Sunteți pe pagina 1din 5

BAITIE WINDU SETA GINARIS

09320057
AKUNTANSI-S1
LEMBAGA KEUANGAN


LEMBAGA ASURANSI
1. Pengertian
O Asuransi dalam UU No. 2 tahun 1992 : perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab
hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
O Asuransi dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD) : suatu perjanjian
dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan
menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
Jadi, Asuransi artinya transaksi pertanggungan, yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan
penanggung. Dimana penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan
penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu
peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat /
kapan terjadinya. Sebagai kontraprestasinya si tertanggung di wajibkan membayar sejumlah
uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian prosen dari nilai pertanggungan, yang biasa
disebut 'premi.

. Prinsip Dasar Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :
a. Insurable interest : Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan
keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
b. &tmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap,
semua Iakta yang material (material Iact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik
diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan
dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau
kepentingan yang dipertanggungkan.
c. !roximate cause Suatu penyebab aktiI, eIisien yang menimbulkan rantaian kejadian
yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara
aktiI dari sumber yang baru dan independen.
d. Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi Iinansial
dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
e. $ubrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim
dibayar.
I. ontribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut
memberikan indemnity.

3. Klasifikasi Asuransi
a. Berdasarkan SiIat :
O Asuransi Wajib
O Asuransi Sukarela
b. Berdasarkan Tujuan :
O Asuransi Jiwa
O Asuransi Sosial
O Asuransi Kerugian
c. Berdasarkan Kepemilikan :
O Asuransi milik Pemerintah
O Asuransi milik Swasta
d. Berdasarkan Bentuk Hukum :
O Perseroan Terbatas
O Persero
O Koperasi
O Usaha Bersama
e. Berdasarkan Obyek :
O Obyek Manusia
O Obyek Harta Benda
I. Berdasarkan Kegiatan :
O Proteksi pada kegiatan Individu
O Proteksi pada kegiatan Usaha


. Asuransi mempunyai tujuan & teknik pemecahan, antara lain
a. Dari segi Ekonomi, Tujuannya : mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang
dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau
mencapai tujuan.
Tekniknya : dengan cara mengalihkan risiko pada pihak lain dan pihak lain
mengkombinasikan sejumlah risiko yang cukup besar, sehingga dapat diperkirakan
dengan lebih tepat besarnya kemungkinan terjadinya kerugian.
b. Dari segi Hukum, Tujuannya : memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau
suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain.
Tekniknya : melalui pembayaran premi oleh tertanggung kepada penanggung dalam
kontrak ganti rugi (polis asuransi), maka risiko beralih kepada penanggung.
c. Dari segi Tata Niaga, Tujuannya : membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta
program asuransi.
Tekniknya : memindahkan risiko dari individu / perusahaan ke lembaga keuangan yang
bergerak dalam pengelolaan risiko (perusahaan asuransi), yang akan membagi risiko
kepada seluruh peserta asuransi yang ditanganinya.
d. Dari segi Kemasyarakatan, Tujuannya : menanggung kerugian secara bersama-sama antar
semua peserta program asuransi.
Tekniknya : semua anggota kelompok (kelompok anggota) program asuransi
memberikan kontribusinya (berupa premi )untuk menyantuni kerugian yang diderita oleh
seorang / beberapa orang anggotanya.
e. Dari segi Matematis, Tujuannya : meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko
dan hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta
(sekelompok peserta) program asuransi.
Tekniknya : menghitung besarnya kemungkinan berdasarkan teori kemungkinan
('Probability Theory), yang dilakukan oleh aktuaris maupun oleh underwriter.

