Sunteți pe pagina 1din 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aplikasi dari teknologi di bidang elektro telah merambah hingga ke dunia
kedokteran. Penggunaan aplikasi teknologi elektro telah membuat dunia kedokteran
berkembang pesat. Berbagai permasalahan di dunia kedokteran yang semula sulit
untuk diselesaikan akhirnya mampu untuk diatasi. Salah satu diantaranya adalah
permasalahan dalam bidang pembedahan.
Dalam pembedahan konvensional, setelah kulit pasien dibedah, maka pada
kulit pasien tersebut terjadi pendarahan dengan proses pembekuan darah yang
lambat. Akibatnya akan fatal, jika proses pembekuan darah terlalu lambat maka
proses pendarahan akan berlanjut dan bisa mengakibatkan pasien kehilangan darah
dengan jumlah besar. Proses pembekuan darah yang lambat pada metode
konvensional diakibatkan karena pisau pembedah hanya berfungsi sebagai pemotong
lapisan kulit tapi tidak bisa mempercepat proses pembekuan darah.
Saat ini, ditemukan teknologi Electrosurgical Unit(ESU). Pada aplikasi
teknologi ini, tepi yang tajam pada pisau dialiri oleh arus listrik frekuensi tinggi.
Pemberian arus listrik frekuensi tinggi pada tepi pisau pembedah membuat proses
pembekuan darah pada jaringan yang terpotong menjadi lebih cepat dibanding
metode konvensional. Akibatnya, resiko pasien kehilangan banyak darah semakin
kecil. Pada makalah ini, akan dibahas lebih jauh mengenai aplikasi dari
Electrosurgical Unit(ESU).

1.2 Tujuan
1. Mempelajari prinsip kerja Electrosurgical Unit (ESU).
2. Memberikan informasi tentang penggunaan Electrosurgical Unit (ESU) pada
dunia bedah.

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Definisi
Electrosurgery engan menggunakan energy RF(Radio
Frekuensi) 300kHz sampai dengan 3 MHz untuk memotong dan
membekukan tissue/ jaringan, yang mana tergantung pada efek
panas yang disebabkan oleh arus listrik frekuensi tinggi melalui tepi
yang tajam.
Pada cut current mode, jaringan dipotong menggunakan
elektroda yang mengenai jaringan dan kapiler yang mana goresan
tersebut tersegel kembali (kering) karena jaringan menyusut. Oleh
karena itu cara ini sering disebut “Bloodless Surgery”/ Bedah tanpa
darah.
Pada Coag Current Mode, Jaringan dibekukan dengan
menggunakan discharging RF dari elektroda ke jaringan, sehingga
terjadi loncatan energy yang dapat menghentikan pendarahan.
Dengan prosedur yang tepat, proses kesembuhan pasca operasi
akan menjadi lebih cepat.

Gambar 1. Prinsip kerja Electrosurgical Unit (ESU)

2
Blok diagram dari salah satu jenis ESU sendiri dapat dilihat dalam gambar 2 berikut.

Gambar 2. Blok Diagram ESU

2.2 Klasifikasi Daya ESU


Electrosurgery generator diklasifikasikan menjadi:
Microsurgery (10-50 watt)
Low power ( 50 – 100 watt)
Middle power (100-200 watt)
High Power (300-400 watt)
Gambar sirkuit generator secara simple dapat dilihat dalam gambar
3 berikut.

Gambar 3. Simple Generator sircuit


2.3 Mode Operasi
Terdapat dua macam tipe mode operasi, yaitu monopolar dan bipolar.
Monopolar: Seperti terlihat pada gambar dibawah, arus RF dipancarkan melalui
elektroda yang memiliki densitas tinggi yang dikenal dengan istilah elektroda aktif

3
dan kembali ke densitas yang rendah atau area yang menyebar sebagai tempat
kembali. Bentuk Curva Load respon datar dari impedansi rendah ke tinngi.

