Sunteți pe pagina 1din 139
a eee MIRREN RE TASTES KITAB KELILING KASUS | SEBAB AKIBAT Abursday 15 October 2015 KATA PENGANTAR KITAB KELILING KASUS SEBAB AKIBAT HUI TE YUAN CIUN (Gelar Kedudukan Tin Medium” Lin Xi Nien MENDAPATKAN TITAH TUHAN MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Tanggal 25 — 12 — 2004 ae Dewata dari Almarhumah Saya mendanay Titah TUHAN khusus datang untuk mengumum an pembuatan Buku baru, Tbunda Suci (Tuhan Yang Maha Esa) menamakan-nya [Keliling Kasus Sebab Akibat], Titah diturunkan untuk diumumkan pembuatan-nya, Malaikat dan Manusia bersatu bersama-sama menjalankan-nya dengan hormat. Yang mendapatkan Ti Thian Ce Sia Chiien C itah Suci TUHAN $ adalah Kuil Nan ‘en untuk mewakili TUHAN membabarkan Kebenaran sekuat tenaga, terutama Saudara Wang Wen Ti dan Pengurus Kuil Thung Sheng Ming Chin Suami-Istri beserta Umat d jalankan bersama-sama, b Petunjuk Suci, menjelaska i Kuil, dengan antusiasme untu erulang kali akan diturunkan n kemukjizatan yang ada di Alam, menyélamatkan Umat Manusia tak terhitung jumlah-nya, mempuk AMAL Kebajikan yang besar. 1 khusu: ahkan Sendiri me KASUS 5S) AKIBAT] serta menun) C menjadi Buddha Pelaksana, Pengurus Kuil Thung Shen; Ming Ching sebage Medium. Setia Ee Sao aval va aa tugas, ay ul jumumkan penghar; aan sesual MAL-ny demikian Petunjuk divertkant u wy Juga menambahkan : Hari ini Saya gembira bisa meminjam kesem atan ini kembali ke Kail mengumumkan Thtah TUHAN, menyampaikan pesan pada Para Budiman. Setelah Saya q meni inggal dunia, Roh Saya dibawa Buddha Ci Kung. eliling 10 Tingkat Alam Neraka, lagipula Anak saya Ming Chin; dan Menantu saya yang berbakti Li Ling terus memupu AMAL Kebajikan di Kuil, is a atas perlindungan dari. Buddha Penan; gung Jawal Kuil ‘Chiien Cen dan bimbingan Nabi Lao Tzi, baru-lah Saya ada kesempatan mencapai | keberhasilan, terlepas dari derita 6 Jalur Tumimbal Lahir. TUHAN bermaksud meminjam kesempatan ini, agar manusia di dunia paham, bisa bergiat mewakili N membabarkan Kebenaran, maka TUHAN tidak akan mengecewakan Kalian. HUI TE YUAN CIUN Se Medium Lin Xi di Kuil Pembinaan Chiien Cen BE tere ensaneninerenniianinn ei ace ea ee BUDDHA PENANGGUNG JAWAB KUIL Tanggal 25 — 12 - 2004 NAIK KE TAHTA MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Sungguh bahagia dan disyukuri, Kuil ini mendapatkan Titah Suci lagi, terutama ‘Almarhumah Tbunda dari Medium 4 a in Thung Sheng yang membawa sendiri Titah Suci ke Kuil untuk diumumkan, makna-nya sungguh luar biasa, ini merupakan Rejeki dari semua Umat yang sehari-hari 5 bergiat menjalankan. Kuil ini terus mendapatkan Titah Suci tiada henti, juga menunjukkan hasil dari mewakili TUHAN dalam menyebarkan Kebenaran, sehin, mf mendapat pengakuan dari TUHAN dan Para BUDDHA. Para Budiman sekalian mempertahankan keyakinan ini untuk terus | mewakili TUHAN membabarkan Kebenaran, sclagey tanda Terimakasih atas Berkah yang dilimpahkan oleh HAN. Memerintahkan Malaikat Upacara bertugas di radius 5 km dari Kuil, Malaikat Pelaksana Tugas berada di radius 10 km untuk menyambut dengan hormat kedatangan Utusan Suci selebihnya Malaikat dan Manusia Pembina berbaris di Kuil menunggu-Nya, jangan tidak sopan, sudah, Saya mundur. FERC II eS I TE TO ICCC IESE IR ITEC A IIE a NABI LAO TZI Perintah Suci Mendapatkan Perintah Penguasa Alam Haw: mendapat Titah TUHAN Yang Maha Esat = Saya dengan hormat merendah, setiap saat mematuhi Perintah TUHAN setiap kali miclibcat ratnttsia di dunia tidak percaya dengan Hukum Karma Sebab Akibat, mengejek serta menjelekkan Malaikat dan Kebenaran, telah menciptakan dosa kesalahan besar, begitu hukuman balasan pudeh Sua bese vAyanyaud als ial: ie selamat, hari ini 'zunami yang terjadi di Asia Selatan — Tenggara juga merupakan salah catu contoh. EAS Ss Saya tidak tega melihat manusia tidak paham akan Hukum Karma “Sebab Akibat” lantas menciptakan dosa, tidak bisa lepas dari derita, khusus mendapat Titah TUHAN, yang memerintahkan Buddha Ci Kung untuk membawa Medium” Thung Sheng Ming Ching, keliling Alam Roh di3 Alam untuk mengumpulkan bukti kasus “Sebab Akibat” secara nyata, Ibunda Suci memberi nama sendiri [Keliling Kasus Sebab Akibat]. Saya memerintahkan Para Suci (Malaikat) bersama mémbantu menyelesaikan Buku Suci ini, setelah selesai akan diberi penghargaan sesuai dengan Amal masing-masing, angen sembarangan melalaikan-nya, bersuju erterimakasih. UTUSAN SUCI, NABI LAO TZI MENGUMUMKAN DI KUIL PARA PEMBINA CHIIEN CEN, KUIL NAN THIAN CE SIA CHIEN CEN Selamat kepada Kuil yang bersangkutan, membuat Buku tiada henti, ini karena Malaikat dan Manusia di Kuil bersatu menjalankan, lalu TUHAN memberikan tanggung jawab besar. Mengharapkan Para Pembina bergiat menjalankan tugas besar dalam penyelamatan Manusia, memupuk hasil besar, mana-lah sulit untuk mencapai Tingkat Dewata dan Buddha ?. Bersemangat-lah, sudah, Saya dengan gembira pulang ke Nirwana mempertanggung jawabkan Tugas Suci yang Saya emban. BUDDHA PENANGGUNG JAWAB KUIL NAIK TAHTA MEMBERIKAN PETUNJUK SUCI Kuil ini beruntung mendapat Titah Suci untuk buat Buku lagi, sungguh diistimewakan oleh TUHAN, saya berharap semua Orang di Kuil bisa bergiat bersama memberi dorongan untuk melakukan pembabaran penyelamatan, Kelas idak diragukan akan mencapai kesempurnaan di irwana. UTUSAN SUCI MEMBERIKAN PETUNJUK SUCI: Mendapatkan Titah dari YI HUANG TA TI ( Penguasa Alam Hawa) yang mendapatkan Titah Suci dari TUHAN, khusus membawa Titah Suci kemari untuk diumumkan, | memerintahkan semua Malaikat dan manusia di Kuil Chiien 4 Cen, Para Pembina mengatupkan kedua telapak tangan, bersama-sama menyambut dengan hormat Titah Suci, jangan ada yang tidak sopan. FEE IE HIGH II III SII IOI IIIT IIIT IIT I III IIIT ee BUDDHA KUAN IM ( KWAN SHI IM PHU SA ) MENURUNKAN PETUNJUK SUCI Tanggal 22 — 01 — 2005 Saya mendapat Titah Suci dari TUHAN dan Penguasa Alam Hawa (YI HUANG TA TI) khusus hadir di sini untuk membuat Pendahuluan Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat] Pendahuluan : Manusia di Dunia mengatakan Hukum Karma (Sebab Akibat) adalah omong Kosong, bahkan mereme kan keberadaan Malaikat dan Hantu, karena itu melakukan berbagai embunuhan Makhluk Hidup, dengan hati jahat menjalankan hasrat keinginan-nya karena itu TUHAN menurunkan bencana untuk menghukum manusia di dunia, tapi manusia masih belum. sadar juga, masih tetap mementingkan diri sendiri, membuat TUHAN dan Para Buddha dan Suci bersedih meneteskan air mata. Kuil Thai Ciang Nan Thian Ce Sia Chiien Cen, mendapat Titah TUHAN Ialu menyebarkan Kebenaran secara luas, menyelamatkan banyak Umat Manusia, telah memupuk Amal Kebajikan yang besar. Buddha Ci Kung meskipun sudah mencapai kesempurnaan enaanikedudal ‘an yang tinggi, bahkan setiap kali melihat penderitaan Umat Manusia merasa tidak tega, tidak menikmati kesenangan diri di Nirwana, sehingga sibuk lalu Jalang di Alam Manusia dan Nirwana. 5 Pengurus Kuil — Thun Sheng mempunyai kearifan, sekarang mendapat Titah TUHAN, demi menyelamatkan | Umat Manusia mengucapkan Ikrar besar, Guru dan Murid bersama-sama menjalankan Misi Tuhan, merupakan Amal Kebajikan yang tinggi. Saya sudah lama mencapai kesempurnaan, mendapat kedudukan Buddha pada beberapa laksa yang lalu dengan gelar [Ceng Fa Ming Ju Lai ], karena melihat Umat Manusia melakukan banyak dosa kesalahan, tidak tahu introspeksi diri ne ‘a jatuh ke dalam 6 Jalur Tumimbal Lahir , tidak bisa keluar dari penderitaan, sehingga dengan posisi sebagai Bodhisattva masih menampilkan diri untuk menyelamatkan Manusia terlepas dari penderitaan. Hari ini merasa gembira melihat Buku baru [Keliling Kasus Sebab Akibat]. Saya senang bisa membuat Pendahuluan Buku, untuk disebarluaskan, untuk sadarkan Para Budiman yang berhati welas asih, banyak-banyaklah membantu_ mencetak Buku ini, Amal Kebajikan tiada tara, demikianlah Pendahuluan. NAN HAI CE CU LIN KUAN IN TA SHI MEMBUAT PENDAHULUAN DI KUIL PEMBINAAN CHIEN CEN, KUIL NAN THIAN CE SIA CHITEN CEN Tanggal 22 — 01 — 2005 TERE IEE OSS IOC ITI ART TI IOS II I ITI II HAKIM NERAKA TINGKAT KE-S ( Judge Bao ) MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : a mendapat Titah Suci dari TUHAN Yang Maha Esa eae Piersus diturunkan pada Vihara ChiienCen Thang demi dibuat Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat]. Hukum Karma Sebab Akibat tidak hanya dibahas oleh Orang, Agama Buddha, pada saat