Sunteți pe pagina 1din 46

c 

An. E berumur 14 tahun, 2 bulan yang lalu mengalami ÷  dengan keluhan perut terasa
sakit, ÷   
Sejak menstruasi banyak perubahan tubuh seperti payudara membesar
dan kencang serta tumbuh bulu-bulu pada organ tertentu. An. E tinggal di perkampungan
kumuh padat penduduk dan berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi
rendahsehingga An. E sejak kecilpun sudah dituntut untuk membantu keluarganya untuk
mencari nafkah dengan cara mengamen di pinggir jalan. Kegiatan tersebut dilakukan siang
hingga malam. 3 hari yang lalu saat An. E pulang dari mengamen, dia mengalami  
  berupa perkosaan oleh sekelompok pemuda sehingga An. E dirawat di RS dengan
keluhan sakit dan perdarahan di alat genitalia.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan terdapat robekan di           :
   ÷ , rencana hari ini adalah pemeriksaan laboratorium. Di rumah sakit, An. E
selalu minta ditemani oleh keluarga atau perawat, An. E menjadi pendiam dan susah
berkomunikasi. Orang tua, terutama ayahnya, selalu menemani An. E namun sering
mengeluarkan kata-kata yang terkesan menyalahkan anaknya.

© 
1. Sexual abuse (Wimby)
2. Fourchette posterior (Yosi)
3. Rectaltoucher (Dhora)
4. Hymen (Anastasya)
5. Dysmenorrhea (Agus)
6. Menarche (Alnidi)

Jawaban Step 1
1. Sexual abuse adalah kekerasan seksual yang bentuknya bias bermacam-macam (Rina)
2. Rectaltoucher adalah pemeriksaan genitalia yang dilakukan melalui rectal dengan
menggunakan jari kelingking pemeriksa untuk mengetahui keadaan rongga vagina
atau hymen. (Alnidi)
3. Himen dikenal juga dengan selaput dara (Rayinda)
4. Dysmenorrhea adalah nyeri saat menstruasi (Indri)
5. Menarche adalah waktu pertama kali mendapat menstruasi (Novi). Biasanya terjadi
pada umur 10-16 tahun (Rina).
© 
1. Aspek legal etik perawat (Novi)
2. Proses menstruasi (Yosi)
3. Pemeriksaan laboratorium apa saja yang mungkin dilakukan (Rina)
4. Pengaruh sosial ekonomi dan lingkungan terhadap munculnya perilaku sexual abuse
(Alnidi)
5. Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan ĺ pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostik (Rayinda)
6. Anatomi dan fisiologi genitalia wanita dan pria ĺ interna dan eksterna (Indri)
7. Diagnosa medis (Dhora)
8. Resiko apa saja yang mungkin terjadi pada An. E meliputi bio-psiko-sosial
(Anastasya)
9. Apa yang mengakibatkan perubahan seksual sekunder (Yosi)
10. Peran hormon (Rina)
11. Apa yang menyebabkan An. E jadi pemurung dan susah berkomunikasi dan apa
pengaruh sikap ayahnya kepada An. E secara psikologis? (Alnidi)
12. Penkes untuk klien dan keluarga serta masyarakat (Dhora)
13. Faktor-faktor yang mempengaruhi datangnya menstruasi (Rayinda)
14. Macam-macam kelainan menstruasi (Sefti)
15. Rentang/siklus menstruasi (Alnidi)
16. Tidak mengalami menstruasi?
17. Keluhan yang timbul saat menstruasi?
18. Tanda dan gejala?
19. Tanda dan gejala menarche meliputi DO & DS
20. Peran orang tua (Alnidi)
21. Mengapa terjadi dysmenorrhea? Kenapa ada yang mengalami dan ada yang tidak?
(Anastasya)
22. Pendidikan sexual kepada anak seharusnya kapan dilakukan? (Wimby)
23. Konsep sexual abuse (jenis, faktor yang mempengaruhi, dampak, pencegahan)
24. Siklus respon seksual
25. ©    ÷ atau dukungan sosial
26. Penatalaksanaan medis
27. Askep
28. Patofisiologi
© 
4. Dhora: Pengaruh lingkungan ĺ sikp dan perilaku manusia ĺ kasus ĺ    
meningkat
Rina: keadaan sosek rendah ĺ seksual edukasi tidak ada ĺ     meningkat
Alnidi: keadaan sosek rendah ĺ pengetahuan seks dan kesehatan rendah ĺ    
6. Rayinda:
Wanita: Eksterna= labia mayora, labia minora, klitoris
Interna= Vagina, uterus, serviks, tuba fallopi, ovarium
Dhora:
Pria: Ekterna= penis dan skrotum
Interna= testis, uretra, vas deferens
7. Diagnosa Medis: © 
8. Novi: Bio= resiko terkena penyakit kelamin (PMS) karena banyak orang yang
melakukan, hamil
Psiko= trauma, resiko menjadi pelaku sex bebas
Sosio= dikucilkan masyarakat
10.Yosi: Perempuan= progesteron berperan dalam menstruasi saat wanita belum menikah,
dan berperan dalam masa kehamilan saat wanita sudah menikah.
Laki-laki= testosteron
14. Sefti: amenorrhea, terbagi 2, yaitu (1)Primer=tidak menstruasi, (2)Sekunder= ada
menarche tapi 3 bulan setelah menarche tidak ada menstruasi lagi.
Rina: dismenorrhea= merupakan hal yang normal jika masih timbul 1-3 tahun setelah
menarche. Bila terjadi terus menerus dalam jangka waktu lama
dapat dicuriagai adanya kista/tumor.
Oligomenorrhea= siklus menstruasi yang tidak teratur
Novi: terlalu lama menstruasi, lebih dari 14 hari
28.Patofisiologi
Lingkungan (sosek rendah)
Ļ
    ĺ kegiatan sex tak diinginkan ĺ dampak psikologis ĺ trauma, depresi, diabaikan
Ļ Ļ
merobek hymen tidak ada lubrikasi Harga diri rendah Resiko Isolasi sosial
Ļ Ļ
rupture hymen penetrasi penis
Ļ Ļ
Perdarahan Kerusakan jaringan
Ļ
pelepasan mediator kimia (histamine, bradikinin, prostaglandin)
Ļ
reseptor nyeri
Ļ
menghantarkan persepsi nyeri
Ļ
hipotalamus
Ļ
persepsi nyeri
Ļ
Nyeri akut

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul:


1. Nyeri b.d. kerusakan jaringan d.d. pasien mengeluh nyeri di dareah kemaluan
2. Harga diri rendah b.d. dampak kegiatan sex yang tidak diinginkan d.d. klien menjadi
pendiam dan sulit diajak berkomunikasi
3. Resiko Isolasi social
© u u

!  ! 


!     

   
           
