Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 amandemen ke-4 menyebutkan, Negara
Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum yang dianut oleh Negara
Indonesia adalah negara hukum dalam arti materiil yang juga diistilahkan
dengan negara kesejahteraan (welfare state). Hal ini tercermin dalam
Pembukaan Undangundang Dasar Negara Repuplik Indonesia Tahun 1945
memuat mengenai tujuan nasional Bangsa Indonesia yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan ikut
untuk
memajukan
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan
kehidupan
perdamaian
abadi
dan
keadilan
sosial.
berdasarkan
pemerintahan,
khususnya
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
pembangunan nasional.
Pegawai Negeri Sipil dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya
dengan
baik
dalam
menyelenggarakan
tugas
pemerintahan
dan
pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, oleh sebab itu
pemerintah juga seyogyanya memperhatikan hak jaminan pemeliharaan
kesehatan Pegawai Negeri Sipil.
Badan
Penyelenggara
Jaminan
Sosial
Kesehatan
(selanjutnya
PP
Nomor
69
Tahun
1991
tentang
Jaminan
Nomor
24
tahun
2011
tentang
Badan
BAB II
TINJAUAN UMUM ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL
A. Tinjauan Asuransi Sosial sebagai Suatu Jaminan Sosial
Asuransi sosial diselenggarakan untuk menutup risiko-risiko sosial,
seperti kehilangan penghasilan disebabkan oleh usia tua, pengangguran,
kematian atau kehilangan kemampuan untuk bekerja. Asuransi sosial
merupakan
usaha
untuk
memberikan
jaminan
sosial
kepada
kewajiban
untuk
melakukan
prestasi
anggota
keluarganya
yang
diatur
dalam
Peraturan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
bagi
pemeliharaan
kesehatan
tersebut
yaitu
Program
Asuransi
Negara)
beserta
anggota
keluarganya,
maka
PNS
tidak
Peserta
dan
keluarganya
berhak
memperoleh
pemeliharaan
Peserta
berhak
memperoleh
penjelasan
tentang
ketentuan
berbagai
Penyelenggaraan
kesejahteraan
bagi
warga
negaranya.
Kebutuhan dasar sosial dan ekonomi dari setiap warga negara aga
mencapai suatu standar hidup yang minimal. Bagi Negara kesejahteraan,
konsep
modernitas
dimaknai
sebagai
kemampuan
Negara
dalam
dan
memposisikan
dirinya
sebagai
teman
bagi
warga
10
dapat
memenuhi
kebutuhan
dasar
hidup
yang
Jaminan
Sosial,
menjelaskan
Badan
Penyelenggara
Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang
dibentuk
bertujuan
untuk
untuk
menyelenggarakan
mewujudkan
program
jaminan
terselenggaranya
sosial.
pemberian
BPJS
jaminan
11
ayat (1) dan Pasal 52 UU SJSN pasca Putusan Mahkamah Konstitusi. Kedua
pasal
ini
mengamanatkan
pembentukan
BPJS
dan
transformasi
SJSN
bagi
seluruh
rakyat.
Transformasi
adalah
mengubah
dan
karakter.
secara
cermat
Demikian
dan
halnya
dramatis
dengan
bentuk,
transformasi
12
keuangan
pembuka
BPJS
Kesehatan
dan
laporan
keuangan
13
Direksi BPJS Kesehatan untuk jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun
sejak BPJS Kesehatan mulai beroperasi.
Mulai 1 Januari 2014, program-program jaminan kesehatan sosial
yang telah diselenggarakan oleh pemerintah dialihkan kepada BPJS
Kesehatan. Kementerian Kesehatan tidak lagi menyelenggarakan program
Jamkesmas.
Kementerian
menyelenggarakan
Pertahanan,
program
pelayanan
TNI
dan
kesehatan
POLRI
bagi
tidak
lagi
pesertanya,
menolong,
atau
bantu
membantu.9
Gotongroyong
14
dan
juga
merupakan
salah
satu
akar
dalam
15
pengembangan
program
dan
untuk
sebesar-besar
kepentingan peserta.
