Sunteți pe pagina 1din 9

Nama : Herry Wahyudi

NIM : 0901120070
Mata Kuliah : Komunikasi Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Dosen Pengampu : Dr. Alimin Siregar

Definisi dan Konsep Komunikasi Politik


Komunikasi merupakan suatu pekerjaan yang dapat menyatakan dan mendukung
identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang lain, dan untuk memengaruhi
orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang diinginkan. Tulisan ini akan
membahas tentang konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu komunikasi yang berpengaruh
terhadap komunikasi politik sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan
komunikasi politik itu sendiri.

Definisi Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Definisi dan pengertian komunikasi telah sangat banyak didefinisikan oleh para ahli dan
orang lain. Dilihat dari pendapat-pendapat para ahli yang mengemukakan definisi
komunikasi, tinjauan definisi komunikasi dapat ditinjau dari segi fungsi-fungsi yang berbeda-
beda.

Thomas M. Scheidel1 mengemukakan bahwa komunikasi merupakan suatu hal untuk


menyatakan dan mendukung identitas diri, unurk membangun kontak sosial dengan orang di
sekitar kita, dan untuk memengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku
seperti yang kita inginkan. Namun menurut Scheidel tujuan dasar bekomunikasi adalah untuk
mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis.

Gordon I. Zimmerman at al.2 merumuskan komunikasi dengan membagi tujuan


komunikasi menjadi dua kategori besar. Pertama, berkomunikasi untuk menyelasikan tugas-
tugas yang penting bagi kebutuhan kita –untuk memberi makan dan pakaian kepada diri-
sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua
berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.

1
Thomas M. Scheidel. Speech Communication and Human Interaction. Edisi ke 2. Glenville, III.: Scoot,
Foresma & Co., 1976, hlm. 28.
2
Gordon I. Zimmerman, James L. Owen, dan David R. Seibert. Speech Communication: A Contemporary. St.
Paul: West, 1977, hlm,. 7.
Rudolph F. Verderber3 mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi.
Pertama, fungsi sosial yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan
orang lain, membangun dan memlihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan,
yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu.
William I. Gorden.4 Komunikasi mempunyai empat fungsi yakni, komunikasi sosial,
komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental, tidak saling
meniadakan (mutually exclusive).

Sedangkan keterkaitan komunikasi dengan politik adalah saling ketergantungan antara


fungsinya, yakni politik sebagai suatu cara atau merupakan hasil (policy) dan disampikan
dengan media komunikasi ataupun sebaliknya.

Unsur-unsur Komunikasi

1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim
komunikasi. Sumber dikenal dengan source, sender, atau enconder.
2. Pesan
Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerinma. Pesan dapat disampaikan secara langsung ataupun dengan media komunikasi.
Isinya dapat berupa ilmu pengetahuan, hiburan, atau nasihat. Pesan biasa dikenal dengan
Message, content, atau information.

3. Media
Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran perorangan, kelompok, ataupun
media. Istilah media lebih dikenal dengan Channel atau medium.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa satu orang atau lebih. Penerima bisa disebut dengan komunikan, audience, ata
receiver.

3
Rudolph F. Verderber. Communicate! Belmon, California: Wadsworth, 1978, hlm. 17-19.
4
William I. Gorden. Commnuication: Personal and Public. Sherman Oaks, CA: Alfred, 1978.
5. Pengaruh
Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh dapat
mengubah pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.
6. Tanggapan Balik
Tanggapan balik merupakan salah satu bentuk daripada pengeruh yang bersal
dari penerima. Tanggapan balik biasa dikenal dengan sebutan reaksi, feedback, atau
response.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi.
Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam : lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya,
lingkungan psikologi, dan dimensi waktu.

