Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Contoh Kasus
Ny. R (25tahun,73kg,155cm) datang ke RSP UA tanggal 25 Juli 2011, dengan
kondisi klien yang lemah sehingga harus dipapah, wajah bengkak (moonface) dan sering
nyeri kepala sejak tiga hari yang lalu. Selain itu, pembuluh darah di bawah kulit klien
tampak sangat jelas. Kulit klien mudah terluka ketika terjadi sedikit goresan.Klien
mengatakan dalam pengobatan penyakit asma sejak tiga tahun yang lalu dan merasa
stress akhir-akhir ini karena ada masalah dikantor. Klien tidak mengalami menstruasi
sejak lima bulan yang lalu namun saat cek kehamilan, hasilnya negatif.
Hasil pemeriksaan didapatkan nadi 100, tekanan darah 140/90,RR 20, temperatur
37C. Klien terlihat banyak jerawat pada daerah muka, tumbuh bulu di wajahnya. Saat di
palpasi, didapatkan benjolan di punggung bagian atas. Hasil pemeriksaan kimia klinik
2
3
: Ny. R
: 25 tahun
: Perempuan
: Islam
: Jawa/Indonesia
: S1
: Swasta
: 155/ 73 kg
: Surabaya
: 21 April 2016
Keluhan utama
: moonface
Riwayat penyakit dahulu :
Klien memiliki penyakit asma dan telah mendapatkan pengobatan asma sejak
tiga tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Kondisi klien sangat lemah, wajah klien mengalami moonface, pembuluh
darah dibawah kulit kelihatan sangat jelas, selain itu pasien sering mengalami
2 Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital
TD
: 140/90 mmHg
RR
: 20 x/mnt
Temp
: 37 0C
Nadi
: 100 x/mnt
:-
B2 (Blood)
: Hipertensi
B3 (Brain)
B4 (Bladder) : -
B5 (Bowel)
:-
B6 (Bone)
Analisa Data
No
.
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
1.
DS :
Cushing Sindrome
cedera
metabolisme protein
terganggu
DO :
Klien terlihat lemas dan tidak dapat
beraktifitas normal
Resiko
kelemahan
dan
perubahan
penurunan sintesis
protein
metabolisme
protein.
DS :
Ny. R mengeluhkan kulitnya yang tipis
dan mudah luka jika terkena goresan
bd
cushing sindrome
Kerusakan
integritas
gangguan elektrolit
sedikit
DO :
Retensi Na, pembuangan
Pembuluh darah di bawah kulit klien
kalium
tampak sangat jelas
Edema
kulit
3.
DS:
Cushing syndrome
Perubahan
proses pikir
DO:
Klien tampak gelisah
Ketidakstabilan emosional,
euphoria, insomnia, episode
depresi singkat
Perubahan proses pikir
DS:
Cushing Sindrome
Gangguan
citra tubuh
bison
Moon face
Punguk
Bison
Diagnosa Keperawatan
1 Risiko cedera bd kelemahan, perubahan metabilisme protein serta respon inflamasi.
2 Gangguan integritas kulit bd edema, kulit tipis & rapuh.
3 Gangguan citra tubuh bd perubahan penampilan fisik.
4 Gangguan proses berpikir bd fluktuasi emosi, irritabilitas dan depresi
5 Defisit perawatan diri bd kelemahan, perasaan mudah lelah, atropi otot.
Intervensi Keperawatan
1 Risiko cedera bd kelemahan, perubahan metabilisme protein serta respon inflamasi.
Tujuan : Menurunkan resiko cedera
Kriteria hasil :
Klien tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, kemerahan, nyeri, atau tandatanda infeksi dan inflamasi lainnya
Intervensi
Rasional
a
dan infeksi.
Mencegah jatuh, fraktur dan cedera
Rasional
a
turgor, vaskular.
b
rusak/robek.
Lotion dan salep mungkin diinginkan untuk
krim.
Anjurkan menggunakan pakaian katun
longgar.
Kolaborasi dalam pemberian matras busa.
f
3
Rasional
intervensi.
Beberapa pasien memandang situasi
sebagai tantangan, beberapa sulit menerima
perubahan hidup/penampilan peran dan
kehilangan kemampuan control tubuh
sendiri.
Menyampaikan harapan bahwa pasien
orang cacat.
Rujuk ke perawatan kesehatan. Contoh:
kelompok pendukung.
b
c
Rasional
aTingkat stress mungkin dapat meningkat
dnegan pesat karena perubahan yang baru,
sedang atau telah terjadi.
b Untuk menolong mempertahankan orientasi.
cPenelitian menunjukkan bahwa penarikan diri
kebingungan
d Pilihan merupakan komponen yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Evaluasi dilaksanakan setiap saat setelah rencana keperawatan dilakukan sedangkan cara
melakukan evaluasi sesuai dengan criteria keberhasilan pada tujuan rencana keparawatan.
Dengan demikian evaluasi dapat dilakukan sesuai dengan kriteria / susunan rinci ditulis pada
lembar catatan perkembangan yang berisikan S-O-A-P-I-E-R ( Data subyek, Obyek,
Asesment, Implementasi, Evaluasi, Revisi).
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Sindrom cushing adalah keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik yaitu
peningkatan kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kondisi ini berhubungan
dengan sekresi
akibat dari paparan terhadap glukokortikoid dengan jumlah yang berlebihan dalam waktu
yang lama. Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh tumor kelenjar hipofisis yang
menghasilkan ACTH dan menstimulasi korteks adrenal untuk meningkatkan sekresi
hormonnya meskipun hormone tersebut sudah diproduksi dengan jumlah yang adekuat.
Pemberian kortikosteroid atau ACTH yang berlebihan dapat juga menyebabkan sindrom
cushing.
Sindrom cushing jika tidak diobati menghasilkan morbiditas serius dan bahkan
kematian. Pasien mungkin menderita dari salah satu komplikasi hipertensi atau diabetes.
Kerentanan terhadap infeksi meningkat. Kompresi patah tulang belakang osteoporosis
dan nekrosis aseptik kepala femoral dapat menyebabkan kecacatan. Nefrolisiasis dan
psikosis dapat terjadi. Setelah adrenalektomi bilateral, seseorang dengan adenoma
hipofisis dapat memperbesar progresifitas, menyebabkan kerusakan lokal (misalnya
penurunan bidang visual ) dan hiperpigmenatasi , komplikasi ini diekanal sebagai
sindroma nelson.
5.2
SARAN