Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PRAKTEKKERJALAPANGAN
SISTEMPENGELOLAANAIRUMPANDALAMALAT
BOILERDIPTCHAROENPOKPHANDINDONESIA
DisusunOleh:
EbtyaniArifanaTrisnawati
24030113120039
JURUSANKIMIA
FAKULTASSAINSDANMATEMATIKA
UNIVERSITASDIPONEGORO
SEMARANG
FEBRUARI,2015
HALAMANPENGESAHAN
LAPORANPRAKTEKKERJALAPANGAN
:SistemPengelolaanAirUmpanDalamAlat
Judul
BoilerdiPtCharoenPokphand
Indonesia
Nama
:EbtyaniArifanaTrisnawati
NIM
:24030113120039
Perusahaan
LokasiPerusahaan
DurasiPKL
: 1 Bulan
Telahdiseminarkan:
Semarang, .2016
Mengetahui
Menyetujui
KoordinatorPKL
DosenPembimbing
(..)
(.)
NIP.
NIP.
HALAMANPENGESAHAN
LAPORANPRAKTEKKERJALAPANGAN
:SistemPengelolaanAirUmpanDalamAlat
Judul
BoilerdiPtCharoenPokphandIndonesia
Nama
:EbtyaniArifanaTrisnawati
NIM
:24030113120039
Perusahaan
LokasiPerusahaan
DurasiPKL
: 1 Bulan
Telahdiseminarkan:
Semarang, .2016
Mengetahui
Menyetujui
KepalaBagian
PembimbingLapangan
(..)
(.)
NIK.
NIK.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan laporan kerja praktek
dengan judul Sistem Pengelolaan Air Umpan Dalam Alat Boiler di Pt Charoen
Pokphand Indonesia
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah praktek kerja
lapangan di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang.
maka pada kesempatan yang diberikan penyusun mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Widowati,Si. selaku Dekan Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro Semarang.
2. Dr. Khairul Anam, S.Si, M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia
3. Sriatun, S.Si, M.Si selaku Koordinator Praktek Kerja Lapangan
4. Dra. Dewi Kusrini, M.Si selaku dosen pembimbing Praktek Kerja
Lapangan atas saran dan bimbingannya.
5. Bapak Ciptaharto, ST selaku Manager divisi QSHE PT Choroen
Pokphand Indonesia Feedmil Division cabang Semarang yang telah
bersedia menerima, membimbing dan memberi arahan serta penjelasan
selama pelkasanaan Praktek Kerja Lapang.
6. seluruh staf karyawan PT Choroen Pokphand Indonesia Feedmil Division
cabang Semarang atas penjelasan dan bimbingan selama pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan.
7. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu. Penyusun mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga dapat menjadikan perbaikan untuk kedepannya. Akhir kata semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Semarang,
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 PerumusanMasalah..................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI......................4
2.1 Pengertian Limbah........................................................................4
2.2 Jenis Limbah Berdasarkan Jenis Senyawa....................................5
2.2.1 Limbah Organik .........................................................................5
2.2.2 Limbah Anorganik .....................................................................5
2.3 Pengolahan Limbah......................................................................6
BAB III TINJAUAN PUSTAKA...................................................................7
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN.......................................................7
4.1 Jadwal Kegiatan............................................................................7
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................8
BAB VI PENUTUP ........................................................................................
6.1 Kesimpulan ...................................................................................
6.2 Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
BAB I
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pakan merupakan faktor penting dan strategis dalam meningkatkan produksi
dan
produktivitas
ternak,
yang
akan
berdampak
langsung
dalam
latar
belakang
diatas
maka
Charoen
BAB II
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
II.1Umum
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan di
Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1
tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6
tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21
tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65,
Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta
Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 94 tanggal 19 Juni 2015. Perubahan
Anggaran Dasar terakhir ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
AHU-AH.01.03-0949604 tanggal 8 Juli 2015.
Kegiatan usaha Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar, meliputi
industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta
pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan
sapi termasuk unit-unit cold storage, menjual makanan ternak, makanan,
daging ayam dan sapi, bahan-bahan asal hewan di wilayah Republik
Indonesia, maupun ke luar negeri dengan sejauh diizinkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta
dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Cirebon, Balaraja,
Serang, Lampung, Denpasar, Surabaya, Semarang, Makassar dan Salatiga.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972.
