Sunteți pe pagina 1din 22

PEMBUATAN REAGENSIA DI LABORATORIUM AIR, MAKANAN DAN MINUMAN

Kelompok 1. 2. 3. Nina Fardisrianesti Puspita Khanifatul Ilmi Puspitasari

: P27834111016 P27834111017 P27834111018

1. Larutan Buffer pH 10

Fungsi Komposisi

: untuk mempertahankan pH pada penentuan kesadahan : NH4OH pekat NH4Cl Aquadest 57 ml 7,0 gram

Cara pembuatan

1) Dipipet 57 ml NH4OH pekat di ruang asam 2) Ditambah dengan 7,0 gram NH4Cl

3) Add aquadest sampai volume mencapai 100 ml Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat 2. Reagen nitrit Fungsi Komposisi : Digunakan sebagai larutan induk nitrit dalam pemeriksaan Nitrit (NO2) : 1-naphtilamin Asam sulfanilat Asam tartrat Cara pembuatan : 1) 1 bagian 1-naphtilamin ditambah 10 bagian asam sulfanilat

2) Ditambahkan 90 bagian asam tartrat lalu digerus dan dicampurkan Penyimpanan reagen : Dalam wadah serbuk 3. Reagen Nessler Fungsi Komposisi : pereaksi dengan amonia sehingga membentuk larutan koloid, digunakan untuk pemeriksaan amonia : HgI2 KI Cara pembuatan : 5 gram 2,5 gram

NaOH 20% 50 ml
1) 5 gr HgI2 dicampur dengan 2,5 gr KI dilarutkan dengan sedikit

aquadest sambil di aduk 2) Setelah larut ditambahkan 50 ml NaOH 20% 3) Didiamkan semalam, endapan dipisahkan dan cairan jernih disimpan Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat
4. Reagen O2

Fungsi Komposisi

: pereaksi pada penentuan oksigen terlarut (DO) : NaOH KI Aquadest 50 gram 15 gram 100 ml :

Cara pembuatan aquadest

1) 50 gram NaOH ditambah dengan 15 gr KI dilarutkan dalam 100 ml 2) Dicampur lalu dialirkan dari pompa udara selama 30 menit dan ditutup Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen

5. Buffer phosphat pH 7,2 Fungsi Komposisi : untuk mempertahankan pH pada penentuan BOD : KH2PO4 K2HPO4 Na2HPO4.7H2O NH4Cl Cara pembuatan aquadest Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen 6. Air pengencer Fungsi Komposisi : pereaksi pada pemeriksaan BOD : buffer phosphat CaCl2 MgSO4 FeCl3 Cara pembuatan : 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml : 0,85 gram 2,2 gram 3,34 gram 0,2 gram

1) Seluruh reagen diatas dicampur dan dilarutkan kedalam 100 ml

1) Mengisi 1 liter aquadest ke dalam botol 2) Ditambahkan reagen-reagen di atas 3) Campur, dialirkan udara dari pompa udara selama 30 menit, Tutup Penyimpanan reagen : Dalam botol plastik dengan dialiri pompa udara, bisa ditempatkan di lemai es jika pembuatannya banyak 7. Reagent Kondisioning Fungsi Komposisi : pereaksi pada pemeriksaan sulfat : HCl pekat Glicerol Isopropil alkohol 95% NaCl 75% 30 ml 50 ml 100 ml 100 ml

Cara pembuatan

1) 50 ml glicerol ditambahkan dengan reagen-reagen di atas 2) Ditambah kan aquadest sebanyak 200 ml

Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat


8. Na2S2O3 0,005 N

Fungsi Perhitungan

: Larutan baku sekunder pada titrasi Iodometri : gr = N x BE x V = 0,005 ek/L x 248,18/1 g/ek x 1 L = 1,2409 g

Cara Pembuatan

1) Menimbang 1,2409 gram Na2S2O3 dalam cawan petri 2) dilarutkan dengan sedikit aquadest dan pindah ke dalam gelas ukur

1L 3) Bilas cawan petri dengan aquadest


4) Addkan hingga 1L

Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat


9. Na2S2O3 0,1 N

Fungsi

: Larutan baku sekunder pada titrasi Iodometri, analisa garam beriodium, analisa gula, analisa laktosa dalam susu, analisa pati, analisa minyak bilangan iodium dan peroksida, analisa madu.