tercipta-nya Langit dan Bumi, cuma ada Hukum Alam. 6 Sebab] merupakan beban yang harus ditanggung oleh iausts yang berbuat tidak balk. [Akibat] aval ada saat jodoh karma sudah matang, pasti akan menerima hasil erbuatan-nya yang buruk; [Sebab] merupakan sebab anusia di Dunia melalukan perbuatan baik dan memupuk Kebajikan. [Akibat| merupakan balasan yan at dengan menjadi Dewa, Anak Cucu kaya dan berkedudukan. Manusia di dunia sering menganggap Setan dan Malaikat itu tidak ada, memadamkan hati nurani dan bertindak sembrono. Hatinya keji tidak membantu Umat Manusia terlepas dari derita, malahan dicelakai, membuat keluarga orang berantakan, harta-nya habis, anak istri tercerai beras, memperkosa anak istri orang, bersiasat mengiae harta kekayaan orang lain, bagai a mungkin TUHAN tidak memberikan hukuman sebz balasan perbuatan jahatnya ? Kalau tidak, b imana bisa menanini eas ketegakkan | Hakekat Kebenaran ? Orang yang ber uat baik, setiap hari instropeksi pembinaannya, Kebajikan-nya, tidak melakukan segala perbuatan jahat, menjalankan segala Kebaikan. senantiasa memikirkan Umat Manusia, sama sekali tidak memikirkan kesenangan pribadi. TIGA AMAL ‘AMAL : Harta, Dharma, Semangat atau Tenaga ijalankan bersama-sama, semasa hidup dengan tulus, menjalankan TAO (Kebenaran) dan membinanya, setiap hari berbuat baik, memupuk Kebajikan tersembunyi secara Inasapace saat ajal sudah sampai pasti akan dijemput Buddha untuk kembali ke Surga, menjadi Buddha’ Dewata atau Malaikat Tingkat Menengah atau Bawah, atau menikmati kesenangan Surgawi dan lepas dari derita 6 Jalur Tumimbal Lahir, dengan giat membina dan menjalankan semasa hidup di Dunia, bersusah payah memupu Kebajikan. Jika tidak demikian, bagaimana bisa meni ggalikan nama harum sebagai Orang yang ber- Kebajikan ? Saya bertugas di Neraka Tingkat Ke-5, setiap kali melihat umat di dunia tidak tahu untuk membina dan berbuat t is Kebaikan, sampai ajalnya el baru tahu men sadar, tapi saat itu sudah terlambat ! Seana A diturunkan ke Dunia, untanglay di Taiwan, di daerah Zhu — Vihara Nan Thien Ce Sia Chiien Cen, mendapat Tit TUHAN untuk menvembangian ‘Ajaran, Malaikat da Manusia bersatu untuk membabarkan TAO sekuat tenaga, sehingga mendapat Titah TUHAN untuk buat Buku terus menerus, sungguh Amal tiada tara. Pada awal terbitnya Buku, Pendahuluan dari Saya sampai di sink. ae Hakim Neraka Tingkat Ke-5, Thien Ce Pao Ceng ( JUDGE BAO ) memberikan Pendahuluan di Kuil Pembinaan Chiien Cen. Tanggal 29 — 01 — 2005 EPISODE BERIKUTNYA MENJELASKAN PERJALANAN BUDDHA CI KUNG MEMBAWA SEORANG UMAT UNTUK MENJELASKAN SEBAB AKIBAT TERJADINYA SEBUAH KARMA PEMBALASAN Mengapa bisa terlahir jadi porila y Mengapa bisa terlahir jadi bebek petelur ? Mengapa bisa terlahir jadi srigala ? Mengapa bisa terlahir jadi ikan paus ? Mengapa bisa terlahir jadi ikan budidaya ? Mengapa bisa terlahir jadi babi ? 15 October 2015 KITAB RELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 1 BAB Tanggal 26 — 01 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Pada saat manusia di dunia lagi sehat dan kuat, dibimbing oleh Orang Baik untuk memupuk Kebaikan, bukan saja tidak dihiraukan, tidak percaya, tidak tanyakan, bahkan menertawakan-nya sebagai Orang bodoh. Tidak percaya akan Hukum Karma (Sebab Akibat), tidak hormat akan 3 Mustika, tidak menjalankan Kebaikan, ucapannya kotor, menjelekkan Buddha dan Malaikat, ini merupakan dosa besar. Mengharapkan manusia di dunia yang ada lakukan jelangearan ini, Rebate ce pauan sadar dan bertobat, kalau idak — begitu balasan hukumannya sudah datang maka menyesal pun sudah terlambat ! Buddha Ci Kung : Murid bodoh, apakah melewati Tahun Baru dengan gembira ? Thung Sheng : Di sini Murid memberi Salam Sejahtera pada Guru dan juga mengucapkan Selamat Tahun Baru, sudah lama tidak bertemu Guru. Murid sangat kangen, sebenarnya Tahun ini saya lalui dengan tidak bahagia ! Buddha Ci Kung : Apa yang kamu risaukan ? Thung Sheng : Tahun lalu Ibu saya meninggal, kemudian di Asia Selatan ada tsunami dahsyat, korban meninggal ada 250,000 Orang lebih, hati Murid terasa sedih. Kakak Ipar Istri saya juga meninggal dalam usia 46 tahun, membuat saya merasakan hidup ini demikian tidak kekal ! Buddha Ci Kung : Murid mempunyai hati iba dan ada kasihan kepada manusia, sungguh tidak mudah, ini aaa Prembakan peruudan aan per pinaats esi ianm ummu sudah meninggal, tapi sudah dijemput oleh Gi sekarang sudah Reveal cea ankat {Hui ‘te uni Yuan Ci mestinya hati kamu tentram, apalagi belakangan ini founda sering kunjungi kamu, apakah kamu merasakannya ? 3 Thung Sheng : Ada ! Sering melihat Roh Ibu hadir di Vihara, bagaikan semasa hidup, hati jadi tentram. Buddha Ci Kung : Sebelum tsunami di Asia Selatan, saat Roh Wang Sheng diajak keliling, sudah dikasih tahu, sayangnya manusia di dunia belum sadar dan paham, sayang sekali. Asia Selatan ada bencana demikian ; menunjukkan karma yang nana berat, ditambah lagi karma berat yang dilakukan Umat Manusia berupa erzinahan, pembunuhan, perampokan, meremehkan 3 ustika, tidak hormat pada Langit dan Bumi, Malaikat dan Hantu, barulah ada bencana demikian, Manusia tidak bisa menyelamatkannya, Lagipula Kakak Ipar Istrikamu menipunyai karnia berat dalam membunuh Makbluk Hidup, usia baru memasuki usia dewasa matang tapi berumur pendek, sayang sekali ! Roh dia sekarang berada di Alam gelap, kamu boleh berikrar menyelamatkan dia. Bibune snene : Terimakasih atas Petunjuk Guru. Murid memohon Guru melindungi Ibunda Saudara-Saudari He agar sehat walafiat. Buddha Ci Kung : Guru sudah membahas-nya dengan Buddha Penanggung Jawab untuk melindungi dia, kamu tenang saja. Thung Sheng : Terimakasih pada Guru. Juga memberanikan diri untuk bertanya pada Guru, hari ini merupakan permulaan membuat Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat], kita akan ke mana me-wawancarai kasus sebab akibat ? Buddha Ci Kung : Yang dekat saja, di Sin Cu (nama salah satu kota di Taiwan ), mari berangkat ikut Guru. Thung Sheng : Kita berdua Guru dan Murid harus bagaimana perginya ? Buddha Ci Kung : Lihat saja, nanti juga tahu. (pada saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, 1 a-tiba muncul-lah seekor Naga emas, berkilau cemerlang. Di Angkasa di atas Vihara Chiien Cen ada gumpalan awan lo 8A yang indah, Buddha Ci Kung membawa Thung Shen; menaiki Naga emas, menuju ke tempat tujuan bari ini) Thung Sheng : Wah! naik Naga untuk kedua kalinya, hati hos Dee can aneh, mie ae diri ea 3 ertanya pada Guru, bagaiman ang-| ini? Apakan boleh dikasih tahu ? a. seal datane 2 oee Buddha Ci Kung : Ha... ha... ! Thung Sheng sangat beruntung, Naga emas ini merupakan Naga Pelindung yang ada di pepe Buddha, sudah membina sampai Tingkat Bodhisattva Ke-10, hanya Para Buddha yang bisa mengendarainya. Hari ini karena untuk mempermudah jaw membuat Buku, baru ada rejeki ini, sulit didapat 0... ! Thung Sheng : Terimakasih atas Kewelasasihan Buddha, memberikan Naga Pelindung untuk jadi kendaraan dalam membuat Buku ini, cuma Murid merasa tidak ada Amal Kebajikan, tapi mendapat perlindungan dari Buddha, rasa- nya malu dan bersalah. Buddha Ci Kung : Murid Budiman punya hati ini, layak aipujl Kamu merendahkan hati, merupakan perwujudan dalam membina, andaikan Guru tidak kasih tahu, dikhawatirkan kamu tidak tahu, Sebelum-nya kamu pernah dapat Titah untuk buat Buku [Keliling Surga] yan disebarluaskan ke Penjuru Dunia, sudah memberikan dampak yang besar, 3 Alam merasa senang, sudah menyelamatkan Manusia dalam jumlah yang besar, Para Buddha di Nirwana juga bahagia. Karena itu baru bisa mendapat Naga emas Pelindung sebagai kendaraan dalam membuat Buku ini, karena Amal kamu mewakili TUHAN untuk membabarkannya. Thung Sheng : Ternyata demikian, Belakangan ini Vihara agak ramai, Orang yang datang minta Petunjuk makin banyak, setiap kali imenyelamatkan Dunia, buat Buku. Vihara dipenuhi oleh Orang-orang pets cco aay bahkan sebagian tidak dapat tempat duduk, sungguh ber- Terimakasih dan tidak enak hati pada Orang-orang ber- Kebajikan itu. Buddha Ci Kung : Ibunda Suci sudah menyetujui membantu Pembangunan “Chien Cen Ta Tao Ling Siu Yuan”, dengan sendiri-nya akan berhasil pembangunannya. Boleh erintahkan Wang Sheng agar di Buletin bulanan Chiien “en dimuat Petunjuk Suci dari TUHAN tentang Amal W Kebajikan dalam Pembangunan Vihara di setiap terbitan- nya, agar lebih banyak Orang