Sunteți pe pagina 1din 18

STUDI KOHORT

Oleh :

Mandariyanti

STUDI FOLLOW UP (sebab kelompok diikuti dlm satu periode utk diamati perkembangan penyakit yang dialaminya) STUDI LONGITUDINAL STUDI PROSPEKTIF STUDI FORDWARD Adalah studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakit.

CIRI STUDI
Subyek dipilih berdasarkan status paparan Dilakukan pengamatan dan pencacatan apakah subyek mengalami penyakit atau tidak Dimungkinkan menghitung laju insidensi Pengamatan bergerak maju dari sebab (paparan) ke akibat (penyakit) Memiliki periode waktu pengamatan tertentu

JENIS DESAIN PENELITIAN KOHOR


1. Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding internal 2. Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal (studi kohort ganda) 3. Studi kohort retrospektif 4. Nested case control study

KELEBIHAN STUDI KOHOR


Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti. Dapat menerangkan hubungan antara factor-faktor resiko dengan efek secara temporal. Sesuai untuk paparan penyakit langka Karena pengamatan dilakukan secara kontinyu dan longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin meningkat.

KELEMAHAN STUDI KOHOR


Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama, sarana dan biaya yang mahal Tidak efisien untuk penyakit langka Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas pajanan atau factor resiko dapat mengganggu analisis hasil (subyek ada yang hilang selama penelitian)

ANALISIS PADA JURNAL PENELITIAN

PENGARUH DUKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI SAMPAI USIA 4 BULAN DI KOTA PEKANBARU
JURNAL GIZI KLINIK INDONESIA Volume 2, No. 2, November 2005: 53-59

TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan pelayanan kesehatan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan apakah dukungan pelayanan kesehatan mempengaruhi pola inisiasi ASI

METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan kohort. Subyek Penelitian : Ibu ibu yang melahirkan di pelayanan kesehatan.

.lanjutan
Dikelompokkan menjadi : - Kelompok terpapar Adalah kelompok yang mendapat dukungan pelayanan kesehatan kurang - Kelompok tidak terpapar Adalah kelompok yang mendapat dukungan kesehatan baik

LAMA DAN FREKUENSI PENGAMATAN


Pengamatan dilakukan setiap bulan, dengan cara kunjungan rumah hingga bayi yang dilahirkan berusia 4 bulan.

SAMPEL YANG DIBUTUHKAN


Besar sampel dihitung berdasarkan rumus Lemeshow : Dengan asumsi 10% akan lepas dari pengamatan. Besar sampel setiap kelompok yang harus diikutkan pada awal penelitian adalah 55 orang.

Pengaruh Dukungan Pelayanan Kesehatan terhadap pola inisiasi ASI


Variabel : Dukungan pelayan Kesehatan Kurang Baik Inisiasi ASI >12 jam n (%) 12 (40) 15 (21,7) <12 jam n (%) 18 (60) 54 (78,3) Total 30 (100) 69 (100) RR (Resiko Relatif) 1,84 1,10 0,98 3,44 IK 95%

Nilai RR : RR=1, tidak ada asosiasi antara faktor risiko dengan penyakit RR>1, berarti ada asosiasi positif antara faktor risiko dengan penyakit RR<1, berarti ada asosiasi negatif antara faktor risiko dengan penyakit

KESIMPULAN PENELITIAN
Dukungan pelayanan kesehatan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif sampai usia 4 bulan. (memenuhi RR >1)

Analisis : Pada penelitian ini tidak mencantumkan dengan jelas lokasi sumber kesehatan tempat penelitian dilakukan. Peneliti memilih rancangan kohor didalam penelitiannya disebabkan karena berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dibutuhkan pengamatan secara kontinyu dan dilakukan pencatatan perkembangan subyek secara rinci pola inisiasi ASI ibu terhadap dukungan pelayanan kesehatan pada periode pengamatan waktu tertentu (4 bulan).

S-ar putea să vă placă și