Sunteți pe pagina 1din 3

Bab.6 Gerak Melingkar dan Aplikasi Hukum Newton 6.

1 Hukum Newton II dalam Gerak Melingkar Jika kita menggunakan Hukum Newton II, kita mendapati bahwa gaya netto yang menghasilakan kecepatan sentripetalnya dapat dihitung sebagai berikut : (6.1)

a yang menyebabkan percea yang menyebabkan percepatan sentripetal bekerja ke pusat lintasan melingkar dan menyebabkan berubahnya vector kecepatan. Jika gaya tersebut hilang, maka benda tersebut tidak akan lagi bergerak dalam lintasan melingkarnya; sebagi gantinya, benda tersebut akan bergerak sepanjang lintasan berupa garis lurus yang menyinggung lintasan melingkarnya.

6.2 Gerak Melingkar Tidak Beraturan Kita menemukan bahwa jika sebuah partikel bergerak dengan kelajuan bervariasi dalam lintasan melingkar, ada tambahan pada komponen radial pada kecepatan, yaitu sebuah komponen tangensial yang besarnya dv/dt. Karena yang bereaksi pada partikel juga harus memiliki komponen tangensial dan radial. Karena percepatan totalnya adalah a =ar+at, total gaya yang dipengaruhi oleh partikel adalah

6.3 Gerak dalam Kerangka yang Dipercepat Sebagai pengamat di dalam gerbong kereta api yang begerak dipercepat, jika Anda menggunakan Hukum Newton II pada cakram ketika ia bergerak dipercepat kea rah belakang kereta, Anda mungkin akan menyimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada cakramlah yang menyebabkan menjadi cepat. Kita sebut gaya ini sebagai gaya fiktif karena gaya yang diakibatkan oleh kerangka acuan yang dipercepat. Gaya fiktif yang lain diakibatkan oleh perubahan arag dari vector kecepatan. Ketika seseorang yang sedang berada di dalam mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan dan melewati tikungan, maka ai akan menabrak pintu yang memberikan gaya yang cukup besar untuk membuat penumpang tersebut mengikuti arah yang sama seperti mobil tersebut. Ia bergeser kea rah pintu bukan karena oleh gaya luar tetapi karena gaya gesek tidak cukup besar untuk membuanya mengikuti lintasan melingkar yang ditenpuh oleh mobil. Gaya fiktif lainnya yang juga menarik adalah gaya Coriolis. Gaya ini adalah gaya semu yang disebabkan oleh berubahnya posisi radial dari sebuah benda pada sistem koordinat berotasi.

6.4 Gerak yang Dipengaruhi Gaya-gaya yang Menghambat Besarnya Gaya Hambatan Sebanding dengan Kelajuan Benda Gaya-gaya yang berlawanan itu dapat dinyatakan sebagai R = -bv (6.2)

Dimana v adalah kecepatan benda dan b adalah konstanta yang nilainya bergantung pada sifat-sifat dari medium dan bentuk, serta dimensi dari benda tersebut. Tanda negative berarti bahwa R berlawanan arah dengan v. Dengan menggunakan Hukum Newton II pada benda yang bergerak vertical, dengan memilih tanda positif untuk arah kebawah, dan dengan v kita dapatkan (6.3) Percepatan dv/dt adalah ke bawah. Dengan menyelesaikan ini dalam kecepatan, dihasilkan :

Percepatan mendekati nol ketika besar gaya yang menghambat hamper sama dengan berat dari bola tersebut. Pada saat ini, kecepatan dari bola mendekati kelajuan terminal. Pada kenyataannya, bola hanya mendekati kelajuan terminal, tetapi tidak pernah mencapai kelajuan teminalnya. Hambatan Udara pada Kelajuan Tinggi Situasi benda-benda yang bergerak dengan kecepatan tinggi, besar dari gaya hambatnya dinyatakan sebagai:

Dengan D adalah besar empiris tanpa dimensi yang disebut dengan kofisien hambatan. Kofisien hambatan bernilai 0,5 untuk bola, tetapi bernilai sebesar 2 pada benda yang bentuknya tidak beraturan. 6.5 Permodelan Numerik dalam Dinamika Partikel Kecepatan menyebabkan posisi berubah, dan percepatan menyebabkan kecepatan berubah. Oleh karena partikel adalah hasil langsumg dari gaya-gaya yang bekerja, semua analisis pada dinamika partikel bermula dari perhitungan gaya netto yang bekerja pada partikel. Pada umumnya , kita memakai metode analisis pada masalah dinamika dengan menggunakan prosedur di bawah ini : 1. Jumlahkan gaya-gaya yang bekerja pada partikel untuk menemukan gaya netto /m 2. Gunakan gaya netto ini untuk menentukan percepatan dari hubungan

3. Gunakan percepatan ini untuk menentukan kecepatan dari hubungan dv/dt = a 4. Gunakan kecepatan ini untuk menentukan posisi dari hubungan dx/dt = v

S-ar putea să vă placă și