Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
An. E berumur 14 tahun, 2 bulan yang lalu mengalami ÷ dengan keluhan perut terasa
sakit, ÷
Sejak menstruasi banyak perubahan tubuh seperti payudara membesar
dan kencang serta tumbuh bulu-bulu pada organ tertentu. An. E tinggal di perkampungan
kumuh padat penduduk dan berasal dari keluarga dengan tingkat sosial ekonomi
rendahsehingga An. E sejak kecilpun sudah dituntut untuk membantu keluarganya untuk
mencari nafkah dengan cara mengamen di pinggir jalan. Kegiatan tersebut dilakukan siang
hingga malam. 3 hari yang lalu saat An. E pulang dari mengamen, dia mengalami
berupa perkosaan oleh sekelompok pemuda sehingga An. E dirawat di RS dengan
keluhan sakit dan perdarahan di alat genitalia.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan terdapat robekan di
:
÷ , rencana hari ini adalah pemeriksaan laboratorium. Di rumah sakit, An. E
selalu minta ditemani oleh keluarga atau perawat, An. E menjadi pendiam dan susah
berkomunikasi. Orang tua, terutama ayahnya, selalu menemani An. E namun sering
mengeluarkan kata-kata yang terkesan menyalahkan anaknya.
©
1. Sexual abuse (Wimby)
2. Fourchette posterior (Yosi)
3. Rectaltoucher (Dhora)
4. Hymen (Anastasya)
5. Dysmenorrhea (Agus)
6. Menarche (Alnidi)
Jawaban Step 1
1. Sexual abuse adalah kekerasan seksual yang bentuknya bias bermacam-macam (Rina)
2. Rectaltoucher adalah pemeriksaan genitalia yang dilakukan melalui rectal dengan
menggunakan jari kelingking pemeriksa untuk mengetahui keadaan rongga vagina
atau hymen. (Alnidi)
3. Himen dikenal juga dengan selaput dara (Rayinda)
4. Dysmenorrhea adalah nyeri saat menstruasi (Indri)
5. Menarche adalah waktu pertama kali mendapat menstruasi (Novi). Biasanya terjadi
pada umur 10-16 tahun (Rina).
©
1. Aspek legal etik perawat (Novi)
2. Proses menstruasi (Yosi)
3. Pemeriksaan laboratorium apa saja yang mungkin dilakukan (Rina)
4. Pengaruh sosial ekonomi dan lingkungan terhadap munculnya perilaku sexual abuse
(Alnidi)
5. Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan ĺ pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostik (Rayinda)
6. Anatomi dan fisiologi genitalia wanita dan pria ĺ interna dan eksterna (Indri)
7. Diagnosa medis (Dhora)
8. Resiko apa saja yang mungkin terjadi pada An. E meliputi bio-psiko-sosial
(Anastasya)
9. Apa yang mengakibatkan perubahan seksual sekunder (Yosi)
10.Peran hormon (Rina)
11.Apa yang menyebabkan An. E jadi pemurung dan susah berkomunikasi dan apa
pengaruh sikap ayahnya kepada An. E secara psikologis? (Alnidi)
12.Penkes untuk klien dan keluarga serta masyarakat (Dhora)
13.Faktor-faktor yang mempengaruhi datangnya menstruasi (Rayinda)
14.Macam-macam kelainan menstruasi (Sefti)
15.Rentang/siklus menstruasi (Alnidi)
16.Tidak mengalami menstruasi?
17.Keluhan yang timbul saat menstruasi?
18.Tanda dan gejala?
19.Tanda dan gejala menarche meliputi DO & DS
20.Peran orang tua (Alnidi)
21.Mengapa terjadi dysmenorrhea? Kenapa ada yang mengalami dan ada yang tidak?
(Anastasya)
22.Pendidikan sexual kepada anak seharusnya kapan dilakukan? (Wimby)
23.Konsep sexual abuse (jenis, faktor yang mempengaruhi, dampak, pencegahan)
24.Siklus respon seksual
25.©
÷ atau dukungan sosial
26.Penatalaksanaan medis
27.Askep
28.Patofisiologi
©
4. Dhora: Pengaruh lingkungan ĺ sikp dan perilaku manusia ĺ kasus ĺ
meningkat
Rina: keadaan sosek rendah ĺ seksual edukasi tidak ada ĺ
meningkat
Alnidi: keadaan sosek rendah ĺ pengetahuan seks dan kesehatan rendah ĺ
6. Rayinda:
Wanita: Eksterna= labia mayora, labia minora, klitoris
Interna= Vagina, uterus, serviks, tuba fallopi, ovarium
Dhora:
Pria: Ekterna= penis dan skrotum
Interna= testis, uretra, vas deferens
7. Diagnosa Medis: ©
8. Novi: Bio= resiko terkena penyakit kelamin (PMS) karena banyak orang yang
melakukan, hamil
Psiko= trauma, resiko menjadi pelaku sex bebas
Sosio= dikucilkan masyarakat
10.Yosi: Perempuan= progesteron berperan dalam menstruasi saat wanita belum menikah,
dan berperan dalam masa kehamilan saat wanita sudah menikah.
