Sunteți pe pagina 1din 5

Student's name School/Campus Unit name Lecturer's name

Dunne Clayton Indonesian proficient 1 Yacinta Kurniasih

Russell Student's 20448287 I.D. number Unit code ATS3115 Tutor's name Group Assignment (tick box) Note, each student must attach their own signed cover sheet to the assignment.

Type of submission (eg Assignment 1)

Due date: May 16

Date submitted: May 16

Extension granted (tick box)

If an extension of work is granted, specify date and provide the signature of the lecturer/tutor. Alternatively, attach an email printout or handwritten and signed notice from your lecturer/tutor verifying an extension has been granted. Extension granted until (date): ......./......./............ Signature of lecturer/tutor: ................................................ If there are no substantial factors to indicate that plagiarism was accidental or unintentional, plagiarism and collusion will be treated as cheating in terms of Monash Statute 4.1 - Discipline. Plagiarism: Plagiarism means to take and use another person's ideas and or manner of expressing them and to pass these off as one's own by failing to give appropriate acknowledgement. This includes material from any source, staff, students or the Internet published and unpublished works. Collusion: Collusion is the presentation of work which is the result in whole or in part of unauthorised collaboration with another person or persons. - Read the University's Plagiarism Policy. - Where there are reasonable grounds for believing that plagiarism or collusion has occurred, this will be reported to the Chief Examiner, who will disallow the work concerned by prohibiting assessment or refer the matter to the faculty manager. - Students must acknowledge editorial support, including that from supervisors. Student Statement: - I have read the University's Plagiarism Policy and Procedures and the information on this form; and I understand the consequences of engaging in plagiarism and collusion as described in University Statute 4.1. Part III - Academic Misconduct. - I certify that I have not plagiarised the work of others or participated in unauthorised collaboration when preparing this assignment, that this assignment is original and has not been submitted previously as part of another unit/course, and that I have taken proper care of safeguarding this work and made all reasonable effort to ensure it could not be copied. - I acknowledge that the assessor of this assignment may for the purposes of assessment,

reproduce the assignment and: (1) provide it to another member of faculty; and/or (2) submit it to a plagiarism checking service; and/or (3) submit it to a plagiarism checking service which may then retain a copy of the assignment on its database for the purpose of future plagiarism checking. [Delete (3) if not applicable.] - I have retained a copy of my work. Date: 16/5/2012 Signature: R Dunne. Privacy Statement: The information on this form is collected for the primary purpose of assessing your assignment. Other purposes of collection include recording your plagiarism and collusion declaration, attending to course and administrative matters and statistical analyses. If you choose not to complete all the questions on this form it may not be possible for Monash University to assess your assignment. You have a right to access personal information that Monash University holds about you, subject to any exceptions in relevant legislation. If you wish to seek access to your personal information or inquire about the handling of your personal information, please contact the University Privacy Officer

Currents in Contemporary Islam in Indonesia oleh James J Fox. Research School of Asian and Pacific Studies, Australian National University. Dipresentasikan Harvard Asia Vision April 29 ke Mai 1.
Dalam artikel ini, saya ingin review artikel academic oleh Profesor James. J. Fox yang berjudul Currents in Contemporary Islam in Indonesia. Tujuan artikel oleh Profesor Fox untuk mengexplorasi Islam dalam Indonesia pada saat pembonan Bali dan Kedutaan Australia. Arikel ini diterbitkan dalam 2004. Waktu saya membaca artikel ini pertama saya belajar informasi yang berdua baru dan sangat menarik untuk saya. Profesor Fox kasih kita informasi yang sangat relevan kalau kita ingin menghami Indonesia modern. Waktu saya membaca tentang penetrasi di pesantren dan korupsi di pemuda dalam pesantren oleh orang teroris, dan bagaimana Badan Intelijen, ASIO (Australian Secret Intelligence Organisation ) dan ASIS (Australian Secret Intelligence Service) tidak melihat ini, saya menjadi marah. Karena waktu saya belajar Badan Intelijen tidak lihat atau bertanya tentang orang yang dipublikaskian opini di Abu Bakr Bashir dalam media massa dan publikasi pamphlet untuk distribusi bebas dan tidak bertindak di atasnya. Artikel ini mulai dengan terakhir acara di jam waktu artikel ini dipresentasikan. Saya pikir ini sangat menarik, karena Profesor James tidak mulai dengan sejarah, tetapi terakhir acara. Dan contoh Profesor James kasih, adalah contoh semua rekan dia tahu tentang. Dan contoh apa? Di contoh grup Islam menampilkan otot organisasi dalam jalan-jalan Jakarta. Profesor James kasih kita latar belakang ke terakhir acara dia mulai dengan. Sangat efektif. Artikel ini explorasi di Islam dalam Indonesia waktu Indonesia menjadi masyarakat demokratik. Artikel sangat informative dan murah menghami dalam gaya dan untuk medidik di rakyat sangat bagus. Profesor James kasih kita latar belakang informasi tentang sejarah Islam dalam Indonesia berdua modern dan kuno. Dia membangun fondasi pengetahuan. Di mulai artikel ini Profesor James bicara kita tentang agama Islam dalam Indonesia datang dari mana dan bagaimana Sufi Islam mendominasi Islam dalam Indonesia. Dia berlangsung ke sejarah modern Indonesia, belum merdeka yang memperkenalakn kita ke latar belakang orang-orang seperti Sukarno, Suharto dan Abdurrahman Wahid juga terkenal sebagai Gus Dur. Ayah di Gus Dur adalah Syeikh dan Gus Dur dihadiri sekolah Islam dikenal sebagai pesantren waktu dia pemuda. Dan pesantren kita akan mengdengar banyak nanti. Informasi ini membangun fondasi pengetahuan kita. Dengan informasi dari artikel ini kita bisa mulai menghami Indonesia modern. Professor Fox membuat titik pesantren dan pendidikan Islam adalah semua aspek kehidupan tradisonal Jawa. Dalam pesantren keluarga yang miskin bias kasih anak-anak mereka pendidikan untuk gratis. Profesor James diskusi tentang Orang Tradisional dan Orang Modern dalam Islam Indonesia. Dan perang antara grup ini. Kita belajar tentang perang antara Sufi dan Salafi (jts: Wahabi) Islam. Dan doctrinal menyebabkan untuk itu, perbeda dalam opini tentang tawhid dan ibadat,

