Sunteți pe pagina 1din 5

atresia duodenum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atresia duodenum adalah penyakit bayi baru lahir. Kasus stenosis duodenal atau duodenal web dengan perforasi jarang tidak terdiagnosis hingga masa kanak-kanak atau remaja.Penggunaan USG telah memungkinkan banyak bayi dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum kelahiran. Pada penelitian cohort besar untuk 18 macam malformasi kongenital di 11 negara Eropa, 52% bayi dengan obstruksi duodenum diidentifikasi sejak in utero. Obstruksi duodenum ditandai khas oleh gambaran double-bubble (gelembung ganda) pada USG prenatal. Gelembung pertama mengacu pada lambung, dan gelembung kedua mengacu pada loop duodenal postpilorik dan prestenotik yang terdilatasi. Diagnosis prenatal memungkinkan ibu mendapat konseling prenatal dan mempertimbangkan untuk melahirkan di sarana kesehaan yang memiliki fasilitas yang mampu merawat bayi dengan anomali saluran cerna. Insiden atresia duodenum di Amerika Serikat adalah 1 per 6000 kelahiran. Obstruksi duodenum kongenital intrinsik merupakan dua pertiga dari keseluruhan obstruksi duodenal kongenital (atresia duodenal 40-60%, duodenal web 35-45%, pankreas anular 10-30%, stenosis duodenum 7-20%). Insiden obstruksi kongenital di Finlandia (intrinsik, ekstrinsik, dan campuran) adalah 1 per 3400 kelahiran hidup. Tidak terdapat predileksi rasial dan gender pada penyakit ini. Jika atresia duodenum atau stenosis duodenum signifikan tidak ditangani, kondisinya akan segera menjadi fatal sebagai akibat gangguan cairan dan elektrolit. Sekitar setengah dari neonatus yang menderita atresia atau stenosis duodenum lahir prematur. Hidramnion terjadi pada sekitar 40% kasus obstruksi duodenum. Atresia atau stenosis duodenum paling sering dikaitkan dengan trisomi 21. Sekitar 22-30% pasien obstruksi duodenum menderita trisomi 21. B. Rumusan Masalah k Apa pengertian dari atresia duodenum k Apa penyebab terjadinya atresia duodenum k Bagaimana tanda dan gejala dari atresia duodenum k Apa masalah yang terjadi dari atresia duodenum k Bagaimana penatalaksaanan atresia duodenum C. Tujuan k Untuk mengetahui pengertian dari atresia duodenum k Untuk mengetahui penyebab terjadinya atresia duodenum k Untuk mengetahui tanda dan gejala dari atresia duodenum k Untuk mengetahui masalah yang tejadi dari atresia duodenum k Untuk mengetaui penatalaksaanan atresia duodenum

