Sunteți pe pagina 1din 5

UNSUR 11 Na 12 Mg 13Al 14 Si 15 P 16S 17 Cl

[Ne] [Ne]
Konfigurasi [Ne] [Ne] 3s2, [Ne] [Ne] 3s2,
[Ne] 3s2 3s2, 3s2,
elektron 3s1 3p1 3s2, 3p2 3p5
3p3 3p4
 

<----------------------------
Jari-jari atom
makin besar sesuai arah panah

 
 

----------------------------->
Keelektronegatifan
makin besar sesuai arah panah

 
Semi
Kelogaman Logam Bukan Logam
logam

Reduktor <----------------------------
Oksidator/reduktor oksidator
            (makin besar sesuai arah panah)

Konduktor/isolator Konduktor Isolator

Oksida (utama) Na2O MgO Al2O3 SiO2 P2O5 SO3 Cl2O7

Ikatan Ion Kovalen

Sifat oksida Basa Amfoter Asam

Hidroksida NaOH Mg(OH)2 Al(OH)3 H2SiO3 H3PO4 H2SO4 HClO4

Kekuatan Basa Basa Basa Asam Asam Asam Asam


basa/asam kuat lemah lemah lemah lemah kuat kuat

Klorida NaCl MgCl2 AlCl3 SiCl4 PCl5 SCl2 Cl2

Ikatan Ion Kovalen

Senyawa dengan
NaH MgH2 AlH3 SiH4 PH3 H2S HCl
hidrogen
Ikatan Ion Kovalen

Menghasilkan bau dan Tidak bersifat Asam Asam


Reaksi dengan air
gas H2 asam lemah kuat

 
UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA

Unsur-Unsur Periode Ketiga

Unsur – unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl dan Ar. Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya,
harga keelektropositifan semakin kecil. Hal ini disebabkan oleh harga keelektronegatifan Y
semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negative.

Table 3-13, data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga

Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar

Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Elektron valensi 35 352 35 3p1
2
35 p32
2
35 3p3
2
35 3p4
2
35 3p5
2
35 3p6
2

Jari-jari atom 1,86 1,60 1,43 1,17 1,10 1,04 0,99 0,97
Energi ionisasi(Kj/ma) 495,8 737,7 577,6 786,4 1011,7 999,6 1251,1 1520,4
Keelektronegatifan 0,93 1,31 1,61 1,90 2,19 2,58 3,16 -

Berdasarkan tabel tersebut, anda dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah
elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari
atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin
besar).

2. Sifat Fisik Unsur Periode KeTiga

Table 3.14 titik leleh dan titik didih unsure periode ke tiga

Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar
Titik leleh (0C) 97,81 648,8 660,37 1,410 44,1 119,0 -100,98 -189,2
Titik didih 903,8 1,105 2467 2,355 280 44,67 -34,6 -185,7

Berdasarkan tabel di atas telah diketahui bahwa unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat
pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu
ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan
(t.d) di bawah suhu ruangan.
Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif,

Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif. Bukan logam terletak sebelah kanan makin ke
kanan sifat bukan logamnya makin kuat, a> 5> P> Si. Klor paling reaktif dan Si paling tidak
reaktif. Jadi , unsur periode ketiga dari Na ke Cl sifat logamnya makin bertambah.

3. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga

Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan
sebagai berikut :

a. Sifat preduksi berkurang dan sifat pengoksidasi bertambah


b. Sifat logam semakin lemah dan sifat nonlogam semakin kuat
c. Sifat basa semakin lemah dan sifat asam semakin kuat

A.Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi

Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsure-unsur periode


ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.

Table 3.15 potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.

Sifat Senyawa Na Mg Al Si P S Cl Ar
-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -

Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya
semakin bertambah.

Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium
lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air
panas.

Contoh :

2Na (5) + 2H O (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)


Mg (5) + H2O (l) (tidak bereaksi)

Mg (5) + 2H2O (l) panas Mg (OH)2 + H2 (g)

Al (5) + H2O (l) (tidak bereaksi)

2Al (5) + 3H2O (g) panas Al2 O3 (5) + 3H2 (g)

Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium


sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.

Contoh :

Si (5) + O2 (g) Si O2 (5)

Si (5) + 2Cl2 (g) Si Cl4 (l)

B. Sifat Logam dan Nonlogam

Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan
unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang
memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid
(semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi)
sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.

C. Sifat Asam-Basa

Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan
logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure bergantung pada konfigurasi electron
dan harga ionisasi unsure-unsur tersebut.

1. Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin
besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur
tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk
membentuk ion OH menjadi berkurang.

Contoh :

M – OH M+ + OH-

Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.

2. Sifat Asam

Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga
semakinmudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam
unsur periode ketiga semakin kuat.

Contoh :

M – OH MO- + H+

Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H 2SiO3) asam fosfat
(H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan

asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O1

S-ar putea să vă placă și