 ×

 × 

 
×
 × ×
       
×  
   ×    × 
  × 
 ×   ×     
×     × 
   
  
  ×  
 ×
   
×
 

©  
© 
©  ©





















©  J 

© c©   
   !"# # 
Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna (terletak di dalam rongga pelvis
dan ditopang oleh lantai pelvis) dan genitalia eksterna (terletak di perineum). Struktur
reproduksi interna dan eksterna wanita berkembang dan menjadi matur akibat rangsangan
hormone estrogen dan progesterone. Struktur reproduksi ini mengalami atrofi (ukuran
mengecil) seiring peningkatan usia ataupun hormone ovarium menurun. Penampilan
genitalia ekstrena berbeda pada setiap wanita tergantung keturunan, ras, usia, jumlah
anak yang dilahirkan (menentukan ukuran, bentuk, dan warna)
 © " "  
1. Vulva
2 Mons pubis/ mons veneris
Adalah jaringan lemak subkutan
berbentuk bulay yang lunak dan
padat serta merupakan jaringan
ikat jarang diatas simfisis pubis.
Mons pubis banyak
mengandung kelenjar sebasea
(minyak) dan akan ditumbuhi
rambut, yakni sekitar 1-2 tahun sebelum awitan haid. Rata-rata menarke pada usia 13
tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama koitus
(hubungan sex). Seiring bertambahnya usia, jumlah jaringan lemak di tubuh wanita
berkurang, dan rambut pubis menipis.
2 Labia mayora
Adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat
yang menyatu dengan mons pubis. Labia mayora melindungi labia minora, meatus
urinarius, dan introitus vagina/ lubang atau rongga vagina). Sensitivitas labia mayora
adalah terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi. Hal itu diakibatkan adanya jaringan
saraf yang menyebar luas, yang juga berfungsi sebagai rangsangan seksual.
2 Labia minora
Terletak diantara dua labia mayora, merupakan dua lipatan kulit yang panjang,
sempit, dan tidak berambut yang memanjang kea rah bawah dari bawah klitoris dan
menyatu dengan fourcette. Pembuluh darah yang snagat banyak membuat labia
berwarna kemerahan dan memungkinkan labia minora bengkak bila ada stimulus
emosional atau stimulus fisik. Kelenjar-kelnjar di labia minora juga melumasi vulva.
Suplai saraf yang sangat banyak membuat labia minora sensitive sehingga
meningkatkan fungsi erotiknya. Ruangan diantara kedua labia minora disebut
vestibulum.
2 Klitoris
Adalah organ yang pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak tepat dibawah
arkus pubis. Ujung badan klitoris dinamai glans dan lebis sensitive dari pada
badannya. Saat wanita secara seksual terangsang, glans dan badan klitoris membesar.
Kelenjar sebasea klitoris menseksresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju
yang memiliki aroma khas dan berfungsi seperti feromon (senyawa organic yang
memfasilitasi komunikasi olfaktorius dengan anggota lain pada spesies yang sama
untuk membangkitkan respon tertentu, yang dalam hal ini adalah stimulasi erotis pada
pria). Klitoris dianggap sebagai kunci seksualitas wanita. Jumlah pembuluh darah dan
persarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitive terhadap suhu, sentuhan,
dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan
ketegangan seksual.
2 Prepusium klitoris
Dekat sambungan anterior kanan dan kiri labia minora memisah menjadi bagian
medial dan lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup
yang membentuk seperti kait, bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris dan
membentuk prepusium. Kadang-kadang prepusium menutupi klitoris. Akibatnya
daerah ini terlihat seperti suatu muara yang dapat disalah artikan sebagai meatus
uretra.
2 Vestibulum
Adalah suatu daerah yang terbentuk seperti perahu/ lonjong terletak diantara labia
minora, klitoris, dan fourcette.
2. Vestibulum terdiri dari :
V Muara uretra
Walaupun bukan merupakan organ reproduksi sejati, meatus uretra juga
dimasukan dalam bagian ini karena letaknya dekat dan menyatu dengan vulva.
V Kelenjar parauretra (vestibulum minus/ skene)
Ialah struktur tubular pendek yang terletak pada arah posterior lateral di dalam
meatus ureta, pada posisi sekitar pukul 5 dan 7 mengelilingi meatus. Kelenjar
ini memproduksi sejumlah kecil lender yang berfungsi sebagai pelumas.
V Vagina
Hymen ialah lipatan yang tertutup mukosa sebagian, jarang seluruhnya,
bersifat elastic, tetapi kuat, disekitar nitroitus vagina. Pada wanita yang
perawan, hymen akan menjadi penghalang pada pemeriksaan dalam, pada
insersi tampon menstruasi, atau koitus. Hymen bersifat elastic sehingga
memungkinkan distensi atau robekan dengan mudah.

V Kelenjar paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina/Bartholin)


Ialah gabungan dua kelenjar dasar labia mayora, masing-masing satu pada
setiap sisi orifisium vagina. Beberapa duktus dengan panjang sekitar 1,5cm
menjadi saluran pengeluaran darain setiap kelenjar. Kelenjar mensekresi
sejumlah kecil lender yang jernih dan lengket, terutama selama koitus.
Keasaman lender yang rendah (pH ’) baik untuk sperma.
Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan
kimia (deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, dan friksi
(celan jeans yang ketat).
2 Fourchette
Adalah lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan
ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah di bawah orifisium vagina.
Suatu cekungan kecil dan vosa nafikularis terletak diantara fourcette dan hymen.
2 Perineum
Daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.

$ © "   
 % #&
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii. Dua
ligament mengikat ovarium pada tempatnya, yaitu bagian mesovarium ligament lebar
uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral setinggi Krista iliaka
anterosuperior, dan ligamentum ovarii proprium, yang mengikat ovarium ke uterus. pada
palpasi overium dapat digerakkan.
Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria. Ukuran dan bentuk setiap
ovarium menyerupai sebuah almon berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat
menjadi dua kali lipat untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki
konsistensi yang padat dan sedikit kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin.
Setelah maturitas seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang berulang
membuat permukaan nodular menjadi kasar.
Dua fungsi dari ovarium adalah untuk ovulasi dan mmemproduksi hormone. Saat lahir
ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif). Diantara
interval selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur dan
mengalami ovulasi.
Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormone seks steroid (estrogen,
progesterone, dan adrogen) dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan fungsi wanita normal.
è $  '' ##
Sepasang tuba fallopii melekat pada fundus uterus. tuba ini memanjang ke arah lateral,
mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium.
Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm. Setiap tuba mempunyai
lapisan peritoneum bagian luar, lapisan otot tipis di bagian tengah, dan lapisan mukosa di
bagian dalam. Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar, ebberapa diantaranya bersilia
dan beberapa yang lain mengeluarkan secret. Lapisan mukosa paling tipis saat menstruasi.
Setiap tuba dan lapisan mukosanya menyatu dengan mukosa uterus dan vagina.
!  &( $$ )!# *  "  $ + '' ##!#   ( ,
1. +!#$'&
Merupakan bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti terompet
dikelilingi oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper erektil saat ovulasi.
2. &'
Ampula ini membangun segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum
bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
3.  &
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.
4.  # # '
Bagian ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai
lumen berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm. Sebelum ovum yang dibuahi dapat
melewati lumen ini, ovum tersebut harus melepaskan sel-sel granulose yang
membungkusnya.
Tuba fallopii merupakan jalan bagi ovum. Tonjolan-tonjolan infundibulum yang
menyerupai jari (fimbria) menarik ovum ke dalam tuba dengan gerakan seperti
gelombang. Ovum didorong disepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh
peristaltic lapisan otot. Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic.
Aktivitas peristaltic tuba fallopii dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar
adalah pada saat ovulasi. Sel-sek kolumnar mensekresi nutrient untuk menyokong
ovum selama berada di dalam tuba.
-  
Uterus merupakan organ brdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir
terbalik yang terletak antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita. Pada wanita
yang belum melahirkan, berat uterus matang sekitar 30-40 gr sedangkan pada wanita yang
pernah melahirkan, berat uterusnya adalah 75-100 gr. uterus normal memiliki bentuk
simetris, nyeri bila ditekan, licin, dan teraba padat. Derajat kepadatan tergantung dari
beberapa factor, diantaranya uterus lebih banyak mengandung rongga selama fase sekresi
siklus menstruasi, lebih lunak selama masa hamil, dan lebih padat setelah menopause.
 !##"  ! '%# ') #  '# &* # #" ( # ,
1. # &  !&
Ligament rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba fallopii.
Struktur yang menyerupai tali ini melewati pelvis, lalu memasuki cincin inguinal pada
dua sisi dan mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat. Ligamin ini memberikan
stabilitas bagian atas uterus.
2. # & . !# '
Ligament ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen anterior setinggi serviks.
3. # &    " '
Ligament uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior setinggi serviks dan
behubungan dengan tulang sacrum. Fungsi dari ligament cardinal dan uterosakral
adalah sebagai penopang yang kuat pada dasar pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan
pada ligament ini, termasuk akibat tegangan saat melahirkan, dapat menyebabkan
prolaps uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina bahkan melewati vagina dan
mencapai vulva.
è!  " +#!   &#(  !#$ #&* !# # $ # ( # , 
 !
Merupakan tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas insersi tuba fallopii.
 c 
Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri.
  &
Merupakan bagian konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks yang
dikenal sebagai segmen uterus bawah pada masa hamil.
Tiga fungsi dari uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan
endometrium, kehamilan, dan persalinan.
 #!# 
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan sebagian
lapisan luar peritoneum parietalis.
Endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah adalah suatu lapisan
membrane mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan padat,
lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat yang
menghubungkan endometrium dengan miometrium. Selama menstruasi dan sesudah
melahirkan, lapisan permukaan yang padat dan lapisan tengah yang berongga tanggal.
Segera setelah aliran menstruasi berkahir, tebal endometrium 0,5 mm. Mendekati
akhir siklus endometrium, sesaat sebelum menstruasi mulai lagi, tebal endometrium
menjadi 5 mm.
Miometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot polos yang
membentang ke tiga arah (longitudinal, transversa, dan oblik). Miometrium paling
tebal di fundus, semakin menipis ke arah istmus, dan paling tipis di serviks.
Serabut longitudinal membentuk lapisan luar miometrium yang paling banyak
ditemukan di fundus, sehingga lapisan ini cocok untuk mendorong bayi pada
persalinan. Pada lapisan miometrium tengah yang tebal, terjadi kontraksi yang
memicu kerja hemostatis. Sedangkan pada lapisan dalam, kerja sfingter untuk
mencegah regurgitasi darah menstruasi dari tuba fallopii selama menstruasi. Kerja
sfingter di sekitar ostium serviks interna membantu mepertahankan isi uterus selama
hamil. Cedera pada sfingter ini dapat memperlemah ostium interna dan menyebabkan
ostium interna serviks inkompeten.
# & #& $"*  $     "   (   ) © "  &# & #&
( &&$#"" ! '  ## & " .  ) !  #! #+#,
a. Untuk menjadi lebih tipis, tertarik ke atas, membuka serviks, dan mendorong janin
ke luar uterus, fundus harus berkontraksi dengan dorongan paling besar.
b. Kontraksi serabut otot polos yang saling menjalin dan mengelilingi pembuluh darah
ini mengontrol kehilangan darah setelah aborsi atau persalinan. Karena
kemampuannya untuk menutup (irigasi) pembuluh darah yang berada di antara
serabut tersebut, maak serabut otot polos disebut sebagai ikatan hidup.
Peritoneum parietalis, suatu membrane serosa yang melapisi seluruh korpus uteri,
kecuali seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung
kemih dan serviks.
 ü # 
Vagina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rectum dan di belakng kandung
kemih dan uretra yang memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum di
antara labia minor / vulva) sampai serviks. Saat wanita berdiri, vagina condong ke
arah belakang dank e atas.
Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu
meregang secara luas. Karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina, panjang dinding
anterior vagina hanya sekitar 7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior sekitar 9
cm.
Cairan vagina berasal dari traktus genitalia atas dan bawah. Cairan sedikit asam.
Interaksi antara laktobasilus vagina dan glikogen memeprtahankan keasaman. Apabila
pH naik > 5, insiden infeksi vagina meningkat. Cairan yang terus mengalir dari vagina
mempertahnakan kebersihan relative vagina. Oleh karena itu, penyemporotan cairan
ke vagina dalam lingkaran normal tidak diperlukan dan tidak dianjurkan.
Sejumlah besar suplai darah ke vagina berasal dari cabang-cabang desenden arteri
uterus, arteri vaginalis, dan arteri pudenda interna. Vagina relative tidak sensitive, hal
ini dikarenakan persarafan pada vagina minimal dan tidak ada ujung saraf khusus.
Vagina merupakan sejumlah kecil sensasi ketika individu terangsang secara seksual
dan melakukan koitus dan hanya menimbulkan sedikit nyeri pada tahap kedua
persalinan.
Daerah G (G-spot)adalah daerah di dinding vagina anterior di bawah uretra yang
didefinisikan oleh Graefenberg sebagai bagian analog dengan kelenjar prostat pria.
Selama bangkitan seksual, daerah G dapat distimulasi sampai timbul orgasme yang
disretai ejakulasi cairan yang sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra.
Fungsi dari vagina adalah sebagai organ untuk koitus dan jalan lahir.

