Sunteți pe pagina 1din 11

Abrupsio Plasenta (pelepasan plasenta prematur) Distosia Karena Kelainan Alat Kandungan

Nasihat Praktis untuk Ibu Menyusui


Posted on February 14, 2011 by admin Nasihat perlu diberikan, terutama pada ibu yang baru pertama kali mempunyai anak dan belum mengetahui cara menyusui yang benar. 1. Dukungan psikologis. Agar menyusui lebih berhasil, seorang ibu memerlukan rasa pereaya diri, yaitu: a. Ibu yakin bahwa ia dapat menyusui dan ASI adalah yang terbaik untuk bayinya. Ibu juga harus yakin bahwa ASI akan meneukupi kebutuhan bayinya, terutama pada awal bulan setelah lahir. Produksi ASI tidak bergantung pada ukuran payudara. b. Diperlukan dukungan psikologis dari: Keluarga dekat, terutama wanita seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita, atau teman wanita lain yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menyusui Suami yang mengerti bahwa ASI adalah makanan yang baik untuk bayinya merupakan pendukung yang baik demi keberhasilan menyusui Kelompok pendukung ASI (KPASI) Petugas kesehatan 2. Pesan penting dalam menyusui: a. Susui bayi segera dalam 30 menit pertama setelah lahir, berikan kolostrum. b. Hindarkan pemberian minuman pralakteal (air gula, aqua, dan lainnya) sebelum ASI keluar, retapi usahakan agar bayi diberi kesempatan mengisap untuk merangsang produksi ASI sehingga ASI akan lebih cepat keluar. c. Susui bayi pada kedua payudara secara bergantian. d. Bayi hanya diberi ASI selama 4 bulan pertama (ASI eksklusif). e. Berikan ASI tanpa jadwal. f. Perhatikan cara/posisi menyusui yang benar, yaitu puting dan areola payudara harus masuk ke dalam mulut bayi agar puting terhindar dari lecet. g. Mulai untuk memberi makanan pendamping ASI (MPASI) pada umur 4 bulan dalam bentuk makanan lumat. h. Menyusui sebaiknya dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Penyapihan dilakukan secara bertahap. i. Teruskan menyusui walaupun ibu/bayi sedang sakit. Kecuali ibu/ bayi sakit berat, sesuai dengan petunjuk dokter. j. Perhatikan gizi ibu hamil/menyusui karena ibu memerlukan ekstra makanan dan minum lebih banvak. k. Bila ibu bekerja di luar rumah, beri ASI sebelum dan sesudah pulang kerja. Hanya selama ibu bekerja, bayi boleh diberikan susu formula. 3. Perawatan payudara. Untuk mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul pada ibu menyusui, sebaiknya perawatan payudara dilakukan secara rutin. Seperti dikemukakan bahwa salah satu usaha untuk memperbanyak ASI adalah dengan memberi perawatan khusus, yaitu

dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara. Perawatan payudara untuk memperbanyak ASI ada dua cara, yang dapat dilakukan bersamaan. Cara tersebut ialah pengurutan dan penyiraman payudara. Pengurutan atau masase dilakukan untuk memberikan rangsangan pada kelenjar air susu ibu untuk memproduksi air susu ibu. Pengurutan int dilakukan pada pagi dan sore, sebaiknya sebelum mandi, dan diteruskan dengan penyiraman yang dilakukan bersamaan ketika mandi. Alat-alat yang diperlukan untuk pengurutan dan penyiraman payudara: a. Pelumas kulit, biasanya digunakan minyak kelapa, bedak talc, sabun dapat dipilih yang disukai oleh ibu. b. Handuk kecil/waslap/kain yang bersih, lembut, cukup tebal, dan mudah menyerap air, sebanyak dua lembar untuk menggosok payudara sesudah diurut. e. Handuk besar dua lembar, yang satu lembar untuk menutup punggung dan satu lembar lagi untuk mengeringkan yang dapat dipakai juga untuk mandi. d. Kom besar dua buah untuk menampung air panas dan dingin. e. Kutang/bra bersih yang sesuai dengan ukuran payudara ibu, serta perlengkapan pakaian lainnya. Cara mengerjakan: a. Alat-alat disediakan di dekat ibu. Cuci tangan dan lakukan pengurutan lebih dulu. Caranya: Kedua telapak tangan diberi bedak talc atau dibasuh dengan minyak. Payudara kiri diurut dengan tangan kiri dan yang kanan diurut dengan tangan kanan (bila yang mengerjakan ibu sendiri). Bila dikerjakan bidan atau perawat, payudara kiri diurut dengan tangan kanan, dan yang kanan dengan tangan kiri. Pengurutan dari arah tengah memutar ke samping, lalu ke bawah, dan kerjakan berulang selama 10-15 menit. Bagian samping payudara diurut dart pangkal ke arah puting 10-15 kali. Pengurutan bagian bawah payudara ke arah puting 15-20 kali. b. Setelah pengurutan, teruskan dengan penyiraman. Pasien duduk atau berdiri, pakaian bagian atas dibuka, punggung ditutup dengan handuk. Kom air panas dan dingin disediakan, sebaiknya di kamar mandi. Pertama, siram payudara dengan air hangat. Penyiraman dilakukan dengan cepat sampai kurang lebih 10 kali, bergantian antara air dingin dan air hangat, sampai air hangat turun suhunva. Penyiraman atau pengguyuran terakhir ialah dengan air hangat. Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara, sebaiknya setiap kali menyusui gunakan kedua payudara secara bergantian. Usahakan sampai payudara terasa kosong agar produksi ASI tetap baik. Setiap menyusui dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui, sebaiknya ibu menggunakan kutang (bra/BH) yang dapat menyangga payudara dan tidak terlalu ketat. Pustaka
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal Oleh Bahiyatun, S.Pd, S.Si.

Langganan Newsletter
ketik email anda

Daftar

Powered by Yahoo!Groups

Log In
Username Password
/mengatasi-mastit

Remember Me
Log In
http://w ishingbab 1 1

Register Lost Password

Mengatasi Mastitis dan Payudara Bengkak

Mastitis atau Payudara Bengkak kadang dialami oleh ibu menyusui. Disertai rasa demam dan nyeri yang sakit pada payudara, terutama ketika menyusui. Bagaimana pencegahan dan mengobatinya? ASI TAK LANCAR KELUAR Menurut dr. Ayu Anita, Sp.OG., gejala sakit seperti yang dialami Tari, dalam istilah medis disebut mastitis. Mastitis ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus. Rasa sakit timbul karena pada payudara terjadi suatu proses infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik, seperti demam, nyeri, payudara berwarna kemerahan dan bila diraba agak keras, serta suhunya terasa hangat ketimbang payudara yang tidak terserang infeksi. Yang perlu diketahui, rasa sakit pada payudara di masa menyusui sebenarnya biasa terjadi. Namun sakit yang wajar disebabkan adanya stagnasi/pengeluaran air susu yang tak lancar. Jadi ini bukan mastitis melainkan bengkak payudara biasa, ujar ginekolog yang akrab disapa Anita. PENYEBAB Dokter dari Jakarta Medical Center ini lalu menjabarkan penyebab terjadinya bengkak pada payudara, antara lain: * Bayi tak mau menyusu Biasanya ada suatu keadaan yang membuat bayi jadi tak suka menyusu. Misalnya, ASI keluar terlalu deras sehingga setiap kali mengisap puting susu ibunya, bayi jadi gelagapan. * Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI, karena: - Terpisah sementara dari si kecil. Misalnya ibu yang bekerja dan tidak mengeluarkan ASInya dengan diperah/dipompa. - Ibu menyelingi pemberian ASI dengan susu botol. Jadi ada jarak waktu di mana ibu tidak mengeluarkan ASI. - Puting terluka sehingga ibu segan menyusui. Apa pun penyebabnya, ASI yang tidak dikeluarkan mengakibatkan terjadinya penggumpalan air susu dalam kelenjar susu di payudara (ini bisa terlihat dari bengkaknya payudara ibu).