II.2...................................................................................................................Sejar
ah dan Perkembangan Perusahaan
PT Charoen Pokphand merupakan perusahaan agrobisnis terbesar di
Negara Thailand dan telah didaftarkan sebagai perusahaan resmi di Bangkok
pada tahun 1951 Logo Charoen Pokphand Indonesia sepert pada Gambar 1
Pabrik pakan temak Charoen Pokphand pertama kali didirikan di Bangkok
pada tahun 1953 Tahun 1971 Charoen Pokphand mengembangkan usahanya
ke Indonesia pertama kali mendirikan pabrik pakan ternak yang berlokasi di
Ancol Barat, Jakarta Utara PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk(Perseroan)
didirikan secara resmi sebagai anak perusahaan dari Charoen Pokphand
overseas Investment Co Ltd Hongkong Pabrik tersebut mulai aktif beroperasi
pada tahun 1972 Produk utama yang dihasilkan adalah pakan temak unggas
dengan kapasitas produksi sebesar 20 000 ton per tahun
PT Charoen Pokphand Indonesia mengembangkan usaha untuk
menghadapi tantangan dalam menghasilkan produk yang dapat dipercaya dan
berkualitas tinggi dengan membangun fasilitas produksi di Balaraja Timur),
Bandar Lampung(Lampung). Medan(Sumatera utara), Makassar(Sulawesi
Selatan) dan pembangunan perusahaan baru di daerah Demak, sekitar 1 km
dari PT Charoen Pokphand Semarang yang diperkirakan akan selesai
pembangunan pada tahun 2017 Jaringan pabrik pakan tersebut secara
bersama-sama membuat perseroan menjadi produsen pakan ternak tersebar
dan terpercaya satu-satunya di Indonesia Perseroan tersebut memiliki posisi
Demak KM 8 Genuk, Semarang Luas area pabrik pada saat itu hanya 2,3 ha
dengan kapasitas produksi awal rata. rata hanya 3000 ton per bulan dan
sekarang luasnya 4,6 Ha dengan produksi 1500 ton per hari, 45000 ton per
bulan.
Seiring dengan berkembangnya dunia petemakan, maka pada tahun
1989 PT Proteina Prima melakukan akuisisi dengan penusahaan pakan ternak
PT Tunggal Eka Sakti Surabaya Kedua perusahaan tersebut melebur menjadi
satu dan berubah namanya menjadi PT Central Proteina Prima Semarang
Perubahan ini berdasarkan akte notaris no 75 tanggal 6 september 1989
dengan notaris I Gede Kartayasa, SH.
Sejalan dengan rencana Charoen Pokphand Group yang akan
membagi dua kegiatan usaha utamanya yaitu agribisnis dan akuakultur maka
pada bulan januari 2008 PT Central Proteina Prima Semarang dibeli oleh
Charoen Pokphand Group dan berubah nama menjadi PT Charoen Pokphand
Indonesia Industri agribisnis akan dilakukan melalui Perseroan dan anak
perusahaannya sedangkan industri agrikultur akan dilakukan melalui PT
Central Proteina Prima Tbk dan anak perusahaannya.
PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Division cabang Semarang
dalam kegiatan usahanya memproduksi pakan ternak sesuai dengan
pemintaan atau order yang masuk Hal ini dimaksudkan agar produk yang
dihasilkan saat diterima konsumen tetap dalam keadaan baik dan untuk
mencegah penumpukan produk yang terlalu banyak dan terlalu lama disimpan
di gudang.
Produk yang dihasilkan oleh PT Charoen Pokphand Indonesia
Feedmill Division cabang Semarang antara lain pakan ayam pedaging dan
peterlur,
dan remah(crumble)
pakan yang
dikonsumsi langsung oleh temak tetapi harus dicampur dengan bahan lain,
biasanya mempunyai kandungan protein yang tinggi(lebih dari 28%)
II.3 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi merupakan langkah yang ditempuh suatu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Visi dan misi PT Charoen
Pokphand Indonesia Feedmil Division cabang Semarang yaitu menghasilkan
pakan berkualitas dengan harga yang kompetitif mengembangkan karyawan
yang berkualitas yaitu mempunyai kompetensi tinggi sekaligus berdedikasi,
serta menghasilkan keuntungan yang bagus untuk setiap investasi proyek
II.4 Lokasi Perusahaan
PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmil Division cabang Semarang
terletak di Jalan Raya Semarang Demak KM 8 Genuk, Semarang Lokasi ini
berada di wilayah perbatasan antara kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Sebagian lokasi pabrik berada di desa Trimulyo,
Kecamatan Genuk
affair,
Domestic purchasing,
marketing,
feed technology,
finance,
accounting,
production,
intemal audit Setiap divisi terdapat manager, supervisor, dan staf Adapun
bagan struktur organisasi di PT Charoen Pokphand Indonesia cabang
Semarang disajikan pada lampiran 2.