.   !"#©"!/ (!  0
 &# (!  
Payudara (buah dada) atau kelenjar mammae adalah salah satu organ reproduksi
pada wanita dan mengeluarkan air susu. Payudara berfungsi memproduksi ASI terdiri
dari lobulus-lobulus yaitu kelenjar yang menghasilkan ASI (Air Susu Ibu). Tubulus
atau duktus yang menghantarkan ASI dari kelenjar sampai pada puting susu (nipple).
Kelenjar mammae merupakan ciri atau pembeda pada semua mamalia. Payudara
manusia berbentuk kerucut tapi sering berukuran tidak sama.
Payudara terletak pada hermithoraks kanan dan kiri dengan batas-bata yang tampak
dari sebagai berikut:
2 Superior : iga II atau III
2 Inferior : iga VI atau VII
2 Medial : pinggir sternum
2 Lateral : garis aksillars anterior
Kulit puting susu berpigmen banyak yang
tidak berambut. Papilla dermis mengandug banyak kelenjar sabasea. Kulit areola juga
berpigmen banyak tetapi berbeda dengan kulit puting susu, ia kadang-kadan
mengandung folikel rambut. Kelenjar sebaseanya biasanya terlihat sebagai nodulus
kecil pada permukaan areola dan disebut kelenjar Montgomery.
Payudara dibagi menjadi empat kuadran. Dua gari khayalan ditarik melalui puting
susu, masing-masing saling tegak luru. Jika payudara dibayangkan sebagai piring
sebuah jam, satu gari menghubungkan ³jam 12 dengan jam 6´ dan garis lainnya
menghubungkan ³ jam 3 dengan jam 9´. Empat kuadra yang dihasilkannya adalah
kuadran atas luar (supero lateral)atas adalam (supero medial), bawah luar (infero
lateral), dan bawah dalam (infro medial). Ekor payudara merupakan perluasan
kuadran atas luar (supero lateral).
Ekor payudara memanjang sampai ke aksilla dan cenderung lebih tebal ketimbang
payudara lainnya. Kuadran luar atas ini mengandung masa jaringan kelenjar mammae
yang lebih banyak atau langsung di belakang areola dan sering menjadi tempat
neoplasia. Pada kuadran media atas da lateral bawah, jaringan kelenjar lebih sedikit
jumlahnya, dan paling minimal adalah yang dikuadran medial bawah. Jaringan
kelenjar payudara tambahan dapat terjadi disepanjang garis susu yang membentang
dari lipatan garis aksillaris anterior, menurun hingga lipatan paha. Payudara normal
mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot penyokong lemak, pembuluh
darah, saraf dan pembuluh limfe.



1 # "'* !" ! * # ( "  
Jaringan kelenjar terdiri dari 15-25 lobus yang tersebar radier mengelilingi puting.
Tiap-tiap segmen mempunyai satu aliran yang akan berdilatasi, sesamspainya di
belakang areola tepatnya pada retro areola.
Pada retro areolar ini , duktus yang berdilatasi itu mejadi lembut kecuali ibu
selama masa menyusui, ia akan mengalami distensi. Masing-masiang duktus ini tak
berisi, dan mempunyai satu bukaan kea rah puting (duktus eksretorius). Tiap lobus
dibagi menjadi 50-57 lobulus, yang bermuara ke dalam suatu duktus yang
mengalirkan isinya ke dalam duktus aksretorius labus itu. Setiap loblus atas
sekelompok alveolus yang bermuara ke dalam laktiferus (saluran air susu) yang
bergabung dengan duktus-duktus lainnya untuk membentuk saluran yang lebih besr
dan berakhir dalam saluran sekretorik.
Ketika saluran-saluran ini mendekati puting, membesar untuk wadah
penampungan air susu (yang disebut sinus laktiferus) kemudian saluran-saluran itu
menyempit lagi dan menembus puting lalu bermuara di atas permukaannya. Di antara
kelenjar susu dan fasia pektrolis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin
terdapat jaringan lemak.
Di antara lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligmentum cooper yang
merupakan tonjolan jaringan payudara yang bersatu dengan lapisan luar fasia
superfisialis yang berfugsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk
payudara.

&$')!  )2% "' # # (!  


1. Arteri
Payudara mendapat pendarahan dari:
a. Cabang-cabang perforantesa mammaria interna.
Cabang-cabang I,II,II,IV,V dari a. mammaria interna menembus didinding dada
dekat pinggir sternum pada interkostal yang sesuai, menembus m. pektoralis
mayor dan meberi pendarahan tepi medial glandulla mamma.
b. Rami pektoralis a. thorako-akromialis
Arteri ini berjalan turun di antaara m. pektoralis minor dan m. pektoralis mayor.
Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m. pektoralis mayor, arteri ini akan
mendarahi glandula mamma bgagian dalam (deep surface).
c. Thorakalis lateralis (mammae eksternal)
Pembuluh darah ini berjalan turun menyusuri tepi laterl minggu pektoralis mayor
untuk mendarahi bagian lateral payudara.
d. thorako-dorsalis
e. Pembuluh darah ini merupakan cabang dari arteri subskapularis. Arteri ni
mendarahi m. latissmus dorsi dan minggu serratus magnus. Walaupun arteri ini
tidak memberikan pendarahan pada glandula mamma, tetapi sangat penting
artinya, karena pada tindakan radikal masterktomi, pendarahan yang terjadi
akibat putusnya arteri ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan ³
   ´.
2. Vena
Pada daerah payudara terdapat tiga grup vena:
a. Cabang-cabang perforantges v.mammaria interna
Vena ini merupakan vena tersebar yang mengalirkan darah dari payudara vna ini
bermuara pada v. Mammaria interna yang kemudian bermuara pada v.
mnominata.
b. Cabang-cabang v.Aksillaris, terdiri dari v.thorako-akromialis.b.thoraklais
lateralis dan v. thorako-dorsalis.
c. Vena-vena kecil bermuara pada v.Interkostalis
Vena interkostalis bermuara pada v.Vertebralis, kemudian bermuara pada
Azygos (melalui vena-vena metastase dapat langsung terjadi di paru).

©# &'#&+ #" !  (!  