Makin lama, penggumpalan tersebut akan menyumbat kelenjar susu sehingga volume ASI yang keluar jadi sedikit. Desakan ASI yang tak lancar inilah yang menimbulkan rasa sakit pada payudara. Mastitis terjadi jika ada kuman masuk ke dalam kelenjar susu melalui puting susu. Bisa karena luka akibat posisi mulut bayi yang tidak tepat atau karena kurangnya higienitas puting. Umumnya bakteri yang menginfeksi adalah staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka. Atau bisa juga karena adanya sumbatan pada saluran ASI. Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu. Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah. PENANGANAN PAYUDARA BENGKAK Payudara yang sakit karena ASI tak lancar mengalir biasanya bisa cepat membaik dalam beberapa hari. Penanganan dapat dilakukannya tanpa obat-obatan sama sekali, yakni: * Pijat daerah payudara yang sakit sehari dua kali ke arah puting susu (akan lebih baik bila ibu mempelajari tentang pijat payudara). Gunakan baby oil untuk dapat melemaskan dan membuat daerah sekitar payudara tidak kaku. Pemijatan juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI. * Susui bayi atau perah ASI sesering mungkin. ASI yang tidak dikeluarkan akan menambah rasa sakit apalagi jika ASI terus diproduksi. * Berikan kompres hangat untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI. * Hindari tekanan lokal pada payudara. Jangan tidur dengan posisi yang menekan payudara atau jangan menggunakan bra yang terlalu ketat karena payudara akan tertekan. Ini bisa membuat payudara bertambah sakit. * Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan banyak-banyaklah minum cairan. PENANGANAN MASTITIS Mastitis yang parah dengan gejala seperti demam yang tak kunjung reda atau malah meninggi dan bahkan mencapai 40 derajat Celsius, serta payudara semakin terasa bengkak dan nyeri serta terjadi perubahan warna dari kecokelatan menjadi kemerahan, perlu dikonsultasikan pada dokter atau klinik laktasi, karena berarti ada luka dalam. PENCEGAHAN MASTITIS Untuk mencegah mastitis mau tak mau ibu harus menghindari penyebabnya, dengan: * Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila payudara terasa penuh, segera keluarkan

dengan cara menyusui langsung pada bayi. Kalaupun bayi belum lapar, keluarkan ASI dengan cara diperah atau dipompa sehingga pengeluaran ASI tetap lancar. * Jaga kebersihan sekitar puting dan payudara. Selesai menyusui, bersihkan puting dengan menggunakan kapas yang dibasahi air matang. Keringkan puting dengan handuk agar suasana di sekitarnya tak lembap. Kelembapan akan memudahkan kuman berkembang biak. * Jangan membersihkan puting dengan sabun. Kandungan soda pada sabun dapat membuat kulit menjadi kering sehingga mudah terjadi iritasi seperti lecet atau luka bila disusu bayi. * Puting yang luka harus tetap dibersihkan sehabis diisap bayi. * Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap keringat. Jangan gunakan bra yang terlalu menekan payudara. Demi menjaga higienitas daerah payudara, ganti bra sesering mungkin setiap kali basah karena keringat atau setelah dipakai seharian. * Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui.

nspirasi Ibu Membentuk Keluarga Sukses dan Berkarakter


Home Artikel Produk Tentang Kami

Mengenal Mastitis dan Cara Mengatasinya


8 June

Yup Aku memang pernah berkutat ama mastitis, sampe pernah desperate berat gitu dehseperti mau putus asa menyusui karena saking menderitanya.tapi akhirnya aku terbebas deh.hehehehmakanya mo bimbing temen-temen mommy yang ada masalah juga. Sebenarnya yang warna putih di puting itu adalah hindmilk yang tersumbat, bukan nanah (yang mungkin saja bisa ada luka yang bikin nanah)biasanya para mom sudah pada panic dikira itu nanah Dan satu hal penting adalahJANGAN DIPENCETINcoz itu ga ada gunanya dan cuma bkiin INFEKSI doank! Please yaaaJANGAN DIPENCETapalagi dibuka pake jarum disayat gitu (hiks aku pernah tuch digituinhikssedih deh pas tahu bahwa itu useless, korban salah treatment dokter). Langkah pertama adalah, hentikan menyusui sambil tiduran. Menyusuilah sambil duduk. Dan kuasai teknik penyusuan yang benar, yaitu perut baby menempel pada perut atas ibu. Kedua, atur latch on yang tepatbibir baby harus dower dengan lidah menempel di bawah Ketigabuang pentil dot..dan stop pake dotini yang paliing manjurnya disini nehklo selama ini ga dibuang.ya muteeeeeeeeeeeer aja ntar mastitis berulang ulangsakiiiit.!!!! PIJATini adalah kunci lepas dari mastitisyang ngomong sebarin bakteri tuch siapa? Dia pernah kena mastitis apa tidak? Acuannya apa? Kalau omong doank mah tidak usah dipercaya sajapercuma dengerin omongan yang sumbernya tidak jelas. Mungkin memang ada kasus-kasus yang menimbulkan luka yang memang parah ( ya karena sumbatan ASInya dikorek-korek sih! )

