Sunteți pe pagina 1din 14

c

cc

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan MAKALAH dengan judul ³DOWN SIYNDROM PADA ANAK´

Di dalam penyusunan makalah ini,penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari


dosen pembimbing. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat memanfaatkan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.Insya Allah dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan.

Hormat kami

Penulis

c c
ÄÄcc

 
c

 cc
cccccDown Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi
pada manusia. Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu yang
berusia diatas 35 tahun. Synrom down merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh
adanya kelebiha kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21, karena 3 dari 21
kromosom menggantikan yang normal.95 % kasus syndrom down disebabkan oleh kelebihan
kromosom.c
c
Ä cc

1.c Tujuan Umum


Mahasiswa poltekes dapat mengetahui dan memahami tentang down syndrom pada
anak

2.c Tujuan Khusus


a). Memahami dan menjelaskan tentang down syndrom pada anak.

D cccc cÄc

cccccccRuang lingkup masalah ini membahas tentang pengertian,etiologi,patofisiologi,tanda dan


gejala,rencana intervensi,referensi tentang down syndrom pada anak.

cccc

BAB I Pendahuluan : latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode


penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan teori : Pembahasan

BAB III Penutup : Asuhan keperawatan

BAB IV : Kesimpulan dan Saran

c
ÄÄcc

Ä
c

 cc

Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 diantara 700 bayi. Mongolisma
Down¶s Syndrome- ditandai oleh kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang
sedang sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat
belajar membaca dan merawat dirinya sendiri.

Sindrom Down adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom,
biasanya kromosom 21, yang tidak berhasil memisahkan diri selama meiosis sehingga
terjadi individu dengan 47 kromosom. Sindrom ini pertama kali diuraikan oleh
Langdon Down pada tahun 1866.

Down Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi
pada manusia. Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu
yang berusia diatas 35 tahun. Synrom down merupakan cacat bawaan yang
disebabkan oleh adanya kelebiha kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21,
karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal.95 % kasus syndrom down
disebabkan oleh kelebihan kromosom.

Ä c!!c

Penyebab dari Sindrom Down adalah adanya kelainan kromosom yaitu terletak pada
kromosom 21 dan 15, dengan kemungkinan-kemungkinan :

1. Non Disjunction sewaktu osteogenesis ( Trisomi )

2. Translokasi kromosom 21 dan 15

3. Postzygotic non disjunction ( Mosaicism )

Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan kromosom ( ‘ejadian Non


Disjunctionalc) adalah :
è cc

Karena menurut hasil penelitian epidemiologi mengatakan adanya peningkatan


resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan syndrom down.

" c#c

Ada sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30 % ibu yang melahirkan ank
dengan syndrom down pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadi
konsepsi.

$ c%c c c c

& c!c#c c#!c#c c

Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.

' c cc

Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang
dapat menyebabkan ³non dijunction´ pada kromosom. Perubahan endokrin seperti
meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron,
menurunnya konsentrasi estradiolsistemik, perubahan konsentrasi reseptor
hormon danpeningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selam
menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.

( c c)c

Selain itu ada faktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus,
bahan kimia dan frekuensi koitus.

D cc c

Berat badan waktu lahir dari bayi dengan syndrom down umumnya kurang dari
normal.

†c ÄcÄc c#cc c)#!c !*c+ c


1. Sutura Sagitalis Yang Terpisah

2. Fisura Palpebralis Yang Miring

3. Jarak Yang Lebar Antara Kaki

4. Fontarela Palsu

5. ³Plantar Crease´ Jari Kaki I Dan II

6. Hyperfleksibilitas

7. Peningkatan Jaringan Sekitar Leher

8. Bentuk Palatum Yang Abnormal

9. Hidung Hipoplastik

10. Kelemahan Otot Dan Hipotonia

11. Bercak Brushfield Pada Mata

12. Mulut Terbuka Dan Lidah Terjulur

13. Lekukan Epikantus (Lekukan Kulit Yang Berbentuk Bundar) Pada Sudut Mata
Sebelah Dalam

14. Single Palmar Crease Pada Tangan Kiri Dan Kanan

15. Jarak Pupil Yang Lebar

16. Oksiput Yang Datar

17. Tangan Dan Kaki Yang Pendek Serta Lebar

18. Bentuk / Struktur Telinga Yang Abnormal

19. Kelainan Mata, Tangan, Kaki, Mulut, Sindaktili

20. Mata Sipit


†c ,c c+c

1. Anak-anak yang menderita kelainan ini umumnya lebih pendek dari anak yang
umurnya sebaya.

2. Kepandaiannya lebih rendah dari normal.

3. Lebar tengkorak kepala pendek, mata sipit dan turun, dagu kecil yang mana lidah
kelihatan menonjol keluar dan tangan lebar dengan jari-jari pendek.