ber-Kebajikan ada kesempatan untuk memupuk Amal Kebajikan. Thung Sheng : Bisa, saya akan kasih tahu need Saudara Wang. Aiih, Naga emas sudah berhenti di Angkasa di atas AED rumah Penduduk, apakah sudah sampai di tempat ujuan ? Buddha Ci Kung : Ya, boleh turun untuk melihat-nya, ane itu pting Sheng ikut Buddha Ci Kung masuk ke alam rumah, terlihat seorang laki-laki dewasa kena stroke terbaring di tempat tidur. Buang air besar dan kecil perlu dipapah near badan-nya kurus kering, anggota badan- nya kaku, tidak bisa bicara, cuma bisa menggerakkan mata untuk kasih jawaban, sungguh kasihan sekali, Buddha Ci Puen memukulkan kipas di kepala-nya, Roh dia dikeluarkan, Agar tidak merepotkan Sanak Keluarga yang masih ada di Dunia, tempat kejadian dan nama orang ini tidak akan dimuat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ) Roh : Kalian siapa? Kenapa masuk ke rumah saya ? Buddha Ci Kung : Jangan takut, Saya adalah Buddha Ci Kung, yang di samping Say adalah Thung Sheng, yang berasal dari “Nan Thien Ce Sia Chiien Cen Thang”, kami berdua bukannya tanpa sebab masuk ke rumah kamu karena lagi membuat Buku [Keliling Kasus Sebab Akibat] untuk menyadarkan Umat Manusia, karena-nya ke sini untuk wawancara langsung pada yang bersangkutan. Jika kamu menceritakan segala kesalahan, pelanggaran yang telah kamu lakukan dengan jujur, dengan Amal kamu dalam buat Buku ini bisa hilangkan dosa karma kamu, kamu beruntung. Roh : Ternyata demikian. Aiih! Kalau diceritakan sungguh memalukan, lebih baik tidak usah cerita. Thung piteng : Saudara, Roh kamu sangat gagah, kenapa badan raga Kamu kurus kering? Orang Suci mengatakan [mana ada iprnsiaty ane tide buat salah, jika bersalah maka perbaikilah]. Meskipun kamu sudah melakukan kesalahan, tapi hanya bisa meminjam kasus kamu untuk sadarkan Umat Manusia di Dunia, Amalnya besar, semoga kamu mau cerita, sehingga memberi manfaat. (2 Roh : Baik-lah! Saya adalah sopir angkutan dalam transportasi barang, sehari-hari makan daging dan minum arak, bunuh Makhluk Hidup tak terhitung jumlahnya. Kebetulan ketemu ea rule susu sapi, suruh saya pantang membunuh, lepaskan Makhluk Hidup, menjelaskan manfaat bervegetarian, Saya tidak hiraukan dia, bahkan dengan lantang mengatakan [saya sudah makan daging sekian tahun lama-nya juga tidak apa-apa, badan tegap dan kuat, oo ini mana-lah ada Malaikat dan Setan, jangan ngawur]. Dalam sehari-hari saya tidak jauh dari rokok, arak dan pinang, sehari pe pak rokok merupakan hal biasa, sering minum arak sampai teler, makan daging dalam jumlah besar, menganggap ini-lah hidup Manusia. Bahkan sering kasih tahu Orang lain, Hukum Sebab Akibat itu tidak benar, tidak ada Hukum Karma, jangan mau ditipu oleh Malaikat. Ucapan saya kotor dan'menjelekkan Buddha, mencemarkan nama Tao, juga sesumbar sama orang-orang lihat-lah, bukan-kah saya hidup dengan baik ?]. Siapa tahu eadaan baik tidak bertahan lama, suatu hari saat usia 40 tahun, tiba-tiba merasa kepala pusing, lalu tidak sadarkan iri. Saat sadar sudah terbaring di rumah sakit, mulut mencong, mata miring, seluruh badan tidak bisa digerakkan, saat itu memanggil Tuhan, Tuhan tidak menjawab, memanggil Malaikat, Malaikat tidak menyahut. Saya adalah Kepala Keluarga, Anggota Keluarga mengandalkan kerja saya dalam mengangkut barang untuk menopang hidup, sekarang saya sudah ambruk, bagaimana dengan anak istri saya ? Kedua Putra saya, yang satu kelas 3 SMP, satu-nya lagi kelas 1 SMP, tidak ada kemampuan untuk bekerja. Sejak saya jatuh sakit, seluruh beban Keluarga ator oleh istri, karena sehari-hari saya hobi makan, judi sehingga tidak ada uang tabungan, sekarang menghadapi situasi demikian, sungguh bagaikan manusia robot, hidup tidak lebih bai dari mati,! Rarena sudah lama berbaring, badan sudah lumpuh tidak bisa ddigerakicans makin hari makin kurus, sekarang jadi kurus Kering, dalam hati sungguh menyesal. Thung Sheng : Guru ! Dia baru 40 tahun sudah menjadi manusia lumpuh, bagaimana melewati sisa hidupnya ? Mohon Guru menjelaskan sebab akibat-nya untuk menyadarkan Umat Manusia di dunia. 3 Buddha Ci Kung : Pada Kehidupan lampau beliau, dia adalah seorang nelayan, sepanjang hidupnya menangkap ikan dan bunuh ikan, memang dosa pembunuhannya sudah berat, untunglah pada saat usia tua ada menyumbang uang untuk bangun tempat Ibadah, baru bisa melunasi sebagian dosa karma-nya seningga tidak perlu masuk ke Jalur Binatang untuk Tumimbal Lahir. Pada Kehidupan sekarang meskipun ada orang suruh dia untuk lepaskan Makhluk Hidup, pantang membunuh, tapi karena dosa-nya berat sehingga tidak bisa menjalankan-nya, sampai hutang karma menagih secara bersama, dengan cara makan daging dalam jumlah besar merupakan poner utama terjadinya stroke. ge dosa menjelekkan Buddha dan menfitnah Tao ‘ ebenaran), makin mempercepat datangnya hukuman alasan, sehingga pada usia 40 tahun su jah kena stroke berbaring di tempat tidur, seluruh badan tidak bisa digerakkan, merupakan hukuman atas dosa-nya. Thung Sheng : Lantas bagaimana cara-nya untuk bertobat ? Buddha Ci Kung ; Sudah terlambat. Buddha menasehati manusia di dunia harus lepaskan Makhluk i ea membunuh dalam sehari-hari, rajin memupuk AMAL Kebajikan, jangan tunggu balasan hukumannya sudah sampai, menyesal sudah terlambat. Hari ini cukup sampai di sini, kembali ke Vihara. (saat ini Buddha Ci Kung mengucap mantra, mengembalikan Roh Orang itu, terlihat badan-nya yang lagi berbaring terus mengalirkan air mata, membuat orang yang melihat terasa pilu. Buddha Ci Kung dan Murid naik ke atas Naga emas, dan kembali ke Vihara Buddha Ci Kung : Vihara Chiien Cen sudah sampai, Roh Thung Sheng kembali ke badan-nya. Saya juga pulang. 4 Thursday, 15 October 2015 KITAB KE a ‘LILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 2 Tanggal 05 — 03 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Moralitas manusia di dunia makin merosot, hati manusia sudah tidak sebaik hati manusia zaman dulu lagi, manusia di dunia melakukan penindasan, penyelundupan, kelicikan, penipuan, serba melampaui batas, sehingga di dunia ada satu hawa kebencian membumbung ke Langit. Dewa Penguasa Alam Dewa-Dewi sangat marah, sehingga | memerintahkan Dewa Bagian Salju menurunkan salju dahsyat dan udara dingin di 4 Benua, untuk meperingatkan manusia di dunia agar Manusia mengetahui dan memperbaikinya, kalau tidak maka hukuman akan diteruskan, tidak terhindarkan. ene Ci Kung : Murid bodoh, mari keliling untuk buat uKU. (saat itu Buddha Ci Kung mengibaskan kipas-nya dengan ringan, seketika itu Roh hung Sheng mengikuti-nya ) Thung Sheng : Murid memberi Salam Suci kepada Guru. Guru, hari ini cuaca sangat dingin, baju Guru sangat tipis, apakah tidak kedinginan ? Buddha Ci Kung : He... he... Murid bodoh memang Murid bodoh, badan suci Guru, manalah takut akan hal itu ? Angin, dingin, panas, api tidak bisa melukainya. Tapi kamu unya hati ini, walaupun bodoh tapi lucu juga, Guru ergugah juga, kita sambil jalan sambil ngobrol. (saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, Naga emas Pelindung seketika hadir, ber-dua Guru da urid naik ke atas Naga, menuju ke tempat tujuan hari ini ) Thung Sheng : Guru, dalam hati Murid ada 2 hal ingi ditanyakan hada Guru, tidak tahu apakah dijinkan © ae bertanya ? Buddha Ci Kung : Murid bodoh, kalau mem: id Titah untuk buat Buku, ada pertanyaan » Ti Ciun. Teringat pada Tahun 1969 saya pindah dari Kota Thai Gung ke Kota Sin Cu, setelah itu saya sering sembahyang ke Kuil Kuan Ti, sering meneladani semangat pcesetinan) dan [Kebenaran], sekarang ada kesempatan etemu langsung dengan yang Suci, hati saya sangat embira. Tapi ang ulia, wajah-nya terlihat putih bersih Bagaikan seorang Terpelajar, pegang kipas bulu, pakai topi zaman dulu, sangat santai leluasa, mohon tanya pada Yang Mulia, apakah bisa menyampaikan sebab akibat Anda hingga bisa mendapat kedudukan sekarang ? Untuk menyelamat Orang di Dunia agar bisa meneladani erbuatan-Mu, semua Orang bisa kembali ke jalan ebenaran, Amal Kebajikan yang besar sekall. Malaikat Penanggungjawab : Pujian Thung Sheng, saya, sungguh tidak berani menerima-nya, saya ber-marga Pat bernama Siu Yun, adalah Orang Shan Si, dari kecil sudah B membaca Kitab Suci Nabi Khong Hu Cu dan Nabi Meng Ce, baru tahu yang di-maksud dengan: 3 Landasan , 5 Asas , 4 Aturan , 8 Kel pilean apalagi seumur BiG meneladani semangat |Kesetiaan dan