Kalau tidak dipijat, semuanya bakalan tetep kacausaluran nya tersumbat dan makin parah. Klo mo belajar pijat yang bener ama dr jeanny di klinik laktasi RS Carolus tuchkesana saja cepat-cepat! Terus satu hal lagiNEVER STOP buat menyusuiapapun yang terjadi jangan pernah berhenti menyusuipayudara yang mastitis harus sering2 dikasihin ke baby juga. Kalau mom manjain dengan tidak disusukan, yang ada malah bikin persoalan makin parah saja. Terus detilnya ini saya copas saja yach.ngirit ngetik jarikalau masih bingungYM ke aku sajaatau telp ke kantor 021-2523820 ext 6532 atau ke HP 08176579077 Dear Mom , Yupz bingoitu mastitisatau kalau masih ringan ya masih gejala mastitis. (Detail infonya bisa via YM saja yaaa!) Gini aku juga pernah ngalamin mastitis dan bergulat dengan mastitis cukup lama..aku bingung, semua cara dicoba ga ada yang benertetap saja mastitisnya selalu berulang dan aliran PD yang kena tuh tidak pernah bisa lancartapi sekarang aku sudah bisa sembuh dan pulih sehingga menyusui kembali terasa nyaman. Cara ngatasin mastitis ini tidak bisa setengah-setengah, melainkan harus komprehensif, keseluruhan, dan harus dilakukan dengan teknik yang benar secara 100%. Langkah-langkah ngatasi-nya adalah: 1. Kuasai teknik pemijatan payudara yang benar dan pijat dengan tekanan yang tepat. Walaupun sakit, tetap harus dipijat dengan tekanan yang pas, artinya jangan karena sakit terus pijatnya takut untuk menekan. Tapi juga tidak boleh gunyer-gunyer keras-keras karena payudara adalah jaringan lunak yang mudah rusakSo, harus tekan dengan lembut tapi mantep gitu Nah, buat pemijatan itu disarankan Payudara diolesin dengan minyak sayur (minyak goreng) karena foodgrade (aman bila termakan) . Oleskan terlebih dahulu secara merata. Kemudian pijat dengan kedua tangan mulai dari titik diantara kedua payudara memutar ke bawah, angkat dan lepaskan. Pijat hingga 30 kali. Kemudian dilanjutkan dengan seolah membuat lukisan pegas, berupa lingkaran dari titik luar PD Lingkaran besar yang berputar mengecil ke arah puting, kemudian saat nyampe aerola, tekan lebih kuat sedikit sehingga ASI-nya muncrat. Jika tidak muncrat, memang karena ada panyumbatan. Lakukan hingga merata. Langkah ketiga adalah menggenggam tangan hingga seolah2 ingin menyetrika payudara secara merata pake genggaman tangan tersebut. Lakukan hingga merata. Setelah dipijat, kompres dengan handuk yang dibasahi dengan air hangat dan air dingin bergantian. (air dinginnya tidak usah air kulkas, air biasa aja). Pemijatan ini jangan terlalu sering tp harus rutin sehari 2 kali pagi dan sore. Harus disiplin dan rutinKalau tidak, sembuhnya bisa mimpi kali yee, hehehe.. 2. Gunakan teknik yang benar untuk proses penyusuan. Dalam hal ini mom harus mengkoreksi semua teknik penyusuannya. Mulai dari teknik menyusui yang tepat (dengan

