Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Definisi
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon bronkus
terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan (The American Thoracic Society).
Asma merupakan suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif
intermiten yang bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas. (Medicafarma,2008)
Etiologi
1.
Faktor Predisposisi
Genetik
saluran pernapasan. Cont : debu, polusi melalui mulut. Cont : makanan dan obatobatan kontak dengan kulit. Cont : perhiasan, logam
Ekstrinsik (alergik)
Terdapat reaksi alergik Faktor-faktor pencetus spesifik : debu, bulu binatang, obat obatan (antibiotik dan aspirin).
2.
3.
Asma gabungan
Mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non- alergik.
Pathway
Fatigue
Manifestasi Klinis
Tachypnea
Dyspnea Wheezing (mengi)
Komplikasi
Status Asmatikus Bronkitis Kronik Atelektasis Hipoksemia Pneumotorax Emfisema
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Radiologi 2. AGD Kasus berat : pd awal pH meningkat, PCO2 dan PO2 turun(alkalosis respiratori) Hiperpentilasi. Kemudian pH turun, P02 turun Dan PCO2 meningkat .
3. Spirometri
4. Pemeriksaan allergi(radioallergosor test:RAST). 5. Foto toraks. 6. Elektrokardiografi. 6. Uji fungsi paru : Volume tidak menurun, Kapasitas vital menurun.
Menghindari Pencetus
Sprei, tirai, selimut dicuci 2 minggu sekali Hindarkan anak kontak dengan penderita flu Hindarkan makanan makanan yang menyebabkan alergi.
2.
Kegiatan Fisik
Menambahkan toleransi secara bertahap, menghindarkan percepatan gerak yang mendadak. Bila batuk, istirahatkan sebentar, minum air. Adakalanya sebelum anak beraktifitas atau melakukan kegiatan perlu minum obat atau menghirup aerosol terlebih dahulu.
Penatalaksanaan non-farmakologik
Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera. Menghindari faktor- faktor yang dapat mencetuskan
serangan.
Memberikan penerangan mengenai penyakit asma.
Penatalaksanaan Farmakologik
Bronkodilator
Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan efedrin).
Santin (teofilin)
Kromalin
Ketolifen
Diagnosa Keperawatan
1.
Bersihan jalan nafas tak efektif b/d bronkospasme dan akumulasi sekret.
Tujuan : mempertahankan jalan nafas paten pada anak dengan bunyi nafas bersih/ jelas
Kriteria Hasil :
Tidak sesak nafas. Batuk efektif mengeluarkan sekret. Bunyi nafas normal, tidak ada mengi Bernafas tanpa menggunakan otot bantu pernafasan.
Intervensi
Berikan posisi yang nyaman pada anak.
Aulkustasi bunyi nafas. Dorong anak untuk nafas dalam dan batuk efektif
setelah suction.
Pertahankan polusi lingkungan. Berikan air hangat untuk mengencerkan sekret.
Diagnosa Keperawatan
2.
Gangguan pertukaran gas b/d obstruksi jalan nafas dan suplai oksigen.
Tidak sesak nafas GDA dalam batas normal Tidak hipoksia Penurunan toleransi aktivitas Tidak pucat Tidak ada wheezing
Intervensi
Kaji TTV Berikan posisi yang nyaman pada klien. Monitor pengeluaran sputum. Suction jika perlu. Dorong anak untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif. Monitoring pemeriksaan AGD Kaji adanya tanda-tanda sianosis Kolaborasi : berikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi
AGD.
Diagnosa Keperawatan
3. Fatigue b/d hipoksia dan meningkatnya usaha nafas.
Intervensi
Kaji tanda dan gejala hipoksia.
Hindari aktivitas berlebihan. Berikan istirahat yang cukup. Berikan pengaturan posisi senyaman mungkin untuk
Diagnosa Keperawatan
4. Kecemasan b/d hospitalisasi dan distres pernafasan.
Orang tua dapat merasa tenang dan berpartisipasi dalam perawatan anak.
