Sunteți pe pagina 1din 15

ASUHAN

KEPERAWATAN
POST APENDIKTOMI

Tiara Apriana Putri (04021481518010)


Rini Puspita Anggraini (04021481518011)
Aresta Agustarini (04021481518016)

KOMENTAR PADA BAGIAN ASKEP


1.

Pada
bagian
riwayat
kesehatan sekanag penulis
mengatakan bahwa klien
mengakatan nyeri, tetapi
disini
penulis
tidak
menjelaskan
pengkajian
nyeri secara menyeluruh,
yaitu pengkajian PQRST

2.
Pada
bagian
genogram
secara
teori
tidak
dejelasskan apa itu
genogram,
tetapi
bada bagian bab 3
dijelaskan genogram
pasien tersebut

3. Pada riwayat psikososial


dijelaskan secara teori
menurut Darma Adji, (1992)
bahwa
Riwayat Psikososial Secara
umum klien dengan post
apendiksitis tidak mengalami
penyimpangan dalam fungsi
psikologis. Namun demikian
tetap perlu dilakukan
mengenai kelima konsep diri
klien (citra tubuh, identitas
diri, fungsi peran, ideal diri
dan harga diri) sedangkan
pada BAB 3 disana tidak
dijaskan mengenai kelima
konsep diri dari klien.

4. Pada bab 3 pola aktivitas


sehari-hari terdapat ada
gangguan atau masalah
sebelum sakit dan sakit.
Tapi disini penulis tidak
mengangkat
masalah
keperawatannya. Seperti
,
pola
Eliminasi,
istirahat / Tidur, dan
pola Hygiene

5. Pada diagnose kerusakan


integritas kulit tidak ada
data penunjang lain,
seperti pada pengkajian
fisik integument. Disini
penulis
mejelaskan
bahwa
tidak
ada
masalah
pada
integument.

6. Pada pengkajian
ekstermitas penulis
menjelaskan bahwa
esktremitas bawah sedikit
sulit digerakkan tetapi
pada saat pengkajian
kekuatan otot penulis
menuliskan nya normal,

7. Pada analisa no 1
terdapat
masalah
keperawatan
nyeri
pada data subjektif
klien tidak mengatakan
badannya panas tetapi
pada data objektif
muncul data
T :
38, 80 C

8.

Pada pemeriksaan
laboratorium
didapat
jika
leukosit
tinggi
11,300 10/mm,
dan pada analisa
no 1 didapat T :
38, 80 C tetapi
disini penulis tidak
menggangkat
resiko infeksi.

9. Pada analisa data


no
3
Kerusakan
integritas jaringan
tidak ada data yang
mmenunjang. Pada
data subjektik klien
hanya mengatakan
nyeri. Dan tidak
menunjukan
jika
kererusakan
integritas
kulit
seperti luka bekas
operasinya
gatal,
terlihat luka bekas
operasi dll.

10

Pada analisa data


penulis tidak konsisten
menuliskan skala nyeri
klien, karena pada
analisa pertama dan
ke empat itu berbeda

11. Pada intervensi pada


diagnose 1 intervensi
yang dilakukan tidak
sesuai
dengan
implementasi, misalnya
pada intervensi ketiga
penulis
menyebutkan
berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri tetapi
pada
implementassi
penulis
tidak
melakukannya.
Lalu
pada
implementasi
terdapat
hasil
TTV
klien.
Tepapi
pada
intervensi penulis tidak
menuliskan monitor TTV
klien.

12 Pada imlementasi hari


pertama dan ke dua
pada diagnose ke 3
penilis
menjelaskan
TTV
tetapi
pada
intervensi penulis tidak
menuliskan
monitor
TTV

Mengobsevasi luka bekas


operasi
Respon :
Melihat kondisi perban dan
keadaan umum
pasien.Didapatkan hasil perban
dalam keadaan bersih dan tidak
bercampur darah.

13 Pada diagnose 3 intervensi 2


penulis
menjelaskan
bahwa bersihkan sekitar
luka operasi tetapi pada
implementasi hari pertama
dan kedua penulis hanya
melakukan observasi saja

1. Menetapkan
kemampuan/
kebutuhan pasien
dan memudahkan
pilihan intervensi
2. Tirah baring
dipertahankan untuk
menurunkan
kebutuhan
metabolic,
menghemat energi
untuk penyembuhan
3. Memberikan
perasaan nyaman
pada pasien
4. Meminimalkan
kelelahan (Dounges
2000)

14 pada implementasi hari ke


dua diagnose ke 4 penulis
melakukan Up infuse tetapi
pada intervensi penulis
tidak menjelaskan.

TERIMAKASIH..

S-ar putea să vă placă și