perut bayi bersentuhan dengan perut ibu bagian atas, sedikit di bawah payudara. Bayi jg harus miring dalam posisi satu garis Kalau posisi bayi mimik seperti duduk dipangkuan ibu, itu salahbayi musti naek dan kakinya menghadap badan ibu. 3. Koreksi teknik latch on. teknik yang benar tuh baby menghisap payudara dengan bibir dower ke atas & dower kebawah.jangan kaya mingkem (ini yang bkin saluran macet). 4. Mastitis kemungkinan besar adalah juga disebabkan bayi pakai dot dan menghisap dengan tidak benar. Kalau benar tuh hisapannya bisa sampe bibir bayi dower ke atas & dower ke bawah. Waktu aku sakit mastitis, aku masih ngotot pake dot buat DwanTapi setelah benarbenar parahAku akhirnya nyerah dan mencoba nurutin kata ahli laktasi buat melepas dotnya dan berganti ke cangkir. Awalnya tuh memang bleberan, tapi ini ternyata memang sebuah kunci untuk lepas dari mastitis, dan perjuangan ngajarin memakai cangkir memang tidak sia-sia, benar-benar bikin aku pulih dengan sangat cepat. 5. Koreksi teknik perah ASI-nya. Teknik yang benar adalah teknik marmet (Rincinya japri saja via YM) 6. Selalu perah PD dengan sebisanya supaya kosong terus, karena makin tidak diperah makin parahdan bagian yang sakit harus tetap disusukan ke bayi tapi dengan metode yang tepat. Klo ga tepat, makin disusukan juga bisa bikin makin parahtapi tidak disusukan juga makin parahBingung ya? Aku dulu juga gituSampe stress banget dehTapi setelah mempelajari tekniknya dengan sungguh-sungguh, akhirnya aku baru bisa pede nyusuin lagi dan berhasil. Kuncinya adalah tekniknya. Kalau bayi menolak ya itu karena memang ASI yang tersumbat itu tidak bikin bayi nyaman, karena ngisepnya susah, rasanya juga mungkin tidak enak. Ilustrasinya mirip sama jalanan yang macetTidak nyaman banget walau buat jalan jarak dekat. Nah.supaya nyaman ya di kompres hangat dulu, pijat sedikit dan susukan ke bayi. Musti sabaaaaaaaaaar.Dan jangan mudah menyerah.Rugi laaah klo sama bayi saja kalah usahanya, hehehe ya musti tetep semangat & optimis yaaa.Keep on tryning! 7. Kalau belajar tekniknya selama ini dirasa sudah benar, terus ada mastitis, ya itu berarti belum benar, dan kudu nyadar kalau memang belum benar (jangan sok pede tekniknya dah bener), hehehe.Usahakan untuk datangi ahli laktasi untuk diajarin tekniknya dengan tepat. Karena teori doank neh cuma bisa bantu sebagian, dan memang harus ketemu ahlinya baru enak tuh belajar teknik metodanya. Kunjungi ahli laktasi, dan bawa baby-nya yaaaaa..!!! Kalau di terapin semua secara keseluruhan,semoga cepet sembuh. Amien Semangat Netci-Mama Dwan yaaa!

nspirasi Ibu Membentuk Keluarga Sukses dan Berkarakter


Home Artikel Produk Tentang Kami

Mastitis, Infeksi Saluran Payudara


22 June

Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun mengalami sumbatan. Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik pada bagian payudaranya. Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus. Usahakan untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan sikap saat menyusui dapat menyebabkan terjadinya sumbatan duktus. Menggunakan penyangga bantal saat menyusui cukup membantu menciptakan posisi menyusui yang lebih baik. Mastitis ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus. Banyak faktor yang menyebabkan perempuan menderita penyakit ini. Di antaranya adalah daya tahan tubuh yang lemah, dan kurangnya menjaga kebersihan puting payudara saat menyusui. Penyebabnya Biasanya terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk melalui puting susu yang pecah-pecah atau terluka. Atau bisa juga karena adanya sumbatan pada saluran ASI. Gejala-gejalanya: Jika sudah terinfeksi, payudara akan bengkak dan terasa nyeri, terasa keras saat diraba dan tampak memerah. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah-pecah. Badan demam seperti terserang flu.

Namun bila karena sumbatan tanpa infeksi, biasanya badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian yang keras dan nyeri, serta merah. Pencegahan Mastitis bisa dihindari jika ibu yang baru melahirkan cukup istirahat dan bisa secara teratur menyusui bayinya agar payudara tidak menjadi bengkak. Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara. Serta usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui. Pengobatan 1. Minum Natibiotik (pilih anti biotik yang aman untuk ibu menyusui) 2. Bila badan panas minum obat penurun panas 3. Kompres payudara yang terasa nyeri dengan air dingin untuk mengurangi nyeri atau minum obat penahan rasa sakit bila tak tahan nyeri 4. Istirahat yang cukup agar kondidi tubuh ibu kembali sehat dan bugar 5. Makan makanan yang bergizi tinggi 6. Minum banyak air putih untuk menurunkan demam

S-ar putea să vă placă și