4. Pada beberapa orang, mempunyai kelaianan jantung bawaan.

Juga sering ditemukan kelainan saluran pencernaan seperti atresia esofagus


(penyumbatan kerongkongan) dan atresia duodenum, jugaa memiliki resiko tinggi
menderita leukimia limfositik akut. Dengan gejala seperti itu anak dapat mengalami
komplikasi retardasi mental, kerusakan hati, bawaan, kelemahan neurosensori, infeksi
saluran nafas berulang, kelainan GI.

†c !cc

1. Penyakit Alzheimer¶s (penyakit kemunduran susunan syaraf pusat)

2. Leukimia (penyakit dimana sel darah putih melipat ganda tanpa terkendalikan).

†c )cc

1. Pada kebanyakan kasus karena kelebihan kromosom (47 kromosom, normal 46,
dan kadang-kadang kelebihan kromosom tersebut berada ditempat yang tidak
normal)

2. Ibu hamil setelah lewat umur (lebih dari 40 th) kemungkinan melahirkan bayi
dengan Down syndrome.

3. Infeksi virus atau keadaan yang mempengaruhi susteim daya tahan tubuh selama
ibu hamil.
c!%!!c

Penyebab yang spesifik belum diketahiui, tapi kehamilan oleh ibu yang berusia diatas
35 tahun beresiko tinggi memiliki anak syndrom down. Karena diperjirakan terdapat
perubahan hormonal yang dapat menyebabkan ³non-disjunction´ pada kromosom
yaitu terjadi translokasi kromosom 21 dan 15. Hal ini dapat mempengaruhi pada
proses menua.

 c!!c

44 % syndrom down hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 % hidup sampai 68 tahun.
Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada penderita ini yang
mengakibatkan 80 % kematian. Meningkatnya resiko terkena leukimia pada syndrom
down adalah 15 kali dari populasi normal. Penyakit Alzheimer yang lebih dini akan
menurunkan harapan hidup setelah umur 44 tahun.

†c c)#!c#!*cccccc+ c

1. Gangguan tiroid

2. Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa

3. Gangguan penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea

4. Usia 30 tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan


danperubahan kepribadian)

- c.c

1. Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akan


sangat membantu mengurangi angka kejadian Sindrom Down.

2. Dengan Biologi Molekuler, misalnya dengan ³ gene targeting ³ atau yang dikenal
juga sebagai ³ homologous recombination ³ sebuah gen dapat dinonaktifkan.

c
 c !c

Pada pemeriksaan radiologi didapatkan ³brachyaphalic´ sutura dan frontale yang


terlambat menutup. Tulang ileum dan sayapnya melebar disertai sudut asetabular
yang lebar. Pemeriksaan kariotiping untuk mencari adanya translokasi kromosom.
Diagnosis antenatal dengan pemeriksaan cairan amnion atau vili karionik, dapat
dilakukan secepatnya pada kehamilan 3 bulan atau pada ibu yang sebelumnya pernah
melahirkan anak dengan syndrom down. Bila didapatkan janin yang dikandung
menderita sydrom down dapat ditawarkan terminasi kehamilan kepada orang tua.

Pada anak dengan Sindrom Down mempunyai jumlah kromosom 21 yang berlebih ( 3
kromosom ) di dalam tubuhnya yang kemudian disebut trisomi 21. Adanya kelebihan
kromosom menyebabkan perubahan dalam proses normal yang mengatur
embriogenesis. Materi genetik yang berlebih tersebut terletak pada bagian lengan
bawah dari kromosom 21 dan interaksinya dengan fungsi gen lainnya menghasilkan
suatu perubahan homeostasis yang memungkinkan terjadinya penyimpangan
perkembangan fisik ( kelainan tulang ), SSP ( penglihatan, pendengaran ) dan
kecerdasan yang terbatas.

cc

è cc.c#c

a. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan


pendengaran dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini.

b. Penyakit jantung bawaan

c. Penglihatan : perlu evaluasi sejak dini.

d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah.

e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan


atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis
atau bila anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolit, maka perlu
pemeriksaan radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukan
konsultasi neurolugis.

" c##cc

 c/c c

Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi
lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk
latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa.
Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti berpakaian, makan, belajar,
BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak kesempatan.

 ccÄcc

Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui


bermain dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial
dengan temannya.