Intervensi
1.
2.
Untuk anak :
Kasus
I. DATA DEMOGRAFI a. Biodata : Nama pasien : An. S. A. K. Umur / TTL : 4 tahun/ Gorontalo, 23 Januari 2003 Jenis kelamin : Perempuan Agama : ISLAM Alamat : Jl. Cendana Suku / Bangsa : Gorontalo/Indonesia Pekerjaan : Siswa Pendidikan : SD Status Kawin : belum kawin Dx. Medis : Asma Bronchial Tgl Msk / jam : 15 Maret 2012 Tgl Pengkajian : 16 Maret 2012
b. Biodata Penanggung jawab Nama : Ny. Z. N Umur : 35 tahun Pekerjaan : PNS Hubungan dgn klien : Ibu kandung
klien tidak nafsu makan Cairan Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya minum air putih saja, dibantu dengan cairan infuse. Cairan yang dibutuhkan sebanyak 1000 cc. Eliminasi ( BAK/BAB) Ibu klien mengatakan saat sakit BAB tetap berjalan normal, hanya BAK nya saja yang tidak normal (produksi urin menurun). Istirahat / tidur Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidur siang hanya 1 jam sedangkan pada malam hari hanya 5-7 jam karena sering terbangun dan gelisah. Bila tidak dapat tidur, klien biasanya hanya menonton televisi. Aktivitas Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak mampu melakukan aktifitas, karena sulit bernafas. Kemampuan klien menurun sehingga banyak membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum Klien tampak lemah dan gelisah b. Tanda tanda Vital - Suhu badan : 39 0C - TD : tidak dapat diukur karena klien sering menangis saat disentuh. - BB : 12 kg - TB : 60 cm c. Sistem Pernafasan a. Hidung : simetris kiri kanan
Pernapasan cuping hidung ( + )
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid c. Dada : Bentuk dada : normochest
Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal, perbandingan ukuran anterior posterior : transversal =2:1 Batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan napas sempit Nafas pendek
Gerakan dada : mengikuti nafas, terdapat retraksi subcostal, intercostalsubsternal, penggunaan otot bantu pernapasan ( + )
e. Sistem Pencernaan - Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan. - Bibir kering dan pecah-pecah - Abdomen (hati, ginjal, dan lien) tidak teraba - Mulut tidak ada stomatitis - tidak toleransi terhadap makan dan minum, - mukosa mulut kering. f. System Indera - Mata : Kelopak mata tidak edema, bulu mata merata, alis tebal. Lapang pandang ; gerakan bola mata mengikuti arah cahaya Pupil isokor ukuran 2 mm Respon pupil mengecil bila ada cahaya - Hidung : Fungsi penciuman terganggu yakni sulit membedakan bau karena hidung tersumbat, adanya secret kental yang menghalangi penciuman kental. - Telinga : Keadaan daun telinga simetris kiri kanan Kanal auditorius bersih, tidak ada serumen Fungsi pendengaran normal ( menoleh saat di panggil )
g. System Syaraf 1. Fungsi serebral : - Status mental : lemas, takut, gelisah - Kesadaran : mata = 4, verbal = 5, motorik = 6 - Bicara : klien bicara dengan terbata-bata dan sering menangis 2. Fungsi Kranialis : 3. Fungsi Motorik : a. Masa otot : normal b. Tonus otot : lemah c. Kekuatan otot : kekuatan otot melemah 4. Fungsi sensorik : sulit dinilai hanya rangsangan nyeri klien dapat memberi respon 5. Fungsi cerebellum : sulit dinilai 6. Refleks : sulit dikaji karena klien menangis jika disentuh. 7. Iritasi Meningen : tidak ditemukan h. System Imun - Klien alergi terhadap debu, asap rokok, makanan es - Apabila terjadi perubahan cuaca seperti musim hujan atau dingin , klien akan merasa sesak (asma lagi)
