Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Ê
Manusia hidup di dunia sebagai makhluk social. Sebagai makhluk sosial,
manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan individu lain. Dalam
proses berinteraksi, keberhasilan maupun kegagalan hubungan sosial
tergantung terhadap perilaku individu masing-masing. Perilaku ini sangat
menentukan arah hidup seorang manusia.
Perilaku kesehatan suatu individu atau masyarakat sangat menentukan
status kesehatan si empunya untuk selanjutnya. Perilaku kesehatan yang buruk
maka akan menghasilkan kualitas kesehatan yang buruk pula. Perilaku
manusia merupakan sesuatu yang penting dan perlu dipahami secara baik. Hal
ini disebabkan perilaku manusia terdapat dalam setiap aspek kehidupan
manusia.
½
c. Mencakup apa saja domain dari perilaku kesehatan itu?
2. Apa saja determinan atau faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan
3. Bagaimanakah proses terjadinya perubahan perilaku kesehatan?
4. Apakah budaya berpengaruh terhadap perubahan perilaku kesehatan?
5. Bagaimanakah pengukuran untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
perubahan perilaku kesehatan?
c
^
c. Untuk memahami domain-domain perilaku kesehatan
2. Untuk memahami determinan yang berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan
3. Untuk memahami proses terjadinya perubahan perilaku kesehatan
4. Untuk mengetahui apakah budaya berpengaruh terhadap perubahan
perilaku kesehatan
5. Untuk memahami pengukuran suatu keberhasilan dari perubahan perilaku
kesehatan
¦
Ê Ê
^ ^
Ê Ê
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
0
2. Perilaku terbuka (
{
)
G
Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk
kepentingan hasil pendidikan, ketiga domain ini diukur dari :
a. ^ahu ( )
^ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. ^ermasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (
) terhadap suatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya. Contoh: dapat
menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak
balita.
b. Memahami (å
{ )
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan
mengapa harus makan makanan yang bergizi.
c. Aplikasi (
)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
ü
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan
rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat
menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (
) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus
yang diberikan.
d. Analisis (
)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja yaitu dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
f. Evaluasi (
)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat
membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-
anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah
diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak
mau ikut KB, dan sebagainya.
2. Sikap atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang
diberikan ( ).
D
Dalam bagian lain Allport (c 54) menjelaskan bahwa sikap itu
mempunyai 3 komponen pokok, yakni :
a. Menerima ()
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap
seseorang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatiannya
terhadap ceramah-ceramah.
-
gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap
positif terhadap gizi anak.
3. Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan
dengan materi pendidikan yang diberikan (
).
^ingkat-^ingkat Praktek
a. Persepsi
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil merupakan praktek tingkat pertama.
Misalnya seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi
bagi anak balitanya.
c. Mekanisme ()
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan
benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan
maka ia sudah mencapai praktek tingkat tiga. Misalnya seorang ibu
c
yang sudah biasa mengimunisasi bayi pada umur-umur tertentu
tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain.
d. Adaptasi ( )
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah
dimodifikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya
tersebut. Misalnya ibu dapat memilih dan memasak makanan yang
bergizi tinggi berdasarkan bahan-bahan murah dan sederhana.
cc
^
c¦
^ Ê
!
c
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek
yang diketahui itu. Akhirnya, rangsangan yakni berupa objek yang telah
diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih
jauh lagi, yaitu berupa tindakan terhadap atau sehubungan dengan stimulus
objek tadi.
Pengetahuan itu sendiri merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang ddidasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
"#
Di tahap ini individu mulai berkenalan dengan suatu inovasi, tetapi
belum memperoleh informasi yang cukup mengenai inovasi tersebut. Ia
mulai tahu tentang inovasi yang diperkenalkan kepadanya itu, tetapi
masih belum tergugah atau tertarik untuk mencari informasi lebih lanjut
tentang inovasi yang baru diperkenalkan.
c0
#
Pada tahap ini individu sudah berkenalan dengan inovasi itu mulai
tergugah atatu tertarik untuk memperoleh informasi lebih banyak. Dia
mulai bertanya kepada orang ± orang yang dianggap mengetahui tentang
inovasi yang baru dikenalnya itu.
