Sunteți pe pagina 1din 4

Knee Extensor Pada struktur lutut terdapat peran dari salah satu otot lower limb yang besar

yaitu quadriceps femoris. Quadriceps femoris merupakan otot yang besar dan powerful karena mampu menahan berat 4450 N dari internet force. Pada lutut terdapat dua pergerakan yaitu closed-chain motion dan opened-chain motion. Pada closedchain motion yang bergerak adalah struktur pada bagian proximal sedangkan bagain distalnya tetap, artinya ketika terjadi closed-chain motion terjadi pergerakan femur pada tibia yang tetap. Untuk opened-chain motion terjadi pergerakan distal artinya yang mengalami pergerakan adalah bagian tibia. Closed-chain motion berfungsi untuk menaikan dan menurunkan badan seperti gerakan ketika bangkit dari duduk, memanjat dan melompat. Pada closed-chain motion, quadriceps menyediakan restraint aktif ke femoral condyles diatas tibia plateau untuk mendukung restraint pasif. Pada knee ekstensor juga bekerja rectus femoris yang melewati hip dan berfungsi sebagai hip flexor dan knee extensor. Rectus femoris merupakan otot yang bekerja pertama kali saat terjadi knee extensor. Selanjutnya vastus medialis juga berguna untuk knee extensor sebesar kira-kira 20-30 derajat. Vastus medialis dibagi menjadi dua yaitu vastus medialis longus dan vastus medialis oblique. Vastus medialis dipercaya memiliki peran penting untuk menjaga patella tetap pada track dalam gliding diatas femoral condyles yang disebut tracking mechanism. Vastus intermedius merupakan otot yang paling efisien dalam bekerja untuk menciptakan keadaan knee extensor. Knee Flexor Open-chain motion dari flexi dan rotasi lutut penting untuk penempatan dan pergerakan kaki. Gaya yang besar diperlukan oleh otot terkait untuk menghasilkan knee flexor. Hamstring muscle merupakan otot otot utama hip extensors dan secara kuat menstabilkan pelvis selama trunk extension dan untuk mengontrol pelvis berada diatas femur. Otot Hamstring, Sartorius, dan gracilis memiliki aksi memutar pada daerah hip dan knee sedangkan popliteus berperan sebagai otot pemutar pada lutut. One-Joint dan Two-Joint Muscle Pada One-Joint hanya terdapat lima otot yang bekerja yaitu tiga otot vasti, popliteus, dan sebagian pendek dari kepala biceps femoris. Struktur one-joint ini memungkinkan untuk terjadi pergerakan otot akibat terjadinya pergerakan pada hip dan ankle yang dapat mentimulasi kelima otot tersebut. Pada Two-Joint muscle jarang digunakan secara bersamaan antara kedua sendinya. Kerja two-joint adalah satu joint melakukan pergerakan dan yang lainnya memberikan pencegahan untuk pergerakan sendi yang bergerak dengan bantuan otot dan gaya gravitasi. Aksi dari two-joint muscle melibatkan kombinasi pergerakan:

Knee flexion dikombinasikan dengan hip extension Ketika seseorang standing erect dan menekukkan lututnya kearah pelvic. Saat tersebut hamstring muscle memendek pada kedua joint secara simultan. Pada melakukan gerakan ini mungkin beberapa orang akan mengalami keram pada bagian posterior dari paha ketika melakukan gerakan ini.

Knee extension dikominasikan dengan hip flexion Merupakan standing position. Pergerakan terjadi tanpa strain melewati range tertentu

Knee flexion dikombinasikan dengan hip flexion Kombinasi ini memberikan pemanjangan dari hamstring diatas hip ketika lutut ditekuk sehingga menghasilkan favorable length tension relation.

Knee extension dikombinasikan dengan hip extension Merupakan kombinasi yang paling bermanfaat yang terjadi pada aktivitas seperti bangkit dari posisi duduk, menaiki tangga, berlari dan melompat. Hamstring membuat extensi pada hip sedangkan quadriceps memberikan hasil extensi pada knee. Pada clesed-chain motion kontraksi antara hamstring dan quadriceps terjadi untuk menaikan badan (kedua joint extension) dan menurunkan badan (keduanya flexi)

Knee extension dikombinasikan dengan plantar flexion Gastrocnemius bermanfaat untuk menghasilkan kedua pergerakan tersebut. Gerakan ini bukan merupakan gerakan yang berguna.

Knee flexion dikombinasikan dengan plantar flexion Terjadi ketika quadriceps memanjang pada lutut sehingga gastrocnemius memanjang melewati lutut dan menghasilkan plantar flexion yang optimal. Gerakan ini terjadi ketika melompat dan berlari.

