Sunteți pe pagina 1din 19

V Depresi pada anak adalah gangguan alam

perasaan yang ditandai dengan perasaan


sedih dan berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan yang dialami anak.
V Gejala ini terjadi akibat anak mengalami
kejadian yang tidak menyenangkan seperti
perlakuan yang semena-mena, kehilangan
kasih sayang, kehilangan objek yang
dicintai dengan menampilkan perilaku
kehilangan nafsu makan, penurunan
aktifitas dan minat bermain.
a. Sedih yang mendalam, wajah tampak
murung, pandangan mata kosong
(melamun).
b. Menunjukkan kecemasan yang tinggi,
tidak dapat mengontrol tingkah laku
seperti berjalan mondar-mandir tanpa
tujuan, bingung atau tidak dapat
mengambil keputusan.
c. Putus asa, merasa tdk ada yg
menyayangi dan peduli dirinya.
d. Tidak perhatian dan tanggap thdp
lingkungan.
e. Ketergantungan berlebihan atau
sebaliknya menarik diri dari lingk.
f. Mengeluhkan gg fisiologis.
g. Penyimpangan perilaku
(tempertantrum).
h. Adanya pemikiran untuk mengakhiri
hidup.
i. Melakukan tindakan beresiko tinggi.
j. Adanya halusinasi pendengaran.
Dari data yg ditemukan yakni adanya
pemikiran mengakhiri hidup, sedih,
putus asa, merasa tidak berguna,
menarik diri, tidak memperhatikan
kebersihan diri, sulit tidur, tidak nafsu
makan.
Dari data tersebut dapat dirumuskan
Diagnosa Keperawatan pada anak
depresi :
˜ 
  
  

j. Tindakan Keperawatan utk pasien anak


dengan resiko bunuh diri :
A. Tindakan keperawatan untuk pasien :
1. Tujuan :
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Pasien dapat memodifikasi pola pikiran negatif.
c. Pasien dapat mengontrol perilaku dari merusak diri.
2. Tindakan Keperawatan :
a. Membina hubungan saling percaya dengan pasien
- Lakukan pendekatan yg hangat, perkenalkan diri,
menerima pasien apa adanya dan empati.
- Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan.
- Sediakan waktu untuk berdiskusi dan hubungan yg
sifatnya suportif.
- Beri waktu pasien untuk berespon.
b. Tindakan keperawatan untuk resiko bunuh diri.
1. Membantu pasien memodifikasi pola kognitif
yang negatif.
- Diskusikan masalah yg dihadapi pasien dan
tdk memintanya untuk menyimpulkan.
- jdentifikasi pemikiran yg negatif dan bantu
utk menurunkannya melalui interupsi atau
substitusi.
- Bantu pasien utk meningkatkan pemikiran +
- Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan ke
simpulan yg dibuat pasien.
- jdentifikasi persepsi yg tdk tepat, penyimpang
an dan pendapat yg tidak rasional.
- Kurangi penilaian pasien yg negatif thadp diri.
- Bantu pasien utk menyadari nilai yg dimiliki.
2. Melatih pasien mengontrol perilaku merusak diri
- Observasi ketat adanya perilaku merusak diri.
- Tempatkan pasien di tempat aman.
- Pindahkan benda yg berbahaya.
- Jelaskan semua tindakan yg diberikan
- Bantu pasien mengenal mekanisme koping yg
tdk sehat gunakan metode bermain peran.
- Diskusikan ttg pemikiran dan perilaku meru
sak diri yg pernah atau sdg dipikirkan pasien.
- jdentifikasi alternatif koping yg konstruktif.
- Beri penguatan utk koping yg konstruktif.
- Bantu pasien utk berkomunikasi secara kons
truktif.
- jdentifikasi kebutuhan akan rujukan.
B. Tindakan keperawatan utk keluarga
1. Tujuan :
Keluarga mampu merawat pasien dgn resiko bunuh diri

2. Tindakan Keperawatan :
- Kaji pengetahuan dan persepsi keluarga ttg
perilaku bunuh diri.
- Ajarkan keluarga ttg tanda dan gejala
bunuh diri.
- Ajarkan cara keluarga melindungi pasien
dari perilaku bunuh diri.
- Ajarkan keluarga utk dpt menolong jika
klien melakukan percobaan bunuh diri.
- Jelaskan pada keluarga sistem pelayanan kesehatan
yang dapat membantu.
jj. Tindakan Keperawatan pasien anak
dengan Ketidakberdayaan

