Sunteți pe pagina 1din 3

RANGKUMAN MATERI Sumber Tegangan Arus Searah

1. Arus listrik dapat mengalir dari suatu titik ke titik yang lain pada suatu penghantar jika terdapat beda potensial atau tegangan listrik. 2. Besar beda potensial dalam satuan internasional (SI) dinyatakan dalam volt. 3. Dua titik pada penghantar dikatakan mempunyai beda potensial 1 volt jika sumber tegangan mengeluarkan energi listrik sebesar 1 joule yang digunakan untuk mengalirkan muatan sebesar 1 coulomb dari salah satu titik ke titik yang lain. Yang dirumuskan : V = Beda Potensial antara titik A dan titik B, satuan volt (V) W = Besar Energi listrik yang dikeluarkan, satuan joule (J) Q = Banyak Muatan yang dipindahkan, satuan coulomb (C) 4. Beda potensial atau tegangan listrik dapat diukur dengan menggunakan voltmeter, yang dipasang secara paralel. 5. Sumber tegangan adalah alat yang dapat digunakan untuk menimbulkan beda potensial antara ujung kawat penghantar. 6. Macam-macam sumber tegangan ditinjau dari arah arusnya, antara lain: a. Sumber tegangan arus searah (DC), antara lain: Elemen Volta, Elemen kering (batu baterey), Elemen sekunder (aki) b. Sumber tegangan arus bolak-balik (AC), antara lain: Dinamo sepeda, Listrik PLN, Generator AC. 7. Pada sumber tegangan arus searah terdapat tiga bagian utama,yaitu: a. anode, elektrode positif yang memiliki potensial tinggi, b. katode, elektrode negatif yang memiliki potensial rendah, c. larutan elektrolit, cairan yang dapat menghantarkan arus listrik. A. Elemen Primer Elemen primer yaitu sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang jika muatannya habis, yang dikarenakan reaksi kimia yang terjadi di dalam elemen tersebut tidak dapat kembali menjadi bahan kimia semula. a. Elemen Volta Penemunya Alessandro Volta (1745-1827) Bagian utama pada elemen volta: Kutub positif (+) : batang tembaga (Cu) Kutub negatif (-) : batang seng (Zn) Elektrolit : larutan asam sulfat (H2SO4) encer Beda potensial yang terjadi sekitar 1 volt. Selama arus mengalir larutan elektrolit H2SO4 akan terurai menjadi gas H2 dan ion SO4=, gas H2 ini akan bergerak menempel pada batang tembaga (Cu) sehingga mengganggu arus listrik. Peristiwa menempelnya gelembung gas hidrogen (H2) pada batang tembaga dinamakan polarisasi.

Polarisasi menyebabkan elemen volta tidak praktis dan tidak dijual di pasaran umum sebagai sumber tegangan, tetatpi elemen volta merupakan pelopor elemen-elemen lain. b. Elemen Leclanche Bagian utama pada elemen Leclanche: o Kutub positif (+) : batang Carbon (C) o Kutub negatif (-) : batang seng (Zn) o Elektrolit : Amonium Clorida (NH4Cl) Beda potencial yang terjadi sekitar 1,5 volt. Untuk menghindari polarisasi, digunakan mangaandioksida (MnO2) yang dicampur serbuk carbn. Campuran ini disebut depolarisator. Antara depolarisator dan lerutan elektrolit dipisahkan dinding berpori. c. Elemen Daniell Bagian utama pada elemen Daniell : o Kutub positif (+) : Silinder Tembaga (Cu) o Kutub negatif (-) : batang seng (Zn) dalam larutan asam seng sulfat (ZnSO4) o Elektrolit : Larutan sulfat tembaga (CuSO4) Beda potencial yang terjadi sekitar 1,1 volt. d. Elemen Kering Bagian utama pada elemen kering : o Kutub positif (+) : batang karbon o Kutub negatif (-) : batang seng (Zn) o Elektrolit : Asam salmiak / Amonium Clorida (NH4Cl) dalam bentuk pasta o Depolarisator : Mangan dioksida (MnO2) / batu kawi dan serbuk karbon Beda potensial yang terjadi sekitar 1,5 volt. Depolarisator berfungsi menghilangkan terjadinya polarisasi. Elemen kering lebih praktis daripada eleven volta dan banyak dijual dipasaran dengan berbagai bentuk, kemampuan dan merek. 2. Elemen Sekunder Elemen sekunder yaitu sumber arus listrik yang dapat diisi ulang bila muatannya habis, dikarenakan reaksi kimia yang terjadi di dalam elemen sekunder dapat dikembalikan menjadi bahan kimia semula. a. Accumulator / Aki Aki juga disebut elemen sekunder karena setelah habis dipakai dapat diisi kembali. Bagian utama pada aki: Kutub positif (+) : timbaldioksida (PbO2) Kutub negatif (-) : timbal murni (Pb) Elektrolit : larutan asam sulfat (H2SO4) pekat Pada saat dipakai, akan terjadi perubahan sebagai berikut: Energi : energi kimia menjadi energi listrik Kutub positif (+) : PbO2 menjadi PbSO4 Kutub negatif (-) : Pb menjadi PbSO4 Elektrolit : H2SO4 pekat menjadi H2SO4 encer Pada saat diisi, akan terjadi perubahan sebagai berikut: Energi : energi listrik menjadi energi kimia Kutub positif (+) : PbSO4 menjadi PbO2 Kutub negatif (-) : PbSO4 menjadi Pb Elektrolit : H2SO4 encer menjadi H2SO4 pekat Beda potensial yang terjadi tiap elemen sekitar 2 volt, sehingga harus digunakan elemen yang disusun seri agar beda potensialnya sesuai yang diharapkan,

contoh yang lazim dipasaran : 3 pasang elemen = 6 V, 6 pasang elemen = 12 V, 12 pasang elemen = 24 V, dan 24 pasang elemen = 48 V. b. Baterey Isi Ulang Dengan semakin majunya teknologi, baterey dapat diisi ulang dengan mengembalikan reaksi kimia yang ada di dalam baterey tersebut. 1. Baterey Nikel-Kadmium (Ni-Cd) o Kutub positif (+) : Nikel Hidroksida (Ni (OH2)) o Kutub negatif (-) : Kadmium Hidroksida (Cd (OH2)) o Elektrolit : Potassium Hidroksida (KOH) o Tegangan yang dihasilkan sekitar 1,25 volt. o Peralatan yang menggunakan baterey ini : kalkulator, kamera digital, radio dan laptop. 2. Baterey Nikel-Metal Hidrat (Ni-MH) o Kutub positif (+) : Metal Hidrat (MH) o Kutub negatif (-) : Nikel Oksi Hidroksida (NiOH (OH)) o Elektrolit : Potassium Hidroksida (KOH) o Tegangan yang dihasilkan sekitar 1,4 volt. o Peralatan yang menggunakan baterey ini : Hp, laptop dan bor listrik. 3. Baterey Lithium-Ion o Kutub positif (+) : Lithium Metal Oksida (Li-Mn2O4) o Kutub negatif (-) : Lithium (li) o Elektrolit : Lithium Perklorat (LiClO4) o Tegangan yang dihasilkan sekitar 3,7 volt. o Peralatan yang menggunakan baterey ini : Hp, laptop dan radio.

S-ar putea să vă placă și