Laki-laki= testosteron
14. Sefti: amenorrhea, terbagi 2, yaitu (1)Primer=tidak menstruasi, (2)Sekunder= ada
menarche tapi 3 bulan setelah menarche tidak ada menstruasi lagi.
Rina: dismenorrhea= merupakan hal yang normal jika masih timbul 1-3 tahun setelah
menarche. Bila terjadi terus menerus dalam jangka waktu lama
dapat dicuriagai adanya kista/tumor.
Oligomenorrhea= siklus menstruasi yang tidak teratur
Novi: terlalu lama menstruasi, lebih dari 14 hari
28.Patofisiologi
Lingkungan (sosek rendah)
Ļ
ĺ kegiatan sex tak diinginkan ĺ dampak psikologis ĺ trauma, depresi, diabaikan
Ļ Ļ
merobek hymen tidak ada lubrikasi Harga diri rendah Resiko Isolasi sosial
Ļ Ļ
rupture hymen penetrasi penis
Ļ Ļ
Perdarahan Kerusakan jaringan
Ļ
pelepasan mediator kimia (histamine, bradikinin, prostaglandin)
Ļ
reseptor nyeri
Ļ
menghantarkan persepsi nyeri
Ļ
hipotalamus
Ļ
persepsi nyeri
Ļ
Nyeri akut
Untaian kelenjar ini terletak di bawah tepi lateral m. pektoralis mayor, sepanjang
tepi medial aksilla. Grup ini dibagi dalam 2 kelompok:
- Kelompok superior, terletak setinggi ingerkostal II-III
- Kelompok inferior, terletak setinggi interkostal IV-V-VI
2. c
Terletak sepajang casa subskapularis dan thoralodoralis, mulai dari percabangan
v. aksillaris mejadi v. subskapularis, sampai ke tempat masuknya v.thorako-
dorsalis ke dalam m. latissimus dorsi.
3. Kelenjar getah bening sentral (central nodes).
Terletak di dalam jaringa lemak di pusat aksila. Kadang-kadang beberapa di
antaranya terletak sangat superficial, di bawah kulit dan fasia pada pusat aksila,
kira-kria pada pertengahan lipat aksila depan dan belakang. Kelenjar getah
bening ini adalah kelenjar getah bening yang paling mudah diraba dan
merupakan kelenjar aksilla yang terbesa dan terbanyak jumlahnaya.
4. Kelenjar getah bening interpektoral (rotters nodes).
Terletak antara m. pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami pektoralis
v.thorako-akromialis. Jumlahnya satu sampai empat. Kelenjar getah v.aksillaris.
Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v.aksillaris bagian lateral, mulai dari
white tendon m. laitssimus dorsi sampi ke sedikit medial dari percabangan
v.aksillaris sampai v.thorako akromialis.
5. Kelenjar getah bening subklavikula.
Terletak sepenjnag c.aksillaris, mulai dari sedikit medial percabangan
v.aksillaris-v.thorako-aktomialis sampai dimana v. aksillaris menghilang di
bawah tendo m.subklavius. kelenjar ini merupakan kelenjar aksilla yang
tertinggi dan termedial letakya. Semua getah bening yang berasal dari kelenjar-
kelenjar getah bening aksilla masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh kelenjar
getah bening aksilla ini terletak di bawah fasia kostokorakoid.
6. c
è !"##
Sistem reproduksi pria terdiri dari
Organ reproduksi externa dan Organ
Reproduksi Interna. Organ reproduksi
interna terdiri dari: penis dan skrotum.
Organ reproduksi Interna terdiri dari:
testis, saluran pengeluaran, dan
kelenjar kelamin pria.
2. Saluran pengeluaran
Terdiri dari: epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra
2 Epididimis
Berupa saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Epididimis
berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan
bergerak menuju vas deferens.
2 Vas deferens
Berupa saluran panjang dan lurus mengangkut sperma ke vesika seminalis. Vas
deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak
menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas
deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju
kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
2 Saluran ejakulasi
Merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan
urethra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra.
2 Uretra
Merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat didalam
penis. Sebagai tempat keluarnya sperma dan urin.
3. Kelenjar Kelamin Pria
2 Vesikula seminalis.
Berjumlah sepasang, terletak dibawah dan atas kantung kemih. Merupakan tempat
untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen.
Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan
bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
reproduksi wanita.
2 Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
2 Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)
Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali.
a & ! #
1. Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
2. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron
3. FSH (Follicle Stimulating Hormone0
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi)
tidak akan terjadi.
4. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga
mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen
serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon
ini tersedia untuk pematangan sperma.
5. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
©c©è©
+###
Eksploitasi seksual pada anak adalah ketergantungan perkembangan aktivitas seksual yang
tidak matur pada anak dan dewasa, dimana mereka tidak sepenuhnya secara komprehensif
dan tidak mampi untuk memberikan persetujuan karena bertentangan dengan hal yang tabu di
keluarga. (Shecter dan roberge,1976). Definisi lainnya adalah eksploitasi anak untuk
kepuasan seksual orang dewasa (fraser,1981).
# ' #©" ' $
Dari sekian pengaduan kekerasan yang diterima komnas Perlindungan Anak (PA), pemicu
kekerasan terhadap anak yang terjadi diantaranya adalah pertama, munculnya kekerasan
dalam rumah tangga. Kedua, terjadinya disfungsi keluarga, yaitu peran orang tua tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Ketiga, faktor ekonomi yaitu kekerasan timbul karena ke
kanan ekonomi.
& "©" '$
Korban penganiayaan seksual masa kanak-kanak dilaporkan mengalami depresi kronis berat,
obesitas morbid, ketidakstabilan perkawinan, masalah gastrointestinal, sakit kepala, dan
sering mengunjungi layanan kesehatan dibanding wanita bukan korban.
©©
+###
Menstruasi adalah perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya (kecuali
saat kehamilan) pada uterus seorang wanita dikarenakan adanya proses deskuamasi
atau peluruhan dinding rahim (endometrium).
Darah menstruasi yang banyak mengandung campuran dari penumpukan sisa-sisa
deskuamasi lapisan endometrium uteri, bekuan darah, cairan dan lendir, serta
beberapa bakteri dan mikroorganisme, akan tampak berwarna merah kehitaman atau
hitam. Lamanya perdarahan menstruasi biasanya antara 3 - 5 hari, tetapi ada juga
yang mengalami perdarahan selama 1 - 2 hari yang diikuti terjadinya perdarahan
kembali sedikit demi sedikit. Bahkan ada juga yang sampai 7 - 8 hari, tetapi biasanya
lama terjadinya perdarahan menstruasi itu pada setiap wanita bersifat menetap.
Terjadinya perdarahan mens biasanya didahului dengan terjadinya
(keputihan), yang ditunjukkan dengan pengeluaran cairan (lendir) dari vagina, agak
encer, berwarna putih kekuningan, jika terjadi campuran dari tetesan darah, warnanya
menjadi merah muda disebut , bening atau jernih dan tidak berbau.
Cairan yang keluar tersebut dapat berubah sifatnya jika terjadi infeksi di daerah
vagina atau uterusnya, yaitu menjadi berwarna kuning atau hijau, jika tedapat
campuran dari tetesan darah, warnanya berubah menjadi merah kehitaman atau hitam,
lebih kental dan keruh serta berbau. Jumlah atau banyaknya darah mens yang keluar
rata-rata 33,2 atau lebih kurang 16 ml. Pada wanita yang usianya lebih tua biasanya
jumlah darah haid yang keluar akan lebih banyak.
Menstruasi yang pertama kali , disebut ÷ , paling sering terjadi pada usia 11
tahun tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Tetapi rata-rata terjadi
pada usia 12,5 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada
kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause.
! #
$
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
! ! * ' ©#"' #
! %' # %' # #) # .
%' #3& #
Tanda-tanda subjektif
2Ketidaknyamanan
fisik
á Payudara - - Berat, penuh, membesar
dan nyeri tekan.
á Abdomen Dismenore, kram Nyeri antar menstruasi Sindrom pramenstruasi:
uterus, mual, (mittelschmerz) timbul nyeri punggung, merasa
muntah, diare, 1,7 hari setelah lender rongga pelvis semakin
pusing. serviks mencapai penuh.
puncak dan 2,5 hari
sebelum suhu badan
basal
á Umum Berat badan , - Nyeri kepala, jerawat
merasa berat
2Perubahan Afektif
á Mood Depresi ringan Perasaan sejahtera Sindrom pramenstruasi:
dapat menetap depresi, pasif,
sejenak pra iritabilitas
menstruasi
á Libido - Keinginan seksual -
meningkat
á Tingkat energi - - Lonjakan energi diikuti
keletihan
Tanda-tanda Objektif
2Suhu badan basal Individual, sering Suhu badan basal sekitar 0,2-0,4oC
<37 o C sedikit turun
2Respirasi - - Hiperventilasi, PCO2 di
alveoli
2Frekuensi jantung - - Sedikit
2Payudara Efek hormonal, dan Erektilitas putting susu Membesar dan nodul
ukuran payudara , Pigmentasi areola bertambah
paling kecil
2Serviks ³Kering´ tidak Lendir banyak, cair, Berawan, lengket, tidak
berlendir berlanjut jernih, (putih telur) dg dapat ditembus sperma,
menjadi lia, buram, spinnbarkheit (4cm, mongering dengan pola
tidak ada pola daun sering sampai 10cm) glanural (tidak
pakis yang mengering dg pola membentuk pola daun
daun pakis (arborisasi) pakis)
mempermudah transfor
sperma.