II.7 Ketenagakerjaan
PT Charoen Pokphand Indonesia Foodmia Division cabang Semarang
terdiri atas karyawan tetap dan tenaga kena outsourcing(karyawan harian dan
borongan)
BAB III
III. TINJAUAN PUSTAKA
III.1
III.1.1 Intake
Intake merupakan proses pengisian material material dari warehoase
menuju ke bin milling dan bin maing melalui proses penimbangan dan
penyaringan yang terdiri atas drmsieve, dan spoutmagnet. Proses intake
dimulai dengan dimasukannya raw material dari gudang Dalam
memasukkan material ini diantara material kasar dan material halus hanus
dibedakan. Untuk material yang kasar dimasukan pada tempat tersendiri
yang mempunyai saringan kecil yang selanjutnya akan masuk ke bin
milling. Sedangkan untuk material halus dmasukan ke tempat lain yang
mempunai saringan lebih besar. Hal ini bertujuan supaya material lebih
cepat masuk. Material yang sudah halus selanjutnya akan dipindahkan ke
ukuran
yang
sama
pada
material.
Memudahkan
yaitu intake/silo,
hammer mill
sebanyak 24 bin yang diisi dari proses intake dan proses grinding Raw
material tersebut. Proses mixing dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap
drymix dan tahap wetmia. Tahap drymix merupakan suatu tahap proses
pencampuran bahan antara raw material dengan hand add(obat, vilamin,
dan material pelengkap lainnya). Tahap ini berlangsung selama 30 detik.
anan
kemanfaatan(usabiliy).
distribusi ke konsumen.
dan
III.2
Bahan Baku
Bahan baku pada proses pembuatan pakan adalah jagung sebanyak
60% dan 40% sisanya adalah bahan baku lain termasuk obat-obatan,
vitamin, dan liquid Bahan baku berasal dari dalam negeri maupun impor,
penggunaan bahan baku dalam negeri sebanyak 25% dan bahan baku
impor sebanyak ns%
Pengenalan Boiler
Boiler
merupakan
suatu
peralatan
yang
digunakan
untuk
Sumber Air
Air yang digunakan pada proses pengolahan dan air umpan ketel
diperoleh dari air sungai, air waduk, sumur bor dan sumber mata air
lainnya. Kualitas air tersebut tidak sama walaupun menggunakan sumber
air sejenis ini dipengaruhi oleh kandungan asam mata air tersebut.
Sumber mata air sungai umumnya sudah mengalami pencemaran oleh
penduduk atau industri, oleh sebab itu perlakuan pemurnian air harus
dilakukan. Perlu dilakukan water treatment untuk menghasilkan air
yang sesuai untuk pengolahan dan air umpan air boiler yang reliable dan
ekonomis. Pengertian reliable ialah mudah melakukan operasi secara
berkelanjutan selama dibutuhkan. Dan ini merupakan usaha-usaha
menghindarkan kerusakan-kerusakan terutama pada korosi pipa dan
sebagainya ( Ponten M, 1996)
III.6
1 1
Kesadahan air
Kelas
Kesadahan,mg
0-55
56-100
101-200
201-500
/lt
Lunak
Sedikit
Moderat
Sangat
lunak
sadah
sadah
Derajat
kesadahan
III.6.3 Klorida
Total dissolved Solid ialah jumlah keseluruhan zat yang larut dalam
air, yang dimasukkan dalam kelompok ini ialah mineral dan garam-garam
yang terlarut dalam air, zat tersebut berbentuk koloid (Ponten.M, 1986).
III.6.6 Silika
Konsentrasi silika yang diijinkan pada operasi air boiler tekanannya
bermacam- macam, ditunjukkan pada tabel 2. Reduksi silika tidak selalu
penting, khususnya saat kosongnya kondensat turbin. Rendahnya
konsentrasi pada silika kadang-kadang menghasilkan lumpur, yang lengket
pada boiler dengan tekanan rendah perlakuannya menggunakan posfat.
Tabel 2 Konsentrasi Silika Pada Air Boiler Konsentrasi Silika mg/L
Tekanan lb/in2 gage
Rekomendasi
Diperole
0-300
301-450
451-600
601-750
751-900
901-1000
III.7
h
150
90
55
35
20
15
150
90
40
30
20
8
flokulan.
Penyaring
pasirbertekanan,
dengan
aerasi
untuk
bersifat asam.
Caustik Soda (NaOH)
Berfungsi untuk menetralkan asam akibat reaksi pada proses
sebelumnya, konsentrasi caustik soda yang ditambahkan bergantung
c.
d.
III.7.2 Sedimentasi
Tujuan sedimentasi adalah memberikan kesempatan kepada partikelpartikel besar untuk mengendap dan partikel yang lebih halus akan
membutuhkan waktu endap yang lebih lama.
III.7.3 Filtrasi
Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara
penyaringan zat padat tersuspensi didalam air sebelum air diisikan
kedalam boiler. Efisiensi saringan paling baik bila unit beroperasi pada
kecepatan aliran terkecil, padatan akan melalui media membawa padatan
bersamanya. Demikian pada tekanan yang tinggi dapat memecahkan
media akan keluar pada saat dilakukan backwash.