Gambar 4.(a) kurva respon beban, (b) mode monopolar


Jalannya arus yang terjadi:
Generator →Active Electrode→Patient→Patient Return Electrode→Generator

Bipolar: Seperti yang terlihat pada gambar dibawah, pada mode operasi ini,
dispersive elektroda sebagai tempat kembali tidak ada. Bipolar instrument terdiri dari
dua kutup, satu kutup berfungsi sebagai elektroda aktif dan yang lainnya elektroda
tidak aktif/ pasif. Arus RF mengalir diantara dua kutub melalui jaringan dan kembali
ke generator. Kurva Load Respon mode bipolar tajam menuju puncak pada 150 ohm
dan jatuh dengan cepat berbanding terbalik dengan impedansi.

Gambar 5.(a) kurva respon beban, (b) mode bipolar


Jalannya arus yang terjadi:
Generator →Active Electrode→Electrodes tips→Generator

2.4 Teknik Electrosurgery


Ada beberapa teknik dalam electrosurgery dengan menggunakan macam-
macam bentuk elektroda dan beberapa mode arus.

4
2.4.1 Incising Tissue/ Menggores jaringan
Recommended Current Mode: Pure CUT or BLEND 1
Typical Electrode: Blade Type
Efek pada jaringan : penggoresan bersih dengan PURE CUT. Goresan yang
dihasilkan tergantung pada mode arus dan kecepatan gerakan penggoresan.

Gambar 6. Mode incising tissue

2.4.2 Exising Tissue


Recommended Current Mode: Pure CUT or BLEND 1
Typical Electrode: Loop Type
Efek pada jaringan: jika penghilangan (excision) untuk biopsy, digunakan Seting
Pure Cut atau Blend 1 dan gerakan yang cepat pada jaringan akan menghasilkan
sample jaringan untuk pathology, jika penghilangan untuk mengangkat jaringan
berpenyakit seting Blend 2 atau 3 dengan gerakan yang lambat pada jaringan akan
meninggalkan dinding yang membeku.

Gambar 7. Mode Exising Tissue

2.4.3 Desiccation/ Pengeringan


Recommended Current Mode: BLEND 2 or BLEND 3
Typical Electrode: Blade, Blunt Needle, or Ball Type

5
Efek pada jaringan: Ini merupakan teknik paling destruktif, mirip dengan
pengeringan menggunakan laser. Kedalalaman necrosis ditentukan oleh mode arus,
level daya, panjang penetrasi ke dalam jaringan.

Gambar 8. Mode Desiccation

2.4.4 Fulguration
Recommended Current Mode: COAG (Cone Spray Mode Displayed)
Typical Electrode: Blunt Needle (Pinpoint) or Ball Type (Cone Spray)

Gambar 9. Mode Fulguration

2.5 Kondisi yang mempengaruhi Impedansi dan Performance


Ketika operasi berlangsung, baik mode monopolar ataupun mode bipolar
dengan tipe CUT atau Coag current, daya yang diperlukan akan terus berubah,
tergantung dari impedansi yang dikembalikan kembali generator dari beban.
Perubahan ini terjadi akibat beberapa factor, antara lain basah atau kering bagian
yang dioperasi, kerapatan permukaan dari elektroda yang digunakan kontak dengan
jaringan tubuh. Sebagai contoh, orang yang gemuk bukanlah konduktor yang baik.
Beberapa contoh berikut menggambarkan beberapa kondisi yang mempengaruhi
reflected impedance.

6
2.5.1 Impedansi dan Kebutuhan daya tergantung pada cairan
Impedansi terendah atau arus tertinggi terjadi ketika ESU memotong jaringan
pada kondisi basah atau berair. Hal ini dapat dimisalkan dengan mengisi wadah
plastik dengan air. Impedansi sumber dari power oscillator dan output sircuit harus
sangat rendah untuk melanjutkan memotong

Gambar 10. Ilustrasi ketika kondisi basah

2.5.2 Active Elektrode Resistance


Jumlah daya yang dikirimkan tergantung pada active electrode-to skin
resistance (RE).

