Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
C.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
(FKUI, 2000). Menurut Prawiroharjo (1992), plasenta previa adalah plasenta yang
ada didepan jalan lahir (prae = di depan ; vias = jalan). Jadi yang dimaksud
plasenta previa ialah plasenta yang implantasinya tidak normal, rendah sekali
B.
Etiologi
Perdarahan (hemorrhaging)
2.
3.
Multiparitas
4.
Pengobatan infertilitas
5.
Multiple gestation
6.
Erythroblastosis
7.
8.
Keguguran berulang
9.
2.
3.
Lateral bila menutup 75% (bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup
oleh plasenta).
4.
Marginal bila menutup 30% (bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir
pembukaan jalan lahir).
C.
Klasifikasi
Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas tidak
mungkin bayi dilahirkan in order to vaginam (normal/spontan/biasa), karena risiko
perdarahan sangat hebat
2.
Bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi jalan lahir. Pada tempat
implantasi inipun risiko perdarahan masih besar dan biasanya tetap tidak dilahirkan
melalui pervaginam.
3.
Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir bisa dilahirkan
pervaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.
4.
Lateralis plasenta, tempat implantasi beberapa millimeter atau cm dari tepi jalan
lahir risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang kecil, dan bisa dilahirkan
pervaginam dengan aman. Pinggir plasenta berada kira-kira 3 atau 4 cm diatas
pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
D.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
Terlambat implantasi :
a.
b.
Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam bentuk blastula yang
siap untuk nidasi.
E.
Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah :
1.
Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang.
2.
3.
4.
Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak janin.
5.
Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal,
kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya
(reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.
F.
Patofisiologi
G.
Pathway
O2 ke plasenta
Kompensasi plasenta :
Plasenta menempel di uteri bagian
menutupi
Sampai minggu ke 20
kehamilan
NYERI
pendarahan awal
pembentukan bekuan
Hipovolemi
Resiko Tinggi deficit
volume
Perfusi ke jaringan
cairan
Kurang informasi
CEMAS
Intoleransi Aktifitas
H.
Apabila plasenta previa menutupi jalan lahir baik total maupun sebagian maka
tindakan bedah sesar merupakan pilihan paling aman. Jika plasenta tidak menutupi
mulut rahim (plasenta marginalis atau letak rendah) maka pesalina pervaginam
bisa dilakukan selama tidak ada perdarahan banyak saat persalinan. Masalah yang
sering terjadi adalah jika terjadi perdarahan saat janin belum cukup bulan (38
minggu) maka tindakan persalinan dapat dilakukan jika perdarahan berulang dan
banyak. Maka umumnya dokter akan memberikan obat pematangan paru bagi
janin. Apabila perdarahan berhenti maka dapat dilakukan tindakan konservatif
(persalinan ditunggu hingga janin cukup bulan)
Penatalaksanaan medic dapat dilakukan dengan :
a.
2.
3.
4.
Mengobservasi perdarahan
5.
6.
Memeriksa kadar Hb
7.
8.
Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus masih
premature
9.
Lanjutkan terapi ekspektatif bila KU baik, janin hidup dan umur kehamilan <
37 minggu.
I.
Terapi
Pemeriksaan Penunjang
1.
Ultrasonografi
Pemeriksaan dalam
Adalah senjata dan cara paling akhir yang paling ampuh dibidang obstetric untuk
diagnostic plasenta previa namun harus hati hati karena bahayanya sangat besar.
3.
Pemeriksaan darah
Yaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan kimia darah
untuk menunjang persiapan operasi
4.
Sinar X
Vaginal
Pengkajian ini akan mendiagnosa placenta previa tapi seharusnya ditunda jika
memungkinkan hingga kelangsungan hidup tercapai (lebih baik sesuadah 34
minggu). Pemeriksaan ini disebut pula prosedur susunan ganda (double setup
procedure). Double setup adalah pemeriksaan steril pada vagina yang dilakukan di
ruang operasi dengan kesiapan staf dan alat untuk efek kelahiran secara cesar.
6.
Isotop Scanning
7.
Pemeriksaan inspekula
Hati hati dengan memakai sepekulum dilihat dari mana asal perdarahan apakah
dalam uterus atau dari kelainan serviks vagina varices yang pecah dan lain lain.
8.
b.
sitografi
c.
plasentografi inderek
d.
anterigrafi
e.
amnigrafi
f.
K.
Komplikasi
Plasentitis
b. Asfiksia berat
BAB III
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Plasenta Previa
A.
Pengkajian
1. Pemeriksaan Fisik
a.
Umum
8) Sistem musculoskeletal
Persendian tulang pinggul yang mengendur, Gaya berjalan yang canggung, Terjadi
pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan diastasis rectal
b.
Khusus
1)
2)
3)
4)
B.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
C.
Dx1
2.
Intervensi :
1.
4.
Dx 2
Tujuan
Kriteria hasil : Conjunctiva tidak anemis, acral hangat, Hb normal muka tidak
pucat, tidak lemas.
Intervensi :
1.
Rasional : tensi, nadi yang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggi menunjukkan
gangguan sirkulasi darah.
4.
Rasional : produksi urin yang kurang dari 30 ml/jam menunjukkan penurunan fungsi
ginjal.
6.
Rasional : cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang akiba
perdarahan. Rasional : tranfusi darah mengganti komponen darah yang hilang
akibat perdarahan.
Dx 3
Tujuan : Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik
jumlah maupun kualitas.
Kriteria Hasil :
1.
2.
3.
Intervensi :
1.
Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan
jumlah cairan yang hilang pervaginal
3.
Dx 4
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi :
1.
Dx 5
1.
2.
Intervensi :
1.
Pertahankan pelaksanaan aktivitas rekreasi terapeutik (radio, koran,
kunjungan teman/keluarga) sesuai keadaan klien.
Rasional : Memfokuskan perhatian, meningkatakan rasa kontrol diri/harga diri,
membantu menurunkan isolasi sosial.
2.
Bantu latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit maupun
yang sehat sesuai keadaan klien.
Rasional : Meningkatkan sirkulasi darah muskuloskeletal, mempertahankan tonus
otot, mempertahakan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi dan mencegah
reabsorbsi kalsium karena imobilisasi.
3.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada
keadaan normal plasenta terletak di bagian uterusnya.Seluruh plasenta biasanya
terletak pada segmen atau uterus. Kadang-kadang bagian atau seluruh organ dapat
melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai
plasenta previa. Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut
dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak,
pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat
dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
B.
Saran
Daftar Pustaka