Sunteți pe pagina 1din 42
Menyongsong — Gathering Akbar Ill Alpharian OLAN SANG PETUALANG _ ontents O05 Menyongsong Gath Akbar Part 1 Lomba Bulanan Mei Juni - Juli - Agustus. 25 Menyongsong Gath Akbar Part 2 8 Editorial Stories Inside Sanur - One Place With Hundred Faces 4 1 Photo Essay Hidupku (bus} di Jakarta 5 1 Photographer Featured Olan Sang Petualang 6 Meet The Pro Foad Photo Shoot wih Marco Astan 69 bw Light Tent Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas kembali terbitnya Majalah A-Magz edisi beta setelah suksesnya edisi trial pada bulan Mei 2014 yang talu. Edisi ini sebagai jembatan terakhir sebelum edisi resmi terbit pada bulan November 2014 yang bertepatan dengan ulang tahun Alpharian yang ke enam, Saya sebagai Founder Alpharian sangat gembira atas reaksi Alpharian dan bahkan non-Alpharian terhadap A-Magz ini. Hingga edisi ini terbit, lebih dari 1300 kali A-Magz edisi trial telah di unduh dari situs Alpharian. ‘Saya berharap antusias ini terus berkembang dan tentu kami akan selalu ‘memperbaiki Konten supaya menjadi lebih baik untuk para pembaca. Sekali lagi saya juga berharep dengan adanya majalah ini akan membuka pintu motivasi seluruh member alpharian, agar lebih dapat berkarya dan berprestasi, dan juga dapat memberikan kontribusi terhadap perkemba- gan komunitas kita yg tercinta ini. Untuk itu kepada semua pembaca ‘A-Magz dimohon untuk dapat memberikan dukungan, saran, kritik, tulisan, dan apapun bantuan demi kelangsungan dan perkembangan A-magz kedepannya. Akhir Kata saya ucapkan Salut kepada Team Alpharian yg sudah terlibat dalam produksi majalah ini, Terima kasih juga kepada semua yg sudah meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran demi hadimya nya Majalah A-Magz ini. Tanpa mereka majalah A-magz ini tidak akan pernah ada. Salam, Faizal Ortho Founder Alpharian Redaksi Majalah Alpharian aa ae ny Cece aaa hae ec Soret SIT} Graphic Designer: Rusdi Sanad ee ene a) Tenn eon EAN fer elt ele Kasmari eer eT IPN ei ene Ey Ney een enc rses Khairul Fadhli Mohd Noor Ut ec eau Dn eae ae hcaratstie! editor@alpharian.com Kartu Khusus Komunitas XL - Alpharian Kini Alpharian punya kartu GSM khusus komunitas yang di usung oleh XL. Se ee UR a ee CoC nn Cue en ie cae ccc Eee uuu a Coe CeCe Ue eR eT] Deen cnc our one ‘SMS Notifika: Pastikan Anda sudah mendapatkan SMS Notifikasi dar 868. on Roud $0 Riby Samat Anda mendopatlan paket rt 2a sebelum mora Poke ira dan SMS iat nda akan Drak pads DO-MMAYYY. ie Seles psthan and elan read pus uu kembol endo paket ‘ratsicara dan SHS Alpharian SOT] aoe eG) KT) Polen dapatdigurakan untuk oyanan XL I, Pale 8, nanan VA Customer Service Bagaimana bila terjadi kendala menikmati benefit XLKomunitas Alpharian? 1. Pastikan Anda sudah mengisi ulang pulsa yang sesuai (50rb - 100rb). Pul tan dan “Bagi Puls Pastikan Anda sudah mendapatkan SMS Notifikasi dari 868 atau Chec ¥123°266# Centre XL : telpon ke 817 (dari no XL) atau XL- Alpharian minal isi ulang & kapan isi ulang = Nomor tujuan saat nelpon/SMS yang terkena potongen pulsa Bagaimana caranya? pe Cy ere nes Creer) Coo einen eet) Peerage ee eo treed IE a a ee 1 Rumor menarik mengatakan Sony akan punya dua kamera RX Full Frame yang sedang dikerjakan Kita sudah yakin berdasarkan rumor terkini, bahwa Sony akan mengeluarkan sensor melengkung yang pertama pada kamera Sony RX full frame dengan lensa 35mm F1.8 lensa prime. Kemudian ada rumor terbaru bahwa Sony tidak hanya mengeluarkan satu sensor melengkung kamera Sony RX full frame saja, tetapi dua kamera. Tidak seperti kamera RX sensor melengkung, yang kedua ini akan menggunakan standar CMOS sensor dan lensa zoom berkualitas tinggi. Lebih tepatnya, sensor akan menggunakan sensor dari Sony A7R dan lensanya akan menggunakan 35-70mm F2.8. Rumor ini tidak diketahui datangnya dari mana, jadi jangan dianggep serius. Tetapi rumor ini masuk akal. Sony pernah mengatakan bahwa membuat lensa zoom untuk sensor melengkung saat ini sulit dan sangat mahal. Mungkin ini cara mereka untuk menenangkan semua orang yang menginginkan lensa zoom tanpa merogoh kocek yang sangat dalam. Sony akan mengeluarkan kamera RX20 dengan kapabilitas 4K video dipertengahan Oktober Baru saja RX10 mengudara beberapa_bulan, Panasonic menjawabnya dengan FZ1000 yang mempunyai 4K video sebagai kelebihannya. ‘Sony dipaksa untuk bereaksi cepat menanggapi kamera prosumer baru milik Panasonic yaitu FZ1000. ‘Sumber anonim situs rumor SAR mengatakan bahwa Sony akan merilis Sony AX20 di pertengahan Be prepared for a high-performance pro pack that ‘Oktober 2014. Kamera ini akan menggunakan sensor delivers on all fronts: accessibility, versatility, comfort sama 20,1 MP berukuran 1", lensa juga sama and organization. You'll never miss a critical shot 24-200mm F/2.8. Untuk body ada sedikit upgrade thanks to four access points, limitless set-up options Perbaikan tingkat ergonomis. and a harness built for targeted comfort. Untuk vide recording Sony RX20 mendukung fitur 4K, dengan XAVC-S Codec seperti di AX100, frame rate 1080p tetap sama, tetapi pada 720p memungkinkan Find out more at untuk pengambilan slow motion hingga 120fps. [o y fe Harga RX20 dikisaran USD $1300 dan Sony tetap jowepro u lowepro.com/protactic mempertahankan seri sebelumnya tetap di pasar dengan harga lebih murah USD $100-200. Berit belum dikonfirmasi, karena dengan fitur yang mirip, Panasonic FZ1000 sendiri dijual dengan harga yang oT eee ns lebih murah di kisaran USD $899, M er ee emer Mall Artha Gading SER ee Ceo ea 03 www.bintangmas.com | bintangm@cbn.net.id | [camera shop | §§§ @pdbintangmas Menyongsong Gathering Akbar III Alpharian Bagian Portama “Teks: Ferdinand Arisandi Fete: Alpharian Dokkumentasi “Pada bilan November 2010, Alpharian Pega perhelaten besar gang mereka namekan Sathering Akbar AMigharian. Kola. Tagpetete jade tuan rumah pettama. Initah cikal bakal Fathering Akbar Aipharian saat ini be sekali. Berkut hiles bali acara tersebut sept: ditutuaken salah 42 panitia puta Tea Aaisandé” Gathering Akbar | Alpharian From Dream To Reality Pada tanggal 20 November 2008, sekelompok anak muda pengguna kamera Sony Alpha dan Minolta yang dimotori oleh Faizal Ortho, melahir- kan satu forum online. Forum itu dimaksudkan sebagai sarana tukar pikiran, berbagi ilmu, arena jual beli dan tempat berkumpulnya semua Pengguna kamera Sony Alpha/Minolta dari seluruh Indonesia. Forum itu dinamakan ALPHARIAN. Dari situlah sejarah Alpharian dimulai. Dan setiap tanggal 20 November diperingati sebagai hari ulang tahun Alpharian Di permulaan tahun 2010, berawal dari ‘ide gila’ seorang admin Alpharian yaitu Erick Mario, tercetuslah satu usulan untuk membuat “Gathering Akbar Alpharian”. Mengapa bisa disebut ide gila? Karena di tahun 2010 Alpharian baru memasuki usia ke-2 tahun. Dan ide ingin mengumpulkan para member yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dalam suatu acara dianggap sesuatu yang mustahil.Usia Alpharian masih terlalu muda untuk menunjukkan eksistensinya.Tetapi usia muda ternyata bukan penghalang. Dengan penuh keyakinan para admin dan moderator Alpharian kemudian memutuskan untuk membuat acara Gathering Akbar | Alpharian pada tang- gal 19-21 November 2010.Acara tersebut sekaligus sebagai perayaan Ulang Tahun ke-2 Alpharian. Kota Jogjakarta terpilin menjadi tempat penyelenggaraan acara tersebut. Erick Mario sang pencetus ide Gathering Akbar Faizal Ortho memberikan sambutan Masa per: pan Masa persiapan dilalui dengan cukup berliku. Ke- tiadaan