Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pandangan mengenai politik dimulai dari cara kita mengenal apa arti politik itu sendiri. Menurut Aristoteles seorang filsuf Yunani politik berasal dari kata polis yang artinya negara kota. Aristoteles berpendapat bahwa dalam politik harus ada perhimpunan dan dalam sebuah perhimpunan politik setidaknya harus ada keberadaan kewenangan atau aturan. Salahsatu sifat polis yunani sendiri menurut Ernes barker dalam Principles of social and political teory adalah sifatnya yang mutlak totaliter dalam arti tidak dikenal pemisahan antara Negara dan masyrakat ( Society State ).i Aristoteles mengemukakan dalam mencapai tujuan politik sendiri di perlukan adanya entitas bernegara dalam mencapai tujuan tersebut, negara atau pihak yang berwenang perlu melembagakan kebikan publik dengan tujuan untuk mengikat individu individu yang memiliki keseragaman tujuan menjadi sebuah subjektifitas kolektif yang relatif homogen.ii David Easton dalam bukunya A System Analisis of Political Life menyatakan bahwa sistem politik adalah keseluruhan interaksiyang mengatur pembagian nilai-nilai secara autoritatif (berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama masyarakat.iii Jadi dalam hal ini, pihak yang berwenang dalam artia pemerintah mempunyai suatu kewajiban untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Semua itu berkesinambungan dengan apa yang dikatakan Easton dalam The Poltical System yang mengungkapkan bahwa kehidupan politik mencakup berbaai macam kegiatan yang mempengaruhi kebijaksanaan dari pihak yang berwenang, yang diterima untuk suatu masyarakat,dan yang mempenaruhi cara untuk melaksanakan kebijaksanaan tersebut.iv Miriam Budiardjo berpendapat bahwa public policy itu diartikan sebagai upaya sekelompok orang dalam mencapai cita citanya bersama melalui keputusan yang diambil dari cara cara tertentu.v David Easton juga berkata dalam The Political System ( 1927:128 ) bahwa ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijakan publik.vi Pernyataan ini sesuai dengan apa yang dikatakan Aristoteles negara perlu melembangakan kebijakan publik. dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam mencapai tujuan. Dari semua pernyataan yang dilontarkan oleh para tokoh tersebut, semuanya berpendapat bahwa politik itu tidak terlepas dari adanya interaksi dari individu individu yang berpolitik. Politik juga tidak bisa di pisahkan dari public policy atau kebijakan public. Dalam hal ini, posisi pemerintah adalah sebagai pihak yang memiliki wewenang atau bisa di artikan memiliki kekuasaan dalam menentukan kebijakan publik. Jadi antara interaksi himpunan, pihak yang memiliki wewenang, kebijakan publik dan kekuasaan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan satu sama lain.
F.Isjwara S.H.L.L.M.Pengantar Ilmu Poltik.Bandung:Putra Abardin.1966.2 Leo Agustino.Perihal Ilmu Politik.Yogyakarta:Graha Ilmu,2007.6 http://www.lbh-makassar.org/?p=1864 Prof. Miriam Budiardjo. Dasar Dasar Ilmu Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.13 Leo Agustino.Perihal Ilmu Politik.Yogyakarta:Graha Ilmu,2007.7-8 Leo Agustino.Perihal Ilmu Politik.Yogyakarta:Graha Ilmu,2007.6
ii
iii
iv
vi