Saluran Komunikasi
 Komunikasi Lisan
Kekuatan komunikasi lisan terletak pada kecepatan umpan balik. Kelemahan
terbesar dari komunikasi lisan terletak dalam organisasi dan tujuan atau ketika pesan
tersebut harus disampaikan melalui sejumlah orang.
 Komunikasi Tertulis
Komunikasi ini meliputi memo, surat, faks, email, pesan instant, majalah,
organisasional, pengumuman yang ditempelkan dipapan bulletin, atau sarana-sarana
lain yang disampailan melalui tulisan atau symbol. Meskipun bisa jadi lebih cermat
tetapi tulisan ini memakan banyak waktu. Kelemahan terbesar lainnya adalah umpan
balik, atau tidak adanya umpan balik.
 Komunikasi Nonverbal
Diskusi tentang komunikasi tidak akan lengkap tanpa mempertimbangkan
komunikasi nonverbal yang meliputi gerakan tubuh, intonasi, mimic wajah, dan jarak
fisik antara pengirin dan penerima pesan.
 Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah jaringan komunikasi formal, jaringan
komunikasi informal, mekanisme berbantuan computer yang digunakan organisasi
untuk memfasilitasi komunikasi.
 Jaringan kelompok kecil formal
Jaringan organisasi formal ini bisa jadi sangat rumit. Guna
menyederhanakannya kita mengelompokan menjadi 3 kelompok kecil yaitu rantai,
roda, dan seluruh saluran. Jaringan rantai secara kaku mengikuti rantai komando
formal. Jaringan ini mewakili saluran-saluran komunikasi yang dapat anda temui
dalam suatu organisasai tiga tingkat yang kaku. Roda merupakan contoh dari jaringan
komunikasi yang akan ditemukan pada sebuah tim dengan seseorang pemimpin yang
kuat. Jaringan seluruh saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk saling
berkomunikasi secara aktif.
 Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi informal disebut juga desas-desus. Desas-desus memiliki
tiga karakteristik utama, pertama, hal ini tidak dikontrol oleh manajemen kedua, oleh
sebagian besar karyawan, desas-desus dipandang lebih dapat dipercaya dan
diandalkan daripada komunikasi-komunikasi formal yang dikeluarkan oleh
menajemen puncak. Terakhir, desas-desus sebahagian besar digunakan untuk
memuaskan kepentingan pribadi orang-orang didalamnya.
 Komunikasi Berbantuan Komputer
Komunikasi didalam organisasi-organisasi diperkuat dan diperkaya dengan
berbagai teknologi berbantuan computer. Teknologi tersebut meliputi e-mail, pesan
singkat, hubungan intranet dan ekstranet, serta konfrensi video.
 Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan- MP( knowledge manajement-KM) merupakan
sebuah proses untuk mengorganisasi dan mendistribusikan kebijakasanaan kolektif
suatu organisasi sehingga informasi yang tepat disampaikan kepada orang yang tepat
pada saat yang tepat.

Proses Komunikasi

Dalam proses komunikasi bagian- bagian yang terpenting meliputi : Pengirim,

Penyandian,pesan,saluran,penerjemahan sandi, penerima, gangguan dan umpan Balik.

Fungsi Komunikasi

Dalam sebuah kelompok atau organisasi, komunikasi memiliki empat fungsi


utama : control, motivasi, ekspresi emosional, dan informasi. Komunikasi dengan
cara-cara tertentu bertindak mengontrol perilaku anggota. Organisasi memiliki hirarki
otoritas dan garis panduan formal yang wajib ditaati oleh karyawan.
Komunikasi menjaga motivasi dengan cara menjelaskan kepada para
karyawan mengenai apa yang harus dilakukan, seberapa baik pekerjaan mereka, dan
apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja sekiranya hasilnya kurang baik.
Komunikasi menyediakan jalan keluar bagi ekspresi emosional dari perasaan-
perasaan dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan social. Komunikasi memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh individu dan kelompok untuk mengambil keputusan.

Definisi Komunikasi Politik

Komunikasi Politik (political communication) adalah komunikasi yang


melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan
kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai
sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik
juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara “yang memerintah” dan “yang
diperintah”.

Komunikasi merupakan gabungan antara definisi komunikasi dan unsur-unsur


politik. Menurut dahlan (1999) ialah suatu bidang atau disiplin yang menelaah
perilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik,
atau berpengaruh terhadap perilaku politik. Sedangkan Meadow dalam Nimmo (2004)
juga membuat definisi bahwa “Political communication ferers to any exchange of
symbols or messages that to a significant extent have been shaped by or have
consequences for political system”. Disisi lain Nimmo sendiri mengutip Meadow
dalam bukunya itu hanya memberi tekanan pada pengaturan umat manusia yang
dilakukan di bawah kondisi konflik, sebagaimana disebutkan “communication
(activity) considered political by virtue of its consequences (actual or potential)
which regulate human conduct under the condition of conflict”.