Perhitungan

: gr = N x BE x V = 0,1 ek/L x 248,18/1 g/ek x 1 L = 24,81 g

Cara Pembuatan

1) Menimbang 24,81 g Na2S2O3 dalam cawan petri

2) dilarutkan dengan sedikit aquadest dan pindah ke dalam gelas ukur 1L 3) Bilas cawan petri dengan aquadest 4) Addkan hingga 1L Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat

10. KIO3 0,005 N

Fungsi Perhitungan

: Larutan standart primer pada penetapan Iodometri : gr = N x BE x V = 0,005 ek/L x 214/6 g/ek x 0,1 L = 0,01783 g

Cara Pembuatan analitik

1) Menimbang 0,1783 g Na2S2O3 dalam gelas arlogi pada timbangan

2) dilarutkan dalam beaker gelas dan bilas gelas arlogi secara

kuantitatif
3) Dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan corong dan

dilakukan secara kuantitatif


4) Addkan sampai tanda, tutup labu dan homogenkan

Penyimpanan reagen : Reagen digunakan pada saat pembuatan reagen pada hari itu juga, tidak sampai disimpan. 11. NaOH 1% Fungsi : Reagen untuk menetralkan larutan uji pada analisa pati : Cara pembuatan

1) Menimbang 1 gram NaOH 2) Dilarutkan dengan 100 ml aquadest Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat

12. NaOH 30%

Fungsi

: Reagen untuk menetralkan larutan uji pada analisa pati :

Cara pembuatan

1) Menimbang 30 gram NaOH

2) Dilarutkan dengan 100 ml aquadest Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat 13. NaOH 0,5 N Fungsi Perhitungan : : gr = N x BE x V = 0, 5 ek/L x 40/1 g/ek x 0,5 L = 10 g Cara Pembuatan :
1) Menimbang 10 gram Na2S2O3 dalam cawan petri 2) dilarutkan dengan sedikit aquadest dan pindah ke dalam gelas ukur

500 ml 3) Bilas cawan petri dengan aquadest


4) Addkan hingga 500 ml

Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat 14. KI 30%, 15%, 10% Fungsi : Pereaksi pada penetapan Iodometri : Cara Pembuatan

1) Menimbang serbuk KI sesuai yang dibutuhkan

2) Melarutkan ke dalam 100 ml aquadest 3) Homogenkan Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen warna coklat

15. Indikator Phenol Phtalein Fungsi Komposisi : Untuk menentukan titik akhir titrasi pada penetapan alkalimetri : Serbuk Phenolphtalein Alkohol 96% Aquadest Cara pembuatan : 1) Dengan menggunakan gelas arloji ditimbang 200 mgr serbuk Phenolphtalein (pp) 2) Masukkan kedalam gelas ukur 100 ml dengan menggunakan corong 3) Untuk melarutkan serbuk pp masukkan 60 ml alkohol 96% 4) Diaduk sampai serbuk pp larut semua
5) Setelah larut tambahkan aquadest sampai 100 ml, lalu dicampur

sampai homogen 6) Kemudian disimpan dalam botol reagen dan diberi etiket yang baik Penyimpanan reagen : Dalam botol reagen kecil warna coklat
16. KIO3 0,1 N

Fungsi Perhitungan

: Larutan baku primer pada titrasi dengan metode Iodometri : gr = N x BE x V = 0,1 ek/L x 214/6 g/ek x 0,1 L = 0,3567 g

Cara Pembuatan analitik

1) Menimbang 0,3567 g Na2S2O3 dalam gelas arlogi pada timbangan

2) dilarutkan dalam beaker gelas dan bilas gelas arlogi secara kuantitatif 3) Dipindahkan ke dalam labu ukur 100 ml menggunakan corong dan dilakukan secara kuantitatif

4) Addkan sampai tanda, tutup labu dan homogenkan

Penyimpanan reagen : Digunakan hanya hari itu saja, tidak memerlukan penyimpanan. Wadah sementara yang digunakan adalah labu ukur.
17. H2SO4 2 N, 4 N

Fungsi Komposisi

: Pereaksi dalam analisa gula : H2SO4 pekat (36 N) Aquadest :

Cara Pembuatan sebagai berikut :

Untuk membuat Asam Sulfat 2 N sebanyak 100 ml, langkah-langkahnya


1) Memipet H2SO4 pekat sebanyak 5,56 ml.

2) Memasukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi aquadest. 3) Menambahkan aquadest ke dalamnya sampai tanda 100 ml.
4) Didapatkan Asam Sulfat (H2SO4) 2N.

Untuk membuat Asam Sulfat 4 N sebanyak 100 ml, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Memipet H2SO4 pekat sebanyak 11,11 ml.

2) Memasukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi aquadest. 3) Menambahkan aquadest ke dalamnya sampai tanda 100 ml.
4) Didapatkan Asam Sulfat (H2SO4) 4N.

Penyimpanan reagen

Dalam botol reagen warna coklat 18. Larutan Luff Schrool Fungsi : Digunakan pada analisa kuantitatif pada analisa madu, gula, laktosa dalam susu dan penentuan pati. Komposisi : CuSO4. 5 H2O

Asam citrat Na2CO3 Cara Pembuatan :


1) Menimbang 25 gram CuSO4. 5 H2O lalu melarutkannya dalam 100 ml

aquadest. 2) Menimbang 50 gram asam citrat, melarutkannya dalam 50 ml aquadest.


3) Menimbang 144 gram Na2CO3 lalu melarutkannya dalam 400 ml air

panas.
4) Memasukkan asam citrat / citric acid yang sudah dilarutkan tadi

kedalam larutan Na2CO3 dengan hati-hati.


5) Setelah itu baru memasukkan larutan CuSO4 kedalam campuran

tersebut secara perlahan. 6) Mendiamkannya selama satu malam supaya bisa larut.
7) Setelah satu malam sisa Na2CO3 yang belum larut dilarutkan dulu

dengan cara memasukkan stater kedalam larutan Luff Schrool lalu memutar stater tersebut diatas heater yang mempunyai 2 fungsi untuk memutar dan memanaskan larutan. 8) Setelah larut, mengangkatnya dari atas heater kemudian mengambil stater yang ada didalam Luff Schrool lalu memasukkan Luff Schrool ke dalam labu ukur 1000 ml dan mengaddkan dengan aquadest sampai tanda batas. 9) Larutan Luff Schrool siap untuk dipakai.

Penyimpanan reagen :

Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang.

19. Larutan Seng Acetat 5 % Fungsi : Digunakan pada pemeriksaan analisa laktosa dalam susu Komposisi : (CH3COO)2 Zn. 2 H2O Aquadest Cara Pembuatan :

1) Menimbang seng acetat (CH3COO)2 Zn. 2 H2O sebanyak 5 gram.

2) Melarutkannya dengan aquadest dan memasukkan ke dalam gelas ukur. 3) Menambahkan aquadest ke dalam gelas ukur tersebut sampai tanda 100 ml. 4) Didapatkan Larutan Seng Acetat 5 %

Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

20. Larutan Kalium Ferrosianida 5% Fungsi : Digunakan pada pemeriksaan analisa laktosa dalam susu. Komposisi : K4Fe(CN)6.3 H2O Aquadest

Cara Pembuatan

1) Menimbang Kalium Ferrosianida (K4Fe(CN)6.3 H2O) sebanyak 5

gram. 2) Melarutkannya dengan aquadest dan memasukkan ke dalam gelas ukur. 3) Menambahkan aquadest ke dalam gelas ukur tersebut sampai tanda 100 ml. 4) Didapatkan larutan Kalium Ferrosianida 5%

Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

21. Asam Sulfat 25 % Fungsi : Digunakan pada pemeriksaan analisa laktosa dalam susu. Komposisi : H2SO4 pekat (98 %) Aquadest Cara Pembuatan :

Untuk membuat Asam Sulfat 25% sebanyak 100 ml, langkah-langkahnya sebagai berikut :
5) Memipet H2SO4 pekat sebanyak 25,5 ml.

6) Memasukkannya ke dalam gelas ukur yang sudah berisi aquadest. 7) Menambahkan aquadest ke dalamnya sampai tanda 100 ml.
8) Didapatkan Asam Sulfat (H2SO4) 25 %.

Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

22. Alkohol 10 % Fungsi : Digunakan pada pemeriksaan penentuan pati, sebagai pencuci untuk membebaskan lebih lanjut karbohidrat yang terlarut. Komposisi : Alkohol 96 % Aquadest Cara Pembuatan :

1) Memipet 10 ml alkohol 96 % lalu memasukkannya kedalam gelas ukur yang berisi aquadest. 2) Menambahkan aquadest sampai tanda 100 ml. 3) Didapatkan Alkohol 10 %. Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

23. Alkohol 96 % netral Fungsi : Digunakan pada analisa bilangan asam pada minyak. Komposisi : Alkohol 96% Indikator Phenol Phtalein NaOH 0,1 N

Cara Pembuatan

1) Menambahkan indikator Phenol Phtalein sebanyak 2 tetes kedalam 50 ml alkohol 96 %. 2) Menambahkan tetes demi tetes NaOH 0,1 N sampai terbentuk warna merah muda, kocok baik-baik.

Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang. 24. Indikator metil orange 0,1 % Fungsi : Digunakan sebagai indikator pada analisa bilangan persabunan pada minyak metode acidimetri. Komposisi : Jingga metil (metil orange) Aquadest Cara Pembuatan :

1) Menimbang sebanyak 0,1 gram metil orange. 2) Melarutkannya dalam aquadest sampai volume 100 ml. 3) Didapatkan indikator metil orange 0,1 %. Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

25. Na2B4O7 0,5 N

Fungsi : Digunakan sebagai larutan standar primer pada analisa bilangan persabunan pada minyak metode acidimetri. Komposisi : Na2B4O7.10 H2O Aquadest Cara Pembuatan :
1) Menimbang Na2B4O7.10 H2O sesuai dengan volume larutan yang akan

BM = 381,37 g/mol

dibuat.

Perhitungan

untuk

penimbangan

Na2B4O7.10

H2O

menggunakan rumus : Gram = N x BE x V 2) Melarutkannya dengan aquadest di dalam beaker glass.


3) Memasukkan larutan Na2B4O7 yang sudah larut tersebut ke dalam labu

ukur sesuai volume diatas. 4) Menambahkan aquadest dan mengaddkan sampai tanda batas miniscus. 5) Menutup labu ukur tersebut, kemudian menghomogenkan dan memberi label yang jelas. Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi langsung digunakan dan tidak disimpan karena larutan standar primer dibuat jika akan digunakan saja.

26. HCl 0,5 N Fungsi : Digunakan sebagai larutan standar sekunder pada analisa bilangan persabunan pada minyak metode acidimetri. Komposisi : HCl pekat (12 N) Aquadest

Cara Pembuatan

Untuk membuat HCl 0,5 N sebanyak 500 ml, langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Memipet 20,8 ml HCl pekat lalu memasukkannya kedalam gelas ukur yang berisi aquadest. 2) Menambahkan aquadest sampai tanda 500 ml. 3) Didapatkan HCl 0,5 N Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

27. Larutan HCl 8 N Fungsi : Digunakan pada analisa kadar lemak cara hidrolisa (Soxhlet). Komposisi : HCl pekat (12 N) Aquadest Cara Pembuatan :

Untuk membuat HCl 8 N sebanyak 500 ml, langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Mengambil HCl pekat sebanyak 333,3 ml lalu memasukkannya kedalam gelas ukur yang berisi aquadest. 2) Menambahkan aquadest sampai tanda 500 ml. 3) Didapatkan HCl 8 N Penyimpanan reagen :

Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

28. Lindi Alkohol Fungsi : Digunakan sebagai pelarut pada analisa bilangan persabunan pada minyak metode acidimetri. Komposisi : KOH Alkohol 96 % Cara Pembuatan :

1) Menimbang KOH sebanyak 40 gram 2) Melarutkan ke dalam 1000 ml alkohol 96 % 3) Lindi Alkohol siap dipakai Penyimpanan reagen : Reagen yang sudah jadi disimpan didalam botol coklat tertutup pada suhu ruang

29. Eluent Bejana Komposisi : n-Butil alkohol Asam acetat glasial Aquadest 40 bagian volume 10 bagian volume 24 bagian volume + 74 bagian volume Cara Pembuatan :
1) Masukkan dan homogenkan semua larutan tersebut dalam 1 bejana

Fungsi : Digunakan untuk pelarut kromatografi kertas pada analisa warna pada suatu sampel. penggunaannya digunakan pada saat itu juga. 30. Larutan Brom 1% Komposisi : Brom Aquadest Cara Pembuatan : 1) Menimbang 1 gram brom 2) Larutkan dengan aquadest dan add sampai 100 ml aquadest. Fungsi : sebagai salah satu bahan pembuatan reaksi hanus Penyimpanan diletakkan pada botol reagen 31. Pereaksi Hanus Komposisi : Iodium murni 13,2 gram 1 gram 100 ml