Dengan demikian kepesertaan Peserta Jaminan Kesehatan diatur dalam
Bab II, mulai dari Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 Perpres Nomor 12 Tahun
2013. Menurut Pasal 2 Perpres, Peserta Jaminanmeliputi:
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang meliputi orang yang tergolong
fakir miskin dan orang tidak mampu. Penetapan Peserta PBI Jaminan
Kesehatan
dilakukan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
16
17
BAB III
A. Pelaksanaan Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri Sipil
(Askes) yang dikelola PT. Askes (Persero) sebagai Suatu
Asuransi Sosial berdasarkan PP Nomor 69 Tahun 1991
Pasal 2 PP Nomor 69 Tahun 1991 tentang Pemeliharaan Kesehatan
bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat
Negara) beserta anggota keluarganya menyebutkan Setiap Pegawai
Negeri Sipil, Penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan wajib
menjadi peserta penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan sebagaimana
yang dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini. Rumusan tersebut
menentukan bahwa PNS tidak mempunyai pilihan dalama mengikuti
asuransi kesehatan tersebut, karena PP ini bersifat memaksa PNS untuk
18
menjadi peserta asuransi tanpa memberi hak pilih kepada PNS untuk
bersedia atau tidak. Kepesertaan PNS disebutkan sebagai Peserta Askes
Sosial.
Merujuk kepada Pengertian asuransi sosial menurut Abdul Kadir
Muhammad, asuransi sosial adalah sistem asuransi yang bersifat wajib
berdasarkan Undang-Undang dan di selenggarakan untuk kepentingan
masyarakat. Asuransi Kesehatan yang diikuti PNS ini berdasarkan
Peraturan Pemerintah, bukan berdasarkan Undang-Undang serta dalam
hal kepesertaanya dibatasi hanya kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS),
penerima pensiun,
19
2003
tentang
Subsidi
dan
iuran
pemerintah
Dalam
Mahkamah
Konstitusi.
Kedua
pasal
ini
mengamanatkan
20
Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan
Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya menyebabkan PP Nomor 69
tahun
1991
dinyatakan
tidak
berlaku,
dan
Jaminan
pemeliharaan
misi
yang
ditetapkan
dalam
konstitusi
dan
peraturan
21
BPJS wajib membangun kultur badan hukum publik yang berorientasi pada
tujuan pembentukannya dan mandat yang didelegasikan oleh Undangundang. Dari pernyataam di atas dapat di ketahui bahwa tujuan BPJS
bukan lagi untuk mencari keuntungan, merespon keinginan pelanggan
dan melayani pemegang saham,
wajib
pada
membangun
tujuan
kultur
badan
pembentukannya
hukum
dan
publik
yang
mandat
yang
22
partisipatif,
persamaan
perlakuan/tidak
diskriminatif,
keterbukaan,
BAB IV
23
SIMPULAN
1. Banyak kesenjangan
Pegawai Negeri Sipil (Askes) yang dikelola PT. Askes , yaitu Askes
belum memenuhi unsur-unsur asuransi sosial sehingga tidak tepat
dikatakan sebagai asuransi sosial. Tidak adanya perjanjian asuransi
yang disepakati antara
BPJS
Kesehatan,
menyebabkan
PNS
yang
semula
24
Daftar Pustaka
Buku-buku
Hasbullah Thabrany, Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta, Rajawali Pers,
2015
Man S. Sastrawidjaja, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga,
Bandung, Penerbit
Alumni, 2003
Sentanoe Kertonegoro, Jaminan Sosial Prinsip dan Pelaksanaannya di
Indonesia, Jakarta,
Mutiara Sumber Widya, 1987
Sentanoe Kertonegoro, jaminan Sosial, Jakarta, Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas
Indonesia, 2005
Sastra Djatmika, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Jakarta, Djamban,
1995
Widodo Suryandono, Jaminan Sosial, Jakarta, Penerbit fakultas Hukum UI,
2010
Peraturan Perundangan
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
25
Lampiran
Laporan Hasil Diskusi
Catatan mengenai pertanyaan, tanggapan dan komentar dosen selama
diskusi mengenai Asuransi Kesehatan Sosial Pegawai Negeri Sipil dalam
Teori dan Praktik. Diskusi berlangsung tanggal 30 November 2015.
Daftar Pertanyaan:
1. Muhammad Iqbal (110120150046)
Pertanyaan: Bagaimana pandangan
penghapusan
dana
pensiun
oleh
penyaji
presiden
terkait
karena
rencana
dianggap
memberatkan APBN?
Jawaban: Uang pensiun yang diterima oleh pensiunan PNS terdiri
dari gaji pokok dan dana pensiun yang dikelola oleh PT. Taspen. Gaji
pokok inilah yang dianggap presiden sebagai yang memberatkan
anggaran negara, karena dana pensiun dikelola oleh PT. Taspen
berasal dari iuran peserta yang dipotong sebesar 5% tiap bulannya
dan bukan berasal dari APBN.
26
mengetahui
apakah
jaminan
penyelenggaraan
jaminan
27