 ÷      
2 Pembuluh getah bening aksilla: Pembuluh getah bing aksilla ini mengalirkan
getah bening dari daerah-daerah sekitar areola mamma, kuadaran lateral bawah
dan kuadaran lateral atas payudara.
2 Pembuluh getah bening mammar interna: Saluran limfe ini mengalirkan getah
bening dari bagian dalam dan medial payudara. Pembuluh ini berjalan di atas fasia
pektorlai s lalu menembus fasia tersebut sistem pertorntes menembus m. pektrolis
mayor. Lalu jalan ke medal bersama-sama dengan sisitem pertorntes menembus
m.interkostalis dan bermuara ke dalam kelenjar getah benin mamari interna. Dari
kelenjar mammary interna, getah bening menglilr melalui trunkus limfatikus
mamaria interna. Sebagian akan bermuara pada v. kava, sebagian akan bermuara
ke duktus thorasikus (untuk sisi kiri) dan duktus limfatikus deksrta( untuk sisi
kanan).
2 Pembuluh getah bening di daerah tepi medial kuadran medial bawah payudara.
Pembuluh ini berjalan bersama-sama vasa epigastrika superior, menembus fasia
rektus dan masuk ke dalam kelenjar getah bening preperikadial anterior yang
terletak di tepi atas diafragma di atas ligmentum falsiform. Kelenjar getah bening
ini juga menampung getah being dari diafragma, ligamentum falsiforme dan
bagian antero superior hepar. Dari kelenjar ini, limfe mengalir melalui trunkus
limfatikus mammaria interna.

c'* 3"'*  )$#


Kelenjar getah bening aksilla terdapat tujuh grup kelenjar getah bening aksilla:
1. c       ÷÷÷  

Untaian kelenjar ini terletak di bawah tepi lateral m. pektoralis mayor, sepanjang
tepi medial aksilla. Grup ini dibagi dalam 2 kelompok:
- Kelompok superior, terletak setinggi ingerkostal II-III
- Kelompok inferior, terletak setinggi interkostal IV-V-VI
2. c        

Terletak sepajang casa subskapularis dan thoralodoralis, mulai dari percabangan
v. aksillaris mejadi v. subskapularis, sampai ke tempat masuknya v.thorako-
dorsalis ke dalam m. latissimus dorsi.
3. Kelenjar getah bening sentral (central nodes).
Terletak di dalam jaringa lemak di pusat aksila. Kadang-kadang beberapa di
antaranya terletak sangat superficial, di bawah kulit dan fasia pada pusat aksila,
kira-kria pada pertengahan lipat aksila depan dan belakang. Kelenjar getah
bening ini adalah kelenjar getah bening yang paling mudah diraba dan
merupakan kelenjar aksilla yang terbesa dan terbanyak jumlahnaya.
4. Kelenjar getah bening interpektoral (rotters nodes).
Terletak antara m. pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis
v.thorako-akromialis. Jumlahnya satu sampai empat. Kelenjar getah v.aksillaris.
Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksillaris bagian lateral, mulai dari
white tendon m. laitssimus dorsi sampi ke sedikit medial dari percabangan
v.aksillaris sampai v.thorako akromialis.
5. Kelenjar getah bening subklavikula.
Terletak sepenjnag c.aksillaris, mulai dari sedikit medial percabangan
v.aksillaris-v.thorako-aktomialis sampai dimana v. aksillaris menghilang di
bawah tendo m.subklavius. kelenjar ini merupakan kelenjar aksilla yang
tertinggi dan termedial letakya. Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-
kelenjar getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar
getah bening aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid.
6. c          

Kelenjar getah bening ini merupakan kelenjar tunggal yang kadang-kadang


terletak di bawah kulit atau di dalam jaringa payudara kuadran lateral atas
disebut prepektoral karena terletak di atas fasia pektoralis.
7. c        
Kelenjar-kelenjar ini tersebut sepanjangt trunkus limfatikus mammaria interna,
kira-kira 3 cm dari pinggir sternum, terletak di dalam lemak di atas fasia
endothoraiska. Pada sela tiga, diperkiran jumlahnya sekitar 6-8 buah.

©   +
Susunan saraf payudara berasal dari cabang cutaneneous cervical dan saraf thirak
spinal. Cabang saraf ketiga dan keempat cutaneus dari cervical plexus melewati
bagian anterior, berakhir di jajaran tulang tiga yang kedua. Cabang-cabang ini
menyumplai sensor ke bagia payudara atas, saraf thoracic spinal, T3, T6 membentuk
saraf intercostals dan bercabang dari otot peectoralis major dekat sternum unutk
menyuplai sensor ke bagian lateral payudara.
Percabangan T2 memasuki bagian atas tubuh saraf intercostobrachial dan
menyuplai sensor ke aksila. Susunan saraf areola dan puting susu disuplai oleh saraf
parikang thoracic yang bercabang-cabang dengan membentuk membulat.

 " #
Masing-masing payudara terdiri atas sekitar 15-20 percabangan duktus yang
terbuka melalui sinus ke atas permukaan putting susu. Terdapat benang-benang
menyangga dari jaringan fibrosa yang melekatkan ke dinding dada, dan terdapat
banyak sel-sel lemak di anta lobulus. Sistem duktus telah terbentuk dengan baik
setelah pubertas, kaerna keterlibatan estrogen, tetapi sekretorius asini hanya
berkembang pada kehamilan di bawah pengaruh kadar progesterone yang tinggi.
Prolaktin, suatu hormon dari kelenjar hipofisis, meningkatkan aksi baik pada
estrogen maupun progesterone. Setelah kelahiran anak, penurunan kadar estrogen dan
progesterone menyebabkan peningkatan sekresi prolaktin dan hal ini merangsang
sekresi air susu ibu oleh kelenjar asini. Sekresi yang pertama dihasilkan adalah
kolostrum cairan yang kaya akan protein yang mengandung antibody. Setelah hari
ketiga terbentuk laktasi normal.
Prolaktin merupakan suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria interior,
penting untuk produksi air susu ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam
sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, bekerjanya hormon ini dihambat oleh
hormon plasenta. Dengan lepasnya / keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan,
maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tinfkat dapat
dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.
Terjadinya suatu kenaikan pemasokan darah beredar lewat payudara dan dapat
diekstaksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-
molekul protein dari darah sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan
mendorongkannya menuju ke tubuli laktifer. Kenaikan kadar prolaktin akan
menghambat ovulasi dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi
ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-
benar efektif. Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel
sekretorik ke papilla mamae: tekanan dari belakang dan efek neurohormonal.
Penghisapan bayi pada payudara merangsang putting susu menyebabkan refleks
sekresi dari hormin oksitosin dari kelenjar hipofisis anterior. Oksitosin menyebabkan
kontraksi serat-serat otot polos di sekitar asini dan air susu dengan cepat diejeksikan
dari putting susu. Suatu refleks yang dikenal sebagai ³letdown´ terbentuk pada
beberapa hari pertama menyusui tetapi dengan jelas dipengaruhi oleh emosi.
Pelepasan oksitosin juga membantu uterus untuk berkontraksi sehingga uterus
kembali ke ukuran normalnya.
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas
otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia
mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat
hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
 c /$ ! 0,$ # ( &&$ 
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah
sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus),
kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar
(duktus laktiferus).
  ' ,$ # ( ")# & !#  )
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya
memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus
maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
memompa ASI keluar.
  #'' ,$ # ( & * '!#. " (!  
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan
terbenam Ô  



















è   !"## 
Sistem reproduksi pria terdiri dari
Organ reproduksi externa dan Organ
Reproduksi Interna. Organ reproduksi
interna terdiri dari: penis dan skrotum.
Organ reproduksi Interna terdiri dari:
testis, saluran pengeluaran, dan
kelenjar kelamin pria.

 © "   


1. Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di
bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di
bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus
uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya
banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu
rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi
tegang dan mengembang (ereksi)
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans
penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi),
kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
2. Skrotum
Merupakan kantung berkulit tipis yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah
sepasang,yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum
kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot
dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan
mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari
penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak
sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan
sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat
lebih rendah daripada suhu tubuh.

$ © "   


1. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum).
Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis terdapat di bagian tubuh sebelah
kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk
memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.
Di dalam testis terdapat terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil
sperma (tubulus seminiferus). Dinding dalam saluran terdiri dari jaringan epitel dan
jaringan ikat. Dijaringan epithelium terdapat :

2. Saluran pengeluaran
Terdiri dari: epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra
2 Epididimis
Berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Epididimis
berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens.
2 Vas deferens
Berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke vesika seminalis. Vas
deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak
menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas
deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju
kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
2 Saluran ejakulasi
Merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan
urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra.
2 Uretra
Merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat didalam
penis. Sebagai tempat keluarnya sperma dan urin.
3. Kelenjar Kelamin Pria
2 Vesikula seminalis.
Berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan tempat
untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan
bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
reproduksi wanita.
2 Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
2 Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali.
a &  ! #
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone0
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi)
tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen
serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon
ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

©c©  è©
+###
Eksploitasi seksual pada anak adalah ketergantungan perkembangan aktivitas seksual yang
tidak matur pada anak dan dewasa, dimana mereka tidak sepenuhnya secara komprehensif
dan tidak mampi untuk memberikan persetujuan karena bertentangan dengan hal yang tabu di
keluarga. (Shecter dan roberge,1976). Definisi lainnya adalah eksploitasi anak untuk
kepuasan seksual orang dewasa (fraser,1981).

 # ' #©" ' $
Dari sekian pengaduan kekerasan yang diterima komnas Perlindungan Anak (PA), pemicu
kekerasan terhadap anak yang terjadi diantaranya adalah pertama, munculnya kekerasan
dalam rumah tangga. Kedua, terjadinya disfungsi keluarga, yaitu peran orang tua tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Ketiga, faktor ekonomi yaitu kekerasan timbul karena ke
kanan ekonomi. 