2pH lendir Sekitar 7,0 7,5 -
Membesar secara Terbuka, terlihat lender Menutup secara bertahap
2Ostium
bertahap dan mengalir keluar
progresif.
Merah muda. Hiperemi (merah) Secara bertahap kembali
2Warna eksoserviks
ke pink
Padat bila disentuh Lunak (seperti daun Secara bertahap kembali
2Korpus seperti ujung telinga) padat
hidung
& #
Gangguan menstruasi adalah masalah yang umum terjadi pada masa remaja. Gangguan ini
dapat menyebabkan rasa cemas yang signifikan pada pasien maupun keluarganya. Faktor
fisik dan psikologis berperan pada masalah ini (Chandran, 2008).
&
Amenore bisa terjadi primer (tidak pernah menstruasi) ataupun sekunder (menarke,
tetapi kemudian tidak ada periode menstruasi selama 3 bulan berturut-turut). Amenore
primer adalah tidak adanya menstruasi sampai usia 16 tahun dengan perkembangan
pubertas yang normal atau sampai usia 14 tahun dengan perkembangan pubertas yang
tidak normal. Amenore sekunder lebih sering terjadi daripada amenore primer.
Etiologi paling sering adalah karena disfungsi dari ÷
Ô aksis.
#
Perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari 8-10 hari dengan perdarahan yang
keluar dari 80 ml diklasifikasikan sebagai berlebihan (Chandran, 2008).
#&
Dismenore adalah keluhan yang sangat sering dan dapat terjadi primer maupun
sekunder, tetapi dismenore primer terjadi lebih sering. Simtom diantaranya adalah
nyeri abdomen bawah seperti kram dan nyeri pelvik yang menjalar sampai ke paha
dan punggung tanpa adanya gambaran patologik pelvik sering bersamaan dengan
gejala lain seperti keringat, takikardia, sakit kepala, mual, muntah, diare dan tremor
(Stenchever 2002). Menurut Calis, Popat, Devra dan Kalantaridou (2009), dismenore
dikalsifikasikan sebagai dismenore primer (÷ atau sekunder (
1. Dismenore primer didefinisikan sebagai nyeri menstruasi pada wanita dengan
anatomi pelvik yang normal dan biasanya dimulai pada masa remaja. Nyeri ini
dikarakteristikan dengan nyeri pelvik seperti kram yang dimulai sesaat sebelum
atau pada onset dari menstruasi dan berakhir satu atau tiga hari setelahnya.
Dismenore bisa juga sekunder terhadap adanya patologis organ pelvik (French,
2005).
2. Dismenore sekunder didefinisikan sebagai nyeri menstruasi yang diakibatkan
adanya anatomi ataupun makroskopik yang patologis dari pelvik, seperti yang
terjadi pada wanita dengan ÷ atau ÷÷ Ô !
yang kronik. Kondisi yang paling sering terjadi pada wanita usia 30-45 tahun.
" #"
Faktor resiko untuk dismenore diantaranya usia dibawah 20 tahun, nulliparitas,
perdarahan menstruasi yang berat, usaha untuk menurunkan berat badan, merokok dan
depresi atau ansietas, dan gangguan jaringan sosial. Sedangkan menurut Edmundson
(2006), faktor resiko dismenore yang lain diantaranya obesitas dan riwayat keluarga
positif untuk dismenore, ÷ ÷ ÷ ÷ Ô
Ô "! karsinoma endometrium, kista ovarium, malformasi pelvik
kongenital dan stenosis serviks.
$
Pengobatan dismenore diantaranya medikamentosa dan teknik lain untuk mengurangi
nyeri. Jika penyebab dismenore ditemukan, pengobatan difokuskan pada menghilangkan
penyebab. Pada beberapa kasus, mungkin diperlukan pembedahan untuk menghilangkan
penyebab atau mengurangi nyeri.
a. Medikamentosa
Obat seperti OAINS (obat anti-inflamasi non steroid) menghambat pembentukan
prostaglandin. Hal ini mengurangi rasa kram. Obat ini juga mencegah gejala
seperti mual dan diare. OAINS bekerja maksimal jika diberikan pada permulaan
timbulnya gejala dan biasanya dikonsumsi hanya selama 1 atau 2 hari. Menurut
Hart dan Norman (2000), pengobatan jangka panjang dengan progesteron juga
mengurangi nyeri menstruasi.
