Sunteți pe pagina 1din 25

KELOMPOK 2

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

Anatomi Payudara
Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit dan diatas otot dada, merupakan perubahan dari kelenjar keringat. Dalam keadaan normal hanya terdapat sepasang kelenjar payudara, sedang pada beberapa jenis hewan, kelenjar susu dapat membentang dari sekitar lipat paha sampai dada. Payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram, yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara membesar, mencapai 600 gram dan pada ibu menyusui mencapai 800 gram.

Ada empat macam bentuk putting

Refleks Aliran (Let Down Reflek)


Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.

Refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi


Refleks Menangkap (Rooting Refleks) Refleks Menghisap (Sucking Refleks) Refleks Menelan (Swallowing Refleks)
Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, dan bayi akan menoleh ke arah sentuhan. Bibir bayi dirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan membuka mulut dan berusaha menangkap puting susu.

Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting mencapai palatum, maka sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. Dengan demikian sinus laktiferus yang berada di bawah areola, tertekan antara gusi, lidah dan palatum sehingga ASI keluar.

Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan menelannya.

Pengeluaran ASI (Oksitosin)


Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitaria posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis.

Komposisi Gizi dalam ASI


Kolostrum - ASI Transisi/ Peralihan ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu s ejak hari ke-7 sampai hari ke-14 - ASI Matur ASI matur disekresi pada minggu ke 2 sampai bulan ke 7-8. ASI matur tampak berwarna putih.

Perbedaan kolustrum, ASI transisi dan ASI matur


Kandungan Energi (kgkal) Laktosa (gr/ 100 ml) Kolostrum 57,0 6,5 Transisi 63,0 6,7 Asi matur 65,0 7,0

Lemak (gr/ 100 ml)


Protein (gr/ 100 ml) Mineral (gr/ 100 ml) Immunoglubin : Ig A (mg/ 100ml) Ig G (mg / 100 ml) Ig M (mg/ 100 ml) Lisosin ml) Laktoferin (mg/ 100

2,9
1,195 0,3 335,9 5,9 17,1 14,2-16,4 420-520

3,6
0,965 0,3 -

3,8
1,324 0,2 119,6 2,9 2,9 24,3-27,5 250-270

Tanda Bayi Cukup ASI


1.

Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya jernih sampai kuning muda. Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan berbiji. Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun, dan tidur cukup. Bayi setidaknyaa menyusui 10-12 kali dalam 24 jam. Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai menyusui. Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI, setiap kali bayi mulai menyusu. Bayi bertambah berat badannya.

2. 3.

4. 5.

6.

Masalah Menyusui Masa Antenatal

Kurang / salah informasi

Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Putting yang kurang menguntungkan seperti ini sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. Secara umum ibu tetap masih dapat menyusui bayinya dan upaya selama antenatal umumnya kurang berfaedah

Putting susu datar atau terbenam

Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan Dini


Putting susu lecet

Payudara bengkak

Mastitis atau abses payudara

Masalah Menyusui Pada Masa Pasca Persalinan Lanjut

Sindrom ASI kurang

Ibu yang bekerja

Masalah Menyusui Pada Keadaan Khusus


Ibu melahirkan dengan bedah Caesar Ibu sakit

Segera rawat gabung,jika kondisi ibu dan bayi membaik,dan menyusui segera.

Ibu yang menderita Hepatitis dan AIDS, tidak diperkenankan untuk menyusui, namun pada masyarakat yang tidak dapat membeli PASI, ASI tetap dianjurkan.

Ibu hamil

Tidak ada bahaya bagi ibu maupun janin, perlu diperhatikan untuk makan lebih banyak. Jelaskan perubahan yang dapat terjadi: ASI berkurang, kontraksi uterus.

Masalah Pada Bayi

Bayi sering menangis

Bayi sakit

Bayi sumbing

Bayi bingung putting

Bayi kembar

Bayi dengan lidah pendek ( Lingual Frenulum ) Bayi yang memerlukan perawatan

Bayi premature

Bayi kuning

ASI Ekslusif
Yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan. Walaupun pada kenyataannya kebanyakan dari ibu yang bekerja bermasalah dengan kebijakan ini karena hambatan waktu, namun sebagai bidan harus berupaya untuk memberikan solusi dari hambatan ini melalui beberapa langkah.

Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI:


1.

Yakinkan

ibu

bahwa

bayi

memperoleh

makanan yang mencukupi dari payudara

ibunya.
2.

Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia

mampu menyusui bayinya sendiri.

Cara bidan dalam memberikan dukungan dalam hal pemberian ASI adalah
Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama

Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul

Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI

Bayi harus ditempatkan didekat ibunya (rawat gabung/rooming in)

Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin

Hanya berikan kolostrum dan ASI saja

Hindari susu botol dan dot empeng

Tanda-tanda bayi telah berada pada posisi yang baik pada payudara, antara lain:

Empowering
Manfaat pemberian ASI eksklusif begitu penting, namun dilain pihak sangat jelas dominan dipengaruhi masalah perilaku maka perlu strategi penyuluhan yang ampuh bagimana menyebarluaskan komunikasi, informasi dan edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif, yang terdiri dari:

Lanjutan....

Strategi pertama adalah advokasi kepada para pengambil keputusan agar dapat memberikan dukungan kebijakan, arahan, bantuan yang konkret agar terwujud program ASI eksklusif.

Strategi kedua adalah pemberdayaan ibu-ibu menyusui, keluarga dan masyarakat tentang pentingnya ASI eksklusif, melalui tatap muka, demonstrasi menyusui, ditempat-tempat ibu berkumpul seperti pengajian, arisan, rapat PKK, maupun penyuluhan ASI dengan berbagai jenis saluran/media cetak maupun elektronik agar dapat mencapai segmentasi sasaran yang luas. Strategi ketiga adalah social support yaitu dengan pendekatan agar berbagai lembaga swadaya masyarakat, berbagai macam/jenis organisasi sosial masyarakat berpartisipasi langsung meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan ibu-ibu berperilaku memberi makan dengan menyusui bayinya dengan ASI saja sampai 6 bulan (ASI Eksklusif), seterusnya dapat diberi makanan pendamping ASI sambil terus menyusui bayinya sampai 2 tahun.

Thankyou

S-ar putea să vă placă și