 & "©" ' $
Korban penganiayaan seksual masa kanak-kanak dilaporkan mengalami depresi kronis berat,
obesitas morbid, ketidakstabilan perkawinan, masalah gastrointestinal, sakit kepala, dan
sering mengunjungi layanan kesehatan dibanding wanita bukan korban.

. ) ©" ' $


1. Pendidikan dan pengetahuan orang tua yang cukup.
Dengan pendidikan yang tinggi dan pengetahuan yang cukup diharapkan orang tua
mampu mendidik anaknya ke arah perkembangan yang memuaskan tanpa adanya
tindak kekerasan.
2. Keluarga yang hangat dan demokratis.
Membangun komunikasi yang efektif akan menghindarkan anak anak dari berbagai
kekerasan.
3. Mengenalkan kepada anak bagian-bagian tubuhnya sejak dini, termasuk daerah
seksualnya. Beritahu bahwa pada daerah seksual tidak boleh dipegang oleh orang lain,
selain orang tuanya (ibu), tanpa sepengetahuan orang tua.
4. Ajarkan kepada anak untuk berteriak atau segera lapor kepada orang tua apabila ada
orang lain yang memegang daerah seksualnya.
5. Ajarkan anak untuk mengatakan ³tidak´, ³jangan begitu´, atau kata=kata penolakan
lain jika daerah seksual dipegang oleh orang lain, siapapun itu, tanpa diketahui oleh
orang tuanya.

1#3*# ' $,


2 Kekerasan terhadap perempuan (KTP) :Segala bentuk kekerasan berbasis jender yang
berakibat atau mungkin berakibat,menyakiti secara fisik, seksual, mental atau
penderitaan terhadap perempuan ;termasuk ancaman dari tindakan tsb, pemaksaan
atau perampasan semena-menakebebasan, baik yang terjadi dilingkungan masyarakat
maupun dalam kehidupanpribadi. (Deklarasi PBB tentang anti kekerasan terhadap
perempuan pasal 1, 1983).
2 Child abuse (Penganiayaan anak) (KTA) :Perlakuan dari orang dewasa atau anak
yang usianya lebih tua dengan menggunakankekuasaan atau otoritasnya, terhadap
anak yang tidak berdaya yang seharusnyaberada dibawah tanggung-jawab dan atau
pengasuhnya, yang dapat menimbulkanpenderitaan, kesengsaraan, bahkan cacad.
Penganiayaan bisa fisik, seksual maupun emosional.
2 Kekerasan dalam rumah-tangga (KDRT) :Kekerasan fisik maupun psikis yang terjadi
dalam rumah-tangga, baik antara suami-istri maupun orang-tua-anak. Pada umumnya
korban adalah istri atau anak.Sedangkan pelaku tindak kekerasan terhadap anak biasa
ayah atau ibu.
2 Perkosaan :Hubungan suksual yang dilakukan seseorang atau lebih tanpa
persetujuankorbannya, dan merupakan tindak kekerasan sebagai ekspresi rasa
marah,keinginan / dorongan untuk menguasai orang lain dan untuk atau bukan
untuk pemuasan seksual. Seks hanya merupakan suatu senjata baginya untuk
menjatuhkanmartabat suatu kaum / keluarga, dapat dijadikan alat untuk teror dsb.
Perkosaan tidak semata-mata sebuahserangan seksual,tetapi juga merupakan sebuah
tindakan yangdirencanakan dan bertujuan.

 ' "  


 !'  &c '#/©! 455
0 
1. · ÷      Õ terapi difokuskan pada pengembangan konsepsi, yaitu
pelaku yang disalahkan bukan korban.
2.          Õ anak dilatih untuk melindungi dirinya sendiri.
3. ©  ÷    Õ mereka bukan korban, tetapi mereka adalah yang mampu
bertahan.
4.      Õ klien didorong untuk mengekspresikan perasaannya.
G
   
6. Mencegah melakukan hal yang sama Õ menerapkan prinsip anti kekerasan,
menumbuhkan sikap murah hati, mempertahankan kebiasaan berpendapat, dll.

 © ©
 +###
Menstruasi adalah perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya (kecuali
saat kehamilan) pada uterus seorang wanita dikarenakan adanya proses deskuamasi
atau peluruhan dinding rahim (endometrium).
Darah menstruasi yang banyak mengandung campuran dari penumpukan sisa-sisa
deskuamasi lapisan endometrium uteri, bekuan darah, cairan dan lendir, serta
beberapa bakteri dan mikroorganisme, akan tampak berwarna merah kehitaman atau
hitam. Lamanya perdarahan menstruasi biasanya antara 3 - 5 hari, tetapi ada juga
yang mengalami perdarahan selama 1 - 2 hari yang diikuti terjadinya perdarahan
kembali sedikit demi sedikit. Bahkan ada juga yang sampai 7 - 8 hari, tetapi biasanya
lama terjadinya perdarahan menstruasi itu pada setiap wanita bersifat menetap.
Terjadinya perdarahan mens biasanya didahului dengan terjadinya    
(keputihan), yang ditunjukkan dengan pengeluaran cairan (lendir) dari vagina, agak
encer, berwarna putih kekuningan, jika terjadi campuran dari tetesan darah, warnanya
menjadi merah muda disebut    , bening atau jernih dan tidak berbau.
Cairan yang keluar tersebut dapat berubah sifatnya jika terjadi infeksi di daerah
vagina atau uterusnya, yaitu menjadi berwarna kuning atau hijau, jika tedapat
campuran dari tetesan darah, warnanya berubah menjadi merah kehitaman atau hitam,
lebih kental dan keruh serta berbau. Jumlah atau banyaknya darah mens yang keluar
rata-rata 33,2 atau lebih kurang 16 ml. Pada wanita yang usianya lebih tua biasanya
jumlah darah haid yang keluar akan lebih banyak.
Menstruasi yang pertama kali , disebut ÷  , paling sering terjadi pada usia 11
tahun tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Tetapi rata-rata terjadi
pada usia 12,5 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada
kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.

$ ©# &a &  ' ! ©#"'  #


1. ©a3a /    

           0 yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2. a3a/
            0 yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3. a / 
   
    0 yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin Sistem hormonal pada siklus menstruasi ini melibatkan
kompleks hipotalamus-hipofisis-ovarium.

.  3+   #


Mekanisme terjadinya perdarahan menstruasi terjadi dalam satu siklus terdiri atas 4
fase :
1.             
Pada masa ini adalah masa paling
subur bagi seorang wanita.
Dimulai dari hari 1 sampai sekitar
sebelum kadar LH meningkat dan
terjadi pelepasan sel telur
(ovulasi). Dinamakan fase
folikuler karena pada saat ini
terjadi pertumbuhan folikel di
dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler,
kadar FSH sedikit meningkat
sehingga merangsang
pertumbuhan sekitar 3 - 30 folikel
yang masing-masing
mengandung 1 sel telur. Tetapi
hanya 1 folikel yang terus
tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian
endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon
estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas
dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan
menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari, rata-rata selama
5 hari. Darah yang hilang serbanyak 28 - 283 gram. Darah menstruasi biasanya
tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat. Pada akhir dari fase ini
terjadi lonjakan penghasilan hormon LH yang sangat meningkat yang
menyebabkan terjadinya proses ovulasi.
2.  
        
      
Pada fase ini menunjukkan masa ovarium beraktivitas membentuk korpus luteum
dari sisa-sisa folikel-folikel de Graaf yang sudah mengeluarkan sel ovum (telur)
pada saat terjadinya proses ovulasi. Pada fase ini peningkatkan hormon progesteron
yang bermakna, yang diikuti oleh penurunan kadar hormon-hormon FSH, estrogen,
dan LH. Keadaan ini digunakan sebagai penunjang lapisan endometrium untuk
mempersiapkan dinding rahim dalam menerima hasil konsepsi jika terjadi
kehamilan, digunakan untuk penghambatan masuknya sperma ke dalam uterus dan
proses peluruhan dinding rahim yang prosesnya akan terjadi pada akhir fase ini.
3.   
      

Pada fase ini menunjukkan masa terjadinya proses peluruhan dari lapisan
endometrium uteri disertai pengeluaran darah dari dalamnya. Terjadi kembali
peningkatan kadar dan aktivitas hormon-hormon FSH dan estrogen yang
disebabkan tidak adanya hormon LH dan pengaruhnya karena produksinya telah
dihentikan oleh peningkatan kadar hormon progesteron secara maksimal. Hal ini
mempengaruhi kondisi flora normal dan dinding-dinding di daerah vagina dan
uterus yang selanjutnya dapat mengakibatkan perubahan-perubahan higiene pada
daerah tsb dan menimbulkan keputihan
4.  J     
      
Pada fase ini terjadi proses pemulihan dan pembentukan kembali lapisan
endometrium uteri, sedangkan ovarium mulai beraktivitas kembali membentuk
folikel-folikel yang terkandung di dalamnya melalui pengaruh hormon-hormon
FSH dan estrogen yang sebelumnya sudah dihasilkan kembali di dalam ovarium.
     #  '"'  %' #   '  &  #
(hari 1-5) (hari 4-13) (hari 12-16) (hari 15-25) (hari 26-28)
% #& Korpus luteum Pertumbuhan Ovulasi Korpus luteum Korpus luteum
berdegenerasi; dan maturasi aktif. berdegenerasi.
awal dari folikel.
perkembangan
folikular
 !"# Rendah. Meningkat. Tinggi. Menurun, Menurun.
   kemudian
peningkatan
sekunder.
 !"# Tidak ada. Rendah. Rendah. Meningkat. Menurun.
  