b. Kontrasepsi oral
Kontrasepsi oral dosis rendah terbukti efektif mengurangi dismenore pada remaja
wanita pada studi terhadap 76 pasien (Zoler, 2004). Hormon-hormon pada
kontrasepsi membantu mengontrol pertumbuhan dinding uterus sehingga
prostaglandin sedikit dibentuk. Akibatnya kontraksi lebih sedikit, aliran darah
lebih sedikit dan nyeri berkurang.
c. Pembedahan
d. Terapi nutrisi
Perubahan pada pola makan atau diet dapat membantu mengurangi atau
mengobati nyeri menstruasi:
1) Peningkatan masukan makanan seperti serat, kalsium, makanan dari bahan
kedelai, buah-buahan dan sayuran.
2) Mengurangi konsumsi makanan yang memicu sindrom premenstrual seperti
kafein, garam dan gula.
3) Berhenti merokok karena memperburuk kram.
4) Mengkonsumsi suplemen multi-vitamin dan mineral yang mengandung kadar
magnesium dan vitamin B6 (piridoksin) yang tinggi setiap hari, dan suplemen
minyak ikan ( . Menurut Werbach (2004), adanya peningkatan
permeabilitas kapiler oleh vitamin C akan meningkatkan efek vasodilatasi dari
niasin. Vitamin E menghambat pelepasan tromboksan A2 dan menstimulasi
sintesis prostasiklin, sedangkan magnesium mempunyai efek vasodilator dan
efek merelaksasikan otot serta menghambat sintesis prostaglandin F2 alfa
(PGF2Į).
'#& )
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut
literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.
# ' #
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau
stadium sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai
adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari
kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.
Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan
stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada disfungsi
ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.
#
Keadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium
proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat
diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.
5. ) #
Metrorrhagia adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid
namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.
Metrorrhagia dapat disebabkan oleh kehamilan seperti abortus ataupun kehamilan
ektopik6 dan dapat juga disebabkan oleh faktor luar kehamilan seperti ovulasi, polip
endometrium dan karsinoma serviks. Akhir-akhir ini, estrogen eksogen menjadi
penyebab tersering metrorrhagia. Terapi yang diberikan tergantung etiologi.
6. a# & ) /"# & ) 0
Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc)
kadang-kadang hanya berupa spotting. Dapat disebabkan oleh stenosis pada himen,
servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi kadang memberikan keluhan ini.
Hal ini juga dapat terjadi pada hipoplasia uteri dimana jaringan endometrium sedikit.
7. '# & )
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea
terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang.
# ' #
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga
disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan
menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih.
Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis6. Dapat juga terjadi pada wanita
dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen
yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi
pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen
dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan
hormonal seperti pada awal pubertas. Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi
akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun
perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat
disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
* '
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35
hari dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan
oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab,
wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.
$
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab: (1) Pada oligomenorrhea
dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak
memerlukan terapi6. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi
dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan
pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom
ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat
adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif lainnya dapat
menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
-a
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan usia
menarche antara lain adalah pengaruh genetik, kondisi sosial ekonomi, kesehatan umum,
kesejahteraan, status gizi, jenis latihan fisik tertentu dan jumlah anggota keluarga. Penelitian
Burhanuddin (2007) menemukan bahwa dari 400 orang pelajar putri Bugis Kota dan Desa di
Sulawesi Selatan yang sudah menarche berusia antara 10.62 tahun sampai 15.71 tahun. Hal
ini meliputi kelompok Kota 200 orang dengan usia rata-rata 12,93 tahun dan kelompok Desa
200 orang dengan usia rata-rata 13,18 tahun pada pelajar putri Bugis. Disimpulkan bahwa
ditemukan perbedaan berat badan, status gizi, status sosial ekonomi dan aktivitas fisik
responden terhadap pencapaian usia menarche pada pelajar putri Bugis Kota dan Desa di
Sulawesi Selatan.
Ditemukan parameter pembeda terkuat melalui analisis diskriminan adalah berat
badan, sebagai pemicu percepatan usia menarche. Melalui analisis jalur terdapat aspek yang
berpengaruh langsung terhadap pencapaian usia menarche yaitu: (1) berat badan (2) status
gizi dan (3) status sosial ekonomi orang tua. Sedangkan faktor yang berpengaruh secara tidak
langsung adalah aktivitas fisik responden melalui (1) aktivitas fisik (Burhanuddin, 2007).
& *
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa
yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia,
dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak
ke masa dewasa (Depkes RI, 2001).
Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : (1).