sponsor bagaikanhantu yang menakutkan, bahkan terbayang —_kegagalan terselenggaranya acara tersebut. Walaupun Alpharian adalah komunitas fotografer pengguna merek Sony, kami sadar bahwa usia dan capaian kami belum membuat Sony Indonesia percaya begitu saja. Tapi justru hal itu menggugah semangat kami, MILITANSI. Semangat itulah yang membuat kami tangguh menghadapi likunya pencarian sponsor. Semangat itu pula yang akhir nya menggerakkan semua elemen di Alpharian untuk bahu-membahu agar acara Gathering Akbar | Alpharian dapat terlaksana. Para member menyumbang dengan sukarela, baik berupa uang maupun barang untuk hadiah lomba/doorprize. Hasilnya cukup mengejutkan. Dana dan hadiah yang terkumpul cukup untuk membiayai acara tersebut. Militansiitulah yang akhirnya menggerakkan Sony Indonesia untuk turut serta menyediakan hadiah lomba. Selain itu kami juga mendapat support dari Vanguard yang merupakan produsen perlatan fotografi yang cukup ternama. Hal itu membuat kami bersyukur bahwa semangat dan kebersamaan kami mengalahkan ketakutan kami Persiapan terus dilakukan, hari demi hari. Minggu demi minggu berjalan. Rasanya tak sabar kami menantikan hari H pelaksanaan acara. Tapi, ternyata Tuhan masih menguji niat dan semangat kami. Pada tanggal 26 Oktober 2010 Gunung Merapi meletus. Letusan itu hanya berkisar 2 jam setelah panitia selesai meninjau calon lokasi lomba foto di lereng Merapi. Letusan itu sungguh dahsyat, sampai mengakibatkan meninggainya juru kunci Merapi yang terkenal, yaitu Mbah Marijan serta sedikitnya 250 korban jiwa lainnya. Penerbangan ke Jogie ditutup untuk waktu yang belum ditentukan, karena abu vulkanik membahayakan keselamatan penerbangan dan kesehatan. Event-event besar yang rencananya diselenggarakan di Jogja banyak yang dibatalkan.Kondisi ini cukup memukul panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara. Sambil memantau kondisi di Jogja, kami juga berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa agar acara ini tetap bisa terlaksana, Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Jogja, untuk memastikan keadaan. Sempat pula terpikir untuk memindahkan acara ke kota Magelang yang tidak terkena dampak parah letusan Merapi. Tapi syukurlah, Tuhan mendengarkan doa kami. Kondisi Jogja berangsur-angsur pulin. Penerbangan mulai dibuka kembali. Semangat kami mulai berkobar kembali. Di tengah-tengah persiapan akhir menuju acara Gathering Akbar | Alpharian, kami mendapat kabar bahwa founder Alpharian, Faizal Ortho, mendapat tugas dari kantornya untuk melakukan liputan di London Inggris dan tidak berani berjanji bisa datang pada acara tersebut. Kelaupun bisa, beliau hanya bisa datang pada acara perayaan ulang tahun ke-2 Alpharian pada tanggal 20 November malam. Kepala rasanya seperti tertimpa batu. Apa jadinya perayaan ulang tahun Alpharian tanpa kehadiran pendirinya. Tapi beliau berpesan, dirinya hadir atau tidak acara harus tetap berlangsung, Beliau akan berusaha keras hadir di Jogja pada tanggal 20 November 2010. Jalannya acara Akhimya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Pada tanggal 19 November 2010, 85 member Alpharian datang dari seluruh penjuru Indonesia. Rasa bahagia campur haru meliputi hati kami. Acara yang dianggap ide gila, dengan lika-liku persiapannya dapat terlaksana. Senang bertemu muka langsung dengan para member Alpharian yang selama ini hanya kami temui di dunia maya. Pagi sampai dengan sore para member berdatangan dan mulai pendaftaran serta check in di hotel Sahid Raya. Malam harinya diadakan welcome party serta workshop fotografi yang diisi oleh Sueswit April yang merupakan admin Alpharian dan Rangga Sinatriya yang bertugas sebagai moderator Bandung. Keesokan harinya mulai pukul 07.00 WIB acara lomba dimulai. Diawali dengan Rally Photo di sepanjang Jl Malioboro Jogja dan dilanjutkan dengan lomba foto aksitektural. Peserta diberikan pertanyaan yang jawabannya berupa foto. Lomba rally photo berlangsung meriah. Ada peserta yang mudah memahami pertanyaan, tapi ada juga yang kesulitan. Sedangkan untuk lomba foto arsitektural peserta bisa mengambil foto bangunan-bangunan i sepanjang Malioboro atau Kilometer Nol. Selesai pada jam 11.00 WIB, kemudian para peserta menuju ke Rumah Budaya Tembi, tempat berlangsungnya lomba ketiga, yaitu Lomba Foto Model. Lomba ini disponsori oleh La Tulipe.Setelah makan siang, lomba dimulai.Ada 6 model professional yang dipersiapkan oleh La Tulipe. Para pesertapun bisa bebas berkreasi sesuai dengan keinginannya. Semua menginginkan foto terbaik dan berebut ‘menjadi juara di ajang lomba ini. Adapun juri yang menilai foto-foto para peserta terdiri dari: 1. Stephanus Setiawan, dosen fotografi, fotografer professional peraih beberapa penghargaan Internasional 2. Sueswit April, fotografer professional, pengajar fotografi 3. Rangga Sinatriya, fotografer & videographer professional Suasana lomba di Malioboro Lomba foto model di Tembi Malam Perayaan Ulang Tahun ke-2 Alpharian dan penyerahan hadiah lomba Perayaan Ulang Tahun ke-2 Setelah lomba di Rumah Budaya Tembi selesai, malam harinya diadakan perayaan Ulang Tahun ke-2 Alpharian. Acara berlangsung di pool side Hotel Sahid Raya. Dimulai pukul 19.00 WIB, acara berlangsung meriah. Diawali dengan makan malam dan_diiringi alunan lagu dari biduanita dan keybordis yang memang dipersiapkan untuk acara tersebut.Setelah makan malam, dilanjutkan dengan penyerahan doorprize dan hadiah lomba. Ditengah-ten- gah acara itulah, Faizal Ortho, sang founder Alpharian datang. Pukul 21.15 WIB beliau datang. Menempuh Perjalanan panjang dari London lalu transit di Kuala Lumpur. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Jakarta dan kemudian menuju Solo, Mendarat di Solo lalu dilanjutkan ke Jogja menggunakan taksi. Sungguh suatu pengorbanan yang luar biasa dari beliau untuk hadir dan bertemu dengan para member yang dinaunginya. Tak pelak kehadiran beliau ditengah-tengah kami membuat acara semakin semarak. Faizal Ortho kemudian didaulat untuk memberikan sambutan dan menceritakan sejarah berdirinya Alpharian. Beliau juga diberikan kehormatan untuk memberikan hadiah kepada para juara lomba Rally Photo. Hadiah pemenang lomba foto model diserahkan oleh admin Erick Mario, dan hadiah pemenang lomba arsitektural diserahkan oleh admin Ali Mahmudi. Setelah pemberian hadiah, kemudian acara dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun. Faizal Ortho didampingi para admin, moderator dan panitya kemudian meniup lilin dan memotong kue ulang tahun yang telah Gisiapkan, diiringi lagu Happy Birthday dari seluruh peserta. Lengkap sudah kebahagiaan seluruh keluarga besar Alpharian yang hadir di acara tersebut. Gathering Akbar ini rasanya seperti mimpi yang terwujud, sesuai dengan tema acara yaitu From Dream To Reality. Erick Mario dan seluruh elemen di Alpharian mampu mewujudkan satu hal yang awalnya mereka anggap sebagai suatu mimpi. Gathering Akbar | Alpharian berlangsung sukses dan ditutup dengan rasa puas serta bahagia dari semua peserta. Yoppy Yohanes (id alpha: shin27) www.yoppyyohanes.com Data EXIF: Nex FS | F20| 0.6 | ASA 600 Keterangan Foto: Ini adalah momen sebelum saya harus masuk antrian panjang dan bergerak seperti semut mencari makan Komentar juri : Edwin Sutjipto: Perpaduan unsur garis di bangunan, strap, antrian orang dan teknik Pemenang Mei = eksekusi slow speed yang sangat menarik, kreatifitas fotografer juga jeli Tema: Lines Galam memantaatkan tempat dan situasinya Judul: Lineup