BAB I PEMBAHASAN

A. Pengertian Atresia duodenum adalah kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus. Atresia Duodeni adalah obstruksi lumen usus oleh membran utuh, tali fibrosa yang menghubungkan dua ujung kantong duodenum yang buntu pendek, atau suatu celah antara ujung-ujung duodenum yang tidak bersambung B. Etiologi Meskipun penyebab yang mendasari terjadinya atresia duodenum masih belum diketahui, patofisologinya telah dapat diterangkan dengan baik. Seringnya ditemukan keterkaitan atresia atau stenosis duodenum dengan malformasi neonatal lainnya menunjukkan bahwa anomali ini disebabkan oleh gangguan perkembangan pada masa awal kehamilan. Atresia duodenum berbeda dari atresia usus lainnya, yang merupakan anomali terisolasi disebabkan oleh gangguan pembuluh darah mesenterik pada perkembangan selanjutnya. Tidak ada faktor resiko maternal sebagai predisposisi yang ditemukan hingga saat ini. Meskipun hingga sepertiga pasien dengan atresia duodenum menderita pula trisomi 21 (sindrom Down), namun hal ini bukanlah faktor resiko independen dalam perkembangan atresia duodenum. C. Patofisiologi Gangguan perkembangan duodenum terjadi akibat proliferasi endodermal yang tidak adekuat (elongasi saluran cerna melebihi proliferasinya) atau kegagalanrekanalisasi pita padat epithelial (kegagalan proses vakuolisasi). Banyak peneliti telah menunjukkan bahwa epitel duodenum berproliferasi dalam usia kehamilan 30-60 hari lalu akan terhubung ke lumen duodenal secara sempurna. Proses selanjutnya yang dinamakan vakuolisasi terjadi saat duodenum padat mengalami rekanalisasi. Vakuolisasi dipercaya terjadi melalui proses apoptosis, atau kematian sel terprogram, yang timbul selama perkembangan normal di antara lumen duodenum. Kadang-kadang, atresia duodenum berkaitan dengan pankreas anular (jaringan pankreatik yang mengelilingi sekeliling duodenum). Hal ini sepertinya lebih akibat gangguan perkembangan duodenal daripada suatu perkembangan dan/atau berlebihan dari pancreatic buds. Pada tingkat seluler, traktus digestivus berkembang dari embryonic gut, yang tersusun atas epitel yang merupakan perkembangan dari endoderm, dikelilingi sel yang berasal dari mesoderm. Pensinyalan sel antara kedua lapisan embrionik ini tampaknya memainkan peranan sangat penting dalam mengkoordinasikan pembentukan pola dan organogenesis dari duodenum. D. Diagnosis Dikonfirmasi dengan pemeriksaan x-ray abdomen. Sebuah foto upright abdomen menunjukkan gambaran klasik double bubble. Pemeriksaan dengan kontras tidak diperlukan. a. Bila udara terlihat pada usus distal dari duodenum, obstruksinya incomplete, mengarahkan pada stenosis duodenal atau malrotasi b. Malrotasi dengan volvulus harus dicurigai (dan disingkirkan) bila abdomen tidak berbentuk scaphoid setelah pemasangan nasogastric tube E. Mortalitas dan Morbiditas Jika atresia duodenum atau stenosis duodenum signifikan tidak ditangani, kondisinya akan segera menjadi fatal sebagai akibat gangguan cairan dan elektrolit. Sekitar setengah dari neonatus yang menderita atresia atau stenosis duodenum lahir prematur. Hidramnion terjadi pada sekitar 40% kasus obstruksi duodenum. Atresia atau stenosis duodenum paling sering dikaitkan dengan trisomi 21. Sekitar 22-30% pasien obstruksi duodenum menderita trisomi 21,jantung, ginjal, CNS, dan musculoskeletal.

F. Manifestasi Penyakit Atresia duodenum adalah penyakit bayi baru lahir. Kasus stenosis duodenal atau duodenal web dengan perforasi jarang tidak terdiagnosis hingga masa kanak-kanak atau remaja. Penggunaan USG telah memungkinkan banyak bayi dengan obstruksi duodenum teridentifikasi sebelum kelahiran. Pada penelitian cohort besar untuk 18 macam malformasi kongenital di 11 negara Eropa, 52% bayi dengan obstruksi duodenum diidentifikasi sejak in utero. Obstruksi duodenum ditandai khas oleh gambaran double-bubble (gelembung ganda) pada USG prenatal. Gelembung pertama mengacu pada lambung, dan gelembung kedua mengacu pada loop duodenal postpilorik dan prestenotik yang terdilatasi. Diagnosis prenatal memungkinkan ibu mendapat konseling prenatal dan mempertimbangkan untuk melahirkan di sarana kesehaan yang memiliki fasilitas yang mampu merawat bayi dengan anomali saluran cerna.

G. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Tanda dan gejala atresia duodenum: Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas Muntah banyak segera setelah lahir, berwarna kehijauan akibat adanya empedu (biliosa) Muntah terus-menerus meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kecil Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium. Pengeluaran meconium tercatat pada 30 % pasien Bayi muntah tanpa disertai distensi abdomen Ikterik Tanda dan gejala yang ada adalah akibat dari obstruksi intestinal tinggi.Atresia duodenum ditandai dengan onset muntah dalam beberapa jam pertama setelah lahir. Seringkali muntahan tampak biliosa, namun dapat pula non-biliosa karena 15% kelainan ini terjadi proksimal dari ampula Vaterii. Jarang sekali, bayi dengan stenosis duodenum melewati deteksi abnormalitas saluran cerna dan bertumbuh hingga anak-anak, atau lebih jarang lagi hingga dewasa tanpa diketahui mengalami obstruksi parsial. Sebaiknya pada anak yang muntah dengan tampilan biliosa harus dianggap mengalami obstruksi saluran cerna proksimal hingga terbukti sebaliknya, dan harus segera dilakukan pemeriksaan menyeluruh. Setelah dilahirkan, bayi dengan atresia duodenal khas memiliki abdomen skafoid. Kadang dapat dijumpai epigastrik yang penuh akibat dari dilatasi lambung dan duodenum proksimal. Pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama kehidupan biasanya tidak terganggu. Dehidrasi, penurunan berat badan, ketidakseimbangan elektrolit segera terjadi kecuali kehilangan cairan dan elektrolit yang terjadi segera diganti. Jika hidrasi intravena belum dimulai, maka timbullah alkalosis metabolik hipokalemi/hipokloremi dengan asiduria paradoksikal, sama seperti pada obstruksi gastrointestinal tinggi lainnya. Tuba orogastrik pada bayi dengan suspek obstruksi duodenal khas mengalirkan cairan berwarna empedu (biliosa) dalam jumlah bermakna. Radiografi polos yang menunjukkan gambaran double-bubble tanpa gas pada distalnya adalah gambaran khas atresia duodenal. Adanya gas pada usus distal mengindikasikan stenosis duodenum, web duodenum, atau anomali duktus hepatopankreas. Kadang kala perlu dilakukan pengambilan radiograf dengan posisi pasien tegak atau posisi dekubitus. Jika dijumpai kombinasi atresia esofageal dan atresia duodenum, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi. H. Diagnosis Banding Diagnosis banding untuk atresia dan stenosis duodenum pada neonatus mencakup: Atresia esofagus

I.

Malrotasi dengan volvulus midgut Stenosis pilorus Pankreas anular Vena portal preduodenal Atresia usus Duplikasi duodenal Obstruksi benda asing Penyakit Hirschsprung Refluks gastroesofageal Penatalaksanaan

1. Pemberian terapi cairan intravena 2. Dilakukan tindakan duodenoduodenostomi


Tuba orogastrik dipasang untuk mendekompresi lambung. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dikoreksi dengan memberikan cairan dan elektrolit melalui infus intravena. Lakukan juga evaluasi anomali kongenital lainnya. Masalah terkait (misalnya sindrom Down) juga harus ditangani. Pembedahan untuk mengoreksi kebuntuan duodenum perlu dilakukan namun tidak darurat. Pendekatan bedah tergantung pada sifat abnormalitas. Prosedur operatif standar saat ini berupa duodenoduodenostomi melalui insisi pada kuadran kanan atas, meskipun dengan perkembangan yang ada telah dimungkinkan untuk melakukan koreksi atresia duodenum dengan cara yang minimal invasif. i operasi : Kecuali bila ada kondisi yang mengancam jiwa, operasi diindikasikan untuk semua bayi yang mengalami kondis ini, karena malformasi ini dapat diperbaiki dengan sempurna J. Komplikasi Dapat ditemukan kelainan kongenital lainnya. Mudah terjadi dehidrasi, terutama bila tidak terpasang line intravena. Setelah pembedahan, dapat terjadi komplikasi lanjut seperti pembengkakan duodenum (megaduodenum), gangguan motilitas usus, atau refluks gastroesofageal BAB III PENUTUP A. Kesimpulan k Atresia duodenum adalah kondisi dimana duodenum (bagian pertama dari usus halus) tidak berkembang dengan baik, sehingga tidak berupa saluran terbuka dari lambung yang tidak memungkinkan perjalanan makanan dari lambung ke usus. k Penyebab atresia duodenum : Kegagalan rekanalisasi lumen usus selama masa kehamilan minggu ke-4 dan ke-5 k Gejala atresia duodenum: 1. Bisa ditemukan pembengkakan abdomen bagian atas 2. Muntah banyak segera setelah lahir, berwarna kehijauan akibat adanya empedu (biliosa) 3. Muntah terus-menerus meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam 4. Tidak memproduksi urin setelah beberapa kali buang air kecil 5. Hilangnya bising usus setelah beberapa kali buang air besar mekonium k Masalah 1. Dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit 2. Prematuritas 3. Anomaly yang berhubungan : trisomi 21 ( 33 % ), jantung, ginjal, CNS, dan musculoskeletal k Penatalaksanaan

1. Pemberian terapi cairan intravena 2. Dilakukan tindakan duodenoduodenostomi


B. Saran

Sebaiknya kita sebagai mahasiswa kebidanan harus mempelajari tentang kelaianan bawaan dan penatalaksanannya khususnya atresia duodenum sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan bekal kita apabila sudah mengabdi dimasyarakat atau di tempat pelayanan kesehatan, demi kesejahteraan neonatus.

