Sunteți pe pagina 1din 20

KONSEP PELAYAANAN RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS A. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit dan klasifikasinya 1.

Tugas Rumah Sakit Tugas rumah sakit pada umumnya menyediakan keperluan untuk pemeliharaan dan pemulihan kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit, tugas rumah sakit adalah sebagai berikut : melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. 2. Fungsi Rumah Sakit Dalam pelaksanaan tugasnya rumah sakit mempunyai fungsi : menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan serta administrasi dan keuangan. 3. Klasifikasi Rumah Sakit Rumah sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria yakni sebagai berikut : a. Kepemilikan : Kepemilikan ini mencakup kepemilikan pemerintah pusat, pemerintah daerah, militer dan BUMN. b. Jenis Pelayanan. Jenis pelayanan meliputi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. c. Lama tinggal. Lamanya tinggal di rumah sakit terdiri dari : rumah sakit perawatan jangka pendek, yakni kurang dari 30 hari, dan rumah sakit perawatan jangka panjang yakni lebih dari 30 hari. d. Kapasitas tempat tidur. Kapasitas tempat tidur ini rumah sakit dikelompokkan berdasarkan jumlah tempat tidurnya, yakni kurang 50 tempat tidur, 50-99 tempat tidur, 200-299 tempat tidur, 300-399 tempat tidur dan 500 tempat tidur atau lebih. e. Afiliasi pendidikan. Pengelompokan berdasarkan afiliasi pendidikan meliputi : rumah sakit pendidikan dan rumah sakit non pendidikan. f. Status akreditasi. Pengelompokan ini rumah sakit didasarkan status terakreditasi, meliputi rumah sakit terakreditasi dan rumah sakit belum terakreditasi. Status/klasifikasi rumah sakit umum menurut Peraturan Menteri Kesehatan Tahun 1988 BAB III Pasal 13 : 1. Klasifikasi rumah sakit umum pemerintah terdiri dari : a. kelas A : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas. b. kelas B II : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan spesialistik terbatas. c. kelas B I : mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurangkurangnya 5 spesialistik 4 dasar lengkap.

d. kelas D : mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar. 2. Rumah sakit kelas A dan B II dapat berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan. Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2142599-pengertian-dan-fungsirumah-sakit/#ixzz1bEkzymtx

1.Definisi rumah sakit menurut Keputusan Menteri Republik Indon e s i a n o m o r 983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan bahwa: Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatanyang bersifat dasar, spesialistik dan pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan.Sementara itu menurut WHO (1957) dalam Widyorini (1998) menyatakan bahwa:The hospital is an integral part of social and medical organization, the functionof which is to provide for the population complete health care both curative andwhose outpatient service reach out to the family and as home environment, the h o s p i t a l i s a l s o a c e n t e r f o r t h e t r a i n i n g o f h e a l t h w o r k e r s a n d f o r b i o s o c i a l research. Definisi menurut di WHO menyebutkan bahwa rumah sakit oleh WHO(1957) diberikan batasan yaitu suatu bahagian menyeluruh dari organisasi danmedis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat b a i k k u r a t i f m a u p u n r e h a b i l i t a t i f , d i m a n a o u t p u t l a y a n a n n y a m e n j a n g k a u pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihantenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Sementara itu menurut Siregar (2003) menyatakan bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks,menggunakan gabungan ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagaikesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalahmedik modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama,untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.2.Klasifikasi Rumah Sakit Pengelompokan rumah sakit berdasar perbedaan tingkatkemampuan pelayanan kesehatan yang dapat disediakan. Berdasarkan MenteriKesehatan Republik Indonesia nomor : 983. Menk es/SK/1992 tentang pedomanrumah sakit umum menyebutkan bahwa rumah sakit pemerintah pusat dan daerahd i k l a s i f i k a s i k a n m e n j a d i r u m a h s a k i t u m u m t i p e A , B , C d a n D . K l a s i f i k a s i t e r s e b u t d i d a s a r k a n p a d a u n s u r p e l a ya n a n ya n g d i m i l i k i . K l a s i f i k a s i t e r s e b u t adalah sebagai berikut:a . R u m a h S a k i t U m u m K e l a s A a d a l a h r u m a h s a k i t u m u m ya n g m e m p u n ya i fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas. b . R u m a h S a k i t U m u m K e l a s B a d a l a h r u m a h s a k i t u m u m ya n g m e m p u n ya i fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang kurangnya 11 spesialistik dan sub spesialistik terbatas.c. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dankemampuan pelayanan medis spesialistik dasar.d . R u m a h S a k i t U m u m K e l a s D a d a l a h r u m a h s a k i t u m u m y a n g m e m p u n ya i fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.Fungsi Rumah Sakit Dalam Abdullah (2007) memaparkan bahwa fungsi rumah sakit adalah sebagai berikut