doktrin yang pusat ke agama Islam. Perang ini mulai dengan perang civil dalam apa sekarang Saudi Arabia pada 1923. Ibn Saud pendiri Rumah Saud dan Negara Saudi Arabia adalah Salafi Islam. Perang antara grup ini terus dalam Indonesia Dan kita belajar walaupun pada mungkin empat puluh atau seabad tahun lalu label-label ini Tradisional dan Modern kadang-kadan betul, sekarang label-label punya menjadi ke kabur. Sekali lagi, informasi ini sangat penting ke menghami kita di Indonesia. Kita belajar label-label tidak lagi efektif sebagai descripsi untuk menggambarkan Islam Indonesia. Seorganasi yang masih penting dalam Indonesia dan menarik ke kita adalah pendiri oleh ayah di Gus Dur. Nahdlatul Ulama masih penting dalam Indonesia hari ini. Tetapi karena organasi ini lebih menarik dalam kesejahteraan social, saya hanya bicara sedikit tentang organasi ini. Apa sangat penting dan menarik ke kita di grup teroris. Sebagai abad 21 sadar, orang extremis mulai digunakan pesantren untuk perkrutan untuk terorisme. Profesor James bicara tentang grup seperti Jamah Islamiah, Laskar Jihad dan lain. Kita belajar di latar belakang informasi tentang infiltrasi di pesantren oleh grup teroris dan extremis. Satu pesantren yang infiltrasi oleh Jamah Islamiah tertahui sebagai Ngruki karena itu di lokasi di pesantren, sebelah Solo, Jawa Tengah, diproduksi jaringan teroris dan lulusan dari pesantren ini, berancana bom-bom Bali dan perang teroris lain. Infiltrasi tidak terjadi dalam semalam dan sering pendiri grup ini kerja, mengejar dan dipublikasikan di luar. Profesor Fox kasih kita sejarah grup ini dan analysis yang sangat singkat. Kita belajar tentang orang yang penting dalam terorisme di Indonesia. Siapa pendiri grup seperti Laskar Jihad dan Jamah Islamiah dan kapan dan dimana mereka memeluk filosofi extremis. Kita juga belajar tentang dipublikasikan oleh dan tentang Abu Bakhr Bashir, satu publikasi ada judul Abu Bakr Bashir menentang Amerika. Profesor Fox bicara kita tentang piblikasi yang pendukung bom bunuh diri. Publikasi seperti ini tersedia secara bebas di pertemuan oleh Jamah Islamiah. Profesor Fox diskusi secara mendalam bagaimana orang extremis pikir tentang peristiwa modern. Kita belajar orang teroris pikir mereka perang dengan Dunia Barat. Dan invasi di Afghanistan dan Irak oleh koalisi Amerika Serikat bukti ini, dan pendudukan tanah Palistin oleh Israel, yang allie di Amerika Serikat. Orang teroris pikir mereka tentara dalam benturan peradaban. Orang teroris propagasi ide Islam bawah ancaman dari Dunia Barat. Dan orang Islam harus kasih total komitmen ke perang-perang ancaman ini. Orang seperti Abu Bakr Bashir propagasi ketakutan dan informasi yang salah. Profesor Fox punya opini, grup teroris dalam Indonesia, tidak grup politik seperti Red Army Faction dalam Germania pada 1970s dan IRA (Irish Republican Army), tetapi lebih seperti agama kultus. Ke saya informasi ini sangat penting ke menghami kita peristiwa dalam tidak hanya Indonesia, tetapi juga Dunia Islam. Kita juga belajar tentang aktivitas Laskar Jihad, yang bertempur perang civil dalam Propinsi Maluku. Laskar Jihad sangat ingin tahu. Karena grup ini berhenti aktivitas mereka. Waktu bom Bali terjadi, Laskar Jihad berhenti aktivitas dan dibubarkan.

Saya pikir diskusi tentang hasil pemilihan tidak penting ke kita. Dalam menulis tugas ini, saya memiliki kontak dengan Profesor Fox dan dia masih Merasa opini kasih dalam artikel ini masih relvan untuk jam sekarang. Dalam kesimpulan: artikel ini sangat detiliti secara menyeluruh. Dengan Profesor Fox mengutip 44 referensi. Sumber-sumbernya semua otoritas di daerah tersebut. Artikel sangat jelas, ringkas dan informatif. Menyenangkan untuk membaca. Penelitian pertanyaan saya Bagaimana kita tidak melihat kegiatan-kegiatan oleh grup-grup sebagaimana Jamah Islamia dan Laskar Jihad sebagai ancaman? Mereka tidak menyembunyikan ide mereka atau maksud mereka ke perang di tempat Dunia Barat. Mereka dipublikasikan pada sepuluh tahun sebelum mereka perang Bali, Hotel Marriot dan Kedutan Australia dalam Jakarta.

S-ar putea să vă placă și