Masa remaja awal (10-12 tahun); (2) Masa remaja tengah (13-15 tahun); (3) Masa remaja
akhir (16-19 tahun). Ciri khas tahap remaja awal antara lain: lebih dekat dengan teman
sebaya, ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir
abstrak. Ciri khas tahap remaja tengah antara lain: mencari identitas diri, timbulnya keinginan
untuk kencan, mempunyai rasa cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir
abstrak, berkhayal tentang aktifitas seks. Ciri khas tahap remaja akhir antara lain:
pengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra
jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa cinta, mampu berpikir abstrak (Depkes RI, 2001b).
Terjadinya pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-
organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu
melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan itu ditandai dengan munculnya tanda-tanda
sebagai berikut: tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ
seks yaitu terjadinya haid pada remaja puteri (menarche) dan terjadinya mimpi basah pada
remaja laki-laki (Depkes RI, 2001 b).
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik
yang meliputi : (1) Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi sensitif (mudah menangis,
cemas, frustasi dan tertawa; agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang
berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi. (2). Perkembangan intelegensia, sehingga
remaja menjadi: mampu berpikir abstrak, senang memberi kritik, ingin mengetahui hal-hal
baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba (Depkes RI, 2001 b).
.)
Menarche didefinisikan sebagai pertama kali menstruasi, yaitu keluarnya cairan darah
dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak
mengandung pembuluh darah. Sudah lebih dari setengah abad rata-rata usia menarche
mengalami perubahan, dari usia 17 tahun, menjadi 13 tahun, secara normal menstruasi awal
terjadi pada usia 11 ± 16 tahun (Kartono, 1992).
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel
tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas
dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin
faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai
antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita,
status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
" ( è)$ ! # .)
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche
yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu
status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik
dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa (Ginarhayu, 2002). Sedangkan
menurut Sanjatmiko (2004) tiga lingkungan sosial budaya bekerja secara simultan menjadi
pendukung percepatan usia menarche remaja, yaitu lingkungan rumah tangga; lingkungan
pendidikan formal dan lingkungan peer group. Dalam lingkungan rumah tangga, faktor
dominan yang menentukan seperti pola konsumsi nutrisi, media komunikasi dan proses
sosialisasi; dalam lingkungan pendidikan formal yaitu proses sosialisasi pengetahuan formal
sekolah dan non formal; sementara itu dalam lingkungan peer group pola konsumsi nutrisi,
media komunikasi serta sosialisasi dalam lingkungun peer group merupakan faktor- faktor
yang mendukung ke arah percepatan usia menarche remaja.
©c©©
©c©
Siklus respons rangsangan seksual memiliki empat fase: Perangsangan, Dataran
tinggi Ô
, Orgasme dan Resolusi. Pria dan wanita sama-sama akan mengalami ke-
empat fase tersebut, walaupun mungkin waktunya biasanya akan berbeda. Contohnya adalah
ketidaksamaan waktu orgasme pria dan wanita. Intensitas respon atau tanggapan rangsangan
juga akan memakan waktu yang berbeda-beda antara satu orang dengan lainnya. Dengan
mengetahui perbedaan dan kebiasaan ini, maka akan dapat membantu pasangan pasutri untuk
memahami satu sama lain.
,
Secara umum karakteristiknya adalah tahap ini bisa berlangsung dari hanya beberapa menit
sampai bahkan beberapa jam, termasuk di dalamnya:
2 Meningkatnya tekanan otot-otot
2 Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu
2 Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di sekitar dada dan
punggung)
2 Puting yang mengeras
2 Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat klitoris dan
÷ (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis pria menegang.
2 Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah.
2 Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim wanita merekah.
2 Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang siap dikeluarkan.
, ##/' 0
Karakteristiknya adalah kelanjutan dan titik sebelum terjadinya orgasme yang ditandai
dengan:
2 Organ intim wanita yang semakin mengembang karena meningkatnya aliran darah
serta perubahan kulit sekitar organ intim menjadi ke-ungu-an dan menjadi lebih gelap.
2 Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang nyeri bila disentuh) dan
terkadang kembali masuk tertutup klitoris untuk menghindari perangsangan oleh penis.
2 Napas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus meningkat
2 Otot mengejang di kaki, muka dan tangan
2 Tekanan otot meningkat
, &
Orgasme adalah puncak dari siklus rangsangan seksual. Fase ini adalah fase terpendek dan
umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Tanda-tandanya antara lain:
2 Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol
2 Teakan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi puncak dengan
kebutuhan oksigen yang masimal.
2 Otot sekitar kaki yang mengejang penuh.
2 Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual
2 Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus berkontraksi.
2 Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan mengakibatkan ejakulasi dan
pengeluaran semen.
2 Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan cenderung keluar dari
pori-pori tubuh.
, '#
Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal. Bagian-bagian tubuh yang
mengembang dan pmeregang lambat laun akan kembali normal pada ukuran dan warna
semula. Tahap ini juga ditandai dengan perasaan puas oleh pasutri, keintiman dan bahkan
kelelahan.