Kebenaran] Buddha Kuan Kung. 3 Landasan ( Bakti, Welas Asih , Menghormati Guru Menjunjung Tinggi Tao ( Cun She Cung Tao ) 5 Asas (- Adanya Kebenaran antara Atasan dan Bawahan, - Adanya Kasih Sayang antara Orang tua dan Anak, - Adanya Rasa Hormat gutara Suami dan Istri, - Adanya Tata Krama antara Senior dan Junior , - Adanya Kepercayaan antara sesama sahabat ) 4 Aturan (- Yang jangan didengar, asusila jangan dil: ila jangan dilihat, - Yang asusila ang asusila jangan diucapkan, - Yang lakukan ) 8 Kebajikan (- Berbal - Persaudaraan, - Kesetiaan,- | Kepercayaan , - Tata Susila , - Kebenaran, - Suci Bersih Diri ,- Rasa Malu ) Karena di Desa ada 3 ber-Saudara yang bersikap semena- mena, sering menindas Penduduk Desa, Penduduk hanya bisa marah tapi tidak berani mengungkapkan-nya, saya sering membabarkan [Kebenaran dan Kesetiaan] Buddha Kuan Kung kepada Penduduk Desa, mengharapkan bisa membimbing hati Manusia kembali ke Kebenaran. Pada akhir Dinasti Ching, Pejabat Pemerintahan sangat bobrok, jika 3 ber-Saudara menyogok Pejabat, maka yang punya uang akan dibebaskan, yang tidak punya uang akan di-hukum mati. Saya hanya-lah seorang Terpelajar yang lemah, hanya bisa membabarkan Kebenaran, tidak bisa melawan mereka, sehingga berguru untuk belajar ilmu bela diri, sampai kemampuan-nya bagus. Setelah berhasil menguasai ilmu- nya, memantapkan hati untuk membela Rakyat kecil, pergi mencari 3 ber-Saudara Cang, terlebih menggunakan Kata- kata yang baik untuk menasehati, mengharapkan-nya sadar, siapa sangka mereka 3 ber-Saudara tidak mau mendengar Nasehat, memakai pisau mengepung dan menyerang saya. Saya sendirian harus melawan 3 Orang, mesinUy akhir-nya berhasil membunuh ke-tiga-nya, saya juga terluka pada saat pertempuran. Karena luka-nya parah akhir-nya meninggal dunia, t+ Penduduk Desa ber-terimakasih pada saya yang telah menghilangkan pengacau, membangun pang untuk mengenang saya, Waktu saya meninggal, Hakim Neraka ihosaiet menyambut kedatangan saya, juga di-kasih tempat duduk, Hakim Neraka menilai saya meninggal karena membela Penduduk dalam menghalau pengacau, juga sering membabarkan semangat [Kebenaran dan Kesetiaan Buddha Kuan Kung, ferlebih dulu membina memupuk Kebajikan, tunggu 30 tahun kemudian setelah sinar rohani saya sudah ber-sinar terang, di-beri tugas di Kuil Buddha Kian Kung sebagai Malaikat Penanggungjawab, sudah | berlangsung 81 tahun lama-nya. Saya Serie meme dan melindungi Penduduk di‘Sin Cu, beruntung Penduduk i Sin Cu termasuk tulus, sehingga Kuil Kuan Ti di Sin Cu sangat ramai. Buddha Ci Kung : Ha... ha... ! | Berbuat baik dapat balasan baik, berbuat jahat dapat balasan jahat, bukan-nya tanpa balasan, waktu-nya yang belum sampai |. Malaikat Penanggungiawab semasa hidup sering meneladani semangat Buddha Kuan Kung, juga diferapkan dalam Fi Pena nyata, lagi pula mempunyai Amal di Desa demi Penduduk menghalau pengacau, sehingga menjadi Malaikat Penanggungjawab di uil Buddha Kuan Kun, sungguh mempunyal nama harum. Semoga Manusia di Dunia bisa meneladani tindakan Kebenaran dari Malaikat Penanggungjawab, banyak buat Amal, membina diri, sudah tidak salah lagi. Baik-lah, kini sudah malam, kita Guru dan Murid pamitan dulu. (Saat itu Buddha Ci Kung dan Thung Sheng naik ke kuda, uda terbang dengan cepat, menembus angkasa menuju kuil Chiien Cen ) Buddha Ci Kung : Sudah sampai di Kuil Chiien Cen, roh Thung Sheng kembali ke badan, baik-lah, Sayalpulanes ta) Thursday, 15 October 2015 KITAB RELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 14 Tanggal 04 — 06 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : Manusia di Dunia mati-mati-an mendapatkan uang, asalkan piaepatkan uang, tidak perduli uang haram pun berani didapatkan-nya, seperti uang haram yang di-dapat dengan mem-babi buta, tidak bisa di-nikmati lama tapi balasancuya bagaikan bayangan yang mengikuti terus, yan dikhawatirkan Kamu bisa mendapatkan tapi tidak bisa menikmati-nya, waspada-lah ! Buddha Ci Kung : Murid, mari pergi buat Buku. Begitu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, roh hung Sheng dikeluarkan seketika) Thung neneE Murid memberi salam hormat pada Guru. Belakangan banyak berita mengenai Pengusaha rumah duka mengumpulkan nasi dan sayur habis sembahyangan untuk Orang mati, di-jual ke rumah makan untuk di-olah lagi, di- jual ke Orang-orang, bagaimana pandangan Guru terhadap masalah ini ? Buddha Ci Kung ;: Ha... ha... ! Pertanyaan baik ! Kamu bisa mengamati situasi Masyarakat sekarang ini dan ditanyakan, menunjukkan hati kamu yang baik, kita berangkat dulu, sambil jalan sambil mengobrol. ( Saat itu Buddha Ci Kung mengibaskan kipas Buddha, muncul-lah naga emas, sinar emas ber-kemilau cemerlan: membuat Orang takjub dan ean Guru dan Murid naik ke atas nage emas, naga terbang dengan cepat menuju ke tempat tujuan hari ini ) Buddha Ci Kung : Sebenarnya nasi dan sayur habis Sembahyang Orang mati, jika Anagets Keluarga tidak keberatan boleh diberikan pada babi. Jika ingin diberikan pace Orang makan, harus tanyakan pada Orang ang ersangkutan, jika mereka bersedia, tentu saja tidak ada masalah. Jika yang bersangkutan tidak bersedia, maka semua-nya harus di-buang, agar konsumen tidak ada unek- unek dalam hati. Thung Sheng : Mohon tanya pada Guru, makanan h: bs a ? bahyang pada Orang mati apa beda-; Seas annsla iaearayaty pa beda-nya dengan Buddha Ci Kung : Makanan Sembahyang untuk Oran; mati, harus melihat yang bersangkutan semasa hidup ¢ Dunia bagaimana budi pekerti-nya jadi Orang ? Bagaimana penjelasan-nya ? Jika yang bersangkutan ada membina, Sembahyang-an i panve mmenunjukkan hati Bakti dari Anak Cucienyat ju in tidak akan di-makan maka citra rasa makanan juga ¢ dak berubah, tidak masalah jika diberikan kepada Mahusin untuk di-makan. Jika yang bersangkutan semasa hidup-nya tidak membina, di-tambah lagi semasa hidup melakukan sejumlah dosa kesalahan, maka rohani-nya akan berat den, Karena masih serakah pada makanan dan n dup maka akan menyedot habis citra r , makanan dan sayur akan berubah y¥ disebabkan Arwah banyak dosa, maka ma di-makan lagi, karena dikhawatirkan mer anan-nya jangan sak Kesehatan, Jika dosa Arwah agak ringan, maka bau wangi makanan akan diambil, kualitas makanan masih tetap bai etelah di- Sembahyang masih boleh di-masak ulang untuk di-mal lagi. Thung Sheng : Terimakasih a Pen: clolah rumah duka bel Pihak Keluarga, bertindak ses Sembahyang-an kepada ruma karena demi keuntungan ban menampung-nya, di-masak u Manusia, ke-dua jenis Orang itu te anggar kesalahan apa ? Akan menerima hukuman apa ? Untuk’menghentikan tindakan yang tidak ber-perikemanusiaan. 2a murah, an kepada tungan, Buddha Ci Kung : Pengelola rumah du at gan hampir semua-nya dikumpulka harga murah, seperti bunga seg: minuman kaleng dan lain-lain, asa rata-rata akan di-jual lagi dan di-pa keuntungan dengan tidak ada Kebenaran. Hati nuran sudah di-celakai, setelah meninggal akan mengalami siks | hati-nya di-cabut keluar |, semasa hidup Keltiarga-nya qt yura bisa di-pakai, ulang, mendapatkan akan berantakan, lagi pula secara hukum, akan di-geledah oleh Polisi dan dipenjarakan, sudah pasti tidak akan luput. (Saat Buddha Ci Kung bicara sama Murid-Nya, naga emas mendarat di tempat sepi, ada seorang Gelandangan ber- baring di sana, Pe uaniyaye sangat susah, di-bangun satu tenda reyot, di dalam-nya kacau balau, nyamuk, berterbangan, bau busuk menusuk hidung. Begitu Buddha Ci Kung dan ‘Thung Sheng maju ke depan, Thung Shen; men-cium bau busuk, ingin muntah, untung di-kasih pi é penghilang bau | oleh Buddha, setelah di-minum, agak baik- an Thung Sheng : Wow ! Sangat bau ! Di dalam-nya masih ada tinja dan air kencing, bagaimana bisa ditinggali Orang ? Buddha Ci Kung : Orang itu lagi mabuk, tunggu Guru mengeluarkan rohani-nya untuk di-tanya. ( Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, roh Orang itu seketika dikeluarkan, memakai seragam Polisi, penampilan- nya gagah, kebalikan dari Orang itu, singkat-nya beda total ) Gelandangan : Siapa kalian ? Berani-nya masuk ke rumah Orang, lihat saya tangkap kalian. hung Sheng : Tindakan tidak jauh dari ucapan, saya adalah “Medium” dari Kuil Nan Thian Ce Sia, yang berada di samping saya adalah Buddha Ci Kung yang ferkenal. Saya dan Buddha Ci Kung mendapat Titah Tuhan untuk membuat Buku [| KELILING KASUS SEBAB AKIBAT ], hari ini kemari untuk wawancara, merupakan