III.7.4 Demineralisasi
Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur
silika, sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin.
Diagram Alir proses seperti gambar dibawah ini:
a.
Cation Tower
Air dari tangki penyimpanan dipompakan ketangki kation yang berisi
resin penukar kation. Resin penukar kation ini bersifat asam kuat (strong
acid cation) atau bersifat asam lemah (weak acid cation), bahan kimia
yang dipakai untuk mengaktifkan resin adalah asam sulfat.
Fungsi penukar kation:
Menghilangkan
atau
mengurangi
kesadahan
(hardness)
yang
Ca++ CaX
Mg++ MgX
Fe++ + H2X FeX + 2 H+
2Na+ Na2X
2NH4+ (NH4)2X
Selanjutnya dari water tower, air dipompakan kembali untuk diproses
dengan sistem demineralisasi, dengan tujuan untuk menghilangkan semua/
sebagian unsur-unsur kimiawi yang dikandung oleh air tersebut. Air yang
bersal dari water tower dimasukkan ke dalam tangki kation Exchanger
resin, setelah air kontak dengan resin, maka semua ikatan-ikatan unsur
kimiawi dari garam alkali, seperti Ca2+, Mg2+, Fe2+, dan lain sebagainya
yang dikandung oleh air, diikat dengan 1 (satu) atom Hidrogen (H+)
CaSO4 + 2 RH CaR2 +H2SO4
MgCO4 + 2 RH MgR4 + H2CO3
H2CO3 H2O + CO2
Jadi semua garam-garam bermuatan positif yang dikandung oleh air,
dibebaskan didalam kation
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang
berupa ion-ion positif yang terdapat dalam air dengan menggunakan resin
kation R-SO3H (type Dowex Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan
dengan melewatkan air melalui bagian bawah, dimana akan terjadi
pengikatan logam-logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat
asam kuat, karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.
Reaksi yang terjadi adalah :
CaCl2 + 2 R SO3H (R SO3)2Ca + 2 HCl
MgCl2 + 2 R SO3H (R SO3)2Mg + 2 HCl
NaCl2 + 2 R SO3H (R SO3)2Na + 2 HCl
CaSO4 + 2 R SO3H (R SO3)2Ca + H2SO4
MgSO4 + 2 R SO3H (R SO3)2Mg + H2SO4
NaSO4 + 2 R SO3H 2R SO3Na + H2SO4
Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier yang berfungsi
untuk menghilangkan gas CO2 yang terbentuk dari asam karbonat
pada proses sebelumnya.
Reaksi yang terjadi adalah :
H2CO3 H2O + CO2
Proses di degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg
dengan menggunakan steam ejektor, di dalam tangki ini terdapat
netting ring sebagai media untuk memperluas bidang kontak sehingga
air yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan dengan steam..
Sedangkan
keluaran
steam
ejektor
dikondensasikan
dengan
Anion Tower
Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang
terdapat dalam kandungan air yang keluar dari degasifier. Resin pada
anion exchanger adalah R = NOH (Tipe Dowex Upcore Mono C-600).
Reaksi yang terjadi adalah :
H2SO4 + R = N OH (R = N)SO4 + 2 H2O
HCl + R = N OH R = N Cl + H2O
H2SiO3 + R = N OH (R = N)SiO3 + 2 H2O
H2CO3 + R = N OH R = N NO3 + H2O
HNO3 + R = N OH R = N NO3 + H2O
Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu
bersifat netral. Selanjutnya air outlet anion tower masuk ke mix bed
polisher dari bagian atas. Air keluar tangki ini memiliki pH = 7,5
8,5. Untuk memperoleh resin aktif kembali, dilakukan regenerasi
dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut.
d.
III.7.5 Deaerasi
Dalam de-aerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida,
dibuang dengan pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler.
Seluruh air alam mengandung gas terlarut dalam larutannya. Gas-gas
tertentu seperti karbon dioksida dan oksigen, sangat meningkatkan korosi.
Bila dipanaskan dalam sistim boiler, karbon dioksida (CO2) dan oksigen
(O2) dilepaskan sebagai gas dan bergabung dengan air (H2O) membentuk
asam karbonat (H2CO3).
Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak dapat
terembunkan dari air umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan
boiler dan juga keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam
menurunkan umur peralatan dan pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi
(Fe) yang jika kembali ke boiler akan mengalami pengendapan dan
meyebabkan terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini
tidak hanya berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga
meningkatkan jumlah energi yang diperlukan untuk mencapai perpindahan
panas.
III.8
b.
c.
d.