A. Tindakan keperawatan untuk pasien


1. Tujuan :
a.Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b.Pasien dapat mengenali dan mengekspresikan
saan.
c.Pasien dapat meningkatkan harga diri
d.Pasien dapat berpartisipasi dalam merawat diri.
e.Pasien dapat melakukan hubungan interpersonal.
2. Tindakan Keperawatan :
a.Memfasilitasi pasien mengenali dan mengekspresi
kan perasaannya.
- Tunjukkan respon emosional dan menerima.
- Gunakan tekhnik kom.terapeutik terbuka
- Bantu pasien untuk mengekspresikan perasaannya
- Bantu pasien mengidentifikasi kondisi atau situasi
kehidupan yg tdk dpt dikontrol oleh diri sendiri.
Dorong pasien utk menyatakan secara verbal
perasaan-perasaannya yg berhub dgn kondisi
atau situasi tersebut.
b. Membantu pasien meningkatkan harga diri
- Sediakan waktu dan diri bagi pasien untuk
membuktikan bahwa pasien penting.
- Bantu pasien mengekspresikan perasaan positif
dan negatif.
- Beri pujian pada hal yg positif.
- Bersama pasien identifikasi sumber kepuasan dan
rencana aktifitas yg dpt dilakukan oleh pasien.
- Dorong pasien utk menuliskan hal yg ingin dicapai
- Bersama pasien mencari faktor penyebab atau
resiko yg mempengaruhi perilaku pasien.
- Pasien dpt mengenal perasaan dan penyebab
perilakunya.
- Bersama pasien identifikasi koping yg sering
digunakan.
- Beri pujian dan penguatan utk koping yg
konstruktif.
- Untuk koping destruktif lakukan modifikasi dgn
pasien melalui bermain peran.
- Ajarkan pasien koping yg sehat dan terapi
bermain.
c. Melatih pasien mandiri dlm perawatan diri.
- Libatkan pasien dlm menetapkan tujuan
perawatan yg ingin dicapai.
- Bantu pasien utk memenuhi kebutuhan perawatan
diri terutama nutrisi, tidur dan kebersihan diri.
- Motivasi pasien utk membuat jadwal aktifitas
perawatan diri dan melakukan secara mandiri.
- Beri privasi sesuai kebutuhan yg ditentukan.
- beri penguatan positif utk keputusan yg dibuat,
puji klien jika berhasil melakukan kegiatan atau
penampilannya bagus.
- Motivasi pasien utk mempertahankan kegiatan
atau penampilan yg baik.
- Jika pasien mendapat terapi obat berikan
pendidikan kes terkait pengobatan yg diterima
atau kolaborasikan klien utk menerima terapi obat
(anti depresan) contoh imipramin 2 x 12,5 mg.
d. Memfasilitasi pasien melakukan hubungan
interpersonal yg positif.
- Kaji kemampuan pasien utk bersosialisasi dan
dukungan yg diperlukan serta minat pasien.
- Diskusikan sumber sosial yg ada & dpt digunakan.
- Tunjukkan kemampuan bersosialisasi yg efektif.
- Gunakan Role Play dlm melakukan latihan
interaksi sosial.
- Beri umpan balik dan pujian terhadap
kemampuan pasien dlm melakukan hubungan
interpersonal yg efektif.
- Beri dorongan kepada pasien utk meningkatkan
hubungan sosialnya dlm lingkungan yg lbh luas.
- Beri dorongan dengan penuh kekeluargaan
terhadap respon emosional pasien yg adaptif.
- Beri dukungan dan libatkan dalam terapi keluarga
serta terapi kelompok jika diperlukan.

B. Tindakan keperawatan untuk keluarga


1. Tujuan :
Keluarga mampu merawat pasien dgn
ketidakberdayaan.
2. Tindakan Keperarawatan :
a. Libatkan keluarga sebagai sistem pendukung dlm
merawat anak.
b. Ajarkan mengenal tahap perkembangan anak
normal dan masalah yg dialami anak.
c. Ajarkan cara untuk meningkatkan pola dan kualitas
komunikasi dengan anak dlm keluarga.
d. Ajarkan cara mengidentifikasi tanda dan gejala
gangguan perilaku seperti menarik diri, harga diri
rendah, tidak melakukan perawatan diri seperti
makan, tidur atau kebersihan diri.
e. Ajarkan cara mengatasi masalah yg dialami anak
seperti selalu melibatkan dan berkomunikasi dgn
anak, memberi pujian atas kebehasilan anak dan
menghindari penilaian negatif pada anak,
mengganti hukuman menjadi proses belajar jika
anak melakukan kesalahan, memberi dukungan dan
menemani jika anak bersedih.
f. Jelaskan pada keluarga fasilitas pelayanan
kesehatan yg dpt membantu menangani masalah
serta kondisi anak yg perlu dirujuk ke pusat
pelayanan kesehatan.
1. Hasil yg diharapkan pd masalah anak
depresi dengan resiko bumuh diri
adalah,
 

1. Menceritakan penderitaan secara terbuka dan
konstruktif dengan orang lain.
2. Mengekspresikan perasaan-perasaan yg optimis
ttg yg ada sekarang.
3. Mengungkapkan tujuan-tujuan yg realistis.
4. Menggunakan pemecahan masalah yg konstruktif
( baik dan benar ).
5. Pasien tdk melakukan tindakan mencederai diri
atau bunuh diri
     
1. Menyebutkan tanda dan gejala perilaku bunuh diri.
2. Memberikan lingkungan yg aman bagi anak.
3. Menyebutkan cara utk membantu meningkatkan
pemecahan masalah yg baik dan benar bagi anak.
4. Menyebutkan layanan kesehatan yg dpt
dimanfaatkan.
2. Hasil yg dpt diharapkan pd masalah anak
dgn ketidakberdayaan.
 
  
1. Mengenang dan meninjau kembali kehidupan
secara positif.
2. Mempertimbangkan nilai-nilai dan arti kehidupan
3. Mengekspresikan ttg hubungan yg positif dgn org
terdekat
4. Mengekspresikan percaya diri dgn hasil yg
diinginkan.
5. Mengekspresikan percaya diri dgn diri dan org lain
6. Mengembangkan dan mempertahankan konsep
diri yg positif.
7. Belajar secara efektif dlm mengungkapkan
perasaan pd org lain.
8. Berhasil membina hub interpersonal yg harmonis
9. Perasaan menerima org lain dan mempunyai rasa
memiliki.
10.Melakukan aktifitas sesuai tahap perkembangan
    
1. Keluarga terlibat aktif sgb suport sistem.
2. Keluarga belajar secara efektif ttg tumbang anak
dan dpt mengantisipasi masalah yg terjadi.
3. Keluarga dpt mengontrol perilaku anak yg
menyimpang.
4. Mengimplementasikan pola komunikasi yg
harmonis dl meluarga.
5. Merujuk pada pusat pelayanan kesehatan jika
tindakan yg dilakukan tdk dpt mengatasi
masalah anak.

S-ar putea să vă placă și