Rusdi Sanad : sebuah garis scene di kehidupan kita sehari-hari terekam dengan baik 7 D> dengan nuansa slow speed. lineup for life Sf ~ OG = Wy Mei - Runner Up Bote Dian Mulyadi (id alpha: beleq) Data EXIF: a58 | f/2.8| ss 1/640 | iso 100 Keterangan Foto: saya sedang duduk di pelataran Mesjid Raya Medan, mencermati pola pola keramik lantai nya, iseng2 atur kompo mengukuti bentuk pola garis tersebut dan karena suka street photography, saya menunggu sampai ada yang lewat, yang saya jadikan poi adalah garis, kaki tersebut sebagai penunjang street photography bagi saya. run for pure, absolute joy Shelvyanawati Lukman (id alpha: slukman) Data EXIF: A77 | f4| 1/125 | ISO-250 Keterangan Foto: Melintas lorong penghubung didekat stasiun KOTA, dengan menonjolkan lekuk dinding dipadukan dengan lensa FishEye. Pemenang Juni Komentar: Edwin Sutjipto: Tem: a: Red subyek utama dan objek dalam foto sesuai dengan tema, untuk komposi toketurtertangkap dengan balk. Judul: Gotong Royong — = Rusdi Sanad : vs moment yang langka, sesuai tema dan pemberian judul foto yang tepat 2D membuat foto ini sempurna untuk bulan ini a~ Oye “hb Pern Enea) Peo emo Mecano EP} F 6.6 | 1/250s | ISO 80 Keterangan Foto: RMN Cu eB CUM ee Ur eeu Rue Ur [sue ee hea) UMM eu cee Mens ite Ur) AC en ue aac eee Unie Mi eeu ha Ue eee en Us era WM cM uel ea eeu ume cua he -uMih Ere omar Juni - Runner Up ‘Shelvyanawati Lukman (id alpha: slukman) Ahmad Aljufary (id alpha: alfonsay) es Data EXIF: A77 | 1/22 | 1/6 sec | ISO-160 https://www.facebook.com/aljufary [3 https://www.facebook.com/ahmadaljufary Keterangan Foto: Foto ini diambil sisuatu lampu merah hongkong Data EXIF : Sony A77 | F8 | 1/100s | ISO-100 ‘Sengaja saya membuat effect blur pada penyeberang jalan untuk memisahkan antara Taxi yang berhenti dengan penyeberang jalan Keterangan Foto: foto ini sengaja saya konsep dengam memanfaatkan sebuah stick dan 2 trooper yang sedang memainkannya Be A Gamer tow». <= Aviat 7 cae ee Dian Mulyadi (id alpha: beleq) Data EXIF: SLT - A58 | Minolta 35-105 | 14.5 | 1/200 | IS0-100 Keterangan Foto: Di pinggiran rel, di pinggiran kota. Duduk seorang Bapak tua sedang menikmati hari i depan pintu rumah nya, dengan seekor burung balam di dalam —sangkar menantikan tangan renta untuk merawat nya, dengan beberapa potong pakaian yang sedang terjemur di depan dan di atas kepalanya. kamera saya mengabadikan hal-hal di sekitar Beliau dalam 1/200 rana. some of suburb life Komentar jut: Tema: Old Edwin Sutjipto oe I've lived here my whole life komposisi dan balance di fotonya baik, pemilihan judul yang sangat mendukung wes! tema, pemilihan exposure juga baik. Rusdi Sanad : feel dari foto i menunjukkan waktu yang telah berjatan lama dibungkus dengan 19 Juli - Runner Up Seniman Tua Ibnu Fatih (id alpha: i_fatih) Data EXIF : SLT-A77 | F3.5 | 1/400s | IS0-1000 Keterangan Foto: Ki Suripto seorang seniman sekaligus pembuat gamelan yang berasal dari kota Salatiga, beliau sudah berumur 90th lebih tetapi masih sanggup membuat gamelan sendiri, sungguh semangat yang luar biasa. Nicolaus Bela M.N (id alpha: nicolasbela) , Data EXIF : SLT-AS7 | £4.0 | 1/50 | 10-200 Keterangan Foto: perkenalkan, ini mbah saya..namanya Arjo Suwarno, seorang lelaki tua humoris yang mencintai keluarganya dan ayam-ayamnya :) 20 Gratsias Adhi Hermawan (id alpha: waw1986) www.arvinphoto.wix.com/arvin Data EXIF: DSLR-A200 | Meyer 135mm | {/2.8 11/600 | is0-100 Keterangan Foto: Foto ini diambil saat lomba pacuan kuda di Stadion Sultan Agung Bantul. ey Teoaiek Cura CaT ie eek Ee de Me CU CMD Pete ten eet ue ecu a Cuno oie Grea De CN ee UNC ee Oe ccm MRC Cun S ee Uae ae MD eRe semangat sang joki dan kemeriahan lomba tertangkap dengan Pee ier ieee euro ec ut Pen oc cu ean uc ccm lT pagar pembatas. PMC egICy Meu eNO Me Tec Taee US ay juga dapat dan komplit, begitu meriah, Derap’pacuan menjadikan Crete ee ec ue anes er eer u cat erreur uc c Runes etme Cun eS ita urd aa una ie ema: Sport _Judul: Ret Ahmad Ardian (id alpha: aladin) https://www.facebook.com/ahmad.ardian.50 https://www. flickr.com/photos/99376084@N02 Data EXIF : DSLR-A700 | FL 16mm | F4 | 1/1600 | |SO-200 Keterangan Foto: Tariiik...... teriakan pemain maupun penonton ketika olahraga satu ini yang sering kali dilakukan ketika agustusan atau memperingati kemerdekaan Rl setiap bulan Agustus. Gowes Sore Muhammad Giavani (id alpha: Aan Mamesa) Data EXIF : SLT-AS7 | £/9 | 1/160 |1SO-100 | Keterangan Foto: | Foto ini diambil di trek JPG (Jalur Pipa Gas) merupakan salah stau trek favorit goweser di Jakarta, Turunan dan sinar matahari sore dari arah belakang goweser membuat saya tertarik utk mengabadikan momen ini. Menyongsong Gathering Akbar III Alpharian TTeks: Ferdinand Arisandi Foto: Alpharian Dokumentasi “Setelah suhses n Dathering Akbar | Alpharian oi Sogfeberte, athirnga pada tahun 2012 Sethe “9 Heber 2 Alfrarian dilabSanakan di Bali. Tak peanah disanghe, walstpun dlaksanahan di fala Bale ternyate antusinsine member uatih mengibuti acata semakin Setar. Saslah crite tentang pelaksanaan acata tehsebut.” Gathering Akbar II Alpharian Bali I’m in Love Kesuksesan Gathering Akbar | Alpharian ternyata menuai hasil positif.Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah member yang terdaftar, serta makin intensifnya komunikasi Sony Indonesia dengan Alpharian. Selain itu sudah diputuskan bahwa Gathering Akbar akan dilaksanakan 2 tahun sekali, Karena ini merupakan acara akbar yang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tidak terasa waktu terus berjalan, hingga akhirnya di awal 2012 ada 2 kandidat yang memperebutkan posisi sebagai tuan rumah Gathering Akbar Il Alpharian. Setelah dilakukan diskusi di internal admin serta moderator, akhirnya diputuskan bahwa Regional Bali yang menjadi tuan rumah Gathering Akbar Il Alpharian pada tanggal 23-25 November 2012, sekaligus perayaan ulang tahun ke-4 Alpharian. Acara ini diberi titel: Gathering Akbar Il Alpharian — Bali I'm in Love. Berbekal pengalaman di Gathering Akbar | yang dilangsungkan di Jogja, panitya Gathering Akbar II Bali sudah mempunyai gambaran seperti acara yang akan dihelat. Mereka tinggal meneruskan tradisi itu, tetapi dengan konsep yang lebih baik. Tetapi ternyata tidak mudah menemukan konsep yang tepat untuk acara Gathering Akbar Alpharian.Hal itu disebabkan karena para pengurus Alpharian ingin acara yang digelar bisa menunjukkan ke-khas-an budaya setempat.inilah yang sedikit menyita waktu persiapan.Karena panitya harus beberapa kali merubah konsep acara hingga dirasa tepat dengan menonjolkan budaya Bali. Karena kesuksesan acara Gathering Akbar | di Jogja pulalah Alpharian tidak terlalu kesulitan dalam hal pendanaan acara. Para member masih dengan sukarela menjadi sponsor baik dana dan barang-barang sebagai hadiah lomba/doorprize. Ditambah lagi ada sponsor dari Oktagon yaitu toko peralatan fotografi, serta Lowepro produsen peralatan fotografi yang sudah tidak diragukan lagi nama besarnya. Selain itu Sony Indonesia juga mengucurkan dana serta beberapa barang sebagai hadiah. Ada pula sumbangan dana dari Phapros, nama yang kita kenal sebagai produsen farmasi. Hal ini tentu memudahkan Alpharian dalam pelaksanaan acara Gathering ‘Akbar II di Bali, yang tentu membutuhkan dana jauh lebih besar daripada penyelenggaraan Gathering Akbar | di Jogia: Pada tanggal 22 dan 23 November 2012 para peserta mulai berdatangan di hotel Santhi tempat berlangsungnya acara.125 peserta berdatangan dari seluruh Indonesia, bahkan dari