Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Menimbang :
bahwa sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor KEP. 06/M.PAN/2/2000 tentang Jabatan Fungsional Pengantar Kerja dan Angka
Kreditnya, perlu mengatur pola karir dan pola pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional
pengantar kerja yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor
22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4263);
8. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil;
9. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004, tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP.06/M-
PAN/2/2000 tentang Jabatan Fungsional Pengantar Kerja dan Angka Kreditnya;
11. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor KEP. 40/MEN/2000 dan Nomor 15.A Tahun 2000
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengantar Kerja dan Angka
Kreditnya;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER.60/PAN/6/2005
tentang Ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TENTANG PEDOMAN
POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
PENGANTAR KERJA.
Pasal 1
Pasal 2
(1) Pedoman Pola Karir dan Pola Diklat Jabatan Fungsional Pengantar Kerja ini
sebagai acuan bagi Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dan Pejabat Pembina
Kepegawaian dalam melakukan pembinaan terhadap Pejabat Fungsional
Pengantar Kerja.
(2) Pedoman Pola Karir dan Pola Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
Ruang lingkup Pedoman Pola Karir dan Pola Pendidikan dan Pelatihan ini, meliputi
ketentuan yang berkaitan dengan karir Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan
Fungsional Pengantar Kerja di lingkungan instansi Pemerintah maupun instansi
pemerintah daerah.
Pasal 4
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Mei 2007
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
ttd
ERMAN SUPARNO
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : PER.07/MEN/V/2007
TENTANG
PEDOMAN POLA KARIR DAN POLA PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
PENGANTAR KERJA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KARIR PENGANTAR KERJA
Karir pengantar kerja merupakan jenjang jabatan dan kepangkatan bagi setiap
Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Pengantar Kerja, sehingga
terdapat kepastian atau jaminan bagi mereka yang memangku atau memilih jalur jabatan
fungsional ini dalam pengembangan karirnya dimasa yang akan datang.
Jabatan Fungsional Pengantar Kerja merupakan jabatan karir terbuka bagi Pegawai
Negeri Sipil pusat maupun daerah yang melaksanakan fungsi-fungsi pelayanan antar
kerja, meliputi pelayanan perantaraan kerja, informasi pasar kerja, penyuluhan dan
bimbingan jabatan. Dalam hal ini mengandung arti bahwa untuk kepentingan dinas
dan/atau dalam rangka menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karir,
seorang pengantar kerja dapat dipindahkan dan/atau pindah ke jabatan struktural atau
jabatan fungsional lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Demikian pula sebaliknya bagi
pejabat struktural, atau fungsional lainnya dapat diangkat menjadi Pejabat Fungsional
Pengantar Kerja Sepanjang memenuhi persyaratan untuk pengangkatan jabatan
Pengantar Kerja. Untuk meniti jenjang jabatan Pengantar Kerja dilakukan pembinaan
secara sistematis, vertikal, horizontal dan diagonal melalui pendidikan dan pelatihan, uji
kompetensi, pengalaman kerja yang dimiliki, penugasan serta pengembangan profesi
yang sesuai dengan keahliannya.
A. Jabatan Fungsional Pengantar Kerja
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 87 rahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor O6/KEP/M.PAN/2/2000 tentang Jabatan Fungsional
Pengantar Kerja dan Angka Kreditnya bahwa Jabatan Fungsional Pengantar Kerja
termasuk dalam rumpun ilmu sosial dan yang berkaitan. Sedangkan kedudukan,
tugas pokok dan fungsi Pengantar Kerja, adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kedudukan
1) Pengantar Kerja merupakan pejabat pelaksana teknis
fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana tehnis
dalam melaksanakan kegiatan antarkerja yang berkedudukan
pada instansi pemerintah;
2) Jabatan Fungsional Pengantar Kerja adalah jabatan karir
yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
b. Tugas Pokok
Tugas Pokok Pengantar Kerja adalah melaksanakan pelayanan dan
konsultasi antar kerja dan pengembangan antar kerja.
c. Fungsi
Pengantar kerja berfungsi melakukan pelayanan kepada pencari
kerja untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai bakat, minat dan
kemampuan serta pelayanan kepada pengguna tenaga kerja untuk
memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Jenjang Jabatan, Pangkat dan Golongan
Pola Karir dan Pola Diklat Pengantar Kerja yang diatur dalam pedoman ini
terbatas pada kategori Pengantar Kerja Ahli. Adapun jenjang jabatan,
pangkat dan golongan Pengantar Kerja Ahli adalah sebagai berikut:
a. Jenjang Jabatan
Jenjang Jabatan Pengantar Kerja Ahli terdiri dari:
1) Pengantar Kerja Pertama;
2) Pengantar Kerja Muda; dan
3) Pengantar Kerja Madya
b. Jenjang Pangkat dan Golongan
Jenjang pangkat dan golongan ruang Pengantar Kerja Ahli dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
1) Pengantar Kerja Pertama terdiri dari:
a) Penata Muda, golongan ruang III/a; dan
b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
2) Pengantar Kerja Muda terdiri dari:
a) Penata, golongan ruang Ill/C,dan
b) Penata TK.I, golongan ruang III/d.
3) Pengantar Kerja Madya terdiri dari:
a) Pembina, golongan ruang IV/a;
b) Pembina TK.I, golongan ruang IV/b; dan
c) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
BAB III
KOMPETENSI PENGANTAR KERJA
BAB IV
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BIDANG ANTAR KERJA
Peningkatan kualitas Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dilakukan melalui diklat, bimtek,
seminar, lokakarya yang sesuai dengan bidangnya. Diklat Pengantar Kerja
diselenggarakan dalam rangka memenuhi kompetensi untuk penunjukan dan
pengangkatan pertama sebagai Pejabat Fungsional Pengantar Kerja dan/atau dalam
Jabatan Struktural Bidang Antar Kerja oleh Menteri atau Pejabat pembina Kepegawaian.
A. Klasifikasi Pendidikan dan Pelatihan
1. Diklat Pengantar Kerja
Diklat Pengantar Kerja merupakan dik,lat wajib yang harus diikuti sebagai
salah satu persyaratan bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan ditunjuk
dan/atau diangkat sebagai Pejabat Fungsional Pengantar Kerja maupun
Pejabat Struktural di Bidang Antar Kerja.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pedoman Pola Karir dan Pola Pendidikan dan Pelatihan Pengantar Kerja ini disusun
untuk dijadikan acuan dalam melakukan pembinaan karir dan diklat oleh seluruh
instansi/lembaga di tingkat Pemerintah maupun pemerintah daerah yang memiliki Pejabat
Fungsional Pengantar Kerja agar terdapat persamaan persepsi.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Mei 2007
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd
ERMAN SUPARNO