Sunteți pe pagina 1din 11

DAVIN GIOVANNI 081.0711.

033

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat


Genetik

Perilaku

Masalah Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Lingkungan

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ) Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003)

Terapi tanpa Obat


Diet Latihan Fisik dinamis Edukasi Psikologis Dengan Obat Step 1 : Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor Step 2 : Alternatif yang bisa diberikan Step 3 : alternatif yang bisa ditempuh Step 4 : alternatif pemberian obatnya

PENERAPAN MANAJEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, tanggal 13 Januari 2012 pada pukul 09.00 WIB, anggota keluarga terdiri dari 6 orang yaitu, Tn. S sebagai Kepala Keluarga, Ny. R sebagai istri dan An. M, An. K, An. L serta An. A sebagai anak.

Saat dilakukan pengkajian Ny. R mengeluh dirinya seadang pusing, berat dibelakang tengkuk kepala, mata berkunang-kunang,klien tidak bisa tidur dengan tenang, dan pusing saat berjalan. Ny. R juga mengatakan senang mengkonsumsi ikan asin dalam menu sehari hari. Menu itu menjadi menu kesukaannya. Ny. R mengatakan tidak pernah berobat ke puskesmas dan tidak diberikan obat hipertensi. Saat ditanyakan tentang hipertensi Ny. R tidak bisa menjawab dan terlihat bingung. Ny. R banyak bertanya tentang pencegahan dan penanggulangan hipertensi. Dari hasil pemeriksaan fisik dihasilkan data Ny. R dengan TTV ( tanda tanda vital ) TD : 220/110 mmHg, T : 36 0C, BB : 57 Kg, RR : 19 x/mnt, N : 70 x/mnt, TB : 165 cm. Ny. R suka minum kopi. Keadaan umum Ny. R baik, status kesehatan Ny. R menderita hipertensi. Ny. R merasa khawatir dengan kesehatannnya. Ny. R mengatakan kalau orang tuanya juga menderita tekanan darah tinggi

1. Perubahan perfusi cerebral berhubungan dengan Hipertensi. Dengan rencana tindakan :


Pertahankan posisi tirah baring, tinggikan kepala pada tempat tidur Periksa tekanan darah secara rutin selama 3x yang dilakukan rutin sehari 1x dalam 3hari. Anjurkan untuk mengurangi makanan yang asin dan tinggi natrium Anjarkan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi Anjurkan untuk banyak beristirahat dan jangan tidur terlalu malam Kolaborasi dengan dokter pemberian obat antihipertensi

2. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit hipertensi Dengan rencana tindakan :
Lakukan penkes hipertensi dari :Definisi, Penyebab, Patoflow, Penatalaksanaan, Pemeriksaan Diskusikan gejala kambuuh atau kemajuan penyakit untuk dilaporkan dokter ; sakit kepala, pusing, mual, muntah, pingsan Diskusikan tentang perlunya diet rendah kalori dan natrium Jelaskan pentingnya mempertahankan cairan yang tepat, jumlah yang diperbolehkan pembatasan seperti kopi yang mengandung kafein

Pada diagnose pertama : Ny. R mengatakan pusing sudah berkurang, berat dibelakang tengkuk sudah berkurang, mata sudah tidak berkunang-kunang, pusing saat berjalan berkurang dengan tekanan darah 160/100 mmHg, nadi : 78 x/mnt, suhu: 36, Rr : 20 x/mnt. Diagnose kedua dilakukan pada pkl. 14.15 WIB : Ny. R sudah mengetahui tentang penyakit hipertensinya, Ny. R sudah mau berobat jika pusing dan mata kunang-kunang. Ny. R sudah mengetahui tanda dan gejala hipertensi.

S-ar putea să vă placă și