. c##c c  Ä,D-c

Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan
kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan
kemampuan sosial, bekerja dengan baik dan menjali hubungan baik.

$ c )c#c0cc
c

c
ÄÄcc


c 1c

 cc*c

A. Pengkajian

1. Selama Masa Neonatal Yang Perlu Dikaji :

a. Keadaan suhu tubuh terutama masa neonatal

b. Kebutuhan nutrisi / makan

c. Keadaan indera pendengaran dan penglihatan

d. Pengkajian tentang kemampuan kognitif dan perkembangan mental anak

e. Kemampuan anak dalam berkomunikasi dan bersosialisasi

f. Kemampuan motorik

g. Kemampuan keluarga dalam merawat anak denga syndrom down terutama


tentang kemajuan perkembangan mental anak

2. Pengkajian terhadap kemampuan motorik kasar dan halus

3. Pengkajian kemampuan kognitif dan perkembangan mental

4. Pengkajian terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi

5. Tes pendengaran, penglihatan dan adanya kelainan tulang

6. Bagaimana penyesuaian keluarga terhadap diagnosis dan kemajuan perkembangan


mental anak.

c
Ä c !cc

1. Perubahan nutrisi (pada neonatus) : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan


kesulitan pemberian makanan karena lidah yang menjulur dan palatum yang
tinggi.

2. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan kemampuan pendengaran yang


berkurang.

3. Tidak efektifnya koping keluarga berhubungan dengan faktor finansial yang


dibutuhkan dalam perawatan dan mempuyai anak yang tidak normal.

4. Kurangnya interaksi sosial anak berhubungan dengan keterbatasan fisik dan mental
yang mereka miliki.

5. Defisit pengetahuan (orang tua) berhubungan dengan perawatan anak syndrom


down.

D cc

1. Berikan nutrisi yang memadai

a. Lihat kemampuan anak untuk menelan

b. Beri informasi pada orang tua cara yang tepat / benar dalam memberi makanan
yang baik

c. Berikan nutrisi yang baik pada anak dengan gizi yang baik

2. Anjurkan orang tua untuk memeriksakan pendengaran dan penglihatan secara rutin

3. Gali pengertian orang tua mengenai syndrom down

a. Beri penjelasan pada orang tua tentang keadaan anaknya

b. Beri informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan syndrom down

4. Motivasi orang tua agar :


a. Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya agar anak
mudah bersosialisasi

b. Memberi keleluasaan / kebebasan pada anak unutk berekspresi

5. berikan motivasi pada orang tua agar memberi lingkunga yang memadai pada anak

a. Dorong partisipasi orang tua dalam memberi latihan motorik kasar dan halus
serta pentunjuk agar anak mampu berbahasa

b. Beri motivasi pada orang tua dalam memberi latihan pada anak dalam aktivitas
sehari-hari.

c/c

1. Tidak ada kesulitan dalam pemberian makan pada anak Anak sehingga anak
mendapat nutrisi yang cukup dan adekuat

2. Pendengaran dan penglihatan anak dapat terdeteksi sejak dini dan dapat dievaluasi
secara rutin

3. Keluarga turut serta aktif dalam perawatan anak syndrom down dengan baik

4. Anak mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik sehingga anak dapat
menjalin hubungan baik dengan orang lain tidak merasa minder.
ÄÄcè c

 c cc

 c c+

1. Gen yang mempengaruhi penampakan fisik penderita Down syndrome adalah


DSCR 1,2,3, dan 4.

2. Down syndrome trisomi 21 dan mosaik tidak terkait faktor hereditas, sehingga tidak
diturunkan.

3. Down syndrome yang terkait faktor herediter adalah Down syndrome jenis
translokasi.

4. Terapi pada penderita Down syndrome lebih terkait dengan latihan kemandirian
penderita Down syndrome dan perawatan kesehatan untuk meningkatkan
harapan hidup penderita.

Ä cc+

1. Anak tersebut sebaiknya segera diberikan terapi bicara dan latihan fisik, sehingga
tetap dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya serta belajar hidup
dengan mandiri.
-c  

Anonim. 2008. Down syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 16:34 di

http://en.wikipedia.org/wiki/down_syndrome

Chen, Harold. 2007. Down Syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 16:30 di

http://www.emedicine.com/ped/topic615.htm

Emery, Alan F.H. 1992. Dasar-Dasar Genetika Kedokteran. Yogyakarta: Yayasan Etensia
Medika

McKusick, Victor A. 2008. Down Syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 17:03 di
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/dispomim.cgi?id=190685

S-ar putea să vă placă și