Gaya Pada Joint Pada aktivitas normal permukaan dari knee joint akan mendapatkan gaya dari berat badan yang dapat menyebabkan degenerasi. Isometric knee extension menghasilkan gaya femorotibial compression 1.6 kali berat badan ketika lutut di luruskan dan tiga kali berat badan ketika lutut berada pada posisi 60 derajat. Gejala respon inflamasi akan tampak ketika gaya yang diterima oleh otot berlebihan. Gaya Tibiofemoral Joint Ketika berdiri dengan dua kaki fektor berat bdan melewati lutut dan masingmasing tibial plateau akan memberikan gaya compressive sebesar 45% berat

badan. Ketika berdiri dengan satu kaki gaya compressive akan meningkat dua kali berat tubuh. Gaya ini berasal dari HAT, thigh, dan kaki lainnya. Gaya Tibiofemoral joint selama berjalan dihitung lebih dari enam kali berat badan pada awalan langkah. Selama fase stance, gaya compression ketika jatuh setara dengan berat badan dan meningkat empat kali berat badan di akhir single-leg stance. Keabnormalitasan pada joint ini dapat disebabkan karena pergerakan dari gaya central join secara medial dan lateral dengan penyebaran yang tidak merata. Gaya Patellofemoral Joint Pada patellofemoral joint, gerakan kearah fleksi penuh akan menyebabkan patella slidekearah caudal sekitar 7 cm di atas condylus femur dan patella masuk ke dalam sulcusintercondylaris. Dari extensi penuh ke 90o fleksi, facet medial dan lateral femur masih b e r s e n d i d e n g a n p a t e l l a , s e d a n g k a n d i a t a s 9 0 o f l e k s i , p a t e l l a a k a n b e r o t a s i k e a r a h external sehingga hanya facet medial femur yang bersendi dengan patella. Sebaliknyagerakan kearah extensi penuh akan menyebabkan patella slide kearah cranial (kembali ke posisinya semula). Patellar Compression Kompressi bagian posterior patella melawan femur dapat meningkat dengan tajam pada sudut 30o fleksi knee. Mendekati 30o fleksi knee, kompressi pada patella sekitar besarnya berat tubuh. Jika derajatnya meningkat (> 30o) maka kompressi pada patella sekitar 3 x berat tu-buh. terjadi selama naik-turun tangga. Kompressi pada patella menjadi 8 x berat tu-buh selama aktivitas squat dan deep-knee-bending. Area kontak dari permukaan posterior patel-la juga bervariasi sepanjang ROM fleksi knee. secara normal dapat membantu mengabsorbsi gaya yang terjadi dan meme-lihara kesehatan/keutuhan cartilago. Otot-otot Ekstensor knee Otot quadriceps femoris merupakan otot ba-gian anterior yang melewati axis knee dan primemover ekstensi knee. Dalam closed kinematik chain, otot quadri-ceps femoris dibantu oleh kerja otot ham-string dan solues menarik tibia ke poste-rior. Selama fase menumpuh berjalan (stance pha-se), otot quadriceps mengontrol besarnya fleksi knee dan menyebabkan ekstensi knee. Dalam posisi berdiri tegak, ketika knee ter-kunci maka otot quadriceps tidak berfungsi garis gravitasi yang jatuh di depan axis knee dikontrol oleh ketegangan otot ham-string dan tendon gastrocnemius yang meno-pang kapsul posterior knee. Patella dapat memperbaiki lever/pengungkit dari gaya ekstensor melalui peningkatan ja-rak tendon quadriceps dari axis knee joint. Efek lever yang paling besar adalah dari 60o ke 30o ekstensi dan cepat menurun dari 15o ke 0o full ekstensi. Puncak gaya/kekuatan otot quadriceps terja-di antara 70o dan 50o. Gaya otot quadriceps dengan cepat menurun dari 15o sampai akhir ekstensi penuh. Selama open kinematik chain exercise, dian-jurkan

memberikan tahanan maksimum sampai akhir ekstensi penuh agar gaya kon-traksi otot quadriceps relatif kuat sampai ak-hir ekstensi penuh. Otot-otot Fleksor Knee Otot hamstring merupakan primemover flek-si knee dan juga mempengaruhi rotasi tibia terhadap femur.Otot hamstring adalah otot two-joint yang lebih efisien berkontraksi saat fleksi hip (secara simultan tungkai dipanjangkan).Dalam aktivitas closed kinematik chain, otot hamstring dapat bekerja mengekstensikan knee dengan menarik tibia.Otot gastrocnemius juga berfungsi sebagai fleksor knee, tetapi fungsi utamanya adalah saat knee menumpuh berat badan maka otot gastrocnemius menopang kapsul bagian posterior melawan gaya hiperekstensi. Otot popliteus juga menopang kapsul sendi bagian posterior dan bekerja untuk melepas-kan penguncian pada knee. Group otot pes anserinus (sartorius, gracilis, semitendinosus) memberikan stabilitas me-dial knee joint dan mempengaruhi rotasi tibia dalam closed kinematik chain.

S-ar putea să vă placă și