a. Memberikan pelayanan medis. b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis.c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan.g. Menyelenggarakan administrasi umum.h. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihanS e m e n t a r a i t u d a l a m S u n a r yo ( 1 9 9 8 ) m e n ya t a k a n b a h w a f u n g s i r u m ah sakitsangat banyak dipengaruhi faktor internal maupun eksternal. Adap u n f a k t o r internal dan eksternal rumah sakit adalah sebagai berikut:a. Faktor internal organisasi rumah sakit: - Fungsi operasional dan pemasaran. -Fungsi organisasi, manajemen dan sumber daya manusia. - Fungsi keuangan, biaya, anggaran dan permodalan. b . F a k t o r e k s t e r n a l r u m a h s a k i t : - L i n g k u n g a n u m u m u s a h a yang dimaksuda d a l a h f a k t o r s o s i a l , b u d a y a , k u l t u r , e k o n o m i , p o l i t i k d a n d e m o g r a f i . - Lingkungan khusus rumah sakit yakni adanya persaingan dengan rumah sakit baru disebabkan antara lain karena deregulasi perumahsakitan, perawat, dokter spesialis yang mana tenaga kerja ini sangat mempengaruhi keberhasilan rumahs a k i t . O l e h k a r e n a m e l a l u i j a l u r p e n d i d i k a n y a n g p a n j a n g , m a k a d a p a t mengakibatkan tenaga tersebut rentan terhadap persaingan.

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

[sunting]Pelayanan

di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Dalam memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).

[sunting]Farmasi

di Puskesmas

Untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Melalui SP2TP, Puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik pelayanan UKP maupun UKM secara rutin. Melalui berbagai program yang terselenggara, mereka diwajibkan membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1 (laporan bulanan 1) yang berisi morbiditas penyakit, LB2 yang berisi laporan pencatatan dan penggunaan obat, LB3 dan LB4 yang lebih banyak memuat tentang program puskesmas.

Written by adi Sunday, 21 March 2010 11:30 KONSEP PUSKESMAS Pengertian Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan Pembangunan Kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan Pertanggung jawaban secara keseluruhan ada diDinkes dan sebagian ada di Puskesmas Wilayah Kerja dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau daerah terpencil. Visi Puskesmas Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat Indikator Kecamatan Sehat: (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan Misi Puskesmas Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya

Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya Fungsi Puskesmas Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Pusat Pemberdayaan Masyarakat Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan UKP dan UKM di wilayah kerjanya. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai UPT Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/kota di wilayah kerjanya. adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.Sistem Pemerintahan Daerah Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama sebagai mitra dan sebagai pembina upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK.

Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas Unit Tata Usaha: Data dan Informasi, Perencanaan dan Penilaian, Keuangan, Umum dan Kepegawaian Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas: UKM / UKBM

UKP Jaringan pelayanan Puskesmas: Unit Puskesmas Pembantu Unit Puskesmas Keliling Unit Bidan di Desa/Komunitas Tata Kerja Kantor Camat koordinasi Dinkes UPT bertanggung jawab ke Dinkes Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama sebagi mitra Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat sebagai pembina Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan kerjasama Lintas sektor koordinasi Masyarakat perlu dukungan/partisipasi BPP (Badan Penyantun Puskesmas) Upaya Puskesmas

Ada dua: UKM DAN UKP Upaya kesehatan Wajib upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta punya daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia. Upaya Kesehatan Pengembangan upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas

Upaya Kesehatan Wajib: 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan Lingkungan 3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6. Upaya Pengobatan

Upaya Kesehatan Pengembangan 1. Upaya Kesehatan Sekolah, 2. Upaya Kesehatan Olah Raga, 3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat, 4. Upaya Kesehatan Kerja, 5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, 6. Upaya Kesehatan Jiwa 7. Upaya Kesehatan Mata, 8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut, 9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Azas Penyelenggaraan Azas Pertanggungjawaban Wilayah bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya Azas Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas Azas Keterpaduan Azas keterpaduan lintas program MTBS, UKS, PUSLING, POSYANDU Azas Keterpaduan Lintas Sektor UKS, GSI, UKK Azas Rujukan Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan kasus, spesimen, ilmu pengetahuan Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat sarana dan logistik, tenaga, operasional

Manajemen Puskesmas

P1: Perencanaan Rencana Usulan Kegiatan Rencana Pelaksanaan Kegiatan P2: Pelaksanaan dan Pengendalian Pengorganisasian Penyelenggaraan Pemantauan P3: Pengawasan dan Pertanggungjawaban Pengawasan internal dan eksternal Pertanggungjawaban

Rumah sakit
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk Rumah sakit sebagai nama grup musik, lihat Rumah Sakit.

Seorang dokter merawat orang sakit di sebuah rumah sakit. Cetak tinggi dari Jerman pada 1682.

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Perbandingan antara jumlah ranjang rumah sakit dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah. Untuk 10 ribu penduduk cuma tersedia 6 ranjang rumah sakit.

Awal Bros Hospital di Pulau Batam, Indonesia

Rumah Sakit Cinere

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Terminologi 2 Tugas dan Fungsi 3 Jenis-jenis rumah sakit

o o o o o

3.1 Rumah sakit umum 3.2 Rumah sakit terspesialisasi 3.3 Rumah sakit penelitian/pendidikan 3.4 Rumah sakit lembaga/perusahaan 3.5 Klinik

4 Sejarah 5 Rumah Sakit Dan Perkembangannya di Indonesia 6 Komite Etik Rumah Sakit 7 Lihat pula 8 Pranala luar

[sunting]Terminologi

Selama Abad pertengahan, rumah sakit juga melayani banyak fungsi di luar rumah sakit yang kita kenal di zaman sekarang, misalnya sebagai penampungan orang miskin atau persinggahan musafir. Istilah hospital (rumah sakit) berasal dari kata Latin, hospes (tuan rumah), yang juga menjadi akar kata hotel danhospitality (keramahan).

Beberapa pasien bisa hanya datang untuk diagnosis atau terapi ringan untuk kemudian meminta perawatan jalan, atau bisa pula meminta rawat inap dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Rumah sakit dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya memberikan diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien. Rumahsakit menurut WHO Expert Committee On Organization Of Medical Care: is an integral part of social and medical organization, the function of which is to provide for the population complete health care, both curative and preventive and whose out patient service reach out to the family and its home environment; the hospital is also a centre for the training of health workers and for biosocial research
[sunting]Tugas

dan Fungsi

Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :


Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan, Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman, Melaksanakan pelayanan medis khusus, Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan, Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi, Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial, Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan, Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi), Melaksanakan pelayanan rawat inap, Melaksanakan pelayanan administratif, Melaksanakan pendidikan para medis, Membantu pendidikan tenaga medis umum, Membantu pendidikan tenaga medis spesialis, Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan, Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi,

Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelas dan type rumah sakit yang di Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d. berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah. perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadii sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan indonesia melalui keputusan dirjen yan medik.

[sunting]Jenis-jenis [sunting]Rumah

rumah sakit

sakit umum

Rumah sakit yang dijalankan organisasi National Health Service di Inggris.

Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya. Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Center (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.
[sunting]Rumah

sakit terspesialisasi

Jenis ini mencakup trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit manula, atau rumah sakit yang melayani kepentingan khusus seperti psychiatric(psychiatric hospital), penyakit pernapasan, dan lain-lain. Rumah sakit bisa terdiri atas gabungan atau pun hanya satu bangunan. Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.