 !"# Meningkat. Tinggi, Rendah. Rendah. Meningkat.
©a kemudian
menurun.
 !"# Rendah. Rendah, Tinggi. Tinggi. Menurun.
a kemudian
meningkat.
! & # Degenerasi dan Reorganisasi Terus Sekresi aktif Vasokonstriksi
& peluruhan dan proliferasi bertumbuh. dan dilatasi pembuluh arteri;
lapisan lapisan glanduler. awal degenerasi.
superfisial. superfisial. Sangat banyak
Pembuluh mengandung
arteri vaskuler.
berdilatasi Edematosa.
kemudian
berkontraksi
kembali.

!    #








   $

Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.










 ! ! * ' ©#"'  #
 !   %' # %' # #) # . 
%' #3&  #
Tanda-tanda subjektif
2 Ketidaknyamanan
fisik
á Payudara - - Berat, penuh, membesar
dan nyeri tekan.
á Abdomen Dismenore, kram Nyeri antar menstruasi Sindrom pramenstruasi:
uterus, mual, (mittelschmerz) timbul nyeri punggung, merasa
muntah, diare, 1,7 hari setelah lender rongga pelvis semakin
pusing. serviks mencapai penuh.
puncak dan 2,5 hari
sebelum suhu badan
basal ’
á Umum Berat badan ’, - Nyeri kepala, jerawat
merasa berat
2 Perubahan Afektif
á Mood Depresi ringan Perasaan sejahtera Sindrom pramenstruasi:
dapat menetap depresi, pasif,
sejenak pra iritabilitas’
menstruasi
á Libido - Keinginan seksual -
meningkat
á Tingkat energi - - Lonjakan energi diikuti
keletihan
Tanda-tanda Objektif
2 Suhu badan basal Individual, sering Suhu badan basal ’ sekitar 0,2-0,4oC
<37 o C sedikit turun
2 Respirasi - - Hiperventilasi, PCO2 di
alveoli
2 Frekuensi jantung - - Sedikit ’
2 Payudara Efek hormonal, dan Erektilitas putting susu Membesar dan nodul
ukuran payudara ’, Pigmentasi areola ’ bertambah
paling kecil
2 Serviks ³Kering´ tidak Lendir banyak, cair, Berawan, lengket, tidak
berlendir berlanjut jernih, (putih telur) dg dapat ditembus sperma,
menjadi lia, buram, spinnbarkheit (4cm, mongering dengan pola
tidak ada pola daun sering sampai 10cm) glanural (tidak
pakis yang mengering dg pola membentuk pola daun
daun pakis (arborisasi) pakis)
mempermudah transfor
sperma.
2 pH lendir Sekitar 7,0 7,5 -
Membesar secara Terbuka, terlihat lender Menutup secara bertahap
2 Ostium
bertahap dan mengalir keluar
progresif.
Merah muda. Hiperemi (merah) Secara bertahap kembali
2 Warna eksoserviks
ke pink
Padat bila disentuh Lunak (seperti daun Secara bertahap kembali
2 Korpus seperti ujung telinga) padat
hidung

  &  #
Gangguan menstruasi adalah masalah yang umum terjadi pada masa remaja. Gangguan ini
dapat menyebabkan rasa cemas yang signifikan pada pasien maupun keluarganya. Faktor
fisik dan psikologis berperan pada masalah ini (Chandran, 2008).
 & 
Amenore bisa terjadi primer (tidak pernah menstruasi) ataupun sekunder (menarke,
tetapi kemudian tidak ada periode menstruasi selama 3 bulan berturut-turut). Amenore
primer adalah tidak adanya menstruasi sampai usia 16 tahun dengan perkembangan
pubertas yang normal atau sampai usia 14 tahun dengan perkembangan pubertas yang
tidak normal. Amenore sekunder lebih sering terjadi daripada amenore primer.
Etiologi paling sering adalah karena disfungsi dari  ÷  
Ô  aksis.
   # 
Perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 8-10 hari dengan perdarahan yang
keluar dari 80 ml diklasifikasikan sebagai berlebihan (Chandran, 2008).
 #& 
Dismenore adalah keluhan yang sangat sering dan dapat terjadi primer maupun
sekunder, tetapi dismenore primer terjadi lebih sering. Simtom diantaranya adalah
nyeri abdomen bawah seperti kram dan nyeri pelvik yang menjalar sampai ke paha
dan punggung tanpa adanya gambaran patologik pelvik sering bersamaan dengan
gejala lain seperti keringat, takikardia, sakit kepala, mual, muntah, diare dan tremor
(Stenchever 2002). Menurut Calis, Popat, Devra dan Kalantaridou (2009), dismenore
dikalsifikasikan sebagai dismenore primer (÷  atau sekunder (  

1. Dismenore primer didefinisikan sebagai nyeri menstruasi pada wanita dengan
anatomi pelvik yang normal dan biasanya dimulai pada masa remaja. Nyeri ini
dikarakteristikan dengan nyeri pelvik seperti kram yang dimulai sesaat sebelum
atau pada onset dari menstruasi dan berakhir satu atau tiga hari setelahnya.
Dismenore bisa juga sekunder terhadap adanya patologis organ pelvik (French,
2005).
2. Dismenore sekunder didefinisikan sebagai nyeri menstruasi yang diakibatkan
adanya anatomi ataupun makroskopik yang patologis dari pelvik, seperti yang
terjadi pada wanita dengan  ÷   atau   ÷÷    Ô !
yang kronik. Kondisi yang paling sering terjadi pada wanita usia 30-45 tahun.
 " #" 
Faktor resiko untuk dismenore diantaranya usia dibawah 20 tahun, nulliparitas,
perdarahan menstruasi yang berat, usaha untuk menurunkan berat badan, merokok dan
depresi atau ansietas, dan gangguan jaringan sosial. Sedangkan menurut Edmundson
(2006), faktor resiko dismenore yang lain diantaranya obesitas dan riwayat keluarga
positif untuk dismenore,  ÷     ÷    ÷ ÷ Ô 
     Ô "! karsinoma endometrium, kista ovarium, malformasi pelvik
kongenital dan stenosis serviks.
 $ 
Pengobatan dismenore diantaranya medikamentosa dan teknik lain untuk mengurangi
nyeri. Jika penyebab dismenore ditemukan, pengobatan difokuskan pada menghilangkan
penyebab. Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan pembedahan untuk menghilangkan
penyebab atau mengurangi nyeri.
a. Medikamentosa
Obat seperti OAINS (obat anti-inflamasi non steroid) menghambat pembentukan
prostaglandin. Hal ini mengurangi rasa kram. Obat ini juga mencegah gejala
seperti mual dan diare. OAINS bekerja maksimal jika diberikan pada permulaan
timbulnya gejala dan biasanya dikonsumsi hanya selama 1 atau 2 hari. Menurut
Hart dan Norman (2000), pengobatan jangka panjang dengan progesteron juga
mengurangi nyeri menstruasi.
b. Kontrasepsi oral
Kontrasepsi oral dosis rendah terbukti efektif mengurangi dismenore pada remaja
wanita pada studi terhadap 76 pasien (Zoler, 2004). Hormon-hormon pada
kontrasepsi membantu mengontrol pertumbuhan dinding uterus sehingga
prostaglandin sedikit dibentuk. Akibatnya kontraksi lebih sedikit, aliran darah
lebih sedikit dan nyeri berkurang.
c. Pembedahan
d. Terapi nutrisi
Perubahan pada pola makan atau diet dapat membantu mengurangi atau
mengobati nyeri menstruasi:
1) Peningkatan masukan makanan seperti serat, kalsium, makanan dari bahan
kedelai, buah-buahan dan sayuran.
2) Mengurangi konsumsi makanan yang memicu sindrom premenstrual seperti
kafein, garam dan gula.
3) Berhenti merokok karena memperburuk kram.
4) Mengkonsumsi suplemen multi-vitamin dan mineral yang mengandung kadar
magnesium dan vitamin B6 (piridoksin) yang tinggi setiap hari, dan suplemen
minyak ikan ( . Menurut Werbach (2004), adanya peningkatan
permeabilitas kapiler oleh vitamin C akan meningkatkan efek vasodilatasi dari
niasin. Vitamin E menghambat pelepasan tromboksan A2 dan menstimulasi
sintesis prostasiklin, sedangkan magnesium mempunyai efek vasodilator dan
efek merelaksasikan otot serta menghambat sintesis prostaglandin F2 alfa
(PGF2Į).
  '#& )
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut
literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.
 # ' #
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau
stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai
adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari
kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.
Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan
stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada disfungsi
ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.
 #
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium
proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat
diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.
5.   ) #
Metrorrhagia adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid
namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.
Metrorrhagia dapat disebabkan oleh kehamilan seperti abortus ataupun kehamilan
ektopik6 dan dapat juga disebabkan oleh faktor luar kehamilan seperti ovulasi, polip
endometrium dan karsinoma serviks. Akhir-akhir ini, estrogen eksogen menjadi
penyebab tersering metrorrhagia. Terapi yang diberikan tergantung etiologi.
6. a# & ) /"# & ) 0
Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc)
kadang-kadang hanya berupa spotting. Dapat disebabkan oleh stenosis pada himen,
servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi kadang memberikan keluhan ini.
Hal ini juga dapat terjadi pada hipoplasia uteri dimana jaringan endometrium sedikit.
7. '# & )
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea
terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang.
 # ' #
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga
disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan
menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih.
Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis6. Dapat juga terjadi pada wanita
dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen
yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi
pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen
dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan
hormonal seperti pada awal pubertas. Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi
akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun
perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat
disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
* '
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35
hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan
oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab,
wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.
 $ 
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab: (1) Pada oligomenorrhea
dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak
memerlukan terapi6. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi
dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan
pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom
ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat
adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif lainnya dapat
menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.