keberuntungan kamu. Melihat kamu yang gagah, mengapa bisa jadi demikian ? Boleh-kah menceritakan kesalahan yang kamu lakukan, untuk sadarkan Manusia ? ungguh memalukan. Saya adalah lulusan Sekolah Kepolisian, pada saat itu penuh semangat ingin memecahkan kasus, pada awal menjadi Petugas Polisi memberikan pelayanan, menjalankan dengan sungguh- sungguh apa ada-nya, erga giat memeriksa kasus elanggaran, echingeal naik pangkat menjadi Kepala Polisi, er-turut-turut mendapatkan penghargaan, masa depan cemerlang. Gelandangan : Awal-nya saya bekerja dengan baik, masa depan yang gemilang, apa daya saya terpengaruh menggunakan narkoba, perlu uang untuk membeli narkoba, mulai 78 ave memeras toko-toko, dan Pedagang asongan untuk setor uang. Lokasi yang yee produk khusus akan dikenakan biaya 100.000 en setiap bulan, toko biasa menyetor 2.000 — 3.00 yen per bulan, jika ada yang tidak patuh, maka akan cari alasan untuk meng-geledah-nya, sehingga yang ji bersangkutan tidak bisa berjualan dengan lancar. Lagi pula juga dipersulit, jika ada yang belum lunasi butane nya ditakuti dengan gaya preman yang belie k OF 4 Demikian-lah perbuatan saya, juga memaksa Wanita-wanita untuk jual dirt, ber-senang-senang. Akhir-nya pada suatu hari semua-nya ter-bon: kar, Orang mengetahul saya menggunakan narkoba, mendapatkan enghasilan dari perlindungan yang bertentangan dengan pukum, sehingga di-periksa Polisi dan di-adili sesuai ukum, Karena ter-bukti ber-salah maka di-hukum selama 29 tahun, sekarang sudah tidak punya apa-apa lagi. Istri saya melihat saya di-penjara karena melakukan pelange aman ukum, meninggalkan saya dengan membawa Anak-anak, segala harta benda di rumah juga di-bawa pergi. Setelah saya selesai menjalani hukuman dan keluar Gari penjara, begitu pan ke rumah semua-nya sudah tidak ada, hati pedih dan esal, tapi menyesal pun sudah terlambat. Sekarang hanya bisa menjadi Gelandangan, mengemis untuk hidup, finggal di tenda yang reot, buang air besar maupun keeil dilakukan di dalam, sehingga Eells bicara sampai di sini sudah tidak bisa lagi, hu... hu... hu.... i dalam bau melanjutkan Buddha Ci Kung : Kalau tahu akan begini, tidak akan dilakukan pada awal-nya, sebagai seorang Polisi yang mesti- nya melindungi Rakyaf, hendak-nya memberikan contoh teladan, membasmi pengacau demi menciptakan ketentraman, bagaimana boleh melakukan hal yan; bertentangan dengan Hukum ? Menyesal pun sudal terlambat, baik-baiklah ber-tobat. (Saat itu Buddha Ci Kung mengibaskan kipas-Nya. mengembalikan roh Gelandangan, Guru dan Murid naik ke naga emas, naga emas terbang dengan cepat menuju Kuil Chiien Cen ) Buddha Ci Kung : Kuil Chiien Cen sudah sampai, roh 4 Thung Sheng kembali ke badan, baik-lah, Saya pulang. +9 Terima Kasih Thursday, 15 October 2015 Pee LILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 15 Tanggal 18 — 06 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI : Setiap kali Manusia di Dunia menciptakan dosa, para Pendosa tidak menyadari kesalahan-nya, hanya memikirkan Kebaikan diri sendiri, malah tidak merasa prihatin terhadap korban yang dicelakai, begitu masa penghakiman sudah tiba baru ménangis tersedu-sedu memohon pada Langit dan Bumi, sudah tiada guna-nya ! Buddha Ci Kung : Murid bodoh, mari pergi buat Buku. east itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, roh hung Sheng seketika dikeluarkan ) Thung Sheng : Selama se-minggu tidak ketemu, apakah Guru ada melihat lomba perahu naga dan makan kue Cang (bakeang) pada perayaan hari kue Cang ? Buddha Ci Kung: Ha... ha... ! Guru adalah Buddha, mana erlu makan makanan duniawi, lagi pula lomba perahu naga bagi Saya tidak ada arti-nya, kemana-mana menyampaikan Umat Manusia lebih ber-makna. dharma untuk selamatkan Thung Sheng : Benar juga, kegiatan di Dunia hanya bersifat 80 memperingati saja, tidak membawa manfaat bagi keselamatan keseluruhan., (Saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, naga __ emas pelindung muncul, seluruh angkasa di atas Kuil Chiien Cen ber-sinar cemerlang, sangat agung. Guru dan Muri naik ke atas panggung Hes emas, haga emas terbang dengan cepat, menuju ke fempat fujuan hari ini) Thun; Snene :, Guru. Taiwan selama 2 minggu ber-turut- turut turun hujan deras secara meluas, menyebabkan kebanjiran di bagian selatan, ke mana mata memandang terlihat penderitaan, ini apa sebab-nya ? Buddha Ci Kung : Orang di selatan banyak melakukan dosa kesalahan. Thung Sheng : Bagaimana penjelasan-nya ? Buddha Ci Kung : Di bagian selatan, babi yang sudah mati karena penyakit juga di-jual di pasar, menyebabkan berapa banyak Orang memakan daging babi yang sudah tercemar ? Lagi pula para Petani demi mendapatkan keuntungan yang banyak, seringkali sebelum pestisida pada sayur dan buah hilang kadar racun-nya, sudah di-panen dan di-jual. Para Peternak demi mendapatkan keuntungan besar, menyedot air tanah dalam jumlah besar, membahayakan lapisan Bumi, sebenarnya mencelakai diri dan Orang lain, juga memberi dampak yang besar pada permukaan Bumi. Sudah banyak Dewa Tanah, Dewa Penanggungjawab Lokasi, Para Malaikat Pengawas yang ke Hinspate pagi dan malam hari sudah lapor ke Kerajaan Langit, Penguasa Alam Hawa sangat marah, sehingga memerintahkan Raja Naga di Laut Timur bertindak, beserta 4 Malaikat memberikan angin, hujan, guntur dan kilat bersama-sama menurunkan hujan deras untuk menghukum-nya. Thung Sheng : Ternyata begitu, melihat berita di TV, kerugian yang di-alami Petani sangat-lah besar, membuat Orang meérasa iba, Murid memohon Guru menolong mereKa. Buddha Ci Kung : Murid mempunyai hati yang welas asih, kasihan pada para Petani, Nelayan, tapi bukan-nya Guru tidak mau membantu, Karena yang bisa lepaskan lonceng 3I adalah mereka yang mengikat lonceng, kecuali mereka bisa memperbaiki kesalahan menjadi baik, jangan sampai hati- nya disesatkan oleh uang, kalau tidak, bencana akan berdatangan terus. Saat Guru dan Murid lagi ber-bincang, naga emas sudah erhenti di samping kandang babi ) Thung Sheng : Guru, apakah sudah ‘ante ? Mengapa sampai di kandang babi ? Murid sudah ikrar vegetarian | bersih selama 17 tahun, tidak boleh makan daging babi, kita ganti tempat wawancara saja-lah, sungguh bau sekali. Buddha Ci Kung : Hai... | Murid bodoh, kenapa bawel lagi, babi yang aikcnajane hari ini, ada nilai untuk menasehati Maniusia, lihat-lah Guru mengeluarkan semua roh babi, begitu kamu melihat akan mengetahui-nya. Saat itu Buddha Ci Kung mengibasiey kipas-Nya, semua abi di kandang babi bagaikan kena hipnotis, satu demi satu ambruk ter-tidur dengan pulas, bersamaan itu roh-nya dikeluarkan, saat itu Keluar satu kelompok besar Tentara Jepang, masing-masing muka mya mempunyal hawa embunuhan, begitu Thung Sheng melihat pemandangan Ini, sangat kaget sehingga ber-lari ke belakang Buddha Ci Kung untuk ber-sembunyi ) Buddha Ci Kung: Murid budiman jangan takut, Tentara Jepang ini merupakan Tentara pada masa Perang Dunia II , Guru akan memangail Kepala Pasukan untuk hadir di hadapan kamu, untuk cerita-kan kesalahan yang telah dilakukan-nya, dengan sendiri-nya akan ketahuan. Saat itu seorang Tentara Pejabat mewakili yang lain maju e depan ) Roh Babi: Aii... ! Kalau tahu begini, mana berani melakukan pada awal-nya. Kami mendapat Perintah Kaisar Jepang untuk menyerane Kota Nanjing, arena mendapat Perintah Atasan melakukan pembataian Kota, maka-nya begitu masuk Kota Nanjing, segera melakukan pembantaian besar-besar-an. Begitu ketemu Orang langsung di-penggal kepala-nya, begitu ketemu Bayi atau Anak kecil maka Anak itu akan di- lempar ke Angkasa kemudian di-tusuk dengan pisau dalam keadaan hidup hingga dia mati, kalau ketemu Perempuan akan di-perkosa dulu sebelum di-penggal kepala-nya, hari @2 itu korban yang meninggal di Nanjing 300.000 O sehingga Dent pembantalan Kot nt anjing. vane eed Pada awal-nya kami menggangap mematuhi Perintah Kaisar adalah mehjalanian Kese Haak pada Negara, setelah meninggal akan masuk ke Nirwana, bagaimana bisa tahu setelah meninggal justru roh-nya masuk ke Neraka, Hakim Neraka menilat perbuatan kami tidak lebih dari babi atau pun anjing, tidak ada nurani-nya, sehingga mengalami siksaan di Neraka tidak perlu i-bahas agi, lebih lagi juga di-hukum untuk ter-lahir jadi babi selama 100 kali Kehidupan, di-sembelih oleh Orang Tiongkok dan di-potong ribu-an cincang-an, untuk membalas dosa kesalahan kami. Coba pi ir-kan