$
#%
Disini individu mulai mengadakan penilaian untuk mengetahui apakah
inovasi itusesuai bagi dirinya baik disaat sekarang maupun akan dating.
Pada tahap ini individu perlu dukungan untuk memantapkan keyakinan
bahwa apa yang dilakukannya sudah benar. Untuk ia akan minta
pendapat dari teman±temannya atau orang±orang yang dipercayainya.
! ^#%
Pada tahap ini individu mulai menerapkan inovasi yang baru dikenalnya
itu sebagai suatu percobaan dahulu, untuk mengetahui apakah benar±
benar sesuai baginya atau tidak. Hasil dari percobaan ini menentukan
apakah ia menerima atau menolak inovasi tersebut.
G %
#
Disini individu sudah mengambil keputusan akan terus menerima dan
menjalankan inovasi tersebut. Oleh karena manusia mempunyai sifat
yang berbeda±beda, serta berubah±ubah sesuai dengan situasi dan
kondisinya masing±masing.
Kemungkinan jalannya proses adopsi tidak persis sama dengan yang sudah
diuraikan. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
a. ^ahap±tahapnya berlangsung tidak urut seperti itu melainkan loncat±
loncat, ada juga tahap±tahap yang tidak dilalui atau hilang.
b. Proses tersebut tidak berakhir pada proses adopsi, karena individu yang
bersangkutan sudah menolak pada tahap±tahap seebelumnya.
c. Dalam kenyataannya proses ini tidak berhenti pada tahap adopsi
melainkan terus berkelanjutan, sesudah individu tersebut menerima
cG
ataupun menolak, dia masih terus mencari±cari informasi untuk
meyakinkan apakah keputusan yang telah diambilnya sudah tepat.
c. ^radisi
Ada beberapa tradisi dalam masyarakat yang dapat menghasilkan
pengaruh negative terhadap kesehatan masyarakat, seperti di New
Auinea, yaitu terjadi penyebaran wabah penyakit kuru. Penyakit kuru ini
menyerang susunan saraf otak yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini menyerang wanita dan anak- anak. Hal ini disebabkan
karena adanya tradisi kanibalisme, yaitu tradisi memenggal kepala orang
dan memberikannya kepada wanita dan anak- anak untuk dimakan.
2. Nilai
Nilai berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Nilai tersebut ada
yang menunjang dan adapula yang merugikan kesehatan.Beras putih
dinilai memiliki kandungan dan khasiat yang lebih tinggi daripada beras
merah. Hal ini dikarenakan adanya kepercayaan bahwa warna putih pada
beras berarti suci. Padahal apabila diteliti lebih lanjut, beras merah
memiliki kandungan yang lebih tinggi daripada beras putih. Beras merah
mengandung lebih banyak vitamin Bc daripada beras putih.
cü
4. Sikap enthocentrism
Sikap enthocentrism merupakan sifat yang menganggap
kebudayaan sendiri jauh lebih baik daripada kebudayaan yang lainnya,
bahkan menganggap kebudayaan sendiri merupakan kebudayaan yang
terbaik. Sehingga tidak mau menerima pendapat atau kebudayaan baru.
^idak mau menerima peradaban baru sehingga pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik tidak dimengerti.
c. Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden.
c
c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan meliputi:
- Manfaat air bersih
- Cara-cara pembuangan limbah yang sehat, termasuk
pembuangan kotoran yang sehat dan sampah.
- Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat.
- Akibat polusi (polusi air, udara, dan tanah) bagi kesehatan
2. Sikap
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tak langsung.
Secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan
bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek.
Misalnya: µBagaimana pendapat Anda tentang pelayanan dokter di Rumah
Sakit Cipto?¶ Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-
pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Misalnya,
µapabila rumah ibu luas, apakah boleh dipakai untuk kegiatan posyandu?¶
cD
3. Praktek atau tindakan
Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan
wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam,
hari, atau bulan yang lalu (
). Pengukuran juga dapat dilakukan secara
langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.
c-
Ê Ê(^
%
c. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
2. Perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makan
minuman, lingkungan, dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
3. Domain perilaku kesehatan
a. Ranah Kognitif (å )
b. Ranah Afektif ( )
c. Ranah Psikomotor (Y{
)
4. Determinan perilaku kesehatan
¦
)^ ½^
¦c