Malaysia.Sangat luar biasa antusiasme member Alpharian untuk mengikuti acara Gathering Akbar || di Bali. Seperti kita tahu, Bali adalah ikon wisata Indonesia. Dengan hanya membayar Rp 550.000/peserta mereka sudah bisa mengikuti_ seluruh rangkaian acara Gathering Akbar berikut akomodasinya. Tentu hal ini sangat menggembirakan, bahwa Alpharian sanggup melaksanakan acara akbarnya dengan dihadiri lebih dari seratus orang member yang tergabung di forum. Tanggal 23 November 2010, acara dimulai dengan sambutan ketua Panitia Riza Edwindra. Setelah itu pendiri Alpharian yaitu Faizal Ortho memberikan sambutan dan dilanjutkan pemukulan gong tanda acara resmi dibuka. Acara berikutnya adalah presentasi Sony A99 oleh Danu Sagoro dan dilanjutkan review oleh Bapak Cherly seorang fotografer professional. Acara siang sampai dengan sore itu ditutup dengan pameran foto. Pameran foto ini adalah hasil karya para member Alpharian, baik yang bisa hadir maupun tidak. Foto-foto yang dipamerkan sudah melalui tahap kurasi yang ketat. Pada pameran ini panitia memamerkan 100 foto terbaik hasil kiriman para member yang lolos kurasi. Pada malam hari, setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan dua workshop. Workshop pertama adalah ‘Simple Lighting oleh Rusdi Sanad, seorang dosen fotografi yang juga fotografer professional. Workshop yang kedua adalah Workshop Travel Photography oleh Bapak Goenadi Haryanto, seorang fotografer professional, pengajar fotografi dan penulis buku tentang fotografi. Keesokan harinya pukul 04.00 WIT para peserta sudah dibangunkan dan segera bersiap. Pagi itu mereka akan berburu foto Sunrise di pantai Sanur yang merupakan salah satu agenda lomba foto landscape. Sampai di Pantai Sanur para peserta segera menyebar dan mempersiapkan peralatan untuk mengejar moment terbaik yang bisa mereka dapatkan. Acara lomba di Sanur berakhir pada pukul 08.00 WIT. Kemudian para peserta berangkat menuju lokasi lomba kedua di Bali Culture Center di daerah Ubud. Karena acara di Bali Culture Center masih akan dimulai jam 10.00 WIT panitia memutuskan untuk membawa peserta ke pusat oleh-oleh khas Bali. Di situ para peserta memanfaatken waktu yang ada untuk berbelanja barang-barang khas Bali Segera setelah acara belanja usei, peserta menuju ke Bali Culture Center.Bali Culture Center tempat acara lomba berikutnya adalah satu lokasi wisata tentang B: bisa belajar sejarah pulau Bali.Di tempat ini kita akan dikenalkan dengan budaya tradisional Bali, tarian Bali, musik Bali serta hal-hal tradisional lainnya. Bali Culture Centre( BBC ) sering disebut sebagai taman mininya Bali. Karena segala tentang kehidupan dan budaya masyarakat Bali ditampilkan disini.Karenanya panitya memilih tempat ini sebagai lokasi lomba foto, karena memang tempat yang sesuai dengan semangat Gathering Akbar Alpharian yang ingin mengangkat budaya lokal. Setelah melihat atraksi selamat datang dari para penari Bali dan menikmati minuman, panitia memberikan pen- jelasan mengenai aturan lomba. Di BCC ada 2 kategori lomba, yaitu Human Interest & Culture dan Foto Model. Sesi pertama adalah lomba foto Human Interest & Culture.Di sesi ini para peserta bisa berkreasi dengan imajinasi mereka. Ada patung-patung, tari-tarian, wayang Bali, dapur tradisional Bali lengkap dengan ibu-ibu yang sedang memasak, ukiran Bali dil. tu semua bisa dijadiken konsep foto Budaya yang karyanya akan mereka kumpulkan untuk dinilai. Selesai sesi pertama lomba kemudian peserta istirahat untuk makan siang dan menikmati suguhan atraksi berupa tarian-tarian.Di sela-sela acara itulah diadakan jumpa pers dengan mengundang wartawan cetak dan elektronik. Alpharian diwakili oleh Faizal Ortho dan Riza Edwindra selaku Ketua Panitya Gathering Akbar Il, Dari Sony Indonesia diwakili olen Danu Sagoro dan tim Marketing & Communication. Jumpa pers ini selain mengupas produk Sony A99, juga mengenalkan Alpharian selaku komunitas pemakai merek Sony serta kegiatan yang sedang berlangsung. Setelah santap siang, kemudian dilanjutkan dengan Lomba Foto Model. Ada 4 model professional yang disiapkan Panitia. Peserta dibagi dalam beberapa group, dan masing-masing group diberi waktu untuk mengami Kemudian tiap-tiap group bisa bertukar model sesuai dengan rotasi yang sudah ditentukan panitya. La disini para peserta dituntut kejelian dan kreatifitasnya. Dengan banyaknya peserta di tiap group, konsentrasi, kematangan teknik dan kreasi peserta diuji untuk bisa menghasilkan karya terbaik. Pukul 16.00 WIT acara lomba di BCC berakhir. Sebelum kembali ke hotel seluruh peserta berfoto bersama di gerbang depan BCC. Itulah penanda berakhimnya acara di BCC. Selanjutnya peserta kembali ke Hotel Shanti di Denpasar untuk beristirahat, dan mempersiapkan diri untuk puncak acara pada malam harinya. Puncak acara pada malam hari tanggal 24 November 2012 adalah pengumuman pemenang dan perayaan ulang tahun ke-4 Alpharian. Di saat waktu istirahat para peserta, panitia beserta para Juri melaksanakan penjurian lomba foto. Adapun para Juri lomba foto Gathering Akbar Il Alpharian adalah sebagai berikut: 1. Goenadi Haryanto - fotografer professional, pengajar fotografi dan penulis buku fotografi 2. Edwin Soetjipto - fotografer professional dan Lowepro Ambassador 3. Rangga Sinatriya - fotografer dan videographer professional Akhimya puncak acara itupun tiba.Diawali_ dengan makan malam, acara di pool side Hotel Shanti dimulai pukul 19.00 WIT.Makan malam diiringi lantunan musik yang rancak dari Disc Jockey yang disiapkan oleh pani- tia. Setelah makan malam selesai, acara dibuka dengan sambutan ketua panitia Gathering Akbar yaitu Riza Edwindra, dan Faizal Ortho. Setelah sambutan, panitia ternyata menyiapkan kejutan yang tak disangka-sangka. Penampil pertama di acara tersebut adalah penampilan 3 waria yang tergabung dalam Trio Angels. Suasana ‘menjadi heboh. Penampilan dan tingkah mereka membuat para peserta yang hadir di acara tersebut tertawa terbahak-bahak. Sungguh luar biasa opening dari Trio Angels ini, langsung membuat suasana acara menjadi hangat. Acara kemudian dilanjutkan dengan peragaan busana oleh para model yang pada siang harinya menjadi foto model acara lomba di BCC. ‘Acara puncak itupun berlangsung meriah, banyak sekali doorprize yang dibagikan. Ada yang dalam bentuk quiz ataupun kreasi dari MC yang mengampu acara malam itu. Tapi diantara acara-acara seru tersebut, tentu yang ditunggu-tunggu adalah Pengumuman pemenang Lomba Foto yang dilaksanakan dari pagi hingga sore hari Para juara lomba foto Gathering Akbar II Alpharian di Bali adalah sebagai berikut: Juara Lomba Foto Landscape: Juara | - Aranekita Juara Il - Jimbow Juara III - Adi Gunawan Juara Lomba Human Interest & Culture: Juara | - Benny Kurniawan Juara Il - Muhammad Failul duara Ill - Aziz Hadi Juara Lomba Foto Model Juara | - Diskualifikasi Juara Il - Harry Aditya Juara III — Adi Gunawan cara malam itu dipuncaki dengan peniupan lilin dan pemotongan kue Ulang Tahun ke-4 Alpharian. Para peserta ‘mengiringi dengan lagu Happy Birthday dan Selamat Ulang Tahun. Akhimnya usai sudah pesta 3 hari 2 malam i Bali, Para peserta dan perwakilan sponsor menyatakan kekaguman dan apresiasinya serta kepuasan atas kesuksesan acara tersebut. Ucapan selamat yang paling utama tentu ditujukan pada panitia dari Regional Bali yang sudah bekerja keras, siang dan malam untuk acara ini. Editorial Stories Kelahiran Jombang, besar di Magelang, bekerja di berbagai tempat di Indonesia Timur dan pada akhirnya