Gabriel Almond (1960): komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang
selalu ada dalam setiap sistem politik. “All of the functions performed in the political
system, political socialization and recruitment, interest articulation, interest
aggregation, rule making, rule application, and rule adjudication,are performed by
means of communication.”
Dari beberapa definisi para ahli politik diatas dapat dilihat bahwa komunikasi politik
merupakan gabungan antara dua disiplin ilmu yang berbeda yang terikat pada fungsi dan
objek material antara satu dengan yang lainnya.

Unsur Komunikasi Politik

Sebagai sebuah disiplin ilmu , komunikasi politik sebagai body of knowledge juga
terdiri atas berbagai unsure, yakni : sumber (komunikator), pesan, media atau saluran,
penerima dan efek (Nimmo: 1978, Mansfield dan Weaver: 1982 dalam Dahlan, 1990).

1. Komunikator Politik

Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik, melainkan juga lembaga
pemerintahan legislative, dan eksekutif. Dengan demikian komunikator politik adalah
mereka-mereka yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang mengandung makna
atau bobot politik. Seperti halnya : presiden , menteri, anggota DPR, MPR, KPU, Gubernur,
bahkan sampai dengan LSM.

2. Pesan Politik

Pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun tidak
tertulis, baik secara verbal maupun non verbal yang isinya mengandung bobot politik. Sperti
halnya: pidato presiden, undang-undang kepartaian, pernyataan politik, dan lain-lain.

3. Saluran atau Media Politik

Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan oleh komunikator
dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya. Media yang digunakan ialah media cetak,
elektronik, dan saluran komunikasi kelompok.

4. Sasaran atau Target Politik

Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberi dukungan dalam
bentuk pemberian suara (vote) kepada partai atau kandidat dalam pemilihan umum.
5. Pengaruh dan Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman terhadap


system pemerintahan dan partai-partai politik, di mana nuansanya akan bermuara pada
pemberian suara (vote) dalam pemilihan umum.

Proses Komunikasi Politik

Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya


(komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) dengan alur dan komponen:

1. Komunikator/Sender – Pengirim pesan

2. Encoding - Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan

3. Message – Pesan

4. Media- Saluran

5. Decoding - Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol

6. Komunikan/Receiver - Penerima pesan

7. Feed Back - Umpan balik, respon.

Fungsi Komunikasi Politik

Sebagai disiplin ilmu, komunikasi politik, menurut McNair (2003:21) memiliki lima
fungsi dasar, yakni sebagai berikut.

1. Memberikan informasi kepada masyarakat apa yang terjadi di sekitarnya. Di sini


media komunikasi berfungsi sebagai pengmatan dan fungsi monitoring apa yang
terjadi dalam masyrakat.

2. Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikan fakta yang ada.


3. Menyediakan diri sebagai platform unutk menampung masalah-masalah politik
sehingga bisa menjadi wacana dalam membentuk opini public, dan mengembalikan
hasil opini tersebut pada masyarakat.

4. Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah dan lembaga-lembaga politik.


Di sini media berfungsi sebagai pengawas (Supervise).

5. Dalam masyarakat yang demokratis, media politik berfungsi sebagai saluran advokasi
yang membantu agar kebijakan dan program lembaga politik dapat disalurkan kepada
media massa.

Conclusion

Komunikasi politik merupakan sebuah studi interdisiplinari yang dibangun


atas berbagai macam disiplin ilmu, terutama dalam hubungannya antara proses
komunikasi dan proses politik. Selain itu komunikasi dan politik memiliki keterkaitan
objek material yang saling berkaitan.

Komunikasi merupakan bagian dari system politik, karena politik sebagai


suatu cara atau merupakan hasil (policy) akan disampikan dengan media komunikasi
ataupun sebaliknya. Komunikasi politik juga merupakan bagian dari fungsi politik
dan juga sebagai penggerak untuk menggerakkan proses sosialisasi politik, artikulasi
kepentingan, serta rekrutmen anggota politik, dan pembuatan kebijakan seperti yang
dijelaskan oleh Gabriel Almond (1960). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
system dan fungsi-fungsi politik secara timbal balik dimainkan oleh komunikasi
politik.

Referensi

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Rajawali Press.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.
Nimmo, Dan. 2005. Political Communication and Public Opinion and
America. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Robbins P, Stephen, Timothy. 2009. Perilaku Organisasi-edisi 12. Jakarta:


Salemba Empat.

http://kompol.wordpress.com.

http://jurnalistikuinsgd.com (situs diakses tanggal 25 September 2010).

S-ar putea să vă placă și