Gambar 11. ESU equivalent circuit

1. RE tergantung pada seberapa kontak elektroda dengan jaringan


(Diubah/dikendalikan oleh pembedah)
2. RI, RE: Internal resistance
3. RB: Body resistance
4. RR:Return electrode resistance

7
Daya maksimum yang dihantarkan ke pasien adalah: RE=RI+RB+RR

2.6 Mode operasi monopolar

Pure Cute Mode


Mode operasi ini adalah yang paling sering digunakan untuk menggores atau
menghilangkan jaringan. Mode ini menggunakan arus murni tanpa modulasi, dan
telah difilter.
Variable Blend Mode
Mode operasi ini digunakan ketika jaringan berserat atau ketika pengeringan luka
ingin ditingkatkan. Mode ini menggunakan arus yang dimodulasi dengan duty cycle
yang dapat diatur. Tipe Blend 1, 2 atau 3 memiliki duty cycle yang khas.
Coag Mode
Mode ini digunakan untuk pembekuan jaringan. Memiliki duty cycle yang khas yaitu
6%on dan 94%off.

Gambar 12. Tipe-tipe yang digunakan

2.7 Mode operasi bipolar


Salah satu keuntungan dengan menggunakan mode ini adalah tidak
diperlukannya elektroda kembali. Salah satu aplikasi mode ini adalah untuk menjepit
pembuluh darah dan menghentikan pendarahan. Fungsi mode ini ditampilkan dalam
gambar 12 berikut.

8
Gambar 13. Aplikasi mode operasi bipolar
2.8 Elektroda
Elektroda dihububungkan dengan RF Power Generator. Terdapat dua jenis
elektroda yang digunakan yaitu aktif dan pasif.
1. Elektroda Aktif: Elektroda dengan ukuran kecil ( tebal sampai 1mm dan lebar
sampai dengan 10 mm). Macam-macam elektroda dapat dilihat dalam gambar
13 dan 14.
2. Elektroda Pasif (Neutral, Return): memiliki fungsi sebagai elektroda
pengembalian dari pasien untuk memindahkan arus dari pasien secara aman.
Bentuk elektroda pasif dapat dilihat dalam gambar 15.

Gambar 14. Elektroda aktif tipe pemotong

9
Gambar 15. Elektroda aktif tipe pembeku

Gambar 16. Elektroda Pasif/ Kembali

2.9 Oscillator
Oscillator Colpitts adalah salah satu cara untuk menghasilkan osilasi
frekuensi tinggi dengan menggunakan LC, penggunaan rangkaian LC pada oscillator
memiliki keuntungan dapat menghasilkan frekuensi tinggi daripada yang
menggunakan op-amp hanya sampai 1 MHz karena keterbatasan bandwidth.
Oscilator LC ini mempunyai frekuensi kerja 1 sampai dengan 500 MHz. Karena
frekuensi yang digunakan diatas funity op-amp, maka digunaknlah BJT atau FET
sebagai penguat.Gambar 17 (a), (b) dan (c) menunjukkan rangkaian oscillator
Colpitts dan rangkaian ekuivalennya.

Gambar 17(a). Rangkaian oscillator Colpitts

10
Gambar 17(b). Rangkaian Ekuivalen

Gambar 18(c). Rangkaian Oscillator Colpitts FET

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007. Electrosurgical Unit Diathermy Machine.


Ronald L. Bussiere, B.S.E.E.1997. Principles of Electrosurgery. Tektran
Incorporated: Washington
Malvino, Albert Paul .2004. Prinsip-prinsip Elektronika jilid II.Jakarta : Salemba
Teknika

12
ELECTROSURGICAL UNIT (ESU)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Kedokteran

Oleh
Ananta Kunara 0610630012
Angger Baskoro 0710630008
Fajar Mit Cahyana 0610630037

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010

13

S-ar putea să vă placă și