
(mis,
gosokkan
punggung
bayi) bila terjadi apnea
1. Memonitor suhu bayi S : dan heart rate bayi
O : suhu: 35,50C, HR: 154 x/menit
Jam 20.30
S: O:
2. Menggunakan plastik S: 1. Suhu 36,5 0C
untuk
membungkus O : badan bayi dibungkus plastik 2. Akral teraba hangat
badan bayi
supaya hangat
3. Bayi tampak pucat
4. HR: 154 x/menit
berkurangnya
lemak
sub
cutan didalam
tubuh
17.05
3. Menyelimuti bayi
18.00
18.10
20.00
3.
Ketidakseimba
ngan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
yang kurang
adekuat
12-04-16
16.00
18.30
20.30
S: O: suhu: 36,20C
5. Mengatur
suhu S: inkubator menjadi 360C O: suhu inkubator 360C
6. Memonitor suhu bayi
1. Memantau
hidrasi pasien
dokter
dalam
pemasangan OGT
4.
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
prosedur
invasif
12-04-16
14.00
15.30
20.00
1. Mencuci
tangan
sebelum dan sesudah
memegang bayi
2. Menganjurkan
ibu
pasien untuk selalu cuci
tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
bayi
S: Jam 20.30
O: perawat selalu mencuci tangan S : sebelum dan sesudah memegang bayi O :
S: 1. By. Ny. M terpasang
O: ibu cuci tangan sebelum dan
infus D 1/4 S di tangan
sesudah kontak dengan bayi
kanan
2. By. Ny. M terpasang
oksigen nasal kanul 2
lpm
3. Memberikan
injeksi S: 3. By. Ny. M terpasang
Vicillin 75 mg / IV
O: bayi tampak menangis, obat
SpO2
Vicillin 75 mg masuk lewat IV tanpa
4. Tidak ada tanda-tanda
adanya tanda-tanda alergi
infeksi
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
1. Pastikan bahwa semua
pemberi
perawatan
mencuci tangan sebelum
dan setelah mengurus
bayi
2. Kolaborasi
pemberian
terapi antibiotik
1.
2.
Pola
nafas
tidak
efektif
berhubungan
dengan
imaturitas paru
dan
neorumuskular
13-04-16
16.00
Hipotermi
berhubungan
dengan
imaturitas
control
dan
pengatur suhu
tubuh
dan
berkurangnya
lemak
sub
13-04-16
16.00
17.00
1. Memantau
frekuensi, S : irama dan kedalaman O:
pernafasan
a. Irama nafas teratur
b. Pernafasan cepat dan dangkal
c. RR : 50x/menit
Jam 20.30
S:O:
1. Bayi masih terpasang
oksigen nasal kanul 2
lpm
2. Mengauskultasi suara S : 2. Tidak ada sianosis
nafas, mencatat adanya O : Tidak ditemukan suara nafas 3. Bayi tidak sesak nafas
suara tambahan
tambahan, pasien tidak sesak nafas
4. Keadaan umum lemah
5. SPO2 = 99%
6. RR = 50x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
1. Kaji
frekuensi,
kedalaman pernapasan
dan ekspansi dada
2. Auskultasi bunyi napas
3. Berikan rangsang taktil
yang
segera
(mis,
gosokkan
punggung
bayi) bila terjadi apnea
1. Memonitor suhu bayi S : dan heart rate bayi
O : suhu= 36,80C, HR= 150 x/menit
16.15
2. Menyibini pasien
S: O : pasien disibin
17.00
Jam 20.30
S: O:
1. Suhu 36,6 0C
2. Akral teraba hangat
3. HR: 150 x/menit
A: masalah hipotermi teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
cutan didalam
tubuh
3.
4.
Ketidakseimba
ngan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan intake
yang kurang
adekuat
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
prosedur
invasif
1. Memantau
hidrasi pasien
16.00
2.
18.00
3.
20.00
4.
20.30
5.
13-04-16
14.10
20.00
1. Memastikan
bahwa
semua
pemberi
perawatan
mencuci
tangan sebelum dan
setelah mengurus bayi
S: Jam 20.30
O: perawat dan ibu selalu mencuci S : tangan sebelum dan sesudah O :
mengurus bayi
1. By. Ny. M
infus D 1/4 S
kanan
S: 2. By. Ny. M
2. Memberikan
injeksi O: bayi tampak menangis, obat
oksigen nasal
Vicillin 75 mg / IV
Vicillin 75 mg masuk lewat IV tanpa
lpm
terpasang
di tangan
terpasang
kanul 2