Beberapa wanita mampu melanjutkan fase orgasme tersebut dengan sedikit
rangsangan dan inilah yang disebut sebagai ÷
÷. Sebaliknya pri memerlukan
waktu setelah orgasme yang disebut dengan periode refraksi, dimana pada waktu ini pria
tidak akan mampu orgasme lagi. Periode refraksi ini berlangsung berbeda-beda pada pria,
biasanya semakin tua umur maka periode refraksi ini akan berlangsung makin lama.
©a
c
" *#
1. Identitas klien
Nama : An. E
Umur : 14 tahun
J enis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pengamen
2. Keluhan utama : Sakit dan perdarahan pada daerah alat genitalia.
3. Riwayat kesehatan sekarang:
Klien mengeluh sakit dan perdarahan pada daerah alat genitalianya.
4. Riwayat kesehatan masa lalu:
2 bulan yang lalu klien mengalami menarche deng an keluhan yang
menyertai perut terasa sakit, dan dismenore. Dan 3 hari yang lalu, klien
mengalami sexual abuse.
5. Aspek psiko-sosio-spiritual:
2 Psiko, kaji kondisi psokologis klien dan keluarganya dalam menghadapi
keluhannya. Klien menjadi pendiam dan susah berkomunikasi dengan orang
lain, dan ayah selalu mengeluarkan kata -kata yang terkesan selalu
menyalahkan anaknya.
2 Sosio, kaji tentang hubungan social klien dengan lingkungan. Klien tinggal di
daerah perkampungan kumuh padat penduduk dan bera sal dari keluarga
dengan tingkat social ekonomi yang rendah, sehingga klien sejak kecil sudah
dituntut membantu keluarganya untuk mencari nafkah dengan cara mengamen
di pinggir jalan dari siang hingga malam hari.
2 Spiritual, kaji tentang keyakinan klien da n keluarga tentang ketaatan
beribadah dan bagaimana sikap klien dan keluarga dalam menghadapi
cobaan dilihat dari sudut pandang agama atau keyakinan.
6. Data Subyektif
a. Kaji batasan Karakteristik
i. Riwayat aktivitas seksual yang tidak diinginkan.
2 Kita dapat menanyakan waktu dan tempat kejadiannya : Dalam kasus
tempatnya tidak diketahui.
2 Kita tanyakan identitas dan gambaran si penyerang : Dalam kasus dapat
diketahui bahwa yang menyerang klien adalah Preman.
2 B agaimana hubungan seksualnya (berdasarkan tipe, jumlah, paksaan,
senjata) : Klien mengalami sexual abuse berupa pemerkosaan.
2 Apakah ada saksi : Dalam kasus tidak teridentifikasi.
2 Aktivitas yang mungkin dapat mengubah bukti (mengganti pakaian,
berendam, berkemih, douching) : Dalam kasus tidak ter identifikasi.
ii. Riwayat seksual.
2 Kita dapat tanyakan tanggal menarche dan menstruasi terakhir : Dalam
kasus, klien mengalami menarche 2 bulan yang lalu, tetapi menstruasi
terakhir tidak teridentifikasi.
2 Riwayat menstruasi klien
2 Riwayat penyakit kelamin
2 Penggunaan alat kontrasepsi
2 Tanggal terakhir hubungan seksual : Klien mendapat hubungan seksual
sekitar 3 hari yang lalu, itu pun berupa sexual abuse.
iii. Respons terhadap tindak kekerasan selama fase akut.
2 Kita kaji individu dan keluarga untuk mengetahui adanya : Gejala somatic :
Iritabilitas pencernaan (mual, muntah, anoreksia), Ketidaknyamanan
pencernaan, Ketidaknyamanan genitourinaria (nyeri, pruritus),
Ketidaknyamanan rektum, Tegang pada otot rangka (spasme, nyeri), Rabas
vagina, Memar dan edema, Laporan tentang: Sakit kepala, Keletihan, Gatal,
Anoreksia, Mual, Nyeri, Rasa panas pada saluran kemih Gejala psikologis :
klien menjadi pribadi yang pendiam dan susah berkomunikasi semenjak
kejadian sexual abuse tersebut. Reaksi Seksual : Tidak percaya pada pria,dan
Perubahan pada perilaku seksual
2 Kita kaji klien untuk mengetahui Pemahaman tentang kejadian yang dia
alami Pengetahuan tentang identitas si penyerang Kemungkinan tindak
kekerasan sebelumnya
2 Kita kaji orang tua, mauapun pihak lain untuk mengetahui Pemahaman
mereka tentang kejadian Kemampuan mereka untuk membantu koping
korban : dalam kasus teridentifikasi bahwa koping keluarga tidak cukup baik,
terutama ayahnya, beliau sering mengeluarkan kata-kata yang terkesan
menyalahkan anaknya. Kemampuan mereka untuk berkoping
b. Evaluasi Laboratorium
Tes darah
Tes urin
Tes kehamilan
Tes HIV /AIDS, berdasarkan pada prevalensi infeksi dan dugaan terhadap
resiko HIV
Skrining PMS
Kultur serviks/vagina/uretra, rektum, dan fari ng terhadap N.