kaki berpijak pada Pulau Bali. Kecintaan saya pada landscape bermula saat saya bekerja di berbagai daerah di Indonesia Timur. Sayang saya belum memulai fotografi pada saat itu. Semua unek-unek keinginan saya pada landscape saya lampiaskan pada satu tempat bernama Sanur. Tempat tinggal yang tidak jauh dari Sanur membuat saya jatuh cinta pada lokasi ini. Entah sudah berapa kali saya mendatangi tempat ini dari hanya jalan-jalan merasakan angin laut yang sepoi-sepoi, duduk memandangi pemandan- gan dan hingga membawa kamera karena ingin merekam keindahannya, Jarak rumah saya dari pantai sanur ini kurang lebih 3-4 km. dengan jarak tempuh sekitar 5-10 menit menggunakan sepeda motor. Sanur adalah sebuah daerah dipesisir pantai disebelah timur Pulau Bali. Berlokasi sekitar 5-7 km dari kota Denpasar, membuat daerah ini salah satu daerah favorite dikunjungi agi hari untuk menikmati matahari terbit. Banyak pilihan pantai di daerah Sanur seperti Pantai Mataha- ri Terbit, Pantai Sindu, Pantai Semawang, Pantai Kerang, dll yang mempunyai keunikan masing-masing. re Sanur tidak pernah memberikan sajian yang sama tiap hari. Langit selalu berubah, pasang surut yang berbeda, perahu nelayan yang unik dan cahaya pagi yang membuat saya terdecak kagum. Sebuah tantangan untuk merekam itu semua secara sempurna ke dalam frame foto. Sering kali saya janjian dengan teman-teman Alpharian Bali untuk menambah suasana pemotretan menjadi lebih hidup, saling sharing teknik dan makan pagi bersama setelah itu. ‘Sanur mempunyai kelebihan lain. Selain menyajikan landscape yang indah, Sanur juga mempunyai banyak lokasi untuk foto macro. Sehingga pada akhir minggu (tidak bekerja) setelah foto landscape, saya lanjut foto macro sampai jam 9-10 pagi ie} Sanur pada pagi hari menjadi bagian dari hidup saya. Jika pada suatu saat saya bekerja di daerah lain, saya pasti akan mencari Sanur yang lain. Saya yakin setiap fotografer punya daerah tertentu yang sangat dicintai dan tidak pernah bosan untuk direkam menjadi frame. ID Alpharian Petar Lensa Aru APL) erage ne Minolta 35-105mm. Minolta 35-70mm F4 Teli MoMA eke} TOT MY ane MU Torco) WW eral na Photo Essay ~~ eres Ont Ren el clare Teks & Foto: Rusdi Sanad ‘Sebuah foto essay yang saya buat di Jakarta pada Januari tahun 2012. Dengan hanya bermodalkan kamera Sony SLT A35 dan lensa Sony DT 50mm f1.8, saya melakukan perjalanan dari kediaman saya di Mampang Prapatan menuju Blok M dan balik lagi ke Mampang Prapatan dalam waktu kurang lebih 6 jam. Berjalan kaki dari depan rumah sampai melewati stasiun Trans TV, saya mendapatkan banyak kegiatan menarik dari interaksi Bus dengan para penumpang. Style “jump and go” menjadi pilihan mereka sehingga tidak membuat bus benar-benar berhenti pada saat menaikkan maupun menurukan penumpang. Kunaiki metromini menuju Blok M. Walaupun umur metromini ini sudah cukup tua dan bahkan karatan, ternyata sangat padat dengan penumpang. Terdapat dua orang pemegang kendali di dalam metromini: Yang pertama adalah seorang supir metromini yang sangat lihai di jalan menghindari macet, memotong kendaraan lain dan bahkan sigap berhenti dimana saja kalau ada calon penumpang di pinggir jalan. Yang kedua adalah si kernet yang tugasnya mengumpulkan uang dari penumpang dan juga mengatur duduknya penumpang. Selalu bisa mengatur space untuk calon penumpang walaupun didalam metromini sudah penuh sesak. Setibanya di Blok M, suasana pangkalan bus yang sem- brawut langsung terasa. Asap dari bus tua, pedagang asongan, penumpang dimana-mana ditambah beberapa bus yang sedang di servis on-the-spot. Kembalinya dari Blok M saya menggunakan bus AC yang jauh lebih bersih dan lega. Disini saya mendapatkan hibu- ran lebih dari pedagang koran, pengamen ukulele sampai pengamen yang membawa alat perkusi yang lebih besar dan berpakaian tradisional Jawa. Diperjalanan foto essay ini, saya mendapatkan banyak pengalaman tentang kehidupan bus di kota Jakarta. Apresiasi tinggi untuk mereka yang telah mengantar kita sampai tujuan selama bertahun-tahun lamanya. eon ee: a 1D Alpharia Mirdidi Kamera y SLT A35 Lensa y DT 50mm FA Journey: Mampang Prapatan - Blok M - Mampang Prapatan Photographer Featured ~~. = >= Seorang Guru Yang Gemar Wildlife Photography Olan, apa yang membuat anda menjadi seorang photographer dan mengapa birding? ‘Saya sangat takjub dengan dunia fotografi, di sana ada realitas, ada keindahan juga kesedihan. Ada sesuatu yang disampaikan dan dikabarkan ketika seseorang menekan shutter. Terus kenapa birding? Ini genre fotografi paling Macho dan penuh tantangan. Sebenarnya bukan cuma birding, saya menyukai wildlife (satwa dan tumbuhan) secara keseluruhan. Untuk satwa, dari semua satwa yang ada, hanya burunglah yang penyebarannya merata diseluruh pelosok bumi sehingga mudah kita jumpai. Harimau atau Gajah misalnya tentu tidak mungkin akan dijumpai di daerah saya di Bima, NTB, penyebarannya sangat terbatas di daerah tertentu saja. Mungkin karena hal ity seakan-akan Bird Photography menjadi aliran tersendiri, tetapi sebenarnya masuk ke Wildlife Photography. Saya tidak hanya takjub ketika memotret burung, tetapi juga sangat takjub dengan kehidupannya yang unik, Bagaimana cara mereka hidup dan berkembang biak, cara mereka terbang, mencari makan, dan sebagainya. Setiap daerah memiliki burung endemik (Spesies Asli), dengan keanekaragaman yang sangat indah yang tidak akan dijumpai pada daerah lainnya. Di Pulau Sumbawa, foto tentang burung endemik sangatlah terbatas, belum lagi foto tentang burung yang sedang melakukan migrasi. Karena itu saya sangat terpacu untuk memotretnya. Beberapa jenis burung telah kami (Saya dan teman-teman yang tergabung dalam Grup FB : Sindikat Fotografer Wildlife Bima-Dompu) upload ke situs Burung internasional dan tercatat juga di dalam jurnal burung internasional. Seperti itulah persembahan kecil buat daerah kami tercinta. Ape nsa dan kamera yang anda gunakan untuk bit ing? ‘Saya menagunakan lensa Sony SAL 70-400 f4-5.6 G SSM, untuk kameranya saya menggunakan Sony SLT Alpha 57 dan SLT Alpha 5. Apakah anda menggunakan fill-flash untuk photo anda? Ya saya menggunakannya, terutama jika sudah memasuki hutan yang lebat, cahaya matahari sangat terbatas karena rimbunya dedaunan, disamping itu saya menggunakan jika cahaya matahari terlalu terik untuk menghilangkan shadow pada obyek. ‘Apakah lensa dan kamera yang tepat cukup untuk menjadi juga menjadi faktor menentukan? photographer atau pengetahuan Lensa dan kamera sangat menentukan dalam memotret burung, tentu saja saya harus memilih kamera yang ‘memiliki kemampuan autofocus yang sangat cepat, juga lensa yang focal lengthnya yang panjang dan tentu saja juga kemampuan autofokusnya. Yang perlu diingat adalah, pergerakan atau perpindahan burung itu sangat cepat, bisa hanya dalam hitungan detik, burung berubah posenya atau malah terbang menjauhi pemotret. Tetapi itu juga tidak cukup, pengetahuan tentang habitat burung juga harus dipelajari sebelum memotret. Inilah yang menarik dalam Wildlife Photography, disamping kita harus memiliki skill foto, ketangguhan menjelajah, kesabaran menunggu momen, juga harus memiliki pengetahuan tentang kehidupan mereka, disitulah kita belajar untuk memahami alam, belajar mengenalinya dan belajar mencintainya. Satwa liar itu diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi nyaman, tetapi kebanyakan orang tidak peduli dan serakah ingin menggantikan perannya. Dimana menurut anda menjadi tempat terbaik untuk foto