[sunting]Rumah

sakit penelitian/pendidikan

Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / Tri Dharma perguruan tinggi.
[sunting]Rumah

sakit lembaga/perusahaan

Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota lembaga tersebut/karyawan perusahaan tersebut. Alasan pendirian bisa karena penyakit yang berkaitan dengan kegiatan lembaga tersebut (misalnya rumah sakit militer, lapangan udara), bentuk jaminan sosial/pengobatan gratis bagi karyawan, atau karena letak/lokasi perusahaan yang terpencil/jauh dari rumah sakit umum. Biasanya rumah sakit lembaga/perusahaan di Indonesia juga menerima pasien umum dan menyediakan ruang gawat darurat untuk masyarakat umum.
[sunting]Klinik

Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.
[sunting]Sejarah

Dalam sejarah kuno, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat. Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani juga dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk sculapius dibangun pada tahun 291 SM di tanah Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani. Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali, ditemukan di India. Rumah sakit Brahmanti pertama kali didirikan di Sri Lanka pada tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka juga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan.

Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan, dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli, adalah Akademi Gundishapur di Kerajaan Persia. Bangsa Romawi menciptakan valetudinaria untuk pengobatan budak, gladiator, dan prajurit sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaan Kristiani turut memengaruhi pelayanan medis di sana. Konsili Nicea Ipada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda, dan musafir. Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil, bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan langsung dengan bagunan gereja, dan disediakan pula tempat terpisah untuk penderita lepra. Rumah sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola tersebut. Di setiap tempat peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan oleh pendeta dan suster (Frase Perancis untuk rumah sakit adalah htel-Dieu, yang berarti "hostel of God."). Namun beberapa di antaranya bisa pula terpisah dari tempat peribadahan. Ditemukan pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk penderita lepra, kaum miskin, atau musafir. Rumah sakit dalam sejarah Islam memperkenalkan standar pengobatan yang tinggi pada abad 8 hingga 12. Rumah sakit pertama dibangun pada abad 9 hingga 10 mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam sejarah Tiongkok pada awal abad 10. Perubahan rumah sakit menjadi lebih sekular di Eropa terjadi pada abad 16 hingga 17. Tetapi baru pada abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali memperkenalkan konsep ini. Guy's Hospital didirikan di London pada 1724 atas permintaan seorang saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris di Amerika kemudian berdiri Pennsylvania General Hospital di Philadelphia pada 1751. setelah terkumpul sumbangan 2,000. Di Eropa Daratan biasanya rumah sakit dibiayai dana publik. Namun secara umum pada pertengahan abad 19 hampir seluruh negara di Eropa dan Amerika Utara telah memiliki keberagaman rumah sakit.
[sunting]Rumah

Sakit Dan Perkembangannya di Indonesia

Sejarah perkembangan rumah sakit di Indonesia pertama sekali didirikan oleh VOC tahun 1626 dan kemudian juga oleh tentara Inggris pada zaman Raffles terutama ditujukan untuk melayani anggota militer beserta keluarganya secara gratis. Jika masyarakat pribumi memerlukan pertolongan, kepada mereka juga diberikan pelayanan gratis. Hal ini berlanjut dengan rumah sakit-rumah sakit yang didirikan oleh kelompok agama. Sikap karitatif ini juga diteruskan oleh rumah sakit CBZ di Jakarta. Rumah sakit ini juga tidak memungut bayaran pada orang miskin dan gelandangan yang memerlukan pertolongan. Semua ini telah menanamkan kesan yang mendalam di kalangan masyarakat pribumi bahwa pelayanan penyembuhan di rumah sakit adalah gratis. Mereka tidak mengetahui bahwa sejak zaman VOC, orang Eropa yang berobat di rumah sakit VOC (kecuali tentara dan keluarganya) ditarik bayaran termasuk pegawai VOC.
[sunting]Komite

