Sunteți pe pagina 1din 61

Scribd Upload a Document

askep mara

Search Documents

Explore

Sign Up | Log In

inShare

Embed Doc Copy Link Readcast Collections Comments

Download

Mobilisasi di tempat tidurc. Pola istirahat tidurTidak ada gangguan dalam nutrisi

metaboliknya.e. Pola elimnesiKlien BAB 1x sehari, dengan konsitensi lembek, wrna kuning bau khas dan BAK 4-5x sehari, dengan bau khaswarna kuning

jernih.f. Pola kognitif perceptualSaat pengkajian kien dalam keadaan sadar, bicara jelas, pendengaran dan penglihatan normal.g. Pola

peran hubunganKlien beragama islam, ibadah dilakukan secara rutin.i. Pola konep diri1. Harga diri : tidak terganggu2. Ideal diri : tidak

terganggu3. Identitas diri : terganggu, karena merasa malu akibat penyakit yang dideritanya4. Gambaran diri : tidak terganggu5. Peran diri : tidak

terganggu j. Pola seksual reproduksik. Pola kopingd. Status gizi juga dapat diperoleh dengan mengukur LLA untuk memperkirakan

jumlah otot rangka dalamtubuh (lean body massa, massa tubuh yang tidak berlemak).2. Pemeriksaan laboratorium : albumin, kreatinin,

nitrogen, elektrolit, Hb, Ht, transferin. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

makanan tidak adekuat (nafsumakan berkurang). (Wong, 2004)2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare.

(Carpenito, 2001:140)3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolik 4. Resiko tinggi

infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuh 5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya

informasi (Doengoes, 2004)6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnyakema mpuan fisik

danketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat. (Carpenito, 2001:157).7. Intoleransi aktifitas berhubungan

dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi.(Carpeni to, 2001:3)8. Kelebihan volume cairan berhubungan

dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi). (Carpenio,2001:14 3). C. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Gangguan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsumakan berkurang). (Wong, 2004)Tujuan

:Pasien mendapat nutrisi yang adekuatKriteria hasil :meningkatkan masukan oral.Intervensi :a. Dapatkan riwayat dietb. Dorong

orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi anak atau ada disaat makanc. Minta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu

makan menjadi menyenangkand. Gunakan alat makan yang dikenalnyae. Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah

gangguan dan memuji anak untuk makan merekaf. Sajikan makansedikit tapi seringg. Sajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi

secara terpisah2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare. (Carpenito, 2001:140)Tujuan :Tidak terjadi dehidrasiKriteria

hasil :Mukosa bibir lembab, tidak terjadi peningkatan suhu, turgor kulit baik. Intervensi :a. Monitor tandatanda vital dan

tanda-tanda dehidrasib. Monitor jumlah dan tipe masukan cairanc. Ukur haluaran urine dengan akurat3. Gangguan integritas kulit

berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolik. (Doengoes, 2000).Tujuan :Tidak terjadi gangguan integritas kulitKriteria hasil

:kulit tidak kering, tidak bersisik, elastisitas normalIntervesi :a. Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasib. Dorong mandi 2xsehari dan

gunakan lotion setelah mandic. Massage kulit Kriteria hasilususnya diatas penonjolan tulangd. Alih baring4. Resiko tinggi infeksi

berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuhTujuan :Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksiKriteria hasil:suhu tubuh

normal 36,6 C-37,7 C,lekosit dalam batas normalIntervensi :a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakanb. Pastikan semua alat yang

kontak dengan pasien bersih/sterilc. Instruksikan pekerja perawatan kesehatan dan keluarga dalam prosedur kontrol infeksid. Beri

antibiotik sesuai program5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasi (Doengoes, 2004)Tujuan :

pengetahuan pasien dan keluarga bertambahKriteria hasil:Menyatakan kesadaran dan perubahan pola hidup,mengidentifi kasi hubungan tanda dan

gejala.Intervensi :a. Tentukan tingkat pengetahuan orangtua pasienb. Mengkaji kebutuhan diet dan jawab pertanyaan sesuai indikasic. Dorong konsumsi

makanan tinggi serat dan masukan cairan adekuatd. Berikan informasi tertulis untuk orangtua pasien6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

berhubungan dengan melemahnyakema mpuan fisik danketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat.

(Carpenito, 2001:157).Tujuan :Anak mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.Kriteria hasil :Terjadi peningkatan dalam

perilaku personal, sosial, bahasa, kognitif atau aktifitas motorik sesuai denganusianya.Inte rvensi :a. Ajarkan pada orangtua tentang tugas

perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.b. Kaji tingkat perkembangan anak dengan Denver IIc. Berikan kesempatan bagi

anak yang sakit memenuhi tugas perkembangand. Berikan mainan sesuai usia anak.7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport

oksigen sekunder akibat malnutrisi.(Carpeni to, 2001:3)Tujuan :Anak mampu beraktifitas sesuai dengan kemampuannya.Kr iteria hasil

:Menunjukkan kembali kemampuan melakukan aktifitas.Intervensi : a. Berikan permainan dan

aktifitas sesuai dengan usiab. Bantu semua kebutuhan anak dengan melibatkan keluarga pasien8. Kelebihan volume cairan berhubungan

dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi). (Carpenio,2001:14 3).Tujuan :Kelebihan volume cairan tidak terjadi.Kriteria hasil

:Menyebutkan faktor-faktor penyebab dan metode-metode pencegahan edema, memperlihatkan penurunanedema perifer dan sacral.Intervensi :a.

Pantau kulit terhadap tanda luka tekanb. Ubah posisi sedikitnya 2 jamc. Kaji masukan diet dan kebiasaan yang dapat menunjang retensi caira

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 1. Mendapatkan riwayat diet2. Mendorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk

menyuapi anak atau ada disaat makan3. Meminta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi menyenangkan4. Mengunakan alat

makan yang dikenalnya5.. Perawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan

mereka6. Menyajikan makansedikit tapi sering7. Menyajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah

E. EVALUASI KEPERAWATAN Masalah dikatakan teratasi apabila Pasien mendapat nutrisi yang adekuat dan mampumeningkatk an masukan oral.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN Dalam keadaan kekurangan

makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhikebutuh an pokok atau energi. Kemampuan tubuh

untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan,

karbohidrat (glukosa) dapat dipakai olehseluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat

sangatsedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelahbeberapa jam dengan

menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selampuasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak,

gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asamlemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan

makanan ini berjalan menahun. DAFTAR PUSTAKA Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta

Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : MediaAesculapius FKUI.Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima

Medikal.Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. StLouis.Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan.

Jakarta : EGCWHOSEARO. Laboratory Manual. Department of Vaccines andBiologicals.200 1.Doenges E,

Marilynn. 1993 Rencana Asuhan Keperawatan. Kajarta : EGC

S-ar putea să vă placă și