birding? Tergantung jenis burungnya. Ada burung yang habitatnya di hutan atau di gunung dan ada yang di pantai, masing-masing memiliki kepuasan tersendiri saat memotretnya. Kalau memotret burung di hutan lebih banyak pose burung yang sedang bertengger yang kita dapatkan dibandingkan burung yang sedang terbang, karena area untuk memotret sangat terbatas, misalnya sangat banyak dahan, ranting serta daun yang menghalangi kita untuk mendapatkan hasil yang baik, saat seperti itu, kemampuan menganalisa atau mem- prediksi geraken burung sangat membentu, disamping faktor keberuntungan juga sangat diperiukan. Burung Elang Laut Perut Putih (ELPP) dan Kingfisher sangat menarik juga untuk dipotret, karena bisa kita jumpai di alam terbuka, jarang terhalangi saat burung tersebut mencari makan. Sepanjang yang saya amati, kedua jenis burung itu tidak takut kepada manusia, jika sudah melihat buruannya. Beberapa kali ELPP menangkap ikan buruannya hanya berjarak beberapa meter dari saya. Berkali-kali juga Kingfisher terjun menyelam persis di depan saya saat menangkap ikan buruannya. Karena terlalu dekat sampai tidak bisa saya ambil fotonya, karena sudah melewati Minimun Focussing Distance dari lensa. r _ Pernahkah anda melewati kesempatan seperti memotret burung langka yang baru terbang? ‘Saya memiliki pengalaman saat memotret burung langka. Saya hunting di hutan yang letaknya dekat dengan sebuah desa, saya kemudian melihat Burung elang yang jenisnya belum pernah saya jumpai sebelumnya. lalu saya berusaha motret beberapa frame sampai kemudian elang tersebut menghilang dibalik pegunungan. Dari segi kualitas foto, memang tidak maksimal, karena posisi saya Saat itu lumayan jauh dari obyek. Karena ingin mengetahui identitas elang tersebut, kemudian saya upload ke Grup facebook yang khusus membahas tentang Raptor, namanya Raptor Indonesia (RAIN). Setelah diidentifikasi oleh para ahli di grup tersebut, akhirnya terungkap bahwa elang yang saya potret itu adalah Flores Hawk Eagle (Elang Flores), salah satu Elang langka dan terancam punah (Critically Endangered) yang hanya bisa dijumpai di Pulau Sumbawa, Lombok dan Flores, diperkirakan keberadaannya di Pulau Sumbawa sekitar 50 pasang saja. Beberapa photographer edit photo mereka di photoshop atau software lainnya. Bagaimana menurut anda tentang editing di birding photography? Tergantung mau dikemanakan foto burung itu. Jika mau dibagikan untuk ilmu pengetahuan, tentu saja kita hanya bisa mengedit dengan sederhana, misalnya dengan menaikkan level atau crop. Sedikit saja perubahan warna pada bulu burung atau atau ada perubahan bentuknya setelah diedit, tentunya akan membingungkan dalam hal identifikasi. Kecuali mau membuat hal lain, misalnya dengan teknik Smudge painting, sehingga burungnya menjadi sangat unik. Fole} Ceritakan pengalaman birding anda yang tidak pernah terlupakan. Banyak pengalaman menarik yang saya alami Saya pernah tergelincir ke jurang saat mengejar burung, tetapi untunglah setelah beberapa meter terguling, saya tertahan oleh semak belukar, jadi tidak sampai ke dasar jurang, ada beberapa luka pada tangan dan kaki saya. Sebenarnya saat itu saya diundang untuk memberikan pelatihan data di salah satu SMK, tetapi karena naluri “berburu” burung muncul, di tengah perjalanan, saya malah memotret. Alhasil saya telat tiba ditujuan. Pengalaman lainnya, ketika memotret di kawasan bakau bersama anggota Sindikat, kaki saya terkena tiram, saya oleng dan terjatuh di laut. Kamera saya terkena air laut dan seketika mati Beruntung tidak tercebur semuanya, lensa saya selamat. Tetapi memang semuanya sudah saya perkirakan, Suatu saat pasti saya mengalamai kejadiian seperti di atas, memang harus ada yang dkorbankan dan sepenuhnya semuanya itu saya sudah wakafkan untuk ilmu pengetahuan. Apakah ada pesan-pesan untuk photographer yang baru saja akan mencoba ing photography? Birding Photography (Wildlife Photography) menurut saya adalah pengejewantahan panggilan alam pada jiwa seorang fotografer. Jika Anda seorang yang menyenangi foto, dan sudah bisa merasakan getaran alam ada di dalam diri Anda. Rimba, gunung, tebing curam, laut dan lumpur akan menjadi tempat yang sangat mengasyikkan i dunia i genre ini, kesabaran sangat diperlukan. Untuk mendapatkan foto satu spesies burung dengan pose menarik, kita bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan dan bersiaplah dianggap sebagai orang aneh, karena menghabiskan shutter “hanya” untuk memotret burung ry oO Tips & Preparation for bi ig Saya biasa menyetting kamera menggunakan mode S (speed). Pada cuaca terik saya menggunakan Auto ISO, jika sudah berada di dalam hutan, ISO saya sesuaikan. Mode Autofocus yang saya seting yaitu Continue Autofocus (AFC), untuk White Ballance saya lebih sering menggunakan Auto White Ballance (AWB). Drive mode saya set High Continues, saya paling suka mendengarkan rentetan suara shutter saat memotret burung, seperti irama orkestra yang sangat mengasyikkan. Pelajari kehidupan dan kebiasaan-kebiasaan hidup burung, Sabar dan pantang menyerah karena untuk mendapatkan foto terbaik tidak cukup hanya sekali motret. Siapkan peralatan untuk kamuflase, karena burung sangat sensitif terhadap manusia. Salam Wildiife!. ID Alpharian : Olanuxer Kamera : Sony SLT A57 Sony SLT A55 Lensa : Sony 70-400mm F4-5.6 G SSM Minolta 24-105mm F3.5-4.5 D MEET THE PRO ‘Apa kabar pak Marco? Jelaskan kali ini anda sedang melakukan pem- otretan apa dan untuk keperluan apa? Kabar Baik. Kali ini saya akan memotret makanan di Warung Sunda Kelapa yang terletak di JI. Kediri, Kuta-Bali. Warung ini mempunyai jenis makanan yang sangat bervariasi. Pemotretan kali ini bertujuan untuk memperbaharui daftar menu makanan yang ada disana dan akan digunakan untuk keperluan promosi warung. Yang akan saya foto bebera- pa diantaranya adalah jenis makanan berkuah (Soto Betawi, Soto mie, dll) dan sayur-sayuran yang biasanya tertutup oleh bumbunya (gado-gado, asinan). Tentunya makanan-makanan ini harus diperlakukan secara khusus agar isi makanan dapat terlihat dengan jelas tidak terendam kuah atau tertutup bumbu. Untuk itu saya bekerja sama dengan seorang food stylist yang akan menata makanan-makanan itu agar terlihat cantik. MARCO ASTAN = Food Photo Shoot = “Wangan bekerja oendini, bekarjalah dengan yang eppert dakam menata mackanan (Pood otyliot)” Jelaskan apa saja yang menjadi point penting dalam pemotretan makanan Untuk memotret makanan yang harus diperhatikan adalah masalah pencahayaan. Biasanya memotret makanan saya membutuhkan cahaya yang saya letakkan di belakang subyek (backlight). Fungsi backlighting ini akan membuat sayuran menjadi transparan atau membuat makanan mengeluarkan highlight, selain itu backlighting juga akan mengeluarkan tekstur_makanan. Selain backlighting yang perlu Giperhatikan juga adalah fill in light. Ini berfungsi untuk mengurangi kontras yang dihasilkan oleh backlighting, jadi rasionya tidak terlalu besar. ‘Seperti apakah step by step pemotretan anda dari awal sampai produk akhir? Untuk memotret makanan biasanya saya akan mencari tahu terlebih dahulu jenis-jenis makanan apa saja yang akan difoto. Berdasarkan informasi tersebut, saya mencari referensi foto-foto makan sejenis. Lebih baik lagi apa- bila dapat melihat bagaimana warung tersebut menyajikan makanan yang akan di foto agar kita bisa mem- bayangkan lighting dan perlengkapan yang akan kita gunakan. Setelah kita memperoleh data yang mencukupi, selanjutnya saya akan mengatur cahaya yang akan