Asam Acetat 99,5% 1 liter Larutan Brom Cara Pembuatan : 1) Masukkan Iodium murni (13,2 gram) kedalam 1 liter Asam acetat 99,5% 2) Larutkan dengan pemanasan dan stirrer 3) Kemudian tambahkan 3 tetes larutan brom Fungsi : larutan yang digunakan untuk menentukan Bilangan Iodium Penyimpanan pada botol reagen. 32. Larutan Iod-Iod Kali Komposisi : Iodium KI 1 gram 2 gram 3 tetes

Aquades Cara Pembuatan :

300 ml

1) Masukkan Iodium yang telah ditimbang, 2) Masukkan KI 2 gram yang telah ditimbang 3) Larutkan dengan aquadest sebanyak 300 ml. Fungsi : sebagai penentu warna titik akhir adanya fermendiastase pada sampel. Jika warnanya biru positif mengandung fermendiastase. Penyimpanan letakkan pada botol reagen
33. Recorsinol 1%

Komposisi : Recorsinol HCl pekat Cara Pembuatan : 1) Menimbang 1 gram recorsinol 2) Melarutkan dengan HCl pekat 100 ml. Fungsi : sebagai penentu warna adanya Hidroksimetilfurfural pada sampel. Jika warna stabil merah marun, sampel mengandung Hidroksimetilfurfural Penyimpanan letakkan pada botol reagen.
34. KI Jenuh

1 gram 100 ml

Komposisi : KI berlebih Aquadest 100 ml

Cara Pembuatan : KI berlebih dimasukkan dalam 100 ml. Jika masih larut, tambahkan KI sampai jenuh (tidak larut).

Fungsi : salah satu bahan yang digunakan untuk pemeriksaan bilangan peroksida dalam penentuan kualitas minyak. Penyimpanan : masukkan dalam botol reagen.
35. H2C2O4 0,5 N

Komposisi : H2C2O4 Aquadest Cara Pembuatan :


1) Menghitung terlebih dahulu gram dari H2C2O4 0,5 N

3,1507 gram 100 ml

Gram

= N x BE x V = 0,5 x 126,03/2 x 0,1 liter = 3,1507 gram

2) Menimbang H2C2O4 tersebut sebanyak gram yang telah dihitung

3) Melarutkannya dengan aquadest 4) lalu add dengan aquadest hingga tanda pada labu ukur 100 ml. Fungsi : sebagai larutan baku primer. pemakaian sekali pakai.

36. Amonia 10%

Komposisi : Ammonia Aquadest Cara Pembuatan : 1) menimbang Ammonia 10 gram 2) melarutkan dengan aquadest 3) add dengan aquadest hingga tanda pada labu ukur 100 ml Fungsi : Salah satu larutan bahan yang digunakan untuk analisa kualitatif zat warna dalam makanan/minuman secara kromatografi kertas 10 gram 100 ml

Penyimpanan dimasukkan dalam botol reagen


37. Larutan Standart I2 0,01 N

Komposisi : Iodium 0,1 N Aquadest Cara Pembuatan : 1) Pembuatan Iodium 0,01 N dari Iodium 0,1 N Hitung :

V1 x N1 V1 x 0,1 V1

= V2 x N2 = 100 x 0,01 = 100 x 0,01 0,1 = 10 ml

2) Setelah dihitung, memipet Iodium 0,1 N 10 ml masukkan dalam labu ukur 100 ml. 3) Add sampai tanda pada labu ukur dengan aquadest. Fungsi : sebagai larutan baku sekunder Penyimpanan : masukkan ke dalam botol reagen bewarna coklat.

38. CH3COOH 6%

Komposisi : CH3COOH Aquadest Cara Pembuatan :


1) Menimbang 6 gram CH3COOH

6 gram 100 ml

2) Melarutkan dengan aquadest

3) Add hingga tanda pada labu ukur dengan aquadest Fungsi : Salah satu larutan bahan yang digunakan untuk analisa kualitatif zat warna dalam makanan/minuman secara kromatografi kertas Penyimpanan dimasukkan dalam botol reagen.

S-ar putea să vă placă și