S-ar putea să vă placă și

  • PPT Atresia Duodenum
    PPT Atresia Duodenum
    Document16 pagini
    PPT Atresia Duodenum
    Ikhlasia Amali Mahzum
    Încă nu există evaluări
  • Stenosis Duodenum
    Stenosis Duodenum
    Document20 pagini
    Stenosis Duodenum
    Za'in Muchtar
    100% (1)
  • Intestinal Atresia
    Intestinal Atresia
    Document15 pagini
    Intestinal Atresia
    aiiaibrahim
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document22 pagini
    Atresia Duodenum
    Dina Mentayani
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document29 pagini
    Atresia Duodenum
    Safitri
    Încă nu există evaluări
  • PRESENTASI VOLVULUS
    PRESENTASI VOLVULUS
    Document20 pagini
    PRESENTASI VOLVULUS
    Sherly
    Încă nu există evaluări
  • Volvulus
    Volvulus
    Document24 pagini
    Volvulus
    molinyet
    100% (7)
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document21 pagini
    Atresia Duodenum
    Kadek Eka
    Încă nu există evaluări
  • ILEUS OBSTRUKSI
    ILEUS OBSTRUKSI
    Document6 pagini
    ILEUS OBSTRUKSI
    Dion Rukmindar
    Încă nu există evaluări
  • Fistula Mesenteroumbilkalis
    Fistula Mesenteroumbilkalis
    Document26 pagini
    Fistula Mesenteroumbilkalis
    ratnadewisetiawan
    Încă nu există evaluări
  • Divertikulum Mekel
    Divertikulum Mekel
    Document32 pagini
    Divertikulum Mekel
    anggia_sari
    0% (1)
  • Referat Invaginasi
    Referat Invaginasi
    Document25 pagini
    Referat Invaginasi
    Mrs_gumugumu
    Încă nu există evaluări
  • Pertumbuhan Janin Terhambat
    Pertumbuhan Janin Terhambat
    Document16 pagini
    Pertumbuhan Janin Terhambat
    Elsina Salakay
    Încă nu există evaluări
  • Volvulus Midgut Malrotasi
    Volvulus Midgut Malrotasi
    Document15 pagini
    Volvulus Midgut Malrotasi
    machimachio
    0% (1)
  • Hemangioma
    Hemangioma
    Document24 pagini
    Hemangioma
    ipaperfkumy
    100% (3)
  • Sistem Bethesda (Referat)
    Sistem Bethesda (Referat)
    Document19 pagini
    Sistem Bethesda (Referat)
    nasrudin
    Încă nu există evaluări
  • Batas
    Batas
    Document3 pagini
    Batas
    Rikha Liemiyah
    Încă nu există evaluări
  • Pneumoperitoneum Pada Bayi
    Pneumoperitoneum Pada Bayi
    Document5 pagini
    Pneumoperitoneum Pada Bayi
    SofinaKusnadi
    Încă nu există evaluări
  • GASTROSCHISIS Referat
    GASTROSCHISIS Referat
    Document24 pagini
    GASTROSCHISIS Referat
    Dicha Manies
    Încă nu există evaluări
  • Meckel's Diverticulum
    Meckel's Diverticulum
    Document10 pagini
    Meckel's Diverticulum
    Immanuel Indra Pratama
    Încă nu există evaluări
  • Gastroscisis Dan Omfalokel
    Gastroscisis Dan Omfalokel
    Document26 pagini
    Gastroscisis Dan Omfalokel
    Rika Nurjanah
    Încă nu există evaluări
  • Radiologi Akut Abdomen Pada Anak
    Radiologi Akut Abdomen Pada Anak
    Document33 pagini
    Radiologi Akut Abdomen Pada Anak
    Farrah Erman
    100% (1)
  • Anatomi dan Fisiologi Pankreas
    Anatomi dan Fisiologi Pankreas
    Document25 pagini
    Anatomi dan Fisiologi Pankreas
    Andre Organto
    Încă nu există evaluări
  • Ulkus Mole Dan Herpes
    Ulkus Mole Dan Herpes
    Document4 pagini
    Ulkus Mole Dan Herpes
    Zyad Kemal
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Ani
    Atresia Ani
    Document14 pagini
    Atresia Ani
    Ainun Mahtob