kesalahan besar yang dilakukan diri sendiri, kemudian pikir-kan lagi diri sendiri menjadi babi dan derita saat di-jagal, sungguh menyesal setelah melakukan kesalahan pada awal-nya. Thung Sheng : Orang Jepang yang jahat ... membunuh Saudara se-Kandung saya, memang layak dapat hukuman, apakah kalian tidak ada Orangtua, Saudara atau pun Anak Istri ? Bagaimana bisa melakukan perbuatan sadis bagaikan binatang ? Hukuman yang layak ! Hukuman yang setimpal ! Saya ingin bertanya satu hal pada kalian , makanan sisa Manusia di-kasih ke Kalian untuk makan, saya lihat kalian makan dengan nikmat-nya, bahkan saling berebut makan, apakah sun; uh-sungguh enak ? Bahkan di dalam-nya ada juga daging abi, babi makan babi, apakah kalian tidak enek ? Roh Babi: Apa-lah daya, karena kalau tidak makan maka tidak dapat makanan lagi, tidak bisa memilih, hanya bisa ber-tahan menelan makanan yang berasa kecut dan bau tidak enak, kalau pun ke-makan daging babi, juga tidak berdaya. Kalau ter-pikir sesama jenis kami di-jagal Manusia, hati jadi takut juga, karena ada Orang menggunakan pisau jagal ang tajam, menusuk ke dalam leher kami, kami ter-jatuh e lantai menderita kesakitan sambil kejang-kejang, masih menggunakan palu besar dipukulkan ke kepala kami dengan keras-nya, sampai mati. Ada juga yang mengqunalad benda tajam ditusukkan ke dalam otaK kami dalam keadaan hidup hingga mati, lebih membuat kami menderita kesakitan luar biasa. 83 Terpikir keadaan kami saat mati, Manusia di Dunia memakan dengan lahap-nya, apakah pernah memikirkan keadaan kami yang mati dengan tragis-nya ? Ada juga babi yang di-paksa makan oleh Peternak, i lambung-nya hampir meledak al makanan, Manusia baru ber-henti, juga di-suntik ber’ ae obat perangsang is daging-nya tebal dan bagus, berbagai tindakan yang tidak layak, semua itu terjadi pada kami. Terpikirkan betapa menyedihkan oe babi, kami menyesali tindakan kami semasa jadi Manusia. Ada balasan sebagai babi hari ini, menyesal sudah terlambat. Buddha Ci Kung : eae tahu akan be; in [eae maka dari awal jangan dilakukan |, berbagai kesadisan yang dilakukan Orang Je ane pa 'a Perang Dunia ke-dua, kelak Buku ( KELILING Kia S SEBAB RKIBAT ) akan banyak di-baca, untuk mengingatkan Manusia jangan melakukan kejahatan, kalau tidak, menyesal juga sudah terlambat. (Saat itu Buddha Ci Kung mengioasia kipas-Nya, seluruh Tentara Jepang kembali ke badan babi, saat melihat mereka bangun tersadarkan, muka-nya terlihat ketakutan ) Buddha Ci Runge Hari ini cukup lama dalam membuat Buku, pulang-lah. (Saat itu Guru dan Murid naik ke atas naga emas, naga emas terbang dengan cepat menuju Kuil Chiien Cen ) Buddha Ci Kung : Sudah sampai ke Kuil Chiien Cen, roh Thung Sheng kembali ke badan. Sudah, Saya pulang. 84 sih Se October 2015 ie LILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 16 A Tanggal 25 — 06 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Manusia di Dunia demi mendapatkan uang, memikirkan berbagai cara yang tidak pantas, untuk menipu, asal-kan bisa menipu untuk dapat-kan uang, apa pun berani dilakukan. Ada juga Bos besar yang sengaja membuat diri-nya bang! meer payah karyawan | Kehidupan sirna dalam pekeyap: tidak bisa’ ber-tahan hidup. Ada yang pinjam uang padal ia dengan bunga tinggi, Bahkan bunga-nya sangat inggi sekali, membuat Keluarga Orang hancur berantakan, ada juga yang mendirikan Perusahaan semu. uangitad? tipuan-nya dilarikan, ini telah menanam “sebab” buruk, terlahir di air. Saya tidak tega melihat Umat Manusia menciptakan dosa yang besar, sehingga ber-susah payah menasehati-nya. semoga Orang yang ada melanggar kesalahan ini bis ikrar mencetak Bu CTE G KASUS SEBAB AKIBAT | ini, untuk disebarluaskan, bisa menggunakan Amal menebus dosa kesalahan. Buddha Ci Kung : Murid bodoh, mari keliling buat Buku. peal itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata sejati, roh hung Sheng seketika dikeluarkan ) Thung Sheng : Di sini Murid memberi salam hormat pada Guru. Mendengar Guru mengatakan banyak pelanggar di bidang ekonomi, jangan-jangan tujuan keliling har ini ada kaitan dengan-nya ? Buddha Ci Kung : Benar, sambil jalan sambil ngobrol. (Saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, naga emas muncul seketika, Guru dan Murid naik ke atas naga emas, naga terbang dengan cepat menuju tempat tujuan 85 Thung Sheng : Guru. Kakak se-perguruan OOO sudah be) ulang kali jatuh sakit kritis, apakah boleh memohon Guru menolong dia ? Buddha Ci pean Murid budiman, kamu mempunyai hati baik memperhafikan sesama Saudara se-Umat di Kuil, merupakan wujud pembinaan. Perhitungan waktu-nya sudah Si engan kekuatan Manusia sulit selamatkan dia, hanya bisa mengantar kepergian-nya yan terakhir, aa dia bisa dengan eae menjalani sisa hidup-nya, Vialaikat Penanggungjawab Kuil akan mengatur-nya, kamu tidak perlu khawatir. Thung Sheng : Terima ih pada Guru dan eae Malaikat Penanggungjawab K g ber-welas asih, Hanya melihat Kakak’se-perguruan tidak bisa tidur dan tidak bisa istirahat, dengan hati bakti merawat Ibu-nya yang lagi kritis sakit- nya, hati bakti-nya sungguh terpuji, karena-nya mohon tanya pada Guru, semoga bisa menolong nyawa-nya, “ sehingga dia ada lebih banyak kesemparan untuk bantu di Kuil, memupuk Amal. Buddha Ci Kung : Lahir dan mati merupakan hal alami, ada ei nag ada mati, pepatah mengatakan [ Belum | chia ee kelahiran-nya, sudah ditentukan kematian-nya julu J. Manusia belum dilahirkan sudah ditentukan tanggal mati- nya, kecuali rane yang ada membina, atau ada yang memupuk Amal Kebajikan besar atau yan, melakukan ahatan besar, kalau tidak, sulit meruba! sebab akibat yang sudah ditentukan. Kalau bisa memahami hakekat Kebenaran ini, pada —_ kelahiran tidak ada yang buat bahagia, Rae kematian juga tidak perlu takut. Lagi pula Kehidupan Manusia di Dunia, tidak fergantung ada usia paniang atau pendek, tapi semasa hidup di ‘Dunia, apakah bisa memberikan pelayanan Kotribusi ) pada Masyarakat, Negara, atau pada Manusia i Dunia, lalu mendapat pengakuan dari mereka apakah dalam hidup Manusia yang singkat ini bisa memberikan sesuatu yang besar unfuk Manusia di Dunia dan di-kenang Kebaikan-nya. Bagaikan Nabi Yen Hui, meskipun meninggal dalam usia muda, tapi roh Suci-nya justru hidup dart Zaman dulu hingga sekarang, semangat-nya tidak hancur untuk selama- %6 a nya, meskipun mati tapi masih hidup semangat-nya, ini-lah yang disebut LO reat yang mas!’ hidup |, sebaliknya sae Orang mes Sa lama di Dunia tapi sama sekali tidak ada kontribusi pada Dunia, sama saja dengan mayat hidup. Lagi pula demi keinginan pribadi masing- masing Orang, menciptakan dosa dan kejahatan, lebih lagi meninggalkan contoh buruk bagi Dunia, ini-lah yang disebut [Manusia hidup yang sudah mafi |. Coba bertanya pada Manusia, bagaimana-kah yang membuat hi p-nya agar ber-makna ? Seperti para Budiman dari Kuil ini bisa menjalankan Titah Tuhan, dengan giat mewakili Tuhan membabarkan Kebenaran, ini akan meninggalkan contoh baik ribuan tahun bagi Manusia di Dunia, Hufang karma menagih lalu meninggal, meskipun mati tapi semangat-nya masih fidup, setelah meninggal masih bisa mendapatkan kedudukan yang sebenarnya. Thung Sheng : Terimakasih 2 Pp unjuk Guru, maksud Guru adalah, karena Wakil Ketua Lii dan Kakak se- perguruan Chen, mereka Suami Istri memupuk Amal ebajikan di Kuil, bisa membantu Kakak se-perguruan untuk pulang dalam keadaan bersih dan tenang, setelah melewati sejumlah pembinaan, bisa mendapatkan | kedudukan Dewata, sechingga Malaikat Penanggungjawab Kuil ber-pesan pada mereka ber-dua jangan risau, sebab- nya ada di sini. Buddha Ci Kung: Ha... ha... ! Anak yang mau belajar, di- kasih tahu 1 bisa mendap; 3, tidak sia-sia menjadi Murid baik Laoshi, ha... ha... ha... (Pada saat Guru dan Murid lagi ber-bincang, naga emas elindung sudah samp: permukaan Samudera Pasifik, Ferlihat beberaps kapal Nelayan Jepang sedang mengepung untuk menangkap se-ekor ikan paus, kasihan sekali ikan paus itu kena tembak, badan-nya mengeluarkan darah terus, anggota penangkap ikan paus yang berada di kapal berusaha menembak ikan, juga mengencansian tali engikat, pelan-pelan menarik ikan paus mendekat ke kapal, erlihat nyawa ikan paus dalam keadaan kritis ... ) Thung Sheng : Guru. Ikan paus dalam keadaan terancam Bidtpeaya: bisakah Guru menggunakan kekuatan Buddha untuk menolong-nya ? Buddha Ci Kung ; Bukag-nya Guru