. enis - enis Asuransi
I. ASURANSI KERUGIAN
a. Asuransi Angkutan Laut
- Asuransi Kerangka Kapal, yang ditanggung adalah tubuh kapal, mesin induk dan
mesin pembantu, perlengkapan standar seperti sekoci, jangkar, tangkai mesin, baling-
baling, dll.
- Asuransi Muatan Kapal Laut, yaitu melindungi pemilik barang terhadap
kemungkinan bahaya atau resiko yang menimpa muatan kapal, yang ditanggung
adalah barang-barang yang diangkut dari/ke luar negeri (pengangkutan samudra) atau
diangkut antar pelabuhan di dalam negeri.
- Asuransi Pengangkutan Terpadu, yaitu asuransi pengangkutan barang yang disusun
oleh Dewan Asuransi Indonesia sesuai dengan kebutuhan negara sebagai negara
kepulauan, yaitu dipadukan asuransi pengangkutan barang melalui laut, darat dan
udara dengan menggunakan satu polis.
b. Asuransi Aviasi (Penerbangan)
Objek pertanggungan dalam asuransi pengakutan udara adalah pesawat udara dan
muatannya (barang dan penum-pang) terhadap kemungkinan bahaya yang menimpa,
yang terjadi di bandar udara atau dalam penerbangan.
c. Asuransi Pesawat Udara
Objek pertanggungan dalam asuransi pesawat udara adalah pesawat udara itu sendiri,
yang meliputi kerangka dan mesin pesawat, baling-baling, motor, dan semua peralatan
yang berupakan bagian dari pesawat udara.
d. Asuransi Satelit Antariksa
Objek pertanggungan dalam segala jenis kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan
pada peluncuran satelit ke antariksa.
e. Asuransi Pengankutan Darat
Objek pertanggungan dalam asuransi pengakutan darat adalah kendaraan pengangkut
darat bersama muatannya, terhadap kemungkinan bahaya yang menimpa.
I. Asuransi Kendaraan Bermotor
Objek pertanggungan dalam asuransi kendaraan bermontor adalah kendaraan bermontor
itu sendiri, yang diakibatkan karena resiko kecelakaan, kerusakan, ataupun dicuri.
g. Asuransi Kecelakaan Penumpang
Objek pertanggungan dalam segala jenis kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya
kecelakaan yang dialami oleh penumpang.
h. Asuransi Kebakaran
Merupakan pertanggungan yang menjamin kerugian/kerusakan atas harta benda yang
disebabkan oleh kebakaran.
i. Asuransi Rekayasa
Pertanggungan yang diterapkan dalam proyek-proyek pembangunan yang berhubungan
dengan rekayasa.
j. Asuransi Perusahaan
1) Asuransi Pengiriman Uang
2) Asuransi Penyimpanan Uang
3) Asuran Penggelapan Uang
4) Asuransi Pencurian Uang
5) Asuransi Proses Perusahaan
6) Asuransi Tanggung Gugat
II. ASURANSI JIWA
a. Asuransi Perorangan
Merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang-orang yang ingin menghindarkan atau
minimal mengurangi resiko yang diakibatkan oleh :
1. Resiko Kematian
2. Resiko Hari Tua
3. Resiko Kecalakaan
b. Asuransi Kecelakaan Diri
Yaitu untuk memberikan jaminan kepada seseorang bahwa ia atau ahli warisnya akan
memperoleh santunan sebagai kompensasi dari suatu kerugian yang dideritanya akibat
dari suatu kecelakaan.
c. Asuransi Sosial
merupakan asuransi yang menyediakan jaminan sosial bagi anggota masyarakat secara
lokal, regional, maupun nasional.
d. Asuransi Sosial Tenaga Kerja
Sebagai contoh di Indonesia adalah JAMSOSTEK
III. ASURANSI KREDIT
Pihak yang menjadi tertanggung adalah pemberi kredit (bank atau Lembaga keuangan),
sedangkan yang ditanggung oleh penanggung adalah resiko kredit.
IV. REASURANSI
Pertanggungan ulang sebagian atau seluruh risiko dan perusahaan asuransi kepada
perusahaan asuransi lainnya berdasarkan perjanjian.




Daftar Pustaka

1. //ldwlkldlaorg/wlkl/Asuransl
2. //radnbcom/ngrlanasuranslm
3. http://esutomo.staff.gunadarma.ac.id

S-ar putea să vă placă și