    Încă nu există evaluări
  • Pemeriksaan Radiologi Untuk Pneumonia
    Pemeriksaan Radiologi Untuk Pneumonia
    Document13 pagini
    Pemeriksaan Radiologi Untuk Pneumonia
    Heldy Solissa
    100% (1)
  • Atresia Jejunoileal
    Atresia Jejunoileal
    Document14 pagini
    Atresia Jejunoileal
    kira666l
    Încă nu există evaluări
  • Refreshing Antenatal Care
    Refreshing Antenatal Care
    Document17 pagini
    Refreshing Antenatal Care
    Fanialiahsani
    Încă nu există evaluări
  • SIGMOID VOLVULUS
    SIGMOID VOLVULUS
    Document30 pagini
    SIGMOID VOLVULUS
    Desta Eko Indrawan
    Încă nu există evaluări
  • NEC Tinjauan Pustaka
    NEC Tinjauan Pustaka
    Document22 pagini
    NEC Tinjauan Pustaka
    Ngeriding
    Încă nu există evaluări
  • Phantom Manual Plasenta
    Phantom Manual Plasenta
    Document24 pagini
    Phantom Manual Plasenta
    Sylvia Pertiwi
    Încă nu există evaluări
  • Pemeriksaan Colok Dubur
    Pemeriksaan Colok Dubur
    Document6 pagini
    Pemeriksaan Colok Dubur
    Uray Rizky Maulana
    100% (1)
  • Malrotasi Dan Volvulus
    Malrotasi Dan Volvulus
    Document7 pagini
    Malrotasi Dan Volvulus
    Bayu Perkasa Roostrisaputra Baroz
    Încă nu există evaluări
  • OMPHALOCELE
    OMPHALOCELE
    Document34 pagini
    OMPHALOCELE
    Kurniadin Yayan
    100% (1)
  • Perforasi Gaster
    Perforasi Gaster
    Document20 pagini
    Perforasi Gaster
    steffimeidiana
    0% (1)
  • Hiatus Hernia
    Hiatus Hernia
    Document5 pagini
    Hiatus Hernia
    putu sukedana
    Încă nu există evaluări
  • Hernia Bochdalek
    Hernia Bochdalek
    Document27 pagini
    Hernia Bochdalek
    nugroho2212
    Încă nu există evaluări
  • Appendisitis Infiltrat
    Appendisitis Infiltrat
    Document14 pagini
    Appendisitis Infiltrat
    Randy Alfa Rabby
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document11 pagini
    Atresia Duodenum
    Bedahanakugm
    100% (1)
  • Kasus Langka Intususepsi Dewasa
    Kasus Langka Intususepsi Dewasa
    Document6 pagini
    Kasus Langka Intususepsi Dewasa
    Muhammad Iqbal
    Încă nu există evaluări
  • Epididimy Orchitis
    Epididimy Orchitis
    Document22 pagini
    Epididimy Orchitis
    ayu
    Încă nu există evaluări
  • Pancreas Anulare Obstruksi Duodenum
    Pancreas Anulare Obstruksi Duodenum
    Document12 pagini
    Pancreas Anulare Obstruksi Duodenum
    IntanNirmala
    Încă nu există evaluări
  • Benda Asing Orofaring
    Benda Asing Orofaring
    Document27 pagini
    Benda Asing Orofaring
    yulia
    100% (2)
  • TL Intususepsi
    TL Intususepsi
    Document60 pagini
    TL Intususepsi
    Putu Adhek
    Încă nu există evaluări
  • Kolelitiasis Kolestasis Kolesistitis
    Kolelitiasis Kolestasis Kolesistitis
    Document45 pagini
    Kolelitiasis Kolestasis Kolesistitis
    Ifiq Budiyan Nazar
    Încă nu există evaluări
  • Komplikasi kolesistitis
    Komplikasi kolesistitis
    Document31 pagini
    Komplikasi kolesistitis
    NurLatifah Chairil Anwar
    Încă nu există evaluări
  • Referat Bedah Invaginasi
    Referat Bedah Invaginasi
    Document33 pagini
    Referat Bedah Invaginasi
    habi_sm
    Încă nu există evaluări
  • CASE REPORT SESSION ON CHOLELITHIASIS
    CASE REPORT SESSION ON CHOLELITHIASIS
    Document17 pagini
    CASE REPORT SESSION ON CHOLELITHIASIS
    Niken Widayanti