tidak welas asih, sebenarnya dosa Kehi Jampau ikan paus sangat-lah Bt berat, tunggu napas-nya putus, Guru akan mengeluarkan roh-nya untuk di-tanya, kamu akan tahu nanti-nya. (Saat itu karena ikan paus terluka parah, pelan-pelan hilang erlawanan-nya, akhir-nya di-seret oleh Nelayan ke atas apa berikuf-nya tindakan sadis mereka membuat Orang tidak tega melihat-nya, Ikan paus sere ra di-potong-potong, di-buang darah-nya, mbil minyak-nya, daging-nya, ikan paus masih ada napas-nya, di-bedah dalam keadaan hidup, iba-tiba di hadapan muncul satu Arwah Laki-laki, Buddha Ci Kung mengibas-nya dengan kipas, Arwah itu ber-gerak ke arah Buddha Ci Kung ) Arwah Laki-laki: Hu... hu... hu... (menangis tersedu- Sedu) ! Sakit sekali, Manusia sangat sadis, demi mendapatkan keuntungan uang, menghancurkan Keluarga saya, ote dan Anak-anak paus saya, sudah ber-cerai berai. u... hu... hu... Buddha Ci Kung : Ikan paus ! Ikan paus ! Kamu jangan ber-sedih, setelah Saya memberi petunjuk tentang z Kehidupan lampaumu , kamu akan tahu kenapa mengalami derita kesakitan yang amat sangat, lalu mati. Kehidupan lampau kamu adalah seorang Saudagar, karena ber-hati tidak baik, ingin mendapat uang sampingan yang haram, mengumpan orang untuk simpan uang ang berbunga tinggi, menipu sejumlah orang yang fidak ber- Kearifan, membuat penghasilan-nya dalam 1 Kehidupan semuanya masuk ke dalam Perusahaan kamu. Pada awal-nya kamu tepat waktu menyebarkan bunga uang, dalam 2 —3 tahun kemudian, melihat jumlah simpanay uang sudah mencapai ratusan juta, tiba-tiba dengan jahatnya menyatakan diri sudah bangkrut, membuat penghasilan banyak orang dalam satu Kehidupan, sirna dalam sekejap mata, kamu melarikan diri keluar negeri ber-senang-senang. Sebagian Penabung tidak bisa menerima tekanan situasi sehingga gantung diri, ada juga yang Keluarga-nya jadi berantakan, Anak Istri ter-cerai berai, ini adalah kesalahan Kehidupan jampau kamu. Karena kejahatan kamu sudah berlebihan maka mengalami kecelakaan, terbakar hidup-hidup hingga mati. Setelal meninggal, Arwah kamu menuju ke Neraka mengalami berbagai siksaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata- 88 kata, lebih lagi tidak perlu di-bahas tumimbal lahir jadi ikan aus selama 100 Kehidupan, sebagai balasan kejahatan amu. Se ae baru pertama kali jadi ikan paus, a ada 99 kali masih menunggu kamu. Baik-baik-lah ber- obat. Arwah Laki-laki: Ternyata demikian, aaiii .... ! Sungguh menyesal atas kejadian dulu. Buddha Ci Kung :; Buddha menasehati Manusia di Dunia, (3 INCH DI ATAS KEPALA ADA MALAIKAT haggnean mengatakan Malaikat itu tidak terlihat lantas bol leh menindas Orang, menyesatkan hati sendiri, melakukan kejahatan habis-habis-an, tidak menjalankan Kebaikan, pada akhir-nya yang menanggung derita juga kamu sendiri.Baik-lah, hari ini buat Buku-nya makan waktu lama, mari pulang ke kKuil. ( Saat itu ee Buddha Ci Kung dikibaskan, tiba-tiba muncul-lah Petugas Neraka, menangkap Arwah Laki-laki ke Neraka untuk dilaporkan. Guru dan Murid naik ke atas naga emas, naga emas terbang dengan cepat, menuju ke Kuil Chiien Cen ) Buddha Ci Kung : Sudah sampai di Kuil Chiien Cen, roh Thung Sheng kembali ke badan, sudah, Saya pulang. 89 Thursday, 15 October 2015 uy LILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 17 Tanggal 16 — 07 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCT : Para Bhiksu yang menin: Se Keluarga untuk membina, ke atas memikul misi Buddha, ke bawah untuk meneewaay hati Umat Manusia, hendak-nya ber-giat dengan baik dalam pembinaan, menegakkan diri untuk menggugah Orang, tapi sejumlah Orang yang tidak paham pembinaan hati, mengacaukan Aturan Vihara, melakukan perbuatan yang tidak ber-Kebajikan, bukan hanya merusak Aturan Suci Vihara, juga telah menanam karma buruk buat diri sendiri pauees mendapat balasan buruk dalam tumimbal lahir, jika diri sendiri masih tidak tahu ber-tobat dengan sungguh- sungguh, masih terlena dan tidak sadar, maka sulit keluar dari derita. Saat itu Buddha Ci Kung mengucapkan kata suci, roh hung Sheng seketika dikeluarkan ) pana omens : Murid ber-sujud pada Guru, 2 minggu sudah tidak ketemu, rasa-nya rindu, apakah Guru juga merasakan-nya ? Buddha Ci Kung : Ha... ha... ! Mana mungkin tidak merasakan-nya. Guru dan Murid ada kontak batin, begitu niat hati kamu timbul, Guru langsung mengetahui-nya, bagaimana bisa tidak merasakan-nya ? Karena Umat yang mau menyelamatkan Dunia cukup banyak, memenuhi seluruh bangunan Kuil, lagi pula sudah habiskan 4 jam, Guru melihat kamu sudah lelah, tidak tega, sehingga berhenti buat Buku sebanyak 2 kali, agar kamu bisa isfirahat dengan baik. Kalau tidak badan bisa rusak karena kecapean, kelak bagaimana bisa mengembangkan dharma untuk menyelamatkan Umat Manusia ? Thung Sheng : Terimakasih atas cinta kasih Guru, meskipun tugas di Kuil sangat banyak, Umat yang datang ber- partisipasi dan yang mohon petunjuk banyak sekali, tempat yang kecil ber-himpitan Orang, tapi tidak perduli seausah apa pun, Murid akan selesai-kan tugas penyelamatan Dunia, agar tidak menyia-nyia-kan Berkah yang diberikan Tuhan. Buddha Ci Kung: Ha... ha... ha... ! Tidak sia-sia menjadi 90 Murid baik dari Guru. Bagus ! Ini juga merupakan batu kan kamu untuk mencapai kesempurnaan kelak, ha ... A aes (Saat itu Buddha Ci Kung ae rT naga emas segera muncul, Guru dan Murid segera naik ke atas naga emas, naga emas terbang dengan kecepatan tinggi menuju ke tempat tujuan ) Thung Sheng : Guru. Jika Bhiksu melakukan pelecehan seksual pada Bhiksuni, termasuk pelanggaran apa ? Buddha Ci Kung : Pertanyaan baik ! Pertanyaan baik ! Ini juga Roane u eae yang ingin Guru berikan hari imi kepada Para Pembina Ajaran Buddhisme, semoga ng beruntung membaca Buku ini, bisa melakukan iri dan bertobat, j fa mencetak Buku ini untuk di- n untuk menasehati Umat Manusia di dunia, eraka tanpa dasar akan menunggu kamu. Thung Sheng : Neraka tanpa dasar ? Mengapa di-hukum demikian berat-nya ? Buddha Ci Kung : Semasa Buddha Sakyamuni masih hidup di Dunia, kelompok Pembina mengendalikan diri dengan disiplin keras, antara Bhiksu dan Bhiksuni tidak bole! melanggar batas-batas yang telah ditentukan, karena masalah [seksual] Manusia. Sebagai Manusia ada 7 perasaan (Senang, Marah, Sedih, Gembira, Cinta, Benci, Nafsu ) dan 6 niat (Bentuk Wujus, Suara, Wewangian, Cita Rasa, Sentuhan, Cara Siasat ) terutama [seksual] tidak bisa ditiadakan, Pada saat Manusia Awam ada kebutuhan seksual, bisa melakukan hubungan Suami Istri, tapi seorang Pembina jika sudah ada niat sex, bagaimana menyalurkan-nya ? Kecuali pembinaan yan; sudah tinggi, sebagian Pembina yang Kebajikan-nya belum baik, ada yang melakukan gangguan atau pelecehan seksual, demi memenuhi hasrat binatang yang mengebu-gebu. Sebagian Bhiksuni karena di-bawah ancaman atau merasa malu, tidak berani ber-suara, membiarkan para Bhiksu__ bejat masih tetap tidak berubah, tidak ada yang ditakuti, menganggap perbuatan-nya tidak diketahui ole Malaikat dan Retard Scbenarnya sudah salah ! 5 Yang Mulia Galanvudo ( Malaikat ) sudah melapor pada Sang Buddha, hanya menunggu kejahatan-nya sudah penuh, dengan sendiri-nya akan dapat balasan, bahkan akan di- aa erat balasan-nya. Karena merusak kesucian Ajaran suddhisme, mempermalu citra Para Bhiksu, dosa-nya dilipatgandakan. Thung Sheng : Seperti hari ini di surat kabar ada dimuat, penanggungyawab Vihara melakukan pelecehan seksual pada rang Bhiksuni, salah satu-nya sudah dilecehkan Secara seksual selama 3 tahun, selain itu juga di-muat 3 Nama Bhiksu yang melakukan pelecehan seksual, membuat kegemparan. Ke-mana pergi-nya tekad hati yang pada awal- nya membuat dia pergi dari Keluarga untuk menjadi Bhiksu Buddha Ci Kung : Masih ada yang belum ae kan, Para Bhiksu bej: , telah diturunkan Perintah dari Buddha untuk di-beri hukuman yang berat setelah kejahatan-nya sudah penuh, akan dimasukkan ke dalam Neraka tak berdasar, juta-an tahun tidak bisa menjadi Manusia lagi, sebagai hukuman berat. Thung Sheng : Semoga para Bosong (biksu) yang ada melakukan pelanggaran ini, baik-baik-lah melakukan koreksi diri dan ber-tobat dengan sungeuh-sungeuh {use mencetak Buku [ KELILING KASUS SEBAB B ] agar disebarluaskan untuk menasehati Manusia, mungkin masih ada satu kesempatan terselamatkan. Buddha Ci Kung: Benar ! Benar ! canal Guru dan Murid lagi ber-bincang, naga emas berhenti i salah satu rumah