Etik Rumah Sakit

Komite Etik Rumah Sakit (KERS), dapat dikatakan sebagai suatu badan yang secara resmi dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin perawatan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah sakit. KERS dapat menjadi sarana efektif dalam mengusahakan saling pengertian antara berbagai pihak yang terlibat seperti dokter, pasien, keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah etika hukum kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di rumah sakit. Ada tiga fungsi KERS ini yaitu pendidikan, penyusun kebijakan dan pembahasan kasus. Jadi salah satu tugas KERS adalah menjalankan fungsi pendidikan etika. Dalam rumah sakit ada kebutuhan akan kemampuan memahami masalah etika, melakukan diskusi multidisiplin tentang kasus mediko legal dan dilema etika biomedis dan proses pengambilan keputusan yang terkait dengan permasalahan ini. Dengan dibentuknya KERS, pengetahuan dasar bidang etika kedokteran dapat diupayakan dalam institusi dan pengetahuan tentang etika diharapkan akan menelurkan tindakan yang profesional etis. Komite tidak akan mampu mengajari orang lain, jika ia tidak cukup kemampuannya. Oleh sebab itu tugas pertama komite adalah meningkatkan pengetahuan anggota komite. Etika kedokteran dewasa ini berkembang sangat pesat. Di Indonesia etika kedokteran relatif baru dan yang berminat tidak banyak sehingga lebih sulit mencari bahan bacaan yang berkaitan dengan hal ini. Pendidikan bagi anggota komite dapat dilakukan dengan belajar sendiri, belajar berkelompok, dan mengundang pakar dalam bidang agama, hukum, sosial, psikologi, atau etika yang mendalami bidang etika kedokteran. Para anggota komite setidaknya harus menguasai berbagai istilah/konsep etika, proses analisa dan pengambilan keputusan dalam etika. Pengetahuan tentang etik akan lebih mudah dipahami jika ia diterapkan dalam berbagai kasus nyata. Semakin banyak kasus yang dibahas, akan

semakin jelaslah bagi anggota komite bagaimana bentuk tatalaksana pengambilan keputusan yang baik. Pendidikan etika tidak tebatas pada pimpinan dan staf rumah sakit saja. Pemilik dan anggota yayasan, pasien, keluarga pasien, dan masyarakat dapat diikutsertakan dalam pendidikan etika. Pemahaman akan permasalahan etika akan menambah kepercayaan masyarakat dan membuka wawasan mereka bahwa rumah sakit bekerja untuk kepentingan pasien dan masyarakat pada umumnya. Selama ini dalam struktur rumah sakit di Indonesia dikenal subkomite/panitia etik profesi medik yang merupakan struktur dibawah komite medik yang bertugas menangani masalah etika rumah sakit. Pada umumnya anggota panitia ini adalah dokter dan masalah yang ditangani lebih banyak yang berkaitan dengan pelanggaran etika profesi. Mengingat etika kedokteran sekarang ini sudah berkembang begitu luas dan kompleks maka keberadaan dan posisi panitia ini tidak lagi memadai. Rumah sakit memerlukan tim atau komite yang dapat menangani masalah etika rumah sakit dan tanggung jawab langsung kepada direksi. Komite memberikan saran di bidang etika kepada pimpinan dan staf rumah sakit yang membutuhkan. Keberadaan komite dinyatakan dalam struktur organisasi rumah sakit dan keanggotaan komite diangkat oleh pimpinan rumah sakit atau yayasan rumah sakit. Proses pembentukan KERS ini, rumah sakit memulainya dengan membentuk tim kecil yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepedulian mendalam dibidang etika kedokteran, bersikap terbuka dan memiliki semangat tinggi. Jumlah anggota disesuaikan dengan kebutuhan. Keanggotaan komite bersifat multi disiplin meliputi dokter (merupakan mayoritas anggota) dari berbagai spesialisasi, perawat, pekerja sosial, rohaniawan, wakil administrasi rumah sakit, wakil masyarakat, etikawan, dan ahli hukum.
[sunting]

3 Fungsi Utama (PusKesMas)

Pusat

Kesehatan

Masyarakat

Tanggal : 12 May 2010 | Oleh : Putu Sudayasa | Skip ke Komentar |

Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana, terarah dan terpadu. Pusat Kesehatan Masyarakat (PusKesMas) adalah sarana unit fungsional kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakkan pogram promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular (P2M). Menurut rangkuman dari berbagai sumber informasi, ada 3 (tiga) fungsi utama yang diembanpuskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut : 1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Berupaya

menggerakkan lintas sektor dan dunia

usaha

di

wilayah kerjanya

agar

menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,

Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya

2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat: Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat :

Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat

Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan Ikut Menetapkan menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.

Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.

3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (kontinyu) mencakup :

Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan masyarakat.

Melihat fungsi puskesmas yang sangat strategis sebagai penggerak pembangunan kesehatan terdepan di tengah masyarakat, maka diperlukan kebijakan umum seperti dukungan dana, anggaran, sarana dan tenaga yang berkompeten, dari para penentu kebijakan berwenang yang dapat memberdayakan pelayanan puskesmas secara maksimal.

enkes Tekankan Empat Fungsi Puskesmas


Senin, 28 Juni 2010 09:14

Peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terus menjadi perhatian Kementerian Kesehatan RI, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dalam kunjungannya ke Kecamatan Paguyaman Kab. Boalemo menekankan bahwa agar para tenaga kesehatan untuk tidak membedakan status sosial masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Menkes menilai kalau pelayanan kesehatan di Indonesia belakangan sudah baik dan masyarakat juga sudah makin sehat dengan banyak yang peduli dengan lingkungan, akan tetapi kondisi tersebut belum optimal karena masih adanya kesenjangan status kesehatan yang besar yakni antara masyarakat perkotaan, pedesaan dan daerah terpencil termasuk antara kelompok masyarakat yang miskin dan kaya. Upaya pembangunan kesehatan yang berkesinambungan baik oleh pemerintah, masyarakat maupun swasta harus terus dilakukan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Menkes yang hadir di Kecamatan Paguyaman dalam rangka peresmian Paguyaman Medical Center mengatakan bahwa pelayanan kesehatan juga harus mencerminkan fungsi-fungsi puskesmas. Puskesmas bukan sekedar berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat tapi juga memiliki 4 fungsi utama yaitu (1) sebagai pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan, (2) pemberdayaan masyarakat, (3) pelayanan kesehatan

masyarakat primer, (4) pusat pelayanan kesehatan perorangan primer. Dengan adanya puskesmas maka diharapkan pelayanan kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi.

Sumber : Gorontalo Post


Berita terbaru lainnya:

14/07/2010 10:32 - Gorontalo Harus Jadin Pusat Pelayanan Kesehatan 14/07/2010 10:01 - Wagub : RSAS Butuh Dibenahi 13/07/2010 09:55 - Sosialisasi Bahaya Narkoba, Sekda Tembus Wonosari 05/07/2010 11:08 - Gubernur Fun Bike Bareng Polda 28/06/2010 10:31 - Stop Buang Air Besar Di Sembarang Tempat Berita sebelumnya: 25/06/2010 10:16 - Hana Hasanah Kawal Menkes Ke Gorontalo 25/06/2010 10:05 - Hana Hasanah Kawal Menkes Ke Gorontalo 21/06/2010 15:26 - Pengobatan massal di Bilungala 21/06/2010 12:31 - Profesi Dokter Gagas Pembentukan DKP 23/03/2010 09:26 - Fakultas Kedokteran UNG Di Buka Tahun Ini << Halaman sebelumnyaHalaman berikutnya >> Beri Komentar

JComments

Fungsi

Puskesmas

Pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang pesat pada dewasa ini sungguh amat dirasakan dampak positifnya pada masyarakat. Dan dibidang kesehatan harus diperhatikan. Dengan demikian Puskesmas sangat berperan dalam kehidupan

masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan fungsi atau kegunaan puskesmas adalah :

1.

Melayani

masyarakat

dalam

bidang

kesehatan.

2.

Memberikan

penyuluhan

kepada

masyarakat

tentang

gizi.

3.

Memberi masukan dan klasifikasi untuk studi kelayakan pada masyarakat luas tentang masyarakat keluarga.

4.

Memberikan pelayanan gizi kepada masyarakat yang para sejahtera dengan secara Cuma-Cuma.

S-ar putea să vă placă și