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Dan Stenosis Duodenum
    Atresia Dan Stenosis Duodenum
    Document2 pagini
    Atresia Dan Stenosis Duodenum
    Siti Maryam Natadisastra
    Încă nu există evaluări
  • Presentasi Referat Radiologi
    Presentasi Referat Radiologi
    Document30 pagini
    Presentasi Referat Radiologi
    Yasir Hadi Satria
    Încă nu există evaluări
  • Ikterus Obstruksi
    Ikterus Obstruksi
    Document27 pagini
    Ikterus Obstruksi
    Aulia Puspita
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Pendahuluan Duodenum
    Laporan Pendahuluan Duodenum
    Document13 pagini
    Laporan Pendahuluan Duodenum
    Wayan Rindang
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document3 pagini
    Atresia Duodenum
    dg
    100% (1)
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document3 pagini
    Atresia Duodenum
    Fitri Nur Hidayati
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document3 pagini
    Atresia Duodenum
    Fitri Nur Hidayati
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document11 pagini
    Atresia Duodenum
    Ari Wirawan
    Încă nu există evaluări
  • Refarat Atresia Duodeni
    Refarat Atresia Duodeni
    Document9 pagini
    Refarat Atresia Duodeni
    refarat
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodenum
    Atresia Duodenum
    Document5 pagini
    Atresia Duodenum
    Nila Nilm
    Încă nu există evaluări
  • LP Atresia Duodenum
    LP Atresia Duodenum
    Document13 pagini
    LP Atresia Duodenum
    Merry Nasah
    Încă nu există evaluări
  • Atresia Duodeni dan Esophagus
    Atresia Duodeni dan Esophagus
    Document7 pagini
    Atresia Duodeni dan Esophagus
    Stya Cnta Pertmaq
    Încă nu există evaluări
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Document1 pagină
    Abs Trak
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Document1 pagină
    Abs Trak
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Tumor Mamae
    Tumor Mamae
    Document43 pagini
    Tumor Mamae
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • BPH PDF
    BPH PDF
    Document42 pagini
    BPH PDF
    tocx1x
    Încă nu există evaluări
  • BPH PDF
    BPH PDF
    Document42 pagini
    BPH PDF
    tocx1x
    Încă nu există evaluări
  • Tumor Mamae
    Tumor Mamae
    Document43 pagini
    Tumor Mamae
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • BPH PDF
    BPH PDF
    Document42 pagini
    BPH PDF
    tocx1x
    Încă nu există evaluări
  • Tumor Mamae
    Tumor Mamae
    Document43 pagini
    Tumor Mamae
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Tetanus Tugas
    Tetanus Tugas
    Document12 pagini
    Tetanus Tugas
    O'ol U'ul
    Încă nu există evaluări
  • Sinusitis Maksilaris Akut
    Sinusitis Maksilaris Akut
    Document24 pagini
    Sinusitis Maksilaris Akut
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Referat Tetanus
    Referat Tetanus
    Document10 pagini
    Referat Tetanus
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • DM Ramadhan
    DM Ramadhan
    Document39 pagini
    DM Ramadhan
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări
  • Kuisioner Penyakit Jantung Koroner (IKM)
    Kuisioner Penyakit Jantung Koroner (IKM)
    Document2 pagini
    Kuisioner Penyakit Jantung Koroner (IKM)
    Meilina Tan
    100% (3)
  • Dic
    Dic
    Document16 pagini
    Dic
    Rahman Anasruloh
    Încă nu există evaluări