dipakai Untuk mengatur cahaya saya membutuhkan pengganti makanan yang akan difoto. Karena untuk memotret makanan diperlukan makanan yang masih “fresh from the oven"; maksudnya yang bener-benar baru dibuat dan langsung disajikan, karena saya ingin mendapatkan kualitas makanan yang baik, Jadi setelah saya mendapatkan settingan yang tepat, baru makanan yang akan difoto diletakkan di tempat pemotretan. Setelah selesai memotret biasanya saya akan review dengan klien, apakah sudah puas dengan hasil yang kita foto. Usahakan pada saat memotret semuanya sudah "jadi" sehingga kita tidak perlu duduk berlama-lama di depan komputer untuk mereparasi gambar yang sudah Kita foto. Jika Klien kurang puas, saya akan mengulang lagi produk yang sama, tanyakan apa yang membuat Klien Kurang puas. Langsung revisi saat itu juga agar tidak bekerja berulang kali. Setelah klien puas dengan hasil fotonya jangan terburu-buru memberikan hasilnya ke klien, karena apa yang dilihat di LCD kamera terkadang tidak sesuai dengan apa yang Kita lihat di layar komputer. Jadi setelah selesai biasanya saya akan sedikit mengkoreksi warna, tingkat kecerahan gambar, juga kontras. Setelah semua terlihat sempurna di komputer baru bisa diberikan kepada klien. Gear apa saja yang sekarang anda gunakan untuk food photograpy? Dalam food photography saya biasanya menggunakan kamera dengan lensa tele (lensa berfocal length lebin besar dari SSmm) karena karakter lensa tele yang dapat mengurangi distorsi dan memperpendek ruang tajam. Untuk lighting saya menggunakan lampu studio Visatec 800 SOLO dengan accessories Soft box 80x80cm, stan- dard reflector dengan barndoor + honeycomb no. 2 dan juga conical snoot. Untuk membantuk mengurangi kontras biasanya saya menggunakan reflector bisa menggunakan Kertas/karton putih, kadang saya juga menggunakan cermin. Tips & trick dalam food photography « Jangan bekerja sendiri. Bekerjalah dengan yang expert dalam "Foto amakanan yang berharil menata makanan. Dalam hal ini food stylist. Karena chef dan food adatah yang dapat membuat stylist terkadang mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam menata makanan, Chef akan bekerja dari sudut pandang rasa makanan, sedangkan seorang food stylist akan bekerja dari sudut estetika, Dia akan membuat makanan agar terlihat indah dilihat bukan enak dimakan. peminsanya mmeraoa Lapar” - Siapkan semua settingan sebelum makanan jadi, karena makanan PRN a UM ec yang sudah jadi akan cepat sekali berubah bentuknya, sehingga Peery Ft bentuknya sudah terlihat kurang indah apabila terlalu lama didiam- ee VINCI CE nie on rd kan. 7 " - Gunakan lensa macro agar dapat mendekat ke subyeknya. = Jangan gunakan diafragma yang terlalu besar, karena ruang tajamnya akan terlalu sempit sehingga detail makanan hanya sedikit yang terlihat fokus. - Cari referensi gambar dari majalah, internet atau buku masakan supaya kita ada bayangan bagaimana memotretnya. DIY (Do it Yourself) Light Tent Teks & Foto: Arif Hidayat Bagi sebagian kita, melihat hasil foto-foto still life atau produk tertentu membuat kita iri dan berharap agar suatu saat bisa mengeksekusi hal yang sama. Akan tetapi seringkali yang terbayang di benak kita, diperlukan banyak sekali piranti pendukung dalam bidang ini. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Ada banyak sekali hasil foto still yang diproduksi dengan alat-alat yang sederhana, yang terkadang tidak pernah terfikirkan. Jadi, lak perlu lah memikirkan hal-hal yang rumit dahulu, Dalam artikel ini saya akan mengulas mengenai salah satu alat bantu yang dibutuhkan, yakni light tent. Light tent memungkinkan kita memiliki sebuah ruang pemotretan yang terkontrol dan tidak memakan banyak biaya dan ruang. Sudah banyak memang produk-produk ini tersedia di pasaran. Akan tetapi ukuran dan bahan yang dipergunakan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Bisa jadi terlalu besar atauterlalu kecil, bahan kkurang translucent (bias temibus) atau justru kurang kecil pori-pori nya sehingga cahaya yang diteruskan ke dalam. ruang tenda kurang halus. Dari kasus-kasus semacam ini muncul lah ide untu membuat konstruksi light tent sesuai dengan keinginan kita. Rancang bangun dari light tent ini adalah sebagai berikut: 85cm Alat: Cutter atau gergaji tripleks Bahan: 01. Pipa listrik putih atau pipa ekuarium (ukuran 6/8 atau 1/2 inch) ukuran 2 meter 6 batang. Pilihlah salah satu bahan, jangan menggabungkan karena pipa akuarium dan pipa listrik berbeda ukuran tebal. Harga pipa akuarium transparan adalah Rp. 10.000,- (02. Tee (7) untuk salah satu jenis pipa yang akan dipakai (akuriaum atau listrik). Harganya berkisar dari Rp. 1000,- sampai dengan Rp. 2.500,00. Jumiah yang dipakai adalah 8 buah. 08. Knee (siku L) seperti Tee. Dibutuhkan sebanyak 8 buah dengan kisaran harga sama dengan Tee. 04. Kain parasit putih. Macamnya banyak sekali, pilihlah pori-pori yang cocok dengan kebutuhan seberapa halus ‘cahaya ingin di sebarkan ke dalam ruang tenda. Dibutuhkan 3 meter bahan, biasanya lebarnya adalah 110 cm jadi anda akan punya sisa bahan sebagai cadangan jika tingkat kehalusan cahaya yang masuk ke dalam tenda dirasa kurang. Harganya adalah Rp. 17.500,- per meter. 05. Kertas-kertas lebar sebagai bahan latar belakang dari light tent dan alas dari obyek yang akan difoto. Jika memungkinkan anda bisa mencari kertas yang digulung (dalam bentuk roll) 06. Sediakan kertas perak, atau alumut pemodelan cahaya yang kompleks im foil dan ekstra kertas putih. Gunanya sebagai reflektor untuk 07. Speedlight (flash). Minimum yang direkomendasikan adalah 2. Akan tetapi 1 juga cukup. Anda bisa bermain dengan menggunakan kreativitas anda dalam menempatkan reflektor. Usahakan speediight yang ada pengaturan power secara manual. Siapkan juga trigger + receiver wireless. 08. Jikalau speediight tidak tersedia, jangan khawatir. Anda bisa menggunakan lampu biasa non bohlam. Usahakan menggunakan lampu yang ada panduan derajat white balance nya, umumnya terukur dengan angka kelvin, Bisa 5000K atau 5500K. Gunanya untuk memudahkan pengaturan white balance di kamera. Agar lampu bisa berdiri dan mudah dipindah-pindahkan anda bisa membeli dudukan lampu duduk. Jikalau tidak, anda bisa gunakan apa saja seperti kotak, dus, atau kursi pendek. (09. Binder Clips. Belilah yang paling besar. Satu box harganya Rp. 9.500 - Rp. 12.000 10. Meja (opsional). Sebagai alas dari li ht tent atau untuk dimasukkan ke dalam light tent 01.PIPA TERPOTONG 03.TEE+KNEE Langkah pengerjaan: 01. Potong pipa dengan ukuran: 85 om sebanyak 4 potong, 75 cm sebanyak 4 potong, 65 cm sebanyak 4 potong, dan 5 cm sebanyak 8 potong (02. Gabungkan bagian-bagian tersebut sesuai dengan gambar rancang bangun 03. Setelah terakit, pasang kain parasit menyelubungi konstruksi. Lalu potong secukup bisa menyelubungi 3 sisi dari light tent, yakni samping kanan, kiri , dan atas. Sisa kain bisa dipergunakan sebagai selubung tambahan pada sisi-sisi yang memerlukan bauran cahaya yang lebih lembut. Jangan lupa untuk memberikan tambahan Panjang sekitar 5 cm di masing-masing sisi kain yang sudah dukur untuk dipotong. Tujuannya adalah agar kain bisa disisipkan di bawah kaki-kaki light tent sehingga rapi dan presisi. Agar lebih rapi anda bisa menjahit masing-masing sisi kein. (04. Pasang background berupa kertas atau kain. Jepi sisi atas kertas ke sisi atas paling belakang dari konstrusi. Jika anda membutuhkan seamless background, pastikan kertas cukup panjang. Jika tidak memperoleh kertas dengan panjang yang sesuai kebutuhan, anda bisa memasukkan meja pendek ke dalam konstruksi light tent. Jangan lupa jepit kertas tadi ke sisi-sisi meja agar tidak mudah bergeser. Bisa juga menggunakan selotip bolak balik. 