Gonorrhoeae, C .trachomatis
2 Preparat basah sekret vagina terhadap T.vaginalis
2 Kultur lesi terhadap virus herpes simpleks
2 Pemeriksaan serologis terhadap sifilis
2 Pewarnaan gram dan kultur umum semua sekret vagina/uretra atau anus
Pengumpulan bukti
2 Pakaian korban; diambil dengan membuka pakaian anak sewaktu masih
berdiri di atas kain steril dan meletakkan semua pakaian tersebut ke dalam tas
kertas. Pakaian yang dikkumpulkan adalah pakaian yang dipakai sewaktu
terjadi kejadian. Apusan semen, sperma, asam fosfatase, analisis P30;
sedikit apusan dari mulut (faring, garis gusi), vagina, dan rektum diambil
menggunakan apusan yang tidak lembab dan dibiarkan kering oleh udara
sebelum disimpan. Apusan dapat juga diambil dari daerah tubuh yang tampak
mengandung sekret baik dengan mengerok sample kering ke dalam amplop
kertas atau denngan apusan yang sedikit lembab (dengan air steril) yang
dibiarkan kering oleh udara. Sekret lembab sebaiknya diambil dengan apusan
dan dibiarkan kering oleh udara.
2 Kerokan kuku untuk debris benda asing; ambil kerokan kuku dan letakkan
spesimen ke dalam amplop kertas
2 Pengambilan rambut pubis; rambut pubis yang disisir dik umpulkan ke dalam
amplop kertas.C abut 5-10 rambut pubis dan masukkan ke dalam amplop yang
terpisah
2 Debris asing; kumpulkan setiap debris asing yang dicurigai yang ditemukan
pada tubu korban ke dalam amplop kertas
2 Identifikasi korban; ambil sample saliva dan sample darah dari korban untuk
mengidentifikasi status sekretorik atau untuk analisis DNA
©
/' �
'#
+ " # ' # ' )
DO: ©
(perkosaan) ĺ fisik ĺ Gangguan rasa nyaman:
DS: pemaksaan penetrasi penis ĺ genital ĺ Nyeri genitalia
merobek fourchette posterior ĺ
merangsang saraf-saraf nyeri ĺ Nyeri
DO: ©
(perkosaan) ĺ psikis ĺ Trauma psikologis
DS: koping individu tak efektif, disloyalitas,
PTSD ĺ trauma psikologis
DO: ©
(perkosaan) ĺ psikis ĺ Harga diri rendah
DS: stress pasca pemerkosaan ĺ koping
individu tak efektif ĺ merasa bersalah
ĺ perasaan tak berdaya ĺ
menyalahkan diri sendiri, sulit diajak
komunikasi ĺ pandangan diri (-) ĺ
Harga diri rendah
DO: Faktor pendorong ĺ interna (keluarga, Koping keluarga tak
DS: ekonomi, pendidikan, agama) ĺ efektif
Orang tua terutama pandangan (-) pada anak ĺ ortu
ayah selalu menemani menyalahkan anak ĺ koping keluarga
tapi sering tak efektif
mengeluarkan kata-
kata yang terkesan
menyalahkan anaknya
©c
Bobak, Irene M., dkk. 2005. è
÷ #
Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Doenges, Marlynn, dkk. 2000. $
%. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Kartono. 1992.
& ÷ . Bandung.
Mandar Maju.
Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G. Bare. 2002. è
÷
'
(
÷ )
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1407211217.pdf
http://situs.kesrepro.info/krr/materi/menstruasi.htm
http://www.adln.lib.unair.ac.id/
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=4844
http://www.who.int/entity/violence_injury_prevention/resources/publications/en/guidelines_a
nnex2.pdf
http://www.aafp.org/afp/2001/0301/p883.html
http://chestofbooks.com/health/anatomy/Human-Body-Construction/The-Female-External-
Genitals.html http://www.freewebs.com/forensik_sexual_abuse/pelakukekerasanseksual.htm
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/fourchette
http://www.athealth.com/Consumer/disorders/adolescentsurvivors.html
http://www.bioline.org.br/pdf?rh08027
http://www.child-abuse-effects.com/female-victims-of-sexual-abuse.html
http://www.teenhelp.com/teen-abuse/sexual-abuse-stats.html
http://www.scribd.com/doc/32194391/Genitalia-Pria
http://www.scribd.com/doc/51532165/ANfis -pria-dan-wanita