Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi bokong sebesar 4-5 kali dibanding
presentasi kepala. Sebab kematian perinatal pada persalinan presentasi bokong yang terpenting adalah prematuritas
dan penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak.
Trauma lahir pada presentasi bokong banyak dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan dengan
tindakan-tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan.Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (2). Tipe letak sungsang
yaitu: Frank breech (50-70%) yaitu kedua tungkai fleksi ; Complete breech (5-10%) yaitu tungkai atas lurus keatas,
tungkai bawah ekstensi ; Footling (10-30%) yaitu satu atau kedua tungkai atas ekstensi, presentasi kaki.Letak
sungsang terjadi pada 3-4% dari seluruh persalinan. Kejadian letak sungsang berkurang dengan bertambahnya usia
kehamilan. Letak sungsang pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu sebesar 25%, pada kehamilan 32 minggu
7% dan, 1-3% pada kehamilan aterm.
Etiologi
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan. Kehamilan ganda, plasenta
previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak yang diketahui sebabnya, ada pesentasi
bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya semua dengan presentasi bokong menunjukkan bahwa bentuk
panggulnya adalah sedemikian rupa sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi kepala..
Implantasi plasenta di fundus atau di tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi bokong
( Harry oxorn,1996 )
Diagnosa kedudukan
1. Pemeriksaan abdominal
a. Letaknya adalah memanjang.
b. Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa seperti kepala. Dicurigai bokong. Pada presentasi
bokong murni otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang dibawahnya, memberikan gambaran keras menyerupai
kepala dan menyebabkan kesalahan diagnostic.
c. Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagian-bagian kecil ada di sebelah kiri, jauh dari garis
tengah dan di belakang.
d. Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila kepala ada di bawah tupar/iga-iga. Kepala lebih
keras dan lebih bulat dari paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (Balloffablle) dari pada bokong uteri
teraba terasa massa yang dapat dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong.
e. Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan
2. Denyut jantung janin Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang
sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadrat
kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di bawah umbilicus3. Pemeriksaan vaginal
1) Bagian terendah teraba tinggi
2) Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella. Hasil pemeriksaan
negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.
3) Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat
dikelirukan dengan muka.
4) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia
dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras.
5) Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter obligua kanan.4.
Pemeriksaan Sinar XSinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-kelainan
seperti hydrocephalus.
Melahirkan bayi :
I. Cara Bracht
1) Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu jari penolong sejajar dengan panjang
paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul).
2) Jangan melakukan intervensi, ikuti saja proses keluarnya janin.
3) Longgarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada.
4) Lakukan hiperlordosis janin pada saat anguluc skapula inferior tampak di bawah simfisis (dengan mengikuti gerak
rotasi anterior yaitu punggung janin didekatkan ke arah perut ibu tanpa tarikan) disesuaikan dengan lahirnya badan
bayi.
5) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala.
6) Letakkan bayi di perut ibu, bungkus bayi dengan handuk hangat, bersihkan jalan nafas bayi, tali pusat dipotong.II.
(a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan kedua tangan. Memutar bayi 180o dengan lengan
bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang muchal.
(b) Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau ke kanan beberapa kali hingga kedua bahu dan
lengan dilahirkan secara Klasik atau Muller.
V. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi. Keadaan bayi / ibu mengharuskan bayi
segera dilahirkan.
1) Tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan
abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi,tangan yang lain mendorong fundus ke
bawah. Setelah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari dan dituntun keluar dari vagina sampai batas
lutut.
2) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu
panjang paha dan jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke bawah sampai pangkal paha lahir.
3) Pegangan dipindah ke pangkal paha sehingga mungkin dengan kedua ibu jari di belakang paha, sejajar sumbu
panjang paha dan jari lain di depan paha.
4) Pangkal paha ditarik curam ke bawah sampai trokhanter depan lahir kemudian pangkal paha dengan pegangan
yang sama dievaluasi ke atas hingga trokhanter belakang lahir. Bila kedua trokhanter lahir berarti bokong telah lahir.
5) Sebaliknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih dulu, maka yang akan lahir lebih dahulu ialah trokhanter
belakang dan untuk melahirkan trokhanter depan maka pangkal paha ditarik terus cunam ke bawah.
6) Setelah bokong lahir maka dilanjutkan cara Clasik , atau Muller atau Lovset.
VI. Teknik Ekstraksi Bokong
Dikerjakan bila presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar panggul, bila kala II tidak maju atau
tampak keadaan janin lebih dari ibu yang mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Jari penunjuk penolong yang searah dengan bagian kecil janin, dimasukkan kedalam jalan lahir dan diletakkan
dilipatan paha bagian depan. Dengan jari ini lipat paha atau krista iliaka dikait dan ditarik curam ke bawah. Untuk
memperkuat tenaga tarikan ini, maka tangan penolong yang lain menekam pergelangan tadi dan turut menarik
curam ke bawah.
2) Bila dengan tarikan ini trokhanter depan mulai tampak di bawah simfisis, maka jari telujuk penolong yang lain
mengkait lipatan paha ditarik curam ke bawah sampai bokong lahir.