05. Siapkan lighting di sisi light tent yang dibutuhkan. Bereksperimentah dengan penempatan lighting sehingga diperoleh hasil yang diinginkan. Jika anda memakai meja sebagai alas dari light tent, pipa paling bawah depan yang melintang dari kiri ke kanan bisa dilepas sehingga tidak menjadi bagian dari foreground komposisi anda. 06. Siapkan kamera + tripod 02. Terpasang EBSSAa SLi tambatan thc nggantong Dk Sample Modifikasi Tambahan Untuk Light Tent Available Setup Avaitable Light Bare flash bouncing ke langit-langit teras, setting sama seperti foto sebelumnya Solia tats Teks & Foto: Khairul Fadhli Mohd Noor 3.Setelah itu, gunakan curve untuk menerangkan dibagian yang telah kita pilih. Memberikan Tonal Berbeda & Menajamkan Foto Editing merupakan salah satu cara untuk kita memperbaiki foto (correction) dan juga meningkatkan kualitas foto (enhancement). Tutorial pada kali ini bermaksud untuk merubah tone untuk meningkatkan mood dan kemudian meningkatkan ketajaman pada foto. Berikut ini beberapa langkah yang mudah. Sete MO Siawpen sane 2.Kelihatan mata subjek sedikit gelap. Disini kita perlu menambah sedikit cahaya untuk menerangkan bagian mata. Caranya dengan menggunakan ‘lasso tool’. Select lasso tool, kemudian pilih daerah yang mau diterangkan. 5.Setelah itu, pilih color balance untuk mengubah sedikit tone yang telah kita hasilkan tadi. Pada tahap ini, kita sudah bisa menghasilkan tone untuk gambar tersebut. 7.Radius di-Set di value 1.2 pixels, kemudian rubah blending mode ke Linear light. Ese ge 8.Setelah itu, pilin masking yang terdapat pada bagian bawah photoshop. select brush, set kan pada warna Di bawah ini perbedaan foto sebelum dan sesudah editing. hitam dan kemudian brush pada bagian yang tidak mau kelihatan sharp. Selamat mencoba. Bras it) 10. Untuk langkah terakhir, pilin curve dan kemudian adjust sedikit untuk menaikkan kecerahan pada keseluruhan foto. TITEL) Gathering Akbar III Alpharian Bukan Sekedar Gathering Biasa Teks: Ferdinand Avisandi “be Abbr 3 Aipharian akan hembalé désele he bulan November 2014 Alpharian Aegon onary, meade ea teh tata dae thoocn is Pade pttig, guteh adahen Siege persingen en apa sudah dilakukan- teh Gandia, matt ie et i ap ordre te Akbar 3 Bandung" Apa kabar Rangga? Selamat Alpharian Bandung ditunjuk menjadi tuanr umah Gathering Akbar Ill. Alhamdulillah kabar saya baik. Terima Kasih Alpharian sudah mempercayai Alpharian Bandung menjadi penyelenggara acara akbar dua tahunan ini Kapan Gathering Akbar Ill dilaksanakan? Gathering Akbar III akan dilaksanakan tanggal 20-23 Nov 2014. Apatema Gathering Akbar ka ‘Sesuai dengan tema-tema Gathering Akbar Alpharian sebelumnya yang selalu mengangkat potensi daerah, maka Panitia memberi tema Gathering Akbar Ill Alpharian yaitu “Bandung Beautiful” Bagaimana persiapan Gathering Akbar Ill Alpharian? Untuk persiapan sendiri sudah kami lakukan sejak bulan Januari 2014. Sejauh ini sudah sesuai target yang kami inginkan. Kami sudah melakukan survey hotel, lokasi lomba, dll. Kami juga sudah mengirimkan proposal pada calon-calon sponsor yang kami harapkan bisa membantu pendanaan acara Gathering Akbar Ill Alpharian. Selain itu kami sudah menyiapkan berbagai keperluan peserta di lokasi, termasuk bagi anggota keluarga yang diajak. Gathering Akbar tahun ini tidak seperti 2 kali gathering sebelumnya yang hanya 3 hari 2 malam. Kali ini diselenggarakan 4 hari 3 malam. Apa yang special dari Gathering Akbar Ill di Bandung ini Gathering kali ini memang sangat special. Kalau dua gathering sebelumnya hanya 3 hari 2 malam, untuk kali ini kami sepakat menyelenggarakannya 4 hari 3 malam. Hal ini bukan tanpa pertimbangan, tapi sudah kami pikirkan dengan matang. Karena di tanggal 20 November kita akan mengadakan syukuran ulang tahun ke-6 Alpharian yang jatuh tepat di tanggal itu. Kami juga sudah mempersiapkan workshop dengan waktu yang lebih panjang dari gathering-gathering sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar para peserta puas dengan acara workshop yang kami selenggarakan. Dengan waktu yang lebih lama, mereka akan bisa tuntas medapatkan ilmu fotografi yang disampaikan pembicara. Selain itu kita juga ingin menyajikan acara yang lengkap dan tidak terpotong oleh registrasi. Memang acara gathering kali ini cukup padat, sehingga kami memutuskan untuk menambah hari agar peserta puas. Kami juga menyediakan tour kuliner dan belanja bagi anggota keluarga yang diajak dan tidak akan mengikuti rangkaian acara. Berapakah target peserta? Kami mematok target cukup tinggi untuk acara ini yaitu sebanyak 200 peserta. Belajar dari gathering Jogja dan Bali yang pesertanya selalu meningkat, kami optimi mencapai target itu. Apalagi acara ini diselenggarakan i Bandung yang cukup mudah dijangkau oleh para member Alpharian dari berbagai kota. Para member bisa menggunakan transportasi darat dan udara dengan gampang. Belum lagi daya tarik Bandung yang disebut-sebut sebagai Paris van Java adalah destinasi wisata alam, tematik, kuliner dan tentu saja mode. Hal ini pasti menjadi salah satu magnet untuk menarik peserta, selain acara gathering itu sendiri. Bisa diborikan sedikit bocoran, apa acara yang menjadi andalan di acara gathering i Kami dari panitia Gathering Akbar Ill sudah menyiapkan workshop yang benar-benar full 1 hari dengan pembicara-pembicara professional. Lalu kita juga ada sajian budaya khas Jawa Barat dan hunting foto di peninggalan sejarah yang ada di kota Bandung. Alpharian juga punya acara khas di acara Gathering Akbar yaitu pasar senggol. Pasar senggol inia dalah arena jual beli yang tentu akan bisa membuat para peserta gelap mata- dengan barang-barang yang dijual. Tentu saja yang tidak boleh dilupakan adalah lomba foto. Kami akan membuat lomba foto dengan tema dan hadiah yang sangat menarik. Apa harapan panitia untuk para member Alpharian? Harapan kami adalah agar para member Alpharian berbondong-bondong mengikuti acara ini. Acara akbar yang hanya diselenggarakan dua tahun sekali, akan amat sayang kalau dilewatkan. Di acara ini para member bisa saling mempererat silaturahmi. Biasanya member hanya berjumpa di dunia maya, kali ini bisa menjadi ajang kopi darat. Selain itu kami juga berharap agar Alpharian ini lebih dikenal lagi di masyarakat. ‘Ada pesan untuk para member yang sudah memastikan ikut acaraini? Apa yang harus mereka persiapkan? Pesan kami dari panitia adalah: siapkan kamera dan peralatannya serta uang yang cukup. Kamera dan peralatan- nya akan sangat berguna di acara workshop dan lomba. Selain itu nanti akan ada workshop full day sel menambah pengetahuan peserta dan meningkatkan Kemapuan para peserta. Apakah acara juga terbuka untuk member yang ingin mengajak keluarga? Oh tentu, acara ini sangat terbuka untuk para member yang akan mengajak keluarga. Namun akan ada perhitungan tambahan untuk akomodasi. Untuk anggota keluarga yang tidaki kut agenda kegiatan, akan ada tour khusus keliling kota Bandung. Jadi bisa menghabiskan waktu untuk rekreasi dan berbelanja. Selamat bekerja untuk seluruh panitia Gathering Akbar III Alpharian. Semoga sukses Terimakasih. Sampaikan salam kami untuk para member Alpharian. “Kami tunggu kehadirannya di acara Gathering Akbar Ill Alpharian di Bandung tanggal 20-23 November 2014”

S-ar putea să vă placă și