Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Tidak dapat diragukan lagi bahwa sibuk Bila yang terpedaya dengan Layanan Dakwah An-nafi’
dengan urusan dunia merupakan faktor kesehatannya ini adalah orang yang
memiliki jabatan dan kekayaan, tentu ia
paling besar yang
menyebabkan lemahnya persiapan untuk
melakukan amalan setelah mati. Yang
dapat akan bertambah lupa terhadap akhirat
dan lalai untuk meraih perbekalannya. Buletin An-nafi’
dicela dari hal ini bilamana kesibukan- Sumber: “Takwîn Hamm al-Akhirah” Edisi 07
kesibukan duniawi itu semata-mata karya Asma` binti Râsyid ar-Ruwaisyid. H
menjadi tujuan; dicinta dan dipatuhi selain (Abu al-Hârits) Upaya Meraih Ridho Allah Melalui Pelayanan Terpadu Dengan An-nafi’
Allah subhanahu wata’ala. Office : Perum Griyashanta B-201 Malang , Tlp/Fax (0341) 488282
akan Kami berikan kepadanya kehidupan hukuman oleh Allah subhanahu wata’ala Ke dua, Orang-orang yang dikalahkan menghapusnya. Namun orang yang
yang baik." (QS. An-Nahl:97). dengan tiga hukuman yang disegerakan: oleh cinta dunia hingga akhirat terlupakan gandrung dengan dunia, semua kesedihan-
Ibn Katsir menafsirkan ayat tersebut Pertama, Mencerai-beraikan oleh mereka, dan ambisi dunia telah kesedihan dan ambisinya hanyalah demi
dengan keridhaan dan kepuasan hati yang Persatuannya. menyibukkan hati mereka. dunia.
tidak lain adalah kaya diri dan Ia akan menjadi orang yang hatinya Ke tiga, Orang-orang yang disibukkan
kepuasannya dengan apa yang tercerai-berai, pikirannya kacau, banyak oleh dunia dan juga akhirat. Mereka ini Terus Beramal untuk Akhirat.
dianugerahkan melalui doa yang sungguh- cemas terhadap urusan-urusan dunia, adalah para pencampur-aduk urusan, dan Kesedihan mereka karena ambisi akhirat,
sungguh. sekalipun hanya sepele. Harta, keluarga betapa banyaknya manusia tipe seperti ini rasa takut dan ingat mati tidak pernah
Kekayaan bukan segala-galanya, bahkan dan tanggungannya membuatnya terpisah, di zaman sekarang. Mereka berada dalam menahan tangis di rumah-rumah mereka
terkadang ada orang yang dibuat letih oleh sekalipun mereka berada di hadapan posisi yang tidak aman bahkan dalam atas diri mereka. Rasa takut mendorong
hartanya. Sedangkan orang yang matanya, sebagai akibat dari bahaya. mereka untuk menambah frekuensi amal
menjadikan akhirat sebagai ambisinya, mementingkan dunia saja. shalih. Sedangkan orang yang merasa
kita dapati dia selalu ridha, puas diri, Kriteria Orang yang Memiliki Ambisi aman, tergoda dan terpedaya dengan
bahagia, ceria dan baik jiwanya. Ia tidak Ke dua, Dilanda Kefakiran. Akhirat amalannya, dikuasai oleh sifat malas dan
tamak kepada dunia dan bekerja sesuai Ia tidak pernah merasa puas, sehingga berandai-andai serta kurang memiliki sifat
dengan sabda Rasulullah shallallahu membuatnya selalu berhajat di balik - Memiliki Rasa Takut dan Sedih. wara' karena mengandal kan perma'afan
‘alaihi wasallam, "Bertakwalah kepada kesenangan dunia dan perhiasannya. Ini Sekalipun mereka berharap akan rahmat Rabb-nya semata.
Allah dan perbaguslah di dalam mencari tentu saja membuat nya semakin letih, Allah subhanahu wata’ala dan ta'at
(rizki)." Yakni, berusahalah dengan usaha sedih dan cemas. Ia boros terhadap kepada-Nya, hanya saja mereka tidak Tersentuh dengan Pemandangan
yang diterima, yang dibolehkan di dalam kesenangan dunia dan hal yang bersifat terpaku pada hal itu saja. Mereka dilanda Kematian dan Selalu Mengingatnya.
mendapatkan dunia. Janganlah seseorang hura-hura, namun amat bakhil di dalam kesedihan atas segala hal yang telah disia- Kondisi ini menyebabkan hati mereka
menjadikannya sebagai ambisi yang bersedekah dan berbuat kebajikan. siakan dan menyesali dosa yang dilakukan hidup sebab mereka mengaitkan semua
menyibukkan dirinya yakni ia habiskan sekalipun hanya sepele. Mereka selalu apa yang mereka lihat di dunia dengan
semua waktunya untuk dunia. Ke tiga, Dunia Lari Darinya. dalam kondisi sadar dan ingat. Mereka akhirat. Hal yang paling menyentuh hati
Ia mencarinya namun dunia menjauhinya. bersedih atas kezhaliman, kekerasan, mereka adalah pemandangan kematian
Ke tiga, Dunia Datang dan Cinta Ia berlari mengejar dan meminum darinya keterlantaran, keterhinaan dan semua dan saat-saat sekarat.
Kepadanya. seperti orang yang menimba air di laut kondisi yang dialami kaum muslimin. Dan Lain halnya dengan orang-orang yang
Dunia ini memang aneh; bila anda kejar, untuk diminum; namun setiap diminum, ia yang paling mereka takutkan adalah ambisinya hanya dunia dan hati mereka
ia akan lari tetapi bila anda berpaling semakin merasakan haus dan dahaga. buruknya akhir hidup (Su`ul Khatimah). sudah keras, mereka tidak mau mendengar
darinya, ia akan mengejar anda, dan ini 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu ‘anhu kematian disebut bahkan merasa
sesuatu yang sudah terbukti. Banyak berkata, "Ambisi dunia adalah kegelapan Sufyan ats-Tsaury berkata, "Aku takut terganggu karena mengira dapat lolos dari
orang shalih menyebut kondisi mereka di hati, sedangkan ambisi akhirat adalah kalau tercatat di Lauh al-Mahfuzh sebagai kematian. Al-Qur'an menolak anggapan
dengan dunia, "Kami sibukkan diri cahaya di hati." orang yang sengsara, aku takut terampas orang yang berpikiran seperti ini,(baca:
dengan urusan dien, lalu dunia pun Dalam masalah ini, manusia terbagi iman ketika akan mati." QS. Al-Jumu'ah:8).
menyongsong kami." kepada tiga jenis:
Sebaliknya, siapa saja yang menjadikan Pertama, Orang-orang yang dikalahkan Kesedihan itu membawa mereka untuk Faktor-Faktor yang Menghalangi
dunia sebagai ambisinya dan segala oleh ambisi akhirat sehingga mereka kembali kepada Allah subhanahu Perhatian terhadap Akhirat
sesuatu ia jadikan demi dunia; seperti bekerja untuk dunia menurut kacamata wata’ala dan menyucikan diri dari segala
ridha, marah, senang, benci, ceria, bicara, akhirat dan menyadari bahwa dunia dosa. Mereka selalu sedih bila melakukan Mengejar Dunia dan Antusias
mencela dan sebagainya, maka orang hanyalah jembatan yang membawa suatu perbuatan dosa hingga dapat Terhadapnya.
yang kondisinya demikian akan diberi mereka sampai ke akhirat. melakukan suatu kebaikan yang