 -a
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan usia
menarche antara lain adalah pengaruh genetik, kondisi sosial ekonomi, kesehatan umum,
kesejahteraan, status gizi, jenis latihan fisik tertentu dan jumlah anggota keluarga. Penelitian
Burhanuddin (2007) menemukan bahwa dari 400 orang pelajar putri Bugis Kota dan Desa di
Sulawesi Selatan yang sudah menarche berusia antara 10.62 tahun sampai 15.71 tahun. Hal
ini meliputi kelompok Kota 200 orang dengan usia rata-rata 12,93 tahun dan kelompok Desa
200 orang dengan usia rata-rata 13,18 tahun pada pelajar putri Bugis. Disimpulkan bahwa
ditemukan perbedaan berat badan, status gizi, status sosial ekonomi dan aktivitas fisik
responden terhadap pencapaian usia menarche pada pelajar putri Bugis Kota dan Desa di
Sulawesi Selatan.
Ditemukan parameter pembeda terkuat melalui analisis diskriminan adalah berat
badan, sebagai pemicu percepatan usia menarche. Melalui analisis jalur terdapat aspek yang
berpengaruh langsung terhadap pencapaian usia menarche yaitu: (1) berat badan (2) status
gizi dan (3) status sosial ekonomi orang tua. Sedangkan faktor yang berpengaruh secara tidak
langsung adalah aktivitas fisik responden melalui (1) aktivitas fisik (Burhanuddin, 2007).
& *
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa
yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia,
dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak
ke masa dewasa (Depkes RI, 2001).
Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : (1).
Masa remaja awal (10-12 tahun); (2) Masa remaja tengah (13-15 tahun); (3) Masa remaja
akhir (16-19 tahun). Ciri khas tahap remaja awal antara lain: lebih dekat dengan teman
sebaya, ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir
abstrak. Ciri khas tahap remaja tengah antara lain: mencari identitas diri, timbulnya keinginan
untuk kencan, mempunyai rasa cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir
abstrak, berkhayal tentang aktifitas seks. Ciri khas tahap remaja akhir antara lain:
pengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra
jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, mampu berpikir abstrak (Depkes RI, 2001b).
Terjadinya pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-
organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu
melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan itu ditandai dengan munculnya tanda-tanda
sebagai berikut: tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ
seks yaitu terjadinya haid pada remaja puteri (menarche) dan terjadinya mimpi basah pada
remaja laki-laki (Depkes RI, 2001 b).
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik
yang meliputi : (1) Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi sensitif (mudah menangis,
cemas, frustasi dan tertawa; agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang
berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi. (2). Perkembangan intelegensia, sehingga
remaja menjadi: mampu berpikir abstrak, senang memberi kritik, ingin mengetahui hal-hal
baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba (Depkes RI, 2001 b).
 .)
Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah
dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak
mengandung pembuluh darah. Sudah lebih dari setengah abad rata-rata usia menarche
mengalami perubahan, dari usia 17 tahun, menjadi 13 tahun, secara normal menstruasi awal
terjadi pada usia 11 ± 16 tahun (Kartono, 1992).
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel
tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas
dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin
faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai
antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,
status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
 " ( è)$ ! #  .)
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche
yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu
status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik
dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa (Ginarhayu, 2002). Sedangkan
menurut Sanjatmiko (2004) tiga lingkungan sosial budaya bekerja secara simultan menjadi
pendukung percepatan usia menarche remaja, yaitu lingkungan rumah tangga; lingkungan
pendidikan formal dan lingkungan peer group. Dalam lingkungan rumah tangga, faktor
dominan yang menentukan seperti pola konsumsi nutrisi, media komunikasi dan proses
sosialisasi; dalam lingkungan pendidikan formal yaitu proses sosialisasi pengetahuan formal
sekolah dan non formal; sementara itu dalam lingkungan peer group pola konsumsi nutrisi,
media komunikasi serta sosialisasi dalam lingkungun peer group merupakan faktor- faktor
yang mendukung ke arah percepatan usia menarche remaja.

©c©© ©c© 
Siklus respons rangsangan seksual memiliki empat fase: Perangsangan, Dataran
tinggi Ô  , Orgasme dan Resolusi. Pria dan wanita sama-sama akan mengalami ke-
empat fase tersebut, walaupun mungkin waktunya biasanya akan berbeda. Contohnya adalah
ketidaksamaan waktu orgasme pria dan wanita. Intensitas respon atau tanggapan rangsangan
juga akan memakan waktu yang berbeda-beda antara satu orang dengan lainnya. Dengan
mengetahui perbedaan dan kebiasaan ini, maka akan dapat membantu pasangan pasutri untuk
memahami satu sama lain.
 ,   
Secara umum karakteristiknya adalah tahap ini bisa berlangsung dari hanya beberapa menit
sampai bahkan beberapa jam, termasuk di dalamnya:
2 Meningkatnya tekanan otot-otot
2 Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu
2 Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di sekitar dada dan
punggung)
2 Puting yang mengeras
2 Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat klitoris dan 
÷  (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis pria menegang.
2 Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah.
2 Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim wanita merekah.
2 Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang siap dikeluarkan.
 ,   ##/'  0
Karakteristiknya adalah kelanjutan dan titik sebelum terjadinya orgasme yang ditandai
dengan:
2 Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya aliran darah
serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-ungu-an dan menjadi lebih gelap.
2 Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh) dan
terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk menghindari perangsangan oleh penis.
2 Napas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus meningkat
2 Otot mengejang di kaki, muka dan tangan
2 Tekanan otot meningkat