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
Ibu klien mengatakan bahwa : Sesak nafas Nyeri dada Gelisah Keringat dingin Batuk Tidak mampu melakukan aktivitas Nafsu makan menurun Bersin/Flu Sering menangis
Klien nampak sesak nafas (+) Klien memegang dadanya, Penggunaan otot bantu pernapasan Ekspresi wajah gelisah Klien tampak berkeringat Klien batuk batuk Pada auskultasi terdengar bunyi tambahan (mengi) Sulit bernafas, klien lemah, Aktifitas klien dibantu oleh keluarganya Tanda-tanda vital: RR : 26 X/menit Nadi : 60 X/menit SB : 370C Orang tua klien terlihat cemas Pasien seringkali bersin/flu Sekret kental
Analisa Data
DATA MASALAH ETIOLOGI Bronkospasme dan peningkatan sekresi pulmonal 1. DS:Orang tua klien Ketidakefektifan jalan mengatakan bahwa klien: nafas ~ Sesak nafas ~Gelisah ~Batuk ~Nafas tambahan ~Tidak mampu melakukan aktivitas ~Bersin/Flu DO: ~Klien nampak Sesak nafas (+) ~Ekspresi wajah gelisah ~klien batuk batuk ~ Saat diauskultasi terdengar bunyi tambahan (mengi) ~Sulit bernafas, klien lemah di Bantu oleh ~Tanda-tanda vital: RR : 26 X/menit
Data
2. DS :Ibu klien mengatakan : ~Gelisah ~Tidak mampu membuang sekret DO : Bunyi nafas mengi Klien tampak gelisah Klien terlihat lemah Sekret kental Batuk Sulit bernafas RR 26 x /menit Aktifitas di bantu orang tuanya 3. DS:Ibu klien mengatakan Gelisah Sering menangis DO: Eksperisi wajah klien gelisah Klien terlihat lemah Sulit bernafas
Masalah
Etiologi
Penumpukan sekret
Ansietas
Diagnosa Keperawatan
1.
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d bronkospasme dan peningkatan sekresi pulmonal Tujuan: mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi bersih dan jelas. Intervensi
Mengauskultasi bunyi nafas, mencatat adanya bunyi nafas,
misalnya : wheezing, ronkhi,mengi Mengkaji / memantau frekuensi pernafasan, mencatat rasio inspirasi dan ekspirasi. Memberi posisi high fowler atau semi-fowler Memberikan air hangat. Berikan bronchodilator sesuai indikasi Mendorong anak untuk latihan napas dalam dan batuk efektif Observasi TTV
2. Gangguan pertukaran gas b/d penumpukan sekret. Tujuan: - anak akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas -tidak ada mengi dan retraksi -batuk menurun Intervensi 1. Kaji RR, auskultasi bunyi napas 2. Beri posisi high fowler atau semi-fowler 3. Dorong anak untuk latihan napas dalam dan batuk efektif 4. Lakukan suction jika perlu 5.Monitor peningkatn pengeluaran sputum
3. Kecemasan b/d hospitalisasi dan distres pernapasan Tujuan: Kecemasan menurun, ditandai dengan anak tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya Intervensi 1. Ajarkan teknik relaksasi; latihan napas dalam, imajinasi terbimbing 2. Berikan terapi bermain sesuai indikasi 3. Informasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak
Evaluasi
S:- keluarga/ibu klien mengatakan klien masih sesak nafas - ibu klien mengatakan klien masih gelisah. O: TTV ;RR:18x/menit,Suhu 37,ND 80x/menit\ - sesak nafas (+) - mengi (+) - penggunaan otot pernafasan (+) - pernafasan cuping hidung (+) - retraksi dada (+) -sputum berkurang -cemas hilang -takut hilang -gelish hilang A: masalah belum teratasi P: intervensi dilanjutkan
KAMSAHAMNIDA