Penduduk, di depan rumah ada seorang Kakek ber-baring di kursi malas lagi istirahat. Kakek Tua ini Poe UnY al wajah welas asih, sedang ber-istirahat, Buddha Ci Kung dan Murid turun dari naga emas, Buddha ct ues mengucapkan kata suci, mengeluarkan roh Kakek ua Kakek Tua : Aaiii ... ! Bukan-kah saya sedang ber-baring di atas kursi malas lagi istirahat ? Mengapa badan demikian enteng dan melayan Sayan Cael e sini ? Wow... ! Apakah ini adalah Buddha Ci Kung yang terkenal itu ? Saya punya mata tapi tidak mae iat edt tanggap ), memberi salam hormat pada Buddha Ci Kung. ( Berikut-nya Kakek Tua itu ber-lutut dengan hormat, mem- 92 beri salam sujud pada Buddha Ci Kung ) Buddha Ci Kung ; Ha... ha Jangan sungkan ! Jangan sungkan ! Hari ini kemari ingin wawancara kamu, merupakan keberuntungan kamu, bisa ceritakan Perbuatan Baik kamu untuk memberi dorongan semangat pada Manusia di Dunia. Kakek Tua : Saya tidak punya Kebajikan, bagaimana menaschati Manusia, memalukan ! Memalukan ! Thung Sheng : Bodhisattva tua terlalu sungkan. Kalau kamu tidak ada Kebajikan, bagaimana mungkin Buddha Ci Kung mencari kamu ? Lagi pula saya melihat di atas kepala kamu ada sinar putih cemerlang, juga melihat pancaran sinar mata-mu penuh dengan welas asih, lebih menyakinkan Kakek tua mempunyai Kebajikan dan bisa ber-bagi dengan Manusia di Dunia untuk menggugah Manusia, merupakan Amal Kebajikan yang besar. Kakek Tua : Memalukan ! Memalukan ! Sungguh tidak ada yang perlu diceritakan. Buddha Ci Kung: Ha... ha... ! Kakek tua ini terlalu merendahkan hati, karena masalah waktu dan juga khawatir “Medium” kecapean, biar Guru yang bercerita saja-lah. Bodhisattva tua ini asal-nya adalah Putra Tuan Tanah di Daerah Nan Thou, semasa kecil Papa-nya sudah meninggal, mewariskan harta kekayaan yang banyak sekali, Ibunya sebagai seorang Perempuan yang mendadak harus mengurus kekayaan yang demikian banyak-nya, karena risau tidak tahu bags imana mengurusnya, tidak lama kemudian juga jatuh sakit dan meninggal. Kasihan sekali, semasa masih kecil ke-dua Orang tua-nya sudah paenine| al, acta dia seorang Anak yang kaya raya, seorang Anak kecil dalam waktu singkat harus menghadapi situasi Kehilangan ke-dua Orangtua-n’ oy a harus mengurus Adik-adik-nya yang masih kecil, boleh dikatakan sangat-lah sulit. Demikian-lah pelan-pelan dia tumbuh dewasa, setelah menikah dan punya Anak, masih terus memperhatikan Adik-adik-nya, juga membagikan harta kekayaan kepada Adik-adik-nya, membantu mereka bisa ber-Keluarga dan mandiri, pada saat Adik-adik-nya ada masalah maka dia akan membantu menyelesaikan-nya. 93 Dia mempunyai seorang Adik Laki-laki semasa muda tidak tahu belajar untuk maju, ke klub malam memboroskan uang, bukan hanya menghabiskan harta benda yang telah dibagikan, masih jatuh sakit dan harus ber-baring di tempat tidur. Karena Adik-nya belum ber-Keluarga, Bodhisattva tua ini mengingat akan hubungan Saudara, seringkali tanpa diketahui oleh Anak Istri-nya , dia mempunyai uan simpanan hasil ber-hemat dalam makan dan kebutuhan, eae secara sembunyi-sembunyi di-gunakan untuk bantu Adik-nya. Sepatu-nya sudah rusak, masih tidak mau beli yang baru, sepanjang hidup menghabiskan tabungan-nya demi Adik- adik-nya, Anak Istri sering hidup dalam kondisi yang susah, meskipun Istri-nya sering memarahi dan mengatakan dia bodoh, tapi dia masih tetap saja. Demikian-lah dalam satu Kehidupan menjalankan | Asas Persaudaraan |, telah memupuk naa Kebajikan, juga merupakan satu Bodhisattva yang bisa kembali ke Surga. Kakek Tua: Hu... hu... hu... Thung Sheng ; Kakek Tua jangan menangis, perbuatan kamu yang baik menggugah saya, di-yakini Kebaikan kamu bisa menggugah Manusia di Dunia untuk berbuat Kebaikan, dengan giat menjalankan Kebenaran, menjalankan Asas Kemanusiaan untuk mencapai Tingkat Buddha, terlepas dari derita 6 Jalur Tumimbal Lahir. Kakek Tua : Sungguh tidak berani menerima-nya. Buddha Ci pune Perbuatan Baik Boddhisattva tua hari ini, semoga banyak di-teladani Manusia di Dunia. Asas Persaudaraan merupakan salah satu Asas dalam 8 Kebajikan, bisa bisa dijalankan dengan baik pasti akan mencapai Tingkat Malaikat, terlepas dari 6 Jalur Tumimbal Tahir (Jalur ewa Dewi di Alam Hawa, Jalur Manusia. Jalur Asyura , Jalur Hewan, Jalur Setan Kelaparan , Jalur Neraka ) NB: Terlahir di Jalur di Alam Hawa sebagai Dewa Dewi mempunyai batas waktu. membina Kebenaran pada dasar-nya demikian sederhana. Baik-lah, waktu sudah malam, mari pulang ke Kuil. 94 i Kung : Sudah i di Kui Siehg kemiball ke bad audahy KITAR KELILING KASUS SEBAB AKIBAT BAB 18 Tanggal 23 — 07 — 2005 BUDDHA CI KUNG MENURUNKAN PETUNJUK SUCI: Manusia menganggap Setan dan Malaikat adalah omong kosong, setengah percaya setengah tidak per bahkan menertawakan-nya, men-jelek-kan-nya, mencibir sinis pada Para Pembina, ini telah menciptakan dosa besar. Saya ore nana ea Manusia di Dunia banyak-banyak-lah mengucapkan kata yang demi Kebaikan, ucapan yang sopan untuk menasehati Manusia, membimbing-nya menuju Kebaikan, bagaikan musim semi yang membuat Orang terasa sejuk, membina Tao menuju Kebaikan, dengan | memperbaiki kesalahan, boleh dikatakan Amal Kebajikan yang besar. Semoga Manusia di Dunia kalau bicara selalu mengucapkan kata-kata yang ber-Kebajikan, jangan membicarakan kejelekan Orang atau menyudutkan-nya, dengan begitu beruntung-lah tidak sia-sia jalani Kehidupan ini, ber- semangat-lah. Buddha Ci Kung : Murid, mari pergi keliling buat Buku. eee itu Buddha Ci Kung mensucaaan kata suci, roh hung Sheng dikeluarkan seketika ) Thung Sheng : Murid memberi sujud hormat pada Guru. Cuaca sangat panas, Guru tidak takut panas, ferus menerus memberikan petunjuk Suci, Murid jadi kagum. Buddha Ci Kung : Ini juga merupakan masalah yang tidak bisa di-sepele-kan, jadi Buddha mer UD tugas mewakili Tuhan untuk pergi menyelamatkan Umat Manusia. Apalagi Umat Manusia makin hari makin tenggelam dalam kebejatan. Hati-nya makin sadis, urusan kecil pun mau ambil nyawa Orang, sangat buas, karena-nya membuat Tuhan dan Para Buddha risau. Vii uae ‘a Ti ( Penguasa Alam Hawa periode sekarang di bat oleh Kwan Shen Ti Ciun alias Budha Kwan Kong ) bertindak lebih awal, satu demi satu me-lapor pada Yii Huang Ta Ti, ber-sedia menitis lahir ke Dunia demi menyelamatkan Umat Manusia, untuk selamatkan mereka yang te-sesat. 56 Mengharapkan hati Manusia kembali ber-moral, kalau tidak, saat bencana besar datang akan terjadi pemisahan yang baik dan jahat, menyesal pun sudah terlambat. Thung Sheng : Terimakasih pada Tuhan dan Para Buddha yang ber-welas asih, demi menyelamatkan Umat Manusia yang ter-sesat, sehingga demikian ber-susah payah, jika kita masih tidak baik-baik memperbaiki diri ane ah tidak merasa ber-salah terhadap Jjerih payah Buddha ? Buddha Ci Kung : Ungkapan yang baik ! Ungkapan yang baik ! Anak piniar, boleh Pambil alae sambif bieara (Saat itu Buddha Ci Kung meneucal em kata suci, naga emas pelindung muncul di angkasa, Buddha Ci Kung dan Murid naik ke atas naga, naga emas terbang dengan cepat menuju ke tempat tujuan hari ini ) Thung Sheng : Guru, sejak Ibu saya meninggal, mencapai kesempurnaan, pandangan Murid jadi terbuka, lebih | terbuka terhadap urusan lahir dan mati, hanya memikirkan bagaimana mengatasi persoalan dalam membina, mengharapkan petunjuk dari Guru. Buddha Ci Kung : Murid ada semangat untuk maju, Guru juga merasakan-nya, membina hati bukan-lah diungkapkan dengan kata-kata, melainkan peningkatan dalam suasana hati yang makin mem-baik, yang bisa diungkapkan dengan kata-kata bukan-lah keadaan yang sesungguh-nya. Setelah Murid Saya menjadi “Medium”, dengan tulus terus mewakili Tuhan membabarkan Kebenaran, dalam rumah yang sem| it menjalankan Tao, juga mendapat fitnahan *Medium” dari Kuil OO, masih tidak marah, malah makin iat membina dan menyelamatkan Umat Manusia, makin fama Kuil-nya makin ramai, setiap kali ada kegiatan, Kuil di-penuhi Orang. Jadi kamu dan Istri-mu yang Taji menjalankan, mendapatkan hasil yang besar. Lagi pula Tuhan sudah mengijinkan pendirian Kuil, dalam waktu singkat akan ada kabar baik, kamu tunggu-lah. Thung Sheng : Terimakasih Guru memberi somlaneay dan dorongan, Murid merasakan tanggung jawab yang besar, | merasa tidak ke-buru pergi menyelamatkan Umat Manusia, sehingga tidak ikuti pandangan Sebagian “Medium” umum- nya, semua-nya hanya mengandalkan hati. 5t

S-ar putea să vă placă și