 , &
Orgasme adalah puncak dari siklus rangsangan seksual. Fase ini adalah fase terpendek dan
umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Tanda-tandanya antara lain:
2 Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol
2 Teakan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan
kebutuhan oksigen yang masimal.
2 Otot sekitar kaki yang mengejang penuh.
2 Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual
2 Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus berkontraksi.
2 Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan mengakibatkan ejakulasi dan
pengeluaran semen.
2 Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar dari
pori-pori tubuh.
 , '#
Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal. Bagian-bagian tubuh yang
mengembang dan pmeregang lambat laun akan kembali normal pada ukuran dan warna
semula. Tahap ini juga ditandai dengan perasaan puas oleh pasutri, keintiman dan bahkan
kelelahan.
Beberapa wanita mampu melanjutkan fase orgasme tersebut dengan sedikit
rangsangan dan inilah yang disebut sebagai ÷  ÷. Sebaliknya pri memerlukan
waktu setelah orgasme yang disebut dengan periode refraksi, dimana pada waktu ini pria
tidak akan mampu orgasme lagi. Periode refraksi ini berlangsung berbeda-beda pada pria,
biasanya semakin tua umur maka periode refraksi ini akan berlangsung makin lama.
©a c   
" *#  
1. Identitas klien
Nama : An. E
Umur : 14 tahun
J enis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pengamen
2. Keluhan utama : Sakit dan perdarahan pada daerah alat genitalia.
3. Riwayat kesehatan sekarang:
Klien mengeluh sakit dan perdarahan pada daerah alat genitalianya.
4. Riwayat kesehatan masa lalu:
2 bulan yang lalu klien mengalami menarche deng an keluhan yang
menyertai perut terasa sakit, dan dismenore. Dan 3 hari yang lalu, klien
mengalami sexual abuse.
5. Aspek psiko-sosio-spiritual:
2 Psiko, kaji kondisi psokologis klien dan keluarganya dalam menghadapi
keluhannya. Klien menjadi pendiam dan susah berkomunikasi dengan orang
lain, dan ayah selalu mengeluarkan kata -kata yang terkesan selalu
menyalahkan anaknya.
2 Sosio, kaji tentang hubungan social klien dengan lingkungan. Klien tinggal di
daerah perkampungan kumuh padat penduduk dan bera sal dari keluarga
dengan tingkat social ekonomi yang rendah, sehingga klien sejak kecil sudah
dituntut membantu keluarganya untuk mencari nafkah dengan cara mengamen
di pinggir jalan dari siang hingga malam hari.
2 Spiritual, kaji tentang keyakinan klien da n keluarga tentang ketaatan
beribadah dan bagaimana sikap klien dan keluarga dalam menghadapi
cobaan dilihat dari sudut pandang agama atau keyakinan.
6. Data Subyektif
a. Kaji batasan Karakteristik
i. Riwayat aktivitas seksual yang tidak diinginkan.
2 Kita dapat menanyakan waktu dan tempat kejadiannya : Dalam kasus
tempatnya tidak diketahui.
2 Kita tanyakan identitas dan gambaran si penyerang : Dalam kasus dapat
diketahui bahwa yang menyerang klien adalah Preman.
2 B agaimana hubungan seksualnya (berdasarkan tipe, jumlah, paksaan,
senjata) : Klien mengalami sexual abuse berupa pemerkosaan.
2 Apakah ada saksi : Dalam kasus tidak teridentifikasi.
2 Aktivitas yang mungkin dapat mengubah bukti (mengganti pakaian,
berendam, berkemih, douching) : Dalam kasus tidak ter identifikasi.
ii. Riwayat seksual.
2 Kita dapat tanyakan tanggal menarche dan menstruasi terakhir : Dalam
kasus, klien mengalami menarche 2 bulan yang lalu, tetapi menstruasi
terakhir tidak teridentifikasi.
2 Riwayat menstruasi klien
2 Riwayat penyakit kelamin
2 Penggunaan alat kontrasepsi
2 Tanggal terakhir hubungan seksual : Klien mendapat hubungan seksual
sekitar 3 hari yang lalu, itu pun berupa sexual abuse.
iii. Respons terhadap tindak kekerasan selama fase akut.
2 Kita kaji individu dan keluarga untuk mengetahui adanya : Gejala somatic :
Iritabilitas pencernaan (mual, muntah, anoreksia), Ketidaknyamanan
pencernaan, Ketidaknyamanan genitourinaria (nyeri, pruritus),
Ketidaknyamanan rektum, Tegang pada otot rangka (spasme, nyeri), Rabas
vagina, Memar dan edema, Laporan tentang: Sakit kepala, Keletihan, Gatal,
Anoreksia, Mual, Nyeri, Rasa panas pada saluran kemih Gejala psikologis :
klien menjadi pribadi yang pendiam dan susah berkomunikasi semenjak
kejadian sexual abuse tersebut. Reaksi Seksual : Tidak percaya pada pria,dan
Perubahan pada perilaku seksual
2 Kita kaji klien untuk mengetahui Pemahaman tentang kejadian yang dia
alami Pengetahuan tentang identitas si penyerang Kemungkinan tindak
kekerasan sebelumnya
2 Kita kaji orang tua, mauapun pihak lain untuk mengetahui Pemahaman
mereka tentang kejadian Kemampuan mereka untuk membantu koping
korban : dalam kasus teridentifikasi bahwa koping keluarga tidak cukup baik,
terutama ayahnya, beliau sering mengeluarkan kata-kata yang terkesan
menyalahkan anaknya. Kemampuan mereka untuk berkoping
b. Evaluasi Laboratorium
Tes darah
Tes urin
Tes kehamilan
Tes HIV /AIDS, berdasarkan pada prevalensi infeksi dan dugaan terhadap
resiko HIV
Skrining PMS
Kultur serviks/vagina/uretra, rektum, dan fari ng terhadap N.
Gonorrhoeae, C .trachomatis
2 Preparat basah sekret vagina terhadap T.vaginalis
2 Kultur lesi terhadap virus herpes simpleks
2 Pemeriksaan serologis terhadap sifilis
2 Pewarnaan gram dan kultur umum semua sekret vagina/uretra atau anus
Pengumpulan bukti
2 Pakaian korban; diambil dengan membuka pakaian anak sewaktu masih
berdiri di atas kain steril dan meletakkan semua pakaian tersebut ke dalam tas
kertas. Pakaian yang dikkumpulkan adalah pakaian yang dipakai sewaktu
terjadi kejadian. Apusan semen, sperma, asam fosfatase, analisis P30;
sedikit apusan dari mulut (faring, garis gusi), vagina, dan rektum diambil
menggunakan apusan yang tidak lembab dan dibiarkan kering oleh udara
sebelum disimpan. Apusan dapat juga diambil dari daerah tubuh yang tampak
mengandung sekret baik dengan mengerok sample kering ke dalam amplop
kertas atau denngan apusan yang sedikit lembab (dengan air steril) yang
dibiarkan kering oleh udara. Sekret lembab sebaiknya diambil dengan apusan
dan dibiarkan kering oleh udara.
2 Kerokan kuku untuk debris benda asing; ambil kerokan kuku dan letakkan
spesimen ke dalam amplop kertas
2 Pengambilan rambut pubis; rambut pubis yang disisir dik umpulkan ke dalam
amplop kertas.C abut 5-10 rambut pubis dan masukkan ke dalam amplop yang
terpisah
2 Debris asing; kumpulkan setiap debris asing yang dicurigai yang ditemukan
pada tubu korban ke dalam amplop kertas
2 Identifikasi korban; ambil sample saliva dan sample darah dari korban untuk
mengidentifikasi status sekretorik atau untuk analisis DNA

c. Uji Laboratorium dan Diagnostik:


1. Studi radiografik survey skeletal.
2.C T Scan atau MRI pada cedera yang sakit.
3. Pemeriksaan oftalmologi untuk mendet eksi hemoragi retina (akibat guncangan
atau benturan benda keras)
4.F oto berwarna dari cedera.
5. Lingkar kepala, lingkar abdomen.
6. Pemeriksaan cairan serebrospinal.
7. Test kehamilan.
8. Kultur serviks/ vagina/ uretra, rectum dan faring terhadap N.Gonorhoeae, C
.Trachomatis, T.V aginalis dan kultur lesi terhadap herpes simpleks.
9. Pemeriksaan serologis terhadap sifilis (sebaiknya diulang 12 minggu setelah
penganiayaan atau pemerkosaan).
10. Pemeriksaan serologir terhadap HI V (sebaiknya diulang dalam waktu 3- 6 bulan
setelah penganiayaan).

 ©
/' &#0

 '#  
 + "  # ' #   ' )
DO: ©    (perkosaan) ĺ fisik ĺ Gangguan rasa nyaman:
DS: pemaksaan penetrasi penis ĺ genital ĺ Nyeri genitalia
merobek fourchette posterior ĺ
merangsang saraf-saraf nyeri ĺ Nyeri
DO: ©    (perkosaan) ĺ psikis ĺ Trauma psikologis
DS: koping individu tak efektif, disloyalitas,
PTSD ĺ trauma psikologis
DO: ©    (perkosaan) ĺ psikis ĺ Harga diri rendah
DS: stress pasca pemerkosaan ĺ koping
individu tak efektif ĺ merasa bersalah
ĺ perasaan tak berdaya ĺ
menyalahkan diri sendiri, sulit diajak
komunikasi ĺ pandangan diri (-) ĺ
Harga diri rendah
DO: Faktor pendorong ĺ interna (keluarga, Koping keluarga tak
DS: ekonomi, pendidikan, agama) ĺ efektif
Orang tua terutama pandangan (-) pada anak ĺ ortu
ayah selalu menemani menyalahkan anak ĺ koping keluarga
tapi sering tak efektif
mengeluarkan kata-
kata yang terkesan
menyalahkan anaknya


















  © c 

Bobak, Irene M., dkk. 2005. è      ÷   #
Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Doenges, Marlynn, dkk. 2000. $        %. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Kartono. 1992.    
&     ÷    . Bandung.
Mandar Maju.
Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G. Bare. 2002. è      ÷   
   '    (   ÷ )
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1407211217.pdf
http://situs.kesrepro.info/krr/materi/menstruasi.htm
http://www.adln.lib.unair.ac.id/
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4844
http://www.who.int/entity/violence_injury_prevention/resources/publications/en/guidelines_a
nnex2.pdf
http://www.aafp.org/afp/2001/0301/p883.html
http://chestofbooks.com/health/anatomy/Human-Body-Construction/The-Female-External-
Genitals.html http://www.freewebs.com/forensik_sexual_abuse/pelakukekerasanseksual.htm
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/fourchette
http://www.athealth.com/Consumer/disorders/adolescentsurvivors.html
http://www.bioline.org.br/pdf?rh08027
http://www.child-abuse-effects.com/female-victims-of-sexual-abuse.html
http://www.teenhelp.com/teen-abuse/sexual-abuse-stats.html
http://www.scribd.com/doc/32194391/Genitalia-Pria
http://www.scribd.com/doc/51532165/ANfis -pria-dan-wanita





















S-ar putea să vă placă și